DISUSUN OLEH :
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Phytagoras
dan alirannya”.Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Ilmu”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi
maupun teknik penulisannya.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap
penulis.Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 9
A. Phytagoras............................................................................................................. 9
B. Pemikiran Phytagoras............................................................................................ 20
A. Kesimpulan............................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Arti filsafat menurut bahasa Arab, filsafat terdiri dari dua kata, yaitu philos dan shopia yang
berarti pecinta pengetahuan. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher. Dalam
bahasa Arabnya adalah failasuf. Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan
sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat
artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara
mendalam dan sungguh-sungguh. Tegasnya, filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang
mengatakan bahwa "setiap manusia adalah filsuf". Semboyan ini benar juga, sebab semua
manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia
Phytagoras adalah ahli filsafat sekaligus ahli pikir.Terutama dalam ilmu matematika dan
ilmu berhitung.Selain itu falsafah pemikirannya banyak diilhami oleh rahasia angka-angka.
Phytagoras penah mengungkapkan kata-kata,bahwa ”All Things Are Number”. Kata-kata ini
tampak seolah-olah nonsense dan omong kosong belaka,akan tetapi justru ajaran itulah yang
Phytagoras memiliki peran yang besar terhadap dunia Matematika. Salah satu peninggalan
Pythagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat
hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya
(sisi-sisisiku-sikunya). Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini
berhubungan dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur
dalam siklus beritme. Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
1. Riwayat Hidup Phytagoras
Phytagoras lahir pada tahun 570 SM di pulau Samos, di daerah Ionia. Pythagoras adalah
seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal
sebagai “bapak bilangan”, dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat
banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai dirinya. Phytagoras melakukan perjalanan
kekreta untuk mempelajari sistem hukum disana. Kembali di samos dia mendirikan sebuah
sekolah yang disebut setengah lingkaran. Phytagoras meninggalkan samos dan pergi ke italia
Mnesarchus adalah ayah dari phytagoras, sementara ibunya bernama Pythais adalah
penduduk asli Samos. Mnesarchus adalah seorang pedagang yang datang dari Tirus (Lebanon). Ia
pernah membawa jagung ke Samos pada masa kelaparan dan mendapat kewarganegaraan dari
Samos sebagai tanda syukur. Sebagai seorang anak Pythagoras menghabiskan tahun-tahun awal
di Samos, lalu ia melakukan perjalanan secara luas dengan ayahnya. Mnesarchus pernah kembali
ke Tirus bersama Phytagoras, ia mengajar di sana oleh Kaldea dan orang-orang terpelajar dari
Suriah.
Tiga filsuf yang mempengaruhi Pythagoras ketika ia masih muda. Salah satunya adalah
Pherekydes yang banyak menggambarkan sebagai guru dari Pythagoras. Dua filsuf lain yang
Thales dan Anaximander yang keduanya tinggal di Miletus. Pythagoras mengunjungi Thales di
Miletus ketika ia berusia antara 18 dan 20 tahun. Pada saat ini, Thales adalah seorang lelaki tua
dan, ia mungkin tidak mengajari phytagoras banyak hal. Namun Thales mengasah minat
Pythagoras dalam matematika dan astronomi. Thales menyarankan Pythagoras untuk pergi ke
Mesir.
diantaranya ke Mesir. Perjalanannya ke Mesir merupakan salah satu bentuk usaha untuk berguru
dan menimba ilmu kepada imam-imam di Mesir. Konon karena kecerdasannya yang luar biasa
para imam yang dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras sebagai murid.
Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di Thebe. Disitu ia belajar
berbagai macam misteri. Phytagoras juga berguru pada imam-imam Caldei untuk belajar
astronomi, selanjutnya beliau belajar Logistik dan Geometri kepada para imam Phoenesia.
Belajar ritus-ritus mistik kepada para Magi. Dalam perjumpaannya dengan Zarathustra ia belajar
teori perlawanan.
Pada 525 SM Cambyses II, raja Persia, menyerang Mesir. Polycrates meninggalkan Mesir.
Pythagoras menjadi tawanan dan dibawa ke Babel. Pythagoras dibawa oleh para pengikut
Cambyses sebagai tawanan perang. Saat menjadi tawanan ia belajar tentang penyembahan yang
sangat mistis para dewa dan ilmu-ilmu matematika yang diajarkan oleh orang Babel.
Pythagoras membentuk sebuah sekolah di kota Samos yang bernama “setengah lingkaran”,
nama itu bahkan dikenal sampai hari ini. Phytagoras menjadi guru untuk anak Polycartes seorang
penguasa tiran di Samos. Kira-kira pada tahun 530 SM, karena tidak setuju dengan pemerintahan
mendirikan sebuah sekolah beragama yang kemudian dikenal dengan sebutan “Kaum
Phytagorean”. Pythagoras menjadi kepala masyarakat. Mereka tinggal permanen, tidak punya
barang pribadi dan vegetarian. Kaum Phytagorean sangat berjasa dalam meneruskan pemikiran-
pemikiran Phytagoras.
2. Pemikiran Phytagoras
Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air yang banyak dipercaya
sebagai unsur semua benda. Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni terjadi
berkat angka. Bila segala hal adalah angka, maka segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur
dengan angka dalam hubungan yang proporsional dan teratur, melainkan berkat angka-angka itu
Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda(number rules the
universe = bilangan memerintah jagat raya). Ia juga mengembangkan pokok soal matematik
yang termasuk teori bilangan. Pemikirannya tentang bilangan,ia mengemukakan bahwa setiap
bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri.Satu adalah asal
mula segala sesuatu sepuluh,dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih
sempurna dari pada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas).Salah seorang penganut
Phytagoras mengatakan bahwa Tuhan adalah bilangan tujuh,jiwa itu bilangan enam,badan itu
bilangan empat.
Phytagoras yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
keseluruan yang teratur,sesuatu yang harmonis seperti dalam musik.Keharmonisan dapat tercapai
a. Terbatas-Tak terbatas
b. Ganjil-Genap
c. Satu-Banyak
d. Laki-laki – Perempuan
f. Diam – Gerak
g. Lurus – Bengkok
h. Baik –Buruk
i. Terang – Gelap
j. Kanan – Kiri
Menurut Phytagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan saja,oleh
karenanya iya tidak mau disebut sebagai orang arif seperti Thales,akan tetapi menyebut dirinya
philosophia yang terjemahnya secara harfiah adalah cinta kearifan atau kebijaksanaan sehingga
sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta
atau kebijaksanaan.
Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang
menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah
kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Secara sistematis, teorema ini biasanya ditulis
sebagai : a2 + b2 = c2, dimana a dan b mewakili panjang dari dua sisi lain dari segitiga siku-siku
dan c mewakili panjang dari hipotenusnya (sisi miring).Walaupun fakta di dalam teorema ini
telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dinobatkan kepada
Pythagoras karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis. Sebagai
seorang ahli matematika abadi dengan dalil-dalilnya yaitu jumlah dari luas dua sisi sebuah
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan
dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur. Ia percaya
keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam bilangan-
Pythagoras tentang perpindahan jiwa yaitu apabila seorang meninggal jiwanya akan kembali
lagi kedunia dan Pythagoras percaya akan kepindahan jiwa dari makhluq yang sekarang kepada
makhluq yang akan datang yang kemudian masuk kedalam badan salah satu hewan.
Menurut kepercayaan Pythagoras manusia itu asalnya tuhan, jiwa itu adalah penjelmaan dari
pada tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa. Apabila dosanya sudah habis ia akan kembali
kelangit kedalam lingkungan tuhan tempat semula. Hidup murni adalah jalan untuk
Tetapi kemurnian tidak tercapai sekaligus, melainkan berangsur-angsur. Sebab jiwa itu berulang-
ulang turun ketubuh makhluq dahulu. Begitu seterusnya sampai ia mencapai kemurnian.
Seseorang tak cukup jika hanya membersihkan hidup jasmani nya saja tetapi hidup rohani
juga harus diperhatikan. Manusia harus berzikir senantiasa untuk mencapai kesempurnaan
hidupnya. Menurut keyakinan kaum Pythagoras setiap waktu orang harus memiliki rasa
tanggung jawab dalam hatinya tentang perbuatannya sehari-hari. Sebelum ia tidur malam,
hendaklah diperiksanya dalam hatinya segala perbuatannya hari itu. Ia harus menanyai dirinya :
apa kekuranganku hari ini ? Larangan mana yang kulanggar ? Periksa peristiwa itu sampai
sehabis-habisnya. Jika ada engkau berbuat salah, hendaklah engkau menyesal. Jika baik segala
Hidup ini menurut paham Pythagoras adalah bekal untul akhirat. Berlagu dengan musik
adalah sebuah jalan untuk membersihkan ruh. Dalam penghidupan kaum Pythagoras musik itu
dimuliakan.
Jadi, menurut Pythagoras jiwa itu tidak dapat mati .Sesudah kematian manusia jiwanya
berpindah ke dalam hewan, dan bila hewan itu mati, ia berpindah lagi, dan seterusnya. Tetapi
dengan menyucikan dirinya jiwa bisa diluputkan dari nasib reinkarnasi itu. Penyucian itu
dihasilkan dengan berpantang jenis makanan tertentu, seperti hewan dan kacang. Memenuhi
peraturan-peraturan semacam itu adalah unsur penting dalam kehidupan kaum Pythagorean.
Phytagoras mengatakan tentang alam bahwa alam ini tersusun sebagai angka-angka di mana
terdapat matematik dan susunan kesejahteraan. Bintang yang banyak di langit itu menyatakan
mempunyai gerak yang tertentu dan mempunya edaran yang pasti menurut irama yang tetap.
Sebab itu Pyhtagoras suka berkata tentang “ kesejahteraan di langit” Mana yang bergerak,
berbunyi. Di langit ada bunyi di timbulkan oleh gerakan bintang-bintang.Tinggi rendah bunyi itu
Dalam filsafat Phytagoras tidak berkuasa dialam saja tetapi berkuas di matematik. Ia juga
berkuasa dalam segala bidang. Phytagoras sampai pada pokok ajarannya yang mengatakan ”
segala barang adalah angka-angka”. Demikianlah pengaruh matematika atas dirinya dan
menentukan. Angka menjadi dasar ialah satu, angka satu itu genap dan juga ganjil. Angka tiga
adalah angka ajaib, karena pada angka tiga terdapat awal, pertengahan dan akhir. Angka empat
maha besar, sebab 1+2+3+4=10. Dan 10 adalah angka yang sepenuh penuhnya. Demikianlah
caranya kaum Phytagoras mengajarkan bahwa semuanya itu angka-angka, dalam segala benda
terdapat paduan dan hasil dari pada dasar angka-angka. Angka itu adalah asal dari segalanya.
Segala perhubungan dapat ditentukan dengan angka-angka, demikianlah tadi angka satu ialah
titik, angka dua baris, angka tiga dataran, angka empat badan, selanjutnya angka satu jugaa dasar
Ajaran Phytagoras pada hakikatnya terlalu tinggi bagi pengikutnya yang banyak, sebab itu
2. Aliran ilmu
yaitu “rangka yang kelihatan “Manusia itu tidak akan lupa kepada dirinya walaupun ia lupa
kepada anggota-anggotanya. Di dalam Al-Qur’an ada tersebut supaya “orang jangan mengatakan
orang yang mati dalam perang itu mati, tetapi yang sebenarnya mereka itu hidup lagi diberi
rezki”
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan senang lagi disenangi.
satu negeri kepada lain negeri”. Demikian juga hadis yang mengatakan : “Kuburan itu suatu
Maksud dari ayat-ayat dan hadis diatas adalah “Bahwa apabila seseorang telah meninggal,
maka ruhnya akan keluar berpindah ke alam lain yang sudah dijanjikan oleh Allah, sesuai dengan
amal perbuatannya ketika masih hidup didunia. Tidak seperti yang dikatakan oleh Pythagoras
bahwa ruh seseorang yang telah mati pindah ketubuh hewan (reinkarnasi).
Pembersihan jiwa menurut ajaran Islam adalah dengan cara menghilangkan sifat-sifat
tidak terpuji yang terdapat pada diri seseorang seperti Hasad, Dengki, Sombong, Pemarah, dan
lain-lain. Dengan mengucap istighfar, atau dengan mengetahui betapa buruknya akibat yang
akan diperoleh jika mengerjakan hal tersebut. Kalau hati / jiwa sudah terlanjur sakit, maka
Dengan demikian secara perlahan jiwa kita akan bersih dari segala hal-hal yang
mengotorinya. Tidak seperti ajaran Pythagoras, jika ingin jiwanya bersih harus berpantangan
Saya sangat setuju dengan pendapat Pythagoras bahwa manusia hendaklah selalu
mengontrol dirinya diwaktu malam , dengan mengingat hal-hal apa saja yang sudah diperbuatnya
seharian tadi, sehingga dengan demikian manusia bisa cepat menyesali perbuatannya yang tidak
baik,dengan mengucap istighfar dan segera bertaubat. Karena apa-apa yang telah diperbuat di
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pythagoras lahir di pulau Samos yang termasuk daerah Ionia. Ia dilahirkan kira-kira dalam
tahun 580 sebelum Masehi. Dalam tradisi Yunani diceritakan bahwa ia banyak bepergian (antara
lain ke Mesir), tetapi tentang itu tidak ada kepastian apa pun. Phytagoras adalah seorang
matematikawan dan filsuf Yunani yang paling terkenal melalui teoremanya. Phytagoras dikenal
Hidup ini menurut paham Pythagoras adalah persediaan buat akhirat. Sebab itu semula dari
sini dikerjakan hidup di hari kemudian itu. Berlagu dengan musik adalah juga sebuah jalan untuk
membersihkan ruh. Dalam penghidupan kaum Pythagoras musik itu dimuliakan. Salah satu
peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Phytagoras yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-
Hasyimsyah, N., M., A. 2002. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Mary Evelyn Tucker & John A. Grim. 2003. Agama, Filsafat, & Lingkungan Hidup: Penerbit
Kanisius