Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SEJARAH MATEMATIKA

Tentang

Matematika Arab

Oleh kelompok II :

Rinda Rana : 1914040040

Oktavia Sari : 1914040046

Zahratul Aida : 1914040052

Sinta Maidatul Putri : 1914040059

Salmiya Simbolon : 1914040067

Yesa Azzahra : 1914040074

Dosen pengampu

CHRISTINA KHAIDIR

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA-B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG


TA. 2021M/1443H
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Dalam
makalah ini, kami akan membahas tentang “Matematika Arab” dan makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat pembelajaran mata kuliah Sejarah Matematika di Universitas Islam Negeri
Imam Bonjol Padang.

Di sini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi yang telah memberikan
kesempatan. Dengan harapan dapat menambah wawasan serta pengetahuan, sehingga dapat
bermanfaat untuk hidup kita sebagai bangsa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah................................................................................................................ 1

C. Tujuan Rumusan .................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2

A. Sejarah Matematika Arab ....................................................................................................... 2

B. Sistem Bilangan Matematika Arab ......................................................................................... 3

C. Operasi Bilangan Matematika Arab ........................................................................................ 5

D. Matematikawan Arab Yang Berkontribusi Dalam Pengembangan Matematika ....................... 6

E. Karya Dan Penemuan Matematikawan Arab Dalam Bidang Matematika ................................ 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 13

B. Saran .................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berakhirnya era Alexandria sebagai pusat pengembangan matematika pada abad ke 5, dapat
dianggap sebagai permulaan masa suramnya perkembangan matematika di dunia Barat. Walaupun
beberapa matematician masih melanjutkan karya-karyanya di daerah kekaisaran Romawi Barat dan
Athena, namun karya-karya mereka tidak banyak berpengaruh terhadap perkembangan matematika
secara keseluruhan. Akhir abad ke 7 boleh dikatakan masa paling suram dalam perkembangan
matematika Barat , dan diikuti dengan munculnya cara baru dari matematika bangsa Arab.
Bidang kajian matematika dalam era permulaan mencakup bidang aljabar, aritmatika,
geometri, trigonometri, dan kalkulus.7 Munculnya bidang kajian matematika di tengah-tengah
masyarakat didasari adanya keinginan untuk dapat mensistematiskan pengalaman dan permasalahan
dalam hidup, menata, dan membuatnya mudah dimengerti dan diselesaikan.8 Setelah seseorang tahu
di wilayah mana permasalahannya berada, maka akan semakin ringan seseorang menentukan teknik
penyelesaian yang seharusnya digunakan.
Bidang kajian matematika telah dikembangkan para cendekiawan sebelum hadirnya Islam.
Namun bukan berarti cendekiawan muslim tidak memiliki kontribusi apapun dalam bidang
matematika. Cendekiawan muslim mulai menunjukkan eksistensinya dalam mengembangkan
matematika seiring dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam seperti di India dan Yunani. Al-
Khawarizmi misalnya, merupakan peneliti aljabar pada tahun 780 hingga 850 Masehi.9 Al-
Khawarizmi berhasil meletakkan dasar-dasar ilmu algoritma setelah menyatukan matematika hasil
kebudayaan Yunani dan India.

B. Perumusan Masalah

1. Jelaskan Sejarah Matematika Arab ?


2. Jelaskan Sistem Bilangan Matematika Arab ?
3. Jelaskan Bagaimana Operasi Bilangan Matematika Arab ?
4. Jelaskan Apa Sajakah kontribusi Matematikawan Arab Dalam Pengembangan Matematika ?
5. Apa Sajakah Karya Dan Penemuan Matematikawan Arab Dalam Bidang Matematika ?

C. Tujuan Rumusan

1. Dapat mengetahui Sejarah Matematika Arab


2. Dapat mengetahui Sistem Bilangan Matematika Arab
3. Dapat mengetahui Operasi Bilangan Matematika Arab
4. Dapat mengetahui kontribusi Matematikawan Arab Dalam Pengembangan Matematika
5. Dapat mengetahui Karya Dan Penemuan Matematikawan Arab Dalam Bidang Matematika

1
BAB II

PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika Arab

Kebangkitan dan kemunduran kerajaan Arab adalah salah satu episode paling spektakuler
dalam sejarah. Dalam dekade setelah hijrah Muhammad dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M,
suku-suku yang tersebar dan terpecah-pecah di semenanjung Arab dikonsolidasikan oleh semangat
keagamaan yang kuat menjadi sebuah bangsa yang kuat. Dalam satu abad, kekuatan senjata di bawah
panji-panji hijau dan emas Islam telah memperluas kekuasaan dan pengaruh bintang dan bulan sabit
Muslim di wilayah yang mencapai dari India, melalui Persia, Mesopotamia, dan Afrika utara, hingga
ke Spanyol. Pesaing yang berlawanan untuk kekhalifahan menyebabkan perpecahan timur-barat di
kekaisaran pada tahun 755, menghasilkan satu khalifah memerintah di Baghdad dan yang lainnya di
Córdoba. Sampai sekitar tahun 1000, kerajaan timur menikmati keunggulan spiritual. Namun, pada
saat itu, sebagian besar wilayah timur dikuasai oleh orang-orang Turki Seljuk yang kejam. Antara
1100 dan 1300, Perang Salib Kristen diluncurkan untuk mengusir Muslim dari Tanah Suci. Pada
tahun 1258, Bagdad direbut oleh bangsa Mongol, khalifah timur jatuh dari kekuasaan, dan kerajaan
Arab mulai merosot. Pada 1492, Spanyol menggulingkan penguasa Moor terakhirnya, dan orang-
orang Arab kehilangan pijakan Eropa mereka.
Yang sangat penting bagi pelestarian sebagian besar budaya dunia adalah cara orang-orang
Arab memanfaatkan pengetahuan Yunani dan Hindu. Para khalifah Baghdad memerintah dengan
baik, dan banyak yang menjadi pelindung pembelajaran dan mengundang para cendekiawan
terkemuka ke istana mereka. Banyak karya-karya Hindu dan Yunani di bidang astronomi,
kedokteran, dan matematika dengan rajin diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan dengan demikian
disimpan sampai kemudian para sarjana Eropa dapat menerjemahkannya kembali ke dalam bahasa
Latin dan bahasa lainnya. Tetapi untuk karya para cendekiawan Arab, banyak ilmu pengetahuan
Yunani dan Hindu akan hilang secara tak tergantikan selama periode panjang Abad Kegelapan.
Selama masa pemerintahan khalifah al-Mansr, karya-karya Brahmagupta dibawa ke Baghdad
dan, di bawah perlindungan kerajaan, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dikatakan bahwa ini
adalah cara dimana angka Hindu dibawa ke dalam matematika Arab. Khalifah berikutnya adalah
Harun al-Rashid (Harun yang Adil), yang memerintah dari tahun 786 hingga 808 dan dikenal oleh
kita sehubungan dengan The ArabianNights. Di bawah perlindungannya, beberapa karya klasik
Yunani dalam sains diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, di antaranya bagian dari Elemen Euclid.
Ada juga masuknya lebih lanjut dari pembelajaran Hindu ke Baghdad selama pemerintahannya.
Putra Harun alRashid, al-Mâmûn, yang memerintah dari tahun 809 hingga 833, juga merupakan
pelindung pembelajaran dan dirinya sendiri adalah seorang astronom. Dia membangun sebuah
observatorium di Baghdad dan melakukan pengukuran meridian bumi. Tugas yang sulit untuk
mendapatkan terjemahan yang memuaskan dari klasik Yunani berlanjut di bawah perintahnya;
Almagest dimasukkan ke dalam bahasa Arab dan terjemahan Elemen selesai. Naskah-naskah Yunani
diamankan, sebagai syarat dalam perjanjian damai. dari kaisar Kekaisaran Bizantium dan kemudian
diterjemahkan oleh para sarjana Kristen Suriah yang diundang ke istana al-Mâmûn. Banyak sarjana
menulis tentang matematika dan astronomi selama masa pemerintahan ini, yang paling terkenal

2
adalah Mohammed ibnMûsâal-Khowârizm (Mohammed, putra Musa dari Khwarezm). Dia menulis
sebuah risalah tentang aljabar dan sebuah buku tentang angka Hindu, yang keduanya kemudian
memberikan pengaruh yang luar biasa di Eropa ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada
abad kedua belas. Seorang sarjana agak kemudian adalah TâbitibnQorra (826-901), terkenal sebagai
seorang dokter, filsuf, ahli bahasa, dan matematikawan. Dia menghasilkan terjemahan bahasa Arab
pertama dari Elements yang benar-benar memuaskan. Terjemahannya tentang Apollonius,
Archimedes, Ptolemy, dan Theodosius dikatakan termasuk yang terbaik. Yang paling penting adalah
versi Buku V, VI, dan VII dari Kerucut Apollonius, karena hanya melalui versinya buku-buku ini
sampai kepada kita. Dia juga menulis tentang astronomi, kerucut, aljabar dasar, kotak ajaib, dan
angka bersahabat.
Mungkin matematikawan Muslim paling terkenal abad kesepuluh adalah Abu’l-Wefà (940-
998), lahir di wilayah pegunungan Persia Khorâsân. Dia dikenal karena terjemahan Diophantus,
pengenalan fungsi tangen ke dalam trigonometri, dan perhitungannya tentang tabel sinus dan garis
singgung untuk interval 15’. Untuk melakukan ini, ia menyempurnakan metode Ptolemy,
memperoleh sin 30’ dengan sembilan tempat desimal yang tepat. Dia menulis pada sejumlah topik
matematika. AbûKâmil dan al-Karkhî, yang menulis pada abad kesepuluh dan kesebelas, harus
disebutkan untuk karya mereka dalam aljabar. Yang pertama menulis komentar tentang aljabar Al-
Khowârizmi, yang kemudian dibuat oleh matematikawan Eropa Fibonacci (1202). Al-Karkhî, yang
merupakan murid Diophantus, menghasilkan sebuah karya yang disebut Fakhri, salah satu karya
Muslim yang paling ilmiah tentang aljabar. Tapi mungkin kontribusi aljabar terdalam dan paling
orisinal adalah solusi geometris persamaan kubik oleh Omar Khayyam.
Seorang penulis jauh kemudian adalah Nasîred-dîn (ca. 1250), juga dari Khoråsân. Dia menulis
karya pertama tentang trigonometri bidang dan bola yang dianggap terpisah dari astronomi. Saccheri
(1667-1733) memulai karyanya pada geometri non-Euclid melalui pengetahuan tentang tulisan-
tulisan Nasîred-dîn pada postulat paralel Euclid. Dia adalah satu-satunya upaya untuk membuktikan
postulat ini pada periode dari Yunani kuno hingga Renaisans. Tulisan-tulisan ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin oleh John Wallis pada abad ketujuh belas dan digunakan olehnya dalam kuliah
geometri di Oxford. Akhirnya, ada UlughBeg, seorang astronom Persia abad kelima belas berdarah
bangsawan, yang menyusun tabel sinus dan garis singgung yang luar biasa untuk interval 1’ yang
benar hingga delapan tempat desimal atau lebih. Di istananya di Samarkand adalah Al-Kashi,
disebutkan dalam Bagian 7-2 untuk perkiraan tingkat akurasinya 7. Al-Kashi melakukan pekerjaan
penting dengan pecahan desimal dan merupakan penulis Arab pertama yang kita kenal yang
berurusan dengan teo rem binomial di bentuk “segitiga Pascal”. 1

B. Sistem Bilangan Matematika Arab

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Sedangkan simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai
angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya
telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional,
dan bilangan kompleks.

1
Eves. Howard. 1990. An introductionofmathematics(edisi ke-6). United statesofamerika. Hlm.230-232

3
Sistem bilangan Arab atau Angka Arab (Arabic Numerals) merupakan sebuah sistem bilangan
populer yg terdiri dari angka 0-9 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), sistem angka ini paling banyak
digunakan di zaman modern ini. Angka Arab dipopulerkan oleh matematikawan Muslim di abad
pertengahan, kemudian menyebar ke Eropa beberapa abad kemudian, dan menjadi angka standar
dunia sejak zaman kolonial.
Dalam sistem bilangan arab memiliki dua tipe dalan penulisan dan pembacaannya. Tipe
tersebut yaitu tipe arab tradisianal dan arab latin. Arab tradisional saat ini jarang digunakan, biasanya
hanya dapat kita temui di kitab-kitab suci islam. Sedangkan arab latin sampai saat ini banyak
digunakan karena lebih mudah dan lebih simpel untuk dipelajari. Berikut tulisan dan cara membaca
dari dua tipe bilangan arab :

Arab tradisional

Untuk arab latin, yaitu seperti bilangan sekarang pada umumnya :


0 = Nol 6 = Enam
1 = Satu 7 = Tujuh
2 = Dua 8 = Delapan
3 = Tiga 9 = Sembilan
4 = Empat 10 = Sepuluh
5 = Lima
 Bilangan Belasan
Bilangan belasan di Arab tinggal menambahkan ‫‘( عشر‬asyara) di belakang bilangan
satuan.
١١→ ‫عشَر‬َ ‫( ا َحد‬aḥada ‘asyara)
١٢→ ‫عشَر‬ ْ ‫( إِثْن‬iṭsnaan ‘asyara)
َ ‫َان‬
١٣→ ‫( ثالثة عشر‬ṭsalaaṭsah ‘asyara)
١٤→ ‫(أربعة عشر‬arba’ah ‘asyara)
١٥→ ‫(خمسة عشر‬khamsah ‘asyara)

 Bilangan Puluhan
Bilangan puluhan di Arab tinggal menambahkan ‫( ْون‬un) di akhir bilangan satuan.
٢٠→ ‫ عشرين‬/ ‫ِع ْش ُر ْون‬ (isyrun)
ُ
٣٠→‫ ثالثين ث َ َالث ْون‬/ (ṭsalaaṭsun)

4
٤٠→‫أربعين أ َ ْر َبعُ ْون‬/ (arba’un)
٥٠→‫خمسين َخ ْمسُ ْون‬/ (khamsun)
 Bilangan Ratusan
Bilangan ratusan di Arab menggunakan ‫(مِائ َة‬mi’ah), perhatikan pola berikut:
١٠٠→ ‫مِائ َة‬ (mi’ah)
١١٠→ ‫عشرة و مِائة‬ (‘asyratunwami’ah)
٢٠٠→ ‫مِائتا‬ (mi'ata)
٢٣٠→ ‫ثالثون و مائتا‬ (Ṭsalaaṭsun wami’ata)
 Bilangan Ribuan
Bilangan ribuan di Arab menggunakan ‫(ألف‬alfu) artinya 1000.

C. Operasi Bilangan Matematika Arab

1. Penjumlahan

Dalam arab tradisional terdapat operasi hitung penjumlahan, yang dalam bahasa arab sering
disebut ‫( الجمع‬aljum’u).
Tanda (+) dalam matematika berbahasa Arab biasa dibaca dengan ‫(و‬wa). Bisa digunakan
untu kmembaca bilangan puluhan.
Contoh:
a. ٢٠+ ١(1+ 20) dibaca Waḥidun wa ‘isyrun (‫عش ُْر ْون‬ِ ‫)واحد و‬
b. ٦٠+ ٧(7 + 60) dibaca sab’ah wa sittiin ( ‫) سبعة و ستين‬
2. Pengurangan
Dalam arab tradisional terdapat operasi hitung pengurangan, yang dalam bahasa arab sering
disebut ‫( الطرح‬althorḥu)
Tanda (-) dalam matematika berbahasa Arab biasa dibaca dengan ‫( إل‬ila) atau ‫(من‬min).
Contoh:
a. ٢-٥(5 – 2) dibaca khamsah ila iṭnaan ( ‫) خمسةإل أثنان‬
b. ٤- ٩٠(90 – 4) dibaca tis’in ila arba’ah ( ‫)تسعين إل أربعة‬
3. Perkalian
Dalam arab tradisional terdapat operasi hitung perkalian, yang dalam bahasa arab sendiri
disebut ‫'( عمليةالضرب‬amaliyatu -dh dharb).
Tanda (x) dalam matematika berbahasa Arab bisa dibaca dengan ‫(ضرب‬dharb) atau bisa
juga dibaca dengan ‫(في‬fii).
Contoh:
a. ٣× ٦ (6 x 3) dibaca sittah fii ṭsalaaṭsah ( ‫) ستة في ثالثة‬
b. ٣x ٢١(21 x 3) dibaca waḥidun wa ‘isyrun fii ṭsalaaṭsah (‫) واحد و عشرون في ثالثة‬
Cara lain metode perkalian bilangan diketahui dari arab yang diduga cara ini didapat dari
Hindu (India) sebagai berikut :
Contoh: 14 x 10
4. Pembagian

5
Dalam arab tradisional terdapat operasi hitung pengurangan, yang dalam bahasa arab sering
disebut ‫‘(عملية القسمة‬amaliyyatuI qismah).
Tanda (:) dalam matematika berbahasa Arab biasa dibaca dengan ‫(تقسم‬taqsiim) atau ‫على‬
('alaa).
Contoh:
a. ٢÷ ١٠(10 : 2) dibaca ‘asyarah ‘alaa iṭsnaan ( ‫)عشرة على إثنان‬
b. ٤÷ ٦٨(68 : 4) dibaca Ṭamaniyah wasittin ‘alaa arba’ah ( ‫) ثمانية و ستين على أربعة‬
5. Sama dengan (=)
Dalam operasi hitung selalu terdapat symbol samadengan, di Arab symbol samadengan
biasanya dibaca ‫(يساوى‬yusaawi)
Contoh :
٢٠= ٤ x ٥(5 x 4 = 20) dibaca khamsah fii ‘arba’ah yusaawii isyriin ( ‫خمسة في أربعة يساوي‬
‫)عشرين‬

D. Matematikawan Arab Yang Berkontribusi Dalam Pengembangan Matematika


Abad ke sembilan sampai abad ke empat belas muncul matematikawan Arab yang ikut
memberikan kontribusinya dalam perkembangan sejarah matematika dunia. Berikut adalah karya-
karya dan penemuan matematikawan Arab:
1. Al-Khawarizmi
Penemu angka nol, penggagas algoritma, perintis konsep aljabar dan masih banyak
penemuan penting lainnya. Itulah sederet prestasi seorang muslim yang sangat mencintai ilmu
pengetahuan. Namanya Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Seorang ilmuwan besar pada
masa kejayaan Dinasti Abbasiyah.Dia adalah Bapak Matematika.
Lahir di kota Khawarizmi (Khiva), Uzbekistan pada tahun 780 M/ 164 H, dia adalah
seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Sejak kecil Al-
Khawarizmi telah bermigrasi bersama kedua orang tuanya menuju kota Baghdad, Irak. Saat itu
Irak di bawah pemerintahan Khalifah al Ma’mun (813-833 M) yang juga sangat peduli terhadap
ilmu pengetahuan.
Karena kecerdasan dan kegigihannya dalam belajar, Al Ma’mun memasukan Al-
Khawarizmi sebagai anggota Baitul Hikmah atau Darul Hikmah (Wisma Kearifan) di
Baghdad.Sebuah lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-
Rasyid.
a. Konsep Aljabar
Al-Khawarizmi menulis buku matematika yang berjudul Hisab Aljabar wal
Muqabalah. Buku ini berisi tentang persamaan linear dan kuadrat. Dalam bukunya ini ia
menjelaskan cara menyederhanakan suatu persamaan kuadrat. Aljabar merupakan cabang
matematika yang mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah menggunakan
“simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel.
Aljabar berarti mengembalikan sesuatu kepada keadaannya yang pertama seperti
menguraikan angka pecahan.Adapun dalam istilah matematika adalah menambah sejumlah
angka tertentu untuk dua tambahan dengan tujuan memudahkan penyelesaiannya. Sedangkan
almuqabalah (penyesuaian) artinya menyamakan antara satu angka dengan angka yang lain
dan menghasilkan suatu nilai.

6
Buku ini sangat berarti secara ilmiah dan memiliki sejarah yang besar. Di dalamnya,
dia merumuskan dan menjelaskan secara detail tentang tabel Trigonometri. Tabel
Trigonometri yang memuat Sinus dan Tan merupakan salah satu penemuannya. Buku ini
telah diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Robert of Chester agar menjadi salah satu
pendorong bagi kebangkitan keilmuan Eropa.
b. Tentang Bilangan Nol
Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu
menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan Al-Khawarizmi lah yang pertama
kali menemukan bilangan nol. Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan
kegunaan angka-angka.
Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam
angka.Angka nol memainkan peran penting dalam matematika, yakni sebagai identitas
tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya.Sebagai angka, nol
digunakan untuk tempat dalam sistem nilai tempat.
Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang artinya nol (kosong)
diserap ke dalam bahasa Perancis menjadi kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer,
dan dalam bahasa Inggris menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan di dalamnya kosong.
Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang sebelumnya tidak
dikenal di kalangan ilmuwan Arab.Para matematikawan di seluruh dunia mengakuinya dan
berhutang budi kepada Al-Khawarizmi.Ia juga mengarang buku sundials (alat-alat petunjuk
waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari).
c. Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi, sebagaimana tercantum
pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero
Indorum, Awalnya, kata “algorisma” adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis
untuk menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari
India). Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang
mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang
bisa berbeda dengan algoritma orang lain. Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang
artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.
d. Astronomi
Buku Zīj al-sindhind (Arab: ‫"زيج‬tabel astronomi”) adalah karya yang terdiri dari 37
simbol pada kalkulasi kalenderastronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan
data astrological.
e. Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh
al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi,
hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulanTishrī dimulai;

7
memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan
memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. 2

2. Thabit ibn Qurra (826 -901)


Thabit ibn Qurra memberikan kontribusinya dalam bidang aljabar. Dia membuka sekolah
untuk para penterjemah.Terjemahan Thabit terhadap karya Apolonius, Archimedes,Eulid,
Ptolemy,dan Theodorus adalah yang dianggap paling baik. Desertasi Thabit ibn Qurra mengenai
rumus untuk menentukan bilangan bersahabat (amicable numbers) merupakan karya asli bangsa
arab. Thabit juga memberikan generalisasi dari teorema Phytagoras yang berlaku untuk semua
segitiga, baik lancip maupun tumpul. Kontribusi lain dari Thabit ibn Qurra alternatif lain dari
pembuktian Phytagoras, karya-karya tentang parabola dan segmen-segmen parabola, tentang
bujursangkar ajaib,serta teori-teori baru tentang astronomi.

3. Abu Kamil Shuja (850-930)


Abu Kamil Shuja terkenal sebagai “Ahli Hitung dari Mesir” dan seorang ahli aljabar. Dia
menulis sebuah buku dengan judul “Kitab fi aljabr walmuqubalah”, yang merupakan komentar
atas karya al-khawarismi, serta memberikan tambahan penyelesaian dari problem-problem
tersebut dan menghindarkan penyelesaian-penyelesaian negatif untuk kuadrat dari bilangan
yang tidak diketahui.

4. Al-Battani(850 -929)
Zaman keemasan Islam juga melahirkan pakar-pakar di bidang trigonometri. Mereka
antara lain adalah Al-Battani (850-929), Al-Biruni (973-1050), dan Umar Khayyam. Al-Battani
atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak trigonometri.Al-
Battani adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria.Dia merupakan astronom Muslim terbesar
dan ahli matematika ternama. Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan
orang pertama yang menyusun tabel cotangen.
Beliau adalah seorang ahli astronomi sekaligus matematikawan yang berasal dari
Arab.Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai
365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Pada cabang ilmu dalam bidang matematika, Al Batani banyak berperan dalam hal
trigonometri. Istilah, pengertian makna, dan sejumlah rumus-rumus sinus dan cotangen yang
berhasil ia uraikannya dengan sempurna, lengkap dengan tabel-tabelnya dalam bentuk derajat-
derajat dan sudut.
Al-Battani di Eropa dikenal dengan nama Albagteniue adalah seorang astromer dan
seorang ahli trigonometri. Dia banyak memberikan kontribusinya dalam mengembangkan
beberapa teorema trigonometri dengan memperbaiki beberapa teorema trigonometri Yunani
Kuno.Dalam bukunya telah diterjemahkan kedalam bahasa Latin dengan judul “De scientia
stellaeruj” (tentang gerakan bintang-bintang).Kemudian Al-Battani menambahkan suatu rumus
untuk sudut miring, suatu segitiga bola.

5. Abul Wefa (940 – 998)

2
https://anisaw18.blogspot.com/2019/07/makalah-matematika-islam-arab.html, diakses pada tanggal 22 Oktober
2021.

8
Dikenal karena terjemahannya terhadap karya Diophantus “Arithmetica”, serta
komentarnya terhadap aljabar al-khawarismi. Pada zaman ini fungsi Tangent sudah dikenal
dengan baik , yaitu a = b tg A. Abul Wefa membuat daftar sinus baru untuk sudut-sudut yang
berinterval, dengan menggunakan pecahan desimal delapan angka.

6. Al-Biruni (973- 1048)


Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern.Dia seorang filsuf, ahli
geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Al-Biruni juga memperkenalkan
pengukuran-pengujuran geodesi dan menentukan keliling bumi dengan cara yang lebih akurat.
Dengan bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai macam tempat di
dunia.
Al-Biruni adalah matematikawan Arab yang menulis suatu karya berjudul “India”.Al-
Biruni memberikan penyelesaian terhadap persamaan pangkat tiga.

7. Al-Kharki (1029)

Karya Al-Kharki dalam aljabar ini diberi judul “Fakhri”, menemukan dan sekaligus
membuktikan teorema untuk jumlah deret.

8. Al-Kashi (1436)

Al-Kashi memberikan kontribusinya di bidang astronomi dan matematika.Yang sangat


mengagumkan adalah keakuratan komputasinya, terutama menyelesaikan persamaan-persamaan
metode Horner. Al-Kashi mengaproksimasikan nilai yang sangat akurat di bandingkan dengan
nilai aproksimasi matematikawan sebelumnya. Dengan meninggalnya Al-Kashi pada tahun
1436 dapat dianggap berakhirnya zaman kejayaan matematika bangsa Arab dan perkembangan
matematika dunia berpindah ke Eropa dan tidak pernah lagi ke Asia. 3

E. Karya Dan Penemuan Matematikawan Arab Dalam Bidang Matematika


1. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (800 - 847 M)

Kisah tokoh matematikawan Muslim dalam buku ini dimulai dari Abu Abdullah
Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (800 - 847 M). George Sarton mengatakan bahwa al-
Khwarizmi merupakan "salah seorang ilmuwan Muslim terbesar dan terbaik pada
masanya"(dalam bukunya ini, Mohaini Mohamed sering mengutip langsung pendapat penulis
Barat. Halini mungkin dimaksudkan supaya lebih menguatkan pendapatnya dan menjaga
objektifitaspenilaian). Buku yang ditulis al-Khwarizmi beriudul Al-Jabr wa al-Muqabalahfi Ilm
al-Hisab.Tulisannya ini menjadi dasar bagi pengetahuan matematika. Banyak sejarawan
matematikayang menyebut al-Khwarizmi sebagai "Bapak Ilmu Pengetahuan Aljabar".
Berikut ini sebuah penyelesaian al-Khwarizmi bentuk ketiga yang digabung dengan
persamaan kuadrat:
Kuadrat dan akar pangkat dua sama dengan bilangan bulat. Sebagai contoh: satu kuadrat
dan akar pangkat dua dari sepuluh memiliki jumlah sama dengan sepuluh dirham; dapat
3
https://sitimaratussolikah.wordpress.com/2016/09/26/perkembangan-matematika-arab-dari-abad-ke-viii-sampai-
abad-ke-xiv/, diakses pada tanggal 22 Oktober 2021.

9
dikatakan, bilangan apakah yang menjadi basis kuadrat, ketika ditambah pangkat sepuluh,
dijumlahkan menjadi tiga puluh sembilan?
Solusi adalah: kita membagi dua bilangan dengan akar pangkat dua, yang menghasilkan
lima. Kemudian dikalikan dengan bilangan itu sendiri sehingga hasilnya adalah dua puluh lima.
Dua puluh lima ditambahkan dengan tiga puluh sembilan: totalnya menjadi enam puluh empat.
Sekarang jadikan bilangan basis akar, sehingga hasilnya menjadi delapan, kurangkan dengan
akar persamaan kuadrat, sisanya sama dengan tiga. Ini merupakan akar dari bilangan yang
dicari, kuadrat bilangan tersebutadalah sembilan.
Dalam notasi modern, persamaannya sebagai berikut:

𝑥 2 + 10𝑥 = 39

Penyelesaian menggunakan prosedur al-Khwarizmi akan terlihat sebagai berikut:

(𝑥 + 5)2 = 39 + 25

𝑥 + 5 = √64 = 8

𝑥 =8−5=3

𝑥2 = 9

Kontribusi yang lain dari al-Khwarizmi dalam bidang ilmu matematika antara
lain:penggunaan bilangan Arab, notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan
bilangan irrasional, diperkenalkannya konsep aljabar modern, huruf-huruf aljabar, algoritma,
penemuan notasi angka nol, dan nilai akar suatu bilangan.

2. Ibn al-Haytham, Abu Ali al-Hasan Ibn al-Hasan (965 -1039 M)

Ibn al-Haytham dilahirkan di Basra Irak. Di dunia barat dia lebih dikenal dengan nama
Alhazen. Ia seorang fisikawan muslim terkemuka, ahli matematika, astronomi, filosofi dan
kedokteran. Oleh Schaaf (1978), dia dijuluki sebagai Bapak Optik Modern. Salah satu
kontribusinya dalam bidang matematika yaitu argumennya yang didasarkan pada pernyataan
benar namum belum terbukti bahwa setiap nilai prima P membagi (P - 1)! + 1. la
jugamemberikan metode dan prosedur guna membangun kotak magis dengan ukuran
tertentu.Dalam tulisannya yang diterjemahkan oleh Rashed (1989), Ibn al-Haytham
menganalisis nilai mutlak. Ibnu al-Haytham juga menghitung massa dua benda padat dengan
memutar segmen parabola: (i) di sekitar diameterdan sekitar ordinal. Hasil yang kedua adalah
baru. la menggunakan metode lelah guna menentukan batas atas dan bawah dari volume dari
objek, ia memberikan formula ringkasan untuk empat kekuatan bilangan asli :
𝑁

∑ 𝑁𝑘 , 𝑘 = 1, 2, 3, 4
𝑛=1

Mereka mengikuti sebagai berikut:

𝑛 (𝑛 + 1)
1 + 2+ 3 + ⋯+ 𝑛 =
2
10
𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛 2 =
6
2(
𝑛 𝑛 + 1)
13 + 23 + 33 + ⋯ + 𝑛 3 =
4
𝑛 1 1 1
14 + 24 + 34 + ⋯ + 𝑛4 = ( + ) (𝑛 + ) [𝑛(𝑛 + 1) −
5 5 2 3
Beberapa tulisannya yang lain memberikan sumbangan besar bagi matematika terapandi
masanya. Karya-karyanya mengenai aritmatika komersial, jangka untuk menggambarlingkaran,
dan beberapa subjek lainnya yang berkaitan dengan pengukuran menunjukkankepeduliannya
akan kebutuhan praktis matematika. Daintith dalam Encyclopedia of Sciencemengungkapkan
pendapatnya tentang Ibn al-Haytham, "Sulit untuk percaya bahwa ada penuliseksakta lainnya
yang telah melewati ilmuwan Yunani ini dalam bidang apapun terutama padaabad keempat belas
apalagi abad kesebelas, namun bahkan ia mampu membuktikan pemikirannyapada abad ketujuh
belas". Pemikiran Ibn al-Haytham tidak hanya pada satu atau dua bidangilmu pengetahuan saja
tetapi ia menyentuh spektrum yang lebih luas sehingga menjadi ilmupengetahuan sendiri.
3. Al-Biruni, Abu Rayhan Muhamad Ibn Ahmad (973 - 1050)

Al-Biruni seorang sarj ana yang berasaldari Ghaznah (Afganistan). Samahalnya


denganilmuwan Muslim lain dari abad pertengahan yang mempunyai ciri unik menguasai
berbagaibidang pengetahuan dan ketrampilan, ilmu al-Biruni juga mencakup berbagai bidang,
yaitu:astronomi, matematika, kronologi, geografi matematika, fisika, kimia, mineralogi,
sejarah,antropologi, agama, kedokteran, astrologi, dan puisi. al-Biruni menguasai bahasa Arab,
Turki,Persia, Sansekerta, Aramaic, Syria, Hebrew, dan beberapa dialek Indian dan Iran, selain
bahasaaslinya sendiri yakni Khwarizmian. la juga mempelajari bahasa Yunani, Manichean,
Babylonia,Syria, Zoroastrian Hindu dan huruf Arab.Salah satu kontribusi al-Biruni dalam
bidang matematika adalah pembuktian teorema "The Broken Chord".

4. Ghiyath al-Din Abu'l Path Umar Ibn Ibrahim al-Khayyami (1048 - 1131 M)

la seorang ahli matematika, astronomi dan penyair yang lebih popular dengan namaOmar
Khayyam. Ada lebih dari 2000 buku yang ditulis oleh Omar Khayyam. Satu dari
kontribusimatematika yang paling penting, khususnya geometri, adalah risalahnya yang berjudul
Fi sharkma ashkala min musadarat kitab Uqlidis {Concerning the Difficulties of Euclid's
Elements).
Dalam buku I risalahnya, Omar mengkritik teori Euclid tentang garis sejajar, sedangkan
dalambuku II dan III, dia menghubungkan dengan teori perbandingan dan ukuran.
Pada abad ke 18 Jesuit Geometer, Girolamo Saccheri, yang karyanya dianggap
sebagailangkah pertama dalam geometri non-Euclid, mendasarkan sebagian besar karyanya atas
tulisanNasir al-Din. Nasir al-Din (1201 - 1274) adalah ahli matematika ternama Persia ternama
yangmenjadi pengikut dan komentator Omar. Sehingga Omar dianggap sebagai pelopor bagi
Saccheridalam meletakkan dasar geometri non-Euclid.Untuk menunjukkan pengaruh Omar
Khayyam atas karya Saccheri, perbandinganberikut disajikan dalam simbolisme modern,
diperpendek tetapi tidak diubah di beberapa halyang perlu.

11
Howard Eves (1980) dalam bukunya Great Moments in Mathematics (Before
1650)menulis bahwa: Omar Khayyam juga dicatat karena perbaikan kalendernya yang sangat
akurat,perlakuan kritiknya terhadap dalil paralel Euclid yang memperlihatkan dia menjadi
pelopor ideSaccheri yang akhirnya memimpin dalam penciptaan geometri non-Euclid,
khususnya, karenakontribusi aslinya untuk aljabar orang-orang Arab tempat dia melakukan
pemecahan secarageometri, sejauh seperti akar-akar positif yang berhubungan, setiap tipe
persamaan kubik.

5. Al-Tusi, Muhammad Ibn Muhammad Ibn al-Hasan (1201 - 1274 M)

Muhammad Ibn Muhammad Ibn al-Hasan al-Tusi lebih dikenal dengan nama Nasir al-Din,
sebuah gelar kehormatan yang artinya "Pembela Kebenaran". la dikenal juga sebagai al-Tusi.
Nasir al-Din dilahirkan pada tahun 1201 di Tus, yang sekarang dekat dengan kota
ShirineMeshhe Iran, Khurasan. Nasir al-Din secara luas menulis hampir di semua cabang
ilmupengetahuan, dari astronomi sampai filosofi serta dari ilmu gaib sampai ilmu teologi.
Hampir150 risalah telah dihasilkannya.
Dalil Keparalelan EuclidSebelum Omar Khayyam atau Ibn al-Haytham, beberapa
matematikawan pada periodewaktu Islam sudah mencoba membuat kelima dalil Euclid sebagai
sebuah teorema dalamgeometri Euclid. Namun, karya Nasir al-Din dalam bidang geometri
Euclid pantas mendapatkanapresiasi tersendiri setidaknya karena empat alasan. Pertama,
percobaannya menunjukkan sebuahpengetahuan tentang hubungan antara dalil dan jumlah sudut
dalam sebuah bidang segiempat.Kedua, ia menyangkal hipotesis untuk sudut-sudut lancip dan
tumpul dengan metodekontradiksi. Ketiga, ia merupakan matematikawan terakhir dari periode
waktu Islam, selamaempat abad merupakan orang yang paling berminat dalam bidang geometri,
mengkritik danmemodifikasi karya-karya pendahulunya dan sezaman dengan dalil keparalelan
Euclid. Terakhir,di antara semua matematikawan dari Timur, karyanya merupakan satu-satunya
yang bisamencapai ke Barat Latin, dengan demikian secara langsung mempengaruhi karya-
karya Wallis, Saceheri dan lainnya. 4

4
Mohamed. Mohaini. Matematikawan Muslim Terkemuka . (Salemba Teknika, Jakarta : 2004) Hlm.209 - 219

12
BAB III

PENUTUP
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan matematika Arab sesudah pertengahan abad kedelapan adalah sangat
mengagumkan sekali , dan mempunyai peranan serta kontribusi yang besar sekali terhadap
perkembangan sejarah matematika . Pada abad 1 perkembangan agama islam, bangsa arab masih
jauh ketinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dibandingkan dengan negeri-negeri sekelilingnya,
seperti Persia, India, Yunani, dan Romawi.Selama masa pemerintahan khalifah-khalifah Bahu
Abbas, terutama sekali dalam masa khalifah terkenal Al-manshur, Harun, Al-rasyid dan Al-
makmun, kota baghdad menjadi pusat pengembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam lainya
menggantikan Alexandria pada zaman Yunani.
Al-Khawarismi menulis lebih dari setengah lusin karya tentang matematika dan astronomi.
Karya-karyanya kemungkinan berdasarkan kepada karya-karya Siddhanta dari India. Abu Kamil
Shuja adalah seorang ahli aljabar. Dia menulis sebuah buku dengan judul “Kitab fi aljabr
walmuqubalah”, yang merupakan komentar atas karya al-khawarismi, kemudian memberikan
tambahan penyelesaian dari problem-problem tersebut.

B. Saran
Melalui makalah ini, pemakalah memberikan saran kepada pembaca agar memahami
penjelasan Matematika Arab. Mungkin masih terdapat kekurangan dalam makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan yang kami dapatkan. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada
pembaca agar memperbanyak bacaanya dengan sumber lain sehingga ilmu yang didapat lebih
banyak lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Achenbach, Joel (1994-09-16). "Article: Take a Number, Please.". The Washington Post.
Retrieved 2009-06-22

Eves. Howard. 1990. An introductionofmathematics(edisi ke-6). United statesofamerika.

Mohamed. Mohaini. 2004. Matematikawan Muslim Terkemuka . Salemba Teknika, Jakarta

http://archive.kaskus.co.id/thread/15976589/0/sejarah-angka-arab-hingga-menjadi-angka-
internasional. diakses pada tanggal 21 Oktober 2021.

https://safitri120035.wordpress.com/2012/12/09/cinta-dan-matematika/. diakses pada tanggal


21 Oktober 2021.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan. diakses pada tanggal 22 Oktober 2021.

https://baliems.wordpress.com/tag/angka-arab/. diakses pada tanggal 22 Oktober 2021.

https://islamicunderground.wordpress.com/2009/05/21/belajar-bahasa-arab-16-perhitungan-
matematika/. diakses pada tanggal 22 Oktober 2021.

https://sitimaratussolikah.wordpress.com/2016/09/26/perkembangan-matematika-arab-dari-
abad-ke-viii-sampai-abad-ke-xiv/, diakses pada tanggal 22 Oktober 2021.

https://anisaw18.blogspot.com/2019/07/makalah-matematika-islam-arab.html, diakses pada


tanggal 22 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai