e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Eloninta Kristiani1*), Hamim Ya’ain Sin Kaf D.Egon2, Nur Icha Putri3, Rani Gebyta
Sinuraya4, Sonia Arga Novita Mangunsong5, Yosevin Angelina Hutabarat6
1
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
2
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
3
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
4
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
5
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
6
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
*)Elonintakristiani@mhs.unimed.ac.id
ABSTRACT
This article is entitled History and Development of Pythagorean School of Mathematics. The
background for the title is because there is interest in this topic, one of which is that history is a source
of learning, especially in the field of Pythagoras where Pythagoras is a Greek mathematician and
philosopher who is best known for his theorems; Pythagoras has a big role in the world of Mathematics.
Therefore, this article aims to find out the history of the Pythagorean school of mathematics and its
development from time to time. The method used in this study uses a library research method or
approach. The data collection technique used in this research is to examine and explore several national
journals and books as well as data sources that are considered relevant to the research or study to be
analyzed. The data analysis technique was carried out in 3 stages, that is: organize, synthesize and
identify.
Key Words : Pythagoras, History, Development
ABSTRAK
Artikel ini berjudul Sejarah dan Perkembangan Aliran Matematika Pythagoras. Latar
belakang diangkatnya judul tersebut karena terdapat ketertarikan mengenai topik ini, salah
satunya yaitu sejarah merupakan sumber pembelajaran, terutama pada bidang phytagoras
dimana phytagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya; Phytagoras memiliki peran yang besar terhadap dunia Matematika. Oleh
karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejarah mengenai aliran matematika
Pythagoras dan perkembangannya dari masa ke masa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menelaah dan
mengeksplorasi beberapa jurnal nasional dan buku serta sumber-sumber data yang dianggap
relevan dengan penelitian atau kajian untuk dianalisis. Teknik analisis data dilakukan dengan
3 tahap, yaitu: organize, synthesize dan identify.
Kata Kunci : Pythagoras, Sejarah, Perkembangan
teacher tel me what to do”. Pendapat dua sumbangan yang penting terhadap filsafat
ahli tersebut sejalan dengan pembelajaran dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6
matematika tradisional yang dikemukan SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu
Sembiring, dkk. (2008) jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-
Penerapan sejarah matematika dalam kisah buatan mengenai dirinya. Phytagoras
pembelajaran merupakan salah satu alat memiliki peran yang besar terhadap dunia
(historyasa tool) atau strategi untuk Matematika. Salah satu peninggalan
membangun pembelajaran yang bermakna Pythagoras yang terkenal adalah teorema
dan sarat dengan nilai. Panasuk & Horton Pythagoras, yang menyatakan bahwa
(2012) mendasari penelitian terkait persepsi kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-
guru matematika terhadap penerapan sejarah siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari
matematika dengan tiga asumsi kunci yaitu: kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).
(1) sejarah matematika memberikan Walaupun fakta di dalam teorema ini telah
landasan pemahaman yang mendalam banyak diketahui sebelum lahirnya
tentang evolusi konsep matematika; (2) Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan
memahami kenapa dan bagaimana konsep kepada Pythagoras karena ia yang pertama
matematika dikembangkan selama kali membuktikan pengamatan ini secara
bertahun-tahun dengan kerja keras; (3) matematis.
belajar sejarah matematika bisa Adapun sumber data
meningkatkan minat dan mengembangkan penelitian ini terdiri dari beberapa jurnal
sikap positif siswa terhadap matematika. artikel dan buku mengenai Sejarah dan
Poin ke (3) terbukti dengan penelitian perkembangan aliran matematika
Lawrence (2008). Dalam tulisan ini, penulis phytagoras.
mencoba menjawab pertanyaan kenapa dan
bagaimana penerapan sejarah matematika METODE PENELITIAN
dalam pembelajaran. Pembahasan Jenis Penelitian
difokuskan pada dua hal, yaitu: manfaat Metode yang digunakan dalam
sejarah matematika dalam membangun penelitian ini menggunakan metode atau
sikap positif siswa terhadap matematika; dan pendekatan kepustakaan (library research).
merumuskan cara menerapkan sejarah Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai
matematika dalam pembelajaran serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
matematika yang disesuaikan dengan metode pengumpulan data pustaka,
konteks Indonesia.Pembahasan dalam membaca dan mencatat serta mengolah
makalah ini berdasarkankajian teoritis dan bahan penelitian (Zed, 2004).
beberapa hasil studi empiris. Prosedur Penelitian
Ada beberapa hal yang membuat Dalam penelitian studi pustaka atau
penulis tertarik untuk menulis topik ini, kepustakaan ada empat ciri utama : Pertama,
yaitu: (1) sejarah merupakan sumber bahwa penulis atau peneliti berhadapan
pembelajaran. Terutama pada bidang langsung dengan teks atau data angka, bukan
phytagoras dimana phytagoras adalah dengan pengetahuan langsung dilapangan.
seorang matematikawan dan filsuf Kedua, data pustaka bersifat “siap pakai”
Yunani yang paling dikenal artinya peneliti tidak terjun kelapangan
melalui teoremanya. Dikenal sebagai karena berhadapan langsung dengan sumber
"Bapak Bilangan", dia memberikan data yang ada di perpustakaan. Ketiga,
3
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021
bahwa data pustaka umunya adalah sumber yang berasal dari Tyre. Pythagoras
sekunder, dalam artian bahwa peneliti menghabiskan masa kanak-kanaknya di
memperoleh bahan atau data dari tangan daerah Samos bersama kedua orang tuanya.
kedua dan bukan data orsinil dari data Pythagoras beruntung dapat memperolah
pertama di lapangan. Keempat, bahwa pendidikan dengan baik. Paling
kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh tidak terdapat tiga filsuf yang paling
ruangan dan waktu (Zed, 2004). berpengaruh terhadap Pythagoras muda,
Teknik Pengumpulan Data yaitu: Pherekydes yang digambarkan
Berdasarkan hal tersebut, maka sebagai guru dari Pythagoras, kemudian
untuk pengumpulan data dalam penelitian Thales. Thales sangat mempengaruhi minat
ini dilakukan dengan menelaah dan Pythagoras dalam bidang matematika dan
mengeksplorasi beberapa jurnal nasional astronomi. Beliau menyarankan Pythagoras
dan buku serta sumber-sumber data yang untuk pergi ke Mesir untuk mempelajari
dianggap relevan dengan penelitian atau lebih lanjut bidang ini.
kajian untuk dianalisis kemudian disajikan Sekitar tahun 535 SM, Pythagoras
dalam hasil dan pembahasan sehingga dapat pergi ke Mesir. Di sana ia mengunjungi
dibuat sebuah kesimpulan. banyak kuil dan berdiskusi dengan para
Teknik Analisis Data imam di kuil tersebut. Pada tahun 525 SM,
Data dianalisis dengan 3 Chambyses II, raja Persia menyerang Mesir,
tahap, yaitu: organize, synthesize dan Mesir jatuh ketangan Persia. Banyak tokoh
identify. Organize adalah tahap dimana dijadikan tawanan, termasuk Pythagoras. Ia
literatur di-review terlebih dahulu agar ditawan dan dibawa ke Babilonia. Sekitar
sesuai dengan permasalahan (Richardo, tahun 520 SM Pythagoras mendapatkan
2016: 119). Pada tahap Organize ini Peneliti kebebasannya dan kembali ke Samos.
melakukan pencarian ide, tujuan, dan Sekembalinya di Samos, Pythagoras sempat
simpulan dari beberapa literatur dimulai dari mempelajari ilmu hukum di Kreta (Crete),
membaca abstrak, pendahuluan, metode dan mendirikan sebuah sekolah
serta pembahasan serta mengelompokkan yang diberinya nama “Semicircle” (setengah
literatur berdasarkan kategori-kategori lingkaran). Pada tahun 518 SM, Ia
tertentu (Richardo, 2016: 119; Martyanti dan meninggalkan Samos dan pergi ke Italia
Suhartini, 2018:37). Synthesize adalah Selatan. Pythagoras mendirikan sekolah
kegiatan menyatukan seluruh literatur filosofi dan sekolah agama di Croton
menjadi sebuah ringkasan, dimana (sebelah tenggara Italia). Phytagoras juga
dilakukan dengan cara mencari keterkaitan mendirikan sebuah tarekat beragama yang
antara literatur (Richardo, 2016: 119). Tahap kemudian dikenal dengan sebutan “Kaum
terakhir, identify yakni mengidentifikasi isu- Phytagorean.”
isu kontroversi dalam literatur (Richardo,
2016:119). Kaum Phytagorean
Kaum Phytagorean sangat berjasa
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam meneruskan pemikiran-pemikiran
Phytagoras Phytagoras. Semboyan mereka yang
Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, terkenal adalah “authos epha, ipse dixit” (dia
di pulau Samos, di daerah Ionia. Ayahnya sendiri yang telah mengatakan demikian).
bernama Mnesarchus, seorang pedagang Kaum ini diorganisir menurut aturan-aturan
4
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras
hidup bersama, dan setiap orang wajib ditemukan pada saat itu) dan jumlah
menaatinya. Mereka menganggap filsafat dawai di alat musik lira, dan juga karena
dan ilmu pengetahuan sebagai jalan hidup, ulang tahun Apollo dirayakan pada hari
sarana supaya setiap orang menjadi tahir, ketujuh setiap bulannya.
sehingga luput dari perpindahan jiwa terus- ▪ Mereka meyakini bahwa bilangan ganjil
menerus. bersifat maskulin, dan bilangan genap
Diantara pengikut-pengikut bersifat feminine.
Phytagoras, pada kemudian hari ▪ Angka Sepuluh dianggap sebagai
berkembang dua aliran: "bilangan sempurna" dan kaum
▪ Aliran yang pertama pythagoreanis menghormatinya dengan
disebut akusmatikoi (akusma = apa cara tidak berkumpul dengan jumlah
yang telah didengar; peraturan): hadirin yang melebihi sepuluh.
mereka mengindahkan penyucian Pythagoras dianggap sebagai
dengan menaati semua peraturan perancang tetraktis, yaitu segitiga yang
secara seksama. terbuat dari sepuluh titik (1 titik di atas, 2 di
▪ Aliran yang kedua bawahnya, 3 lagi di bawahnya, dan di paling
disebut mathematikoi (mathesis = dasar ada 4).
ilmu pengetahuan): mereka Kaum pythagoreanis menganggap
mengutamakan ilmu pengetahuan, tetraktis sebagai simbol mistik yang
khususnya ilmu pasti. terpenting. Iamblikos dalam kehidupan
Pythagoras menyatakan bahwa tetraktis
Ajaran Mistisisme Dan Numerologi "sangat mengagumkan, dan sangat
Menurut Aristoteles, kaum didewakan oleh mereka yang
pythagoreanis menggunakan matematika memahaminya," sampai-sampai murid-
untuk tujuan mistis dan bukan untuk murid Pythagoras bersumpah dengan
keperluan sehari-hari. Mereka meyakini menyebut tetraktis.
bahwa segala sesuatu terdiri dari angka.
▪ Angka satu (monad) melambangkan asal
mula segala hal,
▪ Angka dua (dyad) mewakili materi,
▪ Angka tiga adalah "bilangan ideal"
karena memiliki awal, tengah, dan akhir,
dan juga merupakan angka terkecil yang Gambar 1. Tetraktis
jika dijadikan titik dapat membentuk Phytagoras yang mengatakan pertama
sebuah segitiga, yang dihormati oleh kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
penganut pythagoreanisme sebagai keseluruan yang teratur, sesuatu yang
simbol dewa Apollo. harmonis seperti dalam musik.
▪ Angka empat adalah lambang empat Keharmonisan dapat tercapai dengan
musim dan empat unsur. menggabungkan hal-hal yang berlawanan,
▪ Angka lima adalah lambang pernikahan seperti:
karena merupakan hasil penjumlahan
• Terbatas-Tak terbatas
dua dan tiga.
• Ganjil-Genap
▪ Angka tujuh juga dianggap suci karena
• Satu-Banyak
merupakan jumlah planet (yang telah
5
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021
= 𝑎2 – 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏
= 𝑎2 + 𝑏 2
1 1 1 1
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑏 + 𝑐 2
2 2 2 2
1 1
(𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 ) = (2𝑎𝑏 + 𝑐 2 ) dikali 2
2 2
𝑎 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2 dikurangi 2ab
2 2
Gambar 9. Pembuktian teorema phytagoras
𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2 − 2𝑎𝑏
menggunakan segiempat dam segitiga
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 Terbukti
Bukti teorema Pythagoras dilakukan sebagai
berikut:
7
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021
Luas ADGC + luas EDGF = luas ABHI + 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐵𝐸𝐷 dua buah segitiga yang
luas JHBC kongruen. E pada AB.
Luas ADEFGC = luas ABCJHI 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐷 = 𝐵𝐷. 𝐴𝐹/2 = 𝐷𝐸. 𝐴𝐵/2
Kedua bangun memuat dua segitiga Berdasarkan gambar di atas diperoleh
yang kongruen dengan segitiga ABC, (𝑐 − 𝑥)/2 = 𝑏. 𝑏/2. 𝑥 = 𝐶𝐹
sehingga: (diperoleh dari kesamaan 𝐵𝐷 dan 𝐴𝐶 pada
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐷𝐸𝐹𝐺𝐶 – 2. 𝐿𝑢𝑎𝑠𝐴𝐵𝐶 segitiga 𝐵𝐹𝐶 dan 𝐴𝐵𝐶).
= 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐽𝐻𝐼 – 2. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶 𝑥 = 𝑎2 /2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐸𝐷 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝐶𝐺𝐹 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐶𝐽𝐼
f. Pembuktian Teorema Phytagoras
d. Pembuktian Teorema Phytagoras dengan menggunakan dua trapesium
menurut John Kawamura yang kongruen
Pembuktian ini ditemukan oleh siswa Pembuktian ini ditemukan oleh
SMA yang dilaporkan oleh Chris Davis, seorang siswa SMA, Jamie deLemos.
guru geometrinya di Head-Rouce School,
Oakland, CA.
3. Tripel Phytagoras
Tripel Phytagoras merupakan 3 buah
bilangan yang memenuhi teorema
phytagoras. Misalnya jika teorema
phytagiras dinyatakan dalam a² + b² = c²,
maka a, b, dan c, merupakan tripel
phytagoras.
Beberapa contoh tripel phytagoras :
Gambar 12. Square Root Spiral
(3,4,5), (5,12,13), (7, 24, 25)
Cara Menentukan bilangan tripel
phytagoras : 5. Bilangan sempurna dan bilangan
1 amicable
Untuk m ganji, maka m, 2 (𝑚2 − 1), dan
1
Suatu bilangan sempurna adalah suatu
(𝑚2 + 1) merupakan tripel phytagoras. bilangan bulat positif, sebagai contoh 6,
2
Untuk m genap, maka 2m, 𝑚2 − 1 dan yang mana sama dengan jumlahan faktor
𝑚2 + 1 merupakan tripel phytagoras. sejatinya (faktor selain bilangan itu sendiri),
Bukti dari (𝑚2 + 1) yaitu bahwa: 6 = 1+2+3. Aliran Pythagoras
menemukan suatu rumus yang memberikan
bilangan sempurna genap.
Suatu pasangan amicable adalah dua
bilangan bulat positif, yang mana masing-
Contoh : masing merupakan jumlahan faktor sejati
Ambil sembarang m, missal m=4 dari yang lain. Iamblichus (300 M),
Karena m genap maka menggunakan menghargai Pythagoras dengan suatu
formula 2m, 𝑚2 − 1, 𝑚2 + 1 pengetahuan dari pasangan bilangan
Maka : amicable 220 dan 284.
2(4), 42 − 1 𝑑𝑎𝑛 42 + 1 Bilangan Amicable merupakan dua
8, 15, 17 bilangan bulat positif, yang mana masing-
4. Bilangan irrasional masing merupakan jumlahan faktor sejati
Aliran Pythagoras menemukan bahwa dari yang lain.
√2 itu bukan rasio dari bilangan cacah. Contoh 220 dan 284
Kelompok the Brotherhood of Pythagoreans Pembagi dari 220 adalah
telah menemukan bilangan 1,2,4,5,10,11,20,22,44,55,110
Bila dijumlahkan
9
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021
10
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras
SIMPULAN
Dari hasil studi literatur kajian
Pustaka dari beberapa jurnal dan buku yang
Gambar 16. Bidang lebih besar bintang relevan dengan penelitian ini maka dapat
bidang 12. diambil sebuah kesimpulan bahwa diantara
pengikut-pengikut Phytagoras, pada
kemudian hari berkembang dua aliran, yaitu
Aliran akusmatikoi (akusma = apa yang
telah didengar; peraturan): mereka
mengindahkan penyucian dengan menaati
semua peraturan secara seksama. Aliran
Gambar 17. Polihedra beraturan mathematikoi (mathesis = ilmu
pengetahuan): mereka mengutamakan ilmu
9. Geometri Phytagoras pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
Menurut Kepler ada dua harta karun dalam Pythagoras dianggap sebagai
Geometri . pertama adalah teorema perancang tetraktis, yaitu segitiga yang
Phytagoras dan yang kedua adalah terbuat dari sepuluh titik (1 titik di atas, 2 di
pembagian sebuah garis. Teorema bawahnya, 3 lagi di bawahnya, dan di paling
Phytagoras disebut sebagai ukuran emas dan dasar ada 4). Kaum pythagoreanis
yang lainnya dinamakan berlian berharga. menganggap tetraktis sebagai simbol mistik
Jika diberikan garis AC lalu dibagi menjadi yang terpenting. Iamblikos dalam
empat bagian sedemikian sehingga Kehidupan Pythagoras menyatakan bahwa
AP : AC = PC : AP tetraktis "sangat mengagumkan, dan sangat
Dimana AC adalah bagian yang lebih didewakan oleh mereka yang
Panjang memahaminya," sampai-sampai murid-
murid Pythagoras bersumpah dengan
menyebut tetraktis.
Adapun macam-macam pembuktian
teorema Phytagoras, yaitu Pembuktian
Teorema Phytagoras menurut James
Gambar 18. Pembagian sebuah garis Garfield, Pembuktian Teorema Phytagoras
menurut Leonardo Da Vinci, Pembuktian
11
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021
12