Anda di halaman 1dari 7

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPS di kelas VIII

D SMP Negeri 3 Depok terbukti mampu meningkatkan keaktifan dan

kerjasama siswa yang semula rendah menjadi tinggi. Penerapan metode

inkuiri mampu meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa karena dalam

pembelajaran menggunakan metode inkuiri, siswa dituntut untuk selalu aktif

bertanya, menjawab, menganalisis permasalahan dan bekerjasama dalam

kelompok. Pemberian reward ternyata juga mampu meningkatkan keaktifan

dan kerjasama siswa.

2. Hasil peningkatan keaktifan dan kerjasam siswa kelas VIII D SMP Negeri 3

Depok melalui penerapan metode pembelajaran inkuiri adalah sebagai

berikut:

a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri

dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII

D SMP Negeri 3 Depok. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I rata-

rata siswa yang aktif dalam pembelajaran mencapai 17 siswa atau sebesar

47,76 %, pada siklus II rata-rata siswa yang aktif dalam pembelajaran

mencapai 27 siswa atau sebesar.77,96 %. Pada hasil analisis angket pada

94
95

siklus I kategori tinggi dan sangat tinggi mencapai 34,28 %, sedangkan

pada Siklus II mencapai 77,14 %

b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri

dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas VIII

D SMP Negeri 3 Depok. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I rata-

rata kerjasama siswa mencapai 14 siswa atau sebesar 40,92%, pada siklus

II rata-rata kerjasama siswa dalam pembelajaran mencapai 27 siswa atau

sebesar 77,75 %. Pada hasil analisis angket juga mengalami peningkatan.

Siklus I pada kategori tinggi dan sangat tinggi ada 45,71 % sedangkan

pada Siklus II mencapai 80 %.

B. Implikasi

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan

untuk mengetahui bagaimana upaya dan hasil dari penerapan metode inkuiri

pada siswa kelas VIII D dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Depok.

Dengan adanya penerapan metode inkuiri, siswa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran, sehingga dapat dikatakan penerapan metode pembelajaran

inkuiri ini berimplikasi terhadap keaktifan dan kerjasama siswa dalam

pembelajaran.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menyadari keterbatasan yang ada

meskipun sudah diusahakan dengan semaksimal mungkin. Adapun

keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain :


96

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan selama 2 siklus, sehingga keaktifan dan

kerjasama siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode inkuiri masih

jauh dari maksimal.

2. Suasana kelas yang kurang kondusif seperti waktu pembelajaran IPS

yang terpotong waktu istirahat, membuat pembelajaran dengan metode

inkuiri berjalan kurang maksimal.

D. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan penelitian, maka ada beberapa saran

yang disampaikan, antara lain:

1. Bagi Sekolah

Penerapan metode inkuiri sebaiknya tidak hanya diterapkan pada kelas

VIII D saja, namun juga dapat diterapkan di kelas yang lain sehingga

keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran IPS akan meningkat.

2. Bagi Guru

Para guru hendaknya menggunakan metode inkuiri sebagai variasi

metode pembelajaran karena dengan metode inkuiri dapat membuat siswa

aktif dan melatih siswa bekerjasama dalam kelompok.

3. Bagi Siswa

Siswa harus terlibat aktif dalam penerapan metode inkuiri,

diantaranya melalui kegiatan berkelompok, tanya jawab maupun

penugasan, sehingga selain memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga

memperoleh keterampilan dan pengalaman langsung dalam pembelajaran


97

IPS. Dengan demikian pembelajaran IPS akan lebih bermakana

(meaningful) bagi kehidupan siswa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti lain perlu dilakukan penelitian lanjutan yang

mengkaji mengenai tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi

keaktifan dan kerjasama siswa pada pembelajaran IPS.


98

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Anita Lie. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.
Asep Jihad dan Abdu Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Barth, J. L. 1990. Methods of Instruction in Social Studies Education. Third
Edition. Boston: University Press of America.Inc.
Callan, Joseph F. & Clark, Leonard H. 1982. Teaching in the Middle and
Secondary Schools. New York: Macmillan Publishing Co. Inc
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif. Jakarta: AV
Publisher.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2003. UU RI No. 22 tahun 2003 tentang Pendidikan Sistem Nasional.
Jakarta.
Depdiknas. 2006. Peraturan Mendiknas No. 24 th 2006 tentang Standar Isi dan
Standar Kompetensi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah.
Jakarta: BP. Cipta Jaya.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ellis, Arthur K. 1997. Teaching and Learning Elementary Sosial Studies, Sixth
Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Etin Solihatian. 2007. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta : Bumi Aksara.
Hamid Darmadi. 2011. “Pembelajaran IPS melalui Metode Inquiri”.
hamiddarmadi. blogspot.com (Sabtu,16 April 2011). Diakses dari
(hamiddarmadi.blogspot.com/2011/03/Pembelajaran-IPS-Melalui-Metode-
Inquiri.htm?m=0) pada tanggal 22 Oktober 2012 pukul 10.00
Inggrid Dwi Wedhaswary. 2012.“Beban Mata Pelajaran Siswa Terlalu Banyak”
Kompas.com (Kamis, 23 Februari 2012). Diakses dari:
99

(http://edukasi.kompas.com/2012/02/23/08273070/Beban-Mata-Pelajaran-
Siswa-Terlalu-Banyak), pada tanggal 25 September 2012 pukul 08.00
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Antar Peserta
Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandug: Remaja
Rosdakarya.
Linda & John Bratz. 2009. Guru Yang Baik Di Setiap Kelas. (Terjemahan Ida dan
Bayu) Jakarta: PT Indeks.
Made Weda. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Konteporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Perss.
M. Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Moh. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mukhtar Samsu & Rumini. 2002. Pendidikan Anak Bangsa Pendidikan Untuk
Semua. Jakarta: PT. Nimas Multima.
Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.
. 2007. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Rochiati Wiriaatmadja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
100

Sardiman,AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Pers.
Savage, Tom V & Amstrong, David. C. 1996. Effective Teaching In Elementary
Social Studies. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Slavin, R. 2008. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. (Lita.
Terjemahan). London: Allyn and Bacon.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Suyanto. 2012. “Pensisikan Belum Cetak anak Kreatif”. Antara News (Rabu, 4
Januari 2012). Diakses dari:(http://antaranews.com/2012/01/04/Pendidikan
-belum-cetak-anak-kreatif), pada tanggal 20 September 2012 pukul 23.45
Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tri Mulyani. 2000. Strategi Pembelajaran (Learning and Teaching Strategy).
Yogyakarta.
Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai