Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 2460 – 7797

e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ALIRAN MATEMATIKA


PHYTAGORAS

Eloninta Kristiani1*), Hamim Ya’ain Sin Kaf D.Egon2, Nur Icha Putri3, Rani Gebyta
Sinuraya4, Sonia Arga Novita Mangunsong5, Yosevin Angelina Hutabarat6
1
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
2
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
3
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
4
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
5
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
6
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan
*)Elonintakristiani@mhs.unimed.ac.id

ABSTRACT
This article is entitled History and Development of Pythagorean School of Mathematics. The
background for the title is because there is interest in this topic, one of which is that history is a source
of learning, especially in the field of Pythagoras where Pythagoras is a Greek mathematician and
philosopher who is best known for his theorems; Pythagoras has a big role in the world of Mathematics.
Therefore, this article aims to find out the history of the Pythagorean school of mathematics and its
development from time to time. The method used in this study uses a library research method or
approach. The data collection technique used in this research is to examine and explore several national
journals and books as well as data sources that are considered relevant to the research or study to be
analyzed. The data analysis technique was carried out in 3 stages, that is: organize, synthesize and
identify.
Key Words : Pythagoras, History, Development

ABSTRAK
Artikel ini berjudul Sejarah dan Perkembangan Aliran Matematika Pythagoras. Latar
belakang diangkatnya judul tersebut karena terdapat ketertarikan mengenai topik ini, salah
satunya yaitu sejarah merupakan sumber pembelajaran, terutama pada bidang phytagoras
dimana phytagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya; Phytagoras memiliki peran yang besar terhadap dunia Matematika. Oleh
karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejarah mengenai aliran matematika
Pythagoras dan perkembangannya dari masa ke masa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menelaah dan
mengeksplorasi beberapa jurnal nasional dan buku serta sumber-sumber data yang dianggap
relevan dengan penelitian atau kajian untuk dianalisis. Teknik analisis data dilakukan dengan
3 tahap, yaitu: organize, synthesize dan identify.
Kata Kunci : Pythagoras, Sejarah, Perkembangan

PENDAHULUAN memecahkan masalah. Dengan melatih


Ilmu matematika adalah ilmu yang kemampuan pemecahan masalah yang ada
mentut agar manusia berfikir kritis, kreatif, dalam matematika, diharakan manusia
mampu melakukan abstraksi, menggunakan tersebut dapat menetapkan matematika
logikanya agar manusia tersebut mampu
1
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

untuk memecahkan permasalahan dalam Pythagoras dan murid-muridnya


kehidupan sehari-hari. percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini
Filsafat Relativisme (Pluarisme) ini, berhubungan dengan matematika, dan
adalah paham yang berdasarkan pemikiran merasa bahwa segalanya dapat
dasar bahwa “Kebenaran itu sesungguhnya diprediksikan dan diukur
(adalah) relative”. Maka karenanya pula, dalam siklus beritme. Ia percaya keindahan
“seluruh versi kebenaran dapat saja menjadi matematika disebabkan
benar”,yang dalam hal ini bahkan masih pula segala fenomena alam dapat dinyatakan
bergantung kepada pemikiran, perasaan, dalam bilangan-bilangan atau perbandingan
hawa nafsu, dan lain-lain, dari para bilangan.
pemikirnya; manusia, tentusaja. Selain teorema Phytagoras masih ada
Phytagoras membuat kontribusi beberapa aliran matematika Phytagoras yang
pengaruh terhadap filsafat dan ajaran agama mempengaruhi perkembangan matematika
pada akhir abad ke-6 SM. Ia sering dipuja dunia saat ini yang perlu kita ketahui.
sebgai matematikawan besar, mistik dan Penulis akan menyajikan secara rinci tentang
ilmuwan, tapi dia adalah yang terbaik bagaimana peran Phytagoras terhadap
dikenal dengn teoremanya. Doktrin perkembangan Matematika Dunia serta
phitagoras antara lain bahwa fenomena yang sejarah singkat mengenai aliran matematika
tampak berbeda dapat memiliki yang dibawanya. (Wahyu, 2015).
representative matematika yang identik. Matematika hanya sekedar
Sembiring, Hadi & Dolk (2008) sekumpulan aturan yang harus dihafal dan
Pythagoras adalah seorang dikerjakan. Wahyu & Schoenfeld dalam
matematikawan dan filsuf Yunani yang Riedesel, dkk.(1996) merangkum beberapa
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal pandangan terhadap matematika, yaitu:
sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan hanya memiliki satu jawaban benar, tidak
sumbangan yang penting terhadap filsafat perlu memahami kenapa dikerjakan dengan
dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 cara tertentu, hanya orang pintar yang
SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu menemukan dan membuat matematika, dan
jelas akibat banyaknya legenda dan kisah- masalah matematika sedikit kaitannya
kisah buatan mengenai dirinya. Phytagoras dengan kehidupan nyata.
memiliki peran yang besar terhadap dunia Beberapa pandangan tersebut
Matematika. Salah satu peninggalan tentunya melahirkan sikap negatif terhadap
Pythagoras yang terkenal adalah teorema pelajaran matematika. Salah satu sebab
Pythagoras, yang menyatakan bahwa munculnya sikap negatif terhadap pelajaran
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku- matematika adalah cara atau strategi guru
siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari menyajikan matematika dalam kelas.
kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Kebanyakan guru matematika mengajarkan
Walaupun fakta di dalam teorema ini telah matematika dengan tell-do-teaching method
banyak diketahui sebelum lahirnya (John, 1988 dalam Marks, dkk.1985),
Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan awalnya memberikan penjelasan disertai
kepada Pythagoras karena ia yang pertama contoh kemudian memberikan latihan.
kali membuktikan pengamatan ini secara Papert (dalam Riediesel, dkk.1996)
matematis. menyebutkan dengan istilah blank-mind
theories, “I empty my mind and let the
2
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras

FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 1(01) : 1-12.

teacher tel me what to do”. Pendapat dua sumbangan yang penting terhadap filsafat
ahli tersebut sejalan dengan pembelajaran dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6
matematika tradisional yang dikemukan SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu
Sembiring, dkk. (2008) jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-
Penerapan sejarah matematika dalam kisah buatan mengenai dirinya. Phytagoras
pembelajaran merupakan salah satu alat memiliki peran yang besar terhadap dunia
(historyasa tool) atau strategi untuk Matematika. Salah satu peninggalan
membangun pembelajaran yang bermakna Pythagoras yang terkenal adalah teorema
dan sarat dengan nilai. Panasuk & Horton Pythagoras, yang menyatakan bahwa
(2012) mendasari penelitian terkait persepsi kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-
guru matematika terhadap penerapan sejarah siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari
matematika dengan tiga asumsi kunci yaitu: kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).
(1) sejarah matematika memberikan Walaupun fakta di dalam teorema ini telah
landasan pemahaman yang mendalam banyak diketahui sebelum lahirnya
tentang evolusi konsep matematika; (2) Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan
memahami kenapa dan bagaimana konsep kepada Pythagoras karena ia yang pertama
matematika dikembangkan selama kali membuktikan pengamatan ini secara
bertahun-tahun dengan kerja keras; (3) matematis.
belajar sejarah matematika bisa Adapun sumber data
meningkatkan minat dan mengembangkan penelitian ini terdiri dari beberapa jurnal
sikap positif siswa terhadap matematika. artikel dan buku mengenai Sejarah dan
Poin ke (3) terbukti dengan penelitian perkembangan aliran matematika
Lawrence (2008). Dalam tulisan ini, penulis phytagoras.
mencoba menjawab pertanyaan kenapa dan
bagaimana penerapan sejarah matematika METODE PENELITIAN
dalam pembelajaran. Pembahasan Jenis Penelitian
difokuskan pada dua hal, yaitu: manfaat Metode yang digunakan dalam
sejarah matematika dalam membangun penelitian ini menggunakan metode atau
sikap positif siswa terhadap matematika; dan pendekatan kepustakaan (library research).
merumuskan cara menerapkan sejarah Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai
matematika dalam pembelajaran serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
matematika yang disesuaikan dengan metode pengumpulan data pustaka,
konteks Indonesia.Pembahasan dalam membaca dan mencatat serta mengolah
makalah ini berdasarkankajian teoritis dan bahan penelitian (Zed, 2004).
beberapa hasil studi empiris. Prosedur Penelitian
Ada beberapa hal yang membuat Dalam penelitian studi pustaka atau
penulis tertarik untuk menulis topik ini, kepustakaan ada empat ciri utama : Pertama,
yaitu: (1) sejarah merupakan sumber bahwa penulis atau peneliti berhadapan
pembelajaran. Terutama pada bidang langsung dengan teks atau data angka, bukan
phytagoras dimana phytagoras adalah dengan pengetahuan langsung dilapangan.
seorang matematikawan dan filsuf Kedua, data pustaka bersifat “siap pakai”
Yunani yang paling dikenal artinya peneliti tidak terjun kelapangan
melalui teoremanya. Dikenal sebagai karena berhadapan langsung dengan sumber
"Bapak Bilangan", dia memberikan data yang ada di perpustakaan. Ketiga,
3
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

bahwa data pustaka umunya adalah sumber yang berasal dari Tyre. Pythagoras
sekunder, dalam artian bahwa peneliti menghabiskan masa kanak-kanaknya di
memperoleh bahan atau data dari tangan daerah Samos bersama kedua orang tuanya.
kedua dan bukan data orsinil dari data Pythagoras beruntung dapat memperolah
pertama di lapangan. Keempat, bahwa pendidikan dengan baik. Paling
kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh tidak terdapat tiga filsuf yang paling
ruangan dan waktu (Zed, 2004). berpengaruh terhadap Pythagoras muda,
Teknik Pengumpulan Data yaitu: Pherekydes yang digambarkan
Berdasarkan hal tersebut, maka sebagai guru dari Pythagoras, kemudian
untuk pengumpulan data dalam penelitian Thales. Thales sangat mempengaruhi minat
ini dilakukan dengan menelaah dan Pythagoras dalam bidang matematika dan
mengeksplorasi beberapa jurnal nasional astronomi. Beliau menyarankan Pythagoras
dan buku serta sumber-sumber data yang untuk pergi ke Mesir untuk mempelajari
dianggap relevan dengan penelitian atau lebih lanjut bidang ini.
kajian untuk dianalisis kemudian disajikan Sekitar tahun 535 SM, Pythagoras
dalam hasil dan pembahasan sehingga dapat pergi ke Mesir. Di sana ia mengunjungi
dibuat sebuah kesimpulan. banyak kuil dan berdiskusi dengan para
Teknik Analisis Data imam di kuil tersebut. Pada tahun 525 SM,
Data dianalisis dengan 3 Chambyses II, raja Persia menyerang Mesir,
tahap, yaitu: organize, synthesize dan Mesir jatuh ketangan Persia. Banyak tokoh
identify. Organize adalah tahap dimana dijadikan tawanan, termasuk Pythagoras. Ia
literatur di-review terlebih dahulu agar ditawan dan dibawa ke Babilonia. Sekitar
sesuai dengan permasalahan (Richardo, tahun 520 SM Pythagoras mendapatkan
2016: 119). Pada tahap Organize ini Peneliti kebebasannya dan kembali ke Samos.
melakukan pencarian ide, tujuan, dan Sekembalinya di Samos, Pythagoras sempat
simpulan dari beberapa literatur dimulai dari mempelajari ilmu hukum di Kreta (Crete),
membaca abstrak, pendahuluan, metode dan mendirikan sebuah sekolah
serta pembahasan serta mengelompokkan yang diberinya nama “Semicircle” (setengah
literatur berdasarkan kategori-kategori lingkaran). Pada tahun 518 SM, Ia
tertentu (Richardo, 2016: 119; Martyanti dan meninggalkan Samos dan pergi ke Italia
Suhartini, 2018:37). Synthesize adalah Selatan. Pythagoras mendirikan sekolah
kegiatan menyatukan seluruh literatur filosofi dan sekolah agama di Croton
menjadi sebuah ringkasan, dimana (sebelah tenggara Italia). Phytagoras juga
dilakukan dengan cara mencari keterkaitan mendirikan sebuah tarekat beragama yang
antara literatur (Richardo, 2016: 119). Tahap kemudian dikenal dengan sebutan “Kaum
terakhir, identify yakni mengidentifikasi isu- Phytagorean.”
isu kontroversi dalam literatur (Richardo,
2016:119). Kaum Phytagorean
Kaum Phytagorean sangat berjasa
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam meneruskan pemikiran-pemikiran
Phytagoras Phytagoras. Semboyan mereka yang
Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, terkenal adalah “authos epha, ipse dixit” (dia
di pulau Samos, di daerah Ionia. Ayahnya sendiri yang telah mengatakan demikian).
bernama Mnesarchus, seorang pedagang Kaum ini diorganisir menurut aturan-aturan
4
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras

FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 1(01) : 1-12.

hidup bersama, dan setiap orang wajib ditemukan pada saat itu) dan jumlah
menaatinya. Mereka menganggap filsafat dawai di alat musik lira, dan juga karena
dan ilmu pengetahuan sebagai jalan hidup, ulang tahun Apollo dirayakan pada hari
sarana supaya setiap orang menjadi tahir, ketujuh setiap bulannya.
sehingga luput dari perpindahan jiwa terus- ▪ Mereka meyakini bahwa bilangan ganjil
menerus. bersifat maskulin, dan bilangan genap
Diantara pengikut-pengikut bersifat feminine.
Phytagoras, pada kemudian hari ▪ Angka Sepuluh dianggap sebagai
berkembang dua aliran: "bilangan sempurna" dan kaum
▪ Aliran yang pertama pythagoreanis menghormatinya dengan
disebut akusmatikoi (akusma = apa cara tidak berkumpul dengan jumlah
yang telah didengar; peraturan): hadirin yang melebihi sepuluh.
mereka mengindahkan penyucian Pythagoras dianggap sebagai
dengan menaati semua peraturan perancang tetraktis, yaitu segitiga yang
secara seksama. terbuat dari sepuluh titik (1 titik di atas, 2 di
▪ Aliran yang kedua bawahnya, 3 lagi di bawahnya, dan di paling
disebut mathematikoi (mathesis = dasar ada 4).
ilmu pengetahuan): mereka Kaum pythagoreanis menganggap
mengutamakan ilmu pengetahuan, tetraktis sebagai simbol mistik yang
khususnya ilmu pasti. terpenting. Iamblikos dalam kehidupan
Pythagoras menyatakan bahwa tetraktis
Ajaran Mistisisme Dan Numerologi "sangat mengagumkan, dan sangat
Menurut Aristoteles, kaum didewakan oleh mereka yang
pythagoreanis menggunakan matematika memahaminya," sampai-sampai murid-
untuk tujuan mistis dan bukan untuk murid Pythagoras bersumpah dengan
keperluan sehari-hari. Mereka meyakini menyebut tetraktis.
bahwa segala sesuatu terdiri dari angka.
▪ Angka satu (monad) melambangkan asal
mula segala hal,
▪ Angka dua (dyad) mewakili materi,
▪ Angka tiga adalah "bilangan ideal"
karena memiliki awal, tengah, dan akhir,
dan juga merupakan angka terkecil yang Gambar 1. Tetraktis
jika dijadikan titik dapat membentuk Phytagoras yang mengatakan pertama
sebuah segitiga, yang dihormati oleh kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
penganut pythagoreanisme sebagai keseluruan yang teratur, sesuatu yang
simbol dewa Apollo. harmonis seperti dalam musik.
▪ Angka empat adalah lambang empat Keharmonisan dapat tercapai dengan
musim dan empat unsur. menggabungkan hal-hal yang berlawanan,
▪ Angka lima adalah lambang pernikahan seperti:
karena merupakan hasil penjumlahan
• Terbatas-Tak terbatas
dua dan tiga.
• Ganjil-Genap
▪ Angka tujuh juga dianggap suci karena
• Satu-Banyak
merupakan jumlah planet (yang telah
5
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

• Laki-laki – Perempuan Dimulai dengan empat salinan dari


• Bujur sangkar – Empat persegi segitiga yang kongruen. Tiga buah segitiga
panjang masing-masing telah diputar 90°, 180°, dan
• Diam – Gerak 270°. Masing-masing segituga memiliki luas
𝑎𝑏
• Lurus – Bengkok sebesar 2
. Tempatkan keempat segitiga
• Baik –Buruk tersebut tanpa rotasi tambahan sehingga
• Terang – Gelap membentuk persegi dengan sisi c.
• Kanan – Kiri

