SKRIPSI
Oleh:
QOYIMATUN NAFISAH
1986206067
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Nahdlatul Ulama Blitar untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan Program sarjana
Oleh:
QOYIMATUN NAFISAH
1986206067
Ketua Penguji
Indra Gunawan Pratama, M.Pd
NIDN. 0721069101
Penguji I (Pembimbing I)
Cindya Alfi, M.Pd
NIDN. 07220279102
Mengetahui
Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Widyarnes Niwangtika, M.Pd
NIDN.
iii
SURAT PERNYATAAN
Blitar,
Mengetahui,
Dosen Pembimbing 1, Yang membuat
pernyataan,
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iv
Penerapan model Cooperative Learning tipe students teams achiviement division
(STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada sub materi wujud benda
tema 2 di Kelas II SDN 2 Pandanmulyo.
Qoyimatun nafisah
1986206067
RINGKASAN
Kata kunci: Model Cooperative Learning tipe stad, Hasil Belajar, materi wujud
benda.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-NYA skripsi
yang berjudul “Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe student
teams achiviement division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
sub materi wujud benda tema 2 kelas II di SDN 2 Pandanmulyo” dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam tetap tercurahkan
kedapa Nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami rintangan dan
hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan, arahan, serta dorongan, dari
berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
7. Bapak Moh Khoiri dan Ibu Eny Aizatul Latifah, selaku orang tua yang
telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, kasih sayang, cinta
dan doanya. Serta adikku Sabila Aqidatul Iza dan M Hasannudin Nur
terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
8. Ibu Siti Romlah dan Ibu Sunarti , Bapak Tohari dan Bapak Marwi
selaku nenek dan kakek yang telah memberikan dukungan, motivasi,
semangat, kasih sayang, cinta dan doanya. Serta keluarga besar terima
kasih atas dukungan dan motivasinya.
vi
9. Kakak Nia Lulitasari selaku kakak yang mendukung saya dan selalu
memberi saya bantuan dan arahan
10. Teman teman program studi Pendidikan satu persatu yang telah
membantu dan berjuang Bersama demi terselesaikanya skripsi ini
dengan lancar.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya skripsi ini dengan lancar.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
RINGKASAN..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Manfaat Penelitian...................................................................................5
1.4 Definisi Oprasional..................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran...............................................................................8
2.2 Model Pembelajaran Cooperative learning............................................9
2.3 Cooperative learning tipe student teams achiviement division
(STAD)..............................................................................................................14
2.4 Hasil Belajar..............................................................................................18
2.5 Kerangka Berfikir....................................................................................23
viii
BAB IV HASIL ANALISIS
4.1 Paparan Data Pelaksanaan Tindakan ......................................................34
4.2 Paparan Data Hasil Penelitian.................................................................36
4.3 Analisis Data...........................................................................................47
4.4 Pembahasan.............................................................................................53
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................55
5.2 Saran.......................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................52
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator hasil belajar ................................................................................... 20
3.1 Klasifikasi dan Kualifikasi Hasil Belajar...................................................... 33
4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siklus I.......................................... 47
4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siklus II......................................... 49
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 kerangka berfikir........................................................................................... 24
3.1 modifikasi desain penelitian tindakan kelas ................................................. 26
4.1 Grafik Nilai Siklus I...................................................................................... 48
4.2 Grafik Nilai Siklus II..................................................................................... 50
4.4 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Siklus I Dan Siklus II........................ 51
4.5 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Dan Siklus II......................................... 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang harus didapat bagi setiap manusia.
Di dalam Pendidikan ada peran guru dan peran peserta didik yang melakukan
suatu proses pembelajaran. Menurut Susanto (2013:177), Pengertian pembelajaran
merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar
secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah
ringkasan dari kata belajar dan mengajar . Pembelajaran adalah proses interaksi
antara guru dan peserta didik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan
yang membuahkan hasil belajar yang optimal dan maksimal.
Salah satunya yang pertama, penelitian yang di lakukan oleh Fera Indah
Rukmana, jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas
islam negri sulthan thaha saifudin jambi 2020 dengan judul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievment Division)
Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas
III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment Division)
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat di diukur dari evaluasi siklus I, dan
siklus II. dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 60% dan siklus
II 90%. Sedangkan peningkatan hasil keaktifan siswa dapat diukur dari setiap
siklusnya, keaktifan siswa pada siklus I sebesar 60% dengan kategori ‟cukup
aktif” dan keaktifan siswa pada siklus II sebesar 85% dengan kategori ‟sangat
aktif”. Dengan demikian hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota
Jambi telah tercapai denganbaik.
Kemudian ada lagi yang ketiga, penelitian yang dilakukan oleh yesi
komalasari prodi Pendidikan guru madrasah ibtidayah jurusan tarbiyah sekolah
tinggi agama islam negeri (STAIN) jurai siwo metro 2016 dengan judul
penerapan model pemebelajaran koomperatif tipe STAD untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajran PKn kelas IV SDN 2
Karyamukti. Berdasakan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dengan penerapan
model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
suswabkelas IV SDN 2 Karyamukti terhadapa materi globalisasi dan kebudayaan
Indonesia pada era globalisasi pada siklis I hasil belajar siswa mencapai
ketuntasan 71,43% pada siklus II mencapai 95,24%. Dilihat dari skor N-Gain
pada siklus I sebesar 0,19% dengan kategori N_Gain sroce sedan. Dari hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran koomperatif tipe
STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran PKN.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dikaji beberapa sub bagian untuk dijadikan kajian
pustakan, Sub bagian itu terdiri dari 5, Yaitu: 2.1 Model pembelajaran 2.2
Cooperative learning 2.3 Student teams achiviement division (STAD) 2.4 Hasil
belajar 2.5 Kerangka berfikir. Sub bagian tersebut dipaparkan dengan bagian
bagian kecil yang tersusun secara sistematis seperti dibawah ini.
2. 1 Model pembelajaran
1) Ketergantungan Positif
ketergantungan positif (positive interpendence), yaitu
keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha
yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja
kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota
kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok
akan merasa saling ketergantungan.
2) Tanggung Jawab
Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu
keberhasilan kelompok sangat tergantung bagi masingmasing
anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan
dalam kelompok tersebut.
3) Interaksi Tatap Muka
Interaksi tatap muka (face to face promation interaction), yaitu
memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota
kelompok untuk bertatap muka dalam melakukan interaksi dan
diskusi, untuk saling memberi dan menerima informasi dari
kelompok lain.
4) Partisipasi dan Komunikasi
Partisipasi dan Komunikasi (participation and communication),
yaitu melatih peserta didik untuk dapat berpartisipasi aktif dan
berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
5) Evaluasi Proses Kerja kelompok
Evaluasi Proses Kerja kelompok, yaitu menjadawalkan waktu
secara khusus bagi kelompok untuk mengavaluasi proses kerja
kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar dalam diskusi
selanjutnya dapat bekerjasama lebih efektif. Evaluasi proses
kerja kelompok ini dilakukan untuk mengetahui hasil kerja
kelompok dan permasalahan pada saat melakukan proses diskusi,
agar dalam diskusi selanjutnya dapat bekerjasama lebih efektif.
2.3 Model cooperative learning tipe student teams achiviement division (STAD)
Kooperatif STAD sangat tepat digunakan oleh guru dan siswa yang baru
mencoba strategi kooperatif. Sintaks paling sederhana dibandingkan sintaks
strategi kooperatif lainnya adalah sintak kooperatif STAD. Tahap sebelum
melaksanakan kooperatif STAD, guru terlebih dahulu membagi siswa dalam
tim yang terdiri dari empat atau limab orang siswa yang berbeda jenis
kelamin, latar belakang sosial, dan kemampuan akademiknya. Sintaks
strategi kooperatif STAD diawali dengan guru menyampaikan pelajaran dan
memastikan semua siswa bekerja dalam kelompok dan menguasai pelajaran,
selanjutnya siswa mengerjakan kuis secara individu. Pemberian
penghargaan kelompok merupakan sintak terahkir pada strategi STAD.
Tidak jauh berbeda, Suardiana (2021:382) menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif model STAD sebagai berikut:
2. Pembagian kelompok
5. Kuis (evaluasi)
Pada tahap ini siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan
dipelajari. Siswa saling bekerja kelompok dan berbagi tugas, saling
membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat
memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil
kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator tiap kelompok.
1. Arah pelajaran akan lebih jelas karena pada tahap awal guru
terlebih dahulu menjelaskan diuraian materi yang dipelajari.
2. membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena
siswa belajar dalam kelompk yang heterogen, jadi mereka tidak
merasa bosan karena mendapat teman yang baru dalam
pembelajaran.
3. Dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam
pembelajaran siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam
satu kelompok.
4. Dengan di adakannya kuis, maka akan membuat siswa semangat
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
5. Dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar,
sebab guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, dan
sebelum mengambil kesimpulan guru terlebih dahulu melakukan
evaluasi.
Tabel 2.1
a) faktor internal adalah factor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Factor internal meliputi: factor jasmani,factor
fisiologis dan factor psikologis yang terdiri dari: (1) Kesehatan (2)
intelegensi dan bakat (3) minat dan motivasi (4) cara belajar
b) faktor eksternal adalah factor yang ada di luar individu. Factor
eksternal meliputi factor instrumental dan factor lingkungan, factor
lingkungan ada banyak yaitu ada lingkungan sekolah, lingkugan
keluarga dan lingkungan masyarakat. Berikut adalah beberapa
penelitian yang menerapkan model comperatif learning tipe
studentteams achievement division pada proses pembelajaran:
Mengajarkan pembelajaran b
indo dengan model STAD
membuat lingkungan belajar
yang menyenangkan dan
memperbaiki kekurangan yang
ada pada siklus 1
Gambar 2.1
kerangka berfikir
Dalam penelitian ini, penulis menggambarkan kerangka pikir dalam
bentuk skema tentang penerapan model pembelajaran cooperative tipe student
team achievement division (stad) dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas II SD Negeri 2
Pandanmulyo. Hal ini disusun untuk memudahkan dalam memahami penelitian
ini.
Adapun skema kerangka pikir bermula pada masalah yang terjadi di kelas
II SD Negeri 2 Pandanmulyo, sehingga peneliti menerapkan model
pembelajaran cooperative tipe student team achievement division (stad) dimana
diharapkan peserta didik mampu untuk mendapatkan peningkatan hasil belajar
pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam, kemudian hasil belajar peserta
didik mengalami peningkatan yang signifikan
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan metode penelitian yang akan
digunakan untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SDN 2 Pandanmulyo. Sub bagiannya ada 5 yaitu: 3.1 desain penelitian 3.2
subjek penelitian 3.3 lokasi penelitian 3.4 prosedur pengumpulan data 3.5
Teknik analisis data
Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan Tindakan I Tindakan I
Siklus I Pengamatan
Refleksi I
Tindakan I
Refleksi II Pengamatan
Siklus II Tindakan II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
1. Perencanaan
o Catatan lapangan
o Lembar Tes
o Dokumentasi
2. Pelaksanaan
(b) apakah proses tindakan yang dilakukan pada siswa cukup lancar,
3. Pengamatan
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan perenungan terhadap kegiatan yang
telah lampau dilakukan oleh guru maupun siswa. Pada tahap ini hasil
yang diperoleh pada tahap observasi akan di evaluasi dan di analisis.
Kemudian guru bersama pengamat dan juga peserta didik mengadakan
refleksi diri dengan melihat data observasi. Segala kekurangan yang
terdapat pada siklus pertama akan di perbaiki pada siklus berikutnya
hingga tercapainya tujuan yang diinginkan.
1. Subjek Penelitian
Dari jumlah siswa 1 kelas yang ada pada kelas II SDN 2 Pandanmulyo
kecamatan Tajinan yang berjumlah 15 orang, yang terdiri dari 7 orang
siswa perempuan dan 8 orang siswa laki-laki dengan latar belakang dan
kemampuan yang berbeda.
a. Lokasi penelitian ini adalah tempat tidak jauh dari tempat tinggal saya
sehingga memudahkan untuk mencari data dan lebih mengenal karakteristik
masing-masing siswa terutama siswa kelas II.
b. Peneliti akan dengan mudah pada saat memantau, merevisi dan mencari
data yang diperlukan
a. observasi
b. catatan lapangan
Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dengan
bentuk soale essay. Dengan adanya tes ini, maka akan diketahui hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi wujud benda dengan
mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe students temns
achiviement division (STAD)
d. dokumentasi
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber
data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data
primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan informasi tentang
data penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 2
Pandanmulyo, Kecamatan tajinan, Kabupaten Malang yang terdiri dari 7
siswa perempuan dan 8 siswa lakilaki. Hal ini menjadi pertimbangan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang
diberikan dengan diterapkannya penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam materi wujud benda.
a. Observasi
b. Tes
c. Dokumentasi
1. Menghitung rata-rata
Tabel 3.1
klasifikasi dan kualifikasi hasil belajar
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.
Bab ini terdiri dari 4 sub bagian yaitu: 4.1 paparan data pelaksanaan Tindakan 4.2
paparan data hasil penelitan 4.3 pembahasan.
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan Tindakan
d. Refleksi Tindakan
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan Tindakan
d. Refleksi Tindakan
Pada sub bab ini akan diuraikan tentang hasil belajar pada siklus I
dan hasil belajar pada siklus II. Hasil tersebut didapat melalui nilai dari
soal tes hasil belajar. Paparan data hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut.
Berdasarkan tabel yang ada, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar
(46,6%) atau 7 siswa kelas II memperoleh nilai hasil belajar dengan
kualifikasi baik sampai dengan sangat baik, kurang dari separuh (40%) atau 6
siswa memperoleh nilai hasil belajar dengan kualifikasi cukup, dan sisanya
sebagian kecil (13,3 %) atau 2 siswa memperoleh nilai sangat baik. Untuk
lebih jelasnya.dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1.
Berdasarkan gambar grafik tersebut, dapat diketahui bahwa siswa yang
memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat baik 2 orang yaitu, Apuji rahayu
lestari dan lastysa kia, sementara siswa yang memperoleh nilai baik ada 7
siswa yaitu ahmad dwi stiawan, Alesha rafa, ayunda putri, keysa Aprilia nino
harlita, salsabila, wibi Stefano.
Sedangkan ada 3 siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi
cukup yaitu, Aqis evianti, Bahtiacr dan billi ahmad. Dan 3 siswa mendapat
nilai di bawah KKM yaitu 70 yaitu ranggan prsetyo, satria putra dan subandi
glen. Keempat siswa tersebut merupakan siswa yang pasif dan sering
bergurau dalam kegiatan belajar, sehingga siswa tersebut kurang memahami
materi pelajaran yang dipelajari dan berdampak pada hasil belajar yang
diperoleh.
4.2.2 Hasil Belajar Siklus II
Tes untuk mengukur hasil belajar siswa siklus II dilaksanakan pada
hari Kamis, tanggal 13 April 2023. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan
pada saat jam pelajaran tematik. pada jam pelajaran sekolah siswa kelas II
diminta untuk mengerjakan soal yang telah disiapkan dengan indikator hasil
belajar yaitu indikator pengetahuan (C1), dan pemahaman (C2).
Tes dilakukan setelah pemberian tindakana dengan menggunakan
penerapan model cooperative Learning tipe student teams achiviement
division. Berdasarkan tes hasil belajar siswa kelas II, diketahui bahwa nilai
rata-rata hasil belajar siklus II adalah 80,73. sedangkan distribusi nilai hasil
belajar siswa kelas II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
4.3 Pembahasan
Sebelum dilaksankan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran tipe STAD pada siswa kelas II SDN 2 Pandanmulyo kecamatan
tajinan, siswa mengaggap bahwa mata pelajaran bahasan Indonesia itu
membosankan dan sulit di pahami. Karena kurangnya penggunaan model
pembelajaran saat proses belajar mengakibatkan siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa bermalas-malasan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada siswa yang
bernama satria, pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I,
satria dan subandi masih sangat pasif dan malu-malu untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya, yang mengakibatkan
nilai postestya masih rendah yaitu mendapat nilai sama 65, akan tetapi setelah
diterapkannya model pembelajaran STAD pada siklus II, satria dan subandi
menjadi lumayan aktif dan tidak malu-malu lagi untuk bertanya, hal ini
berdampak pada nilai postest yang ia peroleh pada siklus II meningkat
menjadi 72 dan74, dari yang tadinya belum tuntas menjadi tuntas. hasil
belajar merupakan perubahan yang dimiliki oleh seseorang setelah melalui
proses belajarnya pendapat (Firmansyah 2015)
Hal lain terjadi pada rekannya yang bernama leytisa, leytisa merupakan
siswa yang sangat aktif bertanya dalam proses pembelajaran, leytisa juga
merupakan salah satu siswa yang berprestasi di kelasnya, hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar yang ia peroleh, pada siklus I ia memperoleh nilai postest
yaitu 87 dan mengalami peningkatan menjadi 92 pada postest di siklus II
setelah diterapkannya model pembelajaran STAD, hasil yang diperoleh
leytisa cukup konsisten dengan hasil yang terus tuntas. Belajar adalah suatu
proses dimana mekanisme akan berubah perilakunya akibat dari pengalaman
(Firmansyah 2015)
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan,
kegiatan dan hasil belajar siswa dapat di tingkatkan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya siswa yang tuntas nilai hasil belajarnya yang dapat juga dilihat
pada lampiran.. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya peningkatan
kegiatan dan hasil belajar pada setiap siklus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan penerapan model
Cooperative learning tipe student teams achiviement division mampu
meningkatkan hasil belajar siswa SDN 2 Pandanmulyo khususnya kelas II.
penerapan Langkah Langkah model pembelajaran cooperative learning
(STAD) sebagai berikut: (1) Penyampaian tujuan dan memotivasi (2)
Pembagian kelompok (3) presentasi guru (4) kegiatan belajar dalam tim (5)
kuis (evaluasi) (6) penghargaan dalam tim
Hasil penelitian penerapan model Cooperative Learning tipe student
teams achiviement division ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada siklus I dan siklus II. Rata-rata nilai siswa siklus I adalah 75 dan siklus II
adalah 80,73 dan terjadi peningkatan 5,73.
5.2 Saran
1. Bagi Guru
Penerapan model Cooperative Learning tipe student teams
achiviement division sangat baik digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar karena kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar dapat
terpenuhi dan segala potensi siswa dapat dikembangkan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi Peneliti Lanjut
Bagi peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan
dengan penerapan model Coopertavi Learning tipe student teams achiviement
division diutamakan melakukan penelitian dengan menambah atau mengganti
variable hasil belajar dengan variable lainnya.
Daftar Pustaka
Bakhtiar, D. (2016). Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi Stm (Sains,
Teknologi, Dan Masyarakat) Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Jember vol 4 nomer 5.
Ela titi sumarni dan marsudin,2020 model cooperative learning tipe STAD pada
motivasi belajar di sekolah dasar, jurnal Pendidikan tambusai vol 4 nomer 2
hal 1309-1319 padang.
Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dari https://serupa.id/model-pembelajaran-kooperatif-cooperative-learning/
Hazmiwati,2018 penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD
untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas II sekolah dasar, jurnal primary
vol 7 nomer 1 hal 178-184 Dumai Riau.
Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis
danParadigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan
Aplikasi) (Magetan: CV. AE Grafika, 2017).
I made suardiana,2021 penerapan mode cooperative learning tipe STAD untuk
meningkatkan hasil belajar matematika, Journal of Education Action
Research Volume 5, Number 3, pp. 381-386.
Isjoni (2013). Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok.
pengaruh model pembelajran cooperative tipe student teams achiviement
division terhadap minat belajar jurnal Pendidikan menejemen perkantoran.
vol 2 no 2 hal 139-148.
I Putu Ari Sudana, I Gede Astra Wesnawa, (2017). Penerapan model
pembelajaran cooperative tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1(1) pp. 1-8.
I Ketut Sudarsa,2018 pengaruh model pembelajaran cooperative terhadap
peneningkatan mutu hasil belajar siswa, jurnal penjaminan mutu Volume 4
Nomor 1 Denpasar.
Iskandar, dadang. Narsim. (2015). Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya.
Cilacap: Ihya Media.
Ni kadek suartini,2019 penerapan model pembelajaran STAD untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negri 2 Seraya Barat,
jurnal ilmu Pendidikan vol 2 nomer 1 hal 31-41 seraya barat.
Sinyo Y. 2015. Bagaimana hasil belajar siswa SMP Negeri 5 kota Tidore
kepulauan setelah menerapan model pembelajarn kooperatif tipe number
head together,jurnal bioedukasi vol 3 nomer 2 ternate utara.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Slavin, Robert E. 2015. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
S lahir, MH Ma’ruf, M tho’in, 2017 peningkatan prestasi belajar melalui mmodel
pembelajaran yang tepat pada sekolah dasar sampai perguruan tinggi, jurnal
edunomika vol 1 no 1.
Wirda, Yendri, Ikhya Ulumudin, Ferdi Widiputera, Nur Listiawati, and Sisca
Fujianita. 2020.faktor factor determina hasil belajar siswa. Jakarta:
kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Zakky. 2018. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Secara Umum. Dari:
https://www.zonareferensi.com/pengertianstrategi-pembelajaran/
Zuriatun Hasanah, Ahmad Shofiyul Himami.2021 jombang model pembelajran
cooperative dalam menumbuhkan keaktifan belajar siswa jurnal studi
kemahasiswaan Vol 1 no 1
Lampiran 1
54
Lampiran 2
55
Lampiran 3
56
Lampiran 4
57
Lampiran 5
58
59
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KETEPATAN TINDAKAN DALAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING (STAD)
Nama Sekolah :
Nama Peneliti :
Kelas/tangggal :
Materi :
Observer :
Petunjuk pengisian: isilah lembar observasi ini sesuai dengan prosedus sebagai
berikut:
1. Observer dalam melakukan pengamatan di kelas memungkinkan untuk
mengamati seluruh proses kegiatan pembelajaran.
2. Observer memiliki wewenang untuk mengamati pelaksanaan semua aspek
pada setiap Langkah pembelajaran
3. Kegiatan dilakukan sejak awal hingga akhir pembelajaran.
4. Berilah penilaian terhadap aspek pembelajaran yang di lakukan oleh guru
dengan memberi tanda ceklis pada kolom yang disediakan
Malang, ……………….
Observer
61
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD
Indikator Pencapaian Model Kooperatif Tipe Student Teams Ket
Achievement Division (STAD)
No Ya Tidak
Malang, ………………
observer
62
LEMBAR CATATAN LAPANGAN
Nama sekolah :
Materi pokok :
Kelas :
Keterangan : lembar ini diisi dengan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas yang
terjadi selama berlangsunya pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning
1. kehadiran siswa :
alasan ketidakhadiran
2. keadaan saat pembelajaran berlangsung :
3. lain-lain :
Malang, ………………
Observer
63
Lampiran 7
64
65
Lampiran 8
66
2.2 menyebukan Macam mampu Batu Benda
macam macam macam menyebukan merupakan padat
wujud benda wujud macam C1 4 contoh 15
beserta benda macam wujud bentuk
contohnya benda beserta benda
contonya Sebutkan 2 Sirup
C1 5 Contoh dan susu 15
benda cair
2.3 Peserta didik Apa saja Udara
mengidentifikasi Manfaat mampu manfaat untuk
benda di sekitar benda bagi menentukan C1 6 benda gas bernafas 15
beserta kehidupan manfaat pada meniup
manfaatnya sehari hari wujud benda kehidupan balon
sehari hari
67
Kisi kisi soal tes siklus 2
KD Materi Indikator Ranah No soal Soal Jawaban Sroce
kognitif
Wujud Benda gas
benda gas mempunyai
adalah bentuk dan
C2 1 ukuran 20
2.1 Peserta didik yang
mengidentifikasi Sifat sifat mampu berubah
sifat sifat benda benda memahami sifat sesuai
yang ada sifat wujud wadahnya
disekitar benda Tidak Benda gas
terlihat
merupakan
C2 2 salah satu 20
sifat benda
69
Lampiran 9
70
71
Lampiran 10
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
72
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengali informasi tentang konsep wujub benda cair,padat dan gas dalam
kehidupan sehari hari yang disajian dalam bentuk lisan, tulis, visual atau
eksplorasi lingkungan
4.1 Menyajikan hasil informasi tentang konsep sifat sifat wujud benda
cair,padat dan gas dalam kehidupan sehari hari dalam bentuk lisan,
tulis ,dan visual mengunakan kosakata baku dan kalimat efektif
C. INDIKATOR
3.1.1 Mengidentifikasi informasi wujud benda padat cair dan gas
4.1.1 Mengklasifikasi sifat sifat benda dan non benda sesuai teks
D. TUJUAN
1. Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
mengidentifikasi macam-macam wujud benda dan menjelaskan manfaat benda
bagi kehidupan.
2. Melalui proses ini siswa dapat mengidentifikasi sifat sifat bentuk benda
disekitar kita
E. MATERI
1. Wujud Benda
Dilihat dari wujudnya, benda dapat dibedakan menjadi tiga. Ada benda padat,
benda cair, dan benda gas.Benda padat adalah benda yang memiliki bentuk dan
ukuran yang tetap.Contohnya kelereng, batu, dan pensil.Benda cair adalah benda
yang memiliki ukuran yang tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan
tempat atau wadahnya. Contohnya sirup dalam botol, teh dalam gelas, dan air
minum dalam cangkir.Sedangkan benda gas adalah benda yang memiliki ukuran
dan bentuk yang selalu berubah- ubah sesuai dengan tempat/ ruangnya.
Contohnya udara dalam balon, ban sepeda, dan udara dalam kantong plastik yang
ditiup.
73
2. Sifat – Sifat Benda
a. Benda padat
Benda padat merupakan jenis benda yang memiliki partikel penyusun sangat rapat
serta teratur. Gaya tarik yang terjadi antar partikel juga sangat kuat sehingga
benda padat memiliki bentuk yang tetap, tidak berubah, dan solid
b. Benda cair
Benda cair adalah jenis benda yang berbentuk cair. Seperti halnya benda padat,
benda cair juga sangat mudah ditemukan di sekitar Anda. Contohnya adalah air,
minyak, susu cair dan lainnya.
Sifat – sifat benda cair
1. Bentuk berubah sesuai wadah
2. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah
c. Benda Gas
Gas adalah benda tidak terlihat namun ada di sekitar Anda. Meskipun
kehadirannya sering tidak disadari, gas sangat penting bagi kehidupan. Sebagai
contoh, oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernafas, saat kita
meniup balon. Saat kita menggelembungkan plastik.
Sifat –sifat benda gas :
1. Memenuhi segala tempat
2. Tidak terlihat
3. Bentuk berubah mengikuti ruangnya
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN
74
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Waktu
Pembukaan Tahap penyampaian tujuan dan motivasi
Membuka kegiatan
pembelajaran dengan berdoa dan 10’
mengabsen
Siswa dijelaskan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Siswa dijelaskan langkah-
langkah pembelajaran yang akan
dilakukan
Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari hari
Kegiatan inti Tahap pembagian kelompok
Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa
Siswa diberikan LKS (Lembar 15’
Kegiatan siswa) postest
Presentasi guru.
Guru menjelaskan materi tentang
wujud benda dengan
menggunakan pendekatan dan
metode ceramah.
Setiap Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya tentang materi
25’
yang belum dikuasai.
Kegiatan kelompok
Guru meminta setiap kelompok
75
untuk memnbuat soal berupa soal 5’
esay sebanyak 5 soal
Diskusi kelompok.
Soal yang telah dibuat oleh tiap
kelompok akan di tukar pada
kelompok lain secara heterogen
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan Waktu
Pembukaan Membuka kegiatan
pembelajaran dengan berdoa
dan mengabsen
Siswa dijelaskan tujuan 10’
pembelajaran yang ingin
76
dicapai dengan
Siswa dijelaskan langkah-
langkah pembelajaran yang
akan dilakukan melalui
Kegiatan inti Meninjau Materi Sebelumnya
Sebagian siswa ditunjuk untuk
mempresentasikan hasil diskusi 40’
tugas pada materi sebelumnya
Siswa diberikan pertanyaan secara
menyebar tentang materi
sebelumnya
Evaluasi (kuis)
Siswa di hadapakan pada lembar
soal soal yang akan di jawab
bergantian sesuai giliran
Mengecek dan menilai kelayakan 30’
hasil jawaban masing-masing
kelompok dan memberikan
komentar.
Tahap penghargaan
Guru memberikan penghargaan
pada kelompok dengan skor
terbaik
10’
Penutup Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil
pembelajaran. 10`
Mengakhiri pembelajaran
dengan doa bersama.
Mengucapkan salam.
Jumlah 90`
77
3. ALAT, MEDIA , DAN SUMBER BELAJAR.
a. Alat dalam pembelajaran ini antara lain:
1. Buku
2. Bolpoint
a. Media yang digunakan antara lain:
1. Lembar kegiatan Siswa
b. Sumber belajar:
Sumber belajar seperti:
1. Buku tema 2 bermain dilingkunganku untuk sd/mi kelas 2 penyusun tri yulia
nurhalimah kurikulum 2013 ED 31A
2. Informasi dari media sosial dan media cetak.
3. Artikel
4. PENILAIAN
Teknik penilaian dalam pembelajaran ini berupa penilaian diskusi
kelompok dan penilaian individu. Penilaian pengamatan kegiatan kelompok
dengan menggunakan pedoman lembar penilaian hasil belajar dari kegiatan
kelompok. Kemudian penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan
pedoman penilaian berdasarkan indikator hasil belajar.
1. Lembar penilaian diskusi kelompok
Aspek
Keaktifan Kerjasama Kesesuaian hasil
No Nama dalam diskusi Jumlah
Nilai
Kel Siswa kelompok berdasarkan Skor
indikator Hasil
Beajar
78
Keterangan:
Tiap aspek memiliki rentangan point 1-5, dengan jumlah skor maksimum 15 point.
Penentuan nilai :
Point Ket
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
100
1 Essay
79
Lampiran 11
Lampiran 12
80
DAFTAR NILAI KELAS II SIKLUS I DAN SIKLUS II
Lampiran 13
81
82
83
84
85
86
87
88
Lampiran 14
89
90
91
92
93
94
95
96
Lampiran 15
97
Gambar 7: pembagian kelompok gambar 8: presentasi guru
Gambar 10: pembagian lks individu gambar 11:arahan mengerjakan lks individu
98
Gambar 12: proses mengerjakan lks individu Gambar 13: pemberi penghargaan
99
Gambar 15: observasi awal gambar 16: surat izin penelitian
100
Gambar 19: observasi awal pada siswa
101
RIWAYAT HIDUP
102