Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA


ZAMAN ALEXSANDRIA

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Rahul Anjassana
2. Putri Salma

Dosen pengampu:
Rita Oktavinora, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI MATEMATIKA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sejarah Perkembangan Matematika pada Zaman Alexandria.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Sejarah
Matematika semester Ganjil tahun ajaran 2022/2023
Dari awal perencanaan, pelaksanaan hingga pembuatan makalah ini tidak
luput dari dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak hingga
makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada segala pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis haturkan kepada ibu Rita
Oktavinora, S.Pd., M.Pd. , selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah
Matematika. Serta seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penulisan
makalah ini.
Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,
isi dan lainnya. Maka penulis mohon maaf dan mengharapkan saran serta kritikan
yang membangun dan berguna dalam pembuatan makalah untuk kedepannya.
Demikianlah kata pengantar ini dibuat, dengan harapan semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Atas segala perhatiannya,
penulis ucapkan terima kasih.

SOLOK, 28 SEPTEMBER 2022

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
3. TUJUAN MAKALAH................................................................................................2
BAB 2.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
1. Pendahuluan..........................................................................................................3
2. Para Penemu Pada Zaman Alexandria Dan karyanya...........................................5
a) Euclide (300 SM)................................................................................................5
b) ARCHIMEDES (267-212 SM)...............................................................................7
c) Eratoshtenes (270-190 SM)...............................................................................9
d) Apollonius (262-190 SM).................................................................................10
e) Aristarchus (310-230 SM)................................................................................12
f) Hipparchus (140 SM).......................................................................................13
g) Minelaus (±100 SM).........................................................................................14
h) Ptolemy (±150 SM)..........................................................................................16
BAB 3...............................................................................................................................20
PENUTUP.........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................21

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Matematika pada zaman sekarang sudah sangat jauh berkembang. Hal ini
merupakan sumbangih dari matematikawan terdahulu pada zaman alexandria.
Geometri Euclide misalnya, dipelajari di sekolah-sekolah menengah. Juga masih
banyak lagi karya-karya penemu lainnya yang melatar belakangi perkembangan
matematika modern.
Pada zaman alexandria sangat terkenal dengan perpustakaannya yaitu
perpustakaan Alexandfria. Banyak karya-karya matematikawan disana yang
membantu perkembangan matematika selanjutnya. Sampai masa Ptolemi III
tercatat sekitar 700.000 buku tersimpan di sana. Dari tradisi kepustakaan ini dari
Alexandria muncul ilmuwan-ilmuwan terkenal yang berjasa bagi kesejahteraan
manusia di dunia.
Muncullah Archimedes, seorang ahli Matematika abad ketiga sebelum Masehi
yang menghasilkan banyak penemuan ilmiah; Aristarchis dari Samos, astronom
abad ketiga SM, orang pertama yang berspekulasi bahwa planet-planet mengitari
matahari, menggunakan trigonometri untuk menghitung jarak dan ukuran
matahari dan bulan; Euclides, penemu ilmu geometri, matematika dan arsitektur;
Erasthostenes, Mr Beta, ahli ilmu falak, sejarah dan filsafat; Earasthotenes, ahli
ilmu bumi dan astronomi; dan lain-lain.
Oleh banyak persona kota ini mulai dibangkitkan kembali. Lukisan tentang
zaman keemasan Alexandria telah diabadikan oleh penulis-penulis semacam E.M.
Forster dan Cavafy. Atas prakarsa UNESCO bekerjasama dengan pemerintah
Mesir dan berbagai organisasi yang mempunyai perhatian terhadap ilmu
pegetahuan dan teknologi, muncullah ide untuk menghidupkan kembali
perpustakaan ini. Merogoh kocek sebanyak 220 juta dolar Amerika, perpustakaan
ini didesain modern.
Dalam bulan Oktober 2002 dibuka kembali perpustakaan masa lalu, di
dalamnya berisi sekitar 400.000 buku ditambah sistem komputer modern dan
mutakhir memungkinkan pengunjung mengakses koleksi perpustakaan lain,
koleksi utama dititikberatkan pada peradaban Mediterania bagian timur.
Perpustakaan baru memiliki kapasitas 8.000.000 buku. Perpustakaan ini
menyediakan 500 unit komputer untuk memudahkan para pengunjung mencari
katalog, dilengkapi ruang konferensi dan pustaka Thaha Husein bagi tuna netra,
pustaka anak-anak, museum peninggalan kuno, manuskrip serta 5 lembaga riset.

1
2. RUMUSAN MASALAH
1. perkembangan matematika pada zaman Alexandria?
2. Siapa saja matematikawan pada zaman Alexandria?
3. Apa saja karya yang dihasilkan matematikawan zaman
Alexandria?

