CBR Kelompok 5
CBR Kelompok 5
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULATAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia Nyalah penulis dapat menyelesaikan Critical book report tentang Kapita selekta
pendidikan menengah ini .Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bentuk
penyelesaian tugas dari mata kuliah geometri eucid dan non-euclid. Critical book report ini
telah penulis susun dengan maksimal.
Penulis menyadari bahwa CBR ini masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu , penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam
Critical book report ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
BIOGRAFI TSABIT BIN QURRAH
Dia dilahirkan di Harran, suatu tempat yang terletak di antara sungai Dajlah dan Furat
di Turki pada tahun 221 H (836 M), dari keluarga Ash-Shaibah. Tsabit telah menampakkan
kecerdasannya sejak usia dini ketika dia masih belajar ilmu.
Pada suatu hari, dia berbeda pendapat dengan kelompoknya tentang beberapa hal
yang membuat mereka menganggapnya telah keluar dari kelompoknya sehingga mereka
melaranggnya untuk masuk ke tempat peribadatan mereka. Dia lalu hijrah ke suatu daerah
yang disebut Kafrutuma.
Di tempat tersebut, dia bertemu dengan seorang ilmuwan besar dalam bidang
matematika, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi yang merasa kagum dengan kecerdasan
Tsabit. Dia memang memiliki kesiapan mental dan akal untuk belajarm hingga akhirnya al-
Khawarizmi mengajaknya ke Baghdad.
Kemampuan Thabit dalam bahasa Arab dan Yunani dimanfaatkan khalifah. Thabit
diminta untuk menerjemahkan teks-teks berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Sebagai
ahli matematika, Thabit pun menerjemahkan dan merevisi karya-karya besar yang sempat
ditulis Peradaban Yunani. karya-karya Yunani dan Suriah seperti Conics Apollonius atau
karya Euclid dan Archimedes.
Tsabit termasuk di antara salah seorang yang bekerja di teropong milik Khalifah Al-
Ma’mudn di Baghdad. Di sini dia mmbuat teori kecenderungan persamaan siang dan malam
pada musim semi dan musim gugur. Kedudukan Tsabit yang tinggi di Istana sangat
berpengaruh dalam mengangkat derajat Ash-Shaibah, dengan munculnya seorang ilmuwan
dari kalangan mereka.
Tsabit merupakan ilmuwan yang menjadi pelanjut dan penyempurna atas karya-karya
al-Khawarizmi. Ia mengikuti metode-metode dan dasar-dasar yang telah dirintis oleh al-
Khawarizmi tentang Mu’dalah pangkat dua, sehingga memungkinkan baginya memakai
geometri dari uraian pangkat tiga. Pada abad XVI metode Tasbit ini dilanjutkan oleh seorang
sarjana Italia bernama Geerowlamo Cardan dalam menguraikan persamaan pangkat tiga.
Dengan tegas ia mengakui Tsabit bin Qurrah adalah orang pertama yang menciptakan
integral Calculus dan Differential Calculus.
Dalam bidang matematika, Tsabit bin Qurrah menerjemahkan banyak karya ahli
matematika Yunani, seperti Appollunius, Euclid, Archimedes, dan Ptolemaios. Ia juga
mengomentari buku Elements dari Euclid dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Selain menerjemahkan karya Yunani, Karya Tsabit bin Qurrah juga menghasilkan
karya berjudul Kitab al-Mafrudat (Kitab Data). Buku ini sangat populer di Abad Pertengahan
yang berisi penjelasan seputar geometri dan aljabar geometri.
Salah satu karya Thabit yang fenomenal di bidang geometri adalah bukunya yang
berjudul The Composition of Ratios (Komposisi rasio). Dalam buku tersebut, Thabit
mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri. Pemikiran ini, jauh
melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang geometri.
Pada tahun 2.100 M nanti, bintang tersebut akan menjauhi kutub utara. Baru nanti
pada 14.000 M, akan muncul bintang utara lagi yang bernama al-Nasr. Bintang ini
merupakan bintang utara yang paling terang. Tsabit menentukan garis lintang dengan
mengukur naiknya lintang kutub. Ia mendapatkan ukuran dua lintang utara dan selatan
sepanjang 56 mil. Berkaitan dengan luas bumi, dia menggunakan garis bujur dan lintang
yang memberi inspirasi kepada para pelaut, seperti Colombus, untuk melakukan pelayaran
keliling dunia.
Penemuannya yang tak kalah penting adalah adalah jam matahari (Mazawil al-
Syamsiyah), karena menggunakan sinar matahari untuk menghitung perbedaan waktu, dan
menentukan waktu salat. dengan cara menancapkan sepotong kayu atau seseorang berdiri di
bawah terik matahari. Apabila bayangan kayu atau orang tersebut, condong kea rah barat
sedikit, berarti sudah menunjukkan datangnya waktu zuhur. Bayangan kayu atau orang
tersebut tidak akan nampak, saat matahari tepat berada di atasnya ketika berada di titik 33,5
derajat antara lintang utara dan selatan.
Tsabit juga dikenal sebagai pendiri ilmu keseimbangan. Hal ini karena kitabnya yang
berjudul Kitab Fi' al-Qarastun (buku keseimbangan balok). Inilah karyanya yang monumental
dalam bidang ilmu mekanik.
Karyanya ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard dari Cremona
dan menjadi sangat populer di Dunia Barat. Ia juga dikenal sebagai penemu ilmu statistik.
Dalam astronomi, Tsabit menulis banyak risalah tentang pergerakan matahari dan
bulan serta jam matahari. Ia juga mengukur luas bumi dengan menggunakan garis bujur dan
garis lintang secara teliti.
Penemuan Tsabit tersebut memberikan inspirasi kepada para pelaut, seperti Colombus, untuk
melakukan pelayaran keliling dunia yang dimulai dari Laut Atlantik. Berkat penemuan
tersebut, para pelaut bisa memastikan jika mereka tidak akan tersesat dan kembali ke tempat
semula.
Penemuan penting Tsabit yang lain adalah jam matahari. Jam ini menggunakan sinar
matahari untuk mengetahui peredaran waktu dan menentukan waktu shalat. Tsabit juga
membuat kalender tahunan berdasarkan sistem matahari. Karya Tsabit dalam astronomi yang
terkenal berjudul: Concerning the Motion of the Eighth SphereIa.
Thabit meninggal pada 18 Februari 901 di Baghdad. Meski begitu, jasa dan
kontribusinya dalam beragam ilmu hingga kini masih dikenang. Sosok dan kiprahnya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan layak dijadikan contoh oleh generasi muda Muslim di era
globalisasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rida, Muhyiddin Mas. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar. Cet. Kedua (Terjemahan dari Kitab Abaqirah Ulama’ Al-Hadharah
wa Al-Islamiyah Karya Muhammad Gharib Gaudah, Maktabah Alquran)
Hadi, Saiful. 2013. 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah. Jakarta: Insan Cemerlang dan
Intimedia Cipta Nusantara. Cet. Pertama