Anda di halaman 1dari 41

BANGUN RUANG

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

NAMA : 1. MARTALENA SUSANTI ZENDRATO


2. DEFITRIANI WARUWU
3. GRACE NOVITA GEA
4. YOSANA HULU
KELAS/ SEMESTER : B / V - III
MATA KULIAH : KAPITAL SELEKTA MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU : SADIANA LASE, M. Pd

INSTITUT KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FPMIPA)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

T.A 2020/ 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya serta kemudahan-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dengan judul “BANGUN RUANG” meskipun
banyak kekurangn didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Ibu Sadiana Lase,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Kapital Selekta Matematika yang telah mempercayakan
dan memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sebagai penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kamibuat ini di masa yang akan datang
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami sebagai penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenaan.

Gunungsitoli, Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
PENGANTAR MATERI
A. Narasi .............................................................................................................iii
B. Peta Konsep ....................................................................................................iv
C. Kata Kunci......................................................................................................v
D. Tokoh Matematika ......................................................................................... vi
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar......................................................... vi
F. Indikator ........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Bangun Ruang ................................................................................................ 2
B. Kubus ............................................................................................................5
C. Balok ..............................................................................................................9
D. Prisma .............................................................................................................15
E. Limas ..............................................................................................................19
F. Tabung ............................................................................................................23
G. Kerucut ...........................................................................................................27
H. Bola ................................................................................................................31
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................33
B. Saran ............................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 34

ii
PENGANTAR MATERI

A. NARASI

Perhatikan gambar diats!


Gambar diatas memperlihatkan kepada kita sebuah boneka Danboard dibuat dari
kertas karton board. Boneka ini adalah kreasi dari Azuma Kiyohiko seorang komikus serial
manga Yotsuba. Bentuk boneka ini sangat unik, yaitu action figure dengan penampilan
seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm.
Siapa pun pasti akan merasa gemas ketika melihat si boneka ini. Bagaimana tidak,
boneka dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam gaya yang
unik. Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi di setiap persendian
boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak luwes.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimanakah cara membuat karton boneka secara
manual? Tentunya untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus tahu terlebih dahulu
tentang materi bangun ruang sisi datar, karena di setiap sisi bagian tertentu luasnya harus
ada yang sama.
Untuk lebih memahaminya maka mari kita pelajari pada pembahasan kita kali ini
B.
iii
B. PETA KONSEP

BANGUN RUANG

SISI DATAR SISI LENGKUNG

LUAS PERMUKAAN VOLUME LUAS PERMUKAAN VOLUME

KUBUS LIMAS KERUCUT

BALOK PRISMA TABUNG BOLA

iv
C. KATA KUNCI
1. Defenisi
2. Sifat – Sifat
3. Jaring – Jaring
4. Luas Permukaan
5. Volume

D. TOKOH MATEMATIKA

Archimedes dari Syracusa (287 SM – 212 SM). Ia belajar di kota Alexandaria,


Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes.
Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan
insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota
Syracusa, meskinpun ada perintah dari Jenderal Romawi, Marcellus bahwa ia tidak boleh
dilukai. Sebagai sejarawan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu
matematikawan terbesar dalam sejarah, bersama-sama Newton dan Gauss.

Archimedes dikenal karna ide sainsnya mengenai teori mengembang dan tenggelam.
Menurut cerita, pada suatu hari ia diminta Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah
mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan
sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih mencerbukan dirinya dalam bak mandi
umum penuh dengan air. Lalu, ia memerhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika
itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke
rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, “Eureka, Eureka”
yang artinya “sudah kutemukan, sudah kutemukan”.

Archimedes hanya perlu memperoleh jumlah kuantitas emas yang digunakan untuk
membuat mahkota itu, lalu menentukan berat jenisnya dengan proses yang sama. Jika berat
jenis mahkota itu tidak sama, berarti emas itu mengandung emas campuran. Ia berhasil
menemukan cara mengetahui volume berat jenis benda tersebut dengan memasukkannya
ke dalam air. Kemudian, mengukur berapa banyak air yang didorong oleh benda tersebut.
Ia juga dikenal sebagai matematikawan yang sangat hebat, salah satu penemuannya adalah
menentukan rumus bangun datar dan volume bangun ruang.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


1. Kompetensi Inti
a. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
v
a. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

b. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

c. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar

a. Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang .


b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun
ruang.

F. INDIKATOR

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran:

1. Menjelaskan pengertian dari bangun ruang

2. Mendefenisikan macam – macam bangun ruang

3. Membedakan macam – macam bangun ruang

4. Menjelaskan macam – macam bangun ruang

5. Menjelaskan defenisi dari macam – macam bangun ruang

6. Menjelaskan sifat – sifat dari macam – macam bagun ruang

7. Menjelsakan jaring – jaring dari macam – macam bangun ruang

8. Menentukan luas permukaan dari macam – macam bangun ruang

9. Menentukan volume dari macam – macam bangun ruang

10. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang


vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAANG
Matematika adalah sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif,
mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media
menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Matematika
sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar karena
matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, geometri, ilmu ukur, atau
ilmu bangun adalah cabang dari matematika yang bersangkutan dengan bentuk, ukuran,
posisi dan sifat dari bangun dan ruang. Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam bidang
geometri mengkaji tentang bangun datar dan bangun ruang.
Bangun ruang merupakan bangun matematika yang mempunyai ruang atau volume.
Bangun ruang ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari, misalnya seperti
kardus, lemari, bola, dan lain sebagainya. Bangun ruang ini terdiri atas beberapa bagian
antara lain kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut dan bola.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah yang
dikaji, antara lain:
a. Apakah yang dimaksud dengan bangun ruang ?
b. Apa saja macam-macam dari bangun ruang ?
c. Bagaimanakah sifat-sifat dari bangun ruang ?
d. Bagaimanakah jaring-jaring dari bangun ruang ?
e. Bagaimanakah cara menentukan luas dan volume dari bangun ruang ?

C. MANFAAT DAN TUJUAN


Adapun yang menjadi manfaat dan tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
a. Mengenal serta mengetahui apa itu defenisi, dari pada bangun ruang.
b. Mengenal serta mengetahui perbedaan dan contoh dari tiap-tiap bangun ruang.
c. Mengenal serta mengetahui apa saja macam-macam dari pada bangun ruang.
d. Mengenal serta mengetahui apa itu defenisi, sifat- sifat, jaring- jaring, luas permukaan,
dan volume sebuah bangun ruang
e. Mengenal serta mengetahui dan dapat mengaplikasikan setiap permasalahan yang
berhubungan dengan bangun ruang yang ada disekitar-kita setiap hari.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |1
BAB II
PEMBAHASAN

A. BANGUN RUANG
a. Defenisi Bangun Ruang
Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang
terdapat pada seluruh permukaan bangun ruang yang disebutdengan sisi. Bangun ruang
merupakan objek geometri yang di batasi oleh beberapa bidang.
Bangun ruang sering juga disebut bangun 3 dimensi karena memiliki 3 komponen
utama, yaitu sisi, rusuk, dan titik sudut. Sisi dalam bangun ruang merupakan bidang
pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan sekitarnya,
sedangkan rusuk dalam bangun ruang yaitu pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis
pada bangun ruang, dan titik sudut dalam bangun ruang itu sendiri adalah titik hasil
pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih. Jadi, bangun ruang adalah bangun tiga
dimensi yang dinatasi oleh panjang, lebar, dan juga tinggi.
Dalam kehidupan sehari- hari ada banyak bangun ruang yang kita jumpai,
misalnya seperti kardus, buah dadu, lemari, buku, dan bahkan ketika kita perhatikan
sendiri rumah kita merupakan salah satu contoh bangun ruang seperti halnya atap
rumah. Nah, untuk lebih memahami materi tentang bangun ruang mari kita bahas satu-
persatu.
b. Unsur- Unsur Bangun Ruang
Bangun ruang pada dasarnya memiliki unsur- unsur. Unsur- unsur tersebut antara
lain:
1. Sisi
Sisi dalam sebuah bangun ruang yaitu semua bidang yang membatasi bangun ruang
tersebut.
2. Rusuk
Rusuk dalam sebuah bangun ruang adalah garis yang merupakan pertemuan atau
perpotongan dua sisi bangun ruang tersebut.
3. Titik sudut
Titik sudut dalam sebuah bangun ruang adalah perpotongan atau pertemuan antara
beberapa rusuk bangun ruang tersebut.
4. Diagonal sisi
Diagonal sisi dalam sebuah bangun ruang adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik berhadapan pada sis tersebut.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |2
5. Diagonal Ruang
Diagonal ruang dalam sebuah bagun ruang adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik yang tidak sebidang pada bangun ruang tersebut.
6. Bidang diagonal
Bidang diagonal dalam sebuah bangun ruang adalah bidang yang menghubungkan
rusuk- rusuk yang berhadapan sejajar dan tidak terletak pada satu sisi sama pada
bangun ruang tersebut.

c. Pengelompokkan Bangun Ruang


Pada umumnya ada 7 macam jenis bangun ruang, yaitu:
1. Kubus
Kubus merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki panjang rusuk yang sama
serta merupakan bangun yang di batasi oleh enam buah sisi yang sama atau
kongruen.
2. Balok
Balok merupakan bangun ruang yang dibentuk dari tiga pasang berupa persegi
panjang atau persegi dan setidaknya memiliki satu pasang diantaranya berukuran
berbeda.
3. Prisma
Prisma merupakan gabungan dari dua bangun datar dua dimensi baik dari bangun
datar persegi panjang atau bangun datar segitiga.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |3
4. Limas
Limas merupakan bangun ruang yang memiliki alas yang berbentuksegi banyak dan
bidang tegaknya berbentuk segitiga dan salah satu sudutnya bertemu di satu titik.
5. Tabung
Tabung merupakan bangun ruag yang memiliki tutup dan alas yang berbentuk
sebuah lingkaran dengan ukuran yang sama dengan di selimuti oleh persegi panjang.
6. Kerucut
Kerucut merupakan bangun ruang yang mempunyai sebuah alas yang berbentuk
lingkaran dengan selimut yang memiliki irisan dari lingkaran.
7. Bola
Bola merupakan sebuah bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang
lengkung.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |4


B. KUBUS

a. Defenisi Kubus

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berbentuk

persegi yang kongruen. Berdasarkan definisi di atas, dapat dikatakan bahwa kubus

memiliki;

a. Kubus memiliki 6 sisi yang sama


b. Memiliki 12 rusuk
c. Memiiki 8 titik sudut
d. Memiliki 6 diagonal sisi
e. Memiliki 4 buah diagonal ruang
f. Memiliki 12 buah bidang diagonal

b. Sifat- Sifat Kubus

Coba perhatikan gambar kubus di atas. Berdasarkan gambar di atas maka


kubus memiliki sifat- sifat sebagai berikut:
a. Semua sisi kubus berbentuk persegi
Coba kamu perhatikan sisi ABCD, EFGH, ABFE, dan sisi yang lainnya, Sisi-sisi
tersebut mempunyai bentuk persegi. Dalam kubus semua sisi sama
b. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang
Perhatikan rusuk-rusuk kubus pada gambar di atas. Rusuk AB, CD, EF, GH, AE, BF,
CG, dan DH mempunyai ukuran yang sama panjang
c. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang
Dari gambar terlihat bahwa panjang diagonal bidang yakni ABCD, EFGH, ABFE,
DCGH, BCFG, dan ADHE mempunyai ukuran yang sama panjang.
d. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang
Diagonal ruang pada kubus ABCD dan EFGH, yakni AG, EC, DF, dan HB
mempunyai panjang yang sama.
e. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegi.
Coba kamu perhatikan kubus ABCD, EFGH pada gambar diatas . Bidang diagonal
kubus EDFC mempunyai bentuk persegi. Begitu pula dengan bidang diagonal
lainnya.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |5


c. Jaring- Jaring Kubus
Jaring –jaring kubus adalah bangun datar dari bukaan bangun ruang menurut
rusuknya dan apabila dipotong menurut rusuk – rusuknya kemudian tiap sisi akan
direntangkan akan menghasilakan jaring – jaring kubus juga. Jaring – jaring kubus
terdiri dari enam buah persegi kongruen yang saling berhubung.
Cara membuat jaring-jaring kubus:
 Sediakan pensil, penggaris, dan gunting.
 Gambarkan jaring-jaring kubus sesuai gambar yang di atas pada kardus maupun
kertas karton.
 Setelah gambar jadi, sekarang tinggal gunting gambar jaring-jaringnya.
 Setelah digunting, sekarang bagian yang bergaris masing-masing ditekuk.
 Setelah ditekuk-tekuk, tinggal hubungkan saja masing-masing tekukannya maka
akan terbentuk kubus.
 Jaring-jaring kubus yang sudah jadi seperti gambar di bawah.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |6


d. Luas dan Volume Kubus

i. Luas Permukaan Kubus


Luas permukaan kubus merupakan jumlah seluruh luas sisi dari pada kubus
tersebut. Perhatikan gambar berikut:

s
s
Kubus di atas di batasi oleh enam sisi berbentuk persegi sehingga jika panjang
rusuk dari kubus misalnya s maka luas permukaan kubus tersebut yaitu:

Luas Permukan Kubus = 6s + 6s atau L = 6s2


Pembuktian :

L ABCD.EFGH = L ABCD + LBCGF + LADHE + LABFE + LDCGH + LEFGH

Karena L ABCD = LEFGH = LBCGF = LADHE = LABFE = LDCGH

Maka didapatkan

L ABCD.EFGH = L ABCD + L ABCD + L ABCD + L ABCD + L ABCD + L ABCD

L ABCD.EFGH = 6 x L ABCD

L ABCD.EFGH = 6 x s2

L ABCD.EFGH = 6s2

Contoh: Perhatikan gambar berikut lalu tentukanlah luasnya

a. b.

9cm

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |7


Dik: s = 4cm Dik: s = 9cm
Dit: L ...? Dit: V ...?
Jawab: Jawab:
a. L = 6s2 b. V = s3
L = 6 x 42 V = 93
L = 6 x 16 V = 93
L = 96 V = 729
2
Jadi, luas permukaan kubus, yaitu 96 cm Jadi, luas permukaan kubus, yaitu 729 cm3

ii. Volume Kubus


Perhatikan gambar berikut:

s
s
Pada gambar di atas terlihat bahwa kubus memiliki ukuran panjang, lebar, dan
tinggi yang sama maka volume kubus yang panjang rusuknya kita misalkan s,
sehingga volume kubus yaitu:

Volume Kubus = s x s x s atau V = s3


Pembuktian : Perhatiakan gambar di atas
Jika panjang rusuk kubus di atas yaitu s,
Maka Luas alas = s x s
Tingginya yaitu = s
Sehingga : VKUBUS = luas alas x tinggi
VKUBUS = rusuk x rusuk x rusuk
VKUBUS = s x s x s
VKUBUS = s3
Contoh: Perhatikan gambar berikut lalu tentukanlah volumenya
a. b.

9cm

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |8


Dik: s = 4cm Dik: s = 9cm
Dit: V ...? Dit: V ...?
Jawab: Jawab:
a. V = s3 b. V = s3
V = 43 V = 93
V = 64 V = 729
3
Jadi, volume kubus, yaitu 64 cm Jadi, luas permukaan kubus, yaitu 729 cm3

C. BALOK
1. Defenisi Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang Persegi Panjang
kongruen. Berdasarkan definisi di atas, dapat dikatakan bahwa kubus salah satu bagian
dari balok. Sebagian akibat dari definisi di atas maka sebuah balok akan memiliki;

a. Sisi dari balok berupa tiga pasang persegi panjang yang setiap pasanganya kongruen.
b. 12 rusuk yang terbagi atas tiga kelompok garis yang sama panjang, lebar dan tinggi.
c. Delapan titik sudut
d. 12 diagonal bidang
e. Empat diagonal ruang
f. Enam diagonal sisi

2. Sifat- Sifat Balok


Ada beberapa sifat-sifat balok (perhatikan gambar di atas), berikut diantaranya:
a. Sisi-sisi balok berbentuk persegi panjang.
Coba kamu perhatikan sisi ABCD, EFGH, ABFE, dan sisi yang lainnya, Sisi-sisi
tersebut mempunyai bentuk persegi panjang. Dalam balok, minimal mempunyai 2
(dua) pasang sisi yang berbentuk persegi panjang.
b. Rusuk-rusuk yang sejajar mempunyai ukuran sama panjang.
Perhatikan rusuk-rusuk balok pada gambar di atas. Rusuk-rusuk tersebut sejajar
seperti AB, CD, EF, dan GH mempunyai ukuran yang sama panjang begitu pula
dengan rusuk AE, BF, CG, dan DH mempunyai ukuran yang sama panjang.
c. Semua diagonal bidang pada sisi yang berhadapan mempunyai ukuran sama panjang.
Dari gambar terlihat bahwa panjang diagonal bidang pada sisi yang berhadapan,
yakni ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH dan BCFG dengan ADHE
mempunyai ukuran yang sama panjang.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika |9
d. Setiap diagonal ruang pada balok mempunyai ukuran sama panjang.
Diagonal ruang pada balok ABCD, EFGH, yakni AG, EC, DF, dan HB mempunyai
panjang yang sama.
e. Setiap bidang diagonal pada balok mempunyai bentuk persegi panjang.
Coba kamu perhatikan balok ABCD, EFGH pada gambar diatas . Bidang diagonal
balok EDFC mempunyai bentuk persegi panjang. Begitu pula dengan bidang
diagonal lainnya.

3. Jaring- Jaring Balok

Jaring-jaring balok merupakan suatu sisi-sisi balok yang direntangkan setelah di


potong mengikuti rusuk-rusuknya. Misalnya pada Enam buah persegi panjang yang
terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen kalau disusun belum tentu
membentuk jaring balok.
Karakteristik yang dimiliki dari jaring-jaring ini bisa dilihat apabila bentuk
tersebut kita lipat dan membentuk sebua bangun balok. Kita dapat mengetahui bentuk
dari jaring balok yaitu dengan cara memotong model balok pada rusuk-rusuk tertentu
maka akan menghasilkan sebuah jaringan balok.

Cara Membuat Jaring-jaring Balok:

i) Ambil sebuah kardus yang berbentuk balok

ii) Gunting kardus sesuai pola dari kubus pada titik-titik tertentu. Jangan sampai
sisakan satu sisi bawah dan satu sisi samping. Maka akan kamu dapatkan
bentuk berupa jaring-jaring balok seperti gambar di bawah.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 10
iii) Setelah kita membelah kotak kardus menjadi sebuah jaring-jaring balok, maka
dapat kita ketahui bahwa jaring-jaring balok tersusun dari 6 buah persegi panjang
yang terdiri dari 3 persegi panjang yang sama besar.
Maka:
 Persegi panjang ABCD sama dengan EFGH.
 Persegi panjang EHDA sama dengan BCGF.
 Persegi panjang ABFE sama dengan DCGH.

Jaring-jaring balok yang diperoleh pada Gambar 8.17 tersusun atas rangkaian 6
buan persegipanjang. Rangkaian tersebut terdiri atas tiga pasang persegi panjang yang
setiap pasangnya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

Terdapat berbagai macam bentuk jaring-jaring balok. Berikut beberapa


jarring- jaring pada balok:

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 11


Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 12
4. Luas dan Volume Balok
i. Luas Permukaan Balok
Luas permukaan balok adalah jumlah seluruh luas sisi balok tersebut.
Perhatikan gambar berikut:

p l

Balok di atas di batasi oleh tiga pasang persegi panjang kongruen, sehingga
jika panjang rusuk dari balok dari balok misalnya p, l, dan t maka luas permukaan
balok tersebut yaitu:

Luas Permukan Balok = 2pl + 2pt + 2lt atau L = 2(pl + pt + lt).

Pembuktian:

Perhatiakan gambar di atas.


L ABCD.EFGH = L ABCD + LBCGF + LADHE + LABFE + LDCGH + LEFGH
Karena L ABCD = LEFGH , LBCGF = LADHE , LABFE = LDCGH
Maka didapatkan
L ABCD.EFGH = 2 L ABCD + 2 LBCGF + 2 LABFE
L ABCD.EFGH = 2 (L ABCD + LBCGF + LABFE)
Luas Permukan Balok = 2pl + 2pt + 2lt atau L = 2(pl + pt + lt).

Contoh: Perhatikan gambar berikut lalu tentukan luasnya

a. b.

3cm

4cm

5cm

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 13


Dik: p = 15cm Dik: p = 5cm
l = 6cm l = 4cm
t = 8cm t = 3cm
Dit: L ...? Dit: L ...?
Jawab: Jawab:
a. L = 2(pl + pt + lt) b. L = 2(pl + pt + lt)
L = 2 {(15 x 6) + (15 x 8) + (6 x 8)} L = 2 {(5 x 4) + (5 x 3) + (4 x 3)}
L = 2 (90 + 120 + 48) L = 2 (20 + 15 + 12)
L = 2 (258) L = 2 (47)
L = 516 L = 94
Jadi, luas permukaan balok yaitu 516 cm2 Jadi, luas permukaan balok yaitu 94 cm2

ii. Volume Balok


Volume balok adalah korespondensi (hubungan) antara tinggi balok dengan panjang
balok serta mengkorespondensikannya pada alas balok tersebut.Perhatikan gambar
berikut:

p l

Balok di atas di batasi oleh tiga pasang persegi panjang kongruen, sehingga jika
panjang rusuk mendatar misalnya p, panjang rusuk miring misalnya l, dan panjang
rusuk tegaknya adalah t maka volume balok tersebut yaitu:

V=pxlxt
Pembuktian : Perhatiakan gambar di atas
Jika panjang rusuk kubus di atas yaitu :
AB = CD = EF = GH = p
AD = BC = EH = FG = l
AE = BF = CG = DH = t
Maka : Luas alas = p x l
Tingginya yaitu = t
Sehingga : VBALOK = luas alas x tinggi
VBALOK = (p x l) x t
VBALOK = p x l x t

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 14


Contoh:
a. Diketahui sebuah balok berukuran p = 15cm, l = 6cm, dant = 8cm, tentukanlah
volume balok tersebut.
b. Sebuah bangun datar berbentuk balok saat di ukur, teryata p = 5cm, l = 4cm, dan
t = 3cm, tentukanlah volume balok tersebut.
Penyelesaian:
Dik: p = 15cm
l = 6cm Dik: p = 5cm
t = 8cm l = 4cm
Dit: L ...? t = 3cm
Jawab: Dit: V ...?
a. V = p x l x t Jawab:
V = 15 x 6 x 8 b. V = p x l x t
V = 720 V=5x4x3
Jadi, volume balok yaitu 720 cm3 V = 60
Jadi, volume balok yaitu 60 cm3

D. PRISMA
1. Defenisi Prisma
Prisma merupakan suatu bangun ruang dimana alas dan juga tutupnya kogruen
serta sejajar dan memiliki sisi berupa poligon. Dilihat dari tegak rusuknya, prisma
terbagi menjadi dua macam, yaitu: prisma tegak dan prisma miring.
Prisma tegak merupakan prima di mana rusuk-rusuknya tegak lurus dengan
alas dan juga tutupnya. Sementara untuk prisma miring merupakan prisma di mana
rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada alas dan juga tutupnya.

Apabila kita lihat dari bentuk alasnya, prisma terbagi lagi menjadi beberapa
macam, yaitu: prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima, dan lain
sebagainya.

Prisma yang alas dan juga tutupnya berbentuk persegi disebut sebagai balok
dan kubus. Sementara untuk prisma yang memiliki alas dan tutupnya berbentuk
lingkaran disebut sebagai tabung. Beberapa macam bentuk prisma

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 15


2. Sifat- Sifat Prisma
a. Bentuk alas dan atap prisma bersifat kongruen.
b. Alas dan atap prisma berbentuk segi-n, misalnya segitiga,segiempat, dll.
c. Semua sisi tegak prisma berbentuk segi empat.
d. Jumlah sisi prisma adalah n+2, misalnya:
 Prisma segitiga (n+2=3+2=5 sisi)
 Prisma segi empat (n+2=4+2=6 sisi)
 Prisma segi lima (n+2=5+2=7 sisi)
 Prisma segi enam (n+2=6+2=8 sisi)
 Prisma segi- n (n+2=n+2=k sisi)
e. Jumlah rusuk prisma adalah 3n, misalnya:
 Prisma segitiga (3x3 = 9 rusuk)
 Prisma segi empat (4x3 = 12 rusuk)
 Prisma segi lima (5x3 = 15 rusuk)
 Prisma segi enam (6x3 = 18 rusuk)
 Prisma segi n (nx3 = k rusuk)
f. Jumlah titik sudut prisma adalah 2n, misalnya:
 Prisma segitiga (2×3 = 6 titik sudut)
 Prisma segi empat (2×4 = 8 titik sudut)
 Prisma segi lima (2×5 = 10 titik sudut)
 Prisma segi enam = (2×6 = 12 titik sudut)
 Prisma segi enam = (2×n = k titik sudut)

3. Jaring- Jaring Prisma


Jaring-jaring merupakan pembelahan sebuah bangun yang berkaitan sehingga
jika di gabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu. Maka dapat
disimpulkan bahwa jaring-jaring. Prisma adalah bangun atau jaring-jaring yang saling
terkait yang membentuk suatu prisma.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 16


Cara membuat jaring-jaring prisma:
 Sediakan pensil, penggaris, dan gunting.
 Gambarkan jaring-jaring prisma sesuai gambar prisma yang diinginkan pada kardus
maupun kertas karton.
 Setelah gambar jadi, sekarang tinggal gunting gambar jaring-jaringnya.
 Setelah digunting, sekarang bagian yang bergaris masing-masing ditekuk.
 Setelah ditekuk-tekuk, tinggal hubungkan saja masing-masing tekukannya maka
akan terbentuk prisma
 Jaring-jaring prisma yang sudah jadi misalnya seperti gambar di atas.

4. Luas dan Volume Prisma


i. Luas Permukaan Prisma
Perhatikan gambar prisma berikut
Jika kita memperhatikan saat membuka prisma di samping maka akan
terbentuk suatu persegi panjang dengan panjang berupa keliling alas
dan lebar berupa tinggi prisma , maka:

Luas Permukaan Prisma= Lalas + Latap + K x t, atau L = 2(Lalas ) + K x t


Pembuktian:
LABED = AB x BE = AB x t
LBCFE = BC x CF = BC x t
LACFD = AC x CF = AC x t
LPRISMA = LABC + LDEF + LABED + LBCEF + LACFD
LPRISMA = 2 x LALAS + AB x t + BC x t + AC x t
LPRISMA = 2 x LALAS + ( AB + BC + AC) t
LPRISMA = 2 x LALAS + ( Keliling Alas x t)
Contoh:
1. Suatu prisma segiempat memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan ukuran
diagonal-diagonalnya adalah 24 cm dan 10 cm. Jika tinggi prisma tersebut adalah
15 cm, tentukan luas permukaan prisma tersebut.

Pembahasan:
Dik: d1 = 24 cm dan d2 = 10 cm
t = 15cm
Dit: L …?
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 17
Jawab:

Lalas = ½ x d1 x d2 = ½ x 24 cm x 10 cm = 120 cm2

Panjang sisi alas = √(122 + 52) = √(144 + 25) = √169 = 13 cm

Kalas = 4 x s = 4 x 13 cm = 52 cm

Lp = (2 x Lalas)+ (Kalas x t)

L = (2 x 120 cm2) + ( 52 cm x 15 cm)

L = 240 cm2 + 780 cm2 = 1020 cm2

ii. Volume Prisma

Volume Prisma memiliki perbedaan perhitungan balok dengan prisma


terletak pada bentuk alas prisma. Jika pada balok alas berbentuk persegi panjang,
dalam prisma alasnya memiliki bentuk yang lebih beragam, dapat berupa segitiga,
segiempat, segilima, dan segibanyak lainnya. Untuk menentukan volume prisma
dapat dengan menggunakan rumus berikut.

V = Lalas x t
Pembuktian:Perhatikan gambar di samping.

𝟏
Volume prima segi tiga siku- siku = 𝟐
𝒙 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒃𝒂𝒍𝒐𝒌

𝟏
Volume prima segi tiga siku- siku = 𝟐
𝒙𝒑𝒙𝒍𝒙𝒕

𝟏
Volume prima segi tiga siku- siku = (𝟐 𝒙 𝒑 𝒙 𝒍) 𝒕

Jadi, volume prisma, yaitu: V = Lalas x t

Contoh:
Suatu prisma segiemapt memiliki alas berbentuk trapesium dengan ukuran panjang
sisi-sisi sejajarnya 4 cm dan 8 cm serta tinggi trapesium adalah 10 cm. Jika tinggi
prisma adalah 20 cm, tentukan volume prisma segiempat tersebut.

Pembahasan
Lalas = ½ x (a + b) x t = ½ x (4 + 8 ) x 10 = 60 cm2

V = Lalas x t

= 60 cm2 x 20 cm = 1200 cm3.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 18


E. LIMAS
1. Defenisi Limas
Limas merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh segi-n yang kemudian di sebut
sebagai alas, dan sebanyak n segitiga yang mempunyai satu titik sudut persekutuan,
segitiga-segitiga tersebut disebut sebagai bidang tegak. Seperti pada prisma, limas juga
dikelompokan berdasarkan bentuk sisi alasnya, yaitu jika alas limas berupa segi -n maka
limas tersebut disebut sebgai limas segi-n. Dan didefinisikan. Suatu limas segi-n
beraturan dengan limas yang mempunyai alas berupa segi-n beraturan dan tiap sisi
Tegak merupakan segitiga sama kaki.

Tabel macam-macam atau unsur – unsur limas beserta jumlah sisi, rusuk, dan titik
sudutnya.
Nama Limas Jumlah Sisi Jumlah Rusuk Jumlah Titik Sudut
Limas Segitiga 4 6 3
Limas Segiempat 5 8 5
Limas Segilima 6 10 6
Limas Segienam 7 12 7
Limas Segidelapan 16 9 9
Limas Segi – n n+1 nx2 n+1
2. Sifat – Sifat Limas
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka berikut ini adalah sifat-sifat limas yaitu:
a. Memiliki satu titik puncak
b. Memiliki sisi selimut berupa segitiga
c. Untuk limas segi-n banyak segitiga pada sisi tegaknya adalah n
d. Banyak sisi limas segi-n adalah n+1
e. Banyak rusuk limas segi-n adalah 2n
f. Banyak titik sudut limas segi-n adalah n+1
g. Tidak memiliki diagonal ruang
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 19
3. Jaring – Jaring Limas
Jaring –jaring limas adalah pembelahan sebuah bangun ruang. Limas menjadi
beberapa bangun datar yang saling berkaitan sehingga jika bangun datar tersebut
digabungkan, akan terbentuk sebuah bangun ruang prisma. Jaring – jaring limas
diperoleh dengan memotong beberapa rusuk limas kemudian limas yang terpotong
direbahkan sehingga terbentuk bangun datar. Berikut ini adalah proses pembuatan jaring
– jaring limas.
a. Jaring – jaring limas segitiga

b. Jaring – jaring limas segi empat

c. Jaring –jaring limas segi lima

d. Jaring limas segi enam

e. Jaring – jaring limas segi delapan

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 20


4. Luas dan Volume Limas
i. Luas Permukaan Limas
Luas permukaan limas pun dapat diperoleh dengan cara menentukan jaring-
jaring limas tersebut. Jumlah daerah yang menjadi sisi pada alas dan sisi tegak pada
limas yang merupakan luas permukaan limas. Sehingga menjumlahkan sisi- sisi pada
limas tersebut adalah cara untuk menghitung besar luas permukaan limas.

Gambar di atas memperlihatkan sebuah limas segi empat E. ABCD beserta


jaring- jaringnya. Dengan demikian, luas permukaan limas tersebut adalah sebagai
berikut.
Pembuktian rumus luas permukaan tabung:
Luas permukaan limas E. ABCD = ABCD + luas ΔABE + luas ΔBCE + luas
ΔCDE + luas ΔADE
= ABCD + (luas ΔABE + luas ΔBCE + luas
ΔCDE + luas ΔADE).
Jadi, secara umum luas permukaaan limas adalah sebagai berikut.
Luas Permukaan Limas = Luas Alas + Jumalah Luas Sisi- Sisi Tegak.
Contoh soal:
Diketahui: Tinggi (TO) = t 12 cm, PQ= RS= 15 cm, PS= QR= 9 cm. Tentukan luas
alas atau luas permukaan limas dibawah ini

Jawab

Luas alas = PQ × RQ
=15 × 9
= 135
Jadi, luas alas limas T. PQRS adalah 1352
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 21
ii. Volume Limas
Berikut ini pembuktian rumus volume limas secara umum:

Gambar tersebut di atas menunjukkan sebuah kubus ABCD. EFGH. Kubus


tersebut memiliki 4 buah diagonal ruang yang saling berpotongan di titik O. Jika
diamati secara cermat,keempat diagonal ruang tersebut membentuk 6 buah limas
segiempat O.ABCD, O.EFGH, O.ABFE, O.BCGF, O.CDHG,dan O.DAEH. Dengan
demikian, volume kubus ABCD.EFGH merupakan gabungan volume keenam limas
tersebut.
6 × volume limas O.ABCD = volume kubus ABCD.EFGH
1
volume limas O. ABCD = 6 × AB × BC × CG
1
=
×s×s×s
6
1
= × s2 × s
6
1 2s
= × s2 ×
6 2
2 s
= × s2 ×
6 2
1 s
= × s2 ×
3 2
2 s
Oleh karena s merupakan luas alas kubus ABCD.EFGH dan 2 merupakan tinggi
1 s
limas O.ABCD maka: Volume limas O. ABCD = × s2 ×
3 2
1
Volume limas O. ABCD = × luas alas limas × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠
3
Jadi, rumus volume limas × luas alas × tinggi dapat dinyatakann sebagi berikut:
Volume Limas = ⅓ × Luas Alas × Tinggi
Contoh soal:
 Sebuah bangun limas dengan alas berbentuk persegi dengan sisinya 15 cm. Tentukan
volume limas yang ditentukan mencapai 30 cm?
Jawab
V= ⅓ × luas alas × tinggi
V== ⅓ × 15 × 15 (30)
V= 2.250 cm3
Jadi, volume limas tersebut adalah 2.250 cm3

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 22


F. TABUNG
1. Defenisi Tabung
Tabung merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh dua
bangun datar dengan sisi lengkung yang kongruen dan suatu
selimut yang memotong tegak lurus kedua bangun datar sisi
lengkung tersebut. Tabung adalah bangun ruang sisi lengkung
yang dibentuk oleh dua buah lingkaran identik yang sejajar dan
sebuah persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran
tersebut. Tabung memiliki tiga sisi yakni dua sisi datar dan satu
sisilengkung.Benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang
menyerupai tabung adalah tong sampah, kaleng susu, lilin, dan
pipa.
Unsur nya yaitu:
a. Selimut adalah bagian dari bangun ruang yang sisinya melengkung
b. Tutup adalah bagian dari tabung yang terletak disisi atas dan alas terletak dibagian
tabung dibagian bawah
c. Jarak antara alas dan tutup adalah t (tinggi)

2. Sifat – Sifat Tabung


Berdasarkan defenisi diatas, maka ada beberapa sifat dari tabung, diantaranya:
a. Tabung memiliki tiga bidang sisi yaitu alas, tutup dan selimut (sisi tegak)
b. Tabung memiliki bidang alas dan tutup berupa lingkaran
c. Tabung memiliki sisi tegak berupa bidang lengkung yang dinamakan selimut tabung
d. Tabung memiliki dua rusuk yaitu: rusuk alas dan tutup.

3. Jaring – Jaring Tabung


Jaring - jaring tabung terdiri dari 2 lingkaran (alas dan tutup tabung) dan
persegi panjang (selimut tabung). Untuk lebih jelasnya, ada di gambar berikut ini:

Gambar jaring-jaring tabung :

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 23


5. Luas dan Volume Tabung
i. Luas Permukaan Tabung
Permukaan tabung adalah bangun-bangun yang membatasi tabung
tersebut.Luas permukaan tabung dapat dikatakan sebagai luas dari jumlah sisi yang
dimiliki tabung. Jumlah sisi yang dimiliki tabung sama dengan bidang pembentuk
tabung. Bidang pembentuk tabung terdiri dari dua buah lingkaran yang menjadi alas
dan tutupnya, serta satu buah selimut tabung yang berbentuk persegi panjang. Luas
permukaan ini yang memengaruhi besar dan kecilnya suatu tabung. Luas tabung
ekuivalen dengan jumlahan semua luas bangun penyusun dari jaring-jaring tabung.
Jaring- jaring tabung terdiri atas dua lingkaran dan satu persegi panjang.
Pembuktian rumus luas selimut tabung:

Dari gambar di atas, selimut tabung berbentuk persegi panjang dimana


panjangnya sama dengan keliling lingkaran dan learnya sama dengan tinggi
tabung.
Sehingga luas selimut tabung adalah : L.selimut = p x l
=2𝜋rxt
=2 𝜋 r t
Pembuktian rumus luas alas dan luas tutup tabung:

Perhatikan gambar di atas. alas dan tutup tabung berbentuk lingkaran yang
sama besar, sehingga luas permukaan alas dan tutupnya yaitu :
Lalas = π r2
Ltutup = πr2
Lalas + Ltutup = 𝜋 r2 + 𝜋 r2
Lalas + Ltutup = 2 𝜋 r2
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 24
Jadi, luas permukaan tabung merupakan gabungan luas selimut tabung, luas

alas, dan luas sisi atas tabung.

Luas Permukaan Tabung = 2 𝜋rt + 2 𝜋r2 = 2πr (r + t)

Contoh:
Radit adalah seorang pengrajin aluminium. Beliau mendapatkan pesanan sebuah

panci besar dari pelanggannya. Bila pelanggan menginginkan panci itu memiliki

ukuran diameter 14 cm dan tinggi 18 cm. Tentukan luas bahan yang Dibutuhkan

untuk membuat panci itu!

Penyelesaian :

Dik : d = 14 cm, r =7 cm
t = 18 cm
Dit : luas peemukaan panci

Jawab :
Luas panci = 2 x π x r (r + t)
= 2 x 3,14 x 7 (7 + 18)
= 43,96 x 25
= 1099 cm³

Jadi dari perhitungan rumus luas permukaan tabung bahan yang di perlukan untuk
membuat panci itu adalah 1099 cm³.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 25
ii. Volume Tabung
Volume tabung adalah hasil perkalian dari luas alas tabung dengan tinggi

tabung. Rumus volume tabung adalah besarnya isi dari bagian dalam tabung yang

satuannya kubik karena tabung didapat dari hasil perkalian 3 dimensi.

