SKRIPSI
Oleh
Munifa Aini
NIM. 11180183000002
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan utuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Munifa Aini
11180183000002
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Based on the results of previous observations, it is known that the low level of student
creativity is due to the transition period of distance learning and face-to-face learning
and the application of learning models that are not appropriate in social studies
subjects. This research was conducted with the aim of knowing the application of a
project based learning model to increase student creativity in social studies subjects for
class V at SDN Kalisari 02 Pagi, East Jakarta. This research was conducted at SDN
Kalisari 02 Pagi in the academic year 2022/2023. The method used in this research is
Classroom Action Research (CAR) in class V with a total of 32 students. The
instruments used in this study were tests, teacher activity observation sheets, student
activity observation sheets, student creativity observation sheets and documentation.
The data analysis used is quantitative data analysis and qualitative data analysis.
Quantitative data analysis was used to analyze the average pre-test and post-test results
using a project-based learning model. Then this data was analyzed using the percentage
formula. Based on the results of data analysis, the students' activity in the first cycle
scored an average of 72.5% with a good category and increased in the second cycle the
score was 93.75% with a very good category. While the teacher activity in the first cycle
scored 74.11% in the good category and increased in the second cycle to get a score of
92.5% in the very good category. From the management of the creativity level of
students in the first cycle, the score was 65.75% in the quite creative category and
increased in the second cycle to 93.75% in the very creative category. Thus, the project
based learning model can increase the creativity of students at SDN Kalisari 02 Pagi,
East Jakarta City.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbail’alamin sealaga puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul ―Penerapan Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Kalisari 02 Pagi kota
Jakarta Timur‖ guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa begitu
banyak hambatan dan kesulitan yang penulis alami, namun syukur Alhamdulillah berkat doa
dan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
arahan, bimbingan serta dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima
kasih khususnya penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Asep Ediana Latip., M.Pd, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Rohmat Widiyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
5. Dr. Takiddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran selama proses penulisan skripsi ini.
6. Seluruh jajaran Dosen dan staff Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT atas ilmu dan bimbingan yang telah
diberikan.
vii
7. Nuroyanah, M.Pd, Kepala SDN Kalisari 02 Pagi Jakarta Timur yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh guru SDN Kalisari 02 Pagi kota Jakarta Timur khusunya Ibu Tunjung Dyah
Girindra, S.Pd, selaku Wali Kelas V B yang telah membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
9. Seluruh siswa SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur, khususnya kelas V B yang
telah membantu dengan mengikuti proses pembelajaran selama penelitian.
10. Kedua orang tua penulis, Bapak Samsu dan Ibu Prapti Wahyuni yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis.
11. Teman-teman seperbimbingan dan teman berjuang, Alvi Kamila Zainuddin, Hana Nur
Fadillah, Aisyah Sri Lestari, Murni Rachmania, Siti Nurhaliza, dan Bhara Elang yang
telah sama-sama berjuang dan saling memotivasi dalam melaksanakan tugas akhir
kuliah ini.
12. Seluruh teman-teman PGMI angkatan 2018, terkhusus kelas A yang telah menjadi
bagian perjalanan kuliah penulis dan merajut kisah indah bersama yang dapat
dikenang selama menempuh perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Sahabat dan teman-teman penulis, Sekar Nur Widyastika, Alvi Kamila Zainuddin,
Tesya Dwi Putri, Ridha Vidiah Rachmatika, Fauziah Hardy Fadhillah, Hana Nur
Fadillah, Nurhasanah, Meldani, Kak Rahmawati.
14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya atas segala dukungan, motivasi dan doa yang telah diberikan
kepada penulis. Demikian skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya. Namun penulis
menyadari tentunya masih ditemui banyak kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga, penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat baik untuk
penulis maupun pembaca.
Akhir kata, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga segala
bentuk perhatian, kebaikan, motivasi dan bantuan yang diberikan, menjadi amal kebaikan
bagi semua dan hanya Allah yang dapat membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan.
Penulis menyadari dalam penyusunan masih terdapat kekeliruan dan kesalahan,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di
masa mendatang. Dengan hadirnya skrisi ini, besar harapan penulis semoga dapat
membantu dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan membetuhkannya.
viii
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Penulis,
Munifa Aini
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. x
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 6
A. Kreativitas Siswa................................................................................................................ 6
x
2. Pengertian Project Based Learning ................................................................................. 14
BAB III......................................................................................................................................... 34
B. Metode Penelitian............................................................................................................. 35
BAB IV ......................................................................................................................................... 49
B. Hasil Penelitian................................................................................................................. 53
C. Pembahasan ...................................................................................................................... 76
BAB V .......................................................................................................................................... 82
A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 82
xi
B. Saran ................................................................................................................................. 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................................... 96
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 27
Gambar 3. 2 Penelitian Tindakan Kelas ..................................................................................... 37
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ......................................................................................................... 34
Tabel 3. 2 Daftar Pertanyaan Indikator Kreativitas Siswa ...................................................... 41
Tabel 3. 3 Wawancara dengan Guru Kelas V B SDN Kalisari 02 Pagi ................................... 42
Tabel 4. 1 Data Guru SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur ........................................... 50
Tabel 4. 2 Data Siswa SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur........................................... 52
Tabel 4. 3 Sarana dan Prasarana di SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur ................... 52
Tabel 4. 4 Konsep Penelitian Siklus I dan Siklus II ................................................................... 53
Tabel 4. 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Dengan
Menggunakan Model Project Based Learning Siklus I............................................................. 57
Tabel 4. 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I ....................... 59
Tabel 4. 7 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I Tingkat Kreativitas Siswa Pada Tema
Udara Bersih bagi Kesehatan dengan Model Project Based Learning ................................... 59
Tabel 4. 8 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II Tingkat Kreativitas Siswa Pada Tema
Udara Bersih bagi Kesehatan dengan Model Project Based Learning ................................... 61
Tabel 4. 10 Hasil Temuan dan Revisi Selama Pembelajaran Siklus I ..................................... 63
Tabel 4. 11 Lembar Aktivitas Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Dengan Menggunakan
Model Project Based Learning .................................................................................................... 67
Tabel 4. 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I ..................... 68
Tabel 4. 13 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I Tingkat Kreativitas Siswa Pada Tema
Udara Bersih bagi Kesehatan dengan Model Project Based Learning ................................... 69
Tabel 4. 14 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II Tingkat Kreativitas Siswa Pada Tema
Udara Bersih bagi Kesehatan dengan Model Project Based Learning ................................... 70
Tabel 4. 16 Hasil Temuan dan Revisi Selama Pembelajaran Siklus II .................................... 72
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan kreativitas dan inovasi yang tinggi merupakan salah satu
kemampuan utama abad ke-21 dan dikaitkan dengan tuntutan abad ke-21 akan
produk yang lebih inovatif yang membutuhkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi.
Pengetahuan saja sekarang dianggap tidak cukup untuk mengikuti akselerasi inovasi.
Akselerasi inovasi menekankan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan
cara baru, menemukan dan mengadaptasi teknologi baru, dan menemukan bidang
ilmu pengetahuan baru dan industri yang sama sekali baru. 1
Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan dan kehidupan yang penting
pada saat ini. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh
lingkungan karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus
berubah. Potensi kreatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap siswa, karena mereka
memiliki ciri sebagai individu kreatif misalnya: rasa ingin tahu yang besar, senang
bertanya, imajinasi yang tinggi, berani menghadapi resiko dan lain sebagainya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya guru, orang tua dan
lingkungan. 2
Menurut Bayanie kreativitas yaitu potensi yang penting bagi diri anak. Melalui
kreativitas, ia mampu memecahkan masalah yang dihadapinya secara efektif dan
efisien nantinya mereka memiliki kemungkinan untuk sukses dimasa yang akan
datang.3 Sementara menurut Munandar kreativitas dapat digunakan untuk
mengindikasikan prestasi siswa. Hal ini berarti kreativitas dapat digunakan untuk
menjadi tolak ukur hasil belajar siswa. Kreativitas siswa harus dapat dibangkitkan
1
Finita Dewi, ―Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon Guru Sekolah Dasar Melalui
Model Pembelajaran Berbasis Proyek,‖ Metodik Didaktik Vol .9 No.2 , Januari 9 (2015).
2
Richard Adony Natty, Firosalia Kristin, and Indri Anugraheni, ―Peningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning Di Sekolah Dasar,‖ Jurnal Basicedu 3, no. 4 (2019):
1082–1092.
3
Maretha Bayanie, ―Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Konsep Diri Dengan Sikap Kreatif,‖ Jurnal Pendidikan
Usian Dini 7 (2012).
1
4
demi menunjang keberhasilan belajar.
4
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004).
2
2
Gagasan kreatif yang muncul berguna bagi semua orang terbukti dengan
pesatnya kemajuan teknologi dan informasi mempermudah aktivitas manusia.
Semua itu merupakan salah satu hasil dari sebuah kreativitas. Di setiap sekolah
banyak sekali ditemukan karakter siswa yang berbeda-beda. Siswa yang kreatif
biasanya dapat menunjukkan kemandiriannya dalam proses berpikir dan berani
mengungkapkan pendapatnya di depan banyak orang. Ada banyak manfaat dari
siswa yang dapat mengembangkan potensi kreatifnya dalam kehidupan nyata.
Banyak sekolah yang telah melahirkan, menciptakan siswa yang lebih kreatif. Hal
ini dapat disebabkan oleh
hasil pengembangan sumber daya manusia dari hasil didikan orang tua, sehingga
sekolah hanya perlu mengembangkanmya saja. Siswa yang kreatif mungkin sudah
menguasai materi sebelum diberikan karena sudah memiliki kemampuan untuk
mempelajari keterampilan konsep belajar lebih lanjut di luar kelas daripada
penjelasan guru di dalam kelas 5. Kreativitas siswa sangat perlu di kembangkan
dalam pendidikan salah satunya adalah pada mata pelajaran IPS yang harus
memusatkan pembelajaran pada siswa (student center) sehingga siswa dapat
memiliki kemampuan dalam investigasi dan pemecahan permasalahan sehingga
dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang menurut mayoritas siswa membosankan dan
kurang menarik untuk di pelajari karena mata pelajaran ini membahas mengenai
peristiwa-peristiwa sejarah, wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah,
mempelajari budaya, suku, fenomena-fenomena alam, nilai-nilai, kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan
spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya. 6 Salah satu faktor yang menyebabkan
siswa kurang tertarik pada pembelajaran IPS dapat muncul dari cara penyampaian
materi ke siswa oleh guru, yakni kurang tepatnya penggunaan model pembelajaran
5
Aninda Nurul‘Azizah, ―Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Project Based Learning
Siswa Kelas V SD,‖ Jartika 2, no. 1 (2019): 194–204.
6
R. Supardi Waddi Fatimah, Perawati Bte Abustang, ―Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS,‖
(JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar 7, no. 1 (2022): 28–35.
3
yang digunakan. 7
Padahal IPS sendiri diajarkan di sekolah dengan tujuan untuk untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tindakan, sedangkan salah
satu prinsip pengembangan kurikulum IPS berdasarkan prinsip berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Sehingga dianggap penting untuk menerapkan pembelajaran IPS
berorientasi pada ketiga kecerdasan yang menjadi potensi kecerdasan peserta didik.
8
Seperti yang diungkapkan oleh Newman. Namun kenyataannya masih banyak
siswa yang kurang minat terhadap mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada bulan Mei yang
ditemukan di SDN Kalisari 02 Pagi kota Jakarta Timur oleh wali kelas V B,
menunjukkan bahwa pencapaian hasil pembelajaran peserta didik kelas V masih
kurang optimal. Asumsi dasar yang menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa
kurang optimal adalah siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran
secara jarak jauh / online, dimana saat pembelajaran jarak jauh guru kurang bisa
mengoptimalkan penggunakan strategi, metode, dan model pembelajaran sehingga
saat kegiatan pembelajaran kembali tatap muka, siswa di kelas menjadi kurang aktif
dan kreatif. Hal ini terlihat pada siswa yang teramati melalui kemampuan berfikir
kreatif antara lain kurang aktif dalam mengungkapkan pendapat, belum banyak
mengungkapkan saran atau pertanyaan, kurang mampu menjelaskan permasalahan
9
secara terperinci, kurang mampu menjawab pertanyaan ketika ditanya oleh guru.
Permasalahan yang lainnya adalah dalam proses pembelajaran, guru belum tepat
menggunakan media pembelajaran dan guru juga tidak menerapkan suatu model
pembelajaran berbasis proyek dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa
cenderung pasif dalam aktivitas belajar dan kurangnya kreativitas peserta didik
dalam pembelajaran IPS.
Berdasarkan permasalahan diatas perlunya model pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama
dalampembelajran IPS. Salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan diatas
yaitu model project based learning. Pembelajaran Project Based Learning adalah
sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
7
Hasil Wawancara Dengan Wali Kelas V Di SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur 23 Mei, 2022.
8
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017).
9
Hasil Wawancara Dengan Wali Kelas V Di SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur 23 Mei.
4
B. Identifikasi Masalah
10
Ngalimun, Strategi Pembelajaran Dilengkapi 65 Model Pembelajaran (Yogyakarta: Pranama Ilmu, 2017).
11
Fitri Agustina Lubis, ―Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Model Project Based Learning,‖ PeTeKa
1, no. 3 (2018): 192.
4
2. Siswa kurang kreatif yang ditandai dengan siswa yang kurang aktif dalam
mengungkapkan pendapat, belum banyak mengungkapkan saran atau
pertanyaan, kurang mampu menjelaskan permasalahan secara terperinci, dan
kurang mampu menjawab pertanyaan ketika ditanya oleh guru.
3. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas belum menggunakan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa.
4. Mata pelajaran IPS kurang diminati siswa karena dalam proses pembelajaran
di kelas belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.
C. Batasan Masalah
1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Bagi Guru
Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan evaluasi,
5
12
Trianto Ibnu Badar, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013).
13
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendeketan Sistem (Jakarta: Bumi Aksara, 2016).
6
7
14
Ibid.
15
Novi Mulyani, Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2019).
16
Martini Jamaris, Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak (Jakarta: Grasindo,
2006).
17
Sudarsono, Kamus Filsafat Dan Psikologi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993).
8
18
Heny Widyaningrum, ―Pentingnya Strategi Pembelajaran Inovatif Dalam Menghadapi Kreativitas
Siswa Di Masa Depan,‖ Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education) 1 (2016): 268–
277.
19
A M Azis, ―Upaya Meningkatkan Creative Intelegence (Kecerdasan Kreatif) Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Peserta Didik,‖ Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan … 1, no. 3 (2019): 29–40.
20
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003).
9
dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Kreativitas juga tidak terlepas dari kemampuan
berpikir kreatif.
2. Ciri-ciri Kreativitas
Kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang
menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan yang telah ada. Sesuatu
yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, suatu bangunan
misalnya bangunan gdung sekolah, dan lain-lain. Dengan ciri-ciri sebagai
21
berikut :
21
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi) (Rineka Cipta, 2010).
10
serta ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan.
Kreativitas dalam penelitian ini merupakan fleksibilitas dalam berpikir siswa
yang bersifat abstrak dan kongkret untuk mewujudkan suatu gagasan atau ide
yang menimbulkan motivasi untuk menegmbangkan diri dalam prestasi belajar.
Kreativitas siswa yang abstrak dapat diketahui dengan cara dia mengemukakan
pendapat, mampu mengelola ide atau pendapatnya ke dalam sebuah produk,
menanyakan sesuatu hal yang berkaitan dengan materi yang belum ia mengerti,
mampu menyelesaikan permasalahan dari berbagai sudut pandang, dan selalu
memberikan bukti atau alasan atas pendapatnya. Sedangkan kreativitas yang
bersifat kongkret dapat diketahui dari rasa keindahan yang dimiliki oleh siswa
dengan dapat menghasilkan produk yang rapi dan bersih dan mampu
mendeskripsikan secara detail materi yang telah disampaikan guru ke dalam
sebuah produk. Menumbuhkan kreativitas, gagasan atau ide sendiri pada diri
siswa perlu dibina agar potensi yang ada dalam diri siswa dapat terarah untuk
mengembangkan keterampilan yang dimilikinya, sehingga terpilihlah indikator
kreativitas yang berhubungan dengan tujuan tersebut, tanpa mengabaikan esensi
dari ciri-ciri kreativitas yang lain. 22
Guru dalam pembelajaran IPS harus bisa membentuk siswa peka terhadap
masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya dan berupaya untuk mencari
pemecahan terhadap permasalahan sosial tersebut. Berdasarkan karakteristik di
atas siswa yang kreatif menunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah, dapat
dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah kemampuan dalam
mengemukakan berbagai alternatif untuk memecahkan masalahnya. Siswa yang
memiliki lebih dari satu alternatif akan mempermudah dirinya untuk dapat
memecahkan masalahnya karena jika siswa tidak berhasil dalam memecahkan
masalahnya, siswa masih memiliki berbagai alternatif lain hingga mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Hal ini akan melatih siswa untuk selalu
bersemangat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai masalah.
3. Proses Kreatif
Suatu produk atau karya kreatif tidak mungkin langsung jadi begitu saja
secara spontan atau kebetulan. Tentunya ada ide atau produk kreatif terlebih
dahulu melalui proses kreatif. Bagaimana proses kreatif seseorang sehingga
22
Mulyani, Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini.
11
melahirkan ide atau produk yang baru. Proses kreatif adalah proses yang dijalani
oleh seseorang, mulai dari persiapan hingga diperolehnya hasil. Di mana hasilnya
berupa adanya alternatif yang berbeda dari yang sudah ada di dalam kehidupan
manusia pada umumnya. 23
Berdasarkan teori Guilford dalam buku ―Mengembangkan Kreativitas Anak
Usia Dini‖ menyebutkan empat unsur berpikir kreatif yaitu : 24
a. Kelancaran atau fluency. Menunjuk pada kemampuan untuk
menciptakan ide-ide sabagai alternatif pemecahan masalah.
Seseorang yang kreatif memiliki daya dan upaya untuk mengajukan
ide-ide atau alternatif untuk memecahkan masalah. Untuk dapat
menghasilkan ide-ide diperlukan adanya pengetahuan yang luas
tetapi juga dalam.
b. Fleksibilitas atau keluwesan. Pada tahap ini seseorang disebut
memiliki keluwesan berpikir jika gagasan yang diungkapkannya
memiliki jangkauan yang lebih luas dan beragam untuk
memecahkan suatu masalah.
c. Orisinalitas atau keaslian. Orisinalitas adalah kemampuan
meneciptakan pemikiran atau ide-ide yang asli yang berasal dalam
dirinya. Orang kreatif memiliki kemampuan menciptakan ide atau
pemikiran dalam bentuk baru, imajinatif, orisinal dan berbeda
dengan ide-ide pemecahan masalah yang lama. Orang kreatif dapat
menerobos di luar pemikiran orang biasa, dia berpikir dengan cara
yang unik melampaui cara-cara yang biasa digunakan, dan meraka
lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan mudah menerima ide-ide
yang baru, baik idenya sendiri maupun idenya orang lain.
d. Elaborasi adalah kemampuan mengembangkan suatu ide, merinci,
melengkapi dan menambahkan detail-detail terhadap ide sehingga
dapat dilaksanakan dan dikerjakan.25
23
Andi Maryam Azis, ―Upaya Meningkatkan Creative Intelegence (Kecerdasan Kreatif) Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Peserta Didik,‖ Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Pembelajaran I No.3 (2019).
24
Mulyani, Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini.
25
Utami Munandar, ―Inisiatif Dan Kreativitas Anak,‖ Psikologika 2 (1997): 31–41.
12
26
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Prenada Media Group, 2011).
13
kreativitas. Ini harus dilakukan sendiri mungkin sejak masa bayi dan
dilanjutkan hingga masa sekolah dengan menjadikan kreativitas
sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan dan dihargai secara
sosial.
f. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif.
Orang tua tidak terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak
untuk belajar mandiri dan percaya diri, dua kualitas yang sangat
mendukung kreativitas.
g. Cara mendidik anak.
Mendidik anak secara demokratis dan permisif di rumah dan
sekolah meningkatkan kreativitas, sedangkan mendidik secara otoriter
akan memendamkan potensi kreativitas anak.
h. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.
Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Jadi semakin banyak
pengetahuan yang diperoleh anak semakin baik dasar-dasar untuk
mencapai hasil yang kreatif.
27
M. Ali M. Asrori, Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014).
14
28
Daryanto dan Raharjo Muljo, Model Pembelajaran Inovatif (Yogyakarta: Gava Media, 2012).
29
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok (Bandung: Alfabeta, 2013).
30
Muljo, Model Pembelajaran Inovatif.
15
31
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara,
2014).
32
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi Dan Model Pembelajaran (Bandung: Pustaka Setia, 2017).
33
Andita Putri Surya, Stefanus C Relmasira, and Agustina Tyas Asri Hardini, ―Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kreatifitas Siswa Kelas Iii Sd Negeri
Sidorejo Lor 01 Salatiga,‖ Jurnal Pesona Dasar 6, no. 1 (2018): 41–54.
34
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Gava Media, 2014).
16
35
Ngalimun, Strategi Pembelajaran Dilengkapi 65 Model Pembelajaran.
36
Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
37
Sih dan D. Djukri Kusumaningrum, ―Pengembangan Perangkat Model Project Based Learning (PjBL) Untu
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Kreativitas,‖ Jurnal Inovasi Pendidikan IPA No.2 (2016).
38
Farah Robi‘atul Jauhariyah, ―Science, Technology, Engineering and Matemathics Project Based Learning
(STEM-PBL) Pada Pembelajaran Sains,‖ Jurnal Pendidikan IPA Pascasarjana UM 7 (2017).
17
Jhon Larmer, Jhon Mergendoller dan Suzie Boss dalam bukunya yang
berjudul Setting The Standard For Project Based Learning karakteristik model
pembelajaran based learning adalah sebagai berikut: 39
39
Jhon dan Jhon Megrgendoller Lamer, Setting The Standard For Project Based Learning (USA: ASCD
Alexandria, 2015),
https://books.google.co.id/books?id=10XwCQAAQBAJ&lpg=PP1&ots=ME5al4ncAJ&dq=project based
learning&lr&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q=project based learning&f=false.
18
a) In project, when students work in teams, they have regular and multiple
opportunities to discuss plans, ideas, and products. They may also talk
with outside experts, mentors, and family and community members.
40
Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
19
mereka sering mendapatkan lebih banyak terlibat dalam subjek dan kemudian
memperluas minat mereka untuk mata pelajaran lainnya. Antusias siswa
cenderung untuk mempertahankan apa yang mereka pelajari, bukan
41
melupakannya secepat mereka telah lulus tes.
41
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
42
Takiddin, ―Improving Higher Order Thinking Skills Through Project Based Learning Learning In Primary Schools,‖
Tarbiya: Journal Of Education In Muslim Society 7, no. 1 (2019): 5.
43
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
21
didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
peserta didik. Dengan demikian peserta didik di harapkan akan merasa
―memiliki‖ atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan
main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek
yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian proyek
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam penyelesaian proyek. Aktivitas pada tahap ini antara
lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat
deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika
mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5)
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta didik selama penyelesaian proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas
peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya
f. Mengevaluasi Pembelajaran (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
22
IPS merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Ilmu
44
Rahmad, ―Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Pada Sekolah Dasar,‖ Muallimuna: Jurnal Madrasah
Ibtidaiyah 2, no. 1 (2016): 67–78, https://media.neliti.com/media/publications/222455-kedudukan-ilmu-
pengetahuan-sosial-ips-pa.pdf.
45
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran.
23
Pengetahuan Sosial juga sering disingkat Pendidikan IPS atau PIPS. Istilah IPS atau
PIPS mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan
komunitas akademik. Namun secara formal digunakan dalam sistem pendidikan
nasional dalam kurikulum 1975. 46
Wiyono dalam Tasrif mengemukakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang
mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam
masyarakat. Selanjutnya Depdiknas juga memberikan definisi IPS sebagai mata
pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian
geografi, ekonomi, sejarah, antroplogi, sosiologi dan tata negara dengan
permasalahan sehari-hari. 47
Kosasi Djahiri dalam Yaba menyatakan bahwa IPS adalah merupakan ilmu
pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan
ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan
didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.48
46
Ibid.
47
Tasrif, Pengantar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Yogyakarta: Genta Press, 2008).
48
Rahmad, ―Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pada Sekolah Dasar,‖ Jurnal Madrasah
Ibtidaiyah Muallimuna 2 No.1 (2016).
24
49
Rahma Intan Talitha and Tiara Cempaka Sari, ―Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia Pada Pembelajaran
Ips Kelas V Sdn Cijati,‖ Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 1, no. 2 (2016): 231–241.
50
Sa‘dun dan Hadi Sriwiyana Akbar, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (Yogyakarta: Cipta Media, 2010).
51
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan (KTSP) (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).
25
Ciri khas mata pelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
52
Rahmad, ―Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Pada Sekolah Dasar.‖
53
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran.
26
adalah bersifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar
mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian
materi atau bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan
kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, dalam perkembangannya muncul berbagai
pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik seperti students centered,
integrated appoarch, social problem based appoarch, board field appoarch dan
sebagainya. 54
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS
bertujuan membekali siswa agar memiliki kemampuan berpikir secara logis dan
rasional, memiliki jiwa sosial yang mengedepankan nilai-nilai sosial dalam membuat
keputusan dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara di lingkungan
masyarakat, bangsa dan dunia. IPS juga bertujuan membentuk warga negara yang
baik, memiliki kemampuan berkomunikasi, dapat bekerjasama sekaligus
berkompetisi, mempunyai keterampilan yang berguna bagi dirinya sendiri maupun
orang lain, serta menjadi manusia yang taat pada agama yang dianutnya.
D. Kerangka Berfikir
54
Ibid.
27
55
Lubis, ―Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Model Project Based Learning.‖
56
Khairina, Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran PKN Kelas VI Di SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan
Sunggal, Skripsi, 2020.
57
cici karina Putri, ―Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar
Siswa Padapembelajaran Tematik Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi,‖ Skripsi 1,
29
Jurnal Rena Surya Rohana, Dinn Wahyudin (2017) Jurnal Penelitian Pendidikan
dengan judul ―Project Based Learning Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif siswa
SD Pada Materi Makanan Dan Kesehatan‖. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kreativitas siswa lebih tinggi
secara signifikan dibandingkan dengan kelas ekspositori dengan perbandingan di
kelas eksperimen N-Gain 0,472 kategori sedang dan kelas kontrol N-Gain 0,223
kategori rendah.
Perbedaan dalam rencana penelitian:
Perbedaan antara penelitian Rena Surya Rohana dan Dinn Wahyudin adalah
penelitian tersebut menggunakan metode kuantitatif dengan metode penelitian kuasi
eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan dalam penelitian ini karena
digunakan pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
kelas. 58
9 (2015): 176–186.
60
Nur Kholis Novianto, Mohammad Masykuri, and Sukarmin Sukarmin, ―Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek (Project Based Learning) Pada Materi Fluida Statis Untuk
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas X Sma/ Ma,‖ INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA 7, no.
1 (2018): 81.
31
Perbedaan antara penelitian jurnal Richard Adony Natty, Firosalia Kristin dan Indri
Anugraheni adalah tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-
langkah penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL)
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Jenis dari penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dua siklus.Teknik pengumpulan data
menggunakan tehnik tes dan tehnik non tes. Analisis data yang digunakan adalah
61
deskriptif kuantif dan kualitatif.
61
Natty, Kristin, and Anugraheni, ―Peningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Project Based Learning Di Sekolah Dasar.‖
32
Aninda Nurul ‗Azizah dan Naniek Sulistya Wardani (2019) Jurnal Riset
Teknologi dan Inovasi Pendidikan dengan judul ―Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Project Based Learning Siswa Kelas V SD‖. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model Project Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor siswa kelas 5
SD.
Perbedaan dalam rencana penelitian:
Perbedaan antara penelitian dalam jurnal Aninda Nurul ‗Azizah dan Naniek Sulistya
Wardani adalah tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa ranah
kognitif dan psikomotor melalui penerapan model pembelajaran Project Based
Learning. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK yang
digunakan model spiral C. Kemmis & Mc Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik non tes. Teknik analisis data
yang digunakan adalah deskriptif komparatif . 62
Syamfa Agny Anggara (2018) Jurnal Imla dengan judul ―Penerapan Model
Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa‖. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran bahasa Arab dengan model
project based learning dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII
Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Malang.
Perbedaan dalam rencana penelitian:
Perbedaan antara penelitian Syamfa Agny Anggara adalah meningkatkan
kemampuan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Arab, sedangkan penelitian ini
meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS. 63
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoritis yang terbukti, maka dapat
disimpulkan tindakan sebagai berikut: ―Dengan menerapkan model Project
Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik kelas V
mata pelajaran IPS SDN Kalisari 02 Pagi Jakarta Timur.
62
Nurul‘Azizah, ―Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Project Based
Learning Siswa Kelas V SD.‖
63
Syamfa Agny Anggara, ―Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Siswa,‖ Arabi : Journal of Arabic Studies 2, no. 2 (2018): 186.
33
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Peneltian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V B Sekolah Dasar Negeri
02 Kalisari Kota Jakarta Timur. Penentuan subjek dalam penelitian ini
dilakukan berdasarkan pada observasi awal penelitian.
35
B. Metode Penelitian
64
Zaenul Islam, Penelitian Tindakan Kelas (Majalengka: Pakulaut Copy Center, 2015).
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2013).
66
Suharsimi Suhardjo, Supardi , Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara,
2013).
36
kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam siklus. Tujuan utama
PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. 67
Melaui perantara metode PTK, diharapkan tujuan pencapaian
pembelajaran dapat berhasil dan semakin menjadi lebih baik. Pada
pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran.
Siklus atau putaran dalam PTK yaitu satu kali proses pembelajaran sesuai
68
dengan perencanaan yang telah disusun. Penelitian dilaksanakan melalui
urutan yang terdiri dari beberapa siklus dan masing-masing siklus pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Kemudian apabila pada siklus pertama
belum berhasil, maka diulang kembali dalam sikulus selanjutnya. Berikut
deskripsi empat tahapan tersebut:
1. Perencanaan (Planning)
3. Pengamatan (Observasing)
4. Refleksi (Reflecting)
67
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013).
68
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).
69
Zainal Aqib & Ahmad Amrullah, PTK Penelitian Tindakan Kelas - Teori Dan Aplikasi
(Yogyakarta: ANDI, 2018).
37
a. Perencanaan
Pada tahap pertama, peneliti harus menyusun rancangan yang
dikenal dengan perencanaan yang mana di dalamnya mencakup
penjelasan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap ini peneliti juga
menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan
perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen
pengataman untuk membantu peneliti memperoleh fakta yang terjadi
selama tindakan berlangsung. 71
70
Suhardjo, Supardi , Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas.
71
Ibid.
38
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua yang harus diperhatikan adalah tindakan. Tindakan
dilakukan sadar dan terkontrol sebagai upaya perbaikan, peningkatan
atau perubahan yang diinginkan. Pada tahap ini guru melaksanakan
semua kegiatan yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap ini pengamat mengamati situasi saat kegiatan
berlangsung ketika proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan
peneliti. Seperti mengamati aktivitas siswa dan cara guru mengelola
kelas. Pengamatan dilakukan dengan mengisis lembar aktivitas guru
dan siswa pada proses kegiatan pembelajaran. Observasi atau
pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengamati
proses pembelajaran IPS menggunakan model project based learning.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas siswa dalam
pembelajaran IPS menggunakan model project based learning.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat dan merenungkan kembali
suatu tindakan persis yang telah dicatat dalam observasi. Dalam tahap ini
peneliti dan pengamat mengkaji secara menyeluruh pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan,
kemudian pengamat memberi masukan dan perubahan-perubahan untuk
menyempurnakan tindakan selanjutnya. Tahap ini juga dilakukan untuk
39
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data
dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang
berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar, tingkah
laku, dan interaksi kelompok. Pengumpulan data tentang observasi
dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan teliti. 72
3. Wawancara
Pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan
72
M. Asrori, Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan.
40
Instrumen penelitian ini terdiri atas soal tes, lembaran observasi aktivitas
guru dan siswa serta rubrik kreativitas siswa. Dalam penelitian ini menggunakan
instrumen berupa lembar observasi dan rubrik kreativitas siswa, secara singkat
dapat diuraikan sebagai berikut:
73
Sugiyono, Metode Peneltian Pendidikan Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2016).
41
74
Italyani Nurhaifa, Ghullam Hamdu, and Yusuf Suryana, ―Indonesian Journal of Primary
Education Rubrik Penilaian Kinerja Pada Pembelajaran STEM Berbasis Keterampilan 4C,‖ ©
2020-Indonesian Journal of Primary Education 4, no. 1 (2020): 101–110.
42
No. Pertanyaan
1. Apakah anak-anak tahu apa itu kegiatan ekonomi produksi?
2. Apakah anak-anak tahu apa itu kegiatan ekonomi distribusi?
3. Apakah anak-anak tahu apa itu kegiatan ekonomi konsumsi?
4. Sebutkan contoh apa saja kegiatan ekonomi mikro dan makro?
5. Siapakah yang orang tuanya bekerja di Pabrik? (ekonomi mikro)
6. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan sosial dalam
masyarakat?
7. Bagaimana cara mengatasi kesenjangan sosial pada ekonomi dalam
masyarakat?
8. Sebutkan barang apa saja yang dapat didaur ulang untuk diniagakan
kembali?
4. W
awancara
a. Lembar Wawancara Dengan Guru
75
Sugiyono, Metode Peneltian Pendidikan Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D.
45
tes hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS maka dapat dihitung dengan
rumus :
1. Analisis kuantitatif
̅=
Keterangan:
̅ = rata-rata nilai
∑x = jumlah semua nilai
n = jumlah siswa
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu proses pemecahan masalah
dengan cara membahas permasalahan berdasarkan data yang
diperoleh dari lapangan dengan mendasarkan pada landasan
teori dari tiap-tiap variabel penelitian yang diteliti. Sehingga
melaluianalisis kualittaif akan diketahui kesesuaian antara teori
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik. Sementara data yang terkumpul dari lembar observasi
dianalisis dalam bentuk persentase (%).
P= x 100
Keterangan:
P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari
persentasenya
N = jumlah frekuensi/banyaknya individu
P= x 100
Keterangan:
76
Sujdono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2012).
47
P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari
persentasenya
N = jumlah frekuensi/banyaknya individu
Kriteria Rentang
Baik sekali 80-100
Baik 66-79
Cukup 50-65
Kurang 36-49
Gagal 0-35
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2009
Nilai = x 100
77
Kurniansih Imas dan Sani Berlin, Teknik Dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: Kata Peta, 2014).
78
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007).
48
79
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi Dan Pendidikan (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3) Tujuan
a) Siswa dapat berprestasi secara optimal dalam bidang akademik dan non
akademik, memiliki rasa percaya diri, kepribadian serta menjaga norma-
49
50
norma agama.
b) Siswa sehat jasmani dan rohani.
c) Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
d) Siswa memiliki pembiasaan cinta terhadap lingkungan
e) Siswa aktif, kreatif dan terampil serta mampu bekerjasama untuk dapat
mengembangkan diri secara optimal.
f) Terwujudnya lingkungan yang bersih, sejuk, nyaman dan asri
III/a
Lestari,S.Pd. MM Penata Guru Kelas IC
7. 197509201996112001 Muda Tk
I, III/b
Dewi Harmini, M.Pd Penata Guru IV - VI
8. 197411182016102001 Muda, Agama
III/a Islam
Lia Emilia, M.Pd Penata Guru Kelas III B
9. 19730216201708001 Muda,
III/a
Diah Sulistyowati Penata Guru Kelas VA
10. 198206112008012018 Muda,
III/a
Maita Hastuti, S.Pd Penata Guru Kelas IA
11. 198508282019023014 Muda,
III/a
Ida Royani, S.Pd Penata Guru Kelas IV A
12.
199406092020122020 Muda III/a
Ahmad Damanhuri S, - Guru I – III
13. M.Pd.I Agama
009773 Islam
Fani Lastianti T, M.Pd - Guru Kelas IV B
14.
021577
Anna Pramyta. S.Pd - Guru Kelas IB
15.
009777
Norma Puji Lestari, S.Pd - Guru Kelas II B
16.
