Anda di halaman 1dari 2

1.

Berdasarkan hasil penelitian Zai Maria (2020), ditinjau dari metode dan media
pembelajaran yang diinginkan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan data primer
yaitu hasil wawancara dan kuesioner melalui g-form, serta data sekunder yaitu
dokumentasi dari kajian-kajian literatur dengan teknik analisa kualitiatif. Model
pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) merupakan solusi atas masalah,
sebab model CTL mengakomodir diterapkannya keseluruhan metode pembelajaran yaitu
diskusi, restirasi dan tanya jawab, serta media pembelajaran yaitu media produktif. Pada
model CTL mahasiswa ditingkatkan keaktifan untuk mengeksplorasi materi yang
diterima, mengaitkannya dengan masalah nyata, dan memberi hasil nyata atas
pengetahuan yang diterima. Berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam berpikir luas,
mendalam, kritis, logis dan kreatif. Sehingga tercapainya tujuan pembelajaran dari sisi
proses maupun hasil pembelajaran.

Zai Maria Vincentia dan Nurhidayah Fitriyah. 2020. Model Pembelajaran Untuk Kesulitan
Belajar Siswa. Jurnal Neraca. Vol. 4, No. 2 (2020)

2. Menurut Ahsani (dalam Sari, 2020), pemahaman dan penguatan materi pembelajaran
harus terus ditingkatkan. Salah satunya melalui model pembelajaran inquiri. Model
pembelajaran inquiri adalah model pembelajaran yang dapat membuat siswa berperan
aktif saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran inquiri merupakan
susunan kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa terlibat aktif dalam proses belajar
mengajar, model pembelajaran ini juga menegaskan pada proses berpikir kritis dan
analitis siswa dalam mencari dan menemukan sendiri pemecahan masalah yang
dipertanyakan. Melalui model pembelajaran inquiri ini dapat meningkatkan kemandirian
belajar siswa. Kemandirian belajar siswa yaitu proses pembelajaran siswa untuk
menentukan tujuan, memberikan pengalaman belajar, dan penilaian.

Sari Nidia Winda, Sabrina Nissia Dzimar. 2020. Upaya Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Siswa
Pada Materi Aljabar Melalui Model Pembelajaran Inquiri. Jurnal Ilmiah SIGMA. Vol.12, Nomor
1. Juni 2020

3. Berdasarkan hasil penelitian Simamora (2021), hasil analisis setelah diberikan tindakan
pada siklus I yaitu, pada tes diagnostik I terdapat 17 orang siswa (42,50%) yang
mencapai tingkat ketuntasan belajar (memperoleh nilai 65 ke atas), dengan nilai rata-rata
60,13. Hasil analisis setelah diberikan tindakan pada siklus II pada tes diagnostik II,
terdapat 36 siswa (90%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar (memperolah
nilai 65 ke atas), dengan nilai rata-rata 79,03. Terjadi penurunan rata-rata jumlah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Galang T.P 2019/2020 yang mengalami kesulitan dalam
mempelajari pokok bahasan lingkaran baik untuk masing-masing kategori maupun secara
keseluruhan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 23,63 menjadi 7,29. Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat meningkatakan hasil
belajar matematika dan dapat mengatasi kesulitan siswa pada pokok bahasan lingkaran.

Simamora Afnita, Manurung Asrar Aspia. 2021. Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Lingkaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Di Kelas VIII SMp Negeri 1 Galang Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal
penelitian, Pendidikan dan Pengajaran. Vol 2, No 2 (2021).

4. Menurut Damayanti (2022), kesulitan mengerjakan soal cerita matematika ini disebabkan
karena penalaran siswa yang belum terasah serta strategi pembelajaran yang kurang
efektif dalam menjangkau seluruh karakteristik siswa. Oleh karena itu, diperlukan metode
pembelajaran yang efektif salah satunya dengan penerapan strategi pembelajaran berupa
model pembelajaran berbasis masalah atau model Problem Based Learning (PBL).
Model pembelajaran tersebut menjadi pendekatan yang efektif agar siswa mampu
meningkatkan penalaran akan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa
diselesaikan dengan materi, konsep, dan ilmu dari suatu bidang studi. Pada pembelajaran
matematika, model pembelajaran tersebut dapat membiasakan siswa untuk memecahkan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep dan operasi hitungan
matematika. Dengan strategi pembelajaran ini, proses pembelajaran dapat berjalan efektif
dan mendukung suasana kelas yang aktif sehingga dapat menunjang hasil belajar siswa.
Damayanti Maya. 2022. Strategi Pembelajaran Mengatasi Kesulitan Anak Dalam Mengerjakan
Soal Cerita Matematika. Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu. SEMNASTEKMU
2022.

5. Menurut Nyoman (2019), berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar fisika bagi siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Ubud
tahun pelajaran 2017/2018 dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar fisika siklus I
adalah 79 dan meningkat pada siklus II menjadi 82.

Nyoman Sudiarta. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Suhu dan Kalor. Journal of Education Action
Research Volume 3, Number 4 Tahun Terbit 2019, pp. 440-447

Anda mungkin juga menyukai