1 Maret 2020
https://jurnal.uns.ac.id/kumara
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui metode jolly phonics pada anak usia 4-5
tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas model
Kemmis & Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari tiga pertemuan.
Setiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap
refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data kuantitatif
yaitu tes, dan data kualitatif yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data kuantitatif menggunakan
triangulasi sumber dan data kualitatif menggunakan triangulasi teknik. Analisis data kuantitatif menggunakan persentase
ketuntasan belajar dan kualitatif dengan model interaktif analisis data Miles & Huberman. Persentase ketuntasan pada indikator
menyebutkan nama huruf sebesar 80%, menunjukkan simbol huruf sebesar 80%, dan meniru huruf 93,3%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode jolly phonics dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 4-5
tahun.
Kata Kunci: kemampuan mengenal huruf, metode jolly phonics, anak usia dini
Abstract
This study aimed to improve the ability to recognize letters through the jolly phonics method in children aged 4-5 years. This
study uses a quantitative and qualitative combined approach with a class action research model by Kemmis & Mc Taggart.
This research was conducted in two cycles, each of which consisted of three meetings. Each meeting consists of four stages,
namely the planning stage, the action implementation stage, the observation phase, and the reflection stage. The subjects in
this study were children aged 4-5 years, totaling 15 children. Quantitative data collection techniques are tests, and qualitative
data are observation, interviews, and documentation. The technique of testing the validity of quantitative data uses source
triangulation and qualitative data uses technique triangulation. Quantitative data analysis using percentage of learning
completeness and qualitative with interactive model of Miles & Huberman data analysis. The percentage of completeness in
the indicator mentions the name of the letter by 80%, shows the symbol of the letter by 80%, and imitates the letter 93.3%.
Based on these results it can be concluded that the jolly phonics method can improve the ability to recognize letters in children
aged 4-5 years.
23
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
24
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
meniru atau menulis huruf sesuai dengan Rumusan masalah dalam penelitian
contoh sehingga kemampuan mengenal ini adalah “Apakah metode jolly phonics
huruf anak di TK tersebut tergolong masih dapat meningkatkan kemampuan mengenal
rendah. Berdasarkan hasil wawancara, huruf pada anak usia 4-5 tahun?”
permasalahan lain yang terjadi diantaranya Tujuan dari penelitian ini adalah
anak kesulitan untuk membedakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal
beberapa huruf yang mirip seperti huruf b, huruf melalui metode jolly phonics pada
d, m dan n, hal ini sejalan dengan pendapat anak usia 4-5 tahun.
Bowles (2014) yang menyatakan bahwa Kemampuan Mengenal Huruf Abjad
huruf-huruf tersebut memiliki persamaan Kemampuan mengenal huruf adalah
visual (seperti bercermin) sehingga kemampuan anak dalam mengidentifikasi
memiliki kesulitan yang lebih tinggi untuk perbedaan antar huruf, baik secara bentuk
dipelajari. Sebagian besar anak-anak juga maupun bunyi huruf abjad tersebut
hanya menghafal urutan huruf abjad secara (Seefeldt & Wasik, 2008). Dardjowidjojo
urut tanpa mengetahui simbol dari huruf (2003) menjelaskan bahwa kemampuan
tersebut, sehingga jika diberikan mengenal huruf merupakan tahapan dimana
pertanyaan secara acak anak belum mampu anak belum tahu menjadi tahu mengenai
menjawab. Merujuk pada hasil observasi keterkaitan antara bentuk dan bunyi huruf
pada saat kegiatan pembelajaran, metode dan memaknainya. Mengenal huruf
pembelajaran yang digunakan oleh guru memiliki beberapa komponen penting,
yaitu dengan metode ceramah di depan menurut Bradley & Jones (2007)
kelas kemudian memberikan LKA. menyatakan bahwa mengenal huruf
Ada berbagai cara yang dapat memiliki beberapa komponen yaitu; 1)
digunakan untuk mengatasi permasalahan pengetahuan bentuk huruf; 2) pengetahuan
yang terjadi di atas, salah satu metode yang nama huruf; 3) pengetahuan bunyi huruf;
dapat digunakan adalah dengan 4) kemampuan menulis. Berdasarkan
menggunakan metode jolly phonics. Istilah beberapa pendapat tersebut dapat
jolly berarti kesenangan sedangkan fonik disimpulkan bahwa kemampuan mengenal
mengacu pada bunyi huruf, sehingga jolly huruf abjad adalah kemampuan anak dalam
phonics dapat diartikan sebagai metode membedakan bunyi dan bentuk setiap huruf
yang digunakan untuk membaca atau yang nantinya digunakan sebagai dasar
mengenalkan huruf melalui kegiatan yang untuk membaca dan menulis.
