Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA MAGANG

MACHINE FINE OPENER


DI
PT.INDO-BHARAT RAYON

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti


ujian sekolah (US) ujian kompetinsi
tahun ajaram 2023/2024

Oleh :

NAMA : AZHAR AUFA NURANI


NIS : 102024513
KELAS : XIII IOP 1
PROGRAM KEAHLIAN : INSTRUMENTASI & OTOMATISASI
PROSES

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA


BARAT DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI 1
PURWAKARTA KELOMPOK TEKNOLOGI DAN
REKAYASA
JL. Industri km 4 fax/telp (0264) 200163 Purwakarta
41151
2023

vi
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan hasil pembimbingan, maka


dengan ini Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK Negri 1 Purwakarta
Tahun ajaran 2023/2024, disahkan.

Purwakarta,.....................

Menyetujui

Ketua jurusan Pembimbing laporan

Drs. Syamsumardi Gusti _______________________


NIP. 19630804 199103 1 005

Mengetahui

Kepala Sekolah Waka Hubungan Industri


SMK Negeri 1 Purwakarta

Drs. H. Wawan Cakra Herawan, M.Pd Ludi Islahudin, S. Pd


NIP. 19640505 198803 1 006 NIP. 19680723 200801 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan hasil bimbingan, maka dengan ini


Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK Negeri 1 Purwakarta
Tahun 2022 disahkan

Purwakarta, Oktober 2022

Mengetahui,

Penanggung Jawab Koordinator Pembimbing


Perusahaan / Lapangan
Industri

Iwan Tresna Bukhori


Joint Manager NIP. 10691

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Karna dengan rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan menyusun karya tulis
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Karya tulis ini adalah hasil dari Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang
dilaksanakan oleh penulis selama 6 bulan dari tanggal 3 Juli 2023 – 31
Desember 2023 di PT.Indo-Bharat Rayon.Pada kesempatan ini, Alhamdulillah
karya tulis yang berjudul ‘ pengendalian’ telah dibuat penulis sebagai salah satu
syarat kelulusan dari SMKN 1 Purwakarta.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari sepenuhnya


bahwa masih banyak sekali kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaikinya dimasa yang
akan datang.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.Terlepas dari semua itu, penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
membantu baik secara moral maupun materil, sehingga pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (Prakerin) dan penulisan karya tulis ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT , Karna atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini.
2. Keluarga, yang senatiasa memberikan do’a, perhatian, dan motivasi tiada
henti agar penulis selalu berjuang menyelesaikan karya tulis ini.
3. Guru guru SMKN 1 Purwakarta, yang senantiasa memberikan
pengetahuan, arahan, dan kesabaran dalam mendidik penulis.

iii
4. Bapak bapak pembimbing dan semua pegawai di PT. Indo-Bharat Rayon,
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu membimbing
penulis dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) dan menyelesaikan karya tulis ini. Semoga Allah
SWT memberikan limpahan rahmat dan balasan yang berlipat atas segala
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya, dan


penulis berharap semoga karya tulis ini menjadikan masukan yang berharga dan
dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penyusunan Laporan PKL ini disusun dengan sebaik-baiknya, tetapi masih


banyak kekurangan dalam penyusunan laporan PKL ini, maka dari itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan PKL ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

Purwakarta, Desember 2023


Penyusun

Azhar Aufa Nurani


NIS. 102024513

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .......................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI .......................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan ..................................................................................................... 1
1.3. Pembahasan Masalah ............................................................................. 1
1.4. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT. Indo-Bharat Rayon ................................................ 4
2.2 Lokasi PT. Ind-Bharat Rayon ................................................................. 4
2.3 Struktruk Organisasi PT. Indo-Bharat Rayon ........................................ 4
2.4 Visi dan Misi PT. Indo-Bharat Rayon .................................................... 6
2.5 Keselamatan Kerja .................................................................................. 6
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Proximity Sensor .................................................................................... 7
3.2. Inductive Proximity ................................................................................ 7
3.3. Capacitive Proximity .............................................................................. 7
3.4. Sensor Proximity Optik .......................................................................... 7
3.5. Programmable Logic Controller (PLC) ................................................. 8
3.6. Bagian-bagian PLC ................................................................................ 9
BAB IV FINE OPENER
4.1. Pengertian Fine Opener .......................................................................... 11
4.2. Bagian Utama Pada Fine Opener Fiber ................................................ 11
4.3. Prinsip Kerja Fine Opener..................................................................... 13
BAB V PENUTUP
5.1...................................................................................................................
Kesimpulan .............................................................................................. 15

v
5.2................................................................................................................... Sa
ran ............................................................................................................ 15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Indo-Bharat Rayon............................ 5


Gambar 3.1 Bentuk fisik Sensor Proximity................................................. 7
Gambar 3.2 Bentuk fisik PLC...................................................................... 9
Gambar 4.1 Bentuk fisik Fan Opener.......................................................... 11
Gambar 4.2 Bentuk fisik Silinder Bergigi................................................... 12
Gambar 4.3 Bentuk fisik Pulley and Belt.................................................... 12
Gambar 4.4 Bentuk fisik Gir........................................................................ 12
Gambar 4.5 Bentuk fisik Blower Fan.......................................................... 13
Gambar 4.6 Bentuk Belt dan Rantai............................................................. 13

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Semakin berkembangnya teknologi yang ada di dunia, manusia sebagai
pengguna teknologi harus bisa mengikuti, menggunakan, dan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Perkembangan teknologi dapat
memberikan banyak manfaat salah satunya di bidang industri dengan adanya
teknologi yang terhubung secara online tanpa adanya batas waktu dan tempat,
membuat keduanya banyak diterapkan dibidang perindustrian.
Manusia bahkan bisa menggunakan teknologi untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan. Pekembangan yang semakin maju membuat industri mulai bergeser
menjadi industri otomatis, dimana tenaga manusia mulai digantikan dengan
mesin. Penggunaan mesin pada suatu perusahaan dengan maksud untuk
mempermudah serta melancarkan jalannya proses produksi sehingga
mendapatkan hasil produk yang berkualitas.
Mesin pada saat ini menjadi salah satu alat produksi yang memegang peranan
penting dalam proses produksi di suatu perusahaan, yang menjadi harapan setiap
perusahaan yaitu proses produksi yang lancar tanpa adanya hambatan, sehingga
ini dapat memicu persaingan yang semakin ketat di perindustrian, maka dari itu
banyak industri yang berlomba-lomba untuk meningkatkan daya saing dalam
berbagai hal terutama dalam kualitas produksinya. Seperti Baling Press Machine
yang ada di PT. Indo-Bharat Rayon, digunakan untuk proses pengemasan kapas
yang sebagian besar prosesnya otomatis sehingga prosesnya lebih efisien.
Dalam karya tulis ini penulis akan sedikit membahas mengenai mesin fan
opener yang digunakan untuk proses pemotongan serat kapas di spinning machine
PT.Indo-Bharat Rayon.

1
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat karya tulis ini ialah :
a. Memahami prinsip kerja mesin fan opener.
b. Memahami bagian-bagian dari mesin fan opener.
c. Mengetahui cara kerja dari mesin fan opener

1.3. Pembahasan Masalah


Mengingat kemampuan serta keterbatasan penulis maka penulis akan
membatasi masalah yang dianggap paling penting dan sesuai dengan apa yang
penulis dapatkan pada pelaksanaan Praktik Kerja Industri di PT. Indo-Bharat
Rayon. Dalam penulisan yang berbentuk karya tulis ini, penulis mencoba untuk
menjelaskan tentang pemotongan serat kapas menggunakan mesin fan opener.
Karena keterbatasan ilmu pengetahuan serta terbatasnya waktu, materi dan data-
data yang penulis dapatkan, maka pada kesempatan ini penulis akan mencoba
membatasi hal yang dianggap penting yaitu membahas tentang :
a. Memahami Prinsip kerja fan opener
b. Memahami Bagian- bagian mesin fan opener
c. Mengetahui Cara kerja dari mesin fan opener.

1.4. Sistematika Pembahasan


Karna karya tulis ini terbagi menjadi lima bab ditambah bagian awal yang
terdiri dari lembaran judul, lembaran dari pihak Industri dan pengesahaan dari
pihak sekolah, kata pengantar, dan daftar isi. Pembagian ini dimaksudkan untuk
mempermudah dan mendapatkan gambaran tentang isi karya tulis. Materi- materi
yang ada dalam karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN : Mencakup tentang dasar pelaksanaan prakerin, latar


belakang masalah, tujuan pembuatan karya tulis, pembatasan masalah, serta
sistematika pembahasan.

2
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN : Meliputi sejarah perusahaan, lokasi
perusahaan, stuktur organisasi, visi dan misi perusahaan, kepegawaian, tata tertib,
serta segala sesuatu yang menyangkut tinjauan perusahaan.

BAB III TEORI PENUNJANG : Menguraikan tentang ladasan teori yang


menunjang pada pembahasan utama.

BAB IV TEORI KHUSUS : Merupakan bab pembahasan dari karya tulis yaitu
tentang ‘‘fan opener Machine’’.

BAB V PENUTUP : Merupakan bab kesimpulan dari uraian khusus atau isi dari
karya tulis, dan saran-saran,baik untuk pihak industri maupun untuk pihak sekolah
tentang Praktik Kerja Industri.

3
BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Indo-Bharat Rayon

Berdirinya PT.Indo-Bharat Rayon di latar belakangi dengan datangnya


seorang pengusaha India bernama Agrawal ke Indonesia dengan maksud untuk
menanamkan modal dari Birla Group yang bekerja sama dengan pengusaha
Indonesia yaitu Harlan Bekti.

PT. Indo-Bharat Rayon didirikan sebagai perusahaan PMA dengan


persetujuan Presiden No. B-22/PRES/6/1980 tanggal 3 Juni 1980 dan dengan
persetujuan BKPM No.16/1/PMA/1980 tanggal 24 Juni 1980 juga diaktakan
melalui Notaris Fredik Alexander Tumbuan di Jakarta dengan Akta No. 16
tanggal 5 September 1980. Nama Indo-Bharat Rayon mempunyai pengertian yaitu
Indo berarti Indonesia, Bharat adalah sebutan lain untuk India dan Rayon adalah
nama lain untuk serat sellullosa.

Presentasi saham pada PT. Indo-Bharat Rayon terdiri dari 80% dari modal
perusahaan asing (India) dan sisanya 20% dari perusahaan dalam negri.
Perusahaan dikelola oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan Komisaris yang
diangkat oleh pemegang saham setiap tahunnya dalam rapat umum pemegang
saham setiap tahun. PT. Indo-Bharat Rayon ini dibangun dengan modal sebesar
US$ 500 juta, diatas permukaan tanah seluas 53 ha dan 1/3 bagian dipergunakan
untuk perumahan staff dan karyawan.

PT.Indo-Bharat Rayon adalah pabrik pertama yang memproduksi viscose


rayon staple fiber di Indonesia. Sebelumnya seluruh kebutuhan viscose rayon
staple fiber di impor. Dengan demikian, mulai berproduksinya ini, Indonesia telah
menghemat devisa yang sangat berharga bagi Indonesia.

4
PT.Indo-Bharat Rayon mengekspor 20% - 30% dari produksinya 60% - 65%
produksi rayon fiber tesebut diekspor secara langsung yaitu melalui industri-
industri hilirnya dalam bentuk benang, kain, dan pakaian jadi, sehingga total
seluruhnya kurang dari 80% - 85% dari rayon fiber diekspor. Selain menghasilkan
rayon sebagai produk utama, PT. Indo-Bharat Rayon juga menghasilkan Sodium
Sulfat ( Na2SO4 ), larutan Asam Sulfat pekat ( H2SO4 ), serta cairan Carbon
Disulfida sebagai bahan baku pembantu proses pembuatan.

Saat ini, PT.Indo-Bharat Rayon adalah produsen rayon fiber yang kompetitif
secara global, memiliki Quality Management System ISO 9002 yang sangat
bergengsi mulai tahun 1995 dan pada Maret tahun 2002 PT. Indo-Bharat Rayon
telah mendapatkan sertifikat ISO 14000 untuk Environment Management
System.

2.2 Lokasi PT. Indo-Bharat Rayon

PT. Indo-Bharat Rayon merupakan perusahaan serat sintetis atau staple fiber
rayon yang berlokasi di Provisi Jawa Barat, kira kira 100 km dari Jakarta.
PT.Indo-Bharat Rayon sendiri berada di Jalan Industri, Desa Cilangkap,
Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, 41101, Jawa Barat. PT. Indo-
Bharat Rayon berlokasi di daerah tersebut dengan beberapa pertimbangan sebagai
berikut :

a. Dekat dengan sumber air, yaitu sungai Citarum, untuk memenuhi


kebutuhan air PT. Indo-Bharat Rayon sebanyak 6000 m3/ hari.

b. Kabupaten Purwakarta memiliki letak yang strategis karna berada


diantara dua kota besar, yaitu Bandung dan Jakarta.

c. Dekat dengan sumber tenaga, yaitu PLTA Jatiluhur.

5
d. Kebutuhan tenaga listrik kerja mudah dipenuhi.

2.3 Stuktur Organisasi PT. Indo-Bharat Rayon

Sistem organisasi PT. Indo-Bharat Rayon adalah sistem organisasi garis dan
staff, hal ini dapat dilihat dari segi pelaksanaan kerja dan stuktur organisasinya
serta perintah dan tanggung jawabnya merupakan garis lurus dari atas kebawah
begitupun sebaliknya.

Pimpinan perusahaaan dipegang oleh Joint President. Dalam melaksanakan


tugasnya Joint President dibantu oleh Direktur dan Manager. Para kepala bagian
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh staffnya masing masing. Berikut
adalah jabatan dalam stuktur organisasi yang ada di PT. Indo-Bharat Rayon,
diantaranya :

1. President Director.

2. Quality Assurance Manager.

3. Vice President Production.

4. Production Manager.

5. Vice President and Commersial.

6. Marketing Manager.

7. Purchasing Manager.

8. Financial Manager.

9. Accounting Manager.

10. Material Manager.

6
11. Human Resouce Develovment Manager.

Gambar 2.1 Stuktur Organisasi PT. Indo-Bharat Rayon

2.4 Visi dan Misi PT. Indo-Bharat Rayon

Didirikan PT. Indo-Bharat Rayon adalah untuk memenuhi kebutuhan


sandang, yaitu serat rayon. Dari segi sosial PT. Indo-Bharat Rayon telah
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas khususnya bagi masyarakat
di daerah Purwakarta.

Tujuan didirikannya perusahaan PMA antara India dan Indonesia yaitu untuk
membantu perkembangan perindustrian di Indonesia. Tujuan tersebut sejalan
dengan tujuan pembangunan industri yang tertera pada Undang Undang No. 5
tahun 1984 yang berbunyi: ‘‘Pembangunan industri bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara ail dan merta,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas dan meratakan kegiatan kerja,
meningkatkan penerima devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi
nasional’’.

Visi PT. Indo-Bharat Rayon : Menjadi pimpinan dunia untuk industri serat
selulosa buatan.

7
Misi PT. Indo-Bharat Rayon : Menciptakan serat unggul yang baik
berkelanjutan untuk semua stakeholder, mempertahankan pangsa pasar terbesar di
industri serat selulosa buatan global.

1. Inovasi produk proses.

2. Unggul dalam kualitas pelayanan pembangunan manusia, dan

3. Fokus pada aktivitas yang ramah lingkungan.

Nilai Nilai PT. Indo-Bharat Rayon : Nilai yang ditanamkan oleh PT. Indo-
Bharat Rayon adalah integritas, komitmen, semangat tak terbatas, kecepatan.

Tujuan PT. Indo-Bharat Rayon : Tujuannya yaitu mecapai yang terbaik dalam
seluruh lapisan management dengan mengikuti kebijakan Birla Group, melalui :

1. Partisipasi management dengan konsensus dan konsultasi.

2. Program pengetahuan Integritas.

3. Program pengembangan kemampuan.

4. Kesempurnaan sistem.

5. Delegasi dan Desentralisasi.

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia.

2.5 Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja di lingkungan PT. Indo-Bharat Rayon,


perusahaan memiliki prosedur untk tindakan preventif kecelakaan maupun
penanggulangan kecelakaan atau musibah yang terjadi. Sebagai tindakan
pencegahaan, perusahaan menyediakan beberapa perlengkapan keselamatan kerja,
yaitu :

8
1. Pelindung kepala, Selama bekerja atau berjalan diarea pabrik, seluruh
karyawan atau tamu diwajibkan memakai pelindung kepala (helmet),
kecuali karyawan bekerja di ruangan yang tidak ada resiko bahaya.

2. Pelindung mata, Pelindung mata dipakai ketika memasuki ruang produksi


atau melakukan pekerjaan seperti menggerinda, penanganan bahan kimia,
melakukan pembersihan wadah/vessel/bekas bahan kimia, dsb.

3. Pelindungan telingga, Pelindungan telingga dipakai ketika bekerja atau


berada dilokasi yang memiliki intensitas kebisingan yang tinggi (diatas 85
Db) untuk waktu yang lama.

4. Pelindung pernafasan, Alat perlindungan pernafasan (masker debu, masker


gas, sell contained breating apparatur, dan air line house) digunakan oleh
pekerja pada area yang mempunyai faktof bahaya debu, area yang
mengandung gas yang berbahaya dan gas beracun, serta di ruangan
terbatas dengan konsentrasi oksigen kurang dari 19,5% volume.

5. Pelindung tangan, Sarung tangan (gloves) kulit dan katun digunakan


ketika menempa, menggerinda, memahat, menyemprot cat dan lain lain.
Sarung tangan karet (tahan bahan kimia) dipakai oleh pekerja yang
menangani bahan kimia yang berbahaya.

6. Sabuk pengaman atau ikat badan, Sabukk pengaman dan ikat badan safety
belt digunakan saat bekerja pada posisi di atas ketinggian dua meter atau
lebih diatas permukaan tanah atau lantai.

7. Pelindung kaki, Pelindung kaki (safety shoes) wajib dikenakan apabila


terdapat kemungkinan bahaya cedera pada kaki.

9
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Proximity Sensor


Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek
benda dengan jarak yang cukup dekat. Proximity sensor ini mempunyai tegangan
kerja antara 10-30 VDC dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.
Hampir di setiap mesin-mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis
ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap benturan
ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan ataupun
perbaikan penggantian

Gambar 3.1 bentuk fisik sensor proximity

Ada tiga jenis sensor proximity yaitu :


3.2 Inductive Proximity
Inductive Proximity berfungsi untuk mendeteksi objek logam. Prinsip kerja
dari proximity inductive adalah apabila ada tegangan sumber maka osilator yang
ada pada proximity akan membangkitkan medan magnet dengan frekuensi tinggi.
Jika sebuah benda logam di dekatkan pada permukaan sensor maka medan
magnet akan berubah.
Perubahan pada osilator ini akan dideteksi sensor sebagai sinyal adanya objek.
Contoh Inductive Proximity ini biasanya digunakan pada metal detector di

10
bandara. Sensor proximity ini akan mendeteksi adanya objek logam walaupun
tidak terlihat.

3.3 Capacitive Proximity


Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek logam maupun non
logam. Prinsip kerja dari Capacitive Proximity adalah dengan cara mengukur
perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang disebabkan oleh
sebuah objek yang mendekatinya. Capacitive proximity ini biasanya digunakan
pada bumper mobil atau bagian mobil yang lainnya. Manfaat sederhananya adalah
untuk memudahkan mobil parkir, karena sensor ini akan bekerja apabila
mendekteksi benda-benda pada jarak tertentu sehingga mobil tidak akan
menabrak benda tersebut.

3.4 Sensor Proximity Optik


Sensor ini mendeteksi adanya objek dengan cahaya biasanya adalah infrared.
Proximity optik ini terdiri dari sebuah cahaya dan penerima (receptor) yang
mendeteksi sebuah benda dengan refleksi. Jika benda dalam jarak yang sensitif
atau benda mengenai cahaya dari sensor, maka cahaya akan memantul kembali ke
penerima dan mengindikasikan bahwa terdapat sebuah benda yang tertangkap
sensor.
Kelemahan sensor proximity optik ini adalah dalam penggunaannya
terkadang lensa kotor, cahaya kabur, permukaan refleksi yang buruk dan orientasi
objek yang salah. Proximity optik ini biasanya digunakan pada teknologi ponsel
layar sentuh. Karena ketika menerima telfon telinga akan menjadi objek yang
menghalangi pancaran sinar infrared, maka sinar infra red akan dipantulkan
kembali dan mengindikasikan bahwa ada objek didepannya. Hasilnya adalah layar
ponsel akan terkunci agar layar tidak acak ketika bersentuhan dengan telinga.

3.5 Programmable Logic Controller (PLC)

11
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah perangkat elektronik
yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk
berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang beroperasi
secara digital dan di desain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana
sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan, dan operasi aritmatika untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
(Capiler, 1982).
PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel
masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga
nilai keluaran tetap terkontrol. PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi
dalam industri, untuk memonitor proses, dan memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomasi
dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat
jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah
kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang
bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.

Gambar 3.2 Bentuk Fisik PLC

3.6 Bagian-bagian PLC

12
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface
input dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program
mengendalikan PLC sehingga saat sinyal iput dari peralatan input on timbul
respon yang sesuai. Respon ini umumnya mengaktifkan sinyal output pada
peralatan output.

A. CPU (Central Processing Unit)


CPU (Central Processing Unit) adalah mikroprosesor yang mengko
ordinasikan kerja sistem PLC. Ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/
output, dan mengkomunikasikan dengan peralatan luar.

B. Memori
Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai.
Sistem operasi sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan PLC.
Program kendali disimpan dalam memori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu :
1. ROM (Read Only Memory) adalah memori yang hanya dapat diprogram
sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia
digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat
dihapus dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan
kemudian diisi program ulang menggunakan PROM Writer.
2. RAM (Random Access Memory) adalah memori yang dapat deprogram
secara berulang. Penyimpanan program dalam RAM bersifat sementara,
digunakan untuk menyimpan program yang sedang dijalankan. Saat kita
menjalankan program PLC maka RAM akan menyimpan data sementara.
Ada sejenis RAM, yaitu Dynamic RAM adalah sejenis RAM yang
disegarkan (refresh) oleh CPU secara berkala agar data yang ada di
dalamnya tidak hilang.

13
C. interfis
Interfis adalah modul rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal
pada peralatan luar. Interfis input menyesuaikan sinyal dari peralatan input
dengan sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistem. Interfis output
menyesuaikan sinyal dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan
output.

D. Peralatan input
Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya
PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan
input itu antara lain :
1. Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar
level, saklar tekan, saklar proximity.
2. Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level,
Rotary encoder.

E. Peralatan Output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan.
Peralatan output itu misalnya kontaktor, motor listrik, lampu indicator, buzer, dan
lain sebagainya.

F. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali
PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya,
peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkaitan dengan
aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain:
1. Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol
pemrogram, programmable terminal, dan sebagainya.
2. Berbagai software ladder, yaitu : SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
3. Berbagai jenis memori luar, yaitu : disket, CD ROM, flash disk.

14
4. Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.

G. Catu daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital
membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau dari dalam
PLC itu sendiri.

15
BAB IV
FINE OPENER

4.1 Pengertian Fine Opener


Fine Opener Fiber adalah suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan
kulitas fiber dengan cara membuka lebih lebar fiber agar membentuk serat yang
tipis dan kecil. Mesin ini terdiri dari 2 buah delivery fan yang masing-masing
memiliki fungsi berbeda, delivery fan pertama berguna untuk mengirimkan fiber
masuk ke dalam body unit fine opener dan delivery fan kedua berguna untuk
mengirimkan fiber yang telah di proses oleh fine opener ke balling press machine.
Di dalam body unit fine opener terdapat roller yang mengatur masuknya fiber dan
beather yang memiliki gerigi tajam yang akan mencakar fiber. Roller dan beater
tersebut terletak pada bagian tengah dan bagian bawah. Gerigi tajam yang ada
pada beater bagian tengah memiliki diameter yang lebih besar dan jumlahnya
lebih sedikit dibandingkan beater bagian bawah. Alasannya agar fiber yang baru
masuk menjadi lebih mudah di buka serat-seratnya.

Gambar 4.1 Bentuk Fisik Finer Opener

4.2 Bagian Utama Pada Fine Opener Fiber

16
Fine opener terbagi menjadi 3 unit yaitu upper unit, middle unit, dan open
unit. Dan di setiap unit tersebut terdapat bagian bagian utama. Berikut merupakan
bagian utama yang terdapat pada fine opener :
1. Silinder bergerigi, berfungsi sebagai penyisir atau penggaruk fiber yang
dapat memisahkan individu serat saling melekat. Silinder ini di penuhi
oleh gerigi besi tajam yang jarak nya sangat rapat dan memungkinkan
pembukaan fiber menjadi lebih baik. Silinder ini terdapat pada bagian
roller dan beater pada setiap bagian unit fine opener.

Gambar 4.2 Bentuk Fisik Silinder bergerigi

2. Pulley, digunakan sebagai pendukung pergerakan belt atau sabuk lingkar


untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan
suatu daya. Cara kerja Pulley sering digunakan untuk mengubah arah dari
gaya yang diberikan dan mengirimkan gerak rotasi.

Gambar 4.3 Bentuk Fisik Pulley dan Belt

17
3. Gir atau sprocket, berfungsi untuk mentransmisikan gaya putar yang
dihasilkan oleh motor listrik 3 phase ke bagian silinder gerigi pada roller
dan beater. Sprocket hanya berpasangan dengan rantai.

Gambar 4.4 Bentuk Fisik Gir

4. Blower fan, berfungsi sebagai alat untuk menaikan atau memperbesar


tekanan udara yang di alirkan dalam suatu ruangan tertentu. Blower fan ini
terdapat pada Delivery fan yang berguna untuk mendistribusikan fiber
yang telah di proses oleh fine opener.

Gambar 4.5 Bentuk Fisik Blower fan

18
5. Rantai, berfungsi untuk pemindah daya dari putaran motor 3 phase ke gir
atau sprocket. Rantai berperan penting dalam mentransmisikan daya
putaran motor.

Gambar 4.6 Bentuk Belt dan Rantai

6. Cover mesin, berfungsi untuk menutupi bagian dalam mesin fine opener
agar kotoran tidak masuk kedalam mesin, dan fiber yang sedang di proses
tidak akan keluar. Juga melindungi operator dari bahaya kecelakaan.
Cover mesin terbuat dari bahan stailess steel yang tahan terhadapat noda
berkarat.

4.3 Prinsip Kerja Fine Opener


Fine opener memiliki prinsip kerja yaitu memisahkan sedikit demi sedikit
fiber yang masih berbentuk padat dengan cara mencakar fiber yang telah di press
menggunakan gerigi tajam pada bagian roller dan beater. Kemudian akan di
distribusikan ke bagian balling press menggunakan delivery fan.

A. Kelebihan Fine Opener


Setiap alat pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tergantung
pada pemilihan pada fungsi yang dapat bermanfaat untuk digunakan. Berikut
adalah kelebihan fine opener fiber :
1. Serat fiber menjadi lebih halus.
2. Dari segi harga, kualitas produk lebih baik.
3. Kelembapan fiber menjadi lebih baik.

19
B. Kekurangan pada fine opener fiber :
1. Ruangan menjadi kotor, karena fiber fiber kecil banyak berterbangan.
2. Dari segi perawatan, harus lebih sering di lakukan.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja magang di (PKL) di PT. Indo Bharat Rayon, penulis
akhirnya dapat menyelesaikan suatu karya tulis dengan serangkaian uraiannya.
Dari uraian yang telah diterangkan didepan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan :

1. Kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sarana yang baik


bagi siswa untuk mendapat pengalaman kerja sesuai dengan pembelajaran
yang dilaksanakan selama di sekolah.
2. Sistem otomatisasi berperan penting dalam proses produksi, karena dapat
mengefektifkan sistem produksi, mengefesiensikan waktu produksi,
membantu karyawan dalam pelaksanaan proses produksi.
3. Suatu mesin fine opener dapat bekerja dengan maksimal karena adanya
alat-alat pendukung, seperti motor 3 phasa, sensor, program plc, dan lain
sebagainya.
4. Di PT. Indo Bharat Rayon, setiap bulannya secara rutin dan berkala
dilakukan preventive (pengecekan dan penggantian alat) guna
memperbaiki kesalahan dan mengganti kerusakan pada alat yang
digunakan agar tidak menghambat proses berjalannya produksi.

5.2 Saran

Dengan adanya Praktek Kerja magang penyusun dapat merasakan bagaimana


praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang di bimbing oleh pihak industri,
maka penyusun memberi sedikit saran sebagai berikut :

15
1. Mempersiapkan diri dan mental sebelum melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan.
2. Menjaga nama baik almamater agar selalu di percaya oleh industri dan
tidak menghambat untuk generasi yang akan datang.
3. Patuhi aturan yang sudah di tetapkan oleh industri.
4. Gunakan waktu Praktek Kerja magang sebaik – baiknya, agar
mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman.
5. Utamakan keselamatan kerja, selalu menggunakan Standar Operasional
Procedur (SOP).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai