Anda di halaman 1dari 10

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama : Nina Kurniasih


No Peserta : 201500611766
Asal Sekolah : SMK N 1 Wanareja Cilacap

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Peserta didik memiliki Hasil Pengamatan: Hasil analisis eksplorasi penyebab
kemampuan komunikasi 1. Peserta didik saling menunjuk teman jika diberi waktu untuk masalah dapat disimpulkan bahwa faktor
yang masih kurang dalam mengerjakan soal rumus fungsi logika IF penyebab dari masalah kemampuan
menjelaskan hasil diskusi 2. Peserta didik takut untuk menjawab pertanyaan dari guru komunikasi yang masih kurang yaitu:
tentang aplikasi pengolah 3. Peserta didik belum memiliki kepercayaan diri 1. Belum terjalinnya komuniasi dua
angka khususnya rumus Hasil pengamatan dilengkapi oleh pendapat dari peserta didik arah saat pembelajaran
fungsi IF sebagai pendukung yang menyatakan bahwa ”Peserta didik merasa 2. Peserta didik belum terbiasa
malu ketika berbicara didepan teman, merasa takut salah dengan menuangkan ide/ penemuan ke
jawabannya” dalam bentuk kata-kata
3. Kurangnya rasa percaya diri
Hasil Kajian Literatur: pada peserta didik
Menurut Handayani, dkk (2021) mengatakan ”Kemampuan 4. Adanya pengaruh dari kehidupan
komunikasi merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal komunikasi dilingkungan
balik antar individu dengan individu yang lainnya yang saling keluarganya
mengirim pesan dan menerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan 5. Peserta didik belum sadar akan
efektif apabila komunikasi tersebut dapat memenuhi indikator pentingnya komunikasi
ketercapaian dalam kemampuan berkomunikasi” hubungan sosial antar sesama
6. Belum menguasai materi yang
Menurut Muhtadi, dkk mengatakan ”Faktor penyebab adanya akan disampaikan karena
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal adalah kurangnya persiapan dalam
kemampuan komunikasi siswa yang rendah, kurang teliti, tidak pembelajaran
biasa menuliskan unsur yang diketahui dan ditanya pada soal, dan
kurangnya siswa untuk menuangkan hasil yang didapat kedalam 7. Adanya faktor gangguan dari
kata-kata” penggunaan HP yang merupakan
dampak lanjutan dari
Menurut Latifah, dkk (2020) mengatakan ”Faktor penyebab pembelajaran PJJ
kegagalan keterampilan berbicara peserta didik dibagi atas: (1) 8. Kurang Komunikatif yang
ketidakpercayaan diri, (2) kurang kecakapan dalam berbicara, (3) dilakukan oleh guru dalam
sikap yang kurang tepat, (4)kurangnya pengetahuan, (5) kurangnya pembelajaran.
pemahaman sosial antar sesama,
(6) perbedaan persepsi, (7) menyimpang dari topik pembicaraan, (8)
mendominasi pembicaraan”

Hasil Wawancara:
Wawancara Guru Teknik Pemesinan (Kris Budiyono, S.Pd.T)
”Kemampuan komunikasi dalam pembelajaran sangatlah penting.
Faktor penyebab terjadinya permasalahan komunikasi yaitu karena
kurangnya persiapan peserta didik sebelum melaksanakan
pembelajaran, kurangnya pengetahuan mengenai mesin tersebut,
adanya dampak pembelajaran jarak jauh saat pandemi (PJJ) dan
kurangnya tingkat kepercayaan diri pada peserta didik. Hal ini bisa
terlihat ketika pembelajaran berlangsung yaitu anak bingung ketika
ditanya, jarangnya mengutarakan pendapat, dan anak ragu untuk
menjawab padahal sebenarnya peserta didik sudah mengetahui
jawabannya”

Wawancara Koordinator Guru BP/BK (Supriyono, S.Psi..)


”Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam proses
pembelajaran, sehingga komunikasi haruslah tercipta dengan baik.
Permasalahan yang sering di temukan mengenai komunikasi peserta
didik diantaranya peserta didik ketika ditanya malah diam, anak
paham tetapi tidak mau menjelaskan, adanya pengaruh lingkungan
seperti halnya tidak saling sapa dan jarang komunikasi dengan orang
tua, adanya gangguan gadget yang mempengaruhi otaknya yang
mengakibatkan sulit berfikir (pasif), dan kurangnya inisiatif yang di
lakukan oleh peserta didik”.

Sumber Referensi:
Handayani, Sri dkk. 2021. Analisis Kemampuan Komunikasi Siswa
Kelas IV dalam Pembelajaran Daring Siswa SDN 1
Karangrejo Desa Karanggrejojuana Pati. Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol.3, No.5.
Muhtadi, Abdul Muiz dkk. 2019. Analisis Kemampuan Komunikasi
dan Minat Belajar Matematics Siswa SMP. Journal on
education, Vol. 01,No.2
Latifah, Syahrotul dkk. 2020.Interelasi Ketrampilan Berbicara
Terhadap Kemampuan Komunikasi Peserta Didik di SMP
Muhammadiyah 06 Dau Malang. Jurnal Totobuang,
Vol.8, No.1.

2 Kurangnya pemanfaatan Hasil Pengamatan: Hasil analisis eksplorasi penyebab


teknologi/ inovasi untuk 1. Peserta didik belum bisa mengaplikasikan rumus fungsi masalah dapat disimpulkan bahwa faktor
proses pembelajaran logika IF pada aplikasi pengolah angka penyebab dari masalah kurangnya
Aplikasi Pengolah Angka 2. Guru kurang kreatif dalam menciptakan teknologi pemanfaatan teknologi/ inovasi yaitu:
pembelajaran 1. Kurangnya
3. Guru belum memahami penggunaan teknologi dalam proses pengetahuan/kemampuan guru
pembelajaran tentang media teknologi
4. Guru masih terbiasa melaksanakan proses pembelajaran 2. Kurangnya fasilitasyang tersedia
dengan cara klasikal di sekolah
Hasil pengamatan dilengkapi oleh pendapat dari peserta didik 3. Keterbatasan dasar gambar
sebagai pendukung yang menyatakan bahwa ”Peserta didik belum teknik
menguasai beberapa teknologi seperti komputer, karena saat
pembelajaran informatika dilaksanakan secara daring, peserta didik
tidak memiliki komputer/laptop dirumah sedangkan waktu dan alat 4. Tidak adanya kewajiban dari
pembelajaran di sekolahan masih terbatas” pihak sekolah untuk mengajar
menggunakan media teknologi
Hasil Kajian Literatur: 5. Guru masih kesulitan dalam
Berdasarkan penelitian menurut Sahelatua, dkk (2018) mengatakan menerima dan mengingat
”Beberapa hambatan yang dialami guru dalam memanfaatkan IT sesuatu yang berhubungan
sebagai media pembelajaran yaitu Kurangnya pengetahuan guru dengan teknologi
tentang media IT (laptop/komputer, infokus, printer, dan internet), 6. kurangnya kepercayaan guru
Kurangnya fasilitasyang tersedia di sekolah, Tidak adanya untuk memanfaatkan teknologi
kewajiban dari pihak sekolah untuk mengajar menggunakan media 7. guru tidak memiliki motivasi
IT” untuk mempelajari teknologi
yang berkembang
Berdasarkan penelitian Styaningrum (2016), mengatakan “Faktor 8. Kurangnya waktu yang dimiliki
hambatan penggunaan teknologi untuk pembelajaran diantaranya oleh guru dengan penggunaan
untuk mempelajari hal baru guru masih kesulitan dalam menerima teknologi
dan mengingat, guru lebih suka menjelaskan materi kepada siswa 9. Kemampuan teknologi peserta
dengan metode ceramah tanpa bantuan teknologi,kurangnya didik masih rendah
kepercayaan guru untuk memanfaatkan teknologi, keterbatasan 10. Peserta didik acuh terhadap
pengetahuan/ kemampuan tentang teknologi, guru tidak memiliki peralatan teknologi karena
motivasi untuk mempelajari teknologi yang berkembang, belum menyadari pentingnya
terbatasnya waktu, kurangnya fasilitas” memahami teknologi yang
digunakan untuk pembelajaran
Hasil Wawancara: 11. Peserta didik tidak memiliki
Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana perangkat teknologi yang
(R. Sofa Burhani, S.T. M.M.) digunakan untuk pembelajaran
”Teknologi saat ini menjadi komponen yang sangat diperlukan 12. Kurangnya latihan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran. Faktor penyebab mengenai kurangnya dalam penggunaan teknologi.
pemanfaatan teknologi yaitu karena kurangnya sarana prasarana
yang dimiliki seperti mesin, komputer, dll. Hal ini dipengaruhi
karena keterbatasan anggaran untuk pemenuhan peralatan teknologi
yang dibutuhkan, selain itu faktor dari peserta didik juga
mempengaruhi pemanfaatan teknologi yaitu peserta didik memiliki
kemampuan penguasaan teknologi seperti komputer yang masih
rendah, peserta didik acuh terhadap teknologi yang digunakan untuk
pembelajaran, peserta didik tidak memiliki perangkat teknologi
yang digunakan untuk proses pembelajaran disekolahan”

Sumber Refrensi:

Sahelatua, Lounard Syaulan dkk.2018.Kendala Guru


Memanfaatkan Media IT Dalam Pembelajaran Di SDN 1
Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Jurnal KIP Unsyiah, Vol.3, No.2.
Setyaningrum, Amalia. 2016. “Analisis Hambatan Guru Dalam
Pengintegrasian Teknologi Di SMP Negeri 1 Grabag”.Tugas
Akhir.Teknologi Informasi.Universitas Kristen Satya Wacana.
Salatiga.
3 Motivasi belajar peserta Hasil Pengamatan: Hasil analisis eksplorasi penyebab
didik rendah pada 1. Peserta didik masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan masalah dapat disimpulkan bahwa faktor
pembelajaran aplikasi disekolah seperti ajakan dari teman untuk bercanda, penyebab dari masalah rendahnya
pengolah angka khususnya bermain, dan mengobrol saat pembelajaran dan faktor di semangat belajar peserta didik yaitu:
rumus fungsi logika IF rumah seperti permasalahan dengan keluarga atau bermain 1. Kurangnya motivasi tujuan
dengan teman yang sudah tidak bersekolah tercapainya cita – cita setelah
2. Adanya pengaruh internal dari peserta didik seperti rasa lulus oleh peserta didik
malas, lapar saat pembelajaran dan kemampuan akademik 2. Kemampuan akademik seperti
yang masih rendahseperti pemahaman geometri garis. literasi dan numerasi yang
3. Kurangnya motivasi cita-cita kedepan pada peserta didik, dimiliki peserta didik masih
sehingga peserta didik hanya beranggapan yang terpenting rendah
hadir kesekolah 3. Peserta didik sudah mempunyai
Hasil pengamatan dilengkapi oleh pendapat dari peserta didik pola pikir yang menganggap
sebagai pendukung yang menyatakan bahwa ”Peserta didik masih bahwa yang berhubungan
belum memiliki kemauan belajar yang tinggi dirumah baik belajar matematika merupakan hal yang
dari bacaan atau terkait numerasi, lebih sering mengerjakan tugas sulit
dadakan, hal itu didasari karena faktor lingkungan seperti bermain 4. Peserta didik belum menguasai
tanpa mempertimbangkan waktu, bermain dengan teman yang konsep dasar perhitungan
sudah tidak bersekolah sehingga tidak mempunyai beban tugas 5. Adanya dampak
sekolah” negatifpembelajaran jarak jauh
Hasil Kajian Literatur: (PJJ)
Menurut Naibaho,dkk (2021) mengatakan“Faktor-faktor penyebab 6. Pengaruh negatif kondisi
rendahnya motivasi belajar siswa meliputi cita-cita atau aspirasi lingkungan dari peserta didik
siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, 7. Pengaruh dari kurang efektifnya
dan unsur dinamika dalam mengajar siswa” metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru
Menurut Roffina (2020) mengatakan ”Semangat belajar sangat
penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya semangat mendorong
siswa meningkatkan prestasi belajar dan sebaliknya kurang adanya
semangat akan melemahkan prestasi belajar”

Menurut Afandi, dkk (2021) mengatakan “Kemampuan literasi dan


numerasi siswa menjadi salah satu penentu akan tinggi atau
rendahnya hasil belajar yang didapatkan siswa”

Menurut Muhammad Surutddin(2018) mengatakan ”Adapun faktor


sekolah yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat mencakup
metode mengajar guru disekolah, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah”

Hasil Wawancara:
Wawancara Koordinator Guru BP/BK (Supriyono, S.Psi..)
”Rendahnya semangat belajar dikarenakan peserta didik memiliki
motivasi dan minat belajar yang masih rendah. Ada dua faktor utama
yang menyebabkan permasalahan tersebut yaitu faktor internal dan
eksternal dari peserta didik. Faktor Internal diantaranya peserta
didik belum memiliki skala prioritas yang baik pada pembelajaran,
manajemen peserta didik masih kurang dominan lebih banyak waktu
untuk bermain, kemampuan dari peserta didik yang masih rendah,
adanya kebiasaan ditingkat pendidikan sebelumnya yang terbawa ke
jenjang pendidikan yang sekarang (SMK). didik yang akan
mempengaruhi psikologis pembelajaran Sedangkan untuk faktor
eksternal diantaranya kurangnya perhatian dan kontrol orang tua
terhadap peserta didik seperti menanyakan pembelajaran
disekolahan, adanya kondisi hubungan orang tua yang tidak
harmonis sehingga menciptakan kurangnya kasih sayang yang
diberikan orang tua terhadap peserta peserta didik disekolahan,
adanya faktor dari lingkungan pertemanan dan masyarakat yang
terbawa menjadi karakter peserta didik”.

Wawancara Guru Matematika (Cahyaningsih S.Pd.)


”Faktor penyebab kurangnya kemampuan numerasi hitungan pada
sistem koordinat pemrograman karena peserta didik sudah
mempunyai pola pikir yang menganggap bahwa yang berhubungan
matematika merupakan hal yang sulit sehingga pola pikir tersebut
akan selalu tertanam pada dirinya, belum menguasai konsep dasar
perhitungan bilangan seperti pecahan, positif negatif, dan materi
trigonometri. Rendahnya penguasaan kemampuan perhitungan
tersebut juga didasari karena sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ)”.

Sumber Refrensi:
Naibaho, Sri Wahyuni dkk.2021.Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Mts Negeri 1 Tapanuli
Tengah Disaaat Pandemi Covid-19.Jurnal MathEdu
(Mathematic Education Journal,Vol. 4 No.20.
Roffina, Zamrat Desi. 2020. Meningkatkan Semangat Berlajar
Siswa Dalam Pembelajaran Relasi dan Fungsi Melalui
Pendekatan Scintific. Jurnal Pendidikan Tambusai.Volume
4 No.1.
Affandi, Fadly dkk.2021. Analisis Tingkat Kognitif Soal Pendidikan
Agama Islam Tingkat Sma Berbasis Assesmen Kompetensi
Minimum. Jurnal Studi Dan Penelitian Pendidikan Islam,
Vol.4,No.1.
Sururutddin, Muhammad dkk. 2018. Analisis Berbagai Faktor
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 3
Tebaban. Jurnal Didika Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. IV,
No,1.
4 Guru belum maksimal Hasil Pengamatan: Hasil analisis eksplorasi penyebab
memanfaatkan model – 1. Guru dalam menerapkan pembelajaran masih monoton masalah dapat disimpulkan bahwa faktor
model pembelajaran inovatif 2. Pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan model penyebab dari masalah guru belum
sesuai dengan mata ceramah maksimal memanfaatkan model–model
pelajaran yang diajarkan 3. Guru kurang memahami karakteristik peserta didik pembelajaran inovatif yaitu:
Hasil pengamatan dilengkapi oleh pendapat dari peserta didik 1. Proses pembelajaran sering kali
sebagai pendukung yang menyatakan bahwa ”Pembelajaran menggunakan metode ceramah
terkadang monoton guru berbicara didepan kelas sehingga peserta 2. Kurangnya penguasaan materi
didik mengantuk terutama saat pembelajaran siang hari” mata pelajaran
3. Guru kurang memahami
Hasil Kajian Literatur: karakteristik peserta didik
Menurut Friani, dkk (2017) mengatakan “Model pembelajaran 4. Banyaknya beban kerja
merupakan suatu rencana sistematis yang dapat dijadikan pedoman tambahan yang diterima oleh
oleh para guru untuk mengorganisasikan jalannya pembelajaran di guru
kelas guna mencapai tujuan belajar.Model pembelajaran yang 5. Kurang aktifnya guru untuk
efektif akan sangat membantu dalam proses pembelajaran, sehingga mengikuti pelatihan yang
tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai” berhubungan dengan model
pembelajaran
Menurut Musdiani (2019) mengatakan “Selama ini proses belajar
mengajar sering kali menggunakan metode ceramah. Untuk itu perlu
diterapkan model pembelajaran yang sesuai, agar siswa mudah 6. Pemahaman guru terhadap
memahami materi yang guru sampaikan” model-modelpembelajaran
inovatif yang masih terbatas
Menurut Yusrina, dkk (2019) mengatakan “faktor hambatan 7. Pembelajaran yang dilakukan
penerapan model pembelajaran berkaitan dengan latar belakang oleh guru masih monoton
pendidikan kaitannya dengan penguasaan materi guru, Usia lanjut 8. Guru merasa nyaman dengan
yang membuat menurunnya kekebalan tubuh sehingga mengurangi model pembelajaran
kondisi kesehatan, Beban kerja yang merangkap, Kurang aktifnya konvensional
guru dalam mengikuti pelatihan, pemahaman guru terhadap model- 9. Peserta didik tidak aktif dan
modelpembelajaran inovatif yang masih terbatas, Guru hanya kooperatif saat pembelajaran
menerapkan metode pembelajaran yang sudah umum dilakukan atau 10. Kondisi saat ini yang memaksakan
monoton” proses pembelajaran berlangsung
konvensional.

Hasil Wawancara:
Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum (Koko
S.Pd, M.Pd..)
”Adanya guru yang masih menggunakan model pembelajaran
konvensional. Faktor penyebabnya berasal dari guru, peserta didik,
dan kondisi. Guru merasa nyaman dengan model pembelajaran
konvensional, guru belum memahami model pembelajaran yang
digunakan, kurangnya inovasi yang dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran. Peserta didik tidak aktif dan kooperatif saat
pembelajaran. Kondisi saat ini yang memaksakan proses
pembelajaran berlangsung konvensional

Wawancara Teman Sejawat/ Guru Teknik Pemesinan (Kris


Budiyono, S.Pd.T).)
”Faktor penyebab guru belum menerapkan model pembelajaran
yaitu karena guru masih menerapkan model pembelajaran
konvensional sehingga proses pembelajaran yang berlangsung
cenderung monoton, pembelajaran yang diterapkan menggunakan
metode ceramah, guru belum memahami karakteristik pelajarannya
sehingga tidak mengetahui model pembelajaran yang tepat untuk
diterapkan, kurangnya kemampuan guru dalam menguasai berbagai
model pembelajaran”.

Sumber Refrensi:
Friani, Indah fajar dkk. 2017. Kendala Guru Dalammenerapkan
Model Pembelajaran Pada Pembelajaran Tematik
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SD Negeri 2 Kota Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Vol2. No.1.
Musdiani. 2019. Analisis Model Pembelajaran Terhadap Cara
Mengajar Guru Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Pada Materi Penggolongan Hewan Di Kelas V SD Negeri
Pante Cermin. Jurnal Tunas Bangsa, Vol.6, No.1
Yusrina, Farida dkk. 2019. Hambatan Guru dalam Menerapkan
Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah
di SMP Negeri 3 Magelang. Jurnal Penelitian Pendidikan
Sejarah,Vol.8 No.1.

Anda mungkin juga menyukai