Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BUMI DAN LAPISANNYA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Prodi Pendikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN BONE

Tahun 2021/2022

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

NUR ANNISA FAJRIANI


862082021056

REZHANA REZKY
862082021058

DOSEN PENGAJAR: Dr. SURIANI NUR, ST.,M.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya lah sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah ILMU PENDIDIKAN ISLAM dengan judul “BUMI DAN LAPISANNYA

“ dengan baik.

Makalah ini kami susun agar pembaca bisa memahami tentang apa saja yang ada pada Bumi dan

Lapisannya .Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang luas

kepada para pembaca .Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,sehingga

kami masih mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca

Watampone, 18 oktober 2021

Kelompok V
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
......................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
C. TUJUAN....................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................... 2

A. HIPOTESIS KEJADIAN BUMI................................................................... 2


1.HIPOTESIS PLANETSIMAL................................................................... 2
2. HIPOTESIS PASANG SURUT................................................................ 2
3. HIPOTESIS PELEDAKAN BINTANG.................................................... 2
4. HIPOTESIS KUIPER................................................................................ 3

B. STRUKTUR BUMI........................................................................................ 3

1. KERAK..................................................................................................... 4

2. MANTEL.................................................................................................. 4

3. INTI .......................................................................................................... 5

C. ATMOSFER,LITOSFER,DAN HIDROSFER.............................................. 5

1. ATMOSFER............................................................................................. 6

-KOMPONEN ATMOSFER ..................................................................... 6

-LAPISAN ATMOSFER............................................................................ 6

-TEKANAN UDARA ATMOSFER.......................................................... 6

-LAPISAN OZON...................................................................................... 6

2. LITOSFER................................................................................................ 7

3. HIDROSFER............................................................................................. 7

D. BUMI DALAM PERSPEKTIF ISLAM....................................................... 7

BAB 3 PENUTUP................................................................................................... 11

SIMPULAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar

dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Manusia sebagai subjek

pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi

kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia. Dibandingkan dengan

makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan

kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena

akal budi yang dimilikinya (hewan memiliki akal budi yang bersifat terbatas atau biasa

disebut insting). Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa. Oleh karena

itu, sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya

dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembang pula ilmu

pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan lebih berkembang

lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.

Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh


pengetahuan, maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saat itu

menciptakan mitos. Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitos

sebenarnya, cerita rakyat, dan lagenda. Sehingga terdapat beberapa cara untuk

mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka (perasaaan), intuisi (batiniah), dan coba

ralat atau trial error (untung-untungan). Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar

suatu ilmu itu dapat sesuai dengan keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun

coba-ralat/trial error. Adapun syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan

universal. Untuk dapat memenuhi s yarat ilmu pengetahuan s eperti yang ters ebut

di atas , mak diperlukanlah metode ilmiah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Hipotesis Kejadian Bumi?
2. Jelaskan bagaimana Struktur Bumi?
3. Jelaskan bagian-bagian Atmosfer, Litosfer, Dan Hidrosfer?
4. Jelaskan bagaimana Bumi Dalam Perspektif islam!

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan hipotesis kejadian bumi.
2. Untuk mengetahui struktur bumi
3. Untuk mengetahui bagian Atmosfer,Litosfer, dan Hidrosfer
4. Untuk mengetahui bumi dalam perspektif islam
BAB II
PEMBAHASAN
1

A. HIPOTESIS KEJADIAN BUMI

Hipotesis Kejadian Bumi Adalah Sebagai Berikut :

1. Hipotesis Kabut – Teori Nebula

Teori ini dikemukakan oleh Kant (1755) seorang Jerman dan Laplace (1796) seorang

Perancis. Masing-masing mengemukakan teori kabut mengenai susunan matahari,

kemudian disempurnakan oleh CF Van Weizacher (1944) dan G.P. Kuiper (1951) sehingga

menjadi teori kondensasi. Garis besar teori ini bahwa tata surya pada mulanya awan gas

atau nebula yang berputar. Sambil memadat, pusat awan ini memutar dengan cepat.

Melepaskan cincin-cincin gas, yang kemudian membentuk planet-planet, satelit-satelit

yang beredar dan massa intinya menjadi matahari yang sekarang ini.

2. Hipotesis Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (1905). Masing-masing

mengemukakan teorinya yang terkenal, yaitu teori planetesimal. Garis besar teori ini

adalah susunan matahari terlebih dahulu merupakan sebuah kabut pilin. Pada kabut pilin

ada himpunan benda-benda halus yang disebut planetesimal yang lebih besar menarik yang

kecil, kemudian menjadi bola besar di tengah-tengahnya. Akhirnya bola besar itu menjadi

matahari dan planetesimal menjadi planet-planet. Oleh karena kabut pilin sejak semula

dalam keadaan berputar maka segala planet bersama satelitnya masih tetap berotasi serta

semuanya beredar mengelilingi pusatnya, yaitu matahari.

3. Hipotesis Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh Yames Yeans (1917) ahli bintang bangsa Amerika. Ia

mengemukakan teori pasang surut. Garis besar teori ini adalah bumi dibentuk pada waktu

sebuah bintang melintas berdekatan dengan matahari dan menarik keluar dari permukaan

matahari gumpalan gas yang amat besar berbentuk cerutu. Kemudian gumpalan gas

tersebut pecah menjadi bagian-bagian yang mendingin dan memadat membentuk planet-

planet.
3

4. Hipotesis Peledakan Bintang

Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris Fred Hoyle (1956). Matahari
2
mempunyai kawan sebuah bintang, pada mulanya berevolusi satu sama lain, kemudian ada

di antaranya yang memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit keliling matahari yang

lain, lalu meledak dan bebas di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi

karena dewasa ini banyak diketemukan bintang ganda atau kembar.

5. Hipotesis Kuiper

Astronom Gerard P. Kuiper (1905 - 1975) menjelaskan bahwa alam semesta terdiri

atas formasi bintang-bintang. Menurut dia pusat yang memadat berkembang dalam suatu

awan antara bintang dari gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang

lainnya, kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.

Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan

adanya daya tarik dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil

terpecah-pecah menjadi awan yang lebih kecil yang disebut proto planet. Setelah suatu

periode yang lama, proto planet tersebut menjadi planet-planet seperti yang kita lihat

sekarang ini.

B. STRUKTUR BUMI

Struktur bumi terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya sebuah bawang. Bumi

secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut litosfer (bahasa

Inggris: crust), lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah

adalah inti bumi. Bagian dalam dari bumi, dapat diketahui dengan mempelajari sifat-

sifat fisika bumi,yaitu dengan metode geofisika, terutama dari

kecepatan rambatann getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat

serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi

tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi.

Dengan metode geofisika tersebut, juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan

adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh

batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui

bahwa material yang menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat

dengan berat jenis yang lebih besar daripada, batuan yang menyusun kerak bumi.
4

1. Kerak

Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak

samudera dan kerak benua.[1]

Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua

mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan

basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat

batuan basalt.1[2]

Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan

total kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas

terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif

padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer,

litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30°C setiap

km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si)

(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)

(2,8%), Kalium (K) (2,6%), dan Magnesium (Mg) (2,1%).[3]2

2. Mantel

Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang

menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari

volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material yang cair, sering pula

selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya

pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari

panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi serta proses geologi

lainnya seperti pergeseran benua dan pembentukan rantai pegunungan.[4]3 ketebalan selubung ini

berkisar 2.883 km. Densitas nya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc didekat

kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang

diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.

1
Hendrix, Mark (2019). Earth science. Cengage Learning. hlm. 39. ISBN 9780357120088.
2
 Harefa, Darmawan (2020). Teori Ilmu Kealaman Dasar Kajian Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru Dan
Akademis. Deepublish. hlm.  59. ISBN 9786230219092
3
"What are the Earth's layers?". phys.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-31
5

3. Inti

Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi.

Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara

selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan

gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material

penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair.

Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menyusun selubung

bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material

menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan

material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan

yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan

mengakibatkan naiknya titik lebur material logam. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti

bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.

Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan

unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis

pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada

selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.

Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis

berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang

padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur

sama dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi

juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi

dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi

adalah unsur besi dan nikel.

C. ATMOSFER, LITOSFER DAN HIDROSFER

Lapisan bumi secara umum bumi terdiri atas 3 komponen, yakni gas yang disebut

atmosfer, komponen padatan yang disebut litosfer, dan komponen air yang disebut hidrosfer.

Berdasarkan pengamatan teleskop Hubble yang dipublikasikan oleh NASA juga kita mengetahui

bahwa bumi berbentuk bulat seperti bola. Lalu apakah bagian dalam lapisan bumi itu kopong

layaknya bola? Tidak, sejatinya bahkan berbagai hal yang tercipta di alam terdiri dari berbagai

lapisan. Contohnya telur dan bawang merah juga terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda. Setiap

lapisan juga memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Hal tersebut berlaku juga bagi

Bumi.
6

Hingga kini, Bumi merupakan satu-satunya planet dalam galaksi Bima Sakti yang

diketahui mampu menunjang kehidupan. Hal tersebut karena komponen-komponen pendukung

kehidupan tersedia di Bumi, mulai dari air, udara, dan tanah yang merupakan tempat tumbuhnya

berbagai tanaman untuk mendukung kehidupan. Bagian dalam bumi juga kaya akan berbagai

mineral dan hasil tambang yang dapat dieksplorasi.

Beberapa mineral seperti emas, besi, batu bara, dan beberapa mineral lain dieksplorasi

dengan menggali hingga kedalaman tertentu. Beberapa bagian terdalam Bumi juga tersusun dari

sebuah cairan, yakni magma. Kita biasa melihat wujudnya sebagai lava yang dimuntahkan saat

terjadi letusan gunung berapi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Bumi berbentuk bola

berlapis yang memiliki isi di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah gambar lapisan

bumi.

Pada gambar di atas, bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang terdiri atas atmosfer sebagai

lapisan terluar, kemudian ada mantel Bumi, inti luar, dan inti dalam. Bentuk dari lapisan tersebut

adalah selimut bola sehingga lapisan yang lebih luar menyelimuti lapisan di dalamnya. Berikut

adalah penjelasan masing-masing 3 komponen utama lapisan bumi :

1. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi Istilah Atmosfer berasal dari 2

kata yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan. Atmosfer Bumi

terdiri atas campuran dari gas, serta sedikit cairan dan padatan yang menyelimuti Bumi mulai

dari permukaan Bumi hingga luar angkasa.


7

 Komposisi Atmosfer

Komposisi atmosfer saat ini berbeda dengan komposisi atmosfer pada saat awal

terbentuknya. Atmosfer pada awalnya terbentuk dari letusan gunung berapi yang kaya nitrogen

dan karbon dioksida, akan tetapi sedikit oksigen. Atmosfer sebagian besar tersusun atas gas

nitrogen, yakni sebesar 78%. Oksigen menyusun 21% atas atmosfer. Karbon dioksida, argon,

dan beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer. Kemudian, organisme fotosintetik

mengolah karbon dioksida menjadi oksigen dan melepaskan oksigen tersebut ke atmosfer

sebagai hasil pengolahan makanan yang memanfaatkan cahaya Matahari.

 Lapisan Atmosfer

Atmosfer tersusun atas lapisan-lapisan, antara lain Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,

Termosfer, dan Eksosfer. Berikut adalah penjelasan masing-masing lapisan Atmosfer


 Troposfer

Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang berada di bagian paling bawah. Ketinggian

troposfer terhitung mulai dari permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut (dpl).

Sebagian besar bagian troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas gas-gas atmosfer.

Troposfer merupakan tempat berlangsungnya sistem Bumi, seperti hujan, angin, salju, dan awan.
 Stratosfer

Stratosfer adalah lapisan atmosfer yang memiliki ketinggian antara 10-50 km dpl dan

sebagian besar stratosfer terdiri atas gas ozon (O3). Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan,

namun tidak ada aktivitas cuaca, sehingga tidak mengganggu penerbangan pesawat yang biasa

terbang di lapisan ini.


 Mesosfer

Saat melihat fenomena meteor jatuh, kita akan melihat meteor tersebut melintasi Bumi

namun tiba-tiba hilang. Sebetulnya, meteor tersebut terbakar habis karena melewati lapisan

atmosfer yang disebut mesosfer. Lapisan mesosfer adalah lapisan pelindung bumi dari benda-

benda luar angkasa, kebanyakan benda asing yang masuk ke bumi tidak akan bertahan dan

terbakar habis saat melewati lapisan ini. Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-85 km

dpl.
8

 Termosfer

Dinamakan termosfer karena suhu yang sangat panas yakni pada lapisan ini mencapai

1.982 derajat selsius. Termosfer adalah lapisan atmosfer yang memiliki suhu paling tinggi.

Lapisan termosfer memiliki ketinggian antara 85-500 km dpl. Selain digunakan sebagai tempat

mengorbitnya teleskop Hubble dan pesawat ulang-alik, termosfer juga berfungsi sebagai

pelindung Bumi dari radiasi ultraviolet. Pada mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang

memiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut ionosfer.


 Eksosfer

Lapisan eksosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari

eksosfer adalah gas hidrogen. Eksofer memiliki sedikit molekul, sehingga gaya tekanan sangat

rendah. Satelit-satelit buatan yang mengitari Bumi ditempatkan pada lapisan ini.

 Tekanan Udara Atmosfer

Gas yang terdapat di atmosfer memiliki massa. Oleh karena itu, Gravitasi Bumi juga akan

menghasilkan gaya tarik terhadap molekul gas dari atmosfer yang berada ratusan kilometer di

atas Bumi. Molekul gas atmosfer itu mengarah langsung ke permukaan Bumi sehingga akan

menekan udara di bawahnya. Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan Bumi menjadi lebih

rapat. Udara yang memiliki kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang besar pula.

Gaya yang diberikan pada suatu daerah tersebut disebut tekanan udara. Besarnya tekanan udara

akan berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atmosfer. Itulah penyebab kita akan

merasakan kesulitan bernapas seperti biasa saat sedang berada di daerah pegunungan. Karena di

daerah tinggi, jumlah molekul udara oksigen semakin sedikit.

 Lapisan Ozon

Setelah terdapat oksigen di atmosfer, terbentuklah ozon (O3). Ozon memiliki peran yang

penting bagi keberlangsungan hidup organisme yang ada di Bumi. Fungsi dari Lapisan Ozon di

atmosfer adalah melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang sangat berbahaya bagi organisme di

Bumi Hanya 50% dari energi radiasi Matahari yang sampai ke permukaan Bumi. Sementara itu,

jumlah radiasi ultraviolet yang sampai ke permukaan Bumi hanya 1%, karena 99% radiasi

ultraviolet diserap pula oleh lapisan ozon.


9

Lapisan ozon terdapat pada stratosfer pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon tersusun atas

oksigen sebagai bahan dasarnya. Kandungan ozon dalam lapisan stratosfer sangat tinggi,

sehingga melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang berbahaya. Konsentrasi ozon di atmosfer

berubah-ubah. Salah satu yang yang memengaruhi konsentrasi ozon adanya gas CFC yang biasa

digunakan dalam produk pendingin (AC dan kulkas) juga parfum. Hasil pengamatan NASA

menunjukkan bahwa lubang ozon semakin membesar dari tahun 1980 hingga tahun 2010. Oleh

karena itu, kita harus mengurangi penggunaan CFC dan menanggapi Pemanasan Global secara

serius.

2. Litosfer

Litosfer adalah lapisan tanah atau bebatuan yang menyelimuti Bumi. Litosfer berasal dari

bahasa Yunani yakni lithos yang berarti “batuan” dan shapira yang berarti “lapisan”. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa litosfer adalah lapisan batuan yang ada di Bumi. Dalam arti luas,

litosfer juga diartikan sebagai seluruh bagian padat Bumi, termasuk intinya. Struktur padat Bumi

terdiri atas kerak Bumi, mantel, dan inti Bumi. Masing-masing struktur padat Bumi tersebut

dibedakan lagi menjadi bagiannya masing-masing. Berikut adalah penjabarannya:

1. Kerak Bumi terdiri atas: kerak benua, yakni kerak bumi yang berada di daratan dan
kerak samudra kerak bumi yang berada di laut.
2. Mantel Bumi terdiri dari: mantel atas dan mantel bawah.
3. Inti Bumi dibedakan menjadi 2, yakni inti luar yang berupa cairan pekat dan inti
dalam yang bersifat pekat hampir menyerupai padatan.

3. Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti Bumi. Hidrosfer berasal dari kata hidros

yang artinya air dan sphaira yang berarti selimut. Jadi, hidrosfer merupakan lapisan air yang

menyelimuti Bumi. Jika diperhatikan dari globe atau google earth, warna yang paling dominan

dari Bumi adalah biru. Bagian berwarna biru tersebut adalah air. Hampir 70% bagian bumi

adalah air (hidrosfer). Hampir semua elemen kehidupan memerlukan air untuk keberlangsungan

kehidupannya. Tumbuhan memerlukan air untuk berfotosintesis, sedangkan manusia

memerlukan air untuk metabolisme dan memenuhi kebutuhan hidup.


10

Air yang ada di Bumi memiliki sebuah siklus yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus

air. Siklus hidrologi merupakan sebuah proses daur ulang air secara terus menerus. Berikut

adalah siklus air :

1. Siklus air bermula saat panas Matahari menguapkan air yang ada di laut dan di
permukaan Bumi lainnya. Proses ini disebut dengan evaporasi.
2. Uap air tersebut akan berkumpul di angkasa dan terjadi proses kondensasi
(pengembunan) hingga terbentuk awan.
3. Awan tersebut kemudian akan berjalan sesuai dengan arah embusan angin.
4. Penguapan yang terjadi setiap hari mengakibatkan uap yang menjadi awan
semakin banyak. Jika awan sudah tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka
uap air di awan akan turun sebagai hujan.
5. Air hujan kemudian akan mengisi wadah cadangan air yang berada di permukaan
Bumi, meliputi berbagai danau, sungai, dan resapan air (mata air).

Siklus ini adalah siklus yang berlangsung terus menerus. Jadi, seharusnya jumlah air yang

ada di bumi ain cenderung tetap sama. Namun, bisa saja terjadi sebaliknya, di sebagian belahan

bumi air tidak ada karena curah hujannya kecil. Sebagian lagi justru berpotensi terkena banjir.

D. Bumi dalam perspektif islam

Menurut Islam pandangan terhadap alam semesta bukan hanya berdasarkan akal semata.

Alam semesta difungsikan untuk menggerakkan emosi dan perasaan manusia terhadap

keagungan al-Khaliq, kekerdilan manusia di hadapan-Nya, dan pentingnya ketundukan kepada-

Nya. Artinya, alam semesta dipandang sebagai dalil qath’i yang menunjukkan keesaan dan

ketuhanan Allah. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Tuhan memiliki tujuan dalam penciptaan

alam semesta ini dengan firmannya yang artinya, “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan

apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan [tujuan] yang benar dan dalam waktu yang

ditentukan.” (al-Ahqaf: 3)

Manusia merupakan bagian dari alam semesta ini. Karenanya dalam segala persoalan

hidup dan matinya, manusia harus tunduk pada ketentuan Allah, Penguasa tertinggi dan sunnah-

sunnah cip Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya

yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera

manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah.

Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi

adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Maka dari itu kita sebagai

salah satu dari makhluk Allah sudah kewajiban untuk mempercayai bahwa alam di buat oleh

Allah. Kita sebagai umatNya dianjurkan serving bersyukur atas apa yang telah diberikanNya
11

kepada kita, diwajibkan untuk beribadah kepada Allah dan mengingat bahwa alam hanya

dititipkan kepada manusia untuk di jaga, bukan dirusak apalagi dihancurkan. Jadi sebisa

mungkin kita wajib ikut menjaga alam ini, dimulai dengan hal kecil yang sebenarnya berdampak

besar bagi alam. Mari kita bersama untuk menjaga alam/lingkungan sekitar dengan tidak

membuang sampah sembarangan, membiasakan jalan kaki atau naik sepeda untuk jarak dekat,

mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, hemat penggunaan air bersih, hemat energi

listrik dan hal kecil yang berdampak besar lainnya, dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas

apa yang sudah diberikan oleh Allah kepada kita.taan-Nya.

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lapisan bumi dibagi menjadi 3 bagian yaitu, Atmosfer, Hidrosfer dan Litosfer. Atmosfer

tersusun atas lapisan-lapisan, antara lain Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan

Eksosfer. Sedangkan Litosfer adalah lapisan batuan yang ada di Bumi. Dalam arti luas, litosfer

juga diartikan sebagai seluruh bagian padat Bumi, termasuk intinya.Struktur padat Bumi terdiri

atas kerak Bumi, mantel, dan inti Bumi. Dan Hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti

Bumi.
Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang

merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia

yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Tujuan alam

diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk

difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Maka dari itu kita sebagai salah satu dari

makhluk Allah sudah kewajiban untuk mempercayai bahwa alam di buat oleh Allah. Kita

sebagai umatNya dianjurkan sering bersyukur atas apa yang telah diberikanNya kepada kita,

diwajibkan untuk beribadah kepada Allah dan mengingat bahwa alam hanya dititipkan kepada

manusia untuk di jaga, bukan dirusak apalagi dihancurkan. Jadi sebisa mungkin kita wajib ikut

menjaga alam ini, dimulai dengan hal kecil yang sebenarnya berdampak besar bagi alam. Mari

kita bersama untuk menjaga alam/lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah

sembarangan, membiasakan jalan kaki atau naik sepeda untuk jarak dekat, mengurangi

penggunaan plastik, menanam pohon, hemat penggunaan air bersih, hemat energi listrik dan hal

kecil yang berdampak besar lainnya, dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah

diberikan oleh Allah kepada kita.


12

Daftar Pustaka

Tim Kemdikbud 2017, hlm. 133

Dokumentasi Tim Kemdikbud

Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 86

MUI, Konsep Alam dalam Islam, diakses dari https://mui-lplhsda.org/konsep-alam-dalam-islam/

Rachmat Fatahillah, Rekonstruksi Latar Balakang Lahirnya Filsafat Islam, diakses dari
https://rachmatfatahillah.blogspot.com/2014/03/rekonstruksi-latar-belakang-lahirnya_13.html

Anda mungkin juga menyukai