Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATEMATIKA ALIRAN PYTHAGORAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sejarah Matematika

Dosen Pengampu :

Karlena Aprilianti, M.Pd.Mat.

Disusun Oleh :

1. Laura Angelica (2111280017)


2. Rivana Puri Sagita (2111280018)
3. Feity Aisya (2111280030)
4. Dela Nupita Ramadanniya (2111280031)

PRODI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan pada kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Sejarah Matematika yang
berjudul “MATEMATIKA ALIRAN PYTHAGORAS” tepat pada waktunya. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Aamiin

Bengkulu, 08 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Profil Pythagoras .......................................................................................... 2

B. Sejarah Teorema Pythagoras ........................................................................ 4

C. Pembuktian Teorema Pythagoras ................................................................. 5

D. Kegunaan Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-Hari................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

B. Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pythagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia
memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan
pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat
banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai dirinya. Phytagoras
memiliki peran yang besar terhadap dunia Matematika.
Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema
Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga
siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-
sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum
lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena
ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Teorema pytaghoras masih digunakan hingga saat ini, dan masih
diajarkan di sekolah-sekolah. Tentunya ada beberapa kegunaan teorema
pythagoras di kehidupan sehari-hari yang menjadikan alasan teorema ini masih
digunakan hingga sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil pythagoras ?
2. Bagaimana sejarah teorema pythagoras ?
3. Bagaimana pembuktian teorema pythagoras ?
4. Apa saja kegunaan teorema pythagoras dalam kehidupan sehari – hari ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil pythagoras.
2. Untuk mengetahui sejarah teorema pythagoras.
3. Untuk mengetahui pembuktian teorema pythagoras.
4. Untuk mengetahui kegunaan teorema pythagoras dalam kehidupan sehari–
hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Pythagoras
Penemu bidang ilmu Teorema Pythagoras, bernama Pythagoras. Dia
merupakan salah satu tokoh di dunia matematka dengan kontribusi cukup
beragam yang terkenal dalam konsep geometrinya. Sebagaimana diketahui,
Pythagoras, lahir di pulau Aegean wilayah Timur kepulauan Samos, Yunani
pada tahun 570 SM. Ibunya bernama Pythias adalah penduduk asli itu
sementara ayahnya yang bernama Mnesarchus adalah seorang pedagang
permata dari Tirus. Phytagoras juga memiliki dua orang saudara kandung.
Teorema Pythagoras pertama kali ditemukan oleh Pythagoras.
Walaupun rumus Pythagoras sudah digunakan oleh masyarakat Babilonia sejak
1900-1600 SM. Teorema Pythagoras adalah salah satu rumus yang sering
dijumpai dalam pembahasan matematika.
Nama Pythagoras selalu dikaitkan dengan berbagai penemuan
matematika, seperti teori bumi bulat, teorema Pythagoras, lima bangun ruang,
teori kesebandingan, dan gagasan bahwa bintang timur dan barat adalah planet
yang sama, yaitu Venus. Ia juga mengkalim bahwa dirinya adalah orang
pertama sebagai filsuf (“pecinta kebijaksanaan”) dan membagi dunia menjadi
lima zona iklim. Namun, kontribusi Pythagoras terhadap matematika paling
dikenang karena konsepnya tentang angka. Pythagoras percaya bahwa
semuanya dapat direduksi menjadi angka dan angka-angka ini memiliki
karakteristik, kekuatan, dan kelemahan mereka sendiri.
Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa Pythagoras banyak
melakukan perjalanan, di antaranya ke Mesir. Perjalanan Phytagoras ke Mesir
merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada
imam-imam di Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa, para
imam yang dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras
sebagai murid. Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para
imam di Thebe. Di tempat ini, ia belajar berbagai macam misteri. Selain itu,

2
Phytagoras juga berguru pada imam-imam Caldei untuk belajar Astronomi. Ia
juga berguru kepada para imam Phoenesia untuk belajar Logistik dan
Geometri, sedangkan kepada para Magi, ia belajar ritus-ritus mistik. Dalam
perjumpaannya dengan Zarathustra, ia belajar teori perlawanan. Selepas
berkelana untuk mencari ilmu, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan
pencarian filsafatnya serta menjadi guru untuk anak Polycartes, penguasa tiran
di Samos. Kira-kira pada tahun 530, karena tidak setuju dengan pemerintahan
tyrannos Polycartes, ia berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota ini,
Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang kemudian dikenal
dengan sebutan ”Kaum Phytagorean”.
Kaum Phytagorean sangat berjasa dalam meneruskan pemikiran-
pemikiran Phytagoras. Semboyan mereka yang terkenal adalah authos epha,
ipse dixit (dia sendiri yang telah mengatakan demikian). Kaum ini diorganisasi
menurut aturan-aturan hidup bersama dan setiap orang wajib menaatinya.
Mereka menganggap filsafat dan ilmu pengetahuan sebagai jalan hidup atau
sarana supaya setiap orang menjadi tahu sehingga luput dari perpindahan jiwa
terus-menerus. Di antara para pengikut Phytagoras di kemudian hari
berkembang dua aliran. Aliran pertama disebut akusmatikoi (akusma artinya
apa yang telah didengar peraturan), mereka mengindahkan penyucian dengan
menaati semua peraturan secara saksama. Aliran kedua disebut mathematikoi
(mathesis artinya ilmu pengetahuan) mereka mengutamakan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
Pythagoras wafat pada tahun 495 SM. Mengenai kematian Pythagoras,
banyak sumber yang menceritakannya dengan versi yang berbeda–beda.
Kematian Pythagoras ini amat misterius karena tidak dapat diungkap secara
pasti apa dan bagaimana duduk perkara sesungguhnya hingga dia dibunuh
demikian kejinya. Ada versi yang menyebutkan bahwa Pythagoras dibunuh
oleh orang-orang yang diduga suruhan penguasa Yunani. Begitulah legenda
menyebutkan Pythagoras memang telah diincar nyawanya sejak masih usia
muda di kampung halaman. Usianya ketika meninggal berkisar sekitar delapan
puluh tahun. Pemakaman jasadnya diiringi ratapan para pengikut setia. Versi

3
lain menceritakan bahwa para pengikut Pythagoras menyatakan bahwa guru
mereka meninggal dengan cara yang unik. Beberapa dari mereka menyatakan
Pythagoras mogok makan, sebagian lagi menyatakan bahwa dia mengurung
dan berdiam diri. Cerita lain menyatakan bahwa konon rumahnya dibakar oleh
para musuhnya (mereka yang merasa tersingkirkan oleh kehadiran Pythagoras
di tempat itu). Semua pengikutnya ke luar dari rumah terbakar dan lagi ke
segala penjuru untuk menyelamatkan diri. Massa yang membakar rumah itu
kemudian membantai para pengikutnya (pythagorean) satu per satu.
Persaudaraan sudah dihancurkan. Pythagoras sendiri berusaha melarikan diri
tetapi tertangkap dan dipukuli. Dia disuruh berlari di suatu ladang, namun
mengatakan bahwa dia lebih baik mati. Kemudian diambil keputusan bersama
dan diputuskan bahwa Pythagoras dihukum pancung dan dipenggal kepalanya
di muka umum.

B. Sejarah Teorema Pythagoras


Sekitar 4000 tahun yang lalu, sebuah tablet tanah liat asal Babilonia ini
ditemukan dengan tulisan berikut: "4 adalah panjang dan 5 diagonal.Selain itu,
orang Cina juga tahu teorema ini. Hal ini disebabkan Tschou-Gun yang tinggal
di 1100 SM. Dia mengetahui karakteristik dari sudut kanan. Teorema ini juga
dikenal dengan Caldeans atau “Teorema Gougu’. Hal ini membuktikan bahwa
telah jauh hari mereka menyadari fakta bahwa sebuah segitiga dengan panjang
3, 4,dan 5 harus merupakan segitiga siku-siku.mereka menggunakan konsep
ini untuk membangun sudut siku-siku dan merancang segitiga siku-siku dengan
membagi panjang tali kedalam 12 bagian yang sama,seperti sisi pertama pada
segitiga adalah 3,sisi kedua adalah 4,dan sisi ketiga adalah 5 satuan panjang.
Selain itu, Orang Mesir tahu bahwa sebuah segitiga dengan sisi-sisi 3,
4, dan 5 membuat 90° sudut. Sebagai Sebenarnya, mereka mempunyai tali
dengan 12 secara merata knot spasi seperti ini: Bahwa mereka digunakan untuk
membangun sudut yang sempurna dalam bangunan dan piramida. Hal ini
diyakini bahwa mereka hanya tahu tentang 3, 4, 5 segitiga dan bukan teorema
umum yang berlaku untuk semua segitiga siku-siku. Jadi mengapa disebut

4
Teorema Pythagoras? Walaupun teorema dikenal jauh sebelum waktu, pasti
Pythagoras umum dan membuatnya populer. Itu adalah Pythagoras yang
dikaitkan dengan geometris pertama demonstrasi. Itulah sebabnya dikenal
sebagai Pythagoras Teorema.
Sekitar 2500 tahun SM, Monumen Megalithic di Mesir dan Eropa Utara
terdapat susunan segitiga siku-siku dengan panjang sisi yang bulat. Bartel
Leendert van der Waerden menghipotesiskan bahwa Tripel Pythagoras
diidentifikasi secara aljabar. Selama pemerintahan Hammurabi the Great
(1790-1750 SM),tablet Plimpton Mesopotamian 32 terdiri dari banyak tulisan
yang terkait dengan Triple Pythagoras. Pythagoras (569-475 SM)
menggunakan metode aljabar untuk membangun Tripel Pythagoras. Menurut
Sir Tomas L. Heath, tidak ada penelitian sebab dari teorema ini. Namun,
penulis seperti Plutarch dan Cicero mengatributkan teoroma ke Pythagoras
sampai atribusi tersebut diterima dan dikenal secara luas. Pada 400 SM, Plato
mendirikan sebuah metode untuk mencapai Tripel Pythagoras yang baik
dipadukan dengan aljabar and geometri. Sekitar 300 SM, eleman Euclid (bukti
aksiomatis yang tertua) menyajikan teoroma tersebut. Teks Cina Chou Pei
Suan Ching yang ditulis antara 500 SM sampai 200 sesudah masehi memiliki
bukti visual dari Teoroma Pythagoras atau disebut dengan “Gougo Theorem”
(sebagaimana diketahui di Cina) untuk segitiga berukuran 3, 4,dan 5. Selama
Dinasti han (202-220 SM). Tripel Pythagoras muncul di sembilan bab pada
seni matematika seiring dengan sebutan segitiga siku-siku. Namun, hal ini
belum dikonfirmasi apakah pythagoras adalah orang pertama yang menamukan
hubungan antara sisi dari segitiga siku-siku, kaena tidak ada teks yang ditulis
olehnya ditemukan. Walaupun demikian, nam Pythagoras telah dipercaya
untuk menjadi nama yang sesuai untuk teorema ini.

C. Pembuktian Teorema Pythagoras


Teorema Phytagoras berbunyi : Pada suatu segitiga siku-siku berlaku
bahwa kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.Secara
umum, jika segitiga ABC siku-siku di C maka teorema Pythagoras dapat

5
dinyatakan 𝐴𝐵 2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐵𝐶 2 . Banyak buku menuliskan teorema ini sebagai
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 dengan c adalah sisi miring.

1. Pembuktian Teorema Pythagoras dari Astronom India Bhaskara


(1114-1185)
Bukti berikut ini pertama kali terdapat pada karya Bhaskara. Bhaskara
merupakan matematikawan India, sekitar abad ke-10. Langkah pertama
dalam pembuktian teorema ini dengan membuat segitiga siku-siku ABC
dengan panjang sisi a, b, c.

Pada gambar di atas terdapat segitiga siku-siku dengan panjang sisi siku-
siku adalah a dan b serta panjang sisi miring adalah c. pembuktian teorema
ini menggunakan 4 segitiga siku-siku yang sama dengan panjang sisi a,b,c.
segitiga siku-siku disusun dengan sisi c diletakkan diluar sehingga menjadi
persegi dengan luas c2 sebagai berikut.

6
1 1
Luas segitiga adalah × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = ×𝑎×𝑏
2 2
1
= 𝑎𝑏
2

Sedangkan, luas persegi biru yang berada di dalam segitiga siku-siku


adalah (𝑏 − 𝑎)2 .
Maka, luas persegi ABCD 𝐴𝐵𝐶𝐷 − 4 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 +
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑏𝑖𝑟𝑢
1
𝑐 2 = 4 × ( 𝑎𝑏 ) + (𝑏 − 𝑎)2
2
= 2 𝑎𝑏 + (𝑏 − 𝑎) × (𝑏 − 𝑎)
= 2 𝑎𝑏 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 + 𝑎2
= 𝑏 2 + 𝑎2
𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 (𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖)
2. Pembuktian dari Sekolah Phytagoras
Menurut (Faris, 2019) bukti dari sekolah Phytagoras tersebut tersaji
pada gambar di bawah.

Gambar 1 Gambar 2

Luas daerah hitam pada gambar 1 adalah 𝑎2 + 𝑏 2


Luas daerah hitam pada gambar 2 adalah 𝑐 2
Dengan demikian 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 (𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖)

7
3. Pembuktian Teorema Phthagoras oleh Presiden James A.Garfield
Menurut (Bogomolny, 2016) pembuktian ini berasal dari James A. Garfield
pada tahun 1876. Langkah pertama dalam pembuktian teorema ini
membuat segitiga siku-siku dengan sisi a, b, dan c.

Kemudian sisi “a” disusun dan bertemu dengan sisi “b” sehingga
membentuk satu garis, kemudian tarik garis sehingga membentuk
trapesium seperti gambar berikut.

Trapesium terbentuk dari 3 segitiga siku-siku sehingga luas trapesium sama


dengan luas segitiga penyusunnya.
1 1 1 1
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = ( 𝑎𝑏 ) + ( 𝑎𝑏) + ( 𝑐 2 )
2 2 2 2
1 2 1 1 1
(𝑎 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 ) = ( 𝑎𝑏) + ( 𝑎𝑏) + ( 𝑐 2 )
2 2 2 2
𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑏 + 𝑐 2
𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 (𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖)
D. Kegunaan Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang berkaitan dengan
hubungan dari panjang dan sudut segitiga. yang mana disana terdapat peran
dari pemikiran Pythagoras. Berikut merupakan beberapa contoh kegunaan atau
manfaat phytagoras dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bidang Arsitektur dan Konstruksi

8
Pada bidang arsitektur dan konstruksi, salah satu contohnya adalah
bangunan atau bidang yang berbentuk segitiga, misalnya atap bangunan.
Teorema ini akan sangat berguna pada perhitungan bidang yang memiliki
desain segitiga siku-siku. Teorema Pythagoras akan sangat membantu
dalam kegiatan menghitung atau memperkirakan bidang miring suatu
bangunan yang memiliki sisi-sisi yang saling tegak lurus, atau memiliki
sudut 90 derajat.

2. Sistem Navigasi
Dalam sistem navigasi, terdapat metode triangulasi yang digunakan
untuk menentukan suatu lokasi atau koordinat berdasarkan sudut antara
titik koordinat. Nah, teorema Pythagoras berguna ketika triangulasi
menggunakan sudut 90 derajat. For your information, NASA juga
menggunakan triangulasi untuk menentukan posisi pesawat luar angkasa.
Kalau di kehidupan sehari-hari, ini juga berguna dalam sistem navigasi
mobil dan pelacakan ponsel.

3. Melacak Lokasi Gempa


Lokasi gempa bumi juga dapat dilacak menggunakan teorema
Pythagoras. Cara kerjanya adalah dengan triangulasi pada jenis gelombang
saat terjadinya gempa. Sebagai gambaran, triangulasi dilakukan dengan
melihat jarak yang ditempuh oleh gelombang yang lebih cepat dengan
jarak tempuh dari gelombang yang lebih lambat. Dengan cara ini, pusat
gempa dapat ditentukan.

Contoh Soal 1
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 250
meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-
layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang tersebut.

Penyelesaian:

9
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di
bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi layang-
layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(𝐴𝐶 2 − 𝐴𝐵 2 )

BC = √(2502 − 702 )

BC = √(62.500 – 4.900)

BC = √57.600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m

Contoh Soal 2
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di atas
sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak tersebut
ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-layang tersebut
dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika lebar kali tersebut 5
meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang tangga minimal yang
diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas tembok.

10
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Di mana XY merupakan jarak kaki tangga dengan bawah tembok (lebar kali)
dan YZ merupakan tinggi tembok, maka panjang tangga (XZ) dapat dicari
dengan teorema Pythagoras yakni:
XZ = √(𝑋𝑌 2 + 𝑌𝑍 2 )

XZ = √(52 + 122 )

XZ = √(25 + 144)
XZ = √169
XZ = 13 m
Jadi, panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu
dengan bagian atas tembok adalah 13 m.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penemu bidang ilmu Teorema Pythagoras, bernama Pythagoras. Dia
merupakan salah satu tokoh di dunia matematka dengan kontribusi cukup
beragam yang terkenal dalam konsep geometrinya.
Teorema Phytagoras berbunyi : Pada suatu segitiga siku-siku berlaku
bahwa kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.Secara
umum, jika segitiga ABC siku-siku di C maka teorema Pythagoras dapat
dinyatakan 𝐴𝐵 2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐵𝐶 2 .
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang berkaitan dengan
hubungan dari panjang dan sudut segitiga. yang mana disana terdapat peran
dari pemikiran Pythagoras.

B. Saran
Teorema pytaghoras masih digunakan hingga saat ini, dan masih
diajarkan di sekolah-sekolah. Tentunya ada beberapa kegunaan teorema
pythagoras di kehidupan sehari-hari yang menjadikan alasan teorema ini masih
digunakan hingga sekarang. Oleh karena itu, kita hendak nya mengetahui lebih
banyak mengenai asal-usul dari teorema Pythagoras ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Fatih, M. (2022, Februari 26). Zenius. Retrieved from Zenius:


https://www.zenius.net/blog/manfaat-fungsi-pythagoras

Maulida. (n.d.). SCRIBD. Retrieved from SCRIBD:


https://id.scribd.com/document/455638398/BIOGRAFI-PHYTAGORAS

Rosjanuardi, R. (2019). Geometri. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Schacht, J. (2023). Sejarah Matematika Teorema Pythagoras. Riau.

13

Anda mungkin juga menyukai