DI MI 11 SECINDE
KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO
Dosen Pengampu:
Syamsul Arifin, M.Pd
Disusun oleh:
Kurnia Putra Dwi Prasetya Wicaksana
(NIM: 18150335)
Mengetahui,
i
HALAMAN PENILAIAN
Mengetahui,
Kepala Program Studi PGMI
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah ponorogo
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas segala nikmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga proses penulisan Laporan Magang
1 ini dapat terselesaikan yang insyaallah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami peroleh tidak semata-mata usaha kami
sendiri melainkan hasil keterlibatan dari semua pihak. Oleh sebab itu, kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Sulton, M.Si., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2. Bapak Drs. Rido Kurnianto, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
3. Bapak Ayok Ariyanto, M.Pd.I., selaku kepala Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida’iyah.
4. Bapak Syamsul Arifin, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan dalam penulisan laporan
magang ini.
5. Ibu Amirul Wati, M.Pd., selaku kepala madrasah MI Muhamadiyah 11 Secinde yang
telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan magang 1
6. Bapak Ibu guru dan Staf/Karyawan MI Muhamadiyah 11 Secinde yang telah
membantu kami dalam mendapatkan informasi penulis selama observasi.
7. Teman-teman PGMI lainnya yang selalu mensuport dalam penyusunan laporan ini.
8. Kepada kedua orang tua dan kakak yang juga selalu membantu mensuport hingga saat
ini.
9. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, atas bantuan dan do’a serta
dukungannya yang berhubungan dengan magang yang kami laksanakan.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan, mendapatkan balasan pahala
dari Allah dan juga mendapatkan barokah-Nya serta senantiasa berada dalam lindungan-
Nya. Aamiin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
baik dalam menggunaan bahasa maupun sistematika penulisan, yang tidak lain karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kepada
bapak Syamsul Arifin, M.Pd. selaku dosen pembimbing untuk memberikan kritik dan
iii
saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan dalam penyusunan Laporan
Magang 1. Kami berharap semoga kegiatan magang 1 ini menjadi bekal kami untuk
mengetahui ruang lingkup, kultur, proses dan metode pembelajaran yang diterapkan di
Madrasah Ibtida’iyah (MI), serta mengetahui berbagai kerakteristik siswa. laporan ini
dapat bermanfaat bagi kami pribadi dan pembaca. Selanjutnya kami juga berharap
laporan magang 1 ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.
iv
DAFTAR ISI
v
3. Pengaturan kelas ................................................................................................. 17
4. Pengembangan potensi peserta didik ................................................................. 18
D. Observasi Pembelajaran ..................................................................................... 18
1. Persiapan pembelajaran ...................................................................................... 19
2. Membuka pembelajaran ..................................................................................... 19
3. Inti pembelajaran ................................................................................................ 20
E. Refleksi .................................................................................................................. 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 22
A. KESIMPULAN .................................................................................................... 22
B. SARAN .................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24
vi
LAMPIRAN
1. Denah Madrasah
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Lembar Isian Observasi Budaya Sekolah
4. Lembar Kerja Pengamatan Terhadap Peserta Didik
5. Lembanr Pengamatan Terhadap Proses Pembelajaran
6. Lembar Pengamatan Terhadap Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
7. Curriculum Vitae
8. Absensi Kehadiran
9. Jurnal Mingguan
10. Dokumentasi Foto Kegiatan Magang
11. Dokumentasi Foto Kegiatan Madrasah
vii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
INFORMASI UMUM MADRASAH TEMPAT MAGANG
A. Identitas Madrasah
b) Nama Madrasah : MI Muhammadiyah 11 Secinde
c) NPSN : 60714323
d) ovinsi : Jawa Timur
e) Otonomi Daerah : Siman
f) Kecamatan : Siman
g) Kelurahan : Ronowijayan
h) Jalan dan Nomor : Budi Utomo No. 98A
i) Kode Pos : 63471
j) Telepon; Faximile : 0352-7111198
k) Email : mimuhammadiyah11secinde@yahoo.com
l) Website : www.mim11secinde.co.cc
m) Daerah : Kelurahan
n) Status Madrasah : Swasta
o) Kelompok Madrasah : Pendidikan Dasar
p) Akreditasi : Akreditasi B
q) Surat Keputusan : Sertifikat Kode Dd 028315
r) Penerbit SK : BAN S/M Prov. Jawa Timur
s) Tahun Berdiri : 1974
t) Kegiatan Pembelajaran : Pagi
u) Bangunan Madrasah : Milik Sendiri
v) Lokasi Madrasah : Ring Road Timur
w) Jarak ke Pusat Kecamatan : 03 KM
x) Jarak ke Pusat OTODA : 03 KM
y) Terletak Pada Lintasan : Kelurahan
z) Organisasi Penyelenggara : Yayasan Muhammadiyah
3
Visi MI Muhamadiyah 11 Secinde yakni “Terwujudnya Lembaga Pendidikan
Yang Berkepribadian Luhur dan Islami”.
2. Misi MI Muhamadiyah 11 Secinde
Misi MI Muhamadiyah 11 Secinde yakni “ Mencetak peserta didik yang beriman,
bertakwa serta unggul dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi ”
3. Tujuan SDN 2 Ronowijayan
Tujuan MI Muhamadiyah 11 Secinde yakni “ Menjadikan peserta didik yang
mampu mengembalikan nilai-nilai pribadi luhur dengan islami serta mewujudkan
pendidikan yang berpotensi di bidang imtaq, dan iptek sesuai dengan harapan
masyarakat, bangsa, dan negara ”
C. Organisasi Madrasah
Struktural organisasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde sebagai berikut:
1. Struktur organisasi Madrasah Dasar
a. Kepala Madarsah : Amirul Wati, M.Pd
b. Komite Madarsah : Suharli
c. Unit Perpustakaan : Nur Laila
d. Tata Usaha : Funky Fabri M, S.Pd
e. Guru Kelas 1 : Nanik Widiastuti, S.Ag
f. Guru Kelas 2 : Nur Laila Masruroh, S.Pd.I
g. Guru Kelas 3 : Mahmudin
h. Guru Kelas 4 : Eni Winarsih
i. Guru Kelas 5 : Hery Prasetyo, S.Pd
j. Guru Kelas 6 : Nur Bidayah, S.Pd
k. Guru Kelas Agama : Mahmudin
l. Guru Kelas B.Inggris : Fungki Febri M. S.Pd
m. Guru Kelas B. Daerah : Nur Bidayah, S.Pd
n. Guru Kelas Penjaskes : Saifudin S.Pd
o. Penjaga : Alfian Setiyono
p. Pesuruh : Ginem
2. Struktur organisasi komite madrasah
a) Ketua : Suharli
b) Sekertaris : Muslimin
Heri Suyanto
4
c) Bendahara : Nur Bidayah
Supriyadi
d) Bidang penggalian Sumber Daya : Imam Syafi’i
e) Bidang pengelolaan Sumber Daya : Semin
SARPAS : Karlan
Usaha : Eko
f) Bidang Pengendalian Kwalitas : Drs. Sutadi
Pelayanan
g) Bidang Kerjasama Sistem Informasi : Sukani
D. Sumber Daya Manusia di Madrasah
1. Guru
No Nama Guru Keterangan
5
IV 1 11
V 1 7
VI 1 12
TOTAL 53
E. Sarana Prasarana
Status
No Nama Sarana Prasarana Banyak
Kepemilikan
2 Perpustakaan 1 Milik
5 Musholla 1 Milik
7. Kamar WC 2 Milik
6
Secinde yakni Kepanduan Hizbul Wathan, drumband, olahraga. Semua kegiatan ini
sebagai wadah untuk menyalurkan bakat minat atau kompetensi yang dimiliki siswa.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG 1
A. Observasi Langsung Kultur Madrasah
Budaya atau kebudayaan adalah sesuatu yang dipelajari dari pola-pola
perikelakuan yang normatif yang mencakup pola-pola berpikir, merasakan dan
bertindak. Pandangan lain tentang budaya madrasah di kemukakan oleh Zamroni bahwa
budaya madrasah adalah merupakan suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai,
keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang di pegang bersama oleh seluruh
warga madrasah, yang diyakini dan telah terbukti dapat dipergunakan untuk
menghadapi berbagai problem dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan
melakukan integrasi internal, sehingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan
kepada anggota dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang tepat
bagaimana seharusnya mereka memahami, berpikir, merasakan dan bertindak
menghadapi berbagai situasi dan lingkungan yang ada.
Berdasarkan kajian tersebut, penulis mengartikan Budaya Madrasah dapat
dimaknai sebagai karakteristik khas madrasah yang dapat di identifikasi melalui nilai
yang dianutnya, sikap yang dimilikinya, kebiasaan-kebiasaan yang ditampilkannya,
dan tindakan yang ditunjukan oleh seluruh personil madrasah yang membentuk satu
kesatuan khusus dari sistem madrasah.
1. Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas
Madrasah dapat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan di dalam
madrasah, termasuk kepada pendidik dan peserta dididk. Budaya madrasah
berpengaruh terhadap bagaimana pendidik berhubungan dan bekerja sama dengan
semua warga madrasah, dengan sesama pendidik, peserta didik, orangtua peserta
didik, pegawai tata usaha madrasah, dan juga kepada masyarakat. Nilai-nilai
sosial budaya sangat berpengaruh terhadap bagaimana madrasah menghadapi
masalah madrasah, dan sekaligus memecahkan masalahnya, termasuk masalah
hasil belajar peserta didik.
a. Perilaku siswa di dalam kelas
Kelas merupakan tempat terjadinya proses belajar-mengajar antara guru
dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelas yang baik adalah kelas
yang didalamnya selalu terdapat interaksi baik antara guru dengan siswa maupun
siswa dengan siswa. Bila interaksi ini berjalan dengan baik maka proses
8
pembelajaran akan lebih kondusif dan efisien. Sebaliknya, bila tidak adanya
interaksi antara guru dengan murid atau murid dengan murid maka kemungkinan
besar proses pembelajaran terasa tidak nyaman.1
Berdasarakan observasi yang kami lakukan di MI Muhamadiyah 11
Secinde tentang perilaku siswa di dalam kelas, bahwasannya masing-masing
siswa mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Perilaku siswa di
dalam kelas sebelum masuk cukup antusias untuk mempersiapkan diri untuk
belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa mengikuti pelajaran dengan khidmat
sampai pelajaran selesai.
Sikap siswa terhadap teman sebaya di dalam kelas cukup baik, walau
terdapat siswa usil yang mengganggu temannya pada saat pembelajaran
berlangsung. Sedangkan sikap siswa terhadap guru, siswa sangat menghargai dan
menghormati Bapak/Ibu guru ketika pembelajaran berlangsung. Dalam
percakapannya kepada teman sebaya dan kepada guru, siswa menggunakan
bahasa Indonesia yang baik, walaupun terdapat siswa yang masih menggunakan
bahasa jawa.
Sikap siswa terhadap tamu atau kunjungan dari luar untuk melaksanakan
penelitian khususnya kami yang melakukan observasi di madrasahnya, sikap
siswa terhadap kami pada saat kami mengajar cukup santun dan menghormati
seperti halnya kepada guru.
b. Perilaku siswa di luar kelas
Perilaku siswa di luar kelas merupakan aktivitas luar madrasah yang berisi
kegiatan atau aktivitas di luar kelas/ madrasah dan di alam bebas lainnya, seperti:
bermain di lingkungan madrasah, taman, perkampungan pertanian/ nelayan,
berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta pengembangan aspek
pengetahuan yang relevan.
Berdasarakan observasi yang kami lakukan di MI Muhamadiyah 11
Secinde tentang perilaku siswa di luar kelas bias kami amati ketika jam istirahat
berlangsung. Sikap siswa terhadap teman sebaya pada saat di luar kelas terlihat
cukup baik, baik dalam bersikap maupun berkomunikasi, tidak bertengkar antar
teman. Hanya saja dalam berkomunikasi terhadap sesama teman masih
menggunakan bahasa keseharian (Jawa) di dalam lingkup madrasah. Begitu pula
1
Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Gadjah Mada, 2002). Hlm.78
9
berkomunikasi terhadap guru yang masih bercampur adukkan antara bahasa
Indonesia dengan bahasa keseharian siswa.
Sikap siswa terhadap guru di luar kelas, siswa tetap mengormati Bapak/Ibu
guru yakni siswa mampu membedakan pergaulannya dengan teman sebaya dan
dengan guru. Siswa patuh dan takut terhadap guru, begitupun dengan bapak
Kepala Madrasah.
2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau sudah membudaya
Mengenai kebiasaan yang sedang di budayakan atau sudah membudaya di MI
Muhammadiyah 11 Secinde sebelum masuk sampai pulang madrasah antara lain:
a. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau sudah membudaya oleh Siswa
1. Siswa datang ke Madrasah sebelum pukul 07.00 WIB.
2. Siswa berangkat lebih awal bagi siswa yang mendapatkan tugas piket kelas,
dan melaksanakan piket sebelum jam masuk.
3. Ketika guru ataupun tamu (Mahasiswa observasi) datang, siswa sangat
antusias untuk segera bersalaman.
4. Siswa melaksanakan sholat dhuha setiap hari sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
5. Siswa duduk rapi, kemudian berdo’a..
6. Kelas 1, 2 dan 3 pulang Madrasah pukul 11.00 WIB, sedangkan kelas 4,5 dan
6 pulang pukul 13.00 WIB.
b. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau sudah membudaya oleh Guru
1. Guru datang ke madrasah sebelum jam 07.00 WIB.
2. Guru bersalaman antar sesama guru.
3. Guru melaksanakan pembelajaran di kelas.
4. Pada jam istirahat, sebagian guru menjaga kantin/UKS di Madrasah.
5. Guru cukup baik dalam menerima tamu di Madrasah.
6. Guru menjalin hubungan yang baik dengan wali siswa. Salah satunya
pembuatan grup Whattsap untuk memberikan informasi tentang madrasah.
c. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau sudah membudaya oleh Siswa dan Guru
1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin.
2. Melaksanakan MABIT ( Malam Bina dan Taqwa ) di madrasah bagi kelas 3 –
6 setiap 2 pekan sekali
3. Pelepasan siswa-siswi setiap tahun.
10
3. Upaya-upaya pembinaan Guru dan Siswa
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatn guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situsi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses
belajar mengajartersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahakan
anatara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses pembelajaran
dapat terlaksana secara efektif dan efisien, maka guru mempunyai tugas dan
peranan yang penting dalam mengantarkan peserta didiknya mencapai tujuan
yang diharapkan.
a. Upaya-upaya pembinaan guru
Pengertian pembinaan menurut Zakiyah Dradjat adalah upaya
pendidikan baik formal atau non formal yang dilaksanakan secara sadar,
terencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang
dan selaras. Secara lebih luas, pembinaan dapat diartikan sebagai rangkaian
upaya, pengendalian profesional terhadap semua unsur organisasi agar
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat terlaksana secara efektif dan
efisien.
Upaya-upaya pembinaan Guru berarti serangkaian usaha ataupun
bantuan yang diberikan kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud
layanan profesional yang dilakukan oleh kepala madrasah, pengawas serta
pembina lainnya untuk meningkatkan proses mengajar dan hasil belajar siswa.
Jadi, pengertian pembinaan guru yang telah disampaikan diatas adalah
serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional agar dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan
yang direncanakan dapat tercapai. Dalam perkembangannya, ada dua kriteria
dalam metode pengajaran, yaitu metode modern dan tradisional. Secara umum
metode pengajaran dapat digolongkan kedalam dua jenis, yaitu metode
interaksi ssecara individual dan metode interaksi secara kelompok 2. Adapun
wadah pembinaan kompentensi profesional guru, antara lain : kualifikasi
pendidikan guru, program penyetaraan, Program Pelatihan Terintegrasi
2
Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Madrasah, Laksana,
Yogyakarta, 2011, Hlm. 116
11
Berbasis Kompetensi, Program Supervisi Pendidikan, Program Pemberdayaan
KKG dan MGMP, Studi Banding, Mengikuti Berita Aktual dari Media dan
lain-lain.
12
2) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
madrasah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari
usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan.
3) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi sesuai bakat
dan minat.
4) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berahklak
mulia,demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani (Civil society).3
B. Observasi Kompetensi Utama Pendidik
Guru adalah tenaga pendidik yang mempunyai tugas untuk mendidik anak-
anak bangsa agar menjadi insan kamil di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengingat pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang mudah karena pendidik harus
memahami karakteristik peserta didik, membaca potensinya, dan mengembangkan secara
optimal. Seorang guru tidak hanya memberikan mata pelajaran saja kepada anak
didiknya, namun juga harus bisa membimbing dan menuntun mereka dalam mencetak
generasi penerus masa depan bangsa. Menurut Sukmadinata “Guru harus mengenal dan
memahami siswa dengan baik, memahami tahap perkembangan yang telah dicapainya,
kemampuannya, keunggulan dan kekurangannya, hambatan yang dihadapi serta faktor
dominan yang memengaruhinya.”4
Guru sebagai seorang pendidik harus memiliki kompetensi-kompetensi yang
ditentukan. Kompetensi tersebut seperti yang tercantum dalam penjelasan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu:
1. Kompetensi pedagogik
3
Peratuaran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
4
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru (Jakarta: Kencana,2011)hlm.31
13
dan sesuai kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran dikelas yang mampu mengajak
siswa turut berpikir dan berpendapat, dan sesuai dengan runtutan materi yang telah
disiapkan sebelumnya. Kemudian evaluasi hasil belajar juga baik dengan
diadakannya kesempatan untuk siswa menjelaskan sebuah konsep lalu diluruskan
beserta contoh kasus atau soal, dan hal inilah yang membuat siswa mampu
mengembangkan penguasaan materi tersebut, dan disini guru berperan baik karena
melakukan pengembangan peserta didik sebagai fasilitator dalam
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilik peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde wali kelas IV
tentang kompetensi pedagogik, yakni :
14
Berdasarkan hasil observasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde wali kelas IV
tentang kompetensi kepribadian guru, yakni :
a) Guru berpakaian rapi saat mengajar
b) Guru berpenampilan sebagai pendidik
c) Guru berbicara santun dengan siswa/siswi.
d) Guru disiplin dalam melaksanakan tugas mengajar
e) Guru menjadi inspirator bagi siswa dalam mengajar.
3. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan hasil observasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde wali kelas IV
tentang kompetensi social guru, guru mampu berinteraksi dengan baik kepada siswa,
Bapak/Ibu guru yang lain maupun tamu yang berbeda dalam hal umur, jabatan,
pekerjaan, dan tanpa melihat latar belakang orang lain. Selain dalam lingkungan
madrasah, hubungan dengan wali murid dan warga masyarakat juga dikenal sebagai
sosok guru yang baik.
Berdasarkan hasil observasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde wali kelas IV
tentang kompetensi kepribadian guru, yakni :
a) Guru menggunakan kata yang tidak menyinggung orang lain dalam berbicara
b) Guru dapat berkomunikasi baik dengan semua orang berbagai jenjang umur
c) Guru dapat berkomunikasi dengan semua orang tanpa melihat ras atau suku dan
agama
d) Guru berkomunikasi dengan orang secara baik, tanpa memperhatikan
status/pekerjaan orang tersebut
e) Guru berkomunikasi dengan lancar, tanpa melihat tempat/lokasinya
4. Kompetensi professional
Bagi seorang guru, kompetensi profesional mengacu pada kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Ruang lingkup
kompetensi profesional bagi seorang guru adalah penerapan landasan kependidikan
yang baik. Disamping hal tersebut, berkaitan dengan perkembangan teknologi, para
guru juga diharapkan mampu menguasainya. Berdasarkan hasil observasi di MI
Muhamadiyah 11 Secinde wali kelas IV tentang kompetensi professional guru, yakni
15
a) Guru mengaitkan materi dengan aplikasi di lapangan
b) Guru menyajikan materi dengan mudah dan dipahami oleh siswa/siswi
c) Guru memancing siswa/siswi untuk bertanya atau mengemukakan pendapat
d) Guru menanggapi pertanyaan siswa dengan ringkas dan tuntas
e) Guru membuat kesimpulan materi dengan singkat
C. Observasi Pemahaman Peserta Didik
Pemahaman peserta didik adalah kemampuan untuk mengerti, menganalisa,
membedakan dan menunjukkan sesuatu berdasarkan alur logis pemikiran masing-masing,
dan bila dikaitkan dengan peserta didik berarti sejauhmana seorang konselor mengenal
dan memahami peserta didik itu secara utuh dan menyeluruh. Dasar memahami peserta
didik, meliputi tiga aspek yakni Aspek psikologis, Aspek fisiologis dan sosiologis. Aspek
psikologis adalah sisi kejiwaan dari seorang peserta didik. aspek psikologis meliputi:
mental, cara berfikir, emosi, moralitas, dan norma. Aspek fisiologis adalah kondisi
jasmani dari peserta didik. fisiologis juga dapat diartikan sebagai jasmaniah seseorang.
Aspek fisiologis meliputi: hereditas, kematangan dan kesehatan. Aspek sosiologis adalah
interaksi yang terjadi didalam diri peserta didik, interaksi dengan teman, guru, orang tua
dan masyarakat. Aspek sosiologis juga menyangkur pengaruh lingkungan dalam
pembentukan karakteristik dari masing-masing peserta didik. Aspek sosiologis ini
meliputi: lingkungan mikro, lingkungan makro, motivasi, persaingan, kerjasama,
ketergantungan dan keterkaitan.5
Pemahaman tentang peserta didik inilah yang nanti akan menjadi tolak ukur dan
acuan seorang konselor dalam melakukan bimbingan. Dengan pemahaman akan pesera
didik secara utuh, dapat berakibat pada ketepatan pengambilan keputusan dan tindakan
bagi konselor itu sendiri. Konselor memberikan tindakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik serta taraf perkembangan peserta didik tersebut. Jadi pemahaman tentang
peserta didik ini sngat penting karena pemahaman ini digunakan sebagai acuan, pedoman
dan tolak ukur pelaksanaan bimbingan agar bimbingan yang dilakukan tepat dan sesuai
sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan sangat baik.
1. Hasil identifikasi karakteristik peserta didik
Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran.
Variabel ini didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa.
5
Suharsimi Arikuto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,1999).hlm.72
16
Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar,
kemampuan berpikir dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya .
Berdasarkan hasil observasi di MI Muhamadiyah 11 Secinde bahwa di
madrasah ini terdapat karakteristik siswa yang berbeda-beda khususnya di kelas IV.
Baik dalam hal berfikir, fisik, psikologis maupun kebiasaan. Dalam hal berfikir,
terdapat siswa yang cepat menerima materi, mudah menyerap dn mampu
mengaplikasikan materi dengan baik. Namun juga terdapat siswa yang sangat lambat
menerima dan mencerna materi, sehingga sering siswa itu tertinggal materi. dalam hal
psikologi siswa, di madrasah ini tedapat berbagai ragam karakter. Terdapat siswa
yang visual, audio visual, kinestetik, pendiam, sensitive, dan lain-lain.
2. Tingkat partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Partisipasi peserta didik merupakan unsur yang sangat penting bagi
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Partisipasi peserta didik dalam proses
pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan pembelajaran
berlangsung. Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan
pembelajaran serta mendukung tercapainya tujuan pambelajaran. 6
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di dalam kelas dalam proses
pembelajaran bahwasanya siswa kelas IV MI Muhamadiyah 11 Secinde mengikuti
mata pelajaran dengan seksama. Dengan menerapkan kurikulum K-13 aktif dalam
kelas dengan bisa menerima apa yang disampaiakan oleh guru dan bisa menjelaskan
kembali apa maksud dari mata pelajaran tersebut.
3. Pengaturan kelas
Pendapat Winarno Hamiseno, pengaturan/pengeloalaan kelas merupakan
suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan,
melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Namun demikian,
manajemen kelas adalah segala upaya yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
pembelajaran yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan ruang yang dibatasi oleh
empat dinding yang tempat berkumpulnya sejumlah orang untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Maksudnya, kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat ganjaran dari seorang guru.
6
B.Suryobroto, Proses BelajarMengajar di Madrasah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.279
17
Kelas merupakan sarana prasarana dalam pembelajaran. Keberhasilan proses
pembelajaran salah satunya ialah guru mampu mengelola kelas dengan baik.
Pengelolaan kelas ini yang berupa pembentukan posisi tempat duduk dapat di lakukan
sesuai kondisi siswa dan mata palajaran. Kondisi kelas sangat mempengaruhi
kenyamanan siswa dalam pembelajaran, baik dari kelengkapan fasilitas ruang kelas,
penataan posisi tempat duduk siswa yang bervariasi maupun pemandangan sekitar
kelas yang indah.
Di MI Muhammadiyah 11 secinde dalam pangamatan kami, pembelajaran
dilakukan dengan berbagai metode yaitu dengan membentuk tempat duduk siswa
dengan model leter U dan berbanjar. Yang dari metode tersebut tentu mempunyai
tujuan masing-masing dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa agar siswa tidak
bosan/jenuh dalam posisi belajar.
4. Pengembangan potensi peserta didik
Potensi adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan sehingga dapat berprestasi.
Potensi dapat dirumuskan sebagai keseluruhan kemampuan yang
terpendam yang ada dalam diri siswa, yang memungkinkan dapat
berkembang dan diwujudkan dalam bentuk kenyataan. Potensi-potensi belajar
yang ada dalam diri serang siswa tidak sama dengan potensiyang dimiliki orang
lain. Pengembangan potensi siswa melalui kegiatan intrakurikuler dapat terwujud
melalui proses belajar yang melibatkan peserta didik secara aktif . Dengan demikian,
siswa terus mengasah kecerdasan logika saat merumuskan ide-ide atau pendapat,
kecerdasan bahasa saat menyampaikann secara
lisan ide atau pendapat tersebut, kecerdasan keuletan saat harus beradu argumen d
engan teman, kecerdasan intrapersonal saat harus bersikap toleran kepada
yang lain, dan seterusnya.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, bahwasannya dalam pembelajaran pun
dari masing-masing siswa memiliki kecenderungan potensi terhadap mata pelajaran
yang diminati siswa. Untuk itu guru juga lebih menekankan kepada siswa itu di
bagian yang diminatinya dengan memfasilitasi siswa untuk mengikuti kompetisi-
kompetisi bidang tersebut. Terdapat juga siswa yang mempunyai kelebihan di bidang
olahraga, kesenian, keagamaan maupun kebudayaan.
D. Observasi Pembelajaran
18
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja.
Tujuan pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk adalah membantu siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang
dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi
sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan
kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka
mengikuti suatu proses pembelajaran.7
1. Persiapan pembelajaran
Persiapan pembelajaran/perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan
perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka tertentu
sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah
perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Begitu pula dengan perencanaan pembelajaran, yang direncanakan harus sesuai
dengan target pendidikan. Guru sebagai subjek dalam membuat perencanaan
pembelajaran harus dapat menyusun berbagai program pengajaran sesuai pendekatan
dan metode yang akan di gunakan.
Sebelum memulai pembelajaran, siswa secara rutin membaca do’a terlebih
dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan absensi siswa. Guru memberikan suatu
paparan atau narasi terlebih dahulu sebelum memasuki pelajaran. Di dalam
penyampaian sebuah narasi tersebut, pada akhirnya akan menyinggung ke tema yang
akan menjadi bahasan pembelajaran. Dengan memasukkan berbagai mata pelajaran
(tematik) ke dalam satu mata pelajaran. Guru juga memberikan sedikit pemanasan
sebelum pembelajaran berlangsung dengan tujuan agar meningkatan daya focus dan
semangat siswa.
2. Membuka pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-
instruksional. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Untuk memahami tentang kegiatan dan prosedur dalam
kegiatan awal pembelajaran, di bawah ini akan diuraikan tentang kegiatan tersebut.
7
Sugandi, Achmad, dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: IKIP PRESS, 2000). Hlm.25
19
Berdasarkan pengamatan kami bahwa guru membuka pembelajaran dengan
membaca surat Al-Fatihah bersama-sama. Sebelum memasuki materi selanjutnya,
guru memberikan perntanyaan atau meriview ulang terkait materi yang di sampaikan
pertemuan yang lalu, agar materi yang disampaikan sebelumnya masih di pahami.
3. Inti pembelajaran
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untukk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran di-lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang-kan, menantang,
memotivasi peserta didik untukk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangg
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengaan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan
inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah ditetapkan.
Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang penggunaan
strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran,
karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi
dan pendekatan belajar.
Hasil pengamatan kami pada saat pembelajaran di kelas VI berlangsung
bahwa guru telah menyiapkan materi secara matang. Sehingga dalam
penyampaiannya pun lebih singkat, padat, mudah dipahami oleh siswa. Hal ini salah
satu metode yang di gunakan dalam pelajaran Tematik 3 ialah dengan mengunakann
metode yang sangat asing yakni dengan mengaplikasikan dengan bermain dengan
benda benda sekitar, peristiwa dalam kehidupan dan membentuk forum atau
kelompok untuk mejelaskan dari tema yang di ambil dalam mata pelajaran tersebut
sehingga siswa tidak merasa bosan dalam pelajaran karna disitu guru menerapkan
permaianan sambil belajar. Di sinilah guru dapat mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa. Setelah mengerjakan individu, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas untuk menghidupkan
forum diskusi siswa dimana pertanyaan dari siswa tersebut nantinya yang menjawab
temannya yang lain. pada ujung waktu pembelajaran berlangsung, guru memberikan
kesimpulan yang berupa penguatan materi yang telah di sampaikan dari awal.
E. Refleksi
20
Dari hasil pengamatan proses belajar mengajar di MI Muhammadiyah 11 Secinde
sudah cukup baik, dimana sebagian mata pelajaran / tema menggunakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sebagian pembelajaran sesuai dengan RPP yang
dibuat. Walaupun masih terdapat beberapa guru yang belum mengacu pembelajaran
dengan RPP. guru memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga siswa
mampu mengeluarkan ide mereka sendiri. Dari segi penilaian juga sudah cukup baik,
dimana guru menggunakan penilaian proses dan hasil, serta memanfaatkannya untuk
kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar siswa dijadikan referensi evaluasi mengajar guru dan
pelaksanaan remedial atau pengayaan pembelajaran siswa secara keseluruhan. Meskipun
proses belajar mengajar di kelas sudah cukup baik, namun masih ada beberapa siswa
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan, hal
ini diperlukan pendekatan dan perhatian khusus serta peran serta orangtua dalam
membimbing siswa tersebut.
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan Magang1 di MI Muhammadiyah 11 Secinde ini dapat
disimpulkan bahwa, kultur madrasah yang ditunjukkan adalah kedisiplinan yang baik dan
tugas masing-masing warga madrasah yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Karakteristik profesi guru sudah sesuai dengan kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional. Pemahaman peserta didik pada saat pembelajaran sudah bagus
dan keaktifan siswa yang sangat baik mampu meningkatkan prestasi. Dengan mengamati
bagaimana gambaran kondisi lingkungan madrasah secara fisik, profil madrasah,
pengamatan langsung dalam proses pembelajaran, perangkat madrasah dan pembelajaran,
serta kultur madrasah yang meliputi kedisiplinan dan hubungan soaial antar warga
madrasah, maka magang 1 ini merupakan awal bagi pembentukan jati diri seorang
pendidik.
Setelah kami melaksanakan kegiatan observasi magang 1 di MI Muhamadiyah 11
Secinde kami dapat manarik sebuah kesimpulan diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Pengamatan tentang kultur/budaya madrasah di madrasah khususnya di MI
Muhamadiyah 11 Secinde mengulas tentang:
a) Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas.
b) Budaya yang sedang dibudayakan atau sudah membudaya oleh guru dan siswa.
c) Upaya-upaya pembinaaan terhadap guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas
SDM.
2. Kompetensi pendidik, yang terdiri dari:
a) Kompetensi pedagogik
b) Kompetensi sosial
c) Kompetensi profesional
d) Kompetensi kepribadian
3. Pemahaman terhadap peserta didik adalah Pemahaman peserta didik adalah
kemampuan untuk mengerti, menganalisa, membedakan dan menunjukkan sesuatu
berdasarkan alur logis pemikiran masing-masing, dan bila dikaitkan dengan peserta
didik berarti sejauhmana seorang konselor mengenal dan memahami peserta didik itu
22
secara utuh dan menyeluruh. Hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap
peserta didik yakni:
a) Hasil identifikasi karakteristik peserta didik
b) Tingkat partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran
c) Pengaturan kelas
d) Pengembangan potensi peserta didik
4. Tahapan-tahapan proses pembelajaran
a) Persiapan pembelajaran
b) Membuka pembelajaran
c) Inti pembelajaran
B. SARAN
Terdapat beberapa saran yang kami uraikan diantaranya yaitu :
23
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta, 2011,
24