3. TUJUAN MAKALAH
1. Menyampaikan perkembangan matematika pada zaman
Alexandria.
2. Menyampaikan siapa saja matematikawan pada zaman Alexandria.
3. Memberikan informasi mengenai karya-karya yang dihasilkan
matematikawan zaman Alexandria
4. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sejarah matematika

2
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
Alexander Yang Agung, penakluk yang kesohor dari dunia silam itu
dilahirkan di Pella Mecedonia, tanggal 20 atau 12 juli tahun 356 SM, istrinya
bernama Roxance dari Bakteria, Stateira II dari Persia, Pysatis II dari Persia, dan
anaknya bernama Alexander IV dari Mecedonia. Ayahnya Bernama, Raja filipus
II dari Mecedonia dan ibunya bernama Olympias dari Epiros. Raja Filipus II
seorang yang punya kesanggupan dan berpandangan jauh. Filipus memperbesar
dan mengorganisir Angkatan Bersenjata Macedonia dan mengubahnya menjadi
kekuatan tempur yang bermutu tinggi. Pertama kali penggunaan Angkatan
Bersenjata pilihan ini adalah waktu ia menaklukkan daerah sekitar hingga sampai
ke utara Yunani, kemudian berbalik ke selatan dan menaklukkan hampir seluruh
Yunani. Kemudian Philip membentuk federasi kota-kota Yunani dan dia sendiri
jadi pemimpinnya. Tatkala dia lagi merancang rencana penyerangan terhadap
Kekaisaran Persia yang luas itu yang berada di sebelah timur Yunani-bahkan
penyerbuan sudah mulai terjadi di tahun 336 SM.
Umur Alexander baru dua puluh tahun tatkala ayahnya mati tetapi tanpa
kesulitan dia menggantikan naik tahta. Philip dengan cermat jauh-jauh hari sudah
melakukan persiapan untuk penggantinya dan si Alexander muda sudah punya
pengetahuan dan pengalaman kemiliteran yang lumayan. Dalam hal pendidikan
intelektual pun Philip tidak mengabaikannya. Guru buat Alexander disediakan
ayahnya seorang yang istimewa: Aristoteles, seorang yang mungkin paling
cendikiawan dan filosof yang paling termasyhur di dunia masa itu.
Iskandar agung menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja. Pada tahun
332 SM. Iskandar Agung mendirikan kota Alexandria (iskandariah) menjadikan
kota pusat lalu lintas perdagangan dan pusat kebudayaan serta merupakan kota
yang termegah didunia.
Perpustakaan Iskandariah berdiri atas peran aktif Dinasti Ptolemy yang
berkuasa di Mesir pada periode Hellenistik. Ptolemy I (323 – 284 SM) yang
bergelar Soter adalah komandan militer dan penulis biografi Iskandar Agung. Ia
merupakan sosok yang cinta ilmu. Ptolemy kemudian membangun Mouseion,
pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan yang mengoleksi
berbagai buku. Mouseion diambil dari bahasa Yunani yang berarti tempat
beribadah seluruh Tuhan ilmu pengetahuan dan seni. Selain mengoleksi buku-
buku berbahasa Yunani, perpustakaan ini dulunya menyimpan berbagai
manuskrip Mesir kuno serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Mouseion

3
merupakan Universitas Alexandria Kuno di Mesir Kuno. Ahli arkeologi Polish
telah.

Ilustrasi perpustakaan

Setelah selama tiga abad kekuasaan Ptolemi berjaya, perpustakaan mengalami


keruntuhan. Pada masa-masa berikutnya Alexandria mengalami kemunduran.
Ketika Napoleon mendarat di Alexandria, tempat ini telah menjadi
perkampungan nelayan. Dari abad 19 Alexandria mengemban peran baru
sebagai pusat ekspansi perdagangan dan pelayaran Mesir.

Pada usia 32 tahun, tanggal 10 atau 11 juni tahun 323 SM Iskandar Agung
Meninggal Dunia ,di Babilonia. Daerah kekuasaan Mecedonia menjadi
rebutan para jemdralnya. Sehingga Mecedonia atas tiga pemerintahan yaitu
sebagai berikut :

1. Ptolemy memperoleh mesir


2. Salcucus dan lysi memperoleh syria dan bagian timur lainnya
3. Artigous dan cassander memperoleh mecedonia

4
Perpustakaan Alexsandria Sekarang

2. Para Penemu Pada Zaman Alexandria Dan karyanya

a) Euclide (300 SM)

Euclide menulis sekitar 12 buku yang terdiri dari bermacam-macam cabang


ilmu pengetahuan seperti matematika, fisika, astronomi dan musik. Tetapi dari
seluruh karyanya itu yang palin terkenal adalah karyanya “The Elements”. Buku
Elements adalah karya yang sangat populer, dimana semenjak dipublisir pada
tahun lebih kurang 300 SM, masih digunakan orang dan diakui sebagai karya
besar dan tidak ada tandingannya. Sampai saat ini karya euclide ini telh dicetak
ulang lebih dari seribu kali, dan selama 2000 tahun buku ini mendominasi semua
pengajaran geometri. Buku karya asli euclide ini tidak ditemukan lagi sekarang,

5
yang dapat dibaca hanyalah yang duah diterjemahkan kedalam bahasa arab,
kemudian diterjemahkan lagi kedalam bahasa latin.
Buku elements bukanlah sekedar rangkuman dari pengetahuangeometri saja,
melainkan adalah merupakan buku pengntar yang meliputi semua matematika
elementer, yaitu terdiri dari ilmu bilangan (aritmatika), geometri (bidang datar dan
ruang), dan aljabar. Tidak semua isi elements ini adalah karya asli eatau
penemuan euclide sendiri, tetapi merupakan kumpulan dar hasil-hasil karya
matematician sebelumnya ditambah dengan penemuan euquidos.
Setelah defenisi-defenisi, Euclide memberikan 5 prostulate (dalil) dan 5 common
nation (aksioma), dimana Euclide tidak menjelaskan perbedaan antara prostulate
dan common nation ini. Kelima prostulate Euclide ini adalah :
1. Melalui dua titik dapat dibuat sebuah garis
2. Dalam suatu garis lurus dapat dibuat tak terhingga banyaknya gris-garis
lurus secara kontinu
3. Suatu lingkaran dapat dilukis dengan sembarang titik pusat dan jari-jari
tertentu
4. Semua dusut siku-siku adalah sama
5. Apabila suatu garis memotong dua garis lainnya dan membuat sudut
dalam kedua garis itu jumlahnya lebih kecil dari dua sudut siku-siku,
kedua garis apabila dioeroanjang akan bertemu pada suatu titik, yaitu pada
bagian (arah) dimana jumlah kedua sudutnya lebih kecil dari dua sudut
siku-siku.

Kelima common nation tersebut adalah :


1. Suatu yang sama dengan yang lainnya adalah sama satu sama lainnya
2. Apabila yang sama ditambahnkan dengan yang sama, maka sisanya adalah
sama
3. Apabila yang sama dikurang yang sama, maka sisanya adalah sama
4. Sesuatu yang serupa denga yang lainnya adalah sma satu sama lainnya
5. Keseluruhan lebih besar dari sebagian
Dengan menggunakan 5 prostulate dan 5 common nation ini Euclide mencoba
mendapatkan 465 proposisi dalam Elements. Secarar ringkas isi The Elements
adalah sebagai berikut :
Buku I berisi geometri seperti apa yang dipelajari di sekolah menengah
sekarang, termasuk teorema kesebangunan segitiga. Dari 48 poposisi yang
terdapat dalam buku I ini, dikelompokan memnjadi 3 kelompok. Proposisi 1
sampai dengan 26 pada umumnya berhubungan dengan sifat-sig=fat segitiga,
dimana termasuk di dalamnya terema kesebangunan. Proposisi 27 sampai dengan

6
32 adalah berhubungan dengan teori mengenai kesejajaran, dan pembuktian
bahwa jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah sama dengan sudut lurus (180ᵒ).
Proposisi 33 sampai dengan 48 adalah berhubungan dengan paralelogram (jajaran
genjang), segitiga, serta bujur sangkar. Khusus untuk proposisi 47 dan 48
mengenai teorema Pythagoras dan kebalikan teorema Pythagoras. Pembuktian
teorema Pythagoras tidaklah seperti yang terdapat dalam buku teks sekarang yang
cukup sederhana. Euclide membuktikannya dengan memperlihatkan bahwa

b) ARCHIMEDES (267-212 SM)

Mesir sejak diperintah oleh Ptolemy beserta keturunan selama hampir


300 tahun lamanya, bebas dari pergolakan dan ancaman, baik dari dalam
maupun dari luar negri. Sehingga kota Alexandria merupakan kota yang
paling aman bagi ilmuwan untuk mengembangkan ilmunya, dan tempat
belajar yang baik bagi para mahasiswa. Walaupun Alexandria adalah
merupakan pusat aktifitas ilmu pengetahuan umumnya, matematika
khususnya, namun ahli-ahli matematika pada zaman itu bukanlah berasal
dari mesir sendiri melainkan berasal dari luat Mesir terutama Yunani.

Archimedes adalah anak seorang astronomer, oleh karena itu


Archimedes juga mempunyai pengetahuan dan reputasi yang cukup

7
lumayan dalam bidang astronomi. Tetapi karyanya yang menonjol
bukanlah dalam bidang geometri, melainkan dalam bidang matematika dan
fisika. Archimedes pernah belajar di Alexandria, dan setelah kembali dia
melanjutkan karyanya dalam bidang matematika dan fisika disana.
Diantara temannya di Alexandria adalah canon, Dosithous (pewaris
Euclid) dan Eratontenes dan hasil-hasil penemuan yang diperolehnya
selalu dikomunikasikannya dengan teman-temannya di Alexandria.

Archimedes banyak menulis buku tentang matematika dan fisika


yang sebagian besar dapat ditemukan. Dalam bidang fisika Archimedes
menulis :

1. On The Equilibrium of planes (keseimbangan bidang-bidang).

2. On Floating bodies (tubuh-tubuh yang merapung)

Dalam bidang matematika, Archimedes banyak sekali menghasilkan karya


tulis, baik berbentuk buku, maupun berupa paper karya-karya Archimedes
ini antara lain :

- Peramites atau Sand Rockoner


- Quadratur of Parabola
- Messurement of Circle
- On Spiral
- On the Sphere and Cylinder
- On Conoida and Sphere
- The Method

Psamites Atau Sand Reckoner berisi tentang sistem aritmatika,


archimedes mengaprosimasikan panjang keliling lingkaran bumi adalah
300.000 mill (pada waktu itu orang hanya memperkirakan sekitar 30.000
mill).

Quadrature of parabola (mengkuadrat para bola) buku ini berhubungan


dengan metode penghapusan (yaitu kalkulus integral) dan berisi 24
proposisi tentang irisan kerucut.

On the measurament of acircle ( mengukur lingkaran), menggunakan


segi banyak luar dan segi banyak dalam beraturan lingkaran untuk
menentukan panjang keliling lingkaran itu. Dengan membuat segi 96
beraturan dalam keliling lingkaran itu. Dimulai dengan segi enam

8
beraturan, kemudian menduakalinya terus menerus sampai menjadi segi
96 beraturan. Menemukan ratio antara keliling dengan diameternya = 3,14
yang sekarang dikenal dengan nilai π.

On spiral berisi 28 Dalil mengenai sifat – sifat kurva spiral yang


dikenal sekarang sebagai spiral Archimedes dengan persamaan polar r =
kθ. Proposisi 24 dalam buku ini berbunyi “luas daerah yang dibuat oleh
radius dalam vektor lengkap pertamanya adalah sepertiga luas lingkaran
pertama”. Dengan menggunakan rumus integrasi seperti sekarang, maka
luasnya adalah sama dengan ¼ πr^2.

c) Eratoshtenes (270-190 SM)

Eratoshtenes (270-190 SM)

Eratosthenes berasal dari Cyrene, pantai selatan dari laut Mediteranian.


Sebagian besar dari masa mudanya dihabiskannya di Athena, kemudian pada
umur sekitar 40 tahun Erastosthenes diuandang oleh raja Ptolemy III dari mesir

9
datang ke Alexandria untuk menjadi guru ank-anaknya dan sekaligus
menangkatnya menjadi kepala perpustakaan universitas. Eratosthenes memiliki
keahlian dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan, seperti misalnya
kesusastraan, astronomi, sejarah dan atletik. Karyanya yang sangat meninjol
adalah aproksimasinya tentang panjang keliling bumi. Eratoshtenes memperdiksi
keliling bumi dengan membansingkan jarak antara dua tempat di bumi dan sudut
yang dibuat kedua tempat itu dengan matahari. Pada suatu hari yang cerah
Eratosthenes matahari bersinar tegak lurus (membuat sudut 90ᵒ) di kota Syrene.
Pada waktu yang bersamaan di Alexandria, kira-kira 500 mil di sebelah utara
Syene (sekarang namanya Assuan) yang mempunyai meridian yang sama dengan
Syene, matahari membuat bayangan yang menunjukan bahwa sudut matahari
dengan Zenith adalah seperlima puluh lingkaran (atau kira-kira 7ᵒ12’). Dengan
mengetahui bahwa jarak antara Syene dan Alexandria sejauh 500 mil, maka
Eratosthenes berkesimpulan bahwa keliling bumi adalah 50 x 500 mil = 25.000
mil. Disamping memperkirakan panjang keliling bumi , Eratosthenes juga
mencoba menghitung jarak antara bumi dengan matahari dan jarak antara bumi
dnegan bulan. Eratosthenes memperkirakan jarak bumi dengan matahari sekitar
79.000.000 juta mil dan jarak bumi dengan bulan sekitar 75.000 mil. Perkiraan
Eratosthenes mengenai jarak antara bumi dengan matahari cukup baik, karena
menurut perhitungan sekarang jarak antara bumi dengan matahari adalah
92.000.000 mil, tetapi perkiraannya mengenai jarak antara bumi dan bulan jauh
dari perkiraan orang sekarang ini, yakni 239.00 mil.
Dalam bidang matematika, Eratosthenes terkenal dengan penemuannya
tentang bagaimana menemukan bilangan prima yang terkenal dengan nama
“saringan Eratosthenes”. Untuk menentukan bilangan-bilangan prima yang lebih
jecil dari 100 misalnya, Eratosthenes melakukannya sebagai berikut :
1. Mula-mula disusun suatu barisan bilangan asli dari 1 sampai dengan 100.
2. Pertama kali dicoret bilangan 1, karena 1 bukanlah bilangan prima.
3. Bilangan 2 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 2 dicoret karena
bukan bilangan prima.
4. Bilangan 3 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 3 dicoret.
5. Bilangan 5 adalah bilangan prima, maka semua kelipatan 5 dicoret.

Demikianlah seterusnya sehingga akhirnya akan diperoleh semua bilangan prima


antara 1-100. Untuk bilangan yang tidak begitu besar, metode ini sangat baik
digunakan tetapi untuk bilangan yang besar, metode ini kurang baik karena
memerlukan daftar panjang pekerjaan dan lama.

d) Apollonius (262-190 SM)

10
Apollonius dilahirkan di Perga, terletak di antaliya turki. Diperkirakan Apollonius
lahir pada tahun 262 SM yaitu sekitar 25 tahun lebih mudah dari Archimedes.
Pada waktu masih muda Apollonius belajar di Alexandria dengan murid-murid
Euclide. Kemudian untuk beberap lamanya mengajar di Universitas Alexandria.
Apollonius meninggal di Alexandria kira-kira pada tahun 190 SM.
Karya Apollonius dalam bidang matematika adalah :
 Quick delivery
 Cutting of a ratio atau proportional section
 Cutting of an area atau on spatial section
 On determine section
 Tangencies
 Vernginga
 Palne locy
 Treasury
 Conics.

Buku quick delivery sekarang tidak ditemukan lagi berisi mode bagaimana
melakukan kalkulasi secara cepat. Dalam buku ini Appolonius Apollonius
mengkalkulasikan nilai π dengan nilai yang sedikit lebih baik daeri Archimedes
yaitu 3,1416.

Buku Cutting Off a Ratio tetapi sudah bukan dalam naskah asli, melainkan
sudah diterjemahkan kedalam bahasa Arab, kemudian diterjemahkan lagi dalam
bahasa latin, buku ini berisi 181 proposisi berhubungan dengan soal-soal
matematika umum mengenai penyelesaian persamaan kuadrat jenis ax2 – bx = c.
Buku cutting of an Area (on spatial section) berisi 124 proposisi yang pada
umumnya berhubungan dengan problem yang hampir bersamaan dengan karyanya
cutting of a ratio.
Buku Tangencies berisi 124 proposisi. Buku ini berhubungan dengan probem
berhubungan dengan bagaimana melukis suatu lingkaran yang menyinggung tiga
unsur yang diketahui : titik, garis lurus, dan lingkaran.

11
e) Aristarchus (310-230 SM)

Aristarchus dari samos (310-230 SM) dalam karyanya yang berjudul “on the size
and distances of the sun and moon”. Menyatakan

Bulan Matahari
30

870
Bumi

Ketika bulan setengah penuh,maka sudut yang di buat oleh bumi matahari
adalah 30. Dalam trigonometri sekarang ini berarti bahwa ratio jarak bumi
terhadap bulan dan jarak bumi terhadap matahari adalah sin 30 pada waktu itu
belum ada daftar tabel trigonometri.
Aristarchus menggunakan teorema yang ekivalen dengan rumus trigonometri
sebagai berikut :
(sin A)/(sin B) <A/B<(tg A)/(tg B)
Dimana 0°<B<A<90°.
Dari rumus ini Aristarchus mengambil kesimpulan bahwa 1/20<sin 3°<1/18 ,
dan mengatakan bahwa jarak antara bumi dan matahari lebih dari 18 kali jarak
bumi dan bulan tetapi lebih kecil dari 20 kali. Walaupun perkiraan jarak ini jauh
lebih kecil dari perkiraan sekarang (400 kali), namun lebih baik dari perkiraan
Eudoxus dan Phidios (ayah archimedes). Kesalahan Aristarchus sebenarnya dalam

12
pengukuran ini adalah tentang sudut yang dibuat bumi, matahari dan bulan
bukanlah 3° melainkan 10°.
Aristarchus sudah mengetahui bahwa dalam suatu lingkaran yanng diketahui
rasio dari busur lingkaran dengan tali busur makin bertambah kecil apabila
sudutnya berkurang dari 180° sampai 0° dan akan mempunyai limit sama dengan
1.

f) Hipparchus (140 SM)

Sekitar tahun 140 SM Hipparchus dari Nicaea menyususn tabel trigonometri


sehingga dia dinamakan “bapak trigonometri”.

Hipparchus adalah orang yang pertama membuat tabel mendetail untuk setiap
derajatnya. Hipparchus menggunakan tabel dalam perhitungan-perhitungan
astronominya, tetapi tidak diketahui dari mana hipparchus mendapatkan sumber-
simber aslinya dari tabel ini.

Hipparchus adalah figur transisi astronomi babylonia. Dimana astronomi


babylonia sudah sangat maju semenjak sekitar tahun 270 SM. Konstribusi
hipparchus yang utama dalam bidang astronomi adalah pengorganisasiannya
tentang data-data yang diperoleh dari babylonia. Kemudian memperbaiki
kelemahan-kelemahannya.

Konstribusi yang lain dari hipparchus adalah membagi sudut lingkaran atas 360°,
yang berguna dalam menyusun tabel tali busurnya. Kemungkinan hipparchus

13
memperolehnya dari Hypsicles, yang terlebih dahulu membagi lingkaran atas 360
bagian seperti yang sudah dirintis oleh astronomi babylonia. Karya hipparchus ini
terdiri dari 12 buku yang berhubungan dengan konstruksi tali busur tapi
sayangnya semua karya ini tidak dapat ditemukan lagi, yang ada sekarang
hanyalah dalam bentuk komentar-komentar dari matematician sesudahnya.

g) Minelaus (±100 SM)

Minelaus dari Alexandria (±100 tahun sesudah masehi) memiliki karya yang
berhubungan dengan tali busur dalam lingkaran yang terdiri dari 6 buku. Karya
lain dari Minelaus tentang matematika dan astronmi adalah “Element of
Geometry” (unsur-unsur geometri) dan “Sphaerica”. Sayangnya karya Minelaus
“tali busur dalam lingkaran” dan “Element of Geometry” tidak dapat ditemukan,
hanya diketahui berdasarkan komentar-komentar dari matematician yunani dan
arab. Ratuasan tahun kemudian satu-satunya karya Minelaus yang dapat
ditemukan sekarang hanyalah “Sphaerica”, tetapi yang sudah disalin ke dalam
bahasa arab.

14
Sphaerica ini terdiri dari tiga buku :
Buku pertama membicarakan tentang dasar dari segitiga bola, yang analog dengan
buku I Elements Euclid tentang segitiga-segitiga pada bidang datar. Dalam buku I
ini terdapat suatu teorema bahwa “ Dua segitiga bola adalah sama dan sebangun
apabila sudut-sudut yang sepadan adalah sama”.
Buku kedua berisi tentang aplikasi dari geometri bola untuk fenomena-fenomena
astronomi .
Buku ketiga berisi teorema yang sekarang dikenal dengan nama “ theorema
Minelaus” tentang tali busur dalam lingkaran .

A B

B’

Dalam lingkaran O, tali busur AB adalah dua kali sinus setengah sudut tengah
AOB dikalikan dengan jari-jari. Apabila BOB’ adalah diameter lingkaran, maka
tali busur AB adalah dua kali cosinus setengah sudut AOB dikalikan dengan jari-
jari. Jadi teorema-teorema Thales dan Pythagoras yang membawa kepada
persamaan AB²+AB’²=4r² adalah ekuivalen dengan persamaan trigonometri
modern :
Sin² Ɵ + cos² Ɵ = 1

15
h) Ptolemy (±150 SM)

Ptolemy dari alexandria tahun ±150 setelah masehi karyanya mathematical


Syntaxis adalah karya yang paling terkenal dalam zaman yunani di bidang
trigonometri. Buku Mathematical syntaxis atau “kumpulan matematika” ini terdiri
dari 13 buku yang disusun berdasarkan tulisan Hipparchus. Buku karyaPtolemy
ini adalah merupakan karya dalam bidang astronomi yang terbesar di zamannya,
melebihi semua karya penulis-penulis lainnya sehingga karyanya ini oleh
komentator disebut “Magiste”, atau “yang terbesar” dan translator arab
menyebutnya dengan “Almagest” yaitu nama yang dikenal sekarang ini.

Tentang kehidupan Ptolemy ini tidak banyak diketahui, baik tahun


kelahiran maupun tahun meninggalnya yang diketahui orang hanyalah bahwa
Ptolemy melakukan observasi ke Alexandria dari tahun 127 M sampai tahun 151
M, dan oleh karena itu diperkirakan dia lahir pada tahun-tahun terakhir di abad
pertama, dan menurut penulis Suida, Ptolemy masih hidup pada waktu
pemerintahan Marcus Aurolius (memerintah dari tahun 161 sampai dengan 180
M). Beruntung sekali karya Ptolemy ini tidak hilang, sehingga dapat dibaca
seluruh isi dari Almagest ini, bukan hanya tabel-tabel trigonometrinya tetapi juga
metode yang digunakan dalam konstruksinya.

Inti dari perhitungan tali busur Ptolemy adalah proposisi Geometric yang
dikenal sebagai “Teorema Ptolemy” : apabila ABCD segiempat (cembung) yang
dilukis dalam suatu lingkaran, maka AB.CD+BC.DA=AC.BD ; yaitu jumlah
perkalian sisi-sisi yang berhadapan dari suatu segi empat lingkaran luar adalah
sama dengan perkalian diagonal-diagonalnya.
B
16
C

E T
A e
r
e
m
a
P
t
o
le
m
Untuk membuktikan dengan mudah dapat dilakukan dengan melukis DE
y
sehingga sudut ABE sama dengan sudut DBC. Salah satu teorema dalam
t
Almagest Ptolemy ini juga pernah terdapat dalam e karya Euclide “data” yaitu:
apabila suatu segitiga dilukis dalam suatu segitiga,
r dan apabila BD adalah suatu
tali busur yang membagi sudut ABC atas dua bagians yang sama, maka (AB+BC) /
BD = AC/AD. e
b
u
t
a
k
3. Heron
h
ir
n
y
a
m
e
n
u
j
u
k
e
p
a
d
a
r
u
Heron adalah matematikawan Yunani kunomdan insinyur yang aktif di kota
kelahirannya yaitu Alexandria, Mesir Romawi.u Dia dianggap sebagai
eksperimenter besar kuno dan karyanya merupakan s perwakilan dari tradisi
tr
keilmuan Yunani. Heron tekenal dalam sejarahigmatematika karena rumusnya :
o
K= √(s(s-a)(a-b)(s-c) )
n
o
m
Dimana a,b,c adalah sisi segitiga dan s adalah
e setengah jumlah segitiga
sisinya. Walaupun rumus ini sudah dikenal olehtr Archimedes sebelumnya, tetapi
rumus ini baru di demonstrasikan ( dibuktikan i) :oleh Heron dalam bukunya “
Netrica”. Sekarang rumus ini dibuktikan secara trigonometri , tetapi Heron
si
membuktikannya dengan menggunakan geometry n konvensional . karya Heron
Netrica ini , sama halnya dengan Method di karya
( Archimedes, menghilang lebih
kurang 18 abad,barulah ditemukan kembali diKonstantiapel
A dalam suatu naskah
-
B
17 )
=
si
n
c
o
s
B

si
n
A
yang ditulis sekitar tahun 1100. Dalam buku Netrica yang terdiri dari tiga buku ini
si
tidak banyak terdapat Demonstrasi ( pembuktian ), tetapi banyak sekali contoh-
n
contoh perhitungan yang berhubungan dengan panjang,luas,dan isi , yang hasinya
B
hampir bersamaan dengan hasil yang diperoleh dalam buku teks Messopotamia.
Sebagai contohnya misalnya: Heron memberi suatusi tabulasi dari luas An dari
segibanyak beraturan n sisi dengan diukur dengan
n kuadrat sisi Sn , yang dimulai
dengan A3 = 13/10 S32 , selanjutnya A12 = 45/4 ( S122 untuk A5 Heron
memberika dua rumus , yaitu 5/3 S52 dan 12/7AS52. Dimana nilai pertama sama
+
dengan nilai yang terdapat dalam tabel Babylonia, tetapi kedua-dua nilai itu tidak
B
ada yang betul-betul tepat. Untuk hexagon, Heron
) memberikan nilai 13/5
S6 ,sedangkan nilai sebenarnya terletak diantara
= nilai Babylonia dengan nilai
Heron. si
n
Buku I Netrica berisi tentang pengukuran
A luas bujursangkar ,
empatpersegi panjang,segitiga, trapezoid, segibanyak
c beraturan mulai dari segitiga
o
segitiga sama sisi sampai kepada dodecagon , lingkaran dan segmen-
segmennya,ellips, segmen parabola, permukaans silinder,kerucut, dan permukaan
B
bola. +
c
Buku II berisi tentang pengukuran isi kerucut,silinder,jajaran genjang,
o
prisma,pyramida, kerucut terpancung dan piramida terpancung, bola, segmen
s
bola, bidang lima beraturan dan isi beberapa primatoida.
A
si
Buku III berisi tentang pembagian luas satu bagian dengan bagian yang lain.
n
Karya-karya lain dari Heron adalah : B

1. Geometrica c
2. Pnoumatics o
3. Dioptra s
(
4. Catoptrica A
Hal yang dapat membedakan antara geometri + klasik dengan pengukuran
B
Heronian, terlihat dalam problem yang diselesaikan Heron dalam bukunya
)
Geometrica . salah satu problem dalam buku ini= adalah mencari diameter,keliling
lingkaran (perimeter), dan luas suatu lingkaran,c apabila diketahui jumlah ketiga
besaran ini, Heron tidak menyelesaikan problem o ini dengan menggunakan
teorema Eudoxus , melainkan menggunakan metode s zaman pre Holonia. Problem
A
lain dalam buku ini adalah mencari sisi-sisi suatu segitiga asiku-siku, apabila
c
jumlah luas dan keliling segitiga itu sama dengan280.
o
Secara biasa bentuk
problem ini adalah bentuk tak tentu, dimana banyak
s sekali kemungkinan
jawabannya. Tetapi Heron hanya memberikan satu B jawaban saja, yaitu dengan
menggunakan formula Archimedes untuk luas –segitiga siku-siku. Dalam notasi
modern, apabila s setengah keliling segitiga dansi r. Jari-jari lingkaran dalam
n
segitiga,maka rs + 2s = s (r +2) = 280. Heron memilih r + 2 = 8 dan s = 35, maka
A
si
n
18 B

c
o
(
A

B
)
=
c
diperoleh luas rs = 210. Karena segitiga ini adalah
o segitiga siku-siku , maka
hipotenusa c = s – r ,atau c = 35 – 6 = 29 . jadi sjumlah dua sisi segitiga siku-siku
yang lain adalah s + r = 35 + 6 = 41. Kedua sisiAini masing-masingnya dapat
dicari, yaitu 20 dan 21. c
o
s
B
Dalam bukunya “ Pneumatica” Heron mendeskripsikan
+ sekitar seratus mesin
dan permainan seperti pipa hisap, mesin pembuka si pintu candi dengan api, dan
organ angin. Heron terkenal dalam sejarah ilmun pengetahuan alam karena
penemuannya mesin uap sederhana, termometer A sederhana, dan penemuan
si
mekanikanya yang berdasarkan kepada sifat-sifat n
cairan dan hukum mekanika
sederhana . bukunya Dioptra berhubungan dengan B deskripsi dan aplikasi teknik
mesin.
Karya Heron Catoptrics atau refleksi adalah berhubungan dengan pemantulan
cahaya. Walaupun hukum refleksi untuk cahaya sudah dikenal oleh Euclid dan
Aristoteles, tetapi Heron adalah orang yang pertama memperlihatkannya dengan
penjelasan geometry sederhana, hukum refleksi itu adalah : “ apabila cahaya
datang dari suatu sumber cahaya S kepada cermin MH’ , dan mata dari peninju
adalah E , maka lintasan yang terpendek SPE adalah apabila sudut SPM sama
dengan EPM’.
S

M M’
P’ P

S’

Untuk membuktikan bahwa tidak ada lintasan yang lain, misalnya SP’E, yang
lebih pendek dari lintasan SPE, dibuat garis SQS’ tegak lurus pada MH’, dimana
SQ=QS’ ,lalu membandingkan lintasan SPE dengan lintasan SP’E sama dengan
lintasan S’PE dan lintasan SP’E sama dengan lintasan S’P’E, dan lintasan S’PM
adalah garis lurus, maka lintasan S’PE adalah lintasan yang terpendek .

Semenjak Hipparchus sampai kepada Ptolemy terdapat kemajuan yang luar


biasa dalam bidang astronomi dan geografi serta , tetapi tidak diikuti dengan
perkembangan yang berarti dalam bidang matematika. Kemajuan yang pesat
dalam matematika adalah dari zaman Eudoxus sampai zaman Apollonius.

19
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejarah matematika pada zaman Alexandria sangat memperngaruhi
perkembangan matematika modern. Zaman Alexandria ini berada di
bawah kekuasaan raja Alexandria (Iskandar Agung). Pada zaman ini
terdapat sebuah perpustakaan terbesar di dunia yaitu perpustkaan
Alexandria yang banyak memuat karya-karya ilmuwan.

Beberapa matematikawan pada zaman Alexandria yaitu :

1. Euclide
2. Archimedes
3. Erastoshtenes
4. Apollonius
5. Aristarchus
6. Hipparchus
7. Minelaus
8. Ptolemy
9. Heron

Karya dari para matematikawan ini sampai sekarang masih digunakan


namun dalam bahasa yang lebih sederhana dan modern.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa matematika, kita harus mengetahui sejarah
perkembangan matematika pada zaman Alexandria. Kita harus
menghargai para ahli matematika terdahulu dan karya-karyanya yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

20
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Zaman Alexandria. Scribd. Published 2018. Accessed October 2, 2022.
https://id.scribd.com/document/375037044/Makalah-Zaman-Alexandria

21
22

Anda mungkin juga menyukai