1
Bagian
Siapakah Phytagoras?
7
Mengenal Phytagoras
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 1.1
Karya patung yang menggambarkan wajah Pythagoras.
Kaum Phytagorean
Kaum Phytagorean sangat berjasa dalam meneruskan pemikiran-
pemikiran Phytagoras. Semboyan mereka yang terkenal adalah authos
epha, ipse dixit (dia sendiri yang telah mengatakan demikian). Kaum
ini diorganisasi menurut aturan-aturan hidup bersama dan setiap
orang wajib menaatinya. Mereka menganggap filsafat dan ilmu
pengetahuan sebagai jalan hidup atau sarana supaya setiap orang
menjadi tahir sehingga luput dari perpindahan jiwa terus-menerus.
Di antara para pengikut Phytagoras di kemudian hari
berkembang dua aliran. Aliran pertama disebut akusmatikoi (akusma
artinya apa yang telah didengar; peraturan); mereka mengindahkan
penyucian dengan menaati semua peraturan secara saksama. Aliran
kedua disebut mathematikoi (mathesis artinya ilmu pengetahuan);
mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
9
Mengenal Phytagoras
Pemikiran Phytagoras
Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air
yang banyak dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan
anasir alam. Pada dasarnya, kaum Phytagorean menganggap bahwa
pandangan Anaximandros tentang to Apeiron dekat juga dengan
pandangan Phytagoras. To Apeiron melepaskan unsur-unsur
berlawanan agar terjadi keseimbangan atau keadilan (dikhe).
Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni terjadi
berkat angka. Apabila segala hal adalah angka, maka hal ini tidak
saja berarti bahwa segalanya dapata dihitung, dinilai, dan diukur
dengan angka dalam hubungan yang proporsional dan teratur, tetapi
berkat angka-angka itu segala sesuatu menjadi harmonisa atau
seimbang. Dengan kata lain, tata tertib terjadi melalui angka-angka.
Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema
Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu
segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-
kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema
ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, teorema ini
dikreditkan kepada Pythagoras karena dialah yang pertama
membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu
di dunia ini berhubungan dengan matematika dan merasa bahwa
segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme. Ia
percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam
dapat dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau perbandingan
bilangan. Ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa \sqrt{2},
hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku
masing-masing 1, adalah bilangan irasional, Pythagoras memutuskan
untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang
10 diajukan Hippasus.
Adakah yang Salah dengan Hukum Phytagoras?
Bagian 2
Adakah yang Salah
dengan Hukum
Phytagoras?
Teliti Sebelum Ujian
Sering kali dalam ujian, terutama untuk pelajaran matematika atau
fisika, kita harus memecahkan soal yang disajikan dalam sebuah
gambar. Memang, kata orang, gambar dapat menerangkan lebih baik
daripada seribu kata. Akan tetapi, tentu kita jangan asal setuju dengan
soal seperti itu.
Jika akan ujian, kita harus memeriksa soal-soal yang akan
diberikan dengan teliti sebelum dikerjakan. Ini sangat perlu
diperhatikan, apakah pertanyaan yang diajukan sudah jelas? Apakah
pertanyaan tidak akan membingungkan siswa? Apakah siswa akan
dapat memahami apa yang sebenarnya ditanyakan oleh soal tersebut?
Jelas bagi pembuat soal, belum tentu akan jelas pula bagi yang akan
mengerjakan soal tersebut.
11
Mengenal Phytagoras
Sumber: mason.gmu.edu
Gambar 2.1
Contoh kekeliruan penerapan soal tentang konsep Pythagoras.
12
Adakah yang Salah dengan Hukum Phytagoras?
untuk membuat soal dengan lebih jelas. Kalau kita lihat, tampaknya
memang si murid walaupun terkesan konyol, sudah menjawab apa
yang ditanyakan dalam soal tersebut. Jadi, masalahnya memang
pertanyaannya saja yang tidak jelas atau membingungkan, kalau sama
sekali tidak dapat dikatakan soal ini tidak benar. Yang pasti, ini bukan
kesalahan Phytagoras dalam dalam merumuskan teorinya.
Sumber: mason.gmu.edu
Gambar 2.2
Sketsa Phytagoras.
13
Mengenal Phytagoras
Dalil Phytagoras
Dalil Pythagoras merupakan salah satu dalil yang paling sering
digunakan secara luas. Dalil ini pertama kali ditemukan oleh
Pythagoras. Dalil ini sesungguhnya telah dikenal orang-orang
Babilonia sekitar 1.000 tahun sebelum masa kehidupan Pythagoras
dan sampai saat ini masih digunakan antara lain untuk pelayaran,
astronomi, dan arsitektur.
c
a
C b A
c2 = a 2 + b 2
atau
Kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus
14
Adakah yang Salah dengan Hukum Phytagoras?
a b
b a
a b
a2 + 2ab + b2 = c2 + 4.
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab
15
Mengenal Phytagoras
a2 + 2ab + b2 – 2ab = c2
a2 + b 2 = c 2
Terbukti bahwa c2 = a2 + b2
Keterangan:
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Luas segitiga =
( a + b )2 = a2 + 2ab + b2
3. Cara ketiga :
Perhatikan sekali lagi gambar berikut.
b a
a b
b a
a b
Simpulannya: c2 = a2 + b2
Keterangan:
Luas persegi = sisi x sisi = s2
Perhitungan panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika dua
sisi yang lain diketahui. Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di
titik C, berlaku:
B
c
a
C b A
17
Mengenal Phytagoras
Tripel Pytagoras
Tiga buah bilangan a, b, dan c, yakni a, b merupakan bilangan asli
dan c merupakan bilangan terbesar, dikatakan merupakan tripel
Pythagoras jika ketiga bilangan tersebut memenuhi hubungan
berikut.
c2 = a2 + b2 atau
b2 = c2 – a2 atau
a2 = c2 – b2
18
Adakah yang Salah dengan Hukum Phytagoras?
Jenis Segitiga
Hubungan nilai c 2 dengan ( a 2 + b 2 ) dapat digunakan untuk
menentukan jenis segitiga. Jika a, b, dan c adalah panjang sisi-sisi
suatu segitiga dengan :
(1) (2)
c c
a a
b b
(3)
a
b
c
c > a + b
2 2 2
c2 = a2 + b2
c2 < a2 + b2
19
Mengenal Phytagoras
20
Penjelesan Teorema Phyagoras
Bagian 3
Penjelesan Teorema
Phyagoras
Dalam matematika, teorema phytagoras adalah hubungan antara
geometri euclidean antara tiga sisi dari segitiga siku-siku. Berikut bunyi
teoremanya:
In any right triangle, the area of the square whose side is the
hypotenuse (the side of the triangle opposite the right angle) is equal to the
sum of the areas of the squares on the other two sides. [Pada setiap segitiga
siku-siku, kuadrat panjang garis yang miring (sisi paling panjang
segitiga, disebut hypotenuse) sama dengan penjumlahan kuadrat dua
sisi lainnya].
Misalnya, panjang hypotenuse adalah c, sedangkan a dan b adalah
panjang sisi lainnya sehingga teorema tersebut dapat diekspresikan
dalam persamaan sebagai berikut:
21
Mengenal Phytagoras
b a
a b
b a
a b
Ini artinya, kita dapat mengetahui panjang salah satu sisi dengan
mengetahui panjang dua sisi yang lainnya. Sebuah paragraf dalam
teori phytagoras mengatakan, ”Dalam diagram, jumlah area berwarna
biru dan area berwarna merah sama dengan jumlah area berwarna
ungu.”
Ini berlaku untuk semua segitiga siku-siku yang berada pada
bidang datar. Teorema pythagoras: Jumlah kuadrat dari dua sisi sama
dengan dari kuadrat hypotenuse
Panta Artithmos
Dunia filsafat Yunani Kuno mencatat Phytaghoras sebagai salah
seorang tokoh filsafat pra-Sokratik, sezjaman dengan Xenophanes
dan Parmenides. Tesisnya yang terkenal berbunyi: panta artithmos,
artinya semua adalah bilangan. Tesis inilah yang kiranya memberikan
sumbangan cukup besar dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya
bidang matematika dan musik.
22
Penjelesan Teorema Phyagoras
23
Mengenal Phytagoras
24
Penjelesan Teorema Phyagoras
25
Mengenal Phytagoras
Pemikiran Kosmologi
Menurut teori Phytagorean tentang susunan kosmos, untuk pertama
kalinya dinyatakan bahwa bukan bumi yang merupakan pusat jagat
raya. Menurut Mazhab Phytagorean, pusat jagat raya adalah api
(Hestia). Hestia sebenarnya berarti perapian, tungku. Sebagaimana
perapian sebagai pusat rumah, demikian juga api merupakan pusat
jagat raya.Yang beredar di sekitar api sentral itu berturut-turut: Kontra
bumi (antikhton), Bumi, Bulan, Matahari, kelima planet (Merkurius,
Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus) dan akhirnya Langit dengan
bintang-bintang tetap.
Kita tidak melihat api dan kontra bumi, sebagaimana juga bagian
bulan yang tidak berhadapan dengan kita tetap berpaling dari bumi.
Dengan kata lain, dalam revolusinya sekitar api sentral, bumi
mengadakan rotasi sekeliling sumbunya sendiri. Matahari dan bulan
26
Penjelesan Teorema Phyagoras
27
Mengenal Phytagoras
28
Teorema Pythagoras untuk Pengembangan Matematika
Bagian 4
Teorema Pythagoras
untuk Pengembangan
Matematika
Teorema Pythagoras dinamakan oleh ahli matematika Yunani kuno,
yaitu Pythagoras, yang dianggap sebagai orang yang pertama kali
memberikan bukti teorema ini. Akan tetapi, banyak orang yang
percaya bahwa terdapat hubungan khusus antara sisi dari sebuah
segi tiga siku-siku jauh sebelum Pythagoras menemukannya.
29
Mengenal Phytagoras
30
Teorema Pythagoras untuk Pengembangan Matematika
Bagian 5
Mengenal Lebih Dekat
Biogafi Phytagoras
If number rules the universe, number is merely our delegate to the
throne, for we rule number. (Apabila bilangan mengatur alam semesta,
bilangan adalah kuasa yang diberikan kepada kita guna mendapatkan
mahkota, untuk itu kita menguasai bilangan.) –Pythagoras.
33
Mengenal Phytagoras
34
Mengenal Lebih Dekat Biogafi Phytagoras
35
Mengenal Phytagoras
Sumber: bezzoz.com
Gambar 5.1
Pentagram
36
Mengenal Lebih Dekat Biogafi Phytagoras
1(do) sampai 1 (do tinggi) atau dari C sampai C lagi) lebih tinggi
dibandingkan apabila monokord tidak ditekan. Dengan membagi
monokord dengan nisbah 3/4 dan 2/5, ternyata setiap nisbah
menghasilkan nada yang berbeda, merdu atau fals.
Baginya, harmoni musik adalah aktivitas matematika. Harmoni
dari monokord adalah harmoni matematika dan harmoni alam
semesta. Pythagoras menyimpulkan bahwa nisbah tidak hanya
berlaku pada musik tetapi juga pada pelbagai jenis keindahan lain.
Para pengikut Pythagoras menyimpulkan bahwa nisbah dan proporsi
mengendalikan keindahan musik, kecantikan fisik dan keanggunan
matematika.
Contoh: sebuah tali panjang yang menghasilkan nada C,
kemudian 16/15 dari panjang tali C menghasilkan notasi B; 6/5
panjang tali C menghasilkan notasi A, 4/3 panjang tali C
menghasilkan notasi G; 3/2 panjang tali C menghasilkan notasi F; 8/
5 panjang tali C menghasilkan notasi E; 16/9 panjang tali C
menghasilkan notasi D dan 2/1 panjang tali C menghasilkan notasi
C rendah.
Penelitian tentang suara mencapai puncaknya pada abad 19
setelah John Fourier mampu membuktikan bahwa semua suara–
instrumental maupun vokal – dapat dijabarkan dengan matematika,
yaitu jumlah fungsi-fungsi Sinus sederhana. Menurutnya, suara
mempunyai tiga kategori–pitch, loudness, dan quality. Penemuan
Fourier ini memungkinkan ketiga kategori tersebut digambar dan
dibedakan.
37
Mengenal Phytagoras
38
Mengenal Lebih Dekat Biogafi Phytagoras
39
Mengenal Phytagoras
sampai saat ini, artis dan arsitek secara intuitif mengetahui bahwa
objek-objek yang mengandung nisbah emas tampak artistik. Nisbah
ini mempengaruhi banyak pekerjaan pada bidang seni dan arsitektur.
Parthenon, kuil Athena terbesar, dibangun dengan kaidah nisbah
emas ada pada setiap aspek kontruksinya. Dalam pikiran
Pythagorean, nisbah mengendalikan alam semesta dan berarti sahih
bagi seluruh dunia Barat pula.
Sumber: istockphoto
Gambar 5.3
Angka nol tidak mendapat tempat bagi Phytagoras.
40
Mengenal Lebih Dekat Biogafi Phytagoras
41
Mengenal Phytagoras
Penyangkalan Hippasus
Rahasia ini akhirnya dibocorkan oleh seorang pengikut Pythagorean
yang merasa bahwa dia harus mengungkapkan kebenaran. Hippasus
adalah matematikawan yang menjadi murid sekaligus pengikut
Pythagoras. Hippasus berasal dari Metapontan. Pengungkapan
rahasia membuat dia dijatuhi hukuman mati. Cerita tentang
bagaimana meninggalnya Hipassus ada berbagai versi. Beberapa
mengatakan bahwa Hippasus ditenggelamkan di laut, sebagai
konsekuensi menghancurkan teori indah dengan fakta-fakta
menyesatkan. Sumber lain menyebutkan bahwa para pengikut
Pythagoras mengubur dia hidup-hidup. Sebagian lagi menyebutkan
bahwa Hippasus, dibuang atau diasingkan dalam ruangan tertutup
tanpa pernah bertemu orang lagi.
42
Mengenal Lebih Dekat Biogafi Phytagoras
Meninggalnya Pythagoras
Para pengikut Pythagoras menyatakan bahwa guru mereka meninggal
dengan cara yang unik. Beberapa dari mereka menyatakan Pythagoras
mogok makan, sebagian lagi menyatakan bahwa dia mengurung dan
berdiam diri. Cerita lain menyatakan bahwa konon rumahnya dibakar
oleh para musuhnya (mereka yang merasa tersingkirkan oleh
kehadiran Pythagoras di tempat itu).
Semua pengikutnya ke luar dari rumah terbakar dan lagi ke segala
penjuru untuk menyelamatkan diri. Massa yang membakar rumah
itu kemudian membantai para pengikutnya (pythagorean) satu per
satu. Persaudaraan sudah dihancurkan. Pythagoras sendiri berusaha
melarikan diri, tetapi tertangkap dan dipukuli. Dia disuruh berlari di
suatu ladang, tetapi ada yang mengatakan bahwa dia lebih baik mati.
Kemudian diambil keputusan bersama dan diputuskan: Pythagoras
dihukum pancung di muka umum. Meskipun persaudaraan sudah
bubar dan pemimpinnya terbunuh, esensi ajaran Pythagoras terus
bertahan sampai sekarang.
43
Mengenal Phytagoras
Sumbangsih
Penemuan Pythagoras dalam bidang musik dan matematika tetap
hidup sampai saat ini. Teorema Pythagoras tetap diajarkan di sekolah-
sekolah dan digunakan untuk menghitung jarak suatu sisi segitiga.
Sebelum Pythagoras belum ada pembuktian atas asumsi-asumsi.
Pythagoras adalah orang pertama yang mencetuskan bahwa aksioma-
aksioma, postulat-postulat perlu dijabarkan terlebih dahulu dalam
mengembangkan geometri.
Manfaat tersebut, kelak membuat matematika tetap dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan perhitungan terhadap
pengamatan fenomena-fenomena alam, setelah melalui
pengembangan dan penyempurnaan oleh para matematikawan
setelah Pythagoras. Theorema Pythagoras mendasari adanya teorema
Fermat (tahun 1620): xn + yn = zn yang baru dapat dibuktikan
oleh Sir Andrew Wiles pada tahun 1994.
44
Bagian 6
Pembuktian Teorema
Phytagoras
Di atas sebuah bukit, Phytagoras, seorang dengan perpaduan Einstein
dan Maharani, berkhutbah di hadapan delapan ratus penduduk
Yunani. “Seluruh semesta adalah angka dan harmoni”, ucapnya. Dia
telah membuktikannya: sebuah segiempat yang memiliki sisi-sisi tiga
satuan dan empat satuan dia bagi dua secara diagonal. Hasilnya,
menakjubkan! Sebuah sisi miring yang bernilai lima: sebuah angka.-
Teorema tersebut kini dikenal sesuai nama penemunya, Phytagoras.
Syahdan, di atas kapal pesiar, Hippasus, seorang pengikut
Phytagoras, mengisi waktu senggang dengan mencoret-coret lantai
kapal. Dia menggambar sebuah segiempat sama sisi (bujursangkar)
yang memiliki satu satuan. Terinspirasi sang ‘Imam’, bujursangkar
itu dia bagi dua secara diagonal. Hasilnya adalah sebuah ‘kutukan’.
Seluruh usaha untuk menyatakan panjang sisi miring tersebut, yang
sekarang diketahui sebagai akar dua, sebagai angka gagal. Malapetaka
pun terjadi: seluruh semesta adalah angka dan harmoni, tapi
angkakah hasil oret-oretan Hippasus ini? Dunia seakan runtuh.
Hippasus pun dikucilkan dan penemuannya dirahasiakan.
45
Mengenal Phytagoras
c
a
46
Dari gambar tersebut, panjang ketiga sisinya adalah a, b, dan c
satuan. Menurut Teorema Phytagoras, dari panjang ketiga sisi segitiga
siku-siku tersebut berlaku persamaan:
c2 = a2 + b2
dari persamaan tersebut juga dapat dihasilkan persamaan
a2 = c 2 – b 2
atau
b2 = c2 – a2
Mengapa bisa ditarik persamaan seperti itu? Apa benar seperti
itu? Seandainya pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul, barangkali
jawabannya adalah pembuktian dari Teorema tersebut. Jika Teorema
tersebut tidak terbukti atau ada satu kasus yang membuat kontradiksi,
teorema tersebut akan gugur/ tidak berlaku lagi.
Nah, bagaimana dengan Teorema Phytagoras? Ada beberapa cara
membuktikan teorema tersebut. Salah satunya adalah dengan cara
berikut ini.
Perhatikan gambar di bawah ini.
b a
a b
b a
a b
47
Mengenal Phytagoras
a2 + 2ab + b2 = c2 + 4.
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab
a2 + 2ab + b2 – 2ab = c2
a2 + b 2 = c 2
Pembuktian selesai sehingga terbukti c2 = a2 + b2
Adakah di antara kita yang belum pernah mendengar tentang
teorema Phytagoras? Rasa-rasanya kita sudah kenal dengan teorema
tersebut sejak SD, bukan? Kali ini kita akan melakukan suatu hal
yang sangat asyik di dalam matematika, yaitu pembuktian!
Pembuktian kali ini sangat mudah. Bebas dari yang namanya limit,
diferensial, dan integral. Kita hanya menggunakan geometri. Lihat
gambar berikut.
48
B
A C D
Pembuktian:
Keterangan yang perlu diketahui dari gambar tersebut, yakni segitiga
ACB sebangun dengan segitiga DEC, berarti BA=CD (sebut saja
panjangnya a), AC=DE (sebut saja panjangnya b), CB=EC (sebut
saja panjangnya c).
Perhatikan trapesium ADEB!
Luas trapesium ADEB = luas Segitiga ACB + luas Segitiga DEC
+ luas Segitiga BCE
0.5* (AB+DE) * (AC+CD) = 0.5*AC*AB + 0.5*DE*DC +
0.5*CE*CB
0.5*(a+b)*(b+a) = 0.5*b*a + 0.5*b*a + 0.5*c*c
0.5*(a2+2ab+b2) = ab + 0.5*c2 (kalikan kedua ruas dengan 2)
a2 + 2ab + b2 = 2ab + c2 (kurangi kedua ruas dengan 2 ab)
a2 + b2 = c2 (terbukti hasilnya, bukan?)
49
Mengenal Phytagoras
Segitiga Siku-Siku
Salah satu topik dalam kajian geometri bidang datar, yakni teorema
Phytagoras. Dalam teorema ini, disebutkan bahwa jika c sisi miring
sementara a dan b dua sisi yang saling berpenyiku dalam suatu segitiga
siku-siku, maka berlaku hubungan c2 = a2 + b2. Rumusan teorema
Phytagoras telah banyak dikenal oleh hampir semua siswa pendidikan
menengah. Namun, tidak semua guru mengajarkan pembuktian
teorema Phytagoras.
Makalah ini berisi pembuktian teorema Phytagoras dan
penerapan teorema Phytagoras untuk memecahkan masalah yang
berhubungan dengan segitiga bukan siku-siku. Ada beragam cara
untuk membuktikan teorema Phytagoras. Dari beragam cara tersebut,
yang paling intuitif, yaitu cara geometris. Tinjaulah kasus struktur
geometri berikut.
50
b a
a c c b
c
b c a
a b
Bangun persegi yang tersusun atas sebuah persegi yang lebih kecil dan empat buah
segitiga siku-siku.
51
Mengenal Phytagoras
52
RS2 = QR2 – QS2 ....(2a)
RS2 = PR2 – PS2 ....(2b)
Dari (2a) dan (2b), dapat ditentukan hubungan berikut.
PR2 – PS2 = QR2 – QS2
QR2 – (PQ – PS)2
PR2 – PS2 = QR2 – (PQ2 – 2PQ . PS + PS2)
QR2 – PQ2 + 2PQ . PS – PS2
PR2 = QR2 – PQ2 + 2PQ . PS
PS = ....(3)
Dari (2b) dan (3), dapat ditentukan panjang garis tinggi RS.
RS = PR 2 − PS2
⇒
PQ 2 + PR 2
− 2QR 2
2 2
⎛ PQ + QR 2
− PR ⎞⎛ PQ 2 + PR 2 − QR 2 ⎞ 2
QR −2PQ
2
= PR −⎠⎟⎜
2
⎝⎜ 2PQ ⎝ 2PQ ⎟⎠ ....(4a)
RS = ....(4b)
53
Mengenal Phytagoras
Dari (3) dan (4a) atau (4b), dapat ditentukan panjang garis berat
RT.
Persamaan (4a), (4b), dan (5) masih berlaku bahkan jika segitiga
yang ditinjau memiliki sudut tumpul. Tinjau kasus segitiga berikut.
54
Dalam segitiga di atas, RS merupakan garis tinggi. Garis tinggi
RS membagi segitiga QRS dan segitiga siku-siku segitiga PRS . Berikut
hubungan antara garis tinggi RS dan sisi segitiga PQR.
RS2 = QR2 – QS2 ....(6a)
RS = PR – PS
2 2 2
....(6b)
Dari (6a) dan (6b), dapat ditentukan hubungan berikut.
PR – PS2 = QR2 – QS2
2
PS = ....(7)
⇒
PQ 2 + PR2 − QR2
Persamaan (7) benar-benar sama dengan persamaan (3),
2PQ
sebagaimana persamaan (6a) dan (6b) sama dengan persamaan (2a)
dan (2b). Dengan demikian, substitusi persamaan (7) ke persamaan
(2b) akan menghasilkan persamaan yang sama persis dengan
persamaan (4a). Lebih jauh lagi, maka persamaan (4b) dan (5)
berlaku juga untuk segitiga sembarang yang memiliki sudut tumpul.
Jika persamaan (4a), (4b), dan (5) berlaku untuk semua segitiga
sembarang, maka persamaan-persamaan tersebut berlaku juga untuk
segala jenis segitiga.
55
Mengenal Phytagoras
56
Dalam struktur di samping, garis bagi sudut RV membagi segitiga
PQR menjadi segitiga PRV dan segitiga QRV . Karena besar PRV
dan QRV sama, berlaku hubungan berikut.
PR PU
⇒ = ....(8)
QR QW
Sementara itu, segitiga PUV sebangun dengan segitiga QVW.
Dari hubungan ini dan (8), berlaku hubungan berikut.
PV QV
=
PU QW
PU PV PR
⇒ = = ....(9)