Anda di halaman 1dari 5

4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KEMAMPUAN BERCERITA


Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan
kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus
disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang
untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan, oleh karena itu orang yang
menyajikan cerita tersebut menyampaikannya dengan menarik.
Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada seorang anak semenjak
ia mengerti akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan setelah memorinya
mampu merekam beberapa kabar berita. Masa tersebut terjadi pada usia 4-5
tahun, yang ditandai oleh berbagai kemampuan sebagai berikut
(Depdiknas:2000:5)
1. Mampu menggunakan kata ganti saya dan berkomunikasi
2. Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat,kata keadaan, kata
Tanya dan kata sambung.
3. Menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.
4. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan
menggunakan kalimat sederhana.
5. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.
Bercerita atau story telling ternyata dapat dijadikan sebagai media
membentuk kepribadian dan moralitas anak usia dini. Sebab, dari kegiatan
bercerita terdapat manfaat yang dapat dipetik oleh pendongeng (orangtua)
beserta para pendengar (dalam hal ini adalah anak usia dini). Manfaat tersebut
adalah, terjalinnya interaksi komunikasi harmonis antara oran gtua dengan
anaknya di rumah, sehingga bisa menciptakan relasi yang akrab, terbuka, dan
tanpa sekat.
 Fungsi bercerita/menceritakan cerita
Menurut Prof. Dr Tampubolon, 1991:50 dalam (Nurbiani Dhieni, dkk:
2005:6) “ Bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja
5

dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam


mengembangkan bahasa dan pikiran anak “. Dengan demikian, fungsi
kegiatan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah membantu
perkembangan bahasa anak. Dengan bercerita pendengaran anak dapat
difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara, dengan
menambah perbendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata,
melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya,
selanjutnya anak dapat mengekspresikan melalui bernyanyi, bersyair,
menulis atraupun menggambar sehingga pada akhirnya anak mampu
membaca situasi, gambar, tulisan atau bahasa isyarat.

B. PENGERTIAN MEDIA GAMBAR


Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat
dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke
penerima pesan.
Selanjutnya akan diuraikan pengertian media menurut istilah. Para
ahli di dalam memberikan batasan media berbeda-beda pendapat, tetapi arah
dan tujuannya sama, yang tidak lepas dari kata medium.
Menurut Santoso S. Hamidjojo dalam Amir Achsin (1980), media
adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga ide
atau gagasan itu sampai pada penerima. Sedangkan Assosiasi Teknologi dan
Komunikasi (Association of Education and Communication Technology/
AECT) di Amerika memberi batasan yaitu: Media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Gagne
(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara Bringgs
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar buku, film, kaset
adalah contoh-contohnya.
6

Sedangkan gambar dapat diartikan sebagai tiruan barang (orang,


binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan tinta, cat coret, potret, dsb
Purwodarminto (dalam Utami:2000). Gambar juga diartikan sebagai media
visual yng dapat diamati oleh setiap orang yang memandangnya sebagai
wujud perpindahan dari keadaan yang sebenarnya, baik mengenai
pemandangan, benda, barang-barang atau suasana kehidupan. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang tidak
diproyeksikan dan dapat dinikmati oleh semua orang sebagai pindahan dari
keadaan yang sebenarnya mengenai orang, suasana, tempat, barang,
pemandangan, dan benda-benda yang lain.
Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam
pembelajaran di kelas dua, karena media gambar mempunyai beberapa
kelebihan diantaranya: 1) bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan
pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) dapat
mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau
peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke
objek/peristiwa tertentu. 3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena
dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. 4)
dapat memperjelas suatu masalah 5) murah dan mudah didapat. Sadiman
(1984:14) Hal ini juga dikemukakan oleh Hamalik (dalam Subhan: 2003)
dalam media pendidikan yang menyatakan bahwa media gambar juga dapat
digunakan baik oleh perseorangan maupun kelompok.

C. PENDEKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK


kemampuan berbahasa adalah suatu kemampuan seseorang dalam
menyampaikan suatu materi maupun cerita dalam bentuk pembicaraan yang
baik sehingga mudah di mengerti oleh peserta didik atau lawan bicara. Bahasa
memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya dan
dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Banyak ungkapan-ungkapan yang
dikemukakan untuk menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa bagi
7

manusia. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa


bahasa dan tidak ada peradaban tanpa bahasa lisan.
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak. Bahasa memberikan
sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa.
Dengan bantuan bahasa anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi
dalam kelompok.
Sehubungan dengan peranan penting bahasa dalam kehidupan
Halliday (1978) mengemukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak. Fungsi-
fungsi tersebut adalah:
1. Fungsi instrumental, bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tangan “
tolong ambilkan pensil ”.
2. Fungsi regulative; bahasa digunakan untuk mengatur orang lain “ jangan
ambil bukuku! ”.
3. Fungsi interaksional; bahasa digunakan untuk bersosialisasi “ Apa
kabar?”.
4. Fungsi personal; bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan,
pendapat, dan sebagainya. “ saya senang sekali! ”
5. Fungsi heuristic/mencari informasi; bahasa digunakan untuk bertanya. “
Apa itu? “
6. Fungsi imajinatif; bahasa digunakan untuk memperoleh kesenangan
misalnya, bermain-main dengan bunyi, irama.
7. Fungsi representative; bahasa digunakan untuk memberikan informasi
menyampaikan fakta, “ sekarang hujan”

Jadi bahasa merupakan medium yang paling penting dalam komunikai


manusia begitu juga kemampuan berbahasa dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam menceritakan kembali cerita yang di dengar
dengan utuh dan benar.

D. HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN PENDEKATAN


KEMAMPUAN BERBAHASA/BERKOMUNIKASI DENGAN
8

KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA YANG


DIDENGAR DENGAN URUT DAN BENAR.

Seperti halnya dalam penjelasan diatas bahwa penggunaan berbagai


media gambar dan pendekatan kemampuan berbahasa sangat efektif dalam
meningkatkan kemampuan anak dalam menceritakan kembali cerita yang
didengar anak dengan urut dan benar.
Dalam menceritakan kembali cerita yang didengar secara tidak
langsung anak sudah terbawa dalam pembelajaran kebahasaan. Dalam
bercerita anak dituntuk untuk menirukan bahasa yang dipakai guru atau anak
menyusun sebuah kata atau kalimat dengan sendirinya.
Penggunaan media gambar juga berperan sangat penting dalam
meningkatkan kemampuan menceritakan kembali, sebab dengan demikian
anak akan lebih senang dan tetarik untuk melakukan pembelajaran.
Menceritakan kembali menumbuhkan kemampuan besar pada diri
anak, selain kemampuan daya tangkap juga kemampuan berbahasa anak
semakin baik. Maka relevansi hubungan antar keduanya saling berhubungan
dalam membentuk kemampuan anak secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai