Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT MATEMATIKA : HAKIKAT FILSAFAT MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


Azzam Tawaqqal Abdu1, Fajry Mulya Admaja2, Tubagus
Muhamad Ilhan Al Arfa3
Dosen pengampu: Dr. Lukman El Hakim, S.Pd., M.Pd
Drs. Swida Purwanto, M.Pd
Email: lukmanunj5@gmail.com

Abstrak Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Filsafat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Artikel ini berisi penjelasan mengenai
pengertian dari filsafat matematika, aliran filsafat matematika, serta pandangan para filsuf
matematika terdahulu. Filsafat adalah konsep dasar pandangan hidup seseorang mengenai
kehidupan yang dicita-citakan, sedangkan matematika adalah cara berpikir dan menalar
apakah suatu ide itu benar atau salah. Filsafat matematika merupakan cabang ilmu yang
bertujuan untuk merefleksikan, dan menjelaskan hakekat matematika. Ada beberapa
aliran filsafat matematika diantaranya Platonisme, Absolutisme dan Falibilisme. Beberapa
pandangan filsuf terdahulu juga mendukung adanya filsafat matematika itu sendiri.

Kata kunci: filsafat matematika, aliran filsafat matematika, pandangan para filsuf
matematika terdahulu

The abstract purpose of writing this article was to fulfill assignments from subjects of
mathematical philosophy and natural science. This article sheds light on the
understanding of mathematical philosophy, the flow of mathematical philosophy, and the
views of earlier mathematical philosophers. Philosophy is the basic concept of a person's
view of the life that is aspiring to, whereas mathematics is a way of thinking and reasoning
whether an idea is right or wrong. Mathematical philosophy is a branch of science aimed at
reflecting, and it explains math math. There are several courses of mathematical
philosophy between Platonism, absolution and falibilism. Some of the former
philosophers' views also promoted mathematical philosophy itself.
Keywords: mathematical philosophy, the flow of mathematical philosophy, the views of
earlier mathematical philosophers.

PENDAHULUAN pengertian yang dimaksud, yaitu


Filsafat adalah pandangan hidup pengetahuan dan penyelidikan dengan
seseorang atau sekelompok orang yang akal budi mengenai hakikat segala yang
merupakan konsep dasar mengenai ada, sebab asal dan hukumnya.
kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat
juga diartikan sebagai suatu sikap Matematika adalah sebuah cabang
seseorang yang sadar dan dewasa dalam dari ilmu pengetahuan yang sudah muncul
memikirkan segala sesuatu secara dari berabad abad tahun yang lalu.
mendalam dan ingin melihat dari segi Matematika adalah cara atau metode
yang luas dan menyeluruh dengan segala berpikir dan bernalar serta dapat
hubungan. Dalam Kamus Bahasa digunakan untuk membuat keputusan
Indonesia, kata filsafat menunjukkan apakah suatu ide itu benar atau salah atau
paling tidak ada kemungkinan benar. penyusunan kalender, dan perhitungan
Matematika adalah suatu medan dalam perniagaan. Tetapi, matematika
eksplorasi dimana ide-ide baru sebagai ilmu baru dikembangkan setelah
ditemukan, juga bisa disebut sebagai lima ribu tahun kemudian oleh filsuf
bahasa lambang dan metode berpikir Yunani. Filsuf-filsuf besar Yunani yang
yang digunakan untuk memecahkan menguasai dan mengembangkan ilmu
semua jenis permasalahan yang terdapat matematika adalah Phytagoras dan Plato.
di dalam sains, pemerintahan, dan
industri. Baik matematika murni maupun Bagi Pythagoras, matematika
matematika terapan akan terus tumbuh adalah ilmu yang sangat penting untuk
melalui eksperimen, imajinasi, dan memahami filsafat. Hal tersebut
penalaran; matematikawan menemukan ditemukan berdasarkan kenyataan yang
fakta-fakta dan ide-ide baru sehingga menunjukkan bahwa fenomena yang
pemerintah, pengusaha, dan ilmuwan berbeda dapat menunjukkan sifat-sifat
dapat menggunakannya untuk matematis yang identik. Sesuai dengan
memajukan peradaban manusia. semboyan Phytagoras yang sangat
terkenal adalah panta aritmos yang berarti
Matematikawan profesional tidak segala sesuatu adalah bilangan , dapat
jarang memainkan peran penting dalam disimpulkan bahwa sifat-sifat tersebut
membangun peradaban manusia. dapat dilambangkan ke dalam bilangan
Matematikawan gemar bergulat dengan dan dalam keterhubungan angka-angka.
ide-ide. Mereka bekerja, utamanya
dengan pemikiran dan penalaran. Metode Prinsip pertama dan utama dalam
penalaran yang digunakan oleh matematika saat ini adalah abstraksi,
matematikawan besar dunia dan hasil- karena bagi para filsuf Yunani yang
hasil logika mereka jauh lebih penting mengembangkan matematika, kebenaran
daripada budaya manusia masa kini. pada hakikatnya hanya bersangkut paut
Matematikawanlah yang berkewajiban dengan suatu entitas permanen serta
menemukan matematika baru dan ide- suatu keterhubungan dan pertalian yang
ide matematis baru dimana berperan tidak berubah-ubah. Dengan demikian,
sebagai alat bagi para pembuat peta, jelas sejak semula matematika bukan
arsitek, navigator angkasa luar, pembuat hanya merupakan alat bagi pemahaman
mesin, akuntan, dan lain-lain. filsafat, tetapi juga merupakan bagian dari
pemikiran filsafat itu sendiri.
Dari hal tersebut munculah
berbagai intuisi-intuisi sehingga muncul Pada masa kita matematika lebih
filsafat pendidikan matematika, hal ini mengeraskan titik tumpuannya pada studi
juga didasari bahwa menemukan filsafat tentang konsep-konsep matematika,
matematika itu dengan berpikir secara hakikat matematika (ciri-ciri dan
ekstensi yaitu berpikir secara seluas karakteristik) prinsip-prinsip serta
luasnya dan berpikir secara intensi yaitu justifikasi prinsip-prinsip yang digunakan
berpikir secara sedalam dalamnya. dalam matematika, dan landasan-landasan
dalam matematika. Ada pula terdengar
suara-suara dari matematikawan yang
PEMBAHASAN mengharapkan agar para filsuf dapat
berbuat lebih banyak dengan menjadikan
Matematika telah dikenal sebagai filsafat matematika sebagai penyusun,
alat bantu untuk memecahkan berbagai penghimpun, dan penertib ilmu
persoalan non-fisik maupun persoalan matematika.
praktis oleh bangsa Mesir dan Babilonia
Kuno sekitar milenium ke-5 dan ke-3 Jadi filsafat matematika adalah
sebelum masehi (SM). Contohnya adalah cabang ilmu filsafat yang bertujuan untuk
rumus-rumus matematika yang merefleksikan, dan menjelaskan hakekat
digunakan untuk membantu kontruksi, matematika. Filsafat matematika pada
dasarnya adalah pemikiran reflektif matematika adalah himpunan kebenaran
terhadap matematika. Matematika yang disajikan dalam bentuk proposisi,
menjadi ilmu pokok soal yang lengkap dengan pembuktianya, sehingga
dipertimbangkan secara cermat dan penuh fungsi dari filsafat matematika adalah
perhatian. Pemikiran filsafati juga bersifat menetapkan kepastian pengetahuan
reflektif dalam arti menengok sendiri matematika. Secara tradisional, filsafat
untuk memahami bekerjannya budi itu matematika mempertanyakan dasar-dasar
sendiri. Jadi budi manusia yang diarahkan untuk memperoleh pengetahuan matematis
untuk menelaah obyek – obyek tertentu yang pasti tersebut (Sukardjono, 2000).
sehingga melahirkan matematika Dengan kata lain, perlu adanya sebuah
kemudian juga membutuhkan filsafat sistem, dan itu adalah filsafat matematika,
matematika agar memperoleh supaya pengetahuan matematis menempati
pemahaman apa dan bagaimana posisi yang secara sistematis mempunyai
sesungguhnya matematika itu. kebenaran yang terjaga. Agar matematika
menjadi satu, utuh dan terpadu maka
Peran filsafat matematika adalah keberadaan filsafat matematika menjadi
untuk menunjukkan dasar yang sistematis perlu dan mutlak harus ada.
dan benar-benar aman untuk pengetahuan
matematika, diperuntukkan untuk Filsafat matematika
kebenaran matematika. Asumsi ini adalah dikembangkan melalui isu-isu eksternal
dasar dari foundationism, doktrin bahwa seperti sejarah, asal-usul, dan praktek
fungsi dari filsafat matematika adalah matematika dengan isu-isu internal seperti
untuk menunjukkan dasar pengetahuan epistemologi dan ontologi. Metode yang
matematika. Foundationism terikat digunakan untuk melakukan klasifikasi
dengan pandangan absolutis pengetahuan aliran-aliran dalam filsafat matematika
matematika, karena menganggap tugas salah satunya menggunakan kriteria
pembenaran pandangan ini menjadi kecukupan filsafat matematika (Ernest,
tujuan utama filsafat matematika. 1991) yaitu: (1) pengetahuan matematika:
sifat, justifikasi, dan asal-usul pengetahuan,
Selanjutnya ada aliran dalam (2) obyek matematika: ruang lingkup dan
filasafat matematika. Esensi dari filsafat asal-usul obyek matematika, (3) aplikasi
matematika adalah sejumlah usaha untuk matematika: efektifitas matematika dalam
melakukan rekonstruksi (penyusunan mengembangkan sains, teknologi dan
kembali atau penulisan ulang) terhadap aplikasi lainnya, dan (4) praktek
sejumlah pengetahuan matematika yang matematika: aktifitas matematikawan, dulu
tercerai-berai selama bertahun-tahun yang dan sekarang.
diberikan dalam aturan atau urutan
tertentu. Menurut Korner (Ernest, 1991), Kriteria tersebut saat ini
filsafat matematika tidaklah melahirkan beberapa aliran filsafat
menambahkan sejumlah teorema dan teori matematika, yaitu Platonisme, Absolutisme
matematika baru, sehingga filsafat dan Falibilisme. Platonisme lebih
matematika bukanlah matematika. Filsafat menekankan pada tidak adanya landasan-
matematika adalah refleksi mengenai landasan untuk merekonstruksi dan
matematika, yang menimbulkan menyelamatkan matematika, sementara itu,
munculnya pertanyaan dan jawaban absolutisme lebih menekankan pada tidak
tertentu. Menurut I. Stewart (Gunawan, adanya kesalahan pada matematika,
2007) bila naluri engineers adalah sedangkan falibilisme menekankan pada
merekayasa alam dan naluri scientists kemungkinan matematika untuk direvisi
adalah memahami alam dan mencari tahu terus-menerus.
apa yang sesungguhnya terjadi, maka
naluri matematikawan adalah Selanjutnya akan dibahas
menstrukturkan proses pemahaman mengenai beberapa aliran filsafat
tersebut dengan mencari kesamaan pola di matematika. Aliran filsafat matematika
antara berbagai fenomena. Pengetahuan yaitu :
diperoleh landasan yang lebih kokoh.
1. Platonisme Kedua kenyataan ini memunculkan tiga
Platonisme menganggap matematika arus utama filsafat matematika yaitu
adalah kebenaran mutlak dan aliran logisisme dipimpin oleh Russel dan
pengetahuan matematika merupakan Whitehead, aliran intuisionisme dipimpin
hasil ilham Illahi. (Tuhan adalah salah oleh Brouwer, dan aliran formalisme
seorang ahli matematika atau dipimpin oleh David Hilbert.
matematikawan). Platonisme
memandang obyek-obyek matematika 3. Falibilisme
adalah real dan eksistensi real obyek dan Menurut falibilisme, kebenaran
struktur matematika adalah sebagai matematika dapat menjadi subyek yang
eksistensi realitas yang ideal dan bebas begitu sederhana, dan dalam banyak hal
dari sifat manusiawi. Kurt Godel sebagai dapat dikritisi. Kebenaran matematika
salah satu pengusung Platonisme di bersifat tidak sempurna (falibel), tidak
jaman modern sekarang ini menyatakan kokoh, dan di masa depan dapat dikoreksi
bahwa bilangan adalah abstrak serta direvisi. Tesis aliran falibilisme
(Sukardjono, 2000) sehingga diperlukan dinyatakan dalam dua pernyataan. Dalam
adanya eksistensi suatu obyek yang bentuk negatif, aliran falibilisme fokus
bebas dari pikiran manusia untuk untuk menolak pandangan absolutisme,
menyatakannya. Oleh karena bilangan dinyatakan sebagai kebenaran
adalah independen/bebas dan matematika bukanlah kebenaran yang
keberadaannya bersifat obyektif, maka mutlak dan kebenarannya tidak
sebarang proposisi mengenai suatu mempunyai validasi yang mutlak. Dalam
bilangan dapat salah atau benar, sebab bentuk positif, falibilisme menyatakan
proposisi tersebut dapat secara tepat bahwa kebenaran matematika adalah
menggambarkan abstraksi obyek tidak kokoh dan setiap saat terbuka untuk
(bilangan) tersebut, atau tidak. direvisi sampai tak hingga kali. Aliran
Falibilisme menyatakan bahwa isi
2. Absolutisme matematika murni pada akhirnya
Pengetahuan matematika terdiri dari diturunkan dari dunia material.
kebenaran yang sudah pasti dan tidak Menurutnya, matematika menangani
dapat diubah, kebenaran yang bersifat hubungan kuantitaif dalam dunia nyata,
absolut/mutlak, merupakan satu-satunya sehingga asumsi kebenaran seperangkat
realitas pengetahuan yang sudah pasti, aksioma baru akan nampak terbukti
dan kebenarannya hanya tergantung setelah melalui masa-masa panjang
pada logika dan kebenaran yang pengamatan dan pengalaman atas realitas,
terkandung dalam term-term-nya. bukan berdasarkan pembuktian secara
Kebenaran matematika diturunkan dari deduktif-aksiomatik. Hal ini didukung oleh
definisi-definisi dan tidak dapat kemampuan operasi matematika
dikonfirmasi dengan fakta empiris. diterapkan pada dunia nyata dan
Munculnya aliran absolutisme dalam mendapatkan hasil yang bermakna, yang
matematika dipicu oleh adanya memperlihatkan adanya tarik menarik
perbedaan setidaknya dalam dua hal (afinitas) antara matematika dan dunia
berikut (Sukardjono, 2000). Pertama, nyata, sehingga matematika memiliki
pandangan umum bahwa matematika kegunaan praktis.
merupakan resultan antara sistem
aksiomatik dan sistem logika. Pandangan Selanjutnya akan dibahas
ini menyatakan eratnya hubungan antara mengenai pandangan para filsuf
matematika dengan logika. Kedua, matematika terdahulu. Para filsuf
terjadinya krisis landasan metamatika, menduga bahwa apabila eksponen dalam
yang melanda pondasi teori himpunan filsafat matematika bukan isi yang harus
dan logika formal, membawa diperhatikan untuk menggambarkan
matematikawan mencari landasan filsafat teori-teori matematis yang sesungguhnya
untuk merekonstruksi matematika agar dimiliki, tetapi menjaga agar semua teori
matematis seharusnya miliknya atau relasi-relasinya. Jadi, matematika
mengasersikan teori yang semuanya bukanlah idealisasi aspek-aspek tertentu
“baik” atau “kebenaran yang dapat dari dunia empiris akan tetapi sebagai
dipahami” yang sungguh dimilikinya. deskripsi dari bagian realitanya. Serta
Pandangan para filsuf tersebut yaitu : dunia ide, permanen, tertentu, yang
berlainan dengan dunia cita rasa tidak
1. Pandangan Plato dapat dipahami dengan cita rasa,
Menurut pandangan Plato yang melainkan dengan nalar.
terpenting, adalah tugas akal budi untuk
membedakan tampilan (penampakan) 2. Pandangan Aristoteles
dari realita (kenyataan yang sebenar- Menurut pandangan Aristoteles,
benarnya). Tugas demikian bukan saja filsafat matematika merupakan
diperlukan oleh para ilmuwan dan filsuf, pengembangan dari oposisinya terhadap
tetapi juga oleh manusia pada umumnya. Plato (gurunya) dan sebagian lagi bebas
Derivatif dari bidang filsafat umum yang dari ajaran Plato. Ia menolak pembedaan
tinggi ke filsafat matematika terapan dan Plato antara dunia ide yang disebutnya
murni, yakni, perbedaan antara tampilan realita kebenaran, dan bahwa pengalaman
dan realita menjadi lebih jelas. Plato cita rasa dikatakan hanya sebagai
melihat bahwa orang biasanya pendekatan (aproksimasi) dari dunia ide.
membedakan antara apa yang tampak Bagi Aristoteles, bangun atau esensi
dan apa yang realitanya tanpa keraguan. sebarang objek empiris, misalnya piring,
Pertimbangan mereka semacam kriteria membangun, sebagiannya, seperti halnya
yang kurang jelas, maka diperlukan objek pada materinya. Dalam menyatakan
real yang bebas persepsi dan cara bahwa melihat piring bulat, tidak harus
menangkapnya. Oleh karena itu, objek menyimpulkan bahwa piring adalah
harus memiliki suatu derajat permanen aproksimasi bulat dari bangun lingkaran.
dan didefinisikan dengan derajat Aristoteles membedakan antara
ketepatan tertentu. Realitas entitas kemungkinan mengabstraksi bulatan
absolut ini disebut "dunia ide" atau dengan karakteristik matematis yang lain
“bangun ide”, menjadi permanen, abadi, dan objek-objek serta kebebasan
dan bebas dari persepsi. Dunia ide bukan keberadaannya dari karakteristik atau
hanya model ideal dari objek fisik saja contoh-contohnya, yakni lingkaran. Ia
akan tetapi juga termasuk kejadian- sering kali menekankan bahwa
kejadian. kemungkinan mengabstraksikan tidak
Ketetapan, abadi atau permanen, berarti memerlukan kebebasan
bebas untuk dipahami haruslah keberadaan yang diabstraksikan. Karena
merupakan karakteristik pernyataan- itu bidang studi matematika adalah hasil
pernyataan matematika. Dan abstraksi matematis yang ia sebut “objek
pandangannya bahwa bilangan-bilangan, matematis”.
entitas geometri dan relasi antara entitas- Pandangan Aristoteles tentang
entitas itu objektif yaitu saling terkait dan hubungan matematika murni dan terapan
eksistensinya masuk akal. Plato yakin juga menjadi agak jelas. Pernyataan-
bahwa terdapat objek-objek yang pernyataan dalam matematika terapan
permanen, tertentu, bebas seperti “satu”, harus mendekati pernyataan-pernyataan
“dua”, “tiga”, dan sebagainya, yaitu dalam matematika murni. Aristoteles juga
bangun aritmetika. Hal yang sama untuk banyak mencurahkan perhatiannya pada
objek-objek “titik”, “garis”, “lingkaran” struktur keseluruhan teori dalam
dan sebagainya, yaitu bangun geometri. matematika. Ia membedakan dengan jelas
Bagi Plato, bangun aritmetika dan antara: (i) prinsip-prinsip yang berlaku
bangun geometri telah menjadi isi bidang bagi semua sains (dalam bahasa sekarang
studi matematika yang mendeskripsikan prinsip-prinsip logika formal yang diduga
bangun matematis dan realisasi. berlaku dalam pengembangan formulasi
Sedangkan matematika terapan dan deduksi sebarang sains), (ii) prinsip
melukiskan objek-objek empiris beserta khusus yang dianggap benar oleh
matematikawan terhalang di dalam jelas. Konsep Leibniz tentang bidang studi
demonstrasi teori-teori, (iii) definisi- matematika murni sangat berbeda dengan
definisi, yang tidak mengasumsikan pandangan Plato dan Aristoteles. Bagi
apakah yang didefinisikan itu ada, dan Leibniz, proposisi matematis adalah
(iv) hipotesis keberadaan, yang serupa proposisi logis dan bahwa
mengasumsikan bahwa apa yang proposisi ini bukan objek tertentu yang
didefinisikan itu ada. Hipotesis permanen atau idealisasi hasil abstraksi
keberadaan ini dalam matematika murni objek-objek atau sebarang jenis obyek.
tidak diperlukan. Proposisi-proposisi itu benar karena
penolakannya menjadi tak mungkin secara
logis. Anda boleh mengatakan bahwa
3. Pandangan Gottfried Wilhelm proposisi-proposisi adalah perlu benar
Leibniz untuk semua objek, semua kejadian yang
mungkin, atau menggunakan phrase
Gottfried Wilhelm Leibniz adalah Leibniz.
matematikawan, filsuf, dan fisikawan. Ia
banyak menyerupai Plato dan Aristoteles. 4. Pandangan Immanuel Kant
Dalam bukunya Monandology, yang Sistem filsafat Kant dikembangkan di
ditulis dua tahun sebelum kematiannya, bawah pengaruh filsafat rasionalis yang
ia memberikan sinopsis filsafatnya diwakili oleh Leibniz dan dengan
sebagai berikut: “Terdapatlah, juga, dua kesadarannya berlawanan membagi
macam kebenaran, yaitu kebenaran semua proposisi ke dalam kelas yang
penalaran dan kebenaran kenyataan eksklusif, yakni, proposisi analisis dan
(fakta). Kebenaran penalaran adalah faktual. Kedua filsuf memandang proposisi
perlu dan lawannya adalah tidak matematis sebagai analisis dengan
mungkin. Kebenaran kenyataan adalah demikian polemik Kant ditujukan kepada
kebetulan dan lawannya adalah mungkin. Leibniz. Kant membagi proposisi ke dalam
Apabila suatu kebenaran adalah perlu, 3 kelas. Pertama proposisi analisis, seperti
alasannya dapat dicari dengan melalui Leibniz (yakni, proposisi yang negasinya
analisis, menguraikannya ke dalam ide- kontradiksi). Proposisi non-analisis
ide kebenaran yang lebih sederhana. disebutnya proposisi sintesis. Kant
Dengan demikian, kebenaran penalaran, membedakannya menjadi dua kelas, yakni,
mendasarkan pada “prinsip kontradiksi”, yang empiris atau apostteori, dan yang
yang diambilnya untuk mengkover non-empiris atau apriori.
prinsip identitas dan prinsip tolak- Proposisi sintesis apostteori
tengah. Bukan hanya tolologi trivial, bergantung pada persepsi indera. Dalam
tetapi semua aksioma, postulat, definisi, sebarang proposisi apriori, jika benar,
dan teorema matematika, adalah harus melukiskan persepsi indera yang
kebenaran penalaran, dengan kata lain, mungkin (bolpoin saya hitam), atau secara
semuanya itu adalah proposisi identik logis berimplikasi pendeskripsian
yang sebaliknya adalah suatu pernyataan persepsi indera (semua burung gagak
kontradiksi”. adalah hitam). Sebaliknya proposisi
Leibniz, sependapat dengan sintesis apriori tidak tergantung pada
Aristoteles, bahwa setiap proposisi di persepsi indrawi. Proposisi-proposisi
dalam analisis terakhir berbentuk subjek- demikian perlu dalam arti bahwa
predikat. Ia juga percaya bahwa subjek sebarang proposisi di dunia fisis, mereka
“memuat” predikat. Hal itu harus berlaku ini juga harus benar. Dengan kata lain,
untuk semua kebenaran penalaran yang proposisi sintesis apriori adalah syarat
berbentuk subjek-predikat. Dengan perlu bagi kemungkinan pengalaman
demikian, menurutnya, harus benar objektif. Jadi, Kant membagi proposisi
untuk kebenaran penalaran apa pun. sintesis apriori ke dalam dua kelas:
Dalam arti bagaimanakah kebenaran “intuitif”, dan “diskursif”. Intuitif terutama
kenyataan dipandang sebagai subjek berkaitan dengan struktur persepsi dan
yang memuat predikatnya sangat tidak justifikasi perseptual. Diskursif dengan
pengurutan fungsi dari pengertian umum. matematika bukan hanya merupakan alat
Contoh dari diskursif, proposisi sintetik bagi pemahaman filsafat, tetapi juga
apriori adalah prinsip sebab-akibat. merupakan bagian dari pemikiran filsafat
Semua proposisi matematika murni itu sendiri. Pada masa kita matematika
adalah masuk dalam kelas proposisi lebih mengeraskan titik tumpuannya pada
sintetis apriori. studi tentang konsep-konsep matematika,
Kant tidak setuju dengan pandangan hakikat matematika (ciri-ciri dan
pada matematika murni yang menjadikan karakteristik) prinsip-prinsip serta
persoalan definisi dan entitas justifikasi prinsip-prinsip yang digunakan
terpostulatkan berada di bawahnya. dalam matematika, dan landasan-landasan
Baginya, matematika murni bukanlah dalam matematika. Jadi filsafat
analisis melainkan sintetis apriori, sebab matematika adalah cabang ilmu filsafat
ia terkait (mendeskripsikan) ruang dan yang bertujuan untuk merefleksikan, dan
waktu. Jawaban Kant terhadap persoalan menjelaskan hakekat matematika. Filsafat
sifat matematika murni dan terapan matematika pada dasarnya adalah
dapat secara kasar dirumuskan sebagai pemikiran reflektif terhadap matematika.
berikut. Proposisi dalam aritmetika dan Matematika menjadi ilmu pokok soal yang
geometri murni adalah proposisi yang dipertimbangkan secara cermat dan
perlu, meskipun proposisi-proposisi itu penuh perhatian. Pemikiran filsafati juga
sintetis apriori, bukan analisis. Sintetis, bersifat reflektif dalam arti menengok
sebab proposisi-proposisi itu tentang sendiri untuk memahami bekerjannya
struktur ruang dan waktu terlihat oleh budi itu sendiri.
apa yang dapat di konstruksi di Filsafat matematika mempunyai
dalamnya. Dan apriori sebab ruang dan beberapa aliran diantaranya yaitu aliran
waktu adalah kondisi invarian (tak logistik, aliran intuisionis, dan aliran
berubah) dari sebarang persepsi objek formalis. Aliran logistik dipelopori oleh
fisik. Proposisi-proposisi dalam Immanuel Kant dimana matematika murni
matematika terapan, adalah apostteori merupakan cabang dari logika, konsep
sepanjang proposisi-proposisi ini tentang matematika dapat di reduksikan menjadi
persepsi materi empiris dan apriori konsep logika. Aliran intuisionis
sepanjang proposisi-proposisi itu dipelopori Jan Brouwer dimana Intuisi
mengenai ruang dan waktu. Matematika murni dari berhitung merupakan titik
murni memiliki isi untuk dirinya sendiri tolak tentang matematika bilangan. Aliran
struktur ruang dan waktu dan bebas dari formalis dipelopori David Hilbert dimana
materi empiris. Matematika terapan matematika merupakan pengetahuan
memiliki isi untuk dirinya sendiri tentang struktur formal dari lambang .
struktur ruang dan waktu dengan materi Pandangan para filsuf matematika
yang mengisinya. dalam filsafat matematika yang harus
diperhatikan adalah menjaga agar semua
teori matematis. Menurut pandangan
KESIMPULAN DAN SARAN Plato yang terpenting, adalah tugas akal
Kesimpulan budi untuk membedakan tampilan
Matematika telah dikenal sebagai (penampakan) dari realita (kenyataan
alat bantu untuk memecahkan berbagai yang sebenar-benarnya). Menurut
persoalan non-fisik maupun persoalan pandangan Aristoteles membedakan
praktis. Contohnya adalah rumus-rumus antara kemungkinan mengabstraksi
matematika yang digunakan untuk bulatan dengan karakteristik matematis
membantu kontruksi, penyusunan yang lain dan objek-objek serta kebebasan
kalender, dan perhitungan dalam keberadaannya dari karakteristik atau
perniagaan. Filsuf-filsuf besar Yunani contoh-contohnya, yakni lingkaran.
yang menguasai dan mengembangkan Menurut pandangan Leibniz bahwa setiap
ilmu matematika adalah Phytagoras dan proposisi di dalam analisis terakhir
Plato. Prinsip pertama dan utama dalam berbentuk subjek-predikat. Menurut
matematika saat ini adalah abstraksi, pendapat Kant filsafat yang dikembangkan
di bawah pengaruh filsafat rasionalis cover-page-
yang diwakili oleh Leibniz dan dengan v2.pdf?Expires=1646039182&Sig
kesadarannya berlawanan membagi nature=VdFlh84DR9ue7SkpZ7sPf
semua proposisi ke dalam kelas yang akPUVQnEuVADP-
eksklusif, yakni, proposisi analisis dan xNaIoar8B36BYI-
faktual. TagsDYuwojod8XpdC-
suUGwEcp0ijxQOzHrvPwZW~32U
Saran iGHC24Wr2rH7XJGDD22OV24bwv
pRGQ348KiRFu5UeL6ZZUduhOfm
Semoga artikel yang telah kami d52zHYm26eZANAyw-
susun dapat bermanfaat bagi pembaca DcFcqSej23QCiC9NmiYtLBXgU6w
dan khususnya kami sebagai penyusun. Mp4wdIRCjR0S~ChQ7RFo-
Saran para pembaca untuk diharapkan SebzVsEaRWjXSHRoL9MolCMDt9v
dapat memahami lebih jelas lagi gf9xqujyx7Lo~bb~3ssQPi-
mengenai materi filsafat matematika mf8ZdAWX-Efbjt-
dan hakikatnya dengan cara mencari KA4qyWaEt~vKx8JjBrKmhFjMvdp
sumber literasi lain yang dapat xZXfQdxIv6ZnOYmSYrjZcUuqpCiX
menambah pengetahuan terhadap AUh~V-8-~Jw__&Key-Pair-
materiterkait. Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Terlepas dari semua itu, kami Sukardjono. 2017. Hakikat dan Sejarah
menyadari sepenuhnya bahwa masih Matematika. From MODUL 1
terdapat kekurangan baik dari segi (ut.ac.id)
susunan kalimat juga tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka Prabowo, A. 2009. ALIRAN- ALIRAN
kami menerima segala saran serta kritik FILSAFAT DALAM MATEMATIKA.
yang membangun dari pembaca. From
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/
jmp/article/download/2979/168
UCAPAN TERIMAKASIH 2#:~:text=Kriteria%20tersebut%
20saat%20ini%20melahirkan,yait
Kami mengucapkan terima kasih u%20Platonisme%2C%20Absoluti
kepada Bapak Dr. Lukman El Hakim, sme%20dan%20Falibilisme
S.Pd., M.Pd yang telah membimbing kami
dalam penyusunan artikel berjudul
“Filsafat Matematika : Hakikat Filsafat
Matematika” yang disusun dengan
tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Filsafat Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Semester
116 Program Studi Pendidikan
Matematika 2021. Kami ucapkan juga
terimakasih terhadap pihak yang telah
membantu dalam penyusunan artikel
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Madani, M.F. 2020. FILSAFAT
MATEMATIKA SECARA
ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI.
From
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfro
nt.net/66390977/FILSAFAT_Muti
ara_Fajar_M_201320019_-with-

Anda mungkin juga menyukai