Anda di halaman 1dari 12

CITRA BUANA INDONESIA

MANAJEMEN INFORMATIKA / KOMPUTERISASI AKUNTANSI


MATA KULIAH :
KALKULUS

OLEH :

Risma Irianti
Nurjanah
Lutvi Nurlaeli
Iden Prasetio
Asep Salman
Helmi
Aden Rendi
Rismat Hidayat
Muhamad Samsul
Windi Setiawati
Definisi integral dan differensial

Daftar isi

1. Sejarah
1.1 Perkembangan
1.2 Pengaruh penting
2. Prinsip-prinsip
2.1 Limit dan kecil tak terhingga
2.2 Turunan
2.3 Integral
2.4 Teorema dasar
3. Aplikasi
4. Referesi
4.1 Sumber
4.2 Daftar Pustaka

hal 2
Definisi integral dan differensial

KALKULUS DIFFERENSIAL INTEGRAL

1. Sejarah

Sir Isaac Newton adalah salah seorang penemu dan kontributor kalkulus yang
terkenal.
1.1 Perkembangan
Sejarah kalkulus
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode
zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada
periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah
muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.
Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus
integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskow Mesir (c. 1800
SM) di mana orang Mesir menghitung volume dari frustrum piramid[1].
Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan
heuristik yang menyerupai kalkulus integral.[2]
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata,
menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan
mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial
dasar.[3] Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan
yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari
"Teorema Rolle".[4] Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-
Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus
perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan

hal 3
Definisi integral dan differensial

induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk


menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting
terhadap perkembangan kalkulus integral.[5] Pada abad ke-12, seorang
Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik,
sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. [6] Pada abad ke-14,
Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari Mazhab
astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret
Taylor[7], yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.[8][9][10]
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad
ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa,
beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow
memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan
sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil
kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang
dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan
secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama
sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap
sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir
bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang
fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang
banyak digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk
pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana
yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka.
Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang
pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri
pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering
dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society.

hal 4
Definisi integral dan differensial

Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya


bekerja secara terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan
Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan
penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah
Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini
sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The science of
fluxions".
Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan kontribusi
terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus.
Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas
zaman modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan
kontribusi terhadap perkembangan kalkulus.[11]
1.2 Pengaruh penting
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih
dahulu di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang,
penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu
Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip
dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang
kuat terhadap perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan
percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari
kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat
massa, kerja, dan tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan
deret Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
rinci mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para
matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi
pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga.
Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal
seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang

hal 5
Definisi integral dan differensial

limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan


paradoks tersebut.

2. Prinsip-prinsip
2.1 Limit dan kecil tak terhingga
Kalkulus pada umumnya dikembangkan dengan memanipulasi
sejumlah kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat diperlakukan
sebagai angka, adalah sangat kecil. Setiap perkalian dengan kecil
takterhingga (infinitesimal) tetaplah kecil takterhingga, dengan kata lain
kecil takterhingga tidak memenuhi properti Archimedes. Dari sudut
pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik untuk memanipulasi
kecil takterhingga.
Pada abad ke-19, konsep kecil takterhingga digantikan oleh konsep
limit. Limit menjelaskan nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu
dengan hasil dari input terdekat. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah
sekumpulan teknik memanipulasi limit-limit tertentu.
2.2 Turunan

Garis singgung pada (x, f(x)). Turunan f'(x) dari sebuah kurva pada
sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung
kurva pada titik tersebut.
Kalkulus diferensial adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti,
dan aplikasi dari turunan atau kemiringan dari sebuah grafik.

hal 6
Definisi integral dan differensial

Konsep turunan secara fundamental lebih maju dan rumit daripada


konsep yang ditemukan di aljabar. Dalam aljabar, seorang murid
mempelajari sebuah fungsi dengan input sebuat angka dan output sebuah
angka. Tetapi input dari turunan adalah sebuah fungsi dan outputnya juga
adalah sebuah fungsi.
Untuk memahami turunan, seorang murid harus mempelajari notasi
matematika. Dalam notasi matematika, salah satu simbol yang umumnya
dipakai untuk menyatakan turunan dari sebuah fungsi adalah apostrofi.
Maka turunan dari f adalah f'.

.
Jika input dari sebuah fungsi adalah waktu, maka turunan dari fungsi
itu adalah laju perubahan di mana fungsi tersebut berubah.
Jika fungsi tersebut adalah fungsi linear, maka fungsi tersebut dapat
ditulis dengan y=mx+b, di mana:

.
Ini memberikan nilai dari kemiringan suatu garis lurus. Jika sebuah
fungsi bukanlah garis lurus, maka perubahan y dibagi terhadap perubahan
x bervariasi, dan kita dapat menggunakan kalkulus untuk menentukan
nilai pada titik tertentu. Kemiringan dari suatu fungsi dapat
diekspresikan:

di mana koordinat dari titik pertama adalah (x, f(x)) dan h adalah
jarak horizontal antara dua titik.
Untuk menentukan kemiringan dari sebuat kurva, kita menggunakan
limit:

hal 7
Definisi integral dan differensial

Garis singgung sebagai limit dari garis sekan. Turunan dari kurva f′
(x) di suatu titik adalah kemiringan dari garis singgung terhadap kurva di
titik tersebut. Kemiringan ini ditentukan dengan memakai nilai limit dari
kemiringan garis sekan.
Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi f(x) = x2 pada
titik (3,9):

2.3 Integral
Kalkulus integral adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti,
dan aplikasi dari dua konsep yang saling berhubungan, integral taktentu
dan integral tertentu. Proses pencarian nilai dari sebuah integral
dinamakan pengintegralan (integration). Dengan kata lain, kalkulus
integral mempelajari dua operator linear yang saling berhubungan.
Integral taktentu adalah antiturunan, yakni kebalikan dari turunan.
F adalah integral taktentu dari f ketika f adalah turunan dari F.

hal 8
Definisi integral dan differensial

Integral tertentu memasukkan sebuah fungsi dengan outputnya


adalah sebuah angka, yang mana memberikan luas antar grafik yang
dimasukkan dengan sumbu x.
Contohnya adalah jarak yang ditempuh dengan lama waktu tertentu

Jika kecepatannya adalah konstan, perhitungan bisa dilakukan


dengan perkalian, namun jika kecepatan berubah, maka diperlukan
sebuah metode yang lebih canggih. Salah satu metode tersebut adalah
memperkirakan jarak tempuh dengan memecahkan lama waktu menjadi
banyak interval waktu yang singkat, kemudian dikalikan dengan lama
waktu tiap interval dengan salah satu kecepatan di interval tersebut, dan
kemudian menambahkan total keseluruhan jarak yang didapat. Konsep
dasarnya adalah, jika interval waktu sangat singkat, maka kecepatan
dalam interval tersebut tidak berubah banyak. Namun, penjumlahan
Riemann hanya memberikan nilai perkiraan. Kita harus mengambil
sebuah limit untuk mengdapatkan hasil yang tepat.

Integral dapat dianggap sebagai pencarian luas daerah di bawah


kurva f(x), antara dua titik a dan b.
Jika f(x) pada diagram di samping mewakili kecepatan yang
berubah-ubah, jarak yang ditempuh antara dua waktu a dan b adalah luas
daerah S yang diarsir.
Untuk memperkirakan luas, metode intuitif adalah dengan membagi
jarak antar a dan b menjadi beberapa segmen yang sama besar, panjang
setiap segmen disimbolkan Δx. Untuk setiap segmel, kita dapat memilih

hal 9
Definisi integral dan differensial

satu nilai dari fungsi f(x). Nilai tersebut misalkan adalah h. Maka luas
daerah persegi panjangan dengan lebar Δx dan tinggi h memberikan nilai
jarak yang ditempuh di segmen tersebut. Dengan menjumlahkan luas
setiap segmen tersebut, maka didapatkan perkiraan jarak tempuh antara a
dan b. Nilai Δx yang lebih kecil akan memberikan perkiraan yang lebih
baik, dan mendapatkan nilai yang tepat ketika kita menngambil limit Δx
mendekati nol.

Simbol dari integral adalah , berupa S yang dipanjangkan (singkatan


dari "sum"). Integral tertentu ditulis sebagai

dan dibaca "Integral dari a ke b dari f(x) terhadap x."


Integral tak tentu, atau anti derivatif, ditulis:

.
Oleh karena turunan dari fungsi y = x2 + C adalah y ' = 2x (di mana C
adalah konstanta),

.
2.4 Teorema dasar
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah
dua operasi yang saling berlawanan. Lebih tepatnya, teorema ini
menghubungkan nilai dari anti derivatif dengan integral tertentu. Karena
lebih mudah menghitung sebuah anti derivatif daripada mengaplikasikan
definisi dari integral, teorema dasar kalkulus memberikan cara yang
praktis dalam menghitung integral tertentu.
Teorema dasar kalkulus menyatakan: Jika sebuah fungsi f adalah kontiniu
pada interval [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana turunannya adalah
f pada interval (a,b), maka

hal 10
Definisi integral dan differensial

Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b),

3. Aplikasi
Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik,
teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya.
Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa
dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui, momen inersia dari
suatu objek, dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan
menggunakan kalkulus. Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat
digunakan untuk mencari total fluks dari sebuah medan elektromagnetik . Contoh
historik lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton, diekspresikan
dengan laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju perubahan momentum
dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja bada benda
tersebut dengan arah yang sama. Bahkan rumus umum dari hukum ke-dua Newton:
Gaya = Massa × Percepatan, mengandung diferensial kalkulus karena percepatan
bisa diekspresikan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell
dan teori relativitas Einstein juga diekspresikan dengan diferensial kalkulus.

hal 11
Definisi integral dan differensial

Referesi Sumber DAFTAR PUSTAKA


1. ^ Helmer Aslaksen. Why Calculus? National University of Singapore. See
2. ^ Archimedes, Method, in The Works of Archimedes ISBN 978-0-521-66160-7
3. ^ Aryabhata the Elder
4. ^ Ian G. Pearce. Bhaskaracharya II.
5. ^ Victor J. Katz (1995). "Ideas of Calculus in Islam and India", Mathematics Magazine 68 (3), pp.
163-174.
6. ^ J. L. Berggren (1990). "Innovation and Tradition in Sharaf al-Din al-Tusi's Muadalat", Journal of
the American Oriental Society 110 (2), pp. 304-309.
7. ^ Madhava. Biography of Madhava. School of Mathematics and Statistics University of St
Andrews, Scotland. Diakses pada 13 September 2006
8. ^ An overview of Indian mathematics. Indian Maths. School of Mathematics and Statistics
University of St Andrews, Scotland. Diakses pada 7 Juli 2006
9. ^ Science and technology in free India. Government of Kerala — Kerala Call, September 2004.
Prof.C.G.Ramachandran Nair. Diakses pada 9 Juli 2006
10. ^ Charles Whish (1835). Transactions of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland.
11. ^ UNESCO-World Data on Education [isapi.dll?
clientID=137079235&infobase=iwde.nfo&softpage=PL frame]
Daftar Pustaka
 Donald A. McQuarrie (2003). Mathematical Methods for Scientists and Engineers, University
Science Books. ISBN 978-1-891389-24-5
 James Stewart (2002). Calculus: Early Transcendentals, 5th ed., Brooks Cole. ISBN 978-0-534-
39321-2
Buku Online
 Crowell, B., (2003). "Calculus" Light and Matter, Fullerton. Retrieved 6th May 2007 from
http://www.lightandmatter.com/calc/calc.pdf
 Garrett, P., (2006). "Notes on first year calculus" University of Minnesota. Retrieved 6th May 2007
from http://www.math.umn.edu/~garrett/calculus/first_year/notes.pdf
 Faraz, H., (2006). "Understanding Calculus" Retrieved Retrieved 6th May 2007 from
Understanding Calculus, URL http://www.understandingcalculus.com/ (HTML only)
 Keisler, H. J., (2000). "Elementary Calculus: An Approach Using Infinitesimals" Retrieved 6th May
2007 from http://www.math.wisc.edu/~keisler/keislercalc1.pdf
 Mauch, S. (2004). "Sean's Applied Math Book" California Institute of Technology. Retrieved 6th
May 2007 from http://www.cacr.caltech.edu/~sean/applied_math.pdf
 Sloughter, Dan., (2000) "Difference Equations to Differential Equations: An introduction to
calculus". Retrieved 6th May 2007 from http://math.furman.edu/~dcs/book/
 Stroyan, K.D., (2004). "A brief introduction to infinitesimal calculus" University of Iowa. Retrieved
6th May 2007 from http://www.math.uiowa.edu/~stroyan/InfsmlCalculus/InfsmlCalc.htm (HTML
only)
 Strang, G. (1991) "Calculus" Massachusetts Institute of Technology. Retrieved 6th May 2007 from
http://ocw.mit.edu/ans7870/resources/Strang/strangtext.htm.

hal 12

Anda mungkin juga menyukai