Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil belajara yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar. Ini berarti kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran mencakup
kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses belajar dan hasil akhir belajar pada suatu KD.
Merujuk pada pengertiannya, tujuan pembelajaran mencerminkan arah yang akan dituju selama
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian arah proses pembelajaran harus mengacu pada tujuan
pembelajaran. Namun perlu diingat pula bahwa proses pembelajaran dikelola dalam rangka memfasilitasi
siswa agar dapat mencapai kompetensi dasar. Pencapaian itu diukur dengan tolok ukur kemampuan yang
dirumuskan dalam indikator pencapaian kompetensi. Agar kegiatan memfasilitasi berhasil optimal maka
arah pembelajaran hendaknya mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. Dengan demikian
persamaan dari indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran adalah pada fungsi keduanya
sebagai acuan arah proses dan hasil pembelajaran.
Dalam pembelajaran, setiap siswa akan diukur pencapaian kompetensinya. Bagi siswa yang pencapaian
kompetensinya belum mencapai kriteria yang ditetapkan (kriteria itu populer dengan nama KKM atau
Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal) maka ia akan mendapat pelayanan pembelajaran remidi untuk
memperbaiki kemampuannya yang didahului dengan analisis kesulitan atau kelemahannya dan diakhiri
dengan penilaian kemajuan belajarnya. Mengingat bahwa tolok ukur yang digunakan dalam pengukuran
itu adalah kemampuan pada indikator pencapaian kompetensi maka dapat diartikan bahwa indikator
pencapaian kompetensi merupakan target kemampuan yang harus dikuasai siswa secara individu atau
dengan kata lain bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah target pencapaian kemampuan individu
siswa.
Merujuk pada pengertiannya, maka tujuan pembelajaran adalah gambaran dari proses dan hasil belajar
yang akan diraih selama pembelajaran berlangsung. Ini berarti tujuan pembelajaran adalah target
kemampuan yang akan dicapai oleh seluruh siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbedaan
dari indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran adalah bahwa kemampuan yang
dirumuskan pada indikator pencapaian kompetensi merupakan target pencapaian kemampuan individu
siswa sedangkan kemampuan yang dirumuskan pada tujuan pembelajaran merupakan target pencapaian
kemampuan siswa secara kolektif.
Biaya investasi satuan pendidikan mencakup biaya pengadaan prasarana dan sarana pendidikan, modal
kerja tetap, dan pengembangan sumber daya manusia.
Biaya operasi satuan pendidikan mencakup gaji tenaga pendidik, peralatan pendidikan, biaya
pemeliharaan saran dan prasarana, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Biaya personal mencakup biaya pendidikan yang harus dibayar peserta didik agar dapat mengikuti proses
belajar-mengajar.
Peraturan Menteri terkait Standar Pembiayaan Pendidikan:
Pendidik harus memiliki ijazah dan/ atau sertifikat keahlian sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik adalah sebagai
berikut:
Kompetensi pedagogik
Kompetensi kepribadian
Kompetensi profesional
Kompetensi sosial
Peraturan Menteri terkait Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
KOMPETENSI GURU
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam
kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
2) Kompetensi Kepribadian
Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi
bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh
karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara
mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan
ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas
secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
PILAR PENDIDIKAN
Pendidikan menurut Unesco meliputi empat pilar, yaitu;
1. Learning to know (belajar menngetahui)
2. Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
3. Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
4. Learning to live together (belajar hidup bersama)
A. Learning to know (belajar mengetahui)
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui
informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Belajar untuk mengetahui
(learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna
tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya.
Untuk mengimplementasikan “learning to know” (belajar untuk mengetahui), Guru harus
mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat
berperan ganda sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan
penguasaan pengetahuan siswa.
B. Learning to be (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to
do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan
kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap,
penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh
untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu
yang bermakna bagi kehidupan.
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk
mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to
do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau sesungguhnya bakat dan
minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan
minat juga bergantung pada lingkungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa keterampilan
merupakan sarana untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih
dominan daripada penguasaan pengetahuan semata
C. Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi
diri sendiri (learning to be). Hali ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat,
perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Misal : bagi
siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi kesempatan cukup luas untuk
berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk arah
sekaligus menjadi fasilitator sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan potensi diri
siswa secara utuh dan maksimal.
Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati
diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses
pencapaian aktualisasi diri.
D. Learning to live together (belajar hidup bersama)
pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan
menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan
tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama
Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat
dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu
tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya.
Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan
bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together).
LANDASAN PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan Secara Luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempelajari pertumbuhan individu, suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.
REDUKSI DIDAKTIS
A. Kembali kepada tahapan Kualitatif
Contohnya pada tabel jarak terhadap waktu untuk mobil yang bergerak dengan
kecepatan tetap 20 m/s.
Waktu
0 1 2 3 4 5
(Sekon)
Jarak
0 20 40 60 80 100
(Meter)
Telah diketahui bahwa gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
menempuh suatu garis lurus dengan kecepatan tetap. Telah disajikan dalam tabel dari hasil
pengamatan mobil yang sedang bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap 20 m/s. Ini
berarti dalam setiap sekon, mobil itu menempuh jarak yang sama, yaitu 20 m.
Agar lebih mudah difahami, tabel di atas dapat dibuat grafik jarak terhadap waktu
(grafik s-t) seperti di bawah ini.
Grafik s-t
6
Waktu (s)
4
2
0
0 20 40 60 80 100
Jarak (m)
Tampak bahwa grafik jarak terhadap waktu untuk gerak lurus beraturan berbentuk
garis lurus melalui titik asal (0,0) miring ke atas. Besar kecepatan atau kelajuan dapat diperoleh
dari kemiringan grafik.
B. Pengabaian
Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik
yang bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti penerangan , seperti gambar di atas.
D. Penggunaan Analogi
Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat
arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
I I
masuk keluar
Pernyataan ini pertama kali dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff (1824-1887), sehingga
dikenal sebagai hukum 1 Kirchhoff.
Kuat arus listrik dalam rangkaian bercabang dapat dianalogikan dengan arus lalu lintas
mobil yang melalui jalan bercabang. Misalkan jalan P dan Q bertemu menjadi satu jalan pada R
yang lebih lebar. Jika ada satu mobil melalui jalan P setiap menit dan ada dua mobil melalui
jalan Q setiap menit, berapa banyak mobil per menit melalui jalan R? Tentu saja, ada tiga mobil
per menit yang melalui jalan R.
Jalan P
Jalan R
Jalan Q
Begitu pula pada kuat arus listrik, kuat arus listrik masing-masing 1 A dan 2A tiba di titik
cabang R, sehingga kuat arus listrik yang meninggalkan titik cabang R adalah 3A.
1A 3A
2A
Skala Celcius
Skala yang ditetapkan berdasarkan titik lebur es dan titik didih air ini disebut skala
Celcius, sesuai nama orang yang pertama kali mengusulkan cara ini, yaitu seorang astronom
Swedia bernama Anders Celcius (1701-1744).
Skala Kelvin
Ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol mutlak
adalah Lord Kelvin (1824-1907), seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris. Skala suhu yang
ditetapkannya dinamakan skala Kelvin. Suhu-suhu pada skala Kelvin diukur dalam drajat yang
dinamakan kelvin, diberi lambang K (bukan ˚K). Suhu terendah pada skala ini diberi angka 0 K,
yang sama dengan -273˚C. Pada skala Kelvin tidak dikenal angka-angka negatif.
Skala Fahrenheit
Dalam penggunaan sehari-hari, di Inggris dan Amerika Serikat masih digunakan
termometer dengan skala Fahrenheit. Skala suhu ini diberi nama sesuai dengan nama ilmuwan
yang pertama kali membuatnya, yaitu Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman.
F. GENERALISASI
Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan energi ini
diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha
setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut Daya. Jadi, daya dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Dalam bahasa Inggris, daya adalah
Power. Dengan demikian, daya dilambangkan dengan P.
G. Partikularisasi
Kalor jenis suatu zat adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1˚C atau 1K.
Sebagai contoh, kalor jenis air adalah 4200 J/kg˚C. Itu berarti bahwa kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1˚C adalah 4200 Joule. Kalor jenis
air adalah zat yang kalor jenisnya paling besar. Ini berarti bahwa untuk massa dan
kenaikan suhu yang sama, air dapat mengambil kalor yang lebih besar jika
bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih tinggi. Itulah sebabnya air dipilih
sebagai cairan pengisi radiator mobil dan bukan cairan lainnya
Aristotle mengemukakan bahwa, makin besar gaya pada benda, makin besar pula
lajunya.
Galileo mengemukakan bahwa, sebuah benda akan tetap begerak dengan kecepatan
konstan jika tidak ada gaya yang bekerja untuk merubah gerak ini.
Hukum 1 Newton: Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.
Kesimpulan: Setiap benda itu bergerak secara relatif, benda akan tetap pada posisi awal atau
diam, jika tidak ada gaya yang mempengaruhinya, dan benda akan bergerak jika ada gaya
yang mempengaruhinya.
ْ ُْْاه ْلل ل ل
لي
: Artinya
Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang "
pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan
lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyirikin. Sesungguhnya shalatku,
ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-
Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang
".muslimin
Surat Al-Fatihah
:Selesai membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Fatihah sebagai berikut
َْجَّار ْل ل
ي
, ْْْ ْلي ّْْ ب َج ,ِّْنّاْ َج , َْجَّار ْي ْْ ْْ
ًجَّْر,َ ُْهللل ْي
لللُْهُل ل ل
ل لُْهل ل ل ُْهللل ْل ل ُْهل ُ ل ل
ل
ْ ْهل ل ل ْلْ ل ل ُْهللل ُ ْ لهل ل ل
لهلللُِنّهُل ل ل ُ ُْهل ل
ْْ ْ ُْهل ل ل
ل ُْ لهل ل ل
ْ لهللل ُ ل ُهل ل
لُْهل ل ل لْ لُهلِنِّالل
ْْ ْْ َّْج ُْهللل ُْه لل
ُْهل ل ل ْهللل ُ ْل لله ل ُ ُْهل ل
ل ْْ
ي ْيرًل,ُْْهلللي ُْهللل را, ْْي را ْْ ُْهللل
َ ُْهل ل
ي.لجَِّ ْنُِّيهُلللْل
: Artinya
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam
Yang Pengasih dan Penyayang
Yang menguasai hari kemudian
Pada-Mulah aku mengabdi dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan
Tunjukilah kami ke jalan yang lurus
Bagaikan jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat
.Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Katakanlah (hai Muhammad)! Aku mohon
perlindungan pada Tuhannya manusia. Yang menguasai manusia (yang menjadi) Tuhan manusia. Mohon
Perlindungan daripada kejahatan was-was (pengganggu hati) yang menggoda. Ialah hati yang
".menggoncangkan hati manusia. Baik dari jenis jin dan manusia
َْ ل
ْجَّار ل ي ْهللل ل ًلَْجَّ ُْر ْ لل ل
ْ
ٌ ِاَْم َُْجَّهُللل لل,ْ لهلُ لهل ل
ُ ُْهل ل ل ُ
ْهلل
ًكْهللل
ُ ۥ ُْهلْْلل ْْ ْْ ل ُ ل,َْجَّٱ ُْهل
ْ لهل ل ل ٱ, ٌْهللل ِاَْم ُٱ ْْ
ُْهللل ُْهللل ُْهل لا ُْهللل
: Artinya
kukuR
ْ ُ لبُِنِّهُلللُْهل ل ل
ْ لهل ل
ُ ُْهل ل
لهللل ْل
ي
: Artinya
".Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya "
ladit'I
ْ لهل ل ل
ل ُ لهل ل ل
ُ لهل ل
ُ لهل ل ل
ُ ُْهل ل
: Artinya
Ya Allah tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang Kau kehendaki "
".sesudah itu
.
duju
S
ْْ ْْ
ْ لهل ل ل
ل ُ ُْهل ل َُِْنّهُلللىا ْْب ُْهللل
: Artinya ْل ُْهللل
".Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya "
: Duduk Antara Dua Sujud
ِّْن ْْ ْْ ْْ ْْ
ىاَ ُهللل ىاَ ىاَ ا ْا ىاَ ْْ ىاَ ْْر ىاَ ِْنّ ا
ْْ لهل ل ل ْ
ل ُْهل ل ل ْ ُ ُْهل ل ل ْ
ل ُْهل ل ل
ل ُْهل ل ل ْ
ل لهل ل لْ ْ
ل لهل ل ُ
ُْهل ل ل ُ ُْهللل
: Artinya
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah "
derajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk da berilah kesehatan kepadaku dan berilah
.".ampunan kepadaku
رك ْْ َب
ّْج ليْهل ل ل ْل
ِْنّيُبهُللل َُجَّهُللل ُُلهُل َّْج َّْج َّْج ْْ ب ك َ َ
ّْج
ْْجَّلي
ُْهُلهُللللاللالل لْ ُهللل ُْه ُْهللل ُهللل ْْهلل
ُ ل ُ
ُْهللللاهللل ُ لْ ُْهل ل
لهلللل
ُ ُْهل ل لي ُْهل ل َ ُْهل ل
ًْ لهلل ا َْجَّا ْْ َّْج ْْ للل ْ ُ
َْجَّاهل لُْه لُلهُل ل
ُ ْْ
ىاَ ب ا ْهل ل
ُ ُ
ْْي لجَّل ُه
ْْ َ لهلُلهُل ل
ّلج ُ ُْهل ل لهل ْل للل
لل ْهل ُْهللل
لُْهللل ْل ُْهللل َْجُّْهلَلجَّْا
َ لهل ل ل
لجَّلاء ُ لْ ُهللل َُجَّهُل ل
ال ِْْنّي ِّْن
: Artinya
Tasyahud Akhir
َ لهل ل ل
لجَّلاء ُ لهل ل
ُ ُْهل ل
ال ِْْنّي َىا
: Artinya
ُْهلللىِنِّيْ ال آ ْ ر ْْي ىاَ َجّ ي آ ْْر ْْي ي ليىْ َْجُّْهل ل ك
ُْهل ل ل
ْل ل ْل ُْهللل ْل ُْهللل ُُْههُللل
ُْهللل ُْهللَلجَّْلاء ْْ ْل لل لل ْهل
ُْهل ل ل
ُ ْل للُْهل ل ل ُْهللل ُْهللل
ْْي ْْ ر ُْْهللل ِْنّي َُْهلللىا ْْر ْْ ل
ْلك لىِلنِّي ْهل ل
ْهل ُ ُ ك ُْهلل ُ ِ
ْْنّي
ْهللل َىا
ُْهل ل ل
ل ْلل ُ ُْهل ل لهلللُ ُْهل ل ُ ُْهل ل
لهللل ْل ُْهللل
ْل لهل ل ل ْْل ُْهل ل ل
ل ُْهللل َْ ل
جّء
ْْ
َّْج ْهلهل ل ل
ْي ْ َا ِا
ٌْم ٌْمَْ ِا
ْي لي ُل
ْ لهل ل ُ َُىا
ْل ُْهللل لُْْهل ل ل
ل ْل ُْهللل
: Artinya
.Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya "
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi
.berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya
.Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia
malaS:
ْ لُْيهُل ل
ل ْ لهل ل
ُ لهللل َُجَّهُل ل
ُ ُْهل ل
: Artinya
..Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian "
PETA KONSEP