Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh :

Safitri Widyanti (051411131055 Kelas C)


Dosen Pembimbing :

Drs. Bambang Tri Purwanto, M.S. Apt


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................i
BAB I Pendahuluan ........................................................................1
BAB II ISI.........................................................................................3
BAB III Pembahasan..........................................................................4
BAB IV Kesimpulan..........................................................................6
BAB V Referensi...............................................................................7

i
PENDAHULUAN

Berbagai permasalahan bangsa, mulai dari korupsi, kriminalitas, peredaran

narkoba, ataupun konflik sosial menjadi persoalan yang harus direspons secara serius. Dalam

kasus tersebut, telah terlihat bahwa bangsa kita saat ini mengalami krisis karakter. Krisis karakter

ini seperti penyakit akut yang terus menerus melemahkan jiwa bangsa, sehingga bangsa kita

kehilangan kekuatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang maju dan bermartabat

di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Pendidikan karakter adalah hal yang paling penting agar

persoalan bangsa tersebut dapat teratasi khususnya dikalangan mahasiswa, yang merupakan

agent of change dari bangsa kita ini.

Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan

menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter

berwujud tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, yang bersifat relatif permanen yang

dapat menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu. Sedangkan pendidikan

karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan

(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).

Karakter tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dibentuk, ditumbuh

kembangkan dan dibangun secara sadar dan sengaja bahkan kadang-kadang melalui perjuangan

yang keras dengan pengorbanan yang besar. Terbentuknya karakter juga dipengaruhi oleh faktor

lingkungan seperti keluarga yang merupakan sember pendidikan karakter non formal dan

sekolah serta perguruan tinggi sebagai sumber pendidikan karakter yang formal.
Mahasiswa merupakan agent of change suatu negara. Karena mahasiswa adalah tokoh

penggerak yang dapat memajukan bangsa, maka pendidikan karakter sangatlah perlu dibangun di

kalangan mahasiswa.

Rumusan masalah :

- Pendidikan seperti apa yang diberikan agar mahasiswa berkarakter yang mampu

mengembalikan jati diri bangsa?


.ISI

Aspek pendidikan adalah aspek terpenting dalam membentuk karakter bangsa. Dengan

mengukur kualitas pendidikan, maka kita dapat melihat potret bangsa yang sebenarnya, karena

aspek pendidikanlah yang menentukan masa depan seseorang, apakah dia dapat memberikan

suatu yang membanggakan bagi bangsa dan dapat mengembalikan jati diri bangsa atau

sebaliknya.

Berdasarkan UU no. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pasal 2

menyatakan bahwa “ pendidikan Nasional Berdasarkan pancasila dan UUD 1945 ”. Maka dari

itulah Pancasila adalah sumber acuan pendidikan karakter yang perlu dibentuk khususnya untuk

kaum terpelajar seperti mahasiswa di Indonesia saat ini. Mahasiswa harus dilatih untuk

melakukan perbuatan baik. Tanpa melatih mahasiswa yang sesuai dengan sila dalam Pancasila

tidak akan ada artinya. Selain itu, pendidikan juga tidak hanya mengajarkan sila-sila dalam

Pancasila, tetapi juga harus mendorong mahasiswa melakukan tindakan yang sesuai dengan jiwa

Pancasila.

Pada hakekatnya pendidikan pancasila adalah upaya sadar diri suatu masyarakat dan

pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi

mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan selaku warga masyarakat agar memiliki karakter

moral yang baik.


PEMBAHASAN

Aspek pendidikan adalah aspek terpenting dalam membentuk karakter bangsa. Dengan

mengukur kualitas pendidikan, maka kita dapat melihat potret bangsa yang sebenarnya, karena

aspek pendidikanlah yang menentukan masa depan seseorang, apakah dia dapat memberikan

suatu yang membanggakan bagi bangsa dan dapat mengembalikan jati diri bangsa atau

sebaliknya. Setidaknya ada empat faktor utama yang harus diperhatikan: faktor kurikulum, dana

yang tersedia untuk pendidikan, faktor kelaikan tenaga pendidik, dan faktor lingkungan yang

mendukung bagi penyelenggaraan pendidikan. Keempat faktor ini terkait satu sama lain untuk

dapat menghasilkan SDM dengan karakter nasional yang mampu bersaing di era global, yang

akhirnya dapat mengembalikan jati diri bangsa.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan UU no. 20 tahun 2003, tentang

sistem pendidikan nasional, pasal 2 menyatakan bahwa “ pendidikan Nasional Berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 ”. Sebagaimana kita ketahui bahwa Pendidikan Pancasila telah

diberikan dalam lembaga pendidikan, mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Hal

tersebut  akan mampu memberikan kekuatan internal dari kaum terdidik contohnya mahasiswa.

Selain itu, Pendidikan Pancasila juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran kita

sebagai seorang mahasiswa.

Pembangunan  karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan

Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang

berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai pancasila,

keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila, bergesernya

nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-
nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya kemandirian bangsa.

Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan

dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini,

maka pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program perioritas

pembangunan nasional.

Apabila dalam penanaman karakter pada mahasiswa pendidik mengabaikan aspek

afektif dan psikomotorik, maka pendidikan karakter ini tidak akan berhasil menghasilkan

generasi penerus yang memberikan dampak positif bagi bangsa. Mungkin memang nilai di atas

kertas, IPK terlihat bagus dan memuaskan, akan apa gunanya apabila mahasiswa tersebut

ternyata tidak memiliki karakter yang baik, yang ujung-ujungnya nanti malah melakukan

tindakan tidak bermoral? Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila merupakan suatu pengingat

serta pedoman arah untuk mahasiswa agar dalam bertindak dan berperilaku harus sesuai moral.

Pendidikan Pancasila akan membentuk karakter mahasiswa yang sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila. Selain itu, dengan mempelajari Pendidikan Pancasila, itu berarti bahwa kita telah

ikut dalam melestarikan dan menjaga kepribadian bangsa Indonesia yang memang merupakan

tugas bagi seorang mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.


KESIMPULAN

Pendidikan Pancasila sangat bermanfaat dalam membangun karakter bangsa karena

dengan mempelajari pendidikan pancasila dapat menimbulkan kesadaran dalam diri manusia itu

sendiri. Dalam membangun karakter bangsa sebaiknya dengan menerapkan nilai-nilai yang

terkandung pada pancasila karena jika suatu bangsa dapat mengamalkannya maka akan terbentuk

suatu bangsa berkarakter tangguh serta akan di dapati Negara yang aman dan sejahtera.

Penanaman karakter pada mahasiswa dengan mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik tidak

akan berhasil menghasilkan generasi penerus yang memberikan dampak positif bagi bangsa.

Mungkin memang nilai di atas kertas ,IPK terlihat bagus dan memuaskan, akan tetapi ketika

mahasiswa tersebut tidak memiliki karakter kebangsaan yang baik apa gunanya?
BAB V REFERENSI

http://kesehatan.us/2013/11/pendidikan-karakter-anak/ Diakses tanggal 28 Oktober 2014 02.59

http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html Diakses tanggal 28 Oktober


2014 02.56

http://avivsyuhada.wordpress.com/2012/06/25/pendidikan-karakter-dan-prestasi/ Diakses
tanggal 28 Oktober 2014 pukul 03.01

http://ikaffua.blogspot.com/2012/10/pendidikan-pancasila-sebagai-pendidikan.html diakses
tanggal 28 Oktober 2014 pukul 02.40

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/05/31/262919/Pancasila-Tuntunan-
Pendidikan-Berkarakter- diakses tanggal 28 Oktober 2014 pukul 03.13

http://avivsyuhada.wordpress.com/2012/06/25/pendidikan-karakter-dan-prestasi/ Diakses
tanggal 28 Oktober 2014 pukul 03.27

http://agungherdana.wordpress.com/2011/05/11/manfaat-pendidikan-pancasila/ Diakses tanggal


28 Oktober 2014 pukul 03.28

http://waonenutnut.blogspot.com/2011/05/makalah-pembentukan-karakter-bangsa.html Diakses
tanggal 28 Oktober 2014 pukul 03.36

http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/13/pendidikan-dan-krisis-karakter-524935.html Diakses
tanggal 28 Oktober 2014 Pukul 03.37

Anda mungkin juga menyukai