Pembuktian rumus :

Dari gambar di atas, kita pandang bahwa tabung merupakan prisma tegak segi-

n dengan “n” tak terhingga. Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa besar volume

tabung sama dengan besar volume prisma. Sehingga diperoleh :

Volume tabung = Volume prisma

Volume tabung = luas alas × tinggi

Volume tabung = Lalas x t = 𝜋r2 x t


Contoh:
Hitunglah luas tabung disamping:
Penyelesaian: 3 cm

Dik: r = 3 cm
t = 7 cm,
Dit: L…? 7 cm

Jawab:

L = 2𝜋r(r+ t)
= 2𝜋 x 3 x (3 + 7)
= 60𝜋

Jadi, luas permukaan tabung adalah 60𝜋 cm2.


Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 26
G. KERUCUT
1. Defenisi Kerucut
Kerucut di defenisikan sebagai limas beraturan dengan alas berbentuk lingkaran.
Bidang tegak kerucut di sebut selimut kerucut. Jarak dari titik puncak kerucut ke titik
pusat bidang alas di sebut tinggi kerucut. Ruas garis pelukis yang menjadi selimut
kerucut di sebut apotema.
Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang dapat dibentuk dari tabung
dengan mengubah tutup tabung menjadi titik. Titik tersebut biasanya disebut dengan
titik puncak. Kerucut memiliki dua sisi, yaitu satu sisi datar dan satu sisi lengkung.
Benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang menyerupai kerucut adalah topi ulang
tahun, topi petani, dan cone es krim.

2. Sifat- Sifat Kerucut


Kerucut pada dasarnya atau pada umumnya memiliki sifat-sifat, yaitu :
a) Kerucut memiliki satu sisi alas berbentuk lingkaran
b) Satu sisi berbentuk bidang lengkung (selimut kerucut)
c) Kerucut memiliki satu rusuk lengkung.
d) Kerucut tidak memiliki titik sudut.
e) Kerucut memiliki satu titik puncak.

3. Jaring-Jaring Kerucut
Kerucut pada dasarnya atau pada umumnya memiliki jaring- jaring kerucut terdiri
dari :
a) Sisi alas yang berbentuk lingkatan
b) Sisi selimut berupa jurung lingkaran dengan jari-jari garis pelukisnya (s) dan panjang
busurnya sama dengan panjang keliling alas.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 27


4. Unsur – Unsur Kerucut

Di dalam kerucut juga terdapat sebuah unsur – unsur yang di antara nya iyalah
seperti di bawah ini :

a) Bidang Alas
Pengertian dari bidang alas sendiri iyalah sebuah sisi yang berada di bawah kerucut
yang berbentuk lingkarang dengan pusat nya berada di tengah. Contoh dari titik pusat
nya iyalah titik O.
b) Diameter Bidang Alas
Pengertian dari diameter sendiri iyalah sebuah ruas garis yang menghubungkan 2
titik pada lingkaran yang melalui titik pusat lingkaran nya. Contoh nya seperti pada
contoh gambar kerucut di atas dari sudut A ke sudut B.
c) Jari – jari
Pengertian dari jari – jari sendiri iyalah sebuah jarak pusat lingkaran ke titik pada
lingkaran atau bisa juga jarak setengah dari titik kanan ke titik tengah. Contoh seperti
pada contoh gambar kerucut di atas dari sudut A ke sudut O dan dari sudut B ke
sudut O.
d) Tinggi
Pengertian dari tinggi sendiri iyalah sebuah jarak dari sudut pusat bawah ke puncak
kerucut atau yang bisa di sebut juga dengan simetri putar kerucut. Contoh nya seperti
pada contoh gambar kerucut di atas dari sudut O ke sudut T.
e) Selimut kerucut
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 28
Pengertian dari selimut kerucut sendiri iyalah sebuah sisi yang melengkung yang
membungkus kerucut dan berada di sisi kiri dan kanan nya atau bisa di sebut juga
dengan sisi lengkung kerucut. Contoh nya seperti pada contoh gambar kerucut di
atas dari sudut T ke sudut A dan dari sudut T ke sudut B.

5. Rumus Kerucut
i. Luas permukaan kerucut
Luas permukaan ekuivalen dengan jumlahan semua luas bangun
penyusun dari jaring-jaring kerucut. Jaring-jaring kerucut terdiri atas satu lingkaran
dan satu selimut yang berbentuk juring.

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔𝐶𝐷𝐷′ 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟𝐷𝐷′


=
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
Maka: 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔𝐶𝐷𝐷′ 2𝜋𝑟
𝟐
=
𝜋𝒔 2𝜋𝒔
2𝜋𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔𝐶𝐷𝐷′ = 𝜋𝒔𝟐
2𝜋𝒔
𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔𝐶𝐷𝐷′ = 𝜋𝒔𝟐
𝒔
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔𝐶𝐷𝐷′ = 𝜋𝑠 𝑟 = 𝜋𝑟𝑠
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝜋𝒓𝟐
Jadi, L = Luas Alas + Luas Selimut
L = Luas Lingkaran + Luas Juring CDD’
= πr2+ πrs
= πr(r + s)
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 29
Keterangan : r = jari – jari ( cm )
t = tinggi ( cm )
s = garis pelukis ( cm ) s = √r2 + √ t2
π = phi ( 22/7 atau 3,14 )
Contoh :
Hitunglah luas permukaan kerucut disamping. Diameter kerucut adalah 16 cm,
maka jari-jari kerucut adalah r = 8 cm, sedangkan tinggi kerucut adalah t = 15 cm.
Penyelesaian :
 s = 𝑟2 + t2
s = 82 + 152
s = 17
 L = Luas Alas + Luas Selimut
= πr(r + s)
= 3,14 x 8 (8 x 17)
= 3.416, 32cm
ii. Volume kerucut

1
Volume kerucut adalah 3 bagian dari

volume tabung dengan jari-jari dan


tinggi yang sama atau dapat dirumuskan
sebagai berikut:

𝑽𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈 = 𝟑 𝒙 𝑽𝒌𝒆𝒓𝒖𝒄𝒖𝒕
𝒂𝒕𝒂𝒖
𝟏
𝑽𝒌𝒆𝒓𝒖𝒄𝒖𝒕 = 𝑽𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈
𝟑

𝟏
𝑽𝒌𝒆𝒓𝒖𝒄𝒖𝒕 = 𝒙 𝝅𝒓𝟐 𝒕
Contoh : 𝟑
Hitunglah volume kerucut disamping.Diameter kerucut adalah 24 cm, maka jari-
jari kerucut adalah r = 12 cm. sedangkan panjang garis lukisadalah s = 20 cm.
Peny:
1
t = 202 − 122  Volumenya = 3 π𝑟 2 x t

= 400 − 144 1
= 3 π(12)2 x 16
= 256 = 16
= 768 π

Jadi, volumenya adalah 768π𝑚3

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 30


H. BOLA
1. Defenisi Bola
Bola di defenisikan sebagai himpunan titik- titik yang jaraknya terhadap titik
tertentu dalam ruang adalah sama. Titik yang sama di sebut titik pusat bola. Ruas garis
yang menandakan jarak yang sama tersebut di namakan jari- jari bola. Permukaan bola
atau kulit bola di sebut bidang bola. Ruas garis yang berawal dari bidang bola melalui
pusat bola dan berakhir pada bidang bola di sebut garis tengah atau diameter bola.
Dengan demikian setengah diameter bola sama dengan jari- jari bola.
Bola adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibentuk dari tak hingga lingkaran
yang memiliki jari-jari sama panjang dan berpusat pada titik yang sama. Bola hanya
memiliki satu sisi yang merupakan sisi lengkung. Bola dapat dibentuk dengan
memutar/merotasi setengah lingkaran sebesar 3600 dengan diameter sebagai sumbu
rotasi.

2. Sifat- Sifat Bola


Pada dasarnya atau pada umumnya memiliki bola sifat-sifat, yaitu :
a) Mempunyai satu sisi (sisi lengkung)
b) Tidak mempunyai titik sudut dan rusuk
c) Memiliki satu titik pusat
d) Memiliki jari- jari yang tak hingga dan semuanya sama panjang

Jari- jari Titik Pusat

3. Jaring-jaring bola
Bola merupakan sebuah bangun
ruang yang dibatasi oleh sisisaja dan tidak
memiliki rusuk.

Jaring- jaring bola dapat di buat


berupa irisan- irisan yang menyerupai
punggung daging buah jeruk.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 31


4. Unur- Unsur Bola
Pada bola sebuah bangun ruang dapat dikatakan bola
apabila memenuhi unsur-unsur berikut:
a) Bola tidak memiliki rusuk. Karenanya bola dikelilingi oleh
garis lengkung disepanjang permukaannya.
b) Bola tidah memiliki sudut karena terdiri atas lingkaran
yang tak terhingga.
c) Bola hanya memiliki 1 sisi dan 1 titik pusat
d) Bola memiliki suatu diameter yang sama dengan 2 kali
panjang jari-kari
e) Bola memiliki 1 sisi lengkung yang tertutup
5. Rumus Bola
i. Luas Permukaan Bola
Luas permukaan bola adalah sama dengan 4 kali
luas lingkaran yang memiliki jari-jari yang sama
sebagai berikut : L = 4 x luas lingkatan
L = 4 x π𝑟 2

𝑳 = 𝟒 𝛑𝑟 2
Contoh:
Bola basket Andi memiliki panjang jari-jari sebesar 9 cm. Berapa luas permukaan
bola basket Andi?
Diketahui: r = 9 cm
Ditanya: Luas…?
Jawab:
L = 4 x π x r2
= 4 x 3,14 x 9 x 9
= 1017,36 cm2
Jadi, luas permukaan pada bola Andi adalah 1017,36 cm2
ii. Volume Bola
4
Volume bola adalah hasil kali 3 π dengan pangkat tiga jari-jari bola tersebut
𝟒
atau dapat dituliskan sebagai berikut : 𝑽 = 𝟑 𝛑 𝐱 𝐫 𝐱 𝐫 𝐱 𝐫
𝟒
𝑽 = 𝟑 π 𝒙 𝒓𝟑
𝟒 𝟑
𝑽 = 𝝅𝒓
𝟑
Contoh:
Suatu bangun ruang bola memiliki jari-jari sebesar 7cm. hitunglah volume bola
tersebut!
Diketahui :r =7cm
Ditanya: Volume…?
Jawab: Volume (v) = 4/3 x π x r3
= 4/3 x 3,14 x 7 x 7 x 7
= 1436 cm3
Jadi, volume bola tersebut adalah 1436 cm3.
Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 32
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang dinatasi oleh panjang, lebar, dan juga
tinggi. Unsur- unsur tersebut antara lain: sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal
ruang, dan bidang diagonal. Pada umumnya ada 7 macam jenis bangun ruang, yaitu:
kubus, balok, prisma, limas,tabung, kerucut, dan bola.
Rumus luas permukaan dan volume bangun ruang:
1. Kubus
Luas Permukan Kubus = 6s + 6s atau L = 6s2
Volume Kubus = s x s x s atau V = s3
2. Balok
Luas Permukan Balok = 2pl + 2pt + 2lt atau L = 2(pl + pt + lt).
Volume Balok = p x l x t
3. Prisma
Luas Permukaan Prisma= Lalas + Latap + K x t, atau L = 2(Lalas ) + K x t
Volume Prisma = Lalas x t
4. Limas
Luas Permukaan Limas = Luas Alas + Jumalah Luas Sisi- Sisi Tegak.
Volume Limas = ⅓ × Luas Alas × Tinggi
5. Tabung
Luas Permukaan Tabung = 2 𝜋rt + 2 𝜋r2 = 2πr (r + t)
Volume Tabung = Lalas x t = 𝜋r2 x t
6. Kerucut
Luas Permukaan Kerucut = πr(r + s)
𝟏
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑲𝒆𝒓𝒖𝒄𝒖𝒕 = 𝒙 𝝅𝒓𝟐 𝒕
𝟑
7. Bola.
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏 𝑩𝒐𝒍𝒂 = 𝟒 𝝅𝑟 2
𝟒
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑩𝒐𝒍𝒂 = 𝝅𝒓𝟑
𝟑

B. SARAN
Melalui makalah ini, kami sebagai penulis berharap setiap pengguna atau pembaca
terlebih dapat mengenal yang dimaksud dengan bangun ruang bulai dari pengertian bangun
ruang, unsur-unsur bangun ruang, macam-macam bangun ruang, serta apa dan bagaimana
dari tiap-tiap macam bangun ruang tersebut. Saran, kritik, dan masukkan yang membangun
sangat kami butuhkan demi perbaikan makalah ini kedepannya. Terimakasih.

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 33


DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2017.Matematika SMP kelas VIII Semester II
Edisi Revisi 2017. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2017. Matematika SMP Kelas IX Edisi Revisi
2018. Jakarta:Kemendikbud
Kemendikbud Nilaswati, Suherman, Defri. 2013. Buku Teks Perkuliahan :Geometri bidang
dan ruang. Padang : FPMIPA- UNP
Nilawasti, dkk. 2013. Buku Teks Perkuliahan: Geometri Bidang dan Ruang. Padang:
FPMIPA- UNP
Mirna, 2014. Buku Teks Geometri Bidang dan Ruang. Padang:FPMIPA-UNP

Bangun Ruang_MK Kapital Selekta Matematika | 34

Anda mungkin juga menyukai