Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Idah Maulidah
NIM 1113018200048
Jakarta,0T Apil2017
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pe
Dr.Hasvlm Asv'ari.M.Pd
NIP.196610091993031004
卍̈1)
'株
PenguJl I
PenguJl II ユス
Yudhi Munadi.M.Ag
NIP.197012031998031003
即
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Idah Maulidah
NIM.1113018200048
UJI REFERENSI
Peml-.imbing I Pembilllbing II
Drs.ⅣIu'al‐ ifSrtRIぅ Pd
R/1。 ⊇墜L Nllrdelima Waruwu.M.Pd
NIP。 196507171994031005 NIP。 1967]020200112200]
ABSTRAK
Idah Maulidah, NIM 1113018200048, Hubungan Kemampuan Guru
Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Citra Nusantara
Panongan Kabupaten Tangerang. Skripsi Program Strata 1 (S1) Jurusan
Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
i
ABSTRACT
Idah Maulidah, 1113018200048, The Correlation between Teacher’s
Ability in Managing the Class and Students Motivation in Learning at SMK Citra
Nusantara Panongan Kabupaten Tangerang. Skripsi, Management of Education,
Faculty of Educational and Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
The aim of this study is to describe the correlation between teacher’s ability
in managing the class and students motivation in learning at SMK Citra Nusantara
Panongan Kabupaten Tangerang. The population of this study is all students of SMK
Citra Nusantara Panongan Kabupaten Tangerang, while the sample of this study is
all eleventh grade students of SMK Citra Nusantara who are of 420 students.
Because the population of this study is more than 100, so the sample of this study was
took 15% from the population (63 students). The method used in this study is
quantitative method which is a quasi-experimental study. The main technique of data
collecting in this study is questionnaire while document study as the additional data.
From the result of test correlation by using product moment, it can be obtained that
the correlation is about 0,650%. So, it can be concluded that there is a significant
correlation between teacher’s ability in managing the class and students motivation
in learning. It means that there is a significant correlation between teachers’ ability
in managing the class and students motivation in learning. A small portion of
students’ motivation in learning is affected by having good in managing the class. It
can also be known with teachers’ statues that the small portion is the permanent
teachers in the instution and mostly is teacher honorary. However, that condition
would cause the difficulty for the school side to ask the teacher that they should not
stay whole in the school, it can caused to the difficulty of guiding the students
optimally because the teacher honorary teach in several schools. Determination
coefficient of this study is about 42,25%, it is showed that class management gives the
contribution with the students motivation in learning’s variable which is about
42,25% and the other influenced is from different factor.
Based on the result of this study, it is suggested for the teachers to improve
students’ motivation in learning and for the principal should be more intensive in
giving the motivation and guidance to the teachers in order to improve the class
management and the control toward class management. Without intensive control,
teachers’ performance will be declined.
Keywords: Class Management, Students’ Motivation in Learning
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya penyusunan skripsi ini dengan judul “Hubungan
Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Citra
Nusantara Panongan Kabupaten Tangerang” dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak rintangan yang
dihadapai seperti sulit mencari buku referensi, karena pertolongan Allah dan
berbagai pihak skripsi dapat terselesaikan walaupun jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM, M. Pd dan Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd. Dosen
pembimbing skripsi yang telah membimbing dan meluangkan waktu,
tenaga dan fikiran disela-sela kesibukannya untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah mendidik
dengan ketulusan dan dedikasi yang tinggi selama penulis menjalani
perkuliahan.
5. Susilo SE. Ketua yayasan Gema Nusantara yang telah membimbing dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian.
6. Wati Rahmawati kepala SMK Citra Nusantara Panongan yang telah
mengizinkan dan memfasilitasi penulis untuk melakukan penelitian
disekolah tersebut.
iii
7. Iwan Surwanti, S.Pd Waka Kurikulum SMK Citra Nusantara Panongan
yang senantiasa memberikan informasi dan data sehingga melengkapi
data peneliti.
8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ruslan dan Ibunda Iyoh, yang telah
memberikan cinta, kasih sayang, selalu mendoakan, membimbing dan
memotivasi serta memberikan dukungan moral maupun materiil sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kakak Tercinta, Ahmad Kosasih, Taufik Hidayat, Umi Kulsum, dan
Entih yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
10. Aep Baihaki, yang selalu memberikan semangat dan menemani selama
proses menyelesaikan skripsi.
11. Sahabat kampus (Yayah, Ocha, Sholeha, Ovie, Lail, Ridha, Atik, Getsi,
Anggi, Nisa, Yulis) yang selalu memberikan semangat dan telah
membuat hari-hari semasa kuliah menjadi berwarna atas keceriaan, canda
tawa dan kenangan-kenangan yang telah dilewati bersama.
12. Keluarga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MP (Fathur, Yuris, Rifki,
David, ka Akbar dan ka Acha ) yang selalu memberikan semangat dan
memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi.
13. Kawan-kawan seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2013 yang
selalu memberikan support.
14. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Manajemen Pendidikan, yang telah memberikan pengalaman dan telah
membekali penulis tentang bagaimana berorganisasi yang baik.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
iv
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun
akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT
penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi kita semua.
Idah Maulidah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................7
D. Rumusan Masalah ................................................................................7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................8
F. Manfaat Penelitian ................................................................................8
BAB II : KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .........................9
A. Deskripsi Teori ......................................................................................9
1. Motivasi Belajar ................................................................................9
a. Pengertian Motivasi Belajar ........................................................9
b. Ciri-ciri Motivasi Belajar.......................................................... 11
c. Macam-macam Motivasi Belajar ............................................ 12
d. Fungsi Motivasi dalam Belajar ................................................. 15
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............... 18
f. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar .................................... 20
2. Pengelolaan Kelas .......................................................................... 25
a. Pengertian Pengelolaan Kelas ................................................. 25
b. Tujuan Pengelolaan Kelas ....................................................... 27
c. Pendekatan Pengelolaan Kelas ................................................ 28
vi
d. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas ........................................... 30
e. Keterampilan Pengelolan Kelas .............................................. 31
B. Kerangka Berfikir ................................................................................ 38
C. Hipotesis .............................................................................................. 39
D. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 40
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 41
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 41
C. Metode penelitian ................................................................................ 41
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 42
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 42
F. Instrumen pengumpulan Data ............................................................ 43
G. Uji Coba Instrumen ............................................................................ 46
H. Teknik Pengolahan Data .................................................................... 48
I. Teknik Analisa Data ........................................................................... 48
J. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 49
BAB IV : HASIL PENELITIAN ...................................................................... 51
A. Gambaran Umum SMK Citra Nusantara Panongan Kabupaten
Tangerang .......................................................................................... 51
1. Sejarah Singkat.............................................................................. 51
2. Visi, Misi ....................................................................................... 52
3. Tujuan Sekolah.............................................................................. 53
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................................. 53
5. Keadaan Peserta Didik ................................................................. 55
6. Keadaan Sarana Prasarana ........................................................... 55
B. Deskripsi Data ................................................................................... 56
1. Motivasi Belajar Siswa ................................................................ 56
2. Pengelolaan Kelas ........................................................................ 59
C. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................................... 61
1. Uji Normalitas .............................................................................. 61
2. Uji Linearitas ................................................................................ 62
vii
D. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 63
1. Uji Korelasi .................................................................................. 63
2. Koefesien Determinasi ................................................................ 63
E. Pembahasan dan Hasil ......................................................................... 64
BAB V : PENUTUP ........................................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................................ 67
B. Saran ................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Angket Motivasi Belajawa Siswa ............. 57
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12 – Dokumentasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/SisdiknasUUNo.20Tahun2003.pdf – tanggal 29-11-2016.
1
2
oleh sesuatu diluar dirinya. Motivasi ekstrinsik yang muncul dalam diri
seseorang karena adanya pengaruh dari luar seperti: guru, orang tua dan
lingkungan sekitar. Seseorang yang motivasinya besar akan menampakkan
minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi
pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah.
Sebaliknya peserta didik yang rendah motivasinya akan terlihat acuh tak
acuh, cepat bosan, mudah putus asa dan berusaha menghindar dari
kegiatan. Kegiatan motivasi erat hubungannya dengan aktualisasi diri
sehingga motivasi yang paling mewarnai kebutuhan peserta didik dalam
belajar adalah motivasi belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi.
Fenomena yang muncul di sekolah, banyak peserta didik yang
menunjukkan motivasi belajar rendah yaitu kurang memperhatikan guru
yang sedang menyampaikan materi, mengobrol ketika jam belajar, masa
bodoh dengan mata pelajaran yang dianggap sulit, menggambar atau
mencoret-coret buku dan meja, bermain HP, keluar masuk ketika jam
belajar, tidur ketika jam belajar, tidak memberikan respon ketika guru
bertanya, nongkrong di depan sekolah sambil menunggu bunyi bel
masuk sekolah, selalu mencontek jika ada tugas dan pada saat
ulangan, membolos pada jam pelajaran tertentu. Hal ini bisa dibuktikan
dengan hasil penelitian Ratih Endang Palupi dan Rini Endah Sugiharti
disekolah SD Harapan Jaya XV Bekasi menunjukkan bahwa siswa
memiliki motivasi yang rendah, hal ini ditandai dengan: 1) Kurangnya
antusias dan semangat siswa ketika belajar di kelas; 2) Perhatian
siswa terhadap pelajaran kurang; 3) Tidak langsung mengerjakan tugas
yang diberikan guru; 4) Cenderung senang mengerjakan kegiatan lain
(mengobrol, bermain, dll); 5) Lebih memilih menyontek pekerjaan teman.2
Kondisi seperti ini terjadi hampir merata di sekolah-sekolah. Hal ini di
lihat dari hasil UN yang belum maksimal data hasil pelaksanaan UN
2015/2016, tercatat ada 30% sekolah yang hasil UN ada di atas standar
2
Ratih Endang P., dan Rini Endah S. , “ Hubungan Keterampilan Guru Mengelola
Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa”, Jurnal Pedagogik, Vol. II, No. 2, 2014, h. 42-43.
4
3
Novi setu Ningsih, Hasil UN , http://www.beritasatu.com/pendidikan/405353-
pemerintah-putuskan-un-tetap-berlaku.html. Senin, 20-21-2016.
5
4
Dwi Tri Santosa, dan Tawardjono Us, “ Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar
dan Solusi Penangannya Pada Siswa Kelas XI”, Jurnal Pendidikan Otomotif Edisi XIII, No. 2,
2014.
5
Wati Rahmwati, Wawancara Kepala Sekolah, Rabu 07-11-2016.
6
6
Wati Rahmwati, Wawancara Kepala Sekolah, Rabu 07-11-2016.
7
B. Identifikasi Masalah
Rendahnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah terkait motivasi belajar siswa yaitu :
1. Siswa menganggap materi yang dipelajari tidaklah penting.
2. Siswa cenderung merasa bosan dengan metode dan pola belajar
yang diterapkan oleh guru.
3. Fasilitas/prasarana pembelajaran yang kurang memadai.
4. Peran orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya.
5. Kurang perhatian guru terhadap interaksi belajar mengajar yang
dapat memotivasi siswa untuk belajar.
6. Kurangnya kompetensi yang dimiliki guru dalam mengajar seperti
tidak menggunakan media pembelajaran yang bervariasi.
7. Belum optimalnya guru dalam mengelola kelas.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi dalam penelitian
ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi
masalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada kemampuan guru
dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan motivasi belajar siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah yang
akan diteliti dapat rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa di SMK Citra Nusantara
Panongan ?
2. Bagaimana kemampuan guru mengelola kelas di SMK Citra
Nusantara Panongan ?
3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru mengelola
kelas dengan motivasi belajar siswa di SMK Citra Nusantara
Panongan.
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
hubungan kemampuan guru mengelola kelas dengan motivasi belajar
siswa di SMK Citra Nusantara Panongan Kabupaten Tangerang.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber
informasi bagi sekolah maupun akademisi yang tertarik untuk
melaksanakan penelitian lebih jauh mengenai hubungan
kemampuan guru mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan apabila ada
penelitian yang sama.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi guru penelitian ini diharapkan menjadi masukan
ketika mengajar di dalam kelas agar kegiatan belajar
mengajar berjalan dengan efektif.
b. Bagi penulis berikutnya hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan dan pembanding dari segi teknis
maupun temuan serta dapat menjadi bahan kajian untuk
mengembangkan penelitian lebih lanjut.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan
bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana
saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat
ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang sudah pasti bahwa
belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan
maksud tertentu.1
Martinis Yamin mengungkapkan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku seseorang melalui latihan dan pengalaman,
motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang
dilakukan sesorang. Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, misalnya dari tidak bisa membaca,
menjadi bisa membaca.2 Menurut James O. Whittaker belajar adalah proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.3 Pendapat di atas menekankan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang berlangsung di dalam diri seseorang melalui
pengalaman. Senada dengan pendapat james, Cronbach juga berpendapat
bahwa learning is shown by change in behavior as a resukt of experience.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman.4,
Ketiga pendapat di atas menekankan belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
1
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2014), Cet. 14, h. 154
2
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Persada Press,
2007), h. 87
3
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011), h. 12
4
Ibid., h. 13
9
10
8
Siti Suprihatin, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar siswa”, Jurnal Pendidikan
ekonomi, Vol. 3, No.1, 2005, h. 74-75.
9
Ibid., h. 75.
10
Sardiman, op. cit., h. 83
12
selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu
akan sangat penting dalam kegiatan belajar dan mengajar. Dalam kegiatan
belajar mengajar akan berhasil baik, apabila siswa tekun mengerjakan
tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara
mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu
yang rutinitas dan mekanis. Siswa harus mempertahankan pendapatnya,
kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut
siswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan
bagimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami
benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat
memberikan motivasi yang tepat dan optimal.
c. Macam- macam Motivasi Belajar
Menurut Martinis Yamin, macam-macam motivasi belajar
dibedakan dalam dua macam, yaitu :
1). Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari
dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan
dengan kegiatan belajarnya sendiri. Motivasi ini tumbuh akibat
dorongan dari luar diri seseorang seperti dorongan dari orang lain dan
sebagainya.
Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel
diantaranya adalah ; (a) Belajar demi memenuhi kewajiban; (b) belajar
demi menghindari hukuman yang diancamkan; (c) belajar demi
memperoleh hadiah material yang disajikan; (d) belajar demi
meningkatkan gengsi; (e) belajar demi memperoleh pujian dari orang
yang penting seperti orang tua dan guru; (f) belajar demi tuntutan
jabatan yang dipegang.
2). Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan
diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan
yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya belajar
13
11
Yamin, op. cit., h. 85-86
12
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 149-151
14
a) Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud motif bawaan adalah yang dibawa
sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Contohnya
dorongan untuk makan dan minum.
b) Motif-motif yang dipelajari.
Motif-motif yang dipelajari adalah motif-motif yang
timbul karena dipelajari. Contohnya, dorongan untuk
mengajar sesuatu dalam masyarakat motif-motif ini
seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan
secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial
dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini
terbentu.13
2). Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a). Motif atau kebutuhan organis, meliputi : kebutuhan untuk
makan, minum, bernapas, dan kebutuhan untuk beristirahat.
b). Motif-motif darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini
antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dan
dorongan untuk membalas. Motivasi ini timbul karena
rangsangan dari luar.
3). Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu
menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi
rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani misalnya, refleks,
dan insting otomatis. Sedangkan yang termasuk motivasi
rohaniah adalah kemauan.
4). Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
a). Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari
dalam diri individu. Contohnya seseorang senang membaca,
tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya untuk
13
Yamin, op. cit., h. 85
15
membaca.
b). Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal
karena adanya rangsangan dari luar individu. Contohnya
sesorang itu belajar karena akan menghadai ujian dengan
harapan mendapatkan nilai baik agar mendapat pujian.14
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara garis
besar macam-macam motivasi ada dua yaitu, motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri individu. Sebagai contoh seseorang
yang rajin belajar karena ingin berhasil dalam belajarnya. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasa dari luar individu. Sebagai contoh
sesorang yang rajin belajar karena ingin mendapatkan pujian dari guru
maupun dari orang tua
d. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsi-
fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim
belajar yang kondusif bagi peserta didik..
Sehubungan dengan hal tersebut Menurut Sardiman fungsi motivasi
dalam belajar, sebagai berikut :
1). Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2). Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai tujuannya.
3). Menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan yang yang
harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
Senada dengan pendapat di atas, Syaiful Bahri Djamarah berpendapat
bahawa fungsi motivasi sebagai berikut:
1). Motivasi sebagai pendorong perbuatan, yaitu sebagai pendorong yang
14
Ibid, h. 88-86
16
15
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 157.
16
Masnur., Nur Hasanah, dan Basennang Saliwangi, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar
Bahasa Indonesa (Bandung : Jemmars, 1987), h. 56
17
17
Ibid, h. 57
18
Ibid, h. 58
19
Ibid, h. 59
18
20
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 97-98
21
Ibid., h. 100
22
Eveline Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan pembelajaran, (Bogor : Ghalia Indonesia,
2011), Cet. 2, h. 55
20
motivasi belajar yaitu (1). Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2)
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan akan
cita-cita. Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar meliputi
(1) adanya penghargaan dalam belajar, (2) adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar, (3) lingkungan belajar yang kondusif.23
Jadi untuk meraih motivasi belajar yang tinggi bagi siswa, harus
diperhatikan faktor yang mempengaruhinya baik intrinsik maupun
ekstrinsik. Siswa harus menyadari dengan sengaja untuk melakukan
kegiatan dan kebutuhan belajar untuk meraih tujuan (cita-cita yang
hendak dicapai). Faktor ekstrinsik harus disertai penghargaan (pujian)
jika siswa berprestasi, diperlukan lingkungan belajar yang kondusif dan
kegiatan belajar yang menarik. Dalam hal ini peran guru diperlukan
untuk menciptakan suasana yang kondusif dan membantu siswa dalam
belajar.
f. Upaya meningkatkan motivasi belajar
Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru
diungkapkan Sardiman, yaitu:
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai
yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai
raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh
guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan
hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya dengan angka-
angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan koginitifnya
saja.
b. Hadiah
23
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 23, e-book,
diakses pada tanggal 01/02/2017, (www.eprints.walisongo.ac.id/447/2/083811020).
21
24
Sardiman, op. cit., h. 92
22
26
Siti Suprihatin, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”, Jurnal
Pendidikan Ekonomi, Vol. 3, No. 1, 2015 h. 76-77
24
27
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (jakarta : Rineka Cipta,
2013), h. 148-149
25
2. Pengelolaan Kelas
a. Pengertian pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata pengelolaan dan
kata kelas. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”
yang kemudian di Indonesia-kan menjadi manajemen atau menejemen.
Dalam kamus bahasa indonesia disebutkan bahwa pengelolaan berarti
penyelenggaraan.28
Menurut Winarno Hamiseno pengelolaan adalah substantifa dari
mengelola. Sedangkan mengelola adalah suatu tindakan yang dimulai dari
penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai
dengan pengawasan dan penilaian.29Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu
yang dikelola dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan kelas menurut
Oemar Hamalik adalah suatu kelompok yang melakukan kegiatan belajar
bersama, yang dapat pengajaran dari guru.30
Suharsimi Arikunto juga berpendapat bahwa pengelolaan kelas
suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.31
Syaiful Bahfri Djamarah berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
interaksi edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi
edukatif.Yang dimaksud dalam hal ini misalnya penghentian tingkah laku
anak yang menyeleweng perhatian kelas, perhatian ganjaran bagi ketepatan
28
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 7
29
Ibid., h. 8
30
Syiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Stratgei Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT Rieneka Cipta,
2013 ), Cet. 5, h. 175
31
Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 67-68
26
32
Ibid, h. 173
33
Ibid, h. 177.
34
Ibid.
27
1) Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu akan tugasnya.
2) Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa membuang
waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. 35
Pendapat ini menekankan ketertiban pada diri siswa karena
dengan ketertiban siswa dapat belajar dengan tenang.
Menurut Fathurahman dan Sutikno secara umum tujuan pengelolaan
kelas adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Pendapat ini
menekankan mutu pembelajaran karena mutu pembelajaran akan tercapai
jika tercapainya tujuan pembelajaran.36 Sudirman juga berpendapat secara
umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa
belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan,
35
Suharsimi Arikunto, op.cit., hal. 68
36
RulamAhmadi, Pengelolaan Kelas, 2017, (www.infodiknas.com/wp-content/uploads/2015/03/BAB-
8-Ppengelolaan-Kelas.pdf)
28
37
Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit., h. 178
38
Ibid, h. 179
29
39
Ibid., h. 180
40
Ibid., h. 181
30
41
Ibid., h. 183
42
Sunhaji, “Konsep Manajemen kelas dan Implikaisnya dalam pembelajaran”, Jurnal
Kependidikan,Vol. II, 2009, h. 39
31
43
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 185
44
Asmadawati,” Keterampilan Mengelola Kelas”, Jurnal Logaritma, Vol. II, No. 02, 2014, h. 7-8
32
45
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 186.
46
Zainal Asril, Micro Teaching : Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013 ), h. 72
47
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 187.
48
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2014), Cet. 11, h. 46
33
b) Memberi perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu
membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung
dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan
dengan cara visual dan verbal.
c) Pemusatan perhatian kelompok
Guru mengambil inisiatif dan mempertahankan perhatian
anak didik dan memberitahukan (dapat dengan tanda-tanda) bahwa
ia bekerja sama dengan kelompok atau subkelompok yang terdiri
dari tiga sampai empat orang.49
d) Menegur, teguran verbal yang efektif harus memenuhi persyaratan
sebagi berikut : (1) tegas, jelas tertuju kepada siswa yang
mengganggu dan tingkah laku yang harus dihentikan; (2)
menghindari peringatan yang kasar atau yang mengandung
penghinaan; (3) menghindari ocehan berkepanjangan.
e) Memberi penguatan, pemberian penguatan dapat dilakukan kepada
siswa yang suka mengganggu jika pada suatu saat tertangkap
melakukan perbuatan positif.50
49
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 188-189
50
Zainal Asril, op.cit., h. 74
34
51
Ibid., h. 75
52
Ibid., h. 193-194
35
53
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 167-168
36
54
Masnur, op. cit., h. 6
55
Majid. loc. cit.
56
Ibid., h. 168-169
37
B. Kerangka Berfikir
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik yang berasal dari
dalam diri individu maupun dari luar individu yang menimbulkan dorongan untuk
belajar. Macam-macam motivasi belajar ada dua yaitu motivasi yang berasal dari
dalam diri individu seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang
berasal dari luar diri individu yang disebut “motivasi ekstrinsik”.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi,
seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Motivasi belajar siswa di
pengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah kemampuan guru dalam
mengelola kelas.
Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
seorang guru dengan tujuan agar terjadi proses belajar mengajar dengan situasi dan
kondisi yang efektif, kondusif, dan menyenangkan bagi kedua belah pihak antara
guru yang mengajar dan siswa sehingga tercapai pembelajaran yang optimal. Suatu
kondisi yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur anak didik dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dengan suasana yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Terdapat dua hal yang turut menentukan bahwa kelas yang dikelola dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu pengaturan dan pengajaran itu sendiri.
Pengelolaan kelas dengan segala kelebihannya yaitu dapat menumbuhkan motivasi
ekstrinsik yang dapat memberikan dorongan terhadap minat siswa mempelajari
konsep yang diberikan melalui berbagai pengalaman, kejadian, fakta, dan fenomena
yang dialaminya sendiri, sehingga dapat memberikan suatu hasil yang diharapkan
dan lebih adalah siswa memperoleh motivasi belajar yang lebih baik. Dengan
adanya pengelolaan kelas yang baik maka akan mewujudkan interaksi belajar yang
baik pula.
Dengan demikian, diduga kuat terdapat hubungan yang signifikan antara
kemampuan guru mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa. Semakin bagus
kemampuan guru mengelola kelas maka semakin tinggi motivasi belajar siswa
sebaliknya semakin kurang kemampuan guru mengelola kelas maka semakin
rendah motivasi belajar siswa.
39
Kondisi Nyata
1. Siswa menganggap materi yang
dipelajari tidaklah penting.
2. Siswa cenderung merasa bosan Masalah
dengan metode dan pola belajar Rendahnya Hasil
yang diterapkan oleh guru motivasi belajar Semakin tinggi
3. Fasilitas/prasaranapembelajaran siswa motivasi belajar
yang kurang memadai siswa.
4. Peran orang tua yang kurang
memperhatikan pendidikan
anaknya. Strategi
5. Kurang perhatian guru terhadap 1.Mengatur tata ruang kelas
interaksi belajar mengajar yang sesuai dengan strategi
dapat memotivasi siswa untuk pembelajaran yang digunakan .
belajar. 2. Menggunakan media
6. Kurangnya kompetensi yang pembelajaran yang bervariasi
dimiliki guru dalam mengajar 3. Memberikan perhatian kepada
seperti tidak menggunakan media siswa secara menyeluruh.
pembelajaran yang bervariasi. 3. Memberikan penguatan kepada
7. Belum optimalnya guru dalam siswa yang melakukan perbuatan
mengelola kelas. positif.
4. meningkatkan partisipasi siswa
dalam kegiatan diskusi kelompok.
5. Memberikan teguran kepada
siswa yang melakukan perbuatan
negatif.
Feedback
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis mengajukan hipotesis dalam
penelitian ini adalah.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru mengelola
kelas dengan motivasi belajar siswa di SMK Citra Nusantara.
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru mengelola kelas
dengan motivasi belajar siswa di SMK Citra Nusantara.
40
Waktu
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr
1 Observasi Pendahuluan
2 Perbaikan bab 1, 2, dan 3
3 Penyusunan instrumen
penelitian
4 Penyebaran angket
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat (Dependen
Variabel) yaitu “Motivasi belajar siswa”.
2. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Independen
Variabel) yaitu “Pengelolaan Kelas”.
C. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan dua variabel.
Penggunaan metode ini diarahkan pada usaha menggambarkan atau
menuliskan serta menjelaskan besar kecilnya korelasi kemampuan guru
mengelola kelas (variabel X) dengan motivasi belajar siswa (variabel Y).
41
42
1
Sugiyono, Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2006), Cet. 1, h. 89
2
Ibid, h. 90
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rieneka Cipta, 2002),
Cet. 12, h. 112
43
teknik dokumentasi meliputi : data tentang keadaan sekolah, guru, peserta didik
dan sarana prasarana. Sehingga data yang diperoleh dari hasil dokumentasi
tidak digunakan sebagai judgement hasil penelitian
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)
a. Definisi Konseptual Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku
yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang
ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang ingin dicapai.
b. Definisi Operasional Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah dorongan yang
muncul dari kesadaran siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan
demikian, motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui skor total hasil
pengukuran yang diperoleh siswa setelah menjawab pernyataan yang
mengukur variabel motivasi belajar siswa.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.2
Kisi – kisi Instrumen
Variabel Motivasi Belajar
memecahkan soal-soal
latihan.
2. Motivasi j. Adanya penghargaan dalam 30,31,32,
ekstrinsik belajar
k. Lingkungan belajar yang 33,34, 37,38
kondusif.
l. Adanya sanksi dalam belajar. 39,40
skor total hasil pengukuran yang diperoleh dari para siswa setelah menjawab
pernyataan yang mengukur variabel pengelolaan kelas.
c. Kisi-kisi Intrumen
Tabel 3.4
Kisi-kisi instrumen
Variabel Pengelolaan Kelas
Dimensi Indikator Item
1. Penciptaan a. Mengatur tempat duduk dan tata 1,2,3
kondisi belajar ruang yang sesuai dengan strategi
optimal yang digunakan.
b. Mengatur penyimpanan barang- 4,5,6,
barang.
c. Mengatur Ventilasi dan tata 7,8
cahaya.
2. Pemeliharaan d. Menunjukkan sikap tanggap 9,10,11,1
kondisi belajar 2,13,
yang optimal e. Membagi perhatian 14,15,16,
17,18,
f. Memusatkan perhatian kelompok. 19,20,21,
22,23,24,
g. Memberi teguran. 25,26,27
h. Memberi penguatan. 28,29,30
3. Pengembangan i. Memodifikasi tingkah laku. 31,32,33,
kondisi belajar 34,35,
optimal j. Mengelola kelompok. 36,37,38
k. Menemukan dan memecahkan 39,40
tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
Tabel 3.5
Skala pengelolaan kelas
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi product moment
n = Jumlah Sampel
∑X = Jumlah skor per butir
∑Y = Jumlah skor seluruh butir
∑X2 = Jumlah skor kuadrat per butir
∑Y2 = Jumlah skor kuadrat seluruh butir
Hasil perhitungan setiap skor tersebut akan dikonsultasikan dengan
“r” tabel, dengan ketentuan jika r hit > r tabel maka butir tersebut dinyatakan
valid. Sebaliknya jika r tabel > r hit maka butir tersebut dinyatakan tidak valid
dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data.5
Hasil perhitungan variabel X (Pengelolaan Kelas) menggunakan SPSS
diketahui bahwa dari 40 butir soal yang diujikan terdapat 10 butir soal
yang tidak valid dan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) diketahui bahwa dari
40 butir soal yang diujikan terdapat 1 4 butir soal yang tidak valid.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) ,
Cet. 15, h. 144.
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010 ), Cet. Ke
XXII, h. 206
47
Dimana :
r11 = Nilai reliabilitas
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Hasil uji reliabialitas dengan menggunakan SPSS terhadap
variabel pengelolaan kelas (X) dan variabel motivasi belajar (Y) dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Pengelolaan Kelas
Reliability Statistics
,894 30
Tabel 3.7
Motivasi Belajar Siswa
Reliability Statistics
,887 26
48
6
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014) h. 86.
7
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilmiah, (Jakarta: Kencana,
2011) h. 174.
49
̂
JKT (Jumlah Kuadrat Total) =
J. Pengujian Hipotesis
a. Uji korelasi
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara kemampuan guru mengelola kelas
dengan motivasi belajar siswa, akan menggunakan rumus product momen
dengan rumus :9
8
Syofian Siregar, op. cit., h 179.
9
Sugiyono, op.cit, h. 205-206
50
Tabel 3.8
Interpretasi Data
Besarnya r product moment rxy Interpretasi
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
itu sangat lemah/sangat rendah
sehingga korelasi itu diabaikan.
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah.
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi yang sedang atau
cukup.
0,70 – 0,90 Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi kuat atau tinggi
0,90 – 1,00 Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi yang sangat kuat dan
sangat tinggi.
b. Koefesien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variabel X terhadap variabel Y
digunakan rumus sebagai berikut :
Rumus koefesien determinan
KD = r2 x 100%10
10
Anas Sudijono, op.cit, h. 193
BAB IV
HASIL PENELITIAN
51
52
mobil khususnya kijang manual tahun 1986 dan elektrik motor, mesin rakitan itu
dipamerkan di Kecamatan Panongan dalam rangka HUT ke 17 Kecamatan
Panongan. Adapun satu diantara prestasi non akademik adalah pencak silat telah
meraih medali emas dalam ajang pertandingan pencak silat tingkat Kabupaten
tangerang.1
2. Visi, Misi
a. Visi
“ Menjadikan SMK Citra Nusantara sebagai wadah pembentuk manusia yang
unggul dalam potensi yang didasari iman dan taqwa serta mempunya jiwa
sosial.”
b. Misi
Adapun misi untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan sikap yang berorientasi pada kualitas dalam proses
profesionalisme.
2) Meningkatkan kerja dan pelayanan melalui optimalisasi sumberdaya yang
ada.
3) Mendorong tercapainya lingkungan dan suasan sekolah yang koundusif
untuk proses pendidikan.
4) Mengembangkan sikap peka terhadap setiap perubahan dan pembaharuan
disertai jiwa semangat.
5) Menyelenggarakan kemitraan dengan lembaga instansi atau masyarakat
dalam dunia usaha, sosial, pendidikan, dan keagamaan.
6) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.
Untuk mewujudkan misi pada point ke 3) diperlukan peran aktif guru
guna mendorong tercapainya lingkungan dan suasana sekolah yang kondusif.
Hal ini sesuai dengan tuntutan salah satu komponen kompetensi profesional guru
yaitu kemampuan dalam mengelola kelas. Guru harus mampu menciptakan
lingkungan dan suasana belajar yang kondusif agar tercapainya tujuan
pendidikan, dengan cara guru menata lingkungan belajar di kelas yang menarik
minat dan menunjang siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan keadaan
1
Susilo Hartono, Ketua Yayasan Gema Nusantara, Wawancara, 18/03/2017.
53
2
Wati Rahmawati, Kepala SMK Citra Nusantara, Dokumentasi Sekolah, Tangerang O2 Maret 2017.
54
aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru merupakan
salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan program pendidikan.
Tabel 4.1
Kedaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Citra Nusantara Panongan
No. Nama Lulusan Jabatan Status
1. Wati Rahmawati, S.Pd Bahasa Inggris Kepala Sekolah GTY
2. Iwan Surwanti, S.Pd Matematika Wakakur GTY/PTY
3 Uci Susanti, S.Pd Teknik Elektro Guru Fisika Honorer
4. Usman Setiadi, S.Pd IPS Guru IPS GTY/PTY
5. Dian Nurdini, S.Pd IPS Guru Kewirausahaan Honorer
6. Oki Tuswandi, S.Pd Pendidikan Biologi Guru IPA Honorer
7. Iin Sudarini, S.Pd Matematika Guru Matematika Honorer
8. Ria Oktavianita, S.Pd Matematika Matematika GTY/PTY
9. M. Yunus, S.Ag PAI Guru PAI GTY/PTY
10. Madnur, S.Pd Pendidikan Bahasa Guru Bahasa Indonesia Honorer
dan Sastra Indonesia
11. M. Ridwan, S.Kom Sistem Informasi Guru Komputer GTY/PTY
12. Dewi, S.Pd IPS Guru Seni Budaya Honorer
13. Dede Suherman, S.Pd Pancasila& Guru PKN Honorer
Kewarganegaraan
14. Acep S.Kom Sistem Informasi Guru Perangkat Lunak Honorer
15. Maya Hilmiyah, S.Pd Administrasi Kaprog Perkantoran GTY/PTY
Perkantoran
16. Wiwin Indrasih, S.Kom Sistem Informasi Guru Perangkat Lunak Honorer
17. Lilik Adiriyanto, S.Kom Teknik Infromatika Kaprog TKJ GTY/PTY
18. Iga Amlingga, S.Pd Administrasi Guru Produktif AP Honorer
Pendidikan
19. Dody robintang, S.Pd Bahasa Inggris Guru Bahasa Inggris Honorer
20. Wijaya Guru Penjas GTY/PTY
21. Maemunah, S.Pd Bahasa Inggris Guru Bahasa Inggris Honorer
22. Andy Brawijayanto, ST Teknik Elektro Guru Fisika GTY/PTY
23. Atika Dewi, S.Pd Bahasa Inggris Guru Bahasa Inggris Honorer
24. M. Yusuf, ST Teknik Mesin Guru Produktif TKR GTY/PTY
25. Ahmad Badri, S.Kom Teknik Informatika Guru Produktif TKJ Honorer
26. Reni Mardiyah, S.Pd Matematika Guru Matematika Honorer
27. Aris Budi Prasetya, ST Teknik Elektro Guru Produktif TKR Honorer
28. Dwi Safira Nidia, SS. Sastra Inggris Guru Bahasa Inggris GTY/PTY
29. Darwati, S.Kom Teknik Informatika Guru KKPI Honorer
30. Safwafulanam, S.Pd. Fisika Guru Produktif TKR Honorer
31. Muhammad Irwan, S.Pd Fisika Guru Produktif TKR GTY/PTY
32. Lailatul Badriah, S.Pd Bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia Honorer
33. Fitri Suciati, SP Teknologi Pertanian Guru Seni Budaya Honorer
34. Sawung Majalu Nur IPS Guru PKN Honorer
55
B. Deskripsi Data
1. Motivasi Belajar Siswa (Y)
Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan angket yang disebarkan
kepada responden sebanyak 63 siswa kelas XI. Angket yang telah diisi oleh
responden kemudian diberi skor, diolah lalu dianalisis. Jumlah skor tertinggi
didapat oleh responden no. 24 dengan skor 84, sedangkan skor terendah didapat
oleh responden no. 11 dan 23 dengan skor 56. Berikut adalah tabel yang memuat
hasil penelitian data statistik deskriptif motivasi belajar siswa.
Tabel 4.3
Data Statistik Desktiptif Motivasi Belajar Siswa
Jumlah 4325
Nilai Maksimum 84
Nilai Minimum 56
Mean 68,65
Median 68
Modus 64
Standar Deviasi 6,225
57
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Gambar 4.1
Diagram Motivasi Belajar Siswa
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa jumlah skor keseluruhan yaitu 5019.
Sedangkan nilai mean 79,67, median 80, dan modus 81.
Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata motivasi belajar siswa
dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Mencari rentang skor untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-rata
skor pengelolaan kelas dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata
ditambah simpangan baku.
79,67-7,397 = 72,273
79,67+7,397 = 87,067
Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 72,273-87,067
b. Menentukan rentang skor untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di
atas 87,067 sampai dengan skor tertinggi yaitu 96.
60
Gambar 4.2
Diagram Pengelolaan kelas
Berdasarkan diagram batang di atas dapat diketahui bahwa jumlah skor
tertinggi dengan skor 96 sebanyak 1 responden, sedangkan skor terendah dengan
skor 62 sebanyak 1 responden.
Tabel 4.7
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Dari hasil uji kolmogrov smirnov di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi (Asymo. Sign 2-tailed) untuk variabel X sebesar 0,200 dan untuk
varabel Y adalah 0,100 karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut
telah terdistribusi secara normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas data dilakukan dengan menggunakan statistik anova.
Perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS. 22.
Tabel 4.8
Anova
Total 2402,317 62
Dari output tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Deviation
from Linearity sebesar 0,297. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
63
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Korelasi
Deskripsi data hasil korelasi antara kemampuan guru mengelola kelas
dengan motivasi belajar siswa yang dilakukan di SMK Citra Nusantara
Panongan menggunakan rumus product moment dengan bantuan softaware
SPSS.22.
Tabel 4.9
Correlations
Y X
3
Wawancara Kepala Sekolah Ibu Wati Rahmawati pada hari Rabu, 17 Mei 2017
65
4
Observasi pada hari Rabu, 17 Mei 2017
66
tentunya pencapaian standar minimal tidak akan tercapai. Selain itu dengan adanya
pengelolaan kelas yang baik maka akan menimbulkan semangat belajar siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan
temuan sebagai berikut:
1. Motivasi belajar siswa berada pada kategori sedang. Hal ini, karena
pada indikator semangat dalam belajar sebagian besar siswa kurang
mempunyai semangat dalam belajar dan kurangnya perhatian siswa
terhadap pelajaran.
2. Pengelolaan kelas berada pada kategori sedang. Hal ini, dilihat dari
hasil angket penelitian sebagian kecil guru mampu mengelola kelas
dengan baik dan sebagian besar guru tidak mampu mengelola kelas
dengan baik.
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan guru
mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa, memperoleh nilai
koefesien korelasi sebesar 0,650 dengan kategori sedang atau cukup.
Hubungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi
variabel X (pengelolaan kelas) dan variabel Y (motivasi belajar siswa)
melalui koefesien determinasi. Dari hasil perhitungan koefesien
determinasi adalah 42,25%, hal ini dicerminkan bahwa pengelolaan
kelas hanya dapat memberikan kontribusi sebesar 42,25% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru
mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa di SMK Citra Nusantara
Panongan Kabupaten Tangerang. Artinya antara kemampuan guru
mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang
cukup baik. Sebagian kecil motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh
pengelolaan kelas yang baik. Dapat diketahui juga dari status guru,
sebagian kecil GTY (Guru Tetap Yayasan) dan sebagian besar guru
67
68
Dwi Tri Santosa dan Tawardjono Us. Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi
Belajar dan Solusi Penangannya Pada Siswa Kelas XI. Jurnal
Pendidikan Otomotif Edisi XIII. 2, 2014.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor :
Ghalia Indonesia, 2011.
Suprihatin, Siti. Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar siswa. Jurnal
Pendidikan ekonomi. 3, 2005.
ヽ
ヽ
2003 tenteng Sisterrt Pendidikan ヽ
l
l
1
ノ
Nas ional,pen di s. kem ena g. go. i d/p
i f
ai/fi I e /d okumen/S i s di ktas UW o. 2
l ︲︱
0TLthun2003 pdl - tanggal29-11-
︱ ︱
20t6.
︲ ︱
″
/︵
つ4
う4
/
Keterampilan Guru Mengelola
′
′
/
′〃
Vol.II、 No.2.2014
F
IIIII
ム,
′
,
dikan/405353-pem“ ntah― │
I、︱︱
4.
IJs, " Faktor Penyebab
Rendahnya Motivasi Belajar dan
Solusi Penangann y a P ada Siswa
Kelas XI", Jurnal Pendidikan
BAB II
︲︲︲ノ ︱
︱ ′
︱
Pembelajaran Berbasis 14 15
Kompetensi, (Jakarta : Gaung
︲ ︲ ′
Persada Press, 2007
︲
7. Sydttl Bahri ttamarah, 3,4,12,15 9,13,16 12,13,149,
Psあ Jag′ Bθ ′
″αr,(Jakarta : 157
Rineka Cipta、 2011
8. Sardillnan,Iη′
θrα た
sJ dα η』
イο′Jo磯J 5,7,10,24 10,11,21, 73,83,92,93
Bθ 7aJiα r滋昭″ αr,(Jakarta : ,25 22
Rttawali PCrs,2012)
/
20,21 19 97,100 /′
つ々
う4
―
― ― ― 十
一 ― ― ― ―
13. 19 55 1
Teori Belajar ian pembelajcran,
:Ghalia lndoncsia_2011
14. Harnzah B Uno, Teori Motivasi 23 20 23
dan Pengukurannyd, (Jakarta :
Bnmi Aksara, 200S) e-book,
diakses pada tanggal 0110212011,
(wwvr.epnnts.walisongo .ac.idl 44
7t2t0838fl 020).
188
11 1 1 1 ノ
ヽ
(―WoinfOdiknas.co」 wp―
contcnt/uploads/2015/03/BAB-8-
︱
18. I Sunhaii, "Konsep Manajemen 42 130
kelas dan Implikaisnya dalam
pembelajaral", Jurnal
″
Disertai. dengan Pedoman 52 193
Pengaiaman Lcpangan, (Jakata: │
Raja',riali Pers, 201 3 ) / ジ
//
//
つ4
/
/
レ
/
Pembelajaran. (JaiCana :
Kencana,2014)
22 3,55,56135 1167,168
1 L___
BAB III
ノ
SPSS,
(Jakarta: Kencana Prenada Me<iia
Group,2014)
︱ヨ
Pembilnbing I Pembilnbing II
Kepada Yth
adalah benar mahasiswaノ i FakL:ltaS Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan UI卜 ヾ」akalta yang
sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riSet)di SMK Citra
Nusantara PanOngarl Kabupaten Tangerang
Atas peFhatian dan ketta Sama saじ dara,kalη i ucapkan tettma kasih.
拗●ssara′ ηυbrarikυ 用 し
νに″b.
Asy'ari, fui.Pci
10091993031004
Tembusani
l Dekan FITK
2 Pembantu Dekan Bldang Akademik
3.Mahasiswa,ang bersangkutan
SMKS CITRA NUSANTARA
SK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
Nomor : 421.5/265-Disdik/2014 ;Tanggal : 22 Jrni 2014
Alamat : Jalan Raya Panongan, Desa Panongan Kec. Panongan, Kab Tangerang
SURAT KEWRANGAN
Nolnor:001/SMK― CN/PNG/1Ⅵ 2017
NLM 1113018200048
Lmsan Manゴ 〔mm IDendidikanIIJN SyttfHidaya山 11ぬ J量 油
Judul Skripsi : Hubungan Kemainpuan Guru Merrgeit'rla Kelas dengan Motivasi Beiajar
Siswa di MS Citra Nusantala Panongan Kab.Tangcrang.
Berlι r nalna mahasiswa di atastelatt melantlan pendilan di Sh]KS Ciセ aNusimttaPanongan
tang3-a102 Maret 2017 pada blas H(1l TK路 1,1l TKLT-1,d油 11ノ0-1).
Danilm suitt kた Fanyn illi swa b・ Jat,涎 ■oga d乏叩at diperglntt seb登 3amlana me"inya.
Apri1 2017
Kepada Yth.
NIIM 1113018200048
Jurusan 11vlallttclncn Pcndidikan
Semester VH(Tujuh)
Judul Skripsi Hubungan Kcn13〕 〕
〕plla〕 1(〕 u r11ル Icngclola K clas dcngan ⅣIctivasi
Bimbingan skripsi rni diharapkan selesai daiam wakti; 6 (enarn) 'oulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan ker_ia sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
1l Pclldidikall
'ariヽ 1,Pd
199303 1 004
Tembusan:
i. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
Lampiran 5
Uji Coba Instrumen Motivasi Belajar siswa
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Petunjuk
1. Tulislah nama dan kelasmu dengan lengkap !
2. Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan isi hatimu!
3. Jawaban anda tidak akan berpengaruh pada nilai !
4. Berikanlah tanda silang (X) sesuai dengan pilihan !
5. Periksa dan teliti kembali jawaban anda sebelum diserahkan !
Keterangan
SL = Selalu KD = Kadang-kadang
SR = Sering TP = Tidak Pernah
No Pernyataan Jumlah
1. P4 ,381*
2. P8 ,579**
3. P10 ,388*
4. P11 ,496**
5. P12 ,468**
6. P15 ,385*
7. P16 ,368*
8. P18 ,426*
9. P19 ,591**
10. P20 ,517**
11. P21 ,470**
12. P22 ,372*
13. P23 ,735**
14. P24 ,365*
15. P25 ,703**
16. P26 ,476**
17. P27 ,562**
18. P28 ,540**
19. P29 ,447*
20 P30 ,560**
21. P31 ,697**
22. P32 ,470**
23. P33 ,406*
24. P38 ,555**
25. P39 ,541**
26. P40 ,420*
**Correlation is sinificant at the 0.01
**Correlation is sinificant at the 0.01
Lampiran 8
No Pernyataan Jumlah
1. P2 ,508**
2. P3 ,517**
3. P4 ,384*
4. P5 ,508**
5. P8 ,577**
6. P10 ,461*
7. P11 ,485**
8. P12 ,369*
9. P15 ,602**
10. P16 ,362*
11. P17 ,387*
12. P18 ,427*
13. P19 ,639**
14. P20 ,507**
15. P21 ,461*
16. P22 ,391*
17. P23 ,744**
18. P24 ,454*
19. P25 ,716**
20. P26 ,414*
21. P27 ,515,**
22. P28 ,372*
23. P29 ,371*
24. P30 ,524**
25. P31 ,629**
26. P32 ,458*
27. P35 ,362*
28. P37 ,544**
29. P38 ,513**
30. P40 ,428*
**Correlation is sinificant at the 0.01
**Correlation is sinificant at the 0.01
Lampiran 9
Contoh Perhitungan Uji Validitas Butir
Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Item Nomer 1
Responden X Y X² Y² XY
1 2 77 4 5.929 154
2 2 75 4 5.625 150
3 2 81 4 6.561 162
4 2 78 4 6.084 156
5 2 78 4 6.084 156
6 2 92 4 8.464 184
7 1 89 1 7.921 89
8 3 116 9 13.456 348
9 2 89 4 7.921 178
10 2 111 4 12.321 222
11 2 91 4 8.281 182
12 3 94 9 8.836 282
13 3 98 9 9.604 294
14 2 103 4 10.609 206
15 3 100 9 10.000 300
16 2 90 4 8.100 180
17 2 100 4 10.000 200
18 2 94 4 8.836 188
19 2 110 4 12.100 220
20 2 93 4 8.649 186
21 2 94 4 8.836 188
22 3 90 9 8.100 270
23 2 106 4 11.236 212
24 2 96 4 9.216 192
25 2 97 4 9.409 194
26 3 113 9 12.769 339
27 3 103 9 10.609 309
28 4 90 16 8.100 360
29 3 94 9 8.836 282
30 2 107 4 11.449 214
Jumlah 69 2849 169 273.941 6597
Uji validitas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan formulasi :
( ) ( )( )
r =
√( ( ) )( ( ) )
( ) ( )( )
=
√( ( ) )( ( ) )
=
√( )( )
=
√( )( )
=
√
= 0,237
Dari perhitungan di atas diperoleh rhitung 0,237. Karena karena rhitung < rtabel untuk item 1
tidak Valid.
Lampiran 10
Pernyataan
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
R1 1 2 1 1 1 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 81
R2 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 76
R3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 74
R4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 77
R5 1 2 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 75
R6 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 95
R7 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 1 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 76
R8 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 4 73
R9 3 2 1 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 4 1 2 3 3 2 3 71
R10 3 2 2 2 2 4 3 4 1 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 81
R11 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 4 2 1 3 3 1 3 3 62
R12 4 2 1 1 2 4 4 3 2 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 4 4 1 4 2 3 3 2 3 4 2 87
R13 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 92
R14 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 69
R15 4 2 1 1 2 2 2 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 4 74
R16 4 2 2 3 1 4 2 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 78
R17 3 3 2 1 2 4 3 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 4 1 4 4 2 2 4 1 2 3 3 3 2 83
R18 4 2 1 1 1 4 2 2 2 2 4 1 1 2 1 1 3 3 4 3 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 66
R19 2 2 2 4 2 3 2 3 1 4 3 4 2 2 3 2 4 2 4 1 4 3 4 3 1 4 3 4 4 3 85
R20 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 82
R21 4 2 1 2 2 3 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 79
R22 1 2 1 2 3 4 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 4 2 1 3 3 1 3 3 65
R23 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 1 4 3 87
R24 4 1 4 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 96
R25 2 2 1 1 2 2 3 3 4 1 4 2 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 4 80
R26 2 3 1 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 4 2 4 2 2 1 3 2 2 1 73
R27 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 4 2 4 2 1 2 3 2 2 1 1 1 68
R28 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 4 3 1 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2 2 4 2 74
R29 2 3 2 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 1 4 2 4 4 1 4 4 4 4 3 95
R30 2 2 1 1 2 4 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 83
R31 4 2 1 1 1 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 76
R32 2 1 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 4 86
R33 1 2 1 1 1 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 3 4 4 2 4 2 3 4 3 81
R34 2 3 1 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 3 2 3 3 2 3 85
R35 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 2 83
R36 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 82
R37 4 3 1 1 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 74
R38 4 2 1 1 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 91
R39 4 2 1 2 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 1 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 83
R40 2 1 2 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 81
R41 3 1 3 4 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 4 84
R42 4 4 1 2 2 3 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 4 3 4 4 2 3 3 2 2 3 2 4 3 81
R43 3 2 1 1 2 2 3 3 3 4 3 1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 2 3 3 80
R44 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 86
R45 3 3 1 1 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 73
R46 2 1 1 1 1 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 82
R47 2 2 1 1 2 2 4 3 2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 80
R48 2 3 3 1 3 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 86
R49 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 80
R50 1 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 1 3 2 3 2 4 1 3 2 2 3 1 2 3 1 4 3 73
R51 1 2 1 2 4 3 4 3 2 1 3 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 4 2 1 3 3 1 3 3 68
R52 4 3 4 3 2 2 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 94
R53 1 2 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 78
R54 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 4 2 3 2 1 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 3 78
R55 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 79
R56 1 2 1 1 1 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 82
R57 3 1 3 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 4 3 4 3 86
R58 2 1 4 3 1 4 2 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 81
R59 3 3 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 1 3 78
R60 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 73
R61 2 4 3 3 1 2 4 3 4 2 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 89
R62 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 74
R63 3 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 75
5019
Lampiran 12