Anda di halaman 1dari 2

Biografi Phytagoras

22 Oktober 2015   12:25 Diperbarui: 22 Oktober 2015   18:20  443  0 0

Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia. Pythagoras adalah seorang
matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai
"Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM.

Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia banyak melakukan perjalanan, diantaranya ke Mesir.
Perjalanan Phytagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba
ilmu, pada imam-imam di Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa, para imam yang
dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras sebagai murid. Namun, pada
akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di Thebe. Disini ia belajar berbagai macam
misteri. Selain itu, Phytagoras juga berguru pada imam-imam Caldei untuk belajar Astronomi,
pada para imam Phoenesia untuk belajar Logistik dan Geometri, pada para Magi untuk belajar
ritus-ritus mistik, dan dalam perjumpaannya denganZarathustra, ia belajar teori perlawanan.

Selepas berkelana untuk mencari ilmu, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan pencarian
filsafatnya serta menjadi guru untuk anak Polycartes, penguasa tiran di Samos. Kira-kira pada
tahun 530, karena tidak setuju dengan pemerintahan tyrannos Polycartes, ia berpindah ke kota
Kroton di Italia Selatan. Di kota ini, Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang
kemudian dikenal dengan sebutan “Kaum Phytagorean.”

Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air yang banyak dipercaya
sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam. Pada dasarnya kaum Phytagorean
menganggap bahwa pandangan Anaximandros tentang to Apeiron dekat juga dengan pandangan
Phytagoras. To Apeiron melepaskan unsur-unsur berlawanan agar terjadi keseimbangan atau
keadilan (dikhe). Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni terjadi berkat angka.
Bila segala hal adalah angka, maka hal ini tidak saja berarti bahwa segalanya bisa dihitung,
dinilai dan diukur dengan angka dalam hubungan yang proporsional dan teratur, melainkan
berkat angka-angka itu segala sesuatu menjadi harmonis, seimbang. Dengan kata lain tata tertib
terjadimelaluiangka-angka.

Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan
bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari
kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak
diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras
karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.

 
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan
matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme.
Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam
bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa
\sqrt{2}, hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku masing-masing 1,
adalah bilangan irasional, Pythagoras memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat
membantah bukti yang diajukan Hippasus.

Hikmah yang bias di ambil

1. Dengan ditemukannya theorema phytagoras kita biasa memanfaatkannya dalam segitiga


2. Mari mencontoh sikap phytagoras yang pantang menyerah untuk mencari guru untuk
menuntun ilmu meskipun harus jarak yang jauh harus ditempuh,dan memanfaatkan ilmunya
untuk orang banyak,yang juga masih bermanfaat sampai sekarang.

(Sumber: https://www.kompasiana.com/wahyunurhayati/5628735b4ef9fd6c14c56146/biografi-
phytagoras).

Anda mungkin juga menyukai