Anda di halaman 1dari 7

Eksplorasi Alternatif

Solusi
Siswa kurang mampu menyampaikan gagasan melalui kegiatan berbicara di depan umum materi teks deskripsi

KD 4.2
Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan baik secara lisan dan tulis.

Akar masalah
Masalah terpilih yang akan diselesaikan
1. Guru belum melatih siswa untuk menggunakan unsur kebahasaan
1. Siswa kurang pemahaman mengenai unsur
serta non kebahasaan dalam menyampaikan gagasan secara lisan.
kebahasaan dan non kebahasaan dalam berbicara.
  2. Guru kurang memotivasi siswa agar percaya diri sehingga siswa
2. Siswa merasa tidak percaya diri dan takut untuk
belum mampu mengeksplorasi diri.
berbicara di depan kelas.
  3. Guru belum membiasakan siswa untuk berbicara di depan umum.
3. Siswa tidak dibiasakan untuk berbicara di muka
umum 4. Guru belum menggunakan media audiovisual untuk mencontohkan
  penyampaian gagasan dari teks deskripsi yang dibuat secara lisan.
4. Siswa tidak tertarik dengan media pembelajaran
yang diberikan. 5. Guru belum melatih siswa menggunakan citraan pancaindera yang
  ada dalam teks deskripsi, serta model guru belum melakukan
5. Siswa belum memahami penggunaan citraan pemodelan siswa untuk mencontohkan dalam penggunaan citraan
pancaindera dalam menyampaikan teks deskripsi pancaindera.
Kajian Literatur
• Kristina Dewi (2020) dalam jurnal berjudul ” Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa
Melalui Model Pembelajaran Role Playing Berbantuan Media Audio Visual” menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Role Playing berbantuan
media audio visual terhadap keterampilan berbicara bahasa Indonesia siswa. Temuan ini
berimplikasi untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas III
yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran role playing berbantuan
media audio visual sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. 
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/26388
 
• A. Budiarti (2022) dalam jurnal berjudul ” VLOG YOUTUBE UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK SMP PADA MATERI TEKS TANGGAPAN
KRITIS” yang menyatakan bahwa penggunaan vlog youtube menunjukkan keterampilan
peserta didik yang luar biasa, dari aspek keterampilan berbicara maupun kemampuan
membuat vlog youtube. 

https://www.bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/1782
Hasil Wawancara
• Artha Novela Purba – Guru Bahasa Inggris SMPN 30
Lanjutan Bandar Lampung “Hal yang harus dilakukan agar siswa
F. Ayu (2016) menyatakan bahwa tidak lagi kesulitan dalam berbicara adalah dengan
media power point berhasil dalam
memberikan tugas berbicara bertahap secara
membantu siswa belajar Bahasa
Indonesia, khususnya menceritakan berpasangan, kelompok, lalu di depan kelas.”
tokoh idola. • Sri Budi Karyadi, M.Pd. – Kepala Sekolah SMPN 30
1. Berdasarkan hasil penelitian Kristina Dewi, Bandar Lampung “Keberanian siswa untuk berbicara
penggunakan model pembelajaran role harus dipupuk dari kelompok kecil dengan memberikan
playing dan media audio visual dapat siswa tanggung jawab minimal di tingkat kelompok siswa
meningkatkan keterampilan berbicara siswa terlebih dulu dengan melakukan diskusi.”
sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
bermakna bagi siswa. • Santi Noviyana, S.Pd. – Guru Bahasa Indonesia SMKN
4 Bandar Lampung “Memberikan siswa kesempatan
 
untuk bisa lebih sering menyampaikan gagasan dan
2. Berdasarkan hasil penelitian A. Budiarti, vlog pendapatnya di dalam kelas baik melalui diskusi atau
youtub dapat digunakan sebagai alat untuk tanya jawab.”
meningkatkan keterampilan berbicara peserta
diddik. • Asih Pratiwi, S. Psi,.M.Si_Dosen STIQ Al Lathifiyyah
  Palembang “Agar siswa dapat berbicara di depan umum
3. Berdasarkan hasil penelitian F. Ayu, media tentu harus ada pembiasaan dan latihan.”
power point dapat membantu siswa belajar
Bahasa Indonesia, khususnya bercerita.
Kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran teks fantasi
 
KD 3.3
Mengidentifikasi unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar.

Masalah Terpilih Akar Penyebab

1. Guru belum membimbing mengenai unsur-unsur


1. Siswa belum mengetahui unsur-unsur yang ada di dalam teks fantasi. 
yang ada dalam teks fantasi.
2. Guru belum melatih siswa menentukan struktur
2. Siswa belum mengetahui struktur teks yang ada dalam teks fantasi.
fantasi. 3. Guru belum menggunakan media audiovisual
untuk pembelajaran teks fantasi serta guru
3. Siswa tidak tertarik mengikuti
belum menggunakan model pembelajaran yang
pembelajaran teks fantasi karena media sesuai agar siswa tertarik/termotivasi untuk
yang digunakan kurang menarik. mempelajari teks fantasi.
.  
Hasil Kajian Literatur
Rina Andriani (2022) dalam jurnal Efektivitas Penggunaan Media Film Anime Yakusiku No Neverland dalam
Pembelajaran Menyimak Cerita Fantasi Siswa SMP”menyatakan bahwa penggunaan media film anime Yakusoku No
Neverland efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak cerita fantasi siswa SMP khususnya di kelas VII SMP Karya
Pembangunan 1 Baleendah.
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/metamorfosis/article/view/814

Tsani Nurmaisah (2021) dalam jurnal Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur dan Menceritakan
Kembali Isi Teks Narasi (Cerita Fantasi) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head Together (NHT)
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VII di MTs K.H. Zumratul Muttaqin Tahun Ajaran 2020/2021).
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya”
menyatakan bahwa model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur dan menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) pada peserta didik kelas VII D di
MTs K.H. Zumratul Muttaqin Tahun Ajaran 2020/2021.

http://repositori.unsil.ac.id/3556/2/4.%20ABSTRAK.pdf
Hasil Wawancara dan Alternatif Solusi
Wawancara

• Artha Novela Purba – Guru Bahasa Inggris SMPN 30 • Alternatif Solusi


Bandar Lampung “Cara mengatasi agar siswa termotivasi
dan bisa mengidentifikasi adalah memilih teknik mengajar 1. Berdasarkan penelitian Rina Andriani,
yang menarik.” penggunakan media film anime efektif dalam
pembelajaran menyimak teks fantasi.
• Santi Noviyana, S.Pd. – Guru Bahasa Indonesia SMKN 4
Bandar Lampung “Untuk meningkatkan kemampuann siswa
2. Berdasarkan penelitian Tsani Nurmaisah,
dalam mengidentifikasi teks fantasi guru dapat memutarkan
penggunakan model pembelajaran NHT dapat
film yang digemari siswa seperti anime. Dengan begitu siswa
akan merasa tertarik pada pembelajaran teks fantasi. Jika meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
siswa tertarik maka siswa akan dapat mengidentifikasi.” unsur-unsur teks fantasi.

• Selviyani Melia, M.Pd. – Guru Bahasa Indonesia SMAN 10 3. Berdasarka hasil wawancara dengan Selviyani
Bandar Lampung “Saya menggunakan media wayang untuk Melia, guru dapat melakukan pewayangan
pembelajaran teks fantasi. Jadi guru memainkan wayang
untuk pembelajaran teks fantasi.
sambil mendongeng ke siswa

Anda mungkin juga menyukai