Anda di halaman 1dari 292

PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA

PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV


DI SD NEGERI TAHUNAN
YOGYAKARTA

SKRIPSI

PERONIKA PURBA
2019015299

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023
PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA
PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV
DI SD NEGERI TAHUNAN
YOGYAKARTA

SKRIPSI

PERONIKA PURBA
2019015299

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Peronika Purba
NIM : 2019015299
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Penerapan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran IPAS Kelas
IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat
ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Semua kutipan dan bahan
rujukan yang digunakan dalam skripsi ini telah dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan tata
tertib akademik di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Demikian pernyataan
ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Yogyakarta, Desember 2022


Peneliti

Materai
10000

Peronika Purba
NIM. 2019015299

ii
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI

PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA


PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV
DI SD NEGERI TAHUNAN
YOGYAKARTA

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERONIKA PURBA
2019015299

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023

iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA


PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV
DI SD NEGERI TAHUNAN
YOGYAKARTA

Telah Disetujui untuk Dipertahankan


di Hadapan Tim Penguji
pada tanggal 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Ayu Rahayu, M.Pd. Murniningsih, S.Pd.Si., M.Pd.


NIDN. 0525038901 NIDN. 2029018503

iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA


PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV
DI SD NEGERI TAHUNAN
YOGYAKARTA
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji dan Diterima
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Hari :
Tanggal :

Ketua : ( )

Sekretaris : ( )

Penguji I : Ayu Rahayu, M.Pd. ( )

Penguji II : Murniningsih, S.Pd. Si., M.Pd. ( )

Mengesahkan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dekan,

Dr. Siti Mariah, M.Pd.


NIDN. 0005126508

v
MOTTO

“Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kamu kehendaki dan dijadikan-Nya


berhasil apa yang telah kamu rancangkan”
(Mazmur 20:5)

“Trilogi kepemimpinan: Ngerti, Ngroso, Nglakoni”


(Ki Hadjar Dewantara)

“Hati manusia memikirkan jalannya, tetapi tuhanlah yang menentukan arah


langkahnya”
(Penulis)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada-Nya,


skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya, Bapak Juhelnius
Purba dan Ibu Mian Nainggolan.
2. Ketiga adik saya yaitu Helma Yanti Purba,
Andreas Purba dan Albert Nego Purba.
3. Almamater kebanggaan Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
yang telah memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, pengalaman dan panutan
bagi saya selama kuliah di sini.

vii
ABSTRAK

Peronika Purba. 2019015299. Penerapan Kurikulum Merdeka pada


Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Skripsi
Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Perencanaan


pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan
Yogyakarta, 2) Pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di
kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta, dan 3) Evaluasi pembelajaran IPAS
berbasis kurikulum merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SD
Negeri Tahunan Yogyakarta pada bulan Desember 2022. Subjek penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas IV, dan Siswa Kelas IV. Teknik pengumpulan
data dilakukan menggunakan observasi, wawancara dan dokementasi. Teknik
analisis data dilakukan secara terus menerus sampai tuntas hingga datannya jenuh.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif menggunakan interactive model yaitu
penggumpulan data (collection), reduksi data (reduction), penyajian data (display),
dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan guru pada
pembelajaran IPAS sudah efektif sesuai dengan kriteria pelaksanaan kurikulum
merdeka, guru telah membuat administrasi pembelajaran dengan menyususun
tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, metode dan model pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, materi, sumber belajar, penilaian, kemudian dituangkan
kedalam modul ajar yang berpedoman pada kurikulum merdeka, 2) Pelaksanaan
pembelajaran IPAS sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari guru sudah
menciptakan pembelajaran yang kolaboratif, interkatif, dan kontekstual. Kegiatan
dalam pembelajaran IPAS bervariatif sehingga pembelajaran yang dilakukan
mudah dimengerti, tidak membosankan, menumbuhkan sikap kemandirian, sikap
tanggung jawab dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap diri peserta didik, serta
menjadi pembelajaran yang menyenangkan, 3) Bentuk evaluasi pada pembelajaran
IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan dilakukan dengan pelaksanaan asesmen
diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen diagnostik pada
pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana dengan baik. Asesmen diagnostik
yang telah dilakukan yaitu asesmen diagnostik non kognitif. Untuk asesmen
formatif diberikan guru di akhir pembelajaran IPAS pada setiap pertemuan.
Asesmen sumatif dilakukan saat Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, dan
Penilaian Akhir Semester.

Kata kunci: Penerapan, Kurikulum Merdeka, Pembelajaran IPAS.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

judul “Penerapan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD

Negeri Tahunan Yogyakarta”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

penyelesaian studi Strata 1 guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir

tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

peneliti menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk belajar di

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

2. Dr. Siti Mariah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang telah mengizinkan dan

mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dra. C. Indah Nartani, M.Pd., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa yang telah mendukung dan memberikan bantuan

pelayanan khususnya dalam memperlancar penyelesaian skripsi ini.

ix
4. Siti Anafiah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik kelas H PGSD UST

2019 yang telah memberikan dorongan dan semangat selama penyusunan

skripsi ini.

5. Ayu Rahayu, M.Pd., selaku Dosen pembimbing I yang telah membimbing,

mendukung, dan menyarankan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Murniningsih, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II yang telah membimbing,

mendukung, dan menyarankan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang

telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.

8. Staff Tata Usaha Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan

pelayanan informasi tentang penyelesaian skripsi ini.

9. Dra. Triana Nuriastuti, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tahunan

Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian skripsi.

10. Ma’ruf Ardiyanto, S.Pd., selaku Guru Kelas IV SD Negeri Tahunan

Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di kelas IV dan memberikan informasi dan masukan terkait

pembelajaran IPAS yang menerapkan kurikulum merdeka.

11. Peserta didik kelas IV SD Negeri Tahunan yang telah memberikan waktunya

dan bantuannya dalam memberikan informasi terkait penelitian yang

dilakukan.

x
12. Teman-teman kelas H PGSD UST 2019 yang telah memberikan semangat

kepada peneliti dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam penyusunan skripsi

ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Mengingat segala keterbatasan, kemampuan, dan pengalaman peneliti. Oleh karena

itu peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan

skripsi ini. Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua yang memerlukan.

Yogyakarta, 1 Februari 2023

Peneliti

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i


SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................v
MOTTO ................................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PEDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 9
D. Rumusan Masalah...................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ................................12
A. Landasan Teori ........................................................................................ 12
1. Kurikulum Merdeka ............................................................................ 12
2. Pembelajaran IPAS .............................................................................. 27
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................................. 36
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 40
D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................42
A. Desain Penelitian ...................................................................................... 42
B. Setting Penelitian ...................................................................................... 43

xii
C. Data dan Sumber Data Penelitian .......................................................... 43
D. Variabel Penelitian ................................................................................... 44
E. Teknik pengumpulan data ....................................................................... 45
F. Instrumen Penelitian ................................................................................ 47
G. Keabsahan Data........................................................................................ 53
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................59
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 59
1. Deskripsi Data....................................................................................... 59
2. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 92
3. Hasil Uji Analisis Data ......................................................................... 96
B. Pembahasan ............................................................................................ 104
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...........................................116
A. Simpulan ................................................................................................. 116
B. Implikasi ................................................................................................. 118
C. Saran ....................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................121
LAMPIRAN ........................................................................................................124

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir............................................................. 42


Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model) ................ 56
Gambar 4.1 Penyajian Data ............................................................................. 100

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................ 43


Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah ........................... 49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Kelas IV ............................. 50
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Peserta Didik ............................... 51
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru ............................................... 52
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Peserta Didik.................................. 52
Tabel 3.7 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi ......................................... 53
Tabel 4.1 Jadwal Wawancara Penelitian .......................................................... 65
Tabel 4. 2 Perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di
kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta ........................................................ 76
Tabel 4. 3 Pelaksanaan Pembelajaran IPAS Berbasis Kurikulum Merdeka di
Kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta ....................................................... 85
Tabel 4. 4 Evaluasi Pembelajaran IPAS Berbasis Kurikulum Merdeka di
Kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta ....................................................... 91
Tabel 4. 5 Meningkatkan Ketekunan ................................................................ 92
Tabel 4. 6 Reduksi data ...................................................................................... 98

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan ......................................................................... 125


Lampiran 2. Surat Observasi Awal ................................................................. 127
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian ................................................................... 128
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian ......................................... 129
Lampiran 5. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ..................................... 130
Lampiran 6. Pedoman Wawancara Guru ...................................................... 132
Lampiran 7. Pedoman Wawancara Peserta Didik......................................... 135
Lampiran 8. Pedoman Observasi Guru .......................................................... 137
Lampiran 9. Pedoman Observasi Peserta Didik ............................................ 139
Lampiran 10. Pedoman Dokumentasi ............................................................. 140
Lampiran 11. Hasil Wawancara Kepala Sekolah .......................................... 141
Lampiran 12. Hasil Wawancara Kepala Sekolah .......................................... 148
Lampiran 13 Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Negeri Tahunan ......... 155
Lampiran 14. Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Negeri Tahunan ........ 167
Lampiran 15. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV ............................. 177
Lampiran 16. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV.............................. 180
Lampiran 17. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV.............................. 182
Lampiran 18. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV .............................. 184
Lampiran 19. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV.............................. 186
Lampiran 20. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV.............................. 188
Lampiran 21. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV............................. 190
Lampiran 22. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV .............................. 192
Lampiran 23. Catatan Lapangan Hasil Observasi ........................................ 194
Lampiran 24. Catatan Lapangan Hasil Observasi ........................................ 198
Lampiran 25. Hasil Observasi Peserta Didik ................................................. 201
Lampiran 26. Observasi Peserta Didik ......................................................... 206
Lampiran 27. Triangulasi Sumber .................................................................. 211
Lampiran 28. Triangulasi Teknik ................................................................... 217
Lampiran 29. Triangulasi Waktu .................................................................... 224
Lampiran 30. Dokumen Capaian Pembelajaran ........................................... 233
Lampiran 31. Dokumen Alur Tujuan Pembelajaran .................................... 236
Lampiran 32. Dokumen Modul Ajar .............................................................. 239
Lampiran 33. Dokumentasi .............................................................................. 266

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Dengan

hal itu, setiap orang berhak untuk mendapatkan haknya terutama dalam

pelayanan pendidikan. Pendidikan dijadikan suatu jalan yang dengan harapan

dapat mengubah nasib bangsa indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.

Pendidikan mempunyai peran penting dalam mempersiapkan dan

mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan mampu

bersaing dalam tataran global. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 6 (1) Setiap warga negara yang berusia tujuh

sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. (2) Setiap

warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan

pendidikan.

Dalam Undang-undang dijelaskan bahwa setiap warga negara yang

berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib untuk mengikuti pendidikan dasar.

Karena dengan mengikuti pendidikan, bertujuan agar anak mampu mempunyai

pengetahuan dan pengalaman yang akan berguna bagi masa depan anak. Selain

memberikan pengetahuan dan pengalaman, pendidikan juga bertujuan untuk

membentuk karakter anak. Pendidikan yang diperoleh oleh anak berlangsung

dari tiga ranah yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

1
2

Hal tersebut sesuai dengan konsep ajaran Ketamansiswaan yaitu "Tri

Pusat Pendidikan". Tri Pusat Pendidikan adalah pendidikan yang berlangsung

dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak

akan memperoleh pendidikan tentang ilmu agama, adab sopan santun, dan budi

pekerti melalui lingkungan keluarga. Pada lingkungan sekolah seorang anak

akan memperoleh ilmu pengetahuan dan sikap. Selanjutnya dilingkungan

masyarakat seorang anak diharapkan mampu untuk mengembangkan minat dan

bakatnya (Tim Dosen Ketamansiswaan, 2014: 37-38).

Pendidikan pada dasarnya memiliki beberapa jenjang, mulai dari jenjang

sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Pada hakikatnya setiap jenjang

pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, namun pendidikan sekolah

dasar adalah jenjang pendidikan yang pertama dan utama. Pendidikan dasar

merupakan pendidikan yang memiliki peran penting dalam pendidikan formal

yang diberikan pada anak usia sekitar 7 sampai 12 tahun. Pendidikan dasar

merupakan kunci yang sangat diperlukan untuk meletakkan pondasi bagi

kehidupan dalam memudahkan orang untuk memilih apa yang mereka lakukan

serta merencanakan masa depan dan meletakkan landasan bagi pelajar sepanjang

hayat (long life learning).

Penyelenggaraan pendidikan dasar dilakukan untuk mengembangkan

sikap dan kemampuan serta memberikan keterampilan dasar yang diperlukan

untuk hidup dalam masyarakat. Selain itu, penyelenggaraan pendidikan dasar

juga berfungsi untuk menyiapkan anak dalam memenuhi jenjang pendidikan

menengah. Tujuan pendidikan dasar adalah untuk memberikan pengalaman


3

belajar yang dapat membangun keperibadian siswa sebagai landasan untuk

belajar pada jenjang-jenjang berikutnya. Kegagalan dalam memberikan

pengetahuan dan kecakapan yang memadai pada jenjang sekolah dasar akan

berakibat timbulnya kekurangan pada diri siswa yang sulit di atasi.

Dalam pendidikan terutama di sekolah pasti terdapat kegiatan belajar

mengajar. Proses mengajar merupakan proses komunikasi dalam penyampaian

pesan dari sumber pesan (guru) kepada peserta didik. Dalam proses

pembelajaran sering sekali di temui berbagai kendala yang menyebabkan

pembelajaran tidak dapat terlaksana secara maksimal. Krisis pembelajaran di

indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun, yang

menjadi permasalahan dari krisis pembelajaran tersebut yaitu pandemi, learning

loss, rendahnya kemampuan peserta didik di literasi dan numerasi. Maka dari

itu, sangat diperlukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pendidikan terutama dalam proses pembelajaran.

Peningkatan mutu kualitas pendidikan, tentunya sangat berhubungan erat

dengan berbagai komponen di antaranya peserta didik, guru, kurikulum, media

dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada

awal tahun ajaran 2022/2023 terdapat kebijakan pemulihan pembelajaran

melalui pembaharuan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan yaitu penerapan

kurikulum merdeka, salah satu sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka

yaitu SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Kurikulum merdeka dilakukan secara

bertahap dengan ketentuan tahun pertama, dilaksanakan bagi peserta didik

dengan usia 5 sampai 6 tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik
4

kelas I dan IV pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Penerapan kurikulum

merdeka dalam pembelajaran diharapkan mampu mengatasi permasalahan

pembelajaran yang belum dapat terlaksana secara maksimal agar menjadi lebih

baik dari sebelumnya.

Penerapan kurikulum merdeka pada suatu sekolah didasari dengan

kesiapan sekolah masing-masing karena setiap sekolah diberikan kebebasan

dalam menentukan kurikulum yang dipilih untuk diterapkan anatara lain:

kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum merdeka. Terdapat dua jalur

untuk penerapan kurikulum merdeka di sekolah yaitu jalur sekolah penggerak

dan jalur daftar mandiri. Peran sekolah penggerak dalam implementasi

kurikulum merdeka yaitu membuat kurikulum operasional yang sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didiknya, menyebarluaskan informasi tentang

kurikulum merdeka kepada sekolah lain yang belum bergabung dalam sekolah

penggerak. Sementara itu, sekolah yang mengikuti jalur daftar mandiri dapat

ditempuh dengan tiga cara yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri

berbagi. Sekolah dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka secara

bertahap sesuai kesiapan masing-masing dan mengikuti program sekolah

penggerak. Sekolah akan didukung beragam perangkat ajar, pelatihan, dan

penyediaan sumber belajar untuk guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

SD Negeri Tahunan belum termasuk sekolah penggerak, namun SD

Negeri Tahunan merupakan salah satu sekolah yang sudah melaksanakan

kurikulum merdeka Fase B (kelas I dan IV), dan kurikulum merdeka yang

diterapkan di sekolah ini yaitu kurikulum merdeka mandiri berubah. SD Negeri


5

Tahunan mengikuti jalur mandiri sehingga melalui data dan persyaratan yang

sudah dipenuhi, SD Negeri Tahunan memperoleh kriteria kurikulum merdeka

berubah untuk diterapkan di sekolahnya. Efektivitas kurikulum merdeka dalam

satuan pendidikan sangat menguat dapat dilihat dari materi dan jam pelajaran

yang tidak terlalu padat, strategi implementasi kurikulum lebih komprehensif

(teknologi digital), dan kurikulum menjadi lebih fleksibel.

Kurikulum merdeka memiliki keunggulan yaitu kurikulum ini lebih

sederhana dan mendalam dibandingkan kurikulum 2013. Hal ini dapat di lihat

dari pembelajaran yang dilakukan, kurikulum merdeka fokus pada materi yang

esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya, belajar

menjadi lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan. Adapun tujuan

diterapkannya kurikulum merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan

menciptakan pembelajaran yang efektif sehingga siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik, khususnya dalam pembelajaran IPAS.

IPAS memiliki peran penting bagi peserta didik agar dapat memecahkan

masalah melalui kemampuan sains. Pendidikan IPAS di tingkat sekolah dasar,

merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam

pendidikan. Sains dapat menjadi cara siswa menghadapi tantangan di era global.

Oleh karena itu, diperlukan kurikulum yang sesuai pada pembelajaran yang

memungkinkan siswa menjadi cerdas secara ilmiah dan teknologi, berpikir logis,

kritis dan kreatif, menalar secara tepat, berkomunikasi dan berkolaborasi.

Literasi sains dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh literasi

sains. Artinya, kemampuan memahami sains, mengomunikasikan sains (lisan


6

dan tulisan), dan menerapkan keterampilan ilmiah untuk memecahkan masalah.

Penerapan kurikulum merdeka akan menjadi salah satu cara untuk pemulihan

pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan.

Pada penerapan kurikulum merdeka terdapat banyak komponen kesiapan

bagi guru agar mampu untuk melaksanakan kurikulum merdeka pada proses

pembelajarannya. Pada saat ini banyak guru yang masih cenderung bingung

mengenai pelaksanaan kurikulum merdeka, maka dari itu guru perlu mengetahui

apa saja kesiapan yang dibutuhkan agar dapat menerapkan kurikulum merdeka

pada proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, mengetahui seperti apa

bentuk penilaiannya, dan mampu menjadikan kurikulum merdeka sebagai upaya

untuk pemulihan pembelajaran dari tahun sebelumnya dengan membentuk

peserta didik yang berkarakter, berprestasi, kreatif, dan inovatif.

Untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter, berprestasi, kreatif

dan inovatif maka pendidikan serta pembelajaran yang di peroleh oleh peserta

didik harus berkualitas dan efektif. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan,

pihak sekolah sangat memiliki peranan penting di dalamnya terutama guru yang

mengajar. Pada saat pembelajaran di kelas guru tidak hanya bertugas untuk

menyampaikan materi saja namun juga memperhatikan apakah pembelajaran

yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan siswanya, apakah siswa dapat

menerima pembelajaran dengan baik dan apakah masih terdapat kendala bagi

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mata pelajaran IPA dan

IPS pada jenjang sekolah dasar kelas IV, V, dan VI yang selama ini berdiri

sendiri. Namun, pada kurikulum merdeka kedua mata pelajaran ini akan menjadi
7

satu kesatuan yang disebut dengan istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Sosial (IPAS). Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih siap dalam

mengikuti pembelajaran IPA dan IPS.

Berdasarkan data hasil observasi awal yang dilaksanakan di kelas IV SD

Negeri Tahunan pembelajaran IPAS dapat terlaksana dengan baik, namun masih

terdapat beberapa kegiatan yang belum terlaksana secara optimal. Dalam

pembelajaran IPAS guru mampu menciptakan suasana kelas menjadi interaktif.

Guru mengajar menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang

sesuai dengan materi dan kebutuhan belajar peserta didik. Sesuai ketentuan

kurikulum merdeka pembelajaran yang dilakukan di kelas harus pembelajaran

yang berdiferensiasi. Guru kelas IV telah menerapkan pembelajaran secara

diferensiasi pada pembelajaran IPAS, namun belum dapat terlaksana secara

maksimal. Guru masih mengalami kesulitan karena harus memahami karakter

setiap peserta didik dan informasi mengenai pembelajaran berdiferensiasi sesuai

dengan ketentuan kurikulum merdeka masih terbatas sehingga guru masih harus

terus belajar agar dapat menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar dan

kebutuhan belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal, dapat diketahui bahwa

asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana

dengan baik, guru juga mengalami kesulitan dalam pembuatan modul ajar karena

keterbatasan waktu, dan guru beserta peserta didik masih cenderung bingung

mengenai pelaksanaan kurikulum merdeka. Sehingga kepala sekolah, para guru

dan peserta didik harus menyesuaikan dan terus belajar mengenai pelaksanaan
8

kurikulum merdeka, agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan kurikulum merdeka. Oleh karena itu guru memiliki peran yang sangat

penting dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan interaktif.

Guru perlu mengetahui bagaimana karakteristik setiap siswa, gaya

belajar siswa, kebutuhan belajar siswa, metode, kurikulum yang sesuai dan

pendekatan belajar yang seperti apa yang diperlukan siswa. Sehingga

pembelajaran yang dilaksankan efektif dan dapat menentukan keberhasilan dari

suatu proses pendidikan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka akan

dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kurikulum Merdeka Pada

Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, terdapat beberapa masalah dalam

proses pembelajaran dapat di identifikasikan sebagai berikut.

1. Kurikulum merdeka baru diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023 di SD

Negeri Tahunan.

2. Guru dan peserta didik masih cenderung bingung mengenai pelaksanaan

kurikulum merdeka.

3. Asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana

dengan baik.

4. Guru mengalami kendala dalam penyusunan modul ajar.

5. Pembelajaran berdiferensiasi di kelas IV belum terlaksana dengan baik.

6. Temuan berkaitan dengan kurikulum merdeka.


9

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, dapat diketahui

adanya berbagai masalah. Dengan demikian, dalam penelitian ini perlu dibatasi.

Adapun fokus masalah dalam penelitian ini yaitu penerapan kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta pada tahun

ajaran 2022/2023.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPAS berbasis

kurikulum merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis

kurikulum merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.


10

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum

merdeka dikelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat secara

teoritis maupun manfaat bagi praktisi. Adapun uraian manfaat penelitian ini

sebagai berikut.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengayaan bidang keilmuan kurikulum. Kurikulum merdeka dikembangkan

sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada

materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini sekolah dapat meningkatkan evaluasi dan

upaya melakuka peningkatan dan pengembangan sekolah khususnya dalam

pembelajaran melalui penerapan kurikulum merdeka.

b. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru sekolah dasar dalam

mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka

dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan sebagai masukan bagi

guru untuk memahami serta menggali informasi mengenai kurikulum

merdeka agar pembelajaran di kelas IV dapat berjalan sesuai kriteria


11

kurikulum merdeka dan dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta

didik.

c. Manfaat Bagi Peserta Didik

Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam lagi bagi peserta

didik adanya kurikulum merdeka yang diterapkan untuk pembelajaran saat

ini selain itu agar peserta didik lebih termotivasi dalam proses kegiatan

belajar mengajar khususnya pada pembelajaran IPAS.

d. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru

bagi peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru untuk

mengimplementasikan kurikulum merdeka.


BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kurikulum Merdeka

a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum termasuk salah satu elemen penting dalam pelaksanaan proses

pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan. Keberadaan kurikulum mutlak

dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan program pendidikan yang sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan

mutu pendidikan di indonesia kurikulum senantiasa mengalami perubahan

serta penyempurnaan. Selanjutnya, “Kurikulum merupakan pedoman

mendasar dalam proses pembelajaran. Keberhasilan dan kegagalan suatu

proses pendidikan, mampu dan tidaknya peserta didik menyerap materi

pembelajaran, tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan bergantung pada

kurikulum yang digunakan” (Suparman, 2020: 1).

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.”

Handoyo & Soekamto (2022: 59) menjelaskan bahwa kurikulum yaitu suatu

rencana yang disusun untk melaksanakan proses belajar mengajar di bawah

12
13

bimbingan dan tanggung jawab sekolah sebagai lembaga Pendidikan serta

segala kegiatan yang dilakukan berada dibawah pengawasan sekolah.

Ada tiga konsep mengenai kurikulum, yaitu kurikulum sebagai subtansi,

sebagai sistem, dan sebagai bidang studi. Kurikulum sebagai subtansi

dipandang sebagai program kegiatan belajar untuk siswa serta dijadikan juga

sebagai perangkat yang ingin dicapai, pada kurikulum ini terdapat suatu

dokumen yang didalamnya ada rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan

pembelajaran, jadwal dan evaluasi. Kurikulum sebagai suatu sistem ialah

bagian dari sistem persekolahan, pendidikan dan masyarakat. Terdapat pada

kurikulum ini bagian struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana acara

menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan.

Suparman (2020: 3-4) menjelaskan kurikulum sebagai bidang studi

memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem

kurikulum dengan studi kepustakaan serta berbagai penelitian dan percobaan

yang dilakukan maka akan ditemukan hal baru guna memperkaya dan

memperkuat bidang studi kurikulum. Berdasarkan beberapa pendapat di atas,

Maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum dijadikan sebagai program dan

pengalaman belajar yang diterapkan melalui proses pembelajaran untuk

menghasilkan pembaharuan pengetahuan dan tingkah laku peserta didik dalam

upaya meningkatkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Melalui kurikulum,

pendidikan akan mengalami pemulihan dan penyempurnaan proses

pembelajaran.
14

b. Kurikulum Merdeka

Hikmah (2022: 27-28) menjelaskan bahwa filosofi merdeka belajar sangat

erat kaitannya dengan konsep belajar sepanjang hayat. Konsep belajar dan

pertumbuhan yang diatur sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Kemampuan untuk terus belajar dan pola pikir yang berhenti adalah nilai yang

sangat penting bagi generasi muda saat mereka bergulat dengan laju evolusi

yang semakin cepat. Oleh karena itu “merdeka” bukan hanya tujuan

pembelajaran, tetapi juga proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

sistem pendidikan nasional.

Merdeka belajar membangun keterampilan yang lebih kuat dan membuat

siswa tetap termotivasi untuk belajar dan meningkatkan keterampilan. Siklus

belajar ini terstruktur sepanjang hidup dan didasarkan pada kebebasan untuk

belajar dan mengeksplorasi pengetahuan sesuai dengan minat dan bakat

individu. Oleh karena itu, merdeka belajar sangat relevan secara kontekstual,

bahkan dengan kebutuhan pendidikan indonesia saat ini. Kurikulum merdeka

merupakan kurikulum yang memiliki tujuan untuk mengembangkan

kompetensi pedagogik guru melalui 5 cara yaitu: memanusiakan hubungan,

memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan

memberdayakan konteks. Melalui 5 cara ini diharapkan mampu menciptakan

murid yang merdeka belajar, yang mana murid itu belajar karena kemauannya

sendiri bukan karena sebuah keharusan atau paksaan dari pihak lain.

Amalia (2022: 2) menjelaskan bahwa kurikulum merdeka dikembangkan

dengan harapan agar generasi milenial mampu memahami dan menerima


15

materi pembelajaran atau ilmu yang diajarkan oleh guru dengan baik. Peserta

didik diharapkan bukan hanya sekedar pandai untuk mengingat bahan ajar yang

diberikan oleh guru. Namun, peserta didik juga harus mampu memanfaatkan

teknologi dalam proses belajarnya, karena pada era sekarang ini teknologi

memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan dapat dibuktikan dengan

munculnya media elektronik sebagai sumber belajar selain guru, munculnya

metode pembelajaran yang baru seperti metode blended learning untuk

memudahkan proses pembelajaran.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kurikulum apalagi di era

Industri 4.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi

baru, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berporos

kepada berakhlak mulia. Kurikulum merdeka sebagai kurikulum dengan

pendidikan intrakurikuler yang beragam dapat dilihat pada konten hendak lebih

maksimal supaya peserta didik mempunyai kesempatan untuk mendalami

konsep serta memantapkan kompetensi (Indrawati dkk, 2020). Kurikulum

merdeka memberikan warna baru dan penyempurnaan dari kurikulum 2013.

Guru dituntut untuk memahami secara menyeluruh konsep dari kurikulum

merdeka belajar ini. Dengan begitu, guru dapat menanamkan konsep

kurikulum merdeka pada pembelajaran yang dilakukan secara baik terhadap

peserta didik.

Peserta didik diharapkan dapat beradaptasi dengan penerapan kurikulum

baru ini di sekolah. Guru mempunyai kebebasan untuk memilah berbagai

bahan ajar sehingga pendidikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar


16

serta atensi partisipan didik. Kurikulum merdeka menjadi program yang

diharapkan dapat melakukan pemulihan dalam pembelajaran, terdapat tiga

karakteristik pada kurikulum ini yaitu pembelajaran berbasis projek

pengembangan “soft skill dan karater” sesuai dengan profil pelajar pancasila,

pembelajaran pada materi esensial dan stuktur kurikulum yang lebih fleksibel.

Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa

indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup

lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak

Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan

konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan

pendidikan yang suram di antar wilayah dan kelompok sosial di

Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi

Covid-19.

Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita

memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum.

Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga

mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi (kemendikbud ristek) mengembangkan kurikulum

merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari

krisis yang sudah lama kita alami.

Implementasi kurikulum merdeka di beberapa sekolah dilaksanakan di

tahun pertama dengan cukup baik, kemudian dikembangkan di banyak sekolah


17

tahun sekarang sehingga dalam implementasinya kurikulum merdeka setelah

dianalisis lebih baik dan sesuai dengan kultur Indonesia daripada kurikulum

2013. Hal yang menarik dari kurikulum merdeka yaitu jika pada KTSP 2013

kita mengenal istilah KI dan KD yaitu kompetensi yang harus dicapai oleh

siswa setelah melalui proses pembelajaran, maka pada kurikulum merdeka kita

akan mengenal istilah baru yaitu capaian pembelajaran (CP) yang merupakan

rangkaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses

yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merdeka merupakan suatu upaya yang dilakukan pemerintah dan

mentri pendidikan dalam pemulihan pembelajaran. Pada masa pandemi ini

yang menjadi kondisi khusus menyebabkan ketertinggalan pembelajaran yang

berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Untuk

mengatasi ketertinggalan pembelajaran maka diperlukan kebijakan pemulihan

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi

kurikulum oleh satuan pendidikan, maka dari itu ditetapkannya kebijakan

penerapan kurikulum merdeka pada setiap jenjang pendidikan dengan harapan

dapat memberikan pemulihan pembelajaran dan menjadi kurikulum yang

relevan serta interaktif untuk dilaksanakan.

c. Struktur Kurikulum pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu: pembelajaran intrakurikuler dan

projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran


18

intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian

pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan

untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu

pada Standar Kompetensi Lulusan. Pemerintah mengatur beban belajar untuk

setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan

pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam

satu tahun ajaran.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh

pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat

menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara

fleksibel, melalui tiga pilihan sebagai berikut: mengintegrasikan ke dalam

mata pelajaran lain, mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil

pelajar Pancasila, dan mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi tiga Fase: Fase A untuk kelas I dan

kelas II; Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan Fase C untuk kelas V dan

kelas VI.

Sekolah dasar dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran

menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar

di SD/MI terbagi menjadi dua yaitu: pembelajaran intrakurikuler, dan projek

penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh

persen) beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar

Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan.

Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
19

sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian

pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,

projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek

penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total

waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

d. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang

harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada

anak usia dini. Untuk Sekolah Dasar (SD) CP disusun pada setiap mata

pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan

intelektual, maka dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik

berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler

dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. CP untuk SD/MI

ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen,

dan perbukuan.

Capaian Pembelajaran untuk kelas I dan IV pada pembelajaran IPAS

menggunakan Fase B, peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara

pengetahuan-pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu

bagaimana konsep-konsep IPAS berkaitan satu sama lain yang ada di

lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik

terhadap materi yang sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan

tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta

didik mengusulkan ide, menalar, melakukan investigasi, penyelidikan,


20

percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan,

mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri yang sudah

dilakukannya.

e. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sesuai pedoman

kurikulum merdeka.

1) Perencanaan pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran adalah suatu cara untuk menyusun hasil

analisis perkembangan siswa yang berkaitan dengan kebutuhan belajar

siswa. Perencanaan pembelajaran yang baik, diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan program pembelajaran

harus dilakukan oleh guru, karena keberhasilan siswa sangat tergantung

pada perencanaan yang disusun oleh guru. Guru tidak dapat mengajar secara

optimal tanpa adanya perencanaan pembelajaran. Perencanaan

pembelajaran sangat penting sebelum memulai kegiatan pembelajaran yang

berlangsung di dalam kelas. Perencanaan ini, akan sangat menunjang

kegiatan yang berlangsung di dalam kelas dari awal hingga akhir. Tahap

perencanaan pembelajaran dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang

sebagai persiapan pembelajaran Soekamto (2022: 4).

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman

Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, tahapan

perencanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka yaitu Capaian

Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan Alur Tujuan


21

Pembelajaran (ATP), perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik,

mengembangkan modul ajar, penggunaan media belajar yang sesuai,

penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta

didik, perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan

sumatif, Pelaporan kemajuan belajar, dan evaluasi pembelajaran dan

asesmen.

Anggraena, Yogi. et al. (2022: 3) menjelaskan bahwa dalam kurikulum

merdeka guru diberikan kebebasan untuk menggunakan dan

mengembangkan perangkat ajar seperti buku teks dan modul ajar sebagai

sumber utama pengajaran, guru dapat mengkombinasikan berbagai

perangkat ajar menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.

Guru dapat mengembangkan modul ajar sebagai salah satu materi pelajaran

dan mengadakan program pengembangan modul ajar secara kolaboratif.

Sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan

perencanaan pembelajaran. Guru mampu membuat asesmen yang akan

diberikan pada awal pembelajaran, tengah pembelajaran, dan pada akhir

pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

perencanaan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka guru memiliki

keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar

yang tersedia asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena

untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya


22

digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap

capaian peserta didik.

2) Pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk memberi pengalaman

belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada tahap ini, guru

diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta

psikologis peserta didik. Sepanjang proses pembelajaran, guru harus

memperhatikan apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai

tahapan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Guru

dapat melakukan asesmen formatif untuk mengetahui sejauh mana tujuan

pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik (Kemendikbud, 2022).

Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan untuk

mendorong peserta didik untuk aktif dalam memenuhi kebutuhan dalam

mewujudkan kompetensinya yang meliputi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu bentuk

implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau pada

kurikulum merdeka menggunakan modul ajar yang didalamnya meliputi

kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.


23

a) Kegiatan Pendahuluan

Gafur (2012: 147) menjelaskan bahwa pendahuluan merupakan

kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran, yang bertujuan

untuk memfokuskan perhatian dan meningkatkan motivasi belajar

peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

yang dilakukan. Guru melakukan kegiatan membuka pembelajaran

untuk menciptakan suasana kelas yang mendukung berjalannya

pembelajaran dengan baik. Pada tahap ini guru berperan untuk

menertibkan kelas, mempersiapkan perlengkapan belajar yang akan

digunakan, melakukan apersepsi, membahas pekerjaan rumah (PR)

peserta didik, dan guru memotivasi peserta didik agar lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Gafur (2012: 147) menjelaskan bahwa kegiatan inti adalah suatu

proses pembelajaran dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD). Pada

tahap ini, guru menyampaikan materi pelajaran secara berurutan

mulai dari materi yang paling mudah terlebih dahulu hingga pada

materi yang dianggap sulit. Untuk memaksimalkan penerimaan

peserta didik terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru,

maka guru sebaiknya menggunakan model dan metode mengajar yang

sesuai dengan materi serta menggunakan media sebagai alat bantu

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada kegiatan inti lebih

menuntut guru untuk membawa siswa berfikir melalui pendekatan


24

saintifik yaitu dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

membentuk jejaring.

Mengamati memberikan kesempatan peserta didik untuk

melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak,

mendengar, dan membaca. Kegiatan menanya memberikan

kesempatan siswa untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan

perhatian terhadap proses pembelajaran. Menalar memberikan

kesempatan siswa untuk berfikir logis atas fakta yang ada. Mencoba

memberikan kesempatan siswa untuk membayangkan dan

membuktikan bahwa pengembangan tujuan belajar yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Membentuk jejaring memberikan

kesempatan siswa untuk mengemukakan ide menggunakan kata-kata

lisan, grafik, tabel, diagram, dan presentasi informasi lainnya.

c) Kegiatan Penutup

Gafur (2012: 147) menjelaskan bahwa kegiatan penutup

pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dengan

memberikan rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refkleksi,

umpan balik, dan tindak lanjut. Pada tahap ini, guru melakukan

kegiatan evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan, kemudian

pembelajaran diakhiri dengan melihat pelajaran yang telah dilakukan

dan mempersiapkan materi pelajaran berikutnya.


25

3) Evaluasi pembelajaran (Asesmen)

Evaluasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka disebut sebagai

asesmen. Asesmen merupakan istilah umum yang diartikan sebagai suatu

proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam membuat

keputusan tentang siswa, kurikulum, program dan kebijakan pendidikan.

Asesmen adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil

belajar dari siswa guna mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan

pertimbangan tertentu Matondang, dkk (2019: 4).

Komarawati (2020: 6) menyimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran

adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan

menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas

(nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran,

berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggung

jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Asesmen memiliki tujuan

secara umum, asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis

keterampilan dasar siswa dan pengetahuan tentang kondisi awal siswa.

Asesmen diagnostik dibagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan

asesmen diagnostik kognitif. Tujuan dari setiap asesmen diagnostik antara

lain:

a) Asesmen non-kognitif bertujuan mengetahui pengetahuan tentang

kesejahteraan psikologis dan sosial-emosional siswa, mempelajari

kegiatan selama belajar di rumah, mengetahui kondisi keluarga siswa


26

mengetahui tentang latar belakang sosial siswa, memiliki pengetahuan

tentang gaya dan minat belajar serta kepribadian siswa. Tahapan

melaksanakan asesmen diagnostik non kognitif yaitu melalui persiapan,

pelaksanaan, dan tindak Lanjut.

b) Asesmen kognitif bertujuan mengidentifikasi hasil kompetensi siswa,

melakukan penyesuaian pembelajaran di kelas dengan tingkat

kompetensi rata-rata siswa, dan memberikan bimbingan korektif atau

pelajaran tambahan kepada siswa yang kemampuan di bawah rata-rata.

Asesmen kognitif terbagi menjadi dua bagian yaitu asesmen formatif

dan asesmen sumatif.

(1) Asesmen Formatif

Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses

pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan

akademik selama pembelajaran. Asesmen formatif memantau

pembelajaran murid dan memberikan umpan balik yang berkala,

dan berkelanjutan. Bagi siswa, asesmen formatif berfungsi

membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu

dikembangkan. Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi

memberikan informasi mengenai tantangan yang dihadapi murid

dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang

memadai dapat diberikan. Asesmen formatif dapat diberikan oleh

guru, teman, atau diri sendiri. Bentuk asesmen formatif yaitu tidak
27

tertulis, contohnya diskusi kelas, drama, produk, presentasi, dan tes

lisan.

(2) Asesmen Sumatif

Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.

Asesmen sumatif memiliki peran yang besar karena berpengaruh

terhadap nilai akhir murid sehingga asesmen ini sering

diprioritaskan murid dari pada asesmen formatif. Umpan balik dari

asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur

perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang

aktivitas mereka untuk projek berikutnya. Bentuk asesmen sumatif

yaitu tertulis contohnya refleksi, jurnal, esai, poster, dan tes tertulis.

2. Pembelajaran IPAS

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidikan dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Hardini dan Puspitasari

(2012: 10) pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja

untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan agar tercapainya tujuan

dari kurikulum. Menurut Ahdar Djamaluddin dan Wardana (2019: 13)

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan

sumber belajar yang berlangsung di lingkungan belajar. Oleh karena itu

pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan

baik.
28

Pembelajaran merupakan suatu proses yang aktif dan konstruktif di mana

pelajar dapat mengatur sumber daya kognitif yang tersedia untuk membuat

pengetahuan baru dengan mengambil informasi yang terdapat di lingkungan

dan mengintregrasikan dengan informasi yang disimpan di ingatan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang

berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk

mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa guna

menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.

b. Hakikat Pembelajaran IPAS

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata Natural Sciences. Natural

artinya alamiah, sedangkan science artinya ilmu, selanjutnya natural science

sering disingkat science. Kemudian diterjemahkan menjadi sains. Menurut

Harefa dan Sarumaha (2020: 3) sains berasal dari bahasa latin scientia, yang

secara harfiah berarti pengetahuan. pengetahuan dan proses sains adalah tubuh

pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu diperoleh dan digunakan. Sains

merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu pengetahuan

sejati adalah produk dan proses, dan keduanya berjalan beriringan.

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para

ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan

tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data,

menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Purbosari (2016: 233) menjelaskan


29

IPA berasal dari bahasa Inggris yaitu natural science merupakan terjemah dari

kata bahasa Inggris yang memiliki arti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Natural

artinya alam atau yang berhubungan dengan alam, sedangkan science memiliki

arti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu science dapat disebut dengan ilmu alam

atau ilmu yang berhunbungan dengan alam yang nantinya akan mempelajari

tentang pertistiwa yang akan terjadi di alam.

Sukarno dalam Wisudawati (2014: 22-23) menjelaskan ada beberapa

istilah dalam IPA yaitu "Ilmu", "Pengetahuan", dan "Alam". Pengetahuan

adalah semua yang diketahui seseorang. Dalam kehidupannya, manusia

memiliki banyak pengetahuan mengenai agama, pendidikan, kesehatan,

ekonomi, politik, masalah sosial, dan pengetahuan tentang lingkungan alam.

Pengetahuan tentang alam berarti pengetahuan tentang alam semesta dan

isinya. Ilmu berarti pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah yaitu diperoleh

dengan metode ilmiah. Dua ciri utama ilmu adalah rasionalitas dan

objektivitas. Ciri ilmu yang rasionalitas berarti bersifat logis dan dapat diterima

oleh akal sehat. Sedangkan ciri ilmu yang objektivitas berarti tergantung pada

subjek, tergantung pada kenyataan, dan tergantung pada pengamatan.

IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari

peristiwa yang ada di alam. IPA sebagai rumpun ilmu dengan ciri khas

mempelajari fenomena alam yang aktual, nyata, atau kejadian yang

berhubungan dengan sebab akibat. Disiplin ilmu yang saat ini tergabung dalam

rumpun IPA antara lain biologi, fisika, ilmu alam, astronomi atau astrofisika,

dan geologi. Menurut Kumala (2016: 6) IPA didasarkan pada fenomena alam,
30

yang dimulai dengan sikap ilmiah dan menjadi pengetahuan melalui

penggunaan metode ilmiah. Melalui kegiatan metode ilmiah, kita mendapatkan

ilmu atau pengetahuan yang berlaku bagi umat manusia.

Menurut Sujana (2013: 15) IPA atau sains merupakan alat ilmu

pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesata beserta isinya, serta

peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli

mengenai pengertian IPA sendiri cukup beragam. Ahmad Susanto (2013: 167)

menyatakan bahwa Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami

alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena

alam. IPA merupakan upaya untuk memperoleh pemahaman dan

pengembangan nilai-nilai positif tentang hakikat IPA.

Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: a) sikap keingintahuan

terhadap objek, fenomena alam, organisme, dan hubungan sebab akibat yang

menimbulkan masalah baru yang dapat diselesaikan dengan prosedur yang

tepat, ilmu pengetahuan tidak terbatas. b) proses prosedur pemecahan masalah

dengan metode ilmiah: metode ilmiah melibatkan merumuskan hipotesis,

merencanakan eksperimen, mengevaluasi, mengukur, dan menarik

kesimpulan. c) karya berupa fakta, prinsip, teori dan hukum; d) Penerapan

metode ilmiah dan konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

Mengacu pada definisi pembelajaran IPA, hakikat IPA dibagi menjadi

empat diantaranya sebagai berikut.


31

1) IPA sebagai produk

Sains sebagai bidang keilmuan disebut produk sains karena isinya

merupakan hasil kegiatan empiris dan analitis yang dilakukan oleh para

ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk produk ilmu pengetahuan adalah

fakta ilmiah, konsep, prinsip, hukum, dan teori.

2) IPA sebagai sebuah proses

Memahami sains tidak hanya memahami fakta-fakta dalam sains, tetapi

juga memahami proses ilmiah. Artinya, memahami bagaimana fakta

dikumpulkan dan bagaimana fakta tersebut digabungkan untuk

menafsirkannya. Para ilmuwan menggunakan berbagai metode empiris dan

analitis untuk memahami alam semesta. Prosedur ini disebut proses ilmiah

atau proses ilmiah. Keterampilan proses ilmiah disebut juga keterampilan

belajar sepanjang hayat. Karena keterampilan ini juga dapat digunakan

dalam bidang kehidupan sehari-hari lainnya.

Keterampilan proses ilmiah adalah keterampilan yang dilakukan oleh

ilmuwan seperti mengamati, mengukur, menyimpulkan, mengendalikan

variabel, mengembangkan hipotesis, menggambar grafik, membuat tabel

data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen.

3) IPA sebagai sikap ilmiah

Sikap-sikap sains tersebut antara lain: 1) bersikap objektif terhadap

fakta, 2) tidak terburu-buru mengambil kesimpulan ketika data pendukung

tidak mencukupi, 3) berpikiran terbuka, 4) tidak mencampur adukkan fakta

dengan pendapat.
32

4) IPA sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi

Konsep sains sebagai dasar perkembangan teknologi berawal dari rasa

ingin tahu masyarakat tentang apa yang belum mereka ketahui. Rasa ingin

tahu ini mendorong seseorang untuk mencari prinsip dan teori yang

diperoleh melalui eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan

penjelasan tentang benda (benda dan energi) dan fenomena alam. Ilmuwan

alam memberikan dasar-dasar ilmu alam sebagai dasar untuk ilmu

pengetahuan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat di simpulkan bahwa

pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam

semesta beserta dengan isinya yang terjadi pada kehidupan. IPA

mempelajari tentang peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam yang

bersifat nyata dan aktual. Hal ini diperoleh dengan metode ilmiah yaitu

rasionalitas dan objektivitas. Pembelajaran IPA dapat dijadikan sebagai

usaha manusia untuk mengetahui alam melalui sebuah proses yang

menghasilkan pengetahuan. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran

pokok di sekolah dasar. Oleh karena itu IPA menjadi mata pelajaran yang

perlu dikuasai oleh siswa.

c. Pendidikan IPA Sekolah Dasar

Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

individu. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar bisa datang dalam

berbagai bentuk seperti yang ditunjukkan mengubah pengetahuan,

pemahaman, sikap dan perilaku, tindakan, keterampilan, kemampuan,


33

Kekuatan, ketanggapan, daya penerimaannya, dan aspek-aspek lain yang

terdapat pada diri seseorang Sudjana dalam Kumala (2016: 8-9). Seseorang

yang sudah mengalami perubahan pada beberapa aspek yang ditentukan maka

orang tersebut dapat dikatakan sebagai individu yang telah belajar. Selain itu,

belajar juga termasuk suatu proses yang aktif sehingga dapat menunjukan

reaksinya pada lingkungan sekitar individu.

Belajar adalah bagian utama dari kegiatan pembelajaran. Untuk

mendapatkan hasil belajar seseorang harus mengikuti proses kegiatan

pembelajaran. Seperti yang di ketahui, hasil dari proses belajar tidak terbatas

pada bidang pengetahuan tetapi juga di bidang lain seperti hasil belajar afektif

dan psikomotorik. Setiap pembelajaran dalam satu mata pelajaran pasti

mempunyai tujuan dalam mengembangkan ketiga aspek dari hasil belajar.

Adapun tujuan pembelajaran IPA menurut BSNP (2013) sebagai berikut.

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepkonsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.


34

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTS.

Menurut Rusnadi & Paramiti (2013:5-6) pendidikan IPA merupakan salah

satu mata pelajaran yang penting diajarkan kepada siswa karena melalui

pembelajaran IPA, permasalahan yang dihadapi siswa dapat diselesaikan

secara ilmiah. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan interaksi

antara siswa dengan lingkungan. Hal ini mengarah pada pembelajaran saintifik

yang mengutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu, pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran

yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran.

Untuk memaksimalkan hasil belajar IPA, guru menggunakan berbagai strategi

pembelajaran untuk mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran di

kelas serta memastikan bahwa hasil belajar IPA di sekolah dasar tercapai sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar peserta didik menguasai

pegetahuan, fakta, peserta didik mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan

IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu

dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tahu berdasarkan pada
35

observasi. Dengan demikian, pengetahuan dalam IPA merupakan hasil

observasi. Kebenaran harus dibuktikan secara empiris berdasarkan observasi

atau eksperimen.

Pengembangan pembelajaran IPA yang menarik, menyenangkan, layak,

sesuai konteks, serta didukung oleh ketersediaan waktu, keahlian, sarana, dan

prasarana merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Seorang

guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar

pembelajaran dimiliki seroang guru adalah tentang pemahaman dan

penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran. Karakteristik pembelajaran

IPA, dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk,

proses, dan penerapannya (teknologi) termasuk sikap dan nilai yang terdapat

didalamnya.

d. Pembelajaran IPA yang Ideal

Pembelajaran IPA yang mampu mendapatkan kompetensi dan

keterampilan-keterampilan (fisik, berpikir, sosial, matematika, dan berbahasa),

sikap-sikap (apresiasi dan atribut), maupun konsep (ide-ide, fakta-fakta,

pemahaman) satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan dan saling

berkaitan. Peserta didik memperoleh pengalaman yang seimbang diantara

keterampilan, sikap dan konsep, maka akan memungkinkan memperoleh ide

atau fakta baru menggunakan cara-cara bekerja yang pasti serta sikap-sikap

positif yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Suastra

dalam (Nurjannah, Iwan & Aris, 2018: 343-344).


36

Pembelajaran IPA yang dapat disebut ideal jika dalam pembelajarannya

harus peserta didik yang melakukan sesuatu, bukan sesuatu yang harus

dilakukan terhadap peserta didik. Proses pembelajaran IPA menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA

diarahkan untuk inquiry dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik

untuk memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam tentang

alam sekitar.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut.

1. Ineu Sumarsih, Tenni Marliyani, Yadi Hadiyansah, Asep Herry, dan

Prihantini dalam Jurnal Basicedu (2022: 1-11) dengan judul “Analisis

Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar”.

Dalam penelitian tersebut membahas hasil penelitian bahwa kurikulum

merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, dimana menghasilkan

siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong,

dan rasa kebhinekaan. Kepala sekolah penggerak mendorong berbagai

macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi. Memupuk kerja sama

dengan guru-guru yang mendukung pemimpinnya berpartisipasi dalam

mewujudkan sekolah penggerak kurikulum merdeka.

Dengan adanya sekolah penggerak bisa menjadi pautan, tempat

pelatihan, dan juga inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya.

Dalam penelitian tersebut adanya temuan yang sangat signifikan dari sekolah
37

penggerak adalah dukungan komunitas di sekeliling sekolah itu yang

mendukung proses pendidikan di dalam kelas. orang tua sampai tokoh

masyarakat, pemerintah setempat. Semuanya mendukung kualitas belajar

siswa di sekolah penggerak. Dengan adanya kurikulum merdeka diharapkan

siswa dapat berkembang sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki karena

dengan kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis,

berkualitas, ekspresif, aplikatif, dan progresif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-

sama membahas mengenai implementasi kurikulum merdeka di Sekolah

Dasar. Kemudian ditemukan juga perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian terdahulu yaitu dalam penelitian ini membahas tentang

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV

sedangkan pada penelitian terdahulu membahas mengenai implementasi

kurikulum merdeka di Sekolah Penggerak.

2. Ujang Cepi Barlian, Siti Solekah, dan Puji rahayu dalam Jurnal of

Educational and Language Research (2022: 1-14) dengan judul

“Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai implementasi

kurikulum medeka di SDN 244 Guruminda, dimana hasil penelitian adalah

SDN 244 Guruminda telah membuat perencanaan pembelajaran kurikulum

merdeka berupa perangkat pembelajaran yang sesuai dengan panduan

pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yaitu menganalisis

capaian pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur


38

tujuan pembelajaran, perencanaan asesmen diagnostik, mengembangkan

modul ajar yang menyesuaikan pembelajaran dengan tahap capaian dan

karakteristik peserta didik dan perencanaan asesmen formatif dan sumatif.

Pengimplementasian kurikulum merdeka yang diawali dengan

pelaksanaan asesmen diagnostik, melaksanakan pembelajaran sesuai modul

ajar yang berbasis projek baik projek jangka pendek maupun projek jangka

panjang, pembelajaran di kelas sesuai karakteristik peserta didik, serta

pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif. Telah melaksanakan penilaian

atau evaluasi pembelajaran implementasi kurikulum merdeka diantaranya

melaksanaan asesmen diagnostik, melaksanakan dan mengolah asesmen

formatif dan sumatif serta melaporkan hasil belajar.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama

membahas mengenai implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Dasar.

Kemudian ditemukan juga perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

terdahulu dapat dilihat dari lokasi penelitian yang berbeda, fokus

penelitiannya berbeda implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran

IPAS sedangkan pada penelitian terdahulu implementasi kurikulum merdeka

dalam meningkatkan mutu pendidikan (secara umum).

3. Angga, Cucu Suryana, Ima Nurwahidah, Asep Herry Hernawan, dan

Prihantini dalam jurnal Basicedu (2022: 1876-5889) dengan judul

“Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di

Sekolah Dasar”. Dalam penelitian tersebut bahwa implementasi kurikulum

2013 di Sekolah Dasar Kabupaten Garut belum terlaksana secara optimal,


39

seperti tercermin dari kondisi guru yang belum memahami proses

penyusunan RPP, pembelajaran saintifik, dan evaluasi pembelajaran, serta

guru-guru belum mendapatkan pengimbasan dan pembinaan atau diklat

secara menyeluruh. Selain itu, siswa juga mengalami kebingungan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), serta banyak sekolah yang

belum memadai dalam hal fasilitas, sumber daya manusia, dan sumber belajar

atau alat belajar untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini.

Pelaksanaan kurikulum merdeka telah terlaksana dengan cukup baik

di tahun pertama, namun setiap Sekolah Penggerak memiliki tugas

bagaimana mengembangkan dalam menyusun dan mengimplementasikan

kurikulum merdeka ini agar dapat diaplikasikan di semua kelasnya, di tahun

sekarang. Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan kedua kurikulum di

atas, dapat dikatakan bahwa implementasi kurikulum merdeka lebih optimal

daripada Kurikulum 2013 meskipun baru satu tahun pelaksanaannya.

Kurikulum 2013 masih menyisakan berbagai permasalahan sehingga

disempurnakan dengan hadirnya kurikulum merdeka yang tentunya masih

perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan agar dapat mengatasi

permasalahan pendidikan saat ini yang belum berhasil di atasi oleh

Kurikulum 2013.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-

sama membahas implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Dasar.

Kemudian terdapat juga perbedaan, pada penelitian terdahulu lokasinya di

Sekolah Dasar Kabupaten Garut sedangkan pada penelitian ini lokasinya di


40

SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Perbedaan berikutnya dapat dilihat dari

fokus penelitiannya, pada penelitian terdahulu fokusnya pada implementasi

kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 sedangkan dalam penelitian ini

fokusnya implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas

IV.

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas IV dapat terlaksana

dengan baik, namun masih terdapat beberapa hal yang belum terlaksana secara

maksimal. Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan guru mampu

menciptakan suasana kelas menjadi interaktif. Guru mengajar menggunakan

model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

kebutuhan belajar peserta didik. Sesuai ketentuan kurikulum merdeka

pembelajaran yang dilakukan di kelas harus pembelajaran berdiferensiasi. Guru

kelas IV telah melakukan pembelajaran secara diferensiasi pada mata pelajaran

IPAS, namun pembelajaran berdiferensiasi di kelas IV belum terlaksana secara

maksimal. Guru masih mengalami kesulitan karena harus memahami karakter

setiap peserta didik sehingga guru harus terus belajar agar dapat menyesuaikan

pembelajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta didik.

Asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana

dengan baik, guru mengalami kesulitan dalam membuat modul ajar karena

keterbatasan waktu, guru dan peserta didik masih cenderung bingung mengenai

kurikulum merdeka sehingga harus menyesuaikan dan lebih banyak belajar


41

tentang kurikulum merdeka agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan kurikulum merdeka. Guru perlu mengetahui bagaimana karakteristik

siswa, metode dan pendekatan belajar yang seperti apa yang diperlukan siswa,

kurikulum yang sesuai, dan guru perlu mengetahui bagaimana gaya belajar

siswa. Karena apabila pembelajaran yang dilakukan efektif akan menentukan

keberhasilan dari suatu proses pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan di kelas IV pada pembelajaran IPAS maka

dilakukannya upaya pemulihan pembelajaran melalui penerapan kurikulum

merdeka. Kurikulum merdeka disusun berdasarkan kompetensi yang ingin

ditumbuhkan pada diri peserta didik. Dalam hal ini, yang penting bukan

“keluasan” materi atau seberapa banyak materi yang diajarkan oleh guru,

melainkan kedalaman materi atau pemahaman terhadap materi dan kemampuan

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan merumuskan pengetahuan dalam

proses belajar. Maka dari itu, kurikulum merdeka ini diterapkan pada

pembelajaran IPAS di kelas IV sebagai upaya pemulihan dan perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam hal ini perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pada pembelajaran IPAS yang sebelumnya belum dapat tersusun dan

terlaksana dengan baik, maka dengan adanya penerapan kurikulum merdeka

akan memberikan perbaikan terhadap proses pembelajaran baik dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Adapun tujuan dari pemulihan pembelajaran yaitu untuk berfokus pada

menumbuh kembangkan potensi dan karakter siswa agar menjadi anak yang

berprestasi, kreatif, berkarakter, dan inovatif. Salah satu praktiknya adalah


42

melalui pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran ini merupakan

pembelajaran lintas pelajaran yang menyediakan kesempatan siswa dan guru

untuk berkolaborasi menciptakan karya. Dalam hal ini, pada pembelajaran IPAS

guru dapat memanfaatkan kurikulum merdeka sebagai solusi untuk menghadapi

permasalahan pembelajaran di kelas sehingga dapat menciptakan pembelajaran

yang lebih inovatif dan interaktif serta dapat berkolaborasi dengan peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Analisis Implementasi kurikulum


merdeka dalam pembelajaran IPAS

Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi
pembelajaran pembelajaran
pembelajaran

Penerapan kurikulum merdeka

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir


43

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka kaitannya dengan penelitian ini dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas

IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah penelitian kualitatif

bersifat deskriptif sebagai usaha dalam mengungkapkan solusi dari

permasalahan yang ada. Sugiyono (2015: 15) menyatakan bahwa metode

penelitian kualitatif merupakan metode yang mengacu pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi suatu obyek yang sifatnya

alamiah. Maka dari itu penelitian ini akan dijadikan instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dan trianggulasi, serta penelitian kualitatif ini akan lebih

mementingkan makna dari pada generalisasi.

Menurut Sukardi (2015: 157) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

tujuannya untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan objek berdasarkan

apa yang dilihatnya. Penelitian ini, akan menghindari kegiatan yang bertujuan

untuk memanipulasi variabel serta menentukan peristiwa mana yang terjadi,

akan tetapi berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi. Maka dari itu

melalui penelitian ini akan mempermudah dalam menjawab pertanyaan

penelitian yang berkaitan dengan hubungan verbal maupun sosial.

Berdasarkan dari permasalahan yang diteliti, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Adapun

tujuan utama dilaksanakannya penelitian ini untuk mendeskripsikan fakta yang

ada serta karakteristik yang dimiliki oleh objek atau subjek yang diteliti secara

42
43

tepat. Pada penelitian kualitatif tidak akan memberikan perlakuan-perlakuan

khusus terhadap variabel atau merencanakan suatu peristiwa yang akan terjadi

terhadap variabel tetapi semua kegiatan, kejadian, keadaan, komponen, aspek,

dan variabel harus sesuai dengan realitanya.

B. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Tahunan beralamat di Jalan. Garuda

UH 3/204, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 - Februari 2023.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
Sept Okt Nov Des Jan Feb
2022 2022 2022 2022 2023 2023
1 Observasi
2 Penyusunan
Proposal
3 Pelaksanaan
Penelitian
4 Analisis
Data
5 Penyusunan
Laporan

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder. Menurut Sugiyono (2019: 194) data primer merupakan sumber data

yang diberikan secara langsung untuk pengumpulan data. Data primer dalam
44

penelitian ini catatan wawancara, catatan observasi, dan dokumen hasil.

Sumber data utama untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya

proses pendidikan di suatu sekolah dan sumber data dalam memberikan

informasi mengenai sekolah dan pembelajaran yang terlaksana.

2. Guru kelas IV adalah sumber data utama dalam penelitian ini, dan guru

memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi yang

diperlukan untuk penelitian ini.

3. Siswa merupakan sumber data penting kedua setelah guru dalam

memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2015: 309) data sekunder adalah sumber yang tidak

secara langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya data dapat

di peroleh dari orang lain atau pengumpul data. Dalam penelitian ini data dapat

di peroleh berupa hasil rekaman wawancara, hasil observasi dan dokumentasi.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2015: 60) variabel penelitian adalah suatu sifat, nilai

dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai hal tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik sebuah kesimpulan. Variabel dalam

penelitian ini yaitu penerapan kurikulum merdeka dan pembelajaran IPAS

kelas IV. Kedua variabel ini akan menjadi topik utama yang akan diulas dalam

penelitian ini.
45

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa

metode sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan secara langsung ke lokasi dengan tujuan

mendapatkan data yang berkaitan dengan suatu subjek secara luas.

Sugiyono (2018: 229) menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi

juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat

belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Menurut Yusuf

(2014: 384) bahwa kunci keberhasilan observasi sebagai teknik dalam

pengumpulan data sangat banyak ditentukan oleh penelitan itu sendiri,

karena penelitian itu dapat melihat dan mendengarkan suatu objek

penelitian dan kemudian disimpulkan dari apa yang diamati. Penelitian

memberi makna tentang apa yang telah diamati dalam reliatas dan dalam

konteks yang alami.

Penelitian ini menggunakan observasi berjenis non participant

observation. Hal ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV. Observasi ini akan dilakukan

di SD Negeri Tahunan. Observasi ini dilakukan setelah tahap pengumpulan

data yaitu data dari hasil wawancara mengenai penerapan kurikulum


46

merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV. Teknik dalam observasi ini

menggunakan instrumen berupa lembar observasi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan

oleh dua orang dan melibatkan orang yang ingin mendapatkan informasi

dari orang lain dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan berdasarkan

objek penelitian dan tujuan tertentu, kemudian hasil informasi yang

didapatkan melalui wawancara akan dibuat menjadi sebuah kesimpulan

yang bermakna. Suwendra (2018: 55) menjelaskan bahwa wawancara

adalah percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi terkait apa

yang terjadi saat ini tentang orang, peristiwa, kegiatan, organisasi, perasaan,

motivasi, pengakuan, kerisauan, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur yang akan

digunakan sebagai pengumpulan data. Oleh sebab itu dalam wawancara,

untuk mengumpulkan data harus menyiapkan terlebih dahulu instrumen

yang akan digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Responden

diberi pertanyaan sesuai dengan instrumen wawancara dan pewawancara

akan mencatat atau merekam hasil wawancara dari responden atau

narasumber.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis,

metode dokumentasi yang berarti proses pencatatan data yang ada dan

pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk


47

menelusuri data historis adalah metode dokumentasi. Hal ini sangat berguna

untuk penelitian kualitatif (Yusuf, 2014). Sugiyono (2018: 476)

menjelaskan bahwa dokumentasi adalah cara untuk mendapatkan informasi

data dan informasi berupa buku, arsip, dokumen, buku, gambar berupa

laporan, dan informasi yang dapat mendukung penelitian.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan

memanfaatkan dokumen yang ada (barang tertulis, data-data penting,

laporan atau dokumen yang mendukung objektivitas penelitian).

Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data agar

mengetahui secara objektif tentang implementasi kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto dalam (Alhamid & Anufia, 2019: 2-3) fasilitas yang

digunakan penelitian untuk mengumpulkan data untuk mempermudah

pekerjaan dan meningkatkan hasil sehingga lebih mudah untuk diolah.

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti, pedoman wawancara, pedoman

observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian dalam penelitian kualitatif, peneliti itu sendiri yang menjadi

instrumen atau alat penelitian. Oleh sebab itu peneliti sebagai instrumen perlu

dilakukan validasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang


48

selanjutnya terjun ke lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Peneliti

Sugiyono (2016: 222) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif,

alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, sehingga perlu dilakukan

“verifikasi” terhadap peneliti sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana

peneliti kualitatif melakukan penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut

peneliti sebagai instrumen dalam penelitian yang berfungsi menentukan

fokus penelitian dan memilih sumber sebagai informasi data serta

melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan, dan membuat

kesimpulan atas temuannya dalam penelitian yang dilakukan.

2. Lembar Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengukur sikap siswa dan

memperoleh gambaran data dari setiap siswa terhadap pembelajaran IPAS

yang menggunakan kurikulum merdeka dalam proses pembelajarannya.

Wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur.

Pertanyaan wawancara ini tidak hanya ditujukan untuk siswa saja, tetapi

juga untuk kepala sekolah dan guru kelas. Melalui lembar wawancara

terhadap kepala sekolah, guru dan siswa akan menghasilkan informasi,

kemudian dibentuk menjadi kesimpulan yang bermakna.

Wawancara kepala sekolah untuk melengkapi data yang diperlukan

dalam penelitian ini.


49

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah


No Aspek yang Indikator Nomor
diamati butir
1. Implementasi Tanggapan mengenai 1
kurikulum merdeka kurikulum merdeka
Penerapan dan pelaksanaan 2, 6, 7, 9.
kurikulum merdeka di
sekolah
Tujuan dilaksanakannya 3
kurikulum merdeka
Pengembangan kurikulum 4
merdeka di sekolah
Program dalam 8, 10.
menerapkan kurikulum
merdeka
Pertimbangan dalam 11
Menyusun kurikulum di
sekolah
Kesesuaian kurikulum 13
dengan kebutuhan siswa
dalam pembelajaran
Hambatan dalam 17
pelaksanaan kurikulum
merdeka
Peran kepala sekolah dalam 18
pelaksanaan pembelajaran
Metode dalam 19
mengevaluasi kurikulum
merdeka
50

Wawancara kepada guru kelas IV untuk melengkapi data yang

diperlukan dalam penelitian ini.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Kelas IV


No Aspek yang Indikator Nomor
diamati butir
1. Perencanaan Memiliki dokumen Capaian 1
pembelajaran Pembelajaran (CP)
IPAS Perancangan Alur Tujuan 2, 3, 4
Pembelajaran (ATP)
Pembuatan modul ajar 5, 6, 7, 8,
9.
Media yang akan digunakan 10, 11.
dalam pembelajaran IPAS.
2. Pelaksanaan Strategi guru dalam 12
pembelajaran penyampaian materi.
IPAS
Media pembelajaran yang 13
digunakan oleh guru.
Model pembelajaran yang 14, 15,
digunakan guru 16.
Metode guru dalam 17, 18.
melaksanakan pembelajaran
IPAS.
Pendekatan yang dilakukan 19, 20.
guru dalam pembelajaran
IPAS.
Sumber belajar yang 21, 22,
digunakan dalam 23.
pembelajaran IPAS.
Pembelajaran 24, 25, 26
berdiferensiasi
3. Evaluasi Pelaksanaan asesmen 27, 28,
pembelajaran diagnostik. 29.
IPAS Pelaksanaan asesmen 30, 31, 32
formatif.
Pelaksanaan asesmen 33, 34,
sumatif. 35.
51

Wawancara kepada peserta didik kelas IV untuk melengkapi data

yang diperlukan dalam penelitian ini.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Peserta Didik


No Aspek yang Indikator Nomor
diamati butir
1. Pelaksanaan Pendapat siswa 1, 2, 3.
pembelajaran mengenai
IPAS pembelajaran IPAS
Penggunaan media 1.
pembelajaran
Kesulitan dalam 5, 6.
pembelajaran
2. Evaluasi Pendapat siswa 7, 8.
pembelajaran mengenai evaluasi
IPAS pembelajaran
Kesulitan dalam 9, 10.
mengerjakan soal
evaluasi

3. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Observasi

dengan menggunakan lembar observasi sistematis dalam penelitian ini

menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen pengamatan.

Observasi ini juga digunakan untuk mengungkapkan sejauh mana

penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV SD

Negeri Tahunan Yogyakarta.


52

Kisi-kisi instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru


No Aspek yang Indikator Nomor butir
diamati
1. Pelaksanaan Kegiatan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
pembelajaran Pendahuluan 7, 8.
IPAS
Kegiatan Inti 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16.
Kegiatan Penutup 17, 18, 19, 20,
21, 22.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Peserta Didik

No Aspek yang Indikator Nomor butir


diamati
1. Pelaksanaan Kegiatan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
pembelajaran Pendahuluan 7.
IPAS Kegiatan Inti 8, 9, 10, 11, 12,
13.
Kegiatan penutup 14, 15, 16, 17.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah alat pengumpul data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun

elektronik. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi secara

maksimal sehingga dapat memberikan gambaran tentang kondisi subjek

atau objek yang diteliti dengan benar.


53

Kisi-kisi instrumen dokumentasi yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi

No Aspek
1. Identitas sekolah
2. Visi sekolah
3. Misi sekolah
4. Jumlah guru
5. Jumlah siswa
6. Sarana dan prasarana sekolah
7. Foto kegiatan wawancara
8. Foto kegiatan observasi
9. Modul pembelajaran IPAS.
10. Dokumen CP dan ATP pembelajaran IPAS.

G. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2016: 267) uji keabsahan data dilakukan untuk

membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan

penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Pada penelitian

kualitatif keabsahan data diantara yaitu transferability (validitas eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas). Penelitian ini

menggunakan uji credibility data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kulitatif antara lain dilakukan dengan peningkatan dalam penelitian

dan triangulasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji keabsahan credibilitas

antara lain sebagai berikut.

a. Meningkatkan ketekunan, dengan cara melakukan pengamatan dengan

cepat dan berkesinambungan, dengan begitu peneliti akan selalu mengecek

kebenaran data yang ada Sugiyono (2016: 272).


54

b. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas didefinisikan sebagai

pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan

pada waktu yang berbeda. Dengan demikian ada triangulasi sumber,

triangulasi teknik, dan triangulasi waktu Sugiyono (2016: 273).

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber memvalidasi kreadibilitas data yang

dilakukan dengan meninjau data yang diambil dari berbagai sumber.

Kemudian mendeskripsikan dan mengklasifikasikan data yang

diperoleh dan mencari data mana yang sama, berbeda dan spesifik.

Hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menghasilkan

kesimpulan yang dapat dimintai persetujuan oleh sumber data tersebut

Sugiyono (2016: 247). Dalam penelitian ini sumbernya yaitu kepala

sekolah, guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri Tahunan. Data

yang didapat dideskripsikan kemudian dianalisis dan disimpulkan.

2) Triangulasi Teknik

Teknik triangulasi untuk pengujian kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data pada sumber dengan menggunakan

berbagai Teknik. Apabila data yang diperoleh memiliki hasil yang

berbeda, penelitian ini dapat didiskusikan lebih lanjut dengan sumber

data tersebut atau dengan sumber data lainnya. Teknik ini digunakan

untuk melihat data apa yang dianggap benar, salah, atau sepenuhnya

benar berdasarkan perspektif yang berbeda Sugiyono (2016: 274).


55

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-

beda untuk mendapatkan data dari beberapa sumber yang sama.

Misalnya data hasil wawancara kemudian dicek melalui observasi

kemudian dokumentasi. Apabila data yang dicek menggunakan ketiga

teknik tersebut berbeda maka harus dilakukan diskusi untuk

menentukan data mana yang dianggap benar.

3) Triangulasi Waktu

Faktor waktu sering berpengaruh ketika menguji kebenaran data.

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pemilihan waktu

dalam pengambilan data wawancara yang dilakukan pagi hari saat

sumber masih dalam keadaan fresh maka akan memberikan data yang

valid. Kemudian untuk observasi dan dokumentasi yang dilakukan

dengan waktu yang berbeda dan melihat situasi dan kondisi.

Dalam penelitian ini menggunakan keabsahan data dengan

menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi

waktu. Sehingga data yang akan digunakan dalam penelitian dapat

memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap dan lebih valid.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, penelitian ini sudah melakukan analisis terhadap jawaban

yang diwawancarai. Apabila jawaban dari responden setelah dianalisis dianggap


56

belum memuaskan, maka akan dilanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu

sehingga diperoleh data yang benar valid.

Menurut Sugiyono (2016: 244) analisis data merupakan proses mencari

dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis baik dari observasi,

wawancara maupun dokumentasi sehingga dapat mudah dipahami dan hasil

penelitiannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data kualitatif

bersifat induktif, yaitu berdasarkan data yang diperoleh kemudian

dikembangkan menjadi hipotesis. Dalam penelitian ini, teknik analisis data

dalam penelitian adalah dengan menggunakan analisis data non-statistika atau

analisis data kualitatif.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang akan dilaksanakan di

lapangan dengan menggunakan model Miles & Huberman dalam (Sugiyono:

2016: 247) yaitu sebagai berikut.

Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)


Analisis data kualitatif yang lazim digunakan adalah mengikuti teknik

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2016: 247) yaitu dengan tahapan utama

(pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan).


57

a. Pengumpulan data (data collection)

Kegiatan mengumpulkan data merupakan kegiatan mengumpulkan

informasi yang didapat melalui kegiatan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Data yang akan di kumpulkan pada penelitian ini yaitu

mengenai proses pembelajaran IPAS kelas IV, modul ajar, serta perangkat

pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran.

b. Reduksi Data (Data reduction)

Reduksi data merupakan proses seleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, dan abstraksi. Reduksi data juga termasuk bagian dari

proses analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuang hal

yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa. Sehingga dapat

menjadi kesimpulan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini data

yang direduksi adalah hasil wawancara dengan narasumber yang terdiri dari

kepala sekolah, guru kelas IV, serta siswa kelas IV. Penelitian ini melakukan

reduksi hasil wawancara pada hari yang sama tetapi dengan waktu yang

berbeda.

c. Penyajian Data (Data display)

Penyajian data merupakan susunan organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan penelitian yang dilakukan. Sajian data bisa

berupa matriks, gambar, dan skema jaringan kerja kegiatan. Semuanya

disusun secara teratur dengan tujuan agar mempermudah untuk memahami

informasi. Dalam penelitian ini menggunakan penyajian data dengan


58

membuat uraian secara singkat untuk menggambarkan data yang telah

diperoleh selama melakukan penelitian.

d. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing/verivication)

Menurut Sugiyono (2016: 252-253) kesimpulan dalam penelitian

kualitatif yang digunakan masih bersifat sementara dan akan berubah jika

ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap awal.

Kesimpulan akhir diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan

data melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan

dengan melihat data mentah agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan

bisa dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini maka akan ditarik

sebuah kesimpulan apabila pengumpulan data (Data collection), reduksi

data (Data reduction), penyajian data (Data display) sudah dinyatakan

benar selesai.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

a. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tahunan Yogyakarta. SD

Negeri Tahunan berlokasi di Jalan Garuda UH 3/204 Tahunan Kemanteren

Umbulharjo. SD Negeri Tahunan merupakan sekolah yang memiliki status

akreditasi A. Letak SD Negeri Tahunan dengan sekolah dasar di sekitarnya

tidak terpaut jauh jaraknya seperti jarak ke SD Negeri Glagah sekitar 450

meter, jarak ke SD Negeri Golo sekitar 900 meter, dan jarak ke SD Negeri

Pandeyan 950 meter sedangkan jarak terdekat SD swasta yaitu SD

Muhammadiyah Sokonandi sekitar 950 meter.

Pada bagian depan SD Negeri Tahunan terdapat perumahan, di

samping terdapat indekost, dan tidak jauh dari sekolah terdapat kampus

perguruan tinggi. Kondisi wilayah sekitar SD Negeri Tahunan yang tidak

terlalu padat penduduk dan tidak terlalu dekat dengan fasilitas umum seperti

pasar membuat kegiatan belajar dapat kondusif. Karakteristik penduduk di

sekitar SD Negeri Tahunan mayoritas beragama Islam. Pekerjaan penduduk

sekitar SD Negeri Tahunan beragam mulai dari pedagang, wiraswasta, PNS,

TNI, POLRI, dan lain-lain. Keadaan sosial ekonomi penduduk terdiri dari

kondisi ekonomi kebawah, menengah, dan kalangan atas.

59
60

SD Negeri Tahunan memiliki luas tanah 2.647 m². Bangunan SD

Negeri Tahunan memiliki dua lantai, dua belas ruang kelas, satu lab

komputer, satu lab. IPA, ruang guru, ruang kepala sekolah, mushola, ruang

kegiatan, ruang pameran, kantin, UKS, 14 toilet, gudang, perpustakaan, dan

rumah penjaga sekolah. Seluruh bangunan di SD Negeri Tahunan masih

berdiri kokoh, bagus, dan terawat. Sarana dan prasarana secara umum, SD

Negeri Tahunan memiliki fasilitas cukup lengkap dalam mendukung proses

belajar mengajar. SD Negeri Tahunan memiliki halaman luas yang sebagian

dimanfaatkan untuk Ruang Terbuka Hijau, Green House, Kolam Ikan,

Vertikal Garden, dan Pojok Pembibitan yang dilengkapi dengan wastafel di

depan masing- masing ruangan. Semua sarana dan prasarana digunakan untuk

mendukung proses pembelajaran.

SD Negeri Tahunan memiliki tenaga pendidik sebanyak 21 orang yang

kompeten dengan kualifikasi pendidikan Strata 1 (S1). Terdapat 11 guru yang

berstatus sebagai PNS, guru PPPK 4 orang, 5 guru berstatus honor daerah.

Sedangkan tenaga kependidikan sebanyak 7 orang yang terdiri dari 2 PNS, 2

Pegawai Honor Daerah, 3 Pegawai Honor Murni. Status guru yang memiliki

sertifikat pendidik berjumlah 12 orang. Jumlah siswa di SD Negeri Tahunan

Yogyakarta pada tahun ajaran 2022/2023 terdiri dari 142 peserta didik laki-

laki dan 153 peserta didik perempuan sehingga jumlah keseluruhannya adalah

295 peserta didik.


61

Dalam rangka mendukung pengembangan sekolah, guru dan tenaga

kependidikan berkomitmen untuk selalu kompak, kerja cerdas, dinamis agar

dapat maju bersama. Setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan selalu

kompak ketika mengerjakan program-program sekolah. Setiap guru telah

berupaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui mengikuti

pelatihan-pelatihan baik daring maupun luring. Upaya Pendidik dan Tenaga

Kependidikan dalam mendukung perubahan sekolah yaitu dengan menyusun

program dan kegiatan yang sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan

Pendidikan serta Profil Pelajar Pancasila. Program yang disusun untuk setiap

fase pembelajaran dan implementasikan secara berkesinambungan.

b. Visi dan Misi Sekolah

Adapun Visi dan Misi SD Negeri Tahunan Yogyakarta adalah sebagai

berikut.

Visi SD Negeri Tahunan:

"Terwujudnya peserta didik yang Religius, Berprestasi, Berkarakter,

Berbudaya, Dan Berwawasan Lingkungan"

Seluruh warga sekolah menciptakan keunggulan:

1) Insan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.

2) Unggul dalam Bidang Akademik dan non akademik, Kreatifitas Seni,

dan Budaya.

3) Unggul dalam budaya Jawa melalui tata krama dan berperilaku sesuai

budaya Jawa.

4) Unggul dalam pembiasaan dan kelestarian Lingkungan Hidup.


62

Misi SD Negeri Tahunan mewujudkan:

1) Melaksanakan pendidikan keagamaan berbasis afeksi.

2) Menumbuhkan akhlak mulia perserta didik.

3) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu untuk mencapai

keunggulan akademik, ditunjukkan berfikir kritis, kreatif,

komunikatif dan kolaborasi.

4) Membimbing dan melatih kegiatan yang menunjang bidang akademik

dan non akademik pelajar.

5) Mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal melalui

kegiatan ekstrakurikuler.

6) Menumbuhkan dan melaksanakan budaya Literasi.

7) Melaksanakan Pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dalam setiap

mata pelajaran.

8) Melaksanakan pembiasaan nilai-nilai jujur, disiplin, peduli, dan

tanggung jawab.

9) Melaksanakan pendidikan lingkungan hidup yang terintegrasi dalam

setiap mata pelajaran.

10) Melaksanakan kegiatan yang menunjang kepedulian terhadap

lingkungan untuk mewujudkan sekolah yang bersih, indah, aman dan

nyaman.

c. Tujuan SD Negeri Tahunan

Tujuan jangka panjang sebagai berikut:

1) Terbentuknya insan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.


63

2) Tumbuhnya karakter dan akhlak mulia perserta didik.

3) Terlaksananya proses pembelajaran yang bermutu untuk mencapai

keunggulan akademik, ditunjukkan berfikir kritis, kreatif, komunikatif dan

kolaborasi.

4) Terwujudnya prestasi di bidang akademik dan non akademik.

Tujuan jangka menengah sebagai berikut:

1) Terbentuknya karakter pelajar sepanjang hayat serta memiliki profil

sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

2) Tersusunnya beban belajar pelajar yang manageable namun tetap

berkualitas serta dengan proses belajar mengajar yang menyenangkan.

dan kontekstual.

3) Membekali pelajar dengan penguasaan sesuai dengan 6 literasi dasar

(literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital,

literasi budaya kewarganegaraan, dan literasi finansial).

4) Memfasilitasi pelajar dapat melampaui kompetensi pengetahuan

(akademik dan non akademik) dan keterampilan minimal tingkat

sekolah dasar.

5) Membekali pelajar dengan keahlian kecakapan hidup untuk

pengembangan bakat dan minat pelajar.

6) Menumbuhkan situasi dan kondisi yang mencerminkan budaya jawa

serta membiasakan pelajar untuk selalu memiliki tata krama dan

berperilaku sesuai budaya jawa.


64

d. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan

Yogyakarta. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan tiga

teknik yaitu teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumentasi.

Data yang dihasilkan dari teknik wawancara ini dilengkapi dengan hasil

observasi secara langsung pada proses kegiatan pembelajaran IPAS di kelas

IV, yang dilakukan pada rentan waktu bulan Desember-Januari 2022.

Kemudian untuk memperkuat hasil dari wawancara dan observasi maka

dilakukan pengecekan pada data dokumentasi yang ada di SD Negeri

Tahunan Yogyakarta.

Kegiatan wawancara dilakukan dengan 6 (enam) narasumber.

Narasumber yang diwawancarai adalah TN sebagai kepala sekolah, MA

sebagai guru kelas IV, MN sebagai peserta didik kelas IV, CR sebagai peserta

didik kelas IV, DS sebagai peserta didik kelas IV, AF sebagai peserta didik

kelas IV. Observasi guru kelas (MA) dan siswa kelas IV pada pembelajaran

IPAS dilaksanakan pada Senin, 12 Desember 2022 tentang materi perubahan

bentuk energi dan Jumat, 16 Desember 2022 tentang manfaat gaya gravitasi

dalam kehidupan sehari-hari.


65

Tabel 4.1 Jadwal Wawancara Penelitian

Waktu
No Inisal Jabatan
Hari/tanggal Pukul
1. TN Kepala Kamis, 15 Desember 2022 09.00-10.00
Sekolah Jumat, 23 Desember 2022. 09.00-09.30
2. MA Guru Kelas Jumat, 16 Desember 2022 08.00-09.00
IV Jumat, 23 Desember 2022 09.30-10.00
3. DS Siswa Kelas Kamis, 15 Desember 2022 09.30-10.00
IV Rabu, 21 Desember 2022 09.30-10.00
4. MN Siswa Kelas Kamis, 15 Desember 2022 09.30-10.00
IV Rabu, 21 Desember 2022 09.30-10.00
5. FA Siswa Kelas Kamis, 15 Desember 2022 09.30-10.00
IV Rabu, 21 Desember 2022 09.30-10.00
6. CR Siswa Kelas Kamis, 15 Desember 2022 09.30-10.00
IV Rabu, 21 Desember 2022 09.30-10.00

Hasil observasi yang dilakukan pada 12 Desember 2022 menunjukkan

bahwa guru sudah hadir tepat waktu sehingga pukul 07.00 WIB peserta didik sudah

berbaris didepan kelas dengan rapi. Budaya sekolah SD Negeri Tahunan setiap pagi

tepat peserta didik masuk kelas satu persatu sambil bersalaman ke guru secara

bergantian dan peserta didik berdiri rapi ditempat duduk mereka masing-masing

dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah peserta didik menyanyikan lagu

Indonesia Raya, guru melakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara tatap muka. Guru

membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,

kemudian peserta didik menjawab salam yang diberikan oleh guru. Sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu

yang dipimpin oleh ketua kelas. Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan,

guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa yel-yel dengan tujuan agar
66

peserta didik semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS. Guru

mengecek kehadiran peserta didik kelas IV, kemudian menyampaikan tujuan dari

inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini, sebelum menyampaikan materi

pembelajaran guru terlebih dulu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik

mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam

pembelajaran hari ini.

Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan belum terdapat pemberian

asesmen diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal pembelajaran

tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu nasional untuk

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, dan pada saat

pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran (asesmen formatif) tidak terdapat

perbedaan soal antara peserta didik inklusi dan peserta didik yang non inklusi.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPAS yaitu metode ceramah,

permainan, tanya jawab, dan diskusi dengan peserta didik bertujuan agar peserta

didik dapat berpikir kritis, mandiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

hal yang baru, dan dapat bekerjasama dengan baik dengan temannya.

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan materi yang akan dipelajari,

dalam pembelajaran IPAS guru menggunakan sumber belajar yaitu buku paket,

LKS, youtube, dan informasi materi dari internet. Untuk mendukung agar materi

pelajaran dapat diterima oleh peserta didik guru menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari

yaitu media jarum lingkaran manfaat gaya gravitasi. Pada proses pembelajaran

IPAS yang berlangsung guru melibatkan peserta didik untuk mengamati video
67

mengenai gaya gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mengamati video pembelajaran peserta didik diajak untuk

berdiskusi tentang apa yang diketahui dan yang belum dipahami dari video tersebut,

kemudian guru dan peserta didik menyimpulkan bersama terkait isi dan informasi

yang didapatkan dari video pembelajaran tersebut. Peserta didik sudah

mendapatkan informasi dan memahami mengenai definisi gaya gravitasi dan

manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPAS juga

dilakukan di luar kelas, guru menerapkan metode pembelajaran kontekstual.

Peserta didik kelas IV dibentuk menjadi 4 kelompok, kemudian guru

memberikan LKPD untuk dikerjakan oleh masing- masing kelompok. Guru terlebih

dulu menjelaskan instruksi dalam pengerjaan LKPD dan peserta didik diberi

kesempatan untuk bertanya apabila belum memahami instruksi yang dijelaskan

oleh guru. Guru telah mempersiapkan benda dan bahan lainnya yang diperlukan

untuk pengerjaan LKPD tersebut. LKPD yang diberikan oleh guru bersifat

eksperimen dan praktik langsung dilapangan sekolah. Peserta didik melakukan

eksperimen dengan menggunakan bahan dan benda yang telah diberikan oleh guru

untuk membuktikan teori gaya gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian hasil penemuan setiap kelompok dipersentasikan

didepan kelas.

Guru bersama peserta didik mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran

untuk memperoleh kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum

mengakhiri pembelajaran guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan dan guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk peserta
68

didik melalui kuis diakhir pembelajaran. Pembelajaran IPAS diakhiri dengan

berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.

Kendala yang terdapat dalam pembelajaran IPAS yaitu di kelas IV terdapat

peserta didik inklusi sehingga guru dalam merancang perencanaan pembelajaran

harus menyesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan belajar yang dimiliki

peserta didik serta ketika guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas guru

harus memberikan pemahaman dan perhatian lebih kepada peserta didik yang

inklusi agar peserta didik tersebut lebih mudah memahami pembelajaran. Di kelas

IV saat ini telah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajaran sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuai dengan ketentuan kurikulum yaitu

pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu ciri khas kurikulum

merdeka karena tujuan diterapkannya kurikulum merdeka pada pembelajaran agar

pembelajaran yang dilakukan bisa mengakomodasi kebutuhan belajar setiap peserta

didik. Guru harus bisa memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan

gaya belajarnya. Dalam pembelajaran IPAS di kelas IV guru telah menerapkan

pembelajaran secara berdiferensiasi, namun belum terlaksana secara maksimal.

Guru mengalami kesulitan dalam merancang perencanaan pembelajaran agar bisa

memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik, membuat soal yang berbeda

(asesmen), dan guru harus bisa memahami karakter dan kemampuan yang dimiliki

oleh setiap peserta didik. Guru harus bisa menyesuaikan pembelajaran dengan gaya

belajar dan kebutuhan belajar setiap peserta didik.


69

Hasil observasi yang dilakukan pada 16 Desember 2022 menunjukan bahwa

guru sudah hadir tepat waktu sehingga pukul 07.00 WIB peserta didik sudah

berbaris didepan kelas dengan rapi. Budaya sekolah SD Negeri Tahunan setiap pagi

tepat peserta didik masuk kelas satu persatu sambil bersalaman ke guru secara

bergantian dan peserta didik berdiri rapi ditempat duduk mereka masing-masing

dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian didalam kelas guru

melakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti dan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara tatap muka. Guru

membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,

kemudian peserta didik menjawab salam yang diberikan oleh guru. Sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu

yang dipimpin oleh ketua kelas. Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan,

guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa yel-yel dengan tujuan agar

peserta didik semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS. Guru

mengecek kehadiran peserta didik kelas IV, kemudian menyampaikan tujuan dari

inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini, sebelum menyampaikan materi

pembelajaran guru terlebih dulu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik

mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam

pembelajaran hari ini.

Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan belum terdapat pemberian

asesmen diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal pembelajaran

tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu nasional untuk

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, dan pada saat
70

pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran (asesmen formatif) tidak terdapat

perbedaan soal antara peserta didik inklusi dan peserta didik yang non inklusi.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPAS yaitu metode ceramah,

games, tanya jawab, dan diskusi dengan peserta didik bertujuan agar peserta didik

dapat berpikir kritis, mandiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal

yang baru, dan dapat bekerjasama dengan baik dengan temannya.

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan materi yang akan dipelajari,

dalam pembelajaran IPAS guru menggunakan sumber belajar yaitu buku paket,

LKS, youtube, dan informasi materi dari internet. Untuk mendukung agar materi

pelajaran dapat diterima oleh peserta didik guru menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi perubahan bentuk energi yaitu media poster sistem tata

surya.

Pada proses pembelajaran IPAS yang berlangsung guru melibatkan peserta

didik untuk mengamati video mengenai macam-macam energi dan perubahan

bentuk energi. Setelah mengamati video pembelajaran peserta didik diajak untuk

berdiskusi tentang apa yang diketahui dan yang belum dipahami dari video tersebut,

guru dan peserta didik menyimpulkan bersama terkait isi dan informasi yang

didapatkan dari video pembelajaran tersebut. Peserta didik sudah mendapatkan

informasi dan memahami mengenai definisi energi, jenis-jenis energi dan

perubahan bentuk energi. Guru membentuk peserta didik kelas IV menjadi 4

kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas LKPD yang bersifat kontekstual,

peserta didik dituntut untuk menemukan benda yang ada dilingkungan sekolah yang

dapat mengalami perubahan energi dan hasil LKPD dipersentasikan didepan kelas.
71

Guru bersama peserta didik mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran

untuk memperoleh kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum

mengakhiri pembelajaran guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan dan guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk peserta

didik melalui kuis diakhir pembelajaran. Pembelajaran IPAS diakhiri dengan

berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.

Kendala yang terdapat dalam pembelajaran IPAS yaitu di kelas IV terdapat

peserta didik inklusi. Dalam merancang perencanaan pembelajaran guru harus

menyesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan belajar yang dimiliki setiap

peserta didik. Apabila guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas guru harus

memberikan pemahaman dan perhatian lebih kepada peserta didik yang inklusi agar

peserta didik tersebut lebih mudah memahami pembelajaran. Di kelas IV saat ini

telah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajaran sehingga pembelajaran

yang dilaksanakan harus sesuai dengan ketentuan kurikulum yaitu pembelajaran

berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu ciri khas kurikulum

merdeka karena tujuan diterapkannya kurikulum merdeka pada pembelajaran agar

pembelajaran yang dilakukan dapat mengakomodasi kebutuhan belajar setiap

peserta didik. Guru harus bisa memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan

dan gaya belajarnya. Dalam pembelajaran IPAS di kelas IV guru telah menerapkan

pembelajaran secara berdiferensiasi, namun belum terlaksana secara maksimal.

Guru mengalami kesulitan dalam merancang perencanaan pembelajaran, membuat

soal yang berbeda (asesmen), dan guru harus bisa memahami karakter dan
72

kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Guru harus bisa menyesuaikan

pembelajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar setiap peserta didik.

Dalam penelitian ini pengumulan data dengan melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui wawancara didukung

observasi secara langsung di kelas IV pada pembelajaran IPAS serta dokumen foto

untuk mendukung jalannya penelitian. Semua hasil penelitian diungkapkan

berdasarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum

merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan di kelas IV pada

pembelajaran IPAS, guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Guru

telah menerapkan langkah-langkah pembelajaran IPAS sesuai dengan

perencanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas IV dapat diketahui

bagaimana perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Narasumber “TN” selaku kepala sekolah SD Negeri Tahunan

Yogyakarta menyatakan bahwa:

“Menurut saya untuk perencanaan pembelajaran IPAS di


kelas IV SD Negeri Tahunan, para guru telah berupaya
untuk merancang perencanaan pembelajaran sebaik
mungkin. Perencanaan pembelajaran termasuk salah satu
bagian yang harus dipersiapkan guru sebelum
melaksanakan pembelajaran dikelas karena apabila guru
telah membuat perencanaan maka pembelajaran dapat
tercapai dan terlaksana secara efektif. Pada pembelajaran
IPAS di kelas IV guru telah merancang perencanaan
73

pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan


kebutuhan belajar siswanya, para guru SD Negeri Tahunan
telah mengupayakan dan menyesuaikan berbagai aspek
dalam merangcang perencanaan pembelajaran IPAS agar
sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka” (Wawancara,
15 Desember 2022).

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Narasumber “TN”

pada hari yang berbeda:

“Menurut saya perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV


yang telah dirancang oleh guru sudah diupayakan agar
sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka. Dalam
perencanaan pembelajaran IPAS guru merancang
pembelajaran sedemikian rupa agar menyenangkan bagi
siswa dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswanya, pada
perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru terdapat
modul ajar, media pembelajaran yang akan digunakan pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, terdapat CP,
TP dan ATP didalam perencanaan yang telah di susun”
(Wawancara, 23 Desember 2022).

Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran IPAS di

kelas IV yang dirancang oleh guru yaitu modul ajar yang didalamnya terdapat

CP, TP, ATP, langkah-langkah pembelajaran, materi yang akan dipelajari,

media pembelajaran yang digunakan. Dalam merancang perencanaan

pembelajaran IPAS guru telah mengupayakan agar perencanaan

pembelajaran yang disusun dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa dan

sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka.

Pernyataan kepala sekolah “TN” sejalan dengan pendapat guru kelas

“MA” yang menyatakan bahwa:

“Sebagai seorang guru yang akan melaksanakan proses


belajar mengajar sebaiknya harus mempersiapkan
perencanaan pembelajaran terlebih dahulu. Perencanaan
yang dirancang oleh guru harus sesuai dengan gaya belajar
74

dan kebutuhan belajar siswa. Guru kelas IV (MA) membuat


modul ajar sebagai perencanaan pembelajaran IPAS yang
didalamnya terdapat CP, TP, ATP, model dan metode
pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran yang
digunakan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan” (Wawancara, 16 Desember 2022).

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh guru kelas IV “MA”

di hari yang berbeda:

“Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV telah


dirancang yaitu dengan cara guru menganalisis capaian
tujuan pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran. Guru membuat dan
mengembangkan modul ajar, kemudian gumempersiapkan
model dan metode pembelajaran yang akan digunakan serta
media yang akan digunakan saat pembelajaran
berlangsung. Perencanaan saat penting untuk dipersiapkan
sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, karena
apabila guru telah membuat perencanaan maka
pembelajaran yang dilaksanakan akan tercapai secara
efektif” (Wawancara, 23 Desember 2022).

“Guru kelas IV (MA) berusaha dalam penyusunan


perencanaan pembelajaran IPAS agar dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswanya dan menyesuaikan dengan gaya
belajar siswa dikelas IV. Guru mengalami kendala dalam
menyusun perencanaan pembelajaran yaitu pada
xpenyusunan modul ajar karena keterbatasan waktu dan
pembuatan soal karena guru harus menyesuaikan dengan
masing-masing kemampuan siswanya yang berbeda-beda”
(Wawancara, 23 Desember 2022).
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh “MA” dapat disimpulkan

bahwa guru merancang perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV

sedemikian rupa agar pembelajaran yang dilakukan dapat memenuhi

kebutuhan belajar siswanya, sesuai dengan gaya belajar siswanya, dan

menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Guru telah menganalisis

Capaian Pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan

pembelajaran, membuat dan mengembangkan modul ajar IPAS,


75

menggunakan model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan

materi pelajaran, menggunakan media dalam mengajar, dan membuat soal

untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam membuat

perencanaan pembelajaran guru masih terus belajar, berusaha dan

meyesuaikan agar perencanaan yang dirancang dapat sesuai dan memenuhi

ketentuan penyusunan perencanaan pembelajaran dalam kurikulum

merdeka.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada

perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan maka

dapat disimpulkan bahwa Guru membuat perencanaan sebelum

melaksanakan pembelajaran IPAS di kelas IV. Dengan adanya perencanaan

pembelajaraan guru dapat menentukan strategi yang digunakan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Dalam merancang perencanaan pembelajaran

IPAS ada beberapa hal yang dilakukan oleh guru yaitu menganalisis capaian

pembelajaran, kemudian menyusun tujuan pembelajaran, menyusun alur

tujuan pembelajaran, membuat dan mengembangkan modul ajar,

mempersiapkan model dan metode yang digunakan, mempersiapkan media

pembelajaran, guru menggunakan sumber belajar yang variatif dan mudah

diakses, dan guru membuat soal evaluasi pembelajaran (asesmen).


76

Tabel 4. 2 Perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum


merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta
Aspek Temuan
Perencanaan pembelajaran Guru membuat perencanaan sebelum
IPAS berbasis kurikulum melaksanakan pembelajaran IPAS di
merdeka di kelas IV SD kelas IV. Dengan adanya perencanaan
Negeri Tahunan Yogyakarta. pembelajaraan guru dapat
menentukan strategi yang digunakan
agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Dalam merancang
perencanaan pembelajaran IPAS ada
beberapa hal yang dilakukan oleh
guru yaitu menganalisis Capaian
Pembelajaran (CP), kemudian
menyusun Tujuan Pembelajaran (TP),
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), membuat dan
mengembangkan modul ajar,
mempersiapkan model dan metode
yang digunakan, mempersiapkan
media pembelajaran, guru
menggunakan sumber belajar yang
variatif dan mudah diakses, dan guru
membuat soal evaluasi pembelajaran
(asesmen).

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum

merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang sudah dirancang diharapkan

pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat terlaksana secara maksimal.

Narasumber “TN” selaku kepala sekolah SD Negeri Tahunan menyatakan bahwa:

“Menurut saya, pembelajaran IPAS di kelas IV sudah


berjalan dengan baik. Pernyataan ini saya simpulkan dari
apa yang saya lihat dan saya amati. Terkadang saya
melakukan kegiatan masuk ke masing-masing kelas untuk
melihat keadaan dan pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas. Guru kelas juga pada waktu yang telah ditentukan
memberikan laporan terkait proses pembelajaran yang
dilakukan apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau
77

tidak dan apakah terdapat hambatan ketika melaksanakan


pembelajaran” (Wawancara, 15 Desember 2022).

“Menurut saya selaku kepala sekolah pembelajaran IPAS


yang dilakukan dikelas IV sudah sesuai dengan ketentuan
pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Meskipun
pembelajaran IPAS di kelas IV sudah berjalan dengan baik,
namun masih terdapat beberapa hal yang harus disesuaikan
dan dipelajari lagi agar pembelajaran dapat terlaksana
secara maksimal. Di kelas IV saat ini telah menerapkan
kurikulum merdeka dalam proses pembelajarannya
sehingga kami pihak sekolah berusaha untuk melaksanakan
pembelajaran yang kolaboratif dan menyesuaikan dengan
ketentuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini”
(Wawancara, 15 Desember 2022).

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan “TN” pada wawancara yang

kedua:

“Pelaksanaan IPAS sudah berjalan dengan baik, karena


sebelum melaksanakan pembelajaran guru terlebih dulu
meracang perencanaan pembelajaran sehingga ketika
pembelajaran dilaksanakan akan lebih sistematis dan tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Pembelajaran IPAS di kelas IV
saat ini telah menggunakan kurikulum merdeka, sehingga
pada proses pembelajarannya harus meyesuaikan dengan
ketentuan kurikulum tersebut.” (Wawancara, 23 Desember
2022).

“Jika ditanya apakah pembelajaran IPAS yang


dilaksanakan sudah sesuai dengan ketentuan pembelajaran
dalam kurikulum merdeka, menurut saya sudah meskipun
masih terdapat beberapa hal yang belum terlaksana secara
maksimal. Namun, sejauh ini kami berusaha untuk
melakukan yang terbaik terutama dalam proses
pembelajaran. Para guru juga telah berusaha untuk terus
belajar terkait pembelajaran sesuai dengan kurikulum
merdeka dan ketika mengajar menyesuaikan dengan
kebutuhan belajar peserta didik” (Wawancara, 23
Desember 2022).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh narasumber “TN” maka

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV sudah


78

berjalan dengan baik. Pada pembelajaran IPAS yang dilakukkan guru berusaha

untuk menciptakan pembelajaran yang kolaboratif sehingga setiap peserta

didik bisa merasakan pembelajaran IPAS yang menyenangkan dan materinya

mudah dipahami. Namun, masih terdapat kendala dalam pembelajaran IPAS

yang dilakukan yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran secara diferensiasi dan

pelaksanaaan asesmen dignostik. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan

salah satu ciri khas pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum merdeka. Kelas I

dan IV adalah kelas yang telah menerapkan kurikulum merdeka dalam proses

pembelajarannya sehingga guru harus bisa menerapkan pembelajaran

berdiferensiasi di dalam kelas. Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan

belajar setiap peserta didik, pembelajaran yang dilakukan harus disesuaikan

dengan gaya belajar peserta didik dan tidak boleh membeda-bedakan peserta

didik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV “MA” dapat

diketahui bahwa:

“Pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat


terlaksana dengan baik. Dalam pembelajaran yang
dilakukan terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Pembelajaran yang dilakukan
disesuaikan dengan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Pada saat pembelajaran berlangsung saya
sebagai guru berusaha untuk mencipkatkan pembelajaran
yang interaktif dan kolaboratif. Namun, pada pembelajaran
IPAS yang saya lakukan masih terdapat beberapa kegiatan
yang belum terlaksana secara maksimal seperti pada
asesmen diagnostik dan pembelajaran berdiferensiasi”
(wawancara, 16 Desember 2022).

“Menurut saya, untuk pelaksanaan pembelajaran antara


kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya hampir
sama saja langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.
79

Namun, yang membedakan mungkin saat ini dalam


pelaksanaan pembelajaran lebih dituntut supaya
pembelajaran dilakukan secara diferensiasi, kolaboratif dan
lebih interaktif serta dapat menanamkan 6 dimensi profil
pelajar Pancasila. Sehingga saya sebagai guru harus lebih
banyak belajar dan mencari informasi terkait kurikulum
merdeka agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku saat ini dan dapat
memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik”
(Wawancara, 16 Desember 2022).

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh guru kelas IV “MA”

pada wawancara yang kedua:

“Menurut saya pelaksanaan pembelajaran IPAS sudah


sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka. Pada
pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada
kegiatan pendahuluan saya sebagai guru membuka
pembelajaran dengan ucapan salam, kemudian berdoa,
memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai bisa
berupa yel-yel, tepuk semangat, atau permainan. Pada
kegiatan inti, biasanya saya menyampaikan apa yang akan
dipelajari, mengajak siswa untuk mengamati, menemukan
hal yang baru, bernalar, berdiskusi melalui penjelasan
materi atau video pembelajaran yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari. Kemudian memecahkan sebuah
permasalahan melalui tugas LKDP, kemudian kegiatan
penutup biasanya menyimpulkan pembelajaran hari ini,
mengerjakan soal evaluasi, berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran” (Wawancara, 23 Desember 2022).

“Untuk pelaksanaan pembelajaran sesuai kurikulum


merdeka menurut yang saya pelajari pembelajaran yang
dilakukan harus pembelajaran berdiferensiasi,
pembelajaran yang interaktif, menanamkan 6 dimensi
sesuai profil pelajar Pancasila, pembelajaran yang bisa
membuat peserta didik menemukan dan bisa lebih menggali
potensi yang ada pada dirinya. Pada pembelajaran IPAS
saya telah menerapkan 6 dimensi profil pelajar Pancasila
dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum merdeka
diterapkan pada proses pembelajaran dengan tujuan untuk
memperbaiki pembelajaran yang sebelumnya belum dapat
terlaksana secara maksimal. Maka dari itu saya berusaha
untuk membuat pembelajaran IPAS agar menyenangkan,
80

interaktif, dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa, sesuai


gaya belajar siswa, dan dalam mengajar menggunakan
strategi yang kontekstual” (Wawancara, 23 Desember
2022).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh narasumber “MA” maka

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat

berjalan dengan baik. Rangkaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

sudah sesuai dengan kurikulum merdeka. Guru mengajar dengan

menggunakan media, sumber belajar yang bervariasi, menggunakan model dan

metode pembelajaran yang sesuai denga materi yang dipelajari, peserta didik

belajar secara berkelompok, pembelajaran juga dilakukan secara kontekstual.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka sama

dengan kurikulum sebelumnya yaitu 2013, ketika dilaksanakan pembelajaran

terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara berdiferensiasi, namun

masih belum dapat terlaksana secara maksimal karena guru masih mengalami

beberapa kesulitan.

Guru telah menanamkan dan menerapkan 6 dimensi profil pelajar

Pancasila kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengawali

pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak berdoa, mengajak siswa

untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, siswa diminta untuk dapat belajar

secara berkelompok, siswa di ajak untuk bernalar kritis melalui pertanyaan dan

menyimpulkan apa yang telah dipelajari, siswa diajak untuk kreatif melalui

menggunakan media pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada peserta didik kelas


81

IV “DS” yang menyatakan bahwa:

“Pembelajaran IPAS sangat menyenangkan karena tidak


bosan seperti pelajaran matematika. Bapak guru mengajar
pakai media, kadang ada permainan juga, belajarnya sering
dibuat kelompok, kadang-kadang belajarnya juga di luar
kelas” (Wawancara, 15 Desember 2022).

Hasil wawancara kedua dengan narasumber “DS” di hari yang berbeda:

“Pembelajaran IPAS seru, saya suka belajar IPAS. Kalau


belajar IPAS biasanya bapak guru memberi video dari
youtube tentang gaya gravitasi terus kami disuruh
mengamati videonya. Kalau sudah selesai menonton
videonya, biasanya bapaknya jelasin ulang tentang gaya
gravitasi, kemudian kami dikasih tugas untuk melakukan
eksperimen tentang gaya gravitasi. Kami sering belajar di
luar kelas juga” (Wawancara, 21 Desember 2022).

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas IV “MN”

yang menyatakan bahwa:

“Pada saat pembelajaran IPAS biasanya diawali dengan


baca doa, kemudian sama-sama melakukan tepuk
semangat. Kalau belajar IPAS bapak guru jelasin materi
dan menampilkan video, terus kami disuruh mengamati dan
menyimak isi video tersebut, belajarnya lebih sering dibuat
kelompok” (Wawancara, 15 Desember 2022).

Pendapat yang hampir disampaikan oleh narasumber “MN” pada hari

yang berbeda:

“Pembelajaran IPAS sangat menyenangkan karena guru


mengajar pakai media, belajarnya dibentuk menjadi
beberapa kelompok, ketika menjelaskan materi pelajaran
kadang diselilingi ada permainan. Pembelajaran IPAS juga
sering dilakukan di luar kelas untuk mengetahui hal-hal
yang ingin diketahui melalui yang ada dilingkungan
sekolah (Wawancara, 21 Desember 2022).

Narasumber “CR” selaku peserta didik kelas IV SD Negeri Tahunan

menyatakan bahwa:
82

“Pembelajaran IPAS di kelas IV berjalan dengan baik.


Bapak guru jika menjelaskan materi pelajaran dengan jelas.
Dalam pembelajaran IPAS ada kegiatan diskusi, kegiatan
tanya jawab, dan kegiatan belajar secara berkelompok.
Terkadang pembelajaran IPAS juga dilakukan di luar kelas
untuk mencari apa yang ditugaskan oleh bapak guru”
(Wawancara, 15 Desember 2022).

Pernyataan yang hampir sama disampaikan oleh narasumber “CR” pada

wawancara yang kedua:

“Pembelajaran IPAS dapat terlaksana dengan lancar.


Pembelajaran diawali dengan berdoa dan melakukan tepuk
semangat. Terkadang saya tidak suka belajar IPAS karena
sulit apalagi saat materi tentang tanaman. Pembelajaran
dilakukan di luar kelas, kemudian kami disuruh untuk
mencari jenis-jenis daun yang ada di lingkungan sekolah
berdasarkan bentuk dan namanya. Namun, kadang saya
juga senang pembelajaran IPAS karena guru mengajar
pakai media dan ada kegiatan berkelompok sehingga bisa
saling Kerjasama dengan teman dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru (Wawancara, 21 Desember 2022).

Narasumber “AF” selaku peserta didik kelas IV SD Negeri Tahunan

menyatakan bahwa:

“Pembelajaran IPAS salah satu pelajaran yang saya sukai


karena dalam pembelajaran IPAS yang dilakukan ada
kegiatan berdiskusi dengan teman dan kepada bapak guru
juga tentang materi yang belum dipahami. Guru mengajar
menggunakan media sehingga saya lebih mudah
memahami materi yang dijelaskan. Terkadang
pembelajaran juga dilakukan di luar kelas apabila ada tugas
mengamati yang ada dilingkungan sekolah sesuai dengan
materi yang dipelajari (Wawancara, 15 Desember 2022).

Pernyataan yang hampir sama disampaikan oleh narasumber “AF” pada

wawancara yang kedua:

“Pada pembelajaran IPAS yang dilakukan bapak guru


mengawali dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama untuk memulai pembelajaran. Biasanya bapak
guru juga mengadakan permainan sebelum masuk kepada
83

materi. Dalam pembelajaran IPAS bapak guru sering


membuat belajar secara berkelompok dan berdiskusi.
Belajar IPAS dilakukan tidak hanya didalam kelas tetapi
juga di luar kelas. Biasanya pembelajaran di luar kelas
dilakukan apabila ada kegiatan eksperimen atau praktik
tentang materi yang diajarkan (Wawancara, 21 Desember
2022).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh keempat peserta didik

kelas IV di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran

IPAS dikelas IV SD Negeri Tahunan sudah dapat berjalan dengan baik. Pada

saat pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas guru mengawali pembelajaran

dengan mengucapkan salam kepada peserta didik, berdoa bersama untuk

membuka pelajaran, dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik

melalui tepuk semangat, yel-yel atau permainan. Pada saat menyampaikan

materi pelajaran guru menyampaikan dengan jelas dan guru mengajar

menggunakan media pembelajaran.

Sumber belajar yang digunakan guru dalam mengajar juga tidak hanya

dari buku paket atau LKS saja, namun juga dari internet atau youtube. Guru

sering menampilkan video yang sesuai dengan materi yang dipelajari untuk

diamati oleh peserta didik, kemudian peserta didik diajak untuk bernalar

melalui pertanyaan yang diberikan sesuai dengan isi dari video tersebut. Guru

menerapkan strategi belajar secara kontekstual, dengan tujuan agar peserta

didik dapat lebih memahami secara langsung terkait apa yang dipelajari. Dalam

pembelajaran guru juga membentuk peserta didik menjadi berkelompok agar

dalam belajar peserta didik dapat bekerjasama, berdiskusi, dan belajar untuk

memecahkan permasalahan dengan saling berpendapat. Pembelajaran IPAS


84

yang dilaksanakan di kelas IV sangat menyenangkan dan interaktif, namun

masih terdapat beberapa kegiatan yang belum dapat terlaksana secara

maksimal.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada

pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan maka dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat berjalan

dengan baik. Rangkaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sudah

sesuai dengan kurikulum merdeka. Guru mengajar dengan menggunakan

media, sumber belajar yang bervariasi, menggunakan model dan metode

pembelajaran yang sesuai denga materi yang dipelajari, peserta didik belajar

secara berkelompok, pembelajaran juga dilakukan secara kontekstual.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka sama

dengan kurikulum sebelumnya yaitu 2013, ketika dilaksanakan pembelajaran

terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara berdiferensiasi, namun

masih belum dapat terlaksana secara maksimal karena guru masih mengalami

beberapa kesulitan.
85

Tabel 4. 3 Pelaksanaan Pembelajaran IPAS Berbasis Kurikulum


Merdeka di Kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta
Aspek Temuan
Pelaksanaan pembelajaran IPAS 1. Pelaksanaan pembelajaran IPAS di
berbasis kurikulum merdeka di kelas IV dapat berjalan dengan baik.
kelas IV SD Negeri Tahunan 2. Guru menciptakan pembelajaran
Yogyakarta. yang kolaboratif, interaktif dan
kontekstual.
3. Pembelajaran berdiferensiasi di
kelas IV dan pelaksanaaan asesmen
diagnostik belum terlaksana secara
maksimal.
4. Pada saat pembelajaran IPAS
berlangsung guru menanamkan 6
dimensi profil pelajar Pancasila
dalam kegiatan pembelajaran.
5. Guru mengajar menggunakan media
pembelajaran.
6. Terdapat kegiatan praktik atau
eksperimen.

3) Bagaimana evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di

kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta?

Melalui kegiatan evaluasi pembelajaran maka dapat diketahui kondisi

psikologis peserta didik, kondisi kesehatan peserta didik, gaya belajar peserta

didik, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Narasumber “TN” selaku kepala sekolah SD Negeri Tahunan menyatakan

bahwa:

“Evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran IPAS yaitu


melalui pemberian ketiga asesmen yang sesuai dengan
kurikulum merdeka yaitu asesmen diagnostik, asesmen
formatif dan asesmen sumatif. Ketiga asesmen ini telah
diterapkan dalam pembelajaran yang dilakukan, namun
untuk asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas
IV belum dapat terlaksana secara maksimal” (Wawancara,
15 Desember 2022).
86

Pendapat yang hampir sama disampaikan oleh narasumber “TN” pada

wawancara yang kedua:

“Kegiatan evaluasi pada pembelajaran IPAS di kelas IV


telah dilaksanakan melalui pemberian asesmen diagnostik,
asesmen formatif dan asesmen sumatifkepada peserta didik.
Namun, untuk asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS
belum terlaksana secara maksimal. Dalam pembelajaran
juga dilakukan evaluasi pada capaian pembelajaran pada
setiap fase agar dapat tercapai” (Wawancara, 23 Desember
2022).

Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh narasumber “TN”

selaku kepala sekolah di SD Negeri Tahunan maka dapat disimpulkan bahwa

evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV sudah sesuai dengan ketentuan

kurikulum merdeka. Evaluasi pembelajaran IPAS dilakukan melalui

pemberian asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif kepada

peserta didik. Namun, asesmen diagnostik dalam pembelajaran IPAS di kelas

IV SD Negeri Tahunan belum dapat terlaksana secara maksimal.

Pernyataan kepala sekolah “TN” sejalan dengan pendapat guru kelas IV

“MA” yang menyatakan bahwa:

“Pada pembelajaran IPAS yang dilakukan terdapat kegiatan


evaluasi pembelajaran melalui pemberian asesmen
diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif kepada
peserta didik. Untuk asesmen diagnostik yang sudah
dilakukan dalam pembelajaran IPAS yaitu yang bagian
umum seperti gaya belajar peserta didik. Pemberian
asesmen diagnostik kepada peserta didik dilakukan melalui
pengisian googleform kemudian diisi dibantu orang tua
dirumah” (Wawancara, 16 Desember 2022).

“Sebagai guru saya telah menyesuaikan pembelajaran


dengan gaya belajar peserta didik di kelas IV, karena
melalui hasil googleform yang telah diisi peserta didik
membantu saya mengetahui gaya belajar setiap peserta
didik. Gaya belajar yang berbeda-beda ada yang visual,
87

auditori, kinestetik, dan motorik. Namun untuk asesmen


diagnostik pada bagian kognitif secara tertulis atau bukti
fisiknya belum terlaksana secara maksimal, karena guru
hanya memberikan lewat kuis atau bertanya sekilas terkait
apa yang diketahui peserta didik tentang apa yang akan
dipelajari” (Wawancara, 16 Desember 2022).

Pernyataan narasumber “MA” selaku guru kelas IV pada

wawancara yang kedua di hari yang berbeda:

“Evaluasi pada pembelajaran IPAS di kelas IV dilakukan


melalui pelaksanaan asesmen diagnostik, asesmen formatif
dan asesmen sumatif yang diberikan kepada peserta didik
pada saat proses pembelajaran. Asesmen diagnostik
kognitif pada pembelajaran IPAS belum terlaksana secara
maksimal. Namun, untuk asesmen diagnostik non kognitif
seperti gaya belajar sudah disesuaikan dan dilaksanakan
dengan baik. Pemberian asesmen formatif dilakukan pada
saat diakhir pembelajaran setiap pertemuan melalui kuis.
Asesmen sumatif diberikan kepada peserta didik ketika
ulangan harian, penilaian tengah semester dan penilaian
akhir semester. Asesmen sumatif dilakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran
yang telah dilaksanakan” (Wawancara, 23 Desember 2022).

“Evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran IPAS di kelas


IV menurut saya sudah sesuai dengan ketentuan evaluasi
pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Evaluasi
pembelajaran dalam kurikulum merdeka disebut juga
dengan asesmen. Dalam pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan di kelas IV sudah terdapat ketiga yaitu
asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen
sumatif. Namun, masih terdapat kendala dalam pelaksanaan
asesmen diagnostik sehingga belum dapat terlaksana secara
maksimal. Dalam hal ini saya masih terus belajar dan
berusaha untuk menyesuaikan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka (Wawancara, 23
Desember 2022).

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh “MA” guru kelas IV

dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka

disebut dengan istilah asesmen. Asesmen yang terdapat dalam proses


88

pembelajaran sesuai kurikulum merdeka ada tiga yaitu asesmen diagnostik,

asesmen formatif dan asesmen sumatif. Ketiga asesmen ini telah dilaksanakan

dalam pembelajaran IPAS, namun untuk asesmen diagnostik kognitif pada

pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana secara maksimal. Untuk

asesmen formatif dan sumatif sudah terlaksana dengan baik dan sudah

disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap peserta didik.

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang baru diterapkan pada

tahun ajaran 2022 sehingga guru masih harus belajar dan menyesuaikan

dengan ketentuan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran. Guru

mengalami kesulitan dalam membuat soal asesmen diagnostik kognitif dan

asesmen sumatif. Di kelas IV terdapat peserta didik inklusi sehingga guru

dalam membuat soal asesmen harus berbeda antara peserta didik yang inklusi

dan tidak inklusi. Untuk peserta didik yang inklusi guru membuat soal

asesmennya dengan menurunkan level soalnya.

Pendapat “MA” diperkuat dengan pendapat “DS” selaku peserta didik

kelas IV yang menyatakan bahwa:

“Dalam pembelajaran IPAS guru memberikan soal evaluasi


atau kuis diakhir pembelajaran yang dilakukan. Terkadang
guru memberikan soalnya secara tertulis terkadang dalam
bentuk tanya jawab tentang materi yang dipelajari. Kalau
yang asesmen sumatif itu dilakukan saat Penilaian Harian
(PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir
Semester (PAS)” (Wawancara, 15 Desember).

Pendapat yang hampir sama disampaikan oleh “DS” pada wawancara kedua:

“Guru selalu memberikan soal evaluasi di setiap akhir


pembelajaran IPAS. Soal yang diberikan bapak guru
kadang berbentuk soal tulisan dan terkadang pertanyaan
secara lisan. Pada pembelajaran IPAS juga terdapat
89

asesmen sumatif yang diberikan bapak guru ketika


Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS),
Penilaian Akhir Semester (PAS)” (Wawancara, 21
Desember 2022).

Pendapat yang disampaikan oleh narasumber “MN” selaku peserta

didik kelas IV menyatakan bahwa:

“Sebelum pembelajaran IPAS dimulai terkadang guru


memberikan pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari.
Kemudian setelah pembelajaran IPAS hampir selesai bapak
guru sering memberikan tugas untuk mengerjakan soal.
Soal yang diberikan bapak guru tentang materi yang telah
dipelajari hari ini. Kemudian bapak guru juga memberikan
soal pada saat PH, PTS dan PAS.

Pendapat yang hampir sama disampaikan oleh “MN” pada wawancara kedua:

“Pada pembelajaran IPAS bapak guru sering memberikan


soal evaluasi kadang diawal pembelajaran, kadang ditengah
pembelajaran dan juga terkadang diakhir pembelajaran.
Soal yang diberikan oleh bapak guru sesuai dengan materi
yang dipelajari. Guru juga memberikan soal ketika
diadakan PH, PTS dan PAS” (Wawancara, 21 Desember
2022).

Pendapat yang disampaikan oleh narasumber “AF” selaku peserta didik

kelas IV menyatakan bahwa:

“Bapak guru sering memberikan soal diakhir pembelajaran


IPAS, terkadang soal yang diberikan bapak guru dalam
bentuk tulisan dan terkadang secara lisan. Soal yang
diberikan bapak guru ketika diakhir pembelajaran, PH,
PTS, dan PAS sesuai dengan materi yang telah dipelajari”
(Wawancara, 15 Desember 2022).

Pendapat yang hampir sama disampaikan oleh “AF” pada wawancara

yang kedua:

“Saya sangat menyukai pembelajaran IPAS karena bapak


guru ketika mengajar selain menjelaskan materi juga
memberikan soal evaluasi pada setiap akhir pembelajaran.
Soal yang diberikan bapak guru sesuai dengan materi yang
90

dipelajari. Selain itu dalam pembelajaran IPAS juga


terdapat PH, PTS, dan PAS” (Wawancara, 21 Desember
2022).

Pendapat yang disampaikan oleh narasumber “CR” selaku peserta didik

kelas IV menyatakan bahwa:

“Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan terdapat soal


evaluasi diakhir pembelajaran. Bapak guru juga
memberikan kami tugas untuk menjawab soal asesmen
sumatif pada saat dilaksanakannya PH, PTS dan PAS”
(Wawancara, 15 Desember 2022).

Pernyataan yang disampaikan oleh “CR” pada wawancara yang kedua:

“Soal evaluasi yang diberikan oleh bapak guru dalam


pembelajaran IPAS mudah dipahami dan sesuai dengan
materi yang dipelajari. Bapak guru lebih sering
memberikan soal evaluasi diakhir pembelajaran. Kalau
yang asesmen sumatif bapak guru memberikan soalnya
ketika diadakannya PH, PTS dan PAS” (Wawancara, 21
Desember).
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh keempat peserta didik

kelas IV yaitu DS, MN, AF, dan CR maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi

pembelajaran IPAS di kelas IV sudah terdapat asesmen diagnostik, formatif

dan sumatif. Untuk asesmen formatif sudah terlaksana dengan baik, dapat

dibuktikan dari pernyataan peserta didik setiap diakhir pembelajaran terdapat

kegiatan evaluasi melalui pengerjaan soal atau kuis terkait materi yang telah

dipelajari pada setiap pertemuan. Untuk asesmen sumatif juga sudah ada

dilakukan pada pembelajaran IPAS, asesmen sumatif dilaksanakan ketika

penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester.

Untuk soal yang terdapat pada asesmen formatif dan sumatif sudah

sesuai dengan materi yang telah dipelajari dan peserta didik dapat memahami

tujuan dari soal yang dibuat. Namun, untuk asesmen diagnostik belum
91

terlaksana secara maksimal dalam pembelajaran IPAS di kelas IV. Dalam

pelaksanaan asesmen diagnostik dalam pembelajaran IPAS guru hanya

terkadang memberikan pertanyaan sebelum memulai pembelajaran dan

mengelompokkan peserta didik agar dapat berdiskusi dalam belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada

evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan maka dapat

disimpulkan bahwa Asesmen yang terdapat dalam proses pembelajaran

sesuai kurikulum merdeka ada tiga yaitu asesmen diagnostik, asesmen

formatif dan asesmen sumatif. Ketiga asesmen ini telah dilaksanakan dalam

pembelajaran IPAS, namun untuk asesmen diagnostik kognitif pada

pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana secara maksimal. Untuk

asesmen formatif dan sumatif sudah terlaksana dengan baik dan sudah

disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap peserta didik.

Tabel 4. 4 Evaluasi Pembelajaran IPAS Berbasis Kurikulum


Merdeka di Kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta
Aspek Temuan
Evaluasi 1. Evaluasi pembelajaran dalam kurikulum
pembelajaran IPAS merdeka disebut asesmen.
berbasis kurikulum 2. Asesmen dalam proses pembelajaran sesuai
merdeka di kelas IV kurikulum merdeka ada tiga yaitu asesmen
SD Negeri Tahunan diagnostik, asesmen formatif dan asesmen
Yogyakarta. sumatif.
3. Asesmen diagnostik kognitif pada pembelajaran
IPAS di kelas IV belum terlaksana secara
maksimal.
4. Asesmen formatif dan sumatif sudah terlaksana
dengan baik dan sudah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan setiap peserta didik.
5. Guru mengalami kesulitan dalam membuat soal
asesmen diagnostik kognitif dan asesmen
sumatif karena di kelas IV terdapat peserta didik
inklusi.
92

2. Uji Prasyarat Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan uji kebasahan data supaya data yang

diperoleh merupakan data yang benar adanya tanpa adanya rekayasa. Uji

keabsahan data yang digunakan sebagai berikut.

a. Meningkatkan Ketekunan

Pada penelitian ini mengumpulkan data secara cermat dan

berkesinambungan dengan pengecekan kembali data yang diperoleh melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Apabila terdapat kekurangan data,

maka dilakukan wawancara kembali sampai data yang dibutuhkan cukup.

Observasi yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2022 dan 16

Desember 2022. Observasi guru dan peserta didik kelas IV dilakukan secara

langsung pada saat pembelajaran IPAS. Data yang diperoleh melalui

wawancara dengan enam narasumber yaitu kepala sekolah, guru kelas IV, dan

empat peserta didik kelas IV.

Tabel 4. 5 Meningkatkan Ketekunan

Sumber Teknik Penelitian Waktu Penelitian


Kepala Sekolah Wawancara, dokumentasi. 15 Desember 2022 dan 23
Desember 2022.
Guru Kelas IV Observasi, dokumentasi. 12 Desember dan 16
Desember 2022.
Wawancara, dokumentasi. 16 Desember 2022 dan 23
Desember 2022.
Siswa kelas IV Observasi, dokumentasi. 12 Desember 2022 dan 16
Desember 2022.
Wawancara, dokumentasi. 15 Desember 2022 dan 21
Desember 2022.
93

b. Triangulasi

Triangulasi yang digunakan dalam uji prasyarat analisis dalam penelitian

ini menggunakan tiga jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber, teknik, dan

waktu dengan penjabaran sebagai berikut.

1) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber digunakan untuk membandingkan informasi dari

beberapa narasumber yang berbeda. Dalam penelitian ini data diperoleh

dari wawancara maupun observasi. Wawancara dilakukan dengan

beberapa sumber, yaitu TN selaku kepala sekolah, MA selaku guru kelas

IV, dan DS, MN, CR, AF selaku peserta didik kelas IV SD Negeri Tahunan

Yogyakarta.

Berdasarkan hasil dari triangulasi sumber maka dapat disimpulkan

bahwa Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan

sudah sesuai dengan kurikulum merdeka. Guru membuat perencanaan

sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam merancang

perencanaan pembelajaran IPAS guru menganalisis Capaian Pembelajaran

(CP), kemudian menyusun Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun Alur

Tujuan Pembelajaran (ATP), membuat dan mengembangkan modul ajar,

memilih model dan metode yang digunakan, mempersiapkan media

pembelajaran, memilih sumber belajar yang bervarisi dan mudah diakses,

dan guru membuat soal evaluasi pembelajaran (asesmen) yang sesuai

dengan kemampuan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran IPAS di

kelas IV dapat berjalan dengan baik. Kegiatan belajar yang dilakukan


94

bervariasi dan kontekstual, guru juga telah menerapkan pembelajaran

secara berdiferensiasi namun masih belum dapat terlaksana secara

maksimal.

Dalam kegiatan pembelajaran IPAS guru juga menanamkan enam

dimensi profil pelajar Pancasila. Pada pembelajaran IPAS terdapat

evaluasi pembelajaran, evaluasi pembelajaran yang diberikan disesuaikan

dengan kurikulum merdeka yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif

dan asesmen sumatif. Asesmen formatif dan sumatif sudah terlaksana

dengan baik dan sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap

peserta didik. Namun, untuk asesmen diagnostik kognitif pada

pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana secara maksimal. Guru

telah menyesuaikan soal evaluasi (asesmen) yang diberikan kepada peserta

didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan gaya belajar setiap peserta

didik. Asesmen yang dilakukan dalam pembelajaran IPAS sangat

membantu guru dalam menilai kompetensi peserta didiknya dan melihat

kesuksesan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan dalam kurun

waktu tertentu.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik ini untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Teknik yang berbeda dapat dicek kebenarannya

melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan data dari

sumber yang diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang sama


95

yaitu kepala sekolah, guru kelas IV, dan keempat peserta didik kelas IV di

hari yang berbeda, serta observasi sebanyak dua kali yang dilakukan pada

hari yang berbeda-beda pula untuk memperoleh kebenaran mengenai

penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD

Negeri Tahunan Yogyakarta.

Berdasarkan hasil dari triangulasi teknik maka dapat disimpulkan

bahwa perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan

sudah sesuai dengan kurikulum merdeka. Guru membuat perencanaan

sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam merancang

perencanaan pembelajaran IPAS guru menganalisis capaian pembelajaran,

kemudian menyusun tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan

pembelajaran, membuat dan mengembangkan modul ajar, memilih model

dan metode yang digunakan, mempersiapkan media pembelajaran, dan

guru membuat soal evaluasi pembelajaran. Pada saat pembelajaran IPAS

dilaksanakan terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada pelajaran

IPAS di kelas IV interaktif. Peserta didik juga banyak terlibat dalam

kegiatan yang dilakukan seperti mengamati video, kegiatan bernalar,

kegiatan tanya jawab, berdiskusi, mengerjakan LKPD, melakukan praktik

atau eksperimen, dan kegiatan menyimpulkan apa yang telah dipelajari.

Terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan pada saat

pelaksanaan pembelajaran yaitu belum terdapat pemberian asesmen

diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal pembelajaran


96

tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu nasional untuk

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, dan pada

saat pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran tidak terdapat

perbedaan soal antara peserta didik inklusi dan peserta didik yang non

inklusi. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada pembelajaran IPAS

sudah sesuai dengan kurikulum merdeka. Asesmen formatif dan sumatif

sudah dapat terlaksana secara maksimal. Namun, asesmen diagnostik

belum dapat terlaksana secara maksimal. Guru masih tahap belajar dan

penyesuaian terkait asesmen diagnostik sesuai kurikulum merdeka.

3) Triangulasi waktu

Triangulasi waktu merupakan kegiatan dimana peneliti melakukan

pengecekan data dengan melalui wawancara dan observasi yang dilakukan

dalam waktu dan situasi yang berbeda. Hasil wawancara pertama dan

kedua dibandingkan untuk mengetahui kesamaan jawaban dari

narasumber dalam menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil dari

triangulasi waktu maka dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara

pertama dan hasil wawancara kedua sesuai dengan keadaan yang terjadi

dalam proses pembelajaran IPAS yang menggunakan kurikulum merdeka

di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

3. Hasil Uji Analisis Data


Penelitian ini menggunakan uji analisis Miles and Huberman dengan

menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan

kesimpulan. Berikut analisis data yang dilakukan pada penelitian ini.


97

a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi

yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini

menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi,

wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini dilakukan kegiatan

observasi di kelas IV pada tanggal 12 Desember 2022 dan 16 Desember 2022

saat berlangsung pembelajaran IPAS pada materi pada materi perubahan

bentuk energi dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengumpulan data dengan melakukan observasi dicatat dalam bentuk

catatan lapangan berisi tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPAS

di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Pengumpulan data dengan

wawancara dilakukan pada tanggal 15, 16, 21 dan 23 Desember 2022

menggunakan perangkat handphone sebagai alat untuk merekam hasil

wawancara yang kemudian dicatat dalam lampiran dengan narasumber TN,

MA, DS, MN, AF, dan CR. Pengumpulan data dengan dokumentasi

digunakan untuk mendukung kelengkapan data observasi dan wawancara

berupa foto observasi pembelajaran IPAS, wawancara dengan narasumber,

foto identitas sekolah dan perangkat pembelajaran yang digunakan pada

pembelajaran IPAS seperti modul ajar, CP, TP dan ATP. Pengumpulan data

tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan

Yogyakarta.
98

b. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan pada semua hasil pengumpulan data. Data yang

sudah direduksi akan memberikan gambaran secara jelas sehingga mudah

melakukan pengumpulan data mengenai perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran IPAS berbasis

kurikulum merdeka di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Tabel 4. 6 Reduksi data


No Temuan Reduksi
1. Perencanaan pembelajaran IPAS Modul ajar IPAS di kelas
berbasis kurikulum merdeka di IV sudah sesuai dengan
kelas IV SD Negeri Tahunan kurikulum merdeka
Yogyakarta. didalamnya terdapat
Capaian Pembelajaran
Guru membuat perencanaan sebelum (CP), Tujuan Pembelajaran
melaksanakan pembelajaran IPAS di (TP), Alur Tujuan
kelas IV. Dalam merancang Pembelajaran (ATP),
perencanaan pembelajaran IPAS ada model dan metode
beberapa hal yang dilakukan oleh pembelajaran yang tepat,
guru yaitu menganalisis capaian media pembelajaran,
pembelajaran, kemudian menyusun sumber belajar yang
tujuan pembelajaran, menyusun alur bervariasi, dan soal
tujuan pembelajaran, membuat dan evaluasi pembelajaran.
mengembangkan modul ajar,
memilih model dan metode yang
digunakan, mempersiapkan media
pembelajaran, guru menggunakan
sumber belajar yang bervariasi dan
mudah diakses, dan guru membuat
soal evaluasi pembelajaran
(asesmen).
2. Pelaksanaan pembelajaran IPAS Guru menggunakan media,
berbasis kurikulum merdeka di strategi kontekstual dalam
kelas IV SD Negeri Tahunan menyampaikan materi
Yogyakarta. pembelajaran, kegiatan
belajar yang bervariasi,
Pelaksanaan pembelajaran IPAS di pembelajaran disesuaikan
kelas IV dapat berjalan dengan baik. dengan masing-masing
Guru menciptakan pembelajaran kemampuan da kebutuhan
yang kolaboratif, interaktif, dan belajar siswa sehingga
menyenangkan. Pembelajaran pembelajaran IPAS
99

No Temuan Reduksi
berdiferensiasi di kelas IV dan menjadi interaktif dan
pelaksanaaan asesmen diagnostik siswa bisa memahami
belum terlaksana secara maksimal. materi dari guru dengan
Pada saat pembelajaran IPAS baik. Namun, asesmen
berlangsung guru menanamkan enam diagostik pada
dimensi profil pelajar Pancasila pembelajaran IPAS belum
dalam kegiatan pembelajaran. terlaksana secara optimal.
3. Evaluasi pembelajaran IPAS 1. Asesmen diagnostik
berbasis kurikulum merdeka di belum terlaksana secara
kelas IV SD Negeri Tahunan maksimal karena guru
Yogyakarta. mengalami kesulitan
dalam pembuatan soal.
Evaluasi pembelajaran dalam 2. sesmen formatif
kurikulum merdeka disebut asesmen. terlaksana dengan baik
Asesmen dalam proses pembelajaran di setiap akhir
sesuai kurikulum merdeka ada tiga pembelajaran.
yaitu asesmen diagnostik, asesmen 3. Asesmen sumatif
formatif dan asesmen sumatif. dilaksanakan melalui
Asesmen diagnostik kognitif pada Penilaian Harian,
pembelajaran IPAS di kelas IV Penilaian Tengah
belum terlaksana secara maksimal. Semester dan Penilaian
Asesmen formatif dan sumatif sudah Akhir Semester.
terlaksana dengan baik dan susah Asesmen sumatif sudah
disesuaikan dengan tingkat terlaksana secara
kemampuan setiap peserta didik. maksimal.
Guru mengalami kesulitan dalam
membuat soal asesmen diagnostik
kognitif dan asesmen sumatif karena
di kelas IV terdapat peserta didik
inklusi. Asesmen yang dilakukan
dalam pembelajaran IPAS sangat
membantu guru dalam menilai
kompetensi peserta didiknya dan
melihat kesuksesan kegiatan belajar
mengajar yang telah dilakukan dalam
kurun waktu tertentu.
100

c. Penyajian Data

Gambar 4. 1 Penyajian Data


Dalam penelitian ini mendeskripsikan data yang telah direduksi secara

jelas dan singkat kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini menyajikan data

berupa deskripsi mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka

di SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan

Yogyakarta sudah disesuaikan dengan kriteria kurikulum merdeka. Guru

membuat perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran IPAS. Dalam


101

membuat perencanaan pembelajaran IPAS ada beberapa hal yang dilakukan

oleh guru yaitu menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), menyusun Tujuan

Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), membuat

dan mengembangkan modul ajar, memilih model dan metode pembelajaran

yang tepat, mempersiapkan media pembelajaran, menggunakan strategi

pembelajaran yang tepat, menggunakan sumber belajar yang bervariasi dan

mudah diakses seperti: buku paket, LKS, youtube, dan internet. Kemudian

guru membuat soal evaluasi pembelajaran (asesmen) untuk diberikan kepada

peserta didik.

Pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan

Yogyakarta sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan sudah

sesuai dengan kurikulum merdeka. Pada pelaksanaan pembelajaran meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru mengajar

dengan menggunakan media, sumber belajar yang bervariasi, menggunakan

model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari,

peserta didik belajar secara berkelompok, pembelajaran juga dilakukan secara

kontekstual. Guru juga menanamkan 6 dimensi profil pelajar Pancasila

kepada dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran IPAS di kelas IV

dilaksanakan secara berdiferensiasi, namun masih belum dapat terlaksana

secara maksimal karena guru masih mengalami dan masih dalam tahap

belajar. Pembelajaran IPAS yang dilaksanakan di kelas IV sudah interaktif

dan menyenangkan.
102

Evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta

dilakukan melalui pemberian asesmen yang terdapat dalam proses

pembelajaran sesuai kurikulum merdeka ada tiga yaitu asesmen diagnostik,

asesmen formatif dan asesmen sumatif. Knetiga asesmen ini telah

dilaksanakan dalam pembelajaran IPAS, namun untuk asesmen diagnostik

kognitif pada pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana secara

maksimal. Untuk asesmen formatif sudah terlaksana dengan baik dan

diberikan pada setiap akhir pembelajaran IPAS. Asesmen sumatif sudah

terlaksana dengan baik, asesmen ini diberikan ketika PH, PTS, dan PAS.

d. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah disajikan dalam bentuk deskriptif, kemudian

telah dianalisis dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV

SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Guru telah menyusun perencanaan pembelajaran sesuai ketentuan

kurikulum merdeka. Perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan

dituangkan ke dalam modul ajar. Dalam membuat perencanaan

pembelajaran guru terlebih dulu menganalisis capaian pembelajaran,

menyusun tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran,

membuat dan mengembangkan modul ajar, penyusunan materi pelajaran,

memilih dan mempersiapkan media pembelajaran, penggunaan

pendekatan dan metode pembelajaran, dan membuat soal evaluasi

(asesmen) untuk penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan


103

dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

2) Pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV

SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dapat terlaksana dengan baik. Guru

telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas IV, namun

belum terlaksana secara maksimal. Guru mengalami beberapa kendala

dalam pelaksanaan pembelajaran secara diferensiasi, guru juga masih

tahap mempelajari setiap karakter peserta didiknya, dan guru saat ini

masih dalam tahap penyesuaian dengan kurikulum merdeka.

Pembelajaran IPAS yang dilaksanakan di kelas meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam melaksankan

pembelajaran di kelas guru mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik

mungkin, guru juga menyampaikan materi secara jelas, menggunakan

media, kegiatan belajar yang dilakukan bervariasi, guru menggunakan

strategi konteksual sehingga peserta didik mampu lebih cepat menerima

dan memahami apa yang dipelajari. Peserta didik sangat antusias dan

aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS dan setiap diakhir

pembelajaran IPAS guru selalu memberikan soal evaluasi kepada peserta

didik.

3) Evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV SD

Negeri Tahunan Yogyakarta.

Evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV sudah terdapat asesmen


104

diagnostik, formatif dan sumatif. Untuk asesmen formatif sudah

terlaksana dengan baik, dapat dibuktikan dari pernyataan peserta didik

setiap diakhir pembelajaran terdapat kegiatan evaluasi melalui

pengerjaan soal atau kuis terkait materi yang telah dipelajari pada setiap

pertemuan. Untuk asesmen sumatif juga sudah ada dilakukan pada

pembelajaran IPAS, asesmen sumatif dilaksanakan ketika Penilaian

Harian, Penilaian Tengah Semester, dan Penilaian Akhir Semester.

Namun, untuk asesmen diagnostik belum terlaksana secara maksimal

dalam pembelajaran IPAS di kelas IV, Guru masih mengalami kendala

dan kesulitan saat ini guru juga masih tahap belajar dan penyesuaian

terkait asesmen diagnostik sesuai kurikulum merdeka.

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi yang telah dilakukan mengenai penerapan kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta, maka

hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV

SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Perencanaan pembelajaran adalah suatu cara untuk menyusun hasil

analisis perkembangan siswa yang berkaitan dengan kebutuhan belajar

siswa. Perencanaan pembelajaran yang baik, diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran dan program pembelajaran harus

dilakukan oleh guru karena keberhasilan siswa sangat tergantung pada


105

perencanaan yang disusun oleh guru. Soekamto (2022: 4) menyatakan

bahwa perencanaan merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan dan

penilaian dalam proses implementasi pembelajaran. Agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai efektif dan efisien, maka perencanaan harus

dilakukan dengan baik. Perencanaan ini, akan sangat menunjang kegiatan

yang berlangsung di dalam kelas dari awal hingga akhir pembelajaran.

Tahap perencanaan pembelajaran dapat bersifat jangka pendek atau jangka

panjang sebagai persiapan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah

dan guru kelas IV dapat diketahui bahwa persiapan guru menghadapi

kurikulum merdeka ini dengan cara mempersiapkan wawasan dan informasi

mengenai kurikulum merdeka dengan cara mengikuti beberapa pelatihan

dan workshop yang guru diadakan oleh lembaga pendidikan maupun

swasta. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pihak sekolah atau guru lebih

memahami tentang kurikulum merdeka supaya penerapan kurikulum

merdeka dalam proses pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.

Guru sangat berperan penting dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka pada proses pembelajaran yang akan di laksanakan di kelas. Guru

saat ini masih dalam tahap penyesuaian dan terus belajar agar perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang

dilakukan sesuai dengan kurikulum merdeka yang berlaku saat ini.

Perencanaan merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan dan

penilaian dalam proses implementasi pembelajaran. Agar tujuan


106

pembelajaran dapat tercapai efektif dan efisien, maka perencanaan

dilakukan dengan baik. Perencanaan yang akan dilakukan dituangkan ke

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP atau Modul Ajar). Dalam

kurikulum merdeka perencanaan pembelajaran dituangkan dalam empat

usun secara komprehensif dalam bentuk narasi dan disesuaikan dengan

tahap perkembangan peserta didik serta dibagi berdasarkan fase usia.

Kemudian guru merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang

mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan peserta didik.

Guru membuat dan mengembangkan modul ajar yang bersifat

esensial, menarik, bermakna, relevan dan kontekstual. Selanjutnya kegiatan

penyusunan materi pelajaran, pemiliha media pembelajaran, pemilihan

pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat, pembuatan soal evaluasi

dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas IV SD Negeri Tahunan,

modul ajar yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran IPAS mengacu pada modul ajar yang

telah diberikan oleh Kemendikbud, kemudian dimodifikasi oleh guru

berdasarkan kebutuhan dan gaya belajar setiap peserta didik di kelas IV.

Selain memodifikasi modul ajar, guru juga terkadang membuat

modul ajar secara mandiri dengan tujuan agar kegiatan pembelajaran yang

dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didiknya karena yang
107

guru lebih mengetahui keadaan kelas dan karakter setiap peserta didik.

Modul ajar yang digunakan ini merupakan skenario pembelajaran yang

dimuat secara singkat di dalamnya memuat beberapa hal yaitu satuan

pendidikan, kelas/semester, hari, alokasi waktu, Capaian Pembelajaran

(CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran, dimensi profil

pelajar Pancasila, pendekatan, model dan metode, materi, kegiatan

pembelajaran, alat/media yang digunakan, bahan ajar, LKPD, dan soal

evaluasi pembelajaran melalui kuis.

Dalam merancang perencanaan pembelajaran terdapat beberapa

kendala yang dialami guru yaitu dalam membuat modul ajar dan membuat

soal asesmen. Kendala yang dialami guru pada saat membuat atau

mengembangkan modul ajar yaitu keterbatasan waktu. Guru kelas IV

mengatakan bahwa sebagai seorang pendidik tugas guru tidak hanya

sekedar mengajar di kelas saja, namun juga masih banyak kegiatan lain yang

harus dilakukan oleh guru seperti administrasi, pertemuan dengan orang tua

siswa, kegiatan rapat guru, KKG, dan kegiatan lainnya. Ketika membuat

modul ajar tidak dapat dengan waktu yang singkat karena banyak yang harus

dipersiapkan dan disesuaikan karena pembelajaran yang dirancang harus

sesuai kurikulum merdeka yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Di kelas IV

terdapat peserta didik inklusi sehingga modul ajar yang disusun guru harus

disesuaikan dan dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didiknya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV


108

SD Negeri Tahunan Yogyakarta.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk memberi pengalaman

belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Gafur (2012: 147)

menyatakan bahwa pada tahap pelaksanaan pembelajaran berlangsung guru

diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta

psikologis peserta didik. Sepanjang proses pembelajaran, guru harus

memperhatikan apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai

dengan tahapan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar peserta

didik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri

Tahunan dilakukan secara terjadwal. Pembelajaran IPAS pada hari Senin,

12 Desember 2022 dimulai pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 08.35

WIB. Pembelajaran IPAS pada hari Jumat, 16 Desember 2022 dimulai

pukul 9.15 WIB sampai dengan pukul 10.25 WIB. Pembelajaran IPASdi

kelas IV dilaksanakan secara tatap muka. Kegiatan pembelajaran IPAS yang

dilaksanakan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada

peserta didik, kemudian peserta didik menjawab salamyang diberikan oleh

guru. Sebelum memulai pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk


109

berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas.

Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan, guru memberikan

motivasi kepada peserta didik berupa yel-yel dengan tujuan agar peserta

didik semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS. Guru

mengecek kehadiran peserta didik kelas IV, kemudian menyampaikan

tujuan dari inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini, sebelum

menyampaikan materi pembelajaran guru terlebih dulu mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik mengenai pengetahuan yang berkaitan

dengan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran hari ini.

Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan belum terdapat

pemberian asesmen diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal

pembelajaran tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu

nasional untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan

negara, dan pada saat pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran

(asesmen formatif) tidak terdapat perbedaan soal antara peserta didik inklusi

dan peserta didik yang non inklusi. Metode yang digunakan guru dalam

pembelajaran IPAS yaitu metode ceramah, permainan, tanya jawab, dan

diskusi dengan peserta didik bertujuan agar peserta didik dapat berpikir

kritis, mandiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal yang baru,

dan dapat bekerjasama dengan baik dengan temannya.

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan materi yang akan

dipelajari, dalam pembelajaran IPAS guru menggunakan sumber belajar

yaitu buku paket, LKS, youtube, dan informasi materi dari internet. Untuk
110

mendukung agar materi pelajaran dapat diterima oleh peserta didik guru

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi manfaat gaya

gravitasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu media jarum lingkaran manfaat

gaya gravitasi. Pada proses pembelajaran IPAS yang berlangsung guru

melibatkan peserta didik untuk mengamati video mengenai gaya gravitasi

dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mengamati video pembelajaran peserta didik diajak untuk

berdiskusi tentang apa yang diketahui dan yang belum dipahami dari video

tersebut, kemudian guru dan peserta didik menyimpulkan bersama terkait

isi dan informasi yang didapatkan dari video pembelajaran tersebut. Peserta

didik sudah mendapatkan informasi dan memahami mengenai definisi gaya

gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPAS juga dilakukan di luar kelas, guru menerapkan metode

pembelajaran kontekstual.

Peserta didik kelas IV dibentuk menjadi 4 kelompok, kemudian guru

memberikan LKPD untuk dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Guru

terlebih dulu menjelaskan instruksi dalam pengerjaan LKPD dan peserta

didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila belum memahami instruksi

yang dijelaskan oleh guru. Guru telah mempersiapkan benda dan bahan

lainnya yang diperlukan untuk pengerjaan LKPD tersebut. LKPD yang

diberikan oleh guru bersifat eksperimen dan praktik langsung dilapangan

sekolah. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan

dan benda yang telah diberikan oleh guru untuk membuktikan teori gaya
111

gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian hasil penemuan setiap kelompok dipersentasikan didepan kelas.

Guru bersama peserta didik mengevaluasi rangkaian aktivitas

pembelajaran untuk memperoleh kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru memberikan refleksi

terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan guru

memberikan evaluasi pembelajaran untuk peserta didik melalui kuis diakhir

pembelajaran. Pembelajaran IPAS diakhiri dengan berdoa yang dipimpin

oleh salah satu peserta didik.

3. Evaluasi pembelajaran IPAS berbasis kurikulum merdeka di kelas IV SD

Negeri Tahunan Yogyakarta.

Evaluasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka disebut sebagai

asesmen. Asesmen merupakan istilah umum yang diartikan sebagai suatu

proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam membuat

keputusan tentang siswa, kurikulum, program dan kebijakan pendidikan.

Asesmen adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil

belajar dari siswa guna mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan

pertimbangan tertentu. Komarawati (2020: 6) menyimpulkan bahwa

evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,

berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan

penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai


112

komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu

sebagai bentuk pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

Pada implementasi pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri

Tahunan, guru juga melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi

pembelajaran yang dilakukan guru bertujuan untuk mengetahui seberapa

jauh pemahaman yang dimiliki siswa mengenai materi IPAS yang telah

disampaikan oleh guru. Selain untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,

evaluasi pembelajaran ini juga digunakan guru untuk menyusun laporan

kemajuan belajar peserta didik yang akan diberikan kepada orang tua.

Bentuk evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan yaitu

dengan pelaksanaan asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen

sumatif.

Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik

untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,

sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan

kondisi peserta didik. Asesmen diagnostik dilaksanakan ada dua jenis,

yaitu asesmen non kognitif dan asesmen kognitif. Asesmen diagnostik pada

pembelajaran IPAS di kelas IV belum terlaksana dengan baik. Asesmen

diagnostik yang telah dilakukan yaitu asesmen diagnostik non kognitif.

Guru menyediakan link googleform untuk diisi oleh peserta didik dengan

bantuan orang tuanya.


113

Hasil dari googleform yang telah dikerjakan oleh peserta didik dapat

membantu guru untuk mengetahui karakter peserta didiknya, gaya

belajarnya, kompetensi yang dimiliki dan kelemahan peserta didik dalam

belajarnya. Sehingga guru dapat menyesuaikan pembelajaran yang

dilakukan dengan gaya belajar dan kemampuan yang dimiliki peserta

didiknya. Namun, untuk asesmen diagnostik kognitif belum dilaksanakan

oleh guru, guru mengalami beberapa kendala dan kesulitan dalam

pembuatan soal dan masih banyak hal yang perlu dipelajari guru terkait

asesmen diagnostik.

Asesmen formatif merupakan aktivitas yang dilakukan guru dan

peserta didik yang bertujuan untuk memantau kemajuan belajar peserta

didiknya selama proses belajar berlangsung. Penilaian ini akan memberikan

umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran, mengetahui dan

mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Tujuan

dilakukannya asesmen formatif untuk memperbaiki proses pembelajaran,

untuk menentukan tingkat kemampuan siswa, memperoleh informasi

mengenai kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan dan

menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau

memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif dan dapat meningkatkan

kompetensi siswa.

Untuk asesmen formatif diberikan guru di akhir pembelajaran IPAS

pada setiap pertemuan. Asesmen formatif yang diberikan guru kepada

peserta didik berupa kuis dan untuk soalnya sesuai dengan materi yang telah
114

dipelajari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat pembelajaran

IPAS berlangsung dapat diketahui bahwa soal asesmen formatif yang

diberikan kepada peserta didik tidak ada perbedaan anatara anak inklusi dan

anak non inklusi. Namun, pada saat dilakukan wawancara terkait evaluasi

pembelajaran IPAS guru menjelaskan bahwa untuk soal asesmen formatif

yang diberikan kepada peserta didik berupa kuis disetiap akhir pembelajaran

terkadang tidak dibedakan tingkat levelnya atau soalnya antara peserta didik

non inklusi dengan peserta didik yang inklusi.

Guru memiliki alasan tersendiri dalam hal ini yaitu menurut guru

ketika materi pembelajaran yang tidak terlalu sulit untuk dipahami dan

dimengerti oleh peserta didiknya maka soal evaluasi diakhir pembelajaran

tidak dibedakan. Namun, jika pembelajaran yang dilakukan sulit untuk

dipahami dan butuh menggunakan rumusan dalam mengerjakan soalnya

maka soal yang diberikan kepada peserta didik dibedakan dan disesuaikan

dengan kemampuan dan gaya belajar peserta didiknya.

Asesmen sumatif merupakan suatu aktivitas penilaian yang

menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan

pada kinerja peserta didik. Kegiatan penilaian ini dikakukan ketika seluruh

materi pelajaran telah selesai. Asesmen sumatif digunakan untuk

menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir pembelajaran dan asesmen

sumatif dirancang untuk melihat pencapaian keseluruhan siswa secara

sistematis. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV maka dapat

diketahui bahwa asesmen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi


115

peserta didik, dan diarahkan untuk pelaporan di akhir suatu pembelajaran.

Asesmen sumatif dilakukan saat Penilaian Harian, Penilaian Tengah

Semester, dan Penilaian Akhir Semester.

Soal yang diberikan guru ketika dilaksanakan asesmen sumatif,

sudah sesuai dengan materi yang telah dipelajari, dan telah disesuaikan

dengan tingkat kemampuan yang dimiliki setiap peserta didiknya. Asesmen

sumatif berfungsi untuk mengukur kemampuan dan pemahaman peserta

didik terhadap pembelajaran yang dilaksankan, sebagai sarana memberikan

umpan balik kepada peserta didik untuk memberikan umpan balik kepada

guru yang mengajar, sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, dan

sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik. Selain tes tertulis guru juga

melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan keaktifan siswa pada saat

proses pembelajaran daring berlangsung. Kriteria ketuntasan minimal

(KKM) muatan IPAS telah ditetapkan oleh sekolah.


BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil deskripsi data sesuai

dengan fokus penelitian terkait penerapan kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan anatara lain:

1. Perencanaan atau persiapan guru dalam pembelajaran IPAS efektif sesuai

dengan kriteria pelaksanaan kurikulum merdeka dalam proses

pembelajaran. Hal ini diketahui dari data yang disampaikan oleh

narasumber dan hasil kegiatan observasi pada pembelajaran IPAS di kelas

IV, bahwa semua guru telah membuat administrasi pembelajaran.

Persiapan mengajar dilaksanakan dengan penyusunan perangkat

pembelajaran, yang berpedoman pada kurikulum merdeka yang

dikeluarkan oleh Kemendikbud. Guru dalam menyusun rencana

pembelajaran dengan melaksanakan menganalisis Capaian Pembelajaran

(CP) untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan

Pembelajaran (ATP), membuat dan mengembangkan modul ajar,

pengembangan pada materi pokok pembelajaran, strategi, skenario proses

pembelajaran, metode penilaian dan sumber belajar.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat berjalan dengan baik.

Guru menciptakan pembelajaran yang kolaboratif, interaktif dan

kontekstual. Pada saat pembelajaran IPAS berlangsung guru menanamkan

116
117

enam dimensi profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran. Guru

mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak

berdoa, mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, siswa

diminta untuk dapat belajar secara berkelompok, siswa di ajak untuk

bernalar kritis melalui pertanyaan dan menyimpulkan apa yang telah

dipelajari, siswa diajak untuk kreatif melalui menggunakan media

pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru. Dalam pembelajaran IPAS

guru menggunakan strategi belajar secara kontekstual, peserta didik diajak

belajar di luar kelas untuk mengamati dan menemukan hal yang ingin

diketahui melalui apa yang ada dilingkungan sekolah.

3. Bentuk evaluasi pada pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan

yaitu dengan pelaksanaan asesmen diagnostik, asesmen formatif dan

asesmen sumatif. Asesmen diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas IV

belum terlaksana dengan baik. Asesmen diagnostik yang telah dilakukan

yaitu asesmen diagnostik non kognitif. Guru menyediakan link googleform

untuk diisi oleh peserta didik dengan bantuan orang tuanya, hasil dari

googleform yang telah dikerjakan oleh peserta didik dapat membantu guru

untuk mengetahui karakter peserta didiknya, gaya belajarnya, kompetensi

yang dimiliki dan kelemahan peserta didik dalam belajarnya.

Untuk asesmen formatif diberikan guru di akhir pembelajaran IPAS

pada setiap pertemuan. Asesmen formatif yang diberikan guru kepada

peserta didik berupa kuis dan untuk soalnya sesuai dengan materi yang telah

dipelajari. Tujuan dilakukannya asesmen formatif untuk memperbaiki


118

proses pembelajaran, untuk menentukan tingkat kemampuan siswa,

memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pembelajaran

yang telah dilakukan dan menggunakan informasi tersebut untuk

memperbaiki, mengubah atau memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif

dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Asesmen kegiatan penilaian ini

dilakukan ketika seluruh materi pelajaran telah selesai. Asesmen sumatif

dilakukan saat Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, dan Penilaian

Akhir Semester. Selain tes tertulis guru juga melakukan pengamatan

terhadap tingkah laku dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran

daring berlangsung.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disimpulkan, maka terdapat dua

implikasi terkait penelitian mengenai penerapan kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta yaitu implikasi

teoritis dan implikasi praktis.

1. Implikasi Teoritis

Pada penelitian ini peneliti berforkus pada penerapan kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan

Yogyakarta. Dalam penerapan kurikulum merdeka guru mempunyai peran

yang sangat penting karena agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Melalui penerapan kurikulum merdeka terutama dalam

pembelajaran IPAS tersebut harapannya siswa menjadi semakin aktif dalam

mengikuti pembelajaran dengan melakukan pembelajaran yang lebih


119

berfokus pada siswa atau student centered. Keberhasilan penerapan

kurikulum merdeka tentunya guru harus memahami bagaimana hal yang

harius dipersiapkan terlebih dahulu dalam menyusun rencana pembelajaran,

membuat dan mengembangkan modul ajar, pengembangan pada materi

pokok pembelajaran, strategi, skenario proses pembelajaran, metode

penilaian dan sumber belajar.

2. Implikasi Praktis

a. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana perencanaan atau persiapan

guru dalam pembelajaran IPAS di kelas IV. Persiapan mengajar

dilaksanakan dengan penyusunan perangkat pembelajaran, yang

berpedoman pada kurikulum merdeka yang dikeluarkan oleh

Kemendikbud. Dan bagaimana peranan guru dalam menyusun rencana

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPAS.

b. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran

IPAS di kelas IV. Pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan

bagaimana proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan guru

menciptakan pembelajaran yang kolaboratif, interaktif dan kontekstual

sehingga dalam penerapan kurikulum merdeka dalam berjalan dengan

baik.

c. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana bentuk evaluasi pada

pembelajaran IPAS di kelas IV. Bentuk evaluasi pada pembelajaran

yaitu dengan pelaksanaan asesmen diagnostik, asesmen formatif dan

asesmen sumatif. Dengan adanya beberapa evaluasi pembelajaran yang


120

dilakukan diharapkan untuk mampu mengetahui sejauh mana

keberhasilan penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS.

C. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hendaknya kompetensi guru perlu ditingkatkan. Hal itu bisa

dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas pengiriman guru-guru

mengikuti seminar, workshop, pelatihan, sehingga persiapan mengajar,

konsep pembelajaran dan konsep pengembangan penilaian sesuai dengan

rambu-rambu implementasi kurikulum merdeka.

2. Bagi guru, hendaknya dapat membuat modul ajar yang menyesuaikan

kondisi kelas dan kebutuhan belajar siswa, guru perlu meningkatkan

pengetahuannya mengenai asesmen diagnostik dan melaksanakan asesmen

diagnostik sebelum pembelajaran dimulai agar mengetahui psikologis dan

pengetahuan peserta didiknya sehingga penerapan kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS dapat berjalan dengan lebih maksimal.

3. Bagi siswa, sebaiknya siswa lebih tertib dan dapat bekerjasama dalam

proses pembelajaran di kelas agar penerapan kurikulum merdeka terutama

pada pembelajaran IPAS dapat terlaksana dengan baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat lebih mengembangkan

penelitian lebih luas dan mendalam agar informasi yang didapat lebih

banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Angga, et al. 2022. “Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum


Merdeka di Sekolah Dasar,” Jurnal Basic Edu (Vol. 6 Nomor 4). Hlm.
1876-5889.
Anggraena, Y. et al. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Anggraena, Yogi. et al. 2021. Kurikulum Untuk Pemulihan Pembelajaran. Jakarta:
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Ahmad Teguh Purnawanto. 2022. “Perencanaan Pembelajaran Bermakna dan
Asesmen Kurikulum Merdeka,” Jurnal Ilmiah Pedagogy (Vol. 15 Nomor
1). Hlm. 75-94.
Asih Widi Wisudawati, E. S. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Amalia, M. 2022. “Inovasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Di Era
Society 5.0 Untuk Revolusi Industri 4.0,” Seminar Nasional Sosial Sains,
Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA) (Vol. 1 Nomor 1-6). Hlm. 2-6.
Ahdar Djamaluddin, S. S. 2019. Belajar dan Pembelajaran. Sulawesi Selatan:
CV. Kaaffah Learning Center.
Aprima, D., & Sari, S. 2022. "Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD,"
Cendikia: Media Jurnal Ilmiah Pendidikan. (Vol. 13 Nomor 1). Hlm. 95-
101.
Hikmah, Nurul. 2022. Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis AL QUR’AN.
Tangerang Selatan: Bait Qur’any Multimedia.
Kumala, Nur Farida. (2016). Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Malang: Ediide
Infografika.
Hadi dan Dendi Wijaya Saputra. 2022. “Persepsi Guru Sekolah Dasar Jakarta
Utara Dan Kepulauan Seribu Tentang Kurikulum Merdeka,” Holistika
Jurnal Ilmiah PGSD. (Vol. 6 Nomor 1). Hlm. 28-32.
Handoyo, H. S. 2022. Perencanaan Pembelajaran Geografi. Madiun: CV. Bayfa
Cendikia Indonesia.
Ineu Sumarsih, T. M. 2022. “Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di
Sekolah Penggerak Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu. (Vol.6 Nomor
5). Hlm. 1-11.
Ketamansiswaan, T. D. 2014. Materi Kuliah Ketamansiswaan. Yogyakarta:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

121
122

Kemdikbudristek, Dokumen Kurikulum Merdeka 2022


http://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/.
Kumala, F. N. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Malang: Edi ide
Infografika.
Maulida, U. 2022. “Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum
Merdeka,” Tarbawi: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam. (Vol.5
Nomor 2). Hlm. 130-138.
Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja.
Narawaty dan Taufik Nugroho. 2022. “Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (2020-
2021), Dan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Merdeka (2022) Mata
Pelajaran Bahasa Inggris: Suatu Kajian Bandingan,” Sinastra. (Vol. 1).
Hlm. 373-382.
Nurjannah, Siti; Wicaksono, Iwan; Budiarso, Aris Singgih. 2018. “Kajian
Pembelajaran IPA Dengan Model Pengintegrasian,” FKIP e-Proceeding.
(Vol. 3 Nomor 1). Hlm. 341-346.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKPI).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitiatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purbosari, P. 2016. “Pembelajaran Berbasis Proyek Membuat Ensiklopedia
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Meningkatkan Academic Skill
pada Mahasiswa,” Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan.
(Vol. 6 Nomor 3). Hlm. 231-238.
Pohan, S. A. 2021. “Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri
017 Desa Tandan Sari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar,”
Reporsitory upi. Hlm. 34-35.
Kurniawan, H. 2021. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian.
Sleman: Deepublish.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 56 tahun (2022) Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Jakarta:
Depdiknas.
Prihantini, A. O. 2022. "Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Jarak
Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19," Jurnal Basicedu. (Vol.6 Nomor.1). Hlm. 116-
128.
Sarumaha, D. H. 2020. Teori Pengenalan Ilmu Pengetahuan Alam Sejak Dini. Jawa
Tengah: PM Publisher.
123

Ujang Cepi Barlian, S. S. 2022. “Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam


Meningkatkan Mutu Pendidikan,” Journal of Educational and Language
Research. (Vol.1 Nomor 12). Hlm. 1-14.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana
124

LAMPIRAN
125

Lampiran 1. Surat Keputusan


126
127

Lampiran 2. Surat Observasi Awal


128

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian


129

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian


130

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah


INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Identitas informan
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Waktu pengambilan data :
1. Bagaimana tanggapan Ibu mengenai kurikulum merdeka?
2. Sejak kapan kurikulum merdeka di terapkan di sekolah SD Negeri Tahunan?
3. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka apakah SD Tahunan bekerjasama
dengan pihak lain Ibu? Siapa saja pihak yang terlibat?
4. Apakah pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah ini sudah berjalan
dengan baik Ibu?
5. Bagaimana kesiapan Ibu selaku kepala sekolah agar pengimplementasian
kurikulum merdeka di SD Tahunan berjalan dengan baik?
6. Menurut Ibu apa tujuan dilaksanakan kurikulum merdeka di sekolah ini?
7. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan kurikulum
merdeka di sekolah ini Ibu?
8. Apa saja program yang sudah dilaksanakan atau masih direncanakan untuk
guru dalam penerapan kurikulum merdeka di kelas 1 dan IV Ibu?
9. Apakah dalam penyusunan kurikulum disesuaikan dengan program yang
akan dilaksanakan sekolah Ibu?
10. Apakah masukan-masukan dari tahun ajaran lalu dijadikan pertimbangan
dalam penyusunan kurikulum Ibu?
11. Menurut Ibu bagaimanakah kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan siswa
dalam kegiatan pembelajaran?
12. Menurut Ibu adakah hambatan yang di alami sekolah dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka pada pembelajaran?
131

13. Apakah Ibu sebagai Kepala Sekolah menginstruksikan suatu hal dalam
pelaksanaan pembelajaran baik dari segi persiapan, pelaksanaan, kegiatan
akhir dan juga evaluasi pembelajaran?
14. Menurut Ibu bagaimanakah metode yang digunakan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum merdeka di SD Tahunan?
132

Lampiran 6. Pedoman Wawancara Guru

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS IV

Identitas informan
Nama :
Usia :
Guru kelas :
Jenis kelamin :
Waktu pengambilan data :

1. Apakah sekolah sudah memiliki dokumen Capaian Pembelajaran (CP)?

2. Apakah Bapak sudah membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)?

3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada mata pelajaran apakah yang sudah

Bapak susun?

4. Bagaimanakah Menyusun langkah-langkah dalam membuat Alur Tujuan

Pembelajaran (ATP)?

5. Apakah Bapak sudah membuat modul ajar kurikulum merdeka?

6. Menurut Bapak apa karakteristik modul ajar pada mata pelajaran IPAS?

7. Apakah modul ajar yang telah Bapak susun sudah dapat memenuhi

kebutuhan belajar siswa?

8. Apa saja kendala saat pembuatan modul ajar?

9. Bagaimana menyusun langkah-langkah yang dilakukan Bapak pada saat

pembuatan modul ajar?

10. Media apa saja yang Bapak gunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran?

11. Apakah sekolah memiliki media pembelajaran yang memadai?


133

12. Strategi seperti apa yang Bapak gunakan ketika menyampaikan materi

pembelajaran?

13. Apakah media pembelajaran yang Bapak gunakan dapat membantu

memperjelas siswa dalam menerima materi?

14. Model pembelajaran apakah yang sering Bapak gunakan dalam

pembelajaran IPAS?

15. Apa saja yang harus dijadikan pertimbangan dalam memilih model

pembelajaran yang tepat?

16. Bagaimana model pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum

merdeka yang berlaku saat ini?

17. Faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangan untuk menentukan metode

mengajar yang tepat dalam pembelajaran?

18. Faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangan untuk menentukan metode

mengajar yang tepat dalam pembelajaran?

19. Mengapa harus ada pendekatan dalam proses pembelajaran?

20. Pertimbangan apa saja yang mendasari ketika Bapak memilih suatu

pendekatan pembelajaran?

21. Sumber belajar apa saja yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

IPAS? Di peroleh dari manakah sumber belajar tersebut?

22. Apakah sumber belajar yang Bapak gunakan dapat diperoleh dengan

mudah?

23. Apakah yang menjadi pertimbangan bagi Bapak dalam menentukan

sumber belajar?
134

24. Apakah Bapak sudah melakukan asesmen diagnostik dalam pembelajaran

IPAS

25. Apakah asesmen diagnostik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?

26. Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat asesmen diagnostik?

27. Kapan Bapak memberikan soal asesmen formatif pada siswa?

28. Apakah tantangan bagi Bapak guru dalam merancang asesmen formatif?

29. Dengan dilaksanakannya asesmen formatif pada pembelajaran apakah

sangat bermanfaat bagi Bapak guru untuk mengukur pemahaman siswa

terhadap pembelajaran yang dilaksanakan?

30. Apakah hasil asesmen sumatif sangat berpengaruh bagi kenaikan kelas

siswa?

31. Kapan Bapak/Ibu memberikan soal asesmen sumatif pada siswa?

32. Apakah tantangan bagi Bapak guru dalam merancang asesmen sumatif?

33. Dengan dilaksanakannya asesmen sumatif pada pembelajaran apakah

sangat bermanfaat bagi Bapak guru untuk mengukur pemahaman siswa

terhadap pembelajaran yang dilaksanakan?


135

Lampiran 7. Pedoman Wawancara Peserta Didik


INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Identitas informan
Nama :
Kelas :
Usia :
Jenis kelamin :
Sekolah :
Waktu pengambilan data :
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPAS?

2. Apakah kamu memahami materi yang disampaikan guru saat pembelajaran

berlangsung?

3. Apakah yang kamu sukai dalam pembelajaran IPAS?

4. Apakah kamu lebih mudah memahami materi pelajaran jika guru mengajar

menggunakan media pembelajaran?

5. Kesulitan apa yang kamu alami saat mengikuti pembelajaran IPAS?

6. Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam pembelajaran

IPAS?

7. Apakah sebelum pembelajaran IPAS dimulai guru memberikan pertanyaan

atau soal terkait materi yang akan dipelajari?

8. Apakah dalam pembelajaran IPAS terdapat penilaian formatif?

9. Apakah dalam pembelajaran IPAS terdapat penilaian sumatif?

10. Apakah soal evaluasi yang diberikan oleh guru sesuai dengan materi yang

telah dipelajari?
136

11. Faktor apa saja yang membuat kamu kesulitan dalam mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan oleh guru?

12. Apa saja upaya yang kamu lakukan dalam mengatasi kesulitan pengerjaan

soal evaluasi yang diberikan oleh guru?


137

Lampiran 8. Pedoman Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

No Aspek yang diamati Deskripsi


1. Guru Mengucapkan salam sesudah
memasuki ruangan kelas.
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran.
3. Terdapat kegiatan literasi sebelum
memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi belajar
kepada peserta didik secara
kontekstual.
5. Guru mempresensi kehadiran peserta
didik.
6. Guru mengajak siswa menyanyikan
salah satu lagu Nasional untuk
meningkatkan rasa Nasionalisme pada
diri peserta didik.
7. Guru mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
(Apersepsi).
8. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
9. Guru menyampaikan cakupan materi
dan uraian kegiatan pembelajaran.
10. Guru menggunakan teknik
penyampaian materi yang sesuai.
11. Metode yang digunakan guru dalam
penyampaian materi sudah sesuai.
12. Sumber belajar yang digunakan sesuai
dengan materi pembelajaran.
13. Guru menggunakan media belajar yang
sesuai dengan materi dan kebutuhan
belajar peserta didik.
14. Guru melibatkan peserta didik dalam
proses pembelajaran yang dilakukan
(kegiatan diskusi, mengamati, menalar,
dan menyimpulkan).
15. Guru memberikan LKPD bagi peserta
didik.
16. Guru memandu peserta didik dalam
mengerjakan LKPD.
138

LEMBAR OBSERVASI GURU

No Aspek yang diamati Deskripsi


17. Guru bersama siswa mengevaluasi
rangkaian aktivitas pembelajaran untuk
memperoleh kesimpulan dari materi
yang sudah dipelajari.
18. Guru memberikan umpan balik
terhadap proses pembelajaran
(Refleksi).
19. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
berupa tugas baik secara individual
maupun berkelompok.
20. Guru menginformasikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
21. Guru memberikan motivasi peserta
didik agar bersemangat belajar
dirumah.
22. Terdapat evaluasi formatif dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
22. Guru mengajak peserta didik untuk
berdoa setelah pembelajaran selesai.
139

Lampiran 9. Pedoman Observasi Peserta Didik


LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK

No Deskripsi Keterangan
1. Peserta didik menunjukkan sikap siap untuk
mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik dapat berdoa dengan sikap yang
baik.
3. Peserta didik melakukan literasi dengan baik.
4. Peserta didik memiliki minat dan motivasi belajar
5. Peserta didik menyanyikan lagu Nasional dengan
sikap yang baik dan penuh semangat.
6. Peserta didik dapat mengingat materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya.
7. Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan
guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
8. Peserta didik memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi.
9. Peserta didik diminta untuk mengamati video
pembelajaran yang diberikan guru.
10. Peserta didik diminta untuk memahami dan
menganalisis materi yang ada divideo (Menalar).
11. Peserta didik diminta untuk mencari informasi
mengenai materi yang terdapat pada video
pembelajaran melalui buku paket maupun LKS.
12. Peserta didik memiliki rasa tanggung jawab
dalam mengerjakan LKPD yang diberikan oleh
guru.
13. Peserta didik menunjukan sikap yang baik dalam
mengerjakan LKPD.
14. Peserta didik mengevaluasi rangakaian
pembelajaran yang dilakukan sehingga
menghasilkan kesimpulan.
15. Peserta didik mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan oleh guru
16. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
mengenai informasi untuk pertemuan berikutnya.
17. Peserta didik berdoa sebelum mengahiri
pembelajaran.
140

Lampiran 10. Dokumentasi

No Dokumentasi
1. Identitas sekolah
2. Visi Sekolah
3. Misi sekolah
4. Jumlah guru
5. Jumlah peserta didik
6. Sarana dan prasarana sekolah
7. Foto kegiatan observasi
8. Foto kegiatan wawancara
9. Modul Ajar IPAS
10. Dokumen CP dan ATP pembelajaran IPAS.
141

Lampiran 11. Hasil Wawancara Kepala Sekolah


Nama Narasumber : TN

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 9.00-10.00 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana tanggapan Ibu Pendapat saya selaku kepala sekolah
mengenai kurikulum tentunya kami pihak sekolah mengikuti
merdeka? regulasi dari pemerintah dan menteri
pendidikan dan kebudayaan sehubungan
dengan diterapkannya kurikulum merdeka.
SD Negeri Tahunan belum termasuk
sekolah penggerak tapi kami merupakan
salah satu sekolah yang menerapkan
kurikulum merdeka yaitu mandiri berubah.
Untuk penerapan kurikulum merdeka
mandiri berubah yang mengikuti yaitu kelas
I dan IV, Kemudian untuk kelas lainnya
masih menggunakan kurikulum 2013 tetapi
juga kita mengikuti sebagian dari
kurikulum merdeka yaitu tentang P5 dan
P3. Menurut saya adapun kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah dan menteri
pendidikan dan kebudayaan tentang
penerapan kurikulum merdeka pada setiap
satuan pendidikan memiliki tujuan yang
baik dan akan menjadi salah satu upaya
dalam pemulihan pembelajaran karena
seperti yang diketahui sejak Indonesia
dilanda pandemi Covid-19 dalam dunia
pendidikan mengalami banyak
permasalahan terutama dalam proses
pembelajaran. Kami pada saat ini masih
dalam tahap belajar dan penyesuaian
terhadap kurikulum merdeka, diharapkan
sekali dengan adanya kurikulum merdeka
proses pembelajaran dan segala kegiatan
yang ada disekolah dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa, dapat membantu
siswa dalam menemukan potensi dalam
142

No Pertanyaan Jawaban
dirinya serta dapat mengembang potensinya
menjadi sebuah prestasi yang baik.
2. Sejak kapan kurikulum Kurikulum merdeka mulai diterapkan di SD
merdeka di terapkan di Negeri Tahunan pada tahun ajaran
sekolah SD Negeri 2022/2023.
Tahunan?
3. Dalam pelaksanaan Untuk pelaksanaan kurikulum merdeka
kurikulum merdeka kami bekerjasama dengan dinas pendidikan
apakah SD Tahunan tentunya, kemudian dengan pengawas
bekerjasama dengan kurikulum, P5 nya atau wali murid.
pihak lain Ibu? Siapa saja
pihak yang terlibat?
4. Apakah pelaksanaan Menurut saya pelaksanaan kurikulum
kurikulum merdeka di merdeka di SD Negeri Tahunan sudah
sekolah ini sudah berjalan berjalan dengan baik, meskipun masih
dengan baik Ibu? terdapat beberapa kendala dan kegiatan
yang belum terlaksana secara maksimal.
Namun, untuk semua kriteria kurikulum
merdeka dalam proses pembelajaran sudah
kami laksanakan. Karena kurikulum ini
masih baru, materinya juga tidak jauh
berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
cuman guru harus lebih teliti materi apa
yang harus diajarkan di masing-masing
fase, karena kurikulum merdeka
menggunakan Capaian Pembelajaran (CP)
tidak lagi KD. Kalau di KD otomatis sudah
dari pemerintah untuk setiap kelas sudah
tertera tapi kalau CP ini masih berubah
otomatis guru harus lebih teliti, lebih
menjabarkan ke tujuan pembelajarannya
(TP).
5. Bagaimana kesiapan Ibu Pada awal tahun pelajaran 2022/2023 saya
selaku kepala sekolah selaku kepala sekolah mengadakan rapat
agar pengimplementasian dengan para guru terlebih dulu terkait
kurikulum merdeka di SD adanya perubahan tentang kurikulum 2013
Tahunan berjalan dengan menjadi kurikulum merdeka pada tahap
baik? pertama ini akan dilaksanakan di kelas I dan
IV. Kami juga pihak sekolah telah
menyepakati bahwa SD Negeri Tahunan
menggunakan dua kurikulum dalam proses
pembelajarannya yaitu kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka. Pada rapat tersebut
kami sepakat untuk menerapkan kurikulum
merdeka mandiri berubah, kemudian tim
143

No Pertanyaan Jawaban
kurikulum membuat pengembang
kurikulum ini buat yang kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka. Kami juga
berembuk dengan pihak komite dan
perwakilan wali murid dengan tujuan untuk
menyampaikan bahwa SD Negeri Tahunan
menggunakan kurikulum merdeka dan
menjelaskan kurikulum merdeka seperti
apa supaya mereka tidak bingung mengapa
ada perbedaan anatara kelas I dan IV
dengan kelas lainnya. Setelah kami
membuat rangkuman tentang informasi
kurikulum merdeka yang diterapkan dalam
proses pembelajaran, kemudian kami
review dan kami workshop dihadapan
komite dan wali murid. Jadi selaku kepala
sekolah saya terlebih dahulu melakukan
persiapan dari segi sosialisasinya baik
kepada para guru, komite, wali murid
hingga kepada peserta didik. Kemudian
juga persiapan dari segi bukunya karena
materinya berbeda dan persiapan yang lain
saya lakukan yaitu mengikuti workshop
atau seminar tentang kurikulum merdeka.
6. Menurut Ibu apa tujuan Menurut pendapat saya tujuan dilaksanakan
dilaksanakan kurikulum kurikulum merdeka di sekolah ini yaitu
merdeka di sekolah ini? dalam pembelajaran yang dilakukan tidak
hanya mementingkan nilai saja namun lebih
tepatnya untuk mementingkan prosesnya.
Sehingga peserta didik itu di pembelajaran
terutama konten-kontennya tidak hanya
teori tetapi peserta didik juga butuh praktik
langsung. Peserta didik juga diberikan
kebebasan sesuai dengan karakteristiknya
karena kurikulum merdeka pada bagian
awal pembelajaran terdapat asesmen
diagnostik, dengan ini guru diharapkan
dapat mengetahui karakteristik setiap
peserta didiknya sehingga pada waktu
memberikan pembelajaran di kelas tidak
menyamakan dan tidak boleh memberi
perlakuan yang sama antara anak yang
normal dengan anak yang berkebutuhan
khusus. Jadi menurut saya dengan
diterapkannya kurikulum merdeka dalam
144

No Pertanyaan Jawaban
proses pembelajaran akan menciptakan
pembelajaran yang dapat mengakomodasi
kebutuhan belajar setiap peserta didik dan
dapat membantu peserta didik menemukan
serta mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya.
7. Bagaimana upaya yang Upaya yang dilakukan untuk
dilakukan dalam pengembangan kurikulum merdeka di
pengembangan sekolah ini tentunya diadakannya rapat,
kurikulum merdeka di yang bertujuan untuk mendiskusikan
sekolah ini Ibu? program-program yang akan dibuat,
program tersebut juga harus disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku, kemudian
dilakukannya kegiatan evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan agar
dapat mengembangkan kurikulum yang ada
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
yang dimiliki oleh setiap pihak. Baik dari
kepala sekolah, guru dan peserta didik.
8. Apa saja program yang Program sudah tertera di kurikulum yaitu
sudah dilaksanakan atau program-program apa saja yang
masih direncanakan dilaksanakan di semester satu, semester dua
untuk guru dalam dan telah dievaluasi di semester satu
penerapan kurikulum kemarin dengan komite. Kemudian untuk
merdeka di kelas 1 dan IV guru-gurunya kami pihak sekolah
Ibu? mendorong guru-guru untuk belajar secara
mandiri. Belajar secara mandiri kan ada
platform jadi guru harus menyelesaikan di
platform mengajar merdeka (PMM). Dari
situ guru dapat belajar karena banyak
terdapat contoh-contoh asesmennya,
sumber belajarnya, materinya, dan
pembelajaran yang dilaksanakan harus
seperti apa. Kemudian para guru juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti
workshop, seminar, KKG, pelatihan dan
guru juga diberikan fasilitas disekolah yang
dapat mendukung para guru lebih
memahami informasi dan pengalaman
tentang pengimplementasian kurikulum
merdeka dalam proses pembelajaran.
9. Apakah masukan- Tentu, karena sebelum mengembangkan
masukan dari tahun kurikulum baru kan ada kegiatan evaluasi
ajaran lalu dijadikan yang dilakukan pihak sekolah dan juga
pertimbangan dalam komite. Masukan -masukan yan diberikan
145

No Pertanyaan Jawaban
penyusunan kurikulum oleh para guru, wali murid, atau mungkin
Ibu? juga siswa akan kami jadikan sebagai
evaluasi. Evaluasi itu untuk bahan
pertimbangan kami untuk menyusun
kurikulum berikutnya. Misalnya visinya
dan misi nya kurang sesuai begitu juga
misalnya ekstrakulikulernya perlu ada yang
diperbaiki maka nanti akan ada masukan
dari komite, dari perwakilan kurikulum
yang nantinya aka nada pertimbangan untuk
penyusunan kurikulum yang selanjutnya.
10. Menurut Ibu Menurut saya sebenarnya kurikulum 2013
bagaimanakah kesesuaian kemarin itu juga sudah bagus, Bapak/ Ibu
kurikulum merdeka guru juga sudah menata pembelajaran
dengan kebutuhan siswa dengan sebaik mungkin. Namun, karena
dalam kegiatan adanya pandemi yang menyebabkan
pembelajaran? learning close sehingga Bapak/Ibu guru
harus bagaimana pembelajaran 2013 ini
dilaksanakan secara daring. Di tahun ajaran
2022/2023 ini ada Kurikulum Merdeka
otomatis kami pihak sekolah harus
mempelajari materi-materi apa atau harapan
di kurikulum merdeka agar Bapak/ Ibu guru
dapat melaksanakan dengan baik.
Perbedaaan antara kurikulum 2013 dengan
kurikulum merdeka yaitu di bagian konten-
kontennya dan pembelajaran berbasis
proyek. Jadi menurut saya kurikulum
merdeka merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk menciptakan
pembelajaran yang dapat memenuhi
kebutuhan belajar setiap peserta didiknya.
Kurikulum merdeka juga termasuk
penyempurna dari kurikulum sebelumnya.
Dengan adanya konten-konten
pembelajaran yang variatif dan menarik,
kemudian ada juga pembelajaran berbasis
proyek akan membantu siswa dalam
mengembangkan potensi yang dimilikinya
dan dapat mengikuti pembelajaran sesuai
dengan karakteristiknya.
11. Menurut Ibu adakah Hambatan bagi kami yaitu masih belajar
hambatan yang di alami terhadap kurikulum merdeka, karena
sekolah dalam kurikulum ini relatif baru tentunya banyak
pelaksanaan kurikulum buku panduan-panduannya yang harus
146

No Pertanyaan Jawaban
merdeka pada disiapkan, dipelajari juga. Seperti buku
pembelajaran? panduan materi pembelajarannya dan buku
panduan asesmennya. Kami masih perlu
banyak belajar bagaimana Bapak/Ibu guru
bisa menyesuaikan harapan yang diminta
oleh kurikulum merdeka.
12. Apakah Ibu sebagai Dari setiap rapat saya selaku kepala sekolah
Kepala Sekolah selalu menyampaikan kepada Bapak/Ibu
menginstruksikan suatu guru bahwa kita mengajar itu tidak hanya
hal dalam pelaksanaan sekedar mengesahkan kewajiban tapi ada
pembelajaran baik dari tugas yang pokok yang dalam mengajar itu
segi persiapan, kita harus ada persiapan terlebih dahulu
pelaksanaan, kegiatan seperti membuat perencanaan
akhir dan juga evaluasi pembelajaran, kemudian melaksanakan
pembelajaran? pembelajaran sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya, kemudian
setelah pemnelajaran sudah dilaksanakan
maka akan dilakukan kegiatan evaluasi
terhadap pembelajaran yang dilakukan.
tentunya dalam membuat perencanaan
Bapak/Ibu guru harus menyesuaikan
dengan karakteristik setiap peserta didiknya
dan disesuaikan dengan kurikulum
merdeka, begitu juga dalam pelaksanaan
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran
yaitu ada asesmen dan ada penilaian.
Sehingga Bapak/Ibu guru itu ketika
mengajar bisa sesuai dengan program-
progmram yang sudah dibuat, tidak hanya
sekedar mengajar dengan memakai buku
paket atau LKS kemudian selesai. Tapi
harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan
peserta didik pada saat kita menyampaikan
materi itu, kemudian guru harus
menggunakan sumber belajar yang konkret
dan juga media pembelajaran juga jelas dan
menarik. Sangat diharapkan dalam proses
pembelajaran yang dilakukan Bapak/Ibu
guru dapat melaksanakan pembelajaran
dengan sebaik-baiknya dan peserta didik
juga diharapkan dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik agar apa yang
telah dirancang dan dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan dalam kurikulumsesuai dengan
147

No Pertanyaan Jawaban
yang diharapkan dalam kurikulum
merdeka.
13. Menurut Ibu Untuk kurikulum merdeka pada semester
bagaimanakah metode satu ini telah diadakan evaluasi melalui
yang digunakan untuk kegiatan rapat. Evaluasinya itu SD Negeri
mengevaluasi Tahunan masih belajar tentang P5 yang
pelaksanaan kurikulum setiap minggunya itu ada tujuh jam
merdeka di SD Tahunan? pelajaran (JP). Setiap tahun itu memiliki
253 JP sehingga tujuh JP setiap minggunya
itu perlu kita evaluasi, seperti kemarin SD
Negeri Tahunan membuat produk dengan
tema kearifan lokal yaitu kami membuat
batik jumput dan sudah selesai. Kemudian
di evaluasi tentang pameran proyek ini
belum kami laksanakan secara maksimal,
kemarin kami sudah mengikuti aksi
pameran proyek ini tapi masih secara
campur pada saat memperingari hari HUT
Kota Yogyakarta. Rencana kedepannya
akan dilakukan khusus untuk ekspos di
akhir semesteran ini yaitu untuk kelas I dan
kelas IV. Kalau untuk metode evaluasi
kurikulum merdeka pada pembelajarannya
tentunya masih kami pelajari juga tentang
Capaian Pembelajaran (CP) yang
diharapkan di setiap fase itu harus
disesuaikan.
148

Lampiran 12. Hasil Wawancara Kepala Sekolah


Nama Narasumber : TN

Hari/Tanggal : Jumat, 23 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 8.25-9.00 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana tanggapan Ibu Pendapat saya selaku kepala sekolah
mengenai kurikulum tentunya kami pihak sekolah mengikuti
merdeka? regulasi dari pemerintah dan menteri
pendidikan dan kebudayaan sehubungan
dengan diterapkannya kurikulum merdeka.
SD Negeri Tahunan belum termasuk sekolah
penggerak tapi kami merupakan salah satu
sekolah yang menerapkan kurikulum
merdeka yaitu mandiri berubah. Untuk
penerapan kurikulum merdeka mandiri
berubah yang mengikuti yaitu kelas I dan IV,
Kemudian untuk kelas lainnya masih
menggunakan kurikulum 2013 tetapi juga
kita mengikuti sebagian dari kurikulum
merdeka yaitu tentang P5 dan P3 nya.
Menurut saya adapun kebijakan yang dibuat
oleh pemenrintah dan menteri pendidikan
dan kebudayaan tentang penerapan
kurikulum merdeka pada setiap satuan
pendidikan memiliki tujuan yang baik dan
akan menjadi salah satu upaya dalam
pemulihan pembelajaran karena seperti yang
diketahui sejak Indonesia dilanda pandemi
Covid-19 dalam dunia pendidikan
mengalami banyak permasalahan terutama
dalam proses pembelajaran. Kami pada saat
ini masih dalam tahap belajar dan
penyesuaian terhadap kurikulum merdeka,
diharapkan sekali dengan adanya kurikulum
merdeka proses pembelajaran dan segala
kegiatan yang ada disekolah dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa, dapat membantu
siswa dalam menemukan potensi dalam
dirinya serta dapat mengembang potensinya
menjadi sebuah prestasi yang baik.
149

No Pertanyaan Jawaban
2. Sejak kapan kurikulum Kurikulum merdeka mulai diterapkan di SD
merdeka di terapkan di Negeri Tahunan pada tahun ajaran
sekolah SD Negeri 2022/2023.
Tahunan?
3. Dalam pelaksanaan Untuk pelaksanaan kurikulum merdeka kami
kurikulum merdeka bekerjasama dengan dinas pendidikan
apakah SD Tahunan tentunya, kemudian dengan pengawas
bekerjasama dengan kurikulum, P5 nya atau wali murid.
pihak lain Ibu? Siapa saja
pihak yang terlibat?
4. Apakah pelaksanaan Menurut saya pelaksanaan kurikulum
kurikulum merdeka di merdeka di SD Negeri Tahunan sudah
sekolah ini sudah berjalan berjalan dengan baik, meskipun masih
dengan baik Ibu? terdapat beberapa kendala dan kegiatan yang
belum terlaksana secara maksimal. Namun,
untuk semua kriteria kurikulum merdeka
dalam proses pembelajaran sudah kami
laksanakan. Karena kurikulum ini masih
baru, materinya juga tidak jauh berbeda
dengan kurikulum sebelumnya, cuman guru
harus lebih teliti materi apa yang harus
diajarkan di masing-masing fase, karena
kurikulum merdeka menggunakan Capaian
Pembelajaran (CP) tidak lagi KD. Kalau di
KD otomatis sudah dari pemerintah untuk
setiap kelas sudah tertera tapi kalau CP ini
masih berubah otomatis guru harus lebih
teliti, lebih menjabarkan ke tujuan
pembelajarannya (TP).
5. Bagaimana kesiapan Ibu Diawal tahun pelajaran 2022/2023 saya
selaku kepala sekolah selaku kepala sekolah mengadakan rapat
agar pengimplementasian dengan para guru terlebih dulu terkait adanya
kurikulum merdeka di SD perubahan tentang kurikulum 2013 menjadi
Tahunan berjalan dengan kurikulum merdeka pada tahap pertama ini
baik? akan dilaksanakan di kelas I dan IV. Kami
juga pihak sekolah telah menyepakati bahwa
SD Negeri Tahunan menggunakan dua
kurikulum dalam proses pembelajarannya
yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka. Pada rapat tersebut kami sepakat
untuk menerapkan kurikulum merdeka
mandiri berubah, kemudian tim kurikulum
membuat pengembang kurikulum ini buat
yang kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka. Kami juga berembuk dengan pihak
150

No Pertanyaan Jawaban
komite dan perwakilan wali murid dengan
tujuan untuk menyampaikan bahwa SD
Negeri Tahunan menggunakan kurikulum
merdeka dan menjelaskan kurikulum
merdeka seperti apa supaya mereka tidak
bingung mengapa ada perbedaan anatara
kelas I dan IV dengan kelas lainnya. Setelah
kami membuat rangkuman tentang informasi
kurikulum merdeka yang diterapkan dalam
proses pembelajaran, kemudian kami review
dan kmai workshopkan dihadapan komite
dan wali murid. Jadi selaku kepala sekolah
saya terlebih dahulu melakukan persiapan
dari segi sosialisasinya baik kepada para
guru, komite, wali murid hingga kepada
peserta didik. Kemudian juga persiapan dari
segi bukunya karena materinya berbeda dan
persiapan yang lain saya lakukan yaitu
mengikuti workshop atau seminar tentang
kurikulum merdeka.
6. Menurut Ibu apa tujuan Menurut pendapat saya tujuan dilaksanakan
dilaksanakan kurikulum kurikulum merdeka di sekolah ini yaitu
merdeka di sekolah ini? dalam pembelajaran yang dilakukan tidak
hanya mementingkan nilai saja namun lebih
tepatnya untuk mementingkan prosesnya.
Sehingga peserta didik itu di pembelajaran
terutama di konten-kontennya tidak hanya
teori tetapi peserta didik juga butuh praktik
langsung. Peserta didik juga diberikan
kebebasan sesuai dengan karakteristiknya
karena kurikulum merdeka diawal terdapat
asesmen diagnostik, dengan ini guru
diharapkan dapat mengetahui karakteristik
setiap peserta didiknya sehingga pada waktu
memberikan pembelajaran di kelas tidak
menyamakan dan tidak boleh memberi
perlakuan yang sama antara anak yang
normal dengan anak yang berkebutuhan
khusus. Jadi menurut saya dengan
diterapkannya kurikulum merdeka dalam
proses pembelajaran akan menciptakan
pembelajaran yang dapat mengakomodasi
kebutuhan belajar setiap peserta didik dan
dapat membantu peserta didik menemukan
151

No Pertanyaan Jawaban
serta mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya.
7. Bagaimana upaya yang Upaya yang dilakukan untuk pengembangan
dilakukan dalam kurikulum merdeka di sekolah ini tentunya
pengembangan diadakannya rapat, yang bertujuan untuk
kurikulum merdeka di mendiskusikan program-program yang akan
sekolah ini Ibu? dibuat, program tersebut juga harus
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku,
kemudian dilakukannya kegiatan evaluasi
terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan agar dapat mengembangkan
kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
pihak. Baik dari kepala sekolah, guru dan
peserta didik.
8. Apa saja program yang Program sudah tertera di kurikulum yaitu
sudah dilaksanakan atau program-program apa saja yang dilaksanakan
masih direncanakan disemester satu, semester dua dan telah
untuk guru dalam dievaluasi disemester satu kemarin dengan
penerapan kurikulum komite. Kemudian untuk guru- gurunya kami
merdeka di kelas 1 dan IV pihak sekolah mendorong guru-guru untuk
Ibu? belajar secara mandiri. Belajar secara
mandiri kan ada platform jadi guru harus
menyelesaikan di platform mengajar
merdeka (PMM). Dari situ guru dapat belajar
karena banyak terdapat contoh-contoh
asesmennya, sumber belajarnya, materinya,
dan pembelajaran yang dilaksanakan harus
seperti apa. Kemudian para guru juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti
workshop, seminar, KKG, pelatihan dan guru
juga diberikan fasilitas disekolah yang dapat
mendukung para guru lebih memahami
informasi dan pengalaman tentang
pengimplementasian kurikulum merdeka
dalam proses pembelajaran.
9. Apakah masukan- Tentu, karena sebelum mengembangkan
masukan dari tahun ajaran kurikulum baru kan ada kegiatan evaluasi
lalu dijadikan yang dilakukan pihak sekolah dan juga
pertimbangan dalam komite. Masukan -masukan yan diberikan
penyusunan kurikulum oleh para guru, wali murid, atau mungkin
Ibu? juga siswa akan kami jadikan sebagai
evaluasi. Evaluasi itu untuk bahan
pertimbangan kami untuk menyusun
kurikulum berikutnya. Misalnya visinya dan
152

No Pertanyaan Jawaban
misi nya kurang sesuai begitu juga misalnya
ekstrakulikulernya perlu ada yang diperbaiki
maka nanti akan ada masukan dari komite,
dari perwakilan kurikulum yang nantinya aka
nada pertimbangan untuk penyusunan
kurikulum yang selanjutnya.
10. Menurut Ibu Menurut saya sebenarnya kurikulum 2013
bagaimanakah kesesuaian kemarin itu juga sudah bagus, Bapak/ Ibu
kurikulum merdeka guru juga sudah menata pembelajaran dengan
dengan kebutuhan siswa sebaik mungkin. Namun, karena adanya
dalam kegiatan pandemi yang menyebabkan learning close
pembelajaran? sehingga Bapak/Ibu guru harus bagaimana
pembelajaran 2013 ini dilaksanakan secara
daring. Di tahun ajaran 2022/ 2023 ini ada
Kurikulum merdeka otomatis kami pihak
sekolah harus mempelajari materi-materi apa
atau harapan di kurikulum merdeka agar
Bapak/ Ibu guru dapat melaksanakan dengan
baik. Perbedaaan antara kurikulum 2013
dengan kurikulum merdeka yaitu dibagian
konten-kontennya dan pembelajaran berbasis
proyek. Jadi menurut saya kurikulum
merdeka merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk menciptakan pembelajaran
yang dapat memenuhi kebutuhan belajar
setiap peserta didiknya. Kurikulum merdeka
juga termasuk penyempurna dari kurikulum
sebelumnya. Dengan adanya konten-konten
pembelajaran yang variatif dan menarik,
kemudian ada juga pembelajaran berbasis
proyek akan membantu siswa dalam
mengembangkan potensi yang dimilikinya
dan dapat mengikuti pembelajaran sesuai
dengan karakteristiknya.
11. Menurut Ibu adakah Hambatan bagi kami yaitu masih belajar
hambatan yang di alami terhadap kurikulum merdeka, karena
sekolah dalam kurikulum ini relatif baru tentunya banyak
pelaksanaan kurikulum buku panduan-panduannya yang harus
merdeka pada disiapkan, dipelajari juga. Seperti buku
pembelajaran? panduan materi pembelajarannya dan buku
panduan asesmennya. Kami masih perlu
banyak belajar bagaimana Bapak/Ibu guru
bisa menyesuaikan harapan yang diminta
oleh kurikulum merdeka.
153

No Pertanyaan Jawaban
12. Apakah Ibu sebagai Dari setiap rapat saya selaku kepala sekolah
Kepala Sekolah selalu menyampaikan kepada Bapak/Ibu
menginstruksikan suatu guru bahwa kita mengajar itu tidak hanya
hal dalam pelaksanaan sekedar mengesahkan kewajiban tapi ada
pembelajaran baik dari tugas yang pokok yang dalam mengajar itu
segi persiapan, kita harus ada persiapan terlebih dahulu
pelaksanaan, kegiatan seperti membuat perencanaan pembelajaran,
akhir dan juga evaluasi kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai
pembelajaran? dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya , kemudian setelah pemnelajaran
sudah dilaksanakan maka akan dilakukan
kegiatan evaluasi terhadap pembelajaran
yang dilakukan. tentunya dalam membuat
perencanaan Bapak/Ibu guru harus
menyesuaikan dengan karakteristik setiap
peserta didiknya dan disesuaikan dengan
kurikulum merdeka, begitu juga dalam
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran yaitu ada asesmen dan ada
penilaian. Sehingga Bapak/Ibu guru itu
ketika mengajar bisa sesuai dengan program-
progmram yang sudah dibuat, tidak hanya
sekedar mengajar dengan memakai buku
paket atau LKS kemudian selesai. Tapi harus
sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta
didik pada saat kita menyampaikan materi
itu, kemudian guru harus menggunakan
sumber belajar yang konkret dan juga media
pembelajaran juga jelas dan menarik. Sangat
diharapkan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan Bapak/Ibu guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-
baiknya dan peserta didik juga diharapkan
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
agar apa yang telah dirancang dan
dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan dalam
kurikulumsesuai dengan yang diharapkan
dalam kurikulum merdeka.
13. Menurut Ibu Untuk kurikulum merdeka pada semester
bagaimanakah metode satu ini telah diadakan evaluasi melalui
yang digunakan untuk kegiatan rapat. Evaluasinya itu SD Negeri
mengevaluasi Tahunan masih belajar tentang P5 yang
pelaksanaan kurikulum setiap minggunya itu ada tujuh jam pelajaran
merdeka di SD Tahunan? (JP). Setiap tahun itu memiliki 253 JP
154

No Pertanyaan Jawaban
sehingga tujuh JP setiap minggunya itu perlu
kita evaluasi, seperti kemarin SD Negeri
Tahunan membuat produk dengan tema
kearifan lokal yaitu kami membuat batik
jumput dan sudah selesai. Kemudian di
evaluasi tentang pameran proyek ini belum
kami laksanakan secara maksimal. Rencana
kedepannya akan dilakukan khusus untuk
ekspos di akhir semesteran ini yaitu untuk
kelas I dan kelas IV. Kalau untuk metode
evaluasi kurikulum merdeka pada
pembelajarannya tentunya masih kami
pelajari juga tentang Capaian Pembelajaran
(CP) yang diharapkan di setiap fase itu harus
disesuaikan.
155

Lampiran 13 Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : MA

Hari/Tanggal : Jumat, 16 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.00-11.25 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah
s sekolah sudah
SD Negeri Tahunan sudah memiliki
memiliki dokumen
dokumen Capaian Pembelajaran (CP).
Capaian PembelajaranDokumen Capaian Pembelajaran (CP) itu
(CP)? dimiliki oleh guru yang bersangkutan yaitu
guru kelas masing-masing, karena di SD
Negeri Tahunan saat ini yang menerapkan
kurikulum merdeka dalam pembelajaran
hanya kelas I dan IV jadi dokumen untuk
Capaian Pembelajarannya itu dimiliki oleh
guru kelas I dan IV. Namun, para guru yang
lain juga memiliki dokumen Capaian
pembelajaran karena dishare oleh kepala
sekolah meskipun kelas yang lainnya belum
menerapkan kurikulum merdeka. Untuk
dokumen Capaian Pembelajaran ini yang
membuat adalah dinas pendidikan dan
kebudayaan (Kemendikbud) dan kemudian
diberikan kepada setiap sekolah yang sudah
melaksanakan kurikulum merdeka.
2. Apakah Bapak sudah Alur tujuan pembelajaran sudah saya buat.
membuat Alur Tujuan Biasanya dalam penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)? Pembelajaran (ATP) kemarin itu ada diklat
KKG yang dilakukan oleh para guru per
kecamatan. Karena saya mengajar di kelas
IV, itu nanti ada KKG kelas atas yang diikuti
oleh sekecamatan Umbulharjo. Dalam
pertemuan KKG itu banyak hal yang dibahas
salah satunya untuk kurikulum merdeka,
kemarin itu ada kegiatan diklat untuk berlatih
bagaimana cara membuat ATP kemudian
diturunkan menjadi TP sudah ada meskipun
belum serratus persen. Namun kemarin
Bapak/Ibu guru sudah membuat kalau satu
semester pun sudah ada, tetapi untuk yang
156

No Pertanyaan Jawaban
semester dua masih dalam tahap penyusunan
belum selesai.
3. Alur Tujuan Untuk ATP sudah hampir semua mata
Pembelajaran (ATP) pelajaran yang dibuat oleh guru. Untuk
pada mata pelajaran pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia,
apakah yang sudah Pkn, dan IPAS ATP nya sudah disusun. ATP
Bapak susun? yang belum tersusun itu pada mata pelajaran
bahasa jawa dan seni rupa. Namun, meskipun
saya belum menyusun ATP untuk kedua
mata pelajaran ini tetapi saya biasanya
melihat juga dari internet. Karena kalau pada
kurikulum yang sebelumnya patokannya
buku tema jadi semua buku sama, kalau
untuk yang seni rupa ini juga saya masih
bingung karena pelajaran seni ini terbagi
seperti ada yang seni rupa, seni musik dan
seni teater. SD Tahunan juga saat ini memilih
seni rupa kemudian kami juga belum ada
buku patokan yang konkret sehingga kami
masih mencari informasi materi pelajaran
dari internet.
4. Bagaimanakah Langkah-langkah untuk membuat ATP itu
menyusun langkah- yang pertama kita harus miliki dan pahami
langkah dalam membuat yaitu dokumen Capaian Pembelajaran (CP)
Alur Tujuan yang sudah tepat yang diperoleh dari
Pembelajaran (ATP)? pemerintah. Kemudian dari CP nanti kita bisa
pecah lalu didistribusikan dulu nanti kita
akan bisa pilah dari setiap kontennya
materinya seperti apa dan kata kerjanya apa.
Kemudian ketika kita sudah pecah, sudah
dibreakdown kemudian kita membuat
menjadi TP terlebih dulu. Jadi TP merupakan
turunan dari CP yang kita miliki dan
disesuaikan dengan fasenya karena ini kelas
IV maka termasuk fase B. ketika TP sudah
terbentuk baru kemudian kita bisa membuat
ATP dan ATP tersebut bisa digunakan untuk
mmebuat modul ajar. Kemudian untuk ATP
yang disusun oleh setiap guru pasti berbeda,
namun hal ini tidak menjadi masalah asalkan
TP dan ATP yang disusun oleh guru sesuai
dengan CP.
5. Apakah Bapak sudah Untuk modul ajar saya sudah membuat dan
membuat modul ajar mengembangkannya, meskipun belum
kurikulum merdeka? lengkap semua mata pelajaran. Tapi saya
157

No Pertanyaan Jawaban
sudah mencoba membuat ketika ada untuk
penilaian-penilaian dan administrasi. Apabila
waktu yang saya miliki cukup banyak saya
selalu berusaha untuk membuat modul ajar,
ketika saya tidak membuat modul ajar
dikarenakan keterbatasan waktu sehingga
tidak memungkinkan untuk saya membuat
modul ajar. Meskipun terkadang ada
dibeberapa pertemuan atau pelajaran saya
tidak membuat modul ajar maka saya akan
membuat catatan mengenai materi yang akan
dipelajari, yang mau disampaikan yang
mana, kemudian poin-poin kegiatan yang
akan dilakukan seperti apa. Meskipun tidak
dalam bentuk modul dan printout tetapi saya
selalu mempersiapkan dan merencanakan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran
secara terperinci dan penilaian yang
digunakan seperti apa harus tetap
dipersiapkan terlebih dulu agar pembelajaran
tetap bisa berjalan dengan baik.
6. Menurut Bapak apa Menurut pendapat saya untuk karakteristik
karakteristik modul ajar modul ajar IPAS itu pendekatannya seperti
pada mata pelajaran saintifik lebih diperdalam lagi kalau
IPAS? dikurikulum merdeka itu tujuannya agar
tercipta pembelajaran berdiferensiasi untuk
memfasilitasi kebutuhan setiap peserta didik
yang beragam. Kebutuhan belajar jugakan
beragam seperti kebutuhan kognitifnya,
kebutuhan gaya belajarnya, dan kebutuhan
belajar yang lainnnya. Dalam modul ajar
IPAS ini otomatis pembelajaran juga harus
disesuaikan dengan peserta didiknya dengan
memakai pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajarannya sekarang memang harus
memberikan ke anak treatmennya tidak boleh
menyamakan. Pembelajarannya juga lebih ke
lingkungan sekitar (kontekstual). Adapun
tujuan dilakukannnya kegiatan belajar di luar
kelas untuk membantu anak lebih memahami
dan dapat menemukan sendiri apa yang
belum diketahui, misalnya saya memberikan
tugas peserta didik untuk mendata yang ada
dilingkungan sekolah sesuai dengan materi
yang dipelajari maka pembelajaran dilakukan
158

No Pertanyaan Jawaban
di luar kelas. Penilaiannya bermacam-macam
karena pembelajarannya berdiferensiasi, jadi
evaluasinya itu idealnya dibeda-bedakan.
Misalnya kita membuat sebuah karya jadi
anak-anak bebas mau menyajikan karya ini
seperti apa, dan tidak terpaku dengan satu
produk. Kemudian pada modul IPAS ini juga
salah satu karakteristiknya yaitu penanaman
karakter profil pelajar Pancasila seperti
beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Kuasa dan berakhlak mulia, mandiri,
bergotong-royong, berkebhinekaan global,
bernalar kritis dan kreatif.
7. Apakah modul ajar yang Menurut saya sampai sejauh ini sudah. Saya
telah Bapak susun sudah sudah membuat modul ajar sesuai kebutuhan
dapat memenuhi belajar peserta didik saya di kelas IV.
kebutuhan belajar Sebelum membuat modul ajar saya
siswa? mengamati dan melalui asesmen yang saya
berikan dapat membantu saya dalam
memahami tingkat kemampuan, gaya belajar,
kebutuhan belajar, kelemahan setiap peserta
didik saya. Kegiatan-kegiatan belajar yang
terdapat dalam modul ajar yang saya buat
juga bervarisi dan dirancang semenarik
mungkin agar peserta didik termotivasi dan
mudah memahami dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
8. Apa saja kendala saat Kendala yang saya alami dalam membuat
pembuatan modul ajar? modul ajar yaitu keterbatasan waktu dalam
menyusun modul ajar. Kemudian merancang
pembelajaran yang berdiferensiasi itu saya
masih belum maksimal, karena untuk melihat
kebutuhan setiap anak itu masih sulit
sehingga ketika menyusun TP dan ATP nya
itu masih bingung. Sebagai guru tugas saya
kan tidak hanya sekedar mengajar saja
namun masih banyak kegiatan yang harus
diurus. Kalau untuk referensi menurut tidak
terlalu susah karena sudah zamannya
digital/internet yang memudahkan untuk
mencari referensi dan informasi terkait
materi. Apabila kita tidak sempat membuat
modul ajar sendiri kemudian kita
menggunakan platform-platform yang ada di
159

No Pertanyaan Jawaban
website kemendikbud itu juga sudah
memadai.
9. Bagaimana menyusun Langkah-langkah dalam menyusun modul
langkah-langkah yang ajar dimulai dari CP kemudian direakdown
dilakukan Bapak pada jadi TP kemudian diturunkan menjadi ATP.
saat pembuatan modul ATP ini kan seperti silabus yang alurnya
ajar? sudah kita tentukan, setelah itu baru bisa kita
tuangkan ke dalam modul ajar. Dalam
penyusunan modul ajar ini hampir sama
dengan RPP yang terdapat pada kurikulum
2013, meskipun terdapat beberapa perbedaan
misalnya di RPP kurikulum 2013 ada KD, KI
dan tujuan sedangkan di kurikulum merdeka
dalam modul ajar adanya CP, TP dan ATP.
Setelah ATP dituangkan dalam modul ajar,
kemudian ditambah profil pelajar Pancasila
yang dicapai apa saja, pendekatan, model
dan metode, materi, kegiatan pembelajaran,
alat/media yang digunakan, bahan ajar,
LKPD, dan soal evaluasi pembelajaran.
10. Media apa saja yang Media yang saya gunakan ketika
Bapak gunakan pada melaksanakan pembelajaran IPAS yaitu LCD
saat pelaksanaan Projektor, PPT, alat peraga seperti KIT IPA,
pembelajaran? Apotek TOGA yang ada dilingkungan
sekolah untuk mengenal tanaman
dilingkungan hidup, kemudian ketika
diadakan kegiatan praktik saya menggunakan
medianya bahan dan alat yang sesuai dengan
materi yang dipelajari.
11. Apakah sekolah Menurut saya sekolah sudah memiliki dan
memiliki media menyediakan media pembelajaran yang
pembelajaran yang memadai dapat dibuktikan dari setiap kelas
memadai? difasilitasi LCD Projektor, kemudian ada
KIT IPA, ada Globe, Apotek TOGA, dan alat
peraga lainnya yang tersedia di LAP.
12. Strategi seperti apa yang Strategi yang saya gunakan dalam
Bapak gunakan ketika penyampaian materi dalam pembelajaran
menyampaikan materi IPAS yaitu kontekstual. dan praktik. Menurut
pembelajaran? saya strategi kontekstual ini sangat efektif
dan relevan untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPAS karena seperti yang kita
ketahui Pembelajaran IPAS itu konteksnya
alam dan lingkungan sekitar sehingga dengan
strategi kontekstual ini peserta didik akan
lebih memahami secara konkret apa yang
160

No Pertanyaan Jawaban
dipelajari, dapat melihat secara langsung,
menemukan dan memecahkan masalah
dengan mencari solusinya melalui
lingkungan sekitar yang dilihatnya. Peserta
didik juga diajari untuk mandiri dalam
belajarnya, bisa menganalisis, dapat menalar,
menemukan, dan kreatif juga.
13. Apakah media Tentu. dengan adanya media yang saya
pembelajaran yang gunakan dalam menyampaikan materi
Bapak gunakan dapat kepada peserta didik akan membantu mereka
membantu memperjelas untuk lebih memahami dan mudah
siswa dalam menerima mengingat apa yang saya sampaikan. Hal ini
materi? dapat dibuktikan dengan saya pernah
mengajar tidak menggunakan media
kemudian saya bertanya kepada peserta didik
apakah bisa memahami apa yang saya
sampaikan dan yang terjadi lebih banyak
peserta didik yang mengatakan masih kurang
paham dan bosan belajaranya karena mereka
bingung apa yang dipelajari. Kemudian pada
pembelajaran selanjutnya saya menggunakan
media belajar, peserta didik lebih mudah
memahami apa yang saya sampaikan, mereka
juga aktif dalam belajarnya dan hasil
belajarnya juga ada perbedaan pada saat
memakai media dan ketika tidak memakai
media. Hal ini dibuktikan dari setiap hasil
evaluasi diakhir pembelajaran.
14. Model pembelajaran Model pembelajaran yang saya gunakan
apakah yang sering dalam pembelajaran IPAS tentunya
Bapak gunakan dalam bermacam-macam, namun yang paling sering
pembelajaran IPAS? itu model Problem Based Learning. Alasan
saya memilih model Problem Based
Learning karena cocok untuk pembelajaran
IPAS yang kalau secara teori susah untuk
dipahami dan banyak hal yang harus
diketahui dan dilihat secara langsung oleh
anak. Kemudian model ini akan membantu
anak dalam memecahkan masalah melalui
pemahamannya dan penemuannya. Maka
dari itu melalui model ini dapat
mengorientasi peserta didik pada masalah,
kemudian mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar, membimbing penyelidikan
inidividu maupun kelompok,
161

No Pertanyaan Jawaban
mengembangkan dan menyajikan hasil karya
dan menganalisis serta mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
15. Apa saja yang harus Pertimbangan dalam memilih model
dijadikan pertimbangan pembelajaran yang tepat menurut saya
dalam memilih model karakteristik siswanya karena setiap kelas
pembelajaran yang kan berbeda. Misalnya dikelas saya cocok
tepat? pakai model Problem Based Learning tapi
dikelas lain belum tentu. Kemudian materi
yang disampaikan seperti apa, misalnya
pembelajaran IPAS materi perambatan bunyi
tentu jika anak tidak diberi lihat video,
mengajar tidak pakai media, hanya
berpatokan pada buku paket dan tidak praktik
pasti anak akan kurang paham.
16. Bagaimana model Seperti yang saya ketahui model
pembelajaran yang ideal pembelajaran yang ideal menurut kurikulum
menurut tuntutan merdeka itu harus sesuai dengan karakteristik
kurikulum merdeka peserta didiknya, harus sesuai dengan
yang berlaku saat ini? kebutuhan belajar dan gaya belajarnya.
Karena dalam kurikulum merdeka
diharapkan sekali pembelajaran yang
dilakukan dapat mengakomodasi kebutuhan
peserta didiknya dan dapat memfasilitasi
peserta didik dalam segala kegiatan
belajarnya. Semua model boleh digunakan
guru dalam pembelajaran IPAS asal sesuai
dengan kegiatan pembelajaran seperti apa
yang akan dilakukan dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, jadi
guru harus bisa menyesuaikan model yang
tepat dan sesuai dengan pembelajaran yang
dilakukan.
17. Metode pembelajaran Metode yang saya gunakan dalam
apakah yang Bapak pembelajaran IPAS yaitu pengamatan,
gunakan dalam penugasan, ceramah, dan permainan.
pembelajaran IPAS?
18. Faktor apa sajakah yang Untuk menentukan metode pembelajaran
perlu dipertimbangan tentunya yang diperhatikan karakteristik
untuk menentukan siswanya, gaya belajar siswanya, materi yang
metode mengajar yang ingin disampaikan seperti apa, waktu yang
tepat dalam dimiliki, dan lingkungan sekitarnya.
pembelajaran?
162

No Pertanyaan Jawaban
19. Mengapa harus ada Tujuan adanya pendekatan dalam proses
pendekatan dalam pembelajaran yaitu sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran? penyusunan metode pengajaran yang akan
digunakan, sebagai pedoman untuk
pelaksanaan proses belajar mengajar dan
sebagai tolak ukur penilaian proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan.
20. Pertimbangan apa saja Pertimbangan yang mendasari ketika
yang mendasari ketika memilih suatu pendekatan pembelajaran
Bapak memilih suatu menurut saya yaitu Capaian Pembelajaran,
pendekatan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran? pembelajaran, sifat dari materi yang akan
diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta
didik.
21. Sumber belajar apa saja Sumber belajar itukan bisa sumber belajar
yang digunakan guru lingkungan, kemudian sumber belajar dari
dalam proses buku paket, LKS, video pembelajaran dan
pembelajaran IPAS? Di juga sumber belajar dari internet.
peroleh dari manakah
sumber belajar tersebut?
22. Apakah sumber belajar Iya, sumber belajar yang saya gunakan dapat
yang Bapak gunakan diperoleh dengan mudah. Seperti dari buku
dapat diperoleh dengan paket, LKS setiap peserta didik kan sudah
mudah? memiliki kemudian video pembelajaran atau
internet ketika dirumah peserta didik dapat
mengaksesnya melalui HP yang didampingi
oleh orang tua.
23. Apakah yang menjadi Pertimbangan buat saya dalam menentukan
pertimbangan bagi sumber belajar itu harus dapat diobservasi,
Bapak dalam dianalisis, mudah diperoleh, mudah
menentukan sumber digunakan, sumber belajarnya harus mampu
belajar? memecahkan masalah dan sumber belajar
tersebut juga harus dapat digunakan untuk
presentasi.
24. Apakah Bapak sudah Untuk asesmen diagnostik pada
melakukan asesmen pembelajaran IPAS saya baru melakukan
diagnostik dalam yang umum diawal yaitu yang gaya belajar
pembelajaran IPAS? seperti gaya belajar visual, auditori, dan
motorik. Kalau secara tertulis saya belum,
terkadang saya hanya tanya-tanya secara
langsung ke siswa misalnya untuk materi
tumbuhan yang akan dipelajari maka saya
akan tanya apa yang kalia ketahui tentang
tumbuhan. Kemudian dari respon siswa
tersebut kita sudah mengetahui ternyata
163

No Pertanyaan Jawaban
siswa sudah memiliki gambaran terkait
materi yang akan disampaikan. Asesmen
diagnostik ini kan mengacu kepada kesiapan
siswa menerima materi pada pembelajaran
yang akan dilakukan. Jadi untuk asesmen
diagnostik pada pembelajaran IPAS di kelas
IV yang belum maksimal pada asesmen
diagnostik kognitif, untuk asesmen
diagnostik non kognitif seperti gaya belajar
siswanya sudah maksimal. Saya sudah
melakukan asesmen untuk mengetahui setiap
gaya belajar siswanya melalui pengisian
googleform tentang karakteristik dan
keperibadian peserta didik. Peserta didik saya
berikan link googleform kemudian dirumah
diisi sambal didampingin oleh orang tua.
Ketika saya sudah mendapatkan hasil
asesmen diagnostik gaya belajarnya tersebut
saya mengamati secara langsung lagi gaya
belajar setiap peserta didik untuk
membuktikan apakah hasil dari googleform
tersebut sesuai atau tidak dengan realitanya.
Setelah saya evaluasi kemudian saya
mengetahui bahwa siswa di kelas IV gaya
belajarnya lebih banyak yang visual sehingga
dalam mengajar saya akan menyesuaikan
dengan gaya belajar masing-masing peserta
didik.
25. Apakah asesmen Tentu. hasil asesmen diagnostik berpengaruh
diagnostik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Karena untuk
terhadap hasil belajar memperoleh hasil belajar diakhir semester itu
siswa? yang akan menjadi pertimbangan yaitu hasil
asesmen diagnostik, asesmen formatif,
asesmen sumatif, penilaian sikap dan
keaktifan peserta didik pada saat mengikuti
pembelajaran. Jadi asesmen diagnostik
merupakan salah satu komponen penilaian
yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
26. Apa saja yang harus Langkah-langkah dalam membuat asesmen
diperhatikan dalam diagnostik yaitu mengidentifikasi
membuat asesmen kemampuan prasyarat yang perlu dimiliki
diagnostik? siswa. kemudian mengetahui kelemahan dan
potensi yang dimiliki siswa, memberikan
instruksi soal yang mudah dipahami siswa,
164

No Pertanyaan Jawaban
membuat soal yang disesuaikan dengan
kelemahan dan potensi siswa, setelah
asesmen tersebut dilaksanakan maka guru
harus membuat tindak lanjut, kemudian
tindak lanjut yang dibuat dilaksanakan
kembali dan dilihat apakah permasalahan
yang ada pada diri siswa sudah dapat teratasi
atau belum.

27. Kapan Bapak/Ibu Saya memberikan asesmen formatif dalam


memberikan soalpembelajaran IPAS yaitu pada setiap akhir
asesmen formatif pada pembelajaran IPAS. Jadi setiap diakhir
siswa? pembelajaran IPAS yang dilaksanakan saya
memberikan siswa soal evaluasi berupa kuis
yang terdiri daeri 5-10 soal. Soal yang
diberikan disesuaikan dengan materi yang
dipelajari pada setiap pertemuan. Dengan
dilakukannya asesmen formatif pada
pembelajaran IPAS ini akan membantu saya
sebagai guru untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik memahami materi yang saya
pelajari, dan pada bagian mana yang belum
dipahami. Maka pada pertemuan selanjutnya
saya akan mengulas ulang dan memberikan
pemahaman yang lebih detail terkait bagian
materi yang belum dipahami.
28. Apakah tantangan bagi Tantangan bagi saya dalam merancang
Bapak dalam asesmen formatif yaitu harus membuat soal
merancang asesmen yang berbeda-beda, karena setiap peserta
formatif? didik di kelas IV memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda dan kebutuhan
belajar yang berbeda. Di kelas IV juga
terdapat anak inklusi sehingga ketika saya
memberikan evaluasi atau asesmen saya
harus menyesuaikan. Terkadang saya juga
tidak membedakan soal ketika memberikan
asesmen formatif kepada peserta didik,
karena saya melihat apakah soal ini mudah
dipahami dan tidak terlalu rumit untuk
dikerjakan. Namun jika materi yang
dipelajari rumit dan cara pengerjaannya
membutuhkan banyak cara maka saya akan
membedakan. Misalnya ketika pembelajaran
matematika, Bahasa jawa dan IPAS yang
materi nya lumayan susah dipahami maka
165

No Pertanyaan Jawaban
saya membedakan soal evaluasinya atau
menurunkan level atau tingkat kesulitan soal
untuk anak yang inklusi.
29. Dengan Tentu, dengan dilaksanakannya asesmen
dilaksanakannya formatif saya sebagai guru akan dapat
asesmen formatif pada mengetahui sejauh mana pengetahuan setiap
pembelajaran apakah peserta didik memahami materi
sangat bermanfaat bagi pembelajaran IPAS yang saya berikan. Saya
Bapak untuk mengukur juga dapat menjadikan hasil asesmen
pemahaman siswa formatif ini sebagai evaluasi untuk
terhadap pembelajaran memperbaiki cara mengajar saya, cara saya
yang dilaksanakan? menyampaikan materi, dan dapat mengetahui
bagian materi mana yang masih kurang
dipahami siswa maka dapat saya jelaskan
kembali dipertemuan selanjutnya. Sehingga
pembelajaran IPAS dapat berjalan dengan
baik dan materi yang saya sampaikan kepada
siswa dapat diterima dengan baik dan
dipahami secara jelas.
30. Apakah hasil asesmen Tentu. hasil dari asesmen sumatif sangat
sumatif sangat berpengaruh bagi kenaikan kelas. Namun
berpengaruh bagi perlu diketahui bahwa untuk menentukan
kenaikan kelas siswa? nilai akhir kenaikan kelas itu tidak hanya
hasil asesmen sumatif saja, tetapi juga ada
hasil asesmen diagnostik, formatif, penilaian
sikap, keterampilan dan keaktifan siswa
selama mengikuti pembelajaran IPAS. Hasil
asesmen sumatif menjadi salah satu penilaian
yang berpengaruh terhadap hasil akhir belajar
siswa.
31. Kapan Bapak Asesmen sumatif diberikan kepada siswa
memberikan asesmen pada saat dilakukan Penilaian Harian (PH),
sumatif pada siswa? Penilaian Tengah Semester (PTS) dan
Penilaian Akhir Semester (PAS).
32. Apakah tantangan bagi Tantangan bagi saya dalam merancang
Bapak guru dalam asesmen sumatif yaitu harus membuat soal
merancang asesmen yang berbeda-beda, karena setiap peserta
sumatif? didik di kelas IV memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda dan kebutuhan
belajar yang berbeda. Di kelas IV juga
terdapat anak inklusi sehingga ketika saya
memberikan evaluasi atau asesmen saya
harus menyesuaikan dengan karakteristik
siswanya. Kemudian terkendala waktu,
karena soal yang dibuat harus disesuaikan
166

No Pertanyaan Jawaban
dengan masing-masing karakteristik siswa
maka dibutuhkan waktu yang cukup banyak
dalam membuat soal.
33. Dengan Tentu, dengan dilaksanakannya asesmen
dilaksanakannya sumatif saya sebagai guru akan dapat
asesmen sumatif pada mengetahui sejauh mana pengetahuan setiap
pembelajaran apakah peserta didik memahami materi
sangat bermanfaat bagi pembelajaran IPAS yang saya berikan. Saya
Bapak untuk mengukur juga dapat menjadikan hasil asesmen sumatif
pemahaman siswa ini sebagai evaluasi untuk memperbaiki cara
terhadap pembelajaran mengajar saya, cara saya menyampaikan
yang dilaksanakan? materi, dan dapat mengetahui bagian materi
mana yang masih kurang dipahami sehingga
saya dapat mengukur pemahaman siswa
terhadap pembelajaran yang saya
laksanakan.
167

lampiran 14. Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : MA

Hari/Tanggal : Jumat, 23 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 9.20-10.25 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah sekolah sudah SD Negeri Tahunan sudah memiliki dokumen
memiliki dokumen Capaian Pembelajaran (CP). Dokumen Capaian
Capaian Pembelajaran Pembelajaran (CP) itu dimiliki oleh guru yang
(CP)? bersangkutan yaitu guru kelas masing-masing,
karena di SD Negeri Tahunan saat ini yang
menerapkan kurikulum merdeka dalam
pembelajaran hanya kelas I dan IV jadi
dokumen untuk Capaian Pembelajarannya itu
dimiliki oleh guru kelas I dan IV. Namun, para
guru yang lain juga memiliki dokumen Capaian
pembelajaran karena dishare oleh kepala
sekolah meskipun kelas yang lainnya belum
menerapkan kurikulum merdeka. Untuk
dokumen Capaian Pembelajaran ini di dapatkan
dari pemerintah kemudian diberikan kepada
setiap sekolah yang sudah melaksanakan
kurikulum merdeka.
2. Apakah Bapak sudah Alur tujuan pembelajaran sudah saya buat untuk
membuat Alur Tujuan satu semester gasal ini. Untuk ATP semester
Pembelajaran (ATP)? genap sudah mulai dicicil juga namun belum
selesai semuanya. Dalam penyusunan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) kemarin itu ada
diklat KKG yang dilakukan oleh para guru per
kecamatan termasuk saya salah satunya. Karena
saya mengajar di kelas IV, maka saya mengikuti
KKG kelas atas yang diikuti oleh para guru atau
pihak sekolah sekecamatan Umbulharjo. Dalam
pertemuan KKG itu banyak hal yang dibahas
salah satunya untuk kurikulum merdeka,
kemarin itu ada kegiatan diklat untuk berlatih
bagaimana cara membuat ATP kemudian
diturunkan menjadi TP.
3. Alur Tujuan Untuk ATP sudah hampir semua mata pelajaran
Pembelajaran (ATP) yang saya buat. Untuk pelajaran Matematika,
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pkn, dan IPAS ATP nya
168

No Pertanyaan Jawaban
apakah yang sudah sudah disusun. ATP yang belum tersusun itu
Bapak susun? pada mata pelajaran bahasa jawa dan seni rupa.
Namun, meskipun saya belum menyusun ATP
untuk kedua mata pelajaran ini tetapi saya
biasanya melihat juga dari internet. SD Tahunan
juga saat ini memilih seni rupa kemudian kami
juga belum ada buku patokan yang konkret
sehingga kami masih mencari informasi materi
pelajaran dari internet.
4. Bagaimanakah Langkah-langkah untuk membuat ATP itu yang
menyusun langkah- pertama kita harus memiliki CP yang sudah
langkah dalam tepat yang diperoleh dari pemerintah sesuai
membuat Alur Tujuan fasenya dan sesuai mata pelajarannya.
Pembelajaran (ATP)? Kemudian dari CP akan di breakdown dan
dipilah dari setiap konten materinya seperti apa
dan kata kerjanya seperti apa. Kemudian CP
tersebut kita buat menjadi TP terlebih dulu. Jadi
TP merupakan turunan dari CP yang kita miliki
dan disesuaikan dengan fasenya karena ini kelas
IV maka termasuk fase B. ketika TP sudah
terbentuk kemudian bisa di susun menjadi ATP
dan ATP tersebut bisa digunakan untuk
membuat Modul Ajar.
5. Apakah Bapak sudah Untuk modul ajar saya sudah membuat dan
membuat modul ajar mengembangkannya, modul ajar yang saya buat
kurikulum merdeka? saya upayakan agar sesuai dengan harapan
kurikulum merdeka. Saya membuat modul ajar
yang dapat memenuhi kebutuhan belajar dan
gaya belajar peserta didik di kelas IV. Saya
merancang pembelajaran sedemikian rupa agar
bervariatif dan menarik sehingga modul ajar
yang saya buat dapat saya gunakan pada saat
pembelajaran IPAS berlangsung di kelas IV dan
pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.
Namun, untuk menilai apakah modul ajar yang
saya bhuat sudah sesuai kurikulum merdeka atau
belum ada pihak-pihak tertentu dan saya sampai
saat ini masih terus belajar dan mengupayakan
supaya dapat melakukan untuk pembelajaran
terkhususnya dalam pembuatan modul ajar ini.
6. Menurut Bapak apa Menurut pendapat saya untuk karakteristik
karakteristik modul modul ajar IPAS itu tentunya tentang
ajar pada mata pembelajaran IPA dan IPS. Kemudian dalam
pelajaran IPAS? kegiatan belajarnya lebih sering memanfaatkan
lingkungan sekitar, lingkungan itu dijadikan
169

No Pertanyaan Jawaban
sebagai sumber belajar. Pembelajarannya
biasanya seperti Problem Solving , dalam
pembelajaran yang dilakukan anak diharap lebih
aktif dan menungkan ilmunya sendiri.
Pendekatan yang digunakan seperti saintifik
lebih diperdalam lagi kalau dikurikulum
merdeka itu tujuannya agar tercipta
pembelajaran berdiferensiasi untuk
memfasilitasi kebutuhan setiap peserta didik
yang beragam. Kebutuhan belajar jugakan
beragam seperti kebutuhan kognitifnya,
kebutuhan gaya belajarnya, dan kebutuhan
belajar yang lainnnya. Dalam modul ajar IPAS
ini otomatis pembelajaran juga harus
disesuaikan dengan peserta didiknya dengan
memakai pembelajaran berdiferensiasi.
Penilaiannya bermacam-macam karena
pembelajarannya berdiferensiasi, jadi
evaluasinya itu idealnya dibeda-bedakan.
Kemudian pada modul IPAS ini juga salah satu
karakteristiknya yaitu penanaman karakter
profil pelajar Pancasila seperti beriman,
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan
berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong,
berkebhinekaan global, bernalar kritis dan
kreatif.
7. Apakah modul ajar Menurut saya sampai sejauh ini sudah
yang telah Bapak memenuhi. Saya sudah membuat modul ajar
susun sudah dapat sesuai kebutuhan belajar peserta didik saya di
memenuhi kebutuhan kelas IV. Sebelum membuat modul ajar saya
belajar siswa? mengamati dan melalui asesmen yang saya
berikan dapat membantu saya dalam memahami
tingkat kemampuan, gaya belajar, kebutuhan
belajar, kelemahan setiap peserta didik saya.
Kegiatan-kegiatan belajar yang terdapat dalam
modul ajar yang saya buat juga bervarisi dan
dirancang semenarik mungkin agar peserta didik
termotivasi dan mudah memahami dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
8. Apa saja kendala saat Kendala yang saya alami dalam membuat modul
pembuatan modul ajar yaitu keterbatasan waktu dalam menyusun
ajar? modul ajar. Kemudian merancang pembelajaran
yang berdiferensiasi itu saya masih belum
maksimal, karena untuk melihat kebutuhan
setiap anak itu masih sulit sehingga ketika
170

No Pertanyaan Jawaban
menyusun TP dan ATP nya itu masih bingung.
Sebagai guru tugas saya kan tidak hanya sekedar
mengajar saja namun masih banyak kegiatan
yang harus diurus.
9. Bagaimana menyusun Langkah-langkah dalam menyusun modul ajar
langkah-langkah yang dimulai dari CP kemudian direakdown jadi TP
dilakukan Bapak pada kemudian diturunkan menjadi ATP, setelah itu
saat pembuatan modul ATP tersebut dituangkan ke dalam modul ajar.
ajar? Dalam penyusunan modul ajar ini hampir sama
dengan RPP yang terdapat pada kurikulum
2013, meskipun terdapat beberapa perbedaan
misalnya di RPP kurikulum 2013 ada KD, KI
dan tujuan sedangkan di kurikulum merdeka
dalam modul ajar adanya CP, TP dan ATP.
Setelah ATP dituangkan dalam modul ajar,
kemudian ditambah profil pelajar Pancasila
yang dicapai apa saja, pendekatan, model dan
metode, materi, kegiatan pembelajaran,
alat/media yang digunakan, bahan ajar, LKPD,
dan soal evaluasi pembelajaran.

10. Media apa saja yang Media yang saya gunakan ketika melaksanakan
Bapak gunakan pada pembelajaran IPAS yaitu LCD Projektor, PPT,
saat pelaksanaan alat peraga seperti KIT IPA, Apotek TOGA
pembelajaran? yang ada dilingkungan sekolah untuk mengenal
tanaman dilingkungan hidup, kemudian ketika
diadakan kegiatan praktik saya menggunakan
medianya bahan dan alat yang sesuai dengan
materi yang dipelajari.
11. Apakah sekolah Menurut saya sekolah sudah memiliki dan
memiliki media menyediakan media pembelajaran yang
pembelajaran yang memadai dapat dibuktikan dari setiap kelas
memadai? difasilitasi LCD Projektor, kemudian ada KIT
IPA, ada Globe, Apotek TOGA, dan alat peraga
lainnya yang tersedia di LAP.
12. Strategi seperti apa Strategi yang saya gunakan dalam penyampaian
yang Bapak gunakan materi dalam pembelajaran IPAS yaitu siswa
ketika menyampaikan diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi
materi pembelajaran? dirinya kemudian nanti bersama-sama kita
kuatkan dengan materi dan kita simpulkan
pelajarannya. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan
melalui kegiatan eksperimen dan praktik.
Melalui strategi ini peserta didik akan lebih
memahami secara detail dan real apa yang
dipelajari, dapat melihat secara langsung,
171

No Pertanyaan Jawaban
menemukan dan memecahkan masalah dengan
mencari solusinya melalui lingkungan sekitar
yang dilihatnya. Peserta didik juga diajari untuk
mandiri dalam belajarnya, bisa menganalisis,
dapat menalar, menemukan, dan kreatif juga.
13. Apakah media Tentu, dengan adanya media yang saya gunakan
pembelajaran yang dalam menyampaikan materi kepada peserta
Bapak gunakan dapat didik akan membantu mereka untuk lebih
membantu memahami dan mudah mengingat apa yang saya
memperjelas siswa sampaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
dalam menerima saya pernah mengajar tidak menggunakan
materi? media kemudian saya bertanya kepada peserta
didik apakah bisa memahami apa yang saya
sampaikan dan yang terjadi lebih banyak peserta
didik yang mengatakan masih kurang paham
dan bosan belajaranya karena mereka bingung
apa yang dipelajari. Kemudian pada
pembelajaran selanjutnya saya menggunakan
media belajar, peserta didik lebih mudah
memahami apa yang saya sampaikan, mereka
juga aktif dalam belajarnya dan hasil belajarnya
juga ada perbedaan pada saat memakai media
dan ketika tidak memakai media. Hal ini
dibuktikan dari setiap hasil evaluasi diakhir
pembelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan tidak harus yang mewah atau mahal,
cukup dengan media yang sederhana saja
asalkan sesuai dengan materi yang dipelajari dan
dapat menariik perhatian siswa.
14. Model pembelajaran Model pembelajaran yang saya gunakan dalam
apakah yang sering pembelajaran IPAS tentunya bermacam-
Bapak gunakan dalam macam, namun yang paling sering itu model
pembelajaran IPAS? Problem Based Learning. Alasan saya memilih
model Problem Based Learning karena cocok
untuk pembelajaran IPAS yang kalau secara
teori susah untuk dipahami dan banyak hal yang
harus diketahui dan dilihat secara langsung oleh
anak. Kemudian model ini akan membantu anak
dalam memecahkan masalah melalui
pemahamannya dan penemuannya. Maka dari
itu melalui model ini dapat mengorientasi
peserta didik pada masalah, kemudian
mengorganisasikan peserta didik untuk belajar,
membimbing penyelidikan inidividu maupun
kelompok, mengembangkan dan menyajikan
172

No Pertanyaan Jawaban
hasil karya dan menganalisis serta mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
15. Apa saja yang harus Pertimbangan dalam memilih model
dijadikan pembelajaran yang tepat menurut saya
pertimbangan dalam karakteristik siswanya karena setiap kelas kan
memilih model berbeda. Misalnya dikelas saya cocok pakai
pembelajaran yang model Problem Based Learning tapi dikelas lain
tepat? belum tentu. Kemudian materi yang
disampaikan seperti apa, misalnya pembelajaran
IPAS materi perambatan bunyi tentu jika anak
tidak diberi lihat video, mengajar tidak pakai
media, hanya berpatokan pada buku paket dan
tidak praktik pasti anak akan kurang paham.
16. Bagaimana model Seperti yang saya ketahui model pembelajaran
pembelajaran yang yang ideal menurut kurikulum merdeka itu harus
ideal menurut tuntutan sesuai dengan karakteristik peserta didiknya,
kurikulum merdeka harus sesuai dengan kebutuhan belajar dan gaya
yang berlaku saat ini? belajarnya. Karena dalam kurikulum merdeka
diharapkan sekali pembelajaran yang dilakukan
dapat mengakomodasi kebutuhan peserta
didiknya dan dapat memfasilitasi peserta didik
dalam segala kegiatan belajarnya. Semua model
boleh digunakan guru dalam pembelajaran IPAS
asal sesuai dengan kegiatan pembelajaran
seperti apa yang akan dilakukan dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
jadi guru harus bisa menyesuaikan model yang
tepat dan sesuai dengan pembelajaran yang
dilakukan.
17. Metode pembelajaran Metode yang saya gunakan dalam pembelajaran
apakah yang Bapak IPAS yaitu pengamatan, penugasan, ceramah,
gunakan dalam dan permainan.
pembelajaran IPAS?
18. Faktor apa sajakah Untuk menentukan metode pembelajaran
yang perlu tentunya yang diperhatikan karakteristik
dipertimbangan untuk siswanya, gaya belajar siswanya, materi yang
menentukan metode ingin disampaikan seperti apa, waktu yang
mengajar yang tepat dimiliki, dan lingkungan sekitarnya.
dalam pembelajaran?
19. Mengapa harus ada Tujuan adanya pendekatan dalam proses
pendekatan dalam pembelajaran yaitu sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran? penyusunan metode pengajaran yang akan
digunakan, sebagai pedoman untuk pelaksanaan
proses belajar mengajar dan sebagai tolak ukur
173

No Pertanyaan Jawaban
penilaian proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
20. Pertimbangan apa saja Capaian Pembelajaran, tujuan yang akan dicapai
yang mendasari ketika dalam pembelajaran, sifat dari materi yang akan
Bapak memilih suatu diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik.
pendekatan
pembelajaran?
21. Sumber belajar apa Sumber belajar bisa sumber belajar lingkungan,
saja yang digunakan kemudian sumber belajar dari buku paket, LKS,
guru dalam proses video pembelajaran dan juga sumber belajar dari
pembelajaran IPAS? internet.
Di peroleh dari
manakah sumber
belajar tersebut?
22. Apakah sumber Iya, sumber belajar yang saya gunakan dapat
belajar yang Bapak diperoleh dengan mudah. Seperti dari buku
gunakan dapat paket, LKS setiap peserta didik kan sudah
diperoleh dengan memiliki kemudian video pembelajaran atau
mudah? internet ketika dirumah peserta didik dapat
mengaksesnya melalui HP yang didampingi
oleh orang tua.
23. Apakah yang menjadi Pertimbangan buat saya dalam menentukan
pertimbangan bagi sumber belajar itu harus dapat diobservasi,
Bapak dalam dianalisis, mudah diperoleh, mudah digunakan,
menentukan sumber sumber belajarnya harus mampu memecahkan
belajar? masalah dan sumber belajar tersebut juga harus
dapat digunakan untuk presentasi.
24. Apakah Bapak sudah Untuk asesmen diagnostik pada pembelajaran
melakukan asesmen IPAS saya baru melakukan yang umum diawal
diagnostik dalam yaitu yang gaya belajar seperti gaya belajar
pembelajaran IPAS? visual, auditori, dan motorik. Kalau secara
tertulis saya belum, terkadang saya hanya tanya-
tanya secara langsung ke siswa misalnya untuk
materi tumbuhan yang akan dipelajari maka
saya akan tanya apa yang kalia ketahui tentang
tumbuhan. Kemudian dari respon siswa tersebut
kita sudah mengetahui ternyata siswa sudah
memiliki gambaran terkait materi yang akan
disampaikan. Asesmen diagnostik ini kan
mengacu kepada kesiapan siswa menerima
materi pada pembelajaran yang akan dilakukan.
Jadi untuk asesmen diagnostik pada
pembelajaran IPAS di kelas IV yang belum
maksimal pada asesmen diagnostik kognitif,
untuk asesmen diagnostik non kognitif seperti
174

No Pertanyaan Jawaban
gaya belajar siswanya sudah maksimal. Saya
sudah melakukan asesmen untuk mengetahui
setiap gaya belajar siswanya melalui pengisian
googleform tentang karakteristik dan
keperibadian peserta didik. Peserta didik saya
berikan link googleform kemudian dirumah diisi
sambal didampingin oleh orang tua. Ketika saya
sudah mendapatkan hasil asesmen diagnostik
gaya belajarnya tersebut saya mengamati secara
langsung lagi gaya belajar setiap peserta didik
untuk membuktikan apakah hasil dari
googleform tersebut sesuai atau tidak dengan
realitanya. Setelah saya evaluasi kemudian saya
mengetahui bahwa siswa di kelas IV gaya
belajarnya lebih banyak yang visual sehingga
dalam mengajar saya akan menyesuaikan
dengan gaya belajar masing-masing peserta
didik.
25. Apakah asesmen Tentu. hasil asesmen diagnostik berpengaruh
diagnostik terhadap hasil belajar siswa. Karena untuk
berpengaruh terhadap memperoleh hasil belajar diakhir semester itu
hasil belajar siswa? yang akan menjadi pertimbangan yaitu hasil
asesmen diagnostik, asesmen formatif, asesmen
sumatif, penilaian sikap dan keaktifan peserta
didik pada saat mengikuti pembelajaran. Jadi
asesmen diagnostik merupakan salah satu
komponen penilaian yang berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
26. Apa saja yang harus Langkah-langkah dalam membuat asesmen
diperhatikan dalam diagnostik yaitu mengidentifikasi kemampuan
membuat asesmen prasyarat yang perlu dimiliki siswa. kemudian
diagnostik? mengetahui kelemahan dan potensi yang
dimiliki siswa, memberikan instruksi soal yang
mudah dipahami siswa, membuat soal yang
disesuaikan dengan kelemahan dan potensi
siswa, setelah asesmen tersebut dilaksanakan
maka guru harus membuat tindak lanjut,
kemudian tindak lanjut yang dibuat
dilaksanakan kembali dan dilihat apakah
permasalahan yang ada pada diri siswa sudah
dapat teratasi atau belum.
27. Kapan Bapak/Ibu Saya memberikan asesmen formatif dalam
memberikan soal pembelajaran IPAS yaitu pada setiap akhir
asesmen formatif pada pembelajaran IPAS. Jadi setiap diakhir
siswa? pembelajaran IPAS yang dilaksanakan saya
175

No Pertanyaan Jawaban
memberikan siswa soal evaluasi berupa kuis
yang terdiri daeri 5-10 soal. Soal yang diberikan
disesuaikan dengan materi yang dipelajari pada
setiap pertemuan. Dengan dilakukannya
asesmen formatif pada pembelajaran IPAS ini
akan membantu saya sebagai guru untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi yang saya pelajari, dan pada
bagian mana yang belum dipahami. Maka pada
pertemuan selanjutnya saya akan mengulas
ulang dan memberikan pemahaman yang lebih
detail terkait bagian materi yang belum
dipahami.
28. Apakah tantangan bagi Tantangan bagi saya dalam merancang asesmen
Bapak dalam formatif yaitu harus membuat soal yang
merancang asesmen berbeda-beda, karena setiap peserta didik di
formatif? kelas IV memiliki tingkat kemampuan yang
berbeda dan kebutuhan belajar yang berbeda. Di
kelas IV juga terdapat anak inklusi sehingga
ketika saya memberikan evaluasi atau asesmen
saya harus menyesuaikan. Terkadang saya juga
tidak membedakan soal ketika memberikan
asesmen formatif kepada peserta didik, karena
saya melihat apakah soal ini mudah dipahami
dan tidak terlalu rumit untuk dikerjakan. Namun
jika materi yang dipelajari rumit dan cara
pengerjaannya membutuhkan banyak cara maka
saya akan membedakan. Misalnya ketika
pembelajaran matematika, Bahasa jawa dan
IPAS yang materi nya lumayan susah dipahami
maka saya membedakan soal evaluasinya atau
menurunkan level atau tingkat kesulitan soal
untuk anak yang inklusi.
29. Dengan Tentu, dengan dilaksanakannya asesmen
dilaksanakannya formatif saya sebagai guru akan dapat
asesmen formatif pada mengetahui sejauh mana pengetahuan setiap
pembelajaran apakah peserta didik memahami materi pembelajaran
sangat bermanfaat IPAS yang saya berikan. Saya juga dapat
bagi Bapak untuk menjadikan hasil asesmen formatif ini sebagai
mengukur pemahaman evaluasi untuk memperbaiki cara mengajar
siswa terhadap saya, cara saya menyampaikan materi, dan dapat
pembelajaran yang mengetahui bagian materi mana yang masih
dilaksanakan? kurang dipahami siswa maka dapat saya
jelaskan kembali dipertemuan selanjutnya.
Sehingga pembelajaran IPAS dapat berjalan
176

No Pertanyaan Jawaban
dengan baik dan materi yang saya sampaikan
kepada siswa dapat diterima dengan baik dan
dipahami secara jelas.
30. Apakah hasil asesmen Tentu. hasil dari asesmen sumatif sangat
sumatif sangat berpengaruh bagi kenaikan kelas. Namun perlu
berpengaruh bagi diketahui bahwa untuk menentukan nilai akhir
kenaikan kelas siswa? kenaikan kelas itu tidak hanya hasil asesmen
sumatif saja, tetapi juga ada hasil asesmen
diagnostik, formatif, penilaian sikap,
keterampilan dan keaktifan siswa selama
mengikuti pembelajaran IPAS. Hasil asesmen
sumatif menjadi salah satu penilaian yang
berpengaruh terhadap hasil akhir belajar siswa.
31. Kapan Bapak Asesmen sumatif diberikan kepada siswa pada
memberikan asesmen saat dilakukan Penilaian Harian (PH), Penilaian
sumatif pada siswa? Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir
Semester (PAS).
32. Apakah tantangan bagi Tantangan bagi saya dalam merancang asesmen
Bapak guru dalam sumatif yaitu harus membuat soal yang berbeda-
merancang asesmen beda, karena setiap peserta didik di kelas IV
sumatif? memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dan
kebutuhan belajar yang berbeda. Di kelas IV
juga terdapat anak inklusi sehingga ketika saya
memberikan evaluasi atau asesmen saya harus
menyesuaikan dengan karakteristik siswanya.
Kemudian terkendala waktu, karena soal yang
dibuat harus disesuaikan dengan masing-masing
karakteristik siswa maka dibutuhkan waktu
yang cukup banyak dalam membuat soal.
33. Dengan Tentu, dengan dilaksanakannya asesmen
dilaksanakannya sumatif saya sebagai guru akan dapat
asesmen sumatif pada mengetahui sejauh mana pengetahuan setiap
pembelajaran apakah peserta didik memahami materi pembelajaran
sangat bermanfaat IPAS yang saya berikan. Saya juga dapat
bagi Bapak untuk menjadikan hasil asesmen sumatif ini sebagai
mengukur pemahaman evaluasi untuk memperbaiki cara mengajar
siswa terhadap saya, cara saya menyampaikan materi, dan
pembelajaran yang dapat mengetahui bagian materi mana yang
dilaksanakan? masih kurang dipahami sehingga saya dapat
mengukur pemahaman siswa terhadap
pembelajaran yang saya laksanakan.
177

Lampiran 15. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : DS

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.00-10.30 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Iya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya
menyenangkan tidak membuat pusing
dan sulit dipahami seperti pelajaran
matematika dan belajarnya juga sering
belajar di luar kelas jadi tidak bosan
karena didalam ruangan kelas terus.
2. Apakah kamu memahami Iya, saya memahami materi yang
materi yang disampaikan disampaikan oleh Bapak guru pada saat
guru saat pembelajaran pembelajaran karena saya fokus
berlangsung? mendengarkan penjelasan dari guru dan
guru juga ketika jelasin pelajaran tidak
cepat-cepat sehingga saya bisa
memahami, kemudian guru juga
178

No Pertanyaan Jawaban
menggunakan media, kadang pakai
video pembelajaran dan guru sering
mengajak belajar kelompok jadi saya
senang bisa bersama-sama dengan teman
belajarnya.
3. Apakah yang kamu sukai Saya suka pelajarannya tentang alam dan
dalam pembelajaran IPAS? lingkungan sekitar, kemudian saya suka
pembelajarannya tidak membosankan
karena Bapak guru ketika pakai media,
video dari youtube, belajarnya kelompok
jadi kalau mengerjakan LKPD bisa
kerjasama dengan teman, kadang
belajarnya dibuat menjadi permainan,
belajar tidak hanya dikelas saja tapi juga
di luar kelas untuk praktik atau tugas
mengamati.
4. Apakah kamu lebih mudah Iya, saya lebih mudah memahami
memahami materi pelajaran materi yang dijelaskan guru ketika
jika guru mengajar menggunakan media pembelajaran
menggunakan media karena jadi mudah mengingat apa yang
pembelajaran? dijelaskan guru.

5. Kesulitan apa yang kamu Terkadang saya susah fokus ketika guru
alami saat mengikuti menjelaskan materi karena diajak teman
pembelajaran IPAS? sebangku bercerita, jadi saya kurang
paham tentang apa yang dipelajari dan
ketika saya diberikan kuis pada saat di
akhir pelajaran IPAS menjadi susah
untuk menjawab soalnya.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru,
ketika mengalami kesulitam terkadang saya juga bertanya kepada
dalam pembelajaran IPAS? teman saya yang pintar dikelas.
7. Apakah kamu dapat Bisa, tapi kadang-kadang ada yang tidak
mengerjakan soal evaluasi bisa saya kerjakan karena saya tidak
yang diberikan oleh guru? fokus ketika mengikuti pembelajaran
dan ketika PTS atau PAS ada soal yang
tidak bisa saya kerjakan karena lumayan
sulit.
8. Apakah soal evaluasi yang Iya, soal kuis yang diberikan guru pada
diberikan oleh guru sesuai setiap akhir pembelajaran selalu
dengan materi yang telah berkaitan dengan materi yang dipelajari
dipelajari? hari ini. Soal PH, PTS, PAS juga
materinya sudah yang dipelajari
sebelumnya.
179

No Pertanyaan Jawaban
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik
membuat kamu kesulitan jadi saya kurang fokus, kadang juga
dalam mengerjakan soal karena soalnya ada yang lumayan sulit
evaluasi yang diberikan oleh dan ketika saya tidak belajar jadi saya
guru? tidak bisa menjawab soal yang diberikan
oleh guru.
10. Apa saja upaya yang kamu Bertanya kembali kepada guru atau
lakukan dalam mengatasi teman tentang soal yang belum saya
kesulitan pengerjaan soal pahami, dan juga mempelajari kembali
evaluasi yang diberikan oleh tentang soal yang belum saya pahami.
guru?
180

Lampiran 16. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : DS

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 9.30-10.00 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Iya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya
menyenangkan dan gurunya juga ketika
mengajar seru.
2. Apakah kamu memahami Saya dapat memahami materi yang
materi yang disampaikan disampaikan oleh Bapak guru pada saat
guru saat pembelajaran pembelajaran karena saya memperhatikan
berlangsung? penjelasan dari guru dan guru juga ketika
mengajar tidak hanya ceramah tapi juga
kadang ada penjelasan materi
pelajarannya menggunakan video dari
youtube jadi tidak bosan dan mudah
dipahami. Ketika ada yang belum
dipahami kami diperbolehkan bertanya
kembali kepada Bapak guru.
3. Apakah yang kamu sukai Saya suka pelajarannya banyak yang
dalam pembelajaran IPAS? dipelajari seperti tentang tumbuhan, organ
pada tubuh manusia, tentang sejarah,
tentang kehidupan sosial dan lain
sebagainya. kemudian saya suka
pembelajarannya tidak membosankan
karena Bapak guru ketika pakai media,
belajarnya kelompok jadi kalau
mengerjakan LKPD bisa kerjasama
dengan teman, kadang belajarnya dibuat
menjadi permainan.
4. Apakah kamu lebih mudah Iya, saya lebih mudah memahami materi
memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru ketika menggunakan
jika guru mengajar media pembelajaran karena jadi mudah
menggunakan media mengingat apa yang dijelaskan guru.
pembelajaran?
181

No Pertanyaan Jawaban
5. Kesulitan apa yang kamu Terkadang saya susah fokus ketika guru
alami saat mengikuti menjelaskan materi banyak suara dari luar
pembelajaran IPAS? yang saya dengar, kemudian ketika saya
belajar bersama kelompok saya terkadang
ada yang tidak mau bekerjasama dalam
mengerjakan tugas yang diberikan Bapak
guru.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru,
ketika mengalami kesulitam terkadang saya juga bertanya kepada
dalam pembelajaran IPAS? teman.
7. Apakah kamu dapat Bisa, tapi kadang-kadang ada yang tidak
mengerjakan soal evaluasi bisa saya kerjakan karena saya tidak fokus
yang diberikan oleh guru? ketika mengikuti pembelajaran jadi sering
lupa apa yang telah dipelajari dan ketika
PTS atau PAS ada soal yang tidak bisa
saya kerjakan karena susah.
8. Apakah soal evaluasi yang Iya, soal kuis yang diberikan guru pada
diberikan oleh guru sesuai setiap akhir pembelajaran selalu berkaitan
dengan materi yang telah dengan materi yang dipelajari hari ini.
dipelajari? Soal PH, PTS, PAS juga materinya sudah
yang dipelajari sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik
membuat kamu kesulitan jadi saya kurang fokus dan jadi lupa ayang
dalam mengerjakan soal yang ingin saya tulis, kadang juga karena
evaluasi yang diberikan oleh soalnya ada yang lumayan susah.
guru?
10. Apa saja upaya yang kamu Bertanya kembali kepada guru tentang
lakukan dalam mengatasi soal yang belum saya pahami, dan
kesulitan pengerjaan soal berusaha untuk mengingat kembali
evaluasi yang diberikan oleh tentang materi yang berkaitan dengan soal
guru? yang tidak bisa saya jawab.
182

Lampiran 17. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : MN

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.30-10.50 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Iya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya seru, ada
kegiatan tanya jawab kemudian siapa yang
benar akan diberikan bintang oleh guru,
belajarnya juga sering berkelompok, dan
belajar di luar kelas untuk mengamati
lingkungan sekolah atau praktik.
2. Apakah kamu Iya, saya memahami materi yang
memahami materi yang disampaikan oleh Bapak guru pada saat
disampaikan guru saat pembelajaran IPAS karena saya fokus
pembelajaran mendengarkan penjelasan dari guru dan guru
berlangsung? juga ketika jelasin pelajaran dengan jelas
kemudian guru juga menggunakan media,
kadang pakai video pembelajaran dan ketika
ada materi yang belum dipahami bapak guru
memberi kesempatan untuk bertanya
kemudian dijelaskan kembali oleh guru.
3. Apakah yang kamu Saya suka pelajaran IPAS karena yang
sukai dalam dipelajari tentang alam dan tentang
pembelajaran IPAS? kehidupan kita sehari-hari. Kalau belajar
IPAS sering dilakukan dibentuk menjadi
kelompok jadi bisa ngerjain tugas dari guru
bersama dengan teman tidak sendiri, ada
kegiatan praktik, mengamati, menemukan
apa yang disuruh oleh guru yang ada
dilingkungan sekolah kemudian masuk ke
kelas ada kegiatan persentasi setiap
kelompok jadi bisa diskusi.
4. Apakah kamu lebih Iya, saya lebih mudah memahami materi
mudah memahami yang dijelaskan guru ketika menggunakan
materi pelajaran jika media pembelajaran karena jadi mudah
guru mengajar mengingat apa yang dijelaskan guru dan
menggunakan media pembelajaran jadi asyik gak bosan
pembelajaran? belajarnya.
183

No Pertanyaan Jawaban
5. Kesulitan apa yang Kesulitan yang saya alami yaitu sering
kamu alami saat ketinggalan menulis dari teman-teman yang
mengikuti pembelajaran lain, kemudian kadang sering diganggu
IPAS? teman ketika mendengarkan guru jelasin
materi jadi saya kurang fokus memahami
penjelasan dari guru.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti, saya
pembelajaran IPAS? pelajari kembali sampai paham.
7. Apakah kamu dapat Bisa, karena soal evaluasi yang diberi guru
mengerjakan soal materinya yang sudah dipelajari, namun
evaluasi yang diberikan terkadang ketika PTS atau PAS ada soal yang
oleh guru? tidak bisa saya kerjakan karena lumayan sulit
dan materinya ada yang saya lupa.
8. Apakah soal evaluasi Iya, soal kuis yang diberikan guru pada setiap
yang diberikan oleh guru akhir pembelajaran selalu berkaitan dengan
sesuai dengan materi materi yang dipelajari pada setiap
yang telah dipelajari? pembelajaran, untuk Soal PH, PTS, PAS juga
materinya sudah yang dipelajari sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik jadi
membuat kamu saya kurang fokus, kadang juga karena
kesulitan dalam soalnya ada yang lumayan sulit dan ketika
mengerjakan soal saya tidak belajar jadi saya tidak bisa
evaluasi yang diberikan menjawab soal yang diberikan oleh guru.
oleh guru?
10. Apa saja upaya yang Bertanya kembali kepada guru atau teman
kamu lakukan dalam tentang soal yang belum saya pahami, dan
mengatasi kesulitan lebih rajin untuk kembali mempelajari materi
pengerjaan soal evaluasi yang sudah dipelajari ketika dirumah jadi
yang diberikan oleh ketika ada kuis dan ujian saya bisa menjawab
guru? soal dengan baik.
184

Lampiran 18. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : MN

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.00-10.20 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Ya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya
menyenangkan dan sering ada kegiatan
eksperimen atau praktiknya, belajarnya
juga tidak hanya didalam kelas tetapi juga
di luar kelas.
2. Apakah kamu memahami Saya memahami materi yang disampaikan
materi yang disampaikan oleh Bapak guru pada saat pembelajaran
guru saat pembelajaran IPAS karena saya memperhatikan dan
berlangsung? mendengarkan penjelasan dari guru. Bapak
guru juga mengajar selalu menggunakan
media, terkadang pakai video pembelajaran,
terkadang belajarnya dibuat seperti
permainan jadi seru dan mudah dimengerti.
ketika ada materi yang belum dipahami
bapak guru memberi kesempatan untuk
bertanya kemudian dijelaskan kembali.
3. Apakah yang kamu sukai Saya suka pelajaran IPAS karena kita bisa
dalam pembelajaran belajar banyak hal, terutama tentang alam
IPAS? dan kehidupan sosial. Kalau belajar IPAS
sering dibentuk menjadi kelompok jadi bisa
ngerjain tugas dari guru bersama dengan
teman tidak sendiri, bisa saling berdiskusi
juga.
4. Apakah kamu lebih Iya, saya lebih mudah memahami materi
mudah memahami materi yang dijelaskan guru ketika menggunakan
pelajaran jika guru media pembelajaran karena jadi mudah
mengajar menggunakan mengingat apa yang dijelaskan guru dan
media pembelajaran? pembelajaran jadi asyik gak bosan
belajarnya.
5. Kesulitan apa yang kamu Kesulitan yang saya alami yaitu sering
alami saat mengikuti ketinggalan menulis dari teman-teman yang
pembelajaran IPAS? lain, kemudian kadang sering diganggu
teman ketika mendengarkan guru jelasin
185

No Pertanyaan Jawaban
materi jadi saya kurang fokus memahami
penjelasan dari guru.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti, saya
pembelajaran IPAS? pelajari kembali sampai paham.
7. Apakah kamu dapat Bisa, karena soal evaluasi yang diberi guru
mengerjakan soal materinya yang sudah dipelajari, namun
evaluasi yang diberikan terkadang ketika PTS atau PAS ada soal
oleh guru? yang tidak bisa saya kerjakan karena
lumayan sulit dan materinya ada yang saya
lupa.
8. Apakah soal evaluasi Soal kuis yang diberikan guru pada setiap
yang diberikan oleh guru akhir pembelajaran selalu sesuai dengan
sesuai dengan materi materi yang sudah dipelajari, untuk Soal
yang telah dipelajari? PH, PTS, PAS juga materinya sudah yang
dipelajari sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Terkadang karena suara teman yang berisik
membuat kamu kesulitan jadi saya kurang fokus, kadang juga karena
dalam mengerjakan soal soalnya ada yang lumayan sulit dan ketika
evaluasi yang diberikan saya tidak belajar jadi saya tidak bisa
oleh guru? menjawab soal yang diberikan oleh guru.
10. Apa saja upaya yang Bertanya kembali kepada guru tentang soal
kamu lakukan dalam yang belum saya pahami, dan kembali
mengatasi kesulitan mempelajari materi yang sudah diajarkan
pengerjaan soal evaluasi guru.
yang diberikan oleh guru?
186

Lampiran 19. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : CR

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.50-11.20 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Saya sangat menyukai pembelajaran IPAS
pembelajaran IPAS? karena pembelajarannya menyenangkan,
senang juga karena bisa banyak belajar
tentang alam, sejarah dan banyak yang tidak
saya ketahui sebelumnya jadi saya
mengetahuinya.
2. Apakah kamu memahami Iya, saya dapat memahami materi yang
materi yang disampaikan disampaikan oleh guru karena saya
guru saat pembelajaran memperhatikan ketika guru mengajar dan
berlangsung? guru juga ketika menyampaikan materi
pelajaran dengan jelas kemudian guru juga
menggunakan media, kadang pakai video
pembelajaran jadi lebih mudah untuk
dipahami pelajarannya.
3. Apakah yang kamu sukai Belajar tentang sejarah dan tentang
dalam pembelajaran tumbuhan karena Bapak guru mengajar
IPAS? menggunakan video tentang sejarah
sehingga saya bisa lebih mengetahui banyak
pengetahuan tentang sejarah. Kemudian
ketika belajar tentang tumbuhan belajarnya
tidak hanya didalam kelas saja, tapi juga di
luar kelas untuk mengamati jenis-jenis
tumbuhan yang ada dilingkungan sekolah
sehingga saya merasa belajar IPAS tidak
membosankan. Belajarnya dibentuk
menjadi kelompok jadi bisa ngerjain tugas
dari guru kerjasama dengan teman.
4. Apakah kamu lebih Saya lebih mudah memahami materi yang
mudah memahami materi dijelaskan guru ketika menggunakan media
pelajaran jika guru pembelajaran karena dapat membantu saya
mengajar menggunakan lebih cepat menangkap apa yang dijelaskan
media pembelajaran? oleh guru.
5. Kesulitan apa yang kamu Kesulitan yang saya alami yaitu ketinggalan
alami saat mengikuti pelajaran ketika saya tidak masuk sekolah
pembelajaran IPAS? sehingga ketika saya masuk sekolah teman-
187

No Pertanyaan Jawaban
teman yang lain sudah paham dengan
penjelasan guru sedangkan saya belum.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti, dan
pembelajaran IPAS? saya pelajari kembali sendiri sampai paham.
7. Apakah kamu dapat Bisa, karena soal evaluasi yang diberi guru
mengerjakan soal materinya yang sudah dipelajari namun
evaluasi yang diberikan terkadang saya merasakan kesulitan jika ada
oleh guru? soal yang susah.
8. Apakah soal evaluasi Iya, soal kuis yang diberikan guru pada
yang diberikan oleh guru setiap akhir pembelajaran selalu berkaitan
sesuai dengan materi dengan materi yang dipelajari pada setiap
yang telah dipelajari? pembelajaran, untuk Soal PH, PTS, PAS
juga materinya sudah yang dipelajari
sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik jadi
membuat kamu kesulitan saya kurang fokus, kadang juga karena
dalam mengerjakan soal soalnya ada yang susah dan ada materi yang
evaluasi yang diberikan belum saya pahami.
oleh guru?
10. Apa saja upaya yang Meminta tolong kepada guru untuk
kamu lakukan dalam memberikan pemahaman tentang soal yang
mengatasi kesulitan belum saya pahami.
pengerjaan soal evaluasi
yang diberikan oleh guru?
188

Lampiran 20. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : CR

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 10.20-10.45 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Saya sangat menyukai pembelajaran IPAS
pembelajaran IPAS? karena pembelajarannya menyenangkan,
senang juga karena bisa banyak belajar
tentang alam, sejarah dan banyak yang tidak
saya ketahui sebelumnya jadi saya
mengetahuinya.
2. Apakah kamu Iya, saya dapat memahami materi yang
memahami materi yang disampaikan oleh guru karena saya
disampaikan guru saat memperhatikan ketika guru mengajar dan
pembelajaran guru juga ketika menyampaikan materi
berlangsung? pelajaran dengan jelas kemudian guru juga
menggunakan media, kadang pakai video
pembelajaran jadi lebih mudah untuk
dipahami pelajarannya.
3. Apakah yang kamu Belajar tentang sejarah dan tentang tumbuhan
sukai dalam karena Bapak guru mengajar menggunakan
pembelajaran IPAS? video tentang sejarah sehingga saya bisa lebih
mengetahui banyak pengetahuan tentang
sejarah. Kemudian ketika belajar tentang
tumbuhan belajarnya tidak hanya didalam
kelas saja, tapi juga di luar kelas untuk
mengamati jenis-jenis tumbuhan yang ada
dilingkungan sekolah sehingga saya merasa
belajar IPAS tidak membosankan. Belajarnya
dibentuk menjadi kelompok jadi bisa ngerjain
tugas dari guru kerjasama dengan teman.
4. Apakah kamu lebih Saya lebih mudah memahami materi yang
mudah memahami dijelaskan guru ketika menggunakan media
materi pelajaran jika pembelajaran karena dapat membantu saya
guru mengajar lebih cepat menangkap apa yang dijelaskan
menggunakan media oleh guru.
pembelajaran?
5. Kesulitan apa yang Kesulitan yang saya alami yaitu ketinggalan
kamu alami saat pelajaran ketika saya tidak masuk sekolah
sehingga ketika saya masuk sekolah teman-
189

No Pertanyaan Jawaban
mengikuti pembelajaran teman yang lain sudah paham dengan
IPAS? penjelasan guru sedangkan saya belum.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti, dan
pembelajaran IPAS? saya pelajari kembali sendiri sampai paham.
7. Apakah kamu dapat Bisa, karena soal evaluasi yang diberi guru
mengerjakan soal materinya yang sudah dipelajari namun
evaluasi yang diberikan terkadang saya merasakan kesulitan jika ada
oleh guru? soal yang susah.
8. Apakah soal evaluasi Iya, soal kuis yang diberikan guru pada setiap
yang diberikan oleh akhir pembelajaran selalu berkaitan dengan
guru sesuai dengan materi yang dipelajari pada setiap
materi yang telah pembelajaran, untuk Soal PH, PTS, PAS juga
dipelajari? materinya sudah yang dipelajari sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik jadi
membuat kamu saya kurang fokus, kadang juga karena
kesulitan dalam soalnya ada yang susah dan ada materi yang
mengerjakan soal belum saya pahami.
evaluasi yang diberikan
oleh guru?
10. Apa saja upaya yang Meminta tolong kepada guru untuk
kamu lakukan dalam memberikan pemahaman tentang soal yang
mengatasi kesulitan belum saya pahami.
pengerjaan soal evaluasi
yang diberikan oleh
guru?
190

Lampiran 21. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : AF

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 11.20-11.50 WIB.

Wawancara ke :1

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Iya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya
menyenangkan karena ada kegiatan tanya
jawab kemudian siapa yang benar akan
diberikan bintang oleh guru, belajarnya juga
sering berkelompok, dan belajar di luar kelas
pada saat belajar tentang perubahan energi
ada kegiatan praktik jadi belajarnya tidak
bosan.
2. Apakah kamu saya bisa memahami materi yang
memahami materi yang disampaikan oleh guru karena saya fokus
disampaikan guru saat mendengarkan penjelasan dari guru dan guru
pembelajaran juga ketika jelasin pelajaran dengan jelas
berlangsung? kemudian guru juga menggunakan media,
belajarnya juga sering praktik jadi lebih
mudah dipahami dan diingat.
3. Apakah yang kamu Saya suka pelajaran IPAS karena belajar IPAS
sukai dalam sering dibentuk menjadi kelompok jadi bisa
pembelajaran IPAS? ngerjain tugas dari guru kerjasama dengan
teman dan bisa diskusi dengan temen kalau
ada yang tidak paham, belajarnya juga kadang
ada praktik, mengamati, menemukan atau
mencari apa yang ditugaskan oleh guru yang
ada dilingkungan sekolah kemudian
dipersentasikan setiap kelompok jadi bisa
diskusi.
4. Apakah kamu lebih Saya lebih mudah memahami materi yang
mudah memahami dijelaskan guru ketika guru mengajar
materi pelajaran jika menggunakan media pembelajaran karena
guru mengajar jadi mudah untuk mengingat apa yang
menggunakan media dijelaskan guru dan pembelajaran jadi lebih
pembelajaran? menarik gak bosan belajarnya.
5. Kesulitan apa yang Kesulitan yang saya alami yaitu sering
kamu alami saat diganggu teman ketika mendengarkan guru
191

No Pertanyaan Jawaban
mengikuti pembelajaran jelasin materi jadi saya kurang fokus
IPAS? memahami penjelasan dari guru.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti.
pembelajaran IPAS?
7. Apakah kamu dapat Saya dapat mengerjakan soal evaluasi karena
mengerjakan soal soal yang diberi guru materinya yang sudah
evaluasi yang diberikan dipelajari.
oleh guru?
8. Apakah soal evaluasi Sudah, soal kuis yang diberikan guru pada
yang diberikan oleh setiap akhir pembelajaran sesuai dengan
guru sesuai dengan materi yang dipelajari pada setiap
materi yang telah pembelajaran, untuk Soal PH, PTS, PAS juga
dipelajari? materinya sudah yang dipelajari sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik jadi
membuat kamu saya kurang fokus, dan ketika saya tidak
kesulitan dalam belajar jadi saya tidak bisa menjawab soal
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
evaluasi yang diberikan
oleh guru?
10. Apa saja upaya yang Bertanya kembali kepada guru tentang soal
kamu lakukan dalam yang belum saya pahami dan lebih sering
mengatasi kesulitan mempelajari kembali apa yang telah dipelajari
pengerjaan soal evaluasi agar dapat lebih memahami dan mengingat
yang diberikan oleh pelajaran sehingga bisa mengerjakan soal
guru? yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru.
192

Lampiran 22. Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Tahunan


Nama Narasumber : AF

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Desember 2022.

Waktu Wawancara : 11.20-11.45 WIB.

Wawancara ke :2

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu menyukai Iya, saya sangat menyukai pembelajaran
pembelajaran IPAS? IPAS karena pembelajarannya
menyenangkan karena ada kegiatan tanya
jawab kemudian siapa yang benar akan
diberikan bintang oleh guru, belajarnya juga
sering berkelompok, dan belajar di luar
kelas pada saat belajar tentang perubahan
energi ada kegiatan praktik jadi belajarnya
tidak bosan.
2. Apakah kamu memahami saya bisa memahami materi yang
materi yang disampaikan disampaikan oleh guru karena saya fokus
guru saat pembelajaran mendengarkan penjelasan dari guru dan guru
berlangsung? juga ketika jelasin pelajaran dengan jelas
kemudian guru juga menggunakan media,
belajarnya juga sering praktik jadi lebih
mudah dipahami dan diingat.
3. Apakah yang kamu sukai Saya suka pelajaran IPAS karena belajar
dalam pembelajaran IPAS sering dibentuk menjadi kelompok
IPAS? jadi bisa ngerjain tugas dari guru kerjasama
dengan teman dan bisa diskusi dengan temen
kalau ada yang tidak paham, belajarnya juga
kadang ada praktik, mengamati, menemukan
atau mencari apa yang ditugaskan oleh guru
yang ada dilingkungan sekolah kemudian
dipersentasikan setiap kelompok jadi bisa
diskusi.
4. Apakah kamu lebih Saya lebih mudah memahami materi yang
mudah memahami materi dijelaskan guru ketika guru mengajar
pelajaran jika guru menggunakan media pembelajaran karena
mengajar menggunakan jadi mudah untuk mengingat apa yang
media pembelajaran? dijelaskan guru dan pembelajaran jadi lebih
menarik gak bosan belajarnya.
5. Kesulitan apa yang kamu Kesulitan yang saya alami yaitu sering
alami saat mengikuti diganggu teman ketika mendengarkan guru
pembelajaran IPAS?
193

No Pertanyaan Jawaban
jelasin materi jadi saya kurang fokus
memahami penjelasan dari guru.
6. Apa yang kamu lakukan Saya bertanya kembali kepada guru dan
ketika mengalami meminta guru untuk menjelaskan kembali
kesulitan dalam materi yang masih kurang dimengerti.
pembelajaran IPAS?
7. Apakah kamu dapat Saya dapat mengerjakan soal evaluasi
mengerjakan soal karena soal yang diberi guru materinya yang
evaluasi yang diberikan sudah dipelajari.
oleh guru?
8. Apakah soal evaluasi Sudah, soal kuis yang diberikan guru pada
yang diberikan oleh guru setiap akhir pembelajaran sesuai dengan
sesuai dengan materi materi yang dipelajari pada setiap
yang telah dipelajari? pembelajaran, untuk Soal PH, PTS, PAS
juga materinya sudah yang dipelajari
sebelumnya.
9. Faktor apa saja yang Kadang karena suara teman yang berisik jadi
membuat kamu kesulitan saya kurang fokus, dan ketika saya tidak
dalam mengerjakan soal belajar jadi saya tidak bisa menjawab soal
evaluasi yang diberikan yang diberikan oleh guru.
oleh guru?
10. Apa saja upaya yang Bertanya kembali kepada guru tentang soal
kamu lakukan dalam yang belum saya pahami dan lebih sering
mengatasi kesulitan mempelajari kembali apa yang telah
pengerjaan soal evaluasi dipelajari agar dapat lebih memahami dan
yang diberikan oleh guru? mengingat pelajaran sehingga bisa
mengerjakan soal yang diberikan oleh
Bapak/Ibu guru.
194

Lampiran 23. Catatan Lapangan Hasil Observasi


Hasil Observasi Guru dan Peserta Didik pada Pembelajaran IPAS

Tempat Observasi : SD Negeri Tahunan


Hari/tanggal : Senin, 12 Desember 2022.
Subjek : Guru kelas IV
Pelajaran : IPAS
Observasi ke :1

Hasil Observasi yang dilakukan pada 12 Desember 2022 menunjukkan

bahwa guru sudah hadir tepat waktu sehingga pukul 07.00 WIB peserta didik sudah

berbaris didepan kelas dengan rapi. Budaya sekolah SD Negeri Tahunan setiap pagi

tepat peserta didik masuk kelas satu persatu sambil bersalaman ke guru secara

bergantian dan peserta didik berdiri rapi ditempat duduk mereka masing-masing

dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah peserta didik menyanyikan lagu

Indonesia Raya, guru melakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara tatap muka. Guru

membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,

kemudian peserta didik menjawab salam yang diberikan oleh guru. Sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu

yang dipimpin oleh ketua kelas. Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan,

guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa yel-yel dengan tujuan agar

peserta didik semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS. Guru

mengecek kehadiran peserta didik kelas IV, kemudian menyampaikan tujuan dari
195

inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini, sebelum menyampaikan materi

pembelajaran guru terlebih dulu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik

mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam

pembelajaran hari ini.

Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan belum terdapat pemberian

asesmen diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal pembelajaran

tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu nasional untuk

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, dan pada saat

pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran (asesmen formatif) tidak terdapat

perbedaan soal antara peserta didik inklusi dan peserta didik yang non inklusi.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPAS yaitu metode ceramah,

permainan, tanya jawab, dan diskusi dengan peserta didik bertujuan agar peserta

didik dapat berpikir kritis, mandiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

hal yang baru, dan dapat bekerjasama dengan baik dengan temannya.

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan materi yang akan dipelajari,

dalam pembelajaran IPAS guru menggunakan sumber belajar yaitu buku paket,

LKS, youtube, dan informasi materi dari internet. Untuk mendukung agar materi

pelajaran dapat diterima oleh peserta didik guru menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari

yaitu media jarum lingkaran manfaat gaya gravitasi. Pada proses pembelajaran

IPAS yang berlangsung guru melibatkan peserta didik untuk mengamati video

mengenai gaya gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mengamati video pembelajaran peserta didik diajak untuk


196

berdiskusi tentang apa yang diketahui dan yang belum dipahami dari video tersebut,

kemudian guru dan peserta didik menyimpulkan bersama terkait isi dan informasi

yang didapatkan dari video pembelajaran tersebut. Peserta didik sudah

mendapatkan informasi dan memahami mengenai definisi gaya gravitasi dan

manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPAS juga

dilakukan di luar kelas, guru menerapkan metode pembelajaran kontekstual.

Peserta didik kelas IV dibentuk menjadi 4 kelompok, kemudian guru

memberikan LKPD untuk dikerjakan oleh masing- masing kelompok. Guru terlebih

dulu menjelaskan instruksi dalam pengerjaan LKPD dan peserta didik diberi

kesempatan untuk bertanya apabila belum memahami instruksi yang dijelaskan

oleh guru. Guru telah mempersiapkan benda dan bahan lainnya yang diperlukan

untuk pengerjaan LKPD tersebut. LKPD yang diberikan oleh guru bersifat

eksperimen dan praktik langsung dilapangan sekolah. Peserta didik melakukan

eksperimen dengan menggunakan bahan dan benda yang telah diberikan oleh guru

untuk membuktikan teori gaya gravitasi dan manfaat gaya gravitasi dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian hasil penemuan setiap kelompok dipersentasikan

didepan kelas.

Guru bersama peserta didik mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran

untuk memperoleh kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum

mengakhiri pembelajaran guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan dan guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk peserta

didik melalui kuis diakhir pembelajaran. Pembelajaran IPAS diakhiri dengan

berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.


197

Kendala yang terdapat dalam pembelajaran IPAS yaitu di kelas IV terdapat

peserta didik inklusi sehingga guru dalam merancang perencanaan pembelajaran

harus menyesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan belajar yang dimiliki

peserta didik serta ketika guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas guru

harus memberikan pemahaman dan perhatian lebih kepada peserta didik yang

inklusi agar peserta didik tersebut lebih mudah memahami pembelajaran. Di kelas

IV saat ini telah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajaran sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuai dengan ketentuan kurikulum yaitu

pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu ciri khas kurikulum

merdeka karena tujuan diterapkannya kurikulum merdeka pada pembelajaran agar

pembelajaran yang dilakukan bisa mengakomodasi kebutuhan belajar setiap peserta

didik. Guru harus bisa memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan

gaya belajarnya. Dalam pembelajaran IPAS di kelas IV guru telah menerapkan

pembelajaran secara berdiferensiasi, namun belum terlaksana secara maksimal.

Guru mengalami kesulitan dalam merancang perencanaan pembelajaran agar bisa

memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik, membuat soal yang berbeda

(asesmen), dan guru harus bisa memahami karakter dan kemampuan yang dimiliki

oleh setiap peserta didik. Guru harus bisa menyesuaikan pembelajaran dengan gaya

belajar dan kebutuhan belajar setiap peserta didik.


198

Lampiran 24. Catatan Lapangan Hasil Observasi


Tempat Observasi : SD Negeri Tahunan
Hari/tanggal : Jumat, 16 Desember 2022.
Subjek : Guru kelas IV
Pelajaran : IPAS
Observasi ke :2

Hasil observasi yang dilakukan pada 16 Desember 2022 menunjukan bahwa

guru sudah hadir tepat waktu sehingga pukul 07.00 WIB peserta didik sudah

berbaris didepan kelas dengan rapi. Budaya sekolah SD Negeri Tahunan setiap pagi

tepat peserta didik masuk kelas satu persatu sambil bersalaman ke guru secara

bergantian dan peserta didik berdiri rapi ditempat duduk mereka masing-masing

dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian didalam kelas guru

melakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti dan penutup.

Pembelajaran IPAS di kelas IV dilaksanakan secara tatap muka. Guru

membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,

kemudian peserta didik menjawab salam yang diberikan oleh guru. Sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu

yang dipimpin oleh ketua kelas. Dalam pembelajaran IPAS yang dilaksanakan,

guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa yel-yel dengan tujuan agar

peserta didik semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS. Guru

mengecek kehadiran peserta didik kelas IV, kemudian menyampaikan tujuan dari

inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini. sebelum menyampaikan materi

pembelajaran guru terlebih dulu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik

mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan materi pembelajaran hari ini.


199

Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan belum terdapat pemberian

asesmen diagnostik kepada peserta didik, kegiatan literasi diawal pembelajaran

tidak ada, belum ada kegiatan menyanyikan salah satu lagu nasional untuk

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, dan pada saat

pemberian soal evaluasi diakhir pembelajaran (asesmen formatif) tidak terdapat

perbedaan soal antara peserta didik inklusi dan peserta didik yang non inklusi.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPAS yaitu metode ceramah,

games, tanya jawab, dan diskusi dengan peserta didik bertujuan agar peserta didik

dapat berpikir kritis, mandiri, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal

yang baru, dan dapat bekerjasama dengan baik dengan temannya.

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan materi yang akan dipelajari,

dalam pembelajaran IPAS guru menggunakan sumber belajar yaitu buku paket,

LKS, youtube, dan informasi materi dari internet. Untuk mendukung agar materi

pelajaran dapat diterima oleh peserta didik guru menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi perubahan bentuk energi yaitu media poster sistem tata

surya.

Pada proses pembelajaran IPAS yang berlangsung guru melibatkan peserta

didik untuk mengamati video mengenai macam-macam energi dan perubahan

bentuk energi. Setelah mengamati video pembelajaran peserta didik diajak untuk

berdiskusi tentang apa yang diketahui dan yang belum dipahami dari video tersebut,

guru dan peserta didik menyimpulkan bersama terkait isi dan informasi yang

didapatkan dari video pembelajaran tersebut. Peserta didik sudah mendapatkan

informasi dan memahami mengenai definisi energi, jenis-jenis energi dan


200

perubahan bentuk energi. Guru membentuk peserta didik kelas IV menjadi 4

kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas LKPD yang bersifat kontekstual,

peserta didik dituntut untuk menemukan benda yang ada dilingkungan sekolah yang

dapat mengalami perubahan energi dan hasil LKPD dipersentasikan didepan kelas.

Guru bersama peserta didik mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran

untuk memperoleh kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. Sebelum

mengakhiri pembelajaran guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan dan guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk peserta

didik melalui kuis diakhir pembelajaran. Pembelajaran IPAS diakhiri dengan

berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.


201

Lampiran 25. Hasil observasi peserta didik


Tempat Observasi : SD Negeri Tahunan
Hari/tanggal : Senin, 12 Desember 2022.
Subjek : Peserta didik
Pelajaran : IPAS
Observasi ke :1

No Deskripsi Keterangan
1. Peserta didik menunjukkan Peserta didik sudah menunjukkan sikap
sikap siap untuk mengikuti siap untuk mengikuti pembelajaran
pembelajaran. dengan baik. Peserta didik mulai masuk
ruangan kelas sudah bersikap tertib,
kemudian duduk sesuai tempatnya
masing-masing, duduk dengan rapi dan
memperhatikan apa yang Bapak
gurunya sampaikan.
2. Peserta didik dapat berdoa Sebelum pembelajaran dimulai terdapat
dengan sikap yang baik. kegiatan berdoa terlebih dahulu. Pada
saat kegiatan berdoa dilakukan peserta
didik kelas IV sudah menunjukkan
sikap yang rapi untuk duduk, tertib, di
tempat duduknya masing-masing dan
mendengarkan instruksi dari salah satu
peserta didik yang memimpin kegiatan
berdoa, hingga kegiatan berdoa selesai
peserta didik juga masih menunjukkan
sikap yang baik. Tidak ada peserta
didik yang menggangu temannya saat
berdoa, tidak ada yang saling bicara,
dan tidak ada yang melakukan
kegiatam yang lainnya.
3. Peserta didik melakukan Belum terdapat kegiatan literasi diawal
literasi dengan baik. pembelajaran IPAS. Untuk kegiatan
literasi dalam pembelajaran belum
dilaksanakan secara rutin, namun untuk
kegiatan literasi dilakukan biasanya di
hari yang telah ditentukan.
4. Peserta didik memiliki minat Peserta didik memiliki minat dan
dan motivasi belajar motivasi belajar dalam mengikuti
pembelajaran IPAS. Peserta didik
menunjukkan sikap memiliki minat
dalam mengikuti pembelajaran dapat
202

dilihat dari ketika Bapak guru memulai


pembelajaran IPAS seluruh peserta
didik di kelas IV menunjukkan sikap
antusias mereka untuk belajar dan
sebelum pembelajaran dimulai mereka
sudah bergantian bertanya kepada guru
materi tentang apa yang akan dipelajari
pada pertemuan hari ini. Selain
memiliki minat belajar, peserta didik
kelas IV juga memiliki motivasi belajar
yang cukup baik. Peserta didik kelas IV
memiliki motivasi belajar dapat dilihat
dari ketika guru menyampaikan apa
yang akan dipelajari dengan semangat
yang luar biasa mereka senang dan
antusias untuk mengikuti pembelajaran
peserta didik di kelas IV juga memiliki
rasa ingin tahu yang cukup tinggi,
kemudian bertanya tentang hal yang
belum dipahami.
5. Peserta didik menyanyikan Dalam pembelajaran IPAS yang
lagu Nasional dengan sikap berlangsung tidak terdapat kegiatan
yang baik dan penuh menyanyikan lagu Nasional.
semangat.
6. Peserta didik dapat mengingat Sebelum kegiatan pembelajaran
materi pelajaran pada dimulai Bapak guru bertanya terlebih
pertemuan sebelumnya. dahulu kepada peserta didik terkait
pembelajaran yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya, kemudian
peserta didik di kelas IV ada yang
menjawab masih mengingat dan ada
juga yang menjawab sudah lupa. Tetapi
yang lebih banyak menjawab masih
dapat mengingat tentang materi yang
sudah dipelajari sebelumnya dan
peserta didik secara bersama-sama
untuk menjelaskan tentang apa yang
masih di ingat dan diketahui tentang
materi pelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
7. Peserta didik mendengarkan Pada saat Bapak guru menyampaikan
dan memperhatikan guru tujuan pembelajaran IPAS peserta didik
dalam menyampaikan tujuan di kelas IV menunjukkan sikap yang
pembelajaran. baik, tertib, mendengarkan,
memperhatikan dan dapat menghargai
203

guru yang sedang berbicara didepan


kelas.
8. Peserta didik memperhatikan Pada saat pembelajaran IPAS di kelas
guru dalam menjelaskan IV dilaksanakan, peserta didik
materi. menunjukkan sikap yang baik dengan
memperhatikkan Bapak guru ketika
menyampaikan atau menjelaskan
materi pembelajaran. Pada saat guru
menyampaikan materi pembelajaran
masih terdapat beberapa peserta didk
yang kurang fokus memperhatikan
Bapak guru karena masih saling sibuk
mengganggu temannya, ada yang sibuk
saling bicara dan ada yang sibuk untuk
melakukan kegiatan yang lain seperti
menggambar. Namun, meskipun
demikian masih lebih banyak jumlah
peserta didik yang fokus dalam
memperhatikkan dan memahami
mengenai materi pembelajaran IPAS
yang disampaikan oleh Bapak guru.
9. Peserta didik diminta untuk Pada proses pembelajaran IPAS yang
mengamati video berlangsung peserta didik
pembelajaran yang diberikan diperintahkan untuk mengamati video
guru. pembelajaran mengenai gaya gravitasi
dan manfaat gaya gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik
kelas IV secara seksama mengamati
video yang ditampilkan oleh Bapak
guru secara fokus.
10. Peserta didik diminta untuk Setelah mengamati video pembelajaran
memahami dan menganalisis yang diberikan oleh Bapak guru maka
materi yang ada divideo selanjutnya peserta didik diajak untuk
(Menalar). berdiskusi tentang apa yang diketahui
dari video tersebut. Peserta didik dapat
menyampaikan terkait kegiatan yang
dilakukan dalam video pembelajaran
tersebut, peserta diidik dapat
mengetahui isi dari video pembelajaran
yang telah diamati dan ada peserta didik
yang bertanya kepada guru mengenai
hal belum dipahami dari video tersebut.
11. Peserta didik diminta untuk Peserta didik mencari informasi
mencari informasi mengenai mengenai materi yang terdapat pada
materi yang terdapat pada video pembelajaran melalui buku paket
maupun LKS yang dimiliki. Peserta
204

video pembelajaran melalui didik kelas IV memanfaatkan sumber


buku paket maupun LKS. belajar yang dimiliki untuk menambah
pengetahuannya dan pemahamannya
mengenai materi yang terdapat dalam
video pembelajaran yang ditayangkan
oleh Bapak guru. Peserta didik kelas IV
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
keinginan untuk belajar terlebih
terhadap yang belum mereka ketahui.
12. Peserta didik memiliki rasa Peserta didik kelas IV dibentuk menjadi
tanggung jawab dalam 4 kelompok, kemudian guru
mengerjakan LKPD yang memberikan LKPD untuk dikerjakan
diberikan oleh guru. oleh masing- masing kelompok. Guru
telah mempersiapkan benda dan bahan
lainnya yang diperlukan untuk
pengerjaan LKPD tersebut. LKPD yang
diberikan oleh guru bersifat kegiatan
praktik langsung dilapangan sekolah.
Sesuai dengan materi yang dipelajari
dan video pembelajaran yang sudah
diamati oleh peserta didik, kemudian
peserta diidik diberi tugas untuk
melakukan kegiatan praktik yang
bertujuan untuk mengetahui secara
langsung konsep gaya gravitasi bumi
dengan menggunakan bahan dan alat
yang sudah diberikan oleh guru kepada
masing-masing kelompok. Setiap
kelompok dapat bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan oleh
Bapak guru, hal ini dapat dilihat dari
setiap kelompok melakukan kegiatan
praktik dengan baik, fokus,
bekerjasama dan dapat menyelesaikan
tugas LKPD dengan baik.
13. Peserta didik menunjukan Peserta didik di kelas IV menunjukan
sikap yang baik dalam sikap yang baik dalam mengerjakan
mengerjakan LKPD. tugas LKPD yang diberikan oleh Bapak
guru, setiap masing-masing kelompok
dapat bekerjasama untuk melakukan
kegiatan praktik, berdiskusi megenai
apa yang ditemukannya, dan semua
kelompok dapat menyelesaikan tugas
dengan baik.
14. Peserta didik mengevaluasi peserta didik secara bersama-sama
rangakaian pembelajaran yang mengevaluasi rangkaian kegiatan
205

dilakukan sehingga pembelajaran IPAS yang dilaksanakan


menghasilkan kesimpulan. untuk memperoleh kesimpulan dari
materi yang sudah dipelajari.
15. Peserta didik mengerjakan Guru memberikan evaluasi
tugas evaluasi yang diberikan pembelajaran untuk peserta didik
oleh guru melalui kuis diakhir pembelajaran
IPAS. Peserta didik mengerjakan kuis
yang diberikan oleh guru sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam
pengerjaan kuis tersebut, setiap peserta
didik harus mengerjakan secara
mandiri, dan tidak boleh bekerja sama
dengan teman. Peserta didik di kelas IV
semuanya dapat mengerjakan soal
evaluasi (asesmen formatif) sesuai
dengan pemahamannya terhadap materi
yang sudah dipelajari.
16. Peserta didik memperhatikan Peserta didik dapat memperhatikan
penjelasan guru mengenai penjelasan Bapak guru mengenai
informasi untuk pertemuan informasi untuk pertemuan berikutnya.
berikutnya.
17. Peserta didik berdoa sebelum Sebelum kegiatan pembelajaran IPAS
mengahiri pembelajaran. diakhiri, salah satu peserta didik
memimpin teman-temannya untuk
berdoa sebagai penutup dari
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
206

Lampiran 26. Observasi peserta didik


Tempat Observasi : SD Negeri Tahunan
Hari/tanggal : Jumat, 16 Desember 2022.
Subjek : Peserta didik
Pelajaran : IPAS
Observasi ke :2

No Deskripsi Keterangan
1. Peserta didik menunjukkan Peserta didik sudah menunjukkan sikap
sikap siap untuk mengikuti siap untuk mengikuti pembelajaran
pembelajaran. dengan baik. Peserta didik mulai masuk
ruangan kelas sudah bersikap tertib,
kemudian duduk sesuai tempatnya
masing-masing, duduk dengan rapi dan
memperhatikan apa yang Bapak
gurunya sampaikan.
2. Peserta didik dapat berdoa Sebelum pembelajaran dimulai terdapat
dengan sikap yang baik. kegiatan berdoa terlebih dahulu. Pada
saat kegiatan berdoa dilakukan peserta
didik kelas IV sudah menunjukkan
sikap yang rapi untuk duduk, tertib, di
tempat duduknya masing-masing dan
mendengarkan instruksi dari salah satu
peserta didik yang memimpin kegiatan
berdoa, hingga kegiatan berdoa selesai
peserta didik juga masih menunjukkan
sikap yang baik. Tidak ada peserta
didik yang menggangu temannya saat
berdoa, tidak ada yang saling bicara,
dan tidak ada yang melakukan
kegiatam yang lainnya.
3. Peserta didik melakukan Belum terdapat kegiatan literasi diawal
literasi dengan baik. pembelajaran IPAS. Untuk kegiatan
literasi dalam pembelajaran belum
dilaksanakan secara rutin, namun untuk
kegiatan literasi dilakukan biasanya di
hari yang telah ditentukan.
4. Peserta didik memiliki minat Peserta didik memiliki minat dan
dan motivasi belajar motivasi belajar dalam mengikuti
pembelajaran IPAS. Peserta didik
menunjukkan sikap memiliki minat
dalam mengikuti pembelajaran dapat
207

dilihat dari ketika Bapak guru memulai


pembelajaran IPAS seluruh peserta
didik di kelas IV menunjukkan sikap
antusias mereka untuk belajar dan
sebelum pembelajaran dimulai mereka
sudah bergantian bertanya kepada guru
materi tentang apa yang akan dipelajari
pada pertemuan hari ini. Selain
memiliki minat belajar, peserta didik
kelas IV juga memiliki motivasi belajar
yang cukup baik. Peserta didik kelas IV
memiliki motivasi belajar dapat dilihat
dari ketika guru menyampaikan apa
yang akan dipelajari dengan semangat
yang luar biasa mereka senang dan
antusias untuk mengikuti pembelajaran
peserta didik di kelas IV juga memiliki
rasa ingin tahu yang cukup tinggi,
kemudian bertanya tentang hal yang
belum dipahami.
5. Peserta didik menyanyikan Dalam pembelajaran IPAS yang
lagu Nasional dengan sikap berlangsung tidak terdapat kegiatan
yang baik dan penuh menyanyikan lagu Nasional.
semangat.
6. Peserta didik dapat mengingat Sebelum kegiatan pembelajaran
materi pelajaran pada dimulai Bapak guru bertanya terlebih
pertemuan sebelumnya. dahulu kepada peserta didik terkait
pembelajaran yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya, kemudian
peserta didik di kelas IV ada yang
menjawab masih mengingat dan ada
juga yang menjawab sudah lupa. Tetapi
yang lebih banyak menjawab masih
dapat mengingat tentang materi yang
sudah dipelajari sebelumnya dan
peserta didik secara bersama-sama
untuk menjelaskan tentang apa yang
masih di ingat dan diketahui tentang
materi pelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
7. Peserta didik mendengarkan Pada saat Bapak guru menyampaikan
dan memperhatikan guru tujuan pembelajaran IPAS peserta didik
dalam menyampaikan tujuan di kelas IV menunjukkan sikap yang
pembelajaran. baik, tertib, mendengarkan,
memperhatikan dan dapat menghargai
208

guru yang sedang berbicara didepan


kelas.
8. Peserta didik memperhatikan Pada saat pembelajaran IPAS di kelas
guru dalam menjelaskan IV dilaksanakan, peserta didik
materi. menunjukkan sikap yang baik dengan
memperhatikkan Bapak guru ketika
menyampaikan atau menjelaskan
materi pembelajaran. Pada saat guru
menyampaikan materi pembelajaran
masih terdapat beberapa peserta didk
yang kurang fokus memperhatikan
Bapak guru karena masih saling sibuk
mengganggu temannya, ada yang sibuk
saling bicara dan ada yang sibuk untuk
melakukan kegiatan yang lain seperti
menggambar. Namun, meskipun
demikian masih lebih banyak jumlah
peserta didik yang fokus dalam
memperhatikkan dan memahami
mengenai materi pembelajaran IPAS
yang disampaikan oleh Bapak guru.
9. Peserta didik diminta untuk Pada proses pembelajaran IPAS yang
mengamati video berlangsung peserta didik
pembelajaran yang diberikan diperintahkan untuk mengamati video
guru. pembelajaran mengenai perubahan
bentuk energi pada benda yang ada
disekitar kita. Peserta didik kelas IV
secara seksama mengamati video yang
ditampilkan oleh Bapak guru secara
fokus.
10. Peserta didik diminta untuk Setelah mengamati video pembelajaran
memahami dan menganalisis yang diberikan oleh Bapak guru maka
materi yang ada divideo selanjutnya peserta didik diajak untuk
(Menalar). berdiskusi tentang apa yang diketahui
dari video tersebut. Peserta didik dapat
menyampaikan terkait kegiatan yang
dilakukan dalam video pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat
mengetahui isi dari video pembelajaran
yang telah diamati dan ada peserta didik
yang bertanya kepada guru mengenai
hal belum dipahami dari video tersebut.
11. Peserta didik diminta untuk Peserta didik mencari informasi
mencari informasi mengenai mengenai materi yang terdapat pada
materi yang terdapat pada video pembelajaran melalui buku paket
maupun LKS yang dimiliki. Peserta
209

video pembelajaran melalui didik kelas IV memanfaatkan sumber


buku paket maupun LKS. belajar yang dimiliki untuk menambah
pengetahuannya dan pemahamannya
mengenai materi yang terdapat dalam
video pembelajaran yang ditayangkan
oleh Bapak guru. Peserta didik kelas IV
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
keinginan untuk belajar terlebih
terhadap yang belum diketahui.
12. Peserta didik memiliki rasa Peserta didik kelas IV dibentuk menjadi
tanggung jawab dalam 4 kelompok, kemudian guru
mengerjakan LKPD yang memberikan LKPD untuk dikerjakan
diberikan oleh guru. oleh masing- masing kelompok. Guru
telah mempersiapkan benda dan bahan
lainnya yang diperlukan untuk
pengerjaan LKPD tersebut. LKPD yang
diberikan oleh guru bersifat kegiatan
praktik langsung dilapangan sekolah.
Sesuai dengan materi yang dipelajari
dan video pembelajaran yang sudah
diamati oleh peserta didik, kemudian
peserta diidik diberi tugas untuk
melakukan kegiatan praktik yang
bertujuan untuk mengetahui secara
langsung tentang perubahan bentuk
energi yang terjadi pada benda yang ada
dilingkungan sekitar sekolah, dengan
kegiatan mencari benda yang ada
disekitar lingkungan sekolah yang
mengalami perubahan bentuk energi.
Setiap kelompok dapat bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan
oleh Bapak guru, hal ini dapat dilihat
dari setiap kelompok melakukan
kegiatan praktik dengan baik, fokus,
bekerjasama dan dapat menyelesaikan
tugas LKPD dengan baik.
13. Peserta didik menunjukan Peserta didik di kelas IV menunjukan
sikap yang baik dalam sikap yang baik dalam mengerjakan
mengerjakan LKPD. tugas LKPD yang diberikan oleh Bapak
guru, setiap masing-masing kelompok
dapat bekerjasama untuk melakukan
kegiatan praktik, berdiskusi megenai
apa yang ditemukannya, dan semua
kelompok dapat menyelesaikan tugas
dengan baik.
210

14. Peserta didik mengevaluasi peserta didik secara bersama-sama


rangakaian pembelajaran yang mengevaluasi rangkaian kegiatan
dilakukan sehingga pembelajaran IPAS yang dilaksanakan
menghasilkan kesimpulan. untuk memperoleh kesimpulan dari
materi yang sudah dipelajari.
15. Peserta didik mengerjakan Guru memberikan evaluasi
tugas evaluasi yang diberikan pembelajaran untuk peserta didik
oleh guru melalui kuis diakhir pembelajaran
IPAS. Peserta didik mengerjakan kuis
yang diberikan oleh guru sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam
pengerjaan kuis tersebut, setiap peserta
didik harus mengerjakan secara
mandiri, dan tidak boleh bekerja sama
dengan teman. Peserta didik di kelas IV
semuanya dapat mengerjakan soal
evaluasi (asesmen formatif) sesuai
dengan pemahamannya terhadap materi
yang sudah dipelajari.
16. Peserta didik memperhatikan Peserta didik dapat memperhatikan
penjelasan guru mengenai penjelasan Bapak guru mengenai
informasi untuk pertemuan informasi untuk pertemuan berikutnya.
berikutnya.
17. Peserta didik berdoa sebelum Sebelum kegiatan pembelajaran IPAS
mengahiri pembelajaran. diakhiri, salah satu peserta didik
memimpin teman-temannya untuk
berdoa sebagai penutup dari
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
211

Lampiran 27. Triangulasi Sumber

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


1. Perencanaan TN Para guru telah berupaya untuk
pembelajaran IPAS merancang perencanaan pembelajaran
berbasis kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan belajar
merdeka di kelas dan tingkat kemampuan peserta didiknya.
IV SD Negeri Perencanaan pembelajaran termasuk
Tahunan salah satu bagian yang harus dipersiapkan
Yogyakarta. guru sebelum kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan di kelas karena apabila guru
telah membuat perencanaan maka
pembelajaran dapat tercapai dan
terlaksana secara maksimal. Pada
pembelajaran IPAS di kelas IV guru telah
merancang perencanaan pembelajaran
yang menyenangkan dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswanya, para guru
SD Negeri Tahunan telah mengupayakan
dan menyesuaikan berbagai aspek dalam
merangcang perencanaan pembelajaran
IPAS agar sesuai dengan ketentuan
kurikulum merdeka. Perencanaan
pembelajaran yang dibuat oleh guru yaitu
modul ajar, media pembelajaran yang
akan digunakan pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung,
menganalisis capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Dalam membuat
perencanaan pembelajaran setiap guru
diberikan keleluasaan untuk merancang
pembelajaran sedemikian rupa, yang
penting tujuannya harus tetap bisa
memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik, materi dapat diterima oleh peserta
didik dan pembelajarannya interaktif.
MA Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas
IV telah dirancang yaitu dengan cara guru
menganalisis capaian pembelajaran,
menyusun tujuan pembelajaran, dan alur
tujuan pembelajaran. Guru membuat dan
mengembangkan modul ajar, guru
membuat soal evaluasi (Asesmen),
kemudian guru mempersiapkan model
212

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


dan metode pembelajaran yang akan
digunakan serta media yang akan
digunakan saat pembelajaran
berlangsung. Perencanaan saat penting
untuk dipersiapkan sebelum kegiatan
belajar mengajar berlangsung, karena
apabila guru telah membuat perencanaan
maka pembelajaran yang dilaksanakan
akan tercapai secara efektif. Dalam
membuat perencanaan pembelajaran guru
masih terus belajar, berusaha dan
meyesuaikan agar perencanaan yang
dirancang dapat sesuai dan memenuhi
ketentuan penyusunan perencanaan
pembelajaran dalam kurikulum merdeka.
2 Pelaksanaan TN Pembelajaran IPAS di kelas IV saat ini
pembelajaran IPAS telah menggunakan kurikulum merdeka,
berbasis kurikulum sehingga pada proses pembelajarannya
merdeka di kelas harus meyesuaikan dengan ketentuan
IV SD Negeri kurikulum yang berlaku saat ini.
Tahunan Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
Yogyakarta IV merupakan pembelajaran
berdiferensiasi sesuai dengan ciri khas
pembelajaran sesuai ketentuan kurikulum
merdeka. Namun, untuk pembelajaran
berdiferensiasi di kelas IV belum
terlaksana secara maksimal dikarenakan
guru masih tahap penyesuaian dengan
kurikulum merdeka dan guru mengalami
beberapa kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran secara diferensiasi.
pembelajaran IPAS yang dilaksanakan
menurut saya sudah sesuai dengan
ketentuan pembelajaran dalam kurikulum
merdeka, meskipun masih terdapat
beberapa hal yang belum terlaksana
secara maksimal. Namun, sejauh ini kami
terus berusaha untuk melakukan yang
terbaik terutama dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran yang belum
dapatterlaksana secara maksimal.
MA Pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas
IV dapat terlaksana dengan baik. Dalam
pembelajaran yang dilakukan terdapat
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
213

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


kegiatan penutup. Pembelajaran yang
dilakukan disesuaikan dengan
perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Pada saat pembelajaran
berlangsung sebagai guru saya berusaha
untuk mencipkatkan pembelajaran yang
interaktif. Namun, pada pembelajaran
IPAS yang saya lakukan masih terdapat
beberapa kegiatan yang belum terlaksana
secara maksimal seperti pada
pelaksanaan asesmen diagnostik dan
pembelajaran berdiferensiasi. Guru juga
menanamkan enam dimensi profil pelajar
Pancasila kepada peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Guru mengawali
pembelajaran dengan mengucap salam
dan mengajak berdoa, mengajak siswa
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya,
siswa diminta untuk dapat belajar secara
berkelompok, siswa di ajak untuk
bernalar kritis melalui pertanyaan dan
menyimpulkan apa yang telah dipelajari,
siswa diajak untuk kreatif melalui
menggunakan media pembelajaran yang
telah dipersiapkan oleh guru.
DS Pembelajaran IPAS sangat
menyenangkan karena tidak bosan seperti
pelajaran matematika. Bapak guru
mengajar pakai media, kadang ada
permainan juga, belajarnya sering dibuat
kelompok, kadang-kadang belajarnya
juga di luar kelas. Pembelajaran IPAS
seru, saya suka belajar IPAS. Kalau
belajar IPAS biasanya bapak guru
memberi video dari youtube tentang gaya
gravitasi terus kami disuruh mengamati
videonya. Kalau sudah selesai menonton
videonya, biasanya bapaknya jelasin
ulang tentang gaya gravitasi, kemudian
kami dikasih tugas untuk melakukan
eksperimen tentang gaya gravitasi.
AF Pada pembelajaran IPAS yang dilakukan
bapak guru mengawali dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama
untuk memulai pembelajaran. Biasanya
214

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


bapak guru juga mengadakan permainan
sebelum masuk kepada materi. Dalam
pembelajaran IPAS bapak guru sering
membuat belajar secara berkelompok dan
berdiskusi. Belajar IPAS dilakukan tidak
hanya didalam kelas tetapi juga di luar
kelas. Biasanya pembelajaran di luar
kelas dilakukan apabila ada kegiatan
eksperimen atau praktik tentang materi
yang diajarkan.
CR Pembelajaran diawali dengan berdoa dan
melakukan tepuk semangat. Terkadang
saya tidak suka belajar IPAS karena sulit
apalagi saat materi tentang tanaman.
Pembelajaran dilakukan di luar kelas,
kemudian kami disuruh untuk mencari
jenis-jenis daun yang ada di lingkungan
sekolah berdasarkan bentuk dan
namanya. Namun, kadang saya juga
senang pembelajaran IPAS karena guru
mengajar pakai media dan ada kegiatan
berkelompok sehingga bisa saling
kerjasama dengan teman dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Bapak guru jika menjelaskan materi
pelajaran dengan jelas. Dalam
pembelajaran IPAS ada kegiatan diskusi,
kegiatan tanya jawab, dan kegiatan
belajar secara berkelompok. Terkadang
pembelajaran IPAS juga dilakukan di luar
kelas untuk mencari apa yang ditugaskan
oleh bapak guru.
3 Evaluasi TN Evaluasi pembelajaran IPAS di kelas IV
pembelajaran IPAS sudah sesuai dengan ketentuan kurikulum
berbasis kurikulum merdeka. Evaluasi pembelajaran IPAS
merdeka di kelas dilakukan melalui pemberian asesmen
IV SD Negeri diagnostik, asesmen formatif dan
Tahunan asesmen sumatif kepada peserta didik.
Yogyakarta Namun, asesmen diagnostik dalam
pembelajaran IPAS di kelas IV SD
Negeri Tahunan belum dapat terlaksana
secara maksimal. Sehingga pihak sekolah
dan para guru masih terus belajar terkait
pelaksanaan asesmen diagnostik dalam
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka,
215

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


agar asesmen diagnostik ini dapat
dilaksanakan secara maksimal.
MA Evaluasi pembelajaran dalam kurikulum
merdeka disebut dengan istilah asesmen.
Asesmen yang terdapat dalam proses
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka
ada tiga yaitu asesmen diagnostik,
asesmen formatif dan asesmen sumatif.
Ketiga asesmen ini telah dilaksanakan
dalam pembelajaran IPAS, namun untuk
asesmen diagnostik kognitif pada
pembelajaran IPAS di kelas IV belum
terlaksana secara maksimal. Untuk
asesmen formatif dan sumatif sudah
terlaksana dengan baik dan susah
disesuaikan dengan tingkat kemampuan
setiap peserta didik. Kurikulum merdeka
merupakan kurikulum yang baru
diterapkan pada tahun ajaran 2022
sehingga guru masih harus belajar dan
menyesuaikan dengan ketentuan
kurikulum merdeka dalam proses
pembelajaran. Guru juga mengalami
kesulitan dalam membuat soal asesmen
diagnostik kognitif dan asesmen sumatif.
Di kelas IV terdapat peserta didik inklusi
sehingga guru dalam membuat soal
asesmen harus berbeda antara peserta
didik yang inklusi dan tidak inklusi.
Untuk peserta didik yang inklusi guru
membuat soal asesmennya dengan
menurunkan level soalnya dan
disesuaikan dengan kemampuan belajar
dan gaya belajaranya.
DS Dalam pembelajaran IPAS guru
memberikan soal evaluasi atau kuis
diakhir pembelajaran yang dilakukan.
Terkadang guru memberikan soalnya
secara tertulis terkadang dalam bentuk
tanya jawab tentang materi yang
dipelajari. Kalau yang asesmen sumatif
itu dilakukan saat Penilaian Harian (PH),
Penilaian Tengah Semester (PTS),
Penilaian Akhir Semester (PAS).
216

No. Aspek yang diteliti Sumber Hasil


CR Pada pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan terdapat soal evaluasi
diakhir pembelajaran. Bapak guru juga
memberikan kami tugas untuk menjawab
soal asesmen sumatif pada saat
dilaksanakannya PH, PTS dan PAS.
AF Bapak guru sering memberikan soal
diakhir pembelajaran IPAS, terkadang
soal yang diberikan bapak guru dalam
bentuk tulisan dan terkadang secara lisan.
Soal yang diberikan bapak guru ketika
diakhir pembelajaran, PH, PTS, dan PAS
sesuai dengan materi yang telah
dipelajari.
MN Sebelum pembelajaran IPAS dimulai
terkadang guru memberikan pertanyaan
terkait materi yang akan dipelajari.
Kemudian setelah pembelajaran IPAS
hampir selesai bapak guru sering
memberikan tugas untuk mengerjakan
soal. Soal yang diberikan bapak guru
tentang materi yang telah dipelajari hari
ini. Kemudian bapak guru juga
memberikan soal pada saat PH, PTS dan
PAS.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil dari triangulasi sumber maka dapat disimpulkan bahwa
Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan sudah sesuai
dengan kurikulum merdeka. Guru membuat perencanaan sebelum melaksanakan
pembelajaran di kelas. Dalam merancang perencanaan pembelajaran IPAS guru
menganalisis capaian pembelajaran, kemudian menyusun tujuan pembelajaran,
menyusun alur tujuan pembelajaran, membuat dan mengembangkan modul ajar,
memilih model dan metode yang digunakan, mempersiapkan media
pembelajaran, memilih sumber belajar yang bervariasi, mudah diakses.
Pelaksanaan pembelajaran IPAS di kelas IV dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan belajar yang dilakukan bervariasi dan kontekstual, guru juga telah
menerapkan pembelajaran secara berdiferensiasi namun masih belum dapat
terlaksana secara maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran IPAS guru juga
menanamkan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Pada pembelajaran IPAS
terdapat evaluasi pembelajaran, evaluasi pembelajaran yang diberikan
disesuaikan dengan kurikulum merdeka yaitu asesmen diagnostik, asesmen
formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif dan sumatif sudah terlaksana
dengan baik dan sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap peserta
didik. Namun, untuk asesmen diagnostik kognitif pada pembelajaran IPAS di
kelas IV belum terlaksana secara maksimal.
217

Lampiran 28. Triangulasi Teknik

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


1. Perencanaan WawancaraBerdasarkan hasil wawancara
pembelajaran IPAS dengan kepala sekolah dan guru
berbasis kurikulum kelas IV, guru membuat
merdeka di kelas IV perencanaan terlebih dahulu
SD Negeri Tahunan sebelum melaksanakan
Yogyakarta pembelajaran di kelas termasuk
pada pembelajaran IPAS. Dengan
adanya perencanaan
pembelajaraan, guru dapat
menentukan strategi yang
digunakan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Dalam merancang perencanaan
pembelajaran IPAS ada beberapa
hal yang dilakukan oleh guru yaitu
menganalisis apaian pembelajaran,
kemudian menyusun tujuan
pembelajaran, menyusun alur
tujuan pembelajaran, membuat dan
mengembangkan modul ajar,
mempersiapkan model dan metode
yang digunakan, mempersiapkan
media pembelajaran, guru
menggunakan sumber belajar yang
bervariasi dan mudah diakses, dan
guru membuat soal evaluasi
pembelajaran (asesmen).
Dokumentasi Dokumentasi berupa foto saat
wawancara, rekaman suara saat
wawancara, dokumen modul ajar,
dokumen Capaian Pembelajaran
yang sesuai dari pemeritah,
dokumen Tujuan Pembelajaran
yang sesuai dari pemeritah, Alur
Tujuan Pembelajaran yang disusun
sesuai tujuan pembelajaran.
2 Pelaksanaan Wawancara Berdasarkan hasil wawancara
pembelajaran IPAS dengan kepala sekolah, guru kelas
berbasis kurikulum IV, dan peserta didik kelas IV dapat
merdeka di kelas IV diketahui bahwa dalam proses
SD Negeri Tahunan pembelajaran di kelas IV telah
Yogyakarta menggunakan kurikulum merdeka.
218

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


Pelaksanaan pembelajaran IPAS di
kelas IV dapat terlaksana dengan
baik. Pada kegiatan pendahuluan
guru memberikan motivasi belajar
untuk peserta didik dengan
melakukan tepuk semangat atau
permainan. Pembelajaran IPAS
yang dilaksanakan secara
diferensiasi karena tuntutan
kurikulum merdeka pembelajaran
yang dilakukan harus bisa
mengakomodasi kebutuhan belajar
setiap peserta didik. Dalam
kegiatan pembelajaran IPAS yang
dilakukan guru menggunakan
media pembelajaran, menggunakan
video pembelajaran, guru
menggunakan strategi
pembelajaran kontekstual, sumber
belajar yang digunakan tidak hanya
buku paket atau LKS tetapi juga
dari youtube, internet dan
lingkungan sekolah. Pada
pembelajaran IPAS sering
dilakukan kegiatan eksperimen
atau praktik agar peserta didik lebih
memahami materi yang dipelajari
dan dapat memecahkan masalah
dengan baik. Pada pembelajaran
IPAS yang dilakukan masih
terdapat beberapa kegiatan yang
belum terlaksana secara maksimal
seperti pada pelaksanaan asesmen
diagnostik dan pembelajaran
berdiferensiasi. Para guru masih
dalam tahap belajar, penyesuaian
dengan kurikulum yang baru
sehingga saat ini masih terus
berusaha agar dapat mengatasi
permasalahan yang ada pada
pembelajaran IPAS.
Observasi Berdasarkan kegiatan observasi
yang dilakukan di kelas IV, maka
dapat diketahui bahwa pada pukul
07.00 WIB peserta didik sudah
219

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


berbaris didepan kelas dengan rapi,
kemudian peserta didik masuk
kelas satu persatu sambil
bersalaman kepada guru dan
berdiri dengan sikap siap di tempat
duduk masing- masing dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemudian didalam kelas guru
melakukan kegiatan pembelajaran
IPAS yang meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
Guru mengawali pembelajaran
IPAS dengan mengucapkan salam
kepada peserta didik dan mengajak
untuk berdoa sebelum
pembelajaran dimulai. Dalam
pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan, guru memberikan
motivasi kepada peserta didik
berupa yel-yel dengan tujuan agar
peserta didik semangat dalam
belajarnya, kemudian guru
mengecek kehadiran peserta didik
kelas IV, menyampaikan tujuan
dari inti pembelajaran yang akan
dilaksanakan hari ini, sebelum
menyampaikan materi
pembelajaran guru terlebih dulu
mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik mengenai
pengetahuan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas
dalam pembelajaran hari ini.
Pada pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan belum terdapat
pemberian asesmen diagnostik
kepada peserta didik, kegiatan
literasi diawal pembelajaran belum
ada, belum ada kegiatan
menyanyikan salah satu lagu
nasional untuk meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa dan
negara, dan pada saat pemberian
soal evaluasi diakhir pembelajaran
(asesmen formatif) tidak terdapat
220

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


perbedaan soal antara peserta didik
inklusi dan peserta didik yang non
inklusi. Metode yang digunakan
guru dalam pembelajaran IPAS
yaitu metode ceramah, games,
tanya jawab, dan diskusi. Sumber
belajar yang digunakan pada
pembelajaran IPAS yaitu buku
paket, LKS, youtube dan internet.
Pada saat menjelaskan materi guru
menggunakan media pembelajaran
yaitu poster sistem tata surya. Pada
proses pembelajaran IPAS yang
berlangsung terdapat kegiatan
mengamati video pembelajaran,
kegiatan bernalar, kegiatan tanya
jawab, berdiskusi dan belajar
secara berkelompok dalam
mengerjakan LKPD. Dilakukan
kegiatan belajar di luar kelas untuk
mengamati dan menemukan benda
yang mengalami perubahan energi
yang ada dilingkungan sekolah,
dan terdapat juga kegiatan praktik
atau melakukan eksperimen sesuai
dengan materi yang dipelajari yaitu
gaya gravitasi bumi dengan
menggunakan bahan-bahan yang
telah dipersiapkan oleh guru.
Kemudian hasil temuan peserta
didik di persentasikan didepan
kelas. Guru bersama peserta didik
mengevaluasi rangkaian aktivitas
pembelajaran untuk memperoleh
kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari. Sebelum mengakhiri
pembelajaran guru memberikan
refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan guru memberikan
evaluasi pembelajaran untuk
peserta didik melalui kuis diakhir
pembelajaran. Pembelajaran IPAS
diakhiri dengan berdoa yang
dipimpin oleh salah satu peserta
221

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


didik.

Dokumentasi Dokumentasi berupa foto dan


video saat kegiatan observasi pada
saat pembelajaran IPAS
dilaksanakan.
222

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


3 Evaluasi Wawancara Berdasarkan hasil wawancara
pembelajaran IPAS dengan kepala sekolah, guru kelas
berbasis kurikulum IV, dan peserta didik kelas IV maka
merdeka di kelas IV dapat diketahui bahwa Evaluasi
SD Negeri Tahunan pembelajaran IPAS di kelas IV
Yogyakarta disebut asesmen, karena
pembelajaran di kelas IV telah
menggunakan kurikulum merdeka.
Asesmen yang terdapat pada
pembelajaran IPAS di kelas IV
yaitu asesmen diagnostik, asesmen
formatif dan asesmen sumatif.
Untuk pelaksanaan asesmen
formatif pada pembelajaran IPAS
sudah dapat terlaksana secara
maksimal. Asesmen formatif
diberikan ketika diakhir
pembelajaran IPAS pada setiap
pertemuan melalui kuis dan soal
yang diberikan pada peserta didik
sesuai dengan materi yang telah
dipelajari. Untuk asesmen sumatif
dilakukan ketika kegiatan penilaian
harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir
semester (PAS). Soal yang dibuat
untuk asesmen sumatif telah
disesuaikan dengan materi yang
sudah dipelajari. Pelaksanaan
asesmen diagnostik dalam
pembelajaran IPAS di kelas IV SD
Negeri Tahunan belum dapat
terlaksana secara maksimal. Untuk
asesmen diagnostik yang sudah
dilakukan yaitu guru memberikan
link googleform yang didalamnya
terdapat pertanyaan mengenai
karakter dan gaya belajar,
kemudian setiap peserta didik
mengisinya dengan menggunakan
android yang dimiliki serta
didampingi oleh orang tua. Untuk
asesmen diagnostik kognitif secara
tertulis belum dilaksanakan, guru
mengalami kesulitan dan kendala
223

No Aspek yang diteliti Teknik Hasil


dalam pembuatan soal asesmen
diagnostik kognitif, karena
informasi yang didapat guru terkait
pelaksanaan asesmen diagnostik
sesuai kurikulum merdeka masih
sedikit. Sehingga untuk asesmen
diagnostik pada pembelajaran
IPAS belum dapat terlaksana
secara maksimal. Pihak sekolah
dan para guru masih tahap belajar
dan penyesuaian terhadap
kurikulum merdeka dalam proses
pembelajaran yang dilakukan.
Dokumentasi Dokumentasi berupa foto dan
rekaman suara saat dilaksanakan
wawancara.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil dari triangulasi teknik maka dapat disimpulkan bahwa
Perencanaan pembelajaran IPAS di kelas IV SD Negeri Tahunan sudah sesuai
dengan kurikulum merdeka. Guru membuat perencanaan sebelum melaksanakan
pembelajaran di kelas. Dalam merancang perencanaan pembelajaran IPAS guru
menganalisis capaian pembelajaran, kemudian menyusun tujuan pembelajaran,
menyusun alur tujuan pembelajaran, membuat dan mengembangkan modul ajar,
memilih model dan metode yang digunakan, mempersiapkan media
pembelajaran, memilih sumber belajar yang bervariasi dan mudah diakses, dan
guru membuat soal evaluasi pembelajaran (asesmen). Pembelajaran IPAS di
kelas IV dapat terlaksana dengan baik. Pada saat pembelajaran IPAS
dilaksanakan terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada pelajaran IPAS di kelas IV
sangat interaktif. Guru menyampaikan dan menjelaskan materi dengan
menggunakan media pembelajaran dan guru juga menampilkan video sesuai
dengan materi yang dipelajari. Evaluasi pembelajaran (Asesmen) yang dilakukan
pada pembelajaran IPAS sudah sesuai dengan kurikulum merdeka. Asesmen
formatif dan sumatif sudah dapat terlaksana secara maksimal. Namun, asesmen
diagnostik belum dapat terlaksana secara maksimal.
224

Lampiran 29. Triangulasi Waktu

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
Perencanaan TN Kamis, 15 Pada pembelajaran IPAS di kelas
pembelajaran Desember IV guru telah merancang
IPAS berbasis 2022. perencanaan pembelajaran yang
kurikulum 9.00-10.00 menyenangkan dan sesuai dengan
merdeka di WIB. kebutuhan siswanya, para guru SD
kelas IV SD Negeri Tahunan telah
Negeri mengupayakan dan menyesuaikan
Tahunan berbagai aspek dalam merancang
Yogyakarta. perencanaan pembelajaran IPAS
agar sesuai dengan ketentuan
kurikulum merdeka.
TN Jumat, 23 Dalam perencanaan pembelajaran
Desember IPAS guru merancang
2022. pembelajaran sedemikian rupa
8.25- 9.00 agar menyenangkan bagi siswa dan
WIB. sesuai dengan kebutuhan siswanya,
pada perencanaan pembelajaran
yang dibuat oleh guru terdapat
modul ajar, media pembelajaran
yang akan digunakan pada saat
kegiatan belajar mengajar
berlangsung, terdapat CP, TP dan
ATP didalam perencanaan yang
telah di susun.
MA Jumat, 16 Guru kelas IV (MA) membuat
Desember modul ajar sebagai perencanaan
2022. pembelajaran IPAS yang
10.00-11.25 didalamnya terdapat CP, TP, ATP,
WIB. model dan metode pembelajaran
yang digunakan, media
pembelajaran yang digunakan dan
langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
MA Jumat, 23 Perencanaan pembelajaran IPAS di
Desember kelas IV telah dirancang yaitu
2022. dengan cara guru menganalisis
9.00-10.25 capaian tujuan pembelajaran,
WIB. menyusun tujuan pembelajaran
dan alur tujuan pembelajaran. Guru
membuat dan mengembangkan
modul ajar, kemudian guru
225

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
mempersiapkan model dan metode
pembelajaran yang akan digunakan
serta media yang akan digunakan
saat pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan TN Kamis, 15 Pembelajaran IPAS yang
pembelajaran Desember dilakukan di kelas IV sudah sesuai
IPAS berbasis 2022 dengan ketentuan pembelajaran
kurikulum 9.00-10.00 dalam kurikulum merdeka.
merdeka di WIB. Meskipun pembelajaran IPAS di
kelas IV SD kelas IV sudah berjalan dengan
Negeri baik, namun masih terdapat
Tahunan beberapa hal yang harus
Yogyakarta disesuaikan dan dipelajari lagi agar
pembelajaran dapat terlaksana
secara maksimal. Di kelas IV saat
ini telah menerapkan kurikulum
merdeka dalam proses
pembelajarannya sehingga kami
pihak sekolah berusaha untuk
melaksanakan pembelajaran yang
kolaboratif dan menyesuaikan
dengan ketentuan kurikulum yang
berlaku saat ini.
TN Jumat, 23 Jika ditanya apakah pembelajaran
Desember IPAS yang dilaksanakan sudah
2022. sesuai dengan ketentuan
8.25-9.00 pembelajaran dalam kurikulum
WIB. merdeka, menurut saya sudah
meskipun masih terdapat beberapa
hal yang belum terlaksana secara
maksimal. Namun, sejauh ini kami
berusaha untuk melakukan yang
terbaik terutama dalam proses
pembelajaran. Para guru juga telah
berusaha untuk terus belajar terkait
pembelajaran sesuai dengan
kurikulum merdeka dan ketika
mengajar menyesuaikan dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
MA Jumat, 16 Pelaksanaan pembelajaran IPAS di
Desember kelas IV dapat terlaksana dengan
2022 baik. Dalam pembelajaran yang
10.00-11.25 dilakukan terdapat kegiatan
WIB. pendahuluan, kegiatan inti dan
226

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
kegiatan penutup. Pembelajaran
yang dilakukan disesuaikan
dengan perencanaan yang telah
disusun sebelumnya. Pada saat
pembelajaran berlangsung saya
sebagai guru berusaha untuk
mencipkatkan pembelajaran yang
interaktif dan kolaboratif. Namun,
pada pembelajaran IPAS yang saya
lakukan masih terdapat beberapa
kegiatan yang belum terlaksana
secara maksimal seperti pada
asesmen diagnostik dan
pembelajaran berdiferensiasi.
MA Jumat, 23 Pada pembelajaran yang
Desember dilaksanakan terdapat kegiatan
2022. pendahuluan, kegiatan inti dan
9.00-10.25 kegiatan penutup. Pada kegiatan
WIB. pendahuluan saya sebagai guru
membuka pembelajaran dengan
ucapan salam, kemudian berdoa,
memberikan motivasi sebelum
pembelajaran dimulai bisa berupa
yel-yel, tepuk semangat, atau
permainan. Pada kegiatan inti,
biasanya saya menyampaikan apa
yang akan dipelajari, mengajak
siswa untuk mengamati,
menemukan hal yang baru,
bernalar, berdiskusi melalui
penjelasan materi atau video
pembelajaran yang berkaitan
dengan materi yang dipelajari.
Kemudian siswa diminta untuk
memecahkan sebuah permasalahan
melalui tugas LKDP, kemudian
kegiatan penutup biasanya
menyimpulkan pembelajaran hari
ini, mengerjakan soal evaluasi,
berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran.
DS Kamis, 15 Pembelajaran IPAS sangat
Desember menyenangkan karena tidak bosan
2022. seperti pelajaran matematika.
227

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
10.00-10.30 Bapak guru mengajar pakai media,
WIB. kadang ada permainan juga,
belajarnya sering dibuat kelompok,
kadang-kadang belajarnya juga di
luar kelas.
DS Rabu, 21 Pembelajaran IPAS seru, saya suka
Desember belajar IPAS. Kalau belajar IPAS
2022. biasanya bapak guru memberi
9.30-10.00 video dari youtube tentang gaya
WIB. gravitasi terus kami disuruh
mengamati videonya. Kalau sudah
selesai menonton videonya,
biasanya bapaknya jelasin ulang
tentang gaya gravitasi, kemudian
kami dikasih tugas untuk
melakukan eksperimen tentang
gaya gravitasi. Kami sering belajar
di luar kelas juga.
MN Kamis, 15 Pada saat pembelajaran IPAS
Desember biasanya diawali dengan baca doa,
2022. kemudian sama-sama melakukan
10.30 -10.50 tepuk semangat. Kalau belajar
WIB. IPAS bapak guru jelasin materi dan
menampilkan video, terus kami
disuruh mengamati dan menyimak
isi video tersebut, belajarnya lebih
sering dibuat kelompok.
MN Rabu, 21 Pembelajaran IPAS sangat
Desember menyenangkan karena guru
2022. mengajar pakai media, belajarnya
10.00-10.20 dibentuk menjadi beberapa
WIB. kelompok, ketika menjelaskan
materi pelajaran kadang diselilingi
ada permainan. Pembelajaran
IPAS juga sering dilakukan di luar
kelas untuk mengetahui hal-hal
yang ingin diketahui melalui yang
ada dilingkungan sekolah.
CR Kamis, 15 Pembelajaran IPAS di kelas IV
Desember berjalan dengan baik. Bapak guru
2022. jika menjelaskan materi pelajaran
10.50- 11.20 dengan jelas. Dalam pembelajaran
WIB. IPAS ada kegiatan diskusi,
kegiatan tanya jawab, dan kegiatan
228

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
belajar secara berkelompok.
Terkadang pembelajaran IPAS
juga dilakukan di luar kelas untuk
mencari apa yang ditugaskan oleh
bapak guru.
CR Rabu, 21 Pembelajaran IPAS dapat
Desember terlaksana dengan lancar.
2022. Pembelajaran diawali dengan
10.20-10.45 berdoa dan melakukan tepuk
WIB. semangat. Terkadang saya tidak
suka belajar IPAS karena sulit
apalagi saat materi tentang
tanaman. Pembelajaran dilakukan
di luar kelas, kemudian kami
disuruh untuk mencari jenis-jenis
daun yang ada di lingkungan
sekolah berdasarkan bentuk dan
namanya.
AF Kamis, 15 Pembelajaran IPAS salah satu
Desember pelajaran yang saya sukai karena
2022. dalam pembelajaran IPAS yang
11.20- 11.50 dilakukan ada kegiatan berdiskusi
WIB. dengan teman dan kepada bapak
guru juga tentang materi yang
belum dipahami. Guru mengajar
menggunakan media sehingga saya
lebih mudah memahami materi
yang dijelaskan.
AF Rabu, 21 Pada pembelajaran IPAS yang
Desember dilakukan bapak guru mengawali
2022. dengan mengucapkan salam dan
11.20-11.45 berdoa bersama untuk memulai
WIB. pembelajaran. Biasanya bapak
guru juga mengadakan permainan
sebelum masuk kepada materi.
Dalam pembelajaran IPAS bapak
guru sering membuat belajar secara
berkelompok dan berdiskusi.
Belajar IPAS dilakukan tidak
hanya didalam kelas tetapi juga di
luar kelas. Biasanya pembelajaran
di luar kelas dilakukan apabila ada
kegiatan eksperimen atau praktik
tentang materi yang diajarkan.
229

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
Evaluasi TN Kamis, 15 Evaluasi yang dilakukan pada
pembelajaran Desember pembelajaran IPAS yaitu melalui
IPAS berbasis 2022. pemberian ketiga asesmen yang
kurikulum 9.00-10.00 sesuai dengan kurikulum merdeka
merdeka di WIB. yaitu asesmen diagnostik, asesmen
kelas IV SD formatif dan asesmen sumatif.
Negeri Ketiga asesmen ini telah
Tahunan diterapkan dalam pembelajaran
Yogyakarta yang dilakukan, namun untuk
asesmen diagnostik pada
pembelajaran IPAS di kelas IV
belum dapat terlaksana secara
maksimal.
TN Jumat, 23 Kegiatan evaluasi pada
Desember pembelajaran IPAS di kelas IV
2022. telah dilaksanakan melalui
8.25-9.00 pemberian asesmen diagnostik,
WIB. asesmen formatif dan asesmen
sumatifkepada peserta didik.
Namun, untuk asesmen diagnostik
pada pembelajaran IPAS belum
terlaksana secara maksimal. Dalam
pembelajaran juga dilakukan
evaluasi pada capaian
pembelajaran pada setiap fase agar
dapat tercapai.
MA Jumat, 16 Kegiatan evaluasi pada
Desember pembelajaran IPAS di kelas IV
2022. telah dilaksanakan melalui
10.00-11.25 pemberian asesmen diagnostik,
WIB. asesmen formatif dan asesmen
sumatifkepada peserta didik.
Namun, untuk asesmen diagnostik
pada pembelajaran IPAS belum
terlaksana secara maksimal. Dalam
pembelajaran juga dilakukan
evaluasi pada capaian
pembelajaran pada setiap fase agar
dapat tercapai. Sebagai guru saya
telah menyesuaikan pembelajaran
dengan gaya belajar peserta didik
di kelas IV, karena melalui hasil
googleform yang telah diisi peserta
didik membantu saya mengetahui
230

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
gaya belajar setiap peserta didik.
Gaya belajar yang berbeda-beda
ada yang visual, auditori,
kinestetik, dan motorik. Namun
untuk asesmen diagnostik pada
bagian kognitif secara tertulis atau
bukti fisiknya belum terlaksana
secara maksimal, karena guru
hanya memberikan lewat kuis atau
bertanya sekilas terkait apa yang
diketahui peserta didik tentang apa
yang akan dipelajari.
MA Jumat, 23 Evaluasi yang dilakukan pada
Desember pembelajaran IPAS di kelas IV
2022. menurut saya sudah sesuai dengan
9.00-10.25 ketentuan evaluasi pembelajaran
WIB. dalam kurikulum merdeka.
Evaluasi pembelajaran dalam
kurikulum merdeka disebut juga
dengan asesmen. Dalam
pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan di kelas IV sudah
terdapat ketiga yaitu asesmen
diagnostik, asesmen formatif dan
asesmen sumatif. Namun, masih
terdapat kendala dalam
pelaksanaan asesmen diagnostik
sehingga belum dapat terlaksana
secara maksimal.
DS Kamis, 15 Dalam pembelajaran IPAS guru
Desember memberikan soal evaluasi atau kuis
2022. diakhir pembelajaran yang
10.00-10.30 dilakukan. Terkadang guru
WIB. memberikan soalnya secara tertulis
terkadang dalam bentuk tanya
jawab tentang materi yang
dipelajari. Kalau yang asesmen
sumatif itu dilakukan saat
Penilaian Harian (PH), Penilaian
Tengah Semester (PTS), Penilaian
Akhir Semester (PAS).
231

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
DS Rabu, 21 Guru selalu memberikan soal
Desember evaluasi disetiap akhir
2022. pembelajaran IPAS. Soal yang
9.30-10.00 diberikan guru kadang berbentuk
WIB. soal tulisan dan terkadang
pertanyaan secara lisan.
MN Kamis, 15 Sebelum pembelajaran IPAS
Desember dimulai terkadang guru
2022. memberikan pertanyaan terkait
10.30 -10.50 materi yang akan dipelajari.
WIB. Kemudian setelah pembelajaran
IPAS hampir selesai bapak guru
sering memberikan tugas untuk
mengerjakan soal. Soal yang
diberikan guru tentang materi
yang telah dipelajari hari ini.
Kemudian guru juga memberikan
soal pada saat PH, PTS dan PAS.
MN Rabu, 21 Pada pembelajaran IPAS bapak
Desember guru sering memberikan soal
2022. evaluasi kadang diawal
10.00-10.20 pembelajaran, kadang ditengah
WIB. pembelajaran dan juga terkadang
diakhir pembelajaran. Soal yang
diberikan oleh guru sesuai dengan
materi yang dipelajari. Guru juga
memberikan soal ketika diadakan
PH, PTS dan PAS.
CR Kamis, 15 Pada pembelajaran IPAS yang
Desember dilaksanakan terdapat soal evaluasi
2022. diakhir pembelajaran. Bapak guru
10.50- 11.20 juga memberikan kami tugas untuk
WIB. menjawab soal asesmen sumatif
pada saat dilaksanakannya PH,
PTS dan PAS.
CR Rabu, 21 Soal evaluasi yang diberikan oleh
Desember guru dalam pembelajaran IPAS
2022. mudah dipahami dan sesuai dengan
10.20-10.45 materi yang dipelajari. Bapak guru
WIB. lebih sering memberikan soal
evaluasi diakhir pembelajaran.
Kalau yang asesmen sumatif bapak
guru memberikan soalnya ketika
diadakannya PH, PTS dan PAS.
232

Aspek yang Sumber Waktu Hasil


diteliti
AF Kamis, 15 Guru sering memberikan soal
Desember diakhir pembelajaran IPAS,
2022. terkadang soal yang diberikan
11.20- 11.50 bapak guru dalam bentuk tulisan
WIB. dan terkadang secara lisan. Soal
yang diberikan bapak guru ketika
diakhir pembelajaran, PH, PTS,
dan PAS sesuai dengan materi
yang telah dipelajari.
AF Rabu, 21 Pembelajaran IPAS
Desember menyenangkan karena guru ketika
2022. mengajar selain menjelaskan
11.20- 11.45 materi juga memberikan soal
WIB. evaluasi pada setiap akhir
pembelajaran. Soal yang diberikan
bapak guru sesuai dengan materi
yang dipelajari. Selain itu dalam
pembelajaran IPAS juga terdapat
PH, PTS, dan PAS.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil dari triangulasi waktu maka dapat disimpulkan bahwa hasil
wawancara pertama dan hasil wawancara kedua sesuai dengan keadaan yang
terjadi pada proses pembelajaran IPASz yang menggunakan kurikulum merdeka
di kelas IV SD Negeri Tahunan Yogyakarta.
233

Lampiran 30. Dokumen Capaian Pembelajaran

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 008/H/KR/2022
TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA

Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan-

pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan

sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang

sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar,

melakukan investigasi/ penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan,

menyimpulkan, merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari

proses inkuiri yang sudah dilakukannya.


234

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPAS (sains dan Peserta didik menganalisis hubungan antara
sosial) bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia
(pancaindra). Peserta didik dapat membuat
simulasi menggunakan bagan/alat bantu
sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya
alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya
dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses
perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik mengidentifikasi sumber dan bentuk
energi serta menjelaskan proses perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
(contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan
dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan
pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk
benda. Peserta didik mendeskripsikan
terjadinya siklus air dan kaitannya dengan
upaya menjaga ketersediaan air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan
tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai
warga sekolah serta mendeskripsikan
bagaimana interaksi sosial yang terjadi di
sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta
didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak
kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya
pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya
pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya,
kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun
235

Elemen Capaian Pembelajaran


periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya
serta menghubungkan dengan konteks
kehidupan saat ini. Peserta didik mampu
membedakan antara kebutuhan dan keinginan,
mengenal nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
236

Lampiran 31. Dokumen Alur Tujuan Pembelajaran


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
KELAS IVB SD NEGERI TAHUNAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023
237
238
239

Lampiran 32. Dokumen Modul Ajar

Satuan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Pendidikan
Kelas / Semester : 4/1
: Senin, 12 Desember 2022 - kamis, 15
Hari
Desember 2022
Alokasi Waktu : 25 x 35 menit

PEMBELAJARAN HARI KE-1 MINGGU KE-2


Senin, 12 Desember 2022
Muatan Pelajaran: Matematika dan IPAS

A. CAPAIAN PEMEBELAJARAN
Matematika
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola
gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan
proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi
kalor, listrik, bunyi, cahaya).

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Matematika
- Melalui penugasan dan penjelasan guru, siswa dapat menentukan pola
bilangan dengan tepat.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
- Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi perubahan energi
yang terjadi pada benda dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
240

- Melalui penugasan kelompok, siswa dapat menunjukkan benda-benda yang


mengalami perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

C. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Mandiri
2. Gotong-royong
3. Bernalar kritis

D. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Model : Problem Based Learning
1) orientasi peserta didik pada masalah;
2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
3) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Metode : pengamatan, penugasan, ceramah, dan permainan

E. MATERI
Matematika
Mempelajari pola bilangan membesar dan mengecil.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Mempelajari perubahan energi pada benda-benda di lingkungan sekitar.

F. ALAT, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR


Alat dan bahan
- Laptop
- Alat tulis
- Speaker
- LCD projector
Media
- Internet
- Video pembelajaran:
https://www.youtube.com/watch?v=jv6H_nLf7xM (Perubahan bentuk
energi).

Sumber belajar
241

- Quizizz (https://quizizz.com/join/quiz/60866eb6a18033001b0a303c/start).
- Hobri, dkk. 2022. Buku Siswa Matematika: Lihat Sekitar SD Kelas IV.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
- Amalia Fitri, dkk. 2021. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD
Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
- Amalia Fitri, dkk. 2021. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD
Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kelas di mulai dengan salam 10


menit
1. Siswa disapa oleh guru dan menanyakan kabar.
2. Siswa bersama guru membuka pembelajaran
dengan berdoa. (Religius dan Integritas)
3. Siswa melakukan presensi kehadiran.
Kegiatan 4. Sisa diberikan pertanyaan apakah hari ini sudah
membantu orang tua, beribadah dan berdo’a.
Pendahuluan (Karakter dan Life Skills).
5. Untuku menambah semangat dan motivasi
siswa, siswa meneriakkan yel-yel kelas IVA.
6. Siswa diingatkan kembali tentang pembelajaran
sebelumnya melalui permainan. (remembering)
7. Siswa diberikan gambaran tentang manfaat
pembelajaran hari ini.
Kegiatan Matematika 120
Inti menit
1. Siswa diingatkan kembali tentang materi pora
bilangan dengan diberikan kuis. (remembering)
2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
(menanya)
3. Siswa disiapkan untuk menerima pembelajaran
topik selanjutnya.
4. Sebagai pemantik, siswa diberikan pertanyaan
apakah memahami pola bilangan membesar dan
pola bilangan mengecil?. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab.
(menalar) (4C: kritis)
242

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

5. Siswa diberikan penjelasan oleh guru.


(mengamati) Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Mandiri.
6. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
(menanya)
7. Siswa diberikan evaluasi mengerjakan
penugasan dengan mandiri. (menalar, mencoba)
(4C: kritis) Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Bernalar kritis.
8. Siswa dan guru membahas penugasan siswa.
(menalar, mengomunikasikan)
9. Siswa dan guru menyimpulkan topik
pembelajaran Pendidikan Pancasila pada hari
ini. (menalar, mengomunikasikan) (4C:
komunikatif)
10. Pembelajaran Matematika ditutup dan guru
mengucapkan salam.
Ilmu Pengetahuan Sosial
11. Siswa diingatkan kembali tentang materi
sebelumnya tentang energi. (menalar)
12. Siswa diberikan pertanyaan tentang perubahan
bentuk energi. (menalar)
13. Siswa diberikan video pembelajaran perubahan
bentuk energi. (mengamati)
Orientasi peserta didik pada masalah
14. Siswa diberikan penugasan secara
berkelompok. (mencoba) (4C: kolaboratif)
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Gotong-
royong.
15. Siswa diminta untuk mencari benda-benda di
sekitar sekolah yang mengalami perubahan
energi. (mencoba) (4C: kritis)
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
243

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

16. Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan


penugasan secara berkelompok. (4C:
kolaboratif dan kritis)

Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok
17. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
terkait penugasan jika masih kesulitan.
(menanya)
18. Siswa diberikan pengarahan dalam
mengerjakan penugasan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
19. Siswa mengkomunikasikan hasil kerjanya.
(mengomunikasikan) (4C: komunikatif)
20. Siswa diberikan evaluasi pembelajaran.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
21. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan
siswa pada hari berikutnya.
(mengkomunikasikan) (4C: komunikatif)
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
22. Guru menganalisis capaian siswa dalam
mengerjakan penugasan.
23. Siswa diberikan penguatan terhadap materi.
24. Siswa diberikan kuis dari platform quizizz dan
menjawab secara berebut. (menalar)
25. Siswa dan guru menyimpulkan topik
pembelajaran Bahasa Indonesia pada hari ini.
(menalar, mengomunikasikan)
26. Pembelajaran Pendidikan Pancasila ditutup
dan guru mengucapkan salam.
1. Siswa dan guru melakukan refleksi 10
Kegiatan menit
pembelajaran pada hari ini.
Penutup 2. Siswa diberikan penguatan terhadap
pembelajaran hari ini.
244

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

3. Siswa diberikan penguatan untuk mengerjakan


pekerjakan/tugas di rumah dan dapat
dibimbing oleh orang tua.
4. Kelas ditutup dengan membaca doa.
H. PENILAIAN
1. Pengamatan Sikap : (pengamatan)
2. Penilaian Pengetahuan : (tes tulis)
3. Penilaian Keterampilan : (proses/produk)

Penilaian Sikap

Penilaian Pengetahuan
Skor maksimal adalah 100.
Matematika:
Kegiatan individu: Siswa dapat menentukan pola bilangan membesar dan
mengecil (10 Soal).
Ilmu Pendidikan Alam dan Sosial:
Kegiatan kelompok: Siswa dapat menuliskan 10 benda-benda disekitar yang
mengalami perubahan energi.
Penilaian Keterampilan
Ilmu Penegatahuan Alam dan Sosial
245

Perlu
Sangat baik Baik Cukuppendampinga
Kriteria n
4 3 2 1
Ketepatan Siswa tepat Siswa kurang Siswa belum Siswa tidak
perubahan dalam tepat dalam tepat dalam dapat
bentuk energi menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan
pada benda perubahan perubahan perubahan perubahan
bentuk bentuk energi. bentuk energi. energi.
energi.
Keberagaman Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa tidak
benda menemukan menemukan menemukan dapat
benda yang benda yang benda yang menemukan
mengalami mengalami mengalami benda yang
perubahan perubahan perubahan mengalami
bentuk bentuk energi bentuk energi perubahan
energi cukup kurang bentuk
dengan beragam. beragam. energi.
beragam.

Mengetahui Yogyakarta, 12 Desember 2022


Kepala Sekolah, Guru Kelas IVB

Dra. Triana Nuriastuti, M.Pd. Ma’ruf Ardiyanto, S.Pd.


NIP. 19640222 198604 2 005 NIP. 19970607 202012 1 005
246

LAMPIRAN
Video Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial:
https://www.youtube.com/watch?v=jv6H_nLf7xM

Evaluasi melalui Kuis


Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial:
https://quizizz.com/join/quiz/60866eb6a18033001b0a303c/start
247

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
: Senin, 12 Desember 2022 - kamis, 15
Hari
Desember 2022
Alokasi Waktu : 25 x 35 menit

PEMBELAJARAN HARI KE-1 MINGGU KE-2


Senin, 12 Desember 2022
Muatan Pelajaran: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

Matematika
Topik : Pola Bilangan
248

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Topik: Perubahan Bentuk Energi

Perubahan Bentuk Energi

Setiap energi yang ada di bumi bisa mengalami perubahan bentuk energi. Perubahan
bentuk energi adalah perubahan energi dari satu jenis energi menjadi jenis energi lainnya.
Energi yang ada di bumi menurut kekekalan tidak bisa dihilangkan begitu saja, tetapi bisa
diolah dan diubah menjadi jenis energi lain. Namun, tahukah Adjarian apa saja macam-macam
bentuk energi?

Macam-macam bentuk energi misalnya energi panas atau kalor, cahaya, gerak atau
kinetik, bunyi, dan listrik. Macam-macam energi tersebut memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan. Umumnya energi dihasilkan dari segala sesuatu yang ada di sekitar kita
yang dapat menghasilkan energi atau disebut dengan sumber energi. Nah, berikut macam-
macam perubahan bentuk energi dan contohnya.

1. Angin Menghasilkan Energi Gerak Menjadi Energi Listrik


Angin adalah sumber energi yang merupakan udara yang bergerak dan dapat
menghasilkan energi gerak dan berubah menjadi energi listrik. Contohnya pembangkit tenaga
angin yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

2. Air Menghasilkan Energi Gerak dan Energi listrik


Air adalah sumber energi yang menghasilkan perubahan dari energi gerak menjadi
energi listrik. Contohnya pembangkit listrik tenaga air.

3. Energi Panas Menjadi Energi Listrik


Energi panas dapat mengalami perubahan menjadi energi listrik. Contohnya
Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG). Geothermal merupakan sumber energi
alternatif yang berasal dari panas bumi.
249

4. Energi Listrik Menjadi Energi Panas


Contohnya setrika listrik dan solder listrik.

5. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak


Contohnya kipas angin dan blender.

6. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi


Contohnya TV, radio, dan sebagainya.

7. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya


Contohnya lampu.

8. Energi Gerak Menjadi Energi Bunyi


Contohnya saat kita bertepuk tangan akan terdengar bunyi.

9. Energi Gerak Menjadi Energi Panas


Contohnya kedua tangan digosok akan terasa panas.

10. Energi Panas Menjadi Energi Gerak


Contohnya kertas yang berbentuk spiral akan berputar saat dipanaskan di atas lilin.
250

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 20 menit

Tugas Individu

Kerjakan soal berikut ini!


1. Tuliskan 5 contoh kewajiban di lingkungan rumah!
Jawab:

2. Ceritakan kegiatanmu yang berhubungan dengan kewajiban di rumah!


Jawab:

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


251

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 15 menit

Tugas Individu

Kerjakan soal berikut ini!


Lanjutkan pola bilangan berikut ini!
1. 1, 4, 7, 10, … , …
2. 1, 5, 9, 13, … , …
3. 2, 9, 16, 23, … , …
4. 4, 12, 20, 28, … , …
5. 3, 6, 9, 12, … , …
6. 13, …, …, 4 , 1
7. …, …, 21, 16, 11
8. 35, 29, …, …, 11
9. 55, 44, 33, …, …
10. … , 53, … , 29, 17

Jawab:
252

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta
Kelas / Semester : 4/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alama dan Sosial
Alokasi Waktu : 35 menit

Tugas Kelompok

Tugas:

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang.

2. Carilah 10 benda-benda di sekitarmu yang mengalami perubahan bentuk energi serta

tulislah perubahan energi tersebut!

3. Kerjakan dengan teman kelompokmu.

4. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu pada akhir pertemuan.


253

MODUL PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
Hari : Jumat, 16 Desember 2022 –23 Jumat 2022.
Alokasi Waktu : 25 x 35 menit

PEMBELAJARAN HARI KE-5 MINGGU KE-2


Jumat, 16 Desember 2022
Muatan Pelajaran: Matematika dan IPAS

A. CAPAIAN PEMEBELAJARAN

Matematika
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk
benda.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Matematika
Melalui penugasan dan penjelasan guru, siswa dapat menentukan pola gambar
membesar dan mengecil dengan tepat.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
- Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi pengertian gaya gravitasi
dengan baik.
- Melalui penugasan kelompok dan praktikum, siswa dapat mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi gaya gravitasi dengan tepat.
254

C. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Mandiri
2. Gotong-royong
3. Bernalar kritis

D. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE


Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Model : Problem Based Learning

1) orientasi peserta didik pada masalah;

2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;

3) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;

4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan

5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Metode : pengamatan, penugasan, ceramah, dan permainan

E. MATERI
Matematika
Mempelajari pola gambar membesar dan mengecil.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Mempelajari gaya gravitasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gravitasi dengan
melalui percobaan.

F. ALAT, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR


Alat dan bahan
- Laptop
- Alat tulis
- Speaker
- LCD projector
- Benda untuk percobaan (bola kertas, tisu, kapas, penjepit kertas, dan bola kasti).
Media
- Internet
- Video pembelajaran:
255

https://www.youtube.com/watch?v=JpkXqd6ZlIo (Gaya gravitasi)

Sumber belajar
- Hobri, dkk. 2022. Buku Siswa Matematika: Lihat Sekitar SD Kelas IV. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
- Amalia Fitri, dkk. 2021. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas IV.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
- Amalia Fitri, dkk. 2021. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas IV.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
- https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Gravitasi%20-
BPSMG/index.html (Gaya Gravitasi)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kelas di mulai dengan salam 10 menit

1. Siswa disapa oleh guru dan menanyakan kabar.


2. Siswa bersama guru membuka pembelajaran dengan
berdoa. (Religius dan Integritas)
3. Siswa melakukan presensi kehadiran.
Kegiatan 4. Sisa diberikan pertanyaan apakah hari ini sudah membantu
orang tua, beribadah dan berdo’a. (Karakter dan Life
Pendahuluan Skills).
5. Untuku menambah semangat dan motivasi siswa, siswa
meneriakkan yel-yel kelas IVA.
6. Siswa diingatkan kembali tentang pembelajaran
sebelumnya melalui permainan. (remembering)
7. Siswa diberikan gambaran tentang manfaat pembelajaran
hari ini.
Kegiatan Inti Matematika 120
menit
1. Siswa diingatkan kembali tentang materi pora bilangan
dengan diberikan kuis. (remembering)
2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. (menanya)
3. Siswa disiapkan untuk menerima pembelajaran topik
selanjutnya.
4. Sebagai pemantik, siswa diberikan pertanyaan apakah
memahami pola gambar membesar dan pola gambar
mengecil?. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab. (menalar) (4C: kritis)
5. Siswa diberikan penjelasan oleh guru. (mengamati)
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Mandiri.
256

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

6. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. (menanya)


7. Siswa diberikan evaluasi mengerjakan penugasan dengan
mandiri. (menalar, mencoba) (4C: kritis) Dimensi Profil
Pelajar Pancasila: Bernalar kritis.
8. Siswa dan guru membahas penugasan siswa. (menalar,
mengomunikasikan)
9. Siswa dan guru menyimpulkan topik pembelajaran
Matematika pada hari ini. (menalar, mengomunikasikan)
(4C: komunikatif)
10. Pembelajaran Matematika ditutup dan guru
mengucapkan salam.
Ilmu Pengetahuan Sosial
11. Siswa diingatkan kembali tentang materi sebelumnya
tentang jenis-jenis gaya. (menalar)
12. Siswa diberikan pertanyaan tentang jenis-jeinis gaya
termasuk gaya gravitasi yang akan dipelajari. (menalar)
13. Siswa diberikan video pembelajaran tentang gaya
gravitasi. (mengamati)
Orientasi peserta didik pada masalah
14. Siswa diberikan penugasan secara berkelompok dengan
melakukan percobaan mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi gravitasi. (mencoba) (4C: kolaboratif)
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Gotong-royong.
15. Siswa diminta untuk melakukan percobaan dengan alat
yang sudah disediakan. (mencoba) (4C: kritis)
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
16. Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan penugasan
secara berkelompok. (4C: kolaboratif dan kritis)
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
17. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terkait
penugasan jika masih kesulitan. (menanya)
18. Siswa diberikan pengarahan dalam mengerjakan
penugasan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
19. Siswa mengkomunikasikan hasil kerjanya.
(mengomunikasikan) (4C: komunikatif)
20. Siswa diberikan evaluasi pembelajaran.
257

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


21. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa dan
membuat kesimpulan konsep. (mengkomunikasikan) (4C:
komunikatif)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
22. Guru menganalisis capaian siswa dalam mengerjakan
penugasan.
23. Siswa diberikan penguatan terhadap materi.
24. Siswa dan guru menyimpulkan topik pembelajaran IPAS
pada hari ini. (menalar, mengomunikasikan)
25. Pembelajaran IPAS ditutup dan guru mengucapkan salam.
1. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran pada 10 menit
hari ini.
2. Siswa diberikan penguatan terhadap pembelajaran hari
Kegiatan
ini.
Penutup 3. Siswa diberikan penguatan untuk mengerjakan
pekerjakan/tugas di rumah dan dapat dibimbing oleh
orang tua.
4. Kelas ditutup dengan membaca doa.

H. PENILAIAN
1. Pengamatan Sikap : (pengamatan)
2. Penilaian Pengetahuan : (tes tulis)
3. Penilaian Keterampilan : (proses/produk/percobaan)

Penilaian Sikap

Penilaian Pengetahuan
Skor maksimal adalah 100.
Matematika:
Kegiatan individu: Siswa dapat menentukan pola gambar membesar dan mengecil (10 Soal).
258

Ilmu Pendidikan Alam dan Sosial:


Kegiatan kelompok: Siswa dapat menyimpulkan faktor yang mempengaruhi gaya gravitasi
benda melalui percobaan.

Penilaian Keterampilan
Ilmu Penegatahuan Alam dan Sosial

Perlu
Sangat baik Baik Cukup
Kriteria pendampingan
4 3 2 1
Ketepatan Siswa tepat Siswa cukup tepatSiswa belum Siswa tidak
melakukan dalam dalam melakukan tepat dalam dapat melakukan
percobaan melakukan percobaan dengan melakukan percobaan dan
percobaan tanpa bantuan guru. percobaan dan bergantung pada
bantuan guru. perlu bimbingan bantuan guru.
guru.
Menyimpul Siswa Siswa Siswa belum Siswa tidak
kan hasil menyimpulkan menyimpulkan tepat dalam dapat
percobaan hasil percobaan hasil percobaan menyimpulkan menyimpulkan
dengan tepat cukup tepat hasil percobaan. hasil percobaan.
tanpa bantuan dengan bantuan
guru. guru.

Mengetahui Yogyakarta, 16 Desember 2022


Kepala Sekolah, Guru Kelas IVB

Dra. Triana Nuriastuti, M.Pd. Ma’ruf Ardiyanto, S.Pd.


NIP. 19640222 198604 2 005 NIP. 19970607 202012 1 005
259

LAMPIRAN
Video Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial: https://www.youtube.com/watch?v=JpkXqd6ZlIo
260

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
: Jumat, 16 Desember 2022 -Jumat, 23
Hari Desember 2022

Alokasi Waktu : 25 x 35 menit

PEMBELAJARAN HARI KE-3 MINGGU KE-1


Jumat, 16 Desember 2022
Muatan Pelajaran: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

Matematika
Topik: Pola gambar
261
262

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Topik: Gaya Gravitasi

Gaya Gravitasi

Pengertian gaya gravitasi ialah salah satu jenis gaya yang dipengaruhi oleh gaya tarik

sebuah benda ke pusat benda tersebut. Maka dari itu pengertian gaya gravitasi bumi ialah gaya

tarik menarik sebuah benda menuju pusat bumi. Kita dapat menjumpai contoh gaya gravitasi

bumi ketika buah mangga atau buah kelapa jatuh ketanah. Lalu bagaimana jika di bumi tidak

memiliki gaya gravitasi? Jika hal ini terjadi maka di bumi tidak akan ada kehidupan.

Berdasarkan contoh gaya gravitasi di atas dapat kita simpulkan bahwa gaya gravitasi

dipengaruhi oleh ketinggian sebuah benda. Contohnya daerah pantai (dataran rendah) dengan

daerah pegunungan (dataran tinggi). Kedua tempat ini memiliki besar gaya gravitasi yang

berbeda. Untuk daerah pantai memiliki gaya gravitasi yang besar karena ketinggian tempatnya

rendah. Sedangkan untuk daerah pegunungan memiliki gaya gravitasi yang kecil karena

dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.

Penelitian modern dalam teori gravitasi dimulai dengan kerja Galileo Galilei di akhir

abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dengan hasil percobaannya menjatuhkan bola dari Menara
263

Pisa, dan nantinya juga pengukuran bola yang meluncur melalui kemiringan, Galileo

menunjukkan bahwa besarnya percepatan gravitasi adalah sama untuk semua objek. Hal ini

menjadi kemajuan besar dari kepercayaan Aristoteles sebelumnya yang menyatakan bahwa

objek yang lebih berat memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar. Galileo membuat

postulat hambatan udara sebagai alasan objek dengan massa kecil memungkinkan untuk jatuh

lebih pelan di atmosfer. Hasil kerja Galileo menjadi dasar bagi formulasi teori gravitasi

Newton.

Sumber:https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Gravitasi%20BPSMG/inde

x.html.
264

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta


Kelas / Semester : 4/1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 15 menit

Tugas Individu

Kerjakan soal berikut ini!


Lanjutkan pola gambar berikut ini!
265

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tahunan Yogyakarta

Kelas / Semester : 4/1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alama dan Sosial

Alokasi Waktu : 35 menit

Tugas Kelompok

Tugas :

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang.

2. Lakukan percobaan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gravitasi. Jatuhkan

benda-benda yang disediakan (bola kertas, kapas, tisu, penjepit kertas, dan bola kasti) pada

ketinggian yang sama. Catat hasil pengatanmu, benda mana yang lebih dahulu menyentuh tanah?

Kira-kira apa penyebabnya ada yang lebih cepat dan lebih lambat dalam menyentuh tanah?

3. Kerjakan dengan teman kelompokmu.

4. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu pada akhir pertemuan.


266

Lampiran 33. Dokumentasi

Gambar 1. Identitas Sekolah


Gambar 2. Visi dan Misi Sekolah

Gambar 3. Daftar Nama Guru Gambar 4. Jumlah Peserta Didik


267

Gambar 5. LCD PROJECTOR


Gambar 6. Perpustakaan

Gambar 7. Ruang Aula Gambar 8. Ruang Kelas


268

Gambar 9. Lapangan Sekolah Gambar 10. Green House

Gambar 11. Wawancara ke-1 Gambar 12. Wawancara ke-2


kepala sekolah kepala sekolah
269

Gambar 13. Wawancara 1 guru kelas Gambar 14. Wawancara 2 guru


IV kelas IV

Gambar 16. Wawancara 2 siswa


Gambar 15. Wawancara 1 siswa (AF) (AF)

Gambar 18. Wawancara 2 siswa


Gambar 17. Wawancara 1 siswa (MN) (MN)
270

Gambar 19. Wawancara 1 siswa Gambar 20. Wawancara 2 siswa (DS)


(DS)

Gambar 21. Wawancara 1 siswa Gambar 22. Wawancara 2 siswa


(CR) (CR)

Gambar 23. Berdoa sebelum Gambar 24. Yel-yel Bersama


belajar sebelum memulai pembelajaran
271

Gambar 25. Penyampaian materi Gambar 26. Pemberian tugas


LKPD

Gambar 27. Kegiatan mengerjakan Gambar 28. Kegiatan presentasi


LKPD di luar kelas hasil tugas LKPD

Gambar 29. Mengerjakan kuis Gambar 30. Foto Bersama saat


(asesmen formatif) observasi 1
272

Gambar 31. Berdoa sebelum belajar Gambar 32. Kegiatan mengamati


video pembelajaran

Gambar 33. Penyampaian materi Gambar 34. Pemberian LKPD

Gambar 35. Kegiatan praktik Gambar 36. Mengerjakan tugas


LKPD
273

Gambar 38. Mengerjakan Kuis


Gambar 37. Kegiatan menyimpulkan (asesmen formatif)
pembelajaran

Gambar 39. Dokumentasi penerimaan dokumen ATP dan Modul Ajar

IPAS

Anda mungkin juga menyukai