Oleh :
Ridha Vidiah Rachmatika
NIM: 11180183000032
Oleh :
Ridha Vidiah Rachmatika
NIM: 11180183000032
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
i
ABSTRACT
Ridha Vidiah Rachmatika (11180183000032). "Improving Students'
Problem-Solving Skills Through Application of Problem Based Learning
Learning Model Theme 6 in Social Sciences Material Forms of Human
Interaction with the Environment and Its Influence Class V SD Negeri Kereo
05 Cipadu Tangerang City Class V SD Negeri Kereo 05 Cipadu Tangerang
City". Thesis. Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Study Program,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, 2022.
This study aims to improve students' problem solving skills in social studies
subjects for class V through the application of the Problem Based Learning
learning model. The research method used is Classroom Action Research (CAR)
or Classroom Action Research (CAR) using the Suharsimi Arikunto model which
is carried out in 2 cycles. One cycle consists of four stages, namely: planning,
implementation, observation and reflection. This research was conducted at SD
Negeri Kereo 05 Cipadu, Tangerang City. The research subjects were fifth grade
students of SD Negeri Kereo 05 Cipadu, Tangerang City, Academic Year
2021/2022 which consisted of 30 students. The action taken is to apply the
Problem Based Learning learning model. Data collection techniques in the form
of interviews, observations, tests, and documentation.
The results of the study show that: (1) The application of the Problem
Based Learning model has been implemented well. evidenced by the increase in
the results of teacher activity research in the first cycle to get 50% to 80% in the
second cycle. Likewise, the increase in student activity results obtained 40,6% in
the first cycle to 78,1% in the second cycle. (2) The improvement of problem
solving skills in social studies subjects has increased. It is proven by the value of
the initial ability test (Pre Test) that the average score of students is 67,3 with a
learning mastery of 36,7%, while the results of the score (Post Test) of students'
problem solving skills are 68,1 with a learning mastery percentage of 43,3% in
the first cycle, and increased to an average student score of 80,7 with a learning
completeness percentage of 76,7% in the second cycle.
Keywords: Problem solving skills, Problem Based Learning learning model,
Social Sciences.
ii
KATA PENGANTAR
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan (S.Pd). Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya
bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun penyusunan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan doa dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Armany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA., selaku
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururrin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Rohmat Widiyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Drs. Ja'far Sanusi M.A., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
sedia memberikan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan,
serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan
tepat waktu, serta selalu mengingatkan untuk bersyukur dan meniatkan
segala sesuatu dengan ikhlas.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen-
iii
dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
7. Hj. Nuryanih, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kereo 05
Cipadu Tangerang yang telah memberikan izin melaksanakan
penelitian.
8. Abdul Rohim, S.Pd., selaku Guru Kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu
Tangerang yang telah membantu peneliti dalam memudahkan
penelitian.
9. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan staf
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Teristimewa untuk orang tua tercinta, Abi Rohmatulloh, Umi Watih
dan adik – adikku Rachma, Imam dan Azzam yang telah memberikan
kasih sayang yang tiada terkira serta tiada henti-hentinya mendoakan,
melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan kepada penulis.
11. Teruntuk keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa yang
tak terhenti kepada penulis.
12. Teruntuk orang tua sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan
moril yang tak henti kepada penulis.
13. Teruntuk teman - teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Angkatan 2018 atas kebersamaan dan
perjuangan yang telah dilalui selama di bangku perkuliahan serta
dukungan semangat dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
14. Teman seperjuangan saya Munifa Aini, Hana Nur Fadillah, dan Tesya
Dwi Putri di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
yang sudah memberikan semangat selama proses pengerjaan skripsi.
15. Teruntuk sahabat - sahabat saya di SDN Kereo 05, MTsN 32 Jakarta
(Grup Send-or), yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam
pengerjaan skripsi.
16. Sahabat masa kecil Syifa Annisa, Fitri Noviyani, dan Riska Oktafiyani,
yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam pengerjaan
skripsi.
iv
17. Teruntuk Kakak saya Mas Anto, Kak Naila, dan Veri di (Grup Pojokan
UKS), yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam
pengerjaan skripsi.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis satu persatu yang telah
memberikan bantuan penyusunan skripsi ini. Dan atas semua bantuan mereka,
penulis tidak dapat memberikan apa – apa, namun penulis yakin ketulusan hati
dari mereka semua, mudah – mudahan mendapatkan rahmat dan keberkahan dari
Allah SWT.
v
DAFTAR ISI
ABSTARK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR
vi
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning ....................................... 15
1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning .............. 15
2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning .......... 18
3. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning ................... 19
4. Prinsip – Prinsip Model Pembelajaran Problem Based Learning .... 20
5. Langkah – Langkah Model
Pembelajaran Problem Based Learning ........................................... 21
6. Kelebihan dan Kekurangan
Model Pembelajaran Problem Based Learning) .............................. 23
C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................... 25
1. Pengertian Ilmu Pendidikan Sosial ................................................... 25
2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ...................... 27
3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ............. 27
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial
di Sekolah Dasar ............................................................................... 28
D. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................... 29
E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 33
F. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 36
vii
L. Indikator Keberhasilan............................................................................. 63
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Hasil Nilai Tes Kemampuan Awal (Pre – Test) .............................. 76
ix
Tabel 4.7 Hasil Tes Pada Siklus I .................................................................... 87
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR DIAGRAM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 19 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Siklus I dan II ................. 182
xiv
Lampiran 21 Pengesahan Uji Referensi ........................................................... 201
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era revolusi industri 4.0 pada abad 21 membuat sejumlah negara
berbenah diri meningkatkan kualitas berbagai sektor, diantaranya sektor
pendidikan. Perbaikan sektor pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari
berubahnya kurikulum ke arah yang lebih baik. Berlakunya kurikulum 2013
(kurtilas) merupakan jawaban bangsa Indonesia terhadap tantangan era
revolusi industri 4.0 abad 21. Salah satu komponen penting dalam pendidikan
abad 21 yaitu kemampuan memecahkan masalah.1(Wismath et al., 2014).
Selain itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk memiliki
keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan
masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi
(communication), dan berkolaborasi (collaboration) atau yang biasa disebut
dengan 4C. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan semua pihak terutama
pihak sekolah dalam menyiapkan anak-anak bangsa agar memiliki sejumlah
keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan di abad 21 ini. Untuk bisa
berperan secara bermakna pada era globalisasi di abad ke-21 ini maka setiap
warga negara dituntut untuk memiliki kemampuan yang dapat menjawab
tuntutan perkembangan zaman.2(Septikasari & Frasandy, 2018).
Kemampuan memecahkan masalah adalah suatu kemampuan yang
harus dimiliki seorang siswa agar dapat berfikir secara kritis. Pendidikan abad
21 menuntut berbagai keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa diantaranya
keterampilan memecahkan masalah. Keterampilan pemecahan masalah dapat
dilihat sebagai salah satu proses dan hasil belajar, melalui latihan pemecahan
masalah siswa dalam belajar mengorganisasikan kemampuannya dalam
menyusun strategi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah dan mendorong
1
S. Wismath, dkk, “Student Perception of Problem Solving Skills. Transformative
Dialogues: Teaching and Learning Journal”, 2014, Vol 7 (2). h. 1.
2
Resti Septikasari Dan Rendy Nugraha Frasandy, “Keterampilan 4C Abad 21 Dalam
Pembelajaran Pendidikan Dasar”, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VIII Edisi 02 2018, h. 108.
1
2
siswa untuk mendekati masalah yang autentik, dengan cara yang sistematis.
Jika siswa telah berlatih memecahkan masalah, secara otomatis siswa akan
mempunyai kemampuan dalam mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis informasi yang diperoleh, dan mendapatkan sebuah
solusi.3(Wahyuni, 2021)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang dikonseptualisasikan oleh pola
– pola terpadu yang mencakup bidang ilmu sosial seperti sejarah, geografi,
sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Pendekatan interdisipliner untuk aspek
dan disiplin ilmu – ilmu sosial.4(Siska, 2016). Menurut Wahidmurni (Henni
Endayani : 2018), mengungkapkan bahwa IPS sebagai suatu studi yang
terintegrasi dari ilmu – ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan
kemampuan masalah warga negara.5(Endayani, 2018). Melalui mata pelajaran
IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan
berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
saat. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat
dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Hakikat IPS itu
sendiri adalah pengembangan konsep pemikiran yang berdasarkan realita
sosial yang ada di lingkungan sekitar siswa, sehingga dengan memberikan
pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik serta
bertanggung jawab bagi bangsa dan negaranya yang hendaknya
3
Suci Wahyuni, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Muatan
Ajar Ips Melalui Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Iv Suci Wahyuni Sd Negeri 1
Ngadirojo , Kecamatan Ngadirojo , Kabupaten Pacitan”, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran:
Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan, 2021, Volume 2 Nomor 1, h.100
4
Yulia Siska, “Konsep Dasar IPS untuk SD/MI”, (Yogyakarta: Garudhawaca, 2016). h. 23.
5
Henni Endayani,” Sejarah dan Konsep Pendidikan IPS”, Jurnal ITTIHAD, 2018, Vol. II,
No. 2, h. 121
3
6
Ahmad Susanto, “Teori Belajar dan Pembelajaran”, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2013), h. 138-139.
4
7
Nurjanah, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Di
Smk Negeri 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng”, (Eklektik: Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan
Kewirausahaan, 2021) Volume 4 Nomor 1. h. 25
8
Hesti Cahyani, Ririn Wahyu Setyawati, ”Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul Menghadapi MEA”, Journal
Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri Semarang, 2016, h. 152
9
T. Prasetyo, K. Nisa, "Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Dan Rasa Keingintahuan Siswa." (Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.5. No 2, 2018). h. 84
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang sudah
dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Apakah
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa tema 6 pada IPS Materi
bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya kelas V SD
Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang?".
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah siswa tema 6 pada IPS materi bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota
Tangerang.
F. Manfaat Penelitian
Semua peneliti selalu ingin menemukan inovasi baru guna bermanfaat
bagi banyak orang. Adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan
manfaat secara teoritis dan praktis pada masyarakat luas, khususnya pada
bidang lembaga Pendidikan. Adapun beberapa manfaat penelitian sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan yang positif dan berkontribusi dalam peningkatan hasil
pembelajaran siswa,serta berkontribusi dalam pengembangan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hal ini akan menjadi
acuan bagi pendidik untuk menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah dan akan membuat variatif dan efektif
pembelajaran mereka. Dengan begitu, siswa dapat mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis dan rasa ingin
tahu, terutama dengan mata pelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
7
a. Bagi Guru
Guru terinspirasi untuk menggunakan model pembelajaran
dengan Problem Based Learning (PBL) dalam upaya
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa di
sekolah dan memperbaiki kegiatan proses pembelajaran dengan
lebih berinisiatif dan kreatif agar pembelajaran tidak
membosankan.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) salah satu model alternatif
untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa
dan menggunakannya sebagai contoh kontribusi yang berguna
untuk sekolah.
c. Bagi Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), siswa diharapkan lebih berperan aktif dalam
belajar, memperhatikan, dan berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan pengalaman untuk bekal pada waktu terjun ke
dunia kerja serta dapat memecahkan masalah di penelitian yang
peneliti lakukan. Untuk menambah ilmu pengetahuan baru bagi
penulis secara mendalam tentang peningkatan keterampilan
memecahkan masalah siswa menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) terhadap
pembelajaran IPS.
BAB II
KAJIAN TEORI
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online).
11
Ni Made Ayu Wardani, dkk, “Korelasi antara Konsep Diri dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah IPS”, Jurnal Ilmiah dan Sekolah Dasar, 2018, Vol. 2 No. 2, h. 211
8
9
12
A.M. Irfan Taufan Asfar dan Syarif Nur, “Model Pembelajaran Problem Posing dan
Sloving : Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), h. 7-8.
10
Tabel 2.1
Indikator Memecahkan Masalah
Asna Khuroidah, dkk, “Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar
14
Geografi Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning”, Journal Online. h.3
13
15
Endang Sri Wahyuningsih, “Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya Peningkatan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa”, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), cet. 1, h. 69
16
Maaruf Fauzan, dkk, “Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran
Materi Sistem Tata Surya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 2017, Vol 05 No 1, h. 29.
16
17
Fauzan dan Maulana Arafat Lubis, “Perencanaan Pembealajaran SD/MI”, (Jakarta:
Kencana, 2020), h. 140
18
Ngalimun, dkk, “Strategi dan Model Pembelajaran”, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2018) h. 117 - 118
17
19
Murtono, “Merencanakan Dan Mengelola Model-Model Pembelajaran Inovatif”. (Wade
Group Dinamika Pendidikan, 2017), h. 213.
18
Trianto Ibnu Badar Al – Tabany, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
20
21
Auliah Sumitro H, Dkk, “Penerapan Model Problem Based Learning Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil Belajar IPS”, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2017,
Vol. 2 No. 9, h. 1189.
21
22
Ria Novitas Sari, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Pada SDN 71 Kaur”,
Skripsi Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu, 2020. H. 23
Retnaning Tyas, “Kesulitan Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran
23
Tabel 2.2
Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran Problem Based Learning24
(Bukhori, 2017)
24
Bukhori dan Heri Retnawati, “Perangkat Pembelajaran Matematika Problem Based
Learning”, (Yogyakarta: Parama Publishing, 2017), h. 5
23
25
Syef Harapit, “Peranan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Motivasi Belajar Peserta Didik”,Jurnal Tambusai, 2018, Vol. 2, No. 4,
h. 914
24
26
Afrianti, dkk, “ Pengaruh Model Problem Based Learning dan Model Pembelajaran
Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 12 Konawe Selatan”,
Jurnal Kulidawa, 2020,Vol. 1, No. 1, h. 47-50.
27
Itsna Oktaviyanti, Setiani Novitasari, “Analisis Penerapan Problem Based Learning Pada
Mata Kuliah Pendidikan IPS”, Musamus Journal of Primary Education, 2019,Vol 2 (1), h. 56.
25
28
Miftahuddin, “Revitalisasi IPS Dalam Perspektif Global”, Jurnal Tribakti, 2016, Vol 27, h.
272.
Raras Gistha Rosardi, dkk, “Perencanaan Pembelajaran IPS Integratif”, (Sumatra Barat:
29
30
Toni Nasution dan Maulana Arafat Lubis, “Konsep Dasar IPS”, (Yogyakarta: Samudra
Biru, 2018), h. 4.
31
Edy Surahman, M. Mukminan, “Peran Guru IPS Sebagai Pendidik Dan Pengajar Dalam
Meningkatkan Sikap Sosial Dan Tanggung Jawab Sosial Siswa SMP”, Jurnal Pendidikan IPS,
2017, Vol 4, h. 3.
27
32
Rahma Intan Talitha dan Tiara Cempakasari, "Penerapan Metode Role Playing Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di
Indonesia Pada Pembelajaran IPS Kelas V SDN Cijati", , Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang, 2016, Volume I Nomor 2,
h. 233
33
Muhammad Zoher Hilmi, “Implementasi Pendidikan IPS Dalam Pembelajaran IPS Di
Sekolah”, Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2017, Volume 3 No 2, h.168.
28
geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari
– hari yang ada di lingkungan sekitar siswa MI/SD. Ruang lingkup dalam
mata pelajaran IPS di SD meliputi hal-hal yang berkaitan sebagai berikut:
a. Manusia, tempat, lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya,
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.35(Rofiq, 2020)
D. Hasil Penelitian Relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
yang peneliti lakukan, sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari pada tahun 2021,
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu”.
Skripsi pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu. Penelitian tersebut menggunakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan eksperimen di kelas 5 SDN 24 Kota Bengkulu.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri 24 Kota
Bengkulu. Diperoleh nilai t-hitung 3,835 sedangkan t-tabel 2,024
hal ini berarti t-hitung > t-tabel, maka Ha menyatakan terdapat
pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V
SD Negeri 24 Kota Bengkulu diterima dan Ho yang menyatakan
tidak terdapat pengaruh model pembelajaran problem based
learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
35
Muhammad Aunur Rofiq, “Konsep Dasar IPS Berorientasi HOTS (Higher OrderThinking
Skills) untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar”, (Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2020), h.20
30
36
Intan Purnama Sari, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 24 Kota
Bengkulu”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu. 2021.
37
Dandi Nopriansah,“Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Model Problem Based
Learning Di Sekolah Dasar (Penelitian Studi Literatur)”, Skripsi Universitas Pasundan Bandung.
2021
31
38
Putra Johan Bahagia, “Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN
Suci 01 Jember (Tahun Pelajaran 2016-2017”, Journal Else (Elementary School Education
Journal), 2017, Volume 1 Nomor 1.
32
39
Andi Yunarni Yusri, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII Di SMP Negeri Pangkajene”,
Jurnal Pendidikan Matematika (Mosharafa), 2018, Volume 7 Nomor 1, h.59
34
(Bagan 2.1)
Kerangka Teori
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir diatas
maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah siswa khususnya tema 6 pada mata
pelajaran IPS materi bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya kelas V Pada SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
37
38
Penelitian
dan
Penyusunan
Proposal
Skripsi
(BAB 1-3)
3. Seminar √
Proposal
Skripsi
4. Revisi √
Proposal
Skripsi
5. Validasi √
Instrumen
6. Penelitian √ √
7. Penyusunan √
Skripsi
(BAB 4 dan
5)
8. Munaqasah √
dan Revisi
Skripsi
40
Ridwan Abdullah Sanni, dkk, “Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas”, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2020), cet.1, h. 3
41
Suharsimi Arikunto, dkk, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015) h.
211-229
40
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
Siklus Penelitian Tindakan42
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu
Kota Tangerang. Kelompok siswa yang dijadikan sumber data utama dalam
penelitian ini adalah siswa di kelas V dengan jumlah siswa 30 orang, yang
terdiri dari 17 putri dan 13 putra.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel peningkatan keterampilan
pemecahan masalah pada pelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di kelas V (5C) SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota
Tangerang. Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari objek,
individu/kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan
42
Ibid, h. 42
42
lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya.43(Ridha, 2017)
Pada Penelitian ini terdapat variabel diantaranya:
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
(X).
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah keterampilan pemecahan masalah IPS
Siswa kelas V SDN Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang (Y).
E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini peran yang diambil peneliti adalah sebagai
observer sekaligus guru kelas yang berkolaborasi dengan guru kelas yang
mengajar mata pelajaran IPS. Sebagai kolaborator yaitu membantu membuat
RPP, melakukan refleksi, dan melakukan tindakan – tindakan yang akan
dilakukan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer memberikan penilaian
terhadap peneliti dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning (PBL), mengamati aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar, serta memberikan penilaian dari hasil pre test dan post test
belajar siswa dalam setiap siklus. Agar mencapai sebuah hasil penelitian yang
akurat dan sesuai dengan tujuan dalam penelitian maka dibutuhkan kerja sama
yang kuat antara peneliti dengan guru dan peneliti dengan siswa.
F. Tahapan Intervensi Tindakan
Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu melakukan
observasi awal di kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang.
Nikmatur Ridha, “Proses Penelitian Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian”, Jurnal
43
Tabel 3.2
Tahap – Tahap Intervensi Tindakan
Learning (PBL)
3. Menyiapkan alat
dokumentasi
pembelajaran
diterapkannya
model pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
dilakukan
perbaikan dari
tindakan tersebut
2. Menganalisis data
untuk memperbaiki
dan
menyempurnakan
pada tindakan
selanjutnya yaitu
Siklus II
pembelajaran
Learning (PBL)
memenuhi target
dari tindakan
penelitian
2. Setelah melakukan
proses analisis dan
evaluasi, maka
peneliti membuat
kesimpulan dari
hasil penelitian
b. Data Kuantitatif diperoleh dari hasil data nilai atau skor hasil
belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini pun didapatkan dari peneliti sendiri yang
melaksanakan penelitian secara langsung dan siswa kelas V SD Negeri
Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang Larangan yang dijadikan sumber
penelitian.
I. Instrumen – Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Tes
Lembar tes tertulis berupa soal – soal pada materi pelajaran IPS
Kelas V Semester II. Tes tersebut dalam bentuk objektif untuk siklus I dan
II. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa butir soal, soal yang diberikan
berupa soal pilihan ganda (pre test) dan essay (post test) yang mengacu
pada indikator pemecahan masalah yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya. Tes ini yang akan dikerjakan oleh siswa kelas V SD Negeri
Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah siswa yang dapat dilihat dari mengerjakan soal
dengan tahapan yang ada pada indikator pemecahan masalah sesuai materi
yang diberikan.
2. Instrumen Non Tes
a. Lembar observasi yang berarti setiap kegiatan melakukan pengukuran.
Dalam penelitian ini aspek yang diukur yaitu kegiatan siswa dan guru
didalam proses pembelajaran.
Tabel 3.3
Instrumen Kisi – Kisi Observasi Aktivitas Guru
No. Hal yang diamati Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Penguasaan materi:
51
a. Kelancaran
menjelaskan materi
b. Kemampuan
menjawab
pertanyaan
c. Keragaman
memberikan contoh
2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan
penyampaian materi
b. Penyampaian materi
mengarah pada
tujuan
c. Media memperjelas
terhadap materi
3 Penggunaan Media:
a. Ketepatan memilih
media sesuai materi
b. Keterampilan
menggunakan media
c. Media
mempermudah
proses pembelajaran
4 Penampilan:
b. Komunikasi baik
guru terhadap siswa
5 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru
pada saat mengajar
di dalam kelas
b. Kepedulian guru
terhadap siswa-
siswanya
Tabel 3.4
Instrumen Kisi – Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian
1 2 3 4
1 Siswa memberikan
respon apresepi yang
diberikan oleh guru
pada saat
pembelajaran
2 Siswa memperhatikan
gambar – gambar yang
ditempelkan oleh guru
di depan kelas
pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
4 Siswa mampu
mendefinisikan dan
mengorganisasikan
materi yang
disampaikan oleh guru
5 Siswa mampu
mengumpulkan
informasi yang sesuai
dengan materi
7 Siswa mampu
merencanakan dan
menyiapkan hasil
karya dari diskusi
dilakukan bersama
kelompoknya
Tabel 3.6
Instrumen Kisi – Kisi Wawancara Siswa
Pertanyaan Jawaban
44
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: ALFABETA,
2019), h. 203
45
Ibid, h. 195
46
Wina Sanjaya, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 87
58
berupa butir soal, soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda
(pre test) dan essay (post test) yang mengacu pada indikator
pemecahan masalah yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran IPS berupa hasil tes tertulis setiap siklus
yang dilakukan. Selain itu juga dokumentasi pada penelitian ini
akan menggambarkan tentang lingkungan yang ada di sekitar SD
Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang.
K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui keterampilan
siswa dalam pemecahan masalah menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) analisis deskriptif. Penelitian tindakan kelas terdapat
jenis pengumpulan data yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang
bersifat kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari penilaian keterampilan pemecahan
masalah siswa. Menganalisis keterampilan pemecahan masalah siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklus dengan cara memberi
evaluasi berupa soal tulis yang telah diberikan pada setiap akhir siklus.
1. Tes
Tes diberikan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam
memecahkan masalah yakni pre test dan post test pada materi yang
telah diberikan oleh guru dalam muatan pembelajaran IPS kelas V
SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang. Skor yang terinci di
dalam indikator pemecahan masalah adalah skor maksimal yang
dapat diperoleh oleh siswa jika mengerjakan atau menjawab dengan
benar dan tepat. Untuk pre test memuat soal pilihan ganda berjumlah
10 soal yang bernilai 1 soal berjumlah 10 poin yang dilakukan
sebelum memulai penelitian menggunakan model Problem Based
Learning. Dalam post test, nilai yang terinci dalam indikator
pemecahan masalah adalah skor maksimal yang dapat diperoleh
59
siswa jika mengerjakan dengan benar dan tepat. Adapun jika siswa
melakukan kesalahan atau kurang tepat dalam menjawab maka nilai
berkurang sesuai dengan pedoman berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian dalam Pemecahan Masalah47(Zulkarnain & Sarassanti,
2022)
47
Zulkarnain Dan Yumi Sarassanti, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita sistem Persamaan Linear”,SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah
Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan, 2022, Volume 1 No. 3, h. 135
60
masalah
Jumlah Skor 10
∑𝑋
𝑋=
𝑁
Keterangan:
∑𝑋 = Jumlah total nilai tes peserta didik
Keterangan:
∑𝑋 = Jumlah nilai tes peserta didik tuntas atau tidak tuntas
P = Presentase
𝑁 = Jumlah Peserta didik48(Atmojo, 2013)
Keterampilan memecahkan masalah pada siswa yang telah diperoleh
tersebut diklasifikasikan dalam bentuk penskoran nilai siswa dengan
menggunakan kriteria keberhasilan berikut:
48
Setyo Eko Atmojo, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Pengelolaan Lingkungan”, Jurnal Kependidikan, 2013, Vol. 43, No.2,
h.136-137
62
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Pemecahan
Masalah49(Zulkarnain & Sarassanti, 2022)
1 81 - 100% Tinggi
2 51 - 80% Sedang
3 0 - 50% Rendah
2. Lembar Observasi
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian secara deskriptif dengan menggunakan
teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif. Teknik deskriptif yang digunakan berupa presentase
sebagai berikut:
Rumus yang digunakan yaitu:
𝑥
P= × 100%
𝑥𝑖
Keterangan:
P = Persentase
Tabel 3.9
Kriteria Tingkat Keberhasilan Observasi Aktivitas Guru dan
Siswa50(Atmojo, 2013)
49
Zulkarnain Dan Yumi Sarassanti, op. cit, h.138
63
L. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan sebuah kegiatan penelitian tindakan kelas
dalam meningkatkan dan memperbaiki kekurangan pada kegiatan proses
pembelajaran di dalam kelas. Indikator keberhasilan harus realistis dan dapat
diukur dengan jelas, beberapa indikator keberhasilan yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini dikatakan selesai apabila siswa telah mampu
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada muatan
pelajaran IPS mencapai KKM ≥75.
2. Persentase ketuntasan dalam keterampilan pemecahan masalah
siswa mencapai ≥75%.
3. Skor aktivitas Siswa dan Guru ≥75%.
50
Setyo Eko Atmojo,op. cit, h.137
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Sejarah singkat berdirinya SDN Kereo 05 Cipadu Tangerang
Secara administrasi Sekolah Dasar (SD) Negeri Kereo 05 Cipadu
Kota Tangerang beralamat di Jl. Mutiara No. 71 RT 001/ RW 006,
Cipadu, Kec. Larangan, Kota Tangerang, Banten. 15155. Pada awal mula,
bangunan SDN Kereo 05 masih belum memadai untuk kapasitas murid
yang banyak yaitu dengan 1 (satu) lantai. SDN Kereo 05 mengalami
perjalanan yang panjang sejak awal berdiri 1990 hingga tahun 2021 ini.
Banyak perubahan terjadi, mulai dari awal bangunan tempat SD ini
berdiri yang masih berupa tanah lapang luas karena pada saat tahun 1990
masih terdiri bangunan 1 (satu) lantai hingga menjadi 3 (tiga) lantai
sekitar tahun 2011.
Sekolah ini beberapa kali berganti Kepala Sekolah dalam
perkembangannya, mulai dari tahun 1990-1992 oleh Bapak Alm. Nurjaya,
tahun 1992-2010 oleh Bapak Drs. Abdul Rahman, tahun 2011-2020 oleh
Bapak Darwis, dan tahun 2021-2022 yakni masih dalam kondisi PLT
(Pembantu Pelaksana Teknis) oleh Bapak Mulyadi S.Pd dan pada bulan
November 2021 sudah disahkan kepala sekolah baru yaitu Ibu Hj.
Nuryanih, S.Pd. Kondisi SDN Kereo 05 berdampingan dengan SDN
Cipadu 01. Sekolah SDN Kereo 05 ini sudah memakai kurikulum 2013.
Saya sendiri merupakan alumni dari SDN Kereo 05 pada angkatan 2012.
SD Negeri Kereo 05 juga telah terakreditasi A sehingga kini berkat
adanya kerja sama yang baik antara pihak dengan instansi lain, maka SD
Negeri Kereo 05 menjadi sekolah yang lebih bagus.
2. Identitas SDN Kereo 05 Cipadu Tangerang
Nama Sekolah : SDN Kereo 05
NPSN : 20607210
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
64
65
51
Data Pokok Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (Diakses
pada 06 Juni 2022, 10:26 https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/6E6884904C924CBE0E10 )
66
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Struktur Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah Komponen Organisasi SD
Negeri Kereo 05 Cipadu Tangerang
68
Tabel 4.1
Data Sarana dan Prasarana SD Negeri Kereo 05 Cipadu Tangerang
3 Ruang Tata ✓ 1
Usaha
4 Ruang Kelas ✓ 20
5 Masjid ✓ 0
69
6 WC Guru ✓ 6
7 WC Siswa ✓ 6
8 Ruang ✓ 1
Perpustakaan
9 Ruang UKS ✓ 1
10 Ruang ✓ 1
Penjaga
Sekolah
11 Tempat ✓ 1
Parkir
12 Komputer ✓ ≤25
14 Locker ✓ 1/Rua
Perpustakaan ngan
15 Meja Guru ✓ 30
16 Meja Murid ✓ 33
17 Kursi Guru ✓ 30
18 Kursi Murid ✓ 33
19 Telepon ✓ 1
20 Mic ✓ 3
21 Alat ✓ ≤10
Olahraga
22 Lemari ✓ 5
23 Rak Buku ✓ 5
Perpustakaan
24 Meja Baca ✓ 5
Tabel 4.2
Jadwal Ekstrakurikuler Dan Pembina
B. Analisis Data
Pada BAB IV akan dipaparkan hasil penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran
IPS Kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang” yang terdiri dari
Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II.
1. Pra Penelitian
Pra penelitian merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa serta
mendapatkan data awal yang dijadikan acuan untuk meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah siswa di dalam tahap tindakan.
Pelaksanaan pada tahap ini mengumpulkan data dari hasil evaluasi
siswa dan wawancara dengan siswa maupun guru kelas.
Pada tahap ini peneliti memperoleh beberapa pertemuan dengan guru
kelas, diantaranya rendahnya nilai UTS (Ujian Tengah Semester)
72
pada muatan pelajaran IPS dimana nilai siswa masih dibawah rata –
rata KKM sekolah. Hasil dari wawancara peneliti lakukan dengan
guru kelas yang menjelaskan bahwa rendahnya nilai rata – rata siswa
dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam keterampilan
memecahkan masalah dalam bentuk soal atau uraian pada LKS. Oleh
karena itu, guru memberikan pendapat perlu adanya sebuah penelitian
untuk lebih jauh mengetahui solusi yang tepat dalam mengatasi
permasalahan tersebut.
Berikut hasil evaluasi yang diperoleh peneliti selama pra
penelitian:
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi (UTS)
Tuntas Tidak
Tunta
s
1 Afifah Latief 75 70 ✓
2 Aila Shaumi 75 70 ✓
Anaka
3 Al Fasha Arruby 75 70 ✓
4 Argracia Al 75 75 ✓
Fakhry Fahreza
5 Axel Zhafran 75 65 ✓
6 Dealova 75 80 ✓
Muthmainah
Mahdi
7 Fayza Az Zahra 75 75 ✓
8 Fazrin Azmi 75 65 ✓
Alvino Suwarno
9 Haviz Asril 75 65 ✓
Manaf
10 Jihan Putri 75 80 ✓
Maharani
73
11 Keyla Natasya 75 75 ✓
Ardika
12 Lexandra Tian 75 65 ✓
Aryanto
13 Marisa Brina 75 65 ✓
14 Melodia 75 80 ✓
Nafiisah Siiriin
15 Muhammad 75 65 ✓
Arkaan
16 Muhammad 75 65 ✓
Arsha Birawa
17 Muhammad 75 75 ✓
Fadly Ramadhan
18 Muhammad 75 65 ✓
Pathul Qorib
19 Naifa Indria 75 65 ✓
20 Nazwa Andini 75 70 ✓
Nugraha
21 Novita Amalia 75 65 ✓
22 Quinna Akasha 75 80 ✓
Primatyani
23 Refa Azzahra 75 75 ✓
24 Rozan Zaidan 75 75 ✓
25 Ryan Affan 75 70 ✓
Afatha
26 Siti Aira 75 70 ✓
Ramadhani
27 Umar Hafizh 75 75 ✓
Abdillah
28 Zahira Widya 75 75 ✓
Khoirunnisa
29 Zahra Gahitsa 75 75 ✓
30 Zahratul Sabiya 75 80 ✓
Fitri
Jumlah Skor 2.145
Perolehan
Rata – Rata 71,5
Kategori Rendah
∑𝑋
𝑋=
∑𝑁
2.145
𝑋= 30
𝑋 = 71,5
∑𝑋
P= X 100%
𝑁
14
P= X 100%
30
P = 46,7%
2. Siklus I
Pada siklus I ini peneliti melanjutkan tahapan berikutnya,
setelah dilakukannya melihat hasil evaluasi (UTS) pada tahap pra
penelitian peneliti akan memaparkan hasil pada siklus I yang terdapat
empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan atau
observasi, dan refleksi. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan 2
pertemuan, yaitu pada tanggal 11 dan 13 April 2022, dilaksanakan
evaluasi pada siklus I pada tanggal 18 April 2022. Sebelum memulai
tahapan siklus I melakukan penelitian, peneliti mengadakan tes
kemampuan awal yaitu Pre test sesuai dengan materi yang akan
dipelajari. Pre test diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh
mana siswa dapat mengerjakan soal yaitu berupa pilihan ganda
sebelum dilakukan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dari hasil belajar yang diperolehnya.
Berikut daftar nilai tes kemampuan awal siswa (Pre Test):
Tabel 4.4
Tuntas Tidak
Tunta
s
1 Afifah Latief 75 50 ✓
2 Aila Shaumi 75 80 ✓
Anaka
3 Al Fasha Arruby 75 60 ✓
4 Argracia Al 75 80 ✓
Fakhry Fahreza
5 Axel Zhafran 75 60 ✓
6 Dealova 75 80 ✓
Muthmainah
Mahdi
76
7 Fayza Az Zahra 75 80 ✓
8 Fazrin Azmi 75 60 ✓
Alvino Suwarno
9 Haviz Asril 75 60 ✓
Manaf
10 Jihan Putri 75 80 ✓
Maharani
11 Keyla Natasya 75 70 ✓
Ardika
12 Lexandra Tian 75 60 ✓
Aryanto
13 Marisa Brina 75 60 ✓
14 Melodia 75 80 ✓
Nafiisah Siiriin
15 Muhammad 75 50 ✓
Arkaan
16 Muhammad 75 50 ✓
Arsha Birawa
17 Muhammad 75 70 ✓
Fadly Ramadhan
18 Muhammad 75 60 ✓
Pathul Qorib
19 Naifa Indria 75 60 ✓
20 Nazwa Andini 75 70 ✓
Nugraha
21 Novita Amalia 75 70 ✓
22 Quinna Akasha 75 80 ✓
Primatyani
23 Refa Azzahra 75 80 ✓
24 Rozan Zaidan 75 50 ✓
25 Ryan Affan 75 60 ✓
Afatha
26 Siti Aira 75 80 ✓
Ramadhani
27 Umar Hafizh 75 60 ✓
Abdillah
28 Zahira Widya 75 60 ✓
Khoirunnisa
29 Zahra Gahitsa 75 80 ✓
77
30 Zahratul Sabiya 75 80 ✓
Fitri
Jumlah Skor 2.020
Perolehan
Rata – Rata 67,3
Kategori Rendah
Presentase:
11
Tuntas :P= X 100%
30
= 36,7%
19
Tidak Tuntas :P= X 100%
30
= 63,3%
Tes kemampuan awal atau pre test diperoleh dengan nilai rata-
rata dan nilai ketuntasan belajar, berarti dengan kategori keterangan
yaitu rendah dibawah persentase. Nilai yang paling rendah adalah 50,
sedangkan nilai tertinggi adalah 80. Siswa yang mendapatkan nilai
diatas ketuntasan hanya ada 11 siswa, dan yang mendapatkan nilai
dibawah ketuntasan atau belum tuntas adalah 19 siswa. Dari hasil pre
test ini bahwa siswa dalam mengerjakan soal – soal masih belum
mencapai hasil KKM.
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti beserta guru merencanakan proses
pembelajaran yang dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu pada
78
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I
1 2 3 4
1 Penguasaan materi: ✓
a. Kelancaran
menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab
pertanyaan
c. Keragaman
memberikan contoh
83
2 Sistematika penyajian: ✓
a. Ketuntasan
penyampaian materi
b. Penyampaian materi
mengarah pada tujuan
c. Media memperjelas
terhadap materi
3 Penggunaan Media: ✓
a. Ketepatan memilih
media sesuai materi
b. Keterampilan
menggunakan media
c. Media mempermudah
proses pembelajaran
4 Penampilan: ✓
5 Pemberian Motivasi: ✓
Total Skor 10
Skor Maksimal 20
𝑥
P= × 100%
𝑥𝑖
84
10
P = 20 × 100%
P = 50%
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I
1 2 3 4
2 Siswa memperhatikan ✓
gambar – gambar yang
ditempelkan oleh guru di
depan kelas
4 Siswa mampu ✓
mendefinisikan dan
mengorganisasikan materi
yang disampaikan oleh
guru
5 Siswa mampu ✓
mengumpulkan informasi
yang sesuai dengan materi
85
7 Siswa mampu ✓
merencanakan dan
menyiapkan hasil dari
diskusi
Total Skor 13
Skor Maksimal 32
𝑥
P= × 100%
𝑥𝑖
13
P = 32 × 100%
P = 40,6%
86
Tabel 4.7
Hasil Tes Pada Siklus I
Tuntas Tidak
Tunta
s
1 Afifah Latief 75 60 ✓
2 Aila Shaumi 75 76 ✓
Anaka
3 Al Fasha Arruby 75 76 ✓
4 Argracia Al 75 76 ✓
Fakhry Fahreza
5 Axel Zhafran 75 60 ✓
6 Dealova 75 78 ✓
Muthmainah
Mahdi
7 Fayza Az Zahra 75 68 ✓
8 Fazrin Azmi 75 60 ✓
Alvino Suwarno
9 Haviz Asril 75 68 ✓
Manaf
10 Jihan Putri 75 76 ✓
Maharani
11 Keyla Natasya 75 76 ✓
Ardika
12 Lexandra Tian 75 76 ✓
Aryanto
13 Marisa Brina 75 60 ✓
14 Melodia 75 76 ✓
Nafiisah Siiriin
15 Muhammad 75 56 ✓
Arkaan
16 Muhammad 75 60 ✓
Arsha Birawa
17 Muhammad 75 62 ✓
Fadly Ramadhan
87
18 Muhammad 75 56 ✓
Pathul Qorib
19 Naifa Indria 75 62 ✓
20 Nazwa Andini 75 62 ✓
Nugraha
21 Novita Amalia 75 62 ✓
22 Quinna Akasha 75 82 ✓
Primatyani
23 Refa Azzahra 75 62 ✓
24 Rozan Zaidan 75 76 ✓
25 Ryan Affan 75 56 ✓
Afatha
26 Siti Aira 75 68 ✓
Ramadhani
27 Umar Hafizh 75 56 ✓
Abdillah
28 Zahira Widya 75 78 ✓
Khoirunnisa
29 Zahra Gahitsa 75 80 ✓
30 Zahratul Sabiya 75 78 ✓
Fitri
Jumlah Skor 2.042
Perolehan
Rata – Rata 68,1
Kategori Rendah
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
2 Nilai tertinggi 82
3 Nilai terendah 56
6 Persentase 56,7%
ketuntasan
8 Persentase 43,3%
ketuntasan
∑𝑋
𝑋=
𝑁
2.042
𝑋=
30
𝑋 = 68,1
89
∑𝑋
P= X 100%
𝑁
13
P= X 100%
30
P = 43,3%
Pada siklus I siswa mencapai rata – rata total kelas 68,1 yang
artinya belum mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal rata –
rata kelas adalah 75. Pada hasil siklus I hanya ada 13 dari 30 siswa
yang melampaui KKM, sehingga persentase ketuntasan belajar hanya
dengan kriteria 43,3% Persentase kelulusan ini juga belum mencapai
indikator keberhasilan yaitu minimal ketuntasan belajar siswa adalah
75%.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru dan peneliti melakukan diskusi terhadap apa
yang telah dilaksanakan dan merumuskan apa saja hal – hal yang
harus diperbaiki pada Siklus I. Proses pembelajaran pada siklus I
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
masih termasuk krtiteria cukup. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa pelaksanaan siklus I terdapat beberapa yang harus
ditingkatkan lagi untuk mencapai kriteria keberhasilan.
Berdasarkan pengamatan guru dan observer selama tindakan
siklus I, diantaranya sebagai berikut :
1) 43,3% siswa sudah cukup baik menerima materi yang
diajarkan, walaupun masih ragu – ragu saat menanggapi
apersepsi dari guru dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
90
3. Siklus II
Tahap siklus II ini merupakan perbaikan pada siklus I, dimana
pada proses pembelajaran siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) masih belum mencapai
kriteria keberhasilan yang maksimal. Oleh karena itu peneliti dan
guru kelas melakukan tindak lanjut untuk melakukan siklus II. Siklus
II ini terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini akan dilakukan beberapa perencanaan yang
tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I. Pada
tahap ini peneliti beserta guru merencanakan proses
pembelajaran yang dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu
pada tanggal 18 dan 20 Mei 2022, dengan waktu 2 x 35
menit. Pada proses ini peneliti menyusun perencanaan
sama halnya seperti pada siklus I pembelajaran yaitu RPP,
media pembelajaran, penilaian, instrumen lembar observasi
aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa. Maka peneliti
merencanakan pembelajaran pada siklus II untuk
menyiapkan beberapa instrumen sebagai berikut:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti menyiapkan RPP sesuai dengan kurikulum
2013. Dalam perencanaan pembelajaran pada siklus II
ini terdapat indikator pembelajaran. Dalam RPP yang
akan direncanakan tiga tahapan kegiatan pembelajaran
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir atau penutup. (RPP Terlampir Pada Lampiran).
2) Media pembelajaran
92
Tabel 4.9
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II
1 2 3 4
1 Penguasaan materi: ✓
a. Kelancaran
menjelaskan materi
b. Kemampuan
menjawab
pertanyaan
c. Keragaman
memberikan contoh
2 Sistematika penyajian: ✓
a. Ketuntasan
penyampaian materi
b. Penyampaian materi
mengarah pada
tujuan
c. Media memperjelas
terhadap materi
3 Penggunaan Media: ✓
a. Ketepatan
memilih media
sesuai materi
b. Keterampilan
menggunakan
media
c. Media
mempermudah
proses
97
pembelajaran
4 Penampilan: ✓
5 Pemberian Motivasi: ✓
a. Keantusiasan guru
pada saat mengajar
di dalam kelas
b. Kepedulian guru
terhadap siswa-
siswanya
Total Skor 16
Skor Maksimal 20
Kriteria Baik
𝑥
P= × 100%
𝑥𝑖
16
P = 20 × 100%
P = 80%
98
Tabel 4.10
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II
1 2 3 4
2 Siswa memperhatikan ✓
gambar – gambar yang
ditempelkan oleh guru di
depan kelas
4 Siswa mampu ✓
mendefinisikan dan
mengorganisasikan materi
yang disampaikan oleh
guru
5 Siswa mampu ✓
mengumpulkan informasi
yang sesuai dengan materi
7 Siswa mampu ✓
merencanakan dan
menyiapkan hasil dari
99
diskusi
Total Skor 25
Skor Maksimal 32
Kriteria Baik
𝑥
P= × 100%
𝑥𝑖
25
P = 32 × 100%
P = 78,1%
Tabel 4.11
Hasil Tes Pada Siklus II
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Afifah Latief 75 68 ✓
2 Aila Shaumi 75 88 ✓
Anaka
3 Al Fasha Arruby 75 84 ✓
4 Argracia Al 75 86 ✓
Fakhry Fahreza
5 Axel Zhafran 75 76 ✓
100
6 Dealova 75 80 ✓
Muthmainah
Mahdi
7 Fayza Az Zahra 75 84 ✓
8 Fazrin Azmi 75 68 ✓
Alvino Suwarno
9 Haviz Asril 75 86 ✓
Manaf
10 Jihan Putri 75 92 ✓
Maharani
11 Keyla Natasya 75 76 ✓
Ardika
12 Lexandra Tian 75 84 ✓
Aryanto
13 Marisa Brina 75 74 ✓
14 Melodia 75 94 ✓
Nafiisah Siiriin
15 Muhammad 75 70 ✓
Arkaan
16 Muhammad 75 68 ✓
Arsha Birawa
17 Muhammad 75 76 ✓
Fadly Ramadhan
18 Muhammad 75 70 ✓
Pathul Qorib
19 Naifa Indria 75 76 ✓
20 Nazwa Andini 75 84 ✓
Nugraha
21 Novita Amalia 75 76 ✓
22 Quinna Akasha 75 94 ✓
Primatyani
23 Refa Azzahra 75 86 ✓
24 Rozan Zaidan 75 88 ✓
25 Ryan Affan 75 68 ✓
Afatha
26 Siti Aira 75 88 ✓
Ramadhani
27 Umar Hafizh 75 84 ✓
Abdillah
28 Zahira Widya 75 82 ✓
Khoirunnisa
101
29 Zahra Gahitsa 75 86 ✓
30 Zahratul Sabiya 75 86 ✓
Fitri
Jumlah Skor 2.422
Perolehan
Rata - Rata 80,7
Kategori Sedang
Tabel 4.12
Hasil Evaluasi Siswa Siklus II
2 Nilai tertinggi 94
3 Nilai terendah 68
6 Persentase 23,3%
ketuntasan
8 Persentase 76,7%
ketuntasan
∑𝑋
𝑋=
𝑁
2.422
𝑋=
30
𝑋 = 80,7
∑𝑋
P= X 100%
𝑁
23
P= X 100%
30
P = 76,7%
d. Refleksi
Peneliti melakukan perbaikan pada siklus II, setelah
menganalisis adanya kekurangan yang terdapat pada siklus
I. Dari data tabel yang ada pada siklus II pembelajaran
yang dilaksanakan dinyatakan baik. Siswa mampu
memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Proses pembelajaran pada siklus II menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berjalan
dengan baik, siswa lebih aktif dan sudah mulai bisa
memahami dalam keterampilan pemecahan masalah
dengan model yang diterapkan. Selain itu, antusias siswa
terhadap proses pembelajaran juga mengalami
peningkatan. Pada saat melaksanakan pemberian evaluasi,
siswa sudah menunjukan nilai yang lebih baik dari siklus I
103
Tabel 4.13
Ringkasan Hasil Penelitian
C. Pembahasan
Penelitian ini telah dilaksanakan sebanyak 2 siklus, masing-masing
siklus dilaksanakan 4 tahapan yaitu (1) Tahap perencanaan, (2) Tahap
pelaksanaan, (3) Tahap observasi, dan (4) Tahap refleksi. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak 2 siklus pada pembelajaran IPS
dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) di kelas V,
berjumlah 30 orang siswa di SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang,
mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Berikut
deskripsi penelitiannya :
Model Problem Based Learning yang digunakan pada penelitian kali ini
berupa tahapan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang ada.
Kemudian dievaluasi dengan beberapa butir tes soal yang sesuai dengan
tahapan pemecahan masalah. Bentuk soal berupa uraian soal yang harus
dikerjakan secara individu oleh siswa. Pada awal proses pembelajaran, guru
mengikuti langkah-langkah di RPP untuk membuka dan menutup
pembelajaran. Lalu, pemberian lembar kerja siswa ketika memasuki inti
pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk memahami masalah,
memecahkan permasalahan terlebih dahulu dan mencari solusi atas masalah
yang dihadapi. Dalam penerapan siklus I dan II langkah-langkah yang
dilakukan sama, yang membedakan adalah peletakan indikator pembelajaran
yang dibagi pada dua siklus, penggunaan media gambar pada siklus I dan
media gambar serta video pada siklus II.
Dalam model Problem Based Learning (PBL) terdapat lima sintaks
dalam pembelajaran yaitu orientasi siswa terhadap masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Peningkatan
kemampuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah bagaimana cara siswa
untuk menyelesaikan masalah melalui soal yang diberikan, menuangkan
pengalaman pribadi yang nyata dan mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapi.
105
Hasil yang diperoleh pada Siklus II berbeda dengan hasil pada Siklus I.
Perbedaan tersebut terlihat dari penilaian observasi aktivitas guru, aktivitas
siswa, dan hasil tes yang dikerjakan siswa. Pada Siklus I jumlah penilaian
aktivitas guru adalah 50% (sangat rendah) dan pada Siklus II adalah 80%
(baik). Pada Siklus I jumlah penilaian aktivitas siswa adalah 40,6% (sangat
rendah) dan pada Siklus II adalah 78,1% (baik). Sedangkan untuk hasil tes
keterampilan pemecahan masalah pada siswa pada Siklus I rata-rata kelas
adalah 68,1 dengan persentase ketuntasan 43,3% (rendah) dan pada Siklus II
rata - rata kelas adalah 80,7 dengan persentase ketuntasan sebesar 76,7%
(sedang).
Diagram 4.1
Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan II
100%
80% 78,1%
80%
60% 50%
40,6%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II
Aktifitas Guru Aktifitas Siswa
Diagram 4.2
Hasil Tes “Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa” pada Siklus I dan II
85
80.7
80
75
70 68.1
65
60
Hasil Tes Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa
Siklu 1 Siklus II
106
Diagram 4.3
Hasil Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
90.00%
80.00% 76,7%
70.00%
60.00%
50.00% 43,3%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Presentase
Ketuntasan
Siklus I Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang telah dipaparkan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa pada pelajaran
IPS dengan menggunakan model Problem Based Learning pada kelas V SD
Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang dapat dinyatakan sangat efektif dalam
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dimana siswa bisa aktif
dalam pembelajaran dan siswa mampu melampaui indikator kinerja.
Hal ini juga didukung oleh riset penelitian sebelumnya tentang
Implementasi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa
Dalam Memecahkan Masalah Di Kelas IV SD Negeri 1 Dadapan Kecamatan
Pringkuku Kabupaten Pacitan Tahun 2019, dari hasil penelitian tersebut juga
107
mengalami peningkatan yang ditunjukkan melalui hasil tes evaluasi pada akhir
akhir siklus. Pada pratindakan terdapat 44% yang mencapai KKM, pada siklus I
dan II terdapat 80% dari jumlah siswa yang mencapai KKM atau sudah mencapai
keberhasilan penelitian. Nilai rata – rata pratindakan sebesar 68,4 pada siklus I
sebesar 81,12 dan akhir siklus II memperoleh nilai tes evaluasi memecahkan
masalah sebesar 83,52. Dari riset sebelumnya menunjukkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah siswa pada tingkat sekolah dasar. Meningkatnya
kemampuan memecahkan masalah siswa kelas IV bisa dipengaruhi beberapa
faktor, baik internal maupun eksternal.52(Sunarti, 2021).
Seperti yang telah dipaparkan pada kajian teori, model pembelajaran
Problem Based Learning memiliki kekurangan dan kelebihan yang juga
ditemukan dalam penelitian ini. Kekurangan yang ada pada penelitian kali ini
yaitu selama diskusi pembelajaran di kelas beberapa siswa masih ada yang pasif
dan masih ada beberapa kelompok yang kurang dalam memahami materi dari
permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain kekurangan, adapun kelebihan
yang diperoleh ketika menerapkan model Problem Based Learning diantaranya
pada siklus II siswa lebih aktif bertanya dan berani mengemukakan pendapatnya
sendiri ketika berdiskusi mampu mengevaluasi sendiri, memudahkan siswa dalam
menguasai konsep, menyelesaikan permasalahan di dunia nyata dan siswa
antusias dalam penggunaan model pembelajaran ini sehingga tujuan dalam
penelitian tersebut dapat tercapai.