25382
I – VI
Pradana, - Guru
17. Zaki Musyaffa
S.Pd Olahraga
18. - Guru Kelas II A
Fitri Sari Rizqi, S.Pd
- Tenaga -
Handika Farisan
19. Administras
i
20. - Penjaga -
Saku
52
Sekolah
- Penjaga -
21. Marcus Henricus K
Sekolah
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah data mengenai kreativitas siswa
pada mata pelajaran IPS dam dibantu oleh guru kelas V B Ibu Tunjung Dyah Girindra,
S.Pd dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Berikut adalah
pelaksanaan tindakan penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas V B SDN Kalisari
02 Pagi Kota Jakarta Timur. Kondisi awal dilakukan sebelum siklus I yaitu pada tanggal
14 dan 15 Juli 2022 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V B SDN Kalisari 02
Pagi Kota Jakarta Timur. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti meminta izin
kepada kepala sekolah dan guru kelas V B untuk melakukan wawancara, observasi atau
pengamatan mengenai proses pembelajaran di kelas V B SDN Kalisari 02 Pagi Kota
Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil wawancara, pertemuan tatap muka baru full 100% masuk seperti
biasa ke sekolah dan siswa mengalami kondisi pasca melaksanakan pembelajaran jarak
jauh dikarenakan pandemi Covid-19 dimana siswa masih belum semangat belajar di
sekolah, kurang aktif dan kreatif. Pembelajaran mata pelajaran IPS yang dirasa
cenderung membosankan bagi siswa-siswa dikarenakan guru belum menggunakan
model pembelajaran yang tepat, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian siklus I
dan siklus II dengan menggunakan model project based learning sebagai solusi agar
siswa lebih semangat belajar mata pelajaran IPS.
1. Siklus I
2) Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 20 Juli 2022 di SDN Kalisari 02 Pagi kota Jakarta Tmur.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru adalah membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum
belajar, mengkondisikan kelas, dan guru melakukan apersepsi atau
menghubungkan pengetahuan siswa dengan materi yang akan
dipelajari dengan siswa. Kemudian guru memberikan ice breaking dan
bertanya ―Apakah anak-anak tahu apa itu kegiatan ekonomi dalam
masyarakat (produksi, distribusi dan konsumsi)? Siswa menjawab
dengan pengalamannya masing-masing. Lalu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, guru juga menjelaskan model pembelajaran yang
akan dilakukan yaitu model project based learning.
Tahap selanjutnya yaitu kegiatan inti. Pada tahap ini guru
meminta siswa untuk mengamati contoh gambar kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi) dan kesenjangan sosial yang
ditunjukkan oleh guru didepan kelas. Guru memberi beberapa
pertanyaan untuk memancing siswa berpikir kreatif untuk
merencanakan proyek, seperti ―Apa saja faktor-faktor yang
menyebabkan dari kesenjangan sosial? Bagaimana cara mengatasi
kesenjangan sosial pada masyarakat? Siswa menjawab beberapa
pertanyaan tersebut. Guru menjelaskan materi yang terdapat pada
buku tematik. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 8 anggota siswa dengan cara berhitung.
Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk
mengambil alat dan bahan, LKPD serta materi pengayaan dimeja
guru, kemudiam guru menjelaskan cara pembuatan proyek tersebut.
Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang pembuatan
proyek dan saling bertanya jawab mengenai proyek yang akan dibuat.
selama pembuatan proyek berlangsung. Guru menjelaskan cara
membuat proyek yakni membuat poster jualan kepada masing-masing
kelompok. Guru sebagai fasilitator membantu siswa jika mengalami
57
Jumlah Skor P1 P2
58
61 65
Jumlah Skor Maksimal 85 85
Presentase 71,76% 76,47%
Skor Terendah 3 3
Skor Tertinggi 4 5
Kategori Baik Baik
P1 P2
Jumlah Skor 56 62
Jumlah Skor Maksimal 80 80
59
Tabel 4. 6Presentase
Lembar Observasi Aktivitas70% 77,5%
Siswa Selama Pembelajaran Siklus I
Skor Terendah 2 3
Skor Tertinggi 4 4
Kategori Baik Baik
Berdasarkan data observasi pada tabel 4.5 yang merupakan hasil pengamatan
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 56 dengan
persentase 70% dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 62 dengan
persentase 77, 5%. Taraf keberhasilan aktivitas siswa berdasarkan pengamatan
termasuk kedalam kategori baik, namun terlihat siswa masih kurang dalam
berbagai hal diantaranya siswa siswa masih kurang dalam membuat proyek
bersama kelompok dengan memahami konsep yang terkait, dan tidak hanya itu
dalam berdiskusi siswa juga masih kurang.
Akmal 3 3 3 3 12 75 K
Andika 3 3 2 2 10 62,5 CK
60
Annisa 3 4 3 3 13 81,25 K
Aufaa 4 4 3 3 14 87,5 K
Aura 3 3 3 3 12 75 K
Avrilia 3 3 3 2 11 68,75 CK
Azkadina 4 3 3 3 13 81,25 K
Azzam 3 3 2 2 10 62,5 CK
Dhesta 3 3 4 3 13 81,25 K
Elnino 3 3 3 3 12 75 K
Erselyn 4 3 3 3 13 81,25 K
Fathiya 3 4 4 3 14 87,5 K
Haura 3 3 3 2 11 68,75 CK
Karenina 4 3 3 3 13 81,25 K
Kenisha 3 3 3 3 12 75 K
Keyla 4 3 3 3 13 81,25 K
Marcel 3 3 2 2 10 62,5 CK
Maria 3 3 3 3 12 75 K
AlFahrizy 3 3 3 3 12 75 K
Shidiq 3 3 3 3 12 75 K
Alvino 3 3 3 3 12 75 K
Revan 3 3 2 2 10 62,5 CK
Haikal 3 3 3 3 12 75 K
Irsyad 3 3 3 2 11 68,75 CK
Akbar 3 3 3 2 11 68,75 CK
Isna 4 3 3 4 14 87,5 K
Rafania 3 3 3 3 12 75 K
Shafa 4 3 3 3 13 81,25 K
Gibran 3 3 3 2 11 68,75 CK
Zalfa 3 3 3 4 13 81,25 K
Azka 3 3 2 2 10 62,5 CK
Aisyah 3 3 3 3 12 75 K
Jumlah 105 98 98 100 - - -
Persentase 82,03% 76,56% 76,56% 78,12% - - -
Kreativitas klasikal 68,75%
Sumber: Hasil Penelitian di SDN Kalisari 02 Pagi 2022
61
Untuk mengetahui nilai kreativitas siswa yaitu dengan menggunakan rumus berikut:
Nilai = × 100
62
Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tingkat kreativitas
siswa dapat diketahui melalui jumlah siswa yang mampu mencapai kategori kreatif
sebanyak 22 siswa pada pertemuan pertama dengan rata-rata persentase 65,75%
dan 23 siswa pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 71,87%, dan siswa yang
memperoleh kategori cukup kreatif sebanyak 9 siswa dipertemuan kedua, maka
dapat dikatakan bahwa tingkat kreativitas siswa masih dalam kategori cukup
kreatif. Kategori tingkat kreativitas siswa dikatakan tuntas dalam kemampuan
kreativitasnya apabila memperoleh nilai ≥75 (dalam kategori kreatif dan sangat
kreatif). Dengan demikian dapat dikatakan pencapaian model project based
learning pada siklus I kreativitas siswa belum meningkat.
Pada siklus I dipertemuan pertama dan kedua, indikator kreativitas yang
mendapatkan skor tertinggi yakni pada kelancaran dengan skor persentase 82,03%,
ini dikarenakan siswa aktif menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
63
guru.
4) Refleksi Siklus I
Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat dan melihat kembali pada tiap siklus
untuk menyempurnakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi
pengamat pada siklus I maka yang harus direvisi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 9 Hasil Temuan dan Revisi Selama Pembelajaran Siklus I
No. Refleksi Hasil Temuan Revisi
1. Aktivitas Guru Kemampuan guru dalam Guru akan mengarahkan
mengarahkan siswa untuk siswa untuk memastikan
memastikan agar proyek agar proyek dapat
dapat dikerjakan dikerjakan dengan alat dan
berdasarkan ketersediaan bahan yang lengkap.
bahan dan sumber belajar
yang ada.
Kemampuan guru dalam Guru akan mengawasi dan
melakukan pengawasan mengajarkan cara
terhadap pelaksanaan membuat proyek kepada
proyek yang akan dibuat. semua kelompok.
Penerapan model project Guru akan membuat
based learning dalam konsep pembelajaran
proses pembelajaran. dengan model project
based learning yang lebih
menarik agar siswa
antusias.
2. Aktivitas Siswa Siswa mengerjakan Guru lebih mengarahkan
proyek secara optimal dan siswa agar semua siswa
bekerja secara efektif dan mengerjakan proyek secara
efesien dalam kelompok. optimal dan bekerja secara
efektif dan efesien dalam
kelompok.
Siswa mempresentasikan Guru memberi reward bagi
hasil pembuatan proyek siswa dan kelompok yang
yang telah mereka buat. aktif.
3. Kreativitas Hanya 23 siswa yang Pada siklus selanjutnya
64
Pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan yang
berdampak pada nilai kreativitas siswa, baik secara individu dan klasikal dapat
dikatakan belum mampu mencapai nilai yang sesuai dengan nilai kriteria aspek
kreativitas yang telah ditentukan.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus II yaitu memperbaiki kelemahan pada siklus I yang
berdasarkan refleksi dari pengamat. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan
beberapa hal, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP III&IV). Selain itu
peneliti juga menyiapkan alat dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam
pembelajaran yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti RPP,
lembar pengamatan kegiatan guru, lembar pengamatan kegiatan siswa, dan
rubrik kreativitas siswa yang semuanya dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 20 Juli 2022 di SDN Kalisari 02 Pagi kota Jakarta Timur. Kegiatan
awal yang dilakukan oleh guru adalah membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, mengkondisikan kelas, dan
guru melakukan apersepsi atau menghubungkan pengetahuan siswa dengan
materi yang akan dipelajari dengan siswa. Guru bertanya ―Apakah anak-anak
tahu apa itu kegiatan ekonomi dalam masyarakat (produksi, distribusi dan
konsumsi)? Siswa menjawab dengan pengalamannya masing-masing.
Kemudian guru membagikan soal post test dengan waktu yang sudah
ditentukan, lalu siswa mengerjakan soal post test tersebut. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga menjelaskan model
pembelajaran yang akan dilakukan yaitu model Project based learning.
Tahap selanjutnya yaitu kegiatan inti. Pada tahap ini siswa melihat
contoh gambar kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi) dan
kesenjangan sosial yang ditunjukkan oleh guru didepan kelas. Guru memberi
beberapa pertanyaan untuk memancing siswa berpikir kreatif untuk
merencanakan proyek, seperti ―Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
dari kesenjangan sosial? Bagaimana cara mengatasi kesenjangan sosial pada
masyarakat? Siswa menjawab beberapa pertanyaan tersebut. Guru
menjelaskan materi yang ada dibuku tematik dan materi pengayaan. Guru
membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 8
anggota siswa dengan cara berhitung 1 sampai 4. Guru meminta perwakilan
masing-masing kelompok untuk mengambil alat dan bahan dimeja guru,
kemudian guru menjelaskan cara pembuatan proyek tersebut. Proyek yang
akan dibuat yakni gelang dari tali prusik. Siswa bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang pembuatan proyek dan saling bertanya jawab
mengenai proyek yang akan dibuat. selama pembuatan proyek berlangsung.
Guru juga mencontohtkan cara membuat surat undangan untuk bapak/ibu
guru karena besok kita akan mengadakan pasar kelas. Guru sebagai fasilitator
membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Guru
berkeliling mengawasi masing-masing kelompok saat bekerja, sambil
mengevaluasi proses pembelajaran jika ada siswa yang mengerjakan aktivitas
tidak relevan dengan pembelajaran. Setelah proyek selesai dibuat, guru
66
2) Pertemua Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
21 Juli 2022 di SDN Kalasisari 02 Pagi kota Jakarta Timur. Kegiatan awal
yang dilakukan oleh guru adalah membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, mengkondisikan kelas, dan
guru melakukan apersepsi atau menghubungkan pengetahuan siswa dengan
materi yang akan dipelajari dengan siswa. Guru bertanya ―Apakah anak-anak
hari ini siap untuk mengadakan pasar kelas? Siswa menjawab dengan
pengalamannya masing-masing. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, guru juga menjelaskan model pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu model Project based learning.
Tahap selanjutnya yaitu kegiatan inti. Pada tahap ini guru
memerintahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya lalu menghias
meja masing-masing kelompoknya semenarik mungkin untuk mengadakan
pasar kelas. Setelah pasar kelas sudah siap untuk dikunjungi pembeli,
masing-masing anggota kelompok menarik perhatian pembeli. Guru
67
P1 P2
Jumlah Skor 78 83
Jumlah Skor Maksimal 85 85
Presentase 91,76% 97,64%
Skor Terendah 4 4
Skor Tertinggi 5 5
Kategori Baik sekali Baik sekali
P1 P2
Jumlah Skor 67 78
Jumlah Skor Maksimal 80 80
Presentase 83,75% 97,5%
Skor Terendah 4 4
Skor Tertinggi 5 5
Kategori Baik sekali Baik sekali
Pengamatan kreativitas siswa dalam Tema Udara Bersih bagi Kesehatan dengan
menggunakan model project based learning dilakukan dengan menggunakan rubrik
kreativitas siswa. Rubrik tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kreativitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut:
Irsyad 4 3 4 3 14 87,5 K
Akbar 3 3 3 3 12 75 K
Isna 4 3 3 4 14 87,5 K
Rafania 3 3 3 3 12 75 K
Shafa 4 3 3 4 14 87,5 K
Gibran 3 3 3 3 12 75 K
Zalfa 4 3 3 4 14 87,5 K
Azka 3 3 3 3 12 75 K
Aisyah 3 3 3 3 12 75 K
Jumlah 105 98 98 100 - - -
Persentase 82,03% 76,56% 76,56% 78,125% - -
Kreativitas Klasikal 90,62%
S21 3 3 3 4 13 81,25 K
S22 3 3 3 3 12 75 K
S23 3 3 3 3 12 75 K
S24 4 3 4 4 15 93,75 SK
S25 3 3 3 3 12 75 K
S26 4 3 4 4 15 93,75 SK
S27 3 3 3 3 12 75 K
S28 4 3 3 4 14 87,5 K
S29 3 3 3 3 12 75 K
S30 4 3 3 4 14 87,5 K
S31 3 3 3 3 12 75 K
S32 3 3 3 3 12 75 K
Jumlah 105 98 99 102 - - -
Persentase 82,03% 76,56% 77,34% 79,68% - - -
Kreativitas Klasikal 93,75%
Sumber: Hasil Penelitian di SDN Kalisari 02 Pagi 2022
Untuk mengetahui nilai kreativitas siswa yaitu dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai = × 100
Berdasarkan tabel 4.12 dan 4.13 Menunjukkan bahwa tingkat kreativitas siswa
pada siklus II meningkat, hal demikian dapat diketahui melalui jumlah siswa yang
mencapai kategori sangat kreatif sebanyak 2 siswa pada pertemuan kedua dengan
nilai 93,75, kategori kreatif sebanyak 28 siswa dengan nilai rata-rata 8,75 dan
siswa yang memperoleh kategori cukup kreatif sebanyak 2 siswa dengan nilai rata-
rata 6,25. Sedangkan tingkat kreativitas siswa secara klasikal juga mengalami
peningkatan yang signifikan dengan nilai rata-rata 93,75, maka dapat dikatakan
bahwa tingkat kreativitas siswa sudah dalam kategori sangat kreatif. Kategori siswa
dikatakan tuntas dalam kemampuan kreativitas apabila memperoleh nilai ≥ 75
(dalam kategori kreatif dan sangat kreatif). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tingkat kreativitas siswa melalui penggunaan model project based learning
untuk siswa kelas V B SDN Kalisari 02 Pagi kota Jakarta Timur dapat
meningkatkan kreativitas belajar secara klasikal.
Pada siklus II dipertemuan pertama dan kedua, indikator kreativitas yang
mendapatkan skor tertinggi yakni pada kelancaran dengan skor persentase 82,03%,
ini dikarenakan siswa aktif menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
4) Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pengamat pada siklus II maka yang harus direvisi
adalah sebagai berikut:
Pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa kemampuan aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran sudah dalam kategori sangat baik, tidak hanya itu aspek
aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Upaya ini didukung oleh bagaimana
cara guru mengelola proses pembelajaran hingga berdampak baik pada siswa dan
juga meningkatkan kreativitas belajar siswa menjadi lebih meningkat. Dengan
penerapan model project based learning siswa menjadi lebih aktif dan
mengerjakan tugas lebih kreatif, serta proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan. Sesuai keseluruhan penelitian ini sudah dengan yang diharapkan
maka oleh itu, penelitian pada siklus selanjutnya diberhentikan.
AKTIVITAS GURU
97.64
76.47
SIKLUS I SIKLUS II
Dari gambar diagram diatas disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam pengelolaan
pembelajaran dengan penerapan model project based learning pada tema lingkungan
sahabat kita dalam kategori baik sekali. Hal ini disebabkan karenan aktivitas guru
dalam melaksanakan pembelajaran pada kegiatan awal, inti, dan penutup sudah
terlaksana sesuai dengan langkah-langkah model project based learning dan sesuai
dengan rencana yang telah disusun pada RPP I samapai RPP IV.
Peningkatan ini diukur berdasarkan nilai data yang diperoleh dari masing-
masing siklus. Adapun peneingkatan aktivitas siswa pada setiap siklusnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
AKTIVITAS SISWA
97.5
77.5
SIKLUS I SIKLUS II
C. Pembahasan
Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SDN Kalisari 02 Pagi
Jakarta Timur, dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran project
based learning yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan dalam dua siklus.
Pada penelitian ini peneliti juga berhasil meningkatkan kreativitas siswa pada
materi kegiatan ekonomi. Siswa mampu berada dalam kategori kreatif dan sangat
kreatif.
Serangkaian proses kegiatan pembelajaran dengan sintaks pembelajaran
menggunakan model project based learning memberikan peningkatan terhadap
kreativitas siswa dikarenakan model ini merupakan salah satu model pembelajaran
inovatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam membangun pengetahuan,
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui serangkaian proses yang
membantu siswa memahami apa yang mereka pelajari melalui perbuatan serta
memfasilitasi siswa mewujudkan ide-ide dan gagasan-gagasan melalui produk
77
proses kreatif dan bermakna, seperti yang dikemukakan oleh Slameto 80.
Berdasarkan ketercapaian pembelajaran menggunakan model project based
learning memberikan peningkatan terhadap kreativitas hal ini dibuktikan bahwa
aspek kreativitas terlihat pada saat pembelajaran sebagai berikut :
Tahap pertama (Essensial Question) Sebelum memulai kegiatan project based
learning hal yang harus dilakukan adalah membentuk kelompok siswa. Kelompok
dibagi menjadi 4 kelompok, guru memberikan topik yang akan dikaji, tujuan
pembelajaran, motivasi dan kompetensi yang akan dicapai. Siswa diberikan suatu
pertanyaan essensial yang dapat memancing siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa dengan semangat menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru.
Hampir semua siswa ingin mengangkat tangan untuk menjawab, guru memberikan
beberapa pertanyaan yang penting yang dapat memancing siswa. Dalam kegiatan
tahap ini kemampuan siswa mulai nampak pada indikator kreativitas yaitu
kelancaran dan keluwesan, pada indikoator kelancaran terlihat pada saat siswa
dengan lancar menggungkap jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan oleh
guru mengenai kegiatan ekonomi. Sedangkan pada indikator keluwesan terlihat
siswa memberikan suatu gagasan yang berbeda dari temen yang lainnya dalam
menjawab suatu pertanyaan dari guru. Penelitian ini senada dengan 81, menyatakan
pada tahap guru mengajukan pertanyaan penting kemampuan kreativitas siswa
mulai tampak pada aspek berpikir lancar dan berpikir luwes. Setelah menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, siswa melihat gambar yang ditunjukkan oleh guru
didepan kelas. Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan ekonomi dan
kesenjangan sosial dalam masyarakat. Siswa melakukan kegiatan melihat dan
mengamati gambar dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya masing-masing.
Guru memberikan suatu penugasan kepada siswa untuk membuat suatu proyek
poster kegiatan ekonomi bagian produksi apa saja. Kemampuan kreativitas mulai
nampak lagi pada indikator keaslian dan elaborasi. Aspek elaborasi terlihat ketika
kegiatan diskusi, siswa secara berkolaborasi bersama teman kelompok untuk
mengidentifikasi secara mendetail jenis-jenis usaha yang ingin dipromosikan
melalui poster sehingga dapat meningkat kemampuan elaborasi sedangkan
kemampuan kreativitas siswa pada indikator keaslian terlihat pada siswa
80
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi).
81
Munandar, ―Inisiatif Dan Kreativitas Anak.‖
78
82
Lubis, ―Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Model Project Based Learning.‖
83
Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
84
Mulyani, Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini.
85
Natty, Kristin, and Anugraheni, ―Peningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Project Based Learning Di Sekolah Dasar.‖
79
kegiatan monitoring dan tugas yang harus dikumpulkan pada waktu yang telah
ditetapkan, siswa harus menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menyesaikan
86
proyek. Hal ini sesuai dengan , siswa akan memiliki kemampuan kreatif ketika
dihadapkan pada berbagai keterampilan dan kompetensi seperti kolaborasi,
perencanaan proyek, pengambilan keputusan dan manajemen waktu melalui
pembelajaran proyek.
Tahap keempat yaitu pemantauan (Monitoring Project) kegiatan monitoring
guru sebagai fasilitator, memberikan semangat kepada siswa dan memberikan
arahan agar proyek dapat dikerjakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
serta menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Pada saat monitoring guru
meminta siswa untuk mengisi LKPD pada setiap kelompok pada tahapan
pelaksanaan. Guru memeriksa semua kemajuan proyek pada setiap kelompok dan
memberikan penilaian pada tahapan pelaksanaan proyek. Dalam tahapan ini
terlihat kemampuan siswa pada aspek elaborasi, yaitu siswa melakukan kegiatan
secara kolaborasi untuk menciptakan suatu produk secara mendetail dan menarik
dari proyek pembuatan poster sebagai solusi permasalahan kesenjangan sosial.
Tahap lima, yaitu penilaian (Asses the Outcome) pada kegiatan penilaian
produk semua aspek kreativitas terlihat lagi, yaitu aspek kelancaran terlihat siswa
dengan lancar menyampaikan hasil presentasi produk dan memberikan pertanyaan
terkait produk yang ditampilkan, aspek berpikir flexibility terlihat ketika siswa
memberikan pemikiran yang berbeda-beda mengenai solusi mengatasi
permasalahan dari produk yang dibuatnya, aspek originalitas terlihat saat siswa
mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan hasil proyek mereka dan aspek
berpikir elaborasi yaitu siswa dapat memperinci dan mengembangkan hasil
pengamatan yang mereka dapat untuk menemukan solusi penyelesaian masalah
87
kesenjangan sosial dalam masyarakat. Penelitian ini juga senada dengan ,
menyatakan pada tahapan kelima asses the aoutcome kemampuan kreativitas siswa
tampak pada semua aspek kreativitas. Setelah dirasa selesai dalam pembuatan
proyek siswa mempresentasikan hasil dari yang telah dibuat serta menjelaskan
secara detail kepada teman-teman sambil melakukan tanya jawab hal ini
86
Titu, ―Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada
Materi Konsep Masalah Ekonomi.‖
87
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
80
88
Ibid.
89
Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
81
project based learning yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam
memberikan model pembelajaran yang bervariatif. Dibuktikan dengan hasil dari
siklus II yaitu tingkat keberhasilan siswa sebesar 93,75%. Adapun siswa yang
belum mencapai tingkat keberhasilan sebanyak 2 orang dalam kategori cukup
kreatif. Setelah peneliti menggali informasi terkait 2 siswa tersebut, dapat
diidentifikasikan bahwa:
1) Siswa pertama memiliki karakter yang unik yakni sulit berkonsentrasi, malas dan
mudah lupa. Sulit berkonsentrasi merupakan masalah belajar yang umum dihadapi
siswa. Ciri-ciri siswa yang tidak berkonsentrasi diantaranya tidak fokus, tampak
melamun, diajak bicara tidak memberi respon dengan tepat. Sikap malas
merupakan cerminan dari kurang adanya motivasi dan mudah lupa merupakan
keadaan pikiran yang tidak lagi dapat mengingat sesuatu yang sebelumnya telah
diketahui. Latar belakang siswa memiliki karakter tersebut yakni karena kedua
orang tua dan keluarga yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing 90.
2) Siswa kedua memiliki karakter yang hiperaktif sehingga ia mudah lelah dalam
kegiatan pembelajaran. Anak yang hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola
perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ditandai dengan sikap tidak
mau diam, tidak bisa konsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau implusif 91
90
Moh. Fatah, Fitriah M. Suud, and Moh. Toriqul Chaer, ―Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Dan Faktor
Penyebabnya Sebuah Kajian Komperehensif Pada Siswa Smk Muhammadiyah Tegal,‖ Psycho Idea 19, no.
1 (2021): 89.
91
Hidayatul Khasanah, Yuli Nurkhasanah, and Agus Riyadi, ―Metode Bimbingan Dan Konseling Islam
Dalam Menanamkan Kedisiplinan Sholat Dhuha Pada Anak Hiperaktif Di Mi Nurul Islam Ngaliyan
Semarang,‖ Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 1 (2017): 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan model project based
learning terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tingkat kreativitas siswa pada tema
lingkungan sahabat kita di SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berlangsung dengan penerapan
model project based learning pada tema lingkungan sahabat kita di kelas V B SDN
Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur pada siklus I pertemuan kedua hanya 76,47%
dengan kategori baik, sedangkan pada siklus II pada pertemuan kedua mengalami
peningkatan mencapai nilai 97,64% dengan kategori baik sekali.
2. Aktivitas siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
penerapan model project based learning pada siklus I pada pertemuan kedua hanya
77,5% dengan kategori baik, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua mengalami
peningkatan mencapai 97,5% dengan kategori baik sekali.
3. Penerapan model project based learning dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam
tema udara bersih bagi kesehatan di kelas V B SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta
Timur. Hal ini dapat dilihat dari siklus I memperoleh nilai 71,87% pada pertemuan
kedua dengan kategori cukup kreatif. Sedangkan pada siklus II pertemuan kedua
mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai 93,75% dengan kategori sangat
kreatif.
B. Saran
model project based learning diharapkan dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin,
agar pembelajaran yang direncanakan dengan sebaik mungkin dapat berjalan sesuai
dengan harapan.
3. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penerapan model
project based learning pada konsep-konsep yang lainnya.
84
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa‘dun dan Hadi Sriwiyana. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media, 2010.
Anas, Sujdono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, 2012.
Anggara, Syamfa Agny. ―Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Siswa.‖ Arabi : Journal of Arabic Studies 2, no. 2 (2018): 186.
Aqib & Ahmad Amrullah, Zainal. PTK Penelitian Tindakan Kelas - Teori Dan Aplikasi.
Yogyakarta: ANDI, 2018.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Azis, A M. ―Upaya Meningkatkan Creative Intelegence (Kecerdasan Kreatif) Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Peserta Didik.‖ Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan … 1, no. 3 (2019):
29–40.
Badar, Trianto Ibnu. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Bayanie, Maretha. ―Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Konsep Diri Dengan Sikap Kreatif.‖
Jurnal Pendidikan Usian Dini 7 (2012).
Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Dewi, Finita. ―PROYEK BUKU DIGITAL: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN
ABAD 21 CALON GURU SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK.‖ Metodik Didaktik Vol .9 No.2 , Januari 9 (2015).
Fatah, Moh., Fitriah M. Suud, and Moh. Toriqul Chaer. ―Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Dan Faktor
Penyebabnya Sebuah Kajian Komperehensif Pada Siswa Smk Muhammadiyah Tegal.‖
Psycho Idea 19, no. 1 (2021): 89.
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendeketan Sistem. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016.
Imas dan Sani Berlin, Kurniansih. Teknik Dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kata Peta, 2014.
Intan Talitha, Rahma, and Tiara Cempaka Sari. ―Penerapan Metode Role Playing Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di
Indonesia Pada Pembelajaran Ips Kelas V Sdn Cijati.‖ Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP
Subang 1, no. 2 (2016): 231–241.
Isjoni. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta, 2013.
Islam, Zaenul. Penelitian Tindakan Kelas. Majalengka: Pakulaut Copy Center, 2015.
Jamaris, Martini. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Grasindo, 2006.
Khairina. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran PKN Kelas VI Di SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan
Medan Sunggal. Skripsi, 2020.
Khasanah, Hidayatul, Yuli Nurkhasanah, and Agus Riyadi. ―Metode Bimbingan Dan Konseling
Islam Dalam Menanamkan Kedisiplinan Sholat Dhuha Pada Anak Hiperaktif Di Mi Nurul
Islam Ngaliyan Semarang.‖ Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 1 (2017): 1.
Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013.
Kusumaningrum, Sih dan D. Djukri. ―Pengembangan Perangkat Model Project Based Learning
(PjBL) Untu Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Kreativitas.‖ Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA No.2 (2016).
Lamer, Jhon dan Jhon Megrgendoller. Setting The Standard For Project Based Learning. USA:
ASCD Alexandria, 2015.
https://books.google.co.id/books?id=10XwCQAAQBAJ&lpg=PP1&ots=ME5al4ncAJ&dq=
project based learning&lr&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q=project based learning&f=false.
Lubis, Fitri Agustina. ―Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Model Project Based
Learning.‖ PeTeKa 1, no. 3 (2018): 192.
M. Asrori, M. Ali. Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Maryam Azis, Andi. ―Upaya Meningkatkan Creative Intelegence (Kecerdasan Kreatif) Dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik.‖ Jurnal Pemikiran dan Pengembangan
Pembelajaran I No.3 (2019).
Muljo, Daryanto dan Raharjo. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media, 2012.
Mulyani, Novi. Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019.
Mulyasa. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
Munandar, Utami. ―Inisiatif Dan Kreativitas Anak.‖ Psikologika 2 (1997): 31–41.
———. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Natty, Richard Adony, Firosalia Kristin, and Indri Anugraheni. ―Peningkatkan Kreativitas Dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning Di Sekolah
85
86
Sapriya. Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
———. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Rineka Cipta, 2010.
Sudarsono. Kamus Filsafat Dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
Sugiyono. Metode Peneltian Pendidikan Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
Suhardjo, Supardi , Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Surya, Andita Putri, Stefanus C Relmasira, and Agustina Tyas Asri Hardini. ―PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA KELAS III SD
NEGERI SIDOREJO LOR 01 SALATIGA.‖ Jurnal Pesona Dasar 6, no. 1 (2018): 41–54.
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Takiddin. ―Improving Higher Order Thinking Skills Through Project Based Learning Learning In
Primary Schools.‖ Tarbiya: Journal Of Education In Muslim Society 7, no. 1 (2019): 5.
Tasrif. Pengantar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Genta Press, 2008.
Titu, Maria Anita. ―Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Materi Konsep Masalah Ekonomi.‖ Prosiding
Seminar Nasional 9 (2015): 176–186.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Waddi Fatimah, Perawati Bte Abustang, R. Supardi. ―Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar IPS.‖ (JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar 7, no. 1 (2022): 28–35.
Widyaningrum, Heny. ―Pentingnya Strategi Pembelajaran Inovatif Dalam Menghadapi
Kreativitas Siswa Di Masa Depan.‖ Proceedings International Seminar FoE (Faculty of
Education) 1 (2016): 268–277.
Hasil Wawancara Dengan Wali Kelas V Di SDN Kalisari 02 Pagi Kota Jakarta Timur 23 Mei,
2022.
Uji Referensi
Nama : Munifa Aini
Judul Penelitian : Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Kalisari 02
Pagi Jakarta Timur
Dosen Pembimbing : Dr. Takiddin, M.Pd
No Nomer Halaman Paraf
Referensi
. Bodynote Skripsi Pembimbing
BAB I
1. Dewi, F. (2015). Proyek Buku Digital: Upaya 1 1
Peningkatan Keterampilan Abad 21
Calon Guru Sekolah Dasar Melalui
Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
Metodik Didaktik Vol .9 No.2 , Januari,
9.
2. Natty, R. A., Kristin, F., & Anugraheni, I. 2, 55,75 1
(2019). Peningkatkan Kreativitas Dan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Project Based Learning Di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 3(4), 1082–1092.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v3i4.262
3. Bayanie, M. (2012). Hubungan Motivasi 3 1
Berprestasi Dan Konsep Diri Dengan Sikap
Kreatif. Jurnal Pendidikan Usian Dini, 7.
4. Munandar, U. (2004). Pengembangan 4, 76 1
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta
5. Waddi Fatimah, Perawati Bte Abustang, R. S. 5 2
(2022). Pengaruh Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar IPS. (JKPD) Jurnal Kajian
Pendidikan Dasar, 7(1), 28–35.
6. Sapriya. (2017). Pendidikan IPS Konsep dan 6, 9, 10, 2
88
89
Media.
Isjoni. (2013). Cooperative Learning 20 9
14. Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran 21, 25, 10
15. Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava 31, 82,
Media. 83
Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik 22, 27, 10
16. untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: 31, 33,
Bumi Aksara. 78
Priansa, D. J. (2017). Pengembangan Strategi 23 10
17. dan Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Setia.
Surya, A. P., Relmasira, S. C., & Hardini, A. 24 11
T. A. (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (Pjbl) Untuk
18. Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kreatifitas
Siswa Kelas Iii Sd Negeri Sidorejo Lor 01
Salatiga. Jurnal Pesona Dasar, 6(1), 41–54.
https://doi.org/10.24815/pear.v6i1.10703
Kusumaningrum, S. dan D. D. (2016). 28 12
Pengembangan Perangkat Model Project
19. Based Learning (PjBL) Untu Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas.
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA No.2.
Robi‘atul Jauhariyah, F. (2017). Science, 29 12
Technology, Engineering and Matemathics
20. Project Based Learning (STEM-PBL) Pada
Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan IPA
Pascasarjana UM 7.
Lamer, J. dan J. M. (2015). Setting The 30 13
Standard For Project Based Learning.
21.
Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=10XwC
91
QAAQBAJ&lpg=PP1&ots=ME5al4ncAJ&dq
=project based
learning&lr&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q=
project based learning&f=false
Takiddin. (2019). Improving Higher Order 32 15
Thinking Skills Through Project Based
22. Learning Learning In Primary Schools.
Tarbiya: Journal Of Education In Muslim
Society, 7(1), 5.
Badar, T. I. (2013). Desain Pengembangan 34 17
23.
Pembelajaran Tematik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2016). Perencanaan 35, 36 17
24. Pengajaran Berdasarkan Pendeketan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyani, N. (2019). Mengembangkan 37, 44, 18
25. Kreativitas Anak Usia Dini. Bandung: PT. 46, 79
Remaja Rosdakarya.
Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan 38 18
26. Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-
kanak. Jakarta: Grasindo.
Sudarsono. (1993). Kamus Filsafat dan 39 18
27.
Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Widyaningrum, H. (2016). Pentingnya 40 19
Strategi Pembelajaran Inovatif Dalam
28. Menghadapi Kreativitas Siswa Di Masa
Depan. Proceedings International Seminar
FoE (Faculty of Education), 1, 268–277.
Azis, A. M. (2019). Upaya Meningkatkan 41 19
Creative Intelegence (Kecerdasan Kreatif)
29. dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta
Didik. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan
…, 1(3), 29–40.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor 42, 43, 19
30.
Yang Mempengaruhinya (edisi revisi). Rineka 75
92
Cipta.
Maryam Azis, A. (2019). Upaya 45 21
Meningkatkan Creative Intelegence
(Kecerdasan Kreatif) dalam Mengatasi
31.
Kesulitan Belajar Peserta Didik. Jurnal
Pemikiran Dan Pengembangan
Pembelajaran, I No.3.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia 47 22
32.
Dini. Jakarta: Prenada Media Group.
M. Asrori, M. A. (2014). Metodologi dan 48, 67 23
33. Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Lubis, F. A. (2018). Upaya Meningkatkan 49, 77 26
Kreativitas Siswa Melalui Model Project
34.
Based Learning. PeTeKa, 1(3), 192.
https://doi.org/10.31604/ptk.v1i3.192-201
Khairina. (2020). Pengaruh Model 50 26
Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
35.
Pembelajaran PKN Kelas VI di SD Swasta
Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan
Sunggal. In Skripsi.
Putri, cici karina. (2019). Penerapan Model 51 27
Project Based Learning Untuk Meningkatkan
36. Keaktifan Belajar Siswa Padapembelajaran
Tematik Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi. Skripsi, 1(1), 2018.
Rohana, R. S., & Wahyudin, D. (2017). 52 27
Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Berpikir Kreatifsiswa Sd Pada Materi
37.
Makanan Dan Kesehatan. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 16(3), 235–243.
https://doi.org/10.17509/jpp.v16i3.4817
38. Titu, M. A. (2015). Penerapan model 53, 81 27
93
95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
96
97
produksi).
3.3.3 Menganalisis faktor-faktor
kesenjangan sosial di kota dan desa.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran 4.3.1 Membuat poster tentang peran
ekonomi dalam upaya menyejahterakan ekonomi dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan kehidupan masyarakat.
budaya untuk memperkuat kesatuan dan 4.3.2 Melaporkan hasil identifikasi
persatuan bangsa. kegiatan-kegiatan ekonomi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat membuat poster promosi tentang
kegiatan ekonomi produksi dimasyarakat.
3. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menuliskan dan menceritakan
jenis kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarku.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kegiatan ekonomi di masayarakat dan pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Membuat poster promosi barang produksi
E. MODEL & METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Project Based Learning
2. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok , Tanya Jawab, Penugasan
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V , Tema 2 : Udara Bersih bagi
Kesehatan , Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih Bagi Penapasan,
Pembelajaran ke-4.
2. Gambar, LKPD, kertas hvs, spidol, pensil, penghapus.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
99
H. Penilaian
1. Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa
No. Aspek yang Skala Deskripsi Indikator Skor
Diamati
1. Elaborasi Siswa terampil dalam memilih
Sangat
dan menggunakan bahan, kreatif 4
Baik
dalam mengembangkan ide.
Siswa terampil dalam memilih
Baik dan menggunakan bahan, tidak 3
kreatif dalam mengembangkan ide
Siswa terampil dalam memilih
Cukup 2
bahan, tidak terampil dalam
101
2. Penilaian Sikap
(Beri tanda √ pada kolom di bawah ini sesuai dengan penilaian terhadap siswa)
Perubahan Sikap
Bertanggung
No. Nama Siswa Percaya Diri Toleran
Jawab
BT T ST BT T ST BT S ST
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
...
103
Keterangan
BT = Belum Terlihat
T = Terlihat
ST = Sangat Terlihat
Nama Kelompok :
Petunjuk
1. Tulislah nama kelompok dan anggota kelompok yang telah disediakan.
2. Setiap kelompok mengamati kegiatan produksi dan distribusi di lingkungan
sekitarnya.
3. Pada setiap kegiatan produksi atau distribusi itu, siswa mengidentifikasi
orang-orang yang diuntungkan dan keuntungan yang diperoleh.
4. Setiap kelompok memilih salah satu kegiatan usaha apa yang ingin
dijadikan poster untuk promosi.
5. Siapkan alat dan bahan (kertas hvs, spidol, dan lain-lain)
6. Diskukan dengan teman sekelompok tentang barang apa yang ingin
dipromosikan.
7. Buatlah poster promosi menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan.
8. Setiap kelompok menuliskan hasil pengamatan dan identifikasinya kedalam
tabel pengamatan.
9. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya di depan guru dan
kelompok-kelompok lain.
10. Selamat mengerjakan.
Tabel Pengamatan
Jenis Kegiatan Ekonomi di Lingkungan Sekitarku
No. Produksi Distribusi Konsumsi
SIKLUS I
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN KALISARI 02 PAGI JAKARTA TIMUR
Kelas / Semester :V/I
Tema 2 : Udara Bersih bagi Kesehatan
Sub Tema 2 : Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan
Pembelajaran Ke :4
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (50 Menit)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat membuat poster promosi tentang
kegiatan ekonomi produksi dimasyarakat.
3. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menuliskan dan menceritakan
jenis kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarku.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kegiatan ekonomi di masyarakat dan pengaruh kegiatan ekonomi terhadap tingkat
kesejahteraan masayarakat.
2. Membuat poster promosi barang produksi
E. MODEL & METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Project Based Learning
2. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok , Tanya Jawab, Penugasan
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
3. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V , Tema 2 : Udara Bersih bagi Kesehatan, Subtema
2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan, Pembelajaran ke-4.
4. Gambar, LKPD, kertas hvs, spidol, pensil, penghapus.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
107
H. Penilaian
1. Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa
No. Aspek yang Skala Deskripsi Indikator Skor
Diamati
1. Elaborasi Sangat Siswa terampil dalam memilih 4
Baik dan menggunakan bahan, kreatif
dalam mengembangkan ide.
Baik Siswa terampil dalam memilih 3
dan menggunakan bahan, tidak
kreatif dalam mengembangkan ide
Cukup Siswa terampil dalam memilih 2
bahan, tidak terampil dalam
menggunakan bahan, dan tidak
kreatif dalam mengembangkan ide
Kurang Siswa tidak terampil dalam 1
109
terlihat
Baik Imajinasi siswa membuat proyek 3
yang dihasilkan sesuai dengan
permasalahan dan keserasian
dalam penempatan objek sudah
terlihat
Cukup Imajinasi siswa membuat proyek 2
yang dihasilkan sesuai dengan
permasalahan dan keserasian
dalam penempatan objek mulai
terlihat
Kurang Siswa belum mampu 1
mengembangkan Imajinasinya
dalam membuat proyek
2. Penilaian Sikap
(Beri tanda √ pada kolom di bawah ini sesuai dengan penilaian terhadap siswa)
Perubahan Sikap
Bertanggung
No. Nama Siswa Percaya Diri Toleran
Jawab
BT T ST BT T ST BT S ST
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
...
Keterangan
BT = Belum Terlihat
T = Terlihat
ST = Sangat Terlihat
111
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dengan.
2. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menuliskan dan menceritakan
jenis kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarku
3. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dan keuntungan dari
keragaman sosial akibat adanya berbagai jenis usaha.
4. Melalui kegiatan membuat proyek, siswa dapat membuat gelang dan
membuat pasar kelas untuk menjual hasil proyeknya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuat gelang dari talu prusik.
2. Mengadakan pasar kelas dengan mengundang guru-guru dan perwakilan
siswa setiap kelas.
E. MODEL & METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Project Based Learning
2. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok , Tanya Jawab, Penugasan
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V , Tema 2 : Udara Bersih bagi
Kesehatan, Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan,
Pembelajaran ke-3.
2. Manik-manik, tali prusik, lilin, korek api, gunting.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
114
H. Penilaian
1. Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa
No. Aspek yang Skala Deskripsi Indikator Skor
Diamati
1. Elaborasi Sangat Siswa terampil dalam memilih 4
Baik dan menggunakan bahan, kreatif
dalam mengembangkan ide.
Baik Siswa terampil dalam memilih 3
dan menggunakan bahan, tidak
kreatif dalam mengembangkan ide
Cukup Siswa terampil dalam memilih 2
116
2. Penilaian Sikap
(Beri tanda √ pada kolom di bawah ini sesuai dengan penilaian terhadap siswa)
Perubahan Sikap
Bertanggung
No. Nama Siswa Percaya Diri Toleran
Jawab
BT T ST BT T ST BT S ST
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
...
118
Keterangan
BT = Belum Terlihat
T = Terlihat
ST = Sangat Terlihat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menuliskan dan menceritakan
jenis kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarku
2. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
3. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat menjual hasil karyanya dengan
mendagakan pasar kelas.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuat gelang dari bahan daur ulang untuk proyek.
2. Menjual hasil proyek antar kelas dan guru-guru.
E. MODEL & METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Project Based Learning
2. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Tanya Jawab.
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V , Tema 2 : Udara Bersih bagi
Kesehatan, Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan,
Pembelajaran ke-4.
2. Gelang, gunting, balon, taplak meja, dan hiasan lainnya.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
121
H. Penilaian
1. Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa
No. Aspek yang Skala Deskripsi Indikator Skor
Diamati
1. Elaborasi Sangat Siswa terampil dalam memilih 4
Baik dan menggunakan bahan, kreatif
dalam mengembangkan ide.
Baik Siswa terampil dalam memilih 3
dan menggunakan bahan, tidak
kreatif dalam mengembangkan ide
123
proyek
4. Keluwesan Sangat Imajinasi siswa membuat proyek 4
Baik yang dihasilkan sesuai dengan
permasalahan dan keserasian
dalam penempatan objek sangat
terlihat
Baik Imajinasi siswa membuat proyek 3
yang dihasilkan sesuai dengan
permasalahan dan keserasian
dalam penempatan objek sudah
terlihat
Cukup Imajinasi siswa membuat proyek 2
yang dihasilkan sesuai dengan
permasalahan dan keserasian
dalam penempatan objek mulai
terlihat
Kurang Siswa belum mampu 1
mengembangkan Imajinasinya
dalam membuat proyek
2. Penilaian Sikap
(Beri tanda √ pada kolom di bawah ini sesuai dengan penilaian terhadap siswa)
Perubahan Sikap
Bertanggung
Percaya Diri Jawab Toleran
No. Nama Siswa BT T ST BT T ST BT S ST
1.
2.
3.
4.
5.
125
Dst
...
Keterangan
BT = Belum Terlihat
T = Terlihat
ST = Sangat Terlihat
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning. Jadi, aktivitas yang perlu diperhatikan adalah kegiatan guru
dalam melaksanakan pembelajaran
B. Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan Bapak/Ibu
sesuai dengan pedoman penlialai rubrik
C. Lembar Pengamatan
Kemampuan guru
mengecek
2. kesiapan siswa dan
mengabsen siswa.
127
Kemampuan guru
menghubungkan
materi yang akan
3. dipelajari dengan
pengalaman awal
siswa (apersepsi).
Kemampuan guru
menyampaikan
4.
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti:
Kemampuan Guru
menunjukkan
gambar dan
menjelaskan
5.
tentang pengaruh
kegiatan ekonomi
terhadap tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Kemampuan guru
memberi
pertanyaan yang
6. Penentuan Proyek
memancing siswa
untuk berpikir
kreatif.
Kemampuan guru
dalam memaparkan
7. topik yang akan
dikaji tentang
pengaruh kegiatan
128
ekonomi terhadap
tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Kemampuan guru
dalam membagikan
LKS, bahan bacaan
serta alat dan
8. bahan untuk
membuat proyek
(promosi hasil
produksi) pada
tiap-tiap kelompok.
Kemampuan guru
dalam
mengarahkan siswa
untuk memastikan
agar proyek dapat
Menyusun Perencanaan
9.
Proyek dikerjakan
berdasarkan
ketersediaan bahan
dan sumber belajar
yang ada
Kemampuan guru
dalam menuliskan
jadwal aktivitas
yang mengacu
Memonitor Pembuatan pada waktu
10.
Proyek
maksimal yang
telah disepakati
untuk
menyelesaikan
129
proyek.
Kemampuan guru
dalam melakukan
pengawasan
11. terhadap
pelaksanaan
proyek yang akan
dibuat.
Kemampuan guru
membimbing siswa
dalam melakukan
percobaan dan
12.
berkeliling serta
mengarahkan siswa
yang mengalami
kesulitan.
Kemampuan guru
dalam
membimbing siswa
13. Uji Coba Hasil Proyek untuk
mempresentasikan
hasil dari proyek
yang telah dibuat.
Kegiatan Penutup:
Kemampuan guru
dalam
menyimpulkan
14. Evaluasi serta penguatan
yang berkaitan
dengan materi
pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap
130
masyarakat.
Guru
15. menyampaikan
pesan moral.
Kemampuan guru
16. menutup
pembelajaran.
Penerapan model
project based
17. learning dalam
proses
pembelajaran.
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
Keterangan :
1. Tidak baik : 30-39
2. Kurang : 40-45
3. Cukup : 56-65
4. Baik : 66-79
5. Baik sekali : 80-100
D. Saran dan komentar Pengamat
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
NIP:198705162022212008
Lembar Observasi Aktivitas Guru (Siklus II)
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning. Jadi, aktivitas yang perlu diperhatikan adalah kegiatan guru
dalam melaksanakan pembelajaran
B. Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan Bapak/Ibu
sesuai dengan pedoman penilaian rubrik
C. Lembar Pengamatan
Kemampuan guru
mengecek
kesiapan dan
2.
kehadiran siswa
(absen).
Kemampuan guru
menghubungkan
materi yang akan
3. dipelajari dengan
pengalaman awal
siswa (apersepsi).
Kemampuan guru
menyampaikan
4.
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti:
Kemampuan Guru
menunjukkan
gambar
kesenjangan sosial
di kota dan desa
5.
serta menjelaskan
tentang pengaruh
kegiatan ekonomi
terhadap tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Kemampuan guru
6. Penentuan Proyek memberi
pertanyaan yang
133
merangsang siswa
untuk berpikir
kreatif.
Kemampuan guru
dalam memaparkan
topik yang akan
dikaji tentang
7. pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap
tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Kemampuan guru
dalam membagikan
LKS, bahan bacaan
serta alat dan
8. bahan untuk
membuat proyek
(pasar antar kelas)
pada tiap-tiap
kelompok.
Kemampuan guru
dalam
mengarahkan siswa
untuk memastikan
agar proyek dapat
Menyusun Perencanaan
9.
Proyek dikerjakan
berdasarkan
ketersediaan bahan
dan sumber belajar
yang ada
Memonitor Pembuatan
10. Kemampuan guru
Proyek
134
dalam menuliskan
jadwal aktivitas
yang mengacu
pada waktu
maksimal yang
telah disepakati
untuk
menyelesaikan
proyek.
Kemampuan guru
dalam melakukan
pengawasan
11. terhadap
pelaksanaan
proyek yang akan
dibuat.
Kemampuan guru
membimbing siswa
dalam melakukan
percobaan dan
12.
berkeliling serta
mengarahkan siswa
yang mengalami
kesulitan.
Kemampuan guru
dalam
membimbing siswa
13. Uji Coba Hasil Proyek untuk
mempresentasikan
hasil dari proyek
yang telah dibuat.
Kemampuan guru
dalam
menyimpulkan
serta penguatan
yang berkaitan
dengan materi
pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap
tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Guru
15. menyampaikan
pesan moral.
Kemampuan guru
16. menutup
pembelajaran.
Penerapan model
project based
17. learning dalam
proses
pembelajaran.
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
Keterangan :
1. Tidak baik : 30-39
2. Kurang : 40-45
3. Cukup : 56-65
4. Baik : 66-79
5. Baik sekali : 80-100
136
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning. Jadi, aktivitas yang perlu diperhatikan adalah kegiatan siswa
dalam melaksanakan pembelajaran
B. Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan Bapak/Ibu
sesuai dengan pedoman penilaian rubrik
C. Lembar Pengamatan
1. Siswa menjawab
salam.
138
Siswa berdoa
(untuk mengawali
2.
kegiatan
pembelajaran).
Siswa
mendengarkan
guru
3.
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti :
Siswa mengamati
gambar/media
tentang pengaruh
kegiatan ekonomi
4.
terhadap tingkat
kesejahteraan
masyarakat yang
diperintahkan guru.
Siswa menjawab
5. Perencanaan Proyek pertanyaan dari
guru.
Siswa
mengidentifikasi
6. permasalahan yang
terikat dengan
topik yang dikaji.
Siswa bersama
7. Membuat Perencanaan kelompok
mengidentifikasi
139
perencanaan
proyek terkait
dengan
penyelesaian
permasalahan yang
diidentifikasi.
Siswa menyiapkan
alat dan bahan
8.
untuk merancang
proyek.
Siswa menyepakati
9. Menyusun Jadwal jadwal yang
diberikan guru.
Kelompok dapat
membuat
proyek/karya
dengan memahami
konsep yang terkait
Siswa mengerjakan
proyek secara
optimal dan
11.
bekerja secara
efektif dan efesien
dalam kelompok.
mempresentasikan
hasil pembuatan
proyek yang telah
mereka buat.
Kegiatan Penutup:
Siswa menarik
13. Evaluasi kesimpulan atau
rangkuman hasil
belajar.
Siswa bertanya
jawab tentang
materi yang telah
14. dipelajari (untuk
mengetahui
ketercapaian
materi).
Siswa
mendengarkan
15. guru memberikan
pesan belajar dan
pesan moral.
Siswa berdoa
16. untuk mengakhiri
pembelajaran.
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
Keterangan :
1. Tidak baik : 30-39
2. Kurang : 40-45
3. Cukup : 56-65
4. Baik : 66-79
141
Munifa Aini
NIM: 11180183000002
142
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning. Jadi, aktivitas yang perlu diperhatikan adalah kegiatan siswa
dalam melaksanakan pembelajaran
B. Petunjuk :
Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan Bapak/Ibu
sesuai dengan pedoman penilaian rubrik
C. Lembar Pengamatan
1. Siswa menjawab
salam.
143
Siswa berdoa
(untuk mengawali
2.
kegiatan
pembelajaran).
Siswa
mendengarkan
guru
3.
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti :
Siswa mengamati
gambar/media
tentang pengaruh
kegiatan ekonomi
4.
terhadap tingkat
kesejahteraan
masyarakat yang
diperintahkan guru.
Siswa menjawab
5. Perencanaan Proyek pertanyaan dari
guru.
Siswa
mengidentifikasi
6. permasalahan yang
terikat dengan
topik yang dikaji.
Siswa bersama
7. Membuat Perencanaan kelompok
mengidentifikasi
144
perencanaan
proyek terkait
dengan
penyelesaian
permasalahan yang
diidentifikasi.
Siswa menyiapkan
alat dan bahan
8.
untuk merancang
proyek.
Siswa menyepakati
9. Menyusun Jadwal jadwal yang
diberikan guru.
Kelompok dapat
membuat
proyek/karya
dengan memahami
konsep yang terkait
Siswa mengerjakan
proyek secara
optimal dan
11.
bekerja secara
efektif dan efesien
dalam kelompok.
mempresentasikan
hasil pembuatan
proyek yang telah
mereka buat.
Kegiatan Penutup:
Siswa menarik
13. Evaluasi kesimpulan atau
rangkuman hasil
belajar.
Siswa bertanya
jawab tentang
materi yang telah
14. dipelajari (untuk
mengetahui
ketercapaian
materi).
Siswa
mendengarkan
15. guru memberikan
pesan belajar dan
pesan moral.
Siswa berdoa
16. untuk mengakhiri
pembelajaran.
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
Keterangan :
1. Tidak baik : 30-39
2. Kurang : 40-45
3. Cukup : 56-65
4. Baik : 66-79
146
Munifa Aini
NIM: 11180183000002
147
Jumlah Skor
Aspek yang diamati
Kategori
No. Nama
Nilai
Elaborasi Kecerdasan Keaslian Keluwesan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
148
Lembar Wawancara Dengan Guru Kelas V di SDN Kalisari 02 Pagi Jakarta Timur
No. Perilaku yang diamati Komentar
1. Bagaimana kondisi kelas saat proses Menyenangkan, ramai, kurang
belajar mengajar berlangsung setelah
kondusif, kurang aktif, kurang kreatif
sekian lama melakukan pembelajaran
jarak jauh ? karena siswa sudah terbiasa belajar
secara jarak jauh / daring jadi
pencapaian hasil pembelajaran siswa
setelah daring tersebut menjadi kurang
optimal. Saya sebagai guru harus
memlilih strategi, model, metode
pembelajaran yang tepat, memberikan
motivasi, penguatan, agar ssiswa
kembali aktif, kreatif dan semangat
dalam memulai pembelajaran tatap
muka kembali.
2. Bagaimana kondisi siswa selama Kondisi pembelajaran saat online /
pembelajaran jarak jauh dilaksanakan?
pembelajaran jarak jauh sangat berbeda
jauh dengan kondisi pembelajaran di
kelas sebelum pandemi. Siswa menjadi
kurang aktif.
3. Model dan metode apa saja yang Model Problem Based Learning,
sering ibu gunakan saat kegiatan Project Based Learning, Kontekstual,
pembelajaran? ceramah.
4. Bagaimanakah suasana kegiatan Mata pelajaran IPS cenderung kurang
pembelajaran saat mata diminati siswa, karena dianggap
pelajaran IPS berlangsung ? membosankan dan kurang menarik.
Jadi sebagai guru harus pandai memilih
metode agar suasana kelas saat
pembelajaran IPS menjadi lebih
menarik minat siswa.
5. Apa saja yang dilakukan agar proses Dengan memilih model, metode, dan
149
pembelajaran IPS berlangsung secara strategi yang tepat agar siswa tidak
efektif? jenuh dan kegiatan pembelajaran
menyenangkan.
6. Model pembelajaran apa saja yang pernah
Problem Based Learning
ibu gunakan saat pembelajaran IPS?
7. Apakah dengan menggunakan Tentu, karena dengan menggunakan
suatu model dapat mengatasi suatu suatu model pembelajaran membuat
permasalahan di kelas? suasana kelas lebih menyenangkan,
membuat siswa aktif dan kreatif.
8. Pernahkah menggunakan model PjBL Untuk mata pelajaran IPS belum
saat pembelajaran IPS ? pernah menggunakan model PjBL.
9. Bagaimana pendapat ibu tentang model Model PjBL itu adalah model
PjBL ? pembelajaran yang sangat bagus karena
dari segi afektif, kognitif, dan
psikomotoriknya dinilai.
10. Apakah yang dimaksud dengan Kreativitas siswa adalah saat siswa
kreativitas siswa itu ? mengungkapkan gagasan/ide.
11. Bagaimana cara agar anak kreatif? Beri contoh kepada siswa tentang apa
itu kreatif, hasil dari kreatif itu,
kemudian beri motivasi agar siswa
berani mengeluarkan ide-idenya, lalu
dampingi siswa untuk mewujudkan
idenya menjadi suatu karya, dan
berikan reward atas hasil ide yang
sudah menjadi karya tersebut serta
memberi masukan agar siswa tersebut
menjadi lebih baik lagi.
12. Bagaimana cara agar siswa antusias Membuat pembelajaran dengan
dalam membuat proyek ?
memnggunakan model PjBL
menyenagkan agar anak tertarik,
memberi kebebasan dalam berkarya
atau membuat proyek, memberikan
150
pengalaman siswa.
Guru tidak menyampaikan materi 2
yang akan dipelajari tetapi hanya
bertanya pengalaman awal siswa.
Guru tidak menghubungkan
materi dengan pengalaman awal 1
siswa.
4. Kemampuan guru Guru menyampaikan tujuan 5
menyampaikan
pembelajaran secara menyeluruh
tujuan
pembelajaran. dengan sangat jelas.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran secara menyeluruh 4
tetapi dengan tata bahasa yang
kurang jelas.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hanya sebagian 3
dengan tata bahasa yang tepat.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hanya sebagian 2
dengan tata bahasa yang kurang
jelas.
Guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran. 1
5. Kemampuan guru Guru membagikan kelompok 5
menunjukkan
dengan kondisi kelas tertib.
gambar tentang
kesenjangan sosial Guru membagikan kelompok 4
di kota dan desa. dengan kondisi kelas sedikit tidak
tertib.
Guru membagikan kelompok 3
tetapi kondisi kelas tidak tertib.
Guru tidak mampu membagikan 2
kelompok tetapi kondisi kelas
160
tertib.
Guru tidak mampu membagikan 1
kelompok dan kondisi kelas tidak
tertib.
6. Kemampuan guru Guru menunjukkan beberapa 5
memberi
gambar yang jelas tentang
pertanyaan yang
merangsang siswa kesenjangan sosial di kota dan
untuk berpikir desa.
kreatif.
Guru menunjukkan gambar yang 4
jelas tentang kesenjangan sosial di
kota dan desa tetapi hanya 1
contoh gambar.
Guru menunjukkan gambar yang 3
kurang jelas tentang kesenjangan
sosial tetatpi hanya 1 contoh
gambar.
Guru menunjukkan gambar bukan 2
tentang kesenjangan sosial.
Guru tidak menunjukkan gambar
tentang kesenjangan sosial di kota 1
7. Kemampuan guru Guru memamparkan topik tentang 5
dalam memaparkan
kesenjangan sosial di kota dan
topik tentang
kesenjangan sosial desa serta pengaruhnya terhadap
di kota dan desa tingkat kesejahteraan masyarakat
serta pengaruhnya
kegiatan ekonomi dengan menunjukkan beberapa
terhadap tingkat contoh kasusnya.
kesejahteraan
Guru memamparkan topik tentang 4
masyarakat.
kesenjangan sosial di kota serta
pengaruhnya terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat dengan
menunjukkan satu contoh
kasusnya. 3
161
DOKUMENTASI
1. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan menyampaikan materi pembelajaran
168
4. Siswa membuat proyek dan guru mengawasi siswa dalam membuat proyek sekaligus
menilai
170