Anda di halaman 1dari 14

11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK


12th October 2011
KELAS O BESAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial, maka manusia memerlukan komunikasi dengan sesamanya, bahkan
bisa dikatakan manusia tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Bentuk dari alat komunikasi tersebut adalah
bahasa. Bahasa merupakan alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sedangkan berbahasa adalah
proses penyampaian informasi dalam berkomunikasi itu. Berbahasa adalah proses komunikasi yang bermakna
dan berguna.
Bahasa yang digunakan seseorang berkaitan dengan lingkungan fisik dan budayanya. Maka setiap
kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lainnya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Pada abad
permulaan bahasa merupakan suatu bentuk perjajian yang disengaja antar manusia. Ada juga pandangan lain
yang memandang bahasa itu sebagai suatu kecakapan alamiah. Beberapa ahli menekankan landasan biologis
terhadap perkembangan bahasa (Chomsky,1957; Miller, 1981; Maratos, 1983; Howe, 1993) yang yakin bahwa
manusia tidak dapat menolak evolusi biologis yang telah membentuk manusia menjadi mahluk linguistik.
Perkembangan bahasa anak dimulai sejak tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan
bahasanya meliputi beberapa aspek perkembangan. Jika bagian-bagian tertentu dari pusat syaraf telah mencapai
kematangan, maka bayi secara spontan akan mulai mengeluarkan suara atau bunyi-bunyian tertentu. Kemudian
bunyi – bunyi tersebut merupakan sinyal-sinyal guna menyatakan kehadiran diri dan penyampain keinginan sang
bayi. Anak-anak menunjukkan suatu keseragaman dalam perkembangan bahasa mereka, yang melalui sejumlah
tahap pada usia-usia yang dapat diramalkan, dan urutan tempat mereka memperoleh aneka ragam struktur dan
fungsi bahasa yang bisa dikatakan sangat tersusun rapi dan tepat. Maka pada usia 3-4 tahun anak sudah mampu
menyusun bahasa sebagai pengganti perkembangan sebelumnya.
Dewasa ini di Indonesia banyak berkembang kelompok bermain atau yang lebih populer yang disebut
playgroup. Playgroup sendiri merupakan pendidikan prasekolah. Kelmpok bemain sebenarnya belum termasuk
dalam jenis pendidikan usia dini yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kelompok bermain berfungsi sebagai
wahana bermain dan belajar untuk anak dengan usia 3-4 tahun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan berbahasa anak usia TK/prasekolah?
2. Bagaimana kemampuan menulis antara anak laki-laki dan perempuan pada usia TK/prasekolah?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak usia TK/prasekolah?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya;
1. Mengetahui kemampuan berbahasa anak anak usia TK/prasekolah.
2. Mengetahui perbedaan kemampuan menulis antara anak laki-laki dan perempuan pada usia TK/prasekolah.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun TK/prasekolah.

BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kemampuan Berbahasa Anak TK/Prasekolah


1. Pengertian dan Karakteristik Anak TK/Prasekolah

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 1/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

Menurut Blecher dan Snowman (Suryadi, 2006:84), anak prasekolah merupakan anak yang berusia
antara 3 sampai 6 tahun. Pada umumnya anak usia itu mengikuti program taman kanak-kanak atau biasa
disebut dengan TK. Usia ini merupakan usia yang amat menentukan perkembangan anak termasuk
perkembangan kecerdasan dan merupakan usia tahun-tahun kritis bagi anak untuk menjajaki, mencari tahu,
mencoba, dan mencipta. Sedangkan usia prasekolah dimaksudkan sebagai usia dimana anak belum memasuki
lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar atau SD.
Anak yang berkatagori prasekolah adalah anak dengan usia 3 sampai 5 tahun. Menurut Elzabeth. B.
Hurlock Oring M. Taufik, http://kajianmuslimah.blogspot.com/2006/02/karakteristik-anak-prasekolah-html/
[http://kajianmuslimah.blogspot.com/2006/02/karakteristik-anak-prasekolah-html/] mengatakan bahwa kurun usia
prasekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age). Diusia ini anak mengalami banyak perubahan
baik fisik dan mental dengan karakteristik sebagai berikut, 1) berkembangnya konsep diri, 2) munculnya
egosentris, 3) rasa ingin tahu yang tinggi, 4) imajinasi yang tinggi, 5) muncul control yang internal, 6) belajar
dari lingkungan, 7) kemampuan berbahasanya berkembang, dan 8) munculnya perilaku buruk. Adapun perilaku
buruk tersebut meliputi, berbohong, mencuri, bermain curang, dan gagap.
Menurut PP RI No. 27 Tahun 1990 Bab I Pasal I Ayat 2 dalam Patnomodewo (2000:43) menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan TK adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program
pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai anak memasuki pendidikan dasar. Lebih lengkap PP RI No 27
tahun 1990 dalam Hidayat (2003:1) : “Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan
dasar yang diselenggarakan dijalur pendidikan prasekolah meliputi TK, KB, Penitipan Anak, dan bentuk lain
yang ditetapkan menteri”. Sedangkan dalam keputusan Mendikbud RI No 0486/U/1992 Bab 1 Pasal 2 Ayat 1
dalam Patmonodewo (2000:44) menyatakan “bahwa pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan sifat-sifat alami anak”.
Selanjutnya dalam Bab II Pasal 4 dijelaskan bahwa anak didik di TK adalah anak yang berusia 4-6 tahun.
Anak prasekolah akan mengalami proses perkembangan yang sangat pesat dan menentukan
perkembangan selanjutnya, termasuk pada perkembangan bahasanya (Suryadi, 2006:89). Pada usia ini dapat
dilihat perkembangannya melalui karakteristik umum anak prasekolah, diantaranya yaitu 1) ingin berkembang
menjadi makhluk yang independen, 2) tidak terikat secara penuh lagi pada lingkungan rumahnya, 3)
merupakan periode persiapan untuk memasuki sekolah tingkat dasar, 4) sikap sosialnya mulai berkembang, 5)
mempunyai keinginan untuk mengetahui rahasia alam dan keidupan, 6) sukar diatur dan sukar menentang, dan
7) senang bermain dengan teman sebaya.

2. Perkembangan Bahasa Anak TK/Prasekolah


Kemampuan berbahasa anak TK/prasekolah adalah kemampuan anak menggunakan dan memahami
bahasa baik secara verbal maupun non verbal sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Kemamapuan bahasa bila dijabarkan dapat menjadi beberapa kemampuan kebahasaan yaitu dapat
mendengarkan dan membedakan bunyi, suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya, dapat mendengarkan
dan memahami, dapat berkomunikasi atau berbicara secara lisan, memiliki kosakata yang digunakan sehari-
hari meliputi kata benda, kata sifat, kata kerja dan keterangan waktu, dapat mengenal bentuk-bentuk simbol
sederhana, dapat menceritakan gambar (pra-membaca), dan mengenal ada hubungan antara bahasa lisan dan
bahasa tulis.
Kemampuan bahasa yang dimiliki anak prasekolah masih dalam tahap perkembangan usia prasekolah.
Perkembangan bahasa anak biasanya dengan menambah perbendaharaan kata, kemampuan berbicara dan
mengenal simbol dan bunyi huruf. Menurut Suryadi (200:85) perkembangan bahasa ada tiga hal yang pelu
diketahui yaitu, 1) pertumbuhan bahasa yang bersifat pengertian dan pernyataan, 2) berbahasa pengertian
menunjukkan kemampuan anak untuk memahami dan berlaku terhadap komunikasi yang ditunjukan pada
anak, dan 3) bahasa pernyataan menyatakan cipta bahasa yang dikomunikasikan kepada orang lain.

3. Perkembangan Kemampuan Menulis Anak TK/Prasekolah


Menulis bukan hanya menyalin, tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-
lambang tulisan. Lerner (1985:413) mengemukakan bahwa menulis adalah menuangkan ide ke dalam suatu

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 2/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

bentuk visual. Soemarmo Markam (1989:7) menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan bahasa
dalam bentuk simbol gambar. Menulis adalah suatu aktivitas kompleks yang mencakup gerakan lengan,
tangan, jari, dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait dengan pemahaman bahasa dan kemampuan
berbicara. Tarigan (1986:21) mendefinisikan menulis sebagai melukiskan lambang-lambang grafis dari bahasa
yang dipahami oleh penulisnya maupun orang lain yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis
tersebut. Menurut Poteet seperti dikutip oleh Hargrove dan Poteet (1984:239) menulis merupakan
penggambaran visual tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol-simbol sistem bahasa
penulisnya untuk keperluan komunikasi atau mencatat.
Dari beberapa definisi tentang menulis yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
(1) menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi;
(2) menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa
grafis; dan
(3) menulis dilakukan untuk keperluan mencatat dan komunikasi.

Menulis juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi, anak dapat menyampaikan
perasaannya melalui untaian kata yang bermakna. Menulis tidak hanya kemampuan melihat sekumpulan huruf,
tapi lebih pada kemampuan membaca, mengontrol gerak jari, tangan dan lengan. Jadi, sebelum menulis anak
harus mempunyai keterampilan visual motorik termasuk keterampilan menggunakan jari-jari dan minat
terhadap menulis. Contoh kegiatan yang membantu anak dalam kesiapan menulis misalnya, meremas kertas,
bermain balok, playdough, tanah liat, menggambar, memotong, menempel, bermain pasir, dan lain-lain. Bila
anak sudah siap menulis beri mereka pensil yang tidak terlalu tajam, ajak anak membuat garis-garis atau
bulatan-bulatan, dan menebalkan gambar, bentuk atau huruf.. Anak menulis menggunakan pena atau pensil di
atas kertas, kain, atau papan yang menghasilkan huruf atau angka sebagai ekspresi dari perasaan dan pikiran
mereka. Kegiatan menulis berupa kegiatan membuat pola atau menulis kata, huruf, dan simbol pada suatu
permukaan dengan memotong dan menandai dengan sebuah pensil atau pena. Pada kegiatan menulis di TK,
kita harus melihat kesiapan dan kematangan anak. Kegiatan menulis dilakukan bila motorik anak sudah siap
dan ini bisa dilihat dari kemampuannya memegang pensil. Menurut Brewer ada empat tahap perkembangan
kemampuan menulis anak prasekolah yaitu,
a. tahap mencoret atau tahap membuat goresan,
b. tahap pengulangan linear, menelusuri bentuk horizontal,
c. tahap anak belajar berbagai bentuk yang merupakan suatu tulisan dan mengulangi berbagai kata atau
kalimat, dan
d. tahap menulis nama, anak mulai menyusun dan menghubungkan tulisan dan bernyanyi.
Munculnya kemampuan menulis anak prasekolah dimulai dengan keterkaitan anak pada kegiatan
menulis yang berawal dari kegiatan coret-coretan, mencoba menulis huruf, menulis namanya sendiri, dan
mampu menulis kata sesuai tulisan. Latihan menulis juga dapat membantu keterampilan membaca, hal ini
karena menulis dan membaca saling mendukung satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.
Beberapa stimulasi dalam membelajarkan menulis pada anak usia prasekolah dapat dilakukan dengan
stimulus berikut ini.
1. Menebalkan bentuk, pilih materi yang merupakan kegemaran atau pusat minat anak.
2. Mengikuti garis putus-putus atau titik-titik
3. Meniru bentuk
4. Menggambar sendiri aneka bentuk geometris
5. Menggunting kertas dan bermain lilin

Sebelum mengajari anak menulis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kesiapan anak dalam memegang pensil atau alat tulisnya
Untuk mengembangkan kemampuan menulis, si prasekolah harus mampu memegang pensil dengan
baik. Jari-jemari yang digunakan untuk memegang pensilnya harus tepat, sehingga ia dapat dengan
nyaman menggoreskan alat tulisnya di kertas.
2. Biasakan anak bercakap-cakap dengan orang tua

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 3/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

Gunanya untuk merangsang potensi panca indera si prasekolah. Selain juga untuk menambah kosa
kata, kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dapat menjadi bekal untuk melatih menulis, karena akan
lebih mudah memberikan penjelasan kepadanya tentang aneka bentuk yang hendak ditiru atau digambar.
3. Pemahaman atau penguasaan anak terhadap konsep bahasa atau simbol-simbol
Selanjutnya, untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam arti sesungguhnya, hendaknya anak
juga telah mengenal simbol-sombol bunyi dan menguasai konsep huruf. Maksudnya, anak mampu
membedakan antara huruf a dan b. sebaiknya, kenalkan huruf kecil terlebih dahulu, karena lebih dipahami
dan akan lebih sering digunakan.
4. Bentuk pengajaran menulis dimulai dari pusat minat anak
Mulailah dari sesuatu yang menarik perhatian anak dan sesuai dengan kebutuhan sehari-harinya,
seperti namanya sendiri, makan, minum, pakaian, dan lain-lain.
5. Belajar menulis dapat dimana saja
Untuk belajar menulis tidak perlu diusahakan alat dan tempat khusus. Lakukan sambil bermain,
misalnya dengan ranting pohon di tanah, di pantai dengan jari tangan, dan lain-lain. Pengenalan huruf
dapat dimulai dengan benda yang ada disekitar, termasuk badan sendiri. Contoh, mulut yang seperti bentuk
huruf O. Alangkah baiknya pula bila diberikan benda konkritnya, seumpama huruf h dengan menunjuk
hidung, huruf a dengan buah apel, dan seterusnya.
6. Jangan dipaksa
Bila si prasekolah belum ingin menulis sebaiknya jangan dipaksa. Pemaksaan dapat menyebabkan
anak trauma. Bisa-bisa selanjutnya, ia malah malas mengembangkan kemampuannya dalam menulis.

B. Tinjauan Perkembangan Bahasa


1. Pandangan Nativistis
Menurut pandangan ini maka struktur bahasa seseorang telah ditentukan secara biologis. Belajar
berbahasa adalah memperkaya seorang anak dengan segala detail-detail dalam struktur yang sudah ada
secara alamiah. Kemampuan berbahasa dimilki secara genetik, sehingga anak secara bertahap
mengembangkan kemampuan berbahasanya (Noam Chomsky dalam Santrock 2002:180).
Chomsky mengatakan lebih lanjut mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan kedunia dengan alat
penguasaan bahasa (Language Acquisition Device/LAD). LAD adalah suatu kemampuan tata bahasa bawaan
yang mendasari semua bahasa manusia. LAD sebagai pemberian biologis yang sudah diprogramkan untuk
mengolah tata kerja, sistem, dan manajemen kebahasaan (Chomsky dalam Somantri 2000:14). Sedangkan
menurut Mc Neiill dalam Monks, dkk 2002:152, anak sejak semula sudah mempunyai kemampuan untuk
berkembang bahasanya.

2. Pandangan Behavioristik
Memandang bahwa anak tidak membawa kemampuan apa-apa pada waktu dilahirkan. Bahasa adalah
bagian dari perwujudan perilaku manusia. Maka anak harus belajar, termasuk belajar berhasa yang dilakukan
melalui imitasi, belajar model, dan belajar dengan reinforcement. Bahasa yangg diproleh merupakan hasil dari
apa yang disampaikan oleh faktor-faktor di luar manusia (lingkungan, manusia lainnya, alam dsb).
Menurut pandangan behaviorisme dalam Ali 2004:128 kemampuan berbahas sseorang ditentukan oleh
proses belajar dari lingkungan sekitarnya. Dari pandangan ini meskipun kemampuan berbahasa oratunya
kurang baik dan lambat, tapi jika proses stimulasi dan proses belajar dilakukan secara intensif dengan
lingkungan berbahasa secara baik dan cepat, maka perkembangan kemampuan berbahasa anak menjadi baik
dan cepat.
Menurut Skinner dalam Somantri (2000:13) bahwa kemampuan berbahsa seseorang tidak bergantung
pada peguasaan kaidah-kaidah berbahasa,melainkan pada pembentukan langsung faktor-faktor diluar dirinya.
Pada prinsipnya bahasa ditentukan oleh stimulus-respon dan peniruan-peniruan. Dengan menggunakan teori
stimulus-respon (Skiner dalam Monks, dkk 2002:156) menerangkan perkembangan bahasa. Bahasa dipelajari
melalui pembiasaan dari lingkungan dan merupakan hasil imitasi terhadap orang dewasa (Skinner dalam
Dhieni 2005;28).

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 4/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

Menurut Bandur dalam Monks, dkk 2002:156 belajar bahasa karena menirukan suatu model. Bandura
dalam Dhieni (2005:2.80 menyatakan bahwa anak belajar bahasa dengan melakukan imitasi-imitasi atau
menirukan suatu model yang berarti tidak harus menerima penguatan dari orang lain. Maenurut Prayer dalam
Monks, dkk (2002:157) anak makin lama makin dapat menciptakan struktur verbal baru karena interaksi
dengan berbagai obyek, karena apa yang dilihat dan dilakukan, dicobanya untuk dinyatakan dengan kata-kata.

3. Pandangan Kognitif
Memandang adanya pengaruh besar dari perkembangan kognisi manusia terhadap perkembangan
bahasa. Pemerolehan bahasa berkembang sebagai akibat dari kematangana kognitif seseorang. Pandangan
ini juga memandang adanya peran hubungan antara anak, orang dewasa, dan lingkungan sosialnya dengan
perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa tidak bisa lepas dari konteks sosial dan perkembangan
kognitif anak.
Piaget dalam Somantri (2008:8) mengatakan semakin kognisi anak berkembang, maka semakin
berkembang pula kemampuan bahasanya. Perkembangan anak ditentukan oleh keterlibatan anak dengan
lingkungannya dan bagaimana perkembangan kognitif anak tersebut dalam memahami lingkungannya.
Menurut Piaget dalam Dhieni (2005: 2.13) berfikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang sebagai
hasil dari pengalaman dan penalaran.

C. Tahap Perkembangan Bahasa


Perkembangan bahasa menurut Tarigan (1988:14) dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

1. Perkembangan Prasekolah
Pada tahap ini perkembangan bahasa dibagi menjadi 3 bagian penting, yaitu:
a. Perkembangan Pralinguistik
Perkembangan komunikasi anak dimulai sejak lahir. Pada bulan-bulan pertama dari perilaku bayi
menyarankan bahwa secara pembawaan lahir anak manusia dilengkapi untuk interaksi sosial pada
umumnya dan bahasa pada khususnya. Menurut Trevarthen dalam Tarigan 1988: 14, pada usia dua bulan
anak memberi respon yang berbeda-beda terhadap orang dan objek.
Anak mengembangkan sejumlah konsep dan kemampuan yang merupakan prasarat penting bagi
ekspresi linguistik selama tahun pertamanya. Sang anak mengembangkan pengertian mengenai diri
sendiri dan orang lain sebagai kesatuan lahir yang memang berbeda, pengertian yang harus dimilki oleh
seseorang kalau dirinya sedang berkomunikasi dengan oang lain.

b. Tahap Satu Kata


Pada tahap satu kata ini anak terus menerus berusaha mengumpulkan nama-nama benda dan
orang. Secara khusus mencakup tipe-tipe kata lain juga, seperti: kata tindak (pergi, datang, makan,
minum), ekspresi-ekspresi sosial (hey, halo), kata-kata lokasional (disini, disana), dan kata pemeriaan
(besar, kecil). Apabila anak telah mengembangkan sejumlah kata dan cara untuk menggunakan atau
mengekspresikan berbagai makna, maka anak cenderung memilih kata yang paling informatif. Dengan
pemakain sejumlah kata yang relatif terbatas, anak dapat mengekspresikan bermacam-macam makna dan
relasi dalam beberapa konteks. Hanya dengan satu kata dalam berbagai situasi, anak dapat melakukan
banyak komunikasi. Sampai tahap akhir sata kata ini anak mulai dapat menggunakan nomina untuk
memperkenalkan objek, menarik perhatian, atau menyatakan sesuatu yang diinginkan.

