Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ENSIKLOPEDI MATEMATIKA

AL – KHAWARIZMI

Dosen Pengampu: Sarwo Edy Wibowo, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Yuniartini Wardani (1984202137)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
PARACENDEKIA NW SUMBAWA
2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan Makalah 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Riwayat Hidup Al – Khawarizmi 3
B. Kontribusi dan Karya Al – Khawarizmi 5
C. Al – Khawarizmi Sebagai Guru Aljabar di Eropa 8
D. Aplikasi Belajar Sains dan Pemikiran Al – Khawarizmi 8
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmanirrahiim

Assalaamu’alaaikumwarohmatullahiwabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Karya – Karya Al - Khawarizmi
tepat waktu.

Makalah Karya – Karya Al - Khawarizmi disusun guna memenuhi tugas


dosen pada mata kuliah Ensiklopedi Matematika di STKIP Paracendekia NW
Sumbawa. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang karya – karya Al – Khawarizmi.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Sarwo


Edy Wibowo, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Ensiklopedi Matematika.
Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalaamu’alaaikumWarohmatullahiWabarokatuh

Sumbawa, 04 Oktober 2020

Yuniartini Wardani

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar buku sejarah matematika tidak banyak
mengandung rujukan tentang matematika dari Timur, terutama matematika
Islam. Beberapa buku tertentu seperti yang dikarang oleh Bell dan Hooper
melanjutkan kisah tentang matematika orang-orang Yunani seperti
Pythagoras, Archimedes dan Evelid, dan kemudian membuat banyak
lompatan tentang pembicaraan matematika zaman renaissance seperti
Copernicus, Newton, Leibnitz dan Gauss.
Selama hampir seribu tahun sesudah zaman keemasan Yunani,
bidang matematika hanya mengalami kemajuan kecil. Aktivitas
matematika dan intelektual di Eropa berada pada titik terendah. Meski
demikian peninggalan Yunani tidak lantas hilang begitu saja. Dengan tiba-
tiba, kegiatan matematika mengalami keajaiban kedua. Ini disebabkan
kegairahan intelektual Muslim yang menemukan kembali, memelihara,
dan memperbanyak karya-karya Yunani kuno. Abad kesembilan dan
kesepuluh dapat disebut abad keemasan bagi matematika Muslim. Kita
berhutang banyak kepada para matematikawan Muslim ini yang telah
membantu memelihara dan menyebarkan matematika Yunani yang jika
tidak demikian akan terancam punah.
Pada makalah ini, akan dibahas salah seorang matematikawan
Muslim terkemuka pada masanya, yang berjasa pada keilmuan Islam
selanjutnya yaitu Al – Khawarizmi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang pendidikan dan kehidupan dari Al –
Khawarizmi?
2. Pada bidang apa saja yang telah Al – Khawarizmipelajari?

iv
3. Apa saja karya – karya Al – Khawarizmi?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang pendidikan dan
kehidupan dari Al – Khawarizmi.
2. Untuk mengetahui pada bidang apa saja yang telah Al –
Khawarizmi pelajari.
3. Untuk mengetahui apa saja karya – karya Al – Khawarizmi.

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup Al – Khawarizmi
Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al – Khawarizmi adalah
salah seorang matematikawan Muslim yang sering dikaitkan dengan
tempat kelahirannya, Khawarizm. Pada masa itu Khawarizm merupakan
pusat penelitian Asia terkenal dan selalu dikenang.
Penulis sejarah matematika bernama, George Sarton,
mengungkapkan bahwa Al – Khawarizmi adalah “salah seorang ilmuwan
Muslim terbesar dan terbaik pada masanya”. Sarton menggolongkan
bahwa periode antara abad ke empat sampai dengan kelima sebagai zaman
Al –Khawarizmi karena ia adalah ahli matematika terbesar pada masanya.
Buku yang ditulis Al - Khawarizmi berjudul Algebra. Tulisannya
itu dapat diklasifikasikan sebagai dasar pengetahuan Matematika. Para
sejarawan matematika seperti Berggren, Boyer, Gandz, dan Rashed merasa
bahwa Al –Khawarizmi layak disebut “Bapak Ilmu Pengetahuan Aljabar”.
Al – Khawarizmi adalah orang yang pertama kali memperkenalkan
ilmu aljabar dalam suatu bentuk dasar yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari. Hal ini sangat berbeda dengan konsep aljabar
Diophantus yang cenderung menggunakan aljabar sebagai alat bantu untuk
aplikasi teori – teori tentang bilangan. Karya Al – Khawarizmi yang
berjudul, “Kitab al–jabr wa ’al–muqabala” (The Book of Restoring and
Balancing) menjadi titik awal aljabar dalam dunia Islam.
Dan kata aljabar ini juga digunakan di dunia Barat untuk objek
yang sama. Menurut Kasir, kata aljabar berasal dari tulisan Al-
Khawarizmi yang mencantumkan “al – jabr” sebagai judulnya. Di abad
kedua belas, tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh
Gerhard Ceremona dan Robert Chester, di mana buku ini digunakan
sebagai buku wajib matematika dasar di daratan Eropa hingga abad
keenam belas. Dengan menggunakan terjemahan Robert-Chester, Sarton

vi
menyatakan, “Hal terpenting dari terjemahan adalah tidak melebih –
lebihkannya. Hal ini kemungkinan untuk menandai kebangkitan aljabar di
masyarakat Eropa”. Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan dengan ilmu
matematika adalah suku kata “algoritm” yang dinotasikan sebagai sebuah
prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari perubahan
versi Al–Khawarizmi ke versi latin “algorism”. ‘algorism’ dan
akhirnyamenjadi ‘algorithm’.
Tulisan aritmatika berbahasa Arab yang pertama kali
diterjemahkan ke dalam bahasa latin memainkan peranan penting dalam
perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan yang diterapkan saat ini.
Meskipun bukan murni penemuannya, tahapan yang dilakukan Al–
Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita saat
ini. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan
notasi penulisan basis sepuluh, diperkenalkan oleh Al–Khawarizmi, dapat
dikatakan sebagai suatu revolusi perhitungan di abad pertengahan bagi
bangsa Eropa.
Sangat sedikit yang mengetahui riwayat tentang kehidupan Al–
Khawarizmi. Pada umumnya dalam buku–buku sejarah disebutkan bahwa
ia lahir sebelum tahun 800, namun dalam catatan sejarah lainnya
menemukan Kharizmi lahir pada tahun 780 M dan wafat di Baghdad pada
tahun 850 M. Nama Al–Khawarizmi menunjukan bahwa beliau berasal
dari Khawarizm, suatu daerah di Timur Kaspia. Lokasi ini berdekatan
dengan delta sungai Amu Dar’ya (Oxus) di atas laut Arab. Al – Thabari,
seorang ahli sejarah memberikan tambahan lain yaitu “Al–Qutrubulli”,
menunjukan bahwa beliau berasal dari Baghdad.
At – Thabari menjuluki Al – Khawarizmi dengan “Al–Majusi”. Ini
menunjukan bahwa ia adalah penganut Agama Lama (Zoroastera). Namun
dalam buku pengantar “Al – Khawarizmi’s Algebra” menunjukkan
dengan pasti bahwa beliau adalah seorang Muslim orthodox.
Kemungkinan besar penamaan yang diberikan oleh At–Thabari tidak

vii
berindikasi apa pun kepada para leluhurnya atau mungkin Al–Khawarizmi
pada masa mudanya memang seorang penganut Zoroaster.
Al–Khawarizmi diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada
masa Khalifah Al–Ma’mun (813-833) zaman khalifah Abbasiyah.
Khalifah Al–Ma’mun adalah salah satu tokoh pengetahuan dunia yang
menjadi sahabat karib Al–Khawarizmi. Khalifah Al–Ma’mun menjadikan
Al–Khawarizmi sebagai anggota “Baytal Hikma” di Baghdad. Sebuah
lembaga pendidikan, yang meneliti ilmu-ilmu pengetahuan dan terjemahan
yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rashid.
Hampir semua kesuksesan yang dicapai oleh Al-Khawarizmi,
seperti tulisan tentang astronomi dan karya di bidang aljabar ia
dedikasikan untuk Al-Khawarizmi. Di lain pihak, Khalifah memberikan
perhatiannya kepada karya Al – Khawarizmi dengan memberikan berbagai
penghargaan.
Al-Khawarizmi diungkapkan mencoba untuk membuat ramalan
tentang masa hidup Nabi Muhammad SAW melalui ilmu astronomi. Al-
Khawarizmi menghitung secara cermat waktu Nabi dilahirkan. Al-
Khawarizmi juga termasuk salah seorang ahli perbintangan yang bekerja
sama membuat sebuah peta dunia. Peta itu dibuat untuk memenuhi
permintaan Khalifah Al-Ma’mun, yang terkenal dalam pembuatan peta
Ptolemy.

B. Kontribusi dan Karya Al – Khawarizmi


Al-Khawarizmi berjasa dalam memperkenalkan angka-angka, yang
oleh orang-orang Arab disebut angka India, kepada orang-orang Eropa.
Oleh karena itu orang Eropa menyebutnya angka-angka Arab atau
Algorithme, menurut namanya, Al-Khawarizmi dikenal sebagai orang
pertama yang meletakkan dasar-dasar ilmu hitung dan aljabar. Buku –
bukunya tentang aritmatika merupakan buku-buku pertama dalam jenis,
susunan, klasifikasi dan materinya. Salah satu karya aritmatika Al-
Khawarizmi berjudul “Kitab al-jam wa’ltafriq bi-hisab al-Hid”.

viii
Di samping itu, dia juga merupakan orang pertama yang
membicarakan ilmu aljabar secara sistematik. Dalam bidang ini dia
mempunyai karya yang sangat terkenal, yaitu buku Al-Mukhtasar Fi
Hisab al-jabrwa al-muqabalah (The Mathematics of Integration and
Equations). Al-Khawarizmi menggunakan aritmatika India dan geometri
Yunani untuk membangun dasar-dasar ilmu aljabar dan aritmatika. Dia
berhasil mengumpulkan kembali kepingan yang berserakan tentang ilmu
yang mungkin sudah ada sebelumnya, yaitu yang berasal dari India dan
Yunani. Keahlian Al-Khawarizmi telah memungkinkan dunia memiliki
landasan untuk mengembangkan ilmu aljabar dan aritmatika. Memang
benar, orang-orang Yunani dan India telah memiliki pengetahuan tentang
penyelesaian persamaan tingkatan kedua dan Al-Khawarizmi tentu telah
mempelajari ilmu matematika mereka, akan tetapi tidak ada satu buku pun
seperti buku Al - Khawarizmi yang sampai kepada kita.
Di samping itu ia juga dianggap sebagai pencipta ilmu sinus. Buku
Hisab al-jabr wa al–muqabalah karya Al-Khawarizmi adalah buku tertua
dalam bidang ilmu aljabar. Buku ini telah diterjemahkan oleh Gerald of
Cremona ke dalam bahasa Latin. Penerjemahan ini berarti juga penyebaran
ilmu aljabar ke Eropa.
Karya-karya Al-Khawarizmi tentang aritmatika dan matematika
dijadikan rujukan di perguruan-perguruan tinggi di Eropa sampai abad ke-
16. Dengan demikian karya-karya Al-Khawarizmi sangat mempengaruhi
perkembangan aritmatika dan matematika di dunia Barat. Dan oleh karena
itu pula ia dianggap sebagai salah seorang matematikawan terbesar
sepanjang masa, bila dilihat kondisi di waktu ia tampil sebagai ilmuwan.
Kesimpulannya dalam masalah siku-siku menjadi teori algharitma
warisannya yang sampai sekarang dipakai dalam penyelesaian pembagian
rancang bangun. Ia juga memberi nama masalah busur setengah lingkaran
dengan nama Sahm, dan mengukur posisi benda tegak dan meletakkan
titik kemudian ditarik garis pada busur, dan diciptakan rumus aljabar yang
mampu menggantikan bilangan angka sehingga memudahkan metode

ix
perhitungan. Prestasinya ini belum pernah dijangkau oleh Yunani pada
masa jayanya.
Meskipun Al-Khawarizmi lebih terkenal sebagai matematikawan,
namun ia juga merupakan seorang yang ahli dalam bidang astronomi dan
geografi. Al-Khawarizmi dikenal sebagai salah satu tokoh pendiri bidang
“astrolabe” dan telah menyusun kurang lebih seratus table tentang
bintang. Salah satu karyanya yang berjudul ‘Zijal-sindhind’ merupakan
maha karya terpenting hingga saat ini. Hasil karyanya ini membuat nama
Al–Khawarizmi termasyhur di dunia Islam dan menjadi parameter sampai
karyanya itu direvisi oleh para ahli astronomi Islam Spanyol, al-Majiriti,
pada pertengahan abad kesepuluh.
Sebenarnya karya-karyanya masih banyak lagi di antaranya yaitu,
Ar-Rakhamah, Az-zaijuats-Tsani yang dikenal as-Sanad al-Hindi. Dan
Karya Al-Khawarizmi yang lain yang tetap dipertahankan adalah
penanggalan Yahudi. Selain itu karyanya yang lain adalah “Book on the
Construction of Astrolabe, Book on the Operation of Astrolabe, On the
Sundial, and Chronicle (teks sejarah kejadian pada masa permulaan agama
Islam). Namun keberadaan karya-karya ini tidak bertahan lama.
Di antara seluruh karyanya, tulisan tentang aritmatika dan aljabar
disebut sebagai puncak karya yang melambungkan namanya. Kedua buku
itu menjadi sumber acuan ilmu matematika untuk beberapa abad lamanya
di belahan Barat dan Timur. Hasil karyanya di bidang aritmatika
merupakan salah satu alat di dalam sistem bilangan Arab dan proyek
aljabar merupakan salah satu cabang dari matematika yang berpengaruh di
daratan Eropa.
Setelah al-Khawarizmi wafat, keberadaan karyanya beralih kepada
komunitas Islam termasuk cara menjabarkan bilangan dalam sebuah
metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan, suatu pengetahuan
aljabar yang merupakan suatu warisan untuk menyelesaikan persoalan
perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada
sebelumnya.

x
Di dunia Barat, ilmu matematika lebih banyak dipengaruhi oleh
karya al-Khawarizmi dibandingkan karya para penulis pada abad
pertengahan. Masyarakat modern saat ini berhutang budi pada seorang al-
Khawarizmi dalam hal pengunaan bilangan Arab. Konsep aljabar yang
diperkenalkannya membuatnya layak menjadi figur penting dalam bidang
matematika di abad pertengahan.

C. Al – Khawarizmi Sebagai Guru Aljabar di Eropa


Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah
al-Ma’mun, bekerja di Baytal-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam
sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-
Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara
perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang
penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah
seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab.
Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang
matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu
populer yang masih digunakan sampai sekarang.

D. Aplikasi Belajar Sains dan Pemikiran Al – Khawarizmi


Banyak penemuan dan karya yang ditinggalkan oleh Al-
Khawarizmi dalam bidang sains, khususnya matematika. Karya aljabarnya
yang paling monumental berjudul Al-Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wa al
Muqabalah. Al-Khawarizmi adalah penemu teori algoritma dan aljabar.
Beberapa penemuan sains dan pemikirannya yang bisa dijadikan sebagai
aplikasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Penemu bilangan nol
Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan
menuliskan sejuta, semilyar, setriliun, dan lebih banyak lagi?
Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh
terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu

xi
lainnya, dan ilmuan Islamyang pertama kali menemukan bilangan
nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi. Nol adalah suatu angka
dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam
angka.
Angka nol memainkan peran penting dalam matematika,
yakni sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan
real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan
untuk tempat dalam sistem nilai tempat. Sejauh ini, belum ada
sumber yang menjelaskan inspirasi Al-Khawarizmi menggunakan
angka nol tersebut.
2. Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-
Khawarizmi, sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya
dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithm ide numero
Indorum, Awalnya, kata “algorisma”adalah isitilah yang merujuk
pada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan
menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India).
Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi
algortima yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah
yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis
adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda
dengan algoritma orang lain, Adapun penekanan kedua adalah
tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel
tertentu.
3. Penemu Konsep Aljabar
Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan cabang
matematika yang mempelajari penyederhanaan dan pemecahan

xii
masalah menggunakan “simbol” sebagai pengganti konstanta dan
variabel.

Namun apa yang menarik, ahli matematika Islam ini ada


mengaitkan angka dan juga bagaimana untuk menemukan wanita
terbaik.Al Khawarizmi, ahli Matematika Islam ditanya tentang wanita
terbaik. Beliau menjawab.
Jika wanita solehah & beragama = 1
Jika dia cantik, tambah 0 ke 1 = 10
Jika dia kaya, tambah lagi 0 = 100
Dan jika dia dari keluarga baik-baik, tambah lagi 0 = 1000
Tetapi jika yang "1" tidak ..maka, tidak ada yang tersisa padanya kecuali
sekelompok "0"
Ingatlah, menemukan wanita terbaik untuk dijadikan istri bukanlah
soal kisah malam pertama saja. Namun ia merupakan kisah untuk
melahirkan yang baik dan istri yang solehah. Apa arti cinta jika bahagia
tiada. Apa arti sayang andai hidup melayang-layang. Apa arti berkasih
andai diri sering disisih.

xiii
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Khawarizmi yang seperti disebutkan oleh buku-buku sejarah
hidup antara tahun 780-850 M. Al-Khawarizmi hidup dan berkarya pada
masa dinasti abbasiyah tepatnya ketika pemerintahan Khalifah al-Ma’mun.
Al-Khawarizmi sendiri adalah nama suatu daerah yang terletak di sebelah
selatan Danau Arab, atau sebelah utara daerah Khurasan. Nama
Khawarizmi lebih dipopulerkan oleh munculnya tokoh sekaligus ilmuwan
Muslim yaitu, Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa.
Banyak beberapa karya yang telah dihasilkan beliau. Dari karya-
karyanya tersebut telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa lain,
berkembang di beberapa wilayah di Barat dan Timur bahkan telah menjadi
rujukan di beberapa perguruan tinggi hingga beberapa abad. Di antara
seluruh karyanya yang fenomenal adalah tulisan tentang aritmatika dan
aljabar yang membesarkan namanya sebagai salah seorang tokoh kelimuan
Muslim.

B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan–
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Felianti, Flesia Welly. 2017. “Makalah Al – Khawarizmi”,


https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/356921628/Makala
h-Al-Khawarizmi&ved=2ahUKEwj-vu-
c5p_sAhXBSH0KHd_lBEIQFjABegQIAhAB&usg=AOvVaw2dpn9gQzQMXV
mR8H_d2xS_, diakses pada 04 Oktober 2020 pukul 08.48.

xv

Anda mungkin juga menyukai