Anda di halaman 1dari 8

Sistem Persamaan

Linier
Dua Variabel
(SPLDV)

1
KD, IPK, DAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menjelaskan sistem persamaan 3.5.1 Membuat model matematika
linear dua variabel dan melalui masalah kontekstual
penyelesaiannya yang yang berkaitan dengan
dihubungkan dengan masalah SPLDV.
kontekstual. 3.5.2 Menyelesaikan SPLDV
menggunakan metode
eliminasi.
4.5 Menyelesaikan masalah yang 4.5.1 Memecahkan masalah
berkaitan dengan sistem kontekstual yg berkaitan
persamaan linear dua variabel dengan SPLDV menggunakan
metode eliminasi.

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui Model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik
berbasis 4C dan PPK serta kegiatan diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan
dengan bantuan media pembelajaran powerpoint dan LKPD diharapkan peserta
didik dapat :
1. Membuat model matematika melalui masalah kontekstual yang berkaitan dengan
SPLDV dengan tepat
2. Menyelesaikan SPLDV menggunakan metode eliminasi dengan tepat.
3. Memecahkan masalah kontekstual yg berkaitan dengan SPLDV menggunakan
metode eliminasi dengan tepat.

1
PETA KONSEP

Metode Substitusi

Bentuk umum sistem


persamaan linier dua
variabel (SPLDV)

Metode Eliminasi

Sistem Persamaan Penyelesaian sistem


Linier Dua Variabel persamaan linier dua
(SPLDV) variabel (SPLDV)

Metode Campuran

Penerapan sistem
persamaan linier dua
variabel (SPLDV)

Grafik

2
URAIAN MATERI

Membuat model matematika melalui masalah kontekstual yang berkaitan dengan


SPLDV.

Perhatikan permasalahan berikut !


Perhatikan masalah berikut ini

S ebelum memasuki sekolah setelah


libur panjang, Wati, Susi dan Vika
pergi ke toko buku untuk membeli
peralatan sekolah. Setelah tiba di
toko alat tulis Wati membeli 5 pensil
dan 2 buku tulis seharga
Rp26.000,00 sedangkan Susi
membeli 3 pensil dan 4 buku tulis
dengan harga Rp38.000,00.
Jika vika ingin embeli 1 pensi dan 1
buk tulis berapakah yang harus di
bayar vika?

Sekarang mari kita tabelkan persoalan tersebut.

Alat tulis
Nama Pembeli Uang Pembayaran
Pensil Buku tulis
Wati 5 2 Rp. 26.000
Susi 3 3 RP. 38.000

Apabila harga pensil adalah x rupiah dan buku tulis adalah y rupiah, maka data-data
tabel tersebut dapat kita tuliskan kembali menjadi bentuk aljabar sebagai berikut.
5 x + 2 y = 26.000
3 x + 4 y = 38.000

Persamaan di atas memiliki dua variabel yang berbeda sehingga disebut sistem
persamaan dua variabel.
Sehingga dapat diperoleh bentuk persamaan linier dua variabel
ax+by=c Keterangan :
x dan y merupakan variabel dengan pangat satu
px+qy=r
p,a,b,p, dan q merupakan koefisien c dan r
merupakan konstanta

Dari penjelasan di atas maka dapat diketahui


 Ciri-ciri SPLDV
 Menggunakan relasi tanda sama dengan ( = )
 Memiliki dua variabel
 Kedua variabel tersebut memiliki derajat satu ( berpangkat satu)

1
 Syarat-syarat SPLDV
 Ada lebih dari satu atau dua persamaan linier dua variabel
 Persamaan linier dua variabel yang membentuk system persamaan linier dua
variabel, bukan persamaan linier dua variabel yang sama

Contoh

Bu Dian dan Bu Dewi pergi ke toko pakaian untuk membeli pakaian. Bu dian
membeli 2 celana dan 3 baju seharga Rp250.000,00 sedangkan Bu Dewi membeli 3
celana dan 1 baju Rp350.000. bagaimana model matematika dari soal tersebut?

Penyelesaian :
Misalkan : x = harga 1 celana dan y = harga 1 baju
Maka model matematikanya adalah sebagai berikut :
2 x + 3 y = 250.000
3 x + 1 y = 350.000
Jadi, panjang kebun yang dimaksud adalah 15 m dan lebarnya 6 m.

Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan


eliminasi

Strategi grafik dan substitusi untuk penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel mudah digunakan dalam beberapa situasi, namun tidak pada situasi lain nya.
Metode grafik membutuhkan gambar dan penentuan titik yang cermat dan mun gkin
memberikan perkiraan hanya solusi. Metode substitusi paling mudah untuk
emecahkan satu variabel. Ketika kalian menyelsaikan masalah ini, kalian akan
menggali informasi tentang jawaban pertanyaan berikut.

Bagaimana penghapusan variabel digunakan untuk memecahkan sistem


persamaan linear?

Perhatikan contoh untuk mengetahui penggunaan metode eliminasi dalam


menentukan selesaian sistem persamaan linear dua variabel.

Contoh

Harga 5 buku dan 3 pena adalah Rp21.000,00. Jika Nilam membeli 4 buku dan 2
pena, maka ia harus membayar Rp16.000,00. Berapakah harga yang harus diba yar
oleh Kasyful jika ia membeli 10 buku dan 3 pena yang sama?

Penyelesaian:
Misalkan x adalah harga buku dan y adalah harga pena.
 Langkah 1 Membuat sistem persamaannya:
Harga 5 buku dan 3 penggaris adalah Rp21.000,00 persamaannya 5x + 3y = 21.000
Harga 4 buku dan 2 penggaris adalah Rp16.000,00 persamaannya 4x + 2y = 16.000
 Langkah 2 Mengeliminasi / menghilangkan variabel y, maka koefisien variabel y
harus sama
5x + 3y = 21.000 |× 2| 10x + 6y = 42.000
dikurangi
4x + 2y = 16.000 |× 3| 12x + 6y = 48.000
-2x = – 6.000

2
x = 3.000
 Langkah 3 Menggantikan nilai x ke salah satu persamaan
5x + 3y = 21.000
5(3.000) + 3y = 21.000
15.000 + 3y = 21.000
3y = 21.000 – 15.000
3y = 6.000
y = 6.000/3.000
y = 2.000
 Langkah 4 Mengecek nilai x dan y dalam kedua persamaan
(3.000) + 3 (2.000) = 21.000
4(3.000) + 2 (2.000) = 16.000

Harga 1 buku adalah Rp3.000,00 dan harga 1 pena adalah Rp2.000,00. Karena
Kasyful ingin membeli 10 buku dan 3 penggaris, maka :
10x + 3y = 10(3.000) + 3(2.000)
= 30.000 + 6.000
= 36.000
Jadi, uang yang harus dibayar okeh Kasyful adalah RP36.000,00

3
Rangkuman :

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) merupakan


suatu sistem yang terdiri atas dua persamaan linier yang mempunyai
dua variabel.
Bentuk umum SPLDV
ax+by=c
px+qy=r
Keterangan :
x dan y merupakan varuiabel dengan pangat Satu p,a,b,p,dan q
merupakan koefisien c dan r merupakan konstanta.
Ciri-ciri SPLDV
 Menggunakan relasi tanda sama dengan ( = )
 Memiliki dua variabel
 Kedua variabel tersebut memiliki derajat satu ( berpangkat satu)
Syarat-syarat SPLDV
 Ada lebih dari satu atau dua persamaan linier dua variabel
 Persamaan linier dua variabel yang membentuk system
persamaan linier dua variabel, bukan persamaan linier dua
variabel yang sama
Metode-metode penyelesaian SPLDV yaitu substitusi, eliminasi,
campuran dan grafik:
 Metode substitusi
Metode substitusi adalah salah satu metode untuk menentukan
selesaian dari sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV).
Untuk menyelesaiakn suatu permasalahan, kita harus
menyatakan suatu variabel ke dalam variabel lain, kemudian
nilai dari variabel tersebut disubstitusikan ke variabel yang
selanjutnya pada persamaan lainnya.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan SPLDV dengan metode
substitusi adalah sebagai berikut:
1. Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk c = ax + by atau
x = by + c
2. Substitusikan y atau x pada langkah pertama ke persamaan
yang kedua
3. Selesaikanlah persamaan yang diperoleh hasil langkah kedua
untuk mendapatkan nilai x = x1 atau y = y1
4. Substitusikanlah nilai x = x1 atau y = y1 ke salah satu
persamaan linier untuk memperoleh nilai y = y1 atau x = x1.
5. Penyelesaiannya adalah (x1 , y1) atau disebut HP ( himpunan
penyelesaian)
 Metode eliminasi
metode eliminasi adalah metode atau cara untuk menyelesaikan
sistem persamaan linier dua variabel dengan cara
mengeliminasi salah satu peubah (variabel) dengan
menyamakan koefisien dari persamaan tersebut.

4
Cara untuk menghilangkan salah satu peubahnya yaitu dengan
cara perhatikan tandanya, apabila tandanya sama [ (+) dengan
(+) atau (-) dengan (-)], maka untuk mengeliminasinya dengan
cara mengurangkan. Dan sebaliknya apabila tandanya berbeda
maka gunakanlah sistem penjumlahan
 Metode campuran
Metode campuran atau gabungan adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari himpunan penyelesaian SPLDV
dengan cara menggabungkan dua metode sekaligus, yaitu
metode eliminasi dan substitusi
 Metode grafik
Pada metode grafik, kita akan menggambar grafik dari dua buah
persamaan yang telah kita buat pada langkah sebelumnya.
langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode
grafis:
Langkah 1:
 Tentukan koordinat titik potong masing-masing persamaan
terhadap sumbu- X dan sumbu-Y.
 Gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada
sebuah bidang Cartesius.
Langkah 2:
 Jika kedua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan
penyelesaiannya tepat memiliki satu anggota.
 Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya
tidak memiliki anggota. Dikatakan himpunan
penyelesaiannya adalah himpunan kosong, dan ditulis ∅.
 Jika kedua garis saling berhimpit, maka himpunan
penyelesaiannya memiliki anggota yang tak hingga
banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai