Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FALSAFAH

APAKAH MIPA ITU ILMU?

Dalam filsafat ilmu pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu
secara rasional. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan cabang filsafat yang mempelajari teori
pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan
yang berkaitan dengan kebenaran ilmu tertentu. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat
amat penting bagi seluruh manusia di dunia ini. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat
tidak pernah habis bila kita pelajari karena ilmu pengetahuan itu sangat luas. Semua orang ingin
menggali ilmu pengetahuan setinggi-tingginya untuk menambah wawasan yang dikuasai. Pada zaman
seperti sekarang, banyak jalan yang dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan selain
dengan cara membaca seperti semboyan yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma”. Jadi, ilmu
pengetahuan sangat penting bagi semua orang untuk masa depan.
Filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang yang mempersoalkan mengenai
masalah hakikat pengetahuan. Yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu ilmu pengetahuan
kefilsafatan yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan.
Dalam filsafat ilmu dipelajari mengenai ilmu dan matematika sebab, ilmu tanpa matematika  tidak
berkembang serta, matematika tanpa ilmu tak ada keteraturan. Dengan pengetahuan manusia dapat
mengembangkan mengatasi kelangsungan hidupnya, memikirkan hal-hal yang baru dan menjadikan
manusia sebagai makhluk yang khas di muka bumi ini. Begitu erat hubungan matematika dengan ilmu
pengetahuan lainnya sehingga terkadang matematika tersebut terdapat di semua bidang ilmu lainnya.

 MATEMATIKA
Matematika sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang dimainkannya dalam
mengekspresikan model ilmiah. Mengamati dan mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana
membuat hipotesis dan dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi metematis. Cabang
matematika yang sering dipakai dalam keilmuan di antaranya kalkulus dan statistika, meskipun
sebenarnya semua cabang matematika mempunyai penerapannya, bahkan bidang murni seperti teori
bilangan dan topologi. Tanpa matematika maka pengetahuan akan berhenti pada tahap kualitatif yang
tidak memungkinkan untuk meningkatkan penalaran lebih jauh. Oleh karena itu, maka dapat
dikatakan bahwa ilmu tanpa matematika tidak berkembang.
Beberapa orang pemikir memandang matematikawan sebagai ilmuwan, dengan anggapan
bahwa pembuktian-pembuktian matematis setara dengan percobaan. Sebagian yang lainnya tidak
menganggap matematika sebagai ilmu, sebab tidak memerlukan uji-uji eksperimental pada teori dan
hipotesisnya. Namun, dibalik kedua anggapan itu, kenyataan pentingnya matematika sebagai alat
yang sangat berguna untuk menggambarkan atau menjelaskan alam semesta telah menjadi isu utama
bagi filsafat matematika.
 FISIKA
Fisika dan matematika banyak digunakan dalam pembuatan teknologi baru karena fisika dan
matematika telah memberikan landasan teori dan latar belakang ilmiahnya. Prinsip fisika ini
kemudian dibentuk dalam wujud model matematika dalam bentuk persamaan matematis untuk suatu
permasalahan tertentu yang kemudian akan dicari solusi dari persamaan itu. ini berlaku dalam semua
bidang termasuk teknik dan juga sosial dan ekonomi.
Fisika juga memberikan penjelasan ilmiah dan masuk akal dari suatu peristiwa alam atau
faktor teknis yang membutuhkan alasan atau penjelasan. Sebagai contoh, seorang insinyur yang ingin
merancang sebuah jembatan tentu harus memperhitungkan segala sesuatunya agar jembatan yang
dibuat nantinya akan kuat dan tahan terhadap gangguan fisik. Perhitungan itu tentu saja mencakup
semua teori dan konsep fisika yang berlaku untuk jembatan itu dan menggunakan model-model
matematika yang sesuai. Teori fisika akan selalu digunakan dalam pembuatan dan pembentukan
teknologi baru. Inilah alasannya kenapa fisika bersama-sama dengan matematika disebut sebagai ilmu
dasar. Prinsip, teori, dan konsepnya digunakan dalam bidang keilmuan dan teknologi yang ada.

 BIOLOGI
Biologi sebagai ilmu pengetahuan tentunya memiliki sifat dan ciri tertentu sebagaimana ilmu
pengetahuan lainnya. Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun
secara sistematis. Jika dilihat dari asal katanya, yaitu ‘bios’ yang berarti hidup, dan ‘logos’ yang
berarti ilmu, biologi dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
mahkluk hidup baik struktur maupun fungsinya.
Berikut ini identifikasi sifat dan ciri dari biologi sebagai ilmu pengetahuan ;
1. Memiliki Objek
Setiap ilmu memiliki batasan dalam segi kajiannya. Dalam ilmu biologi, objek yang menjadi kajian
berfokus pada mahkluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di muka bumi ini.
2. Memiliki Metode
Ilmu pengetahuan tidak mungkin muncul secara kebetulan atau dibuat secara asal – asalan, melainkan
menggunakan metode tertentu. Untuk mempelajari objek kajian biologi digunakan metode ilmiah
sehingga kebenarannya diakui secara ilmiah. Kebenaran ilmu merupakan kebenaran ilmiah yang
berlaku sampai ada bukti baru yang menentang atau menggugurkannya.
3. Bersifat Sistematis
Sistematis artinya tersusun mulai dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Agar mudah
dikaji, ilmu pengetahuan haruslah bersifat sistematis. Konsep yang mendasari harus mengandung
hubungan sedemikian rupa yang saling mendukung dan bukan saling bertentangan.
4.Universal 
Maksudnya yaitu kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan haruslah berlaku umum atau
universal.
5. Objektif 
Pernyataan dalam ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan
maupun kepentingan pribadi.
6. Analitis
Kajian dari sebuah ilmu akan menuju kepada hal – hal yang bersifat khusus, sehingga diperlukan
analisa untuk memahami hal – hal yang bersifat khusus tsb.
7. Verifikatif
Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak tetapi bersifat terbuka atau verifikatif yang
juga dikenal dengan kebenaran ilmiah. Artinya, sesuatu yang semula dianggap benar suatu saat
mungkin menjadi salah bila ditemukan bukti-bukti baru yang menentang kebenaran sebelumnya.

 KIMIA
Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum)
temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Ilmu kimia termasuk dalam ilmu sains yang merupakan
aktivitas penelusuran untuk mencapai pengertian dan jawaban yang memuaskan tentang beberapa
realita, dimana pengertian itu diperoleh dengan cara mempelajari prinsip-prinsip dan hukum-hukum
yang berlaku yang dapat diuji dengan eksperimen. Mempelajari sains melibatkan penggalian
fakta0fakta melalui observasi, pengukuran, klasifikasi dan penggorganisasian fakta-fakta yang
diperoleh tersebut.
Bridgstock Martin (1998:6) menyebutkan, Concise Oxford Dictionary mendefinisikan sains
sebagai pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi. Definisi tersebut di atas dapat diartikan
sebagai pengetahuan yang diperoleh, disusun denngan cara melakukan observasi penyimpulan,
penyusunan teori, eksperimentasi, observasu dan demikian seterusnya saling kait-mengait antara yang
satu dengan cara yang lain.

Sains berkaitan dengan bukti dan teori. Bukti-bukti diperoleh dari eksperimen. Untuk
menjelaskan bukti-bukti, teori-teori dikemukakan kemudian diuji untuk melihat kebenaran teori sesuai
dengan pengamatan. Hubungan yang pasti antara teori dan bukti adalah sangat kompleks, dan pada
taraf ini kita mencatat bahwa sains melibatkan kedua-duanya.

Anda mungkin juga menyukai