c. Ujaran Kombinatori Permulaan


Brown (1973) dalam penelitianya mengenai panjang ucapan dengan menggunakan mean length
of utterance, MLU menyebutkan ujaran kombinasi anak berkembang, bergerak dari suatu sistem
kebanyakan gabungan dua atau tiga kata. Pada tahap ini anak cenderung mengekspresikan morfem
dengan syarat isi berat, kata yang dipilih mengandung isi yang penting. Pengucapan satu dan dua kata
mengklasifikasikan perkembangan bahasa anak dalam hal jumlah pengucapan. Roger Brown dalam
Santrock 2002:186 yang mengukur indeks perkembangan bahasa yang didasarkan atas sejumlah kata per

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 5/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

kalimat yang dihasilkan oleh seorang anak dalam suatu sampel yang terdiri dari 50-100 kalimat, sebagai
suatu indeks kematangan bahasa yang baik. Melalui panjang pengucapan rata-rata mean length of
utterance, MLU, Brown mengidentifikasikan lima tahap
Tahap MLU Rentang Usia
1. 1+hingga 2,0 1-2,5 th
2. 2,5 2-2,5 th
3. 3,0 2,5-3 th
4. 3,5 3-3,5 th
5. 4,0 3, 5-4 th

2. Perkembangan Masa Sekolah


Hal penting mengenai bahasa yakni bahwa perkembangan dan penggunaan bahasa adalah unik dan
universal. Berdasarkan seperangkat khusus pengalaman di rumah dan di masyarakat sendiri, setiap anak
menciptakan sistem bahasa untuk maksud dan tujuan tertentu, dan dengan pribadi-pribadi tertentu pula.
Setiap anak juga memiliki tingkat dan susunan gaya bahasanya sendiri, mempunyai cara tersendiri dalam
mengekspresikan makna pada berbagai situasi. Maksud dari masa sekolah disini adalah masa sekolah
taman kanak-kanak dengan rentang usia 4-6 th.

D. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan kemampuan menulis anak usia prasekolah


Banyak kemampuan anak usia prasekolah yang harus distimulus pada usia ini. Lantaran jika tidak, ada
akibat-akibat yang bisa dialami anak. Misalnya, jika motorik halus yang berkaitan dengan gerakan halus seperti
menulis tidak dilatih sejak dini, anak bisa mengalami kesulitan menulis saat ia masuk sekolah. Agar anak benar-
benar dapat menguasai kemampuan menulis dengan baik, diperlukan faktor-faktor yang mendukung, diantaranya:

1. Faktor keluarga
Dalam keluarga, tentu saja peran ayah dan ibu sangat penting dalam perkembangan kemampuan
menulis anak. Selain itu, kerabat terdekat seperti kakek-nenek, dan juga orang dewasa lainnya mempunyai
peran yang sangat penting.

2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Yakni memberikan lingkungan yang
mendidik dan mendorong anak untuk mengoptimalkan perkembangan otaknya. Caranya bisa dengan
memberikan permainan yang positif, edukatif, serta keamanan lingkungan. Termasuk sekolah juga bisa menjadi
sarana perkembangannya, misalnya dengan memasukkan anak ke taman bermain, playgroup, atau pun tempat
penitipan anak.

3. Faktor stimulus yang seimbang


Pemberian stimulus harus seimbang antara otak kiri dan kanannya. Otak kiri yang berhubungan dengan
kemampuan analisa (seperti matematika), memang cenderung digenjot orang tua, lantaran orang tua percaya
bahwa ukuran anak pintar adalah pintar matematika. Inilah yang banyak terjadi sekarang ini. Padahal, otak
kanan anak pun tidak kalah penting, karena bagian otak yang berhubungan dengan bahasa, imajinasi, dan
musik inilah yang dapat mendukung bahkan mengoptimalkan kecerdasan anak secara menyeluruh.

BAB III
METODE PENELITIAN

Biografi Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini dapat dilihat dari biografi singkat berikut ini.

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 6/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

1. Nama : Dinda Jatiasih Alimaskus


Nama Panggilan : Dinda
Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 3 April 2003
Alamat : Panusupan RT 01 RW II, Rembang, Purbalingga
Umur : 5 Tahun
Sekolah : Paud Barokah Panusupan
Kelas : 0 Besar
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Hobi : Menari
Cita-cita : Jadi Dokter

2. Nama : Andre Sugi Yuwono


Nama Panggilan : Andre
Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 27 Februari 2003
Alamat : Panusupan RT 01 RW II, Rembang, Purbalingga
Umur : 6 Tahun
Sekolah : TK
Kelas : 0 Besar
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hobi : Menggambar
Cita-cita : TNI

Dari biodata kedua anak di atas dapat diketahui bahwa mereka masih sekolah di Paud (Pendidikan
Anak Usia Dini) Barokah Panusupan kelas O besar. Tempat tinggal merekapun berdekatan, dalam satu RT
dan RW, hal ini memudahkan mereka dalam bergaul di luar sekolah.
Subjek penelitian ini adalah Dinda dan Andre. Dinda berasala dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya bekerja di Jakarta sebagai ahli komputer dan ibunya guru TK. Ia anak ke dua dari dua
bersaudara, kakak laki-lakinya masih duduk di bangku SMA. Begitu juga dengan Andre, dia berasal dari
keluarga sederhana. Orang tuanya juga bekerja di Jakarta sebagai buruh PT. Akan tetapi, Andre dari kecil
dirawat dan tinggal bersama neneknya di desa.
Dinda dan Andre selalu berangkat sekolah bersama, karenajarak rumah dan sekolah tidak terlalu
jauh maka mereka berangkat dengan jalan kaki. Di sekolah juga mereka selalu bermain dan belajar
bersama.

Instrumen Penelitian
1. Belajar Mengenal dan Menulis Huruf dan Angka

Tulis kembali huruf pada tempat yang tersedia!


a
b
c
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 7/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
w
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 8/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

x
y
z

Tulis kembali angka pada tempat yang


tersedia!
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2. Belajar Mengenal dan Menulis Bahasa Inggris
Bacalah dengan bimbingan guru/orang tuamu! Tebalkan tulisannya!

bola bunga

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 9/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

[http://1.bp.blogspot.com/- [http://1.bp.blogspot.com/-
s6Syfknf3aw/TpUNgdcCXbI/AAAAAAAAADU/GZf8V pNf7hgOJp6w/TpUNqi7d7-
mkdKHQ/s1600/foto+bola.png] I/AAAAAAAAADc/llteSIor_aQ/s1600/bunga-
potong-krisan.jpg]

ball
flower

burung bebek

[http://4.bp.blogspot.com/-
[http://4.bp.blogspot.com/-
uCreFrM5xTA/TpUN8b1uQLI/AAAAAAAAADk/Pyaqvl
F2ZV9MjrTU8/TpUOO1nCydI/AAAAAAAAADs/TJg
mE32Q/s1600/birdEagle.jpg]
RDYwoeuk/s1600/01_08_52---Duck_web-
bird 727244.jpg]

duck

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal-soal latihan menulis
huruf dan angka yang diambil dari majalah TK. Latihan soal diambil dari majalah TK karena penyusun sudah
mempertimbangkan tingkat kesulitan anak dan disusun sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik dan
mau belajar. Penggunaan gambar baik hewan, tumbuhan, maupun benda-benda di sekitar dimaksudkan agar
anak bisa mengenal dan dapat menuliskan nama-nama benda tersebut. Selain itu, soal-soal diberi warna-warni

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 10/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

agar siswa lebih suka dan mudah mengingatnya. Penggunaan warna menurut penelitian dapat meningkatkan
daya ingat anak sehingga tidak mudah lupa.
Soal-soal latihan menulis ini dikerjakan dan ditulis langsung oleh anak dengan dibimbing orang tuanya,
baik anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini dimaksudkan agar anak lebih serius dalam mengerjakan soal
tersebut sehingga hasil pekerjaannya maksimal. Setelah itu, hasil pekerjaan mereka dikumpulkan untuk
mengetahui perbandingan dan untuk dianalisis.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian


Penelitian tentang perkembangan kemampuan menulis pada anak usia prasekolah ini dilakukan pada hari
Sabtu, 3 Januari 2009 dengan subjek peneltian anak-anak usia prasekolah, yaitu Dinda dan Andre. Peneliti melakukan
penelitian tentang kemampuan menulis dengan alasan bahwa kemampuan menulis pada anak usia prasekolah masih
sangat rendah dikarenakan berbagai faktor.
Sebelum perlakuan penelitian dimulai terlebih dahulu diadakan pengontrolan terhadap beberapa variabel
yang apabila antara anak yang akan diteliti tidak sepadan diduga akan menyebabkan bias hasil penelitian. Variabel-
variabel itu adalah sebagai berikut.

1. Variabel Jenis Kelamin


Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda, begitu juga dengan kemampuan berbahasa anak, baik
anak perempuan maupun anak laki-laki. Hal inilah yang menjadi faktor utama dalam penelitian untuk
mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa mereka terutama dalam kemampuan menulis.

2. Variabel Usia Anak


Selain dipengaruhi jenis kelamin, kemampuan berbahasa anak juga dipengaruhi oleh usia. Antara anak
yang berusia 2-3 tahun tentu saja berbeda dengan anak yang berusia 4-5 tahun. Anak yang berusia 4-5 tahu
tentu saja kemampuan bahasanya lebih berkembang daripada usia yang dibawahnya. Begitu juga dengan
perkembangan kemampuan menulisnya, anak yang berusia 4-5 tahun sudah bisa menulis huruf, angka, nama-
nama khususnya namanya sendiri. Selain itu, anak tersebut juga sudah dapat menyebutkan nama-nama benda
yang berada di sekitarnya dan sudah dapat membedakan sesuatu. Sedangkan anak yang masih berusiah 2-3
tahun kemapuan berbahasanya belum terlalu berkembang, masih terbatas. Kemampuan menulisnya juga baru
berupa coret-coretan saja dan belum membentuk suatu huruf maupun angka.

