Anda di halaman 1dari 5

MENULIS TEKS DIALOG SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN

UNGGAH-UNGGUH BASA SESUAI DENGAN KAIDAH PENGGUNAANNYA


(TINGKAT TUTUR KATANYA) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
YOUTUBE DAN BAUSASTRA JAWA ONLINE

Oleh :
Ani Kusumo, S.Pd.
NIM 23531164

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2023
LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman
Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 1 Suruh


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan keterampilan menulis dialog/ percakapan
sederhana dengan menerapkan unggah-ngguh basa sesuai kaidah
penggunaannya melalui media Youtube dan Bausastra Jawa
online.
Penulis Ani Kusumo, S.Pd.
Tanggal Selasa, 14 November 2023
JUDUL MENULIS TEKS DIALOG SEDERHANA DENGAN
MENERAPKAN UNGGAH-UNGGUH BASA SESUAI
DENGAN KAIDAH PENGGUNAANNYA (TINGKAT
TUTUR KATANYA) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
YOUTUBE DAN BAUSASTRA JAWA ONLINE
PENDAHULUAN Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang ada
di Indonesia. Sebagai salah satu bahasa daerah yang ada di
Indonesia, bahasa Jawa memiliki kedudukan dan peranan yang
sangat penting. Melalui bahasa, setiap orang dapat mengungkapkan
dan mengekspresikan apa yang telah dipikirkan, dilihat, dialami,
dan dirasakan. Dalam belajar berbahasa, siswa dituntut untuk
memiliki 4 (empat) kompetensi, yakni kompetensi membaca,
menulis, menyimak, dan berbicara. Keempat keterampilan tersebut
saling berhubungan satu sama lain. Keterampilan menulis
merupakan salah satu standar kompetensi yang terdapat dalam
kurikulum Sekolah Menengah Pertama kelas VII bidang studi
Bahasa Jawa. Unggah-ungguh basa menjadi bahasa sehari-hari oleh
masyarakat Jawa. Dari waktu ke waktu penggunaan unggah-ungguh
basa ditingkat remaja semakin memprihatinkan atau nyaris hilang.
Rasa hormat kepada orang tua juga mulai berkurang.
Berdasarkan pengamatan, masih banyak peserta didik dari
kelas VII SMP Negeri 1 Suruh yang masih kurang baik dalam
menerapkan unggah-ungguh basa khususnya basa krama. Berbagai
alasan yang diutarakan para peserta didik, diantaranya takut salah,
unggah-ungguh basa itu sulit dan membosankan, kurang menguasai
kosakata, serta tidak bisa menyusun kalimat dengan ragam krama
dengan baik. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, peserta
didik cenderung banyak menghabiskan waktunya dengan bermain
gawai daripada membaca materi pengetahuan tentang unggah-
ungguh basa. Hal ini mengakibatkan keterampilan menulis peserta
didik masih kurang.
PEMBAHASAN STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)

SITUASI (S): Latar Belakang:


Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang dari best practice ini, sesuai
belakang masalah: mengapa dengan pengamatan saya, yaitu:
best practice (praktik baik) 1. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam proses
ini penting dibagikan, apa pembelajaran.
yang menjadi peran dan 2. Peserta didik belum bisa menerapkan unggah-ungguh basa
tanggung jawab mahasiswa sesuai tingkat tuturnya (undha-usuk).
PPG Daljab. 3. Kurangnya pengetahuan peserta didik dalam hal kosakata
bahasa Jawa.
4. Penggunaan media teknologi serta sumber belajar dalam
pembelajaran masih kurang.

Tanggungjawab:
Sebagai guru, saya harus bisa merancang pembelajaran yang
menarik. Tanggung jawab saya sebagai pendidik dalam
pelaksanaan ini adalah memandu peserta didik untuk
meningkatkan semangat dan keterlibatan mereka dalam
pembelajaran bahasa Jawa, khususnya pada materi unggah-
ungguh basa.

Tantangan (T): Tantangan Untuk Mencapai Tujuan:


Apa saja yang menjadi Peserta didik yang merasa nyaman dengan cara tradisional
tantangan untuk mencapai mengakibatkan kurang aktif dalam berdiskusi. Pengelolaan waktu
tujuan tersebut, siapa saja yang belum efisien oleh guru dalam proses pembelajaran. Serta
yang terlibat? keharusan guru supaya mampu menciptakan media pembelajaran
yang inovatif.

Yang Terlibat Dalam Pencapaian Tujuan:


Peserta didik, guru mata pelajaran, guru rekan sejawat, dan tenaga
kependidikan.

