Anda di halaman 1dari 138

PERAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA


DI SMK NUSANTARA 1 TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:
Putri Azizah
11170182000036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
PERAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI
KESULITAN BELAJAR SISWA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Putri Azizah
11170182000036

Dibawah Bimbingan,

Dosen Pembimbing,

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd


NIP. 19650717 199403 1 005

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi


Kesulitan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan” yang disusun
oleh Putri Azizah, NIM 11170182000036, Program Studi Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqosah sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh pihak Fakultas.

Jakarta, 03 Februari 2023

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd


NIP. 19650717 199403 1 005

ii
UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul “Peran
Layanan Bimbimgan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan”, yang disusun oleh Putri Azizah, NIM
11170182000036, Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji
kebenarannya oleh dosen Pembimbing skripsi pada tanggal 03 Februari 2023.

Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd


NIP. 19650717 199403 1 005

iii
ABSTRAK

Putri Azizah. 11170182000036. Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam


Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
Program Studi Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk permasalahan yang


menjadi penghambat peserta didik dalam belajar dan untuk mendeskripsikan peran
layanan bimbingan konseling dalam mengatasi hambatan belajar siswa di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Sumber data diambil dengan cara purposive sampling
dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Adapun untuk memeriksa keabsahan data yakni dengan
menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian yang dilakukan di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan menunjukkan bahwa peran layanan bimbingan
konseling dalam mengatasi kesulitan belajar adalah dengan melaksanakan beberapa
program layanan bimbingan konseling, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan belajar,
bimbingan sosial dan bimbingan karir. Berdasarkan penelitian diatas ditemukan
beberapa masalah yang menjadi penghambat peserta didik dalam belajar
diantaranya a) Masalah pada absensi, beberapa siswa mempunyai masalah karena
sering bolos, hal ini menyebabkan tidak efektif kegiatan belajarnya; b) Masalah
yang ditimbulkan akibat permasalahan yang terjadi di rumah, seperti kurangnya
perhatian dari orang tua dan adanya keluarga yang brokenhome; c) Salah dalam
memilih jurusan disekolah; d) Masalah ekonomi; e) Masalah kenakalan remaja
seperti berkelahi dan pembulian; dan f) Tidak mengenali potensi yang dimiliki.

Kata Kunci: Peran, Layanan Bimbingan Konseling, Hambatan, Pembelajaran


Peserta Didik

iv
ABSTRACT

Putri Azizah. 11170182000036. The Role of Guidance and Counselling


Services in Overcoming Student Learning Difficulties in SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan. Department of Educational Management. Faculty of
Tarbiya' and Teaching Sciences. Syarif Hidayatullah State Islamic University
of Jakarta

This research aims to find out the types of problems that hinder students in learning
and to describe the role of guidance and counseling services in overcoming student
learning difficulties at SMK Nusantara 1 in South Tangerang. This research uses a
qualitative approach with descriptive methods. Data sources taken by means of
purposeful sampling and snowball sampling. Data collection was carried out
through interviews and documentation studies. Data analysis was carried out using
data reduction techniques, data presentation, and the drawing of conclusions. As for
checking the validity of the data by using data triangulation techniques. The results
of research conducted at SMK Nusantara 1 in South Tangerang show that the role
of counseling services in overcoming learning difficulties is to implement several
counseling service programs, namely personal guidance, study guidance, social
guidance, and career guidance. Based on the research above, it was found several
problems that hindered students in learning, including a) problems with attendance;
some students had problems because they often skipped; this caused their learning
activities to be ineffective; b) problems caused by occur at home, such as a lack of
attention from parents and a broken home; c) wrong in choosing majors at school;
d) economic problems; e) juvenile delinquency problems such as fighting and
bullying, and A do not recognize their potential.

Keywords: Role, Guidance Counseling Services, Obstacle, Student Learning

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya saya haturkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada saya, berkat rahmat
dan karunianya yang senantiasa memberikan saya kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu persyaratan agar
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan
di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan
judul Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan. Sholawat beserta salam kita
curahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW, beliau telah membawa umat
manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yang penuh
dengan ilmu pengetahuan ini.
Dalam penulisan tugas akhir ini (Skripsi) penulis tidak lepas dari berbagai
hambatan, dan penuilis banyak mendapatkan masukan, bimbingan dan motivasi
dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segenap kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasi kepada:
1. Yang tercinta kedua orang tua, papa (Alm) dan mama yang selalu
memberikan dorongan dan semangat maupun dukungan dalam hal
finansial kepada anaknya. Serta tidak henti-hentinya mendoakan
anaknya agar selalu dalam lindungan yang maha kuasa, dan bisa
menyelesaikan kuliah dan skripsi hingga akhir. Semoga ayah ibu selalu
dalam lindungan Allah SWT.
2. Dr. Sururin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM, M. Pd Selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Mu’arif SAM, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi,

vi
masukan, dan arahan, serta saran dalam proses menyelesaikan skripsi
ini.
5. Dosen-dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Yang senantiasa selalu memberikan ilmu-ilmunya
kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan.
6. Kepada adik- adik saya Laras, Rafi dan Zaki yang senantiasa selalu
memberikan motivasi dan semangat untuk penulis selama dalam proses
mengerjakan skripsi ini. Semoga senantiasa sehat dan dalam lindungan
yang maha kuasa.
7. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan di jurusan Manajemen
Pendidikan, terimakasih atas kebersamaannya selama dibangku
perkuliahan. Semoga kita semua sukses dunia dan akhirat.
8. Untuk teman-teman di KMM (keluarga mahasiswa minang) Ciputat,
yang selalu menjadi wadah bagi penulis untuk berorganisasi dan belajar,
serta mendukung penulis selama menjalani perkuliahan ini.
9. Izzi Fikri, sebagai teman baik penulis yang selalu mensupport penulis
dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam perkuliahan maupun
kegiatan positif lainnya.
10. Buat teman saya Jihat dan Embri, yang membantu penulis, dan
mensupport penulis semasa penyelesaian tugas akhir ini.
11. Kak Fiona dan Wahyu Alfariz, sebagai teman baik penulis yang selalu
mensupport penulis dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam
perkuliahan maupun kegiatan positif lainnya.

Ciputat, 03 Februari 2023

Putri Azizah

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH .................................. i


LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
UJI REFERENSI ........................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7
D. Perumusan Masalah .................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 9
A. Layanan Bimbingan Konseling ................................................ 21
1.Pengertian Bimbingan Konseling .......................................... 21
2.Fungsi Layanan Bimbingan Konseling ................................. 11
3. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling ................................ 13
4.Layanan Bimbingan Konseling ............................................. 16
B. Kesulitan Belajar siswa ............................................................ 21
1.Pengertian Bimbingan Konseling .......................................... 21
2. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar
Siswa………………………………………………………….23
3. Dampak dari Kesulitan Belajar…………………………….27

C. Penelitian yang Relevan ........................................................... 28


D. Kerangka Berfikir ..................................................................... 29

viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
B. Jenis Penelitian ......................................................................... 31
C. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 40
F. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 42
A. Gambaran Umum SMK Nusantara Tangerang Selatan............ 42
1.Profil Sekolah SMK Nusantara Tangerang Selatan .............. 42
2.Visi dan Misi SMK Nusantara Tangerang Selatan................ 43
3.Struktur Organisasi SMK Nusantara Tangerang Selatan ...... 44
4.Tenaga Pendidik dan kependidikan SMK Nusantara Tangerang
Selatan………………………………………………………...46
5.Data Peserta Didik SMK Nusantara Tangerang Selatan ....... 51
6.Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Tangerang Selatan ... 54
B. Gambaran Umum Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan ........................................................................... 55
1.Visi dan Misi Bimbingan Konseling ..................................... 55
2.Dasar Hukum Layanan Bimbingan Konseling ...................... 56
3.Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan. ................................................................... 57
4.Tujuan Layanan Bimbingan Konseling ................................. 58
5.Struktur Organisasi ................................................................ 59
6.Guru Bimbingan Konseling ................................................... 59
7.Siswa...................................................................................... 61
8.Sarana dan Prasarana ............................................................. 62
9.Pendanaan .............................................................................. 63
C. Deskripsi Data .......................................................................... 63
1.Perencanaan Bimbingan Konseling ....................................... 63
2.Pelaksanaan Bimbingan Konseling ....................................... 65

ix
3.Evaluasi dan Tindak Lanjut ................................................... 79
BAB V PENUTUP........................................................................................... 82
A. Kesimpulan ............................................................................... 82
B. Saran ......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRANLAMPIRAN I ....................................................... 87

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................................31


Tabel 4.1 Struktur Organisasi Sekolah ..................................................................45
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik di Sekolah .........................................................46
Tabel 4.3 Data Siswa di Sekolah ...........................................................................52
Tabel 4.4 Dokumentasi Data Sarana dan Prasarana ..............................................54
Tabel 4.5 Daftar Sarana dan Prasarana BK ...........................................................62

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Dokumentasi Visi dan Misi Sekolah ................................................45


Gambar 4.2 Format Daftar Layanan Individu ......................................................59
Gambar 4.3 Format Laporan Kegiatan Bimbingan Konseling .............................69
Gambar 4.4 Format Daftar Layanan Kelompok ...................................................80

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara aktif, agar peserta didik
dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecedasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional pasal 1). Pendidikan mempunyai
tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara membentuk
manusia menjadi manusia yang utuh dan mandiri, oleh karena itu pendidikan
harus bisa membantu peserta didik dalam menggapai itu semua.
Sangat penting bagi setiap orang untuk menempuh suatu pendidikan,
karena dengan pendidikan kita akan banyak mengetahui ilmu-ilmu
pengetahuan dan wawasan yang luas, yang mana ilmu dan wawasan tersebut
dapat membantu manusia dalam menghadapi dan menjalani kehidupannya.
Ilmu dan wawasan dapat kita ketahui dari mana saja, namun akan lebih
sempurna lagi jika kita mengikuti pendidikan tersebut disebuah lembaga
pendidikan formal (sekolah), yang mana sekolah tentunya mempunyai
standar-standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh peseta didik
dalam belajar. Sekolah mempunyai tujuan pembelajaran yang maksimal yang
harus dicapai oleh setiap peserta didik. Namun untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal tidaklah mudah, tentunya peserta didik terlebih
dahulu harus mengikuti proses belajar dengan baik dan terarah.
Belajar menurut R. Gagne (1989) merupakan suatu perubahan perilaku
yang dialami oleh individu yang diakibatkan oleh pengalaman, dan belajar
dimaknai sebagai sutu proses untuk mendapatkan berbagai motivasi baik
dalam ilmu pengetahuan, keterampilan maupun kebiasaan dan tingkah laku

1
2

pada sorang individu.1 Belajar merupakan suatu proses yang akan membawa
seorang individu kearah yang lebih baik lagi. Dengan belajar peserta didik
akan banyak mengalami perubahan dalam dirinya, baik itu perubahan dalam
tingkah laku, ilmu pengetahuan serta membuat seorang individu dapat
menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Untuk mencapai
hasil belajar yang optimal, peserta didik akan dibimbing, dididik dan
diarahakan oleh seorang guru di sekolahnya. Guru merupakan seorang yang
akan mengajarkan banyak hal kepada peserta didiknya sesuai dengan bidang
keahliannya. Tidak hanya mengajar, guru juga merupakan seorang pendidik,
yang mana nantinya seorang guru akan mendidik siswanya menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, serta guru juga harus memperhatikan kepribadian siswa,
terutama semangat atau motivasi siswanya dalam peoses belajar.
Dalam proses belajar di sekolah, tentunya peserta didik dihadapkan
dengan masalah-masalah yang dapat menghambat proses belajarnya, dengan
adanya hambatan yang demikian ketercapaian terhadap tujuan belajar siswa
tidak akan tercapai secara optimal. Diantara masalah-masalah yang di alami
oleh peserta didik adalah masalah yang timbul dari dalam diri peserta didik
itu sendiri, seperti kurangnya semangat siswa dalam mengikuti proses belajar
di sekolah, kurang termotivasinya peserta didik dalam mengikuti proses
belajar serta peserta didik tidak bisa mengenali potensi yang dimilikinya
sehingga membuat peserta didik tersebut bingung akan mengarahkan
kemampuannya dibidang apa dalam belajarnya serta sulitnya siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru-guru di sekolah. Selain
itu masalah- masalah siswa dalam belajar ini juga timbul dari keadaan
lingkungan sekitar, seperti yang pertama pada lingkungan keluarga,
terkadang orang tua mengabaikan cara belajar anak di rumahnya, orang tua
tidak terlalu memperhatikan potensi yang dimiliki seorang anak. Dalam
keluarga orang tua merupakan pendidikan dan guru pertama bagi seorang
anak, maka dari itu orang tua harus memperhatikan dan mendidik potensi

1
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenamedia
Group, 2016)., h. 1.
3

yang dimiliki oleh anak tersebut. Yang kedua lingkungan sekolah, seringkali
kesulitan belajar yang dialami peserta didik disebabkan oleh lingkungan
sekolah itu sendiri, seperti terbatasnya sarana dan prasarana yang ada
disekolah, fasilitas yang ada disekolah sangat lah penting, karna itu
merupakan salah satu penunjang dalam ketercapaian tujuan belajar.
Masalah belajar yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan
masalah yang penting yang harus mendapatkan perhatian yang lebih dari
pendidik maupun sekolah. Karena hambatan-hambatan yang dialami peserta
didik tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik dalam
keberlangsungan belajar siswa. Dari banyaknya masalah yang menjadi
hambatan bagi siswa dalam belajarnya, tidak semua dari masalah tersebut
dapat diselesaikan oleh siswa itu sendiri, dengan demikian untuk
menyelesaikan hambatan dan masalah belajar siswa ini perlunya pihak
sekolah untuk memberikan penanganan khusus terhadap siswa yang
mengalami hambatan belajar. Penanganan khusus ini dapat berupa sebuah
bimbingan yang diberikan tenga pendidik kepada siswa dalam menyelesaikan
permasalahannya. Bimbingan yang dimaksud adalah sebuah bimbingan
konseling dari tenaga pendidik terhadap siswa yang mengalami hambatan
belajar yang menganggu ketercapaian tujuan belajarnya.
Demi keberlangsungan proses belajar yang baik dan sesuai dengan apa
yang diinginkan, sangat diperlukan peran layanan bimbingan Konseling yang
efektif terhadap peserta didik. Dan bimbingan konseling pada sebuah
lembaga pendidikan akan dapat membantu siswa agar bisa mengikuti proses
belajar sesuai dengan kententuan yang seharusnya. Pada setiap lembaga
pendidikan Formal (sekolah) sangat diharuskan untuk mempunyai layanan
Bimbingan Konseling beserta guru BK yang mempunyai kompetensi dalam
bidang tersebut, hal ini dikarenakan layanan bimbingan konseling ini sangat
dibutuhkan demi keberlangsungan ketercapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan.
Pada dasarnya Bimbingan Konseling bukanlah hal yang harus ditakuti
oleh peserta didik, layanan bimbingan konseling inilah yang dapat
4

membimbing peserta didik kearah yang lebih baik lagi dalam proses belajar,
dan dengan adanya Guru BK disebuah sekolah, ini akan dapat membantu
guru-guru lain untuk dapat mensejahterakan sekolah atau membawa prestasi
sekolah kearah yang lebih baik lagi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
beberapa ahli tentang apa itu bimbingan konseling, antara lain:
Menurut Tohirin bimbingan adalah “bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu yang dibimbing untuk mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi, dan pemberian
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma
yang berlaku”.2 Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan oleh
sesseorang yang sudah ahli kepada orang lain, yang bertujuan agar individu
yang diverikan bantuan tersebut dapat memahami diri sendiri dan
lingkungannya serta ia dapat mengatasi permasalahan yang sedang di alami.
Menurut Suherman (2009:15), “Konseling merupakan hubungan yang
bersifat membantu agar konseli dapat tumbuh ke arah yang dipilihnya, juga
agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya”.3 Layanan
bimbingan dan konseling merupakan pemberian bantuan oleh seorangan
konselor kepada individu lain (konseli) agar ia dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ada dan ia dapat mengenali dirinya serta dapat
memecahkan permasalahan yang dialami oleh dirinya sendiri secara optimal.
Layanan bimbingan konseling merupakan salah satu unsur yang dapat
menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Dengan demikian
bimbingan konseling disekolah harus dilaksanakan dengan semaksimal
mungkin dan dengan bimbingan yang bermutu, agar dengan adanya
bimbingan konseling maka akan dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan dirinya kearah yang lebih terarah lagi. Bimbingan yang baik
adalah bimbingan yang memberikan arahan kepada peserta didiknya atau
mengarahkan peserta didik dengan cara-cara tertentu, dan mampu

2
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Dan Madrasah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).,
h. 20.
3
Ahmad Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Teori Dan Aplikasinya
(Jakarta: Prenamedia Group, 2018)., h. 16.
5

memberikan layanan yang optimal agar peserta didik dapat mngembangkan


potensinya dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dalam
belajar. Dan baik buruknya sebuah bimbingan itu tegantung pada bagiamana
seorang guru bimbingan konseling dalam membimbing dan mengarahkan
peserta didik dan gantung pada kinerja guru tersebut dalam melakukan
bimbingan.
Berdasarkan observasi awal, peneliti berpandangan bahwa kegiatan
layanan Bimbingan Konseling di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan sudah
berjalan cukup optimal, hal ini dapat terlihat dari beberapa kegiatan layanan
Bimbingan Konseling yang diberikan kepada peserta didik di sekolah
tersebut. Diantara kegiatan bimbingan yang diadakan di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan adalah sekolah memberikan jam pelajaran khusus untuk
mata pelajaran Bimbingan Konseling, kegiatan ini diberlakukan untuk setiap
kelas di sekolah tersebut, yang mana kegiatan ini bertujuan untuk
menjelaskan segala peraturan dan kode etik siswa disekolah, dan juga
kegiatan layanan ini memberikan motivasi kepada siswa-siswa agar tetap
semangat dan serius dalam belajar. kegiatan layanan lainnya adalah guru-guru
Bimbingan konseling memberikan waktu kepada peserta didik yang ingin
bercerita mengenai permasalahan yang sedang dialami peserta didik tersebut
dengan tanpa keterpaksaan, dengan diberikan kesempatan seperti ini, guru
Bimbingan Konseling dapat membimbing dan mengarahkan serta mencari
solusi dari permasalahan yang dialami peserta didik, agar mereka dapat
kembali termotivasi dan bersemangat dalam belajarnya.
Dari fakta-fakta permasalahan di atas, maka peneliti dapat berasumsi
bahwa sangat pentingnya layanan bimbingan Konseling disebuah lembaga
pendidikan (sekolah), jika guru Bimbingan Konseling dapat menjalankan
perannya dengan baik dan efektif maka, akan dapat membantu peserta didik
dalam menghadapi masalah-masalah yang menjadi penghambat peserta didik
tersebut dalam belajarnya, dan hal ini juga dapat membantu kepala sekolah,
para staff dan tenaga pendidik lainnya dalam menciptakan suasana belajar
yang lebih efektif.
6

Meskipun pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di SMK


Nusantara 1 Tangerang Selatan sudah cukup efektif dan optimal, namun
masih ada terdapat beberapa kekurangan yang menjadi hambatan dalam
proses pelaksanaan layanan BK tersebut seperti adanya anggapan peserta
didik tentang BK yang funginya hanya untuk orang-orang yang bermasalah
dan masih adanya guru BK yang kompetensi pendidikannya tidak dibidang
Konseling itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai peran
guru bimbingan konseling disekolah dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dialami peserta didik yang dapat menganggu proses
pembelajarnnya di sekolah, serta bagaimana cara memotivasi peserta didik
tersebut dalam pembelajaran. Berdasar hal-hal tersebut penulis merasa
tertarik mengkaji lebih dalam sehingga dilakukan penelitian dengan judul
“Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
1. Adanya siswa yang menghadapi masalah dalam belajar.
2. Masih banyak siswa yang motivasi belajarnya rendah.
3. Adanya siswa yang tidak memahami dan mengenali potensi dirinya
sendiri.
4. Adanya peserta didik yang tidak bisa menyelesaikan masalah yang di
alaminya yang dapat menghambat proses belajar.
5. Belum efektifnya Peran dan tindak lanjut bimbingan konseling terhadap
peserta didik yang mempunyai masalah.
6. Masih adanya anggapan siswa bahwa layanan BK hanya untuk siswa
yang bermasalah saja atau melanggar aturan sekolah.
7. Jam khusus mata pelajaran yang diberikan sekolah masih sedikit.
7

C. Pembatasan Masalah
Dalam permasalahan-permasalahan yang tercantum pada identifikasi
masalah, penulis melihat perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dilakukan
agar permasalahan tidak menimbulkan kesenjangan, maka dalam penelitian
ini difokuskan pada masalah “Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam
Mengatasi Kesulitam Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan”

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirimuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi
Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
2. Bagaimana bentuk-bentuk masalah yang menjadi hambatan belajar
bagi peserta didik di sekolah SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam
mengatasi Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan.
2. Untuk menelaah apa saja bentuk-bentuk permasalahan yang menjadi
penghambat peserta didik dalam belajar di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis.
8

a. Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu


pendidikan khususnya pada program studi manajemen
pendidikan yang mengkaji tentang Bimbingan Konseling.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk
penelitian yang akan mendatang mengenai peran bimbingan
dalam belajar atau bimbingan konseling.
c. Memberikan kontribusi pemikiran tentang bagaimana peran
bimbingan onseling di sekolah.
2. Manfaat Praktik.
a. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat di gunakan sebagai
pedoman dan acuan bagi Tenaga pendidik dalam melakukan
bimbingan konseling di sekolah.
b. Bagi Peneliti, yaitu peneliti mendapatkan banyak wawasan
dalam mengkaji atau mempraktekan sebuah bimbingan
konseling di sekolah.
c. Bagi Pembaca yaitu sebagai bahan bacaan serta acuan yang
positif dalam melakukan bimbingan konseling terhadap anak.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Layanan Bimbingan Konseling


1. Pengertian Bimbingan Konseling
Dalam lingkungan Sekolah layanan Bimbingan Konseling
merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengarahkan siswa dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya. Oleh
karena itu kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud dengan layanan
bimbingan konseling.
Istilah bimbingan atau “guidance” dalam bahasa Inggris
dimaknai dengan menunjukkan, menentukan atau mengemudikan.
Secara harfiah istilah bimbingan berasal dari bahasa inggris dari asal
kata “guide” yang berarti mengarahkan, memandu, mengelola dan
menyetir.4 Menurut Nurisman menjelaskan bimbingan di lingkungan
pendidikan merupakan pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik
yang dilakukan secara berkesinambungan agar peserta didik dapat
memahami dirinya, lingkungan dan tugas-tugasnya sehingga peserta
didik sanggup mengarahkan diri, menyesuaikan diri serta bertindak
secara wajar sesuai dengan keadaan dan tuntutan lembaga pendidikan,
keadaan keluarga, masyarakat dan lingkungan kerja yang akan
dimasukinya kelak.5 Menurut Prayitno dan Erman Amti mengemukakan
bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu baik
anak-anak, remaja maupun dewasa, yang tujuannya adalah agar orang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

4
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Konsep, Teori dan Aplikasinya),
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), h. 2
5
Ibid., h. 2

9
10

mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada


dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.6
Adapun makna bimbingan menurut Shartzer & Stone adalah
proses membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya.7
Uraian tentang bimbingan di atas memberi makna bahwa
bimbingan adalah adalah proses pemberian bantuan oleh seorang yang
ahli kepada individu lain atau kelompok, agar individu tersebut lebih
dapat memahami diri dan lingkungannya, serta dapat mengatasi masalah
yang dialaminya.
Makna konseling menurut Tohirin adalah kontak atau hubungan
timbale balik antara dua orang (konselor dank lien) untuk menangani
masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang
laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan
yang berguna bagi klien.8 Menurut Willis, konseling adalah suatu upaya
bantuan terhadap individu agar berkembang potensinya secara optimal,
mampu mengatasi masalahnya dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang senantiasa berubah.9 Adapun pengertian konseling
menurut Prayitno dan Erman Amti adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah
(Klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.10
Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa
konseling adalah pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
konselor kepada seorang klien dalam mencari solusi atau cara
menyelesaikan permasalahan yang di alaminya yang dilakukan melalui
wawancara agar ia dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

6
Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010)., h. 14.
7
Mochamad Nuraslim, Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta:
Erlangga, 2015)., h. 18.
8
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada, 2007), Edisi I, h. 25
9
Ahmad Susanto, Op. Cit., h. 6
10
Anas Salahudin, Op. Cit., h. 15
11

Berdasarkan dari uraian di atas dapat dipahami bahwa


bimbingan konseling adalah suatu proses bantuan yang sistematis,
terprogram serta berkelanjutan yang dilakukan oleh seorang konselor
terhadap individu lain melalui tatap muka dan wawancara, guna untuk
mengarahkan dan membantu individu tersebut dalam memahami diri
sendiri dan lingkungannya, sehingga ia dapat mengembangkan bakat
yang ada pada dirinya dan apabila ia menghadapi suatu masalah ia dapat
mengatasinya sendiri.

2. Fungsi Layanan Bimbingan Konseling


Layanan Bimbingan Konseling di sekolah haruslah berjalan
seoptimal mungkin, karena layanan bimbingan konseling mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap ketercapaian belajar siswa.
Pelaksanaan bimbingan konseling pada dasarnya harus berdasarkan
fungsi-fungsinya. Layanan bimbingan konseling mempunyai beberapa
fungsi yaitu: fungsi pencegahan, fungsi pemahaman, fungsi perbaikan,
fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan fungsi adaptasi.
a. Pencegahan
Melalui fungsi ini, layanan bimbingan konseling dimaksudkan
untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga
mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.11 Fungsi pencegahan ini merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan oleh seorang konselor untuk
mencegah timbulnya masalah, serta mengantisipasi kemungkinan
terjadinya masalah. fungsi ini dapat dilakukan dengan beberapa
kegiatan seperti layanan orientasi, layanan pengumpulan data,
layanan bimbingan kelompok dan layanan bimbingan karir.

11
Tohirin, Op.Cit., h. 39
12

b. Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan norma
agama).12 pada fungsi ini, konselor harus bisa mengarahkan dan
memberikan pemahaman kepada klien agar ia dapat mengenali
potensi yang dimilikinya serta bisa memahami keadaan lingkungan
sekitarnya.
c. Perbaikan
Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan konseling untuk
membantu konseli sehingga memperbaiki kekeliruan berfikir,
berperasaan serta bertindak (berkehendak).13 Melalui fungsi
perbaikan ini, konselor membantu peseta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, sehingga peserta
didik tidak keliru dalam berfikir, bertindak maupun bersikap, dan
peserta didik dapat mencegah agar masalah yang dialaminya tidak
akan terjadi lagi dilain waktu.
d. Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah fungsi bimbingan konseling untuk
menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah menjadi baik jangan
sampai rusak kembali.14 Fungsi pemeliharaan ini bertujuan agar
peserta didik dapat terus mempertahankan kondisi dirinya agar tetap
stabil dan tidak terpuruk lagi, sehingga ia dapat menjalankan
aktifitasnya seperti semula tanpa ada baying-bayang masalah yang
pernah dialaminya, dan peserta didik juga harus bisa
mengembangkan dirinya kearah yang lebih baik lagi.

12
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 11
13
Ibid., h. 12
14
Mochamad Nuraslim, Op.Cit., h. 23
13

e. Pengembangan
Fungsi pengembangan yaitu konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfalisitasi
perkembangan siswa.15 Melalui fungsi pengembangan ini
diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi, bakat dan
minat yang dimilikinya.
f. Adaptasi
Yaitu fungsi yang membantu para pelaksana pendidikakn,
kepala sekolah/madrasah dan staf, konselor dan guru untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik.16
dengan fungsi ini, sekolah dapat menyediakan program-program
pendidikan yang sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat peserta
didik.

3. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling


Tujuan umum dari Bimbingan konseling pada dasarnya sesuai
dengan tujuan pendidikan, berdasarkan undang-undang Nomor 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa, tujuan
pendidikan adalah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang
cerdas, yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut Abin Syamsudin tujuan layanan Bimbingan Konseling
adakah agar individu dapat mencapai taraf perkembangan dan
kebahagiaan yang optimal. Layanan BK bertujuan untuk membantu dan
membekali individu agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi

15
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, 1st ed.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012)., h. 16.
16
Amin Budiman dan Setiawati, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Diva Press, 2015)., h.
19.
14

belajarnya, membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar yang positif agar


mencapai prestasi optimal.17
Secara khusus tujuan bimbingan konseling adalah untuk
membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangannya melalui aspek pribadi-sosial, akademik dan karir.
Diantara tujuan bimbingan konseling dalam aspek pribadi-sosial
sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nillai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan
salinng menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif
sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
e. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
f. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik dan mengambil
keputusan.18
Tujuan Bimbingan Konseling yang terkait dengan Aspek
akademik (belajar) adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin akan muncul dalam
proses belajar yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan yang positif dalam kegiatan belajar.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif.

17
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 8
18
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Op.Cit., h. 14
15

e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan


pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas dan lainnya.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Sedangkan Tujuan bimbingan konseling yang terkait aspek karir
adalah sebagai berikut:
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian)
yang erkait dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karier.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau bekerja
dalam pekerjaan apapun tanpa merasa merendah diri, asal bermakna
bagi dirinya dan sesuai dengan nirma agama.
d. Memahami relevansi kopetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya dimasa depan.
e. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan.
f. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecendrungan arah karier.19
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan
bimbingan konseling mengarah kepada pembinaan terhadap peserta
didik agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. dengan adanya layanan
bimbingan konseling di sekolah membuat peserta didik lebih dapat
memehami dan mendalami potensi diri yang dimilikinya sehingga
peserta didik dapat mengasah dan mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Tidak hanya itu bimbingan konseling juga bertujuan agar
peserta didik dapat mencegah, memahami serta mengatasi dan mencari
solusi terhadap permasalahan yang sedang mereka alami.

19
Akhmad Muhaimin Azzei, Bimbingan & Konseling Di Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2014)., h. 17.
16

4. Layanan Bimbingan Konseling


a. Bidang – Bidang Layanan Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan konseling merupakan layanan yang
sangat penting untuk peserta didik di sekolah, dengan adanya
layanan bimbingan konseling peserta didik lebih bisa mengenal
kemampuan yang ia miliki. Tujuan dari adanya layanan bimbingan
konseling sama dengan tujuan pendidikan, oleh karena itu layanan
ini harus berjalan secara sistematis, terarah dan berkelanjutan.
Terdapat empat aspek bidang dalam layanan bimbingan konseling
ini, antara lain: bidang pengembangan pribadi, bidang
pengembangan sosial, bidang bimbingan akademik dan bidamh
bimbingan karir.
1) Bidang Pengembangan Pribadi
Bimbingan Pribadi merupakan proses bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada peserta didik untuk membantu
peserta didik memahami karakteristik dirinya, baik terkait
potensi maupun masalah-masalah yang dialami sehingga konseli
mampu betkembang secara optimal.20 Tujan dari adanya layanna
bidang pribadi ini adalah agar peserta diidk dapat mengenali
kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya, sehingga dengan itu
ia dapat mengambil keputusan terhadap dirinya sendiri.
2) Bidang Pengembangan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau
bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik,
penyesuaian diri dan sebagainya.21 Bidang pengembangan
sosiail bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal
lingkungannya, dan membantu ia dalam mengahadapi dan
memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya

20
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 13
21
Tohirin, Op.Cit., h. 127
17

sehingga ia dapat berinteraksi sosial dengan baik dan dapat


saling menghargai anara satu dengan yang lainnya.
3) Bidang Akademik
Menurut Nurihsan bimbingan bidang akademik
merupakan pelayanan bimbingan yang diberikan untuk
membantu setiap peserta didik memecahkan berbagai
permasalahan akademik. Sedangkan menurut Winkel & Hastuti,
bimbingan bidang akademik adalah bimbingan untuk membantu
peserta didik menemukan cara belajar yang tepat, memilih
program studi yang sesuai dan mengatasi berbagai kesulitan
yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar.22
layanan bimbingan akademik ini sangat bermanfaat bagi peserta
didik dalam mengatasi segalam macam masalah yang
berhubungan dengan kegiatan akademiknya,sehingga dengan
layanan bidang ini peserta didik dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.
4) Bidang karir
Bimbingan bidang karir merupakan kegiatan bimbingan
yang secara khusus ditujukan untuk membantu peserta didik
agar dapat membuat pilihan dan keputusan secara tepat.23
Bimbingan ini membantu peserta didik dalam melakukan
perencanaan, perkembangan dan memecahkan masalah karir
yang dimilikinya, bimbingan ini juga bertujuan agar peserta
didik dapat mengambil keputusan yang tepat untuk masa
depannya, ia harus bisa mengenali potensi dirinya dengan tepat
dan mengembangkannya untuk mencapai kesuksesannya dimasa
depan.

22
Mochamad Nuraslim, Op.Cit., h. 28
23
Ibid., h. 28
18

b. Jenis – Jenis Layanan Bimbingan Konseling


Layanan bimbingan konseling merupakan layanan yang
dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya, serra dapat memberikan bantuan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Terdapat beberapa
jenis layanan bimbingan konseling disekolah di antaranya adalah
layanan orientasi, layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan, layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, dan layanan referral.
1) Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang
dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang
terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.24 Layanan
orientasi ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa dengan
keadaan lingkungan sekolah, baik itu dari segi peraturan
sekolah, fasilitas maupun kegiatan-kegiatan yang ada disekolah
tersebut. Kegiatan layanan ini biasanya dilakukan pada awal
tahun ajaran baru. Dengan adanya layanan orientasi diharapkan
peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan sekolah yang ada.
2) Layanan Informasi
Secara umum, bersama dengan layanan orientasi
bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu
yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk
menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah
suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.25 Layanna
informasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada

24
Prayitno dan Erman Amti, Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009)., h. 255.
25
Ibid., h. 259
19

seluruh peerta didik oleh guru pembimbing (konselor) tentang


segala sesuatu yang berhubungan dengan keberhasilan kegiatan
belajar disekolah tersebut, contihnya adalah kegiatan layanan
informasi tentang kegiatan belajar, informasi tentang
pengembangan diri, informasi mengenai kehidupan pribadi dan
sosial dan lain sebagainya.
3) Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang
diberikan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan
sikap belajar yang baik. Hal ini bertujuan agar peserta diidk
dapat merancang kegiatan belajar yang lebih produktif agar
mencapai hasil belajar yang memuaskan.
4) Layanan penempatan dan penyaluran
Menurut Winkel layanan penempatan adalah usaha-
usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama
masih di sekolah/madrasah dan sudah tamat, memilih program
studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan
tertentu.26 Layanan penempatan adalah layanna bantuan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka menyalurkan dirinya
kearah yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat dan
minatnya.27 Layanan penempatan dan penyaluran ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperoleh kegiatan belajar yang sesuai dengan bakat dan
minatnya seperti penempatan kelas, jurusan, kelompok belajar
maupun kegiatan yang lain dan dapat mengembangkannya
secara optimal.
5) Layanan konseling perorangan
Layanan konseling perorangan adalah layanan konseling
yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor)

26
Tohirin, op.cit., h. 153
27
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Op.Cit., h. 21
20

terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah


pribadi kluen.28 Layanan ini dilakukan secara tatap muka antara
konselor dengan peserta didik (klien), yang mana tujuan dari
adanya layanan ini adalah agar konselor dapat membantu peserta
didik dalam mengentaskan semua permasalahan yang
dialaminya.
6) Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara
memberikan bantuan (bimbingan kepada individu (siswa)
melalui kegiatan kelompok.29 Dengan adanya layanna
bimbingan kelompok ini, peserta didik dilatih untuk dapat
memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dan
juga malatih peserta didik dalam bersosial serta mengambil
keputusan yang tepat dalam sebuah kelompok.
7) Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah suatu uapaya
pembimbing atau konselor dalam membantu memecahkan
masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok melalui anggota kelompok agar tercapai
perkembangan yang optimal.30
8) Layanan Referal
Layanan konseling refelar yaitu layanan untuk
mrlimpahkan kepada pihak lain yang lebih mampu dan
berwenang apabila masalah yang ditangani itu di luar
kemampuan dan kewenangan personel/guru pembimbing di
sekolah tersebut.31

28
Tohirin, Op.Cit., h. 163
29
Ibid., h. 170
30
Ibid., h. 179
31
Achmad Juantika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012), h. 36
21

Uraian diatas dapat memperjelas bahwa bimbingan


konseling mempunyai banyak jenis layanan, maka dari itu jenis
layanan bimbingan konseling ini harus diberikan kepada peserta
didik. dan layanan bimbingan konseling harus berjalan sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
B. Kesulitan Belajar siswa
1. Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah
laku.32
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas
dari itu yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan pengubahan kelakuan.33 Menurut Howard L.
Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior
(in the broader sence) is originated or changed through practice or
training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.34 Menurut Drs.
Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.35 Sedangkan menurut Subini (2016)
belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan perubahan tingkah
laku pada diri seseorang, namun perubahan tingkah laku tersebut tidak

32
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar., h. 1.
33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 27
34
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 1.
35
Ibid., h.1
22

serta merta karena adanya proses hasil belajar namun dapat disebabkan
oleh proses alamiah atau keadaan pada diri seseorang.36
Menurut suprihatiningrum (2013) belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan individu secara dasar untuk memperoleh
perubahan tingkah laku tertentu, baik yang bisa diamati secara langsung
sebagai pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar
merupakan suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan ingkungan dan menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai dan sikap.37
Dari beberapa pengertian mengenai belajar di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada seorang individu yang tadinya tidak tahu
apa-apa menjadi tahu. Belajar juga merupakan proses perubahan tingkah
laku pada seseorang yang sifatnya permanen atau menetap pada individu
tersebut yang melibatkan proses kognitif.
Perilaku belajar merupakan perilaku yang kompleks, karena
banyak unsure yang terlibat di dalamnya, diantara unsure-unsur belajar
antara lain, Tujuan, pola respons dan kemampuan yang dimiliki, situasi
belajar dan penafsiran terhadap situasi.38
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah, terdapat sisiwa
yang dapat mengikutinya dengan baik dan ada juga siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajarnya. Setiap peserta didik mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda, dan setiap peserta didik mempunyai
masalah masing-masing dalam kegitan belajar di sekolah. Masalah atau
kesulitan yang dialami peserta didik mempunyai tingkat kesulitan yang
berbeda pula, untuk itu perlulah kita mengetahui apa itu kesulitan belajar
siswa.

36
Siti Urbayatun, Kesulitan Belajar & Gangguan Psikologis Ringan Pada Anak
(Implementasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar,) (Yogyakarta: K-Media, 2019), h. 5.
37
Husamah, Belajar & Pembelajaran, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2018), h. 5.
38
Moh Suhardi, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 14.
23

Menurut Subini (2016), kesulitan merupakan kondisi yang


memperlihatkan cirri-ciri gangguan dalam mencapai tujuan dalam suatu
kegiatan, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menghadapi gangguan
tersebut.39 Kesulitan belajar daam bahasa Inggris disebut deengan
Learning Disability atau learning difficulty, yaitu suatu keadaan yang
membuat individu merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan
belajar.40
Menurut Jamaris (2014), kesulitan belajar adalah suatu kelainan
yang membuat individu yang bersangkutan sulit melakukan kegiatan
belajar secaea efektif. Djamarah (2008) mengemukakan bahwa
kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau
gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak
dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.41 Kesulitan belajar
merupakan suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya.42
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah segala
sesuatu yang membuat peserta didik tidak bisa belajar dengan baik, atau
suatu keadaan yang dapat menghambat peserta didik dalam mencapai
tujuan belajarnya. Kesulitan belajar ini juga dapat ditandai dari hasil
belajar yang diraih di bawah rata-rata nilai, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti kurang termotivasinya peserta didik dalam
belajar.

2. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa


Kesulitan belajar siswa dapat dilihat dari perubahan tingkah
lakunya dan dari hasil belajar yang didapat. Menurunya prestasi belajar

39
Siti Urbayatun, Kesulitan Belajar & Gangguan Psikologis Ringan Pada Anak
(Implementasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar), (Yogyakarta: K-Media, 2019), h. 6.
40
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dengan Pendekatan Kognitif, “Nuraeni, Syahna
Apriani Syihabuddin,” Belaindika 1 (2020), https://belaindika.nusaputra.ac.id/article/view/24/14.
41
Husamah, Belajar & Pembelajaran, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2018), h. 236.
42
Abu Hamadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 77.
24

siswa merupakan salah satu tanda bahwa siswa tersebut sedang


mengalami hambatan atau kesulitan dalam proses belajarnya. Banyak
faktor yang bisa menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa.
Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktor
intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga
disebabkan oleh faktor-faktor intelegensi. Dengan demikian. IQ yang
tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.43
Menurut Abdurrahman (2009: 13), kesulitan belajar siswa
disebabkan oleh dua faktor yiatu internal dan eksternal. Penyebab utama
kesulitan belajar (learning dissbilities) adalah faktor internal yaitu
kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama
probelama belajar (lesrning problems) adalah faktor eskternal, yaitu
antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan
kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak.44
Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar siswa ada dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
a. Faktor internal
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu siswa
yang sedang belajar. faktor internal adalah faktor yang bersumber
dari diri individu itu sendiri, yaitu faktor fisiologis, psikologis dan
faktor intelektual.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis berkaitan dengan fungsionalisasi tubuh,
misalnya kemampuan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh,
kesehatan dan fungsionalisasi anggota gerak tubuh. Misalnya
kesiapan otak dan sistem saraf dalam menerima, memproses,

43
Abu Hamadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 77.
44
Hasmira, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Peserta Didik Tunarungu Kelas
Dasar III Di SLB YPAC Makassar”, (Universitas Negeri Makassar, 2016), h. 12.
25

menyimpan ataupun memunculkan kembali informasi yang


sudah disimpan.
2) Faktor psikilogis
Faktor psikologis berkaitan dengan emosional siswa. Siswa
kurang mampu untuk mengontrol emosinya sehingga
berpengaruh terhadap kinerjanya. Menurut John W (2009),
adapun yang termasuk faktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi proses belajar antara lain adalah kepribadian,
bakat, minat dan motivasi sebagai kematangan dan kesiapan.45
3) Faktor intelektual
Faktor intelektual merupakan faktir kecerdasan siswa. Setiap
siswa memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda, kemampuan
intelektual berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menagkap
materi, mengolah, menyimpan hingga me-recall materi untuk
digunakan.46
b. Faktor eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
Faktor ektern dikelompokkan menjadi tiga faktor:
1) Faktor keluarga
Faktor kesulitan belajar yang berasal dari keluarga meliputu
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan
latar belakang kebudayaan.47 Keluarga memiliki peranan
penting dalam pendidikan seorang anak terutama orang tua.
Orang tua harus bisa memberikan perhatian yang lebih terhadap
anaknya, dan juga memberikan kesempatan kepada anaknya
untuk dapat mengembangkan potensi yang ia miliki. Orang tua
tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada si anak, karena

45
Myrna Apriyani Lestari, Bimbingan Konseling Di SD (Mendampingi Siswa Meraih
Mimpi), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 46-47.
46
Myrna Apriyani Lestari, Op.Cit., h. 49
47
Ibid.,
26

dengan keterpaksaan itu anak akan mengalami kesulitan dalam


belajarnya.
2) Faktor lingkungan sekolah
Faktor ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah.48 Faktor lingkungan sekolah juga sangat
mempengaruhi belajar siswa. Pihak sekolah harus memberikan
layanan pembelajaran yang sangat menyenangkan bagi peserta
didik baik dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana maupun
kegiatan lainnya.
3) Faktor lingkungan masyarakat
Faktor lingkungan masyarakat sangat berperan di dalam
pembentukan kepribadian anak, termasuk juga kemampuan /
pengetahuannya.49 Lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh
terhadap proses belajar seorang anak, penting sekali orang tua
untuk memperhatikan pergaulan anak di lingkungan masyarakat.
karena jika anak bergaul di lingkungan yang salah, maka akan
menganggu untuk belajar si anak. Karna di lingkungan tersebut
tidak membawa dampak positif untuknya.
Dari beberapa uraian diatas jelaslah bahwa terdapat banyak
faktor yang menyebabkan seorang peserta didik mengalami
kesulitan atau hambatan dalam proses belajarnya. Faktor-faktor
tersebut tidak hanya disebabkan karena dari dalam dirinya saja
namun karena pengaruh dari luar juga seperti lingkungan sekitar,
baik lingkungan keluarga sekolah maupun masyarakat. Kedua faktor
tersebut sangat berkaitan mempengaruhi satu sama lain.

48
Ibid., h. 50
49
Ibid.,
27

3. Dampak dari Kesulitan Belajar


Kesulitan belajar merupakan suatu masalah yang hampir dialami
oleh seluruh peserta didik. seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat
banyak faktor yang mengakibatkan seorang peserta didik bermasalah
dalam belajarnya. kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sangat
mempengaruhi pada hasil atau prestasi belajarnya.
Berikut beberapa dampak aratu perilaku yang ditimbulkan
akibat masalah kesulitan belajar yang dihadapi sisiwa, antara lain:
a. Peserta didik menunjukkan prestasi belajar yang rendah,
dibawah rata-rata.
b. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang
dilakukan.
c. Peserta didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas.
d. Peserta didik menunjukkan sikap yang kurang wajar.
e. Peserta didik menunjukkan sikap atau perilaku yang tidak
biasanya ditunjukkan kepada orang lain.
f. Anak didik yang prestasi belajarnya sangat jauh menurun
dibandingkan dengan prestasi sebelumnya.50
Menurut Burton (Abin Syamsudin 2003), mengidentifikasi
siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh
adanya kegagalan sisiwa dalam mencapai tujuan belajar. menurutnya
siswa dikatakan gagal apabila: dalam batas waktu tertrentu siswa tidak
bisa mencapai tingkat penguasaan materi minimal dalam pelajaran, dan
tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semsetinya.51
Anak didik yang sedang menghadapi masalah, gangguan atau
kesulitan dalam belajar, akan menimbulkan perilaku-perilaku seperti

50
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), h. 246-247.
51
Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori – Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011)., h. 145-146.
28

yang disebutkan diatas, untuk mencegah dan meghindari hal tersebut,


sangatlah diperlukan melakukan usaha-usaha untuk mengatasinya,
seperti adanya arahan dari orang tua atau guru terhadap si anak,
pemberian bimbingan belajar terhadap anak yang bermasalah dalam
belajarnya dan lain sebaginya.

C. Penelitian yang Relevan


a. Resti Riyanti, “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII MTS
Masyariqul Anwar Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019”, (Skripsi
2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling dapat
memberikan motivasi-motivasi kepada peserta didik dengan melakukan
berbagai bimbingan ataupun melalui bimbingan yang bekerjasama
dengan guru mata pelajaran lainnya agar selalu membuat peeserta
didiknya termotivasi dalam belajar. Menurutnya bahwa layanan
bimbingan konseling yang dilakukan guru BK untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik yaitu bimbingan klasikal dengan bidang
layanan pribadi dan belajar. perbedaan penelitian ini adalah, penulis
lebih memfokuskan meneliti dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.52
b. Nurhayati, “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani
Kesulitan Belajar Siswa di MTS Negri 3 Helvetia Medan”. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa bimbingan konseling sangat penting
di sekolah tersebut, karena dengan adanya layanan bimbingan
konseling, guru-guru dapat mengetahui penyebab dari masalah yang
dialami siswa yang membuat siswa kesulitan di dalam belajarnya.
Layanan bimbingan konseling dilaksanakan untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi dalam individu siswa dan mencegah
terjadinya kembali permasalahan tersebut. Bentuk layanan yang

52
Resti Riyanti, Skripsi: “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII MTS Masyariqul Anwar Bandar Lampung tahun ajaran
2018/2019”, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2019), h. i
29

dilakukan guru terhadap siswa di penelitian ini adalah berupa layanan


konseling individu dan bimbingan belajar kepada siswa yang
bermasalah dalam belajarnya. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif.53
c. Nurwahidah, “Peran Guru Bimbingan Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Peserta Didik MTS Didi Kulo Kabupaten Sudrap”, (Skripsi
tahun 2016). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam belajar akan mendapatkan layanan khusus,
yaitu pelayanan dari bimbingan konseling. Layanan yang diberikan
adalah layanan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
peserta didik tersebut. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
menceritakan dan menjelakan permasalahan yang dihadapinya kepada
guru bimbingan konseling. Metode yang digunakan dalam penelitni
adalah metode kualitatif.54

D. Kerangka Berfikir
Kesulitan dalam belajar banyak dirasakan oleh setiap peserta didik.
tidak semua peserta didik dapat mengikuti proses belajar dengan baik dan
optimal. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan atau masalah-masalah
yang menyebabkan siswa tidak focus dalam belajarnya. Oleh sebab itu,
layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Sesuai dengan fingsinya,
layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan yang dialaminya, baik itu di dalam
maupun luar sekolah. Pelayanan yang diberikan bimbingan konseling juga
harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut.
Dalam implementasinya, layanan bimbingan konseling harus
dilaksanakan secara optimal agar tujuan dalam membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahannya dapat tercapai dengan semestinya.

53
Nurhayati, Skripsi: “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kesulitan
Belajar Siswa di MTS Negri 3 Helvetia Medan”, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2018), h. i.
54
Nurwahidah, “Peran Guru Bimbingan Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik
MTS Didi Kulo Kabupaten Sudrap”, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2016), h. i
30

Layanan yang diberikan konselor kepada peserta didik haruslah sesuai


dengan masalah yang dialami oleh peserta didik itu sendiri. Guru bimbingan
konseling harus memahami secara teliti masalah yang dialami siswa. Selain
itu, bimbingan konseling juga harus memberikan pelayanan bimbingan
kepada peserta didik agar peserta didik bisa memahami potensi yang
dimilikinya, pelayanan yang memberikan wadah kepada peserta didik agar
dapat meningkatkan dan mengembangkan segala potensi serta bakat dan
minta yang ada pada dirinya. Karena tidak semua dari peserta didik dapat
mengenali potensi yang ada pada diri mereka.
31

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan,
yang terletak di Jl. Tarumanegara Dalam No.1, Pisangan, Kecamatan
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Adapun
penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021 sampai oktober 2022.
Dengan perincian jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan
No Kegiatan
8 9 10 11 12 1 2

1 Observasi Pendahuluan

2 Penyerahan izin Penelitian

3 Pengumpulan Data dengan


Wawancara
4 Observasi

5 Dokumentasi

B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis deskriptif yaitu menggambarkan, memaparkan dan
mengungkapkan hasil penelitian mengenai Peranan Layanan Bimbingan
Konseling dalam Mengatasi Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui
suatu survey angket, wawancara, atau observasi. Akan tetapi dalam
32

penelitian ini data deskriptif dikumpulkan melalui wawancara, observasi


dan juga studi dokumen.

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian


Sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih dari orang-
orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi dan bidang/obyek yang
diteliti, sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan
melakukan pengumplan data.55 Dalam penelitian ini terdapat beberapa data
yang ingin diperoleh peneliti untuk membantu hasil dari penelitian ini
diantaranya adalah segala hal yang berkaitan dengan sekolah seperti profil
sekolah, visi dan misi sekolah, dan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan bimbingan konseling di sekolah.
Berdasarkan focus penelitian, yang akan menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah:
1. Kepala SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
2. Guru Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan
3. Siswa SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer,
yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
atau data yang langsung diperoleh dari sumbernya dengan cara melakukan
observasi dan wawancara. Selanjutnya data sekunder, yaitu data data yang
didapat malalui dokumen-dokumen yang berkaitan yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang akurat dalam menyusun laporan
penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik
pengambilan data antara lain observasi, wawancara dan studi dokumen,
berikut penjelasannya:

55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2017)., h. 293
33

1. Wawancara
Wawancara yaitu cara salah satu teknik pengumpulan data
yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Cara melakukan
teknik ini adalah dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan,
menengarkan mencatat. Wawancara dilakukan pada subjek
penelitian. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang
diterapkan sekolah terhadap peserta didik dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan atau hambatan dalam belajarnya.
Secara garis besar terdapat 2 macam pedoman wawancara,
yaitu: wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya
memuat garus besar yang ditanyakan. Dan wawancara terstruktur,
yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai Check-list.56
Pada penelitian ini penulis melakukan menggunakan
pedoman wawancara terstrukutur, dengan mewawancarai kepala
sekolah, bidang kemahasiswaan guru BK serta perwakilan dari
siswa-siswa. Dalam melakukan wawancara peneliti telah
menyiapkan intrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis.
Table 3.2 Pedoman Wawancara
No Sumber Data Indikator

1 Kepala Sekolah a. Sejarah dan profil sekolah


b. Visi dan misi sekolah
c. Sarana dan prasarana
d. Program sekolah
e. Tata tertib sekolah
f. Prestasi sekolah dan siswa

56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013)., h. 270
34

g. Kriteria guru BK di sekolah


h. Sarana dan prasaranan
i. Bentuk kerjasama kepala sekolah
dengan guru BK
j. Pelaksanaan layanan BK
2 Guru BK a. Perencanaan BK
b. Tujuan BK
c. Pelaksanaan (Program layanan)
BK
d. Sarana dan prasarana BK
e. Hambatan dalam pelaksanaan
layanan BK
f. Evaluasi BK
3. Siswa a. Masalah siswa
b. Pelayanan BK yang diterima
c. Manfaat BK
d. Kesan terhadap Layanan BK di
sekolah

2. Observasi
Nasution menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi.”57
Kegiatan Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data-
data yang asli dan lengkap yang mendukung hasil penelitian,
Dengan itu fokus observasi peneliti tertuju pada pelaksanaan
layanan bimbingan konseling yang diterapkan di SMK Nusantara 1

57
Ibid., h. 226
35

Tangerang Selatan. Untuk melakukan observasi, peneliti


menggunakan pedoman observasi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
No Aspek Indikator Pelaksanaan

Sesuai Tidak
Sesuai

1 Keadaan a. Keadaan lingkungan


lingkungan fisik sekolah
Sekolah b. Keadaan lingkungan
sosial sekolah
c. Aktifitas
pembelajaran di
sekolah
d. Kelengkapan sarana
dan prasarana
disekolah

Program a. Pelaksanaan Program


BK layanan BK
1) Bimbingan
pribadi
2) Bimbingan
kelompok
3) Bimbingan
belajar
(akademik)
4) Bimbingan karir
b. Keadaan sarana dan
prasarana BK
36

c. Pengawasaan
pelaksanaan
layanan BK
d. Pelaksanaan
layanan BK sesuai
dengan kebutuhan
dan tujuan yang
ingin dicapai
e. Memberikan tindak
lanjut terhadap
layanan BK kepada
siswa

3. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan dengan peneliti mengambil data
penting melalui dokumen dokmen yang ada dan berkaitan dengan
pelayanan bimbingan Konseling. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan sejumlah data lapangan yang benar-benar valid berupa
dokumen-dokumen resmi yang dimiliki sekolah untuk dijadikan
sebagai data penguat dan bukti otentik dilapangan terkait dengan
objek yang menjadi fokus kajian dalam penelitian. Untuk
dokumentasi peneliti menggunakan daftar (Checklist) seperti berikut
ini:
Tabel 3.4 Pedoman Studi Dokumentasi
Status
No Dokumen
Ada Tidak ada

Profil Sekolah

1 a. Sejarah singkat sekolah


37

b. Visi dan misi sekolah


c. Struktur organisasi sekolah
d. Tata tertib sekolah
e. Daftar prestasi siswa
f. Program sekolah
g. Kalender kegiatan sekolah
h. Dokumen anggaran biaya
i. Inventaris sarana dan
prasarana sekolah

2 Profil BK

a. Visi dan misi BK


b. Tujuan BK
c. Struktur organisasi BK

3 Panduan pelaksanaan BK

4 Rekap masalah siswa

5 Data Siswa

6 Rekap prestasi siwa

7 Program layanan BK

8 Pedoman layanan BK

9 Landasan Yuridis BK
38

10 Daftar kunjungan BK

11 Pendanaan BK

12 Dokumen sarana dan prasarana BK

13 Pelaksanaan layanan BK

a. Layanan individu
b. Layanan kelompok
c. Bimbingan belajar
d. Bimbingan karir
14 Inventaris sarana dan prasarana
BK

Tabel 3.5 Hasil Instrumen Dokumentasi


No Dokumen Status

Ada Tidak ada

Profil Sekolah

1 a. Sejarah singkat sekolah
b. Visi dan misi sekolah √

c. Struktur organisasi sekolah √


d. Tata tertib sekolah √
e. Daftar prestasi siswa √
f. Program sekolah

g. Kalender kegiatan sekolah

h. Dokumen anggaran biaya
i. Inventaris sarana dan √

prasarana sekolah √
39

2 Profil BK

a. Visi dan misi BK
b. Tujuan BK √

c. Struktur organisasi BK √

3 Panduan pelaksanaan BK √

4 Rekap masalah siswa √

5 Data Siswa √

6 Rekap prestasi siwa √

7 Program layanan BK √

8 Pedoman layanan BK √

9 Landasan Yuridis BK √

10 Daftar kunjungan BK √

11 Pendanaan BK √

12 Dokumen sarana dan prasarana BK √

13 Pelaksanaan layanan BK
40

a. Layanan individu √
b. Layanan kelompok √
c. Bimbingan belajar

d. Bimbingan karir

14 Inventaris sarana dan prasarana √


BK

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data pada penelitian ini mengacu pada konsep miles
dan huberman yang mengemukakan bahwa teknik analisa data pada
penelitian dengan metode kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, yang dapat dilakukan
melalui tiga tahap. Yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing / Verification.58 Berikut penjelasannya:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan
polanya. Reduksi data dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil
catatan observasi, hasil wawancara mendalam atau hasil klarifikasi data
dan ditambah dengan hasil pencatatan dokumen terkait pelayanan
bimbingan konseling terhadap keefektifan belajar siswa di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan.
2. Paparan Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah menyajikan
data. Tahap ini berupa kegiatan menyajikan data, peneliti melakukan
pengorganisasian data dalam bentuk penyajian informasi dalam bentuk
teks naratif. Selanjutkan diringkas ke dalam beberaapa bagan yang

58
Sugiyono, Op.Cit., h.247
41

menggambarkan interpretasi atau pemahaan tentang supervisi akademik


kepala sekolah.
3. Penarikan Kesimpulan (Verifcation)
Tahap selanjutnya yaitu Penarikan kesimpulan, merupakan hasil
penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis
data. Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian
dengan berpedoman pada kajian penelitian. Kegiatan ini merupakan
kegiatan akhir dari analisis data dimana tahap analisis data mulai dari
reduksi, paparan dan penarikan kesimpulan merupakan proses siklus
dan interaktif.

F. Teknik Keabsahan Data


Teknik Keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
metode tringulasi. Yang bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian yang
valid. Tringulasi merupakan Teknik untuk pengujian keabsahan data untuk
keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data penelitian.59 Ada
2 jenis tringulasi yang dipakai dalam penelitian ini, antara lain:
1. Tringulasi Sumber, merupakan data yang di dapat melalui sumber-
sumber yang berbeda namun menggunakan Teknik yang sama.60Sumber
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu
melalui wawancara dan observasi serta dan data sekunder melalui studi
dokumentasi
2. Tringulasi Teknik, merupakan mengumpulkan data melalui sumber
yang sama namun menggunakan Teknik yang berbeda.61 Teknik dalam
penelitian ini yaitu menggunakan cara wawancara, observasi dan studi
dokumentasi.

59
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm.407
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta,
2010), hlm.83
61
Ibid
42

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Nusantara Tangerang Selatan


SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan merupakan lembaga
pendidikan yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Abdi
Negara yang telah eksis dari tahun 1981. Tujuan adanya lembaga ini adalah
untuk mempersiapkan sumber manusia yang terdidik dengan memiliki
bekal pengetahuan yang lua, beriman serta berakhlak mulia. SMK
Nusantara 1 Ciputat berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
1. Profil Sekolah SMK Nusantara Tangerang Selatan
Identitas Sekolah
Nama : SMKS Nusantara 1 Ciputat
NPSN :20603294
Alamat : Jl. Tarumanrgara Dalam No 1
Kode Pos : 15419
Desa/Kelurahan : Pisangan
Kecamatan : Ciputat Timur
Kabupaten/Kota : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi :A
Waktu Penyelenggaraan : 6/ Double Shift hari
Jenjang Pendidikan : SMK
Kontak : 0217471082462

62
Dokumentasi, Profil SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2021/2022
43

4. Visi dan Misi SMK Nusantara Tangerang Selatan


a. Visi SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan
“Menjadikan Lembaga Pendidikan SMK Nusantara 1 Berorientasi
Pada Pembenrukan Siswa Berakhlak Mulia, Berkompeten,
Profesional dan Unggul di Tingkat Nasional dan Internasional 2026”
b. Misi SMK Nusantara 1
1) Melaksanakan Pendidikan dan pembelajaran teoritis yang
terintegrasikan dengan kultur budaya Indonesia dan kehidupan
beragama.
2) Melaksanakan Pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi
pada kecakapan, kompetensi, sikap dan mental professional.
3) Mengembangkan konsep dan aplikasi pendiidkan dan
pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan perkembangan
teknologi informasi dalam rangka mendukung kemajuan
sekolah.
4) Membangun mitra Kerjasama (link dan match) dengan pihak
industry atau DU/DI untuk mewujudkan sinergis Lembaga
Pendidikan dengan DU/DI dalam hal pemasaran lulusan.
5) Memperluas SDM pendukung utama baik tenaga pendidik
maupun tenaga kependidikan untuk memastikan pemberian
layanan secara maksimal kepada seluruh Stackholder.63

63
Dokumentasi, Profil SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2021/2022
44

Gambar 4.1 Dokumentasi Visi dan Misi Sekolah

Sumber: Sarana SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan

5. Struktur Organisasi SMK Nusantara Tangerang Selatan


Struktur organisasi adalah suatu hal yang wajib ada dalam suatu
Lembaga Pendidikan, karena dengan adanya struktur organisasi dapat
diketahui dengan jelas struktural atau susunan serta hubungan antara
setiap posisi yang ada disekolah tersebut. Dan struktur organisasi
mempermudah untuk tim manajemen dalam pembagian tugas pada setia
bagian.
DI SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan yang memegang
kendali paling utama adalah kepala sekolah, karena kepala sekolah sebai
struktur tertinggi di sekolah. Dalam menjalankan tugasnya kepala
sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan bagian
kesiswaan. Selain itu juga dibantu oeh staff lainnya, seperti staff tata
usaha untuk mengurus administrasi sekolah. Dan dibantu oleh para guru
45

dalam proses pembelajaran di sekolah. Berikut dibawah ini merupakan


data strktural organisasi di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Sekolah

NO. NAMA JK JABATAN NO. TELP / HP.


Drs.RASUDDIN HB,
1 L Kepala Sekolah 0818 8699 15
MM. M.Pd.
IKA
Wakil Bidang
2 KUSUMASTUTI, S. P 0852 1659 2052
Kurikulum
Kom.
MUHAMMAD
Wakil Bidang
3 SARUJI, HB, S.Ag., L 0811 8031 970
Kesiswaan
MM.
Plt. Ketua
PANDJI
4 L Program 0812 1325 3966
HARDJIANTO, A.Md.
Perhotelan
SARTOYO Ketua Program
5 L 0896 1885 5602
SOEMAN, SE. Kuliner
Ketua Program
INUNG IDAWATI,
6 P Bisnis Daring & 0857 1161 5906
SE.
Pemasaran
Ketua Program
Akuntansi &
7 NURBAITI, S.Pd. P 0882 1263 2960
Keuangan
Lembaga
Ketua Program
Teknik
NURDIANSYAH, S. Komputer &
8 L 0881 1102 739
Kom. MM. Jaringan /
Rekayasa
Perangkat Lunak
ISMOWATI Ketua Program
9 P 0878 0966 1122
LESTARI, ST. M.Pd. Multimedia
ARIF WIBOWO,
10 L Pembina OSIS 0813 8992 1603
S.Pd.
IMA MARYAMA, Pembina
11 P 0813 9531 0876
M.Pd. ROHIS
NURJANAH ZA, SE., Pembina
12 P 0877 4128 3613
MM. Pramuka
Sumber: Dokumentasi SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan
46

6. Tenaga Pendidik dan kependidikan SMK Nusantara Tangerang


Selatan
Dalam suatu lemabga Pendidikan terdapat tenaga pendidik dan
kependidikaan. Untuk menjadi seorang guru diharuskan mempunyai
kompetensi sesuai pada bidang pendidikannya. Agar guru yang
mengajar dapat leluasa dan maksimal dalam proses pembelajaran
terhadap siswa. Selain dalam mengajarkan dalam hal akademik para
guru juga bertugas mendidik siswa agar memiliki karakter yang bagus
dan mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dari segi
akademik maupun non akademik. Dan guru haruslah menjadi seorang
tauladan atau contoh yang baik untuk peserta didiknya. Selain guru,
disekolah juga mempunya tenaga kependidikan yang bertugas mengatur
manajemen sekoalh, seperti administrasi, keuangan dan hal lainnya,
berikut merupakan data tenaga pendidik dan kependidikan di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan.

Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik di Sekolah

DATA STATISTIK GURU & KARYAWAN


SMKS NUSANTARA 1, CIPUTAT TIMUR, KOTA TANGERANG
SELATAN
TAHUN AJARAN 2022- 2023

NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Drs. Rasuddin Hb, M.M.
1 L Kepala Sekolah 0818 8699 15
M.Pd.
Ika Kusumastuti, S. Wakil Bidang 0852 1659
2 P
Kom. Kurikulum 2052
Muhammad Saruji, Hb, Wakil Bidang
3 L 0811 8031 970
S.Ag., MM. Kesiswaan
Plt. Ketua
0812 1325
4 Pandji Hardjianto, A.Md. L Program
3966
Perhotelan
Ketua Program 0896 1885
5 Sartoyo Soeman, Se. L
Kuliner 5602
47

Ketua Program
0857 1161
6 Inung Idawati, S.E. P Bisnis Daring &
5906
Pemasaran
Ketua Program
Akuntansi & 0882 1263
7 Nurbaiti, S.Pd. P
Keuangan 2960
Lembaga
Ketua Program
Teknik
Nurdiansyah, S. Kom. Komputer &
8 L 0881 1102 739
MM. Jaringan /
Rekayasa
Perangkat Lunak
Ismowati Lestari, ST. Ketua Program 0878 0966
9 P
M.Pd. Multimedia 1122
0813 8992
10 Arif Wibowo, S.Pd. L Pembina OSIS
1603
0813 9531
11 Ima Maryama, M.Pd. P Pembina ROHIS
0876
Pembina 0877 4128
12 Nurjanah Za, SE., MM. P
Pramuka 3613
Slamet Rudjito, SE., 0813 1402
13 L Guru B. Study
MM. 3668
0858 8819
14 Yusroni, SE. L Guru B. Study
9790
Dra. Kanaah Djamal, 0813 1835
15 P Guru B. Study
SE., MM. 2994
0822 4685
16 Drs. Daeng Sibella L Guru B.Study
4590

NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
0813 8232
17 Rokimah, S.Pd. P Guru B.Study
7716
0813 1519
18 Husnul Umah, S.Pd. P Guru B.Study
3469
H. Joni Bastian, SE., 0812 8923
19 L Guru B.Study
Mm. 7567
0856 9235
20 Marino, SE. L Guru B.Study
0636
48

Muhammad Arsyad 0812 3190


21 L Guru B.Study
Noor, SE. 5700

22 Herdianto, S.HI. L Guru B.Study 0898 8027 321

Salmawati Hutagalung, 0813 1563


23 P Guru B.Study
SH. 6007
Meulana Malahayati, 0813 1049
24 P Guru B.Study
S.Pd. 5357
Rini Ramdani Yafas, SE., 0858 1116
25 P Guru B.Study
M.Pd. 5954

Shartika Wanitri Sony, 0877 7292


26 P Guru B.Study
S.Kom. 5870

0812 8110
27 Hanum Ningtyas, M.Pd. P Guru B.Study
0457

28 Ernita Krisnayanti, SE. P Guru B.Study 0856 8998 642

R. Asnan Effendi,S.Pd., 0822 9990


29 L Guru B.Study
MM. 2536

Ice Nurur Rohmah, 0813 9866


30 P Guru B.Study
M.Pd. 5319

0858 8883
31 Dra. Priska Hutapea P Guru B.Study
0063

0812 1367
32 Dra. Hj. Tienelfia Agus P Guru B.Study
6404

0815 1046
33 H. Machfud Arifin, SE. L Guru B.Study
9494

0821 2553
34 Euis Tien Muliawati, SE. p Guru B.Study
4180

NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.

Randy Agung Priandana, Guru B.Study, 0856 9572


35 L
S.Kom. Teknisi Lab. 5763

0812 8524
36 Prima Risanti, ST., Mm. P Guru B.Study
5807
49

Muhammad Sidik Jaelani Guru B.Study, 0857 7325


37 L
Pangestu Teknisi Lab. 8725
Guru B.Study,
38 Sastra Wijaya, S.Kom. L 0856 7077 923
Teknisi Lab.
0877 7179
39 Drs. H. Muchlisin L Guru B.Study
7219
Oki Bagus Setiawan, Guru B.Study, 0822 9983
40 L
S.Kom. Teknisi Lab. 2180

41 Irine Budi Habsari ,S.Pd. P Guru B.Study 0817 0501 488

Kurnia Indah Yunita, 0812 9268


42 P Guru B.Study
S.Pd. 4414
Ermawasa Agustina, 0819 3008
43 P Guru B.Study
S.Pd. 7290
0856 9156
44 Hikmatullah, S.Kom. L Guru B.Study
2044
0812 8402
45 Marini, S.Pd. P Guru B.Study
0227
0813 1476
46 Estikajati, S.Pd. L Guru B.Study
3987
Dedah 0812 1191
47 P Guru BP / BK
Jubaedah,S.Pdi.Mm. 4327
0813 1566
48 Syifa Mhj, S.Psi. P Guru BP / BK
0721
0812 8047
49 Filmayenti,S.Pd. P Guru BP / BK
0152
0822 9629
50 Febi Yola Anjani,S.Pd. P Guru B.Study
2015
0812 8859
51 Intan Admalia P Guru B.Study
5617
Mawaddatus Shalihah,
52 P Guru B.Study 0823 32881358
S.Pd

NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Muhammad Irsyadul
53 L Guru B.Study
Anam
0813 1512
54 Fajar Panjiara, SE., MM. P Guru B.Study
9089
50

0896 5650
55 Kamaludin Jumaidi L Guru B.Study
0193
56 H. Prayitno L Guru B.Study
Tiya Sadiyatus Syariefah, 0857 5555
57 P Guru B.Study
S.Ak. 1462

58 Rio Pratama L Guru B.Study 081218813331

Guru Piket 0812 8127


59 Syahrir Ahmad, S.Pd.I L
Kampus 1 0943
Guru Piket 0812 9759
60 Wahid Nur Dais L
Kampus 1 6636
Guru Piket 0878 7912
61 Fajril Abadi,S.Pd. L
Kampus 2 2041
Kepala TU / 0857 8065
62 Minarni, S.Pd, MM. P
Guru B.Studi 6544
Maman Fathurahman, Kepala TU
63 L 0897 4795 140
SE. Kampus 2
TU Adm.,
0857 7401
64 Nurhidayat, SE., MM. L Humas &
8181
Operator
0812 9716
65 Jaelani, SE., MM. L TU Adm.
0837
0857 1781
66 Miftahul Mirza,S.Kom. L TU Adm.
1912
TU Adm. / 0896 5421
67 M. Akbar Soheh, SM. L
Pelatih Futsal 5232
0812 8357
68 Refi P TU Adm. K2
6675
Hafifah Fajriah, SE., 0813 9917
69 P Kabag.Keuangan
MM. 1266
YAN

NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Arie Chandrawati, SE., 0856 9725
70 P Pembukuan
MM. 7261
71 Memey Ayu, S.Ak. P Kasir
0838 9208
72 Fista Setyarsih P Kasir
3377
0858 9509
73 Dinda Nur Anisa P Petugas Klinik
5638
51

Rumah Tangga 0852 1065


74 Suganda, S.P L
YAN 1544
Teknisi
75 Dedi Saputra, ST. L Lab.Komputer 0897 4795 140
Ak
Pembantu
0812 9820
76 Husein L Umum Kampus
2502
1
Pembantu
0812 1339
77 Mohamad Islah Umum Kampus
5257
2
0812 4256
78 Isoon L Keamanan K.1
8681

79 Eddy Junaedy L Keamanan K.2

0856 9373
80 M.Ridwan L Keamanan K.2
3371
0812 8159
81 Sirajudin L Keamanan K.1
9384
0896 0861
82 Istu Suyono L Keamanan K.1
2990
0812 1028
83 Edi L Keamanan K.1
2706
Sumber: Dokumentasi SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan

7. Data Peserta Didik SMK Nusantara Tangerang Selatan

Tabel 4.3 Data Siswa di Sekolah


Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik
SMKS Nusantara 1 Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2022/2023

JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: Hanum Ningtyas,
1 : X - TKJ 21 0 21 21
M.Pd.
: Nurdiansyah,
2 : X - RPL 19 0 19 19
S.Kom.,MM.
:X-1 : Ismowatie Lestari,
3 25 4 29 56
MM M.Pd.
52

:X-2 : Dedah Jubaedah,


4 24 3 27
MM MM.
: R.Asnan Effendi,
5 : X - PH 23 14 37 37
SE.,MM.
:X-1 : Shartika Wanitri,
6 13 18 31
TB S.Kom.
66
:X-2 : Shartika Wanitri,
7 14 21 35
TB S.Kom.
:X- : Ermawasa
8 4 29 33 33
AKL Agustin,S.Pd.
: Euis Tien
9 : X - BDP 22 15 37 37
Muliawati,SE.
:X-1 : Dra. Tienelfia
10 4 20 24
OTKP Agus
49
: X- 2 : H.Machfud
11 8 17 25
OTKP Arifin,SE.
169 124 318 318

JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: XI - : Husnul
1 30 2 32 32
TKJ Ummah,S.Pd.
: XI - : Husnul
2 9 0 9 9
RPL Ummah,S.Pd.
: XI - 1 : Arif
3 21 3 24
MM Wibowo,S.Pd.
44
: XI - 2 : Prima Risanti,
4 16 4 20
MM ST.,MM.
: Pandji
5 : XI - PH 20 8 28 28
Hardjianto,A.Md.
: XI - 1 : Dra.Priska
6 12 12 24
TB Hutapea
49
: XI - 2 : Febi Yola
7 13 12 25
TB Anjani,S.Pd.
: XI -
8 : Yusroni,SE.,MM. 15 11 26 26
BDP
: XI - 1
9 : Marini, S.Pd. 6 20 26
AKL
52
: XI - 2 : H.Joni Bastian,
10 6 20 26
AKL SE.,MM.
: XI - 1 : Rini Ramdani
11 5 18 23
OTKP Yafas,SE.,MM.
46
: XI - 2 : Drs.M.Saruji
12 5 18 23
OTKP HB,MM.
53

158 128 286 286

JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: XII -
1 : Drs.H.Muhlisin 20 0 20 20
TKJ
: XII -
2 : Drs.H.Muhlisin 8 0 8 8
RPL
: XII - 1 : Oki Bagus
3 24 10 34
MM Setiawan,S.Kom.
64
: XII - 2 : Ika
4 22 8 30
MM Kusumastuti,S.Kom.
5 : XII - PH : Drs.Daeng Sibella 22 7 29 29
: XII - 1 :
6 11 17 28
TB Minarni,S.Pd.,MM.
58
: XII - 2 : Kurnia Indah
7 12 18 30
TB Yunita,S.Pd.
: XII - 1
8 : Nurbaiti,S.Pd. 7 14 21
AKL
44
: XII - 2 : Ernita
9 6 17 23
AKL Krisnayanti,SE.
: XII -
10 : Inung Idawati,SE. 24 8 32 32
BDP
: XII - 1 : Ima
11 10 32 42
OTKP Maryama,M.Pd.
: XII- 2 83
12 : Nurjanah ZA,SE. 10 31 41
OTKP

176 162 338 338

JUMLAH TOTAL 503 414 942

Sumber: Dokumentasi SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik


pada tahun ajaran 2022/2023 adalah sebanyak 942 dengan jumlah siswa
laki-laki sebanyak 503 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 414
orang. Peserta didik terdiri dari 3 angkatan kels, kelas X. XI dan XII dengan
54

jurusan yang berbeda-beda. Setiap siswa sudah dibagi kedalam beberapa


kelas sesuai dengan jurusan yang mereka pilih.

8. Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Tangerang Selatan


Sarana dan prasarana adalah salah satu penunjang yang penting
dalam keberhasilan belajar mengajar di sekolah. Dengan adanya sarana
dan prasarana yang lengkap dan memadai, guru mata pelajaran akan
sangat mudah dalam menyampaikan dan menjelaskan pelajaran kepada
peserta didik. Dan peserta didik juga akan lebih mudah memahami
pelajaran karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Berikut beberapa list data sarana dan prasarana yang ada di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan.

Tabel 4.4 Dokumentasi Data Sarana dan Prasarana

Daftar Sarana dan Prasarana


di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan

Status
No Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi
Ada Tidak Ada

1 Ruang Kepala Sekolah √ Baik

2 Ruang Guru √ Baik

3 Ruang Belajar/Kelas √ Baik

4 Ruang Tata Usaha √ Baik

5 Lab. Komputer √ Baik

6 Lab. TKR & TSM √ Baik

7 Lab. Bahasa √ Baik

8 Perpustakaan √ Baik

9 Ruang BK √ Baik

10 Ruang BKK √ Baik


55

11 Ruang OSIS √ Baik

12 Lapangan Olahraga √ Baik

13 Musholla √ Baik

14 Kamar Mandi/WC Guru √ Baik

15 Kamar Mandi/WC Siswa √ Baik

16 Gudang √ Baik

17 Kantin √ Baik

18 Lahan Parkir √ Baik

19 AC √ Baik

20 Meja Guru √ Baik

21 Kursi Guru √ Baik

22 Meja Murid √ Baik

23 Kursi Murid √ Baik


Sumber: Dokumentasi SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan

B. Gambaran Umum Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1 Tangerang


Selatan
Berdasarkan daya yang diperoleh peneliti melalui proses
wawancara, observasi serta studi dokumen, maka peneliti dalam penelitian
ini dapat menyimpulkan beberapa informasi data mengenai peran layanan
bimbingan konseling di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
1. Visi dan Misi Bimbingan Konseling
a. Visi Bimbingan dan Konseling
“Menjadi Lembaga diklat yang menghasilkan sumber daya
manusia yang unggul, mandiri dan professional dibidang
keahliannya berlandaskan iman, taqwa serta didukung dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berwawasan lingkungan, sehingga
mampu bersaing didunia kerja dan dapat diandalkan di masyarakat”.
56

b. Misi Bimbingan Konseling


1) Pusat pendidikan menengah kejuruan yang bermutu dan unggul
dijajarannya.
2) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan kurikulum
keunggulan lokal, nasional dan internasional.
3) Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan yang berorientasi
pada kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
4) Memberikan Pendidikan, pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan berlandaskan pada iman dan taqwa.
5) Mengembangkan system Pendidikan dan pengajaran yang
bermutu berbasis teknologi informasi dan komunikasi di
bidangnya.
6) Memberikan pengetahuan dasar yang dapat dikembangkan pada
jenjang Pendidikan yang lebih tinggi.
7) Membekali keterampilan entrepreneurship, mengembangkan
sikap professional dan kompetitif dan membudayakan sikap
berwawasan luas.64

2. Dasar Hukum Layanan Bimbingan Konseling


Pelayanan bimbingan konseling sebagai salah satu layanan
pendiidkan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah.65
Koordinator bimbingan konseling SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan menjelaskan bahwa bimbingan konseling di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan ini telah sesuai dengan landasan hukum yang

64
Dokumen Bimbingan Konseling, di lihat pada 29 Oktober 2022
65
Dokumen Bimbingan Konseling
57

tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111


Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling. Yang mana layanan
bimbimgan konseling dilakukan untuk membantu peserta diidk
disekolah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.66
3. Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan.
Tujuan dari layanan bimbingan konseling menurut guru bk di
SMK Nusantara 1 Tangerang selatan adalah, “mempersiapkan peserta
didik yang mandiri, dan mewujudkan peserta diidk yang optimal dalam
hal kedisplinan, unggul, berprestasi, sikap dan berkepribadian yang
baik, dan menjadi sumber daya manusia yang bisa bersaing serta peserta
didik yang dapat mengenali dirinya sehingga mereka bisa
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya”.Menurut ibu
Filmayenti selaku guru bimbingan konseling mengutarakan bahwa
“bimbingan konseling adalah suatu hal yang sangat penting dan harus
ada di sebuah sekolah, karna layanan bimbingan konseling ini sangat
membantu peserta didik dalam menunjang pengembangan diri yang
dimilikinya.”67 Menurut wakil kepala sekolah mengatakan "bimbingan
konseling sangat penting disekolah, karna bimbingan konseling
merupakan salah satu layanan penasehat sekolah”68
Diva siswa kelas XII OTKP mengatakan bahwa, “menurut saya
keberadaan bk disekolah itu sangat penting, karena bisa mendengarkan
keluh kesah dari siswanya, bisa membuat siswa menjadi terbuka. Tetapi
terkadang juga takut untuk ke ruangan bk.69 Begitupun menurut Pikalita
siswa kelas X AKL, mengatakan bahwa bk sangat penting karena bisa
membantu melatih mental siswa.70

66
Hasil Wawancara dengan ibu Filmayenti (Guru BK), pada 29 September 2022
67
Hasil wawancara dengan Ibu Filmayenti (Guru BK), pada 29 September 2022
68
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
69
Hasil wawancara denga Diva (siswa kelas XII) pada 03 Oktober 2023
70
Hasil wawancara denga Pikalita (siswa kelas X) pada 03 Oktober 2023
58

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa layanna


bimbingan konseling di sekolah sangat penting keberadaannya. Karena
dengan adanya layanan bimbingan konseling ini peserta didik dapat
mengembangkan potensi diri yang dimiliki secara maksimal, dan
bimbingan konseling menjadi salah satu penasehat bagi peserta didik
dalam melakukan hal apapun. Yang mana layanan bimbingan konseling
ini didapat dari guru-guru bimbingan konseling yang telah dipersiapkan
dengan matang oleh pihak sekolah.

4. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling


Berdasarkan visi misi bimbingan konseling yang telah dibuat
oleh pihak sekolah dan pihak BK, tujuan adanya layanna bimbingan
konseling disekolah adalah, antara lain:
1) Membantu membuat peserta didik menjadi lebih mandiri.
2) Membeantu peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki.
3) Membantu peserta didik dalam meningkatkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membantu peserta didik untuk dapat mencari solusi terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi.
5) Mengajarkan kepada peserta didik sifat dan rasa tanggung jawab.
6) Membantu peserta diidk dalam mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar bisa bersaing di dunia karier.
7) Membantu peserta didik dalam menghadapi segala permasalahan
yang ada dikehidupan, baik masalah belajar, keluarga maupun
permasalahan kehidupan bersosial.71
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari layanan bimbingan
konseling disekolah adalah memfasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya serta membantu dalam menghadapi

71
Modul Bimbingan Konseling
59

segala macam permasalahan yang ada dalam lingkungan kehidupan


sehari-hari.

5. Struktur Organisasi
Gambar 4.2 Struktur Bimbingan dan Konseling

6. Guru Bimbingan Konseling


Dalam Pendidikan pastinya sangat dibutuhkan guru atau tenaga
pendidik yang berkompeten agar tujuan Pendidikan yang telah
ditentukan suatu embaga pendidikan bisa tercapai secara optimal. Maka
dari itu setiap lembaga pendidikan harus merekrut guru-guru atay tenaga
kependidikan yang ahli pada bidangnya, agar mencapai hasil yang
maksimal. Begitu juga halnya dengan bimbingan konseling, suatu
Lembaga Pendidikan harus mempunyai guru konseling atau konselor
yang latar belakang pendidikannya benar di bidang bimbingan
konseling. Karna konseling ini sangat dibutuhkan di sebuah Lembaga
Pendidikan khussnya sekolah.
Guru bimbingan konseling atau konselor harus mempunyai
kompetensi yang baik di bidang konseling, agar mencapai keberhasilan
pelaksanaan bilbingan konseling ini. Begitu juga dengan pengalaman
60

seorang konselor, semakin banyak pengalaman seorang guru konseling


dalam menghadapi siswa maka akan semakin meningkat kualitas
bimbingan konseling tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling
di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan salah satu syarat atau kualifikasi
untuk menjadi seorang guru bimbingan konseling adalah minimal Strata
1 (S1) lulusan bimbingan dan konseling dan mempunyai kompetensi
yang sesuai dengan bidangnya. Dan guru tersebut harus selalu
mengembangkan potensi atau kompetensi yang dimilikinya dengan cara
mengikuti pelatihan-pelatuihan dan seminar-seminar terkait
pengembangangan kompetensi pada bidangnya.72 Dalam pelaksanaan
kegiatan layanan konseling, guru bimbingan konseling bekerjasama
dengan guru mata pelajaran dan wali kelas, yang bertujuan untuk
memudahkan guru bimbingan konseling dalam mencari tahu
permasalahan yang dialami siswa dalam belajarnya serta Bersama-sama
diskusi terkait solusi dari permasalahan siswa tersebut.73
Menurut hasil observasi pada kelas X, layanan yang diberikan
oleh guru konseling sudah cukup baik, konselor juga sangat
memperhatikan aspek keagamaan terhadap siswa. Konselor mampu
mencontohkan kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dalam layanan bimbingan konseling ini, guru BK
mempunyai program khusus terkait aspek keagamaan yaitu “bimbingan
ibadah”, yang mana bimbingan ibadah ini dilakukan untuk
mencontohkan kepada siswa bagiamana konsisten dalam menjalankan
ibadah, dan mempunyai sikap dan perilaku yang baik yang berlandaskan
keimanan dan ketaqwaan.74
Dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan program
bimbingan konseling ini, guru konseling tidak hanya bekerja sendiri

72
Hasil wawancara dengan ibu iin dan filmayenti, pada Kamis, 29 September 2022
73
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
74
Hasil observasi kelas X, pada Senin 03 Oktober 2022
61

namun dibantu oleh guru bidang studi dan wali kelasnya. Guru
bimbingan konseling tidak hanya memperhatikan permasalahan siswa
dari segi akademiknya saja, namun juga dalam aspek keagamaannya
atau aspek ibadahnya.

7. Siswa
Setiap siswa mempunyai karaktereistik dan permasalahan yang
berbeda. Namun setiap siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan
konseling. Tidak hanya siswa yang bermasalah dalam belajar saja yang
berhak mendapatkan layanan konseling disekolah, akan tetapi guru
konseling harus memberikan layanan BK ini pada semua siswa secara
merata atau menyeluruh.75 Kamiliya siswa kelas X mengatakan
bahwasanya dia serinmg sekali kesulitan dalam memahami pelajaran
dikarenakan, tidak sesuai dengan cara mengajar guru di kelas, karna
hanya sering merangkum tanpa dijelaskan secara detail pelajarannya.76
Bermacam-macam masalah yang dihadapi oleh siswa, yang membuat
proses belajarnya menjadi bermasalah dan tidak maksimal, diantaranya
masalah absensi, ekonomi, salah mengambil jurusan, jenjang karir,
maupun masalah pribadi lainnya.77
Diva siswa kelas XII menambahkan bahwa dia sering
mengalami kesulitan Ketika tidak bisa memahami maksud dari
penjelasan gur, itu membuatnya tidak bisa mncapai hasil yang baik,
maka dari itu dia menemui guru bk untuk konslutasi terkait
permasalahannya, dan meminta diarahkan dan mencari solusi terkait
masalah tersebut.78 Pikalita juga mengatakan bahwa, tidak semua siswa
bisa terbuka kepada teman-temannya terkait permasalahan yang
dialami, untu itu dia memberanikan diri untuk bercerita kepada guru bk
agar bisa dibantu untuk mengatasi masalahnya, karena dia beraggapan

75
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober.
76
Hasil wawanvara dengan Kamiliya (siswa kelas X) pada Senin 03 Oktober
77
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
78
Hasil wawancara dengan Diva (Siswa kelas XII) pada senin 03 Oktober 2022
62

bahwa guru bk tidak akan menyebar luaskan permasalahan yang dialami


kepada orang lain, dan dapat membantunya mencari solusi.79
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa berhak
mendapatkan layanan khusus dari BK agar dapat menyelesaikan
permasalahannya. Tidak hanya terkait masalah namun juga
mendapatkan arahan dan bimbingan agar dapat mengembangkan
potensi yang mereka miliki.

8. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasana merupakan suatu hal yang penting untuk
mendukung terlaksananya program layanan bimbingan konseling secara
optimal, dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap akan
memudahkan dan menciptakan kenyamanan Ketika pelaksanaan
layanan bimbingan.80 Berikut beberapa daftar list sarana dan prasarana
bimbingan konseling di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
Tabel 4.5 Daftar Sarana dan Prasarana BK
No Jenis Sarana /Prasarana Jumlah Kondisi Keterangan

1 Ruang bk individu 1 Baik Memadai

2. Ruang bimbingan 1 Baik Memadai


kelompok
3 Ruang tamu 1 Baik Memadai

4 Ruang kerja 1 Baik Memadai

5 Meja Baik Memadai

6 Kursi Baik Memadai

7 AC 1 Baik Memadai

79
Hasil wawanvara dengan Pikalita (siswa kelas X) pada Senin 03 Oktober
80
Dokumentasi Perencanaan Bimbingan Konseling, dilihat pada 29 Oktober 2022
63

8 Buku Penghubung 1 Baik Memadai

9 Buku Daftar Masalah 1 Baik Memadai

9. Pendanaan
SMK 1 nusantara Tangerang Selatan dalam hal pendanaan untuk
pelaksanaan program layanan bimbingan konseling, tidak mempunyai
anggaran dana khusus dari pihak sekolah. Namun jika pihak BK ingin
melaksanakan sebuah kegiatan atau program yang mmebutuhkan biaya,
bisa mengajukan ke pihak sekolah dengan membuatkan rancanagan
anggaran biayanya (RAB) terlebih dahulu.81
Dari pernyataan diatas menjelaskan bahwa kegiatan BK tidak
mempunyai anggaran khusus yang dianggarkan untuk pelaksanaan
kegiatan konseling selama 1 tahun, dan dapat dikatakan bahwa
pendanaan untuk kegiatan BK sangat terbatas.

C. Deskripsi Data
Setelah melakukan proses wawancara dengan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling serta
murid di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan terkait layanan
bimbingan konseling, penulis dapat mengolah dan mendespkripsikan
data dan informasi yang didapat dilapangan.

1. Perencanaan Bimbingan Konseling


Perencanaan program layanan bimbingan konseling dilakukan
pada saat tahun ajaran baru di sekolah. Rapat kerja ini diikuti oleh kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran dan guru bimbingan
konseling. Dalam rapat ini lah semua rangkaian kegiatan atau program
BK dirancang secara bersamaan.82

81
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK), pada kamis, 29 September 2022
82
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
64

Dalam perencanaan program layanan bimbingan konseling guru


BK berbeda dengan guru mata pelajaran lainnya. Bimbingan konseling
mempunyai panduan khusus untuk menjalankan setiap program
bimbingan konseling yang akan dilaksanakan di sekolah. Panduan
khusus ini disebut dengan RPL (Rencana Pembelajaran Layanan). RPL
ini lah yang akan menjadi panduan guru BK dalam membuat modul
pembelajaran yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman guru BK
dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling terhadap peserta
didik.83 Perencanaan program layanan bimbingan konseling ini sangat
disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tujuan dari sekolah. Program
yang dirancang tidak hanya berkaitan dengan akademik saja namun juga
program yang dapat membimbing atau mengarahkan peserta didik
dalam pengenalan dirinya mauapun bimbingan untuk jenjang karir yang
akan ditempuh peserta didik kedepannya.
Sebelum pelaksanaan layanan bimbingan konseling terhadap
siswa, guru bimbingan konseling terlebih dahulu menyusun atau
merancang daftar kebutuhan (need assessment), dimana tujuan
disusunnya instrument atau daftar ini adalah untuk mempermudah guru
bk mengetahui kebutuhan dan permasalahan apa saja yang terdapat pada
siswa. Diantara contoh dari instrument yang digunakan guru BK untuk
mengetahui kebutuhan siswa adalaha natara lain Daftar Cek Masalah
(DCM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), dan Alat Ungkap Masalah (AUM).84 Dalam
penyusunan instrument guru BK juga mengacu kepada pengalaman
guru bk dalam melaksanakan layanan bimbingan dan masukan-masukan
dari pihak yang lain. Instrument (need assessment) ini disusun langsung
oleh guru bimbingan konseling yang ada disekolah.
Berdasarkan keterangan dari wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan mengatakan bahwa, dalam perencanaan program layanan

83
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
84
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
65

bimbingan konseling harus sesuai denga napa yang dibutuhkan oleh


siswa, seperti program yang dapat meningkatkan prestasi belaar siswa,
program yang dapat membimbing siswa agar mempunyai kepribadian
yang baik, program yang dapar menunjang siswa agar dapat
mengembangkan potensi yang ada serta program yang dapat membuat
pola piker siswa menjadi terbuka dan maju. Maka dari itu sangat
diharapkan kepada guru bimbingan konseling dalam merancang
program BK harus sangat diperhatikan agar dapat mencapai hasil yang
optimal, dan membawa sekolah supaya tujuan dari sekolah itu
tercapai.85
Dengan adanya instrument (need assessment), guru bimbingan
konseling juga harus menyusun apa saja program atau layanan yang
seharusnya diberikan kepada siswa. Program apa saja yang dapat
membantu guru bk dalam melakukan bimbingan terhadap siswa. Harus
menyusun metode apa saja yang akan dilakukan dalam proses layanan
bimbingan serta harus menyusun kapan saja waktu yang tepat untuk
melakukan proses layanan bimbingan konseling ini.

2. Pelaksanaan Bimbingan Konseling


Berdasarkan hasil wawancara, peneliti memperoleh data
informasi terkait pelaksanaan layanan bimbingan konseling disekolah
SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan. Layanan ini juga merupakan hasil
dari rancangan program layanan bimbingan konseling, yang dibuat oleh
guru BK setelah menyusun instrumen need assessment terhadap siswa.
Diantara layanan yang dilakukan adalah layanan bimbingan pribadi,
layanan bimbingan belajar, layanan bimbingan sosial dan layanan
bimbingan karir.
a. Layanan Bimbingan Pribadi

85
Hasil wawancara dengan bapak Saruji (Wakil bidang kesiswaan), pada Selasa, 04
Oktober 2022
66

Bimbingan pribadi adalah suatu bimbingan yang


bertujuan untuk membantu siswa dalam mengenali dirinya
sendiri, dan bimbingan pribadi ini bersifat individual.
Pelaksanaan layanan ini dilaksanakan secara perseorangan oleh
guru bimbingan konseling, dan kegiatan bimbingan ini dapat
dilakukan dimana saja, tidak hanya dikelas namun juga bisa
dilakukan ditempat yang dirasa nyaman oleh siswa.86
Menurut ibu iin (koordinator BK), layanan pribadi ini
banyak dilakukan dalam rangka membantu siswa untuk
menyelesaikan permasalahan pribadi yang sedang dihadapi,
baik itu permasalahan dalam belajar, permasalahan dengan
orang tua, maupun permasalahannya dengan temannya.
Sehingga dengan dilakukannya bimbingan ini tidak ada lagi
siswa yang merasa terbebani dengan masalah yang dapat
menganggu aktifitas belajarnya.87
Dalam perencanaannya layanan pribadi ini banyak
dilakukan untuk siswa-siswa kelas X, yang mana siswa kelas X
ini baru menduduki tingkatan paling bawah dijenjang SMK.
Pelaksanaanya dilakukan dengan memberikan layanan klasikal
dikelas, dengan waktu yang diberikan pihak sekolah kepada
guru BK adalah selama satu jam pelajaran. Dalam
pelaksanaanya layanan klasikal ini mempunya rancangan
pembelajaran Lanjutan (RPL), yang mana berisikan tentang
materi-materi bimbingan yang akan disampaikan kepada siswa.
Setiap pertemuan bimbingan layanan ini mempunyai materi
yang berbeda-beda.88
Ibu Iin menambahkan bahwa layanan pribadi ini tidak
hanya difokuskan untuk kelas X saja, namun untuk siswa kelas

86
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
87
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
88
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
67

XI dan XII juga mempunyai kesempatan untuk melakukan


bimbingan pribadi. Karena bimbingan pribadi ini bertujuan
untuk membantu siswa-siswa yang ingin konsultasi terkait
dengan permasalahan pelajarannya, bagaimana mereka
mengenali potensi yang dimiliki, serta membantu siswa-siswa
yang bingung akan penyelesaian permasalahn yang dimiliki,
serta dapat mempengaruhi proses belajar mereka.89
Menurutt ibu filmayenti, layanan pribadi ini sangat rutin
dilakukan, yang mana tidak hanya dilakukan didalam kelas saja,
namun bisa dilakukan diluar jam pelajaran bimbingan konseling
itu sendiri. Seperti contohnya yang dialami oleh salah seorang
siswa yang ingin meminta waktu kepada saya untuk sharing
terkait permasalahan yang sedang dihadapi, namun dia tidak
mau bimbingan tersebut dilakukan di kelas dan dia meminta
waktu saya untuk melakukan bimbingan ini di luar kelas seperti
halnya di kantin, di taman maupun diluar sekolah.90
Kamiliya Salsabila siswa kelas X mengatakan bahwa,
bimbingan pribadi membrinya ruang untuk cerita dan terbuka
kepada guru bk, agar lebih nyaman kedepannya. Memberikan
waktu untu siswa yang ingin konsultasi dengan nyaman, serta
menemukan solusi-solusi yang dibutuhkan dan membuat lebih
Bahagia.91
Contoh lainnya seperti yang diungkapkan oleh bapak
Saruji bahwa “ada siswa yang sengaja dipanggil keruangan bk
untuk dilakukan layanan pribadi, hal ini disebabkan karena
permasalahan yang mereka timbulkan sendiri dan menganggu
proses belajar disekolah, seperti siswa yang melanggar aturan
sekolah, siswa yang cabut saat jam pelajaran sekolah, siswa

89
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
90
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
91
Hasil wawancara dengan Kamiliya siswa kelas X, padan 03 Oktober 2022
68

yang berkelahi dengan temannya serta siswa yang banyak absen


pada mata pelajaran tertentu, dan masih banyak lagi alasan
kenapa guru memanggil siswa-siswa untuk melakukan layanan
pribadi ini.92
Dalam pelaksanaan layanan pribadi ini, guru bk tidak
hanya menjalankannya sendiri, namun guru bk juga dibantu
oleh semua guru yang ada disekolah tersebut, seperti guru wali
kelas, guru mata pelajaran serta wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan.93 Seperti halnya yang terjadi kepada salah seorang
siswa yang bernama Muhammad Latief, ia ditegur oleh guru
mata pelajaran karena udah terlalu sering absen dalam mata
pelajarannya. Muhammad Latief di panggil untuk dimintai
keterangan kenapa dia sering absen di mata pelajaran tersebut.
Berdasarkan keterangannya, ia mengaku bahwa seringya absen
dikarenakan dia tidak memahami atau tidak menyukai dengan
mata pelajaran tersebut. Setelah mengetahui alasan kenapa dia
sering absen, guru bk langsung menasehati dan memberikan
motivasi kepadanya, serta memberikan solusi terhadap
permasalahan ini.94
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa layanan bimbingan pribadi bertujuan untuk membnatu
siswa dalam penyelesaian masalahnya agar tidak mempengaruhi
kegiatn belajarnya. Dan dalam pelaksanaanya layanan pribadi
ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari guru bk sendiri,
namun juga menjadi tanggung jawab seluruh guru yang ada di
sekolah. Bahkan orang tu pun harus terlibat dalam layanan
bimbingan pribadi ini.

92
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
93
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
94
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
69

Dalam pelaksanaan layanan pribadi ini, meskipun guru


bk dibantu oleh guru-guru yang lain, namun masih saja
menemukan kendala Ketika akan melakukan bimbingan ini.
Kendala ini biasanya terdapat pada waktu yang disediakan
sekolah, dengan keterbatasan waktu yang diberikan tidak cukup
untuk malakukan bimbingan pribadi untuk setiap siswa yang
ada dikelas tersebut. Kendala lain yang timbul adalah, masih
adanya anggapan yang muncul dari siswa bahwa bk hanya
diperuntukan untuk siswa yang bermasalah saja, sehingga siswa
merasa takut jika ingin konsultasi dengan pihak bk. 95 Hal ini
juga disetujui oleh ibu iin, karena keterbatasan waktu maka
tidak semua siswa bisa mendapatkan bimbingan pribadi dikelas.
Namun solusi dari permasalahan ini, guru bk mau meluangkan
waktunya untuk melakukan bimbingan diluar jam khusus yang
sudah ditentukan. Seperti melakukan bimbingan konseling pada
jam kosong atau sepulangnya dari sekolah.96
Dapat disimpulkan bahwa, terdapat beberapa kendala
dalam pelaksanaan bimbingan pribadi ini yaitu terbatasnya
waktu yang diberikan dan masih adanya anggapan siswa yang
negative terhadapnya layanan bimbingan konseling disekolah.
Banyak manfaat yang didapat dari adanya layanan bimbingan
pribadi ini. Dengan adanya bimbingan ini, siswa merasa
terbantu dan termotivasi lagi dalam kegiatan belajarnya
sehingga mendapatkan hasil yang baik.

95
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
96
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
70

Gambar 4.3 Format Daftar Layanan Individu

b. Layanan Bimbingan Belajar


Bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan yang
bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
yang dihadapu saat proses belajarnya, baik belajar di sekolah
maupun belajar di rumah. Bimbingan belajar ini adalah salah
satu layanan yang diberikan kepada seluruh siswa agar siswa
dapat mengembangkan potensi belajarnya dan memecahkan
setiap kendala yang menghambat belaharnya, agar mencapai
hasil yang baik.
Dalam pelaksanaannya di SMK 1 Nusantara Tangerang
Selatan, bimbingan belajar dilaksanakan di dalam kelas di kelas
X (sepuluh). Diantara tujuan dari bimbingan belajar di SMK
nusantara 1 Tangerang Selatan ini adalah untuk:
1) Peserta didik mampu memahami dan menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi belajar
2) Agar peserta didik mampu menerapkan strategi belajar yang
baik dan tepat.
71

3) Agar peserta diidk dapat perhatian lebih oleh orang tua


dalam belajarnya.
4) Agar peserta didik mempuyai kedisiplinan dalam belajar.
5) Agar peserta didik dapat memanfaatkan segala sumber
belajar dalam belajarnya
6) Membantu peserta diidk untuk dapat mengatur waktu
belajarnya gar lebih efektif dan efesien.
7) Pesera didik dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk
belajar. 97
Bimbingan belajar di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan dilakukan secara bersamaan dengan layanan klasikal
didalam kelas, bimbingan ini juga sudah diberikan jadwal
khusus pelaksanaanya 1 jam dalam seminggu jam pelajaran.
berdasarkan hasil wawancara dengan ibu filmayenti,
mengatakan bahwa “bimbingan belajar dilakukan didalam kelas
dengan cara memberikan materi-materi terkait belajar yang
sesuai dengan kebutuhan siswa-siswanya., serta memberikan
motivasi dan solusi kepada siswa ketika siswa memiliki
kesulitan dalam proses belajarnya.98 Selain layanan klasikal,
pada bimbingan belajar ini juga memberikan layanan kelompok
terhadap sisiwa, seperti yang diungkapkan oleh ibu Syifa bahwa
“layanan kelompok ini bertujuan untuk membantu siswa dalam
melaksanakan belajar secara berkelompok, membantu siswa
dalam menyelesaikan suatu persoalan belajar secara bersama-
sama dengan teman kelompok belajarnya. Selain itu siswa juga
belajar tentang bagaimana cara menganalisa suatu masalah dan
mencarika solusinya, agar dapat mencapai tujuan belajar yang
dituju.99

97
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
98
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
99
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
72

Layanan bimbingan belajar ini tidak hanya dilakukan


pada saat jam pelajaran BK saja, namun bimbingan belajar ini
juga bisa dilakukan oleh guru mata pelajaran lainnya, dengan
cara memberikan tugas kelompok kepada siswa, agar mereka
bisa mengerjakan suatu tugas secara berkelompok dan
memecahkan suatu permasalahan secara Bersama-sama.
Pelaksanaan bimbingan belajar ini sangat mempengaruhi
terhadap cara belajar dan hasil belajar siswa, seperti yang
diungkapkan oleh salah seorang siswa kelas X, “bahwasanya
dengan adanya bimbingan belajar ini, ia merasa sangat terbantu
dalam memahami suatu pelajaran, karena biasanya dia sangat
sulit untuk memahami pelajaran, dilihat dari nilai-nili tugas yang
diraih seringkali tidak mencapai nilai batas minimum, dengan
adanya bimbingan belajar ini dia bisa belajar dengan
menggunakan strategi yang lebih baik dan sebelumnya, dan
dapat meningkaykan nilai-nilai belajarnya.100 Begitupun yang
diungkapkan oleh seorang siswa kels XI, yang mana ia
sangatmerasakan manfaat dari adanya bimbingan belajar ini, ia
mengungkapkan bahwa “dengan bimbingan belajar ini, ia lebih
dapat lagi mengenali potensi yang ada pada dirinya, dia semakin
yakin dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dengan ini ia
lebih semangat lagi untuk menggali potensi pada dirinya.101
Layanan bimbingan belajar di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan ini, sudah dimanfaatkan secara maksimal
oleh siswa-siswa. Bimbingan belajar sangat berpengaruh baik
terhadap hasil belajar siswa, para siswa dapat meningkatkan
hasil belajarnya setelah mengikuti dan menerapkan strategi
belajar yang baik yang disampaikan pada saat pelaksanaan
bimbingan belajar. Dan dengan bimbingan ini guru-guru dapat

100
Hasil wawancara dengan siswa kelas X pada senin, 03 Oktober 2022
101
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI
73

mengenali gaya belajar semua siswa. Selain membantu siswa


dalam belajarnya, bimbingan konseling juga bermanfaat untuk
menciptakan rasa kerja sama antar sesame teman kelompok,
serta menciptakan sikap tanggung jawab dan disiplin.

Gambar 4.4 Format Daftar Layanan Kelompok

c. Layanan Bimbingan Sosial


Bimbingan sosial merupakan bimbingan yang sangat
penting dilaksanakan disebuah sekolah, karena dalam
kehidupan bersosialisasi pasti kita menemukan berbagai macam
masalah. Begitupuun juga dengan sosialisasi di sekolah, siswa-
siswa pasti menemukan hal-hal yang membuat dia tidak nyaman
dengan kondidi sosial yang ada baik itu sosial dilingkungan
sekolah, maupun dilingkungan masyarakat yang menimbulkan
terjadinya hambatan atau kendala terhadap belajar mereka.
Diantara beberapa materi yang disampaikan guru bk
dalam pelaksanaan bimbingan sosial ini antara lain:
1) Bentuk kenakalan remaja dan cara mengatasinya serta
dampak dari kenakalan remaja
74

2) Bagaimana seharusnya berperilaku sosial yang baik,


sehingga mempunyai rasa tanggung jawab dalam
kehidupan sosial.
3) Pemahaman terhadap norma-norma dan atuuran yang ada
di sekolah dan lingkungan masyarakat.
4) Pemahaman terhadap cara belajar yang baik, dan
menerapkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam belajar di
sekolah maupun di rumah. Agar mencapai hasil yang
optimal.102
Di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan, pelaksanaan
bimbingan sosial ini dilakukan dengan memberikan beberapa
layanan terhadap siswa diantaranya layanan orientasi. Seperti
yang diungkapkan oleh ibu filmayenti, bahwa layanan orientasi
ini dilakukan pada saat awal tahun ajaran baru, pada kegiatan
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Layanan ini
bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah, dan juga memberikan pemahaman kepada
siswa terkait tata tertib yang ada di lingkungan sekolah.103
Selanjutnya layanan yang diberikan adalah layanan kelompok,
yang bertujuan agar peserta didik dapat berinteraksi dengan
teman-temannya, yang mana setiap siswa itu mempunyai sifat
dan cara berfikir yang berbeda-beda. Layanan kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat menerima masukan dan dapat
menghargai perbedaan pendapat dalam kelompoknya.104
Bimbingan sosial, dalam pelaksanaanya juga
menggunakan layanan informasi, yang mana layanan informasi
ini bertujuan untuk memberikan informasi penting kepda siswa-
siswa terkait kehisupan sosial. Seperti yang dikemukakan oleh

102
Modul Bimbingan konseling
103
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
104
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
75

ibu Iin bahwa, “kami dari pihak bk memberikan informasi


kepada siswa terkait dengan permasalahan yang ada
dikehidupan sosial, contohnya seperti informasi tentang
kenakalan remaja beserta cara menghindarinya, perilaku sosial
yang bertanggung jawab, etika bergaul dalam kehidupan sosial
dan lainnya.105
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan sosial ini, pihak
BK bekerja sama dengan orang tua siswa. Yang mana oran tua
juga sangat berpengaruh terhadap perilaku, tumbuh kembang
dan proses belajar anak. Seperti yang diungkapkan oleh ibu
filmayenti bahwa, “pihak bk bekerja sama dengan orang tua
dalam rangka pengawasan terhadap anak, salah satu kegiatan
kerja sama pihak bk dengan orang tua adalah dengan
dilaksanakannya kegiatan seminar parenting. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan informasi atau edukasi kepada
orang tua bagaimana pengawasan orang tua terhadap tingkah
laku anak, pola belajar anak, serta pergaualan anak, serta kami
dari pihak bk meminta kepada orang tua untuk sangat
memperhatikan bagaimana pola belajar anak di rumah, agar
dapat tercapainya tujuan dan hasil yang memuaskan.106
Seperti yang diungkapkan oleh ibu Iin bahwa “terdapat
banyak masalah sosial yang dialami oleh siswa di sekolah,
contohnya adalah siswa yang berkelahi dengan dan siswa yang
melakukan bulliying terhadap temannya. Hal ini merupakan
salah satu tugas bk untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Langkah awal yang dilakukan guru bk adalah guru bk harus
mencari tahu penyebab kenapa siswa ini sering berkelahi
disekolah, setelah mengetahui penyebabnya guru tidak langsung
memberi hukuman, namun guru bk melakukan pendekatan

105
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
106
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
76

terhadap siswa dengan cara memberi nasehat ataupun motivasi


kepada siswa tersebut agar siswa itu tidak mengulangi
perbuatannya.107 Dalam hal ini peran orang tua sangat
dibutuhkan, seperti yang diungkapkan oleh ibu filmayenti
bahwa “terkadang anak yang suka berkelahi dan melakukan
kesalahan adalah anak yang sedang mencari perhatian lebih di
sekolah dikarenakan di rumah, orang tuanya terlalu sibuk dan
kurang memperhatikan anaknya. Maka hal ini menyebabkan
anak mencari perhatian dengan cara membuat salah agar dapat
diperhatikan oleh guru-guru dan ia merasakan bimbingan dari
orang lain.108 Dari penjelasan di atas dapat dismpulkan bahwa
layanan bimbingan sosial ini sangat berpengaruh terhadap
siswa, layanan ini dapat membantu siswa untuk memahami
bagaimana seharusnya berinteraksi dan mempunyai tanggung
jawab sosial yang baik di sekolah, di rumah maupun di
lingkungan masyarakat.
Bimbingan sosial dalam pelaksanaannya juga terkadang
memiliki kendala, seperti yang dikatakan oleh bapak saruji
bahwa “terkadang anak hanya memperlihatkan kesalahannya
dan kenakalannya di luar rumah, namun jika berada di
lingkungan keluarga anak hanya menunjukkan sikap yang
normal saja. Hal ini membuat terajdinya kesalahpahaman antara
orang tua dengan pihak sekolah, terutama pihak bk, karena
orang tua tidak terima Ketika anaknya dinyatakan berbuat suatu
kesalahan.109 Contoh lainnya diungkapkan oleh ibu syifa bahwa
anak yang dari rumah izin kepada orang tua untuk pergi sekolah
namun kenyataannya anak tidak hadir di sekolah, melainkan

107
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
108
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
109
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
77

anak tersebut lagi berkumpul dengan teman lainnya di luar pada


saat jam sekolah.110
Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Kerjasama
yang baik antara orang tua dengan guru-guru disekolah akan
membantu guru bimbingan konseling dalam melakukan
pengawasan dan pembimbingan terhadap siswa.
Bimbingan sosial di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan sudah terlaksana dengan cukup baik, hal ini dapat
dibuktikan dari hal-hal yang dirasakan oleh siswa-siswa disana.
Seperti yang diungkapkan oleh Kamiliya bahwa ia adalah anak
yang sangat tertutup dan tidak mempunyai kepercayaan diri
untuk aktif di kelas, namun dengan adanya bimbingan sosial ini,
membuat dia bisa menumbuhkan sikap percaya diri, dan dapat
bersosialisasi dengan temannya yang lain dengan baik.111 Hal
serupa diungkapkan oleh Tia, bahwa ia sudah bisa belajar
bagiamana cara memecahkan suatu masalah dengan
kelompoknya, dan ia bisa berlatih untuk bisa menghargai
teman-temannya.112
Dapat disimpulkan bahwa layanna bimbingan konseling
ini membawa dampak yang sangat positif terhadap siswa-siswa
yang ada, dengan adanya bimbingan ini mereka dapat belajar
untuk tidak melakukan kenakalan remaja seperti berkelahi, dan
bullying, dan mereka bisa menciptakan suasana yang aman
Ketika belajar di sekolah, karena bisa menghargai satu sama lai,
dan menyebakan mereka dapat belajar dengan nyaman.
d. Layanan Bimbingan Karir
Bimbingan karir merupakan bimbingan yang bertujuan
untuk membantu siswa dalam merencanakan karirnya dan

110
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
111
Hasil Wawancara dengan siswa kelas X, pada 03 Oktober 2022
112
Hasil Wawancara dengan siswa kelas XI, pada 03 Oktober 2022
78

membantu siswa untuk merencang apa saja yang akan ia


lakukan dimasa mendatang.
Pelaksanaan bimbingan karir di SMK Nusantara 1
Tangerang selatan sering di lakukan untuk siswa yang berada di
kelas XII, karena mereka akan memasuki dunia perkuliahan dan
dunia pekerjaan113 Siswa kelas XII biasanya menghadapi fase
dimana mereka ragu Ketika setelah lulus ingin melanjutkan ke
bangku kuliah atau ingin langsung bekerja. Seperti halnya yang
terjadi pada salah seorang siswa, bahwasanya setelah lulus dari
SMK ia mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke bangku
perkuliahan, namun terkendala dari biaya. Maka dari itu tugas
kami sebagai guru bimbingan konseling adalah membantu siswa
ini untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini. Hal yang
pertama kali kami lakukan adalah memberikan motivasi kepada
siswa ini supaya tidak patah semangat, setelah itu kami
membantu siswa ini untuk mencarikan beasiswa-beasiswa yang
sekiranya bisa ia dapatkan untuk malanjutkan pendidikannya
dibangku kuliah.114
Bimbingan karir ini tidak hanya diperuntukkan untuk
kelas XII saja, namun juga bisa untuk siswa kelas X dan kelas
XI, hanya saja lebih diutamakan untuk kelas XII agar bisa
membantu siswa kelas XII dalam merancang karirnya setelah
lulus dari SMK.
Mengacu pada RPL bimbingan pribadi, layanan ini
diberikan agar siswa mendapatkan bimbingan tentang
bagaimana cara memanfaatkan peluang yang ada, bagaimana
cara memanfaatkan beasiswa yang ada, bagaimana siswa
mampu untuk mengatur kegiatan antara belajar dan bekerja,
serta mampu membimbing siswa dalam menentukan karir yang

113
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
114
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
79

akan ditempuh sesuai dengan potensi, bakat dan minat yang ia


miliki.115
Dalam pelaksanaan bimbingan karir, guru bk melakukan
layanan penempatan dan penyaluran terhadap siswa, yang mana
layanan ini membantu siswa untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki secara optimal. Contoh layanna yang dilakukan
adalah, meembantu siswa dalam memilih perguruan tinggi,
membantu siswa dalam memilih jurusan yang sesuai dengan
bakat dan minatnya serta mengarahkan siswa untuk bagaimana
agar siswa dapat memanfaatkan setiap peluang yang untuk masa
depannya.116 Bimbingan karir ini bisa dilaksanakan pada saat
jam pelajaran bk maupun di luar jam bk, dan bimbingan ini bisa
dilaksanakan secara individual dan kelompok.
Layanan bimbingan karir ini sangat dimanfaatkan bagi
siswa yang masih mempunyai keraguan dalam menentukan
langkah selanjutnya yang akan di ambil setelah lulus dari
sekolah. Seperti yang dirasakan oleh salah seorang siswa kelas
XII Diva bahwa ia mengungkapkan “saya sangat suka dengan
dilaksanakannya bimbingan karir ini, karena dapat membantu
saya dalam memilih jurusan yang tepat yang sesuai dengan
potensi yang saya miliki.117 Hal lain juiga diungkapkan oleh
siswa lainnya Ridha, setelah mengikuti bimbingan karir dari
guru bk saya makin yakin bahwa saya akan melanjutkan kuliah
dan di selingi dengan bekerja, agar saya bisa kuliah dengan
biaya saya sendiri.118

3. Evaluasi dan Tindak Lanjut

115
Modul Bimbingan Belajar
116 116
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
117
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII
118
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII
80

Setelah melakukan layanan bimbingan konseling, dilakukanlah


evaluasi terhadap hasil yang diperoleh. Guru BK mengevaluasi setiap
kegiatan bimbingan yang dilakukan, agar kedepannya dapat
memperbaiki perencanaan bimbngan konseling berikutnya.
Evaluasi merupakan langkah yang penting dalam manajemen
bimbingan konseling, evalusi bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan program bimbingan yang telah di rancang. Dari
program layanan bimbingan konseling di SMK Nusantara 1 Tangerang
selatan ibu filmayenti mengatakan bahwa, dari perencanaan program di
awal tahun tidak semua program bisa terlaksana dengan baik, dan ada
beberapa program yang tidak ada dalam perencanaan namun dilakukan
pada saat memberikan layanan bimbingan kepada siswa.119
Evaluasi terhadap program bimbingan konseling dilakukan
dengan 2 jenis evaluasi yaitu pertama, evaluasi proses merupakan
kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui hasil penilaian proses selama
kegiatan bimbingan konseling berlangsung. Kedua Evaluasi hasil,
evaluais inni dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan yang dilihat dari hasil pencapaian
peserta didik yang telah diberikan bimbingan.120
Dalam evaluasi program bimbingan konseling, guru BK
berkoordinasi dengan manajemen sekolah dengan memberikan laporan
bulanan dari sertiap pencapaian dari pelaksanaan program. Hal ini
disampaikan oleh ibu Iin bahwa setiap bulannya guru bk melaporkan
hasil pencapaian program kepada pihak sekolah seperti kepala sekolah
dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.121 Pendapat ini diperkuat
oleh wakil kepala sekolah bahwa, laporan ini bertujuan untuk melihat
keberhasil program bimbingan konseling yang sudah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah direncanakan di awal tahun pelajaran. Jadi dari

119
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
120
RPL Bimbingan Konseling
121
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
81

laporan tersebut kita dapat mengetahui sejauh mana pengaruh layanan


bimbingan konseling terhadap hasil belajar siswa. Dan dengan evaluasi
ini dapat dijadikan acuan untuk Menyusun program layanan bimbingan
konseling kedepannya.122

Gambar 4.4 Format Laporan Kegiatan Bimbingan Konseling

Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang


dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan
bimbingan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari hasil evaluasi, guru bk dapat memikirkan ulang atau Menyusun
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan dengan cara
merevisi beberapa program yang dianggap belum efektif dilaksanakan.

122
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
82

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan rumusan masalah
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Peran layanan bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar
adalah dengan melaksanakan beberapa program layanan bimbingan
konseling, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan
sosial dan bimbingan karir. Program bimbingan konseling ini
direncanakan pada awal tahu pelajaran dengan melibatkan beberapa
pihak di sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
mata pelajaran dan guru bimbingan konseling. Setiap pelaksanaan
bimbingan konseling ini dilakukan dengan beberapa jenis layanan,
seperti layanan klasikal, layanan perseorangan, layanan kelompok,
layanan orientasi, layanan informasi dan layanan penempatan dan
penyaluran.
2. Berdasarkan penelitian diatas ditemukan beberapa masalah yang
menjadi penghambat peserta didik dalam belajar diantaranya:
a. Masalah pada absensi, beberapa siswa mempunyai masalah karena
sering bolos, hal ini menyebabkan tidak efektif kegiatan belajarnya.
b. Masalah yang ditimbulkan akibat permasalahan yang terjadi di
rumah, seperti kurangnya perhatian dari orang tua dan adanya
keluarga yang brokenhome.
c. Salah dalam memilih jurusan disekolah
d. Masalah ekonomi
e. Masalah kenakalan remaja seperti berkelahi dan pembulian
f. Tidak mengenali potensi yang dimiliki
3. Kendala yang ditemukan pada saat melakukan kegiatan bimbingan
konseling, antara lain:
83

a. Keterbatasan waktu atau jam khusus yang diberikan sekolah kepada


mata pelajaran bimbingan konseling
b. Masih adanya anggapan siswa bahwa bimbingan konseling
diperuntukkan hanya untuk siswa yang bermasalah saja.
c. Kurangnya SDM guru bimbingan konseling.
d. Adanya perbedaan pendapat antara guru dengan orang tua siswa
Berdasarkan temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa hambatan
yang terjadi dalam proses belajar siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan dapat diatasi dengan dilaksanakannya program layanan bimbingan
konseling. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil yang di raih oleh para siswa
yang telah mendapatkan layanan bimbingan konseling. Namun dalam
pelaksanaanya bimbingan ini masih dihadapkan dengan beberapa kendala,
seperti kurangnya jam khusus yang diberikan sekolah untuk bimbingan
konseling, dan kurangnya jumlah guru bk mengingat jumlah siswa di SMK
Nusantara 1 yang cukup banyak.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, terdapat
beberapa saran yang penulis sampaikan terkait peran layanan bimbingan
konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMK Nusantara 1
Tangerang selatan, diantaranya:
1. Untuk kepala sekolah
a. Menambahkan jumlah guru bimbingan konseling, agar kegiatan bk
lebih efektif lagi.
b. Menambahkan jam khusus untuk pelaksanaan layananbimbingan
konseling agar dapat lebih lama melakukan bimbingan di kelas.
2. Untuk guru BK
a. Meningkatkan komunkasi yang lebih aktif lagi dengan orang tua
siswa, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan orang tua.
b. Mengoptimalkan Kerjasama dengan wali kelas dan guru mata
pelajaran.
84

c. Diharapkan agar guru bk dapat melaksanakan semua kegiatan


program yang telah direncanakan, agar siswa lebih disiplin dan
dapat membantu menyelesaikan permasalahannya sehingga
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
3. Untuk siswa
Diharapkan untuk siswa agar tidak ada lagi anggapan bahwa
bimbingan konseling bukan hanya untuk siswa yang bermasalah saja,
namun setiap siswa berhak mendapatka bimbingan konseling. Dan
diharapkan agar semua siswa lebih memanfaatkan lagi layanan
bimbingan konseling yang sudah ada, agar dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang dapat menghambat tercapainya ahsil
belajar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Teori Dan


Aplikasinya. Jakarta: Prenamedia Group, 2018.
———. Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenamedia
Group, 2016.
Anas Salahudin. Bimbingan Dan Konseling. Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.
Azzei, Akhmad Muhaimin. Bimbingan & Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: Ar-
Ruzz, 2014.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Hasmira. “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Peserta Didik Tunarungu
Kelas Dasar III Di SLB YPAC Makassar.” Universitas Negeri Makassar,
2016.
Husamah. Belajar & Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah, 2018.
Lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dengan Pendekatan Kognitif. “Nuraeni, Syahna
Apriani Syihabuddin.” Belaindika 1 (2020).
https://belaindika.nusaputra.ac.id/article/view/24/14.
Mochamad Nuraslim. Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Erlangga, 2015.
Myrna Apriyani Lestari. Bimbingan Konseling Di SD (Mendampingi Siswa Meraih
Mimpi). Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.
Nurhayati, Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kesulitan
Belajar Siswa di MTS Negeri 3 Helvetia Medan. Medan: UIN Sumatera Utara,
2018.
Nurwahidah, Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Peserta Didik MTS Didi Kulo Kabupaten Sudrap. Makasar: UIN
Alaudin, 2016
Parnawi, Afi. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019.
Prayitno dan Erman Amti. Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:

85
86

Rineka Cipta, 2009.


Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto. Teori – Teori Dasar Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.
Riyanti, Resti. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII MTS Masyariqul Anwar Bandar
Lampung tahun ajaran 2018/2019. Lampung: UIN Raden Intan Lampung,
2019
Setiawati, Amin Budiman dan. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Diva Press,
2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2017.
Suhardi, Moh. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Supriyono, Abu Hamadi & Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan Dan Konseling. 1st ed.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
Tohirin. Bimbingan Dan Konseling Dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007.
Urbayatun, Siti. Kesulitan Belajar & Gangguan Psikologis Ringan Pada Anak
(Implementasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar). Yogyakarta: K-Media, 2019.
87

LAMPIRAN-LAMPIRAN
88

LAMPIRAN 1
LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Putri Azizah


NIM : 11170182000036
Judul Penelitian : Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan
Dosen Pembimbing : 1. Drs. Mu’arif SAM, M. Pd

Nomor Halaman Halaman Paraf


No Referensi
Footnote Skripsi Referensi Pembimbing

BAB I

Ahmad Susanto, Teori Belajar


Pembelajaran Di Sekolah 1, 4, 24, 2, 9, 16,
1 1, 1, 2, 2, 39
Dasar (Jakarta: Prenamedia 25, 31 26, 18
Group, 2016).

Tohirin, Bimbingan Dan


Konseling Dan Madrasah 2, 41, 48, 4, 23, 26, 20, 13, 153,
2
(Jakarta: Raja Grafindo 49, 50 27, 27 170, 179
Persada, 2007).

Ahmad Susanto, Bimbingan


Dan Konseling Di Sekolah:
3 Konsep, Teori Dan Aplikasinya 3, 32, 33 4, 19, 19 16, 11, 12
(Jakarta: Prenamedia Group,
2018)
89

BAB II

Ahmad Susanto, Bimbingan


Dan Konseling Di Sekolah:
5, 29, 30, 9, 17, 30, 27, 6, 15,
4 Konsep, Teori Dan Aplikasinya
37, 40 21, 23 14, 13
(Jakarta: Prenamedia Group,
2018)

Afi Parnawi, Psikologi Belajar


5 (Yogyakarta: CV Budi Utama, 6, 7 9, 9 1, 1

2019),
Siti Urbayatun, Kesulitan
Belajar & Gangguan
Psikologis Ringan Pada Anak
6 (Implementasi Pada Anak Usia 8 9 5
Sekolah Dasar) (Yogyakarta:
K-Media, 2019), h. 5.

Husamah, Belajar &

7 Pembelajaran (Malang: 9 10 5
Universitas Muhammadiyah,
2018),
Moh Suhardi, Belajar &
8 Pembelajaran (Yogyakarta: 10 10 14

CV Budi Utama, 2018).


Siti Urbayatun, Kesulitan
Belajar & Gangguan

9 Psikologis Ringan Pada Anak 11 11 6


(Implementasi Pada Anak Usia
Sekolah Dasar) (Yogyakarta:
K-Media, 2019).

10 Mengatasi Kesulitan Belajar 12 11


Siswa Dengan Pendekatan
90

Kognitif, “Nuraeni, Syahna


Apriani Syihabuddin,”
Belaindika 1 (2020),
https://belaindika.nusaputra.ac.
id/article/view/24/14
Husamah, Belajar &

11 Pembelajaran (Malang: 13 11 236


Universitas Muhammadiyah,
2018)
Abu Hamadi & Widodo
12 Supriyono, Psikologi Belajar 14, 15 11, 11 77, 77

(Jakarta: Rineka Cipta, 2004)


Hasmira, “Analisis Kesulitan
Belajar Matematika Pada

13 Peserta Didik Tunarungu Kelas 16 12 12


Dasar III Di SLB YPAC
Makassar” (Universitas Negeri
Makassar, 2016),
Myrna Apriyani Lestari,
Bimbingan Konseling Di SD 17,18,19, 13, 13, 46-47, 49,
14 (Mendampingi Siswa Meraih 20, 21 14 50
Mimpi) (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2020),
Syaiful Bahri Djamarah,
15 Psikologi Belajar (Jakarta: 22 15 246-247

Rineka Cipta, 2015)


Ratna Yudhawati dan Dany

16 Haryanto, Teori – Teori Dasar 23 15 145-146


Psikologi Pendidikan (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011)
91

Anas Salahudin, Bimbingan


17 Dan Konseling (Bandung: CV 26 17 14

Pustaka Setia, 2010)


Mochamad Nuraslim,
Pengembangan Profesi 27, 34, 17, 19, 18, 23, 28,
18 Bimbingan Dan Konseling
(Jakarta: Erlangga, 2015)., h. 42, 43 24, 24 28
18.

Tohirin, Bimbingan dan


19 Konseling di Sekolah dan 28 17 25
Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada, 2007),
Syamsu Yusuf dan Juntika
20 Nurihsan, Landasan Bimbingan 35, 37 20, 21 16, 14
Dan Konseling, 1st ed.
(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012).
Amin Budiman dan Setiawati,
21 Bimbingan Konseling 36 20 19
(Yogyakarta: Diva Press,
2015).
Akhmad Muhaimin Azzei,
22 Bimbingan & Konseling Di 39 22 17
Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2014)., h
Prayitno dan Erman Amti,
23 Dasar – Dasar Bimbingan Dan 44, 45 25, 25 255, 259
Konseling (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009).,
Achmad Juantika Nurihsan,
24 Strategi Layanan Bimbingan 51 27 36
dan Konseling, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012),
Resti Riyanti, Skripsi: “Peran
Guru Bimbingan Dan
Konseling Dalam
25 Meningkatkan Motivasi 52 28 I
Belajar Peserta Didik Kelas
VII MTS Masyariqul Anwar
Bandar Lampung tahun ajaran
2018/2019”, (Lampung: UIN
Raden Intan Lampung, 2019)
92

Nurhayati, Skripsi: “Peran


Guru Bimbingan dan
26 Konseling dalam Menangani 53 29 i
Kesulitan Belajar Siswa di
MTS Negri 3 Helvetia Medan”,
(Medan: UIN Sumatera Utara,
2018)
Nurwahidah, “Peran Guru
Bimbingan Dalam Mengatasi
27 Kesulitan Belajar Peserta 54 29 i
Didik MTS Didi Kulo
Kabupaten Sudrap”,
(Makassar: UIN Alauddin
Makassar, 2016)
BAB III

Sugiyono, Metode Penelitian 55, 58, 32, 41, 293, 247,


28 Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D (Bandung: Alfabeta, 60, 61 42 83, 83
2017).
Suharsimi Arikunto, Prosedur
29 Penelitian: Suatu Pendekatan 56, 57 33, 34 270, 226
Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2013).,
Moleong, Lexy J, Metode
30 Penelitian Kualitatif. Edisi 58 41 407
Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013)

Ciputat, 03 Februari 2023

Dosen Pembimbing I

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd


NIP. 19650717 199403 1 005
93

LAMPIRAN 2

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI


94

LAMPIRAN 3

SURAT IZIN PENELITIAN


95

LAMPIRAN 4

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

Tempat :

Hari / Tanggal :

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMK 1 Nusantara Tangerang Selatan?


2. Apa visi dan misi sekolah?
3. Apa saja yang sudah dilakukan untuk mencapai visi dan misi sekolah
4. Sejauhmana peraturan sekolah ditaati oleh siswa?
5. Bagaimana kesan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa di SMK 1
Nusantara Tangerang Selatan?
6. Apa saja prestasi yang diraih oleh sekolah dalam 2 tahun terakhir?
7. Permasalahan apa yang sering ditemui pada siswa disekolah saat belajar?
8. Sejak kapan BK ada di sekolah SMK 1 Nusantara?
9. Seberapa penting BK bagi siswa di sekolah?
10. Apa criteria guru BK yang dibutuhkan oleh sekolah?
11. Bagaimana proses rekrutmen guru BK?
12. Bagaimana dengan penyediaan Sarpras BK, serta Pendanaan kegiatan BK?
13. Bagaimana bentuk pengawasan kepala sekolah terhadap kegiatan BK di
sekolah?
14. Pandangan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa
15. Pandangan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK
16. Kesan dan pesan terhadap kinerja guru BK
17. Harapan untuk BK kedepannya
96

LAMPIRAN 5

HASIL WAWANCARA

Nama : Drs. M. Sarudji. HB, MM


Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

Tempat : Ruang Wakil Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Selasa, 04 Oktober 2022

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMK 1 Nusantara Tangerang Selatan?


2. Apa visi dan misi sekolah?
Jawab: Pada intinya visi misi di sekolah kami adalah mewujudkan dan
menjadikan siswa menjadi pelajar yang terampil, berakhlak mulia serta
menjadi anak yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Dan mewujudkan
siswa yang dapat emempunyai wawasan yang luas seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan den teknologi.
3. Apa saja yang sudah dilakukan untuk mencapai visi dan misi sekolah
Jawab: beberapa kegiatan kami lakukan untuk dapat mencapai tujuan dari
sekloah yaitu, melakukan kegiatan belajar yang lebih efektif, memberikan
wadah kepada siswa untuk dapat berkereasi se bebas mungkin dalam hal
positif, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk siswa
dalam belajar, kegiatan ekstrakulikuler dan lainnya.
4. Sejauh mana peraturan sekolah ditaati oleh siswa?
Jawab: sebenarnya pada umumnya peraturan di sekolah sudah dipatuhi oleh
siswa, namun masih terdapat beberapa siswa yang melanggar aturan
tersebut seperti halnya pelanggaran terhadap keterlambatan sekolah,
kerapian penampilan, kebersihan sekolah. Dan masih ada beberapa siswa
yang kurang disiplin. Dan sekolah memeberikan sanksi kepada siswa yang
melanggar aturan tersebut.
97

5. Bagaimana kesan kepala sekolah terhadap hasil belajar siswa di SMK


1 Nusantara Tangerang Selatan?
Jawab: hasil belajar setiap siswa berbeda-beda, ada yang mencapai target
dan ada yang tidak. Biasanya yang tidak mencapai target akan kami lakukan
pengawasan yang lebih, dan juga mengevaluasi proses belajarnya, mencari
tahu penyebabnya dan memebrikan bimbingan kepada anak. Bagi yang
sudah mencapai target hasil belajar, siswa tersebut diberika apresiasi.
Namun seacar garis besar 80 % siswa sudah mencapai target.
6. Apa saja prestasi yang diraih oleh sekolah dalam 2 tahun terakhir?
Jawab: pr4estasi yang diraih sekolah ada prestasi akademik dan non
akademik. Untuk prestasi akademik biasanya mengikuti olimpiade-
olimpiade antar sekolah, sedangkan non akademik sekolah unggul di ekskul
futsal, futsal merai juara 1 di Tangerang selatan dan pernah sampai ke
tingkat provinsi. Namun dalam 2 tahun terakhir ini belum ada prestasi yang
diraih dikarenakan terhalang oleh Covid-19 yang menyebabkan tidak
adanya program-program yang dilakukan. Di bidang keagamaan juga
pernah meraih prestasi peringkat 3 dalam perlombaan bidang tilawah dan
tahfiz.
7. Permasalahan apa yang sering ditemui pada siswa disekolah saat
belajar?
Jawab: permasalahan dalam belajar yang sering ditemui adalah penyakit
remaja, tidak semangat, salah jurusan, pelanggaran aturan sekolah
8. Sejak kapan BK ada di sekolah SMK 1 Nusantara?
Jawab: BK ini ada dari awal berdiri sekolah ini, mulanya BK di pegang oleh
ketua Rohis namun setelah beberapa tahun baru di bentuk tim bk itu sendiri,
sekitar 10 tahun bk sudah ada disekolah ini.
9. Seberapa penting BK bagi siswa di sekolah?
Jawab: penting sekali, karena bk itu salah satu penasehat atau artisnya
sekolah. Karena bk yang sangat membantu guru-guru lain dalam
menyelesaikan maslaah siswa, baik masalah akademik maupun non
akademik.
98

10. Apa kriteria guru BK yang dibutuhkan oleh sekolah?


Jawab: Punya, kriteria guru bk disini harus linear dengan pendidikannya,
dan yang punya pengalaman dalam melakukan bimbingan konseling.
11. Bagaimana proses rekrutmen guru BK?
Jawab: melalui proses interview dan pelatihan serta seminar
12. Bagaimana dengan penyediaan Sarpras BK, serta Pendanaan kegiatan
BK?
Jawab: untuk sarpras secara umum memadai dan lumayan lengkap, dan bisa
dimanfaatkan oleh sisiwa dalam belajar
13. Bagaimana bentuk pengawasan kepala sekolah terhadap kegiatan BK
di sekolah?
Jawab: selalu memantau dan mensupport setiap kegiatan siswa dan
kegiatan bimbingan siswa.
14. Pandangan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK
Jawab: sejauh ini kinerjanya bagus, dan kerja samanya bagus dengan yang
lain. Biasanya Kerjasama itu sulit dilakukan, namun yang saya lihat sejauh
ini guru bk disini saling bekerja sama dengan guru yang lain terhadap
pembimbingan kepada siswa. Namanya manusia, setiap orang punya
kelebihan dan kekurangan dalam melakukan sesuatu.
15. Kesan dan pesan terhadap kinerja guru BK
Cukup puas dengan kinerjanya, karena dapat menciptakan Kerjasama yang
bai kantar guru, maupun siswa dan orang tua wali murid.
16. Harapan untuk BK kedepannya
Jawab: diharapkan agar komunikasinya lebih ditingkatkan lagi dan semoga
program layanan yang diberikan lebih maksimal lagi.
99

LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA GURU BK

Nama :
Jabatan :

Tempat :

Hari / Tanggal :

1. Apa visi dan misi dari BK di SMK 1 Nusantara


2. Bagaimana struktur organisasi BK
3. Bagaimana perencanaan BK
4. Adakah pedoman pelaksanaan program BK di sekolah?
5. Apakah BK mempunyai jam khusus di setiap kelas?
6. Bagaimana kesan guru BK terhadap hasil belajar siswa?
7. Apa saja permasalahan yang sering dialami siswa dalam belajarnya
8. Cara mendeteksi siswa yang mempunyai permasalahan dalam belajar.
9. Penanganan pertama yang diberikan guru BK terhadap siswa yang kesulitan
dalam belajar
10. Layanan apa saja yang diberikan guru terhadap siswa?
11. Apakah program layanan yang diberikan kepada siswa sudahs esuia dengan
kebutuhan siswa?
12. Bagaimana pelaksanaan layanan BK di sekolah?
13. Cara untuk menentukan layanan apa yang akan diberikan kepada siswa
dalam kesulitan belajar
14. Bagaimana bentuk pelakksanaan bimbingan belajar atau akademik terhadap
isswa?
15. Kapan saja waktu untuk melaksanakan layanan BK
16. Kendala apa saja yang ditemui saat melaksanakan layanan BK
17. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program layanan BK?
18. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana BK di sekolah.
100

19. Apakah layanan BK dapat membantu siswa dalam memecahkan


permasalahan yang dialaminya dalam belajar?
20. Seberapa penting layanan BK untuk siswa?
21. Apakah dengan adanya layanan BK prsentase keslitan belajar siswa dapat
berkurang?
22. Apakah layanan BK yang diberikan sudah cukup untuk membantu siswa
dalam menghadapi kesulitan belajar?
23. Apakah ada bentuk kerjasama guru BK dengan orang tua siswa?
24. Siapa yang mengawasi dalam setiap pelakasaan program layanan BK?
25. Harapan untuk BK kedepannya!
101

LAMPIRAN 7

HASIL WAWANCARA GURU BK

Nama :
Jabatan :

Tempat :

Hari / Tanggal :

1. Apa visi dan misi dari BK di SMK 1 Nusantara


2. Bagaimana struktur organisasi BK
3. Bagaimana perencanaan BK
4. Adakah pedoman pelaksanaan program BK di sekolah?
5. Apakah BK mempunyai jam khusus di setiap kelas?
6. Bagaimana kesan guru BK terhadap hasil belajar siswa?
7. Apa saja permasalahan yang sering dialami siswa dalam belajarnya
8. Cara mendeteksi siswa yang mempunyai permasalahan dalam belajar.
9. Penanganan pertama yang diberikan guru BK terhadap siswa yang kesulitan
dalam belajar
10. Layanan apa saja yang diberikan guru terhadap siswa?
11. Apakah program layanan yang diberikan kepada siswa sudahs esuia dengan
kebutuhan siswa?
12. Bagaimana pelaksanaan layanan BK di sekolah?
13. Cara untuk menentukan layanan apa yang akan diberikan kepada siswa
dalam kesulitan belajar
14. Bagaimana bentuk pelakksanaan bimbingan belajar atau akademik terhadap
isswa?
15. Kapan saja waktu untuk melaksanakan layanan BK
16. Kendala apa saja yang ditemui saat melaksanakan layanan BK
17. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program layanan BK?
18. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana BK di sekolah.
102

19. Apakah layanan BK dapat membantu siswa dalam memecahkan


permasalahan yang dialaminya dalam belajar?
20. Seberapa penting layanan BK untuk siswa?
21. Apakah dengan adanya layanan BK prsentase keslitan belajar siswa dapat
berkurang?
22. Apakah layanan BK yang diberikan sudah cukup untuk membantu siswa
dalam menghadapi kesulitan belajar?
23. Apakah ada bentuk kerjasama guru BK dengan orang tua siswa?
24. Siapa yang mengawasi dalam setiap pelakasaan program layanan BK?
25. Harapan untuk BK kedepannya!
103

LAMPIRAN 8

Pedoman Wawancara Siswa

Nama :
Kelas :

Tempat :

Hari / Tanggal :

1. Apa pendapat ... saat pertamakali mendengar tentang BK?


2. Seberapa penting BK itu bagi siswa di sekolah?
3. Menurut siswa, apa yang terjadi jika tidak ada BK di sekolah?
4. Apakah BK hanya untuk siswa yang bermasalah?
5. Apa saja kesulitan dalam belajar yang sering dialami siswa?
6. Apa saja factor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar?
7. Layanan apa saja yang diberikan BK kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar?
8. Bagaimana pelayanan BK yang diberikan?
9. Apakah sarana dan prasarana BK di sekolah sudah lengkap?
10. Apa saja manfaat BK yang sudah dirasakan?
11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
12. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
13. Apakah BK bisamembuat siswa lebih madiri?
14. Apakah BK bisa membuat siswa menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
15. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
16. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
17. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
18. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
104

LAMPIRAN 9

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama : Kamiliya Salsabila


Kelas : X Akutansi
Tempat : SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan

1. Apa pendapat ... saat pertamakali mendengar tentang BK?


Jawab: Senang, karena banyak murid yang membutuhkan bimbingan
konseling di zaman sekarang
2. Seberapa penting BK itu bagi siswa di sekolah?
Jawab: BK sangat penting untuk siswa karena bisa berkonsultasi dengan
guru tentang kegelisahan yang dirasakan, atau masalah yang dialami.
3. Menurut siswa, apa yang terjadi jika tidak ada BK di sekolah?
Jawab: Akan banyak siswa yang tidak bisa mengatur dirinya dan
perasaannya.
4. Apakah BK hanya untuk siswa yang bermasalah?
Jawab: Tidak hanya untuk siswa yang bermasalah saja, namun berlaku
untuk semua siswa yang ingin melakukan konsultasi terkait hal appaun
dengan guru bk.
5. Apa saja kesulitan dalam belajar yang sering dialami siswa?
Jawab: sulit memahami pelajaran karena guru yang mengajarkan.
6. Apa saja factor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar?
Jawab: Posisi duduk dan strategi belajar yang tidak tepat, membuat saya
tidak semangat dalam belajar.
7. Layanan apa saja yang diberikan BK kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar?
Jawab: Memberi ruang kepada siswa untuk bercerita dan terbuka kepada
guru bk agar siswa merasa lebih nyaman kedepannya.
8. Bagaimana pelayanan BK yang diberikan?
105

Jawab: sangat bagus dan baik, dan membantu saya dalam menyelesaikan
masalah belajar saya.
9. Apakah sarana dan prasarana BK di sekolah sudah lengkap?
Jawab: sarana prasarana yang ada belum lengkap, namun mencukupi untuk
melakukan kegiatan bimbingan.
10. Apa saja manfaat BK yang sudah dirasakan?
Jawab: Semangat belajar tumbuh, tidak malu lagi di kelas dan merasa
nyaman saat belajar.
11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
Jawab: sangat membantu, apalgi ada bimbingan belajar membuat murid
menjadi lebih happy.
12. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
Jawab: Sangat bisa, karena guru bk membantu siswa dalam menggali
potensi dan memanfaatkan bakat minat yang ada.
13. Apakah BK bisamembuat siswa lebih mandiri?
Jawab: sungguh sangat bisa, karena bk memberi layanan agar kita menjadi
jiwa yang independent.
14. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
Jawab: sangat berpengaruh, karena siswa bisa terbuka dengan masalah
belajar yang ada.
15. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
Jawab: ada di hari rabu, tapi cuma sebentar.
16. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
Jawab: membawa kesan yang gembira
17. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
Jawab: supaya lebih menjaga omongan dan sikap terhadap murid.
106

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Pikalita Virgiani

Kelas :X

Tempat : SMK Nusantara

1. Apa pendapat ... saat pertamakali mendengar tentang BK?


Jawab: sennag, karena banyak murid yang butuh dengan bk.
2. Seberapa penting BK itu bagi siswa di sekolah?
Jawab: sangat penting untuk siswa yang butuh pengetahuan yang lebih
banyak, das siswa yang ingin melatih mental.
3. Menurut siswa, apa yang terjadi jika tidak ada BK di sekolah?
Jawab: akan banyak siswa yang tidak bisa mengatur kondisi dan tidak kenal
potensinya.
4. Apakah BK hanya untuk siswa yang bermasalah?
Jawab: tidak selalu, banyak juga siswa yang bercerita tentang keluh
kesahnya.
5. Apa saja kesulitan dalam belajar yang sering dialami siswa?
Jawab: sulitb untuk memahmi pelajaran yang disampaikan.
6. Apa saja factor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar?
Jawab: Teknik belajarnya kurang cocok dengan saya, karena hanya sering
mencatat dan merangkum.
7. Layanan apa saja yang diberikan BK kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar?
Jawab: memberi nasehat dan motivasi kepada siswa
8. Bagaimana pelayanan BK yang diberikan?
Jawab: baik
9. Apakah sarana dan prasarana BK di sekolah sudah lengkap?
Jawab: sudah banyak sarana prasarananya.

10. Apa saja manfaat BK yang sudah dirasakan?


107

Jawab: biar lebih semnagat lagi belajar dan siswa lebih terbuka terhadap
masalahnya.
11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
Jawab: sangat membantu sisiwa bagin yang punya masalah belajar.
12. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
Jawab: bisa, banyak siswa yang mempunyai bakat terpendam, setelah
konsultasi menjadi lebih PD untuk mengembangkannya.
13. Apakah BK bisamembuat siswa lebih madiri?
Jawab: bisa, banyak siswa yang jadi lebih mandiri dalam melakukan hal
appaun.
14. Apakah BK bisa membuat siswa menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
Jawab: bisa karena dengan bercerita di guru bk, membuat kita mendapatkan
solusi dari guru dan jadi termotivasi.
15. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
Jawab: sangat berpengaruh.
16. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
Jawab: ada, namun hanya sebentar dan di jam terakhir pula.
17. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
Jawab: banyak bercerita tentang menjadi siswa yang berpotensi,
mengajarkan tata krama dan Kesehatan siswa.
18. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
Jawab: lebih memperhatikan siswa, dan lebih mengajarkan siswa banyak
sopan santun.
108

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Dheliya Husna Taulany

Kelas :X

Tempat : SMK Nusantara

1. Apa pendapat ... saat pertamakali mendengar tentang BK?


Jawab: senang, karena banyak murid yang ingin bercerita. Kalua cerita ke
teman susah karena sulit untuk dipercaya. Kalua cerita ke bk dapat
dipercaya.
2. Seberapa penting BK itu bagi siswa di sekolah?
Jawab: sangat penting, supaya murid bisa bercerita tentang keadaan yang
dialaminya sekrang.
3. Menurut siswa, apa yang terjadi jika tidak ada BK di sekolah?
Jawab: siswa menjadi bingung, karena tidak ada tempat yang bisa untuk
terbuka.
4. Apakah BK hanya untuk siswa yang bermasalah?
Jawab: tidak juga, saya ke ruangan bk tidak karena bermasalah. Tapi karena
ingin meminta pendapat tentang sesuatu.
5. Apa saja kesulitan dalam belajar yang sering dialami siswa?
Jawab: cara belajar tidak efektif
6. Layanan apa saja yang diberikan BK kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar?
Jawab: memberi nasehat
7. Bagaimana pelayanan BK yang diberikan?
Jawab: baik dan mudah dicerna.
8. Apakah sarana dan prasarana BK di sekolah sudah lengkap?
Jawab: sudah
9. Apa saja manfaat BK yang sudah dirasakan?
Jawab: bisa melepaskan beberapa masalah.
10. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
109

Jawab: bisa, karena nasehat bisa memotivasi kita.


11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
Jawab: bisa
12. Apakah BK bisamembuat siswa lebih madiri?
Jawab: belum, tetapi tergantung orangnya.
13. Apakah BK bisa membuat siswa menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
Jawab: belum bisa
14. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
Jawab: bisa
15. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
Jawab: ada, tapi tidak cukup.
16. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
Jawab:
17. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
Jawab: lebih memperhatikan muridnya dan lebih mengayomi lagi
kedepannya.
110

LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI

No Dokumen Status

Ada Tidak ada

Profil Sekolah

1 a. Sejarah singkat sekolah


b. Visi dan misi sekolah
c. Struktur organisasi sekolah
d. Tata tertib sekolah
e. Daftar prestasi siswa
f. Program sekolah
g. Kalender kegiatan sekolah
h. Dokumen anggaran biaya
i. Inventaris sarana dan
prasarana sekolah

2 Profil BK

a. Visi dan misi BK


b. Tujuan BK
c. Struktur organisasi BK

3 Panduan pelaksanaan BK
111

4 Rekap masalah siswa

5 Data Siswa

6 Rekap prestasi siwa

7 Program layanan BK

8 Pedoman layanan BK

9 Landasan Yuridis BK

10 Daftar kunjungan BK

11 Pendanaan BK

12 Dokumen sarana dan prasarana BK

13 Pelaksanaan layanan BK

a. Layanan individu
b. Layanan kelompok
c. Bimbingan belajar
d. Bimbingan karir
14 Inventaris sarana dan prasarana
BK
112

LAMPIRAN 11
OBSERVASI

No Aspek Indikator Pelaksanaan

Sesuai Tidak
Sesuai

1 Keadaan a. Keadaan lingkungan


lingkungan fisik sekolah
Sekolah b. Keadaan lingkungan
sosial sekolah
c. Aktifitas pembelajaran
di sekolah
d. Kelengkapan sarana
dan prasarana
disekolah

Program a. Pelaksanaan Program


BK layanan BK
1) Bimbingan pribadi
2) Bimbingan
kelompok
3) Bimbingan belajar
(akademik)
4) Bimbingan karir
b. Keadaan sarana dan
prasarana BK
c. Pengawasaan
pelaksanaan layanan
BK
113

d. Pelaksanaan layanan
BK sesuai dengan
kebutuhan dan
tujuan yang ingin
dicapai
e. Memberikan tindak
lanjut terhadap
layanan BK kepada
siswa
114

LAMPIRAN 12

VISI DAN MISI SEKOLAH


115

LAMPIRAN 13

MEKANISME PELAYANAN BK
116

LAMPIRAN 12

MEKANISME KERJA BK
117

LAMPIRAN 13

MEKANISME PENANGANAN BK
118

LAMPIRAN 14

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Pelaksanaan Bimbingan Klasikal


119

Pelaksanaan Layanan Pribadi

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran


120

Wawancara dengan Siswa

Wawancara dengan Siswa


121

Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah


122

Ruang Bimbingan Konseling

Ruang Guru Bimbingan Konseling

-
123

Anda mungkin juga menyukai