Anda di halaman 1dari 64

REVISI

MAKALAH

FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

"Perkembangan Matematika Eropa"

Dosen Pengampu :

Dr. Nahor Murani Hutapea, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 12 (Kelas 1B)

1. Ibar Permana (NIM : 2205113788)


2. Intan Safitri (NIM : 2205113231)
3. Nur Adilah (NIM : 2205113792)
4. Nabil Al Nasaf (NIM : 2205113787)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul "Perkembangan Matematika Eropa" dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Sejarah
Matematika dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Nahor Murani Hutapea, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat dan
Sejarah Matematika.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya waktu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Pekanbaru, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................3

A. Sejarah Matematika Eropa .....................................................3


B. Abad Pertengahan....................................................................4
C. Masa Tranmisi pada Abad 1-15 M...........................................8
D. Aritmetika Masa Lampau ......................................................19
E. Permulaan Lambang-lambang ..............................................23

BAB III PENUTUP ..................................................................................31

A. Kesimpulan ..........................................................................31
B. Saran .....................................................................................31
C. Pertanyaan dan Jawaban.......................................................31
D. Berita Acara..........................................................................38

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................58

ii
DAFTAR GAMBAR

gambar 1 Micheal Stifel.........................................................................................23


gambar 2 Christoff Rudolf.....................................................................................23
gambar 3 Robert Recorde......................................................................................23
gambar 4 Rafael Bombelli.....................................................................................24
gambar 5 Girolamo Cardano..................................................................................24
gambar 6 Girolamo Cardano..................................................................................24
gambar 7 Nicco Fontana........................................................................................24
gambar 8 François Viète........................................................................................27
gambar 9 Niels Henrik Abel..................................................................................28
gambar 10 P. Ruffini..............................................................................................28
gambar 11 Georg Joachim Rheticus......................................................................30
gambar 12 Nicolaus Copernicus............................................................................30
gambar 13 Simon Stevin........................................................................................30

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, kata sejarah berasal dai bahasa arab syajarah (syajaratun)
artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan
jika di buat skema akan menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan
daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah.
Sejarah adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita
pada masa sekarang, dengan mempelajari sejarah kita bisa tahu bagaimana proses
orang-orang dahulu mendapatkan ilmu pengetahuan. Tidak tetutup kemungkinan
juga dengan mempelajai sejarah matematika kita bisa mengetahui bagaimanaahli-
ahli matematika dulu mendapatkan teorema dan dalil-dalil tentang matematika.
Kita juga bisa mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu.
Dalam perubahan masa, waktu dan zaman cabang ilmu matematika juga
mengalami perubahan dalam perkembangannya. Dari abad ke abad cabang ilmu
matematika mengalami perubahan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika
tentang aljabar, geometri, trigonometri, dan sebagainya. Sebelum sampai pada
matematika sekolah yang kita pelajari pada zaman sekarang, mari kita lihat bentuk
matematika zaman dulu, di sini penulis mencoba membahas tentang Awal
Matematika Eropa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan pada makalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan
yang akan dibahas pada pembahasan malakah. Adapun rumusan masalah yang
akan dibahas pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah matematika Eropa?
2. Bagaimana sejarah matematika pada abad pertengahan?
3. Bagaimana sejarah matematika pada masa tranmisi abad 1-15?
4. Bagaimana sejarah aritmetika Eropa masa lampau?
5. Bagaimana permulaan lambang-lambang di eropa?

1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini ditujukan untuk mencari tujuan yang ingin
dicapai dari pembahasan rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan
penulisan malakah, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah matematika di Eropa.


2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah matematika pada abad pertengahan.
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah matematika pada masa tranmisi abad
1-15.
4. Untuk mengetahui bagaimana sejarah aritmetika Eropa masa lampau.
5. Untuk mengetahui permulaan dari lambang-lambang di eropa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika Eropa


Setelah runtuhnya kekuasaan Romawi, kebudayaan Eropa relatif mengalami
kemunduran dibanding perkembangan pesat sebelumnya. Hanya biarawan-
biarawan Katolik yang memelihara ilmu pengetahuan dari Gerik. Sedikit sekali
kemajuan yang dicapai di bidang Matematika pada khususnya. Tetapi kalender
semakin disempurnakan. Namun demikian masih terdapat beberapa penulis yang
mengembangkan dan memelihara matematika itu.
Alcuin (735 - 804) lahir di Yorkshire, Inggris. Ia dikenal sebagai Flaccus,
Albinus, Ealhwine. Dia adalah matematika Inggris yang banyak sekali menulis
tentang matematika, diantaranya yang paling terkenal adalah mengenai kalender
dan finger reckoning (menghitung dengan jari). Alcuin mempunyai koleksi
tentang problem puzzle dan rekreasi berjudul Problems For The Quickening Of
Mind. Selain itu Alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karyanya ini tidak
sebaik karya-karya penulis Yunani. Alcuin dihargai atas kumpulan permasalahan
teka-tekinya mengenai matematika yang mempengaruhi penulis buku teks yang
berabad-abad, dengan judul Soal-soal untuk mempercepat berfikir pada tahun ±
775 dalam bahasa Latin.
Gerbert (950 - 1003) lahir di Auvergne, Perancis. Ia mendapatkan
pendidikan di Spanyol dan Italia. Dia pernah bekerja sebagai guru di Jerman dan
diangkat menjadi penasihat Kaisar Roma. Otto III, setelah menjadi Uskup Agung.
Kemudian pada tahun 999 Gerbert diangkat menjadi Paus dengan gelar Paus
Sylfester II. Dia adalah ahli matematika Kristen pertama yang belajar sekolah
Islam di Andalusia, Spanyol. Dia membawa sistem numerasi Hindu-Arab tanpa
nol ke Eropa. Gerbert juga menulis tentang aritmetika dan geometri, serta
menciptakan abaci, globe bumi, jam dan sebuah organ. Masa ini juga disebut
sebagai zaman kejayaan pengetahuan Islam tetapi sarjana-sarjana latin tidak
sedikitpun menghargai karya-karya Islam ini.

3
Kegiatan pedagang dari bagian pantai timur laut tengah dengan dunia Arab
menyertakan terbawanya ilmu pengetahuan dunia Arab ke Eropa pada abad 12
melalui terjemahan. Dalam sejarah matematika abad 12 itu disebut sebagai abad
terjemahan.
Salah seorang yang giat dalam menterjemahkan itu ialah biarawan Adelard
dari Bath (± 1120). Buku elemen Euclideus ia terjemahkan ke dalam bahasa latin
dan menerjemahkan tabel astronomi dari Khawarizmi. Plato dari Trivoli
menerjemahkan buku astronomi dari Al-Battani, bola dari Theodosius dan karya
lain pada tahun ± 1120. Penerjemah paling banyak ialah Gherardo dari Cremona
(1114 – 1187), ia terjemahkan 90 karya berbahasa Arab ke bahasa Latin, diantara
terjemahannya ialah Almagest dari Ptolemeus, elemen Euclides dan aljabar dari
Khawarizmi.
Semasa kerajaan Norman di Sicilia banyak risalat-risalat Gerik dan Arab
dari ilmu pengetahuan dan Matematika di terjemahkan ke bahasa Latin. Usaha-
usaha menterjemahkan itu di dorong dan dilindungi oleh raja Frederik II (1194 –
1250) dan di lanjutkan oleh anaknya Manfred (1231 – 1266).
Saudagar-saudagar Italia yang berpusat di Goa, Pisa, Milan dan Florince
yang berhubungan dengan dunia timur membawa aritmetika, aljabar dan sistem
bilangan Hindu-Arab ke Eropa

B. Abad Pertengahan
Pada abad ini dikenal sebagai abad kegelapan Eropa. Namun, tidak sedikit
orang yang dibuat bingung tatkala berjumpa dengan istilah Abad Pertengahan.
Terlebih dahulu perlu kita tegaskan di sini, Abad Pertengahan lebih merupakan
bagian dari sejarah peradaban Eropa. Itulah sebabnya orang-orang yang tidak
mempelajari sejarah Eropa mudah memahaminya dengan rancuh. Pada umumnya
disepakati bahwa Abad Pertengahan meliputi kurun waktu antara abad V hingga
abad XVI; sekitar sebelas abad lamanya. Kurun waktu tersebut ditandai dengan
bersatunya kembali daerah-daerah bekas Romawi Barat yang diprakarsai oleh raja
Charlemagne sampai dengan munculnya monarki-monarki nasional di Eropa.
Pada Abad Pertengahan terjadi kebangkitan religius di Eropa, yakni kekristenan.

4
Hampir seluruh sisi kehidupan umat manusia dipengaruhi secara kental oleh
religius. Bahkan, pengaruh agama sampai memasuki dunia politik. Agama
berkembang pesat dan mendapatkan tempat yang utama. Kita tidak boleh
melupakan slogan pada zaman itu, theology is queen of sciences. Slogan ini
menandaskan bahwa segala disiplin ilmu lain di luar teologia adalah sekunder.
Bukan itu saja, disiplin-disiplin ilmu lainnya mesti tunduk dan mengabdi diri
kepada teologia. Jelas sekali terlihat bahwa agama menduduki tempat yang vital
dalam kehidupan manusia pada Abad Pertengahan. Dua contoh kasus yang
umumnya menjadi sorotan ialah Copernicus dan Galileo. Hasil penelitian mereka
menyimpulkan bahwa susunan benda-benda langit seharusnya mengikuti teori
heliosentris; matahari sebagai pusat tatasurya. Sementara pada zaman itu
masyarakat umum yang diwakili oleh pihak gereja mempercayai teori geosentris;
bumi sebagai pusat tatasurya. Gereja cenderung memegang teori geosentris
dengan konsekuensi menentang teori heliosentris. Belakangan hari kita
mengetahui yang benar ialah teori heliosentris. Situasi-kondisi yang dahulu
sedang berlangsung pada Abad Pertengahan dapat disarikan sebagai berikut.
Kebenaran agamawi mendapatkan tempat utama di dalam hati manusia. Segala
cabang ilmu lainnya mesti menyelaraskan diri kepada teologia. Apabila terjadi
pertentangan di antara keduanya maka kebenaran agamawilah yang dijadikan
patokan. Melalui satu kalimat pendek: agama mendominasi sains. Itulah situasi-
kondisi yang berkembang pada Abad Pertengahan.
Sumber : Jurnal “Abad Pertengahan, Modernisme & Postmodernisme” oleh
Hali Daniel Lie, M.Th. (2009)
1. Abad 13
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de Pisa adalah
matematika yang paling berbakat pada abad pertengahan. Ia dikenal
matematikawan dalam sistem biologi India sejak abad 200 SM. Dia adalah anak
seorang pedagang yang mengikuti ayahnya berdagang ke Mesir, Sicilia,Yunani
dan Syria. Karyanya yang terbesar adalah sebuah buku yang berjudul Liber
Abaci pada tahun 1202. Buku ini berisi tentang problem-problem dengan
menggunakan lambang Hindu-Arab yang memperlihatkan bahwa dia

5
dipengaruhi oleh aljabarnya Al-khawarizmi dan Abu Kamil. Liber abaci ini lebih
memfokuskan pada aritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan
penjelasan sembilan lambang bilangan India dengan menambahkan bilangan
nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar ( – ) sebagai lambang
untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis
pecahan yaitu; pecahan biasa, pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.
Salah satu problem yang terdapat pada Liber Abaci ini adalah “ berapa
pasang kelinci yang akan dilahikan dalam satu tahun, yang dimulai dengan
sepasang kelinci, apabila setiap bulan masing-masing pasangan menghasilkan
satu pasang kelinci baru, dimana pasangan kelinci baru akan menghasilkan
setelah bulan ke-2”. Problem ini dikenal sebagai barisan Fibonacci;
1,1,2,3,5,8,13,21..., m,n,m+n...
Karya keduanya Fibonacci’s Practica Geometriae pada tahun 1220, yaitu
sebuah kumpulan materi geometri dan trigonometri yang dikerjakan oleh Euclid
dan beberapa merupakan karya aslinya sendiri.
Dan tahun 1225 dengan judul Liber Quadratorum, yaitu karyanya yang
brilian dan original dalam menganalisis dan telah membuatnya luar biasa pada
jaman Diophantus dan Fermat.
Bakatnya yang luar biasa ini menyebabkan dia dipanggil oleh raja Federick
II untuk ikut dalam suatu perlombaan yang tiga soalnya sudah disiapkan oleh
Jhon dari Pelermotiga dan salah satunya yaitu x 2+5 adalah suatu kuadrat
bilangan dan x2-5 juga merupakan suatu kuadrat dari sebuah bilangan, dan
41 41 49
Fibonacci menjawab dengan tepat bahwa x bernilai  ,  sebab ( )2 + 5 = ( )2
12 12 12
31 2
- 5 = ( ) problem ini terdapat dalam buku Liber Quadrtorum, selain itu
12
Fibonacci juga menuliskan identitas-identitas dalam buku Liber Quadrtorum
seperti;
(a2+b2)(c2+d2) = (ac+bd)2 + (bc–ad)2
= (ad+bc)2 + (ac–bd)2
                                  

Pada abad 13 berdirilah universitas Paris OXFORD CAMBRIDGE,


PADUA dan NAPELES. Universitas itu mempercepat penyebaran ilmu

6
pengetehuan itu di Eropa. Pada abad ini menghasilkan beberapa ahli
matematikawan, yaitu Jordanus Saxo, Campanus, Sacrobosco, Roger Bacon, dan
Nemorarius.

2. Abad 14
Pada abad ini terjadi peperangan di Eropa yang disebut perang seratus tahun.
Dan dalam abad ini juga terjadi wabah di Eropa yang disebut kematian hitam
1
(black death) yang mematikan hampir penduduk Eropa.
3
Oleh kejadian itu perkembangan ilmu hampir tak ada. Namun masih tercatat
ahli-ahli yang berjasa memelihara ilmu pengetahuan pada masa itu dan
mengembangkannya. Nicole Oresme (1323 - 1382) lahir di Normandia. Ia
menulis lima karya matematika dan beberapa terjemahan karya Aristoteles. Dalam
salah satu karyanya, ia memperkenalkan eksponen pecahan. Dalam karya lain ia
perkenalkan penentuan letak suatu titik yang menjadi awal dari geometri kordinat.
Brosur-brosur berjasa menghidupkan kembali kegiatan Matematika atau renaisans
dari Matematika. Karyanya memberi landasan dari Descartes untuk
pemgembangan Matematika abad-1 Thomas Bradwardine (1290 - 1349) menulis
brosur-brosur tentang konsep kontinu, deskrit, besar tak berhingga, kecil tak
berhingga. Ia juga menulis brosur tentang aritmetika, dan geometri.

3. Zaman Renaisans
Dalam sejarah, abad 15 disebut zaman renaisans, yaitu lahirnya kembali
perhatian kepada kebudayaan Gerik dan Romawi klassik dan berusaha mencari
nilai-nilai baru dari kebudayaan itu. Pada abad 15 itu ditemukan alat percetakan,
sehingga perdagangan buku ilmu pengetahuan pun turun berkembang. Kegiatan
Matematika pada abad 15 itu berpusat di Italia, di Nurenbeng, Wina, dan Praha.
Nicolas Cusa (1401 - 1464) adalah matematikawan pertama abad 15. Ia
merupakan putra dari nelayan miskin, dia memulai prestasinya di Gereja, hingga
akhirnya menjadi kardinal. Nicolas juga menjadi gubernur Roma pada tahun
1448. Ia menulis beberapa brosur Matematika, dan memperbaharui kalender. Ia

7
juga tertarik untuk menyelesaikan soal busursangkarkan lingkaran, dan soal
membagi tiga sama suatu sudut.
George von Peurbach (1423 - 1461) setelah selesai belajar matematika di
Italia ia tinggal di Wina dan mendirikan universitas di kota itu. Karya dari
Peurbach terdapat mengenai astronomi, aritmetika, dan menyusun tabel sinus. Ia
menterjemahkan langsung buku karya Ptolomeus dari bahasa Gerik ke bahasa
Latin. Selain itu juga menterjemehkan karya Apollonius, Heron dan Archimedes
dari bahasa Gerik ke bahasa Latin.
Murid Peurbach, John Muller (1436 - 1476) merupakan ahli matematika
paling kuat dan berpengaruh pada abd ini. Ia melengkapi terjemahan Almagest ke
bahasa Latin. Karya John Muller dengan judul De Triangulis Omnimodis ditulis
pada tahun 1464 dan diterbitkan pada tahun 1533. Buku itu mengenai
trigonometri bidang dan trigonometri bola yang ditulis terpisah dari astronomi.
Muller juga dikenal dengan nama Regiomontanus serta dijuluki heve yaitu elang
mekanis yang mengepakkan sayapnya dan dianggap sebagai salah satu keajaiban
zaman. Muller tinggal menetap di Nurenbeng pada tahun 1471 mendirikan
observatirium di kota itu. Kemudian ia mendirikan percetakan dan menulis
brosur-brosur astronomi.
Karyanya yang berjudul De Triangulis Omnimodis dibagi menajdi lima
buku, empat buku yang pertama ditujukan untuk trigonometri pesawat dan buku
yang kelimanya untuk trigonometri bola. Dalam buku trigonometri ia menulis tiga
syarat untuk dapat menentukan unsur-unsur suatu segitiga. Misalnya, tentukan
unsur-unsur suatu segitiga jika ditentukan satu sisi, garis tinggi pada sisi itu
perbandingan dua sisi yang lain. Penyelesaian soal-soal itu ia masih menggunakan
aljabar retorik. Ia juga menulis tabel fungsi tangen.

C. Masa Tranmisi pada Abad 1-15 M


a. Abad Kegelapan
Periode abad kegelapan ini dimulai sejak jatuhnya Kerajaan Romawi hingga
petengahan abad kelima bahkan sampai pada abad ke 11. Periode ini dikenal
sebagai Zaman Kegelapan Eropa karna selama periode tersebut peradapan di

8
Eropa Barat mengalami pekembangan yang sangat rendah. Sekolah hampir tidak
ada, pelajaran Yunani hampir hilang, dan berbagai seni dan kerajinan yang
menjadi warisan budaya pun hampir terlupakan. Hanya para birawan dari biara-
biara katolik dan beberapa orang awam yang yang masih berbudaya, dan secara
diam-diam mereka tetap mempelajari pembelajaran Yunani dan Latin. Periode ini
ditandai dengan banyaknya kekerasan fisik dan keyakinan agama yang kuat.
Sistem sosial lama memberi jalan dan membuat masyarakat menjadi feudal dan
gerejawi.
Bangsa Romawi tidak pernah mempelajari matematika secara abstrak, tetapi
mereka lebih tertarik pada aspek praktis yang terkait dengan perdagangan dan
teknik sipil. Sejak jatuhnya Keajaan Romawi sampai berakhirnya masa tersebut,
sebagian besar perdagangan timur-timur meninggalkan proyek negara, bahkan
minatnya menyusut, dan sangat sedikit sekali yang berminat dan mempelajari
matematika, diluar pembangunan kalender Kristen, telah dicapai di Barat selama
selama setengah milenium yang semuanya tercakup pada abad kegelapan.

b. Periode Tranmisi

Setelah agama islam lahir dan mencapai keemasan islam karena


perkembangan intelektual dikalangan umat islam yang sangat menonjol sehingga
berhasil membangun berbagai peguruan tinggi islam. Sejarah mencatat ada empat
perguruan tinggi tertua didunia islam yaitu Nizamiyah (Irak), Al Azhar (Mesir),
Cardova (Andalusia), dan Kairawan (Maroko).
Keempat perguruan tinggi inilah yang mempengaruhi minat Barat terhadap
dunia Timur (Islam). Sejak pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik Bin
Marwan (685-705) yang berkedudukan di Damaskus diintruksikan panggantian
penggunaan bahasa untuk arsip-arsip resmi pemeintah dari bahasa setempat
(Pahlefi, Kpti, Grik, Latin) kebahasa Arab. Maka sejak itu bahasa arap telah
menjadi lingua prance dalam hubungan-hubungan diplomatik, dagang, surat
menyurat resmi, dunia kesusatraan dan kebudayaan dunia ilmiah dan filsafat.

9
Selain faktor politik tersebut, andil faktor ekonomi memainkan peran. Oleh
karna itu para penguasa di Barat itu merasa berkepentingan pada masa-masa demi
mengikat persahabatan dengan pihak penguasa islam, karena jalur perdagangan
dari benua Timur, baik jalan Sutera maupun jalan laut, dikuasai oleh pemerintah
Islam.
Peradaban Islam itu bukan hanya berpengaruh di bangsa Eropa yang berada
dibawah atau bekas kekuasaan Islam, tetapi juga bagi orang Eropa diluar daerah
itu. Penuntut ilmu dari Prancis, Inggris, Jerman dan Italia datang belajar
keperguruan tinggi dan Universitas yang ada di Andalusia dan Sicillia. Diantara
mereka itu adalah pemuka-pemuka Kristen misalnya Gerbert d’Aurilac yang
belajar di Andalusia dan Adelard dari Bath (1107-1135) yang belajar di Andalusia
dan Sicillia. Gerbert d’Aurilac kemudian menjadi Paus Roma dari tahun 999
sampai 1003 dengan nama Syelvester II. Ada pun Adelarc setelah kembali ke
inggris diangkat menjadi guru pengeran Henry yang kelak menjadi raja. Ia
menjadi salah satu penerjemah buku-buku arab kedalam bahasa latin.
Penerjemah muda lainnya berasal dari italia. Plato Of Tivoli (sekita 1120)
yang menerjemahkan astronomi al-Battani, Spherich Theodosius, dan karya
lainnya. Penerjemah paling getol pada priode itu juga yaitu Gherardo dari
Chremom (1114-1187), yang menerjemahkan lebih dari 90 karya arab kebahasa
latin, diantaranya Ptolemeus Almages, Euclid’s Elements, dan Aljaba
Alkhawaizm’s. pada abad ke 12 penerjemah lainnya yaitu Jhon dari Sevile dan
Rober dai Chester. Manuskrip Yunani dan arab dalam sains dan matematika
banyak diperoleh dan diterjemahkan ke latin oleh para matematikawan diabad 11
dan 12. Karya-karya ini sangat didorong oleh dua penguasa dan pelindung ilmu
pegetahuan, Fredrick II (1194-1250) dan putranya Manfred (sekitar 1231-1266).

c. Abad Ke-13

Diambang abad ketiga belas muncul Leonardo Fibonacci, ahli matematika


paling berbakat dari abad pertengahan. Dikenal juga sebagai Leonardo Da Pisa
(Leonardo Pisano). Fibonacci lahir sekitar 1175 di pusa Komersial Pisa, dimana

10
ayahnya berhubungan bisnis perdagangan. Pekerjaan ayahanya membuat
Fibonacci tertarik pada aritmetika, yang membawa dia melakukan perjalanan ke
Mesir, Sislia, Yunai dan Suriah dalam mencai ilmu yang berhubungan dengan
praktek-praktek matematika timur dan arab. Sepenuhnya yakin akan akan
perhitungan Fibonacci mengenai superoiritas paktis dari matematika Hindu-Arab.
Pada 1202, tak lama setelah ia pulang. Ia menerbitkan karya terkenal yaitu Abaci
Liber.

Abaci Liber dikenal melalui edisi kedua yang muncul di 1228. Karya ini
akrab pada aritmetika dan aljabar dan meskipun dasar penyelidikan independen,
namun menunjukkan pengaruh al-jaba dan AL-khowarizmi dan Abu Kamil. Buku
ini mengilustrasikan dalamnya dan kuatnya hubungan notasi Hindu-Arab yang
berbuat banyak untuk membantu pengenalan angka ini ke Eropa, metode
perhitungan dengan bilangan bulat dan pecahan, perhitungan angka kuadrat dan
kubus, dan solusi linear dan persamaan kuadrat baik oleh posisi palsu dan oleh
proses aljabar. Masalah lainya yang teermuat dalam Abaci Liber adalah deret
Fibonacci yaitu : 1,1,2,3,5….,x, y, …. x+y dan beberapa masalah lain dari Abaci
Liber. Deret Fibonacci ini ternyata berkaitan erat dengan rasio emas yang
disebutkan bahwa alam tampaknya diatur oleh rasio emas. “kesaktian” rasio ini
mendasai arsitektur dari bangunan zaman dahulu khususnya di Yunani.
Bentangan pilar dan tinggi Parthenon (kuil Yunani) merupakan perbandingan
hasil rasio emas.
Bilangan hasil pembagian dari mulai suku ke-13 menunjukkan sesuatu yang
istimewa sehingga disebut dengan bagian emas (golden section). Nama ini mirip
dengan rasio emas.
Bilangan Fibonacci berawal dari sebuah kasus yang dikemukakan oleh
seorang matematikawan Italia, Fibonacci, dalam bukunya yang berjudul Liber
Abaci. Kasus itu dijelaskan sebagai berikut: sepasang kelinci muda (jantan dan
betina) ditempatkan di suatu pulau. Diasumsikan bahwa kelinci tidak akan
melahirkan sebelum berumur 2 bulan. Kemudian, setelah berumur 2 bulan, setiap
pasang kelinci akan melahirkan sepasang kelinci setiap 1 bulan. Bilangan ini

11
diperoleh dengan mengansumsikan bahwa kelinci tidak akan pernah mati.
(Purnamayanti et al., 2012).
Poin yang perlu diingat bahwa setiap bulan pasangan kelinci muda tumbuh
dan menjadi pasangan dewasa, membuat entri dewasa baru sebelumnya ditambah
dengan entri muda sebelumnya. Setiap pasangan yang telah dewasa pada bulan
sebelumnya menghasilkan satu pasangan muda, sehingga entri muda baru sama
dengan entri dewasa sebelumnya. Ketika dilanjutkan sampai tak hingga,
urutannya menjadi 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, ..., yang
disebut sebagai deret Fibonacci dan istilahnya adalah bilangan Fibonacci.
Misalkan F nmenunjukkan bilangan Fibonacci ke-n, maka urutannya dapat ditulis,
sebagai berikut.
2 = 1+1 atau F3 = F1 + F2
3 = 1+2 atau F4 = F2 + F3
5 = 2+3 atau F5 = F3 + F4
8 = 3+5 atau F6 = F4 + F5
⋮ ⋮
Dst.
Secara umum, aturan untuk keterangan tersebut dengan mudah dituliskan
F 1=F2=1, F n=F n−2 + F n−1 , untuk n ≥ 3. Hal tersebut berarti, setiap suku dalam
barisan (setelah suku ke-dua) adalah jumlah dari dua urutan sebelumnya (Dewii,
2021).
Bilangan Fibonacci berkaitan erat dengan golden ratio dimana setelah suku
ke-13 hasil pembagiannya selalu sama. Beikut pembuktiannya :
1. Buktikanlah kaitan antara bilangan Fibonacci dengan golden ratio. Dimana
setelah suku ke-13 hasil pembagian dari suku ke-13 dan suku setelah suku
ke-13 dengan suku sebelum suku tersebut akan menghasilkan bilangan yang
selalu sama.
Pembahasan :
Diketahui :
 Bilangan Fibonacci : 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 114, 233, 377,
610, 986, …

12
 suku ke-13 bilangan fibonacci : 233
 suku sebelumnya yaitu suku ke-12 bilangan Fibonacci : 144
 suku ke-14 bilangan Fibonacci : 377
 suku sebelumnya yaitu suku ke-13 bilangan Fibonacci : 233
Ditanya : Buktikan bahwa hasil pembagian dari suku ke-13 dan suku setelah
suku ke-13 dengan suku sebelum suku tersebut akan menghasilkan bilangan
yang selalu sama !
Penyelesaian :
suku ke−13 233
a. = =1,618056
suku ke−12 144
suku ke−14 377
b. = =1,618026
suku ke−13 233
Dari kedua hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa hasil pembagian dari suku
ke-13 dan suku setelah suku ke-13 dengan suku sebelum suku tersebut akan
menghasilkan bilangan yang selalu sama yaitu 1,618 (golden ratio).
2. Buktikanlah bahwa bilangan Fibonacci mendekati golden ratio !
Pembuktian :
Diketahui :
 Bilangan fibonacci : 1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,114,….
Ditanya : Buktikanlah bahwa bilangan Fibonacci mendekati golden ratio !
Penyelesaian :
a. Misalkan suku pertama bilangan Fibonacci dengan a dan misalkan
suku kedua bilangan Fibonacci dengan b, maka suku selajutnya
merupakan penjumlahan dari dua suku sebelumnya atau dapat ditulis
dengan :
a, b, a+b, a+2b, 2a+3b,…… (*)
U1 = a
U2 = b
U3 = a + b
U4 = a + 2b
.

13
.
.
Un = Un-1 + Un-2
b. Diasumsikan (*) adalah deret geometri, misalkan deret geometri
tersebut kedalam rumus rasio yaitu : suku setelahnya dibagi suku
sebelumnya, maka dari (*) diperoleh :
b a+b u n−2
r= , r= ,…, r n =
a b u n−1
b a+ b

a b
b a
≈ +1
a b
b
c. Misalkan φ adalah symbol golden ratio. Maka, dimisalkan menjadi
a
φ
b

a
a 1 1
= =
b b φ
a
1
φ≈ +1
φ
φ2 ≈ 1+ φ
φ2 – φ – 1 = 0
d. Dengan menggunakan rumus abc, maka diperoleh:
−b ± √b 2−4 ac
φ=
2a
−(−1) ± √(−1)2−4.1.1
φ=
2.1
1± √ 5
φ=
2
φ = 1,6180… → φ ≈ 1,6890…
∴maka terbuktilah bahwa golden ratio (φ) adalah ≈ 1,6180

14
Pada abad 13 selain matematikawan Fibonacci, tokoh lainnya adalah
Jodanus Nemorarius. Hampir tidak ada yang diketahui dari kehidupan Nemorarius
di luar kenyataan bahwa di 1222 ia tepilih menjadi jendral Ordo Dominikan yang
berkembang pesat dia menulis beberapa karya berurusan dengan aritmetika,
aljabar, geometri, astonomi, dan mungkin statiska. Diantara karya-karyanya
menikmati ketenaran yang cukup besar pada satu waktu sekarang tampaknya
sebagian besar sepele. Nemorarius berfikir, itu mungkin yang pertama secara luas
menggunakan huruf untuk mewakili nomor umum, meskipun prakteknya
memiliki sedikit pengaruh pada penulis berikutnya. Hanya ada satu contoh
dimana Fibonacci melakukan ini.

d. Pada abad 14
Abad empat belas adalah salah satu masa sulit bagi matematika. Abad ini
adalah abad ketika wabah black death (maut hitam) menyerang yang
memusnahkan lebih dari sepertiga populasi manusia didaratan eropa, dan pada
abad ini juga terjadi perang hundred years dengan pergolakannya terhadap politik
dan ekonomi di Eopa Utara.
Ahli matematika pada masa ini adalah Nicole Oresme yang lahir di
Nomendy, sekitar tahun 1323, ia meninggal pada tahun 1382 setelah menjabat
sebagai mentri yang sebelumnya merupakan professor universitas. Ia menulis lima
karya dibidang matematika dan menerjemahkan beberapa karya Aristoteles.
Dalam salah satu karyanya muncul penggunaan paling awal dari exponent
pecahan dari ( tentu saja tidak dalam konteks modern) dan dalam karya lainnya ia
menemukan titik dalam koordinat, yang nantinya menjadi cikal bakal dari
geometri koordinat. Satu abad kemudian karyanya bisa dicetak dan hal ini
sebenarnya mempengaruhi ahli matematika Renissence dan bahkan Descartes.
Walaupun pada dasarnya matematika eropa bersifat praktis, matematika
bersifat spekulatif tidak sepenuhnya hilang. Banyaknya filsuf skolastik yang
bersemedi atau menghilang semetara, menghasilkan teori cerdik mengenai
gerakan, ketidakterbatasan, dan kontinu. Hal tersebut merupakan konsep dasar
nantinya di matematika modern. Abad-abad penolakan dan perselisihan skolastik
ini mungkin untuk beberapa tingkat, menjelaskan perubahan luar biasa dari

15
zaman kuno menuju zaman dengan aritmetika modern, dan sepertinya juga
menyumbangkan analisis sub matematika, seperti yang dikemukakan oleh E.T.
Bell dari sudut pandangnya, Thomas Aquaris, seseorang yang mungkin memiliki
pemikiran paling tajam pada abad ketiga belas, dapat dianggap sebagai seseorang
yang cukup berperan terhadap perkembangan dari keilmuan matematika. Ahli
matematika konvesional lainnya adalah Thomas Bardwadine (1290-1349) yang
meninggal sebagai seorang uskup aging di Canterbury. Sebagai tambahan untuk
spekulasi terhadap konsep dasar mengenai kontinuitas dan perbedaan serta besar
tak terhingga dan kecil tak terhingga, Bradwardine menulis empat taktat untuk
aritmatika dan geometris.

e. Abad ke-15
Abad kelima belas menjadi saksi akan dimulainya Renaissance (kelahiran
Kembali) Eropa pada bidang seni dan pembelajaran. Dengan runtuhnya
kekaisaran romawi timur yang berujung dengan runtuhnya konstatinopel ke
tangan bangsa Turki, membuat banyak orang mengungsi ke Italia dan membawa
kekayaan pengetahuan dari peradaban Yunani. Banyak dari pembelajaran klasik
Yunani yang bisa dipelajari dari sumber aslinya. Walaupun kebanyakan hanya
bisa dilihat dari terjemahan bahasa arab yang sebenarnya kurang memadahi. Pada
pertengahan abad ini, percetakan telah diciptakan dan mengrevolusi tulisan-tulisan
menjadi buku-buku sehingga dapat disebar luaskan, yang dulunya hal ini tidak
pernah bisa terjadi. Pada akhirnya abad ini, Amerika ditemukan dan sesegeranya
bumi akan diarungi.
Aktifitas dibidang matematika pada abad kelima belas pada umumnya
terpusat pada kota-kota di Italia dan di pusat kota-kota Eropa, Nuremberg,
Vienna, dan Pargue. Aktifitas-aktifitas ini terkonsentrasi pada aritmetika, aljabar,
dan trigonometri. Oleh karena itu matematika disini pada dasarnya berkembang
dipayungi oleh pengaruh pasar, navigasi, astronomi, dan survey.
Mengacu pada urutan kronologis yang kami sebut sebelumnya, Nicolas
Cusa yang mengambil namanya dari nama kota Cues dan Mosel, tempat ia
dilahirkan pada tahun 1401. Putra dari seorang pelayan miskin, ia tumbuh dengan
cepatnya didalam gereja dan pada akhirnya menjadi seorang pejabat tinggi negara.
Pada tahun 1448, ia menjadi gubernur Roma. Ia menjadi ahli matematika

16
hanyalah sebuah kebetulan, namun ia berhasil menulis sejumlah traktat dibidang
matematika. Ia sekarang akan terus diingat terutama berkat namanya dalam
pembaruan kalender dan percobaannya untuk mengkotakkan lingkaran dan
membagi tiga sudut-sudut umum, ia meninggal pada tahun 1469.
Ahli matematika yang melebihi ahli sebelumnya Georg Von Peurbach
(1423-1461) yang merupakan murid dari Nicolas Cusa. Setelah menjadi dosen
matematika di Italia, ia kemudian menetap di Vienna, dan mendirikan universitas
yang menjadi pusat matematika pada masanya. Ia menulis karya dibidang
aritmetika dan beberapa lainnya di bidang astronomi dan menyususn table sinus.
Banyak karyanya yang tidak diterbitkan sampai setelah kematiannya. Ia juga
memulai menerjemahkan karya Ptolemy Almagest dari bahasa Yunani ke bahasa
latin.
Ahli matematika yang paling cakap dan berpengaruh pada tahun ini adalah
Johan Muller (1436-1467) yang lebih dikenal sebagai Regiomantanus,
Regiomantanus adalah bahasa latin dari tempat kelahirannya gunung raja, sejak
masih muda ia telah melakukan penelitian di bawah pengawasan Peubarch di
Vienna dan kemudian di percaya untuk menyelesaikan terjemahan lanjutan dari
buku Almagest. Ia juga menerjemahkan karya dari Apollonius. Hero dan
Archimedes dari bahas Yunani. Risalah De triangulis amnimodis yang ditulis
sekitar tahun 1464 dengan anumerta di publikasikan pada tahun 1533, merupakan
terbitan terbaiknyadan juga eksposisi sistemsatis pertamanya tentang bidang t=dan
trigonometi bola yang dianggap sebagai kesatuan yang terpisah dari kesatuan
astronomi. Ia melakukan perjalanan jauh di Italia dan Jerman pada akhirnya ia
menetap di Nurembreg pada tahun 1471 tempat dimana ia mendirikan
observatorium, pabrik percetakan dan menulis beberapa tratak dibidang
astronomi, ia disebut sebagai orang yang berhasil mengkontuksi mekanisme dari
sayap elang yang mengepak dan dianggap sebagai salah seorang yang luar biasa
pada masanya. Pada tahun 1475 dia diundang ke Roma oleh Paus Sixtus IV untuk
berpartisipasi dalam pembaruan kalender, beberapa saat setelah kedatangannya di
Roma, ia tiba-tiba meninggal diumurnya yang ke 40. Beberapa misteri
menyelubungi kematiannya, karena ada rumor yang beredar kalau ia telah

17
diaracuni, walaupun banyak pihak yang mengklaim bahwa ia meninggal karena
penyakit pes.
De triangulis amnimodis milik Regiomontanus di bagi kedalam lima buku,
empat buku petamanya membahas penuh tentang trigonometri bidang dan buku
kelima ke trigonometri bola.
Ahli matematika Paris paling brilian pada abad ke lima belas adalah Nicolas
Chuquet yang lahi di Paris namun hidup dan membuka praktek di lyons. Pada
tahun 1848, ia menulis dibidang aritmetika yang dikenal sebagai tripaty en la
science des nombres, yang tidak di cetak hingga abad ke sembilan belas. Bagian
pertama dari tiga bagian didalam karyanya tersebut, menyangkut dengan
komputasi dengan bilangan rasional, yang ke dua dengan bilangan tidak rasional,
dan yang ke tiga dengan teori persamaan. Ia kemudian mengenal eksponen
integral positif dan negatif serta dari beberapa aljabar miliknya. Hasil karyanya
pada saat itu , terlalu susah untuk memberi pengaruh pada rekan-rekan
sejawatnya, ia meninggal pada tahun 1.500, beberapa masalah dari Chuquet dapat
ditemukan pada penelitian.
Pada tahun 1494 muncul edisi cetak pertama dari sunuma de arithmatica
geometrica, proportioni et poportionalita buah tangan dari bakat seorang warga
italia Luca Patioli, biasanya di rujuk pada suma. Karya ini, disusun dengan bebas
dai banyak sumbe yang bertujuan untuk dijadikan ringkasan dari aritmetika,
aljabar, dan geometri pada waktu itu. Karya tersebut memiliki sedikit data penting
yang tidak di temukan di dalam liber abaci milik Fibonacci, namun menggunakan
catatan yang lebih baik.
Porsi aritmetika pada suma di mulai dengan algoritma untuk oprasi dasar
dan untuk penarikan akar dasar. Penyajiannya lebih lengkap, contohnya berisi
tidak kurang dari delapan rancangan untuk mengerjakan perkalian. Aritmetika
perdagangan sepenuhnya ditangani dan di ilustrasikan sebagai masalah yang
banyak, disinilah pentingnya perawatan buku rangkap. Peraturan dari porsi yang
salah telah di diskusikan dan di aplikasikan. Namun dengan banyaknya kesalahan
bilangan, bagian aritmatika dalam karya ini telah menjadi acuan standar praktek
pada masa tersebut, aljabar dalam suma di gunakan melalui persamaan kuadrat

18
dan mempunyai banyak masalah yang diselesaikan dengan persamaan kuadrat itu.
Simbol-simbol di aljabar di sinkopasi dengan menggunakan observasi “p” (pitt,
lebih) untuk penambahan m (meno, kurang) untuk pengurangan co (cosa, benda)
untuk x tidak diketahui, ce (censo, untuk x2) dan cece ( censocenso) untuk x3.
Kesetaraan biasanya bersimbol dengan ae (aequalis). Penghalang sering muncul
pada obsevasi tersebut, namun kebiasaan tersebut untuk memperlihatkan
penghilangan. Seperti yang ada dalam suma untuk summa. Karya ini sangat tidak
tertarik dengan geometri, seperti dengan Regiomantanus, aljabar sering digunakan
untuk memecahkan masalah geometri.
Pacioli melakukan perjalanan yang sangat jauh, mengeja dibanyak tempat,
dan banyak buku lainnya tidak di terbitkan. Pada tahun 1509, ia menerbitkan de
diuina proportione yang memiliki bidang padat biasa yang diambil dari leonado
davinci.
Kemunculan pertama tambah dan kurang pada buku-buku adalah di dalam
karya aritmetika yang di terbitkan oleh Johan William, di Leipzig pada tahun
1489 (lahir di bohemia pada tahun 1460). Disini penanda tersebut tidak digunakan
sebagai simbol operasi namun hanya untuk menunjukkan kelebihan dan
kekurangan. Cukup mirip tanda tambah adalah kontradiksi dari kata latin et, yang
sering digunakan untuk menymbolkan penambahan dan itu mungkin karena hal
tersebutlah tanda kurang diambil dari abreviasi m. penjelasan masuk akal lainnya,
yakni tanda tambah dan kurang digunakan oleh ahli matematika belanda Vander
Hocke sebagai simbol untuk operasi aljabar pada tahun 1514.

D. Aritmetika Masa Lampau

Dengan minat pada pendidikan yang disertai Renaissance dan dengan


meningkatnya aktivitas komersial yang luar biasa pada masa itu, tuan rumah buku
populer di aritmetika mulai bermunculan. Terdapat tiga ratus buku seperti itu
dicetak di Eropa sebelum abad ke tujuh belas. Teks-teks ini sebagian besar terdiri
dari dua jenis bahasa, yang ditulis dalam bahasa Latin oleh para sarjana klasik
yang sering diterapkan pada sekolah-sekolah Gereja, dan teks-teks yang ditulis

19
dalam bahasa daerah oleh guru praktis dalam mempersiapkan anak laki-laki
supaya tertarik untuk karir komersial. Sehingga diharapkan agar anak laki-laki
bisa menjadi penerus yang dalam hal ini terkhusus karir komersial. Guru-guru
terakhir sering juga menjabat sebagai surveyor kota, notaris, dan gaugers
termasuk Rechenmeisters berpengaruh yang didukung oleh Liga Hanseatic,
sebuah serikat pelindung kota komersial yang kuat di negara-negara Jerman.
Cetakan pertama the aritmetika tidak diketahui namanya dan sekarang
Treviso aritmetika, yang diterbitkan di 1478 di kota Treviso yang terletak di jalur
perdagangan yang menghubungkan Venesia dengan utara. Ini merupakan
sebagian besar aritmetika komersial yang ditujukan untuk menjelaskan penulisan
angka, perhitungan deganan mereka, dan aplikasi untuk kemitraan dan barter.
Salah satu contohnya seperti "al-gorisms" awal dari abad keempat belas, juga
berisi beberapa pertanyaan rekreasi. Para Aritmetika Treviso adalah buku praktis
yang ditujukan untuk belajar mandiri dan untuk digunakan dalam perdagangan
Venesia.
Jauh lebih berpengaruh di Italia dari pada Aritmetika Treviso adalah
aritmetika komersial yang ditulis oleh Piero Borghi. Buku artimatika komersial
yang tersukses yang dia tulis adalah Qui comenza la nabel opera de Arithmetica.
Dimana didalam buku ini memuat sebuah permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Tentukanlah hasil perkalian dari bilangan 8723 dan 20 menggunakan cara
aritmetika perniagaan yang ditulis oleh Piero Borghi!
Penyelesaian:
Setiap satuan yang merupakan hasil perkalian antara bilangan merupakan
angka yang akan menempati nilai tempat pada hasil akhir perkalaian nantinya.
Sedangkan hasil perkalian yang bukan satuan digunakan sebagai angka untuk
melakukan penjumlahan. Untuk bilangan yang memiliki nilai tempat tertinggi
hasil perkaliannya ditulis keseluruhan sebagai hasil akhir.
8723 ×20
a. Setiap angka dari bilangan 8723 dikalikan dengan 20, dimulai dari satuan
 3 × 20 = 60 (0 menempati satuan)

20
b. Untuk hasil perkalian bilangan berikutnya ditambahkan dengan angka yang
tidak menempati nilai tempat bilangan.
 2 × 20 = 40,
40 + 6 = 46 (6 menempati puluhan)
 7 ×20=140
140 + 4 = 144 (4 menempati ratusan)
c. Untuk hasil perkalian bilangan yang memiliki nilai tempat tertinggi ditulis
semuanya sebagai hasil akhir.
 8 ×20=160
160 + 14 = 174 (174 ditulis keseluruhan)
Sehingga didapatkan hasil perkalian dari 8723 ×20=174.460
Buku ini sangat berguna dan diterbitkan di Venice pada 1484 dan mencapai
setidaknya tujuh belas edisi, yang terakhir muncul adalah pada tahun 1557. Pada
tahun 1491 muncul di Florence, sebuah arimetika kurang penting oleh Filippo
Calandri, tapi menarik untuk kita karena dicetak menggunakan proses modern
untuk yang pertama kali dan juga masalah digambarkan pertama kali diterbitkan
di Italia. Kita telah dianggap Pacioli's Suma, yang diterbitkan pada tahun 1494,
sebagian besar yang dikhususkan untuk aritmetika.
Aritmetika yang sangat berpengaruh di Jerman adalah aritmetika Widman
yang diterbitkan pada tahun 1489 di Leipzig. Buku aritmetika Widman yang
paling diingat adalah buku aritmetika awal yaitu Behende und hupsche Rechnung
auf allen kauffamanschafft yang diterbitkan di Jerman pada 1489. Buku ini
merupakan buku pertama yang menggunakan tanda “+” dan “-”. Namun tanda
tersebut bukanlah sebagai symbol operasi, melainkan untuk mengungkapkan
kelebihan dan kekurangan dalam paket barang dagangan.
Aritmetika Jerman penting lainnya yang ditulis oleh Jacob Kobel (1470-
1533), yang merupakan seorang Rechenmeister dari Heidelberg. Buku Pertama
Jacob Kobel adalah Rechenbuchlein Vf den Linien mit Rechenpfenugen. Adapun
alasan buku ini ditulis karena buku semacam ini merupakan buku yang paling
mudah untuk pemula, karena yang harus diketahui hanya huruf-huruf Romawi

21
yang sesuai. Popularitas aritmetika ini, diterbitkan di tahun 1514, dibuktikan oleh
kenyataan melalui setidaknya terdapat 22 edisi.
Aritmetika komersial yang paling berpengaruh dari Jerman adalah Adam
Riese (ca. 1489-1559), yang diterbitkan pada tahun 1522. Karya ini menjadi karya
ternama yang bahkan saat ini di Jerman, buku nach frase Adam Riese digunakan
untuk menunjukkan perhitungan yang benar. Adapun untuk karya Adam Riese
yang pertama kali adalah Rechnung auff der linihen. Karya pertamanya ini dicetak
oleh Mathes Maler di Erfurt pada tahun 1518. Buku ini dimaksudkan untuk
mengajar orang tentang bagaimana cara menggunakan papan menghitung mirip
dengan sempoa.
Selain itu adapun di Inggris, juga tercatat menghasilkan beberapa aritmetika
awal. Penerbitan pertama di Inggris yang ditujukan khusus untuk matematika
adalah arithmatik yang ditulis oleh Cuthbert Tonstall (1474-1559). Tonstall
menulis karyanya dan dicetak pertama kali serta diterbitkan di Inggris yang mana
ditujukan khusus untuk matematika adalah buku De arte supputandi Libri
quattour (1522). Buku ini, didirikan pada Pacioli 'S Suma, yang dicetak pada
tahun 1522 dan telah ditulis dalam bahasa Latin. Selama hidup pentingnya,
Tonstall mengisi jumlah posting gerejawi dan diplomatik. Menjunjung orang
sezamannya untuk beasiswa. Itu ditunjukkan oleh fakta bahwa edisi cetak pertama
dari Elemen Euclid di Yunani (1533) telah didedikasikan untuk dia.
Penulis buku pelajaran di Inggris yang paling berpengaruh pada abad
keenam belas adalah Robert Recorde (ca. 1510-1558). Recorde menulis bukunya
dalam bahasa Inggris, karya-karyanya muncul sebagai dialog antara guru dan
siswa. Dia menulis sedikitnya lima buku, yang pertama menjadi aritmetika sebuah
fancifully berjudul The Ground Aries dan diterbitkan sekitar tahun 1542. Karya
ini menikmati setidaknya 29 percetakan.
Robert Recorde belajar di Oxford dan kemudian mengambil gelar dokter di
Cambridge. Dia mengajar matematika di kelas swasta di kedua lembaga
sementara dia tinggal disana dan setelah meninggalkan Cambridge, dia menjabat
sebagai dokter untuk Edward VI dan Mary Queen. Dalam kehidupan selanjutnya
ia menjadi "Comptroller dari Pertambangan dan uang" di Irlandia. tahun

22
terakhirnya dihabiskan di penjara, mungkin untuk beberapa pelanggaran yang
berkaitan dengan pekerjaannya di Irlandia.

Matematika pada Abad ke-16 juga memiliki kelebihan:


 simbol aljabar telah dimulai dengan baik
 perhitungan dengan angka Hindu-Arab menjadi standar
 pecahan desimal telah dikembangkan
 persamaan kubik dan kuadrat telah diselesaikan
 bilangan negatif telah diterima
 trigonometri telah disempurnakan dan sistematis
 dapat menghitung dengan beberapa tabel yang sangat baik sekali.

E. Permulaan Lambang-lambang
a. Menuju Aljabar dengan Lambang-lambang

gambar 1 Micheal
gambar 2 Robert gambar 3 Christoff
Stifel
Recorde Rudolf

23
Robert Recorde (± 1510-1558) menulis karya dalam aljabar, geometri dan
astronomi tahun 1557 ia menulis aljabar dengan judul “The Whetstone Of De
Witte”, Dalam buku ini pertama kali digunakan lambang “=” untuk kesamaan
yang digunakan zaman sekarang.

Christoff Rudolf (±1525) menulis buku aljabar dengan judul “Die Coss”,
dalam buku ini dikenalkan lambang “√”, barang kali sebagai singkatan dari radix.

Micheal Stifel (1486 - 1567) seorang biarawan Jerman, menerbitkan buku


dengan judul “Arithmetica Integra” pada tahun 1544. Dalam buku itu ia
menguraikan bilangan rasional, irasional, deret aritmetika, deret geometri,
koefisien binomial hingga pangkat ke-7, dan memperkenalkan notasi
A,AA,AAA,AAAA,... untuk pangkat A tak diketahui. Dalam buku itu sudah
memakai lambang +, - dan sebagai operasi hitung dan memakai huruf untuk
angka yang tidak diketahui:

b. Aljabar yang berdiri sendiri

gambar 4 Girolamo gambar 5 Girolamo gambar 6 Rafael


gambar 7 Nicco Fontana Cardano Cardano Bombelli

Spione del Ferro (1465 - 1526) seorang guru besar matematika pada
universitas Bologna pada tahun 1515 menulis persamaan pangkat tiga ”x3 + mx =

24
n”, tetapi tidak menerbitkannya, hanya memberitahu kepada seorang
mahasiswanya Antonio Fior.

Niccolo Fontana atau dikenal dengan Tartaglia (1499 - 1557) lahir di


Brescia, Italia, putra seorang petani miskin. Pada serbuan Perancis ke Italia ia di
siksa berat sehingga tak dapat berbicara baik. Orang tuanya meninggal dalam
pembunuhan masal oleh pasukan Perancis. Maka Tartaglia sebagai seorang yatim
piatu harus menghidupi dirinya sendiri, namun mampu belajar dengan baik atas
biaya sendiri. Ada kalanya ia belajar dengan menggunakan batu nisan di kuburan
sebagai pengganti batu tulis. Kemudian ia menjadi guru sebagai mata
pencahariannya. Ia meninggal di Venesia.

Tartaglia mendapatkan penghargaan sebagai ahli pertama menggunakan


matematika pada ilmu artileri. Ia juga menulis aritmetika tentang perdagangan,
dan bea cukai, tentang Euclides dan Archimedes. Pada tahun 1535, ia menerbitkan
penemuannya menyelesaikan persamaan pangkat tiga dalam bentuk “x³ + px² =
n”. Maka Antonio Fior menentangnya untuk melakukan pertandingan matematika
menyelesaikan persamaan pangkat tiga. Maka Tartaglia mempersiapkan diri untuk
menyelesaikan persamaan itu dengan dua cara, sedang Antonio hanya
menggunakan satu cara. Maka Tartaglia memenangkan pertandingan itu.

Girolamo Cardano (1501-1576) menulis arimatika,asronomi,fisika.karyanya


yang paling terkenal mengenai aljabar dengan judul “Ars Magna”,ditulis pada
tahun 1545,dalam buku ini di muat hasil penemuan Tartaglia untuk
menyelesaikan persamaan pangkat 3.

Penyelesaian persamaan kuadrat sudah mengikutsertakan akar-


akar negatif.ia sudah menghitung dengan bilangan imajiner,menghitung akar
persamaan dengan pendekatan tertentu.metode menyelesaikan persamaan “x³ +
mx = n” dikerjakan sebagai berikut :

Perhatikan dulu kesamaan


(a – b)3 + 3ab (a – b) = a3 – b3
Jika dipilih 3ab = m, a3 – b3 = n dan a–b=x

25
m m
3ab = m → b = maka a3 – b3 = a3 = a3 – ( )3 = n
3a 3a
m m
a6 - ( )3 = n, a3 → (a3)2 – na3 - ( )3 = 0
3 3
a 3 = n ± √ n2 + 4 ¿ ¿
dengan cara sama ditentukan

³√-(n/2) +√(n/2)² = (m/3)³

Pada tahun 1540 Zuanne de Tonini da Coi mengajukan soal kepada Cardano
yang menghasilkan persamaan pangkat empat,tetapi ia tak dapat
menyelesaikannya. Murid Cardano, Lodovico Ferrari (1522 - 1565) berhasil
menyelesaikan soal itu dan penyelesaiannya ditulis juga dalam buku “Ars
Magna”.

Persamaan itu ialah :

x⁴ +px² +qx + r = 0

x⁴ + 2px² + p² = px² – qx- r+ p²

(x² + p)² = px² – qx + p² – r

Dibentuk lagi persamaan

( x + p+ y ) = px² + qx + p² – r -2y(x² + p) + y²

= (p + 2y)x + qx + (p² – r + 2py + y² ) = 0

Supaya ruas kanan menjadi kuadrat sempurna harus dipenuhi:

q² – 4(p+2y)( p² – r – 2py + y² ) = 0

q² – 4p³ + 4pr -8p²y -4y² – 8p³y + 8ry – 16py² – 8y³ = 0

8y³ + (4+16p)y³ +(8p²-8p³-8r)y -q² +4p³ – 4pr = 0

26
8y³+ (8p²-8p³-8r) + (4p³-4pr-q²) = 0

Rafael Bombelli (1526 – 1557) lahir di Bolognia, Italia. Ia menulis aljabar


yang diterbitkan pada tahun 1572. Ia menulis syarat penyelesaian persamaan
n 2 m
pangkat x3 + mx = n. Jika “( ¿ + ( ¿3 < 0”, maka persamaan pangkat tiga itu
2 3
mempunyai tiga akar riil. Ia memperbaiki lagi notasi penulisan aljabar yang
dipakai ahli sebelumnya. Ia menggunakan tanda kurung dengan lambang “└ ┘”.
Bombelli membedakan penulisan akar pangkat dua dengan Rq dan akar pangkat
tiga dengan Rc. Untuk menulis akar dari bilangan negatif misalnya misalnya
√−¿ 2 ¿ditulis dengan “dim Rq 2”.

Misalnya Bombeli akan menulis:


√3 5+ √−2 sebagai Rc └ 5p dim Rq 2 ┘

Penyelidikan akar-akar persamaan derajat tinggi berlanjut terus pada masa


berikutnya untuk metode penyelesaian secara umum.

c. Aljabar menggunakan huruf

gambar 8 François Viète

27
Francois Viete (1540 - 1630) lahir di Fontenay, Perancis. Ia seorang ahli
hukum dan anggota parlemen, tetapi dengan bakat luar biasa ia menggunakan
waktu terluangnya mempelajari matematika. Bahkan ia kemudian dipandang
sebagai ahli matematika terbesar abad-16 sebagai bapak Aljabar Modern. Ia
menulis buku trigonometri pada tahun 1579 dengan judul “Canon Mathematicus
Seu Ad Triangula”. Buku itulah yang pertama di Eropa yang menyelesaikan soal-
soal trigonometri secara sistematis. Ia menyatakan cos n θ , n = 1, 2, 3,...,9 dengan
cos θ . Buku itu juga menguraikan persamaan pangkat tiga dengan jawaban
trigonometri.

Pada tahun 1591 ia menulis aljabar dengan judul “In Artem Analiticam
Isagoge”. Ia mulai menyusun aljabar dengan menggunakan huruf-huruf. Huruf
hidup menyatakan yang tak diketahui dan huruf mati untuk yang ditentukan.
Sebelum Viete, lambang penulisan pangkat yang berbeda ditulis dengan huruf
yang berbeda walaupun basisnya sama. Ia sudah memakai lambang + dan - , tetapi
belum memakai lambang untuk sama dengan, ia masih memakai kata aequatur.

AX
A quadratum  X2
A cubum  X3
Maka 3 px3 + 2 qx2 – 4rx2 = 2s  P3 in A cub + Q2 in A quad – R plano 4 in
A aequatur S solido 2.

d. Persamaan derajat tinggi

28
gambar 9 Niels Henrik Abel
gambar 10 P. Ruffini
Pada tahun 1600, François Viète menulis aljabar dengan judul “De
Numerosa Potestantum Resolutione:. Dalam buku itu ia menjelaskan pendekatan
akar persamaan derajat tinggi secara berturut-turut. Metode Viete itulah yang
dipakai di Eropa hingga tahun 1680. Metode Vitae terhadap persamaan
kuadrat “x² +mx = n”,dikerjakan sebagai berikut:

Andaikan x₁ pendekatan salah satu akarnya,x₁ + x₂ pendekatan,maka:

(x1 + x2) + m(x1 + x2) = n

X2 + 2x1x2 + mx1 + mx2 = n

bila x2 demikian kecil sehingga x22 dapat diabaikan maka diperoleh

x12 + 2x1x2 + mx1 + mx2 = n

2
m−x 1−2 m x 1
x2 (2x1 + m) = n – x1 – mx1 atau x2 =
2
2 x1 +m

Persamaan x³ + 3ax = 2ab diselesaikan sebagai berikut:

Misal x =a/y – y,maka

(a/y – y³) + 3a (a/y – y) =2b

a³/y³ – 3 a²/y².y + 3 a/y.y² -y³ + 3a²/y – 3ay = 2b

a³/y³ – 3a²/y +3ay -y³ +3a²/y – 3ay = 2bx

29
a³ – y⁶ = 2by³ – a³

(y³)² +2b(y)³ = a³

Direduksi menjadi peramaan kuadrat dalam y³ kemudian diselesaikan untuk x.

Ferrari (1522-1565) menyelesaikan pangkat empat dalam bentuk:

x⁴ + ax² + bx = c atau x⁴ = c – ax² – bx

cara Ferrari adalah sebagai berikut:

pada ruas kiri dan kanan ditambah x²y² + y⁴/4 maka

x⁴ + x²y² + y⁴/4= x²y² +y⁴/4 – ax² + bx + c

(x² + y²/2)² = (y² – a)x² -bx + y⁴/4 + c)

Dipilih y sehinnga ruas kanan menjadi kuadrat sempurna,yaitu bila dipenuhi

b² – 4(y² -a )(y⁴/4 + c) atau

y⁶ – ay⁴ + 4cy² = 4ac + b²

Judul kelima Viete adalah De Aequation Recognitione et Emendione (1615)


yang membahas tentang mempelajari sifat-sifat umum persamaan aljabar. Sejarah
mencatat usahausaha menyelesaikan persamaan derajat tinggi itu secara umum.
Pada tahun 1637 Descartes juga memberi penyelesaian persamaan pangkat empat
itu. Pada tahun 1750, Euler mencoba menyelesaikan persamaan pangkat lima.

P. Ruffini (1765 - 1823) seorang ahli Fisika Italia mencoba menyelesaikan


persamaan pangkat lima itu pada tahun 1805, dan pada tahun 1813 membuktikan
bawa penyelesaian persamaannya adalah tak mungkin. Niels Henrik Abel (1802 -
1829) seorang ahli Matematika Norwegia membuktikan tak mungkin menentukan
akar persamaan pangkat lima atau lebih dinyatakan dengan koefisien persamaan
itu.

30
e. Mengakiri abad 16

gambar 11 Georg
gambar 12 Nicolaus Copernicus Joachim Rheticus
gambar 13 Simon Stevin

Simon Stevin (1548-1620) dari belanda menulis aritmatika menulis tentang


pecahan desimal,statistik dan hidrostatika.

Nicolas Copernicus (1473-1543) dari polandia menulis teori alam


semesta,menulis perbaikan trigonometri.

George Joachim Rhaeticus(1514-1575) murid covernicus , ia menyusun


tabel trigonometri dan 6 fungsi dalam interval detik. Rhaeticus
mendefenisikan fungsi trigonomtri dinyatakan dengan segitiga siku-siku.

Pada akhir abad 16, perkembangan matematika sudah meletakkan dasar


perkembangan selanjutnya yang cepat pada abad 17.

Aljabar sudah mulai ditulis dengan lambang-lambang menggunakan huruf,


perhitungan bilangan sudah baku dengan sistem bilangan Hindu-Arab. Pecahan
desimal sudah tersusun, teori persamaan derajat tinggi sudah diselesaikan dalam
bentuk tertentu. Bilangan negatif sudah termasuk dalam sistem bilangan. Fungsi-
fungsi trigonometri sudah disusun sistematik bersama tabel-tabel fungsi
trigonometri itu.

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada pembahasan makalah sejarah matematika ini tentang perkembangan


awal matematika eropa, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tokoh yang
berperan dalam membangkitkan ilmu pengetahuan di Eropa terutama pada
bidang matematika.
2. Banyak ahli matematika yang memberikan kontribusi berupa komentar-
komentar terhadap buku matematika yunani dan tulisan-tulilsan tentang
aritmatika, geometri, dan tigonometri. Perkembangan matematika eropa
pada masa inni juga di pengaruhi oleh matematika arab.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak


kekurangan karena kurangnya pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu
penulis meminta saran kepada pembaca untuk bisa menyempurnakan makalah ini
untuk kedepannya agar para pembaca dapat memahami "Perkembangan
Matematika Eropa" secara lebih jelas dan lengkap.

C. Pertanyaan dan Solusi


1. Presenter 1 : Ibar Permana
Pertanyaan : Apa yang sebenarnya terjadi pada perkembangan ilmu
pengetahuan pada abad pertengahan?
Jawaban : Akal pada abad Pertengahan ini benar-benar kalah. Hal ini
kelihatan dengan jelas pada filsafat Plotinus, Agustinus, Anselmus. Pada
Aquinas penghargaan terhadap akal muncul kembali dan karena itu
filsafatnya banyak mendapat kritik. Dan abad Pertengahan ini merupakan
pembalasan terhadap dominasi akal yang hampir seratus persen pada zaman
Yunani sebelumnya, terutama pada zaman Sofis.

32
Pemasungan akal dengan jelas terlihat pada pemikiran Plotinus. Ia
mengatakan bahwa Tuhan (ia mewakili metafisika) bukan untuk dipahami,
melainkan untuk dirasakan. Oleh karena itu, tujuan filsafat (dan tujuan
hidup secara umum) adalah beratu dengan Tuhan. Jadi, dalam hidup ini,
rasa itulah satu-satunya yang dituntut oleh kitab suci, pedoman hidup semua
manusia. Filsafat rasional dan sains tidak begitu penting; mempelajarinya
merupakan usaha yang sia-sia, karena Simplicius, salah seorang pengikut
Plotinus, telah menutup sama sekali ruang gerak rasional, iman telah
menang mutlak. Karena iman harus mutlak, orang-orang yang masih hidup
juga menghidupkan filsafat (akal) harus dimusuhi.
Agustinus mengganti akal dengan iman; potensi manusia yang diakui
pada zaman Yunani diganti dengan kuasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita
tidak perlu dipimpin oleh pendapat bahwa kebenaran itu relative. Kebenaran
itu mutlak yaitu ajaran agama.
Ciri khas dari pada filsafat Abad Pertengahan terletak pada suatu
rumusan yang terkenal yang dikemukakan oleh Saint Anselmus, yaitu credo
ut intelligam. Rumusan itu berarti iman lebih dahulu, setelah itu mengerti.
Imanlah lebih dahulu. Misalnya, bahwa dosa warisan itu ada, setelah itu
susunlah argument untuk memahaminya, mungkin juga untuk meneguhkan
keimanan itu.
Sifat ini berlawanan dengan sifat filsafat raional. Dalam filsafat
rasional, pengertian itulah yang didahulukan; setelah dimengerti, baru
mungkin diterima dan kalau mau; diimani. Mengikuti jalan pikiran inilah
maka saya berkesimpulan bahwa jantung filsafat Abad Pertengahan Kristen
terletak pada ungkapan itu. Berdasarkan penalaran itu pula maka menurut
hemat saya, tokoh utama peletak kekuatan filsafat Abad Pertengahan adalah
St. Anselmus.
Abad Pertengahan melahirkan juga filosof yang terkemuka yaitu
Thomas Aquinas. Dia adalah salah satu diantara orang-orang yang berusaha
membuat filsafat Aristoteles sesuai dengan agama Kristen. Kita anggap ia
menciptakan perpaduan hebat antara iman dan ilmu pengetahuan. Tekanan

33
terhadap pemikiran rasional pada waktu ia hidup telah banyak berkurang.
Oleh karena itu ia berhasil mengumumkan filsafar rasionalnya. Yang
terkenal adalah beberapa pembuktian tentang adanya Tuhan yang masih
dipelajari sampai sekarang.
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuannya hampir semua adalah para teolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku
bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama.

Sumber: Tafsir, Ahmad –Filsafat Umum (Akal dan Hati Sejak Thales
sampai Capr), Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990.

2. Presenter 2 : Intan Safitri


Pertanyaan : Di makalah dijelaskan bahwa Abad kegelapan Eropa dimulai
sejak jatuhnya Kerajaan Romawi hingga petengahan abad kelima bahkan
sampai pada abad ke 11. Periode ini dikenal sebagai Zaman Kegelapan
Eropa karna selama periode tersebut peradaban di Eropa Barat mengalami
pekembangan yang sangat rendah. Pertanyaanya, apakah ada tokoh
matematikawan pada masa itu?. Jika ada tuliskan dan cantumkan apa
kontribusinya pada masa itu !
Jawaban :
1. Beothius (475-524)
Kontibusi Beothius dalam sejarah matematika yaitu pada tulisan-
tulisannya mengenai geometri dan aritmatika yang menjadi buku standar di
sekolah-sekolah biara selama berabad-abad. Karya-karya ini sangat sedikit
tetapi menjadi puncak presentasi matematika. Untuk geometri tidak memuat
apapun kecuali memuat proposi dari buku 1 dan beberapa proposi yang
dipilih dari buku III dan IV pada elemen Euclid, bersama dengan aplikasi
untuk pengukuran dasar, dan aritmatika ketika dialami kejemuan dan sedikit
ajaib, namun menjadi sangat terkenal seperti karya Nicomaclus dari empat

34
abad sebelumnya. Ia menantang beberapa bagian, salah satunya dia
berpendapat bahwa Geometri adalah palsu. Karna hal ini dan tulisan-
tulisannya mengenai filsafa, maka Beothius diangkat menjadi pendiri
skolastisisme (pengetahuan yang diperoleh dengan ilmiah) abad
pertengahan. Cita-cita yang tinggi dan integritas tidak fleksibel
membawanya kemasalah politik dan ia mengalami akhir yang kejam dan
beberapa pendeta menganggapnya sebagai pejuang.
2. Bede ( 673-753)
Bede lahir di Northhumberland, Inggis, dan menjadi salah satu yang
terbesar dari paraa ulama gereja abad petengahan. Tulisan-tulisan
terbesarnya mencakup beberapa subjek matematika yang mengacu kepada
peninggalan dan perhitungan jari.
3. Alculin (735-804)
Alcuin (735-804) lahir di Yorkshire, Inggris. Ia dikenal sebagai
Flaccus, Albinus,Ealhwine. Dia adalah matematika Inggris yang banyak
sekali menulis tentang matematika,diantaranya yang paling terkenal adalah
mengenai kalender dan finger reckoning(menghitung dengan jari). Alcuin
mempunyai koleksi tentang problem puzzele dan rekreasi berjudul
Problems For The Quickening Of Mind. Selain itu Alcuin juga menulis
tentangastronomi, tetapi karyanya ini tidak sebaik karya-karya penulis
Yunani. Alcuin dihargai ataskumpulan permasalahan teka-tekinya mengenai
matematika yang mempengaruhi penulis buku teks yang berabad-abad,
dengan judul Soal-soal untuk mempercepat berfikir pada tahun ± 775 dalam
bahasa Latin.
4. Gerbet ( 950-1003)
Gerbert (950 - 1003) lahir di Auvergne, Perancis. Ia mendapatkan
pendidikan diSpanyol dan Italia. Dia pernah bekerja sebagai guru di Jerman
dan diangkat menjadi penasehat Kaisar Roma. Otto III, setelah menjadi
Uskup Agung. Kemudian pada tahun 999 Gerbert diangkat menjadi Paus
dengan gelar Paus Sylfester II. Dia adalah ahli matematika Kristen pertama
yang belajar sekolah Islam di Andalusia, Spanyol. Dia membawa system

35
numerasi Hindu-Arab tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga menulis tentang
aritmatika dan geometri, serta menciptakan abaci, globe bumi, jam dan
sebuah organ. Ia juga menyatakan rumus luas segitiga sama sisi :
1 22
L = ½ a(a – a) dengan pendekatan √ 3=
7 7
Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan pengetahuan Islam
tetapi sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun menghargai karya-karya Islam
ini.

Sumber : Khaduri, Salah., dkk. (2007). Sejarah Matematika Klasik dan


Modern. Yokyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika Eropa. Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala.

3. Presenter 3 : Nur Adilah


Pertanyaan : Aritmetika mulai dikenal di Eropa pada tahun 1478. Jelaskan
bagaimana perkembangan awal munculnya aritmetika di Eropa!
Jawaban : Pada awal periodesasi perkembangan aritmetika di eropa
dimulai pada tahun 1478. Pada tahun ini muncul sebuah Treviso aritmetika,
yang diterbitkan di 1478 di kota Treviso. Treviso merupakan kota yang
terletak di jalur perdagangan yang menghubungkan Venesia dengan utara.
Ini merupakan sebagian besar aritmetika komersial yang ditujukan untuk
menjelaskan penulisan angka, perhitungan dagangan mereka, dan aplikasi
untuk kemitraan dan barter. Salah satu contohnya seperti "al-gorisms" awal
dari abad keempat belas, juga berisi beberapa pertanyaan rekreasi. Para
Aritmetika Treviso adalah buku praktis yang ditujukan untuk belajar
mandiri dan untuk digunakan dalam perdagangan Venesia. Aritmetika
Treviso juga dikenal dengan sebutan Arte dell’Abbaco. Kemudian setalah
munculnya aritmetika Treviso, aritmetika lain juga mulai bermunculan
hingga pada akhirnya terdapat sekitar tiga ratus buku mengenai aritmetika.

36
Teks-teks ini sebagian besar terdiri dari dua jenis bahasa, ada yang
ditulis dalam Bahasa latin dan adapula yang ditulis dalam Bahasa daerah.
Teks atau buku yang ditulis dalam bahasa Latin biasanya ditulis oleh para
sarjana klasik yang sering diterapkan pada sekolah-sekolah Gereja,
sedangkan teks-teks yang ditulis dalam bahasa daerah biasanya ditulis oleh
guru praktis dalam mempersiapkan anak laki-laki supaya tertarik untuk karir
komersial. Sehingga diharapkan agar anak laki-laki bisa menjadi penerus
yang dalam hal ini terkhusus karir komersial. Guru-guru terakhir sering juga
menjabat sebagai surveyor kota, notaris, dan gaugers termasuk
Rechenmeisters berpengaruh yang didukung oleh Liga Hanseatic, sebuah
serikat pelindung kota komersial yang kuat di negara-negara Jerman.

Sumber : Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika Eropa. Banda Aceh:


Universitas Syiah Kuala.

4. Presenter 4 : Nabil Al Nasaf


Pertanyaan : Dijelaskan jika Nicolas Copernicus mengemukakan sebuah
teori, jelaskan Apa teori yang dikemukakan oleh Nicolas Copernicus dari
polandia dan bagaimana perkembangan teori tersebut?
Jawaban : Teori ini beranggapan bahwa matahari adalah merupakan pusat
peredaran planet-planet, termasuk di dalamnya adalah bumi, sedangkan
bulan adalah mengelilingi bumi yang kemudian bersama-sama bumi
berputar mengelilingi matahari. Sedangkan matahari hanyalah berputar
mengelilingi sumbunya saja. Saat ini diketahui bahwa planet-planet dalam
tata surya matahari kita jumlahnya ada sembilan, yakni: Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saternus, Uranus, Neptunus dan Pluto, yang
kesemuanya berputar mengelilingi matahari. Untuk yang terakhir yakni
Pluto, diperselisihkan apakah termasuk planet dalam tata surya matahari kita
atau bukan.
Nicolaus Copernicus sebenarnya bukanlah orang pertama yang
memunculkan teori Heliocentris, sebelumnya pada abad ke-13 sebelum

37
Masehi (SM) sudah ada Filosof Yunani yang bernama Aristarchus yang
mengutarakan bahwa bumi dan planet-planet berputar mengelilingi
matahari, namun ketika itu Aristarchus baru sebatas hipotesa, belum
dituangkan dalam bentuk karya tulis, apalagi pada saat itu pendapat
Aristarchus tidak sejalan dengan pendapat Aristotels (384 SM-322 SM),
sehingga teori Heliocentris Aristarchus tersisihkan oleh teori Geocentris
yang menganggap bumi menjadi pusat perputaran bintang-bintang, planet-
planet termasuk di dalamnya adalah matahari dan bulan, lebih-lebih dengan
munculnya Ptolomeus (tahun 140 M) yang dikenal sebagai pelopor teori
Geocentris, dengan karya tulis buku besarnya berjudul "Almagest" yang
dijadikan rujukan para Astronom selama berabad-abad.
Karya besar Nicolaus Copernicus yang berjudul "De Revolutionibus
Orbium Coelestium" (Tentang Revolusi Bulatan Benda-Benda Langit) yang
melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-
pembuktiannya, pada saat itu mendapat tantangan keras dari banyak
kalangan, di antaranya kaum Lutheran yang merupakan pihak pertama
menyebut buku De Revolutionibus Orbium Coelestium itu "tidak masuk
akal". Gereja Katholik, meski pada mulanya tidak menyatakan kecaman,
telah memutuskan bahwa buku De Revolutionibus Orbium Coelestium itu
bertentangan dengan doktrin-doktrin resminya dan pada tahun 1616 M.
mencantumkan karya Nicolaus Copernicus ke dalam buku-buku terlarang,
kemudian dicabut dari daftar terlarang baru pada tahun 1828 M.
Teori Heliocentris Nicolaus Copernicus ini juga mendapat perhatian
besar dari para filosof sesudahnya. Setelah melakukan pengamatan dan
penelitian yang panjang dan mendalam, mereka membenarkan, mendukung
dan menyempurnakan teori Heliocentrisnya Nicolas Copernicus tersebut.
Mereka di antaranya adalah Isaac Newton (1642-1727 M), Galileo Galilei
(1564-1642 M) dan Johannes Kepler (1571-1630 M).12 Nicolaus
Copernicus disanjung oleh banyak orang dan diberi julukan sebagai Bapak
Astronomi Modern, bahkan seorang astrofisikawan Owen Gingerich
menyatakan bahwa, "Copernicus-lah yang dengan karyanya memperlihatkan

38
kepada kita bagaimana rapuhnya konsep ilmiah yang sudah diterima untuk
waktu yang lama". Melalui pengamatan, penelitian, dan matematika,
Copernicus menjungkirbalikkan konsep ilmiah dan agama yang berurat
berakar tetapi keliru. Dalam pemikiran manusia, ia juga "menghentikan
matahari dan menggerakkan bumi.

Sumber : Hambali, Slamet. "Astronomi Islam dan Teori Heliocentris


Nicolaus Copernicus." Al-Ahkam 23.2 (2013): 225-236.

D. Berita Acara Diskusi


Hari/Tanggal : Selasa, 15 November 2022
Tempat : Ruang J12
Waktu : 13.30 – 15.10
Mata Kuliah : Filsafat dan Sejarah Matematika
Dosen Pengampu : Dr. Nahor Murani Hutapea, M.Pd
Bahan Diskusi : Perkembangan Matematika Eropa
Moderator : Ibar Permana
Presenter :
- Presenter 1 : Ibar Permana
- Presenter 2 : Intan Safitri
- Presenter 3 : Nur Adilah
- Presenter 4 : Nabil Al Nasaf

1. Pembagian Pembahasan Materi


A. Presenter 1 : Ibar Permana
a. Sejarah Matematika Eropa
b. Abad Pertengahan
B. Presenter 2 : Intan Safitri
a. Masa Tranmisi pada Abad 1-15 M
C. Presenter 3 : Nur Adilah
a. Aritmetika Masa Lampau

39
D. Presenter 4 : Nabil Al Nasaf
a. Permulaan Lambang-lambang

2. Pertanyaan dan Jawaban terkait Pembahasan Materi


Presenter 1 : Ibar Permana (2205)
Pertanyaan 1 : Adji Adhlani (Kelompok )
Kenapa teori geosentris lebih dipercaya pada abad
pertengahan?

Jawaban : Sebelum muncul teori heliosentris, teori awal


yang muncul terkait dengan sistem tata surya kita
adalah teori geosentris. Teori ini dikemukakan oleh
seorang ahli dari Yunani bernama Claudius
Ptolomeus. Teori geosentris menyatakan bahwa
semua objek dalam tata surya kita bergerak relatif
terhadap bumi.
Dengan kata lain, menurut teori geosentris,
bumi merupakan pusat tata surya. Teori ini bahkan
dipercaya selama hampir 1400 tahun lamanya.
Sebab, jika kita memperhatikan benda-benda langit
di sekitar kita, benda-benda tersebut tampak tengah
bergerak mengelilingi bumi. Sebab itulah teori ini
juga didukung oleh para ilmuwan lain seperti,
Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander,
dan Phytagoras. Hingga kemudian ditemukan
kelemahan dalam teori geosentris, yaitu teori ini
tidak dapat menjelaskan matahari dan bulan yang
bergerak dalam jejak lingkaran mengelilingi bumi,
tetapi planet bergerak tidak teratur dalam
serangkaian simpul ke arah timur.
Penyebab utama kepercayaan umat Eropa
pada abad pertengahan tentang teori geosentris,

40
tidak lain disebabkan oleh para petinggi gereja
yang lebih memilih mempercayai teori Aristoteles
tersebut ketimbang penemuan Galileo tentang teori
Heliosentris
Sumber : Yulia Siska, 2015 Manusia dan Sejarah: Sebuah
Tinjauan Filosofi

Pertanyaan 2 : Naura Nurhayati ( Kelompok )


Apakah penyebab kebangkitan religius di eropa
pada abad pertengahan, pengaruh apa yang
terlihatsignifikan terjadi setelah dan sebelum
terjadinya kebangkitan religious?
Jawaban : Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian
dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Zaman
pertengahan dimulai dari jatuhnya kekaisaran
Romawi Barat tahun 476 M hingga timbulnya
Renaissance di Italia. Zaman Pertengahan (Middle
Age) ditandai dengan pengaruh yang cukup besar
dari agama Katolik terhadap kekaisaran dan
perkembangan kebudayaan pada saat itu. Orang
Romawi sibuk dengan masalah keagamaan tanpa
memperhatikan masalah duniawi dan ilmu
pengetahuan. Golongan yang dipercarya terhadap
ilmu pengetahuan adalah mereka para teolog.
Para ilmuwan pada masa ini digantikan oleh
para teolog, sehingga aktivitas ilmiah berkaitan
dengan aktivitas keagamaan. Atau lebih tepatnya,
kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung
kebenaran agama. Semboyan yang berlaku bagi
ilmu pada masa ini adalah ancilla theologiae, abdi
agama. Oleh karena itu sejak jatuhnya kekaisaran

41
Romawi Barat hingga kira-kira abad ke-10, di
Eropa tidak ada kegiatan dalam bidang ilmu secara
berarti. Periode ini dikenal pula dengan sebutan
abad kegelapan.
Abad Pertengahan merupakan pembalasan
terhadap dominasi akal yang hampir seratus persen
pada zaman Yunani sebelumnya, terutama pada
zaman Sofis. Plotinus pemikir waktu itu
mengatakan bahwa Tuhan bukan untuk dipahami,
melainkan untuk dirasakan. Tujuan filsafat (dan
tujuan hidup secara umum) adalah bersatu dengan
Tuhan. Sehigga, dalam hidup ini, rasa itulah satu-
satunya yang dituntut oleh kitab suci, pedoman
hidup semua manusia. Filsafat rasional dan sains
tidak begitu penting; mempelajarinya merupakan
usaha yang sia-sia, karena Simplicius, salah
seorang pengikut Plotinus, telah menutup sama
sekali
Sumber : Tjiauw Thuan,2001 Abad Pertengahan,
Modernisme & Postmodernisme

Presenter 2 : Intan Safitri (2205113231)


Pertanyaan 1 : Novi Era Fitriani ( Kelompok 6 )
Diketahui: Pada abad ke-15 diketahui bahwa
aktivitas dibidang matematika sangat
berkembang pesat bahkan semua aktivitas yang
dilakukan masyarakat terkonsentrasi pada
konsep aritmetika, aljabar dan trigonometri.
Pertanyaan: Apa saja aktivitas masyarakat pada
saat itu yang menerapkan konsep aritmetika,
aljabar , dan trigonometri dalam aktivitas

42
sehari-harinya?
Dan apakah konsep aritmetika, aljabar dan
trigonometri pada abad-15 tersebut sama
dengan konsep yang diterapkan pada masa
sekarang?
Jawaban : Pada abad ke-15 M terjadi renaissance.
Renaissance adalah suatu gerakan yang
mendobrak semangat orang Eropa untuk
bengakit dari masa suram. Renaissance yang
tersebar di seluruh daratn Eropa menyebabkan
tersebarnya kemajuan dibanyak negeri serta
lahirnya tokoh-tokoh ilmuwan yang juga berada
di negeri dan masa yang berbeda. Khususnya
pada ilmu pengetahuan di bidang matematika,
Renaissance menghasilkan matematika sedikit
brilian sepadan dengan karya sastra, lukisan,
dan arsitektur.
Pada abad ini banyak sekali tulisan yang
diterjemahkan dan dipelajari oleh bangsa eropa.
Namun, lama kelamaan bangsa eropa berusaha
untuk mengembangkan ilmu tersebut ke tingkat
yang lebih tinggi. Hal tersebut datang sebagai
sesuatu yang luar biasa dan mengeutkan, ketika
ahli aljabar Italia pada awal tahun 1500-an
menunjukkan caranya dalam memecahkan
persamaan kubik, yaitu sesuatu yang telah
dilewatkan oleh orang-orang Yunani dan Arab
kuno. Orang yang menemukan cara
memecahkan persamaan kubik tersebut adalah
Girolamo Cardano.
Dengan berkembangnya ilmu

43
pengetahuan seperti matematika orang-orang
eropa pun mulai menerapkan matematika ke
dalam kesehariannya. Dibidang aritmetika,
orang-orang italia mengembangkan aritmetika
sebagai kepentingan komersial dan perbankan
yang didorong dengan metode komputasi yang
bertambah baik, seperti penggunaan desimal
dan logaritma. Sedangkan trigonometri
digunakan dalam ilmu pelayaran, pengukuran
tanah, dan teknik militer, mulai melepaskan diri
dari ilmu astronomi dan memperoleh status
sebagai cabang ilmu matematika yang terpisah.
Pada abad ke-15 juga telah dikembangkan
teknologi percetakan sehingga ilmu
pengetahuan makin maju.
Ilmu matematika yang digunakan pada
abad ke-15 ini tidak jauh berbeda dengan yang
kita gunakan pada saat ini. Ilmu matematika
yang kita kenal saat ini merupakan
perkembangan dari ilmu matematika pada
zaman itu.
Ada banyak kekuragan dari ilmu
matematika pada masa ini, misalnya saja pada
bagian aritmetika dari suma yang dimulai
dengan alogrisme bagi operasi-operasi yang
pokok dan untuk mengambil kuadrat. Uraian
cukup lengkap, juga mememuat misalnya saja
tidak kurang dari delapan cara untuk melakukan
perkalian. Aturan pondasi / permisalan yang
dibahas dan diterapkan pula. Meskipun banyak
kesalahan dalam karyanya tapi dalam

44
Aritmetika karyanya merupakan standar
authority.
Dalam aljabarnya pun memiliki
perbedaan p singkatan dari piu artinya tambahm
singkatan dari meno artinya kurangco singkatan
dari
 cosa artinya benda yg tidak diketahui
dipakai untuk perubah x
 ce singkatan dari censo dipakai untuk x2
 cu singkatan dari cuba dipakai untuk x3
 cece singkatan dari censo censo dipakai
untuk x4
 ae singkatan dari aequalis artinya sama
Adapun lambang “+” dan “-“ pertama kali
dikenal pada penerbitan aritmetika di Leipzig
pada tahun 1489 oleh Johann Widman (1462-
1498). Tetapi pemakaian lambang ini pun
belum sebagai operasi hitung menjumlah dan
mengurang, baru dipakai sebagaimenyatakan
lebih dan kurang dalam paket barang dagangan.
Pemakain lambang + dan – sebagai operasi
hitung dilakukan oleh Vander Hoecke dari
negeri Belanda. Dari keterangan ini saja bisa
dikatakan bahwa ilmu matematika pada abad
ke-15 memiliki perbedaan dengan sekarang.
Namun symbol-simbol matematika yang
ditemukan pada masa itu masih digunakan
sampai sekarang, hanya beberapa fungsinya
saja yang berbeda, jadi bisa dikatakan juga bisa
dikatakan bahwa ilmu matematika saat ini
merupakan penyempurnaan dari lmu

45
matematika zaman dulu
Sumber :
Dewii, S. omega pinta. (2021). Perkembangan
Matematika Pada Abad Pertengahan Dan
Renaissance Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika Di Sekolah. 1–
18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint
/18529
Purnamayanti, Thresye, & Hijrianti, N. (2012).
Formula Binet Dan Jumlah n Suku
Pertama Pada Generalisasi Fibonacci
Dengan Metode Matriks. Jurnal
Matematika Murni Dan Terapan, 6(1), 38–
46.
 Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika
Eropa. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala.
 Dewii, S. omega pinta. (2021).
Perkembangan Matematika Pada Abad
Pertengahan Dan Renaissance Serta
Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Matematika Di Sekolah. 1–18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/
18529

Pertanyaan 2 : Putri Dwi Ananta ( Kelompok )


Pada abad ke-13 ini lahir bilangan fibonacci. Apa
faktor pendorong munculnya bilangan fibonacci?
Kenapa bilangan fibonacci ini dikaitkan dengan

46
golden ratio?
Apa kelebihan dan kelemahan dari bilangan
fibonacci ini?
Kemudian apakah bilangan fibonacci ini masih
digunakan sampai sekarang? Kalau iya, pada materi
apa?. Kalau tidak, jelaskan mengapa tidak!
Jawaban : Faktor pendorong munculnya bilangan
Fibonacci sendiri adalah rasa penasaran dan
keingintahuan dari Fibonacci itu sendiri dari
bukunya yaitu Abaci Liber terdapat salah satu yaitu
“ berapa pasang kelinci yang akan dilahikan dalam
satu tahun, yang dimulai dengan sepasang kelinci,
apabila setiap
bulan masing-masing pasangan menghasilkan
satu pasang kelinci baru, dimana pasangan kelinci
baru akan menghasilkan setelah bulan ke-2. Dari
problem ini terbentuklah sebuah deret bilangan
yang dikenal sebagai barisan Fibonacci;
1,1,2,3,5,8,13,21 . . . . Un dengan Un=Un-1+Un-2.
Pola deret di atas terbentuk dari susunan bilangan
berurutan (dari kecil makin besar) yaitu merupakan
penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Angka 3,
urutan keempat, adalah hasil penjumlahan 1 (urutan
2) + 2 (urutan 3); angka 5 urutan kelima, adalah
hasil penjumlahan 2 (urutan 3) + 3 (urutan 4);
angka 8 urutan keenam, adalah hasil penjumlahan 3
(urutan 4) + 5 (urutan 5) dan seterusnya.
Lalu alasan yang mendasari bilangan
Fibonacci ini berkaitan dengan golden ratio adalah
karena rasio deret bilangan fibonaci memiliki hasil
yang mendekati rasio emas, terutama pada

47
pembagian bilangan ke 13 dan seterusnya dengan
bilangan sebelum bilangan tersebut.
Lalu rasio emas merupakan bilangan
1,6180… Ahli matematika Yunani kuno pertama
kali mempelajari hal yang kini dikenal sebagai rasio
emas karena kerap muncul dalam geometri.
Pembagian garis menjadi "rasio ekstrem dan rata-
rata" (bagian emas) sangat penting dalam geometri
pentagram dan pentagon. Bangsa Yunani biasanya
mengaitkan penemuan konsep ini dengan
Pythagoras atau pengikutnya. Pentragram yang
dibubuhi pentagon menjadi lambang kaum
pendukung paham Pythagoras.
Elemen Euclid (Yunani: Στοιχεῖα)
memberikan definisi tertulis pertama mengenai apa
yang disebut sebagai rasio emas: "Sebuah garis
dikatakan telah dipotong dalam rasio ekstrem dan
rata-rata ketika panjang seluruh garis berbanding
ruas panjang adalah sama dengan ruas panjang
berbanding ruas pendek." Euclid menjelaskan cara
memotong sebuah garis dalam "rasio ekstrem dan
rata-rata", yaitu rasio emas. Di seluruh Element,
beberapa pengajuan gagasan (teorema dalam istilah
modern) serta pembuktiannya menggunakan rasio
emas. Beberapa dari gagasan yang diajukan ini
menunjukkan bahwa rasio emas adalah bilangan
irasional. Rasio emas menggunakan symbol phi (φ)
yang diambil dari kata phidias yang merupakan
pematung yang dipercaya menggunakan golden
ratio dalam karyanya.
Cara membuktikan bahwa bilangan Fibonacci

48
mendekati golden ratio adalah dengan:
a. Misalkan suku pertama bilangan Fibonacci
dengan a dan misalkan suku kedua bilangan
Fibonacci dengan b, maka suku selajutnya
merupakan penjumlahan dari dua suku
sebelumnya atau dapat ditulis dengan :
a, b, a+b, a+2b, 2a+3b,…… (*)
U1 = a
U2 = b
U3 = a + b
U4 = a + 2b
.
.
.
Un = Un-1 + Un-2
b. Diasumsikan (*) adalah deret geometri,
misalkan deret geometri tersebut kedalam
rumus rasio yaitu : suku setelahnya dibagi suku
sebelumnya, maka dari (*) diperoleh :
b a+b u n−2
r= , r= ,…, r n =
a b u n−1
b a+ b

a b
b a
≈ +1
a b
c. Misalkan φ adalah symbol golden ratio. Maka,
b
dimisalkan menjadi φ
a
b

a

49
a 1 1
= =
b b φ
a
1
φ≈ +1
φ
φ2 ≈ 1+ φ
φ2 – φ – 1 = 0
d. Dengan menggunakan rumus abc, maka
diperoleh:
−b ± √b −4 ac
2
φ=
2a
−(−1) ± √(−1)2−4.1.1
φ=
2.1
1± √ 5
φ=
2
φ = 1,6180… → φ ≈ 1,6890…
∴maka terbuktilah bahwa golden ratio (φ) adalah
≈ 1,6180
Selain itu rasio emas juga dapat menentukan
barisan Fibonacci. Untuk menentukan bilangan
Fibonacci ke-n, dapat menggunakan rumus:
φn −( 1−φ )n
x n=
√5

Setelah menyelami internet, saya menemukan


hal mengejutkan tentang bilangan Fibonacci ini.
Selain bilangan ini mendekati golden
ratio ,dikatakan bahwa bilangan Fibonacci juga
digunakan untuk anaisis dalam financial markets,
dalam strategi seperti Fibonacci retracement, dan
juga digunakan dalam alogaritma pemograman
seperti Fibonacci search technique dan Fibonacci

50
heap data structure. Bilangan Fibonacci ini juga
digunakan dalam arsitektur misalnya arsitektur
Yunani. Bilangan Fibonacci juga digunakan dalam
desain web
Kelemahan dari bilangan ini adalah pada
retracement Fibonacci hanya menunjukkan
kemungkinan koreksi, pembalikan dan perhitungan
Kembali. Fibonacci retracement juga bersifat
subjektif dan tidak dapat mengidentifikasi tren
harga.
Dari penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa bilangan Fibonacci masih
digunakan sampai sekarang dalam berbagai disiplin
ilmu, seperti biologi, astronomi, geologi, music,
arsitektur, dan finansial. Bilangan Fibonacci ini
digunakan dalam anaisis financial markets, dalam
strategi seperti Fibonacci retracement, dan juga
digunakan dalam alogaritma pemograman seperti
Fibonacci search technique dan Fibonacci heap data
structure, sampai dalam desain grafis.
Dalam dunia Pendidikan sendiri barisan
Fibonacci telah diajarkan sejak kelas VIII atau kelas
2 SMP. Namun tidak semua SMP mengajarkan
bilangan ini pada mata pelajaran matematikanya
biasanya bilangan ini dikenalkan pada sub materi
barisan Fibonacci, teman-teman juga mungkin
pernah menjumpai soal yang berkaitan dengan
bilangan Fibonacci pada soal SBMPTN.
Sumber :  "The Golden Ratio". The MacTutor History
of Mathematics archive
Dewii, S. omega pinta. (2021). Perkembangan

51
Matematika Pada Abad Pertengahan Dan
Renaissance Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika Di Sekolah. 1–18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/185
29
Purnamayanti, Thresye, & Hijrianti, N. (2012).
Formula Binet Dan Jumlah n Suku Pertama
Pada Generalisasi Fibonacci Dengan Metode
Matriks. Jurnal Matematika Murni Dan
Terapan, 6(1), 38–46.
Dewii, S. omega pinta. (2021). Perkembangan
Matematika Pada Abad Pertengahan Dan
Renaissance Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika Di Sekolah. 1–18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/185
29
Purnamayanti, Thresye, & Hijrianti, N. (2012).
Formula Binet Dan Jumlah n Suku Pertama
Pada Generalisasi Fibonacci Dengan Metode
Matriks. Jurnal Matematika Murni Dan
Terapan, 6(1), 38–46.

Presenter 3 : Nur Adilah (2205)


Pertanyaan 1 : Syifa Salsabila ( Kelompok )
Jelaskan aritmetika manakah yang lebih dominan
dan jelaskan kekurangan dan kelebihannya serta
apakah masih digunakan sampai sekarang?
Jawaban : Aritmetika yang lebih dominan adalah
aritmetika Widman yang diterbitkan pada tahun
1489 di Leipzig. Aritmetika Widman menjadi
pelopor awal munculnya aritmetika di Eropa
khususnya di Jerman. Buku aritmetika Widman

52
yang paling diingat adalah buku aritmetika awal
yaitu buku dengan judul Behende und hupsche
Rechnung auf allen kauffamanschafft yang
diterbitkan di Jerman pada 1489. Buku ini
merupakan buku pertama yang menggunakan tanda
“+” dan “-”. Namun tanda tersebut bukanlah
sebagai symbol operasi, melainkan untuk
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dalam
paket barang dagangan.

Tanda + dan – sampai sekarang masih


digunakan sampai sekarang. Namun, tanda tersebut
tidak hanya digunakan untuk mengungkapkan
kelebihan dan kekurangan dalam paket barang
dagang melainkan sudah digunakan sebagai symbol
operasi penjumlahan dan pengurangan. Terdapat
dalam materi operasi aritmetika dasar. Dimana
dalam materi operasi aritmetika sampai saat ini
menggunakan tanda + untuk menyatakan
penjumlahan dan tanda – untuk pengurangan.
Sumber : Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika Eropa.
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Pertanyaan 2 : Anisa Marsella ( Kelompok )


Terdapat 4 tokoh yang mengenalkan aritmatika
pada masa lampau. Pernyataan nya apakah ada
perbedaan dan persamaan dari ke empat aritmatika
tersebut dan jelaskan apa saja penerapan dari setiap
aritmatika pada masa itu?
Jawaban : Para tokoh yang mengenalkan aritmetika di
Eropa pada masa itu adalah Widman, Jacob Kobel,

53
Cuthbert Tonstall, Robert Recorde. Adapun
persamaan aritmetika dari keempat tokoh tersebut
adalah semuanya menuliskan atau menghasilkan
karya tentang aritmetika komersial. Buku yang
mereka tulis semuanya berkaitan dengan bidang
komersial atau perdagangan pada masa itu.

Adapun perbedaannya adalah pembahasan


yang dituliskan di dalam sebuah buku. Ide yang
ditulis tentu berbeda antara satu tokoh dengan tokoh
lainnya. Misalkan ada tokoh yang menuliskan
tentang buku praktis yang ditujukan untuk belajar
mandiri dan untuk digunakan dalam perdagangan,
buku yang membahas tentang penggunakan tanda
“+” dan “-”. Buku panduan tentang bagaimana
menggunakan papan menghitung dan lain
sebagainya. Disamping itu, Bahasa yang digunakan
juga berbeda, ada buku yang ditulis dalam Bahasa
Jerman, Bahasa Inggris bahkan Bahasa Latin.
Semua aritmetika pada masa itu diterapkan
dalam bidang perdagangan.
Sumber : Nopreza, Muhammad Andi Alwi. (2017). Sejarah
Perkembangan Matematika Eropa. Yokyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta

Presenter 4 : Nabil Al Nasaf (2205)


Pertanyaan 1 : Rahma Wati ( Kelompok )
Sebutkan dan jelaskan alasan Spione del Ferro
tidak menerbitkan persamaan yang beliau tulis?
Dan mengapa hanya memberitahu kepada seorang
mahasiswanya yang bernama Antonio Fior? Sebut

54
dan jelaskan tentang 2 cara yang digunakan
tartaglia dan 1 cara oleh antonio fior pada
pertandingan tersebut?
Jawaban : Dalam sejarah matematika yang sampai
kepada kita yang disampaikan oleh Benvenuto
Cellini, dikisahkan bahwa pada tahun 1515
Scipione del Perro (1465—1526) telah mampu
menyelesaikan persamaan pangkat tiga: x 3 + mx =
n namun ia telah merahasiakan cara-cara
menyelesaikannya sehingga diperoleh hasilnya.
Kemudian kunci jawabannya itu hanyalah diberikan
kepada muridnya sekaligus asistennya Antonio Pior
ketika dia mendekati kematiannya. Tidak ada yang
tahu kenapa scipione merahasiakannya, namun
manuskrip ditemukan oleh Bortolotti yang berisi
metode del Ferro dan membuat Bortolo Cardano,
dalam bukunya Ars Magna (terbitan 1545)
menyatakan bahwa del Ferro-lah yang pertama
memecahkan persamaan kubik, dan solusi yang dia
berikan adalah metode del Ferro.
Cara yang digunakan antonio fior dalam
pertandingan tersebut menggunakan persamaan
x³+x_=b
Dan Tartaglia menggunakan persamaan
x³+x_²=b dan x_4+bx_3+cx_2+dx=0
Sumber : Susilawati, Wati. "Sejarah dan filsafat matematika."
(2014).
https://mathshistory.st-andrews.ac.uk/Biographies/T
artaglia/

Pertanyaan 2 : Farah Faizah Fitriani (Kelompok )

55
Jelaskam alasan dan latar belakang para tokoh
menggunakan tanda =,√, dan ± sebutkan filosofi
dari tanda tersebut, serta apakah tanda tersebut
masih digunakan sampai sekarang? Kalau iyaa pada
materi apa?
Jawaban : Mengenai + dan -
Pada zaman Babylonia kuno, para ahli matematika
berusaha untuk menghemat waktu dan tenaga
dengan mengganti kata kata dengan symbol-
simbol(tanda) tertentu. Simbol/tanda tersebut akan
dipakai dan disepakati secara umum akan mewakili
suatu maksud atau kata tertentu. Beberapa di
antaranya cara penulisan singkat tersebut dalam
bentuk dan tanda sederhana + dan - yang akan
mewakili operasi aritmetika dasar, yaitu
penambahan dan pengurangan. Keempat simbol
tersebut merupakan simbol-simbol yang dengan
akan kita pakai dalam perhitungan.

Operasi Penambahan (+), Ahli hitung


Renaissance, Tartaglia, mempergunakan huruf
pertama piu yang berasal dari bahasa Italia (plus)
untuk menunjukkan penambahan. Tanda + kita
barangkali merupakan bentuk penyingkatan (e)t
(dan) dari bahasa Latin.

Operasi Pengurangan (-), Tanda minus ini pada


zaman Yunani ditampilkan oleh Diophantus.
Lambang pengurangan yang kita pakai sekarang ini
mungkin berasal dari garis yang digunakan untuk

56
menandai perbedaan-perbedaan berat produk. 

Mengenai “=”
Bentuk asli dari simbol itu jauh lebih luas dari form
ini. Dalam bukunya Recorde menjelaskan desain
"garis Gemowe". untuk menghindari pengulangan
kata-kata ini: "sama dengan" tercipta untuk  dua
ekspresi yang memiliki nilai yang sama.

Mengenai “√”
Simbol akar ditemukan oleh seorang
matematikawan bernama Christoff Rudolff. Beliau
pertama kali menggunakan simbol akar untuk  akar
kuadrat. Dia berpendapat bahwa menggunakan
istilah lato (artinya sisi) yang terkadang diartikan
dengan akar karena sisi tersebut tidak diketahui
panjangnya. Istilah ini kemudian diambil untuk
menghitung panjang sisi dari suatu bujur sangkar
dan bilangan kuadrat yang disebut lato cubico.
Dengan menggunakan simbol (R.), artinya radix.
Tanda akar tanpa tanda yang lain menunjukkan akar
pangkat 2. Tanda ini diperkenalkan pada tahun
1220 oleh seorang bangsa Italia yang bernama
Leonardo da Pisa. Tanda RX ini merupakan
kepanjangan dari kata radix, bahasa Latin yang
berarti akar. Untuk bilangan-bilangan kuadrat yang
kita cari akarnya akan dihasilkan bilangan yang
mudah. Tetapi diluar bilangan itu akan dihasilkan
suatu bilangan yang dinamai bilangan maya atau
bilangan irrasional.

57
Untuk akar pangkat 3, tanda pangkat 3 harus
dituliskan tepat di atas tanda akar.
karena simbol (R.), artinya radix mirip dengan
simbol universal yang biasa digunakan dokter
dalam menulis resep. Oleh karena itu, Christoff
kemudian menggantinya dengan simbol R.q. (radice
quarata), sehingga akar kuadrat untuk 2 ditulis
dengan notasi R.q.2 dan akar kubik untuk 2 ditulis
dengan notasi R.c. 2 (radice cubica).
Menulis notasi akar dengan R.q. atau R.c. ternyata
merepotkan dan tidak praktis sehingga dibuat
dengan menuliskan dalam bentuk r (huruf r kecil).
Apa yang terjadi kemudian? Penulisan notasi
dengan r ini, jika ditulis oleh tangan. Lama
kelamaan huruf r kecil yang beragam ini diberi
bentuk baku yaitu bentuk seperti yang kita kenal
sekarang ini, √ (akar). Simbol tersebut ia pilih
karena mirip dengan huruf " r " yang diambil dari
kata radix, bahasa latin untuk akar pangkat dua.
Simbol ini digunakan pertama kali di perancis.
Semua lambang diatas masih digunakan hingga saat
ini yang mana simbol penjumlahan, pengurangan
dan sama dengan diperkenalkan di materi
matematika tingkat sekolah dasar dan lambang akar
diperkenalkan di tingkat sekolah menangah.

Sumber : http://www.allmipa.com/2017/04/uniknya-asal-
usul-tandasimbol-operasi.html
Finite Mathematics and Its Applications,1994

58
59
DAFTAR PUSTAKA

Awali, Faina. (2011). Penemu Simbol Penjumlahan dan Pengurangan. m


(Penemu Simbol Penjumlahan dan Pengurangan, 2011).
Khaduri, Salah. (2007). Sejarah Matematika Klasik dan Modern. Yokyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
Nopreza, Muhammad Andi Alwi. (2017). Sejarah Perkembangan Matematika
Eropa. Yokyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta .
Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika Eropa. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala.
Dewii, S. omega pinta. (2021). Perkembangan Matematika Pada Abad
Pertengahan Dan Renaissance Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Matematika Di Sekolah. 1–18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/18529
Purnamayanti, Thresye, & Hijrianti, N. (2012). Formula Binet Dan Jumlah n Suku
Pertama Pada Generalisasi Fibonacci Dengan Metode Matriks. Jurnal
Matematika Murni Dan Terapan, 6(1), 38–46.
Dewii, S. omega pinta. (2021). Perkembangan Matematika Pada Abad
Pertengahan Dan Renaissance Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Matematika Di Sekolah. 1–18.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/18529
Purnamayanti, Thresye, & Hijrianti, N. (2012). Formula Binet Dan Jumlah n Suku
Pertama Pada Generalisasi Fibonacci Dengan Metode Matriks. Jurnal
Matematika Murni Dan Terapan, 6(1), 38–46.

60

Anda mungkin juga menyukai