Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATA KULIAH

“ Manajemen Tresuri dan Modal Kerja ”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen Pengampu :
Binti Shofiatul Jannah, SE, M.S.A

Disusun oleh :
Erlinda Pujianti - G92219090
(Akuntansi 4C)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN 2021
A. Menelusuri Kas dan Modal Kerja Bersih
Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan. Kas didefinisikan sebagai alat
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Kas dan setara kas menurut PSAK No.2 (IAI 2009:22) ”Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand)
dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid,
berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapai risiko perubahan nilai yang signifikan”.
Modal kerja bersih (net working capital) adalah harta lancar dikurangi utang lancar. Modal
kerja ini merupakan kekuatan intern untuk menggerakan kegiatan bisnis, yaitu untuk membiayai
kegiatan operasi rutin dan untuk membayar semua utang yang jatuh tempo.
Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari hasil operasi perusahaan,
keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), penjualan aktiva tidak
lancar, dan penjualan saham atau obligasi.
B. Operating Cycle dan Cash Cycle
Siklus Operasi adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam proses menghasilkan kas,
dalam hal ini yaitu mengkonversi persediaan, dan piutang menjadi kas.
Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang

Siklus konversi kas, menyangkut bagaimana suatu perusahaan mengusahakan agar


pengeluaran kas terpegunakan sesuai dengan waktunya agar pengeluaran kas terpakai sesuai
dengan waktunya. Jika waktu yang digunakan lebih singkat maka semangkin efisien dan begitu
pula sebaliknya.
C. Penentuan Target Saldo Kas
Penentuan target saldo kas merupakan trade off antara opportunity cost yang timbul karena
memegang kas terlalu banyak (kehilangan pendapatan bunga) dan trading cost yang muncul
karena memegang kas dalam jumlah yang sedikit. Jika perusahaan memegang kas dalam jumlah
yang sedikit, maka biasanya perusahaan akan menjual investasi jangka pendek agar saldo kas-
nya dapat meningkat
1.Trading cost akan menurun seiring dangan peningkatan saldo kas karena perusahaan tidak
harus sering melakukan penjualan sekuritas jangka pendek.
2. Opportunity cost akan meningkat seiring denegan peningkatan saldo kas karena
perusahaan tidak dapat menginvestasikan saldo kasnya ke sekuritas jangka pendek.
Hubungan kas dan biaya memegang kas (Holding Cost) dijelaskan pada gambar dibawah ini:

D. Model Menentukan Target Saldo Kas


Terdapat beberapa model untuk menentukan target saldo kas, yakni:
1. The Baumol – Allais – Tobin (BAT) model.

a. Jika perusahaan memiliki saldo kas (C) sebesar Rp. 1,200,000 dan selalu habis dipekan
ke-2 maka kas rata-rata adalah C/2 (1,200,000/2) = Rp. 6,000,000
b. Strategi penentuan kas yang optimal akan bergantung pada ketiga hal berikut:
 F = Biaya tetap untuk menjual investasi jangka pendek
 T = Total saldo kas yang diperlukan
 R = Opportunity cost jika memegan kas (biasanya tingkat bunga)
c. Opportunity cost adalah (C/2) x R
d. Trading Cost adalah (T/C) x F
e. Total Cost = Opportunity Cost + Trading Cost Total Cost = C x K + T x F 2 C
f. Berikut ini adalah gambar yang memeprlihatkan jumlah saldo kas yang optimal
E. Manajemen Persediaan
Persediaan biasanya mencakup beberapa jenis, seperti persediaan bahan mentan, persediaan
bahan setengah-jadi, dan persediaan barang jadi (barang dagangan). Bahan mentah adalah bahan
yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. Bahan setengah jadi adalah barang
yang belum selesai sepenuhnya menjadi barang dagangan. Barang jadi adalah barang yang sudah
selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.
Persediaan juga mempunyai biaya-biaya yang berkaitan dengan :
1. Biaya Investasi. Investasi pada persediaan, seperti investasi pada piutang atau modal kerja
lainnya, memerlukan biaya investasi.
2. Biaya Penyimpanan. Biaya penyimpanan mencakup biaya eksplisit, seperti biaya sewa
gudang, asuransi, pajak, dan biaya kerusakan persediaan.
3. Biaya Order. Untuk memperoleh persediaan, perusahaan akan melakukan order persediaan
tersebut

F. Model Economic Order Quantity (EOQ)


Model EOQ berusaha menghitung tingkat persediaan yang optimal. Model EOQ menghitung
persediaan optimal dengan secara eksplisit memasukkan biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan. Model EOQ akan mencari Q optimal, yaitu Q yang bisa meminimalkan total biaya
persediaan. Total biaya persediaan diidentifikasi sebagai biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
1. Biaya Pemesanan (Order). Biaya pemesanan merupakan biaya yang terjadi karena
aktivitas pemesanan persediaan.
2. Biaya penyimpanan. Jika perusahaan memegang persediaan dalam jumlah yang besar,
biaya penyimpanan akan semakin meningkat. Total biaya persediaan terdiri dari biaya simpan
dan biaya pemesanan.
Total biaya simpan dihitung sebagai biaya simpan per-unit dikalikan persediaan rata-rata.
Total biaya pemesanan dihitung sebagai jumlah pemesanan yang dilakukan dikalikan biaya
sekali pesan.

Anda mungkin juga menyukai