Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Aksi 2
Meningkatkan motivasi untuk literasi peserta
didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada
materi teks negosiasi Dengan Model Discovery
Learning Kelas X TITL di SMKS Teknologi Mandiri
Garut Jawa Barat.
Situasi: Aksi 1
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapaKegiatan Aksi PPL Aksi 1 dan 2 dilaksanakan di SMKS
praktik ini penting untukTeknologi Mandiri Garut yang bertempat di jalan
dibagikan, apa yang menjadiRaksaguna, No. 99 Kadungora Garut . Sekolah yang
peran dan tanggung jawab andamemiliki berbagai kompetensi keahlian salah satunya
dalam praktik ini. yaitu Rekayasa Perangkat Lunak ( RPL ). Siswa pada
program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak ( RPL )
tahun ajaran 2022/2023 terdapat 1 rombel di kelas X
dengan berbagai karakter peserta didik. Saya sebagai
guru Bahasa Indonesia mendapat tugas untuk
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X
Rekayasa Perangkat Lunak ( RPL ). Pada tahun
ajaran baru ini sekolah kami menerapkan
kurikulum merdeka belajar, selaras dengan
pembelajaran abad 21 yang terintegrasi antara
kemampuan guru dengan pemanfaatan teknologi serta
kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran. dan
pembentukan karakter anak bangsa yang terbentuk
dengan profil pelajar pancasila. Sehingga untuk dapat
menciptakan itu semua perlu diadakan identifikasi
latar belakang masalah yang muncul di SMKS
Teknologi Mandiri dengan sampel yaitu siswa kelas X
RPL. Yang diantaranya :
Aksi 2
Sementara kondisi yang menjadi latar
belakang masalah diantaranya;
1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti
proses pembelajaran di kelas
2. Hanya sebagian peserta didik yang antusias dan
bersemangat mengikuti proses pembelajaran
Bahasa Indonesia.
3. Kemampuan peserta didik dalam membaca
masih sulit dan terbata-bata.
4. Masih banyak peserta didik yang belum
menguasai kosakata-kosakata dalam bahasa
indonesia, sehingga dalam penyampaiannya
masih terlihat kaku.
Kondisi tersebut setelah ditelusuri
disebabkan oleh Guru menjelaskan materi
terlalu cepat dan guru belum maksimal dalam
memberikan pembiasaan terhadap siswa
dalam budaya literasi sehingga kemampuan
siswa dalam membaca dan memahami
kosakata masih minim.
Aksi 2
Aksi 2