Anda di halaman 1dari 30

MODUL AJAR

SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Nama Wira astuti Situmeang, S.Pd Jenjang/Kelas SMA/X

Asal Sekolah SMA Negeri 1 Pancurbatu Mata Matematika


Pelajaran

Alokasi Waktu 1 pertemuan (4 x 45 menit/4 JP) Jumlah Siswa 36 orang

Profil Pelajar 1. Gotong royong Moda Tatap muka


Pancasila 2. Bernalar kritis Pembelajaran
Terkait 3. Kreatif
4. Mandiri

Fase E Elemen Mapel Aljabar dan Fungsi

Capaian Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
Pembelajaran dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear
dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

Tujuan 1. Setelah melihat tayangan slide, siswa dapat memodelkan masalah


Pembelajaran kontekstual ke dalam sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan
tepat
2. Setelah berdiskusi secara kelompok, siswa dapat menentukan himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel ke dalam masalah
kontekstual dengan benar
Kata Kunci Aljabar, Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Deskripsi Kegiatan Pendahuluan,


Umum Kegiatan Inti (Siswa mengamati tayangan slide sistem pertidaksamaan linear dua
Kegiatan variabel dan menjawab pertanyaan relevan dengan video dan konteks
pembelajaran, mengidentifikasi, menyampaikan gagasan serta menerapkan pada
penyelesaian masalah),
Kegiatan Penutup.

Sarana 1. Buku paket


Prasarana
2. Papan tulis dan spidol
3. Modul SPtLDV
4. LKPD SPtLDV
MODUL AJAR
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama : Wira astuti Situmeang, S.Pd
Unit Kerja : SMA Negeri 1 PancurBatu
Kelas : X
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit/2 JP)
2. Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Aljabar dan Fungsi
Capaian : Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
Pembelajaran berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar bukan real), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial.
Tujuan : 1. siswa dapat memodelkan masalah kontekstual ke dalam sistem
Pembelajaran pertidaksamaan linear dua variabel dengan tepat
2. Setelah berdiskusi secara kelompok, siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
ke dalam masalah kontekstual dengan benar
1. Bagaimana memodelkan masalah konteksutual ke dalam sistem
Pertanyaan Inti : pertidaksamaan linear dua variabel?
2. Apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah sistem
pertidaksamaan linear dua variabel?

Kata Kunci : Aljabar, Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

1. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan


Profil Pelajar : 1. Bergotong Royong
Pancasila Bekerjasama dalam kelompok melalui pemberian gagasan,
pandangan, atau pemikiran dan menerima serta melaksanakan
atas kesepakatan kelompok dalam mencapai penyelesaian tugas
yang diberikan.
2. Bernalar Kritis
Menyampaikan gagasan, pandangan, atau pemikiran, secara
logis dan kritis mengenai permasalahan sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar.
3. Kreatif
Menuliskan hasil diskusi berdasarkan gagasan, pandangan, atau
pemikiran serta gagasan secara logis dan kritis mengenai
permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar dalam
bentuk teks eksposisi.
4. Mandiri
Memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
memiliki regulasi diri
5. Sarana Prasarana
1. Buku paket
2. Papan tulis dan spidol
3. Modul SPtLDV
4. LKPD SPtLDV
10. Target Siswa
 Siswa regular/tipikal
11. Jumlah Siswa
36 siswa
12.
Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep: YA
13. Moda Pembelajaran
 Tatap muka/Luring
14. Materi Ajar, Alat dan Bahan
Materi Ajar 1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
2. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
15. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan Metode:
Siswa:  diskusi
 individu  presentasi
 berpasangan  demonstrasi
 berkelo  project
mpok (> 2  eksperimen
orang)  eksplorasi
 permainan
 ceramah
 kunjungan lapangan
 simulasi
16. Asesmen
Kriteria untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
 asessmen individu
 assemen kelompok
 keduanya
Jenis assesmen
 performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, dsb.)
 tertulis (tes objektif, esai)
 sikap (profil pelajar Pancasila : observasi)
17. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan materi ajar
2. Menyiapkan rubrik penilaian
18. Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 1. Guru bersama siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
menit) proses belajar mengajar dengan mengecek kebersihan ruang kelas,
selanjutnya mengecek kesiapan dan kerapian siswa. Dengan memberi
waktu 1 menit untuk diam sebelum memulai pembelajaran.
2. Guru beserta peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa.
3. Guru memberikan salam kepada peserta didik untuk mengawali
pembelajaran dengan hal positif.
4. Guru mengkondisikan peserta didik dengan menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta didik.

Motivasi
5. Guru memberi motivasi kepada siswa pentingnya belajar Sistem
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel untuk kehidupannya, seperti
menentukan keuntungan atau kerugian maksimum dan minimum.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa.
 Siswa dapat memodelkan masalah kontekstual ke dalam sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dengan tepat
 siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel ke dalam masalah kontekstual
dengan benar
Apersepsi
7. Guru mengingatkan kembali materi prasyarat yaitu cara menyelesaikan
SPtLDV dengan memberi pertanyaan :
 Apakah kalian mengingat materi SPtLDV ?
 Bagaimana cara menyelesaikan SPtLDV ?
 Kemudian guru memberikan soal pretest melalui Quizizz

8. Guru menyampaikan bahwa cara menyelesaikan SPLDV adalah materi


prasyarat yang harus sudah dikuasai untuk dapat lanjut ke materi
memodelkan masalah kontekstual ke dalam Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel
Inti (50 menit) Fase 1: Orientasi Peserta didik pada Masalah
1. Guru menayangkan slide tentang permasalahan sistem persamaan linear
tiga variabel.
Masalah :
2. Peserta didik memnganati permasalahan yang ada didalam slide.
(Mengamati)
3. Guru bertanya mengenai permasalahan di video, “bagaimana cara
memodelkan permasalahan dislide tersebut dan tentukan
penyelesaiannya?’ (Menanya)
4. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
Fase 2: Mengorganisasi Peserta didik untuk Belajar
5. Guru membagi siswa ke dalam 5-6 peserta didik tiap kelompok.
Anggota dipilih secara heterogen dengan cara mengacak.
6. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengidentifikasi cara
memodelkan permasalahan kontekstual ke dalam SPtLDV
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok
7. Guru memberi arahan bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan
menggunakan materi yang akan dipelajari lalu memberikan penjelasan
singkat mengenai materi SPtLDV.
8. Guru membagikan LKPD : pengamatan untuk menyelesaikan sistem
pertidaksamaan linear duavariabel kepada masing-masing kelompok serta
meminta peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah
(Mengeksplorasi)
9. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk mendiskusikan permasalahan
pada LKPD untuk memperoleh informasi-informasi mengenai cara
menyelesaikan SPtLDV
10. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan pada LKPD untuk
memperoleh informasi-informasi mengenai cara memodelkan dan
menyelesaikan masalah kontekstual dengan SPtLDV, informasi dapat
diperoleh dari berbagai sumber Modul, Video Youtube, dan buku paket
(Mengasosiasi)
11. Guru memonitoring dengan cara membimbing setiap kelompok secara
bergantian jika mengalami kendala
12. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung

Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


13. Guru meminta setiap kelompok menyelesaikan permasalahan pada
LKPD tepat waktu.
14. Guru meminta setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD sehingga memudahkan dalam
kegiatan selanjutnya yaitu presentasi.
15. Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara
musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) LKPD di depan kelas
(Mengkomunikasikan)
16. Guru mempersilahkan peserta didik untuk saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok dengan santun sehingga
diperoleh konsep yang sepaham
17. Guru dapat memberikan penambahan atau penguatan materi terhadap
presentasi yang dilakukan
Fase 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
18. Guru mengarahkan setiap peserta didik menyimpulkan informasi-
informasi yang diperoleh selama mengerjakan LKPD yaitu mengenai cara
menyelesaikan masalah kontekstual ke dalam model matematika
19. Guru mengarahkan siswa untuk mebuka aplikasi Geogebra di Handphone
masing-masing untuk mencoba mengerjakan permasalahan pada LKPD
dengan aplikasi dan membandingkan hasilnya dengan yang ada pada
LKPD. Kemudian dikembalikan ke dalam masalah kontekstual
Penutup (25 20. Guru mengarahkan peserta didik untuk kembali ke tempat duduk semula.
menit) 21. Guru memberikan kuis kepada setiap peserta didik untuk kemudian
dikerjakan secara mandiri untuk mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
22. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu ulangan harian materi system persamaan dan
pertidaksamaan linear.
23. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
19. Refleksi Guru
- Bagaimanan yang menurut saya paling sulit dari pelajaran ini ?
- Apa yang sebaiknya saya tambahkan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
- Bagaimana melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa?

20. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya

a. Kompetensi Kompetensi Sikap: bertaqwa, kerja sama, dan toleransi.


yang dinilai Kompetensi Pengetahuan: Menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
variabel.
Kompetensi Keterampilan: Menerapkan penyelesaian sistem persamaan
linear tiga variabel untuk menyelesaikan masalah.
b. Bagaimana - Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
assesmen penilaian lain yang relevan
dilakukan - Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja saat kegiatan
pembelajaran
c. Kriteria 1. Penilaian Sikap (Lampiran 2)
penilaian 2. Penilaian Pengetahun (Lampiran 4)
3. Lembar Penilaian Diskusi (Lampiran 3)
21. Pertanyaan Refleksi Untuk Siswa
a. Materi yang belum saya pahami dan akan saya pelajari kembali adalah
…………………
b. Jika diminta untuk memberikan bintang 1 - bintang 5, berapa
bintang yang mau diberikan pada usaha yang telah
kamu lakukan
……………..
22.Daftar Pustaka
a. Sudianto, Manullang, dkk. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
b. Muklis. 2022. Buku Interaktif MATEMATIKA untuk SMA/ MA/ SMK/ MAK Kelas
X. Klaten : PT Intan Pariwara

23.Lembar Kerja Siswa


Lampiran 7

24.Bahan Bacaan / Referensi Siswa


Lampiran 9

25.Materi / Kegiatan Pengayaan bagi Siswa dengan Capaian Tinggi


Materi/ kegiatan pengayaan diberikan kepada siswa dengan pencapaian ketuntasan yang
tinggi dan diatas rata-rata kelas agar siswa tersebut dapat mengembangkan kompetensinya
pada kegiatan pembelajaran ini.
Bentuk pengayaan:
1. Melaksanakan konsep tutor sebaya, di mana peserta didik yang telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan memberi bantuan kepada rekannya yang belum mampu
mencapai kompetensi yang ditetapkan
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.
Materi pengayaan disajikan pada lampiran 5

26.Materi / Kegiatan Remedial untuk Siswa yang Kesulitan Belajar


Kegiatan/ materi remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan siswa dalam pencapaian
ketuntasan belajar.
Kegiatan remedial diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika siswa belum tuntas mencapai 50% atau lebih, maka akan diulangi pembelajaran
dengan materi yang sama
2. Jika siswa yang tidak tuntas dibawah 50% maka dapat diberikan pengulangan materi
pokok yang belum tuntas
3. Jika pengulangan materi sudah selesai maka siswa diberikan kesempatan mengerjakan tes
Materi remedial disajikan pada lampiran 6

27.Glosarium

Variabel : suatu simbol yang harus diganti / dicari


nilainya Linear : semua variabelnya berpangkat Satu
Pertidaksamaan : kalimat terbuka yang memuat hubungan “<, > , ≥, ≤, ≠”
Lampiran 1

ASESMEN DIAGNOSTIK - ASESMEN NON-KOGNITIF


1) Apa kabar semuanya pada hari ini?
2) Apa saja yang kamu lakukan sebelum belajar di pagi ini ?
3) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini nanti ?

ASESMEN DIAGNOSTIK - ASESMEN KOGNITIF


1. Bagaimana cara memodelkan maslaah kontekstual ke dalam kalimat matematika ?
2. Bagaimana cara menyelesaikan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel?
Lampiran 2
Penilaian sikap

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


(Profil Pelajar Pancasila dan Motivasi Belajar)

Indikator Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia (P1)
2. Gotong Royong (P2)
3. Bernalar Kritis (P3)
4. Mandiri (P4)
Indikator
Motivasi
1. Kedisiplinan siswa menyediakan alat-alat atau sumber bahan pelajaran yang dibutuhkan (M1)
2. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelas (M2)
3. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas individu dan kelompok (M3)

No Nama Indikator
P1 P2 P3 P4 M1 M2 M3

Keterangan : Beri nilai 1 jika peserta didik melakukan sesuai indicator, 0 jika tidak melakukan.
Lampiran 3
Instrumen Penilaian Ketrampilan
RANCANGAN PENILAIAN KETRAMPILAN
Sekolah : SMA Negeri Karangpandan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X / Gasal
Materi : Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Tujuan Pembelajara : 1. Setelah melihat tayangan slide, siswa dapat memodelkan masalah
kontekstual ke dalam sistem pertidaksamaan linear dua variabel
dengan tepat
2. Setelah berdiskusi secara kelompok, siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel ke
dalam masalah kontekstual dengan benar

Penilaian Praktik dilakukan dengan melihat hasil diskusi pada LKPD peserta didik selama
pembelajaran secara Kelompok
Rubrik Penilaian Praktik
Kriteria Skor
Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan dengan 4
tugas ini.
Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah.
 Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima
Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang berhubungan dengan 3
tugas ini.
Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima, atau
 Salah satu bagian atau kedua-duanya dijawab salah, Sedikit kesalahan
perhitungan dapat diterima, atau
 Sebagian dijawab benar, tetapi bagian sebagian salah atau tidak dijawab
tetapi metode yang digunakan sesuai.
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan matematika yang 2
berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
 Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi
satu pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar
Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan 1
matematika yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
 Semua jawaban salah, atau
 Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui prosedur
yang benar
Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong 0
Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan siswa. Skor
yang diperoleh masih harus diubah ke dalam skala angka yang ditetapkan.

Kriteria Skor Bobot


0 1 2 3 4
Pendekatan pemecahan masalah
 Sistematika pemecahan masalah
 Bentuk penyelesaian masalah
Ketepatan Perhitungan
 Ketepatan pengunaan rumus
 Kebenaran hasil yang diperoleh
Penjelasan
 Kejelasan uraian jawaban
 Pemahaman terhadap
aspek hubungan

Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 × 25 = ⋯


Skor nilai 1 – 100
Lampiran 4
Penilaian pengetahun
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Nama Sekolah : SMA Negeri Karangpandan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / Gasal
Tahun : 2022/2023

No Capaian Tujuan Materi Indikator Soal Level soal Bentuk soal No


Pembelajara Pembelajara soal
n n
Di akhir fase Memodelkan SPtLDV Disajikan Uraian 1a
E, peserta masalah permasalahan
didik dapat kontekstual ke kontekstual
menyelesaika dalam materi dalam bentuk
n masalah Sistem paragraf
yang Pertidaksamaa tentang
berkaitan n Linear Dua seorang
dengan sistem Variabel kontraktor
persamaan ingin membuat
linear tiga sebuah rumah.
variabel dan a. Peserta L2
sistem didik
pertidaksamaa diminta
n linear dua memodelka
variabel. n msalah
Mereka dapat kontekstual
menyelesaika ke dalam
n masalah model
yang matematika
berkaitan b. Peserta L3 Uraian 1b
dengan didik
persamaan diminta
dan fungsi menyelesaik
kuadrat an SPtLDV.
(termasuk c. Peserta L3 Uraian 1c
akar imajiner), didik
dan mengubah
persamaan masalah
eksponensial SPtLDV ke
(berbasis dalam
sama) dan masalah
fungsi kontekstual.
eksponensial
SOAL KUIS
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Nama
:
Nomor Absen :
Kelas
:
1. Pak Reymend mempunyai lahan seluas 1000 𝑚2. Sebanyak 800 𝑚2 dari lahan tersebut akan
dibangun perumahan tipe 45 dan tipe 60. Rumah tipe 45 membutuhkan tanah 60 𝑚2,
sedangkan tipe 60 membutuhkan 80 𝑚2. Jumlah rumah yang akan dibangun maksimum 12
unit. Jika Pak Reymend menginginkan rumah tipe 45 lebih sedikit daripada rumah tipe 60,
tentukan berapa banyak rumah tipe 60 yang perlu dibangun,

SOAL KUIS
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Nama
:
Nomor Absen :
Kelas
:
1. Pak Reymend mempunyai lahan seluas 1000 𝑚2. Sebanyak 800 𝑚2 dari lahan tersebut akan
dibangun perumahan tipe 45 dan tipe 60. Rumah tipe 45 membutuhkan tanah 60 𝑚2,
sedangkan tipe 60 membutuhkan 80 𝑚2. Jumlah rumah yang akan dibangun maksimum 12
unit. Jika Pak Reymend menginginkan rumah tipe 45 lebih sedikit daripada rumah tipe 60,
tentukan berapa banyak rumah tipe 60 yang perlu dibangun,
RUBIK PENILAIAN
No Uraian Skor
1 Diketahui : 2
Pak Reymend mempunyai lahan seluas 800 𝑚2
Rumah tipe 45 membutuhkan tanah 60 𝑚2
Rumah tipe 60 membutuhkan 80 𝑚2
Jumlah rumah yang akan dibangun maksimum 12
Jika Pak Reymend menginginkan rumah tipe 45 lebih sedikit daripada rumah tipe
60
Ditanya : tentukan berapa banyak rumah tipe 60 yang perlu dibangun 1
Dijawab : 2
Misalkan : x = banyak rumah tipe 45
y = banyak rumah tipe 60
Persamaan (i) : Rumah tipe 45 membutuhkan tanah 60 𝑚2 dan rumah tipe 60 5
membutuhkan 80 𝑚2lahan Pak Reymend 800m2
60x + 80y ≤ 800
: 20
3x + 4y ≤ 40
Pesamaan (ii) : Jumlah rumah yang akan dibangun maksimum 12
x + y ≤ 12
persamaan (iii) : x ≥ 0 , y ≥ 0
Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti 2
tanda pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
 3x + 4y ≤ 40 menjadi 3x + 4y = 40
 x + y ≤ 12 menjadi x + y = 12
cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y, kemudian titik potong kedua
persamaan
 3x + 4y = 40
Titik potong sumbu x, y = 0 Titik potong sumbu y, x = 0 5
3x + 4(0) = 40 3(0) + 4y = 40
3x + 0 = 40 0 + 4y = 40
3x = 40 4y = 40
x = 40 : 3 y = 40 : 4
x = 13,333 y = 10
Titik yang diperoleh (13.3, 0) dan (10,0)
 x + y = 12
Titik potong sumbu x, y = 0 Titik potong sumbu y, x = 0 5
x + 0 = 12 0 + y = 12
x = 12 y = 12
Titik yang diperoleh (12,0) dan (0,
12) Titik potong persamaan dua variabel : 5
Eliminasi x pada persamaan (i) dan (ii)
3x + 4y = 40 .1 3x + 4y = 40
x + y = 12 .3 3x + 3y = 36
y=4
substitusi y = 4 ke persamaan
(ii) x + y = 12
x + 4 = 12
x = 12 – 4
x=8
titik potong (8,4)
5

Daerah
penyelesaian

Solusinya adalah daerah yang merupakan irisan semua daerah jawab.


Jika Pak Reymend menginginkan rumah tipe 45 lebih sedikit daripada rumah tipe 3
60
(12,0) = tipe 45 sebanyak 12 unit dan tipe 60 sebanyak 0 unit
(0,10) = tipe 45 sebanyak 0 unit dan tipe 60 sebanyak 10 unit
(8,4) = = tipe 45 sebanyak 8 unit dan tipe 60 sebanyak 4 unit
Sehingga yang mungkin akan dibangun oleh Pak Reymend adalah 10 unit tipe 60

Nilai = jumlah skor x 20 : 7


Lampiran 5
SOAL PENGAYAAN

1. Toko sepeda milik Pak Joan hanya dapat menampung 36 sepeda anak. Sepeda tersebut terdiri
dari merek A dan B. harga pembeleian sepeda merek A adalah Rp400.000,00 dan merek B
Rp300.000,00. Modal yang dimiliki pak Joan sebesar Rp12.000.000,00. Jika Pak Joan
menginginkan sepeda merek B sedikitnya 25 unit, tentukan lima contoh banyak sepeda merek
A yang dapat ia beli.
Lampiran 6
SOAL REMEDIAL
1. Toko sepeda milik Pak Joan hanya dapat menampung 36 sepeda anak. Sepeda tersebut terdiri
dari merek A dan B. harga pembeleian sepeda merek A adalah Rp400.000,00 dan merek B
Rp300.000,00. Modal yang dimiliki pak Joan sebesar Rp12.000.000,00. Jika Pak Joan
menginginkan sepeda merek B sedikitnya 25 unit, tentukan lima contoh banyak sepeda merek
A yang dapat ia beli.
Lampiran 7
Quizizz Prasyarat
BAB I
PENDAHULUAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar
imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. siswa dapat mendeskripsikan konsep dan pengertian dari sistem pertidaksamaan linear dua
variabel dengan tepat
2. Setelah berdiskusi secara kelompok, siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dengan benar
BAB II
ISI
A. PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel merupakan suatu kalimat terbuka matematika yang di
dalamnya memuat dua variabel. Dengan masing-masing variabel berderajat satu serta
dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah:
>, <, ≤, ≥
Pertidaksamaan linear dua variabel memiliki bentuk:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐; 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐; 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐 atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
Cara mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel :
 Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda
pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
 cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y
 gambarkan titik yang diperoleh dari Langkah 2 pada koordinat cartesius
Perhatikan bahwa grafik garis dari pertidaksamaan bertanda > atau < merupakan garis putus-
putus. Garis putus-putus dimaksudkan sebagai tanda bahwa titik-titik pada garis tersebut
tidak termasuk penyelesaian. Jika bertanda ≤ atau ≥ merupakan garis lurus
 Tetapkan satu titik sebagai titik acuan. Titik acuan adalah sembarang titik yang tidak dilalui
oleh garis. Jika titik acuan memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik
acuan merupakan daerah penyelesaian. Kemudian arsirlah daerah yang memuat titik acuan
sebagai himpunan penyelesaian
Contoh :
Tentukan daerah penyelesaian 2x + y > 6
Jawab :
 Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda
pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
2x + y > 6 menjadi 2x + y = 6
 cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Titik potong sumbu x, y = 0 Titik potong sumbu y, x = 0
2x + y = 6 2x + y = 6
2𝑥 + 0 = 6 2(0) + y = 6
2𝑥 = 6 0+𝑦=6
𝑥=6:2 𝑦=6
𝑥=3 Titiknya (0, 6)
Titik nya (3 , 0)
Sehingga di peroleh titik (3,0) dan (0,6)
 gambarkan titik yang diperoleh dari Langkah 2 pada koordinat cartesius
Perhatikan bahwa grafik garis dari pertidaksamaan bertanda > atau < merupakan garis putus-
putus. Garis putus-putus dimaksudkan sebagai tanda bahwa titik-titik pada garis tersebut
tidak termasuk penyelesaian. Jika bertanda ≤ atau ≥ merupakan garis lurus

 Tetapkan satu titik sebagai titik acuan. Titik acuan adalah sembarang titik yang tidak dilalui
oleh garis. Jika titik acuan memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik
acuan merupakan daerah penyelesaian. Kemudian arsirlah daerah yang memuat t itik acuan
sebagai himpunan penyelesaian
Daerah penyelesaian
Missal titik (0,0)
2x + y > 6
2(0) + (0) ≥ 6
0+0≥6
0 ≥ 6 pernyataan bernilai salah

B. SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Penyajian dua pertidaksaam linear atau lebih secara bersamaan atau simultan menghasilkan
sebuah sistem pertidaksamaan linear. Solusi atau penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
adalah irisan dari penyelesaian pertidaksamaanpertidaksamaan yang membentuknya.
Cara mencari daerah penyelesaian dari system pertidaksamaan linear dua variabel :
 Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda
pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
 cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y
 gambarkan titik yang diperoleh dari Langkah 2 pada koordinat cartesius
 Tetapkan satu titik sebagai titik acuan. Titik acuan adalah sembarang titik yang tidak dilalui
oleh garis. Jika titik acuan memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik
acuan merupakan daerah penyelesaian. Kemudian arsirlah daerah yang memuat titik acuan
sebagai himpunan penyelesaian. Carilah irisan dari 2 daerah.

Contoh :
2x + y > 6
Tentukan daerah penyelesaian dari system pertidaksamaan linear dua variabel : {
3x + 2y ≤ 12
Jawab :
 Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda
pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
2x + y > 6 menjadi 2x + y = 6
3x + 2y ≤ 12 menjadi 3x + 2y = 12
 cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y
 Titik potong sumbu x, y = 0  Titik potong sumbu x, y =
2x + y = 6 0 3x + 2y = 12
2𝑥 + 0 = 6 3x + 2(0) = 12
2𝑥 = 6 3x + 0 = 12
𝑥=6:2 3x = 12
𝑥=3 x = 12 : 3
Titik potong (3,0) x=4

 Titik potong sumbu y, x = 0 titik potong (4,0)


2x + y = 6  Titik potong sumbu y, x =
2(0) + y = 6 0 3x + 2y = 12
0+𝑦=6 3(0) + 2y = 12
𝑦=6 0 + 2y = 12
Titiknya potong (0, 6) 2y = 12
y = 12 : 6
y=2
titik potong (0,2)

 Tetapkan satu titik sebagai titik acuan. Titik acuan adalah sembarang titik yang tidak dilalui
oleh garis. Jika titik acuan memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik
acuan merupakan daerah penyelesaian. Kemudian arsirlah daerah yang memuat titik acuan
sebagai himpunan penyelesaian. Carilah irisan dari 2 daerah.
Titik acuan Titik acuan (0,0)
(0,0) 2x + y > 6 3x + 2y ≤ 12
2(0) + (0) > 6 3(0) + 2(0) ≤ 12
0+0>6 0 + 0 ≤ 12
0 > 6 pernyataan bernilai salah 0 ≤ 12 pernyataan bernilai benar

C. MASALAH KONTEKSTUAL
Contoh :
Bu Tuti seorang pembuat kue. Hari ini ia membawa uang belanja Rp240.000,00. Bu Tuti ingin
membeli tepung terigu dan tepung panir kemasan 1 kg. harga tepung terigu Rp12.000,00 per kg.
harga tepung panir Rp18.000,00 per kg. sepeda motor yang ia gunakan hanya dapat mengangkut
15kg belanjaan. Berapa kg yang dapat bu Tuti beli agar motor dapat menampung maksimal dan
uang yang digunakan cukup?
Jawab :
Diketahui :
Uang bu Tuti = Rp240.000,00
Harga 1 kg tepung terigu = Rp12.000,00
Harga 1 kg tepung panir = Rp18.000,00
Sepada motor hanya mampu mengangkut kurang dari sama dengan 15
kg Misalakan : x = banyak tepung terigu yang dapat dibeli
y = banyak tepung panir yang dapat dibeli
Persamaan 1 :
harga tepung terigu Rp12.000,00 per kg. harga tepung panir Rp18.000,00 per kg. dengan
uang yang dibawa Rp240.000,00
12000x + 18000y ≤ 240000
: 6000
2x + 3y ≤ 40 …… persamaan
(i) Persamaan 2 :
Sepada motor hanya mampu mengangkut kurang dari sama dengan 15
kg x + y ≤ 15
persamaan 3 :
x≥0,y≥0
ditanya : Apakah Bu Tuti dapat membeli beberapa kg tepung terigu dan beberapa kg tepung
panir?
Dijawab :
 Tetapkan persamaan garis yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda
pertidaksamaannya dengan tanda sama dengan
2x + 3y ≤ 40 menjadi 2x + 3y = 40
x + y ≤ 15 menjadi x + y = 15
 cari titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y
 Titik potong sumbu x, y =  Titik potong sumbu x, y =
0 2x + 3y = 40 0 x + y = 15
2𝑥 + 0 = 40 x + 0 = 15
2𝑥 = 40 x = 15
𝑥 = 40 : 2 Titik potong (15,0)
𝑥 = 20  Titik potong sumbu y, x =
Titik potong (20,0) 0 x + y = 15
 Titik potong sumbu y, x = (0) + y = 15
0 2x + 3y = 40 𝑦 = 15
2(0) + 3y = 40 Titiknya potong (0, 15)
0 + 3𝑦 = 40
3y = 40
y = 40 : 3
y = 13,33
Titiknya potong (0; 13,33)
 Tetapkan satu titik sebagai titik acuan. Titik acuan adalah sembarang titik yang tidak dilalui
oleh garis. Jika titik acuan memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik
acuan
merupakan daerah penyelesaian. Kemudian arsirlah daerah yang memuat titik acuan sebagai
himpunan penyelesaian. Carilah irisan dari 2 daerah
Titik acuan Titik acuan
(0,0) 2x + 3y ≤ (0,0) x + y ≤ 15
40 (0) + (0) ≤ 15
2(0) + 3(0) ≤ 40 0 + 0 ≤ 15
0 + 0 ≤ 40 0 ≤ 15 pernyataan bernilai benar
0 ≤ 40 pernyataan bernilai benar

Daerah penyelesaian

Solusinya adalah daerah yang merupakan irisan semua daerah jawab.

Pancurbatu, Januari 2024


Mengetahui
Kepala SMA N 1 Pancurbatu Guru Mata pelajaran

Muliana Br Surbakti, S.Pd Wira astuti Situmeang, S.Pd


NIP. 19701004 199401 2 001

Anda mungkin juga menyukai