SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Putri Azizah
11170182000036
Skripsi
Oleh:
Putri Azizah
11170182000036
Dibawah Bimbingan,
Dosen Pembimbing,
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
ii
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul “Peran
Layanan Bimbimgan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMK
Nusantara 1 Tangerang Selatan”, yang disusun oleh Putri Azizah, NIM
11170182000036, Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji
kebenarannya oleh dosen Pembimbing skripsi pada tanggal 03 Februari 2023.
Pembimbing
Pembimbing I
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
This research aims to find out the types of problems that hinder students in learning
and to describe the role of guidance and counseling services in overcoming student
learning difficulties at SMK Nusantara 1 in South Tangerang. This research uses a
qualitative approach with descriptive methods. Data sources taken by means of
purposeful sampling and snowball sampling. Data collection was carried out
through interviews and documentation studies. Data analysis was carried out using
data reduction techniques, data presentation, and the drawing of conclusions. As for
checking the validity of the data by using data triangulation techniques. The results
of research conducted at SMK Nusantara 1 in South Tangerang show that the role
of counseling services in overcoming learning difficulties is to implement several
counseling service programs, namely personal guidance, study guidance, social
guidance, and career guidance. Based on the research above, it was found several
problems that hindered students in learning, including a) problems with attendance;
some students had problems because they often skipped; this caused their learning
activities to be ineffective; b) problems caused by occur at home, such as a lack of
attention from parents and a broken home; c) wrong in choosing majors at school;
d) economic problems; e) juvenile delinquency problems such as fighting and
bullying, and A do not recognize their potential.
v
KATA PENGANTAR
vi
masukan, dan arahan, serta saran dalam proses menyelesaikan skripsi
ini.
5. Dosen-dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Yang senantiasa selalu memberikan ilmu-ilmunya
kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan.
6. Kepada adik- adik saya Laras, Rafi dan Zaki yang senantiasa selalu
memberikan motivasi dan semangat untuk penulis selama dalam proses
mengerjakan skripsi ini. Semoga senantiasa sehat dan dalam lindungan
yang maha kuasa.
7. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan di jurusan Manajemen
Pendidikan, terimakasih atas kebersamaannya selama dibangku
perkuliahan. Semoga kita semua sukses dunia dan akhirat.
8. Untuk teman-teman di KMM (keluarga mahasiswa minang) Ciputat,
yang selalu menjadi wadah bagi penulis untuk berorganisasi dan belajar,
serta mendukung penulis selama menjalani perkuliahan ini.
9. Izzi Fikri, sebagai teman baik penulis yang selalu mensupport penulis
dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam perkuliahan maupun
kegiatan positif lainnya.
10. Buat teman saya Jihat dan Embri, yang membantu penulis, dan
mensupport penulis semasa penyelesaian tugas akhir ini.
11. Kak Fiona dan Wahyu Alfariz, sebagai teman baik penulis yang selalu
mensupport penulis dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam
perkuliahan maupun kegiatan positif lainnya.
Putri Azizah
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
B. Jenis Penelitian ......................................................................... 31
C. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 40
F. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 42
A. Gambaran Umum SMK Nusantara Tangerang Selatan............ 42
1.Profil Sekolah SMK Nusantara Tangerang Selatan .............. 42
2.Visi dan Misi SMK Nusantara Tangerang Selatan................ 43
3.Struktur Organisasi SMK Nusantara Tangerang Selatan ...... 44
4.Tenaga Pendidik dan kependidikan SMK Nusantara Tangerang
Selatan………………………………………………………...46
5.Data Peserta Didik SMK Nusantara Tangerang Selatan ....... 51
6.Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Tangerang Selatan ... 54
B. Gambaran Umum Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan ........................................................................... 55
1.Visi dan Misi Bimbingan Konseling ..................................... 55
2.Dasar Hukum Layanan Bimbingan Konseling ...................... 56
3.Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan. ................................................................... 57
4.Tujuan Layanan Bimbingan Konseling ................................. 58
5.Struktur Organisasi ................................................................ 59
6.Guru Bimbingan Konseling ................................................... 59
7.Siswa...................................................................................... 61
8.Sarana dan Prasarana ............................................................. 62
9.Pendanaan .............................................................................. 63
C. Deskripsi Data .......................................................................... 63
1.Perencanaan Bimbingan Konseling ....................................... 63
2.Pelaksanaan Bimbingan Konseling ....................................... 65
ix
3.Evaluasi dan Tindak Lanjut ................................................... 79
BAB V PENUTUP........................................................................................... 82
A. Kesimpulan ............................................................................... 82
B. Saran ......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRANLAMPIRAN I ....................................................... 87
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara aktif, agar peserta didik
dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecedasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional pasal 1). Pendidikan mempunyai
tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara membentuk
manusia menjadi manusia yang utuh dan mandiri, oleh karena itu pendidikan
harus bisa membantu peserta didik dalam menggapai itu semua.
Sangat penting bagi setiap orang untuk menempuh suatu pendidikan,
karena dengan pendidikan kita akan banyak mengetahui ilmu-ilmu
pengetahuan dan wawasan yang luas, yang mana ilmu dan wawasan tersebut
dapat membantu manusia dalam menghadapi dan menjalani kehidupannya.
Ilmu dan wawasan dapat kita ketahui dari mana saja, namun akan lebih
sempurna lagi jika kita mengikuti pendidikan tersebut disebuah lembaga
pendidikan formal (sekolah), yang mana sekolah tentunya mempunyai
standar-standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh peseta didik
dalam belajar. Sekolah mempunyai tujuan pembelajaran yang maksimal yang
harus dicapai oleh setiap peserta didik. Namun untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal tidaklah mudah, tentunya peserta didik terlebih
dahulu harus mengikuti proses belajar dengan baik dan terarah.
Belajar menurut R. Gagne (1989) merupakan suatu perubahan perilaku
yang dialami oleh individu yang diakibatkan oleh pengalaman, dan belajar
dimaknai sebagai sutu proses untuk mendapatkan berbagai motivasi baik
dalam ilmu pengetahuan, keterampilan maupun kebiasaan dan tingkah laku
1
2
pada sorang individu.1 Belajar merupakan suatu proses yang akan membawa
seorang individu kearah yang lebih baik lagi. Dengan belajar peserta didik
akan banyak mengalami perubahan dalam dirinya, baik itu perubahan dalam
tingkah laku, ilmu pengetahuan serta membuat seorang individu dapat
menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Untuk mencapai
hasil belajar yang optimal, peserta didik akan dibimbing, dididik dan
diarahakan oleh seorang guru di sekolahnya. Guru merupakan seorang yang
akan mengajarkan banyak hal kepada peserta didiknya sesuai dengan bidang
keahliannya. Tidak hanya mengajar, guru juga merupakan seorang pendidik,
yang mana nantinya seorang guru akan mendidik siswanya menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, serta guru juga harus memperhatikan kepribadian siswa,
terutama semangat atau motivasi siswanya dalam peoses belajar.
Dalam proses belajar di sekolah, tentunya peserta didik dihadapkan
dengan masalah-masalah yang dapat menghambat proses belajarnya, dengan
adanya hambatan yang demikian ketercapaian terhadap tujuan belajar siswa
tidak akan tercapai secara optimal. Diantara masalah-masalah yang di alami
oleh peserta didik adalah masalah yang timbul dari dalam diri peserta didik
itu sendiri, seperti kurangnya semangat siswa dalam mengikuti proses belajar
di sekolah, kurang termotivasinya peserta didik dalam mengikuti proses
belajar serta peserta didik tidak bisa mengenali potensi yang dimilikinya
sehingga membuat peserta didik tersebut bingung akan mengarahkan
kemampuannya dibidang apa dalam belajarnya serta sulitnya siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru-guru di sekolah. Selain
itu masalah- masalah siswa dalam belajar ini juga timbul dari keadaan
lingkungan sekitar, seperti yang pertama pada lingkungan keluarga,
terkadang orang tua mengabaikan cara belajar anak di rumahnya, orang tua
tidak terlalu memperhatikan potensi yang dimiliki seorang anak. Dalam
keluarga orang tua merupakan pendidikan dan guru pertama bagi seorang
anak, maka dari itu orang tua harus memperhatikan dan mendidik potensi
1
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenamedia
Group, 2016)., h. 1.
3
yang dimiliki oleh anak tersebut. Yang kedua lingkungan sekolah, seringkali
kesulitan belajar yang dialami peserta didik disebabkan oleh lingkungan
sekolah itu sendiri, seperti terbatasnya sarana dan prasarana yang ada
disekolah, fasilitas yang ada disekolah sangat lah penting, karna itu
merupakan salah satu penunjang dalam ketercapaian tujuan belajar.
Masalah belajar yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan
masalah yang penting yang harus mendapatkan perhatian yang lebih dari
pendidik maupun sekolah. Karena hambatan-hambatan yang dialami peserta
didik tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik dalam
keberlangsungan belajar siswa. Dari banyaknya masalah yang menjadi
hambatan bagi siswa dalam belajarnya, tidak semua dari masalah tersebut
dapat diselesaikan oleh siswa itu sendiri, dengan demikian untuk
menyelesaikan hambatan dan masalah belajar siswa ini perlunya pihak
sekolah untuk memberikan penanganan khusus terhadap siswa yang
mengalami hambatan belajar. Penanganan khusus ini dapat berupa sebuah
bimbingan yang diberikan tenga pendidik kepada siswa dalam menyelesaikan
permasalahannya. Bimbingan yang dimaksud adalah sebuah bimbingan
konseling dari tenaga pendidik terhadap siswa yang mengalami hambatan
belajar yang menganggu ketercapaian tujuan belajarnya.
Demi keberlangsungan proses belajar yang baik dan sesuai dengan apa
yang diinginkan, sangat diperlukan peran layanan bimbingan Konseling yang
efektif terhadap peserta didik. Dan bimbingan konseling pada sebuah
lembaga pendidikan akan dapat membantu siswa agar bisa mengikuti proses
belajar sesuai dengan kententuan yang seharusnya. Pada setiap lembaga
pendidikan Formal (sekolah) sangat diharuskan untuk mempunyai layanan
Bimbingan Konseling beserta guru BK yang mempunyai kompetensi dalam
bidang tersebut, hal ini dikarenakan layanan bimbingan konseling ini sangat
dibutuhkan demi keberlangsungan ketercapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan.
Pada dasarnya Bimbingan Konseling bukanlah hal yang harus ditakuti
oleh peserta didik, layanan bimbingan konseling inilah yang dapat
4
membimbing peserta didik kearah yang lebih baik lagi dalam proses belajar,
dan dengan adanya Guru BK disebuah sekolah, ini akan dapat membantu
guru-guru lain untuk dapat mensejahterakan sekolah atau membawa prestasi
sekolah kearah yang lebih baik lagi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
beberapa ahli tentang apa itu bimbingan konseling, antara lain:
Menurut Tohirin bimbingan adalah “bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu yang dibimbing untuk mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi, dan pemberian
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma
yang berlaku”.2 Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan oleh
sesseorang yang sudah ahli kepada orang lain, yang bertujuan agar individu
yang diverikan bantuan tersebut dapat memahami diri sendiri dan
lingkungannya serta ia dapat mengatasi permasalahan yang sedang di alami.
Menurut Suherman (2009:15), “Konseling merupakan hubungan yang
bersifat membantu agar konseli dapat tumbuh ke arah yang dipilihnya, juga
agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya”.3 Layanan
bimbingan dan konseling merupakan pemberian bantuan oleh seorangan
konselor kepada individu lain (konseli) agar ia dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ada dan ia dapat mengenali dirinya serta dapat
memecahkan permasalahan yang dialami oleh dirinya sendiri secara optimal.
Layanan bimbingan konseling merupakan salah satu unsur yang dapat
menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Dengan demikian
bimbingan konseling disekolah harus dilaksanakan dengan semaksimal
mungkin dan dengan bimbingan yang bermutu, agar dengan adanya
bimbingan konseling maka akan dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan dirinya kearah yang lebih terarah lagi. Bimbingan yang baik
adalah bimbingan yang memberikan arahan kepada peserta didiknya atau
mengarahkan peserta didik dengan cara-cara tertentu, dan mampu
2
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Dan Madrasah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).,
h. 20.
3
Ahmad Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Teori Dan Aplikasinya
(Jakarta: Prenamedia Group, 2018)., h. 16.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
1. Adanya siswa yang menghadapi masalah dalam belajar.
2. Masih banyak siswa yang motivasi belajarnya rendah.
3. Adanya siswa yang tidak memahami dan mengenali potensi dirinya
sendiri.
4. Adanya peserta didik yang tidak bisa menyelesaikan masalah yang di
alaminya yang dapat menghambat proses belajar.
5. Belum efektifnya Peran dan tindak lanjut bimbingan konseling terhadap
peserta didik yang mempunyai masalah.
6. Masih adanya anggapan siswa bahwa layanan BK hanya untuk siswa
yang bermasalah saja atau melanggar aturan sekolah.
7. Jam khusus mata pelajaran yang diberikan sekolah masih sedikit.
7
C. Pembatasan Masalah
Dalam permasalahan-permasalahan yang tercantum pada identifikasi
masalah, penulis melihat perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dilakukan
agar permasalahan tidak menimbulkan kesenjangan, maka dalam penelitian
ini difokuskan pada masalah “Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam
Mengatasi Kesulitam Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirimuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi
Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan.
2. Bagaimana bentuk-bentuk masalah yang menjadi hambatan belajar
bagi peserta didik di sekolah SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam
mengatasi Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1 Tangerang
Selatan.
2. Untuk menelaah apa saja bentuk-bentuk permasalahan yang menjadi
penghambat peserta didik dalam belajar di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis.
8
4
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Konsep, Teori dan Aplikasinya),
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), h. 2
5
Ibid., h. 2
9
10
6
Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010)., h. 14.
7
Mochamad Nuraslim, Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta:
Erlangga, 2015)., h. 18.
8
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada, 2007), Edisi I, h. 25
9
Ahmad Susanto, Op. Cit., h. 6
10
Anas Salahudin, Op. Cit., h. 15
11
11
Tohirin, Op.Cit., h. 39
12
b. Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan norma
agama).12 pada fungsi ini, konselor harus bisa mengarahkan dan
memberikan pemahaman kepada klien agar ia dapat mengenali
potensi yang dimilikinya serta bisa memahami keadaan lingkungan
sekitarnya.
c. Perbaikan
Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan konseling untuk
membantu konseli sehingga memperbaiki kekeliruan berfikir,
berperasaan serta bertindak (berkehendak).13 Melalui fungsi
perbaikan ini, konselor membantu peseta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, sehingga peserta
didik tidak keliru dalam berfikir, bertindak maupun bersikap, dan
peserta didik dapat mencegah agar masalah yang dialaminya tidak
akan terjadi lagi dilain waktu.
d. Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah fungsi bimbingan konseling untuk
menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah menjadi baik jangan
sampai rusak kembali.14 Fungsi pemeliharaan ini bertujuan agar
peserta didik dapat terus mempertahankan kondisi dirinya agar tetap
stabil dan tidak terpuruk lagi, sehingga ia dapat menjalankan
aktifitasnya seperti semula tanpa ada baying-bayang masalah yang
pernah dialaminya, dan peserta didik juga harus bisa
mengembangkan dirinya kearah yang lebih baik lagi.
12
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 11
13
Ibid., h. 12
14
Mochamad Nuraslim, Op.Cit., h. 23
13
e. Pengembangan
Fungsi pengembangan yaitu konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfalisitasi
perkembangan siswa.15 Melalui fungsi pengembangan ini
diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi, bakat dan
minat yang dimilikinya.
f. Adaptasi
Yaitu fungsi yang membantu para pelaksana pendidikakn,
kepala sekolah/madrasah dan staf, konselor dan guru untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik.16
dengan fungsi ini, sekolah dapat menyediakan program-program
pendidikan yang sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat peserta
didik.
15
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, 1st ed.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012)., h. 16.
16
Amin Budiman dan Setiawati, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Diva Press, 2015)., h.
19.
14
17
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 8
18
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Op.Cit., h. 14
15
19
Akhmad Muhaimin Azzei, Bimbingan & Konseling Di Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2014)., h. 17.
16
20
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 13
21
Tohirin, Op.Cit., h. 127
17
22
Mochamad Nuraslim, Op.Cit., h. 28
23
Ibid., h. 28
18
24
Prayitno dan Erman Amti, Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009)., h. 255.
25
Ibid., h. 259
19
26
Tohirin, op.cit., h. 153
27
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Op.Cit., h. 21
20
28
Tohirin, Op.Cit., h. 163
29
Ibid., h. 170
30
Ibid., h. 179
31
Achmad Juantika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012), h. 36
21
32
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar., h. 1.
33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 27
34
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 1.
35
Ibid., h.1
22
serta merta karena adanya proses hasil belajar namun dapat disebabkan
oleh proses alamiah atau keadaan pada diri seseorang.36
Menurut suprihatiningrum (2013) belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan individu secara dasar untuk memperoleh
perubahan tingkah laku tertentu, baik yang bisa diamati secara langsung
sebagai pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar
merupakan suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan ingkungan dan menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai dan sikap.37
Dari beberapa pengertian mengenai belajar di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang
menimbulkan perubahan pada seorang individu yang tadinya tidak tahu
apa-apa menjadi tahu. Belajar juga merupakan proses perubahan tingkah
laku pada seseorang yang sifatnya permanen atau menetap pada individu
tersebut yang melibatkan proses kognitif.
Perilaku belajar merupakan perilaku yang kompleks, karena
banyak unsure yang terlibat di dalamnya, diantara unsure-unsur belajar
antara lain, Tujuan, pola respons dan kemampuan yang dimiliki, situasi
belajar dan penafsiran terhadap situasi.38
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah, terdapat sisiwa
yang dapat mengikutinya dengan baik dan ada juga siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajarnya. Setiap peserta didik mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda, dan setiap peserta didik mempunyai
masalah masing-masing dalam kegitan belajar di sekolah. Masalah atau
kesulitan yang dialami peserta didik mempunyai tingkat kesulitan yang
berbeda pula, untuk itu perlulah kita mengetahui apa itu kesulitan belajar
siswa.
36
Siti Urbayatun, Kesulitan Belajar & Gangguan Psikologis Ringan Pada Anak
(Implementasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar,) (Yogyakarta: K-Media, 2019), h. 5.
37
Husamah, Belajar & Pembelajaran, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2018), h. 5.
38
Moh Suhardi, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 14.
23
39
Siti Urbayatun, Kesulitan Belajar & Gangguan Psikologis Ringan Pada Anak
(Implementasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar), (Yogyakarta: K-Media, 2019), h. 6.
40
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dengan Pendekatan Kognitif, “Nuraeni, Syahna
Apriani Syihabuddin,” Belaindika 1 (2020), https://belaindika.nusaputra.ac.id/article/view/24/14.
41
Husamah, Belajar & Pembelajaran, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2018), h. 236.
42
Abu Hamadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 77.
24
43
Abu Hamadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 77.
44
Hasmira, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Peserta Didik Tunarungu Kelas
Dasar III Di SLB YPAC Makassar”, (Universitas Negeri Makassar, 2016), h. 12.
25
45
Myrna Apriyani Lestari, Bimbingan Konseling Di SD (Mendampingi Siswa Meraih
Mimpi), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 46-47.
46
Myrna Apriyani Lestari, Op.Cit., h. 49
47
Ibid.,
26
48
Ibid., h. 50
49
Ibid.,
27
50
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), h. 246-247.
51
Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori – Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011)., h. 145-146.
28
52
Resti Riyanti, Skripsi: “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII MTS Masyariqul Anwar Bandar Lampung tahun ajaran
2018/2019”, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2019), h. i
29
D. Kerangka Berfikir
Kesulitan dalam belajar banyak dirasakan oleh setiap peserta didik.
tidak semua peserta didik dapat mengikuti proses belajar dengan baik dan
optimal. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan atau masalah-masalah
yang menyebabkan siswa tidak focus dalam belajarnya. Oleh sebab itu,
layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Sesuai dengan fingsinya,
layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan yang dialaminya, baik itu di dalam
maupun luar sekolah. Pelayanan yang diberikan bimbingan konseling juga
harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut.
Dalam implementasinya, layanan bimbingan konseling harus
dilaksanakan secara optimal agar tujuan dalam membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahannya dapat tercapai dengan semestinya.
53
Nurhayati, Skripsi: “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kesulitan
Belajar Siswa di MTS Negri 3 Helvetia Medan”, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2018), h. i.
54
Nurwahidah, “Peran Guru Bimbingan Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik
MTS Didi Kulo Kabupaten Sudrap”, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2016), h. i
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1 Observasi Pendahuluan
5 Dokumentasi
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis deskriptif yaitu menggambarkan, memaparkan dan
mengungkapkan hasil penelitian mengenai Peranan Layanan Bimbingan
Konseling dalam Mengatasi Hambatan Belajar Siswa di SMK Nusantara 1
Tangerang Selatan. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui
suatu survey angket, wawancara, atau observasi. Akan tetapi dalam
32
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2017)., h. 293
33
1. Wawancara
Wawancara yaitu cara salah satu teknik pengumpulan data
yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Cara melakukan
teknik ini adalah dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan,
menengarkan mencatat. Wawancara dilakukan pada subjek
penelitian. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang
diterapkan sekolah terhadap peserta didik dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan atau hambatan dalam belajarnya.
Secara garis besar terdapat 2 macam pedoman wawancara,
yaitu: wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya
memuat garus besar yang ditanyakan. Dan wawancara terstruktur,
yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai Check-list.56
Pada penelitian ini penulis melakukan menggunakan
pedoman wawancara terstrukutur, dengan mewawancarai kepala
sekolah, bidang kemahasiswaan guru BK serta perwakilan dari
siswa-siswa. Dalam melakukan wawancara peneliti telah
menyiapkan intrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis.
Table 3.2 Pedoman Wawancara
No Sumber Data Indikator
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013)., h. 270
34
2. Observasi
Nasution menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi.”57
Kegiatan Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data-
data yang asli dan lengkap yang mendukung hasil penelitian,
Dengan itu fokus observasi peneliti tertuju pada pelaksanaan
layanan bimbingan konseling yang diterapkan di SMK Nusantara 1
57
Ibid., h. 226
35
Sesuai Tidak
Sesuai
c. Pengawasaan
pelaksanaan
layanan BK
d. Pelaksanaan
layanan BK sesuai
dengan kebutuhan
dan tujuan yang
ingin dicapai
e. Memberikan tindak
lanjut terhadap
layanan BK kepada
siswa
3. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan dengan peneliti mengambil data
penting melalui dokumen dokmen yang ada dan berkaitan dengan
pelayanan bimbingan Konseling. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan sejumlah data lapangan yang benar-benar valid berupa
dokumen-dokumen resmi yang dimiliki sekolah untuk dijadikan
sebagai data penguat dan bukti otentik dilapangan terkait dengan
objek yang menjadi fokus kajian dalam penelitian. Untuk
dokumentasi peneliti menggunakan daftar (Checklist) seperti berikut
ini:
Tabel 3.4 Pedoman Studi Dokumentasi
Status
No Dokumen
Ada Tidak ada
Profil Sekolah
2 Profil BK
3 Panduan pelaksanaan BK
5 Data Siswa
7 Program layanan BK
8 Pedoman layanan BK
9 Landasan Yuridis BK
38
10 Daftar kunjungan BK
11 Pendanaan BK
13 Pelaksanaan layanan BK
a. Layanan individu
b. Layanan kelompok
c. Bimbingan belajar
d. Bimbingan karir
14 Inventaris sarana dan prasarana
BK
Profil Sekolah
√
1 a. Sejarah singkat sekolah
b. Visi dan misi sekolah √
prasarana sekolah √
39
2 Profil BK
√
a. Visi dan misi BK
b. Tujuan BK √
c. Struktur organisasi BK √
3 Panduan pelaksanaan BK √
5 Data Siswa √
7 Program layanan BK √
8 Pedoman layanan BK √
9 Landasan Yuridis BK √
10 Daftar kunjungan BK √
11 Pendanaan BK √
13 Pelaksanaan layanan BK
40
a. Layanan individu √
b. Layanan kelompok √
c. Bimbingan belajar
√
d. Bimbingan karir
√
58
Sugiyono, Op.Cit., h.247
41
59
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm.407
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta,
2010), hlm.83
61
Ibid
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
62
Dokumentasi, Profil SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2021/2022
43
63
Dokumentasi, Profil SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2021/2022
44
NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Drs. Rasuddin Hb, M.M.
1 L Kepala Sekolah 0818 8699 15
M.Pd.
Ika Kusumastuti, S. Wakil Bidang 0852 1659
2 P
Kom. Kurikulum 2052
Muhammad Saruji, Hb, Wakil Bidang
3 L 0811 8031 970
S.Ag., MM. Kesiswaan
Plt. Ketua
0812 1325
4 Pandji Hardjianto, A.Md. L Program
3966
Perhotelan
Ketua Program 0896 1885
5 Sartoyo Soeman, Se. L
Kuliner 5602
47
Ketua Program
0857 1161
6 Inung Idawati, S.E. P Bisnis Daring &
5906
Pemasaran
Ketua Program
Akuntansi & 0882 1263
7 Nurbaiti, S.Pd. P
Keuangan 2960
Lembaga
Ketua Program
Teknik
Nurdiansyah, S. Kom. Komputer &
8 L 0881 1102 739
MM. Jaringan /
Rekayasa
Perangkat Lunak
Ismowati Lestari, ST. Ketua Program 0878 0966
9 P
M.Pd. Multimedia 1122
0813 8992
10 Arif Wibowo, S.Pd. L Pembina OSIS
1603
0813 9531
11 Ima Maryama, M.Pd. P Pembina ROHIS
0876
Pembina 0877 4128
12 Nurjanah Za, SE., MM. P
Pramuka 3613
Slamet Rudjito, SE., 0813 1402
13 L Guru B. Study
MM. 3668
0858 8819
14 Yusroni, SE. L Guru B. Study
9790
Dra. Kanaah Djamal, 0813 1835
15 P Guru B. Study
SE., MM. 2994
0822 4685
16 Drs. Daeng Sibella L Guru B.Study
4590
NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
0813 8232
17 Rokimah, S.Pd. P Guru B.Study
7716
0813 1519
18 Husnul Umah, S.Pd. P Guru B.Study
3469
H. Joni Bastian, SE., 0812 8923
19 L Guru B.Study
Mm. 7567
0856 9235
20 Marino, SE. L Guru B.Study
0636
48
0812 8110
27 Hanum Ningtyas, M.Pd. P Guru B.Study
0457
0858 8883
31 Dra. Priska Hutapea P Guru B.Study
0063
0812 1367
32 Dra. Hj. Tienelfia Agus P Guru B.Study
6404
0815 1046
33 H. Machfud Arifin, SE. L Guru B.Study
9494
0821 2553
34 Euis Tien Muliawati, SE. p Guru B.Study
4180
NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
0812 8524
36 Prima Risanti, ST., Mm. P Guru B.Study
5807
49
NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Muhammad Irsyadul
53 L Guru B.Study
Anam
0813 1512
54 Fajar Panjiara, SE., MM. P Guru B.Study
9089
50
0896 5650
55 Kamaludin Jumaidi L Guru B.Study
0193
56 H. Prayitno L Guru B.Study
Tiya Sadiyatus Syariefah, 0857 5555
57 P Guru B.Study
S.Ak. 1462
NO. TELP /
NO. NAMA JK JABATAN
HP.
Arie Chandrawati, SE., 0856 9725
70 P Pembukuan
MM. 7261
71 Memey Ayu, S.Ak. P Kasir
0838 9208
72 Fista Setyarsih P Kasir
3377
0858 9509
73 Dinda Nur Anisa P Petugas Klinik
5638
51
0856 9373
80 M.Ridwan L Keamanan K.2
3371
0812 8159
81 Sirajudin L Keamanan K.1
9384
0896 0861
82 Istu Suyono L Keamanan K.1
2990
0812 1028
83 Edi L Keamanan K.1
2706
Sumber: Dokumentasi SMKS Nusantara 1 Tangerang Selatan
JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: Hanum Ningtyas,
1 : X - TKJ 21 0 21 21
M.Pd.
: Nurdiansyah,
2 : X - RPL 19 0 19 19
S.Kom.,MM.
:X-1 : Ismowatie Lestari,
3 25 4 29 56
MM M.Pd.
52
JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: XI - : Husnul
1 30 2 32 32
TKJ Ummah,S.Pd.
: XI - : Husnul
2 9 0 9 9
RPL Ummah,S.Pd.
: XI - 1 : Arif
3 21 3 24
MM Wibowo,S.Pd.
44
: XI - 2 : Prima Risanti,
4 16 4 20
MM ST.,MM.
: Pandji
5 : XI - PH 20 8 28 28
Hardjianto,A.Md.
: XI - 1 : Dra.Priska
6 12 12 24
TB Hutapea
49
: XI - 2 : Febi Yola
7 13 12 25
TB Anjani,S.Pd.
: XI -
8 : Yusroni,SE.,MM. 15 11 26 26
BDP
: XI - 1
9 : Marini, S.Pd. 6 20 26
AKL
52
: XI - 2 : H.Joni Bastian,
10 6 20 26
AKL SE.,MM.
: XI - 1 : Rini Ramdani
11 5 18 23
OTKP Yafas,SE.,MM.
46
: XI - 2 : Drs.M.Saruji
12 5 18 23
OTKP HB,MM.
53
JML /
No. KELAS WALI KELAS L P JML
KOMP
: XII -
1 : Drs.H.Muhlisin 20 0 20 20
TKJ
: XII -
2 : Drs.H.Muhlisin 8 0 8 8
RPL
: XII - 1 : Oki Bagus
3 24 10 34
MM Setiawan,S.Kom.
64
: XII - 2 : Ika
4 22 8 30
MM Kusumastuti,S.Kom.
5 : XII - PH : Drs.Daeng Sibella 22 7 29 29
: XII - 1 :
6 11 17 28
TB Minarni,S.Pd.,MM.
58
: XII - 2 : Kurnia Indah
7 12 18 30
TB Yunita,S.Pd.
: XII - 1
8 : Nurbaiti,S.Pd. 7 14 21
AKL
44
: XII - 2 : Ernita
9 6 17 23
AKL Krisnayanti,SE.
: XII -
10 : Inung Idawati,SE. 24 8 32 32
BDP
: XII - 1 : Ima
11 10 32 42
OTKP Maryama,M.Pd.
: XII- 2 83
12 : Nurjanah ZA,SE. 10 31 41
OTKP
Status
No Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi
Ada Tidak Ada
8 Perpustakaan √ Baik
9 Ruang BK √ Baik
13 Musholla √ Baik
16 Gudang √ Baik
17 Kantin √ Baik
19 AC √ Baik
64
Dokumen Bimbingan Konseling, di lihat pada 29 Oktober 2022
65
Dokumen Bimbingan Konseling
57
66
Hasil Wawancara dengan ibu Filmayenti (Guru BK), pada 29 September 2022
67
Hasil wawancara dengan Ibu Filmayenti (Guru BK), pada 29 September 2022
68
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
69
Hasil wawancara denga Diva (siswa kelas XII) pada 03 Oktober 2023
70
Hasil wawancara denga Pikalita (siswa kelas X) pada 03 Oktober 2023
58
71
Modul Bimbingan Konseling
59
5. Struktur Organisasi
Gambar 4.2 Struktur Bimbingan dan Konseling
72
Hasil wawancara dengan ibu iin dan filmayenti, pada Kamis, 29 September 2022
73
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
74
Hasil observasi kelas X, pada Senin 03 Oktober 2022
61
namun dibantu oleh guru bidang studi dan wali kelasnya. Guru
bimbingan konseling tidak hanya memperhatikan permasalahan siswa
dari segi akademiknya saja, namun juga dalam aspek keagamaannya
atau aspek ibadahnya.
7. Siswa
Setiap siswa mempunyai karaktereistik dan permasalahan yang
berbeda. Namun setiap siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan
konseling. Tidak hanya siswa yang bermasalah dalam belajar saja yang
berhak mendapatkan layanan konseling disekolah, akan tetapi guru
konseling harus memberikan layanan BK ini pada semua siswa secara
merata atau menyeluruh.75 Kamiliya siswa kelas X mengatakan
bahwasanya dia serinmg sekali kesulitan dalam memahami pelajaran
dikarenakan, tidak sesuai dengan cara mengajar guru di kelas, karna
hanya sering merangkum tanpa dijelaskan secara detail pelajarannya.76
Bermacam-macam masalah yang dihadapi oleh siswa, yang membuat
proses belajarnya menjadi bermasalah dan tidak maksimal, diantaranya
masalah absensi, ekonomi, salah mengambil jurusan, jenjang karir,
maupun masalah pribadi lainnya.77
Diva siswa kelas XII menambahkan bahwa dia sering
mengalami kesulitan Ketika tidak bisa memahami maksud dari
penjelasan gur, itu membuatnya tidak bisa mncapai hasil yang baik,
maka dari itu dia menemui guru bk untuk konslutasi terkait
permasalahannya, dan meminta diarahkan dan mencari solusi terkait
masalah tersebut.78 Pikalita juga mengatakan bahwa, tidak semua siswa
bisa terbuka kepada teman-temannya terkait permasalahan yang
dialami, untu itu dia memberanikan diri untuk bercerita kepada guru bk
agar bisa dibantu untuk mengatasi masalahnya, karena dia beraggapan
75
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober.
76
Hasil wawanvara dengan Kamiliya (siswa kelas X) pada Senin 03 Oktober
77
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
78
Hasil wawancara dengan Diva (Siswa kelas XII) pada senin 03 Oktober 2022
62
7 AC 1 Baik Memadai
79
Hasil wawanvara dengan Pikalita (siswa kelas X) pada Senin 03 Oktober
80
Dokumentasi Perencanaan Bimbingan Konseling, dilihat pada 29 Oktober 2022
63
9. Pendanaan
SMK 1 nusantara Tangerang Selatan dalam hal pendanaan untuk
pelaksanaan program layanan bimbingan konseling, tidak mempunyai
anggaran dana khusus dari pihak sekolah. Namun jika pihak BK ingin
melaksanakan sebuah kegiatan atau program yang mmebutuhkan biaya,
bisa mengajukan ke pihak sekolah dengan membuatkan rancanagan
anggaran biayanya (RAB) terlebih dahulu.81
Dari pernyataan diatas menjelaskan bahwa kegiatan BK tidak
mempunyai anggaran khusus yang dianggarkan untuk pelaksanaan
kegiatan konseling selama 1 tahun, dan dapat dikatakan bahwa
pendanaan untuk kegiatan BK sangat terbatas.
C. Deskripsi Data
Setelah melakukan proses wawancara dengan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling serta
murid di SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan terkait layanan
bimbingan konseling, penulis dapat mengolah dan mendespkripsikan
data dan informasi yang didapat dilapangan.
81
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK), pada kamis, 29 September 2022
82
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
64
83
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
84
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
65
85
Hasil wawancara dengan bapak Saruji (Wakil bidang kesiswaan), pada Selasa, 04
Oktober 2022
66
86
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
87
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
88
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
67
89
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
90
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
91
Hasil wawancara dengan Kamiliya siswa kelas X, padan 03 Oktober 2022
68
92
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
93
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
94
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
69
95
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
96
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
70
97
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
98
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
99
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
72
100
Hasil wawancara dengan siswa kelas X pada senin, 03 Oktober 2022
101
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI
73
102
Modul Bimbingan konseling
103
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
104
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
75
105
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
106
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
76
107
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
108
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
109
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
77
110
Hasil wawancara dari ibu Syifa (guru BK) pada senin, 03 Oktober
111
Hasil Wawancara dengan siswa kelas X, pada 03 Oktober 2022
112
Hasil Wawancara dengan siswa kelas XI, pada 03 Oktober 2022
78
113
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
114
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
79
115
Modul Bimbingan Belajar
116 116
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
117
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII
118
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII
80
119
Hasil wawancara dengan ibu Filmayenti (guru BK) pada kamis, 29 September 2022
120
RPL Bimbingan Konseling
121
Hasil wawancara dengan ibu Iin (Koordinator BK) pada kamis, 29 September 2022
81
122
Hasi wawancara dengan Bapak Saruji (Wakil kepala sekolah), pada 29 September 2022
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan rumusan masalah
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Peran layanan bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar
adalah dengan melaksanakan beberapa program layanan bimbingan
konseling, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan
sosial dan bimbingan karir. Program bimbingan konseling ini
direncanakan pada awal tahu pelajaran dengan melibatkan beberapa
pihak di sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
mata pelajaran dan guru bimbingan konseling. Setiap pelaksanaan
bimbingan konseling ini dilakukan dengan beberapa jenis layanan,
seperti layanan klasikal, layanan perseorangan, layanan kelompok,
layanan orientasi, layanan informasi dan layanan penempatan dan
penyaluran.
