Anda di halaman 1dari 9

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap
Pedagogi hasil kajian literatur dan hasil
Kemampuan Dasar Pedagogi wawancara, serta dikonfirmasi melalui
Penggunaan Komputer 1) Menurut Catur Mujiono (2022), faktor penyebabnya adalah pengalaman observasi dapat diketahui bahwa
yang masih rendah praktik komputer kurang aktif dilaksanakan pada masa pandemi 2 tahun penyebab munculnya masalah .......
terakhir dan kurangnya pengawasan guru secara langsung sehingga
proses berkelanjutan pada pembelajaran sekolah di masa mendatang
menjadi terhambat.
https://www.e-journal.my.id/

2) Menurut Kemendikbud (2020), menyatakan teknologi dibidang


pendidikan mengalami ketertinggalan dibandingkan dari perkembangan
teknologi bidang finance maupun e-commerce. Hal itu karena adanya
keterbatasan kemampuan dalam mengelola TIK masih kurang.
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/

3) Menurut Bastudin (2021), Faktornya adalah


a. Pengetahuan teknis guru tentang teknologi informasi dan komunikasi
yang terbatas
b. ketakutan dan pertimbangan dampak negatif dari penggunaan alat
berupa handphone (HP) dan laptop di sekolah menjadi kendala guru
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran di kelas.
c. kurangnya kesempatan mengembang diri
https://suyanto.id/

Hasil wawancara :
1. Jusrianto, S.Kom., M.Pd – Dosen (Pakar)
• berkaitan dengan tingkat intelegensi, aktivitas belajar siswa yang
masih rendah untuk mengulangi apa yang dipelajari disekolah dan
perhatian yang kurang terhadap pembelajaran.
• minat dan motivasi siswa tentang komputer dan teknologi yanh masih
Literasi kurang
Tingkat keaktifan 2. Rosmala, S.Pd., Gr (Rekan Sejawat)
Peserta didik dalam Faktor utama itu karena kurangnya waktu praktek untuk mempraktikkan
membaca yang masih apa yang telah di pelajari, dan sarana prasarana yang masih sangat
rendah terbatas

Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel :

Literasi
1) Dikutip dari Kompas (2020), ada sejumlah miskonsepsi tentang literasi
penyebab rendahnya nilai literasi di Indonesia
a. Literasi bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan
menalar
b. Belajar untuk membaca, namun tidak membaca untuk belajar
c. Aktif membaca, tetapi tidak membaca aktif
d. Lupa menghubungkan kemampuan menulis dengan kemampuan
membaca
e. Bukan bawaan lahir tetapi potensi yang dapat dikembangkan
https://www.kompas.com/

2) Menurut Mia (2020), kegiatan membaca akan menjadi lebih efektif jika
siswa memiliki minat baca yang tinggi, namun kenyataannya minat baca
masyarakat Indonesia masih tergolong rendah
https://osf.io/

3) Menurut Charismiadji (2019), dalam Republika.co.id mengatakan bahwa


peserta didik Indonesia baru sekedar bisa membaca. Ia mendapati peserta
didik Indonesia masih kesulitan dalam memahami arti dari suatu bacaan.
http://repository.unpas.ac.id/

Hasil wawancara :

1. Sumardi, S.Pd., M.Si – Pengawas Sekolah (Pakar)


Faktor internal dari siswa itu sendiri motivasi siswa untuk terlibat dalam
kegiatan literasi masih sangat kurang
2. Satriani, S.Pd., Gr – Guru Bahasa Indonesia (Rekan Guru)
• Penyebab misskonsepsi dalam literasi peserta didik karena gerakan
literasi di sekolah tak mampu membuat siswa untuk berpikir kritis
• Hanya sekedar membaca saja tanpa memahami
3. Ratnawati, S.Pd – Guru Seni Rupa (Rekan Guru Kolaborasi)
Karena peserta didik tidak memahami dengan membaca konsep materi
secara utuh cenderung partikular.

2 Pengelolaan kelas Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap
kurang efektif. hasil kajian literatur dan hasil
1) Menurut Akmal Fadli (2021), diketahui bahwa variabel yang wawancara, serta dikonfirmasi melalui
mempengaruhi tinggi atau rendahnya minat belajar siswa yaitu: observasi dapat diketahui bahwa
a) Kondisi kelas masih tidak kondusif pada saat proses pembelajaran penyebab munculnya masalah .......
b) Lemahnya pendekatan guru dalam pembelajaran yang kurang efektif
c) Kurangnya siswa dalam memahami materi yang disampaikan
d) Lemahnya orang tua dalam memotivasi anak
https://repository.uinjkt.ac.id/

2) Dikutip dari duniapelajar.com (2021), Berbagai faktor yang


menyebabkan merumitan dalam pengelolaan kelas secara umum dibagi
menjadi dua faktor yatu :
a. Faktor interen siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan
prilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khususnya masing-masing
menyebabkan siswa berbeda dari segi aspek, yaitu perbedaan biologis,
intelektual dan psikologis.
b. faktor ekstern siwa terkait dengan pengelolaan suasana laingkungan
belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa. Jumlah siswa
dikelas. https://www.duniapelajar.com/

3) Dikutip dari blog.kejarcita.id (2022), Faktor internal pembelajaran


merupakan faktor yang berasal dari siswa itu sendiri, hal ini meliputi
kondisi biologis, fisiologis serta psikologis siswa mulai dari minat, bakat,
kecerdasan hingga motivasi siswa dalam belajar. Hambatan belajar yang
berasal dari diri siswa sendiri memang sulit diatasi, karena yang dapat
mengubahnya hanya siswa itu sendiri.
https://blog.kejarcita.id/
Hasil wawancara :

1. Sumardi, S.Pd., M.Si – Pengawas Sekolah (Pakar)


• Faktor kenyamanan di kelas, bagaimana siswa itu bisa menjaga
lingkungan yang bersih sehingga nyaman untuk belajar
• Faktor tingkah laku peserta didik yang berbeda-beda terhadap
kepedulian lingkungan sekitar
• Faktor guru dalam menempatkan media pembelajaran atau alat belajar
yang di sesuaikan dengan kenyamanan siswa dalam belajar, faktor
keterbatasan sarana dan prasana sekolah
2. Nurhayati, S.Pd., Gr – Guru Kimia (Pakar)
• Guru kurang mampu memilih materi atau memilah modul
pembelajaran
• Lingkungan kelas yang kurang mendukung pada karakter materi yang
diberikan oleh guru
3. Rosmala, S.Pd., Gr – Guru TKJ (Rekan Sejawat)
Guru kurang memberikan ruang bagi peserta didik dalam menumbuhkan
minat belajar siswa, pengelolaan kelas yg masih tidak maksimal
4. Ratnawati, S.Pd – Guru Seni Rupa (Rekan Guru Kolaborasi)
• Kurangnya media pembelajaran
• Sarana dan prasarana kurang memadai
• Guru tidak kreatif

3 Kurangnya sikap Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap
menghargai dan hasil kajian literatur dan hasil
tanggung jawab 1) Menurut Diana Amalia Husna (2022), mulai lunturnya etika antara wawancara, serta dikonfirmasi melalui
murid dengan guru. Yang mana nilai etika tersebut sudah tidak lagi observasi dapat diketahui bahwa
diaplikasikan dengan baik. Sehingga muncul kejadian-kejadian yang awal penyebab munculnya masalah .......
mulanya dikarenakan hal-hal yang bisa dikatakan hal yang sepele atau
hal-hal kecil, yang ujungnya menjadi suatu masalah yang besar.
https://journal.unnes.ac.id/

2) Menurut Chotimah (2019) dalam tujuan pendidikan yang perlu


dilakukan dalam mendidik siswa salah satunya dengan cara melatih
perbuatan anak, dengan cara tersebut anak dapat dibiasakan dalam
kehidupan sehari-hari.
https://journal.unnes.ac.id/

3) Menurut Devi Maisaputri dkk (2022), terdapat beberapa faktor yang


mengakibatkan rendahnya tanggung jawab dalam proses belajar seperti:
a. tidak memiliki perencanaan yang baik dalam belajar,
b. sikap malas belajar,
c. menundanunda pekerjaan,
d. dan akhirnya melakukan tindakan yang salah yaitu mencontek
http://www.stkippgribl.ac.id/

Hasil wawancara :

1. Sumardi, S.Pd., M.Si – Pengawas Sekolah (Pakar)


• Faktor kebiasaan siswa yang malu-malu atau sungkan , bertanya,
menyapa guru,
• Faktor kebiasaan terlambat datang ke sekolah atau bolos sekolah,
bolos ke kantin
2. Nurhayati, S.Pd., Gr – Guru Kimia (Rekan Guru)
• Orang tua terkadang tidak memperhatikan sikap tanggung jawabnya
mengatur waktu di sekolahnya
• Guru kurang memberikan penekanan yang tegas terhadap peserta
didik sehingga menjadi acuh tak acuh dan kurang merasa bertanggung
jawab dalam kegiatan di sekolah
3. Rosmala, S.Pd., Gr – Guru TKJ (Rekan Sejawat)
Karakter peserta didik yang masih perlu untuk di bentuk, pengaruhnya
dengan dunia digital jadi tidak terkontrol
4. Ratnawati, S.Pd – Guru Seni Rupa (Rekan Guru Kolaborasi)
Adanya Masalah dalam proses pembentukan karakter peserta didik

4 Pembelajaran Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap


konstruktivistik yang hasil kajian literatur dan hasil
masih kurang di pahami 1) Menurut Rohman Sidiq dkk (2022), wawancara, serta dikonfirmasi melalui
peserta didik a) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang digunakan belum observasi dapat diketahui bahwa
mendukung peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran penyebab munculnya masalah .......
b) penggunaan model pembelajaran dengan metode konstruktivistik yang
belum tepat
c) pembelajaran yang masih berpusat pada pendidik
d) kemampuan aktif berpikir peserta didik masih rendah
https://jurnal.radenwijaya.ac.id/

2) Menurut Hasrida Jabir dkk (2019), beberapa kelemahan pendekatan


konstruktivisme yaitu:
a. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa
hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para
ilmuan sehingga menyebabkan miskonsepsi;
b. Konstruktivis menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya
sendiri
https://media.neliti.com/

3) Dikutip dari serupa.id (2021), Beberapa kekurangan pendekatan


konstruktivisme meliputi beberapa poin di bawah ini.
a. Siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawabannya.
b. Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang lemah.
c. Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar dalam menanti
temannya yang belum selesai.
d. Siswa memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar mengajar
yang baru
https://serupa.id/

Hasil wawancara :

1. Sumardi, S.Pd., M.Si – Pengawas Sekolah (Pakar)


• Kebanyakan guru belum memahami bagaimana cara menentukan
model pembelajaran sesuai karakter materi maupun kemampuan
peserta didik
2. Rosmala, S.Pd., Gr – Guru TKJ (Rekan Sejawat)
• Materi kurang di kuasai
• Media yang digunakan kurang tepat
3. Ratnawati, S.Pd – Guru Seni Rupa (Rekan Guru Kolaborasi)
Beberapa siswa kemarin yang membuat karya/projek itu tidak sesuai
dengan teknik yang seharusnya, disebabkan kurangnya kreativitas siswa
dalam menciptakan suatu karya yang memiliki nilai estetis tertentu.

5 Kemampuan peserta Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap
didik dalam menemukan hasil kajian literatur dan hasil
informasi masih rendah 1) Menurut Ahdar dkk (2019), Beberapa faktor penyebab peserta didik wawancara, serta dikonfirmasi melalui
kurang efektif dalam menentukan informasi yang tepat observasi dapat diketahui bahwa
a. Kurangnya kesadaran akan kebutuhan informasi yang terbaru penyebab munculnya masalah .......
b. Terlalu cepat menyimpulkan tanpa membaca secara keseluruhan
c. Informasi visual lebih banyak diminati ketimbang teks bacaan
d. Kurangnya inisiatif mengevaluasi hasil temuan informasi
https://resposity.iainpare.ac.id/

2) Menurut Linda Nur Fatimah dkk, (2022), Siswa mengandalkan media


elektronik seperti mengakses beberapa situs saat mengerjakan tugas,
karena dengan mengakses media tersebut siswa merasa mudah
menemukan informasi. Akan tetapi sumber yang mereka dapat tidak
relevan.
https://media.neliti.com/

3) Menurut Wahyudi (2022), faktor yang mempengaruhi penyebab peserta


didik kurang dalam mengolah informasi :
a. Kurang mampu mencari kata kunci dalam informasi
b. Tidak ada keterampilan adaptasi dengan teknologi baru
c. Rendahnya dalam mengkomunikasikan informasi
d. Kurangnya inisiatif untuk memverifikasi informasi dari beberapa
sumber informasi yang berbeda.
e. Informasi lebih di dominasi dalam bentuk video
https://campusdigital.id/
Hasil Wawancara :

1. Syaharuddin, S.Pd., M.Pd – Fasilitator GP (Pakar)


Guru kurang memberi ruang untuk siswa bereksplorasi, Penggunaan
model pembelajaran yang monoton, dan pengelolaan kelas yang kurang
baik
2. Sumardi, S.Pd., M.Si – Pengawas Sekolah (Pakar)
• Peserta didik tidak terbiasa mengkomunikan kepada guru atau teman
kelasnya terkait informasi yang di dapatkan
• Pandangan peserta didik pada teknologi informasi dijaman sekarang
itu lebih informasi hiburan, kebiasan bermain game, konten viral di
tik-tok
3. Nurhayati, S.Pd., Gr – Guru Kimia (Rekan Guru)
• Rendahnya minat membaca buku
• Rendahnya kemampuan menyimpulkan informasi yang di dapat dari
buku atau sumber lainnya
4. Rosmala, S.Pd., Gr – Guru TKJ (Rekan Sejawat)
Disebabkan literasi peserta didik yang masih kurang sekali, biasanya
tugas yang diberikan dalam mencari referensi di internet tanpa baca
keseluruhan, dan langsung saja di tulis dalam buku catatan pada saat
diskusikan baru mereka menyadari bahwa informasinya tidak tepat
5. Ratnawati, S.Pd – Guru Seni Rupa (Rekan Guru Kolaborasi)
Masih banyak peserta didik yang tidak tepat dalam menghubungkan
informasi dan fakta secara kontekstual.

6 Penggunaan Aplikasi Sumber Kajian Literatur jurnal/artikel : Setelah dilakukan analisis terhadap
Pembelajaran daring hasil kajian literatur dan hasil
kurang maksimal 1) Menurut Maria Sesariana Dhana (2022), Beberapa faktornya adalah : wawancara, serta dikonfirmasi melalui
a. daya serap yang dicapai oleh para siswa sering kali berubah-rubah observasi dapat diketahui bahwa
karena dalam melakukan kegiatan belajar penyebab munculnya masalah .......
b. kurangnya guru menggunakan variasi metode mengajar
c. terlalu sering belajar dengan metode ceramah
https://ojs.unm.ac.id/

2) Dikutip dari Zenius (2022),


a. Sulitnya Berdaptasi dengan Pembelajaran Daring
b. Proses Belajar Siswa Tidak Bisa Dilihat Langsung
c. Tidak adanya ruang fisik sekolah dan guru yang memantau progres
belajar membuat mereka kurang serius belajar.
d. siswa hanya belajar dari materi cetak dan latihan soal yang diberikan
guru secara berkala sehingga kegiatan pembelajaran cenderung satu
arah
https://zenius.net/

3) Menurut Mahmudiono (2022),


a. Keluhan orang tua yang paling terasa adalah biaya membeli pulsa
paket untuk akses internet.
b. Kebanyakan peserta didik lebih memanfaatkan smartphone sebagai
kebutuhan untuk mencari hiburan
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/

Hasil Wawancara :
1. Syaharuddin, S.Pd., M.Pd – Fasilitator GP (Pakar)
Pembelajaran daring menurunkan minat belajar, siswa merasa bosan
karena tidak bertemu langsung dengan guru dan teman-temannya di
sekolah
2. Nurhayati, S.Pd., Gr – Guru Kimia (Rekan Guru)
Guru tidak konsisten dalam menggunakan aplikasi pembelajaran sesuai
materi dan juga kemampuan peserta didik
3. Rosmala, S.Pd., Gr – Guru TKJ (Rekan Sejawat)
• Sosialisasi dan pemanfaatan menggunakan aplikasi masih minim
• kurangnya pemahaman peserta didik dan guru terhadap aplikasi
tersebut

Anda mungkin juga menyukai