Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DONGENG

AUDIO VISUAL ROTATOON MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS II SD

(Development Of Story Learning Media Audio Visual Rotatoon to improve the Listening
Skills of Elementary School Grade II Students)

Fitrya Intan Pertiwi


Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Gd. FIP B Lantai 5. Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154
Pos-l: f.intan.pertiwi@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi lapangan yang menunjukan
kondisi keterampilan menyimak siswa kelas II Sekolah Dasar yang masih kurang dan
belum tersedianya media pembelajaran khusus menyimak dalam materi dongeng.
Merujuk hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain dan hasil
pengembangan media tersebut. Menggunakan metode penelitian pengembangan dengan
model ADDIE. Dalam penelitian data dikumpulkan melalui teknik lembar catatan kerja
(work logs) untuk data analisis, desain serta pembuatan produk dan teknik kuesioner
untuk data validasi ahli. Partisipan ditentukan menggunakan purposive sampling yang
meliputi ahli materi, ahli media dan ahli pembelajaran. Dalam mengolah data dilakukan
analisis data model Mils Huberman berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil dan pembahasan penelitian pengembangan ini menghasilkan draf
desain media meliputi GBPM, flowchart, storyline, storyboard, audio, buku petunjuk
penggunaan media; serta menghasilkan produk media pembelajaran yaitu Media Audio
Visual Rotatoon beserta buku petunjuk penggunaan media untuk meningakatkan
keterampilan menyimak yang tervalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli
pembelajaran berkategori “Sangat Layak” dengan revisi pengembangan merujuk pada
saran perbaikan para ahli. Dengan demikian implikasi penelitian ini Media Audio Visual
Rotatoon yang dikembangkan layak dan dapat digunakan oleh pendidik sebagai media
pembelajaran materi dongeng untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas
II Sekolah Dasar.
Kata kunci: media pembelajaran, audio visual, rotatoon, dongeng, menyimak

Abstract: This research is based on field observations that show the condition of listening
skills of grade II elementary school students who are still lacking and there is no special
learning media available listening in fairy tale material. Purpose of this research is
describe the development design and the result of The Rotatoon Audio Visual Media. This
research uses development research methods with ADDIE models. This research uses
development Data is collected through work logs for data analysis, product design and
manufacturing and questionnaire techniques for expert validation data. Participants were
determined using material-media-learning experts. In processing data used Mils
Huberman models data reduction, presentation and drawing conclusions. The results and
discussion of this development research resulted in a draft media design developed
including GBPM, flowchart, storyline, storyboard, audio, media usage manual and

29
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

produce learning media products namely Media Audio Visual Rotatoon along with media
usage manual to remind listening skills validated by material experts, media experts and
learning experts category "Very Feasible" with development revisions referring to expert
improvement advice so the madia are feasible and can be used by educators as a learning
medium of fairy tale materials to improve the listening skills of elementary school grade II
students.
Keywords: media learning, audio visual, Rotatoon, storytelling, listening skill

1. PENDAHULUAN kompetensi dasar kognitif yakni


Dalam dunia penelitian dan menggali informasi dari dongeng
pengejaran terkadang keterampilan fable tentang hidup rukun”. Dalam
menyimak menjadi sebuah kompetensi dasar tersebut, siswa
keterampilan yang tidak terlalu dituntut untuk menyimak isi dongeng
diperhatikan. Dengan tumbuhnya kemudian menggali informasi dari itu
paradigm bahwa keterampilan juga menceritakan kembali isinya.
menyimak adalah keterampilan Sebuah kondisi yang
alamiah yang tidak perlu dibimbing. mengharapkan keterampilan
Namun hal itu merupakan sebuah menyimak dalam pemeblajaran
kesalahan. Tarigan (2015) langsung menjadi kesempatan
mengungkap 45% waktu penggunaan melatih keterampilan meyimak para
bahas tertuju pada menyimak dan siswa tampaknya mengalami kendala
slaing mempengaruhi keterampilan dilapangan pada saat pelaksanaan.
bahasa yang lainnya, maka Berdasarkan observasi dan
diperlukan pengajaran langsung wawancara yang peneliti lakukan
menyimak dalam proses terhadap guru kelas II Sekolah Dasar
pembelajaran. ditemukan 60% dari jumlah siswa 17
Pengajaran langsung menyimak orang di kelas dua belum memiliki
sangat penting, bahwa latihan dalam keterampilan menyimak responsif
menyimak akan mengakibatkan yang baik dalam pembelajaran
pengembangan dan peningkatan pada dongeng.
keterampilan-keterampilan Hal tersebut ditunjukan ketika
berbahasa. Tanpa memiliki suasana pembelajaran siswa kelas II
keterampilan menyimak siswa akan tersebut tidak bisa duduk lama
mengalami kesulitan dalam dikursinya, beberapa siswa
memahami informasi yang termuat mengganggu temannya yag lain
dalam proses pembelajaran, bukan sehingga suasana belajar tidak tenang,
hanya dalam pelajaran bahasa, namun kebanyakan siswa tidak melihat
pelajaran lainnya. Sebagai salah satu kearah guru saat mengajar, terlebih
keterampilan berbahasa, keterampilan siswa tersebut mengalami kesulitan
menyimak juga terintegrasi dalam memperhatikan dan memahami isi
muatan materi pengajaran bahasa dongeng yang disampaikan oleh
pada jenjang Sekolah Dasar. guru, hal itu semakin terlihat ketika
Pada Permendikbud No. 24 para siswa berulang kali menanyakan
tahun 2016 termuat Kompetensi Dasar jawaban soal evaluasi setelah
Sekolah Dasar kelas II semester genap dongeng termasuk intruksi
yang menyangkut keterampilan pembelajaran yang disampaikan
menyimak yaitu pada KD guru. Kondisi-kondisi siswa tersebut
Keterampilan 4.8 yang berbunyi menunjukan indikator menyimak
“menceritakan kembali teks dongeng yang merujuk pada Liz Spooner &
fabel tentang hidup rukun dan Jacqui Woodcock (dalam

30
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

Listyaningrum, 2017) belum dimiliki hal-hal yang perlu diperhatikan


siswa. dalam proses pembuatan sastra anak
Selain kondisi menyimak siswa antara lain variasi tema, faktor
yang masih kurang, ditemukannya penentu respon terhadap bacaan
fakta bahwa belum tersedianya media anak, bahasa, penuturan, tokoh dan
khusus untuk meningkatkan penokohan, serta latar dan plot
keterampilan menyimak siswa kelas dengan prinsip pengembangan cerita
II. Proses pembelajaran dongeng anak meliputi aspek struktur, unsur
masih menggunakan media umum intrinsik dan unsur ekstrinsik. Sejalan
yaitu melalui proyektor, dan teknik dengan hal itu Rasmini (2018) juga
penyampaian cerita langsung. Hal ini memaparkan bila penggunaan bahasa
menjadi penyebab hilangnya yang imajinatif dalam sastra anak
perhatian siswa untuk menaruh dapat menghasilkan response
perhatian penuh dalam menyimak. intelektual dan emosional sehingga
Kehilangan perhatian siswa dalam anak akan mampu merasakan dan
menyimak ini didukung oleh tidak mendalami apa yang dirasakan tokoh
adanya media pembelajaran dongeng dan suasana yang tergambar dalam
yang bisa memenuhi jenis belajar cerita tersebut.
siswa. Diungkap oleh Prihatin (2008)
media pembelajaran adalah media
2. KERANGKA TEORI yang dapat digunakan untuk
Dalam kegiatan menyimak membantu siswa dalam memahami
responsif menurut Tarigan (2015) dan memperoleh informasi yang
melibatkan aspek keresponsifan dan dapat didengar oleh pancaindera
pengolahan serta pengembangan cita sehingga pembelajaran dapat
rasa. Dimana untuk dapat menyimak memperoleh kebermanfaatan dan
dilatar belakangi oleh kegiatan kebermaknaan. Abidin (2016)
membaca nyaring, keterampilan mengungkap bahwa media rotatoon
menyimak seseorang akan terlatih adalah media yang mampu
bila penyimak melakukan hal berikut. menyajikan gambar dalam jumlah
1. Membuat sketsa, gambar dari yang banyak mampu menimbulkan
seorang tokoh atau suatu situasi kesan materinya bersifat serangkaian
yang akan dilukiskan dalam yang berhubungan. Dengan alat
cerita/ informasi yang disimak. pemutar gambar seri tersebut dapat
2. Memainkan boneka/ wayang ditampilkan secara berurutan.
gambar, memantomimkan Media yang bersifat audio
secara spontan respon dari visual juga memiliki kelebihan yang
cerita yang disimaknya. sejalan dengan hal yang perlu
3. Menceritakan atau menuliskan dikembangkan dalam mengasah
kesimpulan cerita yang keterampilan menyimak, salah satu
disimaknya secara original kelebihannya yang dipaparkan
sendiri yang berkualitas. Sulaiman (2005) adalah Alat-alat
4. Membuat bunyi-bunyian/ audio visual tidak saja menghasilkan
musik latar yang cara belajar yang efektif dalam waktu
menggambarkan jenis suara/ yang lebih singkat, tetapi apa yang
suasana dari alur cerita saat diterima melalui gambar bergerak
membacakan cerita. yang lebih menarik, interaktif, dan
Untuk membuat dongeng anak tidak menjenuhkan untuk semua
yang tepat Neina (2018) memaparkan orang yang melihat. Dari masalah dan

31
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

realitas yang ditemukan tersebut maupun kajian literature berdasarkan


maka peneliti memfokuskan informasi yang telah dikumpulkan
penelitian ini untuk menyelesaikan untuk mentukan desain
masalah tersebut dengan membuat pengembangan media yang cocok
media pembelajaran audio visual digunakan untuk mencapai tujuan
rotatoon dilengkapi buku petunjuk penelitian berdasarkan karakteristik
penggunaan media. Hal tersebut pembelajaran, karakteristik siswa
ditujukan untuk meningkatakan media dan lingkungan. Tahap
keterampilan menyimak siswa kelas selanjutnya adalah design (desain)
II. yang merupakan proses perancangan
media yang akan dibuat. Rancangan
3. METODE yang dilakukan terdiri dari tiga
Penelitian ini bertujuan untuk komponen yaitu perancangan bentuk
mengembangkan media pembelajaran media berisi pembuatan flowchart dan
yaitu Media Audio Visual Rotatoon program audio; perancangan konten
dalam materi dongeng untuk media dengan membuat storyline dan
meningkatkan keterampilan storyboard cerita; dan komponen
menyimak siswa kelas II Sekolah ketiga adalah perancangan buku
Dasar. Dalam penelitian ini peneliti petunjuk penggunaan media.
menggunakan pendekatan kualitatif Tahap develop (pengembangan)
dengan metode penelitian merupakan tahap pembuatan produk
pengembangan model ADDIE yang telah dianalisis dan didesain
(Analysis, Design, Develop, Implement, sebelumnya. Tujuan dari tahap
Evaluate). Pemilihan model ADDIE pengembangan ini adalah
tersebut dikarenakan peneliti hendak menghasilkan produk, konsultasi dan
mengembangkan media validasi instrumen oleh ahli, serta
pembelajaran. Branch (2009) yang utama adalah validasi kelayakan
menyatakan bahwa model penelitian media oleh para ahli yang terdiri dari
pengembangan ADDIE merupakan ahli materi, ahli media dan ahli
model yang cocok untuk digunakan pembelajaran terhadap Media Audio
dalam pengembangan produk media Visual Rotatoon. Tahap terakhir adalah
pembelajaran. evaluasi dengan melakukan penilaian
Branch (2009) menjelaskan kualitas kelayakan media oleh para
model ini terdiri dari 5 tahap ahli dan melakukan revisi sesuai
pelaksanaan yaitu analyze (analisis), saran masukan serta menyusun
design (desain), develop kesimpulan peran media Audio
(pengembangan), implement Visual Rotatoon untuk peningkatan
(Implementasi) dan evaluate keterampilan menyimak.
(Evaluasi). Pada penelitian ini tahap Adapun partisipan dalam
yang akan digunakan selama penelitian ini dipilih menggunakan
penelitian yaitu analisis, desain dan teknik purposive sampling yang mana
pengembangan serta evaluasi partisipan ditentukan dengan
berdasarkan keadaan media fisik serta memperhatikan tujuan penelitian
kondisi pada masa pandemi dimana pengembangan produk media
sekolah tidak beroprasi secara tatap pembelajaran. Partisipan dalam
muka. penelitian ini meliputi ahli materi, ahli
Tahap analyze (analisis) media, dan ahli pembelajaran. Ahli
dilakukan pengumpulan sejumlah materi ditentunkan berdasrakan
informasi yang terdapat di lapangan kualifikasi keahliannya dibidnag

32
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

Bahasa Indonesia bagi siswa Sekolah Adapun hasil analisis desain media
Dasar yang berperan memberikan dapat dilihat pada Tabel 1.
konsultasi, evaluasi, dan masukan Tabel 1 Hasil Analisis Desain Media
terkait cerita yang digunakan dalam No Tahapan Temuan
media yang dikembangkan. Ahli 1 Menemukan
media terdiri dari ahli media solusi atas
pembelajaran keSDan dan ahli materi kendala
secara teknologi Pendidikan untuk menyimak
mengevaluasi, memberi saran dan dalam proses
memvalidasi kelayakan media. Ahli Analisis
pembelajaran,
pemebelajaran merupakan seorang Tujuan
agar melatih
praktikan pendidikan selaku guru keterampilan
kelas II Sekolah Dasar untuk menyimak
mengevaluasi, memvalidasi melalui materi
kelayakan media bagi pemeblajaran. pembelajaran
Lama penelitian dilakukan 2 Pengguna media
selama tujuh bulan. Dengan adalah siswa
pengumpulan data ordinal disadur kelas II yang
dari Richey dan Klein (dalam Hajidi memiliki
2018) menggunakan pengumpulan Analisis karakteristik
tipe in-progress project data selama Penggun siswa dalam
proses penelitian yang diperoleh a belajar yang
melalui instrument work logs (catatan berbeda, serta
kerja), dan tipe try-out data melalui ketersediaan
instrumen surveys and questionnaires media
(survei dan kuesioner) yang pembelajaran
digunakan untuk menguji kelayakan 3 Kompetensi
pengembangan media yang diteliti dasar bagian
dari para ahli. Data dianalisis keterampilan
mengunakan model Miles and dan materi
Humberman (dalam Herawati: 2008) Analisis
pembelajaran (isi
yang meliputi reduksi data, penyajian Materi
dongeng fabel)
data serta penarikan kesimpulan. yang sesuai
dengan
4. HASIL DAN pengguna
PEMBAHASAN 4 Analisis Daftar rincian
Hasil penelitian ini menunjukan Kebutuha perangkat lunak
hasil desain dan produk n Media yang diperlukan
pengembangan media pembelajaran 5 Draf GBPM
Audio Visual Rotatoon untuk (Garis-garis
meningkatkan keterampilan Desain
Besar
menyimak siswa kelas II Sekolah GBPM
Pengembangan
Dasar. Media)
4.1 Desain Penelitian 6 Berupa bagan
Pada bagian desain termuat Desain urutan proses
analisis dan desain draf rancangan Flowchart pengembangan
media yang akan dikembangkan. penelitian
7 Desain Draf cerita yang

33
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

Storyline dikembangkan 4. Membuat storyboard sebagai


8 Gambar desain konsep gambaran keseluruhan
Desain media yang dikembangkan
media dan
Storyboar
gambar ilustrasi secara utuh agar mencapat
d
cerita tujuan yang diharapkan, yang
9 Kumpulan audio memuat gambar visual 3D
Desain media yang akan dibuat serta
sesuai suasana
Audio gambar umum ilustrasi cerita
cerita
10 Desain Kerangka isi dari storyline.
Buku buku petunjuk 5. Mengumpulkan dan membuat
Petunjuk keperluan audio sesuai suasana
Pada bagian analisis merupakan yang diperlukan dalam
tahap awal dalam penelitian ini. membangun cerita.
Berdasarkan analisis yang dilakukan 6. Merancang kerangka isi buku
terhadap tujuan, pengguna, materi petunjuk penggunaan media
dan kebutuhan media didapatkan audio visual rotatoon.
informasi bahwa tujuan penelitian Berdasarkan hasil desain yang
untuk meningkatkan keterampilan dilakukan peneliti, telah terbentuklah
menyimak pengguna yakni siswa rancangan-rancangan yang
kelas II Sekolah Dasar bisa dilakukan dibutuhkan selama proses
dalam pembelajaran langsung pengembangan media mulai dari pola
menyimak pada materi dongeng fabel kerja umum sebagai landasan pada
(KD 3.8 dan 4.8 B. Indonesia) melalui GBPM, alur kelayakan media yang
Media Audio Visual Rotatoon yang tergambar pada flowchart, hingga
kelengkapan perangkat lunak dan gambaran umum bentuk media
kerasnya bisa dipenuhi peneliti. berserta draf konten cerita untuk
Dari hasil analisis tersebut media beserta audio yang diperlukan
menjadi dasar melanjutkan pada telah terperinci dan terarah. Keseuain
tahap selanjutnya yakni tahap desain. desain yang dirancang akan
Dalam desain ini peneliti membuat mendukung keberhasilan produk
beberapa rancangan, antara lain media yang akan dibuat.
sebagai berikut. Storyboard merupakan
1. Menyusun GBPM (Gari-garis gambaran suatu konsep alur
besar pembuatan media) yang media pembelajaran secara utuh.
berisi rincian pola umum
program kerja yang bertujuan
untuk menjaga proses
pembuatan media sesuai Gambar 1 Media Gambar 2 Media
dengan yang diharapkan Tampak Depan Tampak
2. Merancang diaram alur Belakang
(Flowchart) kerja pembuatan
media yang dikembangkan
berdasarkan prosedur sistem
logika.
3. Merancang storyline memuat Gambar 3 Media Gambar 4
aspek struktur dan ekstrinsik Tampak Kiri Media Tampak
dasar naskah dongeng fabel Kanan
yang dikembangkan.

34
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

3D serta audio yang telah disunting


menggunakan perangkat lunak Adobe
Gambar 5 Audition 1.4. setelah badan media dan
Media Tampak Gambar 6 Media konten media selesai dibuat dan
Atas Tampak Bawah digabungkan, langkah selanjutnya
Sebagaimana Brunch (2009) adalah pembuatan buku petunjuk
mengungkapkan pada tahap desain penggunaan media audio visual
bertujuan memverifikasi kinerja yang rotatoon untuk memudahkan
akan dicapai dan pemilihan medtose penggunaan media demi tercapainya
tes yang sesuai. Dengan demikian tujuan pembelajaran menyimak.
peneliti bisa meanjutkan pada tahap Dalam proses pengembangan
selanjutnya yaitu tahap produksi produk berupa media audio visual
produk berdasarkan desain yang telah rotatoon dilakukan validasi kepada
dibuat. para ahli untuk mengetahui tingkat
4.2 Pengembangan Media kelayakan media yang dikembangkan
Pada tahap pengembangan sebagai media pembelajaran untuk
bertujuan menghasilkan bentuk akhir meningkatkan keterampilan
produk media audio visual rotatoon menyimak. Validasi ini dilakukan
yang telah dianalisis dan di desain oleh ahli materi yang merupakan
sebelumnya. Hasil pengembangan dosen bahasa Indonesia untuk
produk diawali dengan proses sekolah dasar, ahli media terdiri dar
pembuatan badan media lalu dosen media pedagogik dan dosen
pembuatan konten media, pembuatan teknologi pendidikan, serta ahli
buku petunjuk validasi para ahli, pemeblajaran merupakan seorang
revisi produk dan uraian peran media praktisi pendidikan sebagai guru
untuk keterampilan menyimak. kelas II. Adapun diagram perolehan
Dalam pembuatan badan media hasil validasi ahli materi dapat dilihat
rotatoon merupakan media gambar pada Gambar 7, ahli media pada
seri yang dibingkai (Eko: 2010) dibuat Gambar 8, ahli pembelajaran pada
kedalam bentuk kotak persegi Gambar 9.
panjang/ balok yang salah satu
sisinya terbuka dengan bagian kiri
Rata-rata Validasi Ahli Materi
kanan mwmiliki ppa untuk meletakan
gulungan kertas gambar seri. Badan 150
media dibuat dengan bahan utama 100
50
kayu albaziah dan pipa dengan 0
memiliki kekuatan dan ketehan lebih
bagus. Badan media rotatoon
berukuran 60cm x 40cm x 7cm, yang
bisa dilipat yang diwarnai dan Gambar 7 Diagram Batang Rata-rata
ditempeli stiker binatang pada sisi- Validasi Ahli Materi
sisinya.
Hasil kedua dari pengembangan
produk adalah pembuatan konten
media berupa teks lengkap dongeng
febel “Pertemanan Burung dan
Ayam” dan ilustrasi 13 gambar seri
dari setiap kondisi dalam cerita
menggunakan perangkat lunak Paint

35
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

bagi keterampilan menyimak yang


Rata-rata Hasil Validasi Ahli
optimal.
Media
Berdasarkan saran masukan
200 dari para ahli media pembelajaran
100 audio visual rotatoon peneliti
0 melakukan revisi yang meliputi.
1) Perbaikan Cover Buku Petunjuk
Penggunaan
Gambar 8. Diagram Batang Rata-rata Perbaikan posisi logo dan judul
Validasi Ahli Media buku, serta menambahkan redaksi
kejelasan tujuan dari media pada
cover buku petunjuk penggunaan
Rata-rata Validasi Ahli
Pembelajaran media sesuai saran perbaikan ahli
materi, disertai ilustrasi gambar
200 media yang telah diperbaiki sesuai
saran ahli media ditunjukan pada
100
Gambar 10 dan Gambar 11.
0
Pembelajaran
Kriteria
media pembelajaran

Gambar 9. Diagram Batang Rata-rata


Validasi Ahli Pembelajaran

hasil validasi dari para ahli


ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Validasi Para Ahli


No Validator Rata- Kategori
rata (%) Penilaia
n
Ahli 100 Sangat Gambar 10 Cover Buku sebelum
1
materi Layak Perbaikan
Ahli 100 Sangat
2
media Layak
Ahli 100 Sangat
3 pembelaja Layak
ran
100 Sangat
Rata-rata
Layak
Ditinjau dari penilaian para ahli
yang mengungkap bahwa media
audio visual rotatoon ini sangat layak
digunakan sebagai media
pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan menyimak siswa kelas II
Sekolah Dasar dengan syarat
perbaikan saran perbaikan para ahli Gambar 11 Cover Buku setelah
agar terjadi penyempurnaan produk Perbaikan
media untuk mencapai peran media

36
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

2) Perbaikan Kata Pengantar


Perbaikan margin kanan yang
harus rata pada kata pengantar
diperbaiki sesuai saran perbaikan dari
ahli materi. Perubahan kata pengantar
ditunjukan pada Gambar 12 dan
Gambar 13.

Gambar 14 Tinjauan Produk sebelum


Perbaikan

Gambar 12 Kata Pengantar sebelum


Perbaikan

Gambar 13. Kata Pengantar setelah


Perbaikan
Gambar 15 Tinjauan Produk sesudah
3) Perbaikan Tinjauan Produk
Perbaikan
Perbaikan pada bagian tinjauan
produk dilakukan pada bentuk 4) Perbaikan Tulisan
tulisan pada bagian-bagian media Dalam buku petunjuk
sesuai saran perbaikan ahli materi, penggunaan termasuk redaksi cerita
perubahan perbaikan tinjauan produk terdapat beberapa yang typo dan tidak
dapat dilihat pada Gambar 14 dan konsisten dalam penyebutan nama
Gambar 15. media. Perbaikan dilakukan dengan
mengecek dan memperbaiki kata-kata
yang typo serta melengkapi semua
penyebutan nama media dengan
“Media Audio Visual Rotatoon”.
5) Perbaikan Kelengkapan dan
Kemudahan Pemeliharaan
Media

37
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

Berdasarkan saran perbaikan


ahli media telah dilakukan pengadaan
pelindung berupa kotak
penyimpanan media berbahan
polypropylene (plastik) dengan ukuran
sesuai media. Serta bahan media yang
memang sudah dibuat menggunakan
kayu dan kertas badan media yang
terbuat dari kertas glossy sudah kuat. Gambar 18 Tampilan media setelah
diperbaiki

7) Perbaikan Kualitas Background


Background gambar-gambar seri
diperbaiki sesuai saran ahli media
dengan mencetak kembali setiap satu
gambar seri dicetak pada empat
kertas ukuran A4, sehingga saat
Gambar 16. Tempat penyimpanan dilihat dalam satu layer tampilan
media gambar seri terpusat pada satu
gambar dan tidak memperlihatkan
6) Perbaikan Hiasan Media sambungan background yang
Hiasan media berupa tulisan mengganggu.
identitas lembaga diperbaiki sesuai 8) Perbaikan Dongeng
saran dari ahli media dengan Beberapa redaksi dongeng
mengubahnya menggunakan tulisan diperbaiki menggunakan gaya bahasa
berwarna kontras dari warna dasar yang lumrah digunakan pendidik
dan hiasan border diperbaiki agar memudahkan pendidik terlatih
ukurannya agar tidak membuat space isi dongeng yang akan disampaikan,
kosong, dapat dilihat pada Gambar merujuk pada saran dari ahli
18. pembelajaran.
9) Perbaikan kelengkapan
petunjuk penegasan pesan cerita
Dilakukan perbaikan pada
bagian cara mengoprasikan media
dengan menambahkan redaksi
petunjuk bagi pendidik untuk
menyampaikan penegasan setelah
akhir cerita tentang pesan dari
Gambar 17 Tampilan media sebelum dongeng yang didengarkan siswa
diperbaiki seperti saran perbaikan dari ahli
media. Adapun perbaikan dapat
dilihat pada Gambar 20.

38
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

Teks cerita yang termuat dalam


media tersebuat adalah cerita dengan
judul “Pertemanan Burung Kenari
dan Ayam”.

“Pertemanan Burung Kenari dan Ayam”


Minggu adalah hari yang
sangat disenangi para hewan di
hutan. Kawanan burung dan
ayam yang berteman selalu
meramaikan hutan dengan
pertunjukan nyanyian dan
tarian yang bagus. Mereka
Gambar 19 Sebelum ada petunjuk adalah kawanan burung kenari
penyampaian penegasan pesan dan seekor ayam.
Hari itu seekor burung
kenari yang memiliki bulu
berwana kuning indah nan
cerah terbang mengelilingi
pohon besar, ia hinggap dari
satu dahan ke dahan lain
sambil bernyanyi dengan suara
merdu dihadapan para hewan
yang menonton.
“Aku burung tercantik,
lalalalala“, suara burung kenari
Dari bawah seekor ayam
berteriak “tepuk tangan untuk
kenari“.
Suara gemuruh tepuk
Gambar 20 Petunjuk penyampaian tangan terdengar dari tempat
penegasan itu
Suatu hari mereka
Berikut bentuk media bermain di pinggir ladang
pembelajaran audio visual rotatoon petani, burung kenari kuning
yang dikembangkan bernyanyi sambil terbang
kesana kemari. Burung kenari
yang lain terbang diatas ladang.
Namun sang ayam mematuk-
matukan paruhnya pada tanah
gambus disana. Burung
kenaripun memperhatikan
ayam itu.
Burung kenari mendekati
ayam dan berkata, “Ayam apa
yang kamu lakukan?”
Ayam menjawab, “Seperti
yang kau lihat aku sedang
Gambar 21 Hasil Media mencari cacing untuk makan

39
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

bersama adik-adiku saat aku “To..tolongg”, teriak


pulang bermain.” jawabnya kenari.
sambil tersenyum. Tiba-tiba datanglah ayam
Kawanan burung itu yang hendak berangkat ke
saling melihat ayam. ladang. Dilihatnya burung
Ayampun berkata, “Hei kenari yang kesakitan.
kenari kenapa kau bilang “Kamu kenapa kenari?”,
seperti itu bukankah kita tanya ayam kaget.
teman?”. “Aku jatuh dari pohon
“Dulu kita memang itu”, jawab burung kenari.
teman tapi aku tak mau Ayam menawarkan
berteman dengan yang berbeda bantuan, utuk mencari
dari kami, coba kalian pikirkan binatang lain agar bisa
ayam itu punya sayap seperti mengangkat dahan yang berat
kita tapi dia tidak bisa terbang itu. Namun kenari kuning
bukankah itu aneh. Setelah ku berkata dengan ketus.
pikir-pikir kita berbeda, ah aku “Aku kesakitan, mana
tidak mau berteman dengan mungkin kau yang tak bisa
ayam. Ayo teman-teman kita terbang bisa cepat mencari
pergi”, sahut kenari kuning. pertolongan”.
“Jangan seperti itu”, Mendengar perkataan
teriak ayam. burung kenari yang sombong
Burung kenari dan ayampun menjawab,
kawanan burung lainnya “Aku memang tidak bisa
itupun pergi menjauhi ayam. terbang, tapi sayap yang tuhan
Sejak kejadian itu berikan ini membantuku lari
kawanan burung kenari tidak dengan cepat dan suaraku yang
berteman lagi bersama ayam. tidak merdu ini bersuara keras,
Sepanjang hari ayam bersedih lihatlah aku akan segera
Hari minggu yang kembali membawa bala
biasanya ramai berubah bantuan”, jawab ayam.
menjadi sepi. Mereka bermain Ayam berlari sambil
masing-masing. berkokok meminta bantuan.
Hingga suatu pagi, Benar saja tak lama
burung kenari kuning yang setelah ayam pergi, datanglah
ingin menyombongkan suara keluarga ayam. Mereka
indahnya terbang kesana membantu mengangkat dahan
kemari. Hinggap dari ranting yang menimpa kaki burung
pohon ke ranting pohon yang kenari. Burung kenari
lain. berterimakasih pada ayam-
Namun tiba-tiba ranting ayam yang membantunya,
yang ia pijak patah. terutama ayam temannya.
Brak… Ranting itu Burung kenari sadar
menimpa kakinya. mengejek teman karena
Burung kenari kuning berbeda itu merupakan
menangis kesakitan. Ia perbuatan buruk dan membuat
berteriak meminta tolong hidup tidak rukun. Sekarang
namun suara indahnya burung kenari tau ternyata
berubah rintih kecil. setiap perbedaan itu ada

40
BATRA, Volume 7, Nomor 2, Desember 2021

mempunyai manfaatnya dasar dalam menaruh perhatian


tersendiri. Akhirnya mereka terhadap sesuatu. Maka dari itu dapat
ayam dan burung kenari ditarik benang merah dari media
kuning kembali berteman dan audio visual rotatoon dengan
hidup rukun. peningkatan keterampilan menyimak,
Media pembelajaran yang yang peneliti ungkapkan pada peran
dikembangkan adalah media Audio media Audio Visual Rotatoon dalam
Visual Rotatoon yang terdiri dari meningkatkan keterampilan
visual gambar seri berwarna yang menyimak sebagai berikut.
menceritakan dongeng “Persahabatan 1. Media audio visual rotatoon
Burung Kenari dan Ayam” dan dapat menarik perhatian siswa
dilengkapi audio berupa musik latar saat awal dan proses
suasana cerita serta audio pendidik pembelajaran.
saat menyampaikan cerita. 2. Sifat auditif pada media audio
Sebagaimana dipaparkan pada bagian visual rotatoon akan menambah
analisis desain media ini pengguna pengalaman audio yang dimiliki
dari media audio visual rotatoon siswa, baik musik maupun kosa
adalah siswa kelas II Sekolah Dasar kata yang diampaikan dalam
dengan tujuan untuk meningkatkan dongeng, hal tersebut akan
keterampilan menyimaknya. mempertinggi keterampilan
Peningkatan daya simak dalam menyimak.
pembelajaran dilakukan melalui 3. Sifat visual pada media audio
bercerita sebagaimana diungkap oleh visual rotatoon akan melatih
Tarigan (2015) bercerita akan pemusatan kontak mata siswa
memberikan kesempatan bagi anak- dalam menyimak pada
anak untuk belajar menyimak secara pembicara maupun visual
responsif. Sejalan dengan hal itu pembicaraan.
keterampilan menyimak akan terlatih 4. Dengan media audio visual
melalui pengamatan gambar, bunyi- rotatoon akan melatih siswa
bunyian serta mendengar cerita itu terbiasa memberikan perhatian
sendiri. Dalam meningkatkan yang besar dan wajar pada
keterampilan menyimak diperlukan pembicara.
bahan simakan yang tepat Tarigan 5. Melatih respon proses panca
(2015) juga mengungkap bahan-bahan indra pendengaran dan otak
siamakan yang menarik perhatian. dalam memahami bahan
Sifat media Audio Visual simakan. Melalui tanya jawab
Rotatoon yang audio visual spontan maupun soal evaluasi
memfasilitasi semua gaya belajar yang disediakan pada buku
siswa dalam menyimak dan memiliki petunjik penggunaan.
daya tarik baik dari visual maupun Berdasarkan desain dan
audionya. Karena perilaku menyimak pengembangan yang dilakukan
dapat dianalisis dan dibangun, dalam melalui penelitian ADDIE ini media
proses menyimak tentu penyimak yang dikembangkan tervalidasi peran
akan menaruh perhatian. Alur dari Media Audio Visual Rotatoon yang
perhatian adalam menerima stimulus layak untuk meningkatkan
lalu menyeleksi dan memproses keterampilan menyimak siswa kelas II
informasi yang akan diterima oleh Sekolah Dasar sebagai suatu
daya ingat siswa. Dimana pembiasaan.
kemenarikan stimulus merupakan

41
Pertiwi: Pengembangan Media Pembelajaran…

SIMPULAN Pembelajaran Bahasa Inggris di


Berdasarkan hasil dan Kelas III Sekolah Dasar (Skripsi).
pembahasan penelitian yang telah Bandung: UPI.
dilakukan peneliti, peneliti dapat Herawati, S. (2008). Penelitian Tindakan
mengambil kesimpulan bahwa desain Kelas sebagai Sarana
pengembangan media dilandasi oleh Pengembangan Keprofesionalan
analisis tujuan, analisis pengguna, Guru dan Calon Guru. Malang:
analisis materi dan analisis kebutuhan
Bayumedia Publishing.
media yang menghasilkan rancangan
pengembangan Media Audio Visual Neina, Q. A. (2018, November).
Rotatoon beserta buku petunjuk Dongeng Abad 21:
penggunaan secara keseluruhan Modernisasi Sastra Anak
meliputi: (1) GBPM (Garis-garis Besar Berbasis Psikologi
Pengembangan Media); (2) Flowchart; Perkembangan. Jurnal Sastra
(3) Stotyline; (4) Storyboard (5)
Indonesia, 202-2010.
Mengumpulkan keperluan audio; (6)
Prihatin. (2008). Guru sebagai
Rancangan buku petunjuk.
Pengembangan media Fasilitator. Bandung: Karsa
menghasilkan produk media Mandiri Persada.
pebelajaran yaitu Media Audio Visual Resmini, N. (2018). Sastra anak dan
Rotatoon beserta buku petunjuk Pengajarannya di Sekolah Dasar .
penggunaan media. Media yang Bandung: Universitas
dikembangkan ini mendapat validasi Pendidikan Indonesia.
dari para ahli yaitu ahli materi, ahli Sulaiman, A. H. (2005). Media Audio
media dan ahli pembelajaran yang Visual untuk Pengajaran
masing-masing memberikan penilaian Pengarahan dan Penyuluhan.
sebesar 100% maka Media Audio Jakarta: PT Gramedia.
Visual Rotatoon beserta buku petunjuk Tarigan, H. G. (2015). Menyimak
penggunaan dikategorikan sangat sebagai suatu Keterampilan
layak digunakan sebagai media Berbahasa. Bandung: Angkasa.
pembelajaran yang berperan untuk
membangun pembiasaan dalam
meningkatkan keterampilan
menyimak siswa kelas II Sekolah
Dasar.

DAFTAR RUJUKAN
Abidin, Z. (2016). Penerapan
Pemilihan Media
Pembelajaran. Edcomtech
Volume 1, Nomor 1, April 2016,
1, 9-20.
Branch, R. M. (2009). Instructional
Design: the ADDIE Approach.
New York: Springer.
Hajidi, M. (2018). Pengembangan
Multimedia Interaktif untuk

42

Anda mungkin juga menyukai