Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

ULIL ALBAB DARI KACA ILMU


PENGETAHUAN MATEMATIKA
anggota

 VIA RUSTIANI (17711059)


 PUTRI SALISA MAULIDA (17711060)
 MUCHAMMAD ARFADA AWALY (17711062)
 YUSUP HABBIBULLOH (17711063)
 IZZA ZUHRIYYATUSH SHUFA (17711066)
 YUSRIL BINTANG NURZAMAN (17711067)
 QANITA FIRDAUS JASAREVIC (17711068)
 NURUL FATIMAH MAULA (17711071)
1. Abu yusuf ya’qub al kindi
• Lahir di Kufah (801-873)
• Filosof pertama di Islam, dan beliau
adalahpembesar filsafat
• Ilmuwan muslim dalam berbagai bidang. Termasuk
matematika.
• Berbagai literatur di barat menyelewengkan nama
beliau menjadi alchendius,
• Karya alkindi dalam ilmu matematika mencapai 43
buku. 11 buku di antaranya tentang aritmatika dan
32 buku tentang geometri
• karya beliau :
1. Kitab Mabadi' Al-Hisab
2. Kitab Al-Hisab Al-Handasi
3. Risalah Fi Al-Ihtimalat, dll.
2. Umar Al-Khayyam
• Dalam bukunya “Risalah fi al-Barshin ‘ala
Masa’il al-Jabr wal Muqabbalah”, Beliau
mengklasifikasikan persamaan-persamaan
menurut pangkat dan faktornya hingga 25
jenis. Sayangnya ilmuan Barat
menghubungkan klasifikasi pertama ini
pada Simon Stevin (1548-1620 M).
• Beliau disebut sebagai peletak dasar
geometri analitik, jauh beradab-adab
sebelum muncul Rene Descartes (1596-
1650).
3. ABU AL-HASAN bin AL-HASAN
bin AL-HAITSAM
• Lahir di Bashrah, tahun 965 M (354 H)
• Wafat di Qahirah, tahun 1039 pada usia 74
tahun
• Di barat dikenal dengan nama ALHAZEN
• Ilmuwan islam yang ahli dalam bidang
matematika, ilmu pengetahuan alam, dan
ilmu falak atau ilmu astronomi
Karya Tulis dalam Ilmu Matematika

 Istikhraj Simt al-Qiblah (menentukan letak sudut kiblat)


 Firma Tad’u Ilaihi Hajatu’l-Umar Asy-Syar’iyyah min al-’Umar
al Handasiyyah (hal hal yang diperlukan dari geometri untuk
masalah agama)
 Fi Istikhrajma Baina al-Baladain Fi al-Bu’d bi Jihat al-
Handasiyyah (penentuan dimensi antara 2 negeri dengan
arah geometri)
 Thabiq Fih hi Baina al-Abniyya Wa al-Hujr bi Jami’ al-Asykal al-
Handasiyyah (kecocokan antara bangunan dan galian
dengan semua bentuk geometri)
4. Muhammad ar-Raihan AL
BIRUNI
• Terkenal dengan nama Al Biruni
• 4 September 973-9 Desember 1048
• Berasal dari Khwarezm (sekarang, daerah
antara Uzbekhistan dan Turkmenistan)
• Pakar dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan
• Sepanjang hidupnya telah menghasilkan
karya tidak kurang dari 146 buku (astronomi,
geografi, farmakologi, matematika, filsafat,
sejarah, sosiologi, dan ilmu perbandingan
agama.
• Al Biruni dikenal
seba-gai Oleh ilmuwan Barat,
matematikawan nama Al Biruni
di dunia yang diabadikan pada salah
memba-ngun satu kawah di bulan.
dasar-dasar
trigonometri
• Ia
mengembangkan
teori trigonometri
berdasarkan pada
teori Ptolemeus
• Hukum Sinus
adalah
temuannya yang
memperbaiki Al Biruni trigonometry Kawah Al Biruni
teori Ptolemeus manuscript
5. Abu Abdullah Muhammad bin Jabir
Al-Battani
• Lahir di Harran tahun 858 M
• Nama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn
Jabir ibn Sinan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-
Battani
• Orang Eropa menyebut Al-Battani dengan
sebutan Albategnius
• Merupakan ahli Astronomi, dan matematika
• Belia hidup pada masa Dinasti Abbasiyah, yaitu
pada era Khalifah Harun al Rasyid (786-809 M)
dan putranya al-Makmun (813-833 M).
• Beliau dikenal sebagai astronom
Akhir Hayat
penghitung hari. Karena berkat
penemuannya, saat ini kita bisa
mengetahui bahwa dalam  Beliau meninggal pada tahun 929
setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 M di Qar al-Jiss (sekarang di Irak
menit dan 24 detik. modern) dalam perjalanan pulang
dari Bagdad.
 Salah satu karyanya yang paling
populer, yakni Kitab al-Zij,
kemudian pada abad ke-12
diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin oleh Robertus Retinensis
dengan judul De Scientia Stellarum
• Dalam matematika , al-Battani
meneliti dan memperbaiki
atau De Motu Stellarum. Pada
sejumlah persamaan trigonometri abad ke-13, Raja Alfonso dari
: Spanyol kembali menterjemahkan
Kitab al Zij tersebut.
6. Tsabit ibn Qurra’
 Abul Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi
al-Harrani / Thebit
 Astronom dan Matematikawan
 Lahir di Harran, Turki
 Dikagumi oleh Khawarizmi, lalu dibawa
menghadap khalifah dinasti Abbasiyyah
 Sang khalifah tertarik dengan kecerdasan Tsabit,
lalu dimasukkan ke grup penerjemah transkrip
Yunani
 Ketika kembali ke Harran, diusir, lalu kembali ke
Baghdad dan mendapat perlindungan khalifah al-
mu’tadid (892 – 902 TU) karena tau akan
kemampuannya
 Di bidang Geometri, Tsabit mengaplikasikan antara
aritmatika dengan rasio kuantitas geometri, dan dituliskan
pada bukunya yang berjudul The Composition of Ratios.
 Yang tak kalah penting adalah Mazawil asy-Syamsiyah, yaitu
menggunakan matahari untuk menghitung perbedaan
waktu, dan menentukan waktu sholat, dengan
menggunakan kayu.
 Selain The Composition of Ratios, karya Tsabit ibn Qurra’
lainnya adalah Concerning the Motion of the Eight Sphere,
dan Kitab fi’l-qarastun (buku keseimbangan balok).
 Tsabit ibn Qurra’ meninggal pada 18 Februari 901 TU di
Baghdad
7. Abu al-Wafā'

 Lahir : 10 Juni tahun 940 M/328 H di kota kecil bernama


Buzhgan, (sekarang Torbat-e Jam ) di Khorasan (Sekarang Iran).
 karya: Almagest, Karya ilmiah dalam bentuk kitab Ilm al-Hisab
(Buku Praktis Aritmatika), Al-Kitab Al-Kamil (Buku Lengkap),
dan Kitab al-Handsa (Geometri Terapan)
 mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi empat
serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan desimal.
Abul Wafa pun mengembangkan hubungan sinus dan formula 2
sin2 (a/2) = 1 - cos a dan juga sin a = 2 sin (a/2) cos (a/2)
 Rumus yang dihasilkan
sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)
cos(2a) = 1 - 2sin^2(a)
sin(2a) = 2sin(a)cos(a)

 Rumus geometri x4 = a and x4 + ax3 = b.


sumber

 Darwis, Muh & Syahrullah A. 2016. Fisafat Pendidikan


Matematika Perspektif Islam. Bogor :UIKA Press
 Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai