Oleh :
KHUMAEROTUNNISA
NIM. 0106.1901.018
PROGRAM SARJANA
2023 M/ 1444 H
A. Latar Belakang Masalah
Tentunya peran guru juga orang tua sangat penting dalam hal memberikan
motivasi kepada anak untuk anak mampu memiliki kesadaran dalam hal literasi dan
memiliki ketertarikan untuk membaca apapun yang ada di sekitar anak, karena itu
perlunya kegiatan juga metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi anak dalam hal membaca, menulis, dan menyimak. Bisa saja terjadi
perkembangan Bahasa yang terlambat bisa mempengaruhi aspek perkembangan
lainnya pada anak, anak kesulitan untuk memproduksi Bahasa dan kosa kata, anak
mengalami hambatan dalam belajar yang membutuhkan kemampuan Bahasa, anak
kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dan anak mengalami
masalah emosi karena kesulitan untuk mengungkapkan apa yang diinginkan
sehingga mereka jadi kesal dan meluapkan emosinya dengan tindakan agresif atau
menangis.
B. Identifikasi Masalah
3. Belum terlihat adanya kesadaran baik guru dan siswa untuk memberikan
kegiatan yang dapat menambah minat anak dalam membaca dan mengetahui
makna dari suatu kalimat yang sudah dapat ia ketahui.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan sub fokus penelitian maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan signifikansi atau manfaat bagi pihak
pihak yang terkait diantaranya:
1. Secara Teoris
2. Secara Praktis
b. Bagi Anak Dari hasil penelitian ini di harapkan anak memiliki kebiasaan positif
untuk menyimak, berbicara, membaca dan menulis guna mengembangkan
kemampuan berbahasa.
c. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan serta rujukan
untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pendidikan melalui
literasi
F. Metodelogi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti maka jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan
pendekatan deskripsi kualitatif. Dalam penelitian ini penulis ingin melihat
bagaimana tingkat kesadaran literasi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
anak usia 5-6 Tahun Di RA Miftahul Jannah Babakancikao Purwakarta.
Dala penelitian ini yang menjadi subjek dan sumber data adalah peserta didik
kelompok B RA Miftahul Jannah Babakancikao Purwakarta. Sedangkan sumber
data lainnya seluruh pihak yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran
yaitu guru di kelompok B RA Miftahul Jannah Babakancikao Purwakarta. Adapun
untuk objek penelitian ini adalah tentang bagaimana kesadaran literasi untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 Tahun.
1. Observasi
Observasi adalah cara untuk mendapatkan data dengan peneliti harus hadir di
lapangan. Dengan observasi secara langsung ke lapangan peneliti dapat mengetahui
secara langsung bagaimana tingkat kesadaran baik guru dan peserta didik dalam hal
literasi untuk meningkatkan kemapuan Bahasa anak usia 5-6 tahun di RA Miftahul
Jannah Purwakarta.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
5. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan alat-alat tersebut data
dikumpulkan. Dalam penelitian kualitatif, alat atau instrumen utama pengumpulan
data adalah manusia, yaitu penulis sendiri atau orang lain yang membantu penulis.
Dalam penelitian kualitatif, penulis sendiri yang mengumpulkan data dengan cara
observasi (pengamatan), bertanya, dan mengambil. Penulis dapat meminta bantuan
17 orang lain untuk mengumpulkan data, disebut pewawancara.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang
dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Proses analisis data dilakukan secara terus menerus di dalam
proses pengumpulan data selama penelitian berlangsung. Berikut uraian tentang
alur analisis data yang didapat melalui berbagai pengumpulan data.
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Melalui
penyajian data maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola, sehingga akan
semakin mudah dipahami. Dengan demikian, memudahkan untuk mengambil suatu
kesimpulan.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penulis
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah.
7. Keabsahan Data
Ada bermacam-macam cara pengujian keabsahan data, dan salah satunya adalah
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu pada yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara dan waktu. Terdapat
triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi
sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu dan situasi yang berbeda. (Sugiyono, 2017)
Skema Penelitian
Latar Belakang Masalah
Landasan Teori
Dalam hasil observasi peneliti di
Persiapan anak untuk dapat membaca
RA Miftahul Jannah Purwakarta
dapat dilakukan di usia prasekolah. Pada
belum terlihat anak mempunyai
usia ini anak hendaknya tidak dituntut
ketertarikan dala hal membaca
untuk ‘’bisa membaca’’ melainkan
dalam artian disini guru hanya
‘’menyiapkan diri untuk bisa membaca’’.
menekankan anak untuk sekedar
Keterampilan yang harus dikuasai anak
bisa membaca saja tanpa anak
dalam persiapan membaca diantaranya:
dapat memahami makna dari
1. Membaca oral seperti (kosakata,
setiap kata yang sudah dapat ia
sintaksis, struktur Bahasa dan pemahaman
ketahui, lalu dari metode dan
Bahasa dalam berkomunikasi.
media yang digunakan untuk
2. Kesadaran Fonetik (kata terdiri dari
dapat meningkatkan motivasi
berbagai suara) dan Fonem grafen
anak dalam hal mengenal huruf
(menghubungkan suara dengan huruf yang
masih tidak begitu bervariasi.
dimaksud atau serangkaian huruf. (Iriana
Indri, 2017)
PENGUMPULAN
KESIMPULAN ANALISIS DATA
DATA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep Dan Teori). jakarta: PT Bumi
Aksara, 2018.