menyenangkan dan multi sensori. Metode Jolly Phonics
(Ogbemudia, Ifeoma, & Alasa, 2014).
25
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
Istilah jolly berarti kesenangan dapat membantu anak mengingat apa yang
sedangkan fonik mengacu pada bunyi dipelajari.
huruf, sehingga jolly phonics dapat METODE PENELITIAN
diartikan sebagai metode yang digunakan Penelitian dilaksanakan di TK
untuk membaca atau mengenalkan huruf Dharma Pancasila yang beralamat di Jl.
melalui kegiatan yang menyenangkan dan Tentara Genie Pelajar Bibis Baru RT 05
multi sensori sehingga anak tertarik, tidak RW 23 Nusukan, Banjarsari, Surakarta.
mudah bosan, dan mudah menerima Waktu penelitian dilaksanakan selama 6
informasi (Ogbemudia, Ifeoma, & Alasa, bulan pada bulan Oktober 2018-Maret 2019
2014). Pendapat lain menyebutkan bahwa di tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini
jolly phonics merupakan suatu metode menggunakan pendekatan gabu006Egan
untuk mengajarkan huruf pada anak dengan kuantitatif dan kualitatif dengan jenis
cara mengajarkan bunyi huruf melalui cara penelitian tindakan kelas model Kemmis &
yang menyenangkan dan dengan pemberian Mc Taggart yang terdiri dari empat tahapan
stimulasi pada seluruh indera sehingga dalam satu siklus yaitu tahap perencanaan,
dapat memfasilitasi setiap gaya belajar pelaksanaan, pengamatan, refleksi..
peserta didik baik secara visual, auditori, Penelitian dilaksanakan selama dua siklus,
dan kinestetik. Pembelajaran melalui tiap siklusnya terdiri dari tiga pertemuan.
metode ini akan sangat memotivasi anak Subjek dalam penelitian ini adalah anak
dan guru (Nasrawi & Al-Jamal, 2017). kelompok A, yang seluruhnya berjumlah 15
Sejalan dengan hal tersebut menurut orang dengan rincian 10 anak laki-laki dan
Barnett (2013) metode jolly phonics 5 anak perempuan.
merupakan metode multi sensori yang Teknik pengumpulan data
mendorong anak untuk belajar secara aktif. kuantitatif menggunakan tes yang
Pembelajaran melalui metode ini akan dilakukan sebelum dan sesudah tindakan,
memberikan fasilitas pada masing-masing sedangkan teknik pengumpulan data
gaya belajar anak yang berbeda-beda. kualitatif menggunakan wawancara,
Berdasarkan beberapa pendapat di observasi, dan dokumentasi. Teknik uji
atas dapat disimpulkan bahwa metode jolly validitas data kuantitatif menggunakan
phonics adalah metode pengajaran bunyi triangulasi sumber dan teknik uji validitas
huruf yang dilakukan melalui kegiatan yang data kualitatif menggunakan triangulasi
menarik, menyenangkan dan menstimulasi teknik. Analisis data kuantitatif
semua indera anak sehingga metode ini menggunakan persentase ketuntasan
cocok diterapkan pada anak usia dini serta belajar dan analisis data kualitatif dengan
26
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
model interaktif analisis data Miles & dalam meniru huruf baik dengan garis
Huberman (Sugiyono, 2015) dengan bantu maupun tanpa garis bantu. Hal ini
tahapan pengumpulan data, reduksi data, bertujuan untuk memberi kesempatan pada
penyajian data, verifikasi. anak untuk mengeksplorasi warna
HASIL DAN PEMBAHASAN sekaligus melatih motorik halus anak agar
Hasil penelitian menunjukkan sesuai dengan tahap perkembangannya.
bahwa adanya peningkatan persentase Anak pada usiar 4-5 tahun berada pada
jumlah anak yang mencapai nilai tahap pictoral, yaitu anak mampu membuat
ketuntasan yang telah ditetapkan mulai dari gambar bebas menuju ke gambar rapi dan
sebelum tindakan hingga siklus II, baik tepat (Papalia, Old, & Feldman, 2008).
pada setiap indikator maupun secara Tujuan lain adalah untuk merangsang otak
klasikal. untuk mengubungkan antara bentuk dengan
Berikut ini disajikan tabel bunyi huruf sehingga membuat anak lebih
persentase ketuntasan tiap indikator siklus mudah untuk mengingatnya.
II: Indikator selanjutnya yaitu
Tabel 1 Persentaseiketuntasan tiap menyebutkan nama huruf yang
indikator siklus II
memperoleh hasil persentase sebesar 80%.
Belum
Tuntas
Indikator Tuntas Kemampuan menyebutkan nama huruf
f % f % semakin meningkat terbukti dengan anak-
Menyebutkan nama 12 80% 3 20% anak yang tidak hanya menghafal huruf
huruf
abjad secara urut, melainkan anak telah
Menunjukkan 12 80% 3 20%
mampu menjawab pertanyaan mengenai
simbol huruf
Meniru huruf 14 93,3% 1 6,7% huruf abjad secara acak. Kegiatan untuk
indikator telah mencapai target ketuntasan dilakukan secara berulang-ulang, hal ini
meniru huruf yaitu sebesar 93,3%, hal ini pengulangan maka dapat menyimpan
terbukti dari kemampuan anak dalam informasi dalam ingatan untuk waktu yang
meniru huruf yang dilakukan dengan lebih lama. Indikator yang terakhir yaitu
pengerjaan LKA semakin baik. Anak yang menunjukkan simbol huruf yang
sebelumnya belum mampu meniru huruf memperoleh hasil persentase sebesar 80%.
dengan garis bantu sudah mulai terampil Kemampuan anak dalam menunjukkan
simbol huruf yang semakin meningkat
27
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
28
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
informasi dalam ingatan untuk waktu yang mudah mengingat bagaimana bentuk dan
lebih lama. bunyi huruf yang telah diajarkan. Selama
Penelitian ini juga menggumakan pembelajaran dengan metode jolly phonics
kegiatan menulis sebagai kegiatan anak terlihat lebih antusias dan lebih aktif.
pengenalan huruf. Kegiatan menulis pada Hal ini sesuai dengan apa yang
penelitian ini menggunakan kegiatan finger disampaikan oleh Ogbemudia, Ifeoma, &
painting, mewarnai kata dengan glitter, dan Alasa (2014) yang menyatakan bahwa
menulis huruf dengan garis bantu. Hal ini pembelajaran dengam menggunakan
bertujuan untuk memberi kesempatan pada metode jolly phonics akan membuat anak
anak untuk mengeksplorasi warna menjadi lebih tertarik dan tidak mudah
sekaligus melatih motorik halus anak agar merasa bosan yang pada akhirnya membuat
sesuai dengan tahap perkembangannya. materi dalam pembelajaran menjadi lebih
Anak pada usia 4-5 tahun berada pada tahap mudah diterima oleh anak. Selain itu sesuai
pictoral, yaitu anak mampu membuat dengan pendapat yang disampaikan oleh
gambar bebas menuju ke gambar rapi dan Barnett (2013) yang menyebutkan bahwa
tepat (Papalia, Old, & Feldman, 2008). pembelajaran melalui metode jolly phonics
Tujuan lain adalah untuk merangsang otak akan menjadikan anak pembelajar yang
untuk menghubungkan antara bentuk aktif, hal ini terbukti dari antusiasme anak
dengan bunyi huruf sehingga membuat pada setiap pertemuan maupun saat
anak lebih mudah untuk mengingatnya. menjawab pertanyaan yang ditunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dengan adanya peningkatan nilai pada hasil
maka dapat disimpulkan bahwa metode observasi aktivitas anak.
jolly phonics dapat meningkatkan Pembelajaran pada penelitian ini
kemampuan mengenal huruf pada anak usia selalu memberikan pengalaman yang baru
4-5 tahun. Metode jolly phonics terbukti dan kegiatan yang berbeda pada setiap
dapat meningkatkan kemampuan mengenal pertemuannya serta pembelajarannya selalu
huruf, hal ini dapat dilihat pada hasil melibatkan anak. Pembelajaran melalui
penilaian yamg selalu meningkat tiap metode ini juga akan sangat memotivasi
siklusnya dan telah melebihi persentase anak dan guru (Nasrawi & Al-Jamal, 2017),
ketuntasan yang telah ditetapkan serta dari sejalan dengan pendapat tersebut hal ini
hasil wawancara dengan guru kelas. ditunjukkan dari hasil penilaian observasi
Pembelajaran yang menarik dan kinerja guru yang semakin meningkat
menyenangkan dalam pembelajaran Selain sesuai dengan beberapa teori
dengan metode jolly phonics membuat anak di atas, penelitian ini juga relevan dengan
29
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
penelitian yang dilakukan oleh Ruhaena metode jolly phonics dapat meningkatkan
(2008). Penelitian ini membandingkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia
kelompok anak yang belajar menggunakan 4-5 tahun. Hal ini terbukti dari jumlah anak
metode jolly phonics dan kelompok anak yang tuntas yang semakin meningkat dari
yang belajar menggunakan metode umum, sebelum diberikan tindakan hingga siklus II
hasilnya penggunaan metode jolly phonics selesai. Pembelajaran dengan
berpengaruh terhadap kemampuan baca menggunakan metode jolly phonics
tulis permulaan bahasa Indonesia dam membuat anak aktif dan antusias karena
bahasa Inggris. Pendekatan multisensori metode ini memberikan pengalaman belajar
yang digunakan dalam metode jolly phonics yang baru bagi anak sehingga informasi
dengan kekhasannya dalam yang diberikan oleh guru diterima secara
mengasosiasikan setiap bunyi huruf dengan maksimal.
gerakan yamg nudah diingat, merupakan Berdasarkan penjelasan di atas
cara belajar aktif bereksplorasi dan implikasi pada penelitian ini adalah
berpartisipasi. Penelitian pendukung pertama, kegiatan dalam metode jolly
berikutnya dilakukan oleh Sudiarta (2017) phonics merupakan kegiatan yang
yang berjudul Pengaruh Metode Jolly menyenangkan dan multisensori. Kedua,
Phonics Terhadap Kemampuan Membaca metode jolly phonics dapat digunakan
Dan Menulis Permulaan Bahasa Inggris sebagai salah satu metode pembelajaran
Pada Anak Kelompok B TK Mahardika mengenal huruf abjad.
Denpasar. Kemampuan membaca awal
meliputi kegiatan mengenalkan bentuk dan DAFTAR PUSTAKA
bunyi huruf sebagai modal bagi anak untuk Bowles, R. P. Pentimonti, J. M., Gerde, H.
K., & Montroy, J. J. (2014). Item
membaca pada jenjang pendidikan
response analysis of uppercase and
berikutnya. Hasil penelitian ini lowercase letter name knowledge.
Journal Of Psychoeducational
menunjukkan adanya perbedaan
Assesment , 146-156.
kemampuan membaca dan menulis
Barnett, K. D. (2013). Use of phonics
permulaan dalam bahasa Inggris pada program with early childhood
general education and special
kelompok yang menggunakan metode jolly
education students. Phonics in
phonics dan pada kelompok yang Early Childhood: Jolly Phonics, 1-
24.
menggunakan metode konvensional.
SIMPULAN Bradley, B. A., & Jones, J. (2007). Sharing
alphabet booksein early childhood
Berdasarkan hasil penelitian yang classroom. The Reading Teacher
telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa Vol. 60 No. 5, 452-463.
30
KUMARA CENDEKIA Vol. 8 No. 1 Maret 2020
31