2. Berdasarkan penelitian diatas ditemukan beberapa masalah yang
menjadi penghambat peserta didik dalam belajar diantaranya:
a. Masalah pada absensi, beberapa siswa mempunyai masalah karena
sering bolos, hal ini menyebabkan tidak efektif kegiatan belajarnya.
b. Masalah yang ditimbulkan akibat permasalahan yang terjadi di
rumah, seperti kurangnya perhatian dari orang tua dan adanya
keluarga yang brokenhome.
c. Salah dalam memilih jurusan disekolah
d. Masalah ekonomi
e. Masalah kenakalan remaja seperti berkelahi dan pembulian
f. Tidak mengenali potensi yang dimiliki
3. Kendala yang ditemukan pada saat melakukan kegiatan bimbingan
konseling, antara lain:
83
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, terdapat
beberapa saran yang penulis sampaikan terkait peran layanan bimbingan
konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMK Nusantara 1
Tangerang selatan, diantaranya:
1. Untuk kepala sekolah
a. Menambahkan jumlah guru bimbingan konseling, agar kegiatan bk
lebih efektif lagi.
b. Menambahkan jam khusus untuk pelaksanaan layananbimbingan
konseling agar dapat lebih lama melakukan bimbingan di kelas.
2. Untuk guru BK
a. Meningkatkan komunkasi yang lebih aktif lagi dengan orang tua
siswa, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan orang tua.
b. Mengoptimalkan Kerjasama dengan wali kelas dan guru mata
pelajaran.
84
85
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
88
LAMPIRAN 1
LEMBAR UJI REFERENSI
BAB I
BAB II
2019),
Siti Urbayatun, Kesulitan
Belajar & Gangguan
Psikologis Ringan Pada Anak
6 (Implementasi Pada Anak Usia 8 9 5
Sekolah Dasar) (Yogyakarta:
K-Media, 2019), h. 5.
7 Pembelajaran (Malang: 9 10 5
Universitas Muhammadiyah,
2018),
Moh Suhardi, Belajar &
8 Pembelajaran (Yogyakarta: 10 10 14
Dosen Pembimbing I
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah
Tempat :
Hari / Tanggal :
LAMPIRAN 5
HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN 6
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari / Tanggal :
LAMPIRAN 7
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari / Tanggal :
LAMPIRAN 8
Nama :
Kelas :
Tempat :
Hari / Tanggal :
LAMPIRAN 9
Jawab: sangat bagus dan baik, dan membantu saya dalam menyelesaikan
masalah belajar saya.
9. Apakah sarana dan prasarana BK di sekolah sudah lengkap?
Jawab: sarana prasarana yang ada belum lengkap, namun mencukupi untuk
melakukan kegiatan bimbingan.
10. Apa saja manfaat BK yang sudah dirasakan?
Jawab: Semangat belajar tumbuh, tidak malu lagi di kelas dan merasa
nyaman saat belajar.
11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
Jawab: sangat membantu, apalgi ada bimbingan belajar membuat murid
menjadi lebih happy.
12. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
Jawab: Sangat bisa, karena guru bk membantu siswa dalam menggali
potensi dan memanfaatkan bakat minat yang ada.
13. Apakah BK bisamembuat siswa lebih mandiri?
Jawab: sungguh sangat bisa, karena bk memberi layanan agar kita menjadi
jiwa yang independent.
14. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
Jawab: sangat berpengaruh, karena siswa bisa terbuka dengan masalah
belajar yang ada.
15. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
Jawab: ada di hari rabu, tapi cuma sebentar.
16. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
Jawab: membawa kesan yang gembira
17. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
Jawab: supaya lebih menjaga omongan dan sikap terhadap murid.
106
Kelas :X
Jawab: biar lebih semnagat lagi belajar dan siswa lebih terbuka terhadap
masalahnya.
11. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar?
Jawab: sangat membantu sisiwa bagin yang punya masalah belajar.
12. Apakah BK bisa membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri serta
bakat dan minat siswa?
Jawab: bisa, banyak siswa yang mempunyai bakat terpendam, setelah
konsultasi menjadi lebih PD untuk mengembangkannya.
13. Apakah BK bisamembuat siswa lebih madiri?
Jawab: bisa, banyak siswa yang jadi lebih mandiri dalam melakukan hal
appaun.
14. Apakah BK bisa membuat siswa menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
Jawab: bisa karena dengan bercerita di guru bk, membuat kita mendapatkan
solusi dari guru dan jadi termotivasi.
15. Apakah BK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa?
Jawab: sangat berpengaruh.
16. Apakah BK mempunyai jam khusus di kelas?
Jawab: ada, namun hanya sebentar dan di jam terakhir pula.
17. Bagaimana kesan siswa terhadap kinerja guru BK di sekolah?
Jawab: banyak bercerita tentang menjadi siswa yang berpotensi,
mengajarkan tata krama dan Kesehatan siswa.
18. Apa pesan siswa untuk BK kedepannya?
Jawab: lebih memperhatikan siswa, dan lebih mengajarkan siswa banyak
sopan santun.
108
Kelas :X
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI
No Dokumen Status
Profil Sekolah
2 Profil BK
3 Panduan pelaksanaan BK
111
5 Data Siswa
7 Program layanan BK
8 Pedoman layanan BK
9 Landasan Yuridis BK
10 Daftar kunjungan BK
11 Pendanaan BK
13 Pelaksanaan layanan BK
a. Layanan individu
b. Layanan kelompok
c. Bimbingan belajar
d. Bimbingan karir
14 Inventaris sarana dan prasarana
BK
112
LAMPIRAN 11
OBSERVASI
Sesuai Tidak
Sesuai
d. Pelaksanaan layanan
BK sesuai dengan
kebutuhan dan
tujuan yang ingin
dicapai
e. Memberikan tindak
lanjut terhadap
layanan BK kepada
siswa
114
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN 13
MEKANISME PELAYANAN BK
116
LAMPIRAN 12
MEKANISME KERJA BK
117
LAMPIRAN 13
MEKANISME PENANGANAN BK
118
LAMPIRAN 14
-
123