1,3
Program Pascasarjana Universitas Terbuka
2
Universitas Negeri Semarang
Corresponding Author: shandyumanto@gmail.com1
Article History
Submitted: March, 2022 Accepted: May, 2022 Published: May, 2022
Abstrak
Model Problem BasediLearning merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada materi bangun datar kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa
kelas IV di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain Kuasi Eksperimen. Populasi penelitian ini yaitu
seluruh peserta didik kelas IV Gugus Dewi Sartika Kecamatan Sukorejo. Sampel dalam penelitian ini 23 peserta
didik kelas IV SD Negeri 1 Ngadiwarno sebagai kelas eksperimen, dan 25 peserta didik kelas IV SD Negeri 2
Ngadiwarno sebagai kelas kontrol. Sampel ditentukan berdasarkan teknik cluster random sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara test objektif, dan non test yang meliputi dokumentasi, observasi, serta
wawancara. Analisis data yag digunakan untuk menentukan efektivitas model adalah dengan uji paired sample
t-test dan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning secara efektiv dapat meningkatkan kemampuanipemecahan masalah.
Kata kunci: Kemampuan1Pemecahan Masalah, Model Pembelajaran Problem Based Learning, Materi Bangun
Datar Kelas IV
Abstract
Problem-BasediLearning model is one alternative that can be used to improve problem-solving skills in class IV
flat building materials. This study aims to analyze the effectiveness of problem-based learning models against
the problem-solving skills of class IV students in elementary school. This research uses a Quasi Experimental
design. The population of this study is all students of class IV of the Dewi Sartika Cluster of Sukorejo Subdistrict.
Sampel in this study 23 students of class IV SD Negeri 1 Ngadiwarno as an experimental class, and 25 students
of class IV SD Negeri 2 Ngadiwarno as a control class. Sampel is determined based on random sampling cluster
techniques. Data collection techniques are carried out by means of objective tests, and non-tests that include
documentation, observation, and interviews. Data analysis used to determine the effectiveness of the model is
by paired sample t-test and independent sample t-test test. The results showed that the Problem Based Learning
learning model can effectively improve to solve problem ability.
Keyword: Troubleshooting Capabilities, Problem Based Learning Model, IVth Grade Students, two-dimentional
figure Materials.
lan masalah autentik yang dapat membimbing sang pemikiran siswa. Salah satu model pem-
siswa secara bertahap dalam menghubungkan belajaran yang dapat mengakomodasi hal ter-
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan- sebut adalah Problem Based Learning (PBL).
nya pada situasi dunia nyata, sehingga pem- PBL yang dalam bahasa Indonesia berarti
belajaran lebih bermakna. pembelajaran berbasis masalah adalah rang-
Kemampuan pemecahan masalah men- kaian aktivitas pembelajaran yang menekan-
jadi salah satu tujuan pembelajaran matemati- kan pada proses penyelesaian masalah yang
ka yang harus dicapai oleh murid. Dalam kehi- dihadapi secara ilmiah (Sanjaya, 2016:214).
dupan sehari-hari secara sadar atapun tidak Menurut Arends (2008) esensi PBL adalah be-
sadar, setiap hari kita dihadapkan dengan ber- rupa menyuguhkan berbagai situasi bermasa-
bagai permasalahan yang menuntut kemam- lah yang autentik danabermaknaakepada sis-
puan pemecahan masalah. Pemecahan masa- wa, yang dapat berfungsiaisebagaiaabatu lon-
lah merupakan suatu usaha untuk mencapai catan untuk investigasi dan penyelidikan. Dari
tujuan yang diinginkan dan tidak secara oto- kedua pendapat tersebut, dapat diketahui bah-
matis diketahui cara yang tepat untuk tujuan wa pemberian masalah merupakan hal yang
tersebut. Melalui pemecahan masalah siswa sangat mendasar dalam model pembelajaran
akaniabelajar untuk menyusun strategi yang PBL untuk dapat mengembangkan kemampu-
sesuai untuk menyelesaikan permasalahan an pemecahan masalah siswa.
yang mereka hadapi. Melalui permasalahan-permasalahan
Hasil refleksi dengan guru kelas IV SDN yang diberikan, pembelajaran dengan model
Gugus Dewi Sartika Kecamatan Sukorejo Ka- PBL memiliki kelebihan bila dibandingkan
bupaten Kendal terdapat beberapa permasa- pembelajaran lainnya. Siswa didorong untuk
lahan dalam pembelajaran matematika . Masih memiliki kemampuan memecahkan masalah
banyak siswa mengalami kesulitan dalam pe- yang ada di dunia nyata. Siswa memiliki ke-
belajar rendah. Rendahnya hasil belajar siswa melalui aktivitas belajar. Pembelajaran berfo-
kelas IV SDN Gugus Dewi Sartika dibuktikan kus pada masalah sehingga materi yang tidak
dari data hasil tes yang dilakukan oleh peneliti ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh
tentang materi semester 2 tahun pelajaran siswa. Hal ini mengurangi beban belajar siswa
2019/2020. Jumlah soal dalam tes sebanyak 6 dengan menghafal atau menyimpan informasi
asi, dan mencipta) dalam ranah kognitif. Dari dalam pembelajaran matematika didukung o-
23 siswa, tidak ada seorang pun yang tuntas leh hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Pe-
atau mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75. nelitian yang dilakukan oleh Brata et al (2014)
perlu adanya inovasi dalam pembelajaran ma- fikan hasil belajar matematika antara kelompok
tematika dengan menerapkan model pembe- yang mengikuti pembelajaran dengan model
lajaran yang efektif, kreatif, dan menggunakan pembelajaran PBL dengan kelompok siswa
masalah-masalah non rutin dalam merang- yang mengikuti pembelajaran dengan model
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 8(1), 129-138 131
pembelajaran konvensional pada siswa kelas (2017) Pembelajaran dengan model Problem
IV SD Gugus Belantih Kecamatan Kintamani. Based Learning (PBL) yaitu pendekatan pe-
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dila- ngajaran yang memberikan sebuah tantangan
kukan oleh Kodariyati dan Astuti (2016) me- bagi siswa untuk mencari solusi dari permasa-
nyimpulkan bahwa PBL berpengaruh positif lahan dunia nyata (terbuka) secara induvidu
dan signifikan terhadap kemampuan komuni- maupun kelompok. Barrow dalam Huda (2013)
kasi dan pemecahan masalah matematika se- menyatakan bahwa Problem Based Learning
cara bersama-sama siswa kelas V SD Gugus merupakan pembelajaran yang diperoleh me-
V Kecamatan Kasihan Bantul dengan nilai lalui prosesi menuju pemahaman akan reso-
signifikansi lebih kecil dari 0,05. lusi suatu masalah. Akan tetapi, masalah bisa
Pemecahan masalah sebagaimana di- juga merupaka hipotesis. Penting bahwa ma-
ungkapkan oleh beberapa ahli diantaranya salah berfungsi sebagai dasar proses pem-
Senthamarai (2016) mengemukakan bahwa belajaran, karena masalah menentukan arah
pemecahan masalah merupakan jantung dari proses pembelajaran dan menekankan pada
matematika sehingga dalam pembelajaran perumusan pertanyaan dari pada jawaban.
matematika penting untuk mengembangkan Muhson (2009) PBL adalah metode belajar
kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan yang menggunakan masalah sebagai langkah
menurut Indarwati (2014) menyatakan bahwa awal dalam mengumpulkan dan mengintegra-
pemecahan maslah merupakan suatuiusaha sikan pengetahuan baru. hasil penelitian lain
untuk menemukan jalanikeluar dari suatu merekomendasikan pembelajaran dengan
kesulitan dan mencapaiitujuan yang tidak model Problem Based Learning dapat mening-
dapat dicapai denganisegera. Mayer dalam katkan kemampuan berpikir kritis dan problem
(Sumarli: 2018) mendefinisikan pemecahan solving siswa (Afifah, Wahyudi, Setiawan,
masalah sebagai langkah-langkah dimana 2019; Anugraheni, 2019; Ati & Setyawan,
penyelesai masalahharus menemukan hubu- 2020).
ngan antara pengalaman terdahulu (schema) Berdasarkan latar belakang yang telah
dan problem yang sedang dihadapi kemudian diuraikan, maka tujuan dari artikel ini mengkaji
membuat solusi untuk problem itu. (1) Apakah model pembelajaran Problem Ba-
Polya (1973) mengartikan pemecahan sed Learning dapat meningkatkan kemampu-
masalah sebagai usaha mencari jalan keluar an pemecahan masalah siswa kelas IV SDN
dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan Gugus Dewi Sartika Kecamatan Sukorejo Ka-
yang tidak dengan segera dapat dicapai. Ter- bupaten Kendal?; (2) Bagaimana efektivitas
dapat empat langkah atau kriteria menurut model pembelajaran Problem Based Learning
Polya (1973) yaitu: (1) memahamai masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah
(understand problem), (2) menyusun rencana siswa kelas IV SDN Gugus Dewi Sartika
pemecahan (makeaa plan), (3) melaksanakan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal? Ada-
rencana pemecahan (carryaout a plan), (4) pun tujuan dilaksanakannya penelitian ini ada-
memeriksa kembali hasil pemecahan (look lah (1) Menganalisis peningkatan kemampuan
back at the completed solution). pemecahan masalah siswa kelas IV SDN Gu-
Menuruti Mohamad dalam Setiawan gus Dewi Sartika Kecamatan Sukorejo Kabu-
132 Amarofah, S; Mastur, Z; Sugilar. (2021). Efektivitas Model Problem Based Learning terhadap …
paten Kendal dengan penerapa model pembe- sampel secara acak yang dilakukan peneliti di
lajaran Problem Based Learning; (2) Mengana- kelassIV SDN se-Gugus Dewi Sartika Keca-
lisis keefektifan model pembelajaran Problem matan Sukorejo, sekolah dasar yang terpilih
Based Learning terhadap kemampuan peme- sebagai sampel penelitian adalah SDN 1 Nga-
cahan masalah siswa kelas IV SDN Gugus diwarno dan SDN 2 Ngadiwarno. Selisih jum-
Dewi Sartika Kecamatan Sukorejo Kabupaten lah siswa kelas IV kedua SD tidak terlalu jauh
Kendal? yaitu siswa kelas SDN 1 Ngadiwarno berjum-
lah 25 siswa dan SDN 2 Ngadiwarno berjumlah
23 siswa. Lokasi kedua sekolah dekat, terda-
METODE
pat di Desa Ngadiwarno. Lingkungan kedua
Penelitian yang digunakan adalah penelitian sekolah yang sama yaitu di pedesaan dan jauh
eksperimen, yaitu metode penelitian yang di- dari jalan raya.
gunakan untukkmencari pengaruh perlakuan Instrumen yang digunakan dalam pe-
terhadap yang lain dalam kondisiiyang terken- nelitian ini antara lain:
dali (Sugiyono 2013). Desain penelitian yang Dokumen pada penelitian ini digunakan
digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi untuk memeroleh informasi mengenai data dan
iExperimental dikarenakannpeneliti tidak bisa nama siswa, data guru, silabus pembelajaran
mengontrol variabel-variabell luar yang berpe- serta nilai ulangan harian matematika kelas IV
ngaruhhterhadap penelitian. Menurut Lestari SD Negeri 1 Ngadiwarno dan SD Negeri 2
dan Yudhanegara (2017) desain quasie ex- Ngadiwarno Kecamatan Sukorejo Kabupaten
perimental mempunyai kelompok kontrol, tetapi Kendal. Selain itu digunakan kamera untuk
tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol mengambil gambar pada saat kegiatan pem-
variabel-variabel luar yang memengaruhi pe- belajaran berlangsung, sebagai bukti telah di-
laksanaan eksperimen. Peneliti memilih desain laksanakannya penelitian.,
ini dikarenakan peneliti tidak dapat mengontrol Lembar observasi digunakan untuk
secara penuh masuknya variabel-variabel dari mengamati pelaksanaan model pembelajaran
luar yang dapat mempengaruhi. Bentuk pene- ekspositori di kelas kontrol dan model pem-
litian yang digunakan yaitu nonequivalent con- belajaran PBL di kelas eksperimen dalam pem-
trol group design. belajaran matematika materi bangun datar.
Populasi dalam penelitian ini adalah se- Lembar instrumen observasi di kelas kontrol
luruh siswaikelas IVi SD se-Gugus Dewi Sar- dan eksperimen ini diisi oleh guru kelas pada
tika Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal saat peneliti melaksanakan proses pembela-
Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 6 jaran di kelas kontrol dan kelas eksperimen.
SD dengan jumlah 125 peserta didik. Adapun Wawancara dalam penelitian ini bertu-
teknik pengambilan sampling dalam penelitian juan untuk mendapatkan informasi yang men-
ini dengan Cluster Random Sampling. “Cluster dalam dari narasumber yang bersangkutan da-
Random Sampling adalah pengambilan sam- lam topik tertentu. Jenis wawancara ini adalah
pel secara random yang bukan individual, semiterstruktur (semistructure interview). Pe-
tetapi kelompok-kelompok unit yang kecil.” neliti memberikan pertanyaan yang sebelum-
(Sudrajat, 2009). Berdasarkan pengambilan nya sudah disiapkan namun jawaban akan me-
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 8(1), 129-138 133
nyesuaikan dari siswa guna untuk mengetahui Tabel 1 Deskripsi Statistik Nilai Pretest dan Postest Kelas
Eksperimen dan kelas Kontrol
kemampuan pemecahan masalah siswa. Std.
N Min. Max. Mean
Deviation
Tes yang digunakan dalam penelitian ini PreTest
25 36 76 61.28 11.531
Eksperimen
adalah untuk mengukur kemampuan pemeca- Posttest
25 68 100 83.28 8.542
Eksperimen
han masalah siswa. Instrumen penelitian yang
PreTest Kontrol 23 32 72 52.52 11.958
diteskan berupa soal tes uraian untuk pretest PostTest
23 56 84 74.00 7.459
Kontrol
dan posttest. Soalttes yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu soal tessmateri keliling dan
Berdasarkan hasil analisis, dari kedua
luas bangun datar. Soal tessyang digunakan
kelompok kelas memiliki hasil yang berbeda-
sebagai instrumen penelitian harus memenuhi
beda. Data sebelum dilakukan treatment me-
syarat sebagai alat ukur hasil belajar yang
nunjukkan perbedaan pada hasil rata-rata nilai
baik, yaitu harus memperhatikan validitas, reli-
pretest yaitu pada kelas eksperimen adalah
abilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
61,28 sedangkan pada kelas kontrol adalah
soal.
52,65. Nilai tertinggi pada kelas ekperimen
Teknik analisis data dalam penelitian ini
yaitu 76 dan kelas kontrol 72, sedangkan nilai
adalah (1) uji normalitas menggunakan uji kol-
terendah pada kelas ekperimen menunjukkan
mogorov-smirnov; (2) uji homogenitas meng-
nilai sebesar 36 dan kelas kontrol sebesar 32.
gunakan uji lavene statistic ; (3) uji peningkatan
Standar deviasi pada kelas ekperimen sebesar
kemampuan pemecahan masalah mengguna-
11,531 dan kelas kontrol sebesar 11,958.
kan uji paired sample t-test; dan (4) uji keefek-
Terdapat perbedaan juga pada nilai ra-
tifan model problem based learning terhadap
ta-rata kedua kelas eksperimen tersebut pada
model ekspositori menggunkan uji indepen-
nilai posttest. Nilai rata-rata pada kelas eks-
dent sample t-test.
perimen sebesar 83,28 sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 74,04. Nilai tertinggi pada
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas ekperimen yaitu 100 dan kelas kontrol
84, sedangkan nilai terendah pada kelas eks-
Hasil penelitian
perimen menunjukkan nilai sebesar 72 dan
Berdasarkan pengamatan dari kedua kelompok kelas kontrol sebesar 57. Standar deviasi pada
kelas penelitian yang telah dideskripsikan da- kelas ekperimen sebesar 8,542 dan kelas kon-
pat dilihat hasil masing-masing kelas. Data pre- trol sebesar 7,351.
Berdasarkan perhitungan yang telah di-
test dan posttest kemudian di analisis menggu-
nakan SPSS versi 23 untuk mengetahui data lakukan dapat diketahui nilai rata-rata hasil be-
statistik deskriptif dari data tersebut. Berikut lajar siswa dari dua kelompok kelas tersebut
merupakan perbandingan hasil analisis des- menunjukkan bahwa kelas yang mengguna-
kan model pembelajaran PBL mendapatkan
kriptif dari nilai pretest dan posttest kelas eks-
perimen dan kelas kontrol. hasil rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
kelas yang menggunakan model pembelajaran
ekspositori pada mata pelajaran matematika.
Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata sebe-
sar 83,28 sedangkan pada kelas kontrol me-
134 Amarofah, S; Mastur, Z; Sugilar. (2021). Efektivitas Model Problem Based Learning terhadap …
miliki hasil rata-rata 74,04. Selisih rata-rata ke- Lavene Statistic dengan keputusan data dika-
dua kelas tersebut sebesar 9,24. Dengan de- takan homogen apabila nilai signifikansinya
mikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil lebih dari 0,05 (5%). Uji homogenitas penelitian
belajar siswa menggunakan model pembela- ini menggunakan SPSS versi 23 dengan me-
jaran PBL lebih tinggi dibandingkan dengan lihat pada hasil nilai output tabel test of ho-
model ekspositori. mogenity of variance nilai signifikansi dapat di-
Teknik analisis dataapada penelitian ini lihat pada kolom sig.
menggunakannteknik analisis paired sample t-
Tabel 3 Uji Homogenitas
test dan independent sample t-test, maka se- Levenne
Hasil Sig. df1 df2 Keterangan
Statictic
belum dilakukan uji tersebut data harus di uji Belajar
0,942 0,337 1 46 Homogen
prasyarat analisis terlebih dahulu meliputi uji
Berdasarkan tabel tersebut dapat dike-
normalitas dan uji homogenitas. Setelah dila-
tahui bahwa kedua data tersebut memiliki va-
kukan pengolahan data deskriptif, maka diper-
rian data homogen karena nilai signifikansinya
oleh hasil perhitungan dari data nilai pretest
menunjukkan lebih dari 0,05 yaitu pada nilai
dan posttest kedua kelas tersebut. Uji nor-
hasil belajar dari lavene statistic menunjukkan
malitas digunakan untuk mengetahuiaapakah
0,942 dengan nilai signifikansi 0,337. Dari tabel
data dalam penelitian berdistribusinnormal a-
diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
tau tidak. Pengujian normalitas dapat dilaku-
berasal dari populasi yang homogen karena
kan dengannmenggunakan uji Chi kuadrat
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan
(X²), Liliefors atau Kolmogorov-Smirnov.
demikian data tersebut memenuhi syarat untuk
Tabel 4 Hasil Uji Paired Sample Test atas dapat diketahui nilai signifikansinya me-
Pair 1
Std. sig. (2-
Pretest
Deviation tailed)
nunjukkan kurang dari 0,05, nilai signifikan-
Eksperimen-
Posttest 7,394 0.000 sinya yaitu 0,000. Dari tabel diatas da-
Eksperimen
patddisimpulkan bahwa modelppembelajaran
problem based learning efektif terhadap ke-
Berdasarkan tabel tersebut dapat dike-
mampuan pemecahan masalah siswa kelas IV
tahui nilai signifikansinya menunjukkan kurang
SDN GugussDewi Sartika Kecamatan Sukore-
dari 0,05 yaitu pada sig. (2-tailed) menunjuk-
jo KabupatennKendal.
kan nilai signifikansi 0,000. Dari tabel diatas
dapattdisimpulkan bahwaimodel pembelajaran
Pembahasan
problemnbased learningddapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah mata pela-
Hasil analisis menggunakan paired sample t-
jaran matematika materi keliling dan luas ba-
test (uji-t) menghasilkan nilai signifikansi se-
ngun datar siswa kelas IV SDN Gugus Dewi
besar 0,000 dengan ketentuan jika nilai dari sig-
Sartika.
nifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat per-
Uji independent sample t-test digunakan
bedaan hasil belajar dari kedua kelompok kelas
untuk mengetahui apakah model pembelaja-
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa 0,000 <
ran problem-based learning efektif terhadap
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa bah-
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
waimodel pembelajaran problemnbased learn-
IV SDN Gugus Dewi Sartika Kecamatan Suko-
ingddapat meningkatkan kemampuan pemeca-
rejo Kabupaten Kendal. Untuk mengetahui ke-
han masalah mata pelajaran matematika materi
efektifan model pembelajaran problem-based
keliling dan luas bangun datar siswa kelas IV
learning terhadap kemampuan pemecahan
SDN Gugus Dewi Sartika.
masalah dilakukan dengan membandingkan
Pada pembelajaran kelas eksperimen
hasil posttest kelas eksperimen dan hasil
yang dilaksanakan dengan model PBL, kegi-
posttest kelas kontrol menggunakan uji
atan inti pembelajaran terdiri dari lima tahap
independent sample t-test dengan syarat data
model pembelajaran PBL yaitu orientasissiswa
berdistribusi normal dan homogen. Pengujian
pada masalah, mengorganisasissiswa untuk
hipotesis dibantu dengann SPSS versi 23,
belajar, membimbing pengalamannkelompok,
menggunakan menu analyze-compare means-
mengembangkan dannmenyajikan hasil karya,
independemt sample t-test. Pengambilan
sertaamenganalisis dannmengevaluasi proses
keputusan bisa dapat dilihat dari nilai signifi-
pemecahan masalah. Sedangkan pada kelas
kansinya.
kontrol yang menggunakan model ekspositori
kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk
Tabel 5 Hasil Uji Independent Samples Test
sig. (2- menjelaskan materi dan langsung mengerja-
sig.
tailed)
Hasil Equal kan soal latihan. Perbedaan penerapan pem-
Belajar variances 0,337 0,000
belajaran PBL dan ekspositori dapat dilihat
Siswa assumed
pada gambar 1 dan 2.
Hasil uji independent sample t-test dapat
dilihat pada kolom sig. (2-tailed). Dari tabel di
136 Amarofah, S; Mastur, Z; Sugilar. (2021). Efektivitas Model Problem Based Learning terhadap …
Gambar 1 Pembelajaran Kelas PBL kan Gold Orientation pada 7E-learning Cycle.
Hasil penelitian menyatakan kemampuan pe-
mecahan masalah pada 7E-learning cycle le-
bih baik daripada menggunakan model ekspo-
sitori. Fatimah (2012) menyatakan bahwa ke-
mampuan pemecahan masalah mahasiswa
dengan menerapkan model PBL dalam pem-
belajaran statistika elementer lebih baik diban-
dingkan dengan pembelajaran biasa.
Berdasarkan perbandingan hasil post-
Gambar 2 Pembelajaran Kelas Ekspositori
test terlihat perbedaannantara kelas ekspe-
Hasil penelitian ini sejalan dengan pe- rimen dengan model PBL dan kelaskkontrol
nelitian yang dilakukan oleh Indarwati (2014) dengan model ekspositori. Padakkelas eks-
menyatakan bahwa melalui penerapan pro- perimen, terlihat bagaimana peserta didik me-
blem based learning dapat meningkatkan ke- mahami masalah, merencanakan pemecahan,
yang sesuai adalah penelitian Yastika dan kembali jawaban yang sudah dituliskan. Se-
Haryanto (2016) yang memperlihatkan pada dangkan pada kelas kontrol, masih belum
sementara pada kelas kontrol menggunakan cahan masalah, masih sekadar memahami
metode ekspositori. Hasil penelitian menunjuk- masalah dan melaksanakan pemecahan tanpa
kan bahwa baik hasil belajar afektif, hasil mengecek kembali jawaban yang telah ditulis-
belajar kognitif, dan hasil belajar psikomotor kan. Jawaban dari siswa yang mendapatkan
dari kelas eksperimen mempunyai rata-rata treatment model pembelajaran PBL terlihat
yang lebih besar dari pada kelas kontrol. lebih detail dalam menjawab petanyaan, kedua
Hasil analisis menggunakan indepen- siswa dapat menjawabnya dengan tepat na-
dent sample t-test (uji-t) menghasilkan nilai mun mendapatkan nilai yang berbeda. Per-
signifikansi sebesar 0,000 dengan ketentuan bedaan hasil posttest kedua kelas tersebut da-
jika nilai dari signifikansi kurang dari 0,05 ma- pat dilihat pada gambar 3 dan 4.