SEMI KONDUKTOR
Di susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komputer I
Dosen pengampu:
Winda Setya, M.Sc.
Disusun Oleh :
FIKRI NURHAYATI
NIM 1152070025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan bahasa
sederhana namun penuh manfaat, makalah ini berjudul SEMI KONDUKTOR untuk
memenuhi tugas mata kuliah Komputer I.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan
dalam menyusun makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan dan kesempurnaan
laporan ini. Semoga informasi yang terdapat dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Bandung, September 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A.
LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
B.
TUJUAN......................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
A.
Atom Boron.................................................................................................. 2
2.
Konduktor.................................................................................................... 3
3.
Semikonduktor.............................................................................................. 4
SEMIKONDUKTOR.......................................................................................... 4
B.
1.
Pengertian Dasar............................................................................................ 4
2.
3.
BAB III.................................................................................................................. 17
PENUTUP.............................................................................................................. 17
KESIMPULAN..................................................................................................... 17
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR................................................................................. iv
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi
elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor,
sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan dan
akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Para pembaca diharapkan dapat
mengerti tentang bahan penyusun semi konduktor sehingga tidak asing lagi tentang
percampuran bahan atau doping.
B. TUJUAN
Setelah
membaca
makalah
ini
pembaca
diharapkan
dapat
mengerti
tentang
BAB II
PEMBAHASAN
2. Konduktor
Perak (disingkat Ag) mempunyai konduktivitas yang paling tinggi diantara logamlogam. Tembaga (Cu) mempunyai konduktivitas tertinggi nomor dua, selanjutnya emas (Au)
mempunyai konduktivitas nomor tertinggi ketiga. Yang menyebabkan konduktivitas yang
tinggi apabila kita memandang struktur atomnya atomnya yang diperlihatkan pada Gb.II. Inti
atom mengandung 29 proton.
Apabila atom tembaga secara listrik netral, dua elektron yang berada dalam dua orbt
pertama, 8 ada dalam orbit yang kedua, 18 ada dalam orbit yang ketiga dan satu yang ada
dikeempat. Inti yang positif menarik elektron-elektron yang terdekat daengan gaya yang
paling besar. Gaya tarikan ini berkurang untuk orbit yang lebih besar. Memang satu elektron
yang berada dalam satu orbit yang paling yang luar adalah demikian jauh dari inti, sehingga
tidak merasakan gaya tarikan tersebut. Oleh gaya tarikan tersebut demikian lemah, maka
elektron yang sering kali disebut elektron bebas. Dalam sepotong kawat tembaga, elektron
bebas dapat dengan mudah berpindah dari satu atom ke atom yang didekatnya. Oleh karena
itu maka sedikit saja tegangan diberikan melintas sepotong kawat tembaga sudah dapat
menghasilkan arus besar.
Inti dan elektron-elektron dalam tidak penting bagi kita. Perhatian kita dalam sebagian
dari buku ini pada lintasan yang palig luar, yang juga disebut lintasan valensi. Lintasan ini
menentukan bagaimana
konduktivitas bahan ini dan sebagainya. Untuk menekan pentingnya lintasan valensi.
Konduktror-konduktor yang terbaik (perak, tembaga dan emas) mempunyai tembaga inti
seperti Gb.II. Gagasan pokoknya adalah satu elektron dalam lintasan yang besar yang
mengelilingi inti. Oleh karena itu gaya tarikan inti lemah, elektron valensi yang terasing (dari
elektron-elektron dalam) ini dapat dengan mudah berpindah bebas dari satu atom ke atom
berikutnya.
3. Semikonduktor
Germanium (Ge) dan Silikon (Si) adalah contoh-contoh semikonduktor, yaitu
bahanbahan yang tidak merupakan konduktor maupun isolator. Elektron-elektron yang
mengelilingi tersebar dalam berbagai lintasan mengikuti pola:
2, 8, 18. . . . . 2n2
B. SEMIKONDUKTOR
1. Pengertian Dasar
Sesuai dengan namanya, semi konduktor (setengah penghantar) mempunyai daya
hantar yang besarnya antara harga daya hantar konduktor dan daya hantar isolator. Sifat
tersebut dipengaruhi oleh susunan pita konduksi dan pita valensi bahan. Pengetahuan
mengenai hal tersebut perlu bagi setiap orang yang memilih profesi dibidang elektronika
yang penggunannya tidak terbatas pada arus lemah saja. Adapun macam- macam dan
penggunaan bahan semi konduktor antara lain seperti tabel dibawah ini:
Tabel 1
Penggunaannya
Thermistor (PTC)
Konvermasi thermoelektrik
Plezo resistor
Silikon (Si)
Diode, transistor, IC
Suatu hal yang penting untuk memahami semi konduktor adalah proses konduksi
elektronik. Konduksi elektronik bahan dipengaruhi oleh jarak pita konduksi dan pita valensi
bahan. Pada konduktor, kedua pita tersebut saling menumpuk. Pada isolator jarak keduanya
cukup jauh. Sedangkan pada semi konduktor jarak keduannya tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat danini memungkinkan tumpang tindih jika dipengaruhi, misalnya panas, medan
magnet dan tegangan yang cukup tinggi. Jarak kedua pita tersebut adalah celah energi, seperti
gambar dibawah ini:
Dari Gb.III terlihat bahwa celah energi pada isolator intan adalah 6 eV dan intan
merupakan bahan isolator dengan resistivitas yang tinggi. Jarak antara pita valensi dan pita
konduksi juah sehingga walaupun elektron-elektron bebas pada pita konduksi sudah
tereksistansi (terlepas dari orbitnya), elektron-elektron valensi tidak akan meloncat ke pita
konduksi. Bahan konduktor celah energinya sempit sehingga kalau ada kalau ada elektron
lepas dari orbitnya maka pada pita valensi akan segera mengisinya. Sedangkan bahan semi
konduktor mempunyai celah energi yang lebih sempit dari pada isolator yaitu 0, 12 hingga 5,
3 eV. Misalnya, Si sebagai salah satu bahan semi konduktor mempunyai celah energy 1,1 eV.
Oleh karena itu untuk menjadikan bahan semikonduktor agar dapat menghantarkan listrik
dipelukan energi yang tidak terlalu besar.
2. Semi Konduktor Intrinsik dan Ekstrinsik.
Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari germanium (Ge) dan
Silikon (Si). Germanium maupun Silikon murni adalah bahan pelican dan merupakan
isolator. Pada semi konduktor intrinsik, timbulnya konduksi pada bahan-bahan tersebut
disebabkan oleh proses intrinsik (misal karena energi termal) dari bahan dan tanpa adanya
pengaruh bahan tambahan.
Cara lain untuk mengubah Ge dan Si terbuat dari bahan semi konduktor adalah
dengan mengotori bahan- bahan tersebut, misalnya dengan bahan Arsenikum (As) atau Boron
(B). Bahan pengotor dari luar dari luar tersebut disuntikan pada bahan Ge dan Si. Proses
penyuntikan bahan bahan tersebut disebut dengan proses doping. Penambahan bahan
tersebut pada semi konduktor murni dimaksudkan untuk meningkatkan konduktivitasnya.
Dari hasil pengotoran atau doping itu diperoleh bahan semi konduktor jenis P dan
jenis N. Bahan semi konduktor yang mendapat tambahan As akan menjadi semi konduktor
jenis N dan yang mendapatkan tambahan jenis B akan menjadi semi konduktor jenis P.
medan 1 V /10-10 m untuk memggeraknan elektron diatas bagian pita valensi ke bagian
bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis.
Kemungkinan lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat
diperoleh dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasai
celah energi dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi.
Pada semi konduktor intrinsik, konduksi tersebut oleh disebabkan oleh proses
intrinsik dari bahan adanya pengaruh tambahan. Kristal- kristal Si dan Ge murni adalah semi
konduktor instrinsik. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas bagian pita
valensi ke bagian pita thermal adalhan penyebab konduksi. Banyaknya elektron yang terkuat
untuk bergerak celah energi dapat dihitung dengan distribusi kemungkinan Fermi-Dirac
sebagai berikut:
P (E) = 1 / (1 + e) (E EF)/ KT
Dimana :
Ef adalah tingkat Fermi
K
tersebut.Suatu semi konduktor intrinsik mempunyai pita lubang yang sama dengan pita
valensi dsan elektron pada pita konduksi. Pada pemakaian, elektron yang lari ke pita valensi,
misalnya karena panas dapt dipercepat menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan
pada pita konduksi. Pada waktu yang Sama lubang- lubang pada pita valensi juga bergerak
tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron. Konduktivitas dari semi konduktor intrinsik
tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut yaitu ne dan NH.
doping
dengan
Posphor
Elektron dari phosphor adalah bergerak pada Medan listrik dari Kristal silikon dan
bukan pada ruang bebas seperti halnya pada atom H. Hal ini membawa akibat konstanta
11
dielektrik dari Kristal dari perhitungan orbital dan radius orbit elektron menjadi sangat besar
kira kira 80 A0 dibandingkan 0, 5 A0 dari orbit hydrogen. Ini dapat diartikan bahwa elektron
ke- 5 tersebut bebas dari tingkat energinya berdekatan dengan pita konduksi lebih cepat
terlaksan dari pada pita eksistansi
mendonorkan elektronnya pada semi konduktor. Tingkat energy dari elektron ke- 5
dinamakan tingkat donor. Semi konduktor yang didonorkan dari elemen-elemen pada nomor
kolom 4 (mendonorkan muatan negatif) disebut semi konduktor tipe n.
12
Pada suhu ruang, suatu semi konduktor tipe P mempunyai pembawa muatan dengan
sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak-murnian,dan
sebagian kecil berupa elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energy terminal.Di pihak
lain,dalam semikonduktor tipe n,sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah
elektronelektron bebas dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil.Jika
dipakai secara terpisah,baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p,masingmasing tidak lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon.Tetapi,dengan
memasukkan tak-murnian ke dalam suatu kristal sedemikian rupa hingga stengahnya bertipe
n dan sisanya bertipe p,maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah.Pembahasan berikut
ini akan menjelaskan mengapa demekian halnya.
Kita tinjau suatu atom yang netral.Atom ini mempunyai elektron dan proton yang sama
jumlahnya.Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.Sebagai akibatnya,atom
tersebut mempunyai satu muatan positif dan disebut ion positif.Sebaliknya,jika suatu atom
netral diberi satu elektron tambahan,atom akan bermuatan negative dan dikenal sebagai ion
negatif.
Begitu pula dalam Gb.VIII telah ditunjukkan semikonduktor tipe n.Disini tanda minus
melambangkan elektron bebas,sedangkan tanda plus yang dilingkari itu melambangkan
elektron bebas,sedangkan tanda plus yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang
mengandung elektron bebas dalam orbitnya.Setiap elektron bebas bersama dengan atom
donor bersangkutan merupakan satuan yang netral.Jika salah satu elektron tersebut
meninggalkan orbitnya dari sekeliling atom donor dan pindah kepada orbit atom lain,maka
atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini
tidak dapat bergerak leluasa karena terikat dalam struktur kristalnya.Dalam Gb XII, bahan
tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus yang berjumlah sama
Pokok-pokok untuk diingat:
i. Pada saat persambungan pn terbentuk, elektron-elektron bebas mulai berdifusi
menyeberangi persambungan dan kemudian terjatuh ke dalam lubang-lubang.
ii. Rekombinasi elektron-elektron bebas dengan lubang-lubang disekitar
persambungan menimbulkan daerah ion-ion negative dan positif yang disebut
lapisan pengosongan.
iii. Karena terjadi potensial barier,difusi elektron-elektron bebas akan berhenti
akhirnya
iv. Pada suhu ruang, diode silicon mempunyai potensial barier kurang lebih sebesar
0, 7 V (sekitar 0, 3 V untuk diode Ge).
b) Prategangan Maju
Suatu kristal pn dapat bekerja sebagai diode karena arus didalamya hanya dapat mengalir
dalam satu arah dan tidak sebaliknya.Untuk memahami mengapa demikian halnya, kita tinjau
Gambar 2-3a.Perhatikan bahwa terminal negative dari baterai dihubungkan dengan sisi n dari
kristal.Karena itu elektron-elektron bebas pada sisi n dari kristal.Karena itu elektron-elektron
bebas pada sisi n ditolak ke a rah persambungan.Hubungan semacam ini disebut rangkaian
prategangan maju (forward bias).
Arus Maju yang Besar
Prategangan maju menyebabkan elektron-elektron bebas di sebelah n bergerak
menuju ke persambungan.Kejadian ini akan meninggalkan ion-ion positif di sebelah kanan
kristal.Ion-ion positif ini kemudian akan menarik elektron-elektron bebas dari baterai,yang
selanjutnya mengalir dari terminal negative baterai kesebelah kanan kristal melalui kawat
14
rangkaian.Karena terminal positif dari baterai dihubungkan dengan sisi p, lubang-lubang dari
daerah p ditolak kea rah persambungan.Bilamana lubang-lubang ini bergerak kekanan,di
ujung kiri kristal akan tertinggal ion-ion negative. Elektron-elektron valensi selanjutnya akan
mengalir dari ion-ion negative ini ke dalam kawat yang dihubungkan dengan terminal positif
dari baterai.Sewaktu elektron-elektron valensi ini meninggalkan tempatnya, lubang-lubang
baru akan terbentuk pada ujung kiri kristal.
Kristal,elektron-elektron bebas dan lubang-lubang senantiasa bergerak menuju ke
persambungan.Bersamaan dengan gerak itu,elektron-elektron bebas yang baru akan
memasuki ujung kanan kristal dan lubang-lubang baru akan diciptakan pada ujung
kirinya.Dengan demikian,sebelah n kristal selalu penuh dengan elektron-elektron bebas
sedangkan
sebelah
penuh
dengan
lubang-lubang.Elektron-elektron
bebas
yang
Tingkatan-tingkatan Energi
Pengertian tentang gejala yang dibahas sebelumnya dapat diperbaiki secara lanjut jika
gejala tersebut dapat dijelaskan dengan cara-cara lain.Tungkat energi elektron-elektron bebas
pada diode akan dipertinggi dengan pemberian tegangan luar. Bila tegangan diberikan itu
mencapai harga sekitar 0,7 V maka elektron pada sisi n dari persambungan akan memperoleh
energi cukup besar untuk memasuki sisi p. Setelah masuk dalam daerah p, elektron
bebasmenjadi pembawa minoritas yang mempunyai umur khas dalam pengukuran
nanosekon. Karena itu, elektron bebas tersebut dengan cepat akan bergabung dengan lubang
disekitarnya (lintasan A). Kemudian, elektron ini akan bergerak melalui lubang-lubang
sebagai elektron valensi, sampai tiba di ujung kiri kristal.
Ada kalanya suatu bebas bargabung dengan suatu lubang sebelum menyeberangi
persambungan. Hal ini dapat terjadi sebagai berikut. Lepas dari tempat terjadinya
rekombinasi, hasilnya adalah sama. Hasil tersebut berupa aliran tunak (steady) dari elektronelektron bebas menuju ke persambungan dan bergabung dengan lubang. Elektron-elektron
yang terperangkap itu (sekarang berubah menjadi elektron valensi) bergerak ke kiri dalam
15
bentuk aliran tunak melelui lubang-lubang dalam daerah p. Dengan demikian terjadilah arus
kontinu melalui diode yang bersangkutan.
c) Pra tegangan balik
Apa yang terjadi bila polaritas tegangan itu dibalik arahnya. Dalam hal ini,
elektronelektron bebas dan lubang-lubang akan bergerak menjauhi persambungan. Pola
hubungan itu disebut rangkaian prategangan balik (reverse bias). Dengan pra tegangan balik,
diode tidak lagi bekerja sebagai suatu penghantar.
Arus Balik yang Kecil
Karena terminal positif dihubungkan dengan sisi n dan sisi p dihubungkan dengan
terminal negatifnya, maka elektron-elektron bebas dan lubang-lubang untuk sementara waktu
akan mengalir menjauhi persambungan. Hal ini akan memperlebar lapisan pengosongan
sampai potensialnya menyamai tegangan terpasang. Dalam keadaan ini pembawa-pembawa
mayoritas akan berhenti mengalir dan dalam beberapa nanosekon saja arus akan menurun
samapi sekitar harga nol. Penyebabnya tegangan dalam kasus in berfungsi memperbesar
pontensial barier dan dengan demikian menghalang proses aliran dengan poses rekombinasi
pembawa mayoritas pada persambungan. Karena itu ammeter DC yang dihubungkan secara
seri dengan baterai dan diode akan menunjukan arus yang kurang lebih sama dengan nol.
Tingkatan-tingkatan Energi
Tegangan yang terpasang dari luar menurunkan pembawa tingkat-tingkat energi
elektron bebas di sebelah n dari persambungan. Hal ini sebab tingkat-tingkat energi elektron
bebas di sebelah n dari persambungan. Ini adalah sebab mengapa pita energi n menjadi turun
jauh di bawah pita energi p. Dalam keadaan in elektron-elektron bebas tidak dapat
menyeberangi persambungan karena orbit-orbitnya terlampau kecil untuk menyamai orbitorbit yang lebuh besar pada sisi p.
Pembawa- pembawa Minoritas
Pada suhu nol mutlak, hanya elektron-eletron bebas yang terdapat dalam bahan dan
hanya lubang yang terdapat dalam n dan hanya lubang yang terdapat dalam bahan tipe p.
Karena itu prategangan maju akan menghasilkan arus searah. Jadi, diode merupakan
penghantar dalam arah maju dan merupakan isolator dalam arah sebaliknya. Diatas suhu
mutlak, energi termal akan menghasilkan beberapa elektron bebas di sisi p dan beberapa
16
lubang sisi n. Jika dioda diberi tegangan balik, maka pembawa-pembawa minoritas akan
mengalir menuju ke persambungan dioda dan bergabung kembali ke situ. Setiap kali terjadi
rekombinasi dipersambungan antara sepasang elektron bebas dan lubang yang dihasilkan
secara thermal itu, maka seketika itu juga elektron bebas akan meninggalkan terminal negatif
baterai dan memasuki ujung kiri kristal. Bersamaan dengan itu, elektron valensi akan
meninggalkan ujung kanan kristal dan memasuki terminal positf baterai. Mengingat
pembawa-pembawa minoritas akan dihasilkan oleh energi termal secara terus menerus, aliran
yang dijelaskan diatas akan berlangsung secara kontinu pula. Jika suatu ammeter DC yang
sangat peka dihubungkan secara seri dengan dioda dan baterai, maka alat tersebut akan
menunjukan adanya arus DC yang sangat kecil dalam rangkaian luar itu.
Kebocoran Permukaan
Selain arus pembawa minortas yang baru dijelaskan itu, pada permukaan kristal dapat
terjadi arus balik yang kecil. Seba atom-atom pada permukaan kristal mempunyai ikatan
kovalen yang terputus, maka kulit kristal itu penuh dengan lubanglubang dan meruapakn
saluran yang brhambatan tinggi bagi arus yang bersangkutan. Arus kebocoran permukaan ini
tidak bergantung pada suhu tetapi bergantung pada tegangan. Makin besar tegangan balik
yang diberikan, makin besar pula kebocoran permukaan itu.
Arus Balik
Arus balik total adalah jumlah dari arus pembawa minoritas dan arus kebocora
permukaan. Pada suhu ruang, arus balik yang terjadi sangat kecil dibandingkan dengan arus
maju. Sebagai contoh dioda 1N914 (dioda silicon yang sering terdapat dipasaran) mempunyai
arus balik sekitar 25 nA, pada pra tegangan balik sebesar 20 V. Kecuali untuk
penerapanpenerapan yang sangat menuntut kecermatan-kecermatan, arus balik dari suatu
dioda silikon biasanya diabaikan saja karena terlalu kecil pengaruhnya. Perbandingan Silikon
terhadap Germanium Kita tinjau kembali gambaran tentang celah terlarang antara celah
valensi dan pita konduksi. Dari waktu ke waktu, suatu elektron valrnsi akan pindah le dalam
pita konduksi dengan bantuan energi themal. Peristiwa ini akan menciptakan suatu elektron
bebas dari suatu lubang yang akan memperbesar aus pembawa minoritas. Celah terlarang dari
silikon lebih besar daripada celah terlarang germanium. Dengan kata lain germaiun lebih
peka dari pada silikon terhadap kenaikan suhu. Ini adalah sebab mengapa dioda silikon
mempunyai arus balik yang lebih kecil dari pada dioda germanium dan ini pula sebabnya
silikon dan bukan germanium yang telah menjadi menjari standart industri.
17
BAB III
PENUTUP
18
KESIMPULAN
Semi konduktor (setengah penghantar) mempunyai daya hantar yang besarnya antara
harga daya hantar konduktor dan daya hantar isolator. Semi konduktor terbagi menjadi dua
yaitu semi konduktor intrinsik dan ekstrinsik.
Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari germanium (Ge) dan
Silikon (Si). Germanium maupun Silikon murni adalah bahan pelican dan merupakan
isolator. Cara lain untuk mengubah Ge dan Si terbuat dari bahan semi konduktor adalah
dengan mengotori bahan- bahan tersebut, misalnya dengan bahan Arsenikum (As) atau Boron
(B). Bahan pengotor dari luar dari luar tersebut disuntikan pada bahan Ge dan Si.
19
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, dan Suhadi. 1977. Ilmu Bahan Listrik I. Jakarta: Proyek Pengadaan
Buku Pendidikan Menegah Teknologi.
Muhaimin. 1991. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: Andi Offset.
Sumanto, Drs. 1996. Pengetahuan Bahan untuk Mesin dan Listrik. Jakarta:
Andi Offset. Barmawi Malvino, Tjia. 1985. Aproksimasi Rangkaian Semi
Konduktor (Pengantar Transistor Rangkaian Terpadu). Jakarta: Erlangga.