Aliran Matematika Phytagoras


1. Teorema Phytagoras
Teorema Phytagoras yang dikenal saat
ini (Teorema Phytagoras Modern)
ditafsirkan sebagai relasi panjang dari sisi-
sisi segitiga siku-siku, namun kenyataannya Gambar 4. Hasil rotasi segitiga dengan
ketika Phytagoras masih hidup, dia sudut diputar 90°, 180°, dan 270°.
menafsirkan bahwa relasi antar luas persegi
Persegi ini memiliki lubang persegi
atau bujur sangkar yang terbentuk di setiap
dengan sisi (𝑎 − 𝑏). Dapat disimpulkan
sisi-sisi segitiga siku-siku bahwa
luasnya (𝑎 − 𝑏)2 , 2ab dari empat segitiga
“Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah 4𝑎𝑏
segitiga siku-siku sama dengan luas bujur kita mendapatkan :
2
sangkar di hipotenusa” 𝑐 = (𝑎 − 𝑏)2 + 2𝑎𝑏
2

= 𝑎2 – 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏
= 𝑎2 + 𝑏 2

2. Macam-macam Pembuktian Teorema


Phytagoras
a. Pembuktian Teorema Phytagoras
menurut James Garfield
Ada banyak cara untuk
membuktikan teorwma phytagoras. Salah
Gambar 2. Pembuktian teorema phytagoras
dengan luas bujur sangkar satunya pembuktian teorema phytagoras
yang dibuktikan oleh James Abram Garfield.
Berikut merupakan salah satu bukti James Abram Garfiel merupak presiden
theorema phytagoras : Amerika Serikat ke-20.
• Pertama buat segitiga siku-siku dengan
Panjang a,b,c

Gambar 3. Empat buah segitiga yang


konruen

Gambar 5. Segitiga siku-siku 𝑎𝑏𝑐


6
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras

FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 1(01) : 1-12.

• Kemudian sisi a dan sisi b bertemu di


satu garis lurus
• Selanjutnya tarik garis sehingga b. Bukti dengan dasar perbandingan lagi
membentuk 1 garis
• Terbentuklah sebuah trapesium

Gambar 8. Perbandingan segitiga

Diberikan segitiga ABC yang siku-


siku di C. Kalikan setiap sisi dengan c. Lalu
bentuk dua segitiga sebangun dengan ABC
seperti pada gambar di atas. Dengan
Gambar 6. Trapesium hasil dari
perbandingan sisi pada segitiga-segitiga
penambahan garis pada segitiga
sebangun akan diperoleh panjang sisi-sisi
Luas trapesium ABCD sama dengan yang lain pada bangun di samping. Dari
luas daerah segitiga penyusunnya. konstruksi tersebut jelas c2 = a2 + b2.
Luas daerah trapesium ABCD = luas Bukti sejenis ini terdapat pula dalam
daerah ADE + luas daerah BCE + luas beberapa buku dan publikasi, seperti oleh
daerah CDE Birkhoff.

c. Pembuktian Teorema Phytagoras


menurut Leonardo Da Vinci
Diberikan segitiga siku-siku ABC.
Buatlah segitiga JHI kongruen dengan ABC.
Maka segiempat ABHI, JHBC, ADGC, dan
EDGF adalah kongruen.

Gambar 7. Trapesium 𝐴𝐵𝐶𝐷

1 1 1 1
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑏 + 𝑐 2
2 2 2 2
1 1
(𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 ) = (2𝑎𝑏 + 𝑐 2 ) dikali 2
2 2
𝑎 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2 dikurangi 2ab
2 2
Gambar 9. Pembuktian teorema phytagoras
𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2 − 2𝑎𝑏
menggunakan segiempat dam segitiga
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 Terbukti
Bukti teorema Pythagoras dilakukan sebagai
berikut:

7
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

Luas ADGC + luas EDGF = luas ABHI + 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐵𝐸𝐷 dua buah segitiga yang
luas JHBC kongruen. E pada AB.
Luas ADEFGC = luas ABCJHI 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐷 = 𝐵𝐷. 𝐴𝐹/2 = 𝐷𝐸. 𝐴𝐵/2
Kedua bangun memuat dua segitiga Berdasarkan gambar di atas diperoleh
yang kongruen dengan segitiga ABC, (𝑐 − 𝑥)/2 = 𝑏. 𝑏/2. 𝑥 = 𝐶𝐹
sehingga: (diperoleh dari kesamaan 𝐵𝐷 dan 𝐴𝐶 pada
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐷𝐸𝐹𝐺𝐶 – 2. 𝐿𝑢𝑎𝑠𝐴𝐵𝐶 segitiga 𝐵𝐹𝐶 dan 𝐴𝐵𝐶).
= 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐽𝐻𝐼 – 2. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶 𝑥 = 𝑎2 /2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐸𝐷 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝐶𝐺𝐹 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐶𝐽𝐼
f. Pembuktian Teorema Phytagoras
d. Pembuktian Teorema Phytagoras dengan menggunakan dua trapesium
menurut John Kawamura yang kongruen
Pembuktian ini ditemukan oleh siswa Pembuktian ini ditemukan oleh
SMA yang dilaporkan oleh Chris Davis, seorang siswa SMA, Jamie deLemos.
guru geometrinya di Head-Rouce School,
Oakland, CA.

Gambar 12. Dua buah trapezium yang


Gambar 10. Pembuktian melalui dua buah kongruen
segitiga
Luas dari trapesium tersebut adalah
Kedua diagonal tegak lurus memiliki 2𝑎 + 2𝑏
panjang c, sehingga daerah yang sama 2(𝑎 + 𝑏)
dengan 𝑐 2 /2 sehingga Di lain pihak
𝑐 2 /2 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝐴𝐵𝐶𝐷 2𝑎𝑏 2𝑏𝑎 2𝑐
= 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝐶𝐷 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐷 + +
2 2 2
= 𝑎. 𝑎/2 + 𝑏. 𝑏/2 Dari dua persamaan tersebut diperoleh:
𝑐 2
= 𝑎2 + 𝑏 2 (terbukti) 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2

e. Pembuktian Teorema Phytagoras Semasa kecil, Pythagoras pernah


dengan Tao Tong menyusun kerikil dalam bentuk segi-tiga
dengan jumlah kerikil yang berbeda namun
berurutan:
1 = 1
1 + 2 = 3
1 + 2 + 3 = 6
1 + 2 + 3 + 4 = 10
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Gambar 11. Segitiga ABC dan BED yang
kongruen
8
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras

FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 1(01) : 1-12.

Dengan menjumlah 2 angka yang irasional! Dimulai dengan segitiga siku-siku


bersebelahan akan ditemukan hasil suatu sama kaki dengan kaki panjang 1, kita dapat
bilangan yang dikuadratkan: membangun segitiga siku-siku di
1 + 3 = 4 (2 𝑥 2) sampingnya yang hypotenuses panjangnya
3 + 6 = 9 (3 𝑥 3) adalah √2 , √3 , √4 , √5 , dan
6 + 10 = 16 (4 𝑥 4) seterusnya. Konstruksi ini sering disebut
10 + 15 = 25 (5 𝑥 5) sebagai Square Root Spiral.
“Mainan” ini ternyata memicu terjadinya
rumus Pythagoras yang terkenal:
𝑎² + 𝑏² = 𝑐²

3. Tripel Phytagoras
Tripel Phytagoras merupakan 3 buah
bilangan yang memenuhi teorema
phytagoras. Misalnya jika teorema
phytagiras dinyatakan dalam a² + b² = c²,
maka a, b, dan c, merupakan tripel
phytagoras.
Beberapa contoh tripel phytagoras :
Gambar 12. Square Root Spiral
(3,4,5), (5,12,13), (7, 24, 25)
Cara Menentukan bilangan tripel
phytagoras : 5. Bilangan sempurna dan bilangan
1 amicable
Untuk m ganji, maka m, 2 (𝑚2 − 1), dan
1
Suatu bilangan sempurna adalah suatu
(𝑚2 + 1) merupakan tripel phytagoras. bilangan bulat positif, sebagai contoh 6,
2
Untuk m genap, maka 2m, 𝑚2 − 1 dan yang mana sama dengan jumlahan faktor
𝑚2 + 1 merupakan tripel phytagoras. sejatinya (faktor selain bilangan itu sendiri),
Bukti dari (𝑚2 + 1) yaitu bahwa: 6 = 1+2+3. Aliran Pythagoras
menemukan suatu rumus yang memberikan
bilangan sempurna genap.
Suatu pasangan amicable adalah dua
bilangan bulat positif, yang mana masing-
Contoh : masing merupakan jumlahan faktor sejati
Ambil sembarang m, missal m=4 dari yang lain. Iamblichus (300 M),
Karena m genap maka menggunakan menghargai Pythagoras dengan suatu
formula 2m, 𝑚2 − 1, 𝑚2 + 1 pengetahuan dari pasangan bilangan
Maka : amicable 220 dan 284.
2(4), 42 − 1 𝑑𝑎𝑛 42 + 1 Bilangan Amicable merupakan dua
8, 15, 17 bilangan bulat positif, yang mana masing-
4. Bilangan irrasional masing merupakan jumlahan faktor sejati
Aliran Pythagoras menemukan bahwa dari yang lain.
√2 itu bukan rasio dari bilangan cacah. Contoh 220 dan 284
Kelompok the Brotherhood of Pythagoreans Pembagi dari 220 adalah
telah menemukan bilangan 1,2,4,5,10,11,20,22,44,55,110
Bila dijumlahkan
9
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

1+2+4+5+10+11+20+22+44+55+110 = 284 Beberapa bilangan 5-gonal yang pertama


Pembagi dari 284 adalah 1,2,4,71,141 atau bilangan segilima, adalah :
Bila dijumlahkan 1+2+4+71+141 = 220 0, 1, 5. 12, 22, …
Contoh lain bilangan amicable : Bilangan tersebut disebut ‘figurative‘,
1. 1184 dan 1210 karena bilangan tersebut dapat ditunjukkan
2. 2620 dan 2924 oleh gambar (figure) yang dibuat dari batu
3. 5020 dan 5564 kerikil. Sebagai contoh, bilangan segitiga 10
Tidak semua bilangan bulat positif dapat diperlihatkan dalam bentuk segitiga
termasuk ke dalam bilangan amicable, seperti yang ada pada gambar di atas.
misalnya 12 dan 16 Lihat barisan dari persegi, ditunjukkan
Pembagi dari 12 adalah 1,2,3,4,6 bila oleh diagram batu kerikil. Aliran Pythagoras
djumlahkan tidak menghasilkan 16 memperlihatkan bahwa
Pembagi dari 16 adalah 1,2,4,8 bila 𝑛2 + (2𝑛 + 1) = (𝑛 + 1)2
dijumlahkan tidak menghasilkan 12 dan
1 + 3 + 5 + … + (2𝑛 − 1) = 𝑛2
6. Gambar Figurative Penyusunan dua bilangan segitiga
Jika m adalah suatu bilangan bulat yang sama bersama-sama untuk membentuk
positif dan t adalah suatu bilangan bulat segi empat, aliran Pythagoras
nonnegatif, maka suatu bilangan (m+2) - memperlihatkan bahwa kedua bilangan
gonal adalah suatu bilangan asli yang segitiga positif ke-n adalah alas x tinggi = n
berbentuk ( n + 1 ). Karena bilangan segitiga positif ke-
(𝑚 (𝑡 2 − 𝑡)/2) + 𝑡 n 1 + 2 + … + n, maka berakibat bahwa
Beberapa bilangan 3-gonal yang pertama, 1 + 2 + … + n = ½ ( n ( n+1 ) )
atau bilangan segitiga, adalah :
0, 1, 3, 6, 10,… 7. Rata-rata
Aliran Pythagoras memeriksa rata-rata
aritmatika (𝑎 + 𝑏)/2, rata-rata geometrik
√ab, rata-rata harmonik 2𝑎𝑏/(𝑎 + 𝑏), dan
hubungan antara mereka.
Gambar 13. Gambar figurative dari
bilangan 3-gonal
8. Benda padat beraturan
Aliran Pythagoras menemukan bidang
Beberapa bilangan 4-gonal yang pertama, 12-beraturan, dan membuktikan bahwa ada
atau bilangan persegi, adalah : 5 polihedra beraturan. Prestasi ini tidak
0, 1, 4, 9, 16, … dapat dikalahkan sampai J Kepler (1571 –
1630) menemukan ada bidang beraturan
yang lebih kurang dan lebih besar bintang
bidang 12.

Gambar 14. Gambar figurative dari


bilangan 4-gonal

10
Sejarah Dan Perkembangan Aliran Matematika Phytagoras

FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 1(01) : 1-12.

Missal AP = x dan AC = a. maka golden


section adalah
𝑥 𝑎−𝑥
=
𝑎 𝑥
Bila kita mengoperasikannya akan
menghasilkan persamaan kuadrat
𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑎2
Gambar 15. Segi 12 beraturan −1±√5
Maka 𝑥 = 𝑎
2
Yang dinamakan golden section adalah yang
−1+√5
bernilai positif 𝑥 = 𝑎
2

SIMPULAN
Dari hasil studi literatur kajian
Pustaka dari beberapa jurnal dan buku yang
Gambar 16. Bidang lebih besar bintang relevan dengan penelitian ini maka dapat
bidang 12. diambil sebuah kesimpulan bahwa diantara
pengikut-pengikut Phytagoras, pada
kemudian hari berkembang dua aliran, yaitu
Aliran akusmatikoi (akusma = apa yang
telah didengar; peraturan): mereka
mengindahkan penyucian dengan menaati
semua peraturan secara seksama. Aliran
Gambar 17. Polihedra beraturan mathematikoi (mathesis = ilmu
pengetahuan): mereka mengutamakan ilmu
9. Geometri Phytagoras pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
Menurut Kepler ada dua harta karun dalam Pythagoras dianggap sebagai
Geometri . pertama adalah teorema perancang tetraktis, yaitu segitiga yang
Phytagoras dan yang kedua adalah terbuat dari sepuluh titik (1 titik di atas, 2 di
pembagian sebuah garis. Teorema bawahnya, 3 lagi di bawahnya, dan di paling
Phytagoras disebut sebagai ukuran emas dan dasar ada 4). Kaum pythagoreanis
yang lainnya dinamakan berlian berharga. menganggap tetraktis sebagai simbol mistik
Jika diberikan garis AC lalu dibagi menjadi yang terpenting. Iamblikos dalam
empat bagian sedemikian sehingga Kehidupan Pythagoras menyatakan bahwa
AP : AC = PC : AP tetraktis "sangat mengagumkan, dan sangat
Dimana AC adalah bagian yang lebih didewakan oleh mereka yang
Panjang memahaminya," sampai-sampai murid-
murid Pythagoras bersumpah dengan
menyebut tetraktis.
Adapun macam-macam pembuktian
teorema Phytagoras, yaitu Pembuktian
Teorema Phytagoras menurut James
Gambar 18. Pembagian sebuah garis Garfield, Pembuktian Teorema Phytagoras
menurut Leonardo Da Vinci, Pembuktian
11
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Volume 1 No.01 Oktober 2021

Teorema Phytagoras menurut John Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani.


Kawamura, Pembuktian Teorema Yogyakarta: Kanisius
Phytagoras dengan dasar perbandingan,
Drs. Sitorus, J. 1990. Pengantar Sejarah
Pembuktian Teorema Phytagoras menurut
Tao Tong, dan Pembuktian Teorema Matematika Dan Pembaharuan
Phytagoras dengan menggunakan dua Pengajaran Matematika Di Sekolah.
trapesium yang kongruen.
Bandung: Tarsito
SARAN Marasabessy, R.2021. Teorema Pythagoras:
Berdasarkan hasil penelitian dengan Aplikasinya terhadap Teorema
menggunakan metode atau pendekatan Heron dan Dimensi Tiga. PRISMA,
kepustakaan (library research) yang telah Prosiding Seminar Nasional
Matematika. Vol 4. Hal 743-754.
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
adalah agar untuk penelitian selanjutnya Maryamah,I.,dkk.2019.Pengembangan
dapat menggunakan sumber lain sebagai Bahan Ajar Materi Pythagoras yang
bahan perbandingan. Selain itu, penelitian Berorientasi pada Kompetensi Abad
ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk 21 untuk Guru SMP. SJME
mengembangkan penelitian-penelitian Supremum Journal of Mathematics
lanjutan yang serupa dengan jauh lebih baik Education. Vol 3 (1). Hal 67-77.
lagi. Negoro dan B. Harapap. 2003. Ensiklopedia
Matematika. Jakarta: Ghalia
DAFTAR PUSTAKA
Ar,A.R.A. & Ajeng,E.R.P.2017. Indonesia
Pembuktian dan Peran Teorema Rosalina,R.S.,dkk.2020. Integrasi Sejarah
Pythagoras. Seminar Nasional Riset Matematika dalam Pembelajaran
dan Inovasi Teknologi (SEMNAS Matematika pada Materi Phytagoras.
RISTEK). Hal 111-116. Risenologi (Jurnal Sains, Teknologi,
Sosial, Pendidikan, dan Bahasa).
Vol 5 (1). Hal 10-13.

12

Anda mungkin juga menyukai