Anda di halaman 1dari 9

95

BAB V

KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data diperoleh serta hasil analisi data yang telah

dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

1. Penerapan model Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 11 Lahat. Peningkatkan

aktivitas siswa diperoleh dengan cara memperbaikai proses

pembelajaran dari siklus I sampai siklus III. Setelah dilakukan perbaikan

–perbaikan pada tiap siklus maka diperoleh proses pembelajaran

Number Heads Together ( NHT ) yang paling baik adalah pada siklus III.

2. Penerapan model pembelajaran Number Heads Together ( NHT ) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 11 Lahat. Hal ini

dapat dilihat dari peningkatan rata – rata hasil belajar siswa pada siklus I

adalah 57,00 dengan ketuntasan klasikal 40 %. Hingga Siklus III dengan

rata – rata hasil belajar siswa 72,50 dengan ketuntasan klasikal 95 %.

3. Penerapan model pembelajaran Number Heads Together ( NHT ) lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan

penggunaan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran

matematika.
96

B. Implikasi

1. Implikasi Bagi Guru

Pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran Number

Heads Together memerlukan guru yang kreatif baik menyiapkan kegiatan

atau pengalaman belajar bagia anak ,merancang,mendesain

pembelajaran,dan juga dalam memilih kompetensi pelajaran dan

mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih menarik,bermakna dan

menyenangkan.

2. Implikasi Bagi Peserta Didik

Setidaknya ada beberapa manfaat dengan diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe NHT ini terhadap siswa diantaranya :

- Rasa harga diri siswa menjadi lebih tinggi

- Memperbaiki kualitas kehadiran siswa

- Penerimaan individu oleh setiap siswa menjadi lebih besar

- Gangguan antar siswa menjadi lebih kecil

- Konflik antara individu siswa berkurang

- Pemahaman materi yang lebih mendalam

- Meningkatkan kebaikan budi, toleransi dan kepekaan

- Hasil belajar meningkat dan aktif.


97

3. Implikasi Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah biasa dijadikan sebagai motivator dalam

pengembangan pembelajaran dengan memberi dorongan dan memotibasi

kepada setiap guru dalam pelaksanaan pengembangan pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode number head together

untuk pencapaian prestasi belajar Siswa SD N 11 Lahat, dapat disampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran mata pelajaran teori sebaiknya guru menggunakan

metode pembelajaran yang sesuai sehingga proses belajar mengajar di

kelas lebih efektif dengan cara mengajar guru yang lebih bervariasi.

Selain itu, model NHT dapat memberikan rangsangan siswa untuk

mengikuti kegiatan belajar di kelas dan menumbuhkan partisipasi belajar

dan keaktifan siswa untuk mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir.

2. Pada proses belajar mengajar di kelas guru harus selalu berinteraksi

dengan siswa, karena dengan komunikasi yang baik tersebut dapat

mencairkan suasana yang tegang. Siswa bisa lebih terbuka kepada guru

ketika menghadapi kesulitan dalam proses belajar mengajar dan

sebaliknya guru juga bisa menanyakan kepada siswa mengenai isi materi

yang telah diajarkan.


98

3. Pada pelaksanaan penelitian ini guru harus memberikan bimbingan

dengan intensif untuk memotivasi partisipasi belajar siswa.

4. Dalam pelaksanaan metode pembelajaran NHT, dapat dilakukan di

dalam maupun di luar ruangan kelas agar siswa dapat belajar dengan

lancar dan mendapatkan suasana yang berbeda dari sebelumnya.


99

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., & Totok Bintoro. (2000). Memahami dan Menangani Siswa
dengan Problema dalam Belajar: Pedoman Guru. Jakarta: Proyek
Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.

Achmadi, Abu dan Narbuko Cholid.(2013).Metodologi Penelitian. Jakarta:


Bumi Aksara

Amsyah Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta.

A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo


Persada: Jakarta.

Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Anton, M, Mulyono. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung. Yrama

Arends, Richard. I. 2008. Learning to teach. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2005). ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Presindo

Basu Swastha dan Irawan, 2006, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,


YogyakartaDepdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi
Matematika SD/MI. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis. Rineka Cipta: Jakarta.
100

Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: UPI.

Fersyhana. 2011. Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran


Kontekstual dan Coopetative Learning Beserta Aplikasinya dalam
Pembelajaran Sejarah. [Online]. Tersedia:
https://fersyhana.wordpress.com

Firdausanisa, Revisi Taksonomi Bloom (A Revision Of Bloom’s Taxonomy),


http://firdausanisaa.blogspot.com/2013/12/taksonomi-bloom-ranah-
afektif-kognitif.html, diakses tanggal 6 Nopember 2019 Jam 15:10

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ibrahim, Muhsin dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University


Perss

Isjoni,2009.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


Antar Peserta Didik,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kasihani Kasbolah (2001:9). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Media Funi (2013, 12 Januari).Aktivitas dalam pembelajaran.Diakses pada 16


September 2019,dari
http://mediafunia.blogspot.com/2013/01/aktivitas- dalam
pembelajaran.html.

Moh Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003.

Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi


Aksara.

Mulyana,dkk , 2016. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads


Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya.(Online)
(http://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/download/3039/pdf )

NCTM. 2000. Prinsiple and Standards for School Mathematics. Reston: The
National Council of Teacher Mathematics, Inc.
101

Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad. (2003) Pembelajaran Kontekstual dan


Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

Rahmawati. 2017. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Number Heads Together Melalui Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan
Kemapuan Komunikasi Matematis dan Aktivitas Belajar.(Online)
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK/article/view/12010

Rusman,Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru,Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sardiman, A.M. 2002. Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar.


Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sarwono, Jonathan, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif,


Jogjakarta: Graha Ilmu, 2006.

Spencer Kagan. 2007. NHT., (Online),


(http://www.eazhul.org.uk/nlc/numbered heads .htm

Spencer, Kagan. (1993). Cooperative Learning. San Juan Capistrano, Kagan


Cooperative Learning.

Sudjana. (2006). Metode Statistik. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.CV.

Suherman, M. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi


Kompetensi Siswa.

Sukmadinata, Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:


Remaja Rosda Karya, 2005

Sumanto dan Heny, K. 2008. Gemar matematika untuk SD/MI Kelas 5. BSE.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sunaryo. 2008. Matematika 5 untuk SD/MI Kelas 5. BSE. Jakarta: Pusat


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
102

Suprijono Agus, 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,


Yogyakarta

Syah, Muhibbin, 1999, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tim Yustisia. Panduan Lengkap KTSP. Jogjakarta: Diperbanyak oleh Pustaka


Yustisia.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi


Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritik Praktis dan
Implementasinya.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Vitoria, dkk. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan di kelas V
SD N 2 Banda Aceh.( Online )
(http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/12193/9461 .)

Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama.

Wardani, I G A K, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Yasa, Doantara. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar, (Online)


(http://ipotes.wordspress.com, diakses pada 14 Oktober 2014).
103

Anda mungkin juga menyukai