Disusun oleh :
Nama : AKRAM NAIL D.
GLINKA GIVANS.
PUTRI SAHWA.
DHEA MEYLANI.
MELISA NUR`AENI.
ASKY YOANADEVI.
Kelas : XI MIPA 2
Kelompok :
Guru Pengajar : Rizky Yuliantari, S.Si
Tiada kata yang mewakili perasaan kami saat ini kecuali rasa syukur.
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. atas rahmat-Nya,
kami dapat menyusun makalah biografi ini dengan baik. Meski mendapatkan
kendala, tapi kami bisa melaluinya sehingga laporan biografi "Al- kagharizmi"
ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kami
ucapkan terima kasih kepada Pak Ihsan Padil, S.Pd. selaku guru pembimbing
yang telah menugaskan tugas ini kepada kami.
Laporan biografi ini sangat berkesan untuk kami secara personal. Kami
menyadari bahwa laporan biografi ini masih banyak kekurangan. Sebagai
penulis, Kami berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan
selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, Kami berharap pembaca menemukan
pengetahuan baru dari laporan biografi ini. Walaupun laporan biografi ini tidak
sepenuhnya bagus, Kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh
pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari Kami. Terima kasih.
Sukabumi, februari 2022
Muḥammad bin Mūsā al-khawarizmi (bahasa Persia: محمد بن موسى
)الخوارزميadalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi,
dan geografi yang berasal dari Kufah, Irak. Lahir sekitar tahun 780 di
Khwarezmia (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di
Bagdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah
Kehormatan di Bagdad yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Ma'mun
Ar-Rasyid, tempat ia belajar ilmu alam dan matematik, termasuk mempelajari
terjemahan naskah Sanskerta dan Yunani.
Karya ini terkait erat dengan pemikiran seorang sarjana Yunani bernama
Diophantus. Al-Khawarizmi meninggalkan karya Diophantus dan menemukan
banyak masalah dan kesalahan yang sulit dipahami. Di sana, Al-Khawarizmi
mulai memperbaiki dan menyempurnakan aljabar. Ia mengembangkan tabel
rinci trigonometri yang mencakup fungsi dan turunan dari sinus, kosinus,
tangen, dan kotangen. Berkat penemuannya, Al-Khawarizmi disebut sebagai
“bapak aljabar”. Hal ini juga diakui oleh para pemikir Barat.
Namanya saja menunjukkan bahwa penemu aljabar adalah seorang Arab atau
ilmuwan Islam Persia, yaitu Muhammad ibn Musa al-Qharizmi. Aljabar diambil
dari bukunya “Al-Kitab al-Jabr wa al-Muqabalat”.
Aljabar itu sendiri yang berarti pertemuan, koneksi, penyelesaian. Aljabar
bukan hanya cabang matematika yang dapat digambarkan sebagai generalisasi
dan perluasan aritmetika, tetapi juga merupakan nama dari struktur abstrak.
Dengan kata lain, aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari
struktur, hubungan, dan besaran dengan menggunakan simbol, biasanya huruf,
sebagai sarana untuk membantu menyederhanakan dan memecahkan masalah
komputasi, biasanya. Misalnya, simbol X singkatan dari angka tertentu yang
diketahui dan Y untuk bilangan yang ingin diketahui.
Aljabar sebenarnya merupakan penyempurnaan dari pengetahuan yang
diperoleh bangsa Mesir dan Babilonia sekitar 2000 tahun sebelum Masehi.
Kedua negara ini menggunakan beberapa item yang berhubungan dengan
aritmetika, tetapi sistem dan strukturnya masih sangat sederhana.
Sarjana Barat juga mengakui bahwa Al Khawarizmi adalah pendiri
aljabar, dan karena itu disebut sebagai “bapak matematika.” Memang, seseorang
pernah menyebut nama Diophantus, yang sering disebut sebagai pendiri aljabar.
Namun, menurut para ahli matematika, khususnya aljabar, karya Al-
Khawarizmi jauh lebih unggul daripada karya Diophantus.
Sistem ini memudahkan untuk menerapkan rumus dan menghitung solusi
ke nilai yang tidak diketahui untuk jenis masalah yang biasanya diselesaikan
menggunakan persamaan linier, persamaan kuadrat, dan persamaan linier tak
tentu. Ini adalah langkah maju dibandingkan dengan ilmuwan Yunani, Mesir,
India, dan Cina pada 1000 tahun sebelum Masehi, yang masih menggunakan
metode geometris untuk menyelesaikan persamaan serupa.
Daftar pustaka.