Anda di halaman 1dari 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS V SDIT BINA INSANI
( Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SDIT Bina Insani Kelas V Semester
II Serang-Banten )

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Islam

Oleh
Mutmainah
NIM 108018300021

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group


Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa
Kelas V SDIT Bina Insani disusun oleh Mutmainah, NIM. 108018300021,
Jurusan Kependidikan Islam Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Mei 2013

Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Otong Suhyanto, M.Si. Dra. Afidah Masud


NIP.19681104 199903 1 001 NIP. 19610926 198603 2 004
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Mutmainah
NIM : 108018300021
Jurusan : Kependidikan Islam/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Angkatan Tahun : 2008
Alamat : Kp. Ciwulung Ds. Kemanisan Rt/Rw 06/02 Kec.Tirtayasa
Kab. Serang-Banten 42193

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SDIT Bina Insani adalah benar hasil karya sendiri
dibawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing I : Otong Suhyanto, M.Si.

NIP : 19681104 199903 1 001

Nama Pembimbing II : Dra. Afidah Masud

NIP : 19610926 198603 2 004

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, Mei 2013
Yang Menyatakan,

Mutmainah
ABSTRAK
MUTMAINAH (108018300021), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SDIT Bina Insani.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika


siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) di
kelas V-D SDIT Bina Insani Serang tahun pelajaran 2012-2013. Subjek penelitian
terdiri dari 27 siswa kelas V-D yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang
perempuan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas kolaboratif dimana peneliti berkolaborasi dengan guru
matematika kelas V SDIT Bina Insani sebagai observer dan kolaborator.
Penelitian diadakan sebanyak dua siklus. Satu siklus terdiri 5 pertemuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, penyebaran skala motivasi, tes,
wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan peneliti.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar
matematika siswa. Persentase kategori tinggi pada siklus I sebesar 11,11%
sedangkan kategori tinggi pada siklus II sebesar 66,67%. Peningkatan ini disertai
dengan peningkatan hasil belajar matematika siswa. Hasil tes menunjukan siswa
telah berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sesuai
dengan intervensi tindakan yang diharapkan yaitu 75. KKM dalam pelajaran
matematika adalah 75. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase skor
rata-rata nilai yang mencapai KKM yaitu siklus I sebesar 74,07% sedangkan
siklus II 92,95%. Kesimpulannya bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa
dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan hasil belajar matematika
siswa.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan
Motivasi Belajar

i
ABSTRACT

MUTMAINAH (108018300021), the application of the Cooperative Learning


Model of type Group Investigation (GI) to increase the motivation of Learning
Mathematics Grade V SDIT Bina Insani.

This study aims to improve students' motivation to learn mathematics with


cooperative learning model group investigation (GI) in the class V-D Attack SDIT
Bina Insani 2012-2013 school year. 27 study subjects consisted of VD grade
students consisting of 15 men and 12 women. Method in this research is a
classroom action research (CAR). Classroom action research design used in this
study is a collaborative action research where researchers collaborate with fifth
grade math teacher SDIT Bina Insani as an observer and collaborator. Research
conducted by two cycles. One cycle comprises 5 meeting. Data collection
techniques using observation, motivation scale, tests, interviews, documentation,
and researcher field notes.
These results indicate that there is an increase in students' motivation to
learn mathematics. High percentage category in the first cycle of 11.11% while
the high category on the second cycle of 66.67%. This increase was accompanied
by an increase in students' mathematics learning outcomes. Test results indicate
the student has achieved mastery Minimum Criteria (KKM) in accordance with
the expected intervention action is 75. KKM in math is 75. The improvement can
be seen from the average percentage score values reached KKM is the first cycle
of 74.07% 92.95% while the second cycle. The conclusion that the Cooperative
Learning Model Study Group Investigation (GI) can increase students 'motivation
to learn mathematics in mathematics learning and improve students' mathematics
learning outcomes.

Key Word : Cooperative Learning Model of type Group Investigation (GI) and
Motivation Of Learning

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas V SDIT Bina Insani. Shalawat serta salam penulis curahkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad S.A.W yang telah menjadi uswah
bagi pengikutnya, beserta kepada para keluarga, sahabat, dan kita selaku umatnya.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
pencapaian gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Rifat Syauqi Nawawi, M.A. Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta.
2. Bapak Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phill. Ketua Jurusan Kependidikan
Islam.
3. Bapak Fauzan, M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Bapak Otong Suhyanto, M.Si. dan Ibu Dra. Afidah Masud, dosen
pembimbing skripsi, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing Akademik, terimakasih
atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang
telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan
perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

iii
7. Bapak Fahrudin, S.Pdi. kepala sekolah SDIT Bina Insani Serang yang telah
mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
8. Seluruh Dewan Guru SDIT Bina Insani Serang, terutama Ibu Ani Yuliani,
S.Pd., Ibu Sofi dan Ibu Sodiyah yang telah memberikan masukan dan doa
selama proses penelitian berlangsung.
9. Teristimewa untuk Suamiku Marufudin yang Tersayang dan orang tua
tercinta, H. Mustari dan Hj. Halimah yang selalu mendoakan, memberikan
kasih sayang, semangat dan dukungan, baik moral maupun material yang
tiada henti-hentinya kepada penulis.
10. Keluarga besar Mertuaku H. Masum dan Ibu Hj. Fatimah Serta Kakak-
kakak dan adik-adik penulis yang selalu setia memberikan perhatian,
dukungan dan doanya.
11. Sahabat-sahabat terbaikku, seluruh mahasiswa PGMI angkatan 2008 kelas A
dan B terutama Nida, Liza, Rihlah, Padma, Umai, Ana, Liana, Putri, Janah,
Lusi, Nuy, Ria, Dewi, Pupun, Amel dan Nurmala yang selalu setia
memberikan semangat serta menemani penulis, bersyukur mempunyai teman
seperti kalian.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
berjasa dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas amal baik
semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya, dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya dalam perkembangan bidang pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, Mei 2013


Penulis,

Mutmainah

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. . 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .......................................... . 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian .......................................................... . 4
D. Perumusan Masalah Penelitian ....................................................... . 5
E. Tujuan Hasil Penelitian ................................................................... . 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian .............................................................. . 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL


INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus Masalah .......................................... . 7
1. Pengertian Motivasi Belajar Matematika .................................. . 7
2. Peranan Motivasi ....................................................................... . 8
3. Macam-Macam Motivasi .......................................................... .8
4. Motivasi Belajar ........................................................................ .10
5. Cara Meningkatkan Motivasi .................................................... .13
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) .. .16
1. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 16
2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................... 16
3. Group Investigation (GI)............................................................. 22
C. Penelitian yang Relevan ................................................................ ..24

v
D. Hipotesis Tindakan........................................................................ . 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... . 25
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................... . 25
C. Subjek Penelitian........................................................................... . 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................... . 28
E. Tahapan Intervensi Tindakan ........................................................ . 28
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................. . 29
G. Jenis dan Sumber Data .................................................................. . 30
H. Instrumen Pengumpul Data ........................................................... . 30
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ . 32
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................ . 32
K. Analisis Data dan Interpretasi Data............................................... . 34
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................... . 36

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL


ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................. 37
B. Interpretasi Hasil Analisis Data ...................................................... 65
C. Pembahasan Temuan Penelitian ...................................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika ............... 33
Tabel 4.1 : Persentase Nilai Ulangan Harian Sebelum Penelitian ..................... 38
Tabel 4.2 : Kategorisasi Skala Motivasi Siklus I ............................................... 48
Tabel 4.3 : Persentase Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa
Dengan Tipe Group Investigation (GI) Siklus I .............................. 49
Tabel 4.4 : Persentase Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I ........................ 51
Tabel 4.5 : Kategorisasi Skala Motivasi Siklus II .............................................. 61
Tabel 4.6 : Persentase Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa
Dengan Tipe Group Investigation (GI) Siklus II ........................... 62
Tabel 4.7 : Persentase Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus II ...................... 63
Tabel 4.8 : Persentase Hasil Skala Motivasi Siswa Dalam Belajar Matematika
Pada Siklua I Dan Siklus II ............................................................. 65
Tabel 4.9 : Hasil Analisis Lembar Obsevasi Motivasi Belajar Matematika
SiswaPada Siklus I Dan Siklus II .................................................... 66
Tabel 4.10: Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa ................................... 67

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Siklus Pelaksanaan PTK Model Kemmis Dan Mctaggart ........... 26
Gambar 4.1 : egiatan Kerja Kelompok Pertemuan Pertama ............................... 41
Gambar 4.2 : Perwakilan Kelompok Mempresentasikan Hasil LKK ................. 42
Gambar 4.3 : Kelompok 3 Dan 4 Sedang Mempresentasikan Hasil LKK ......... 43
Gambar 4.4 : Kelompok Yang Rapi Dan Kompak Dalam Mengerjakan LKK . 45
Gambar 4.5 : Kerja Kelompok Sedang Menggambar Jajargenjang Dengan Kertas
Origami .......................................................................................... 47
Gambar 4.6 : Kelompok I Menggambar Jajargenjang Dengan Kertas Origami,
Kelompok 5 Menggambar Jajargenjang Di Papan Tulis Dan
Kelompok 4 Membacakan Hasil Kesimpulan Sifat-sifat Jajargenjang
....................................................................................................... 47
Gambar 4.7 : Suasana Tes Akhir Siklus I ........................................................... 48
Gambar 4.8 : Peneliti Membimbi ng Kelompok 3 Dan 5 Yang Kesulitan Dalam
Mengerjakan LKK ......................................................................... 54
Gambar 4.9 : Kelompok 4 Mempresentasikan Hasil Lembar Kerja Kelompok . 55
Gambar 4.10 : Kelompok 3 Dan 5 Mempresentasikan Hasil LKK secara
Bergabung.................................................................................... 56
Gambar 4.11: Kelompok 3, 2 Dan 1 Yang Rapih Dalam Mengerjakan LKK ... 58
Gambar 4.12: Kelompok 3 Sedang Mempresentasikan LKK Dan Kelompok 5
Sedang Mengerjakan LKK ......................................................... 58
Gambar 4.13: Suasana Kelompok Sedang Mengerjakan LKK ........................... 60
Gambar 4.14: Kelompok 5 Dan 1 Sedang Mempresentasikan Hasil LKK......... 60

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................... 73


Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .................. 82
Lampiran 3 : Lembar Kerja Kelompok (LKK) 1-8 .......................................... 91
Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrument Hasil Belajar Matematika Siklus I ........... 122
Lampiran 5 : Kisi-kisi Instrument Hasil Belajar Matematika Siklus II .......... 126
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Instrument MotivasiBelajar Matematika Sebelum Uji
Validitas ....................................................................................... 133
Lampiran 7 : Angket Motivasi Belajar Matematika Sebelum Uji Validitas .... 136
Lampiran 8 : Kisi-Kisi Instrument MotivasiBelajar Matematika Setelah Uji
Validitas ....................................................................................... 139
Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar Matematika Setelah Uji Validitas ...... 141
Lampiran 10 : Perhitungan Validitas Motivasi ................................................... 143
Lampiran 11 : Catatan Harian Peneliti ............................................................... 145
Lampiran 12 : Pedoman Wawancara .................................................................. 146
Lampiran 13 : Kutipan Hasil Wawancara Sebelum Tindakan ........................... 149
Lampiran 14 : Daftar Nilai Mtematika Kelas V-D Sebelum Penelitian ............ 159
Lampiran 15 : Daftar Nilai Matematika Kelas V-D Tes Akhir Siklus I............ 160
Lampiran 16 : Daftar Nilai Mtematika Kelas V-D Tes Akhir Siklus II ............. 161
Lampiran 17 : Daftar Nilai Mtematika Kelas V-D Siklus I Dan Siklus II ......... 162
Lampiran 18 : Lembar Pembagian Kelompok Belajar Siklus I.......................... 163
Lampiran 19 : Lembar Pembagian Kelompok Belajar Siklus I.......................... 164
Lampiran 20 : Uji Referensi ................................................................................ 165
Lampiran 21 : Panduan Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................ 168
Lampiran 22: Permohonan Surat Bimbingan Skiripsi ....................................... 169
Lampiran 23 : Surat Bimbingan Skiripsi ............................................................ 170
Lampiran 24 : Surat Permohonan Izin Observasi ............................................... 171
Lampiran 25: Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 172
Lampiran 26 : Surat Keterangan Penelitian SDIT Bina Insani........................... 173

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan sangat bermanfaat
dalam segala bentuk peradaban dan kegiatan manusia. Karena dengan
pendidikan, akan tercipta manusia yang berbudi pekerti, memiliki keterampilan
dan juga rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya termasuk
terhadap bangsa dan Negara. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 1
menjelaskan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.1

Di setiap sekolah, proses pembelajaran meliputi berbagai bidang ilmu


pengetahuan diantaranya ilmu-ilmu science, sosial dan bahasa. Ada sebuah
bidang keilmuan yang menjadi jembatan dari berbagai ilmu pengetahuan, yaitu
matematika. Matematika merupakan pelajaran yang dipelajari dari Taman
Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi, hal ini menunjukkan betapa
pentingnya matematika dalam kehidupan. Ilmu matematika itu sendiri dapat
diterapkan dari hal yang paling sederhana seperti perhitungan jual beli sampai
kepada hal yang bersifat kompleks seperti penggunaan program komputer.
Mengingat betapa pentingnya ilmu ini, maka sudah seharusnya para peserta
didik dapat menguasai bidang ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Pelajaran matematika pada tingkat SD, memegang peranan penting bagi
penguasaan materi matematika pada jenjang berikutnya. Adapun salah satu
tujuan Mata pelajaran matematika yaitu agar peserta didik memilik sikap

1
UU Tentang Sisdiknas 2003 (Bandung : Citra Umbara, 2003) h. 5.

1
2

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin


tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.2
Fenomena yang terjadi di kalangan siswa bahwa pelajaran matematika
adalah satu pelajaran yang sulit dan dibenci, membuat bosan bagi siswa.
Pelajaran matematika yang kadang terlalu banyak perhitungan menyebabkan
banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, membuat siswa
semakin malas, dan tidak berminat untuk belajar matematika. Jika keadaan ini
berlanjut terus menerus dalam waktu yang panjang, maka tentu saja akan
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar di sekolah, yang diantaranya dapat adalah faktor internal dan faktor
eksternal siswa. Faktor internal meliputi faktor dalam diri siswa seperti:
kemampuan siswa, bakat, minat, perhatian, motivasi, sikap, cara belajar, dan
lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor dari luar siswa seperti:
kemampuan guru, suasana belajar, fasilitas belajar, metode pembelajaran yang
digunakan didalam kelas masih bersifat klasikal, media pembelajaran yang
digunakan, lingkungan sekolah, dan lain-lain. 3
Diantara faktor internal siswa, motivasi merupakan salah satu faktor yang
memepengaruhi keberhasilan siswa seperti yang diungkapkan sadirman bahwa
seseorang itu akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar, bila dalam
dirinya terdapat keinginan untuk belajar.4 Ini berarti bahwa motivasi memiliki
pengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil yang optimal,
sebaliknya rendahnya motivasi siswa dalam belajar akan rendah pula hasil
belajar yang dicapai.
Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa motivasi siswa masih
rendah di sebabkan model pembelajaran matematika yang dipelajari siswa

2
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar Kompentensi (SK) dan Kompentensi Dasar (KD),
Mata Pelajaran Matematika SD/MI Permenag nomor 2, 2008.
3
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
h.54
4
Sadirman A. M, Iteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h.40
3

masih bersifat konvesional. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran


yang biasa dilakukan oleh para guru dimana guru mengajar secara klasikal,
seperti belum terdapat kegiatan kerja kelompok pada siswa. Hal tersebut dapat
menimbulkan kesulitan siswa dalam mengerti dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa
dalam proses pembelajaran. Selain itu, dominasi guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang kurang memberikan kesempatan siswa untuk
mengajukan pertanyaan, dan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dengan model dan metode yang baru sehingga
membuat siswa menjadi pasif.
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif. Selama belajar
kooperatif, siswa akan memeiliki ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama
dengan baik didalam kelompoknya, seperti keterampilan menjadi pendengar
aktif, keterampilan memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan
baik, berdiskusi dan lain sebagainnya.
Terkait dengan berbagai variasi dalam model pembelajaran kooperatif,
penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
(investigasi kelompok). Model pembelajaran tipe group investigation
merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang menekankan proyek
investigasi kelompok, dimana siswa akan diberi proyek investigasi terkait
dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi pokok yang diberikan.
Model pembelajaran ini dilakukan dengan 6 tahap, yaitu: seleksi topik,
merencanakan kerjasama, implementasi, analisis dan sistesis, penyajian hasil
akhir dan evaluasi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS V SDIT BINA INSANI
4

B. Identifikasi Area dan Fokus Yang Diteliti


Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Pelajaran matematika menjadi suatu pelajaran yang dibenci siswa
2. Kurangnya pemberian motivasi oleh guru
3. Model pembelajaran matematika yang digunakan guru masih bersifat
klasikal.
4. Motivasi belajar siswa rendah.

C. Pembatasan Fokus Penelitian


Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi
permasalahan skripsi ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation
2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar intrinsik maupun
ekstrinsik siswa setelah diberi perlakuan model pembelajaran tipe Group
Investigation (GI).
3. Indikator Motivasi yang diamati yaitu:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik, tekun menghadapi tugas,
ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat, senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal, serta adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar.
4. Motivasi belajar matematika siswa pada kategori tinggi mencapai lebih
dari atau sama dengan 65%.
5

D. Perumusan Masalah Penelitian


Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini maka penulis mencoba
merumuskan masalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)
dalam meningkatkan motivasi belajar matematika siswa?
2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas V SDIT Bina
Insani dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI)
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V
SDIT Bina Insani dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI).

F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat bagi guru
Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu
alternatif teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa
serta terinspirasi untuk mencari tahu model dan metode lain yang dapat
mempermudah pembelajaran matematika.
b. Manfaat bagi sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam rangka perbaikan mutu
pendidikan sehingga diharapkan lulusan yang akan mendatang menjadi
lebih baik
c. Manfaat bagi peneliti
Memperluas wawasan dan pengalaman peneliti tentang penggunaan model
dan metode alternatif dalam pembelajaran matematika
6

d. Manfaat bagi pembaca


Sebagai bahan informasi untuk membuka wawasan tentang penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti


1. Pengertian Motivasi Belajar Matematika
Kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk sesuatu. Motif sapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif.1

Ada pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami


motivasi, ialah (1) motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan
tentang proses ini dapat membantu guru menjelaskan tingkah laku yang diamati
dan meramalkan tingkah laku orang lain, (2) menentukan karakteristik proses
ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk-petunjuk
tersebut dapat dipercaya apabila tampak kegunaannya untuk meramalkan dan
menjelaskan tingkah laku lainnya.

Menurut Mc. Donald (1959) yang dikutip dari Oemar Hamalik dalam buku
kurikulum dan pembelajaran merumuskan, bahwa Motivation is an energy
change within the person characterized by affective arousal and anticipatory
goal reaction, yang diartikan, bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang
saling berkaitan, ialah sebagai berikut:2

1
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, 2011, (Jakarta: PT Raja grafindo
Persada), edisi 1, cet. 19, hal. 73.
2
Ibid., h. 106.

7
8

a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.


b. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (affective arousal). Mula-
mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana
emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang
bermotivasi memberikan respons-respons ke arah suatu tujuan tertentu.
2. Peranan Motivasi
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan prilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan
penting dari motivasi dalam belajar, antara lain:3
a. Peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan termotivasi bila sudah mengetahui makna
dari apa yang ia pelajari
c. Peran motivasi dapat menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan
memperoleh hasil yang baik. Motivasi menyebabkan seseorang tekun
belajar, tidak mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.

3. Macam-macam Motivasi
Pendapat mengenai klasifikasi motif menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Woodwort dan Marquis yang dikutif dari Hamzah B. Uno, motif
itu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

3
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Di Bidang Pendidikan),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 27-28.
9

1) Kebutuhan-kebutuhan organik, yang meliputi: kebutuhan untuk minum,


makan, bernafas, seksual, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat
2) Motif darurat yang mencakup: dorongan untuk menyelamatkan diri,
untuk membalas, untuk berusaha, dan untuk memburu.
3) Motif-motif objektif, yang mencakup: kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, untuk melakukan manipulasi, dan untuk menaruh minat.
b. Penggolongan lain didasarkan atas terbentuknya motif-motif itu.
Berdasarkan atas hal ini dapat dibedakan adanya dua macam motif, yaitu:
1) Motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa
dipelajari, seperti: dorongan untuk makan, minum, bergerak dan
beristirahat, dan dorongan seksual
2) Motif yang dipelajari,yaitu motif yang timbul karena dipelajari, seperti:
dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, dan dorongan
untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat.
c. Berdasarkan atas jalarannya, maka orang membedakan adanya dua macam
motif, yaitu:
1) Motif ekstrinsik, yaitu motif yang fungsinya karena adanya perangsang
dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberitahu bahwa sebantar
lagi akan ada ujian.
2) Motif instrinsik, yaitu motif yang fungsinya tidak usah dirangsang dari
luar. Memang ada dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu.
d. Ada juga ahli yang menggolongkan motif itu menjadi dua macam atas dasar
isi atau persangkutpautannya, yaitu:
1) Motif jasmaniah, seperti: reflex, instink, otomatisme, nafsu, dan hasrat.
2) Motif rohaniah, yaitu kemauan. Kemauan itu terbentuk melalui empat
momen, seperti momen timbulnya alas an-alasan, momen pilih, momen
putusan, dan momen terbentuknya kemauan.4
e. Motivasi menurut Frandsen, yang terdiri dari cognitive motives, self
expression, self enhancement yang dijelaskan sebagai berikut:

4
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), Ed. 5,
h.70-74.
10

1) Cognitive Motives, menyangkut kepuasan individual yang berada dalam


diri manusia dan berwujud proses dan produk mental.
2) Self Expression, adalah penampilan diri yang mampu membuat sesuatu.
Hal ini diperlukan kreatifitas dan imajinasi.
3) Self Enhancement, adalah motivasi melalui aktualisasi diri dan
pengembangan kompetensi guna untuk meningkatkan kemajuan diri
seseorang.5
4. Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan akan cita-cita. Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua
faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang
berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini
mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:6
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

5
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: KIZI
BROTHERS, 2008), cet. 2, h. 43-44.
6
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), edisi
1, cet. 3, hal. 23.
11

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan


seseorang siswa dapat belajar dengan baik
Menurut Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:7
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama. Tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3) Menunjukan minat
4) Lebih senang bekerja mandiri
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Adapun teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran menurut
Hamzah B Uno dalam bukunya Teori Motivasi dan Pengukurannyasebagai
berikut:8
a) Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap
perilaku yang baik atau hasil kerja atau hasil belajar siswa yang baik
merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif
belajar siswa kepada hasil belajar yang baik.
b) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan pengetahuan
atas hasil pekerjaan merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar
siswa.
c) Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan daya untuk
meningkatkan motif belajar siswa.
d) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Dalam upaya itu pun,
guru sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa.

7
Sardiman A. M, Op.cit., h.83.
8
Ibid., h. 34.
12

e) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Hal ini
memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar yang
memungkinkan siswa bersemangat untuk belajar selanjutnya.
f) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.
Sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterima dan diingat lebih mudah.
Jadi, gunakanlah hal-hal yan telah diketahui siswa sebagai wahana untuk
menjelaskan sesuatu yang baru atau belum dipahami oleh siswa.
g) Menggunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
konsep dan prinsip yang telah dipahami. Sesuatu yang unik, tak terduga
dan aneh lebih dikenang oleh siswa daripada sesuatu yang biasa-biasa saja.
h) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya. Dengan jalan itu, selain siswa belajar dengan menggunakan
hal-hal yang telah dikenalnya, dia juga dapat menguatkan pemahaman atau
pengetahuannya tentang hal-hal yang telah dipelajarinya.
i) Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya untuk
menerapkan sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang sedang
dipelajarimelalui tindakan langsung. Baik simulasi maupun permainan
merupakan proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang sangat
menarik menyababkan proses belajar menjadi bermakna secara afektif atau
emosional bagi siswa. Sesuatu yang bermakna akan diingat, dipahami atau
dihargai.
j) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya
di depan umum. Hal itu akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai oleh
umum. Pada gilirannya suasana tersebut akan meningkatkan motif belajar
siswa.
k) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar. hal-hal positif dari keterlibatan siswa dalam belajar
hendaknya ditekankan, sedangkan hal-hal yang berdampak negatif
semuanya dikurangi.
l) Memahami iklim sosial dalam sekolah. Pemahaman iklim dan suasana
sekolah merupakan pendorong kemudahan berbuat bagi siswa. Dengan
13

pemahaman itu, siswa mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam


mengatasi masalah atau kesulitan.
m) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. Guru semuanya memahami
secara tepat bilamana dia harus menggunakan berbagai manifestasi
kewibawaannya pada siswa untuk meningkatkan motif belajarnya.
5. Cara meningkatkan motivasi belajar
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan, mengingat pentingnya motivasi bagi
siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa-siswanya. Menciptakan kondisi-kondisi tertentu dapat
membangkitkan motivasi belajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu sebagai berikut:9
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa yang belajar, yang utama untuk mencapai nilai yang baik. Biasanya
siswa mengejar nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka atau nilai
yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan
tersebut.
c. Persaingan atau kompetisi
Persaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Keterlibatan diri
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

9
Sardiman. A.M., Op. cit., h. 92-95.
14

cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk


mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu
juga untuk siswa. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena
harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh
karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus
meningkat.
g. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan merupakan motivasi
yang baik. Supaya pujian merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.
Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara
tepat bisa menjadi alat motivasi.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu tanpa
maksud. Pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga
hasilnya akan lebih baik. Cara menumbuhkan hasrat untuk belajar adalah
guru memberi tugas, sehingga ada maksud untuk siswa mau belajar dan
guru memberikan informasi kepada siswa bahwa belajar dapat memberikan
ilmu dan pengetahuan, contohnya dalam belajar kimia, kita bisa
mengetahui senyawa-senyawa yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya minyak bumi, lilin, elpiji dan lain sebagainya.
15

j. Minat Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan


minat. Sehingga minat merupakan alat motivasi. Minat dapat dibangkitkan
dengan cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam metode mengajar
Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa menurut
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno dalam bukunya strategi belajar
mengajar. Yakni:10
a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai tujuan yang akan dicapainya kepada siswa. Makin
jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam melaksanakan kegiatan.
b. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada peserta
didik.
c. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
d. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun
komunal (kelompok)
e. Menggunakan metode yang bervariasi
f. Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Adapun indikator motivasi yang diukur pada penelitian ini yaitu : Adanya
hasrat dan keinginan berhasil, tekun menghadapi tugas, Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, Adanya harapan dan cita-cita masa depan, Tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, Lebih senang bekerja mandiri,
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, Adanya lingkungan belajar yang

10
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Strategi mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: Refika
ADITAMA, 2009), Cet. I, h. 20-21.
16

kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik,


menunjukan minat, dan Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Ivestigation (GI)
1. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar anak
dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar
bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.11
Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya kurikulum dan
pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam
system pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi,
slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
ruangan kelas, perlengkapan, audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi
jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan
sebagainya.12
2. Pengertian model pembelajaran kooperatif
Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lain. Sedangkan pembelajaran kooperatif artinya belajar
bersama-sama, saling membantu satu sama lain dalam belajar dan memastikan
bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang
ditentukan sebelumnya.13
Model pembelajaran Cooperatif Learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran

11
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h. 17.
12
Oemar Hamalik, Kurikulum & Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 57.
13
Erna Suwangsih & Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung : UPI PRESS,
2006), h. 160.
17

Cooveratif Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok


yang terstruktur. yang termasuk didalam struktur ini adalah lima unsur pokok
(Johnson, 1993:81) yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab
individual, interaksi personal dan keahlian bekerja sama.14

Slavin (1995) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu


model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 samapai 6
orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, sedangkan
keberhasilan pembelajaran kooperatif tergantung dari kemampuan dan aktivitas
anggota kelompok, baik secara individual, maupun secara kelompok. Ini berarti
bahwa pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap
atau perilaku berfikir bersama dalam kerja, atau membantu antara sesama
dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota itu sendiri.15
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan syitem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai
enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin, rasa tau suku yang berbeda (heterogen). System penilaian dilakukan
terhadap kelompok. Setiap kelompok akan mendapat penghargaan (reward),
jika kelompok mampu menunjukan prestasi yang di persyaratkan. Dengan
demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. 16
a. Ciri-ciri Model pembelajaran kooperatif
Menurut Ong Eng Tek (1996:10) dan Brophy dan Alleman (1996:143).
Ada lima unsur dasar yang menjadi ciri pembelajaran kooperatif, yakni:17
1) Saling ketergantungan yang positif

14
Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran,
(Jakarta:Prestasi Pustaka, 2010), h, 90.
15
Suwangsih & Tiurlina, Op. cit., h. 160
16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2011), Ed. I. Cet. 8. H. 242
17
Suwangsih & Tiurlina,op. cit., h. 161.
18

Ketergantungan yang positif, adalah perasaan di antara anggota


kelompok di mana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang
lain pula atau sebaliknya. Untuk menciptakan suasana tersebut, struktur
kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa
untuk belajar mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam
penguasaan dan kemampuan memahami bahan pelajaran.
2) Akunbilitas individu
Pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran yang berhubungan
dengan peningkatan kemampuan akademik bertujuan agar setiap anggota
kelompok lebih berhasil dalam belajardibandingkan dengan belajar sendiri.
Sebagai kosekuensinya, setiap anggota kelompok harus diberi tanggung
jawab secara individual untuk mengerjakan bagian tugasnya sendiri dan
mengetahui apa yang telah ditargetkan dan apa yang harus dipelajari.
3) Interaksi tatap muka
Ketergantungan yang positif dalam pembelajaran kooperatif akan
memotivasi para siswa untuk bertanggung jawab terhadap keberhasilan
temannya. Kemampuan untuk saling mempengaruhi dalam membuat alas
an dan kesimpulan antar siswa dengan siswa lainnya atau social modeling,
dan dukungan social dari guru dapat diciptakan melalui pembentukan
struktur kelompok dalam tatap muka.
Interaksi tatap muka selain memberikan informasi yang penting bagi
performansi setiap siswa juga akan meningkatkan saling mengetahui
keberhasilannya dalam bidang akademik, masing-masing siswa. Cara ini
mendukung dan memperkuat makna ketergantungan yang positif dan
mempermudah siswa untuk mempromosikan keberhasilan siswa lainnya
sebagai keberhasilan kelompoknya.
4) Keterampilan sosial
Penguasaan dalam pembelajaran kooperatif perlu dimiliki oleh para
siswa terutama pada waktu menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Juga
dalam pembelajaran kooperatif para siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan interaksi, seperti: mengajukan pendapat, mendengarkan opini
19

teman, menampilkan kepemimpinan, kompromi, negosiasi, dan klarifikasi


secara teratur untuk menyelesaikan tuga-tugasnya. Kemampuan tersebut
tentunya memerlukan proses karena siswa baru saja ditempatkan dalam
kelompok yang bersifat heterogen. Oleh karena itu untuk memenuhi
persyaratan tersebut guru perlu menjelaskan dan mempraktekan tingkah
laku dan sikap-sikap yang diharapkan untuk dilakukan.
5) Proses kelompok
Proses kelompok dalam pembelajaran kooperatif akan terjadi ketika
anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan
dan memelihara kerja sama yang efektif. Dalam proses kelompok, para
siswa perlu mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan
efektifitas kerja sama yang telah dilakukan. Untuk memperoleh hal
tersebut, para siswa perlu mengadakan refleksi secara sistematis tentang
bagaimana mereka telah bekerja sama sebagai satu tim, terutama dalam hal
: seberapa baik tingkat pencapaian tujuan kelompok, bagaimana mereka
saling membatu satu sam lain, bagaimana mereka bersikap dan bertingkah
laku positif untuk memungkinkan setiap individu dan kelompok secara
keseluruhan menjadi berhasil, dan apa yang mereka butuhkan untuk
melakukan tugas-tugas mendatang supaya lebih berhasil. Pencapaian hal
tersebut, guru harus mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap
hasil pekerjaan siswa dan aktifitas mereka pada waktu bekerja.
Selanjutnya, Slavin (1995:78), mengemukakan aturan yang harus
diperhatikan oleh setiap kelompok demi keberhasilan kelompok adalah:
1) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi
ajar.
2) Tidak seorangpun dari anggota kelompok yang berhenti dalam kegiatan
belajar sebelum anggota kelompok menguasai materi ajar
3) Jika ada anggota kelompok yang belum mengerti tentang materi ajar, ia
harus meminta anggota lainnya untuk member penjelasan sebelum
bertanya kepada guru, jika teman sekelompok sudah tidak mampu
menjelaskan barulah ia dapat bertanya kepada guru.
20

4) Anggota kelompok berbicara secara wajar dan tidak dengan suara keras.
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran (Cooperatif Learning) dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang
dirangkum oleh Ibrahim. (dalam Suyitno.2009:9), yaitu:18
1) Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan
social, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas hasil belajar
akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini
unggul dalam membantu sisiwa memahami konsep-konsep sulit. Para
pengembang model ini telah menunjukan bahwa model struktur
penghargaan kooperatif telah meningkatkan nilai atau hasil belajar
akademik siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang
berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat
memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun
kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas
akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan
secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,
kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran
kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas
akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar
saling menghargai terhadap perbedaan individu satu sama lain.
3) Pengembangan ketrampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

18
Amri & Ahmadi, op. cit., h, 93.
21

keerampilan social, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak
anak muda masih dalam pengembangan keterampilan social.
c. Kelemahan dan Keunggulan Pembelajaran Kooperatif
Keunggulan dari strategi pembelajaran kooperatif adalah:19
1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana yang menyenangkan
2) Optimalisasi partisipasi siswa
3) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi
dengan pasangan dengan sesame siswa dalam suasana gotong royong
dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi
4) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagai
dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur
5) Meningkatkan penerimaan
6) Meningkatkan hubungan positif
7) Motivasi instrinsik makin besar
8) Percaya diri yang tinggi
9) Prilaku dalam tugas lebih
10) Sikap yang baik terhadap guru dan sekolah
11) Siswa bertanggung jawab dengan belajar
12) Siswa mengartikan apanya kognitif kepada yang dikatakan siswa
untuk peer mereka
13) Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif mereka mengorganisasi
pikirannya untuk dijelaskan ide pada teman-teman sekelas mereka.
Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif ini adalah:
1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah
1) Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai
tanpa memiliki pemahaman yang memadai

19
Masitoh & Dewi, op. cit., h. 248-249.
22

2) Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang


berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.
3. Group Investigation (GI)
a. Pengertian Group Investigation (GI)
Dalam Group Investigation (GI), siswa diberi control dan pilihan penuh
untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. Pertama-
tama, siswa-siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-
masing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda.20
Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan
informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana
menelitinya, dan bagaimana menyajikan hasil penelitiannya di depan kelas,
semua anggota harus turut andil dalam menentukan topik penelitian apa
yang mereka ambil mereka pula yang memeutuskan sendiri pembagian
kerjanya. Selama proses penelitian atau Investigasi ini mereka, mereka akan
terlibat dalam aktivitas-aktivitas berpikir tingkat tinggi, seperti membuat
sintesis, ringkasan, hipotesis, kesimpulan, dan menyajikan laporan akhir.21
b. Tipe Group Investigation (GI)
Langkah-langkah model ini adalah:22
1) Kemukakan masalah/pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
2) Kegiatan kelompok kooperatif untuk menjawab masalah (pengamatan
lebih lanjut atau eksperimen)
3) Melaporkan hasil kegiatan kelompok berupa produk atau presentasi
4) Penghargaan kelompok.
Sharan dkk (1984) telah menetapkan enam kelompok tahap investigasi
kelompok seperti berikut ini:
1) Pemilihan topik

20
Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan,
,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), h. 123.
21
Ibid., h. 124.
22
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam
Impelementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h. 272-273.
23

Siswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum


yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan
menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-
kelompokyang berorientasi tugas.
2) Perencanaan Kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan
tujuan khusus untuk yang konsisiten dengan subtopik yang telah dipilih
pada tahap pertama.
3) Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam
tahap kedua kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam
aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa
kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar
sekolah.
4) Analisis dan Sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh pada
tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas
dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas.
5) Presentasi Hasil Final
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya
dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar siswa
yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan merka dan
memperoleh perspektif luas pada topik itu.
6) Evaluasi
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari
topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok
terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan
dapat berupa penilaian individual atau kelompok.
24

C. Hasil Penelitian Yang Relevan


1. Eva Masfufah Dalam skripsinya yang berjudul Upaya meningkatkan
kemampuan koneksi matematika siswa dengan menggunakan model
Investigasi (Penelitian Tindakan Kelas pada SMAN 1 Mauk). Memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
Hasil penelitian menjelaskan bahwasanya Setelah diterapkannya
pembelajaran matematika dengan menggunakan model investigasi diketahui
bahwa kemampuan koneksi matematika siswa mengalami peningkatan, baik
pada koneksi internal maupun pada koneksi eksternal. Selain itu tanggapan
siswa terhadap pembelajaran ini pada umumnya positif. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model investigasi
dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa kelas X. 1 SMAN
1 Mauk.
2. Ina Sakinah dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Metode Mathmagic
untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa sekolah Dasar
(Penelitian Tindakan Kelas di SD Islam As-Syafiiyah Jakarta. Memberikan
kesimpulan bahwasannya hasil penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan
motivasi siswa dalam belajar matematika terlihat rata-rata persentase aktivitas
siswa pada siklus I sebesar 67,48%, siklus II sebesar 73,26%, dan siklus III
sebesar 77,23%. Peningkatan ini disertai dengan peningkatan hasil belajar
siswa.
3. Penelitian saya yang berjudul Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika
siswa kelas V SDIT Bina Insani" dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)
D. Hipotesis Tindakan
Apabila diterapkan Model pembelajaran kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) maka motivasi belajar matematika siswa kelas V SDIT Bina
Insani akan meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V semester II SDIT Bina Insani
2.Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan April 2013

B. Metode penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode yang akan di gunakan dari penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian
Tindakan Kelas adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang
terlibat di dalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan
menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan
di berbagai aspek pembelajaran. dengan kata lain, PTK adalah pencermatan
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri malalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil
belajar peserta didik terus meningkat.1 Metode penelitian kelas ini dilakukan
pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
siklus, Siklus akan berhenti, jika target yang diinginkan sudah tercapai.
dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:
Adapun proses penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan
adalah desain PTK model Kemis dan Mc.Taggart digambarkan sebagai
berikut:2

1
Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas , (jogjakarta: DIVA Press, 2011), cet. III, h. 22
2
Wijaya Kusumah&Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT
Indeks, 2009),cet ke- 3, hal 20-21.

25
26

Gambar 3
Siklus Pelaksanaan PTK (Model Kemmis & Mctaggart)

1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Siklus I direncanakan berlangsung lima kali pertemuan. Pada
pertemuan pertama sampai keempat pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)
Pada pertemuan terakhir akan diadakan Pemberian angket motivasi dan tes
akhir siklus I pada tiap siswa. adapun kegiatan peneliti pada tahap ini
adalah:
1). Membuat rencana pembelajaran (RPP) siklus I dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) yaitu
kerja kelompok untuk menyelidiki tentang sifat-sifat bangun datar
segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang dan trapesium.
2). Peneliti melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk pembuatan
RPP.
3). Membuat lembar kerja kelompok
4). Membuat lembar angket motivasi, lembar observasi serta pedoman
wawancara siswa
5). Membuat lembar catatan harian
6). Membuat soal tes akhir siklus I
7). Menyiapkan alat dokumentasi
27

b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi


Pada siklus I akan dilaksanakan kegiatan proses belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Group Investigasi (GI), membentuk
kerja kelompok siswa secara acak, setiap pertemuan peneliti memberikan
LKK ke setiap kelompok untuk menginvestigasi tentang sifat-sifat bangun
datar, pemberian lembar angket motivasi dan tes akhir siklus I pada setiap
siswa, observasi terhadap siswa, mencatat semua hal yang terjadi selama
proses pembelajaran, melihat dan mengamati sejauh mana dampak dari
group investigation (GI) dalam meningkatkan motivasi siswa oleh
observer dan wawancara terhadap siswa.
c. Tahap Refleksi
Bersama observer peneliti berdiskusi tentang kelebihan dan
kekurangan hasil dari pengamatan dan observasi untuk menentukan
keberhasilan atau ketidak berhasilan dari pelaksanaan tersebut. Jika belum
berhasil maka dilanjutkan pada siklus II

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Siklus II direncanakan berlangsung lima kali pertemuan. Pada pertemuan
pertama sampai keempat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Pada
pertemuan terakhir akan dilakukan pemberian angket motivasi dan tes akhir
siklus II pada tiap siswa . Adapun kegiatan peneliti pada tahap ini adalah :
1) Membuat rencana pembelajaran (RPP) siklus I dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation yaitu kerja
kelompok untuk menyelidiki sifat-sifat bangun datar belah ketupat,
layang-layang, bangun ruang kerucut, tabung, prisma dan limas.
2) Peneliti melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk pembuatan
RPP.
3) Membuat lembar kerja kelompok, media pembelajaran dan
mempersiapkan team kelompok baru
28

4) Membuat lembar observasi serta pedoman wawancara siswa


5) Membuat lembar catatan harian
6) Membuat soal tes akhir siklus II
7) Menyiapkan alat dokumentasi
8) Membuat angket siswa akhir siklus II
b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi
Pada siklus II akan dilaksanakan kegiatan proses belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI),
pemberian angket motivasi dan tes akhir siklus pada setiap siswa, observasi
serta mengamati terhadap proses pembelajaran oleh peneliti, wawancara dan
mencatat hal-hal yang penting yang terjadi dikelas.
c. Tahap Refleksi
Setelah proses pelaksanaan dan observasi selesai dengan tujuan
penelitian telah tercapai dilihat dari tindakan pada siklus II. Peneliti
berkolaborasi dengan guru kelas untuk merencakanan dan membuat
kesimpulan dari penelitian, dan apabila sebaliknya maka siklus berikutnya
diberikan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud mengarah pada objek yang menjadikan
sasaran penelitian ini, subjek penelitian ini adalah siswa kelas V-D SDIT Bina
Insani Serang yang terdiri dari 27 siswa, 15 Laki-laki dan 12 perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana
kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan,
mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti dibantu guru bidang studi matematika kelas V yang
membantu peneliti dalam melakukakan pengamatan.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Prosedur penelitian ini merupakan merupakan siklus yang dilakasanakan
sesuai perencanaan tindakan. Penelitian ini memerlukan observasi awal untuk
mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar matematika siswa dan
29

observasi awal sebagai upaya untuk menemukan fakta-fakta yang dapat digunakan
untuk melengkapi kajian teori yang ada dan untuk menyusun perencanaan
tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan motivasi belajar matematika
siswa.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran dikelas secara
sistematis tanpa mengganggu kegiatan belajar siswa dengan tindakan pengelolaan
kelas melalui tindakan yang telah disusun sebelumnya. Setiap tindakan dalam
penelitian ini, peneliti dan kolaborator akan mengamati reaksi siswa dalam setiap
tindakan pengajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dalam setiap tindakan
biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat
perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai permasalahan
tersebut teratasi. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan diuraikan sebagai berikut:
1. Penelitian Pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan ini peneliti mengamati kondisi pembelajaran matematika
pada kelas V-D SDIT Bina Insani Serang
b. Wawancara dengan guru dan siswa.
Wawancara dilakukan sebelum melakukan tindakan pada siklus I untuk
mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran matematika di kelas V-D SDIT
Bina Insani Serang
Wawancara bertujuan untuk mengetahui kondisi motivasi siswa dalam
belajar matematika.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan


Hasil penelitian yang diharapkan adalah:
1. Penelitian ini akan berakhir apabila motivasi belajar matematika siswa
menunjukan kategori tingkat tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan
65% dari jumlah siswa.
30

2. Tes hasil belajar Matematika yang diberikan setiap akhir siklus


menunjukan bahwa 75% dari jumlah siswa berhasil mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.

G. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa
a. Data Kuantitatif
1) Hasil angket motivasi belajar matematika siswa
2) Hasil panduan lembar observasi motivasi siswa
3) Hasil tes setiap akhir siklus untuk memperoleh gambaran hasil
belajar selama proses pembelajaran.
b. Data Kualitatif
1) Lembar Observasi
2) Data hasil wawancara siswa
3) Catatan lapangan harian peneliti
4) Dokumentasi atau foto
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa SDIT Bina Insani kelas V-
D Semester II, peneliti dan pengamat, pengamat pada penelitian ini adalah
guru yang mengajar bidang studi matematika pada kelas tersebut.
Dokumen yang dapat dijadikan sumber data pada penelitian ini adalah:
Profil Sekolah
Hasil tes setiap akhir siklus
Foto kegiatan pembelajaran
Lembar Kerja Kelompok
H. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
angket motivasi belajar siswa, lembar observasi, pedoman wawancara,lembar
pengamatan motivasi siswa, catatan harian peneliti, dan foto. Berikut
penjelasan masing-masingnya :
31

1. Lembar Angket Motivasi Belajar


Angket Motivasi Belajar disebarkan pada setiap akhir siklus I dan II
kepada siswa kelas V-D SDIT Bina Insani Serang. Angket Motivasi Belajar
ini digunakan untuk memperoleh skor motivasi belajar siswa dan
menempatkan siswa dalam kategori motivasi tinggi, sedang, atau rendah.
Untuk instrumen Angket motivasi belajar siswa, digunakan bentuk
skala likert bersifat langsung dan tertutup. Angket diberikan kepada subjek
dan langsung memilih jawaban yang telah disediakan dalam item
pernyataan. Adapun format respon yang digunakan model skala likert
mempunyai 4 alternatif pilihan jawaban, yakni :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak setuju (TS)
d. Sangat tidak setuju (STS)
2. Lembar Pedoman observasi Motivasi Belajar.
Lembar pedoman observasi motivasi siswa yaitu digunakan untuk
mengetahui tingkat motivasi siswa dalam belajar matematika pada tiap
pertemuan.
3. Wawancara dengan siswa.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
model pembelajaran tipe Group Investigation (GI) pada siklus I dan siklus II
dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara juga digunakan
untuk mengetahui gambaran umum proses pembelajaran dan masalah-
masalah pada tindakan siklus I dan II.
4. Catatan Harian Peneliti.
Catatan harian peneliti digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian
selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan harian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai motivasi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
32

5. Foto.
Foto digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung pada siklus I dan siklus II.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara.
1. Angket : angket disebarkan kepada siswa setiap akhir siklus untuk
mengetahui motivasi belajar siswa
2. Lembar panduan obervasi motivasi siswa:
a. Pengisian lembar observasi untuk siswa dilakukan oleh observer
(peneliti) pada setiap pertemuan.
3. Pedoman wawancara :Peneliti melakukan wawancara kepada siswa pada
observasi awal dan setiap akhir siklus.
4. Tes Hasil Belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus 1 dan siklus II
5. Catatan lapangan peneliti : Pencatatan kejadian-kejadian pada setiap
pertemuan yang dilakukan oleh peneliti.
6. Foto : Pengambilan gambar oleh guru kolaborator dan peneliti pada setiap
pertemuan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi


Dalam menguji keabsahan data penelitian, peneliti menggunakan teknik
triangulasi data. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data
dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data-data itu untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Teknik tringulasi
dilakukan dengan cara:
1. Menggali sumber yang sama dengan menggunakan cara berbeda. Dalam
penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa
dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan mencatat penelitian
lapangan
2. Memeriksa kembali data yang terkumpul, baik tentang kejanggalan,
keaslian, maupun kelengkapannya.
33

3. Mempertimbangkan pendapat ahli guna pengecekan akhir terhadap


kesahihan data dan termasuk mengadakan diskusi dengan dosen-dosen
pembimbing.
Agar diperoleh data yang valid, instrumen angket motivasi belajar
siswa diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitasnya.
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji instrumen angket motivasi agar
mampu mengukur motivasi siswa. Untuk menghitung validitas instrumen
angket motivasi belajar digunakan rumus product moment sebagai berikut:

N XY X Y
rxy
N X 2

X N Y 2 Y
2 2

(Suharsimi Arikunto, 2005: 72)3
Keterangan:
rxy : Angka indeks korelasi

N : Jumlah responden
X : Skor item soal
Y : Skor total
Perhitungan validitas menggunakan program Microsoft Excel. Hasil uji
validitas angket motivasi belajar adalah dari 28 item pernyataan terdapat 15
item yang tidak valid yaitu nomor 3, 5, 7, 8, 26, 9, 11, 19, 17,13, 16, 4 dan
18. Untuk mengetahui hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 3.1
Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika
Nomor Item Nomor Item
No Indikator
yang Valid yang Invalid
1 Adanya hasrat dan
3, 5 -
keinginan berhasil

3
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2005) Cet
5, h. 72.
34

2 Adanya dorongan dan


7 25
kebutuhan dalam belajar
3 Adanya harapan dan cita-
8, 26 28
cita masa depan

4 Tekun menghadapi tugas 9 10


5 Ulet menghadapi kesulitan 11 -
6 Lebih senang bekerja
- 14
mandiri
7 Adanya penghargaan dalam
- 2, 20, 27
belajar
8 Adanya kegiatan yang
19, 17 1, 15
menarik dalam belajar
9 Adanya lingkungan belajar
yang kondusif , sehingga
memungkinkan seseorang 13, 16 -
siswa dapat belajar dengan
baik
10 Menunjukan minat 4 12, 16
11 Cepat bosan pada tugas-
18 24
tugas yang rutin
12 Dapat mempertahankan
- 21, 22, 23
pendapatnya
Jumlah 13 15

K. Analisis Data dan Interpretasi Data


Data yang diperoleh dari instrumen penelitian dianalisis menggunakan
analisis deskriptif. Data yang sudah terkumpul berupa hasil observasi, hasil
wawancara, dan catatan lapangan.
Tahap menganalisa data dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada
dari berbagai sumber. Kemudian mengadakan reduksi data, menyusunnya
dalam satuan-satuan yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas
siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah.
35

1. Angket yang disebarkan kepada siswa untuk mengetahui tingkat motivasi


belajar matematika siswa. Data hasil panduan observasi dan angket
disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan menggunakan nilai
persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah:4

Keterangan:
P : Angka persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Number of case (jumlah frekuensi/responden)
2. Lembar Panduan Observasi
Pada instrumen lembar observasi,siswa, observasi yang digunakan
adalah observasi tertutup. Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran.
Pada setiap lembar observasi, tahap analisis dilakukan dengan
menjumlahkan nilai-nilai yang ada dan membandingkan dengan nilai yang
ada pada observasi sebelumnya. Pada observasi awal, nilai tersebut
dibandingkan dengan nilai maksimum dan minimum dari lembar
observasi. kriteria keberhasilan dari lembar observasi peneliti adalah
apabila terjadi peningkatan pada skor observasi. Sedangkan pada lembar
observasi siswa, kriteria keberhasilannya adalah apabila terjadinya
peningkatan motivasi belajar matematika siswa. Hal ini dapat terlihat dari
hasil pengamatan yang telah menunjukan bahwa pelaksanaan proses
pembelajaran sesuai rencana dan siswa memperlihatkan motivasi yang
tinggi dalam belajar matematika.

4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2000)
h.40
36

3. Wawancara
Pada wawancara, tahap analisis dilakukan dengan menginterpretasikan
hasil wawancara siswa. Hasil wawancara siklus I akan dibandingkan
dengan hasil wawancara pada siklus II, sehingga dapat diketahui
perubahan kesan siswa pada proses pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Kriteria
keberhasilan pada instrumen wawancara ini adalah adanya perubahan
kesan yang positif pada siswa.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama (siklus 1) selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencaapai kriteria keberhasilan yaitu meningkatkan
motivasi belajar matematika, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan
tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
Penelitian ini berakhir apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini
berhasil menguji penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pokok
bahasan Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang sesuai
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Pelaksanaan Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 11-18 Maret 2013. Pada
kegiatan ini peneliti melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya menemui kepala
sekolah untuk membicarakan penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti
menemui guru bidang study matematika kelas V untuk menentukan kelas yang
akan dijadikan tempat penelitian serta meminta jadwal mengajar di kelas yang
ditentukan yaitu kelas V-D, melakukan observasi, mengajar dan
mensosialisasikan pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigasi (GI). Kegiatan ini merupakan tahap awal yang
dilakukan peneliti sebagai pengenalan suasana kelas dan siswa kelas V-D agar
pada saat melakukan penelitian telah mengetahui bagaimana suasana
pembelajaran matematika dikelas tersebut.
Jumlah siswa kelas V-D SDIT Bina Insani Serang adalah 27 siswa terdiri
dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Pada penelitian ini, siswa kelas
V D yang berperan sebagai subyek penelitian selanjutnya disebut sebagai Subyek
1 (S1) sampai Subyek 27 (S27), penomoran subyek didasarkan pada nomor
absen siswa.
Pada penelitian ini, guru matematika kelas V-D menjadi guru kolaborator
yang membantu peneliti dalam mengobservasi subyek dan kegiatan
pembelajaran pada siklus I dan II. Guru matematika kelas V-D memiliki latar
belakang pendidikan S1 jurusan Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi
Keguruan Ilmu Pendidikan Garut (STKIP Garut) Guru matematika tersebut
merupakan guru yang telah mengabdikan diri di SDIT Bina Insani sekitar 8
tahun.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara siswa yang dilakukan
selama penelitian pendahuluan diperoleh informasi sebagai berikut:

37
38

a. Pada saat pembelajaran matematika siswa kurang bersemangat dan


kurang termotivasi untuk belajar, hal ini ditunjukan dengan kurangnya
antusias siswa dalam menerima pelajaran. di sisi lain terdapat pula siswa
yang cuek dan bercanda pada saat mengikuti pembelajaran matematika
b. Respon siswa dalam proses pembelajaran biasa-biasa saja, tidak ada yang
mengemukakan pendapat, bahkan terlihat siswa acuh tak acuh terhadapa
pelajaran matematika
c. Terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru
d. Siswa lebih terbiasa banyak belajar secara konvensional dan tidak sering
belajar secara ber kelompok.
e. Kurangnya komunikasi antara siswa dan guru, sehingga siswa enggan
mengemukakan kendalanya dalam pembelajaran matematika.
f. Nilai sebagian siswa masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari
hasil nilai ulangan harian kelas V-D (lampiran 18) yaitu sebanyak 17
siswa mendapat nilai dibawah keriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan guru bidang studi matematika yaitu sebesar 75.
Persentase nilai ulangan harian matematika kelas V-D dapat dilihat dari
tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Persentase Nilai Ulangan Harian Sebelum Penelitian
Jumlah siswa di Jumlah
Persentase siswa di atas KKM
atas KKM seluruh siswa

10 27

2. Deskripsi Pembelajaran Siklus I


Siklus I terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observation), refleksi (reflection).
Adapun tahap-tahap dalam siklus I akan dideskripsikan sebagai berikut:
39

a. Tahapan Perencanaan (planning)


Tahap perencanaan diisi dengan kegiatan membuat rencana pelaksanaan
pembalajaran (RPP) matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI), membuat lembar kegiatan kelompok (LKK) yang
disesuaikan dengan tahap-tahap model Pembelajaran kooperatif Tipe Group
Investigation (GI), membuat/menyiapkan media pembelajaran, membuat
lembar observasi siswa, membuat lembar catatan lapangan, membuat soal tes
akhir siklus I, menetapkan indikator keberhasilan siklus I, menyiapkan alat
dokumentasi, serta berdiskusi dengan guru kolaborator tentang RPP yang
akan digunakan pada saat penelitian. Materi yang diajarkan pada siklus I ini
mengenai sifat-sifat bangun datar yang meliputi bangun datar segititiga,
persegi, persegi panjang, trapesium dan jajargenjang. Untuk menunjang
pembelajaran, peneliti menyiapkan media pembelajaran bersama guru
kolaborator berupa macam-macam bangun datar yang dibuat dari kertas
origami dan beberapa alat lainnya yang dapat mempermudah siswa dalam
memahami pelajaran sifat-sifat bangun datar. Selain itu, peneliti juga telah
menyiapkan lembar observasi untuk setiap pertemuan, pedoman wawancara
dan angket motivasi yang akan diberikan kepada subyek pada akhir siklus.
Penelitian dilaksanakan di kelas V-D yang berjumlah 27 siswa yang
terdiri dari 12 perempuan dan 15 laki-laki. Pada pembelajaran GI ini, siswa
pada kelas yang diteliti dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan cara
berhitung sesuai dengan no urut yang didapat dan masing-masing kelompok
terdiri dari 5 dan 6 orang.
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan (acting) dan Observasi (Observation)
Proses pelaksanaan tindakan bersamaan dengan tahapan observasi, pada
siklus I terdiri dari lima pertemuan. Dimulai dari tanggal 21 sampai 28 Maret
2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (dua jam pelajaran) pada masing-
masing pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I dapat dilihat
pada lampiran 1.
40

Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:


1) Pertemuan Pertama/Kamis 21 Maret 2013
Pertemuan pertama berlangsung selama 2 jam pelajaran. Jumlah siswa
yang hadir 27 orang. Pada awal pembelajaran peneliti membuka dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar para siswa, menyampaikan tujuan
pelajaran yaitu tentang bangun datar segitiga, bahwa kalau kalian mampu
menggambar dan menentukan sifat-sifat bangun datar segitiga dan mengamati
motivasi siswa dengan mengisi lembar observasi selama proses pembelajaran
berlangsung. Guru menentukan kelompok siswa dengan cara berhitung 1
sampai 5, dan tiap siswa berkelompok sesuai dengan nomor urut yang
didapatnya. Pada pembagian kelompok ini terlihat beberapa subyek senang
dengan pembagian kelompoknya namun beberapa subyek yang lain
menanggapinya dengan tidak senang dikarenakan tidak mau di gabung
dengan laki-laki. Dalam hal ini banyak subyek yang mengkomplain
pembagian kelompok yang telah dibuat, seperti S14, S12 dan S24 merka
susah untuk bergabung dikelompoknya.
Guru membagikan LKK. Setiap kelompok diminta untuk
menggambarkan bentuk segitiga siku-siku, sama sisi dan sembarang. Guru
menjelaskan perintah yang terdapat di LKK. Kelompok 2 dan kelompok 1
terlihat semangat dan kompak dalam mengerjakan LKK, dari beberapa
anggota kelompok 1 dan 2, S6 dan S9 bertanya, Bu ini digambar lagi? bu
bagaimana buat kesimpulannya? guru menjawab, ya digambar kemudian
diberi huruf alfabet dan membuat kesimpulannya dari pertanyaan-pertanyaan
yang sudah dijawab. S2 menggambar salah satu bentuk segitiga. Sedangkan
kelompok 4 dan 5 mereka mengerjakan tugas kelompoknya dengan santai,
salah satu anggota kelompoknya masih bingung dengan cara mengukur besar
sudut, S15 dan S24 bertanya Bu bagaimana nih cara mengukur sudutnya?
guru menjawab perhatikan caranya seperti ini (guru mempraktekkannya).
Sedangkan kelompok 3 anggota kelompok yaitu S13, S12 dan S24 tidak mau
mengerjakan LKK mereka bermain-main, guru selalu memantau dan
membujuk mereka supaya tetap berkumpul dan mengerjakan LKK dan
41

akhirnya mereka mau bergabung dan mengerjakan LKK, 2 anggota dari


kelompok 3 yang aktif bertanya hanya siswa perempuan yaitu S26 dan S20.
Disinilah terdeteksi bahwa terdapat beberapa siswa yang semangat dan
termotivasi dalam belajar matematika dengan menggunakan metode kerja
kelompok dan ada sebagian siswa yang motivasi belajar matematikanya
masih rendah.

Gambar 4.1
Kegiatan Kerja Kelompok Pertemuan Pertama
Kelompok 2 pertama yang menyelesaikan LKK, kelompok 1 yang ke-2,
kelompok 5 yang ke-3, kelompok 4 yang ke-4 dan yang terakhir selesai
mengerjakan LKK yaitu kelompok 3. Kemudian perwakilan dari beberapa
anggota kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Perwakilan dari kelompok 4 yaitu S21 dan S10 maju ke depan
kelas sambil membawa hasil LKK yang akan mempresentasikan hasil
kesimpulan yang didapatnya di depan kelas, sedangkan perwakilan dari
kelompok 1 yaitu S23 dan S14 S28. Terdapat salah satu siswa yang bertanya
yaitu S9 Bu apa sih presentasi itu? guru menjawab Presentasi sama juga
dengan menjelaskan Akhirnya semua siswa memperhatikan presentasi
perwakilan dari beberapa kelompok akan tetapi dari mereka tidak ada yang
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
42

Gambar 4.2
Perwakilan Kelompok Mempresentasikan Hasil LKK
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada
pertemuan pertama ini belum terlaksana dengan baik, masih banyak subyek
yang kurang aktif dalam kerja kelompok dan kurang memperhatikan
penjelasan peneliti sehingga peneliti harus menjelaskan secara kelompok
kepada masing-masing subyek. Pembelajaran diakhiri dengan membaca
hamdalah bersama.
2) Pertemuan Kedua/Jumat 22 Maret 2013
Peneliti memulai pembelajaran dengan memberi salam dan
menanyakan keadaan siswa. Subyek yang hadir pada pertemuan kedua
berjumlah 27 orang.
Peneliti sedikit mengulang materi sebelumnya yaitu menentukan sifat-
sifat bangun datar segitiga. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memulai dengan mengeluarkan media pembelajaran berupa kertas origami.
Siswa sedikit ribut dengan berkata, Bu itu buat apa?. Guru menjawab
kertas ini untuk membuat bangun datar persegi atau persegi panjang.
Materi yang dibahas pada pertemuan kedua ini adalah menentukan sifat-sifat
bangun datar persegi dan persegi panjang serta membuat bangun datar
tersebut dari kertas origami yang sudah disediakan.
Guru menginstruksikan siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok
sebelumnya, sebagian siswa yang susah untuk berkumpul dengan
kelompoknya yaitu kelompok 3 S13 dan S12 peneliti harus tetap
membujuknya. Sedangkan kelompok lainnya tetap berkumpul sesuai dengan
43

kelompoknya masing-masing, dari beberapa kelompok yang terlihat semangat


dan kompak yaitu kelompok 5 sehingga LKK dan kertas origami yang
dibagikan pertama adalah kepada kelompok 5 karena termasuk kelompok
yang rapi. Setelah peneliti membagikan LKK dan kertas origami dan tiap
kelompok untuk menerjakan dengan waktu yang telah ditentukan dan peneliti
berkeliling mengamati tiap kelompok. Terdapat beberapa siswa yang aktif
bertanya ketika belum mengerti yaitu S1, S5, S5, S26, S19, S20, S21, S22,
dalam mengerjakan LKK, dan peneliti menjelaskan, sebagian siswa yang
aktif mengerjakan tugas LKK yaitu S1, S2, S3, S9, S6, S10, S19, S21, S26,
S15 dan S27.
Kelompok yang telah pertama selesai mengerjakan LKK tepat waktu yaitu
kelompok 5, yang kedua kelompok 1, yang ketiga kelompok 3, yang keempat
kelompok 3 dan yang terakhir yaitu kelompok 4. Kelompok 4 anggota laki-
lakinya yaitu S3, S2 dan S1 lebih banyak bercanda dan bermain kelereng
dalam mengerjakan LKK sehingga kelompok tersebut paling terakhir
mengumpulkan tugas LKK. Peneliti mengacak kelompok untuk
memprentasikan hasil kerja LKKnya didepan kelas yaitu kelompok 3 dan 4
sedangkan kelompok lainnya memperhatikan.

Gambar 4.3
Kelompok 3 dan 4 Sedang Mempresentasikan Hasil LKK
Setelah 2 perwakilan kelompok mempresentasikan dan menyimpulkan
hasil kerjanya peneliti memberikan penguatan dan kesimpulan tentang
44

menentukan sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dan


pembelajaran diakhiri dengan membaca hamdalah dan salam.
3) Pertemuan ketiga/Senin 25 Maret 2013
Peneliti memulai pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan
kabar siswa. Subyek yang hadir pada pertemuan ini adalah 27 orang. Materi
yang dibahas pada pertemuan ini adalah bangun datar trapesium sama kaki,
siku-siku dan sembarang. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan sedikit mengulang pelajaran yang
lalu yaitu menentukan sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang.
Saat peneliti bertanya siapa yang masih ingat pembelajaran yang lalu S9
menjawab, bangun datar persegi dan persegi panjang.
Ketika siswa mengingat kembali pembelajaran lalu, peneliti menyuruh
satu persatu siswa untuk berkumpul dikelompoknya masing-masing,
kemudian peneliti membagikan LKK kepada kelompok yang rapi yaitu
kelompok 2 dan 5 sedangkan kelompok lain masing ada yang jalan-jalan.
Setelah semua kelompok mendapatkan LKK yang sudah dibagikan peneliti
memberikan waktu untuk mengerjakan LKK selama 20 menit. Pada saat
Group Investigation (GI) berlangsung, peneliti mengontrol semua kelompok
untuk mengamati keadaan subyek. Dari pengamatan yang dilakukan hampir
seluruh subyek mengerjakan LKK dengan rapi terutama kelompok 5, begitu
juga kelompok 3 yang sebelumnya subyek laki-laki tidak mau berkumpul dan
tidak mau mengerjakan LKK, namun masih banyak subyek yang terlihat
kebingungan saat mengerjakan LKK. Banyak subyek yang aktif bertanya
langsung bertanya kepada peneliti tentang pertanyaan-pertanyaan LKK.
Setelah waktu yang diberikan sudah habis, peneliti menyuruh kelompok
untuk mengumpulkan LKK. Pada pengumpulan LKK, kelompok yang
pertama selesai yaitu kelompok 4, kedua kelompok 5, ketiga kelompok 2,
keempat kelompok 1 dan yang terakhir adalah kelompok 3 dikarenakan dari
rata-rata anggota kelompoknya masih bingung cara mengukur besar sudut.
45

Gambar 4.4
Kelompok yang Rapi dan Kompak dalam Mengerjakan LKK
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKK peneliti menyuruh
beberapa kelompok untuk maju dan memprentasikan hasil LKKnya
diantaranya kelompok 5 yang rapi dalam mengerjakan tugas kelompoknya,
dan yang kedua yaitu kelompok 2 yang subyek laki-lakinya selalu gaduh
yaitu S2, S7, S11 dan S17 dan mereka tidak mau gabung dengan subyek
perempuan. Dari beberapa perwakilan kelompok yang mempresentasikan
hasil LKK masing-masing dan kegiatan tanya jawab, mereka menyimpulkan
materi hari ini yaitu tentang sifat-sifat bangun datar trapesium siku-siku,sama
kaki dan sembarang. Peneliti memberikan PR yaitu untuk mengerjakan soal
yang terdapat di buku paket, Pembelajaran didtutup dengan mengucap
hamdalah.
4) Pertemuan keempat/Rabu, 27 Maret 2013
Semua siswa yang berjumlah 27 orang hadir pada hari ini. Peneliti
memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan bertanya tentang
pembelajaran yang lalu dan PR masing-masing. S16, S1, S14 berkata Belum
mengerjakan bu, lupa, mati lampu bu, peneliti memberikan pengingat
tentang pembelajaran yang lalu, akhirnya S3 mengatakan, Tentang bangun
datar trapesium bu. Setelah siswa mengingat pembelajaran yang lalu
peneliti menghubungkan dengan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini
yaitu tentang menentukan sifat-sifat jajargenjang. Pada pertemuan hari ini
siswa sedikit gaduh meminta untuk pergantian kelompok dan peneliti
berusaha untuk menenangkan mereka. Setelah mereka tenang peneliti
mengintruksi untuk berkumpul dikelompoknya masing-masing dengan
46

menyebutkan anggota kelompok dan menentukan tempat kelompok masing-


masing. Sebelum peneliti membagikan LKK kemasing-masing kelompok,
peneliti terlebih dahulu menjelaskan petunjuk LKK, karena LKK 1 praktek
menggambar jajargenjang dengan kertas origami, sedangkan LKK 2 praktek
menggambar jajargenjang di LKK yang sudah disediakan sehingga S6
bertanya bu kok kelompok saya tidak pake origami? guru menjawab ya
karena LKK kelompok kamu hanya menggambar di LKK saja. Semua
kelompok dibagikan LKK dan mengerjakannya, ketika mengerjakan LKK
berlangsung mereka sedikit gaduh dan tidak tertib dikelompoknya masing-
masing diantaranya kelompok 2 dari beberapa anggotanya yaitu S2, S7, S17
selalu berisik dan berebut dengan S6 dan S3 dalam mengerjakan LKK dan
S11 selalu berkeliaran dan bermain kelereng. Kelompok 3 salah satu dari
anggotanya S13 dan S24 apabila bertanya kepada peneliti tentang LKK selalu
mendatangi peneliti berbeda dengan kelompok lainnya yang cukup hanya
dengan memanggil peneliti, sedangkan kelompok 4 lumayan rapi walaupun
S1, S18 selalu berkeliaran tetapi kelompok ini pertama menyelesaikan LKK.
Peneliti selalu berkeliling mengamati tiap-tiap kelompok dalam
mengerjakan LKK. Dari hasil pengamatan, kelompok 1 dan 5 yang
mendapatkan LKK 1 yaitu praktek menggambar jajargenjang dengan kertas
origami mereka merasa kesulitan akan tetapi mereka aktif bertanya dan tidak
menyerah sehingga mereka bisa mengerjakannya. Begitu juga kelompok yang
lainnya yang mendapatkan LKK 2 yaitu praktek menggambar jajargenjang
tanpa menggunakan kertas origami mereka tetap aktif bertanya.
47

Gambar 4.5
Kerja Kelompok Sedang Menggambar Jajargenjang dengan Kertas
Origami.
Semua kelompok berlomba untuk menyelesaikan LKK masing-masing
tentang menetukan sifat-sifat jajargenjang yang mereka selidiki. Kelompok 4
adalah kelompok pertama yang berhasil mengerjakan LKK, Disusul oleh
kelompok 2, kelompok 3, kelompok 5 dan yang terakhir adalah kelompok 1.
Perwakilan 3 kelompok diminta ke depan untuk mempresentasikan hasil
LKK yaitu kelompok 1 yang mempresentasikan hasil praktek menggambar
jajargenjang dengan kertas origami, kelompok 5 yang mempersentasikan
hasil praktek menggambar jajargenjang di LKK dan kelompok 4 yang
mempresentasikan kesimpulan dari sifat-sifat jajar genjang dan tanya jawab.
Pembelajaran diakhiri dengan memberi kesimpulan dan membaca
Hamdalah.

Gambar 4.6
Kelompok 1 Menggambar Jajargenjang dengan Kertas Origami,
Kelompok 5 Menggambar Jajargenjang di Papan Tulis dan Kelompok 4
Membacakan Hasil Kesimpulan Sifat-Sifat Jajargenjang.
48

5) Pertemuan kelima Tes Akhir Siklus I/Kamis, 28 Maret 2013


Peneliti memberi tes akhir siklus I setelah pembelajaran pertemuan
keempat. Tes hasil belajar matematik siswa terdiri dari 10 soal essayy dan
menyebarkan skala angket motivasi belajar siswa yang terdiri 13 pernyataan.

Gambar 4.7
Suasana Tes Akhir Siklus I
Setelah tes selesai, peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk
mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) selama siklus I, selain itu juga untuk mengungkap
pendapat mereka tentang pembelajaran bersama peneliti dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran.
Data hasil motivasi belajar matematik siswa dapat dilihat dari hasil
penyebaran angket motivasi belajar kesetiap siswa pada akhir siklus I. Dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Kategorisasi Skala Motivasi Siklus I

Kategori Motivasi Interval Skor Frekuensi Persentase


Tinggi 39-52 3 11,11%
Sedang 26-38 19 70,37%
Rendah 13-25 5 18,52%
49

Berdasarkan kategori tersebut, terdapat 3 subyek yang menempati


kategori motivasi tinggi. Ketiga subyek S17, S26 dan S27. Kondisi ini tidak
jauh berbeda dengan keadaan sehari-hari ketiga subyek.
Berdasarkan kategori tersebut, terdapat 19 subyek masih menempati
kategori sedang. Subyek-subyek tersebut adalah S1, S2, S3, S4, S5, S6, S10,
S11, S12, S14, S15, S16, S18, S19, S21, S22, S23, S24, dan S25. Pada
subyek yang berkategori sedang, sebagian besar subyek masih menunjukan
motivasi yang sedang dalam belajar matematika terutama dalam mengerjakan
LKK.
Dari 27 subyek, 5 subyek menempati kategori rendah. Subyek-subyek
tersebut adalah S8, S9, S10, S13, dan S20. Beberapa dari subyek tersebut
merupakan subyek yang memiliki motivasi yang rendah pada pelajaran
matematika terutama dalam kerja kelompok. Dengan data tersebut,
pembelajaran yang dilakukan masih harus terus diperbaiki sehingga subyek
menjadi lebih tertarik terhadap pelajaran matematika. Sehingga dari
ketertarikan tersebut diharapkan motivasi siswa akan meningkat.
Selain dengan membagikan lembar angket motivasi belajar, peneliti
mengamati subyek dengan lembar panduan observasi motivasi belajar
matematika ketika pembelajaran Group investigation berlangsung. Hasil
pengamatan subyek melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Persentase Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa
dengan Tipe Group Investigation (GI) Siklus I
Pertemuan ke- Rata
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 -rata
JS % JS % JS % JS % %
1 Hadir pada saat pelajaran
27 100% 27 100% 27 100% 27 100% 100%
Matematika
2 Memperhatikan penjelasan
12 44% 13 48% 13 48% 10 37% 44%
guru
3 Konsentrasi dalam mengikuti
12 44% 13 48% 13 48% 10 37% 44%
pembelajaran matematika
4 Menyiapkan perlengkapan alat
27 100% 27 100% 25 100% 26 100% 100%
tulis
5 Berani mengemukakan 3 11% 4 14% 5 18% 7 25% 17%
50

pendapat
6 Aktif dalam kerja kelompok 15 55% 15 55% 16 59% 17 62% 57%
7 Mencatat materi pelajaran 27 100% 27 100% 27 100% 27 100% 100%
8 Menjawab pertanyaan yang
3 11% 3 11% 4 14% 7 25% 15%
diberikan guru
9 Mengajukan pertanyaan
4 14% 6 22% 5 18% 6 59% 28%
kepada guru
10 Mengerjakan tugas kelompok
22 81% 22 81% 21 77% 21 77% 79%
tepat waktu
11 Mempresentasikan hasil kerja
2 7% 10 37% 11 40% 16 59% 35%
kelompok
12 Berani bertanya ketika belum
4 14% 6 22% 6 22% 8 29% 21%
mengerti
13 Mengerjakan tugas kelompok 13 48% 15 55% 14 51% 16 59% 53%
Rata-rata 53%

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata persentase lembar panduan


observasi motivasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation (GI) pada siklus I sebesar 53%. Pada
siklus pertama ini persentase hasil lembar observasi motivasi matematika
siswa yang tertinggi yaitu pada aspek kehadiran siswa, menyiapkan alat tulis
dan mencatat materi. Sedangkan aspek yang lain masih rendah.
Motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group Investigation (GI) perlu
ditingkatkan lagi karena belum mencapai hasil intervensi yang diharapkan
yaitu rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran
matematika pada akhir siklus mencapai 65% dan peningkatan skor motivasi
belajar matematika siswa ini akan dijadikan bahan refleksi untuk tindakan
pembelajaran selanjutnya.
Selain untuk meningkatkan motivasi belajar matematik siswa pada
penelitian ini terdapat tujuan lain yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI). Berikut
nilai hasil tes matematika akhir siklus I pada tabel di bawah ini:
51

Tabel 4.4
Persentase Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus 1
Tuntas Tidak tuntas Persentase ketuntasan siswa

20 7

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh sebanyak 20 siswa atau 74,07% dari


seluruh siswa berada di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
ditentukan oleh guru bidang studi sebesar 75 (lampiran 19) dan sebanyak 7
siswa belum mencapai KKM. Hasil yang diperoleh sudah memenuhi hasil
intervensi tindakan yang diharapkan yaitu tes hasil belajar matematika yang
diberikan setiap siklus menunjukan bahwa 75% dari jumlah siswa berhasil
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Peneliti pun melakukan wawancara dengan obyek penelitian yaitu siswa
pada akhir siklus I guna mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan
pembelajaran matematika selama penelitian dan kendala yang dihadapi
selama proses pembelajaran. Berikut ini adalah hasil wawancara yang
dilakukan pada siklus I
1) Siswa menuturkan bahwa pembelajaran matematik yang dilaksanakan
bersama peneliti (dengan group investigation) menyenangkan.
2) Sebagian siswa merasakan ada kesulitan pada pembelajaran matematika
apabila teman kelompoknya bercanda dan berisik
3) Siswa menyatakan perasaan yakin dapat mengerjakan soal-soal dalam
kerja kelompok.
4) Soal dalam LKK mudah dan memberi kemudahan untuk memahami
materi pelajaran yang disampaikan.
5) Siswa memberi saran kepada peneliti untuk lebih teliti dalam meriksa
tiap kelompok.
c. Refleksi (reflection)
Tahap refleksi ini dilakukan setelah analisis data pada siklus I.
Berdasarkan hasil analisis data observasi, tes skala motivasi dan tes soal
52

matematika akhir siklus I, wawancara dan catatan lapangan ditemukan


beberapa kekurangan atau kendala selama proses pembelajaran
1) Pada pembelajaran ini siswa kurang tertib, masih banyak siswa yang
berisik dan bercanda setelah mempresentasikan hasil kerjanya. Hal ini
karena peneliti kurang memberikan instruksi kepada siswa tentang apa
yang harus dilakukan siswa setelah kegiatan selesai. Peneliti lebih
memantau dan membimbing lebih pada tiap-tiap kelompok.
2) Siswa merasa bosan karena pada pertemuan 4 siswa mengerjakan LKK
secara kelompok dan siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat
dan menjawab pertanyaan guru hal ini dilihat dari lembar observasi
motivasi sehingga peneliti memberi ice breaking dan media bangun
ruang.
3) Motivasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) masih termasuk
kategori sedang hal ini telihat dari hasil nilai rata-rata kategori sedang
yang tertinggi sebesar 70,37% Sedangkan persentase hasil dari lembar
observasi motivasi belum mencapai hasil intervensi yang diharapkan
yaitu rata-rata persentase motivasi siswa dalam pembelajaran matematika
pada akhir siklus mencapai 53%. Test matematika pada akhir siklus 1
diperoleh sebanyak 20 siswa yang mencapai nilai KKM dan 7 siswa yang
belum mencapai KKM. Hal ini nilai rata-rata matematika pada siklus 1
sudah mencapai KKM yang diharapkan. Hal ini peneliti merubah
anggota kelompok baru sesuai dengan jenis kelamin.

3. Deskripsi Pembelajaran Siklus II


Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini merupakan hasil refleksi dari siklus
pertama. Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Kegiatan yang dilakukan selama perencanaan model tindakan siklus II
diantaranya, membuat Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP)
matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
53

(GI) dengan melihat hasil refleksi dari siklus I berupa pergantian kelompok
berdasarkan jenis kelamin, menyiapkan lembar kerja kelompok, media
pembelajaran dan mempersiapkan icebreaking dan hadiah, membuat lembar
observasi, panduan wawancara siswa siklus II, lembar catatan lapangan,
membuat soal tes akhir siklus II, menyiapkan alat dokumentasi.
Penelitipun lebih lebih tegas dalam mengkondisikan kelas,
memberikan pengarahan secara detail dan memberikan suasana pembelajaran
yang santai tapi serius. Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang,
bangun ruang kerucut, tabung, prisma dan limas.
b. Tahapan Pelaksanan Tindakan (acting) dan Observasi (Observation)
Tahap Tindakan Siklus II dilaksanakan bersamaan dengan tahap
Observasi. Tindakan pembelajaran siklus II di laksanakan dalam lima
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dua jam pelajaran dalam tiap
pertemuannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus II
dapat dilihat pada lampiran sedangkan pada pertemuan ke lima dilaksanakan
tes akhir siklus dan pengisian angket motivasi. Pada pertemuan di siklus II ini
materi sub pokok sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang.
1) Pertemuan keenam/Senin, 1 April 2013
Pertemuan kelima ini berlangsung selama 2 jam pelajaran. Materi
yang disampaikan yaitu menentukan sifat-sifat bangun datar belah
ketupat, layang-layang dan lingkaran. Semua siswa hadir pada pertemuan
ini.
Peneliti memulai dengan mengucap salam, mengkondisikan siswa
dan memberi ice breaking konsentrasi. Peneliti membagi kelompok baru
berdasarkan jenis kelamin dan menentukan tempat kelompok masing-
masing, mereka pun senang dengan kelompok barunya .
Peneliti membagikan LKK pada tiap kelompok, masing- masing
kelompok mengerjakan LKK yang berbeda. Kelompok 1 dan 4
mendapatkan LKK tentang mengidentifikasi sifat-sifat belah ketupat,
kelompok 3 dan 5 mendapatkan LKK tentang mengidentifikasi sifat-sifat
54

lingkaran dan kelompok 1 mendapatkan LKK tentang layang-layang.


Diskusi kelompok berlangsung lebih baik daripada sebelumnya.
Kelompok 2 dan 4 sudah mulai terlihat adanya pembagian tugas yang
merata pada setiap anggota kelompok. Selain itu sudah terlihat adanya
aktivitas tutor sebaya yang dilakukan kepada anggota kelompok yang
belum mengerti. Sedangkan kelompok 1 terlihat masih berisik yaitu S2
dan S12 dan masih mengandalkan temanya yang mengerjakan. Pada
kelompok 3 dan 5 mereka merasa kesulitan ketika mengerjakan LKK
yang bagian praktikum lingkaran sehingga mereka aktif bertanya.
Kondisi yang demikian membuat peneliti harus memberikan penjelasan
ulang kepada masing-masing kelompok sehingga banyak menghabiskan
waktu.

Gambar 4. 8
Peneliti Membimbing Kelompok 3 dan 5 yang Kesulitan dalam
Mengerjakan LKK
Pada pertemuan ini, tugas yang diberikan pada masing-masing
kelompok yang selesai pertama adalah kelompok 4, yang kedua kelompok
2, ketiga kelompok 3, keempat kelompok 5 dan yang terakhir kelompok 1
dikarenakan kelompok ini ketika mengerjakan LKK berisik, mengobrol dan
tidak konsentrasi. Waktu pembelajaran kali ini tinggal beberapa menit dan
hanya cukup untuk 1 kelompok yang mempresentasikan LKK nya yaitu
kelompok 4 yang terlihat rapi dan kompak dalam mengerjakan LKK.
55

Gambar 4.9
Kelompok 4 Mempresentasikan Hasil Lembar Kerja Kelompok
Waktu jam pelajaran pun habis dan belum semua kelompok
mempresentasikan hasil LKK nya, dan akan dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya. Pembelajaran diakhiri dengan hamdalah dan salam kemudian
mengumumkan bahwasannya materi hari akan dilanjutkan besok.
2) Pertemuan ketujuh/Rabu, 3 April 2013
Pertemuan ini berlangsung selama 2 jam mata pelajaran, siswa
yang hadir berjumlah 27 orang. Materi pokok masih tentang menentukan
sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran yaitu
melanjutkan materi sebelumnya.
Peneliti mengkondisikan kelas, mengucap salam dan memberi
motivasi. Peneliti melakukan appersepsi dengan menanyakan
pembelajaran yang lalu. Semua siswa menjawab menngidentifikasi
bangun datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran, semua siswa
ingat pembelajran yang lalu karena dilakukan sehari sebelumnya. Peneliti
menyampaikan pembelajaran hari ini yaitu melanjutkan materi kemarin
yaitu beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil LKKnya.
Peneliti bertanya kepada semua siswa kelompok berapakah yang
belum mempresentasikan hasil LKKnya? semua siswa menjawab
kelompok 1, 2, 3 dan 5 bu, karena yang baru mempresentasikan hasil
56

LKKnya hanya kelompok 4 yaitu tentang sifat-sifat belah ketupat, dan


peneliti bertanya lagi kelompok berapa yang mengidentifikasi sifat-sifat
lingkaran? siswa menjawab kelompok 3 dan 5 bu peneliti pun
menyuruh kelompok 3 dan 5 untuk mempresentasikan LKKnya secara
bergabung di depan kelas dan peneliti memberikan LKKnya. Ketika
mempresentasikan LKKnya masih ada beberapa kelompok yang cuek
dan bercanda dalam mempresentasikan, sehingga terlihat tidak
konsentrasi dan memberikan kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar
lingkaran, dikarenakan kelompok ini terdiri dari laki-laki semua.
Kemudian peneliti memberikan ice breaking hello-hai. Setelah
mempresentasikan diajukannya pertanyaan, ada salah satu siswa bertanya
tentang titik pusat, kemudian salah satu anggota yang memprentasikan
menjelaskan tentang titik pusat yang sudah dipraktekan sebelumnya.

Gambar 4.10
Kelompok 3 dan 5 Mempresentasikan Hasil LKK secara
Bergabung.
Penelti menyuruh 1 kelompok lagi untuk mempresentasikan LKK
yang berbeda materi yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar layang-layang, adapun kelompok yang mengerjakan bangun datar
tersebut yaitu kelompok 2, peneliti menyuruh kelompok 2 untuk
mempresentasikan LKKnya ditempat duduknya, sedangkan siswa yang
lain memperhatikan. Setelah beberapa kelompok mempresentasikan
semua materi yang dibahas, peneliti dan siswa memberikan kesimpulan
57

dan menjelaskan sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang


dan lingkaran. Semua siswa pun disuruh untuk memperhatikan
penjelasan dan mencatat. Pembelajaran hari ini pun selesai guru
memberikan PR yang terdapat dibuku paket kemudian diakhiri dengan
mengucapkan hamdalah.
3) Pertemuan kedelapan/Kamis, 4 April 2013
Materi pelajaran hari ini adalah tentang menentukan sifat-sifat
bangun ruang. Siswa yang hadir 26 orang, 1 orang tidak masuk sekolah
yaitu S2 dikarenakan sedang mudik. Media yang gunakan adalah bentuk
bangun ruang dari kertas karton yang dibuat oleh peneliti.
Guru memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan
menanyakan kabar. Terlebih dahulu guru mengingatkan siswa tentang
pembelajaran yang lalu. Siswa menjawab tentang menentukan sifat-sifat
bangun datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran.
Sebelum peneliti membagikan kelompok, peneliti mengadakan
apersepsi tentang bangun ruang yaitu bertanya nama-nama bangun ruang
yang ditunjukan oleh peneliti. Rata-rata siswapun menjawab dan
mengetahui nama bangun ruang tersebut.
Setelah semua siswa mengetahui nama dan bentuk bangun ruang
peneliti menyuruh siswa untuk berkumpul dikelompoknya masing-
masing yang sudah ditentukan sebelumnya, penelitipun membagikan
LKK pada tiap kelompok. Kerja kelompokpun berlangsung peneliti
mengamati tiap kelompok, dari hasil pengamatan ada beberapa kelompok
yang rapi dan kompak dalam mengerjakan LKK yaitu kelompok 2, 3 dan
1 yang sebelumnya kelompok 1 ketika mengerjakan LKK kelompok
tersebut selalu berisik, dikarenakan salah satu anggotanya tidak masuk
yaitu S2 kelompok tersebut terlihatrapi dan kompak dalam mengerjakan
LKK, ada pula kelompok yang terlihat cuek dan mengandalkan temannya
dalam mengerjakan LKK yaitu kelompok 5 diantaranya S7 dan S18.
58

Gambar 4.11
Kelompok 3, 2 dan 1 yang Rapi dalam Mengerjakan LKK
Waktu untuk mengerjakan LKKpun habis, peneliti memberi intruksi
untuk mengumpulkan LKK. Ada pun kelompok yang pertama
mengumpulkan yaitu kelompok 3 yang mana kelompok 3 ini pada awal
mengerjakan LKK terlihat rapi dan kompak , akan tetapi ketika mereka
selesai mengerjakan LKK dua anggotanya selalu berkeliaran dan jalan-
jalan yaitu S15 dan S17 dan ketika mempresentasikan LKK dua anggota
tersebut tidak ikut serta. Kelompok 2 yang mengumpulkan urut kedua,
kelompok 3 yang ketiga, kelompok 4 yang keempat dan yang terakhir
mengumpulkan yaitu kelompok 5 yang mana ketika mengerjakan LKK
selalu mengandalkan temannya yang pintar.

Gambar 4.12
Kelompok 3 Sedang Memprsentasikan LKK dan Kelompok 5
Sedang Mengerjakan LKK.
Setelah beberapa kelompok mempresentasikan LKK siswa dan
penelitipun memberikan kesimpulan dari hasil investigasi bangun ruang
yaitu menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut dan
diadakan tanya jawab. Pembelajaranpun dikhiri dengan membaca
hamdalah.
59

4) Pertemuan kesembilan/Jumat, 05 April 2012


Pembelajaran kali ini berlangsung selama dua jam pelajaran dengan
materi pokok yaitu menentukan sifat-sifat bangun ruang limas segitiga
dan prisma. Siswa yang hadir 26 orang dari 27 orang 1 subyek tidak
hadir yaitu S2 dikarenakan sedang mudik. Guru memulai pembelajaran
dengan mengucap salam dan menanyakan kabar siswa. Menanyakan
pembelajaran yang lalu tentang sifat-sifat bangun ruang tabung dan
kerucut dan mengaitkannya dengan pembelajaran hari ini.
Sebelum peneliti menyuruh anggota kelompok berkumpul di
kelompoknya masing-masing peneliti memberikan apersepsi yaitu
menunjukkan bangun ruang berbentuk limas dan prisma yang terbuat dari
kertas karton dan bertanya manakah bangun ruang limas dan mana
bangun ruang prisma? dan berikan contoh lain yang berbentuk limas
dan prisma? rata-rata siswapun menjawab pertanyaan yang diberikan
peneliti. Setelah siswa mengetahui dan bisa membedakan mana bangun
ruang limas dan bangun ruang prisma peneliti menyuruh semua siswa
untuk berkumpul dikelompoknya masing-masing dan siswapun terlihat
semangat dan berkumpul dikelompoknya, kemudian peneliti
membagikan LKKnya pada tiap-tiap kelompok. Pada pertemuan hari ini
ketika kerja kelompok berlangsung peneliti mengamati dan memantau
tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan LKK, dan dari hasil pengamatan
peneliti semua kelompok terlihat kompak dan rapi dalam mengerjakan
LKK.
60

Gambar 4.13
Suasana Kelompok Sedang Mengerjakan LKK
Peneliti selalu memantau dan memfasilitasi kelompok yang merasa
kesulitan ketika mengerjakan LKK. Kerja kelompok berlangsung lebih
cepat kerja kelompok sebelumnya, beberapa kelompok mampu
menyelesaikan soal-soal turnamen sebelum waktu yang ditentukan
selesai yaitu kelompok 1 dan 3 kemudian disusul oleh kelompok 2, yang
ketiga kelompok 4 dan terakhir adalah kelompok 5. Setelah semua
kelompok menyelesaikan hasil LKK peneliti menyuruh beberapa
kelompok yaitu kelompok 5 dan 1untuk mempresentasikan hasil LKK
serta memberikan kesimpulan.

Gambar 4.14
Kelompok 5 dan 1 Sedang Mempresentasikan Hasil LKK
61

Seteleh kelompok 5 dan 1 mempresentasikan hasil LKK dan kegiatan


tanya jawab, peneliti dan siswa menyimpulkan materi hari ini, peneliti
memberikan PR dan memberi tahu akan diadakannya ulangan harian.
Pembelajaranpun diakhiri dengan membacakan hamdalah bersama.
5) Pertemuan kesepuluh/ Rabu, 10 April 2013
Pertemuan kesepuluh ini berlangsung selama 2 x 35 menit atau 2 jam
pelajaran. Pada pertemuan terakhir ini dilakukan tes akhir siklus II yaitu
membagikan lembar soal matematika dan lembar angket motivasi. Peneliti
mengkondisikan siswa lalu membagikan lembar tes kepada seluruh siswa.
Sebelum mengerjakan soal siswa dipimpin untuk berdoa.
Instrumen tes berisi sepuluh butir soal tentang sifat-sifat bangun datar
belah ketupat, layang-layang, lingkaran dan bangun ruang tabung, kerucut,
prisma dan limas. Tes siklus II berlangsung tertib walaupun tes akhir
siklus ini dilaksanakan setelah jam istirahat tidak seperti tes siklus I di jam
pertama, salah satu faktornya karena waktu yang sudah siang berbeda
dengan siklus I tes dilaksanakan pada jam pertama.
Data hasil angket motivasi belajar matematika siswa siklus II dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5
Kategorisasi Skala Motivasi Siklus II

Kategori Motivasi Interval Skor Frekuensi Persentase


Tinggi 39-52 18 66,67%
Sedang 26-38 9 33,33%
Rendah 13-25 0 0%

Dari kategorisasi tersebut, tidak ada subyek yang menempati kategori


kmotivasi rendah. 9 subyek menempati kategori sedang. Subyek-subyek
tersebut adalah S6, S7, S12, S13, S14, S15, S17, S24, dan S27. 18 subyek
menempati kategori tinggi. Subyek-subyek tersebut adalah S1, S2, S3, S4,
S5, S8, S9, S10, S11, S16, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S25, dan S26.
62

Pada siklus II, skala motivasi menunjukkan bahwa motivasi belajar


matematika siswa semakin meningkat setelah melakukan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation (GI). Pada siklus pertama subyek masih menempati tiga
kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah sedangkan pada siklus II subyek
hanya menempati dua kategori yaitu sedang dan tinggi.
Selain dengan membagikan lembar tes skala motivasi, peneliti mengamati
subyek dengan lembar observasi motivasi belajar matematika ketika
pembelajaran Group investigation (GI) berlangsung. Hasil pengamatan
subyek melalui lembar observasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.6
Persentase Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa
dengan Tipe Group Investigation (GI) Siklus II
Pertemuan ke- Rata
No Aspek yang diamati 6 7 8 9 -rata
JS % JS % JS % JS % %
1 Hadir pada saat pelajaran
27 100% 27 100% 26 100% 26 100% 100%
Matematika
2 Memperhatikan penjelasan
18 66% 20 74% 21 80% 22 84% 76%
guru
3 Konsentrasi dalam mengikuti
18 66% 18 66% 17 65% 18 69% 66%
pembelajaran matematika
4 Menyiapkan perlengkapan alat
27 100% 27 100% 26 100% 26 100% 100%
tulis
5 Berani mengemukakan
10 37% 13 48% 12 46% 14 53% 46%
pendapat
6 Aktif dalam kerja kelompok 23 85% 20 74% 24 92% 25 96% 86%
7 Mencatat materi pelajaran 27 100% 27 100% 26 100% 26 100% 100%
8 Menjawab pertanyaan yang
10 37% 13 48% 15 57% 16 61% 50%
diberikan guru
9 Mengajukan pertanyaan
15 55% 17 62% 18 69% 18 69% 63%
kepada guru
10 Mengerjakan tugas kelompok
22 81% 22 81% 21 80% 21 80% 80%
tepat waktu
11 Mempresentasikan hasil kerja
6 22% 10 37% 10 38% 10 38% 33%
kelompok
12 Berani bertanya ketika belum
19 70% 20 74% 19 73% 20 76% 73%
mengerti
13 Mengerjakan tugas kelompok 23 85% 23 85% 25 96% 26 100% 91%
Rata-rata 74%
63

Keterangan : Adapun disiklus II pada pertemuan 8 dan 9 terdapat 1 siswa


yang tidak masuk dikarenakan izin, sehingga pembagi
jumlah siswanya sebanyak 26 siswa.
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa rata-rata persentase hasil panduan observasi
motivasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Kooperatif
tipe group investigation (GI) siklus II sebesar 74%. Bila dibandingkan
dengan siklus I yaitu rata-rata persentase hasil observasi motivasi belajar
matematika siswa sebesar 53%, motivasi siswa pada siklus II mengalami
peningkatan sebesar 20%. Pada siklus kedua ini persentase motivasi belajar
matematika siswa rata-rata mengalami peningkatan. Sedangkan aspek
motivasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation (GI) pada siklus II telah melampaui hasil intervensi
yang diharapkan yaitu rata-rata persentase motivasi belajar matematika siswa
dalam pembelajaran matematika pada akhir siklus sudah mencapai 65%.
Selain untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa pada
penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI). Berikut nilai hasil tes
matematika pada akhir siklus II pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Persentase Nilai Hasil belajar matematika Siklus II
Tuntas Tidak tuntas Persentase ketuntasan siswa

25 2

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh sebanyak 25 siswa atau 92,59% dari


seluruh siswa berada di atas KKM yang ditentukan oleh guru bidang studi
sebesar 75 (lampiran 20) dan sebanyak 2 siswa belum mencapai KKM. Hal
ini terdapat peningkatan hasil belajar matematika sebesar 18,52% antara hasil
belajar matematika siklus I dan siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II
ini masih tetap memenuhi hasil intervensi tindakan yang diharapkan yaitu tes
64

hasil belajar yang diberikan setiap siklus menunjukan bahwa 75% dari
jumlah siswa berhasil mencapai KKM.
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan obyek penelitian pada akhir
siklus II sebagai berikut:
1) Proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation (GI) menurut siswa enak, seru dan asyik karena
tiap kelompok tidak digabung antara siswa putra dan putri.
2) Sebagian siswa menyukai semua bagian dalam proses pembelajaran.
3) Siswa merasakan ada kemajuan pada pembelajaran matematika dengan
menggunakan kerja kelompok selama siklus II yaitu nilainya meningkat,
lebih tahu arti kerja sama dan bisa memberi kesimpulan.
4) Terdapat siswa yang merasa senang, malu, berani saat mempresentasikan
LKK kepada teman di depan kelas.
5) Siswa memberikan pernyataan tentang kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran matematika yang menggunakan kerja kelompok.
6) Siswa memberikan saran terhadap pembelajaran matematika yang
menggunakan kerja kelompok agar lebih baik yaitu agar materinya
dijelaskan terlebih dahulu.

c. Refleksi (reflection)
Kegiatan yang lebih diperhatikan pada siklus II adalah motivasi belajar
matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation (GI) dimana pada siklus I hasil observasi motivasi belum
mencapai hasil yang diharapkan yaitu 53%. Pada siklus II ini skor rata-rata
hasil observasi siswa sebesar 74% sudah mencapai hasil intervensi yang
diharapkan. Dalam belajar secara kelompok semua kelompok dapat mmengisi
LKK dengan baik. Siswa terlihat sangat antusias dengan media yang
disajikan. Siswa lebih dapat mengemukakan pemikirannya dan bertanya
dengan teman maupun guru.
Hasil tes akhir matematika siswa pada siklus II menunjukan rata-rata
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 92,59%.
65

B. Analisis Data
Tahap interpretasi hasil analisis data dilakukan setelah pengumpulan data
pada siklus I dan II. Data tersebut berupa data kuantitatif dan data kualitatif. data
dianalisis guna mengetahui perkembangan penelitian. Kategori motivasi belajar
matematika siswa juga mengalami peningkatan. Berikut adalah perbandingan
motivasi belajar matematika siswa pada siklus I dan II. data tersebut disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.8
Persentase Hasil Skala Motivasi Siswa
Dalam Belajar Matematika Pada Siklus I Dan II
Siklus I Siklus II
Kategori Jumlah Jumlah
Motivasi Persentase Persentase
Siswa Siswa

Tinggi 3 11,11 % 18 66,67 %


Sedang 19 70,37 % 9 33,33 %
Rendah 5 18,52 % 0 0%

Berdasarkan grafik tabel 4.8 dapat diketahui pada siklus I motivasi belajar
matematika siswa yang termasuk kategori tinggi sebesar 11,11% sedangkan
pada siklus II sebesar 66,67%. Hal tersebut mengalami peningkatan 55,56%.
Sedangkan motivasi belajar matematika siswa kategori sedang dan rendah
mengalami penurunan pada siklus I kategori sedang sebesar 70,37% pada Siklus
II sebesar 33,33%, pada siklus I kategori rendah sebesar 18,52% pada siklus II
kategori rendah 0%.
Hasil observasi motivasi belajar matematika siswa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) pada siklus I dan II
disajikan pada Tabel berikut ini:
66

Tabel. 4.9
Hasil Analisis Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa
Pada Siklus I Dan II
Siklus I Siklus II
No Aspek yang
Persentse Persentase
1 Hadir pada saat pelajaran matematika 100% 100%

2 Memperhatikan penjelasan guru 44% 76%

3 Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran 44% 66%


matematika
4 Menyiapkan perlengkapan alat tulis 100% 100%

5 Berani mengemukakan pendapat 17% 46%

6 Aktif dalam kerja kelompok 57% 86%

7 Mencatat materi pelajaran 100% 100%

8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 15% 50%

9 Mengajukan pertanyaan kepada guru 28% 63%

10 Mengerjakan tugas kelompok tepat waktu 79% 80%

11 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 35% 33%

12 Berani bertanya ketika belum mengerti 21% 73%

13 Mengerjakan tugas kelompok 53% 91%

Rata-rata 53% 74%

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa persentase seluruh aspek pada
siklus I rata-rata meningkat. Terjadi peningkatan sebesar 25% antara rata-rata
keseluruhan siklus I dan II. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation (GI) pada pelajaran matematika berjalan
dengan baik, berdasrkan hasil wawancara dengan siswa juga menunjukan
kesenangan siswa dengan proses pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI).
Setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) diperoleh perkembangan
persentase siswa yang mencapai KKM dari hasil ujian harian sebelum penelitian
hingga hasil tes matematika siklus I dan siklus II. Berikut peneliti sajikan dalam
tabel dibawah ini.
67

Tabel 4.10
Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa
Persentase ketuntasan siswa berdasarkan KKM
UH sebelum penelitian Siklus I Siklus II
37,04% 74,07% 92,59%

Berdasarkan tebel 4.10 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematik siswa
mengalami peningkatan dan telah memenuhi hasil intervensi tindakan yang
ditetapkan pada penelitian ini yaitu tes hasil belajar matematika yang diberikan
setiap siklus menunjukan bahwa 75% dari jumlah siswa berhasil mencapai
KKM. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan selama penelitian
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

C. Pembahasan Temuan Penelitian


Pengolahan dan analisis data tes, observasi, wawancara, dan catatan
lapangan telah dilakukan, berdasarkan data tersebut selanjutnya adalah akan
dibahas hasil temuan penelitian.
Motivasi belajar matematika siswa pada pembelajaran matematik dengan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) pun semakin
meningkat, pada siklus I skor kategori tinggi rata-rata motivasi belajar
matematika siswa mencapai 11,11%, kemudian pada siklus II meningkat
menjadi 66,67%. Hal ini didukung dengan hasil observasi motivasi belajar
matematika selama siklus I mendapat skor rata-rata persentase 53% dan siklus
II mendapat skor rata-rata persentase sebesar 74%.
Hasil tes matematika siklus I dan siklus II menunjukan ada peningkatan
hasil belajar matematika dilihat dari rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM
yang ditentukan yaitu 75. Pada siklus I rata-rata persentese nilai matematika
siswa yang mencapai KKM sebesar 74,07%. Sedangkan ada siklus II rata-rata
persentese nilai matematika siswa yang mencapai KKM sebesar 92,59%,
Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa subyek
menyenangi proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model
68

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI). Rasa senang terhadap


suatu pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar matematika yang ada
pada subyek. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari kegiatan
pembelajaran awal subyek sebelum tindakan dengan kegiatan pembelajaran
subyek setelah tindakan yang diungkapkan pada peneliti dalam wawancara.
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation (GI), subyek merasa lebih semangat dalam
belajar matematika. Suasana kerja kelompok yang saling membantu antar
sesama anggota, membuat subyek yang kurang pandai menjadi terbantu
dengan adanya aktivitas tutor sebaya yang dilakukan oleh teman
sekelompoknya. Sehingga subyek tidak perlu merasa khawatir akan pelajaran
matematika lagi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsi data yang telah diuraikan, maka
penulis menyimpulkan bahwa
1. Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
dapat meningkatkan Motivasi belajar matematika siswa. Hal ini berdasarkan
hasil yang diperoleh selama penelitian pada pengamatan, angket motivasi,
lembar panduan observasi dan wawancara.
2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat 75% dari jumlah
siswa yang mencapai KKM pada tes akhir siklus II. Pada siklus I mencapai
74,07%, Kemudian pada siklus II persentase siswa yang mencapai KKM
sebesar 92,59%. Hal ini terlihat adanya peningkatan nilai tes pada akhir
siklus II.

B. SARAN
Berdasarkan proses penelitian yang yang telah dilaksanakan, maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation (GI) sebagai alternatif metode pembelajaran matematika
pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) memberikan
manfaat yaitu alternatif model pembelajaran matematika yang dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan sifat-
sifat bangun datar dan bangun ruang. Penerapannya di kelas dapat membuat
siswa lebih tertarik untuk mempelajari matematika karena bersifat kerja
kelompok.

68
69

3. Hendaknya guru memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih kepada


siswa yang sulit memahami soal LKK. Bagi peneliti lain yang ingin
melanjutkan penelitian ini disarankan mengambil pokok bahasan lain, karena
model pembelajaran kooperatif tipe group Investigation (GI) dapat digunakan
untuk Geometri lainnya.
70
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan & Ahmadi,Iif Khoiru. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.


Jakarta:Prestasi Pustaka, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Bumi


Aksara, 2005.

A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja


grafindo Persada, 2011.

Fathurrohman, Pupuh. & Sutikno, M. Sobry. Strategi Belajar Mengajar Strategi


mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep
Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika ADITAMA, 2009.

Huda, Miftahul.Huda. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model


Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011.

Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:
KIZI BROTHERS, 2008.

Masitoh & Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik


Dalam Impelementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

70
71

Sanjaya, Wina. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2008.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana Prenada Media, 2011.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,. Jakarta: Rineka


Cipta, 2003.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT Raja Grafindo


Persada, 2011.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,


2008.

Suwangsih, Erna. & Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI


PRESS, 2006.

Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press, 2011.


Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Di Bidang
Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008.

UU Tentang Sisdiknas 2003. Bandung: Citra Umbara, 2003.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar Kompentensi (SK) dan Kompentensi


Dasar (KD), Mata Pelajaran Matematika SD/MI Permenag nomor 2,
2008.
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Nama Sekolah : SDIT Bina Insani


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/II
Tahun Ajaran : 2012-2013
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit
Model Pembelajaran : Group Investigation (GI)
Pertemuan ke : 1, 2, 3 dan ke 4

I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

II. Kompetensi Dasar


6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

III. Indikator
6.1.1. Menggambar bangun datar segitiga siku-siku, sama sisi dan sembarang
6.1.2. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga siku-siku segitiga, sama sisi dan
segitiga sembarang
6.1.3. Mengukur besar sudut bangun datar segitiga siku-siku, sama sisi dan
sembarang
6.1.4. Menentukan sifat-sifat bangun datar segitiga siku-siku, sama sisi dan
sembarang
6.1.5. Memberikan contoh bangun datar persegi dan persegi panjang
6.1.6. Membuat bangun datar persegi dan persegi panjang
6.1.7. Mengukur besar sudut bangun datar persegi dan persegi panjang
6.1.8. Menentukan sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang

72
73

6.1.9. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium sembarang, sama


kaki dan siku-siku
6.1.10. Mengukur besar sudut bangun datar trapesium sembarang, sama kaki
dan siku-siku.
6.1.11. Menentukan sifat-sifat bangun datar trapesium sembarang, sama kaki
dan siku-siku.
6.1.12. Membuat bangun datar jajargenjang
6.1.13. Mengukur besar sudut jajargenjang
6.1.14. Mengukur besar panjang diagonal jajargenjang
6.1.15. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar jajargenjang.
6.1.16. Menentukan sifat-sifat bangun datar jajar genjang

IV. Tujuan Pembelajaran


Pertemuan ke- 1
Menggambar bangun datar segitiga siku-siku, sama sisi dan sembarang
Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga siku-siku segitiga, sama sisi dan
segitiga sembarang.
Mengukur besar sudut bangun segitiga siku-siku, sama sisi dan
sembarang
Menentukan sifat-sifat bangun datar segitiga siku-siku, sama sisi dan
sembarang
Pertemuan ke- 2
Memberikan contoh bangun datar persegi dan persegi panjang
Membuat bangun datar persegi dan persegi panjang
Mengukur besar sudut bangun datar persegi dan persegi panjang
Menentukan sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
Pertemuan ke- 3
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium sembarang, sama
kaki dan siku-siku
Mengukur besar sudut bangun datar trapesium sembarang, sama kaki
dan siku-siku.
Menentukan sifat-sifat bangun datar trapesium sembarang, sama kaki
dan siku-siku.
74

Pertemuan ke- 4
Membuat bangun datar jajargenjang
Mengukur besar sudut jajargenjang
Mengkur besar panjang diagonal jajargenjang
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar jajargenjang.
Menentukan sifat-sifat bangun datar jajar genjang

V. Materi pokok
Bangun datar segitiga siku-siku, segitiga sama sisi, segitiga sembarang,
persegi panjang, segi empat, trapesium, dan jajar genjang.(Terlampir)

VI. Sumber dan media Pembelajaran


a. Sumber
Dunia Matematika 5 untuk kelas V MI dan SD, Indriyastuti, Platinum.
Gemar matematika 5 untuk kelas V SD/MI, Y.D Sumanto Dkk, pusat
perbukuan departemen pendidikan Nasional.
b. Media Pembelajaran
Buku Paket, LKK, kertas karton, spidol, white board, busur derajat, kertas
origami dan penghapus.

VII. Strategi Pembelajaran


- Demonstrasi
- Tanya jawab
- Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
VIII. Kegiatan pembelajaran
A. Pertemuan pertama ( 2x35 menit )
1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun datar segitiga. Siswa diminta memberikan contoh bentuk segitiga
yang ada di sekitar kelas.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
75

Guru memberikan masalah-masalah yang mengenai dengan bangun


datar segitiga yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi sifat-
sifat segitiga sama sisi, segitiga siku-siku dan segitiga sembarang.
Tiap kelompok menyelesaikan lembar kerja kelompok yang telah
diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
lembar kerja kelompok yang mereka pilih, menyatukan hasilnya
kepada kelompok, dan menuliskannya dalam lembar investigasi.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.
d. Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan
menganalisis langkah-langkah yang mereka lakukan dalam
menjawab LKK dan menyatukan seluruh informasi yang didapat
dalam langkah sebelumnya sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabiala siswa terdapat permasalahan yang
sulit dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
datar segitiga yang merupakan hasil dari investigasi tiap-tiap
kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.
76

B. Pertemuan kedua ( 2x 35 menit)


1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun datar persegi dan persegi panjang. Siswa diminta memberikan
contoh bentuk persegi dan persegi panjang yang ada di sekitar kelas.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
Guru memberikan LKK yang mengenai dengan bangun datar persegi
dan persegi panjang yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi
sifat-sifat persegi dan persegi panjang
Tiap kelompok menyelesaikan LKK yang diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan
masalah yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil
investigasi dalam kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
LKK yang mereka pilih, menyatukan hasilnya kepada kelompok, dan
menuliskannya dalam LKK.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.

d. Analisis dan sintesis


Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan
menganalisis langkah-langkah yang mereka lakukan dalam
menjawab masalah dan menyatukan seluruh informasi yang didapat
dalam langkah sebelumnya sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabiala siswa terdapat permasalahan yang
sulit dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
77

f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
datar segitiga yang merupakan hasil dari investigasi tiap-tiap
kelompok.
4. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.

C. Pertemuan ketiga (2 x 35)


1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun datar trapesium. Siswa diminta memberikan contoh bentuk
segitiga trapesium yang ada di sekitar kelas.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
Guru memberikan masalah yang mengenai dengan bangun datar
trapesium yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi sifat-sifat
trapesium
Tiap kelompok menyelesaikan LKK yang diberikan.

b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi LKK yang
telah diberikan, menyatukan hasilnya kepada kelompok, dan
menuliskannya dalam LKK.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.
d.Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan
menganalisis langkah-langkah yang mereka lakukan dalam
menjawab masalah dan menyatukan seluruh informasi yang didapat
dalam langkah sebelumnya sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
78

dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan


kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabila siswa terdapat permasalahan yang
sulit dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
datar segitiga yang merupakan hasil dari investigasi tiap-tiap
kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.

D. Pertemuan keempat (2 x 35)


1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun datar jajar genjang. Siswa diminta memberikan contoh bentuk
jajar genjang yang ada di sekitar kelas.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
Guru memberikan masalah yang mengenai dengan bangun datar jajar
genjang yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi sifat-sifat jajar
genjang
Tiap kelompok menyelesaikan LKK yang diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
LKK yang telah diberikan, menyatukan hasilnya kepada kelompok,
dan menuliskannya dalam LKK.
79

Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami


kesulitan.
d. Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan
menganalisis langkah-langkah yang mereka lakukan dalam
menjawab masalah dan menyatukan seluruh informasi yang didapat
dalam langkah sebelumnya sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabiala siswa terdapat permasalahan yang
sulit dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
datar segitiga yang merupakan hasil dari investigasi tiap-tiap
kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.
IX. Penilaian
A. Penilaian Kelompok
Teknik : Tes tulis dan LKK
Bentuk instrument : Uraian
Contoh instrument : Terlampir pada lkk
B. Penilaian individu
Tenknik : PR dan Tes akhir Siklus
Bentuk Instrument : Uraian
Contoh Instrum : Terlampir pada soal tes akhir siklus 1

Serang, Maret 2013

Peneliti,
Mutmainah
108018300021
80

Materi Matematika Bangun Datar Siklus 1

A. Pertemuan pertama
Sifat-sifat bangun datar segititiga sama kaki, sama sisi dan sembarang.
1. Sifat-sifat bangun datar segitiga sama kaki
a. Mempunyai sepasang sisi (dua sisi) yang sama panjang
b. Mempunyai dua sudut yang sama besar
2. Sifat-sifat bangun datar segitiga sama sisi
a. Ketiga sisinya sama panjang
b. Ketiga sudutnya sama besar
3. Sifat-sifat bangun datar segitiga sembarang
a. Ketiga sisinya tidak sama panjang
b. Ketiga sudutnya tidak sama besar
B. Pertemuan kedua
Sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
1. Sifat-sifat bangun datar persegi
a. Mempunyai empat sisi yang sama panjang
b. Mempunyai empat sudut yang sama besar, yaitu 900
2. Sifat-sifat bangun datr persegi panjang
a. Persegi panjang merupakan bangun segi empat
b. Banyak titik sudutnya ada 4
c. Keempat sudutnya berupa sudut siku-siku
d. Banyak sisi yang sejajar ada dua pasang
e. Pasangan sisi yang sejajar sama panjang
C. Pertemuan ketiga
Sifat-sifat bangun datar Trapesium
1. Sifat-sifat bangun datar Trapesium
a. Mempunyai sepasang sisi yang sejajar
b. Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar 1800
c. Jumlah keempat sudutnya 3600
81

D. Pertemuan keempat
Sifat-sifat Bangun datar Jajargenjang.
1. Sifat-sifat Bangun datar Jajargenjang.
a. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
c. Keempat sudutnya tidak siku-siku
d. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 1800
e. Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SDIT Bina Insani


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/II
Tahun Ajaran : 2012-2013
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Model Pembelajaran : Group Investigation (GI)
Pertemuan ke : 6, 7, 8 dan 9
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
II. Kompetensi Dasar
6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
III. Indikator
6.1.17. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah ketupat
6.1.18. Mengukur panjang sisi bangun datar belah ketupat
6.1.19. Mengukur panjang diagonal bangun datar belah ketupat
6.1.20. Mengukur besar sudut bangun datar belah ketupat
6.1.21. Menentukan sifat-sifat bangun datar belah ketupat
6.1.22. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar layang-layang
6.1.23. Mengukur panjang sisi bangun datar layang-layang
6.1.24. Mengukur panjang diagonal bangun datar layang-layang
6.1.25. Mengukur besar sudut bangun datar layang-layang
6.1.26. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang
6.1.27. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lingkaran
6.1.28. Membuktikan sifat-sifat bangun datar lingkaran
6.1.29. Menentukan sifat-sifat bangun datar lingkaran
6.2.1. Menunjukan bangun ruang tabung dan kerucut
82
83

6.2.2. Memberi contoh bangun ruang tabung dan kerucut


6.2.3. Menggambar bangun ruang tabung dan kerucut
6.2.4. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut
6.2.5. Menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut
6.2.6. Menunjukan bangun ruang prisma dan limas
6.2.7. Memberi contoh bangun ruang prisma dan limas
6.2.8. Menggambar bangun ruang prisma dan limas
6.2.9. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma dan limas
6.2.10. Menentukan sifat-sifat bangun ruang prisma dan limas
IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke- 6 dan ke- 7
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah ketupat
Mengukur panjang sisi bangun datar belah ketupat
Mengukur panjang diagonal bangun datar belah ketupat
Mengukur besar sudut bangun datar belah ketupat
Menentukan sifat-sifat bangun datar belah ketupat
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar layang-layang
Mengukur panjang sisi bangun datar layang-layang
Mengukur panjang diagonal bangun datar layang-layang
Mengukur besar sudut bangun datar layang-layang
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lingkaran
Membuktikan sifat-sifat bangun datar lingkaran
Menentukan sifat-sifat bangun datar lingkaran
Pertemuan ke-8
Menunjukan bangun ruang tabung dan kerucut
Memberi contoh bangun ruang tabung dan kerucut
Menggambar bangun ruang tabung dan kerucut
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut
Menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut

Pertemuan ke-9
Menunjukan bangun ruang prisma dan limas
Memberi contoh bangun ruang prisma dan limas
84

Menggambar bangun ruang prisma dan limas


Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma dan limas
Menentukan sifat-sifat bangun ruang prisma dan limas

V. Materi pokok
Bangun datar belah ketupat, layang-layang, lingkaran, bangun ruang tabung,
kerucut, prisma dan limas (Terlampir)

VI. Sumber dan media Pembelajaran


a. Sumber
Dunia Matematika 5 untuk kelas V MI dan SD, Indriyastuti, Platinum.
Gemar matematika 5 untuk kelas V SD/MI, Y.D Sumanto Dkk, pusat
perbukuan departemen pendidikan Nasional.
Terampil berhitung Matematika untuk SD Kelas V, Jakart:2007, Tim Bina
Karya Guru, Penerbit Erlangga, KTSP Standar isi 2006.
b. Media Pembelajaran
Buku Paket, LKK, kertas karton, spidol, white board, busur derajat, kertas
origami, penggaris, penghapus, bentuk-bentuk bangun ruang.
VII. Strategi Pembelajaran
- Demonstrasi
- Tanya jawab
- Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

VIII. Kegiatan pembelajaran


A. Pertemuan keenam dan ketujuh ( 4x35 menit )
1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran. Siswa diminta
memberikan contoh lain bentuk belah ketupat, ketupat dan layang-layang
yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
85

Guru memberikan LKK yang mengenai dengan bangun datar belah


ketupat, layang-layang dan lingkaran yang perlu diinvestigasi yaitu:
mengidentifikasi sifat-sifat belah ketupat, layang-layang dan lingkaran.
Tiap kelompok menyelesaikan lembar kerja kelompok yang telah
diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
lembar kerja kelompok yang mereka pilih, menyatukan hasilnya kepada
kelompok, dan menuliskannya dalam lembar investigasi.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.
d. Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan menganalisis
langkah-langkah yang mereka lakukan dalam menjawab LKK dan
menyatukan seluruh informasi yang didapat dalam langkah sebelumnya
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabila siswa terdapat permasalahan yang sulit
dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran yang merupakan hasil
dari investigasi tiap-tiap kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan lembar LKK.
86

B. Pertemuan kesembilan ( 2x35 menit )


1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun ruang tabung dan kerucut. Siswa diminta memberikan contoh lain
bentuk tabung dan kerucut yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
Guru memberikan LKK yang mengenai dengan bangun ruag tabung dan
kerucut yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang tabung dan kerucut.
Tiap kelompok menyelesaikan lembar kerja kelompok yang telah
diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
lembar kerja kelompok yang mereka pilih, menyatukan hasilnya kepada
kelompok, dan menuliskannya dalam lembar investigasi.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.
d. Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan menganalisis
langkah-langkah yang mereka lakukan dalam menjawab LKK dan
menyatukan seluruh informasi yang didapat dalam langkah sebelumnya
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabila siswa terdapat permasalahan yang sulit
dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
87

Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok


Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut yang merupakan hasil dari investigasi tiap-
tiap kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.

C. Pertemuan kedelapan (2x35 menit)


1. Pendahuluan
a. Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun ruang prisma dan limas. Siswa diminta memberikan contoh lain
bentuk tabung dan kerucut yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Pemilihan topik
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa
Guru memberikan LKK yang mengenai dengan bangun ruang prisma dan
limas yang perlu diinvestigasi yaitu: mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang prisma dan limas.
Tiap kelompok menyelesaikan lembar kerja kelompok yang telah
diberikan.
b. Perencanaan kooperatif
Guru menugaskan tiap anggota kelompok untuk menyelesaikan LKK
yang telah diberikan. Kemudian mendiskusikan hasil investigasi dalam
kelompoknya masing-masing.
c. Implementasi
Tiap anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi sesuai dengan
lembar kerja kelompok yang mereka pilih, menyatukan hasilnya kepada
kelompok, dan menuliskannya dalam lembar investigasi.
Guru berkeliling untuk menfasilitasi kelompok yang mengalami
kesulitan.
d. Analisis dan sintesis
Tiap anggota kelompok bergabung untuk mengoreksi dan menganalisis
langkah-langkah yang mereka lakukan dalam menjawab LKK dan
menyatukan seluruh informasi yang didapat dalam langkah sebelumnya
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
Setelah tiap anggota kelompok memperoleh sebuah kesimpulan,
kelompok merencanakan bagaimana informasi yang mereka peroleh
dapat disajikan dengan menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh siswa di dalam kelas.
88

e. Penyajian Akhir
Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi
mereka. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 menit.
Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang
presentasi
Guru memfasilitasi siswa apabila siswa terdapat permasalahan yang sulit
dipecahkan dan pertanyaan yang butuh penjelasan lebih lanjut.
f. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi pekerjaan masing-masing kelompok
Guru menyimpulkan hasil penyelidikan mengenai sifat-sifat bangun
ruang prisma dan limas yang merupakan hasil dari investigasi tiap-tiap
kelompok.
3. Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
Guru menginformasikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan LKK.
IX. Penilaian
A. Penilaian Kelompok
Teknik : Tes tulis dan LKK
Bentuk instrument : Isian singkat
Contoh instrument : Terlampir pada LKK
B. Penilaian individu
Tenknik : Tes akhir Siklus
Bentuk Instrument : Isian singkat
Contoh Instrument : Terlampir pada soal tes akhir siklus 2

Serang , Maret 2013

Peneliti,
Mutmainah
108018300021
89

Materi Matematika Bangun Datar Siklus II

A. Pertemuan Kelima dan keenam


Sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang dan lingkaran
1. Sifat-sifat bangun datar belah ketupat
a. Panjang keempat sisinya sama
b. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang
c. Sisi-sisi yang berhadapan sama
d. Sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama
e. Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
2. Sifat-sifat bangun datar layang-layang
a. Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri
b. Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang
c. Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar
3. Sifat-sifat bangun datar lingkaran
a. Memiliki kurva mulus tertutup
b. Panjang diameter sama dengan dua kali panjang jari-jari
c. Jari-jari merupakan ruas garis yang menghubungkan titik pusat ke tepi
lingkaran
B. Pertemuan ketujuh
Sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut
1. Sifat-sifat bangun ruang tabung
a. Tabung mempunyai sisi sebanyak tiga buah, yaitu sisi atas, sisi alas dan
selimut tabung
b. Tidak mempunyai titik sudut
c. Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama
d. Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung
e. Jarak bidang dan bidang alas disebut tinggi tabung
2. Sifat-sifat bangun ruang kerucut
a. Alasnya berbentuk lingkaran
b. Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut
90

c. Memiliki sebuah titik puncak


d. Jarak titik puncak ke alasdisebut tinggi kerucut
C. Pertemuan kedelapan
Sifat-sifat bangun ruang prisma dan limas
1. Sifat-sifat bangun ruang prisma
a. Sisi alas dan sisi atas suatu prisma sama
b. Sisi alas dan sisi atas sejajar
c. Jumlah sisi tegak sama dengan jumlah segi dari bidang alasnya.
d. Sisi alas selalu tegak lurus dengan sisi tegaknya
2. Sifat-sifat bangun ruang limas
a. Mempunyai sebuah bidang alas
b. Mempunyai sebuah titik puncak
c. Mempunyai bidang miring yang berbentuk segitiga. Perpotongan
bidang-bidang miring bertemu di titik puncak.
d. Jarak terpendek dari titik puncak ke bidang alas dinamakan tinggi
limas.
Lampiran 3

Nama Anggota Kelompok : Kelompok:

1. 3. 5.

2. 4.

LEMBAR KERJA KELOMPOK

(LKK 1)

Masih ingatkah kalian dengan bangun datar segitiga? Mari kita perhatikan
gambar bangun datar di bawah ini. Manakah yang merupakan bangun segitiga
siku-siku? Segitiga sama sisi? Segitiga sembarang?

A B C D

H
E I
F G

Kemudian gambarlah kembali dan berikan huruf alfabet pada setiap sudut!
1. Segitiga siku-siku

2. Segitiga sama sisi

3. Segitiga sembarang

91
92

Segitiga siku-siku

Setelah kita menggambar bangun datar tersebut, Mari kita selidiki sifat-sifat
bangun datar segitiga siku-siku?
Amati dan selidiki bangun datar segitiga siku-siku di dibawah ini.
Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut-sudut segitiga.
Setelah itu lengkapilah soal-soal di bawah ini.

1. Banyak sisi segitiga ada ......


2. Banyak titik sudut segitiga ada . . . .
3.Ukurah besar masing-masing sudut segitiga siku-
siku..................................................................................
4.Berapakah jumlah sudut segitiga siku-siku?.....................
5. Manakah sudut yang besarnya 900?...................................

Kesimpulan:

Sifat-sifat segitiga siku-siku adalah:


........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........
93

Segitiga sama sisi

Setelah kita menggambar bangun datar segitiga tersebut, Mari kita selidiki
sifat-sifat bangun datar segitiga sama sisi?
Amati dan selidiki bangun datar segitiga di bawah ini.
Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut-sudut segitiga.
Setelah itu lengkapilah soal-soal di bawah ini.

1. Sebutkan sisi-sisi segitiga di samping .................


2. Berapa jumlah sisinya........
3. Ukurlah besar masing-masing sudutnya =
D = .........0 E =...........0 F = ...........

Kesimpulan

Sifat-sifat segitiga sama sisi adalah :

........................................................................................................

........................................................................................................

........................................................................................................
94

Segitiga sembarang

Setelah kita menggambar bangun datar segitiga tersebut, Mari kita selidiki
sifat-sifat bangun datar segitiga sembarang ?

Amati dan selidiki bangun datar segitiga di dibawah ini.


Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut-sudut segitiga.
Setelah itu lengkapilah soal-soal di bawah ini.

1. Ukurlah Panjang sisi AB ....... cm Sisi BC ...... cm


Sisi CA ...... cm.
2. Apakah jumlah sisi-sinya sama?
3. Ukurlah Besar masing-masing sudutnya A =
.....0 B =......0 C = . . .

Kesimpulan

Sifat-sifat Segitiga sembarang adalah :

............................................................................

.............................................................................

.............................................................................
Kelompok : 95
Nama anggota kelompok :

1. 4.
2. 5.
3.

LEMBAR KERJA KELOMPOK


LKK II

Bentuk persegi panjang dan persegi banyak kamu jumpai di sekitarmu. Coba
perhatikan gambar di bawah ini!

1 3
2 4

7 8
5 6

1. Dari gambar di atas nomor apa yang berbentuk persegi dan persegi
panjang?
Persegi = .......................................................................................................
Persegi panjang = .........................................................................................
2. Sebutkan contoh benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang
minimal 3 contoh!
Persegi = 1. ...................................................................................................
2....................................................................................................
3....................................................................................................
Persegi panjang = 1. ....................................................................................
2.....................................................................................
3.....................................................................................
96

PERSEGI
1. Buatlah bangun datar berbentuk persegi dari kertas origami yang

telah disediakan yang ukuran sisi-sisinya 5 cm dan berilah huruf

pada setiap titik sudut kemudian tempelkan dibawah ini!

Gambar persegi :

Amati dan selidiki persegi di atas, Kemudian jawablah pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini.

a. Berapa banyak sisi persegi? ............................................................

b. Ukurlah masing-masing besar sudutnya? ..............................................

c. Apakah mempunyai empat sudut sama besar? ......................................

d. Apakah semua sisinya sama panjang? ......................................................

Setelah menjawab pertanyaan di atas, dapat disimpulkan sifat-sifat

persegi. Kesimpulan sifat-sifat Persegi :

...................................................................................................

.....................................................................................................

....................................................................................................

....................................................................................................
97

PERSEGI PANJANG
1. Buatlah bangun datar berbentuk persegi panjang dari kertas origami

yang telah disediakan yang ukuran panjang 8 cm dan lebar 6 cm

kemudian tempelkan dibawah ini!

Gambar persegi :

Amati dan selidiki persegi di atas, Kemudian jawablah pertanyaan-


pertanyaan di bawah ini.
a. Berapa banyak sisi persegi panjang?.........................................................

b. Berapa banyak titik sudutnya?..................................................................

c. Ukurlah masing-masing besar sudutnya?.................................................

d. Apakah pasangan sisi yang berhadapan sama panjang?........................

Setelah menjawab pertanyaan di atas, dapat disimpulkan sifat-sifat

persegi panjang. Kesimpulan sifat-sifat Persegi :

...................................................................................................
.
.....................................................................................................

....................................................................................................

....................................................................................................
98
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok:

1.
LEMBAR KERJA KELOMPOK III
2.
(LKK III)
3.
s
4.

5.

Perhatikan gambar di atas .

Gambar apakah di atas?....................................................................................


Berbentuk bangun datar apa gambar di atas?.....................................................
Itulah contoh bentuk trapesium yang sering kamu lihat. Jenis-jenis trapesium ada
3, yaitu trapesium sembarang, trapesium sama kaki, dan trapesium siku-siku.

Trapesium sembarang

Selidiki dan diskusikan dengan teman kelompokmu untuk menyebutkan sifat-sifat


trapesium dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Berapa banyak sisi trapesium sembarang ? ...............................................
2. Berapa banyak titik sudut trapesium sembarang? ....................................
3. Berapa pasang sisi yang sejajar? ..................................................................
4. Pada trapesium sembarang, apakah sisi-sisi yang sejajar sama panjang?
5. Pada trapesium sembarang, ukurlah masing-masing besar sudutnya?
.........................................................................................................
99

Lakukan kegiatan berikut untuk memahami trapesium lebih dalam,

gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

PQRS merupakan trapesium sembarang, ukurlah masing-masing

besar sudutnya!

a. Sudut QPS = .............0

b. Sudut PSR = ..............0

c. Sudut PQR = ..............0

d. Sudut QRS = ...............0

e. PQ sejajar dengan ......................

f. Sudut QPS + Sudut PSR = ............0 dan sudut PQR + Sudut

QRS =.............0

Kesimpulan

Trapesium sembarang memiliki sifat-sifat :

1. .............................................................................................

2. ............................................................................................

3. .............................................................................................

4. ............................................................................................

5. ............................................................................................
100

Kelompok :
Nama Anggota Kelompok:

1.
LEMBAR KERJA KELOMPOK III

2. (LKK III)
3.

4.

5.

Perhatikan gambar di atas .

Gambar apakah di atas?....................................................................................


Berbentuk bangun datar apa gambar di atas?.....................................................
Itulah contoh bentuk trapesium yang sering kamu lihat. Jenis-jenis trapesium ada
3, yaitu trapesium sembarang, trapesium sama kaki, dan trapesium siku-siku.

Trapesium sama kaki

Selidiki dan diskusikan dengan teman kelompokmu untuk menyebutkan sifat-sifat


trapesium dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Berapa banyak sisi trapesium sama kaki? ...............................................
2. Berapa banyak titik sudut trapesium sama kaki? ....................................
3. Berapa pasang sisi yang sejajar? ..................................................................
4. Pada trapesium sama kaki, apakah sisi-sisi yang sejajar sama panjang?
5. Pada trapesium sama kaki, ukurlah masing-masing besar sudutnya?
.........................................................................................................
101

Lakukan kegiatan berikut untuk memahami trapesium lebih dalam,

gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

KLMN merupakan trapesium sama kaki, ukurlah masing-masing

besar sudutnya!

a. Sudut LKN = 600

b. Sudut KNM = 1200

c. Sudut KLM = ..............0

d. Sudut LMN = ...............0

e. KL sejajar dengan ......................

f. Sudut LKN + Sudut KNM= ............0 dan sudut KLM+ Sudut

LMN=.............0

Kesimpulan

Trapesium sama kaki memiliki sifat-sifat :

1. .............................................................................................

2. ............................................................................................

3. .............................................................................................

4. ............................................................................................

5. ............................................................................................
102

Nama Anggota Kelompok:


Kelompok :
1.

2. LEMBAR KERJA KELOMPOK III


3.
(LKK III)
4.

5.

Perhatikan gambar di atas .

Gambar apakah di atas?....................................................................................


Berbentuk bangun datar apa gambar di atas?.....................................................
Itulah contoh bentuk trapesium yang sering kamu lihat. Jenis-jenis trapesium ada
3, yaitu trapesium sembarang, trapesium sama kaki, dan trapesium siku-siku.

Trapesium siku-siku

Selidiki dan diskusikan dengan teman kelompokmu untuk menyebutkan sifat-sifat


trapesium dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Berapa banyak sisi trapesium siku-siku ? ...............................................
2. Berapa banyak titik sudut trapesium siku-siku? ....................................
3. Berapa pasang sisi yang sejajar? ..................................................................
4. Pada trapesium siku-siku, apakah sisi-sisi yang sejajar sama panjang?
5. Pada trapesium siku-siku, ukurlah masing-masing sudutnya?
.........................................................................................................
103

Lakukan kegiatan berikut untuk memahami trapesium lebih dalam,

gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

ABCD merupakan trapesium siku-siku, ukurlah masing-masing besar

sudutnya!

a. Sudut BAD= 900

b. Sudut ADC = 900

c. Sudut ABC = ..............0

d. Sudut BCD = ...............0

e. AB sejajar dengan ......................

f. Sudut BAD + Sudut ADC= ............0 dan sudut ABC+ Sudut

BCD=.............0

Kesimpulan

Trapesium siku-siku memiliki sifat-sifat :

1. .............................................................................................

2. ............................................................................................

3. .............................................................................................

4. ............................................................................................

5. ............................................................................................
104

Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. 4.
2. 5.
3.

LEMBAR KERJA KELOMPOK IV

(LKK IV)

JajarGenjang

Lakukan kegiatan berikut untuk menemukan dan mengidentifikasi sifat-


sifat jajargenjang.

Lakukan kegiatan ini dengan teman kelompok masing-masing.

1. Potonglah kertas sehingga berbentuk jajargenjang ABCD. Kemudian


jiplaklah di kertas origami yang telah di sediakan!

2. Lubangi di titik O sebagai sumbu putar.


3. Putarlah jajargenjang sebesar putaran sehingga menjadi
jajargenjang di bawah ini.
105

4. Setelah itu, lengkapilah uraian di bawah ini.


a. AB sama panjang dan sejajar dengan CD.
b. BC sama panjang dan sejajar dengan AD
c. BAD = BCD
CBA = ..........0
d. OA = OC dan OB= ........

Setelah melakukan praktikum di atas, berikan kesimpulan dengan


menyebutkan sifat-sifat jajargenjang!

Kesimpulan

Sifat-sifat Jajargenjang adalah :

1. ..............................................................................................

2. ..............................................................................................

3. ..............................................................................................

4. ..............................................................................................

5. ..............................................................................................
106

Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. 4.
2. 5.
3.

LEMBAR KERJA KELOMPOK IV

(LKK IV)

JajarGenjang

Lakukan kegiatan berikut untuk menemukan dan mengidentifikasi sifat-


sifat jajargenjang.

Lakukan kegiatan ini dengan teman kelompok masing-masing.

1. Buatlah ruas garis AB dengan ukuran 4 cm

2. Buatlah garis DC yang sama panjang dengan jarak 3 cm dan sejajar


dengan AB seperti gambar berikut.

3. Hubungkanlah A dengan D dan B dengan C. Terbentuklah


jajargenjang ABCD
107

Gambar

4. lengkapilah uraian di bawah ini.


a. AB sama panjang dan sejajar dengan .........
b. BC sama panjang dan sejajar dengan ..........
c. BAD = ..........0
d. CBA = ...........0
e. OA =OC dan OB = ..........

Setelah melalukan praktikum di atas, berikan kesimpulan dengan


menyebutkan sifat-sifat jajargenjang!

Kesimpulan

Sifat-sifat Jajargenjang adalah

1...................................................................................................

2. ............................................................................................

3. ..............................................................................................

4. ..............................................................................................

5. ..............................................................................................
108

Nama Kelompok:
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.

Pernahkah kamu melihat benda seperti gambar di atas?


Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banya dijumpai. Inilah yang
dinamakan ketupat. Dalam pelajaran matematika, bangun yang menyerupai
bentuk ketupat disebut bangun datar ................................................

AB = BC = CD = AD

Ayo selidiki bersama teman kelompokmu!


Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas.
a. Ukurlah panjang sisi-sisi belah ketupat, apakah semua sisi-sisinya sama
panjang?.........................................................................................................
b. Ukurlah panjang diagonalnya, ada berapakah diagonal belah
ketupat?..........................................................................................................
c. Ukurlah besar sudut belah ketupat yang berhadapan, Apakah sudut-sudut
yang berhadapan besarnya sama?.................................................................
109

Setelah kamu selidiki belah ketupat tersebut, kamu dapat


memberikan kesimpulan tentang sifat-sifat belah ketupat.

Kesimpulan :

Belah ketupat memiliki sifat-sifat

1. ...................................................................................................

2. ...................................................................................................

3. ...................................................................................................

4. ....................................................................................................

Ayo menggambar belah ketupat dengan mudah.


Bagaimana cara menggambar belah ketupat?
Inilah langkah-langkahnya.
1. Tentukan titik potong diagonal, misal O
2. Tentukan titik dari O ke kiri dan ke kanan sama panjang,
misal A dan C
3. Tentukan titik dari O ke atas dan ke bawah sama panjang,
misal B dan D
4. Hubungkan titik A ke B, B ke C, C ke D, dan D ke A.
5. ABCD merupakan belah ketupat
Gambar
110

Nama Kelompok:
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gambar apakah di atas?........................................................................................

Perhatikan dan selidiki layang-layang di atas dan jawab pertanyaan

berikut!

1. Ukurlah panjang sisi AC, CB, AD dan BD!..............................................

Sebutkan sisi-sisinya yang sama panjang!

........................................................................................................................

2. Ukurlah panjang kedua buluh layang-layang (diagonal),....................

Sebutkan diagonalnya yang sama panjang!..........................................

3. Apabila dari sudut-sudut yang berhadapan ditarik benang AB

dan CD, Apakah kedua benang berpotongan tegak lurus?................

4. Ukurlah besar masing sudut-sudut layang-

layang!..........................................................................................................

Adakah sudut-sudut yang sama besar, sebutkan!..............................


111

Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu

dapat menyimpulkannya dengan menyebutkan sifat-sifat layang-

layang.

Kesimpulan

Sifat-sifat layang-layang adalah:

1. ................................................

...............................................

2. ................................................

................................................

3. ................................................

................................................

4. ................................................

................................................

.
112

Nama Kelompok:
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.

Perhatikan gambar di bawah ini! berbentuk bangun datar


apakah gambar di bawah ini?.......................................................
Berikan contoh lain dari bangun datar tersebut!
....................................................................................................................
....................................................................................................................

Lingkaran yang berpusat di titik P biasanya dinamakan lingkaran P.


PA disebut jari-jari
AE disebut diameter

Untuk mengetahui sifat-sifat dari lingkaran, lakukan kegiatan berikut


ini.
113

Kegiatan

A F
B C D
E

(1) (2) (3)


Lipatlah lingkaran pada gambar 1 menurut salah satu garis
tengahnya, maka daerah A akan tepat berimpit dengan daerah B.
Lipatlah lingkaran pada gambar 2 menurut salah satu garis
tengahnya, maka daerah C akan tepat berimpit dengan daerah D
Lipatlah lingkaran pada gambar 3 menurut salah satu garis
tengahnya, maka daerah E akan tepat berimpit dengan daerah F
Lakukan berulang kali untuk garis tengah yang berbeda-beda
Setelah melakukan kegiatan di atas dapat diketahui bahwa semua garis
tengah lingkaran merupakan sumbu simetri.
selanjutnya jawablah pertanyaan berikut untuk mendapatkan
kesimpulan dari sifat-sifat lingkaran.
1. Apakah lingkaran memiliki sebuah titik pusat?...................................
2. Apakah lingkaran memiliki garis tengah yang panjangnya 2 kali
jari-jari?.......................................................................................................
3. Apakah banyak sumbu simetri pada lingkaran tidak
terhingga?....................................................................................................
Jadi, dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat disimpulkan sifat-sifat
lingkaran adalah:

Kesimpulan:
Sifat-sifat lingkaran adalah :
1. ..............................................................................................................................

2. ...............................................................................................................................

3. ...............................................................................................................................
114

Nama Kelompok:
Anggota Kelompok:
1. 4.
2. 5.
3.

Masih ingatkah kalian dengan bangun ruang tabung? Mari kita


perhatikan gambar bangun ruang di bawah ini. Manakah yang merupakan
bangun ruang tabung?

C
A B

D F
E

1. Huruf apa yang berbentuk bangun ruang


tabung?....................................................................................................
2. Sebutkan lima jenis benda disekitarmu yang berbentuk
tabung!.................................................................................................
3. Gambarlah bangun ruang yang berbentuk tabung pada tempat
yang telah disediakan!

Gambar tabung
115

Amati dan selidiki bangun ruang tabung.


Selanjutnya, jawablah pertanyaan-
pertanyaan ini untuk menemukan sifat-
sifatnya.

1. Apakah pada tabung terdapat permukaan yang berbentuk


lingkaran?...................................................................................................
2. Kalau ada, berapakah banyaknya?..........................................................
3. Apakah ukurannya sama?..........................................................................
4. Apakah tabung mempunyai titik sudut?...............................................
5. Berapa banyak sisinya?.............................................................................
Setelah menyelidiki dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas,
di peroleh kesimpulan dari sifat-sifat tabung sebagai berikut!

Kesimpulan

Sifat-sifat tabung adalah:

1. .................................................................................................
...................................................................................
2. .................................................................................................
...................................................................................
3. .................................................................................................
...................................................................................
4. .................................................................................................
...................................................................................
5. .................................................................................................
...................................................................................
116

Nama Kelompok:
Anggota Kelompok:
1. 4.
2. 5.
3.

Masih ingatkah kalian dengan bangun ruang kerucut? Mari kita


perhatikan gambar bangun ruang di bawah ini. Manakah yang merupakan
bangun ruang kerucut?

B C

E
F
D

1. Huruf apa yang berbentuk bangun ruang


kerucut?.......................................................................................................
2. Sebutkan lima jenis benda disekitarmu yang berbentuk
kerucut!.........................................................................................................
3. Gambarlah bangun ruang yang berbentuk kerucut di bawah ini!

Gambar kerucut
117

Amati dan selidiki bangun ruang tabung.


Selanjutnya, jawablah pertanyaan-
pertanyaan ini untuk menemukan sifat-
sifatnya.

1. Berbentuk apakah alas kerucut? ...........................................................


2. Apakah kerucut memiliki sisi? ................................................................
Disebut apakah sisi tersebut? ............................................................
3. Apakah kerucut memilik sebuah titik puncak? ..........................
4. Jarak titik puncak ke alas disebut ..............................................
5. Berapa banyak sisinya?............................................................................

Setelah menyelidiki dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas,


di peroleh sifat-sifat kerucut sebagai berikut!

Sifat-sifat kerucut adalah:

1. .................................................................................................
...................................................................................
2. .................................................................................................
...................................................................................
3. .................................................................................................
...................................................................................
4. .................................................................................................
...................................................................................
118

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok:
1. 4.
2. 5.
3.

Perhatikan ganbar berikut!

Lingkarilah mana yang merupakan bangun ruang prisma! ...................


Berikan contoh yang berbentuk prisma? ............................................
Gambarlah bangun ruang prisma di bawah ini!

Gambar prisma
119

Amati dan selidikilah bentuk-bentuk prisma pada gambar atau


benda disekitarmu. Kemudian jawablah pertanyaan ini.
1. Apakah bidang atas dan alasnya memiliki bentuk dan
ukurannya sama?.........................................................................
2. Apakah kedua bidang tersebut sejajar? ....................................
3. Apa bentuk sisi-sisi tegaknya? ...................................................

Kamu sudah bisa menjawab pertanyaan di atas, bukan? Secara


langsung jawaban pertanyaan di atas merupakan sebagian sifat-sifat
prisma.
Kesimpulan

Sifat-sifat prisma adalah :

1. ................................................................................................
................................................................................................
2. ................................................................................................
................................................................................................
3. ................................................................................................
................................................................................................
4. ................................................................................................
................................................................................................
....
120

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok:
1. 4.
2. 5.
3.

Perhatikan ganbar berikut!

Lingkarilah mana yang merupakan bangun ruang limas! ...................


Bangunan apa yang tedapat di mesir yang berbentuk limas?
..............................................................................................................
Gambar di atas berbentuk bangun ruang limas segi ...........................
Gambarlah bangun ruang prisma di bawah ini!

Gambar limas
121

Di bawah ini gambar-gambar limas. Perhatikan bagian-bagiannya.

Alas limas dapat berupa segitiga, segiempat, segilima atau bangun


datar lainnya. Penamaan tergantung bentuk alasnya.
Setelah mengamati dan menyelidiki gambar-gambar di atas, kalian
akan menentukan sifat-sifat limas dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.
1. Apakah limas mempunyai sebuah bidang alas? ..........................
Berbentuk apa sajakah alas limas? .............................................
....................................................................................................
2. Apakah limas mempunyai sebuah titik puncak? ........................
3. Berbentuk apakah sisi tegak limas? ...........................................
4. Jarak terpendek dari titik puncak ke bidang alas limas
dinamakan...................................................................................
Kamu sudah bisa menjawab pertanyaan di atas, bukan? Secara
langsung jawaban pertanyaan di atas merupakan sebagian sifat-sifat
limas.
Kesimpulan

Sifat-sifat limas adalah :


1. .......................................................................................................
......................................................................................................
2. .......................................................................................................
.......................................................................................................
3. .......................................................................................................
.......................................................................................................
4. .......................................................................................................
......................................................................................................
122
Lampiran 4

Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Siklus 1

Jenjang
No. Indikator Kemampuan No Soal
C3 C4
Mengukur besar sudut
1. bangun segitiga siku-siku, 1 1, 2 dan 3
sama sisi dan sembarang
Mengukur besar sudut
2. bangun datar persegi 1 4
panjang
Menentukan sifat-sifat
3. 1 5
bangun datar persegi
Mengukur besar sudut
4. bangun datar trapesium 1 6
sembarang
Mengukur besar sudut
5. bangun datar trapesium 1 7
sama kaki.
Mengukur besar sudut
6. bangun datar trapesium 1 8
siku-siku.
Mengukur besar sudut
7. 1 9
jajargenjang
Mengukur besar panjang
8. 1 10
diagonal jajajrgenjang

Keterangan
C3 : Hasil belajar kategori penerapan
C4 : Hasil belajar ketegori analisis

122
123

Soal Test Akhir Siklus 1


Hari/tanggal :
NILAI
Nama :

Kelas :

Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan!
2. Pengerjaan soal bersifat tutup buku (close book)!
3. Gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!


1. Gambar di bawah ini berbentuk segitiga siku-siku.
Segitiga ABC siku-siku di B karena besar B = ..............0
Ukurlah besar sudut A + C = ..............+.................=............ 0

2. Gambar di samping berbentuk segitiga sama sisi.


DE = EF = FD
Ukurlah besar sudut D =.............0
E= F= ..............0

3. Segitiga di samping adalah segitiga sembarang.


Ukurlah besar sudut A = ....................0
Besar sudut B = ...............0

4. Perhatikan persegi panjang PSRQ di samping.


Ukurlah besar sudut Q = .........0
Dan besar sudut R = ..........0
124

5. Sebutksn sifat-sifat bangun datar persegi, minimal 2!


..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
.............................................................................................................................

6. PQRS merupakan trapesium sembarang.


Ukurlah besar sudut QPS = ..........0
PSR = ...........0

7. KLMN berbentuk trapesium sama kaki.


Ukurlah besar sudut KLM= ...........0
Besar sudut KNM= ...........0

8. ABCD merupakan trapesium siku-siku.


Ukurlah besar sudut BAD = ..........0
Besar sudut ADC = .........0

9. Diketahui ABCD jajargenjang.


Ukurlah besar sudut ADC = ..........0
Besar sudut DAB = ...........0

10. Diketahui EFGH Jajargenjang. Tentukan


a. Panjang EO = ..........cm
b. Panjang OH = ..........cm

SELAMAT MENGERJAKAN
125

LEMBAR JAWABAN SOAL TEST AKHIR SIKLUS 1

1. 900, A+C= 40+50= 900

2. D = 600 E ++ 600

3. A = 1200 B = 450

4. Q = 900 R = 900

5. 1. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang

2. Mempunyai 4 sudut yang sama besar yaitu 900

6. QPS = 700 PSR = 1100

7. KLM = 500 KNM = 1300

8. BAD = 900 ADC = 900

9. ADC = 550 DAB = 1250

10. a. Panjang EO = 10 cm

b. Panjang OH = 7 cm
126

Lampiran 5
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Siklus 2

Jenjang Kemampuan
No. Indikator No Soal
C1 C3 C4
Mengukur panjang sisi
1. 1 1
bangun datar belah ketupat
Mengukur panjang diagonal
2. 1 2
bangun datar belah ketupat
Mengukur besar sudut
3. 1 3
bangun datar belah ketupat
Mengukur panjang sisi
4. 1 4
bangun datar layang-layang
Menentukan sifat-sifat
5. 1 5
bangun datar lingkaran
Menggambar bangun ruang
6. 1 6
tabung
Menentukan sifat-sifat
7. 1 7
bangun ruang tabung
Menentukan sifat-sifat
8. 1 8
bangun ruang kerucut
Menentukan sifat-sifat
9. bangun ruang tabung dan 1 9
kerucut
Menggambar bangun ruang
10. 1 10
limas segitiga

Keterangan
C1 : Hasil belajar kategori pengetahuan
C3 : Hasil belajar kategori penerapan
C4 : Hasil belajar ketegori analisis
127

Hari/tanggal :
Nilai
Nama :

Kelas :

Petunjuk:
4. Berdoalah sebelum mengerjakan!
5. Pengerjaan soal bersifat tutup buku (close book)!
6. Gunakan busur derajat untuk menentukan besar sudut.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!

1. KLMN merupakan belah ketupat.


Ukurlah panjang sisi :
KN = ........=..........=........=........=

2. Pada belah ketupat PQRS di atas diketahui PQ = 15 cm


PO = 12 cm, dan OQ = 9 cm
Ukurah panjang OR = ............cm dan
Panjang OS = .............cm

3. KLMN merupakan belah ketupat.


Ukurlah besar sudut K = ........0 dan
Besar sudut N = ...........0

4. Diketahui DEFG berbentuk layang-layang. ukurlah:


Panjang DE= ............cm dan
Panjang DG = ..........cm
128

5. Sebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran minimal 2!


...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

6. Gambarlah bangun ruang tabung!

7. Sebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung minimal 2!


...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

8. Sebutkan sifat-sifat bangun ruang kerucut minimal 2!


...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

9. Sebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma minimal 2!


...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

10. Gambarlah bangun ruang limas segitiga!

Selamat mengerjakan
129

LEMBAR JAWABAN SOAL TEST AKHIR SIKLUS 2

1. NM=ML=LK=KN

2. OR=12 cm OS=9 cm

3. K= 700 N= 1100

4. DE= 3 cm DG= 2 cm

5. - Panjang Diameter = 2 x Panjang Jari-jari


- Jari-jari merupakan ruas garis yang menghubungkan titik pusat ke tepi
lingkaran.
- Mempunyai titik pusat

6.

7. - Mempunyai sisi sebanyak 3 buah yaitu: sisi atas, sisi alas dan bidang
selimut
- Tidak mempunyai titik sudut
- Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama
- Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
- Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
130

8. - Alasnya berbentuk lingkaran


- Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut
- Mempunyai sebuah titik puncak
- Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut

9. - Sisi alas dan sisi atas suatu prisma sama


- Sisi alas dan sisi atas sejajar
- Jumlah sisi tegak sama dengan jumlah segi dari bidang alasnya
- Sisi alas selalu tegak lurus dengan sisi tegaknya.

10.
Penilaian Kinerja (Performance Assesment) Siklus I dan II

Nama Sekolah : SDIT Bina Insani Mata Pelajaran: Matematika


Materi : Sifat-sifat Bangun Datar Kelas/Semester: V/II

Aspek Penilaian
Jumlah
No Nama Siswa Ketepatan Ketelitian Hasil Jawaban Nilai
Skor
Mengukur Mengukur Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

131
Penilaian Kinerja (Performance Assesment) Siklus I dan II

Nama Sekolah : SDIT Bina Insani Mata Pelajaran: Matematika


Materi : Sifat-sifat Bangun Datar Kelas/Semester: V/II

21
22
23
24
25
26
27

Kriteria Penskoran :

1. Baik sekali : 10 Nilai

2. Baik : 8-9
3. Cukup : 6-7 Skor Maksimum : 30
4. Kurang : 1-5

132
Lampiran 6

KISI-KISI INSTRUMENT MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SEBELUM UJI


VALIDITAS

Indikator No pernyataan
Pernyataan Observasi Angket Jumlah
Motivasi Positif Negatif
a. Hadir pada saat pelajaran
Matematika
b. Aktif dalam kerja
kelompok
1. Adanya hasrat c. Menjawab pertanyaan
dan keinginan yang diberikan guru 1, 6, 8, 3
- 5
berhasil d. Saya mengerjakan tugas dan 5 1, 6, dan 8 3 dan 5
matematika dengan
sungguh-sungguh
e. Saya tidak mudah puas
ketika telah berhasil
menyelesaikan soal
2. Adanya a. Konsentrasi dalam
dorongan dan mengikuti pembelajaran
kebutuhan matematika
dalam belajar b. Menyiapkan perlengkapan
alat tulis
c. Memperhatikan
3, 4, 2
penjelasan guru 25 7 dan 5
dan 7 3, 4, 2
d. Saya senang ketika guru 25
mengubah formasi tempat
duduk
e. Saya sangat malas ketika
mengerjakan soal

3. Adanya a. Mengajukan pertanyaan


harapan dan kepada guru
cita-cita masa b. Mencatat materi pelajaran
depan c. Berani mengemukan
pendapat
d. Setelah mempelajari
pembelajaran ini beberapa
saat, saya percaya bahwa 9, 7, 2
28 8, 26 6
saya akan berhasil tes dan 8 9, 7 dan 2
dan 28
e. Saya berusaha masuk
peringkat 10 besar setiap
semester
f. Saya tidak pernah
mendapatkan peringkat 10
besar karena saya malas
belajar
4. Tekun a. Mengerjakan tugas
menghadapi kelompok tepat waktu
tugas b. Mempresentasikan hasil
kerja kelompok 10, 11, 9,
- 9 dan 4
c. Saya mengerjakan tugas dan 10 10 dan 11
10
kelompok tanpa disuruh
guru
d. Saya senang mengerjakan

133
134

soal karena merasa


tertantang

5. Ulet a. Berani bertanya ketika


menghadapi belum mengerti
kesulitan b. Saya tidak akan berhenti 12 dan
- 2
sebelum menyelesaikan 11 12 11
tugas kelompok

6. Lebih senang a. Tidak mengerjakan tugas


bekerja kelompok
mandiri b. Saya lebih senang 13 dan
- 2
mengerjakan tugas 14 13 14
kelompok tanpa bantuan
teman kelompok
7. Adanya a. Saya akan berusaha
perhargaan mendapatkan nilai terbaik
dalam belajar di kelas, karena akan
mendapatkan hadiah dari
guru
b. Saya tidak pernah
20 dan
mendapat pujian dari guru 2 - 2, 20, 3
27
walaupun nilai saya bagus dan 27
c. Saya senang ketika guru
memberikan reward
terhadap kelompok yang
pertama selesai
mengerjakan LKK
8. Adanya a. Saya lebih senang belajar
kegiatan yang matematika dengan kerja
menarik kelompok
dalam belajar b. Belajar berkelompok
mengasyikan karena saya
bisa bertanya kepada
teman kelompok bila ada
1, 19 dan 1, 19,
materi yang kurang saya 15 - 4
17 17 dan
pahami
15
c. Saya merasa bosan bila
harus belajar bersama
kelompok
d. Metode permainan yang
guru berikan membuat
saya semangat belajar
9. Adanya a. Saya lebih semangat
lingkungan belajar matematika dengan
belajar yang kelas yang bersih
kondusif , b. Saya selalu membuat
sehingga suasana dalam kelas
13 16 - 13 dan 2
memungkinka gaduh
16
n seseorang
siswa dapat
belajar dengan
baik
10. Menunjukan a. Setiap pelajaran
minat Matematika, saya tertarik
12 dan 6 4 - 12, 6 3
untuk mengikutinya
dan 4
b. Saya tidak akan pernah
135

menyerah belajar,
walaupun nilai
Matematika kelompok
belajar saya tidak
memuaskan
c. Jika waktu belajar
Matematika tiba, saya
merasa mengantuk dan
malas untuk belajar
11. Cepat bosan a. Saya benci bila guru selalu
pada tugas- memberikan tugas
tugas yang rutin b. Saya senang mengerjakan 24 18 - 24 dan 2
tugas-tugas dengan teman 18
kelompok
12. Dapat a. Saya senang jika dalam
mempertahanka mengerjakan soal
n pendapatnya matematika secara
berkelompok, banyak
yang mengeluarkan
pendapat mengenai
jawabannya 22 dan
21 - 22, 23 3
b. Saya dapat 23
dan 21
mempertahankan pendapat
saat berdiskusi
c. Saya paling malas jika
teman kelompok saya
berbeda pendapat dengan
saya.
136

Lampiran 7

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SEBELUM UJI


VALIDITAS

Nama :
Kelas :

Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara memberikan tanda ceklist () pada
pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan yang kamu alami dalam
belajar Matematika!
Pilihan jawaban :
SS : sangat setuju TS : tidak setuju
S : setuju STS : sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya lebih senang belajar matematika dengan
kerja kelompok
2 Saya tidak pernah mendapat pujian dari guru
walaupun nilai saya bagus
3 Saya mengerjakan tugas matematika dengan
sungguh-sungguh
4 Jika waktu belajar Matematika tiba, saya
merasa mengantuk dan malas untuk belajar
5 Saya tidak mudah puas ketika telah berhasil
menyelesaikan soal
6 Saya tidak akan pernah menyerah belajar,
walaupun nilai Matematika kelompok belajar
saya tidak memuaskan
7 Saya senang ketika guru mengubah formasi
tempat duduk
8 Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa
137

saat, saya percaya bahwa saya akan berhasil tes


9 Saya mengerjakan tugas kelompok tanpa
disuruh guru
10 Saya senang mengerjakan soal karena merasa
tertantang
11 Saya tidak akan berhenti sebelum
menyelesaikan tugas kelompok
12 Setiap pelajaran Matematika, saya tertarik
untuk mengikutinya
13 Saya lebih semangat belajar matematika dengan
kelas yang bersih
14 Saya lebih senang mengerjakan tugas kelompok
tanpa bantuan teman kelompok
15 Saya merasa bosan bila harus belajar bersama
kelompok
16 Saya selalu membuat suasana dalam kelas
gaduh
17 Metode permainan yang guru berikan membuat
saya semangat belajar
18 Saya benci bila guru selalu memberikan tugas
19 Belajar berkelompok mengasyikan karena saya
bisa bertanya kepada teman kelompok bila ada
materi yang kurang saya pahami
20 Saya akan berusaha mendapatkan nilai terbaik
di kelas, karena akan mendapatkan hadiah dari
guru
21 Saya paling malas jika teman kelompok saya
berbeda pendapat dengan saya.
22 Saya senang jika dalam mengerjakan soal
matematika secara berkelompok, banyak yang
mengeluarkan pendapat mengenai jawabannya
23 Saya dapat mempertahankan pendapat saat
138

berdiskusi
24 Saya senang mengerjakan tugas-tugas dengan
teman kelompok
25 Saya sangat malas ketika mengerjakan soal
matematika
26 Saya berusaha masuk peringkat 10 besar setiap
semester
27 Saya senang ketika guru memberikan reward
terhadap kelompok yang pertama selesai
mengerjakan LKK
28 Saya tidak pernah mendapatkan peringkat 10
besar karena saya malas belajar
139

Lampiran 8

KISI-KISI INSTRUMENT MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SETELAH


UJI VALIDITAS

Indikator No pernyataan
Pernyataan Observasi Angket Jumlah
Motivasi Positif Negatif
a. Hadir pada saat pelajaran
Matematika
b. Aktif dalam kerja
kelompok
1. Adanya hasrat c. Menjawab pertanyaan 3 d
dan keinginan yang diberikan guru 1, 6, 8, 3 a
- 5
berhasil d. Saya mengerjakan tugas dan 5 1, 6, dan 8 n
matematika dengan
sungguh-sungguh 5
e. Saya tidak mudah puas
ketika telah berhasil
menyelesaikan soal
2. Adanya a. Konsentrasi dalam
dorongan dan mengikuti pembelajaran
kebutuhan matematika
dalam belajar b. Menyiapkan
perlengkapan alat tulis
3, 4, 2
c.Memperhatikan - 4
dan 7 3, 4, 2 7
penjelasan guru
d. Saya senang ketika guru
mengubah formasi tempat
duduk

3. Adanya a. Mengajukan pertanyaan


harapan dan kepada guru
cita-cita masa b. Mencatat materi
depan pelajaran
c. Berani mengemukan
pendapat
d. Setelah mempelajari 9, 7, 2
- 8, dan 5
pembelajaran ini dan 8 9, 7 dan 2
26
beberapa saat, saya
percaya bahwa saya
akan berhasil tes
e. Saya berusaha masuk
peringkat 10 besar setiap
semester
4. Tekun a. Mengerjakan tugas
menghadapi kelompok tepat waktu
tugas b. Mempresentasikan hasil
10, 11, 9,
kerja kelompok - 3
dan 10 10 dan 11 8
c. Saya mengerjakan tugas
kelompok tanpa disuruh
guru
5. Ulet a.Berani bertanya ketika
menghadapi belum mengerti 12 dan
- 2
kesulitan b. Saya tidak akan berhenti 11 12 11
sebelum menyelesaikan
140

tugas kelompok

6. Lebih senang a. Tidak mengerjakan tugas


bekerja kelompok 13 - - 1
13
mandiri
7. Adanya
kegiatan yang a. Belajar berkelompok
menarik mengasyikan karena saya
dalam belajar bisa bertanya kepada
teman kelompok bila ada 19 dan
- - 19 dan 2
materi yang kurang saya 17
17
pahami
b. Metode permainan yang
guru berikan membuat
saya semangat belajar
8. Adanya a. Saya lebih semangat
lingkungan belajar matematika
belajar yang dengan kelas yang
kondusif , bersih
sehingga b. Saya selalu membuat
13 16 - 13 dan 2
memungkinka suasana dalam kelas
16
n seseorang gaduh
siswa dapat
belajar
dengan baik
9. Menunjukan a. Jika waktu belajar
minat Matematika tiba, saya
- 4 - 1
merasa mengantuk dan 4
malas untuk belajar
10. Cepat bosan a. Saya benci bila guru
pada tugas- selalu memberikan tugas - 18 - 1
18
tugas yang rutin
141

Lampiran9

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SETELAH UJI


VALIDITAS

Nama :
Kelas :

Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara memberikan tanda ceklist () pada
pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan yang kamu alami dalam
belajar Matematika!
Pilihan jawaban :
SS : sangat setuju TS : tidak setuju
S : setuju STS : sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengerjakan tugas matematika dengan
sungguh-sungguh
2 Jika waktu belajar Matematika tiba, saya
merasa mengantuk dan malas untuk belajar
3 Saya tidak mudah puas ketika telah berhasil
menyelesaikan soal
4 Saya senang ketika guru mengubah formasi
tempat duduk
5 Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa
saat, saya percaya bahwa saya akan berhasil tes
6 Saya mengerjakan tugas kelompok tanpa
disuruh guru
7 Saya tidak akan berhenti sebelum
menyelesaikan tugas kelompok
142

8 Saya lebih semangat belajar matematika dengan


kelas yang bersih
9 Saya selalu membuat suasana dalam kelas
gaduh
10 Metode permainan yang guru berikan membuat
saya semangat belajar
11 Saya benci bila guru selalu memberikan tugas
12 Belajar berkelompok mengasyikan karena saya
bisa bertanya kepada teman kelompok bila ada
materi yang kurang saya pahami
13 Saya berusaha masuk peringkat 10 besar setiap
semester
143

Lampiran 10

Perhitungan Validitas
Motivasi
No. Nama
x x x x x x x x x x x11 x12 x13 x14
1 A1 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3
2 A2 3 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 A3 3 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 A4 4 3 2 2 2 4 1 4 2 4 4 3 2 4
5 A5 3 1 3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4
6 A6 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
7 A7 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
8 A8 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
9 A9 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4
10 A10 4 3 4 4 3 1 4 4 2 3 2 3 3 2
11 A11 3 1 3 3 3 4 1 4 3 2 4 3 4 2
12 A12 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
13 A13 3 3 4 2 4 4 1 4 2 3 3 4 3 3
14 A14 2 3 4 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 1
15 A15 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 4 4 4 1
16 A16 4 2 3 1 3 2 1 3 3 3 2 2 3 4
17 A17 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2
18 A18 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3
19 A19 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 2
20 A20 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 1
21 A21 4 1 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2
22 A22 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 1
23 A23 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1
24 A24 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4
25 A25 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1
26 A26 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
X 85 70 97 86 78 96 76 93 77 80 90 95 98 71
X 289 216 371 300 256 368 258 345 246 262 322 355 376 243
Y 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394
Y 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446
XY 7829 6503 8992 8032 7238 8876 7096 8609 7152 7407 8325 8777 9065 6557
Rxy 0,02 0,32 0,58 0,62 0,34 0,29 0,47 0,375 0,36 0,295 0,34 0,3 0,46 0,09
rtabel 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32

Kriteria TV TV V V V TV V V V TV V TV V TV
144

Nomor Butir
Pernyataan Y
x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28
3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 93
2 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 95
3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 98
1 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 84
2 3 3 1 3 3 3 4 2 2 4 4 3 2 81
3 4 3 4 3 2 4 3 1 3 4 4 3 4 95
1 4 4 4 4 1 4 3 4 2 4 4 3 4 99
2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 101
3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 98
4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 93
3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 90
3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 4 3 4 96
2 2 1 1 2 4 4 2 3 2 2 4 2 4 78
4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 95
3 3 3 1 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 79
3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 93
4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 4 4 4 95
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 97
3 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 90
2 3 4 1 4 4 1 3 3 1 4 1 4 4 83
3 4 4 4 3 1 3 4 2 3 4 4 3 4 91
3 4 4 3 3 1 3 3 2 3 4 4 3 4 91
2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 90
1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 98
4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 106
69 90 91 81 90 76 85 91 77 81 90 95 93 93 2394
198 330 329 288 327 244 291 334 253 275 323 363 341 343
2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394 2394
8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446 8446
6376 8342 8458 7596 8337 6955 7860 8395 7102 7478 8316 8793 8583 8591
-
0,15 0,37 0,53 0,69 0,45 0,26 0,27 0,16 0,07 0,12 0,22 0,33 0,2 0,25
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
TV V V V V TV TV TV TV TV TV V TV TV
145

Lampiran 11

CATATAN HARIAN PENELITI

Pertemuan Ke- :

Hari/Tanggal :

Jumlah siswa yang hadir:


Siswa yang tidak Hadir:

Catatan Peneliti:
146

Lampiran 12

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal :

Responden :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengidentifikasi kondisi awal siswa dalam belajar


matematika.

Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Sebelum Tindakan

1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar matematika?


2. Apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap matematika?
3. Apakah kamu dapat berkonsentrasi dengan baik saat belajar matematika?
4. Jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus pada pelajaran matematika,
bagaimana perasaan kamu?
5. Bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal matematika yang kamu anggap
sulit?
6. Menurut kamu, apakah pelajaran matematika penting untuk dipelajari?
Mengapa?
7. Apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar matematika? Mengapa?
8. Apakah kamu selalu merasa tegang saat belajar matematika?
9. Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar matematika?
10. Pembelajaran seperti apa yang lebih kamu sukai, ceramah atau diskusi
kelompok atau yang lain? Apa alasanmu?
Lampiran 19
147

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada:


Hari/Tanggal :
Responden :
Tempat :
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan Siklus I.

Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus I

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran matematika menggunakan kerja


kelompok?
2. Metode manakah yang lebih kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau
pembelajaran kerja kelompok Mengapa?
3. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak sukai dari pembelajaran kerja
kelompok ini?
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika menggunakan
metode kerja kelompok ini?
5. Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan
metode kerja kelompok?
6. Apakah kamu aktif dalam setiap tugas kelompok?
7. Dalam kerja kelompok, Apakah kamu yakin dapat mengerjakan soal-soal yang
ada?
8. Apakah kerja kelompok ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari
matematika?
9. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan kerja
kelompok ini?
10. Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran matematika yang
menggunakan metode kerja kelompok agar menjadi lebih baik? Bagaimana
saran kamu?
148

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal :

Responden :

Tempat :

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang


ada pada tindakan II.

Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus II

1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan menggunakan kerja kelompok


pada siklus II?
2. Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan kerja
kelompok ini?
3. Apakah kamu merasa tegang dan gugup saat belajar matematika dengan
menggunakan kerja kelompok ini?
4. Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan
metode kerja kelompok ini?
5. Apakah kamu aktif dalam setiap tugas kelompok?
6. Apakah metode kerja kelompok ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari
matematika?
7. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan
metode kerja kelompok pada siklus II ini?
8. Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran matematika menggunakan
metode kerja kelompok agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu?
149

Lampiran 13

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Pembelajaran Matematika Siswa sebelum tindakan

Hari/Tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Responden : Anmaria, Bimbie, Nita Khoerunnisa, khaerul, rafhi.

Tempat : Kelas V D

Tujuan Wawancara : Mengetahui kondisi awal siswa dalam belajar matematika

1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar matematika?


Jawab:
Anmaria : Senang
Bimbie : Gembira
Nita : Seru
Khaerul : Lebih nangkap
Rafhi : Ya, senang karena guru-guru menyenangkan
2. Apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap matematika?
Jawab:
Anmaria : tidak senangnya, kurang konsentrasi karena siswa laki-
lakinya berisik mulu
Bimbie :Senangnya, gurunya kadang menggunakan bahasa sunda
Nita : Senangnya, gurunya ramah
Khaerul : Tidak senangnya, tidak bisa mengerjakan soal
Rafhi : Senangnya, penjelasan guru gampang dimengerti
3. Apakah kamu dapat berkonsentrasi dengan baik saat belajar matematika?
Jawab:
Anmaria : Ya, karena penjelasannya sangat jelas
Bimbie : Ya, karena matematika pelajaran menantang
150

Nita : Ya, karena saya senang pelajaran matematika


Khaerul : Tidak, karena dibarisan laki-laki suka berisik
Rafhi : Kadang-kadang
4. Jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus pada pelajaran matematika,
bagaimana perasaan kamu?
Jawab:
Anmaria : Sedih, karena kurang belajar
Bimbie : Sedih, karena lupa cara-caranya
Nita : Sedih
Khaerul : Biasa saja
Rafhi : Sedih, karena banyak bercanda

5. Bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal matematika yang kamu


anggap sulit?
Jawab:
Anmaria : Pusing
Bimbie : Rumit
Nita : Bertanya kepada guru
Khaerul : Sebisanya saja
Rafhi : Isinya asal-asalan

6. Menurut kamu, apakah pelajaran matematika penting untuk dipelajari?


Mengapa?
Jawab:
Anmaria : Ya penting
Bimbie : Ya penting, karena da di UN
Nita : Ya, karena selalu ada di ujian
Khaerul : Ya penting
Rafhi : Ya penting

7. Apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar matematika? Mengapa?


Jawab:
Anmaria : Tidak, karena gurunya tidak galak
151

Bimbie : Tidak, karena soalnya tidak terlalu susah


Nita : Tidak, karena menantang
Khaerul : Ya, karena belum siap
Rafhi : Biasa saja, karena dikerjakan saja

8. Apakah kamu selalu merasa tegang saat belajar matematika?


Jawab:
Anmaria : Tidak, karena guru mengajarnya santai
Bimbie : Tidak
Nita : Biasa saja
Khaerul : Tidak
Rafhi : Tidak

9. Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar matematika?


Jawab:
Anmaria : Kerja sama
Bimbie : Berkelompok
Nita : Dijelaskan dengan detail
Khaerul : Santai
Rafhi : Biasa saja

10. Pembelajaran seperti apa yang lebih kamu sukai, ceramah atau diskusi
kelompok atau yang lain? Apa alasanmu?
Jawab:
Anmaria : Diskusi kelompok, karena saling membantu
Bimbie : kerja kelompok, karena mengerjakannya bareng-bareng
Nita : Ceramah, karena perlu penjelasan
Khaerul : Kelompok, kerena kerja sama
Rafhi : Kerja kelompok, karena enak
152

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Pembelajaran Matematika Siswa dengan model pembelajaran


kooperatif tipe Group Investigation (GI) Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 1 April 2013

Responden : Nadhia, Yasifa, Ali, Dimas, Aditya.

Tempat : Kelas V D

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang


ada pada tindakan siklus 1.

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran matematika menggunakan kerja


kelompok?
Jawab:
Arifah : Ya
Yasifa : Ya
Ali : Tidak terlalu
Dimas : Biasa saja
Aditya : Senang

2. Metode manakah yang lebih kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau
pembelajaran kerja kelompok? Mengapa?
Jawab :
Arifah : Kerja kelompok, karena seru
Yasifa : Kerja kelompok, karena menyenangkan
Ali : Kerja kelompok, karena kerja sama
Dimas : Kerja kelompok, karena saling membantu
Aditya : Kerja kelompok, karena bareng-bareng
153

3. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak sukai dari pembelajaran kerja
kelompok ini?
Jawab :
Arifah : Yang di sukai ada kerja sama, yang tidak disukai ada yang
males
Yasifa : Yang disukai seru, yang tidak disukai ada yang tidak
mengerjakan
Ali : Yang disukai ada yang bantuin, yang tidak disukai bercanda
Dimas : Yang disukai belajar segitiga, yang tidak disukai saling
mengandalkan
Aditya : Yang disukai menyenangkan, yang tidak disukai tidak kebagian
nulis
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika menggunakan
metode kerja kelompok ini?
Jawab :
Arifah : Senang
Yasifa : Kerja sama
Ali : Gembira
Dimas : Menyenangkan
Aditya : Sedikit tidak mengerti
5. Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan
metode kerja kelompok?
Jawab :
Arifah : Gampang, karena gurunya baik
Yasifa : Sulit susah memahami
Ali : Mudah, karena kerja sama
Dimas : Biasa saja
Aditya : Kadang-kadang susah, kadang-kadang mudah

6. Apakah kamu aktif dalam setiap tugas kelompok?


Jawab :
154

Arifah : Ya aktif
Yasifa : Ya aktif
Ali : Biasa saja
Dimas : Kadang-kadang
Aditya : Kadang-kadang

7. Dalam kerja kelompok, Apakah kamu yakin dapat mengerjakan soal-soal yang
ada?
Jawab :
Arifah : Yakin, karena mengerjakannya dengan kerja sama
Yasifa : Yakin, karena menantang, dapat mengerti
Ali : Yakin, karena belajar bareng teman-teman
Dimas : Yakin, karena diskusi
Aditya : Yakin, karena saling membantu

8. Apakah kerja kelompok ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari


matematika?
Jawab :
Arifah : Ya, karena agak menantang
Yasifa : Ya, karena bisa belajar bareng
Ali : Ya, lebih semangat
Dimas : Biasa saja
Aditya : Biasa saja

9. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan kerja
kelompok ini?
Jawab :
Arifah : Kekurangannya tidak tahu yang bisa dan tidak bisa,
kelebihannya bekerja sama
Yasifa : Kekurangannya saling mengandalkan, kelebihannya ada diskusi
Ali : Kekurangannya bercanda, kelebihannya kekompakan
Dimas : Kekurangannya kebanyakan anggota, kelebihannya seru
155

Aditya : Kekuranganya bosan, kelebihannya bisa kerja sama

10. Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran matematika yang


menggunakan metode kerja kelompok agar menjadi lebih baik? Bagaimana
saran kamu?
Jawab :
Arifah : Ya, dijelasin dulu materinya
Yasifa : Ya, lebih teliti meriksa kelompok
Ali : Tidak
Dimas : Ya, lebih seru lagi
Aditya : Ya, kelompoknya jangan malas
156

KUTIPAN HASIL WAWANCARA

Pembelajaran Matematika Siswa dengan model pembelajaran


kooperatif tipe Group Investigation (GI) Siklus 2

Hari/Tanggal : Rabu, 10 April 2013

Responden : Rina, Indira, Zulfa, Zidan Rifqi.

Tempat : Kelas V D

Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang


ada pada tindakan siklus 2.

1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan menggunakan kerja kelompok


pada siklus II?
Jawab:
Rina : Senang, karena tidak digabung dengan putra
Indira : Lebih seru
Zulfa : Seru
Zidan : Enak
Rifqi : Susah kompromi
2. Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan kerja
kelompok ini?
Jawab:
Rina : Lebih tahu arti kerja sama
Indira : Lebih mengerti
Zulfa : Nilainya meningkat
Zidan : Lebih seru karena sesama putra
Rifqi : Asyik dan senang

3. Apakah kamu merasa tegang dan gugup saat belajar matematika dengan
menggunakan kerja kelompok ini?
Jawab:
157

Rina : Tidak, karena di kelas sendiri


Indira : Tidak
Zulfa : Biasa saja
Zidan : Menantang untuk lebih tahu terlebih dahulu
Rifqi : Biasa saja dan santai

4. Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan


metode kerja kelompok ini?
Jawab:
Rina : Tidak
Indira : Lumayan
Zulfa : Biasa saja
Zidan : Suka lupa
Rifqi : Kadang-kadang

5. Apakah kamu aktif dalam setiap tugas kelompok?


Jawab:
Rina : Ya
Indira : Ya
Zulfa : Ya
Zidan : Sedang-sedang saja
Rifqi : Kadang-kadang

6. Apakah metode kerja kelompok ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari
matematika?
Jawab:
Rina : Ya, karena kebersamaan
Indira : Ya, karena seru
Zulfa : Ya, karena menjadi aktif
Zidan : Ya, karena sering bertanya
Rifqi : Biasa saja
158

7. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan


metode kerja kelompok pada siklus II ini?
Jawab:
Rina : Kekurangannya suka ribut, kelebihannya kerja sama
Indira : Kekurangannya mengandalkan, kelebihannya senang bareng-
bareng
Zulfa : Kekurangannya iri-irian, kelebihannya bisa membuat
kesimpulan
Zidan : Kekurangannya kadang mengobrol, kelebihannya saling
membantu dan semangat berlomba-lomba
Rifqi : Kekurangannya kadang tidak mengerti, kelebihannya menjadi
kompak dan semangat

8. Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran matematika menggunakan


metode kerja kelompok agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu?
Jawab:
Rina : Ya, anggota kelompoknya 3 atau 4 orang
Indira : Ya, dijadikan permainan
Zulfa : Ya, dijelaskan dulu baru dikasih soal
Zidan : Ya, dijadikan perlombaan biar jd seru
Rifqi : Ya, adanya ketua kelompok
159

Lampiran 14

DAFTAR NILAI MATEMATIKA KELAS V-D SEBELUM PENELITIAN

No Nama Nilai Ketuntasan


1 Aditya Dzaky Pramudya 70 Tidak Tuntas
2 Ahmad Zulfikar Zidan Ramadhan 70 Tidak Tuntas
3 Anmaria 60 Tidak Tuntas
4 Anafi Ilya 80 Tuntas
5 Arifah Hilmi Al Rasyid 85 Tuntas
6 Bimbie Sekar Arum Larasati 60 Tidak Tuntas
7 Dimas Sulistio 70 Tidak Tuntas
8 Fajri Ramadhani 25 Tidak Tuntas
9 Hafiza Zulfa Zeinita 70 Tidak Tuntas
10 Indira Rahayu Nurfauziah 40 Tidak Tuntas
11 Jamal Naufal Alwi 80 Tuntas
12 Kemal Pahesa Argarajasa 95 Tuntas
13 Khaerul Putra Fidman 75 Tuntas
14 Lukman Nur Hakim 70 Tidak Tuntas
15 Muhamad Zaki Adiansah 40 Tidak Tuntas
16 Muhamad Ali Imran 95 Tuntas
17 Muhamad Danish Akmal 60 Tidak Tuntas
18 Muhamad Tammul Abil Fidaa 60 Tidak Tuntas
19 Mutiara Anisa 60 Tidak Tuntas
20 Nadhia Ummiatusholihah 55 Tidak Tuntas
21 Nita Khairunnisa 85 Tuntas
22 Radhiatan Mardhiah 75 Tuntas
23 Rafhi Rifaldi 60 Tidak Tuntas
24 Rifqi Anwar Sutami 75 Tuntas
25 Safterina Eko Dewi Maudi 70 Tidak Tuntas
26 Vira Anggraeni 45 Tidak Tuntas
27 Yasifaa Yasmin 95 Tuntas
Rata-rata 67.6 Tidak Tuntas
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) = 75
160

Lampiran 15

DAFTAR NILAI MATEMATIKA TES AKHIR SIKLUS 1

No Nama Nilai Ketuntasan


1 Aditya Dzaky Pramudya 60 Tidak Tuntas
2 Ahmad Zulfikar Zidan Ramadhan 70 Tidak Tuntas
3 Anmaria 80 Tuntas
4 Anafi Ilya 100 Tuntas
5 Arifah Hilmi Al Rasyid 85 Tuntas
6 Bimbie Sekar Arum Larasati 95 Tuntas
7 Dimas Sulistio 75 Tuntas
8 Fajri Ramadhani 50 Tidak Tuntas
9 Hafiza Zulfa Zeinita 80 Tuntas
10 Indira Rahayu Nurfauziah 95 Tuntas
11 Jamal Naufal Alwi 95 Tuntas
12 Kemal Pahesa Argarajasa 90 Tuntas
13 Khaerul Putra Fidman 65 Tidak Tuntas
14 Lukman Nur Hakim 85 Tuntas
15 Muhamad Zaki Adiansah 50 Tidak tuntas
16 Muhamad Ali Imran 95 Tuntas
17 Muhamad Danish Akmal 95 Tuntas
18 Muhamad Tammul Abil Fidaa 80 Tuntas
19 Mutiara Anisa 70 Tidak tuntas
20 Nadhia Ummiatusholihah 35 Tidak tuntas
21 Nita Khairunnisa 90 Tuntas
22 Radhiatan Mardhiah 85 Tuntas
23 Rafhi Rifaldi 90 Tuntas
24 Rifqi Anwar Sutami 90 Tuntas
25 Safterina Eko Dewi Maudi 85 Tuntas
26 Vira Anggraeni Yasifa Yaasmin 75 Tuntas
27 Yasifaa Yasmin 95 Tuntas
Rata-rata 80 Tuntas
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) = 75
161

Lampiran 16

DAFTAR NILAI MATEMATIKA TES AKHIR SIKLUS 2

No Nama Nilai Ketuntasan


1 Aditya Dzaky Pramudya 85 Tuntas
2 Ahmad Zulfikar Zidan Ramadhan 90 Tuntas
3 Anmaria 80 Tuntas
4 Anafi Ilya 80 Tuntas
5 Arifah Hilmi Al Rasyid 80 Tuntas
6 Bimbie Sekar Arum Larasati 95 Tuntas
7 Dimas Sulistio 80 Tuntas
8 Fajri Ramadhani 80 Tuntas
9 Hafiza Zulfa Zeinita 100 Tuntas
10 Indira Rahayu Nurfauziah 85 Tuntas
11 Jamal Naufal Alwi 75 Tuntas
12 Kemal Pahesa Argarajasa 65 Tidak tuntas
13 Khaerul Putra Fidman 75 Tuntas
14 Lukman Nur Hakim 75 Tuntas
15 Muhamad Zaki Adiansah 70 Tidak tuntas
16 Muhamad Ali Imran 90 Tuntas
17 Muhamad Danish Akmal 75 Tuntas
18 Muhamad Tammul Abil Fidaa 95 Tuntas
19 Mutiara Anisa 95 Tuntas
20 Nadhia Ummiatusholihah 75 Tuntas
21 Nita Khairunnisa 100 Tuntas
22 Radhiatan Mardhiah 75 Tuntas
23 Rafhi Rifaldi 85 Tuntas
24 Rifqi Anwar Sutami 65 Tidak tuntas
25 Safterina Eko Dewi Maudi 80 Tuntas
26 Vira Anggraeni Yasifa Yaasmin 80 Tuntas
27 Yasifaa Yasmin 100 Tuntas
Rata-rata 82,9 Tuntas
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) = 75
162

Lampiran 17

DAFTAR NILAI MATEMATIKA TES AKHIR SIKLUS I dan 2

Nilai
No Nama
Siklus 1 Siklus 2
1 Aditya Dzaky Pramudya 60 85
2 Ahmad Zulfikar Zidan Ramadhan 70 90
3 Anmaria 80 80
4 Anafi Ilya 100 80
5 Arifah Hilmi Al Rasyid 85 80
6 Bimbie Sekar Arum Larasati 95 95
7 Dimas Sulistio 75 80
8 Fajri Ramadhani 50 80
9 Hafiza Zulfa Zeinita 80 100
10 Indira Rahayu Nurfauziah 95 85
11 Jamal Naufal Alwi 95 75
12 Kemal Pahesa Argarajasa 90 65
13 Khaerul Putra Fidman 65 75
14 Lukman Nur Hakim 85 75
15 Muhamad Zaki Adiansah 50 70
16 Muhamad Ali Imran 95 90
17 Muhamad Danish Akmal 95 75
18 Muhamad Tammul Abil Fidaa 80 95
19 Mutiara Anisa 70 95
20 Nadhia Ummiatusholihah 35 75
21 Nita Khairunnisa 90 100
22 Radhiatan Mardhiah 85 75
23 Rafhi Rifaldi 90 85
24 Rifqi Anwar Sutami 90 65
25 Safterina Eko Dewi Maudi 85 80
26 Vira Anggraeni 75 80
27 Yasifaa Yasmin 95 100
Rata-rata 80 82,9
163

Lampiran 18

Lembar Pembagian Kelompok Belajar

Kelas V-D SDIT Bina Insani Siklus 1

I II

1. Elang/anafi ilya 1. A. Zulfikar Zidan R


2. Rafhi Rifaldi 2. M. Danish Akmal
3. Radhiatan Mardhiah 3. Dimas Sulistio
4. Mutiara Anisa 4. Bimbie Sekar A L
5. Hafiza Zulfa Zeinita 5. Jamal Naufal Alwi
6. Lukmanul Nur Hakim 6. Anmaria

III IV

1. Nadhia Umiatusholihah 1. Aditya Dzaky P


2. Vira anggraeni 2. Nita Khaerunnisa
3. Rifqi Anwar Sutami 3. Indira Rahayu N
4. Kemal Pahesa A 4. M. Zaki A
5. Khaerul Putra F 5. M. Tammamul A F

1. M. Ali Imran
2. Fajri Ramadhani
3. Arifah Hilmi Al-Rasyid
4. Safterina Eko D M
5. Yasifa Yasmin
164

Lampiran 19

Lembar Pembagian Kelompok Belajar

Kelas V-D SDIT Bina Insani Siklus II

I II

1. Elang/anafi ilya 1. Radhiatan Mardhiah


2. A. Zulfikar Zidan R 2. Bimbie Sekar A L
3. Kemal Pahesa A 3. Vira Anggraeni
4. Aditya Dzaky P 4. Nita Khairunnisa
5. Jamal Naufal Alwi 5. Yasifaa Yasmin
6. Safterina Eko D M

III IV

1. M. Ali Imran 1. Mutiara Anisa


2. M. Danish Akmal 2. Hafiza Zulfa Zeinita
3. Rifqi Anwar Sutami 3. Anmaria
4. Rafhi Rifaldi 4. Nadhia Umiatusholihah
5. M. Zaki A 5. Indira Rahayu N
6. Arifah Hilmi Al Rasyid

1. Lukman Nur Hakim


2. Fajri Ramadhani
3. Khaerul Putra Fidman
4. M. Tammamul
5. Dimas Sulistio
Lampiran 21 168

Panduan observasi motivasi belajar siswa


No Siswa Menurut Absen Pert 1
No Aspek yang diamati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persentase
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
1 Hadir pada saat pelajaran matematika
2 Memperhatikan penjelasan guru
Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
3
matematika
4 Menyiapkan perlengkapan alat tulis
5 Berani mengemukakan pendapat
6 Aktif dalam kerja kelompok
7 Mencatat materi pelajaran
8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
9 Mengajukan pertanyaan kepada guru
10 Mengerjakan tugas kelompok tepat waktu
11 Mempresentasikan hasil kerja kelompok
12 Berani bertanya ketika belum mengerti
13 Mengerjakan tugas kelompok
Rata-rata persentase
UJI REFERENSI
Nama : Mutmainah

NIM : 108018300021

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group


Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SDIT Bina Insani

Paraf Paraf
No Judul Buku dan Nama Pengarang Pembimbing Pembimbing II
I
BAB I
1 UU Tentang Sisdiknas 2003 (Bandung: Citra
Umbara, 2003) h. 5
2 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar
Kompentensi (SK) dan Kompentensi Dasar (KD),
Mata Pelajaran Matematika SD/MI Permenag
nomor 2, 2008.
3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
h.54
4 Sardiman A. M, Iteraksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
h.40
BAB II
1 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, 2011, (Jakarta: PT Raja grafindo
Persada), edisi 1, cet. 19, hal. 73.
2 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan
Pengukurannya (Analisis Di Bidang Pendidikan),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 27-28.
3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2008), Ed. 5, h.70-74
4 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman
Diri dan Lingkungan, (Jakarta: KIZI BROTHERS,
2008), cet. 2, h. 43-44.
5 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan
Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),
edisi 1, cet. 3, hal. 23.
6 Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi
Belajar Mengajar Strategi mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: Refika
ADITAMA, 2009), Cet. I, h. 20-21.
7 Wina Sanjaya, Kurikulum & Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),
Cet-1, h. 213.
8 Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h.
17.
9 Erna Suwangsih & Tiurlina, Model Pembelajaran
Matematika, (Bandung : UPI PRESS, 2006), h. 160
10 Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi
Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta:Prestasi
Pustaka, 2010), h, 90.
11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi
Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2011), Ed. I. Cet. 8. H. 242
12 Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode,
Teknik, Struktur dan Model Penerapan,
,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), h. 123.
13 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran
Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam
Impelementasi Pembelajaran Yang Efektif dan
Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h. 272-273.

BAB III
1 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas ,
(jogjakarta: DIVA Press, 2011), cet. III, h. 22
2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010,ed rev 2010, hal 132.
3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2005) Cet 5,
h. 72.
4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan
(Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2011) h.43

Jakarta, Mei 2013

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Otong Suhyanto, M.Si Dra. Afidah Masud


NIP. 19681104 199903 1 001 NIP. 19610926 198603 2 004

Anda mungkin juga menyukai