3. Gangguan-gangguan Interupsi
Untuk mengatasi gangguan-gangguan interupsi yang mungkin muncul, maka pelaksanaan perlakuan
dilakukan pada saat hari libur. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak bosan pada situasi kelas seperti biasanya
dan anak dapat leluasa mengerjakan soal-soal latihan karena mengerjakan di rumah sendiri. Peran orang tua
disini sangat penting untuk mendampingi dan memberikan arahan terhadap soal-soal latihan menulis itu.
.
B. Hasil Penelitian
1. Kemampuan Berbahasa Anak Usia TK/prasekolah
Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda, begitu juga dengan kemampuan berbahasa anak, baik
anak perempuan maupun anak laki-laki. Di dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah Dinda dan Andre.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum tingkat kemampuan bahasa mereka hampir sama dan normal pada
usia mereka. Dinda terlihat lebih pandai dari Andre baik kemampuan menulis, maupun membacanya. Untuk
kemampuan berbicara dan menyimak kurang begitu menonjol karena karakter Dinda adalah pemalu sehingga
jarang berbicara. Sedangkan Andre kemampuan berbicaranya lebih menonjol dibandingkan kemampuan
membaca dan menulisnya. Hal ini karena Andre lebih suka bermain diluar bersama teman-temannya yang lebih

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 11/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

tua darinya sehingga kosakata yang dimilikinya terus bertambah. Oleh karena itu, kemampuan berbicara Andre
lebih bagus daripada kemampuan Dinda.

2. Kemampuan Menulis Usia TK/prasekolah


Berdasarkan hasil penelitian secara umum tingkat kemampuan bahasa mereka hampir sama dan normal
pada usia mereka. Dinda terlihat lebih pandai dari Andre baik kemampuan menulis, maupun membaca. Untuk
kemampuan berbicara dan menyimak kurang begitu menonjol karena karakter Dinda adalah pemalu.
Kemampuan menulis dan membacanya sudah menonjol, hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan latihan soal-
soal dari intrumen penelitian yang diberikan oleh peneliti. Tulisan yang dihasilkan Dinda dapat dikatakan baik
untuk seusianya. Akan tetapi, Dinda cenderung suka menulis huruf kapital dari pada huruf biasa. Hal ini dapat
dilihat dari biodata yang dia tulis menggunakan huruf capital semua kecuali pada huruf i dan j. Walaupun dia
menulis dengan huruf capital, tetapi masih menggunakan tanda titik di atas hurufnya seperti pada huruf biasa.
Huruf yang ditulisnya cukup jelas dan bisa terbaca, tapi tekanan pensil saat menulis kuat sehingga tulisan yang
dihasilkan agak tebal. Kemampuan menulis Dinda dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor keluarga. Walaupun
berasal dari keluarga sederhana, tapi Dinda diberi perhatian lebih oleh orangtuanya. Sejak kecil dia sudah
diperkenalkan dengan komputer oleh ayahnya. Keyboard komputer menjadi mainannya saat kecil sehingga dia
lincah memainkan jarinya. Oleh karena itu, Dinda mengenal huruf melalui huruf yang berada di keyboard. Selain
itu, ibunya juga bekerja sebagai guru TK yang selain mengajar di sekolah juga mengajar anaknya sendiri di
rumah. Ibunya dengan sabar melatih Dinda di rumah dengan teknik-teknik mengajar yang dikuasainya. Dinda
juga tinggal dan dibesarkan di lingkungan yang cukup baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Hal ini
tentu saja berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mentalnya yang mempengaruhi perkembangan
kemampuan bahasanya.
Tidak jauh dari Dinda kemampuan menulis Andre juga dapat dikatakan baik untuk seusianya dan terbilang
normal. Tulisan yang ditulisnya cukup jelas, bentuk hurufnya dapat dibaca, dan tekanan pensilnya tidak terlalu
tebal. Kemampuan berbahasa Andre juga dipengaruhi oleh faktor keluarga. Walaupun dia dirawat oleh neneknya
ia juga mendapat perhatian yang cukup karena neneknya belum terlalu tua sehingga masih cukup dalam
memberi perhatian. Selain oleh neneknya, Andre juga mendapat perhatian dari tantenya. Dilihat dari hasil
pekerjaannya pada instrumen penelitian, Andre tidak menulis biodataya sendiri. Andre hanya menulis huruf,
angka, nama-nama hari dan bulan saja. Hal ini karena Andre tipe anak yang kurang tekun sehingga jika disuruh
menulis yang hurufnya agak banyak menjadi malas. Tidak seperti Dinda yang tekun dalam menulis, walaupun
hurufnya banyak dia tetap mau menulis. Hal ini karena Dinda dilatih dan dibimbing ibunya pada saat belajar
menulis. Selain faktor keluarga, kemampuan berbahasa Andre juga dipengaruhi karana faktor lingkungan. Dia
tinggal di lingkunangan yang sama dengan Dinda, bahkan tempat tinggal merakapun bertetangga. Kedua anak
dikenalkan alat tulis sejak kecil sehingga mereka suka mencorat-caret apa yang ada disekelilingnya termasuk
tembok di rumah. Seiring bertambahnya usia, kemampuan berbahasanya pun berkembang. Begitu juga dengan
perkembangan kemampuan menulisnya menjadi lebih baik dan mulai dapat terbaca. Hingga sampai bersekolah
di Paud kemampuan berbahasa merekapun semakin berkembang termasuk kemampuan menulisnya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak TK/prasekolah


Perkembangan kemampuan berbahasa anak TK/prasekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut pada setiap anak berbeda-beda baik pada faktor internal maupun eksternal. Pada usia prasekolah
banyak kemampuan yang harus distimulus. Jika tidak, maka ada akibat-akibat yang bisa dialami anak. Akibat-
akibat tersebut misalnya, jika motorik halus yang berkaitan dengan gerakan halus seperti menulis tidak dilatih
sejak dini, anak bisa mengalami kesulitan menulis saat ia masuk sekolah. Faktor internal yang mempengaruhi
perkembangan kemampuan bahasa anak adalah faktor keturunan. Di dalam penelitian faktor keturuanan
berperan penting dalam kemampuan dan kecerdasan anak. Pada dasarnya otak anak dibagi menjadi dua, salah
satunya adalah otak yang berperan dalam kemampuan berbahasa. Dalam hal ini, jika orangtua si anak
tergolong berotak cerdas maka secara gen otak anak juga akan terlahir dengan cerdas, tapi sebaliknya jika
orangtua anak tergolong berotak bodoh maka gen yang diturunkan pada anaknya juga berotak bodoh. Hal inilah
yang menjadi landasan pepatah yang mengtakan buah jatuh tak jauh dari inangnya.

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 12/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

Selain faktor internal, perkembangan kemampuan berbahasa anak juga dipengaruhi faktor internal. Agar
anak benar-benar dapat menguasai kemampuan menulis dengan baik, diperlukan faktor-faktor yang mendukung,
diantaranya:

a. Faktor keluarga
Dalam suatu keluarga tentu saja peran orangtua sangat penting dalam perkembangan kemampuan
menulis anak. Selain itu, kerabat terdekat seperti kakek-nenek, dan juga orang dewasa lainnya mempunyai
peran yang sangat penting. Mereka dapat membantu anak berlatih menulis sehingga kemampuan si anak
akan lebih berkembang.

b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak yakni memberikan lingkungan yang
mendidik dan mendorong anak untuk mengoptimalkan perkembangan otaknya. Caranya bisa dengan
memberikan permainan yang positif, edukatif, serta keamanan lingkungan. Termasuk sekolah juga bisa
menjadi sarana perkembangannya, misalnya dengan memasukkan anak ke taman bermain, playgroup, atau
pun tempat penitipan anak.

c. Faktor stimulus yang seimbang


Pemberian stimulus harus seimbang antara otak kiri dan kanannya. Otak kiri yang berhubungan
dengan kemampuan analisa (seperti matematika), memang cenderung digenjot orang tua, lantaran orang tua
percaya bahwa ukuran anak pintar adalah pintar matematika. Inilah yang banyak terjadi sekarang ini.
Padahal, otak kanan anak pun tidak kalah penting, karena bagian otak yang berhubungan dengan bahasa,
imajinasi, dan musik inilah yang dapat mendukung bahkan mengoptimalkan kecerdasan anak secara
menyeluruh.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
1. Kemampuan berbahasa anak usia TK/prasekolah
Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda, begitu juga dengan kemampuan berbahasa anak, baik
anak perempuan maupun anak laki-laki. Di dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah Dinda dan Andre.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum tingkat kemampuan bahasa mereka hampir sama dan normal pada
usia mereka
2. Perbedaan kemampuan menulis anak laki-laki dan anak perempuan
Berdasarkan hasil penelitian di atas kemampuan menulis Dinda Lebih baik daripada Andre karena
Dinda sudah lebih awal diperkenalkan huruf dan tulisan sehingga saat beranjak besar kemampua menulisnya
berkembang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun (TK/prasekolah)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis anak adalah faktor internal dan eksternal.
Faktor internal di sini merupakan faktor keturunan dari orangtuanya yang sangat berperan penting terhadap
perkembangan, kemampuan dan kecerdasan otakanak . Sedangkan faktor-faktor eksternalnya antara lain
adalah faktor keluarga, lingkungan, dan faktor stimulus yang seimbang.

B. Saran
Berdasarkan kesimpualan di atas maka dapat disarankan bahwa dalam mengembangkan keterampilan
berbahasa anak usia TK/prasekolah harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kemampuan berbahasa. Faktor- faktor tersebut antara lain faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor stimulus

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 13/14
11/12/2018 PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK TK KELAS O BESAR | Mukodas Arif Subekti

yang seimbang. Selain itu, pemberian gizi yang cukup terhadap anak juga harus diperhatikan karena
mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Diposting 12th October 2011 oleh odazzander

0 Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: dikahw923@gm Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html 14/14

Anda mungkin juga menyukai