Proposal Skripsi
oleh
Rida Fadilla
1911050006
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
Adapun tujuan penelitian yang akan di capai dalam penelitian ini adalah
untuk dapat mengetahui apakah penerapan model pembelajaran problerm based
learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA pada materi sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
a. Manfaat teoritis
Agar tidak terjadi nya penyimpangan pada penelitian ini atau salah
penafsiran, maka peneliti menjelaskan nya dalam beberapa devinisi operasional
sebagai berikut :
1. Hasil Belajar
Sistem pertidaksamaan dua variabel adalah suatu sistem yang terdiri atas
dua atau lebih pertidaksamaan dan setiap pertidaksamaan tersebut mempunya
variabel. Pertidaksamaan linear dua variabel adalah bentuk matematis yang
memuat tanda lebih dari (>), kurang dari (<), lebih dari atau sama dengan (≥), atau
kurang dari atau sama dengan (≤) yang memuat dua variabel dan pangkat
terbesarnya adalah satu
BAB II
LANDASAN TEORI
Finkle and Torp (1995) dalam Arif Shoimin (2014 :130) menyatakan bahwa :
Dua defini diatas mengadung arti bahwa PBL atau PBM merupakan suasana
pembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari. Sedangkan
menurut kandi (2007:77) berpendapat bahwa :
a. PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian
guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitan nya
dengan pemecahan masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) yang di akses pada tanggal 13 juni
2016 kelemahan dalam penerapan model pembelajaran problem based
learning adalah :
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, maka
mereka akan merasa engganuntu mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem based learning
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tampa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka pelajari.
Model pembelajaran problem based learning terdiri dari empat tahap yaitu :
Belajar menurut Sudjana (2012) adalah suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan nya.
Pemahamannya, sikap dan tinghkah laku nya, keterampilannya, kecakapan dan
kemampuan nya, daya reaksinya, daya penerimaan nya, dan lain-lain. Aspek yang
ada pada individu seseorang. Menurut Hamalik (2014: 36) belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Menurut Morgan (
dalam Suprijono 2015: 3) belajar adalah perubahan prilaku yang bersifat
permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar menurut amir & Risnawati (2013) dalah aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memproleh suatu konsep,
pemahaman dan pengetahuan baru sehingga memungkinkanseseorang mengalami
perubahan prilaku yang relatif trtap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam
bertindak. Menurut Gagne (2012) belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah prilaku nya sebagai akibat pengalaman.
1. Faktor internal
a. Faktor jasmaniah
Ada dua faktor jasmani yang mempengaruhi belajar yaitu faktor
kesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor itu
adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan.
c. Faktor kelelahan.
Kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siwa dapat belajar
dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan
dalam belajarnya. Sehingga petlu di usahakan kodisi yang bebas dari
kelelahan.
2. Faktor eksternal.
a. Faktor keluarga
Siswa yang akan menerima pengaruh dariu keluarga berupa :
cara orang tua mendidik, Relasi antaranggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua , latar
belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah.
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajarn dan waktu sekolah,
standar pelajarn, keadan gedung, metode memngajar dan tugas
rumah.
c. Faktor masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh
ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyrakat, pengaruh nya
yaitu kegiatan siswa dalam masyrakat, media teman bergaul dan
bentuk kehidupan masyarakat.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa
tersebut menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran. Hasil belajar
ditentukan melalui proses penilaian dan evaluasi, pada dasar nya penelitian atau
evaluasi merupakan suatu tindakan memberi pertimbangan, harga atau nilai,
berdasarkan kriteria tertentu. Hasil dan tindakan penelitian dinyatakan dalam
bentuk hasil dan belajar.
dan berikut ini adalah contoh dari pertidaksamaan dalam kalimat matematika nya.
4x – y < 9
2x + 3y > 6
Beberapa kalimat di atas menggunakan tanda hubung seperti >, <, ≥ atau
menggunakan ≤ tanda tersebut adalah tanda yang menandakan kalimat tersebut
adalah kalimat pertidaksamaan.
Jika keuntungan sebuah sepeda gunung Rp.500.000.00 dan sebuah sepeda balap
Rp.600.000.00 makla keuntungan maksimum yang di terima pedagang adalah....
Pembahasan :
Misal
X + y ≤ 25
Modal = Rp.42,000,000,00
Fungsi sasaran
Model matematikanya:
x + y ≤ 25, 3x + 4y ≤ 84, x ≥ 0, y ≥ 0
x + y = 25 |×4|
3x + 4y = 84 |×1|
4x + 4y = 100
3x + 4y = 84
------------------- -
x = 16
x + y = 25
16 + y = 25
y=9
Jadi titik potongnya (16, 9) Setelah digambar grafiknya (lihat di lampiran), titik -
titik sudut yang memenuhi : (0, 21), (25, 0) dan (16, 9)
Substitusikan ke
= 12.600.000
= 12.500.000
= 8.000.000 + 5.400.000
= 13.400.000
1. Guru mampu
1. Pembelajaran 1. Penjelasan
menerapkan
masih bersifat pembelajaran
model PBL
konvensional. 2. Pelatihan
2. Kualitas
2. Belum model PBL.
pembelajaran
menggunakan 3. Pembelajaran
meningkat
model PBL. model PBL.
3. Aktifitas
3. Hasil belajar
siswa menjadi
siswa rendah.
lebih aktif
Evaluasi Akhir
Evaluasi Awal
METODE PENELITIAN
2. Sampel penelitian
Adapun yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X IPA 1 yang dijadikan
kelas kontrol dikarnakan hasil belajar siswa dikelas ini lebih baik di bandingkan
kelas X IPA 2 sehingga kelas IPA 2 dijadikan sebagai kelas eksperiment
Variabel peneliti adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyak variasi terentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan nya.
1. Variabel bebas.
Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau varibel yang
menjadi sebap perubahan. Variabel bebas dalam perubahan ini adalah
problem based learning siswa dalam materi sistem pertidaksamaan linear
dua variabel.
2. Variabel terikat
Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar siswa pada materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
3. Variabel kontrol
Variabel ini merupakan variabel yang menyebapkan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat tetap konstan. Variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah jenjang SMA, dan kemampuan siswa yang heterogen.
1. Soal pre-test
Bentuk soal pre-test berupa uraian dengan jumblah 5 contoh soal sistem
pertidaksamaan linear dua varibel. Soal tes ini digunakan untuk mengukur
capaian hasil belajar siswa sebelum perlakuan
2. Soal post-tes
Bentuk soal post-tes berupa uraian dengan jumblah 5 soal materi sistem
pertidak samaan linear dua variabel. Soal tes ini digunakan untuk
mengukur capaian hasil belajar siswa sesudah perlakuan.
3. Lembar obsevasi
Lembar observasi ini merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data melalui pengamatan dilapangan. Lembar observasi ini
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu lembar observasi kegitan mengajar guru dan
kegiatan siwa
Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) sebuah panduan peserta didik yang
berisi tugas-tugas maupun pertanyaan untuk mengukur keterampilan memecahkan
masalah matematika pada materi sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.kriteria yang di ukur kemampuan peserta didik dalam melakukan
eksperimen memecahkan masalah pada LKPD
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis
berdristibusi normal atau tidak. Data yang digunakan yaitu nilai pre-
test dan post-tes pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
problem based learning. Sampel nilai yang di analisis yaitu
menggunakan data nilai gain score dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov data berdrstribusi normal apabila nilai dengan
mean standar yang sama ( 2-tailend)>0,05 (Trianto,2006 :172)
b. Uji homogenitas
Uji kesamaan digunakan untuk menguji apakah data tersebut homogen
yaitu dengan membandingkan varian nya. Jika kedua varian besarnya
sama, maka uji homogenitas tidak poerlu dilakukan lagi karena data
sudah dia anggap homogen. Persyaratan agar pengujian homogenitas
dapat dilakukan ialah apabila data sampel telah terbukti berdristibusi
normal (Husaini Usman,2009: 133). Data yang digunakan dalam uji
homogenitas yaitu nilai dari pre-test dan post-tes dari kelas eksperimen
dengan model pembelajaran problem based learning. Uji homogenitas
menggunakan program SPSS 18.0 dengan nilai signifikan (sig)>yang
di nyatakan bahwa data tersebut homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan apabila telah lolos uji prasyarat yaitu uji normalitas dan
uji homogenitas. Uji hipotesis ini menggunakan data nilai gain score pada kedua
kelas eksperimen, hake (1999:1) mengemukakan bahwa untuk melakukananalisis
sebaiknya menggunakan gain score atau selisih nilai dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
𝐺 𝑆𝑓−𝑆𝑖
<g> = 𝐺 𝑚𝑎𝑥 =100−𝑆𝑖 ................................................................(6)
Dimana,
Dimana :
Adjie dan maulana (2007:14) “ Arends, R,I (2008). Learning To Teach (belajar
untuk mengajar. Yokyakarta: pustaka
pelajar.Chandra.(2012). Tujuan Belajar dan
Pembalajaran.[Blog],(http://chandra730.blogspot.co
m/2012/03/tujuan-belajar-dan-
pembelajaran.html.diakses 19 Desember 2018.) 446
jurnal elektronik pendidikan matematika tadualuko,
vol.7 No,4, Juni 2020 sutira, sudarman
Bennu,Marinus Barra Tandiayuk,”Penerapan Model
Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi peluang di kelas VII SMP
Negeri 3 sindue.
Article jurnal fransiska purba, Eiswati,dkk (2019, hlm. 72). Sari, dkk (2020,
hlm.2)
Suprijono & Yuniawardani (2018, hlm.27)., Kuandar (2013, hlm.162)., Susanto
(2013,hlm.5)
Hosnan, pendekatan staitifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21, jakarta
: ghalia indonesia, 2014 hlm, 30.
Jurnal Sembiring (dalam jurnal Novita E.I) salah satu alasan mengapa matematika
dipelajari adalah karena berguna, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan
alat dalam perkembangan sains dan tehnologi.