52
Sri Sunarti, “Implementasi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Siswa Dalam Memecahkan Masalah Di Kelas IV SD Negeri 1 Dadapan Kecamatan Pringkuku
Kabupaten Pacitan Tahun 2019”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran: Kajian Teori dan Praktik
Kependidikan, 2021. Volume 2 Nomor 2. h. 200
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan
keterampilan pemecahan masalah pada tema 6 mata pelajaran IPS materi
bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) di kelas V SD Negeri Kereo 05 Cipadu
Kota Tangerang dapat disimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan berjalan dengan baik, baik dari aktivitas siswa, guru maupun dari
hasil tes keterampilan pemecahan masalah pada siswa yang diperoleh telah
mengalami peningkatan. Pada siklus I dengan nilai rata-rata 68,1 persentase
skor yang dicapai ketuntasan belajar siswa sebesar 43,3% dengan tingkat
keberhasilan yang artinya rendah. Pada siklus II meningkat dengan nilai rata-
rata 80,7 persentase skor yang dicapai ketuntasan belajar siswa sebesar 76,7%
dengan tingkat keberhasilan yang artinya sedang.
Dari hasil yang telah diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa pada
tema 6 mata pelajaran IPS materi bentuk interaksi manusia dengan lingkungan
dan pengaruhnya dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa kelas V di SD
Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan untuk
beberapa pihak terkait, sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah yang menjadi fokus penelitian, peneliti mengharapkan
agar pihak sekolah mengadakan sebuah pelatihan tentang
peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran. Pihak Sekolah
menyadari bahwa keberhasilan kerja yang dicapai oleh guru kelas,
membutuhkan dukungan sepenuhnya dari pihak sekolah, dengan
memberikan suasana yang kondusif bagi guru untuk
mengembangkan pembelajarannya. Agar semua guru di lingkungan
109
110
Asfar, A.M. Irfan Taufan dan Syarif Nur. “Model Pembelajaran Problem Posing
dan Sloving : Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”. (Jawa
Barat: CV Jejak, 2018)
Bahagia, Putra Johan Bahagia. “Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar
Mata Pelajaran Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN Suci 01 Jember (Tahun
Pelajaran 2016-2017.” Journal Else (Elementary School Education
Journal). 2017. Volume 1 Nomor 1.
111
112
Endayani, Henni. “Sejarah dan Konsep Pendidikan IPS”. Jurnal ITTIHAD. 2018.
Vol. II No 2.
Nasution, Toni dan Maulana Arafat Lubis. “Konsep Dasar IPS.” (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018)
Rofiq, Muhammad Aunur. “Konsep Dasar IPS Berorientasi HOTS (Higher Order
Thinking Skills) untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar.” (Semarang: CV.
Pilar Nusantara, 2020)
Surahman, Edy dan M. Mukminan. “Peran Guru IPS Sebagai Pendidik Dan
Pengajar Dalam Meningkatkan Sikap Sosial Dan Tanggung Jawab Sosial
Siswa SMP”. Jurnal Pendidikan IPS. 2017. Volume 4.
Talitha, Rahma Intan Talitha dan Tiara Cempakasari. "Penerapan Metode Role
Playing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Menghargai
Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia Pada Pembelajaran
IPS Kelas V SDN Cijati." Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang. 2016.
Volume I Nomor 2.
Wardani, Ni Made Ayu, dkk. “Korelasi antara Konsep Diri dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah IPS.” Jurnal Ilmiah dan Sekolah Dasar. 2018. Vol. 2
No. 2.
LAMPIRAN
118
Lampiran 01
Surat Bimbingan Skripsi
119
120
Lampiran 02
Surat Permohonan Izin Penelitian
121
Lampiran 03
Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
122
Lampiran 04
Surat Keterangan Validasi Instrumen
123
Lampiran 05
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
Siklus I
124
125
Lampiran 06
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
Siklus II
126
127
Lampiran 07
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
Siklus I
128
129
Lampiran 08
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II
130
131
Lampiran 09
Instrumen Wawancara Guru
Pertanyaan Jawaban
Lampiran 10
Transkrip Wawancara
133
134
Lampiran 11
Instrumen Wawancara Siswa
Pertanyaan Jawaban
Lampiran 12
Transkrip Wawancara
136
137
138
139
Lampiran 13
Soal Pre Test
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
1. Hubungan manusia dengan lingkungan alam selain dapat memberikan
keuntungan juga dapat memberikan kerugian salah satunya bagi lingkungan
alam. Untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan manusia harus
memikirkan segala tindakan yang dilakukan. Contoh interaksi manusia yang
tidak merusak alam yaitu...
a. Nelayan mencari ikan dengan pukat harimau
b. Nelayan mencari ikan dengan alat pancing
c. Manusia menebang pohon sembarangan
d. Petani menggunakan pupuk kimia
2. Untuk mendapatkan hasil panen yang bagus tentunya dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti cuaca, jenis tanah, perawatan, dan lain sebagainya.
Contoh bentuk interaksi manusia dengan lingkungan alam adalah petani harus
menyesuaikan waktu tanam dengan....
a. Musim pancaroba
b. Musim kemarau
c. Musih penghujan
d. Musim tanam
3. Udin tinggal di daerah pegunungan yang terkenal akan pasirnya yang
melimpah dan berkualitas bagus. Dia memiliki truk. Dia menggunakan
truknya untuk mengangkut pasir. Perilaku Udin merupakan contoh...
a. Dampak positif interaksi Udin dengan lingkungan tempat tinggalnya
b. Dampak positif interaksi Udin dengan truk
c. Dampak positif Udin dengan pasir
d. Memanfaatkan keadaan untuk bekerja
4. Interaksi manusia dengan lingkungan dapat memberikan dampak positif dan
dampak negatif tergantung bagaimana cara kita dalam melakukan interaksi
tersebut. Berikut ini bencana alam yang disebabkan oleh interaksi manusia
dengan lingkungan yang kurang baik adalah....
a. Tanah longsor dan angin puting beliung
b. Banjir dan tanah longsor
c. Banjir dan angin puting beliung
d. Angin puting beliung dan gempa
5. Perhatikan gambar berikut!
140
Ketika kamu akan berangkat sekolah di Pagi hari menggunakan sepeda motor
dari arah Ciledug menuju Kereo, kondisi jalan raya saat kamu berangkat
sekolah seperti gambar di atas. Aktivitas tersebut termasuk dalam
permasalahan soisal yang akan berdampak ...
a. Jalanan menjadi sepi
b. Sampai tujuan dengan cepat
c. Perjalanan menjadi terhambat
d. Banyak kendaraan yang berjalan lancar
6. Perhatikan gambar berikut!
Lampiran 14
Hasil Pre Test Siswa
143
144
145
146
147
148
Lampiran 15
Soal Post Test Siklus I dan II
Nama :
Kelas :
1. Kemacetan di pagi hari yang hiruk pikuk membuat jalan raya menjadi padat
dengan banyaknya kendaraan menuju arah Jakarta secara bersamaan. Ketika
kamu akan berangkat sekolah di pagi hari menggunakan kendaraan pribadi
dari arah Ciledug menuju Kereo, kamu akan menemukan perputaran Jalan di
depan Giant Kereo yang menuju arah Jakarta.
Menurut pendapatmu, mengapa peristiwa itu terjadi? dan tulislah 4 solusi
yang kamu berikan untuk mengatasi masalah tersebut!
Jawab =
5. Anak yang hidup di jalanan rentan mengalami masalah sosial. Adapun jumlah
anak jalanan yang berkeliaran di kota semakin meningkat. Anak jalanan
tersebut tidak hanya berasal dari dalam kota tetapi berasal dari berbagai
daerah. Keberadaan mereka sering meresahkan warga kota sekitar. Mengapa
jumlah (populasi) anak jalanan semakin hari semakin meningkat? Tuliskan 4
upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah sosial
tersebut!
Jawab =
150
Lampiran 16
Hasil Post Test Siswa Siklus I dan II
151
152
153
154
155
156
157
158
Lampiran 17
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang
Tema : 6 (Panas Dan Perpindahannya)
Subtema : 2 (Perpindahan Kalor Di Sekitar Kita)
Pembelajaran : 3 (Tiga)
Muatan Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V /2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar untuk
pembangunan kehidupan ekonomi Indonesia dengan benar
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar untuk
pembangunan kehidupan sosial budaya Indonesia dengan benar
3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
kegiatan masyarakat sekitar untuk pembangunan kehidupan ekonomi,
sosial budaya Indonesia dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Interaksi manusia dan lingkungan dalam upaya pembangunan ekonomi,
sosial budaya Indonesia.
2. Aktivitas masyarakat sekitar dalam upaya pembangunan ekonomi, sosial
budaya Indonesia.
E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning (PBL)
2. Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan, informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan)
F. Media dan Sumber Belajar
Media :1. Slide materi ajar
2. Gambar contoh Interaksi Manusia
dengan lingkungan
3. Laptop
Sumber Belajar :1. Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Panas dan
Perpindahannya/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Buku
Guru SD/MI Kelas V (Edisi Revisi).
Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2. Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
160
Mengetahui,
Kepala Sekolah
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar
untuk pembangunan kehidupan ekonomi Indonesia dengan benar.
2. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
kegiatan masyarakat sekitar untuk pembangunan kehidupan ekonomi,
sosial budaya Indonesia dengan benars serta permasalahan sosial yang
terjadi dimasyarakat.
3. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa menemukan sumber belajar
tentang pembangunan ekonomi dan sosial budaya di Indonesia serta
permasalahan sosial secara rinci.
D. Materi Pembelajaran
1. Interaksi manusia dan lingkungan dalam upaya pembangunan ekonomi,
sosial budaya Indonesia.
2. Mengidentifikasi permasalahan sosial ditengah masyarakat.
E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
3. Model : Problem Based Learning (PBL)
4. Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan, informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan)
F. Media dan Sumber Belajar
Media : 1. Slide materi ajar
2. Gambar contoh Interaksi Manusia
dengan lingkungan
3. Gambar pelelangan Ikan
4. Laptop
Sumber Belajar : 1. Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum
2013 Panas dan
Perpindahannya/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Buku Guru SD/MI Kelas V
(Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
166
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Lampiran 18
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kereo 05 Cipadu Kota Tangerang
Tema : 6 (Panas Dan Perpindahannya)
Subtema : 3 (Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan)
Pembelajaran : 3 (Tiga)
Muatan Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V /2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar
untuk pembangunan kehidupan ekonomi Indonesia dengan benar
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar
untuk pembangunan kehidupan sosial budaya Indonesia dengan benar
3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
kegiatan masyarakat sekitar untuk pembangunan kehidupan ekonomi,
sosial budaya Indonesia dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Interaksi manusia dan lingkungan dalam upaya pembangunan
ekonomi, sosial budaya Indonesia.
2. Aktivitas masyarakat sekitar dalam upaya pembangunan ekonomi,
sosial budaya Indonesia.
E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan, informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan)
F. Media dan Sumber Belajar
Media : • Slide materi ajar
• Video
• Gambar contoh Interaksi Manusia
dengan lingkungan
• Laptop
Sumber Belajar : • Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum
2013 Panas dan
Perpindahannya/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Buku Guru SD/MI Kelas V
(Edisi Revisi). Jakarta:
172
•
Guru membagikan 5 kelompok yang
terdiri dari 6 peserta didik.
• Guru menyampaikan masalah yang
akan dipecahkan secara kelompok.
Masalah yang diangkat tentang
kegiatan bentuk interaksi kegiatan
masyarakat sekitar untuk
pembangunan kehidupan ekonomi dan
sosial budaya Indonesia.
• Kelompok mengamati dan memahami
masalah yang disampaikan guru atau
yang diperoleh dari bahan bacaan buku
siswa.
Penyelidika Mengumpulkan Informasi
n Individu • Peserta didik berdiskusi dan membagi
dan tugas untuk mencari data/ bahan-
Kelompok bahan/ alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang ada
dalam LKPD.
• Guru membantu kelompok yang
membutuhkan bantuan diskusi peserta
didik.
• Peserta didik berdiskusi mengenai
bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan, sosial budaya dan
ekonomi.
• Peserta didik mencari tahu dampak
perubahan lingkungan terhadap
kehidupan manusia.
Mengemba Mengkomunikasikan (4C:
ngkan dan Communication)
Menyajikan • Peserta didik berdikusi dengan
hasil karya kelompok untuk menentukan hasil
pemecahan atau kesimpulan dari hasil
kerja kelompok.
• Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi kelompok secara lisan dan
tulisan.
Menganalisi Mengasosiasikan (HOTS: Reflektif)
s dan • Guru membimbing presentasi dan
175
Mengetahui,
Kepala Sekolah
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat :
1. Peserta didik dapat mengamati dan mengidentifikasi permasalahan
sosial dalam kehidupan sehari – hari dengan percaya diri.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan masyarakat sekitar
untuk pembangunan kehidupan sosial budaya Indonesia dengan benar.
3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
kegiatan masyarakat sekitar untuk pembangunan kehidupan ekonomi,
sosial budaya Indonesia dan permasalahan sosial dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Permasalahan Sosial di Sekitar Kita
2. Aktivitas Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi
E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan, informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan)
F. Media dan Sumber Belajar
Media : • Video pembelajaran
• Slide materi ajar
• Gambar Permasalahan Sosial
• Gambar Sampah, Kenakalan
Remaja, Sungai Kotor, Bangunan
Liar, Kemacetan Lalu Lintas,
Lingkungan Bersih, Sungai
Wisata, dan Siswa Berprestasi
• Laptop
Sumber Belajar : • Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum
2013 Panas dan
Perpindahannya/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Buku Guru SD/MI Kelas V
(Edisi Revisi). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
• Diana Karitas, dkk. 2017. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum
178
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran 75
Model menit
Pembelaj
aran
Orientasi Mengamati
peserta Peserta didik diberi rangsangan untuk
didik memusatkan perhatian pada topik dengan
kepada cara:
masalah • Peserta didik mengamati gambar yang
disajikan oleh guru
• Peserta didik mencermati gambar tersebut
yang menunjukkan keadaan lingkungan
sekitar.
• Guru menjelaskan gambar tersebut ke dalam
permasalahan sosial di lingkungan sekitar.
• Dengan mengamati gambar tersebut, peserta
didik dapat mengetahui keadaan
permasalahan sosial di lingkungan sekitar.
• Guru menampilkan sebuah video tentang
permasalahan sosial di sekitar masyarakat.
Organisas Menanya (4C: Critical Thinking)
i belajar • Guru memberikan kesempatan pada peserta
dan didik untuk mengidentifikasi pertanyaan
pembentu yang berkaitan dengan video dan teks buku
kan siswa yang disajikan serta akan dijawab oleh
kelompok guru.
• Guru membagikan 5 kelompok yang terdiri
dari 6 peserta didik.
• Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan secara kelompok. Masalah yang
diangkat tentang kegiatan masyarakat dan
permasalahan sosial yang tinggal di daerah
sekitar.
• Kelompok mengamati dan memahami
masalah yang disampaikan guru atau yang
diperoleh dari bahan bacaan buku siswa.
Penyelidi Mengumpulkan Informasi
kan • Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas
Individu untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang
dan diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Kelompo yang ada dalam LKPD.
k • Guru membantu kelompok yang
membutuhkan bantuan diskusi peserta didik.
180
•
Kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi
mengenai permasalahan sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar.
• Kelompok berdiskusi untuk menentukan
penyebab, akibat dan upaya mengatasi dari
permasalahan sosial di sekitar.
Mengemb Mengkomunikasikan (4C: Communication)
angkan • Peserta didik berdikusi dengan kelompok
dan untuk menentukan hasil pemecahan atau
Menyajik kesimpulan dari hasil kerja kelompok.
an hasil • Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
karya kelompok secara lisan dan tulisan.
Menganal Mengasosiasikan (HOTS: Reflektif)
isis dan • Guru membimbing presentasi dan
Mengeval mendorong kelompok memberikan
uasi penghargaan serta masukan kepada
Proses kelompok lain.
Pemecaha • Setiap kelompok melakukan presentasi,
n kelompok yang lain memberikan apresiasi.
Masalah • Guru bersama peserta didik menyimpulkan
materi.
Kegiatan Penutup
• Membuat rangkuman atau simpulan tentang
pembelajaran yang telah dilakukan.
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan.
• Merencanakan tindak lanjut dalam bentuk
tugas individu.
Lampiran 19
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Siklus I dan II
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
Lampiran 20
193
194
195
196
197
198
199
200
201
Lampiran 21
202
Lampiran 22
Dokumentasi
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Observasi Wawancara
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Lampiran 23
Biodata Penulis
Ridha Vidiah Rachmatika, lahir di
Tangerang pada tanggal 29 Maret 2000
adalah anak pertama dari 4 bersaudara dari
pasangan Bapak Rohmatullah dan Ibu Watih
Salamah yang sekarang bertempat tinggal di
Jl. Sawo 02 RT 03 RW 07 No.49 Cipadu,
Larangan, Tangerang. 15155.
Penulis mengawali pendidikan di SD Negeri
Kereo 05 tahun 2006 – 2012, kemudia
melanjutkan pendidikannya di MTs Negeri
32 Jakarta tahun 2012 – 2015, penulis
melanjutkan pendidikan ke MA Negeri 19
Jakarta taun 2015 – 2018, penulis
melanjutkan studi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) melalui UM-PTKIN.
Melalui penelitian skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan
Pemecahan Masalah Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri Kereo 05
Cipadu Kota Tangerang” dibawah bimbingan Bapak Drs. Ja'far Sanusi M.A,
penulis berusaha menerapkan sebuah pembelajaran agar dapat meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran IPS melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning. Penulis berharap semoga karya
ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Aamiin.