Aksi (A): Strategi Yang Digunakan:


Langkah-langkah apa yang 1. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
dilakukan untuk menghadapi (PBL).
tantangan tersebut, strategi 2. Menggunakan media audio-visual dalam proses pembelajaran.
apa yang digunakan, 3. Menerapkan metode ceramah, diskusi, tanya-jawab, dan
bagaimana prosesnya, apa presentasi (praktik) untuk mendukung aktivitas pembelajaran.
saja sumber daya/materi 4. Menggunakan pendekatan santifik dan TPACK.
yang diperlukan untuk 5. Memberi perhatian, apresiasi, dan motivasi kepada peserta
melaksanakan strategi didik untuk tetap semangat dalam proses pembelajaran.
tersebut?
Sumber Daya Atau Materi Yang Diperlukan Untuk
Melaksanakan Strategi Tersebut:
1. Laptop, speaker, LCD proyektor, Gawai.
2. Bahan ajar dan lembar LKPD.
3. Buku penunjang pembelajaran “Mardika Basa lan Sastra Jawa
1” terbitan Erlangga.
4. Media internet, antara lain: Google, Youtube, dan Bausastra
Jawa online (budiarto.id).
5. Penggunaan model pembelajaran PBL dengan kolaborasi
dengan rekan guru sejawat.

Refleksi (R): Dampak Dari Aksi Yang Sudah Dilakukan:


Bagaimana dampak dari aksi 1. Peserta didik lebih termotivasi dalam belajar setelah
terhadap langkah-langkah ditayangkan contoh video melalui media Youtube dialog-
yang dilakukan, apakah dialog yang menerapkan unggah-ungguh basa dalam
hasilnya efektif atau tidak, kehidupan sehari-hari.
mengapa dan bagaimana 2. Peserta didik dapat lebih aktif dalam berdiskusi kelompok.
respon siswa terkait strategi 3. Peserta didik bisa berkolaborasi dalam menyelesaikan
yang dilakukan, apa yang masalah-masalah yang ditemukan.
menjadi faktor keberhasilan/ 4. Peserta didik lebih percaya diri dan lebih berani untuk
ketidakberhasilan dari mengungkapkan pendapat serta mempresentasikan hasil
strategi yang dilakukan? diskusi kelompoknya di depan kelas.
5. Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
modul ajar, materi, media, lembar kerja, dan asesmennya.

Respon Peserta Didik Terkait Strategi Yang Sudah


Dilakukan:
Menurut beberapa peserta didik, pembelajaran yang telah
dilaksanakan cukup menarik dan dapat menumbuhkan minat
belajar unggah-ungguh basa. Mereka lebih senang dengan
penggunaan media audio visual dibandingkan harus membaca
teks dengan tulisan yang panjang. Hal lain yang menarik adalah
ketika peserta didik berdiskusi di dalam kelompok. Mereka
beranggapan lebih senang berkelompok dibandingkan
mengerjakan sendiri karena dengan berkelompok, mereka dapat
saling tukar informasi atau pendapat.

Faktor Berhasil Atau Tidaknya Strategi Yang Dilakukan:


1. Model pembelajaran yang digunakan.
2. Materi/ bahan ajar yang diambil.
3. Pemanfaatan waktu supaya efisien.
4. Susunan LKPD beserta asesmennya.
5. Motivasi, keberanian, rasa percaya diri pada peserta didik.
6. Dukungan dari rekan guru sejawat ataupun guru mata
pelajaran lain.
7. Dana yang tersedia.
KESIMPULAN 1. Kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan peserta didik
kelas VII SMPN 1 Suruh berjalan dengan baik meskipun ada
beberapa hal yang menjadi kendala. Penerapan model dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik harus dilakukan oleh guru seinovatif mungkin untuk
meningkatkan kemampuan menulis peserta didik.
2. Peserta didik sangat terbantu dengan digunakannya media
audio visual seperti tayangan video dari Youtube dan
penggunaan kamus online (Bausastra Jawa) yang mudah
sehingga peserta didik mampu memilih kosakata yang sesuai
dengan unggah-ungguh basa ketika menerapkannya dalam
dialog/ percakapan sehari-hari.
3. Dengan model pembelajaran PBL, peserta didik dapat lebih
berani dan percaya diri karena bisa lebih aktif dalam berdiskusi
kelompok.
DAFTAR PUSTAKA Cecep Kusnandi, Bambang Sujtipto. 2013. Media Pembelajaran
Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. hlm. 41-42

Tarigan, Hanri G. 1986. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Kamus online, https://budiarto.id/bausastra/

Mel Silberman. 2013. Pembelajran Aktif 101 Strategi Untuk


Mengajar Secara Aktif. Jakarta barat: PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai