Pada tahap pemula anak perlu memperhatikan 2 hal: 1. Keteraturan bentuk 2. Pola
gabungan huruf. Kemampuan anak untuk memahami akan adanya keteraturan bentuk huruf
mempunyai prasyarat yang sifatnya psikologis dan neruoligis. Dari segi psikologi anak harus terlebih
dahulu telah mengembangkan kemampuan kognitif nya sehingga ia telah dapat membedakan suatu
bentuk dari bentuk yang lain. Mainan yang berbentuk bintang, bundar, lonjong, ikan, burung dsb.
Yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam lubang yang pas pada sebuah kotak dapat dipakai
sebagai indikator akan adanya kemampuan kognitif tersebut. Dengan kemampuan kognitif ini anak
dapat membedakan garis lurus, bundaran, bengkokan, setengah lingkaran dsb. Proses membaca
tahap lanjut menekankan pemahaman makna dari bahan yang dibaca meskipun ini tidak berarti
bahwa pada tahap pemula tidak ada makna yang terkait. Pada tahap ini membaca dapat didefinisikan
sebagai proses untuk menganalisis input yang berupa bahan tertulis dan menghasilkan output yang
berupa pemahaman atas bahan tersebut (Ram dan Moorman 1999:1) dalam proses seperti ini ada
beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh pembaca : pertama adalah kemampuan pemrosesan
kata dan kalimat, kedua adalah kemampuan untuk memahami apa yang tersirat dalam bacaan, ketiga
adalah kemampuan untuk menangani ikhwal yang baru, keempat adalah kemampuan untuk memilih.
Menurut Bromley dalam Departemen Pendidikan Nasional, (2000-6,7,8) perkembangan kemampuan
membaca pada anak secara khusus dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
a. Tahap fantasi
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, dia berfikir bahwa buku itu
penting, membolak balik buku dan kadang-kadang anak membawa buku kesukaannya. Pada
tahap ini orangtua atau guru harus menunjukan model atau contoh tentang perlunya
membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.
b. Tahap Pembentukan Konsep Diri
Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan diri dalam
kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau
pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok
dengan tulisan. Pada tahap ini orangtua atau guru harus memberikan rangsangan dengan
membacakan sesuatu pada anak.
c. Tahap Membaca Gambar
Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat
menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata yang memiliki makna
dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis, dapat mengenal cetakan kata
dari puisi atau lagu yang dikenalnya serta sudah mengenal abjad. Pada tahap ini orangtua
dan guru sesuatu pada anak-anak menghadirkan kosakata pada lagu dan puisi, memberikan
kesempatan menulis sesering mungkin.
d. Tahap Pengenalan Bacaan
Anak mulai menggunakan 3 sistem isyarat (Graphoponic, Semantic, Sintatic) seacara
bersama sama. Anak tertarik pada bacaan mulai mengingat kembali cetakan pada konteknya,
berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta memabaca berbagai tanda seperti
pasta gigi atau papan iklan. Pada tahap ini orang tua atau guru masih tetap membacakan
sesuatu untuk anak-anak sehingga mendorong anak membaca sesuatu pada berbagai situasi
e. Membaca Lancar
Pada tahap ini anak dapat membaca berbagi jenis buku yang berbeda secara bebas.
Pada tahap ini orangtua dan guru masih tetap membacakan jenis buku pada anak-anak.
Tindakan ini akan mendorong agar dapat memperbaiki bacaannya. Membantu menyeleksi
bahan-bahan yang sesuai serta membelajarkan cerita yang berstruktur.
C. Metode Morning Activity Dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Anak Usia Dini
1. Pengertian Metode dan Morning Activity
Metode berasal dari bahasa yunani ‘Methodos’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Morning Activity adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari
2. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian materi ajar yang meliputi segala
aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas
yang terkait dan digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar
mengajar. Pendapat lain mengatakan metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik
dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga
pengajar sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Metode pembelajaran menurut para ahli agar lebih memahami apa itu metode
pembelajaran maka kita dapat mengerucut pada pendapat para ahli berikut ini:
a. Ahmadi, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang beberapa cara
mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur
b. Nana Sudjana, metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya belajar dan mengajar
c. Muhtar Latip dkk (2013:108) memberi penjelasan tentang metode pembelakjaran
sebagai pola umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Metode pembelajar adalah segala usah guru untuk menerapkan berbagai teknik atau cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dutetapkan.
Dari pengertian diatas secara umum dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah cara-cara dalam menyajikan materi pembelajaran yang diberikan kepada murid agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.