Oleh:
INTAN NAFIK PURWANINGRUM
NIM: 12010044034
2019
1
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
(Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya) purwaningrum313@gmail.com
ABSTRAK
Anak autis mengalami kesulitan dalam berbicara. Keterampilan berbicara anak yang sangat minim, anak hanya
sedikit mau menirukan suara/kata, adanya kesalahan dalam fonologi/bunyi bahasa, dan pengucapan/pelafalan kurang
jelas. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan ada dan tidaknya pengaruh penerapan teknik simak ulang ucap
bermedia gambar terhadap keterampilan berbicara anak autis.
Pendekatan penelitian kuantitatif jenis eksperimen Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B digunakan
dalam penelitian ini. Subjek penelitian seorang siswi di SLB Autis Harapan Bangsa yang terdiagnosa autis ringan.
Setelah diterapkan intervensi selama 12 sesi, terdapat perubahan yang cukup signifikan terhadap keterampilan berbicara
anak. Hasil observasi fase baseline (A) menunjukkan rentang stabilitas 6-7 dan arah trendnya mendatar. Pada fase
intervensi (B) menunjukkan rentang 7-10 dan arah trendnya naik. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara
anak autis dapat ditingkatkan melalui penerapan teknik simak ulang ucap bermedia gambar.
Kata kunci: Teknik simak ulang ucap, media gambar, keterampilan berbicara anak autis
ABSTRACT
Children with autism have difficulty speaking. The speaking skills of children with autism is low, a little
willingness to imitate sounds/words, an error in phonology/language sounds, and an unclear pronouncation. The
purpose of this research is to prove the presence or absence of the effect of implementation of “simak ulang ucap”
technique with picture as media to reciting the speaking skills of children with autism.
Quantitative research approach type of experimental research of Single Subject Research (SSR) with A-B design
used in this research. The subject of this research is a female student in SLB Autis Harapan Bangsa who was diagnose
with mild autism. After being applied for interventions for 12 meetings, there are significant changes with her speaking
skills. The observation result of baseline phase (A) shows the stability range 6-7 and the trend direction is flat. While
the intervention phase (B) shows a range of 7-10 and the trend direction is rises.
The research method used was quantitative research method with pre-experiment approach and used the one
group pre test post test. The results showed that the average pre test result was 37.2 and the average post test was 74.3.
Wilcoxon test results that have been done to obtain the result of calculation of 4.78. And the value of Ztable with a
critical value of 5% (for 2-sided test) is 1.96. From these results it can be seen that Ha accepted and Ho is rejected,
meaning the result of pretest and posttest of the child on the mastery of simple fractional concept competence there is a
significant difference, so there is influence of the implementation of the model of Discovery Learning in the mastery of
the concept of simple fractions in children with hearing impairment.
2
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
3
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
bertambahnya kosakata yang dimiliki. kata itu tidak bermakna, yang disebut
Pada awalnya anak hanya memiliki satu ekolalia. Bahkan dalam sebuah kasus,
atau dua kata. Seiring waktu, sedikit anak autis menjalani masa ekolalia yang
demi sedikit, anak mulai menambah cukup lama, yakni 2-3 tahun lebih.
kosakata baru. Bowler dan Linke (dalam Aspek keterampilan berbahasa yang
Dhieni, 2007: 3.4) memberi sedikit tidak kalah pentingnya untuk dikuasai
penjelasan tentang perkembangan oleh setiap anak tidak terkecuali anak
bahasa anak pada usia 3-5 tahun. Pada autis adalah keterampilan berbicara.
usia 3 tahun, anak lebih banyak Sebab berbicara sebagai langkah awal
menggunakan kosakata dan bentuk kata dalam melakukan komunikasi sosial.
tanya seperti apa, siapa, mana. Pada Berbicara sebagai bentuk bahasa verbal
usia 4 tahun, anak mulai dapat yang bertujuan untuk mengungkapkan
bercakap/berbincang secara sederhana, atau mengekspresikan pikiran atau
memberi nama benda atau orang, perasaan melalui kata atau kalimat.
alamat, umur, dan mulai memahami Agar dapat mencapai tujuan tersebut,
waktu. Pada usia 5 tahun, anak sudah anak autis perlu mendapatkan
dapat berbicara lancar dengan bimbingan atau latihan melalui strategi,
menggunakan berbagai kosakata baru. metode atau teknik yang sesuai dengan
Anak autis memiliki hambatan kebutuhan anak.
dalam perkembangan bahasa, Hasil observasi di SLB Autis
khususnya pada tahap berbicara. Hal ini Harapan Bangsa, menunjukkan bahwa
dinyatakan Hogan (dalam Yuwono, anak autis usia 5 tahun memiliki
2009: 26) dalam bukunya yang berbunyi: gangguan dalam keterampilan
“Autism is complex developmental berbicara. Hal ini terlihat pada,
disability that typically appears during the keterampilan berbicara anak masih
first 3 years of life. It can result in sangat minim. Hanya sedikit bicara atau
challenges in language, communication, mau menirukan kata tetapi pelafalan
emotion, behavior, fine and gross motor kurang jelas. Anak sering menggumam
skills and social interaction”. atau seperti menyanyi tapi tanpa
Anak-anak dengan spectrum bersuara. Mengingat karakteristik
autisme menunjukkan perkembangan pembelajaran anak autis yang
berbicara yang lebih lambat dari anak membutuhkan media visual dan teknik
lainnya dan memiliki keterampilan pembelajaran yang menarik, maka salah
bahasa reseptif dan ekspresif yang satu teknik yang dapat digunakan
terbatas. Bahkan, beberapa anak autis dalam meningkatkan keterampilan
tidak belajar bicara atau menggunakan berbicara adalah teknik simak ulang
bahasa tubuh. Ada yang menggunakan ucap dengan menggunakan media
kata-kata atau bahasa tubuh tapi tidak gambar.
untuk berkomunikasi (Chris W. dan Teknik simak ulang ucap biasanya
Barry W., 2007: 80). Seperti anak pada dipergunakan dalam memperkenalkan
umumnya, anak autis juga memiliki bunyi bahasa dan cara
kemampuan dalam meniru perkataan mengucapkannya dimana guru sebagai
orang lain. Akan tetapi hal tersebut model membacakannya atau
tidak mengalami perkembangan. Anak mengucapkannya atau memutar
autis mampu mengingat dan rekaman bunyi bahasa tertentu seperti
mengucapkan kembali kata yang fonem, kata, kalimat dengan jelas dan
didengar namun tidak sesuai dengan intonasi yang tepat (Tarigan dalam
kondisi yang sebenarnya, atau hanya Suryani, 2012: 6). Gambar atau benda
mengulang-ulang kata tersebut seolah
4
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Target Behavior
Baseline (A) Intervensi (B)
Tujuan
Untuk membuktikan ada dan
tidaknya pengaruh penerapan teknik 7 12
simak ulang ucap bermedia gambar
terhadap keterampilan berbicara anak Sesi (hari)
autis.
Keterangan:
Baseline (A) : mengukur kondisi
Metode
awal anak autis dalam
A. Rancangan Penelitian
keterampilan
Penelitian ini menggunakan jenis
berbicara
penelitian eksperimen Single Subjek
Intervensi (B) : mengukur
Research atau sering disebut dengan
keterampilan
penelitian subjek tunggal. Penelitian
berbicara anak
subjek tunggal yaitu penelitian yang
dengan menerapkan
memfokuskan pada data individu
teknik simak ulang
sebagai sampel penelitian (Sunanto, dkk,
ucap bermedia
2005: 56).
gambar
Rancangan atau desain yang
Target Behavior : keterampilan
digunakan dalam penelitian ini adalah
berbicara anak autis
desain A-B yang terdiri dari dua tahap
yang diukur dengan
kondisi, yakni kondisi baseline (A) dan
sistem pencatatan
intervensi (B). Kondisi baseline (A)
latensi
adalah kondisi target behavior dalam
Sesi : Jumlah sesi atau hari
keadaan normal atau natural dan belum
yang akan ditentukan
diberikan intervensi. Sedangkan kondisi
dalam penelitian
B. Subjek Penelitian a. Variabel bebas dalam penelitian
Lokasi dalam penelitian ini yaitu di ini adalah teknik simak ulang
SLB Autis Harapan Bangsa. Lokasi ini ucap bermedia gambar.
dipilih karena ada seorang siswa b. Variabel terikat dalam
terdiagnosa autis yang mengalami penelitian ini adalah
hambatan dalam keterampilan berbicara keterampilan berbicara anak
autis.
C. Variabel dan Definisi Operasional 2. Definisi Operasional
1. Variabel a. Teknik Simak Ulang Ucap
5
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
6
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
waktu tertentu yakni kata yang mampu stabil apabila rentang datanya kecil
diucapkan oleh anak. atau variasinya rendah atau jika 85-
F. Teknik Analisis Data 90% data masih berada pada 15%
di atas atau di bawah mean, maka
1. Analisis dalam kondisi yakni
data dinyatakan stabil, karena
menganalisis adanya perubahan dalam penelitian ini menggunakan
data dalam satu kondisi misalnya kriteria stabilitas 15% (0,15), maka
kondisi baseline atau kondisi perhitungan kecenderungan
intervensi. Analisis dalam kondisi dilakukan sebagai berikut:
terdiri dari 4 komponen, yaitu:
1) Menentukan rentang
a. Panjang Kondisi
stabbilitas dengan cara:
Panjang suatu kondisi dilihat
dari jumlah data point atau skor Skor tertinggi x kriteria stabilitas (0,15)
pada setiap kondisi. Masalah = rentang stabilitas
penelitian dan intervensi yang 2) Menentukan mean level
diberikan menentukan sebarap dengan cara:
banyak data point yang harus ada
Menjumlahkan semua hasil data yang ada pada
pada setiap kondisi. Untuk panjang
ordinat dan dibagi dengan banyaknya data
kondisi baseline secara umum dapat
digunakan tiga sampai lima data 3) Menentukan batas atas dengan
point. Namun apabila telah cara:
dilakukan sebanyak tiga atau lima Mean level + ½ dari rentang stabilitas
pengukuran belum menunjukkan
4) Menentukan batas bawah
kestabilan dan level tertentu maka
dengan cara:
pengukuran harus dilanjutkan
sampai diperoleh data yang stabil Mean level – ½ dari rentang stabilitas
dan level tertentu. Sedangkan 5) Menghitung persentase data
panjang dan pendeknya kondisi point pada suatu kondisi yang
intervensi sangat tergantung pada berada dalam rentang stabilitas
jenis intervensi yang diberikan. dengan cara mencari selisih
b. Estimasi Kecenderungan Arah antara banyaknya data point
Kecenderungan arah yang ada dalam rentang
(trend/slope) data yang disajikan
(antara batas atas dan batas
pada suatu grafik sangat penting
untuk memberikan gambaran bawah). Jika persentasi
perilaku subyek yang sedang stabilitas di antara 85%-90%
diteliti. Dengan menggunakan maka dikatakan stabil.
kombinasi antara level dan trend, d. Jejak Data
peneliti secara reliabel dapat Cara menenetukan jejak data
menentukan pengaruh kondisi sama dengan menentukan
(intervensi) yang dikontrol. kecendereungan arah, tetapi pada
Kecenderungan arah grafik (trend) jejak data kemungkinan hasil yang
menunjukkan perubahan setiap dimasukkan lebih detail seperti
data path (jejak) dari sesi ke sesi kecenderungan dalam setiap fase.
(waktu ke waktu). Ada tiga macam e. Level Stabilitas dan Rentang
kecenderungan arah grafik (trend) Pada level ini terdapat dua
yitu, (1) meningkat, (2) mendatar, kemungkinan yaitu variabel stabil
dan (3) menurun. atau tidak stabil.
c. Kecenderungan Stabilitas f. Level Perubahan
Intervensi dapat diberikan Level perubahan menunjukkan
setelah data pada kondisi baseline berapa besar terjadinya suatu
sudah stabil. Data dinyatakan perubahan dalam kondisi. Hal ini
7
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
8
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
9
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
10
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
11
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
12
Teknik Simak Ulang Ucap Bermedia GambarUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Sintadewi, Ni Gusti Ayu; Sriasih, Sang Williams, Chris dan Wright, Barry.
Ayu Putuh; Sudiana, I Nyoman. 2007. How To Live With Autism and
2017. Teknik Penilaian Keterampilan Asperger Syndrome. Terjemahan
Berbicara Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMAN 4 Tim DR. Jakarta: Dian Rakyat
Denpasar, (Online),
(http://ejournal.upg.ac.id/2017/7 Yastanti, Unpris. 2015. Pengaruh
, diakses 13 September 2018) Penguasaan Tata Bahasa Terhadap
Kemampuan Menyimak Bahasa
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Inggris. Vol. 7 (1): hal. 62-72
Penelitian. Bandung: Alfabeta (ejournal.bsi.ac.id/7_Unpris.pdf,
diunduh 24 Februari 2017)
Sunanto, Juang; Takeuchi, Koji;
Nakata, Hideo. 2005. Pengantar Yuwono, Joko. 2009. Memahami Anak
Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Autis (Kajian Teoritik dan Empirik).
Center for Research on International Bandung: Alfabeta
Cooperation in Educational
Development (CRICED): University Zuhriyah, Yani. 2012. Upaya
of Tsukuba Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Melalui Model
Suryani, Eli. 2012. Peningkatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kemampuan Menyimak Cerita Anak Pada Anak Kelompok B Darul Athfal
dengan Metode Simak Ulang Ucap Cokroaminoto 01 Kalibenda,
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Banjarnegara. Skripsi tidak
Siswa Kelas V MI Swasta Rumbio diterbitkan. Yogyakarta: UNY
Kecamatan Kampar. Skripsi tidak (eprints.uny.ac.id/8074/1/,
diterbitkan. Pekanbaru: UIN diakses 20 November 2016)
Sultan Syarif Kasim Riau
13