Oleh:
MARSELINA PURNAWATI
NIM. 201401020
i
1
2
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT, atas semua berkat dan rahmatnya
Sebagai salah satu syarat menyelsaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Penulis sadar bahwa dalam membuat proposal laporan tugas akhir ini
penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karna itu dengan
Ahir ini.
3
4
7. Bapak, ibu, atas dukungan dan doa yang slalu diberikan sehingga Laporan
Laporan. Tugas Akhir ini berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan
Penulis
4
5
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Persetujuan .......................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar isi ........................................................................................................... vi
Daftar Tabel ..................................................................................................... x
Daftar Gambar .................................................................................................. xi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xii
Daftar Singkatan............................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah ................................................................ 8
1.3 Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir ............................... 8
1.4 Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan ......................................... 9
1.5 Manfaat ..................................................................................... 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Teori .................................................................. 11
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan ........................................... 11
1. Pengertian ............................................................ 11
2. Tanda Tanda Kehamilan ..................................... 12
3. Fisiologi Kehamilan ............................................ 13
4. Perubahan Fisiologi Kehamilan ......................... 16
5. Perubahan pisiokologi Dalam Kehamilan ........... 20
6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil................................ 25
7. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Dan
cara Mengatasi..................................................... 30
8. Tanda Bahaya Kehamilan ................................... 35
2.1.2 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ......................... 36
1. IMT ..................................................................... 55
5
6
2. KSPR .................................................................. 71
2.2 Persalinan
2.2.1 Konsep Dasar Persalinan ............................................ 86
1. Pengertian ............................................................ 86
2. Fisiologi Persalinan ............................................. 86
3. Tanda Tanda Persalinan ...................................... 86
4. Tahap Persalinan ................................................. 87
5. Mekanisme Persalinan......................................... 95
6. Penapisan Ibu Bersalin ........................................ 99
7. Jenis Persalinan ................................................... 105
8. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan .............. 105
9. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin ............................ 107
10. Tanda Bahaya Persalin ........................................ 109
11. Lima Benang Merah ............................................ 109
2.2.2 Asuhan Persalinan ..................................................... 115
2.3 Nifas
2.3.1 Konsep Dasar Nifas .................................................... 165
1. Pengertian ............................................................ 165
2. Fisiologi Masa Nifas ........................................... 165
3. Tahapan Masa Nifas ............................................ 169
4. Kunjungan Masa Nifas ........................................ 169
5. Psikologis Masa Nifas ......................................... 171
6. Kebutuhan Dasar Masa Nifas .............................. 172
7. Deteksi dini komplikasi masa Nifas .................... 177
8. Permasalahan Dalam Masa Nifas ........................ 181
2. 3.2 Asuhan Nifas .............................................................. 187
1. Pengkajian Data................................................... 187
2. Diagnosa .............................................................. 201
3. Perencanaan ......................................................... 203
6
7
7
8
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ....................................... 365
4.2 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan ........................................ 371
4.3 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus ........................................... 371
4.4 Asuhan Kebidanan Pada Peserta KB Pascasalin ...................... 374
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................. 377
5.2 Saran ........................................................................................ 377
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tanda-Tanda Kehamilan............................................................. 12
Tabel 2.2 Perkembangan Fungsi Organ Janin ............................................ 16
8
9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin ................................... 15
Gambar 2.2 Pembesaran Rahim Dan Pertumbuhan
9
10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Permohonan ................................................................ 384
Lampiran 2 Lembar Persetujuan .................................................................. 385
10
11
DAFTAR SINGKATAN
AC : Air Conditioning
AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrom
11
12
14
15
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu
hidup. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu,
15
16
tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun
signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000
sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat
Development Goals (MDGs) 2015 yaitu menekan AKI sebesar 102 per
100.000 KH, dan AKB menjadi 23 per 1.000 KH. Sedangkan program
yaitu menekan AKI sebesar 70 per 100.000 KH, AKB menjadi 12 per 1000
menjadi 305 per 100.000 KH. Jika dibandingkan dengan target MDG‟s dan
per 1.000 KH yang artinya sudah memenuhi target MDG‟s 2015 sebesar 23
16
17
per 1.000 KH tetapi belum memenuhi target SDG‟s 2030 yang menekan
AKB menjadi 12 per 1.000 KH.Selain memiliki jumlah AKI yang masih
Menurut Dinkes Jatim 2016, AKI di Jawa Timur pada tahun 2015
mencapai 89,6 per 100.000 KH yang artinya sudah memenuhi target MDG‟s
sebesar 70 per 100.000 KH, AKI di Jawa Timur tahun 2015 masih belum
memenuhi target. Penyebab tertinggi kematian ibu pada tahun 2015 adalah
mencapai 25,3 per 1.000 KH. Ini artinya AKB di Provinsi Jawa Timur
sampai dengan tahun 2015 masih diatas target MDG‟s dan SDG‟s atau
telah mencapai target Kabupaten tahun 2014 dan target MDG‟s 2015. Tetapi
menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu pada tahun 2014 adalah Pre
17
18
1.000 kelahiran hidup (93 kasus) dari target Kabupaten Madiun 8,2 per 1000
KH. Artinya capaian ini belum memenuhi target AKB Kabupaten Madiun
tetapi jika dibandingkan dengan target MDG‟s dan SDG‟s capaian ini sudah
karena BBLR sebesar 31%, asfiksia 15%, sepsis 5%, kelainan kongenital
diperlukan adanya sebuah tolok ukur. Tolok ukur yang digunakan untuk
melihat derajat kesehatan ibu meliputi: cakupan antenatal (K1 dan K4),
yang diberikan sebanyak 4 kali dengan distribusi pemberian pada 6-8 jam
kali pada usia 0-7 hari dan 1 kali pada usia 8-28 hari, neonatal dengan
18
19
adalah 98,75% dari target nya 97%. Capaian K4 adalah 91,24% dari target
87%. Capaian pertolongan oleh nakes mencapai 95,81% dari target 79%.
97,81% dari target 95%. Hal ini membuktikan cakupan pelayanan K1, K4,
Timur sudah mencapai target Dan cakupan KB aktif hanya ada 3 kabupaten
95,50% dari target99% dan cakupan K4 89,50% dari target 94%. Cakupan
pelayanan K1, K4, Persalinan oleh tenaga kesehatan , dan nifas Kabupaten
95,6% dari 95%, dan cakupan pelayanan KB aktif 79,1% dari target 70%
antara cakupan K1 dan K4 ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan ibu nifas masih rendah dan dibawah target. Kesenjangan antara
cakupan K1 dan K4 cukup besar, yang berati masih banyak ibu hamil yang
trimester 3 atau tidak teregistrasi pada buku Kohort oleh bidaan wilayah
saat terjadi komplikasi persalinan pada masa nifas kurangnya kesadaran diri
bersalin dan nifas serta dapat menyebabkan kematian pada bayi. Dampak
lain yang dapat terjadi selama masa kehamilan misalnya adanya anemia
dapat terjadi kelainan seperti infeksi kala nifas, perdarahan kala nifas
sekunder, bendungan ASI, mastitis, abses payudara serta kelainan lain yang
dapat mempengaruhi masa nifas. Dampak yang dapat terjadi pada bayi bila
20
21
Dampak yang terjadi pada ibu ber KB, ibu dapat mengalami komplikasi
pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Menurut definisi WHO
dialami ibu mulai dari hamil sampai pemilihan metode Keluarga Berencana
21
22
Ante Natal Care (ANC), pemantauan Intra Natal Care (INC), kunjungan
dan KB.
22
23
1.4.1. Sasaran
1.4.2. Tempat
1.4.3. Waktu
1.5. Manfaat
23
24
ada, serta dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk
lahan praktek.
4. Penulis
pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB secara nyata pada
24
25
25
26
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis menguraikan tentang konsep dasar dan asuhan
kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
2.1 Kehamilan
1. Pengertian
(berdasarkan perputaran bulan) atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir
26
27
2. Tanda-tanda Kehamilan
Tabel 2.1
Tanda-tanda Kehamilan
27
28
3. Fisiologis Kehamilan
a. Ovulasi
tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses kematangan dan
b. Spermatozoa
konsepsi(Manuaba, 2013).
c. Konsepsi
28
29
pembelahan zigot dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama
terus ke prs ismika dan pars interstisialis tuba (Saifuddin, 2009). Pertemuan
inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum dan disebut stadium
yang mengandung cairan yang disebut blastula. Sel trofoblas yang meliputi
yang disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah
29
30
e. Pembentukan plasenta
yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk sac
ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Ruangan amnion dengan
dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Awalnya yolk sac
sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga, terbentuk bakal jantung
dengan pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat).
Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8 dengan
30
31
Gambar 2.1
klinik usia gestasi 4 minggu dengan USG akan tampak sebagai kantung
gestasi berdiameter 1 cm, tetapi embrio belum tampak. Pada minggu ke-6
dari hari terakhir, usia konsepsi 4 minggu embrio berukuran 5 mm, kantung
gestasi berukuran 2-3 cm. Pada saat itu akan tampak denyut jantung secara
USG. Pada akhir minggu ke-8 usia gestasi (6 minggu usia embrio), embrio
berukuran 22-24 mm, dimana akan tampak kepala yang relatif besar dan
tonjolan jari. Gangguan akan mempunyai dampak besar apabila terjadi pada
usia gestasi kurang dari 12 minggu, terlebih pada minggu ke-3. Berikut ini
Tabel 2.2
Usia
Panjang
kehamilan Organ
fetus
(minggu)
Organogenesis
4 7,5-10 mm Rudimental : hidung, telinga dan mata.
Kepala fleksi ke dada, hidung, kuping dan jari
8 2,5 cm
terbentuk
Kuping lebih jelas, kelopak mata dan genetalia
12 9 cm
eksterna terbentuk.
Usia fetus
31
32
a. Uterus
1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia
dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran
Gambar 2.2
Pembesaran rahim dan perubahan sikap tubuh ibu selama kehamilan
b. Ovarium
32
33
c. Vagina
d. Payudara
e. Sirkulasi darah
retroplasenter.
(Manuaba, 2013)
f. Sistem respirasi
33
34
g. Sistem pencernaan
(hyperemesis gravidarum)
menyebabkan obstipasi.
(Manuaba, 2013)
h. Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
i. Kulit
34
35
payudara, linea alba (linea grisea), striae lividae pada perut dan sebagainya
j. Metabolisme
trimester ketiga.
2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodelusi darah dan kebutuhan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
tulang janin.
d. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air.
35
36
6. ANC Terpadu
a. Pengertian
kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil
yang sehat dan positif bagi ibu hamil atau bayinya dengan menegakkan
b. Tujuan ANC
1) Tujuan umum
perinatal.
36
37
komplikasi.
c) Ibu sanggup merawat dan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada
bayinya
14 minggu)
minggu)
37
38
f) Pemeriksaan HB
g) Pemeriksaan VDRL
j) Perawatan payudara
k) Senam hamil
standar, yakni :
memeriksakan kehamilannya.
(2) Hasilnya :
38
39
(2) Hasilnya :
selama kehamilan
dilakukan.
kedaruratan.
janin.
39
40
(2) Hasilnya :
dengan kebutuhan
(2) Hasilnya :
diperlukan.
(2) Hasilnya :
40
41
(2) Hasilnya :
a. Oksigen
ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil, untuk
mencegah hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu hamil
4) Hentikan merokok
asma(Walyani,2015)
41
42
b. Pakaian
keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan perut, pakaian
tidak boleh terlalu ketat di leher, stoking tungkai yang sering digunakan
darah ( Marmi,2011).
c. Nutrisi
b) Minggu ke -5
dalam prosi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau
panas .
c) Minggu ke-7
ini.
d) Minggu ke-9
42
43
e) Minggu ke -10
f) Minggu ke-12
besi karena volume darah akan meningkat 50%, zat besi berguna
siap berdenyut.
a) Minggu ke- 13
43
44
berkembang.
b) Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untukt ambahan
c) Minggu ke- 17
d) Minggu ke-24
e) Minggu ke -28
buah kering.
44
45
b) Personal hygiene
karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman. Hal ini
c) Eliminasi
konsistensi lunak.
d) Seksual
45
46
Menurut Varney (2007), pada ibu hamil trimester III ketidaknyaman yang
Cara mengatasinya :
bertahan hingga trimester III. Hal ini disebabkan relaksasi sfingter jantung
progesteron dan tekanan uterus, tidak ada ruang fungsional untuk lambung
46
47
Cara mengatasinya :
c. Konstipasi
relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
Cara mengatasinya :
1) Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8 gelas/ hari
2) Konsumsi buah prem atau jus prem karena prem merupakan laksatif
ringan alami
3) Istirahat cukup. Hal ini memerlukan periode istirahat pada siang hari
47
48
4) Minum air hangat saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltis
tubuh yang baik, mekanisme tubuh yang baik, latihan kontraksi otot
d. Hemoroid
relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu pembesaran uterus
Cara mengatsinya :
paling efektif
e. Kram tungkai
Salah satu dugaan lainnya adalah bahwa uterus yang membesar memberi
48
49
atau pada saraf, sementara saraf ini melewati foramen obturator dalam
Cara mengatasinya :
f. Edema dependen
Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan
sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena
panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan pada vena kava inferior
saat telentang.
Cara mengatasinya :
g. Varises
oleh penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita duduk
49
50
atau berdiri dan penekanan vena inferior saat berbaring. Varises yang terjadi
selama kehamilan paling menonjol pada area kaki dan atau vulva.
Cara mengatasinya :
bantalan karet
berat uterus yang semakin membesar. Pada ibu trimester III, biasanya akan
Lengkung ini akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit
atau nyeri.
Cara mengatasinya :
2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit disepan kaki
yang lain saatb menekukkan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup
50
51
i. Sesak nafas
kehamilan.
Cara mengatasinya :
kedalaman pernapsannya.
multipara.
51
52
usia kehamilan.
1. Pengkajian
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab
(Walyani, 2015).
b) Umur
atau tidak. Menurut Manuaba (2007), usia reproduksi yang baik yaitu
c) Pekerjaan
52
53
2013).
e) Ekonomi
Ibu hamil yang lebih tinggi sosial ekonominya maka ibu akan lebih
f) Agama
g) Tempat Tinggal
53
54
2) Keluhan utama
pasien / klien datang ke petugas. Pada ibu hamil trimester III keluhan-
a) Edema Dependen
c) Hemoroid
d) Konstipasi
54
55
pada usus akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat
menimbulkan konstipasi.
e) Sesak nafas
4 cm selama kehamilan.
g) Varises
panggul saat wanita duduk atau berdiri dan penekanan vena inferior
55
56
h) Kram tungkai
bawah.
trimester III antara lain merasa cemas dengan kehidupan bayi dan
3) Riwayat kesehatan
keduanya. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis pada kategori ini:
56
57
a) Anemia
b) Asma
c) Infeksi TORCH
2013).
d) Penyakit jantung
57
58
(Varney, 2007).
f) Hipertensi
g) Penyakit paru
58
59
i) Tuberkulosis
j) Hepatitis
l) Gonorea
59
60
m) Sifilis
tangan dan kaki, terdapat kelainan pada mulut dan gigi) (Manuaba,
2013).
5) Riwayat kebidanan
a) Menstruasi
Usia pertama haid antara 12-16 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh
Neagle h+7 b-3 th+1 untuk siklus 28 hari, sedangkan untuk siklus 35
hari dengan menggunakan rumus h+14 b-3 th+1. Data yang harus
ditanyakan tentang haid meliputi siklusnya, nyeri haid, dan kapan haid
60
61
Bila pada persalinan yang lampau persalinan spontan, bayi hidup, dan
2012).
tetapi tidak lebih dari 38oC. Bila terjadi peningkatan terus menerus
c) Kehamilan sekarang
61
62
susu yang belum menonjol ditarik keluar setiap saat dan dimasase
usia subur atau ibu hamil harus didahului dengan skrining untuk
minimal antar dosis. Jika ibu belum pernah imunisasi atau status
Tabel 2.3
Pemberian vaksin TT untuk ibu hamil yang belum pernah
imunisasi (DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya
62
63
Tabel 2.4
Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang pernah diimunisasi
(DPT/TT/Td)
d) Kontrasepsi
a) Nutrisi
63
64
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per
Tabel 2.5
Kebutuhan Makanan Sehari-Hari
Protein (g) 55 gr 65 gr
Ferrum (mg) 12 gr 15 gr
Vitamin C (mg) 60 mg 90 mg
Niasin (mg) 13 mg 15 mg
b) Eliminasi
64
65
2015).
(Walyani, 2015). Ibu hamil tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam
2011).Posisi yang baik adalah ibu tidur melingkar atau lurus pada
salah satu sisi tubuh. Lebih dipilih kiri, dengan salah satu kaki
d) Aktivitas
infertilitas, usia saat hamil relatif tua (primi tua) dan hamil dengan
pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang
65
66
hamil yaitu jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari (Manuaba, 2013).
e) Personal hygiene
1) Kebersihan tubuh
ibu hamil harus longgar bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada
untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat
2) Payudara
66
67
putting susu, dan mengeluarkan putting susu yang datar atau masuk
3) Kebersihan vulva
4) Kebersihan pakaian
hari, terlebih bagi pakaian dalam, segera ganti bila basah atau
(Wiknjosastro, 2010).
5) Kebersihan lingkungan
f) Rekreasi
67
68
truk, dokar dan lain-lain. Lebih-lebih bila melalui jalan yang rusak. Ini
g) Hubungan seksual
tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau ikan
menjelang persalinan.
7) Riwayat ketergantungan
a) Merokok
b) Alkohol
68
69
2012:).
c) Obat-obatan
badan lahir rendah, lahir mati, dan abnormalitas (Fraser dan Cooper,
2009).
8) Dukungan situasional
hamil, terutama dari orang terdekat apalagi ibu yang baru pertama kali
hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya
sangat merugikan ibu dan janin karena hal tersebut akan membuat
69
70
2011)..
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum`
saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung, dan
cara berjalan (Romauli, 2011). Tinggi badan, berat badan sebelum hamil
b) Tanda-tanda vital
(1)Tekanan darah
70
71
2011).
(2)Nadi
tetapi jarang melebihi 100 denyut per menit (dpm). Perlu dicurigai
adanya hipotiroidisme jika denyut nadi > 100 dpm (Marmi, 2011).
(3)Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5 oC. Bila suhu tubuh lebih
(4)Pernafasan
c) Pemeriksaan antropometri
(1)Tinggi badan
Tinggi badan harus diukur pada saat kunjungan awal (Marmi, 2011).
Diukur dalam cm, tanpa sepatu. Tinggi badan kurang dari 145 cm ada
(2)Berat badan
71
72
selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu
Tabel 2.6
Rekomendasi penambahan berat badan berdasarkan indeks massa
tubuh
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli 16-20,5
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5 cm maka
72
73
Selain itu merupakan indikator kuat status gizi ibu yang kurang/buruk,
Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Muka
muka atau edema seluruh tubuh merupakan salah satu tanda gejala
c) Mata
73
74
d) Mulut
e) Gigi
(Romauli, 2011).
f) Leher
g) Dada
74
75
tidak ada retraksi inter kostae, tidak ada wheezing dan ronchi.
yang dapat meningkatkan terjadinya risiko yang lebih tinggi baik bagi
h) Payudara
(Kuswanti, 2014).
i) Abdomen
tidak ada bekas luka, tampak gerakan janin (Marmi, 2011).Pada kulit
75
76
j) Genetalia
fibroma labium mayus). Pada palpasi vulva akan teraba tumor pada
dalam jumlah besar dengan konsistensi kental atau cair yang dimulai
2011).
k) Anus
l) Ekstremitas
Pada ibu hamil trimester III sering terjadi edema pada muka,
3) Pemeriksaan khusus
76
77
a) Palpasi
(1) Leopold I
Leopold I yaitu:
padatabel 2.6 :
Tabel 2.7
(e) Tentukan bagian apa dari bayi yang terdapat pada fundus.
77
78
Gambar 2.3
(2) Leopold II
dan bagian janin yang teraba seperti papan di sebelah kiri atau
Leopold II yaitu:
letak lintang
78
79
Gambar 2.4
(b) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya.
bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum
79
80
Gambar 2.5
(4) Leopold IV
penderita.
bawah.
80
81
panggul.
(d) Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian
(2011), posisi tangan masih bisa bertemu dan belum masuk PAP
sebelum persalinan.
Gambar 2.6
81
82
Tabel 2.8
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan Penunjuk-
Kehamilan Dalam Cm
Penunjuk Badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis pubis
16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis
dan umbilicus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilicus
22-27 Usia kehamilan -
minggu dalam minggu =
cm (±2 cm)
28 minggu 28 cm (±2 cm) Di tengah, antara umbilicus dan
prosessus sifoideus
29-35 Usia kehamilan -
minggu dalam minggu =
cm (±2 cm)
36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosessus sifoideus
Sumber: Saifuddin, Abdul Bari. 2006: 9.
82
83
Gambar 2.7
n =11 jika kepala sudah masuk PAP, 12 jika kepala belum masuk
PAP.
Tabel 2.8
TBJ Normal Untuk Usia Kehamilan Trimester III
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
d) Auskultasi
denyut permenit (Manuaba, 2013). Bila bunyi jantung kurang dari 120
per menit atau lebih dari 160 per menit atau tidak teratur, maka janin
83
84
5 6
8 4 7
2
1
umbilikus
3
Gambar 2.8
Posisi Normal
Keterangan:
84
85
mendekati panggul.
e) Pemeriksaan panggul
baik atau tidak tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama
(b) Distantia kristarum, jarak antara krista iliaka kanan dan kiri
85
86
(Romauli).
4) Pemeriksaan penunjang
berikut:
86
87
(++++).
glukosa.
(c) USG
87
88
kehamilan kembar.
88
89
Tabel 2.10
Kartu Skor Poedji Rochjati
I II III IV
Triwulan
KEL Masalah / Faktor Resiko SKOR
NO. I II III.1 III.2
F.R
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
b. uri dirogoh 4
89
90
c. diberi infus/transfuse 4
a. Kurang 4
Darah b. Malaria,
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
RUJUKA
KEL. PERA-
JML. RUJUK- PENO- N
RESIK TEMPAT
SKOR WATAN AN LONG
O R R R
D D T
90
91
B R W
RUMAH
BIDAN TIDAK
1 KRR POLINDE BIDAN
DIRUJUK
S
DOKTE
RUMAH RUMAH DOKTE
≥12 KRST R
SAKIT SAKIT R
2. Diagnosa Kebidanan
keadaan jalan lahir, apakah benar hamil, berapa usia kehamilan saat ini, apakah
janin hidup, apakah janin tunggal atau kembar, bagaimana letak janin, apakah
c. Masalah potensial
d. Prognosa
Diagnosa: G1/>1 PAPIAH, usia kehamilan 28-40 minggu, janin hidup, tunggal,
91
92
kepala/bokong, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
(Manuaba, 2013). Kemungkinan masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester
j. Varises
k. Insomnia
Prognosa baik.
3. Perencanaan
a. Diagnosa :G1/>1 PAPIAH, usia kehamilan 28-40 minggu, janin hidup, tunggal,
Tujuan : Ibu beserta janin dalam keadaan sehat dan sejahtera sampai
persalinan
Kriteria :
92
93
TD : 100/70-130/90 mmHg
N : 76-88 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
RR : 16-24 x/menit
Tabel 2.11
93
94
4) Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester III yang
segera.
kehamilannya.
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat
94
95
7) Pesankan pada ibu untuk kontrol ulang sesuai jadwal, 2 kali seminggu
pada usia kehamilan 7 bulan sampai 9 bulan, 1 kali seminggu setelah usia
dapat teratasi
Rasional: Penyebab nyeri ulu hati karena tidak ada ruang fungsional
untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang
membesar.
2) Anjurkan ibu makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari
lambung.
Rasional: Penyebab nyeri ulu hati juga berasal dari ruang fungisonal
pedas.
95
96
gangguan pencernaan.
c. Masalah II: Gangguan rasa nyaman karena badan mudah lelah (pegal-pegal)
3) Istirahat cukup.
menghindari kelelahan.
1) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air
96
97
Rasional: Makanan tinggi serat dan minum air hanga menjadikan feses
tidak terlalu padat/ keras dan akan merangsang peristaltik usus sehingga
hemoroid.
hemoroid.
Kriteria :
2009).
97
98
2) Anjurkan ibu untuk meluruskan kaki yang kram dan mengurut bagian
tumit.
vitamin B1.
Kriteria :
1) Edema berkurang
98
99
vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring.
2) Nasehati ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi dari jantung
sirkulasi darah.
dalam panggul.
terjadinya edema.
Kriteria :
99
100
berkurang.
3) Anjurkan pada ibu untuk tidak memakai sandal sepatu hak tinggi.
5) Motivasi ibu untuk tetap senam hamil yang sesuai dengan usia
kehamilan.
(Marmi, 2011).
Rasional: Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas
100
101
7) Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri dengan perut diganjal bantal.
(seringBAK)
Kriteria :
diuretik alamiah seperti kopi, teh dan cola yang mengandung kafein.
101
102
mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia.
ingin berkemih.
4) Anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring dengan kedua kaki
ditinggikan.
(konstipasi)
102
103
4) Istirahat cukup.
5) Minum air hangat (misal air putih, teh) saat bangkit dari tempat tidur.
yang baik, mekanisme tubuh yang baik, dan latihan kontraksi otot
napas)
103
104
respon hiperventilasi.
ekspansi paru.
k. Masalah X : Varises
(varises)
104
105
terjadinya varises.
peningkatan sirkulasi.
panggul.
Kriteria :
kenyamanan.
105
106
2.2 Persalinan
1. Pengertian Persalinan
plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalanlahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
2. Fisiologi Persalinan
mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan
durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang
progesif. Kala dua persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap
dan berakhir ketika janin sudah lahir. Kala tiga persalinan dimulai segera
setelah janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
3. Tanda persalinan
berikut:
106
107
makin bertambah.
4. Tahap persalinan
a. Kala I
107
108
(Manuaba, 2013).
a) Fase laten
b) Fase aktif
multigravida.
Tabel 2.12
Pembukaan Serviks pada Primigravida dan Multigravida
108
109
Primi Multi
adalah:
mengejan.
109
110
g) Setiap kontraksi mulai dari miring pace maker yang terletak di sekitar
yang berkontraksi dengan yang menipis dapat diraba atau terlihat, tetapi
dan lamanya berkisar antara 40–60 detik. akhir kala pertama ditetapkan
b. Kala II
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih
lama. Kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan
Tekanan pada rektum menyebabkan ibu merasa seperti mau buang air
besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai
110
111
mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primi berlangsung 1½-2 jam, dan pada multi ½ -1 jam
(Sofian, 2011).
(10 cm) sampai bayi lahir. Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi
(Marmi, 2012). Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat,
dan lebih lama, kira-kira 2–3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan
karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar,
dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan,
vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan his dan mengedan yang
terpimpin, akan lahir kepala, diikuti seluruh badan janin. Kala II pada
primi berlangsung selama 1½–2 jam, sedangkan pada multi ½–1 jam
(Sofian, 2011). Kekuatan his pada akhir kala I atau permulaan kala II
60–90 detik. Kekuatan his dan mengejan mendorong janin ke arah bawah
111
112
Gerakan utama saat janin melewati jalan lahir selama proses persalinan
b) Turun (descent)
persalinan. Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala
pada bokong janin. Dalam waktu yang bersamaan terjadi relaksasi dari
112
113
2012)
c) Fleksi
ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini
tahanan dari pinggir atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar
2012)
(Marmi, 2012)
f) Ekspulsi
113
114
badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir (Marmi, 2012)
c. Kala III
Fase-fase dalam persalinan kala III terdiri dari dua fase yaitu:
normal pada fundus atau korpus uteri. Dengan terjadinya retraksi otot
akan lepas dengan sendirinya dari dan melalui lapisan Nitabush. Ada
a. Mekanisme Schultze
b. Mekanisme Duncan
114
115
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Lama
Nitabush, karena sifat retraksi otot rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan
berisi plasenta yang menjadi 2 kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa
saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau
d. Kala IV
115
116
2013).
5. Mekanisme persalinan
Gegor (2008)
1) Penurunan
panggul dapat dalam keadaan sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala
janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula masuk
2) Fleksi
116
117
lebih kecil digantikan dengan diameter kepala janin yang lebih besaryang
terjadi ketika kepala janin tidak dalam keadaan fleksi sempurna. Fleksi
meningkat ketika terjadi penurunan dan yang pertama kali ditemui adalah
dari serviks, kemudian dari sisi-sisi dinding pelvis dan akhirnya dasar
pelvis.
simpisis pubis. Jika rotasi internal belum terjadi pada saat kepala janin
4) Ekstensi kepala
berada dibagian anterior karena kekuatan tahanan pada dasar pelvis yang
bawah simpisis pubis dan bertindak sebagai titk putar. Kepala janin ini
117
118
5) Restitusi
kiri, bergantung pada arah dari tempat kepala berotasi ke posisi oksiput-
lahir, bagian badan yang tersisa mengikuti sumbu Carus dan segera lahir.
Uraian di atas untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 2.15:
Gambar 2.9
Mekanisme Persalinan
Sumber: Diah, 2012 :http://jurnalbidandiah.blogspot.com (Diakses
tanggal 7 Mei 2016).
118
119
Gambar 2.10
Kelahiran Bahu
Sumber : JNPK-KR. 2008: 91.
Gambar 2.11
Kelahiran tubuh bayi
Sumber : JNPK-KR. 2008: 92
Tabel 2.13
Penapisan Ibu Bersalin Normal
N PENYULIT YA TIDAK
O
1 Riwayat bedah sesar
2 Perdarahan Per vaginam
3 Persalinan kurang bulan usia kehamilan kurang dari
37 minggu
4 Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang
kental
5 Ketuban pecah lama
6 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia
119
120
120
121
Gambar 2.12
Contoh Partograf
7. Partograf
121
122
Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu :
vagina :
U : selaput Utuh
122
123
jam. Pada posisi 0/5, sinsiput (S) atau paruh atas kepala berada di
simfisis pubis.
diterima.
diberikan.
123
124
Cara pengisian:
1) Data dasar
tempat yang telah disediakan, atau dengan cara memberi tanda pada
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
Kala III terdiri dari lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan
124
125
jawaban pada tempat yang disediakan dan beri tanda pada kotak di
Informasi tentang bayi baru lahir terdiri dari berat dan panjang
jawaban pada tempat yang disediakan serta beri tanda ada kotak di
6) Kala IV
Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus,
8. Jenis Persalinan
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan Buatan
125
126
3) Persalinan Anjuran
luar dengan:
a. Memecahkan ketuban
segera dimulai.
2) Dengan prostaglandin
3) Dengan mekanis :
Dibagi atas :
2. Janin (passanger)
126
127
dan posisi kepala bayi. Kepala ini pulalah yang paling banyak
parientalis kiri)
(UUK)
a. His
c. Kontraksi diafragma
a) His pendahuluan
2. Menyebabkan show
127
128
a. Nutrisi
b. Eliminasi
lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika kandung kemih
128
129
Tabel 2.14
Kebutuhan Dasar dan Tindakan Perawatan Fisik pada Ibu Bersalin
N Kebutuha
Tindakan Rasional
o n
Personal Hygiene
129
130
N Kebutuha
Tindakan Rasional
o n
Eliminasi
130
131
N Kebutuha
Tindakan Rasional
o n
2). Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
8). Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
131
132
dihadapi
mengatasi masalah
solusi masalah
sesuai martabatnya
memulai asuhan
132
133
3) Pencegahan infeksi
b. Cuci tangan
133
134
atau perawatan.
klinik.
yang diberikan.
134
135
baru lahir.
catatan.
siap tersedia.
jelas mengenai :
135
136
tidak dilakukan
dan benar
(JNKP-KR, 2008)
5) Rujukan
untuk melakukan upaya rujukan dengan cepat, hal ini karena banyak
(1). B (Bidan)
(2) A (Alat)
136
137
(3) K (Keluarga)
bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada
tersebut.
(4) S (Surat)
(5) O (obat)
rujukan.
(6) K (Kendaraan)
(7) U (Uang)
137
138
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Umur
b) Paritas
138
139
c) Pendidikan
2) Keluhan utama
makin bertambah.
139
140
adalah:
Frankenhauser.
(5). Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
140
141
3) Riwayat kesehatan
(2). Asma
(3). Anemia
141
142
(Manuaba, 2013).
(4). Hipertiroidisme
(5). Hipertensi
(6). Hepatitis
(Manuaba, 2012).
142
143
(7). Gonore
(Cunningham, 2006).
(8). HIV/AIDS
(9). Jantung
143
144
biasa.
tungkai/tangan).
(Varney, 2012:13).
144
145
2009).
145
146
(2). Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari
(Wiknjosastro, 2006:490).
(3). Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor hereditas
2006:387).
4) Riwayat kebidanan
bulan dan tahun kehamilan berakhir, usia gestasi pada saat itu, tipe
146
147
lahir, jenis kelamin, dan komplikasi lain, kesehatan fisik dan emosi
692).
keadekuatan panggul wanita untuk ukuran bayi saat ini. Juga untuk
147
148
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada
Indonesia,2014)
a) Nutrisi
minum air) selama persalinan dan kelahiran bayi. Dehidrasi ini bila
b) Eliminasi
bila ibu merasa kandung kemih sudah penuh, Kandung kemih dapat
148
149
2013: 156).
69).
d) Personal hygiene
e) Aktivitas
149
150
mengalami rasa nyeri yang lebih hebat. Ibu yang lebih banyak
(Indrayani, 2013:161).
6) Riwayat ketergantungan
(Manuaba, 2013:122).
senang karena sebentar lagi ia akan melihat bayinya. Ibu dapat merasa
453).
8) Kehidupan seksual
150
151
2011: 47).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
2011:172).
b) Tanda-tanda vital
diukur setiap 2-4 jam, kecuali jika tidak normal. Tekanan darah
151
152
(Varney, 2008:686).
(2) Nadi
(3) Suhu
2008:687).
(4) Pernapasan
2) Pemeriksaan antropometri
a) Berat badan
b) Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm pada tergolong
152
153
c) LILA
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator untuk status gizi ibu
(Romauli, 2011:173).
3) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Muka
2008:693).
c) Mata
153
154
e) Leher
membengkak(Marmi, 2011:166).
f) Payudara
2012: 48).
g) Abdomen
154
155
155
156
diastasis.
penyakit ginjal.
h) Genetalia
156
157
(Wiknjosastro, 2008:44).
i) Anus
j) Ekstremitas
4) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
157
158
2.12 berikut :
Tabel 2.15
Usia kehamilan
Perkiraan tinggi fundus (cm)
(minggu)
28 28 cm ± 2 cm
32 32 cm ± 2 cm
36 36 cm ± 2 cm
Sumber : Sulistyawati, Ari. 2009: 198.
berikut :
Tabel 2.16
158
159
perlu diketahui kepala sudah masuk pintu atas panggul atau belum.
Rumusnya:
Tabel 2.17
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
159
160
atas tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima jari tangan
pemeriksa (perlimaan).
Tabel 2.18
Sulit digerakkan,
= 4/5 H I-II bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
= 0/5 H IV Di perineum
e) Auskultasi
160
161
f) His
lamanya berkisar antara 40-60 detik. Kekuatan his pada akhir kala
g) Perkusi
161
162
hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi. Bila reflek patella
2011:176).
h) Pemeriksaan dalam
kesempitan panggul.
panggul.
162
163
(4). Sudut arkus pubis > 90°, bila kurang berarti ada kesempitan
panggul.
pemberiannya.
prasat biasa.
163
164
kiri dan tepi atas simpisis; bidang hodge II setinggi tepi bawah
5) Pemeriksaan penunjang
a) Urine
b) Darah
(Romauli, 2011:187).
2. Diagnosa Kebidanan
fleksi, puka/puki, preskep H..., kepala sudah masuk PAP keadaan jalan
lahir normal, KU ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase laten dengan
fleksi, puka/puki, preskep H..., kepala sudah masuk PAP keadaan jalan
lahir normal, KU ibu dan janin baik, inpartu kala II dengan kemungkinan
masalah:
164
165
1) Kekurangan cairan
2) Infeksi
kebidanan).
d. P≥1 Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik dengan
(Wiknjosastro, 2008:115).
3. Perencanaan
1) Diagnosa Kala I
PAP keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik, inpartu kala I
Tujuan: Proses persalinan berjalan dengan normal ibu dan bayi sehat.
Kriteria:
S: 36- 37oC
N: 80-100 x/menit
R: 16-24 x/menit
165
166
detik
jam.
dekat.
lurus.
2008:55).
(c) Anjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi saat ada his.
kontraksi.
166
167
(g) Pantau kondisi ibu dan janin dengan menilai denyut jantung janin
2008:58).
167
168
rahim, dan adanya tumor pada jalan lahir. Dengan persalinan yang
Gregor, 2008:718).
persalinan.
Kriteria:
168
169
(Wiknjosastro, 2008:91).
Kriteria:
proses persalinan
lengan
169
170
komplikasi
Kriteria :
komplikasi
170
171
Kriteria :
3) Observasi DJJ
penatalaksanaan lanjut
d. Diagnosa Kala II
bujur, habitus fleksi, puka/puki, preskep H..., kepala sudah masuk PAP
keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik, inpartu kala II.
Kriteria:
S : 36 – 37oC
N : 80-100 x/menit
171
172
R: 16-24 x/menit
(4) Kala II pada primigravida < 2 jam sedangkan pada multigravida < 1
jam.
1) Dengar dan lihat tanda gejala kala II. Tanda gejala kala II yaitu ibu
meningkatkan risiko terjadinya penyulit pada ibu dan bayi baru lahir
(Wiknjosastro, 2008).
(Wiknjosastro, 2008).
172
173
4) Lepas dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.
2008) .
(Wiknjosastro, 2008).
DTT.
(Ambarwati, 2010).
173
174
amniotomi.
(Wiknjosastro, 2008).
klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan
dilepaskan.
x/menit).
tidak tepat.
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya.
174
175
Rasional: Jika ibu berbaring telentang maka berat uterus dan isinya
(janin, cairan ketuban, plasenta, dll) menekan vena cava inferior ibu.
Wiknjosastro, 2008).
ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
Wiknjosastro, 2008).
175
176
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5–6 cm.
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan ini dapat
2008).
176
177
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran.
21) Tunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
177
178
di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu dan badan bayi. Kelahiran bahu dan badan bayi
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu.
karena jika tidak tangan atau siku dapat menggelincir keluar dan
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
178
179
bukanlah suatu proses sesaat yang dilakukan satu kali. Penilaian ini
2008).
26) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu.
27) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Dorong isi tali pusat ke arah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
29) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
179
180
meja atau tempat tidur di area antara kaki ibu (Varney, 2008).
30) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut
Diagnosa : P≥1 Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
(Wiknjosastro, 2008).
Kriteria:
(1) Kala III pada prmigravida < 30 menit sedangkan multigravida < 15
menit.
berikut:
31) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
180
181
berkontraksi lagi.
33) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
2008).
34) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
181
182
(Wiknjosastro, 2008).
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros
(Wiknjosastro, 2008).
telah disediakan.
(Wiknjosastro, 2008).
182
183
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
teraba keras).
40) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
perdarahan pervaginam.
183
184
(Wiknjosastro, 2008).
43) Lakukan Inisiasi Menyusu Dini dan biarkan bayi tetap melakukan
45) Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan imunisasi Hepatitis
B di paha kanan.
(Wiknjosastro, 2008).
pervaginam.
kontraksi.
184
185
(Wiknjosastro, 2008).
49) Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama
kedua pascapersalinan.
uterus.
bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh
51) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
dekontaminasi.
185
186
2008).
53) menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan
54) Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
diinginkannya.
(Wiknjosastro, 2008).
186
187
57) Bersihkan ibu dengan luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
2008).
59) Lengkapi partograf, periksa tanda vital dan asuhan kala IV.
dan serviks
Kriteria :
Intervensi:
187
188
obstetri
2.3 Nifas
1. Pengertian
a. Laktasi
188
189
1) Kolostrum
laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zn, Fe), vitamin (A, E, K, dan D),
2-3 hari dan diikuti ASI yang mulai berwarna putih. Kolostrum juga
kolostrum).
3) ASI sempurna
b. Involusi uterus
189
190
Tabel. 2.19
Tahapan Involusi Uteri
56 hari Normal 30
190
191
yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium. Luka
2008: 76).
Tabel 2.20
191
192
6 minggu Normal 50
c. Lokhea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan
mengenai perubahan lokia masa nifas yang dirangkum dalam tabel 2.17
sebagai berikut :
Tabel 2.21
Perubahan Lokia Pada Masa Nifas
192
193
a. Puerperium dini
b. Puerperium intermediet
minggu.
c. Puerperium lanjut
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan kembali sehat sempurna,
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
a. Kunjungan 1
Tujuan :
perdarahan berlanjut.
193
194
b. Kunjungan 2
Tujuan :
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
c. Kunjungan 3
Tujuan :
194
195
ada bau.
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
5). Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
d. Kunjungan 4
Tujuan :
alami.
a. Fase Taking In
195
196
padanya.
c. Fase Letting Go
padanya.
196
197
1) Kalori
2) Protein
protein setara dengan 3 gelas susu, 2 butir telur, 5 putih telur, 120
menyusui meningkat 5 porsi per hari, setara dengan 50-60 gram keju,
satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan
sarden, atau 280 gram tahu kalsium. Kalsium dan vitamin D berguna
4) Magnesium
197
198
6) Karbohidrat kompleks
porsi/ hari setara dengan ½ piring nasi,1 porsi sereal, 2-6 biskuit
7) Lemak
8) Garam
9) Cairan
per hari.
10) Vitamin
198
199
12) DHA
b. Mobilisasi
kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu telah
c. Personal Hygiene
nifas, ibu nifas harus menjaga kebersihan diri. Kebersihan diri ibu
pada ibu dengan cara mandi secara teratur 2x sehari, mengganti pakaian
dan alas tempat tidur serta lingkungan tempat tinggal. Sebaiknya ibu
keringat karena produksi keringat akan meningkat pada masa nifas untuk
199
200
kebersihan alat gnetalia dengan benar dengan cara membasuh dari vagina
sampai anus setiap selesai buang air kecil atau buang air besar dan
d. Eliminasi
Dalam 6 jam pertama post partum, ibu sudah harus dapat buang air
kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kangdung kemih maka dapat
24 jam pertama, pasien juga harus sudah dapat buang air besar karena
semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulitbaginya
untuk buang air besar secara lancar. Feses yang tertahan dalam usus
semakin lama akan mengeras karena cairan yang terkandung dalam feses
e. Istirahat
terkuras saat proses persalinan, ibu juga harus beristirahat agar produksi
asi tetap lancar. Insomnia merupakan salah satu tanda peringatan untuk
psikologi nifas.
f. Seksualitas
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Ibu nifas boleh melakukan hubungan seksual
200
201
g. Senam nifas
sebagai berikut :
a. Perdarahan pervaginam
Penyebab :
ketuban tertahan.
d) Inversi uterus
201
202
Ibu beresiko terjadi infeksi post partum karena adanya luka pada bekas
pada perineum, dinding vagina dan servik, infeksi post seksio caesar
adalah infeksi pada traktus genitalia yang terjadi pada setiap saat antara
awitan pecah ketuban atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau
abortus, dimana terdapat dua atau lebih dari hal-hal berikut; nyeri pelvik,
demam 38,5 °C atau lebih, rabas vagina yang abnormal, rabas vagin yang
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau
penglihatan kabur.
Penanganan :
202
203
dan balon, lakukan, intubasi jika perlu dan jika pernafasan dangkal
periksa dan bebaskan jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter per
menit.
3) Jika pasien tidak sadar atau koma bebaskan jalan nafas, baringkan
pada sisi kiri, ukuran suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk
Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih terhadap tegangan air
makan pun akan terganggu, sehingga ibu tidak ingin makan sampai
203
204
kelelahan itu hilang. Oleh sebab itu hendaknya ibu lekas diberikan
minuman hangat, susu, kopi atau teh yang bergula setelah persalinan.
1. Obesitas
5. Anemia maternal
7. Endometritis
8. Varicostitis
Manifestasi :
h. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan didrinya
sendiri
204
205
yang tidak pada umumnya, seperti rasa sedih, tidak mampu mengasuh
Penyebab :
Puting susu lecet dapat disebabkan trauma pada puting susu saat
waktu 48 jam.
Penyebab:
3. Moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu
205
206
Penatalaksanaan:
2. Bayi disusukan lebih dulu pada puting susu yang normal atau
lecet sedikit
payudara
danbiarkan kering
8. Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
Nystatin.
Penyebab:
Gejala:
206
207
wanita kurus)
tersumbat
Penanganan:
bengkank
(Marmi, 2012)
Penyebab:
kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini
pengunaan bra yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak
Gejala:
207
208
kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar
payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI
Pencegahan:
yang benar
sebagainya)
Penatalaksanaan:
atau sendok.
bendungan teratasi
dan dingin
208
209
pengurang sakit
4) Mastitis
Penyebab:
Gejala:
tertentu
Penanganan:
209
210
analgetika
peradangan
5) Abses
memperberat infeksi.
Gejala:
Penanganan:
bergantian
bayinya
210
211
berikan antibiotik
(Marmi, 2012)
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar
b) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari
belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk
c) Agama
211
212
d) Pendidikan
e) Suku/bangsa
2008:132).
f) Pekerjaan
2008: 132).
g) Penghasilan
Penghasilan yang terbatas dan putus kerja karena berbagai alasan dapat
h) Alamat
(Ambarwati, 2008:132).
2) Keluhan utama
masa nifas, misalnya pasien merasa mules, sakit pada jalan lahir karena
212
213
(2008:974-977), keluhan yang sering dialami ibu masa nifas antara lain
sebagai berikut :
uterus berurutan yang terjadi secara terus menerus. Nyeri yang lebih
lahir akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik, yang
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
mengakibatkan kongesti lebih lanjut karena stasis limfatik dan vena. Hal
ini terjadi saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar hari ke 3
213
214
d) Nyeri perineum
e) Konstipasi
f) Hemoroid
menjadi trauma dan menjadi edema selama wanita mendorong bayi pada
3) Riwayat kesehatan
a) Anemia
214
215
b) Penyakit TBC
c) Jantung
(1) Setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang
cukup berbahaya.
(3) Mudah terjadi infeksi post partum, yang memerlukan kerja tambahan
jantung
d) Hypertensi
e) Sifilis
f) Penyakit asma
215
216
4) Riwayat kebidanan
a) Riwayat haid
Dan ibu meneteki kurang dari 2 tahun. Adanya bendungan ASI sampai
2013:201).
pada saat ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan bayinya.
d) Riwayat KB
216
217
a) Nutrisi
kalori tiap hari, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, makanan yang
b) Eliminasi
Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu
diusahakan mampu buang air kecil sendiri, bila tidak, maka dilakukan
suruh BAK). Sedangkan untuk BAB, biasanya 2-3 hari postpartum masih
susah maka diberi laksan supositoria dan minum air hangat atau agar
217
218
BAB bisa teratur dapat dilakukan dengan diet teratur, pemberian cairan
yang banyak, makanan yang cukup serat dan olahraga (Ambarwati, 2008:
105).
c) Personal hygiene
genital dengan sabun dan air bersih setiap kali setelah berkemih dan
dari arah depan ke belakang dan mencuci daerah anusnya yang terakhir.
perienum 10 hari, yaitu ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam
untuk mengganti pakaian minimal dua kali sehari sehabis mandi, bila
perlu dan bila pakaian terasa lembab atau basah. Pakaian sebaiknya
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan. Daerah perut tidak perlu
tempat tidur harus juga diperhatikan. Beri alas perlak atau kain di bawah
bokong ibu sehingga darah nifas tidak langsung mengenai alas kasur atau
seprei diganti 2 minggu sekali, karena bila seprei yang kotor dapat
218
219
air limbah dan sampah. Ibu yang sedang menjalani masa nifas harus juga
makan, sebelum tidur malam, dan saat mandi. Hindari kerusakan gigi
dengan cara tidak makan atau minum yang terlalu asam atau manis,
serta pasta gigi atau odol yang mengandung chloride dan fluoride (Roito,
dan mengikuti bentuk kuku karena melalui kuku, kuman bisa masuk ke
d) Istirahat
rumah tangga seperti biasa secara perlahan, serta untuk tidur siang atau
e) Aktivitas
dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum (Ambarwati, 2010: 105).
f) Seksual
219
220
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke
dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak
kapan saja ibu siap (Ambarwati, 2008: 108). Banyak budaya yang
g) Senam nifas
merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan
pemulihan ibu menjadi lebih cepat, dan ibu tidak lagi terlihat lesu
h) KB
142). Ibu dan suami dapat memilih alat kontrasepsi KB apa saja yang
ingin digunakan agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun) dan
ibu memiliki waktu untuk merawat kesehatan diri sendiri, anak dan
220
221
telah menyusui perlu tambahan kalori sebesar 500 per hari. Penggunaan
bebat perut segera pada masa nifas (2-4 jam pertama) karena akan beresiko
dijumpai di Surabaya, terjadi adhesi antara labia minor dan labia mayor
kanan dan kiri, dan telah berlalu hampir 6 tahun (Manuaba, 2013:201).
7) Psikososial
1. Fase taking in
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Ibu berfokus pada
Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka
jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikam pada fase
ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
221
222
perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara perawatan luka jahitan,
lain-lain.
3. Fase letting go
peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri
kondisi fisiknya.
b. Data obyektif
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
222
223
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-80 x/menit. Denyut nadi diatas 100
c) Suhu
Suhu tubuh normal yaitu < 380C. Segera setelah persalinan dapat terjadi
peningkatan suhu tubuh tapi tidak lebih dari 380C. Bila terjadi
terjadi infeksi (Manuaba, 2013: 201). Setelah 12 jam post partum suhu
d) Pernafasan
3) Pemeriksaan fisik
a) Mata
b) Leher
223
224
(Romauli, 2011:174).
c) Payudara
putting susu (Walyani, 2015: 88). Pada masa nifas pemeriksaan payudara
d) Abdomen
tindakan berikut :
2) Pemeriksaan uterus
224
225
umbilikus dan apakah fundus berada pada garis tengah abdomen atau
bergeser ke salah satu lokasi dan ukuran saling tumpang tindih, karena
e) Genetalia
interuptus. Setelah satu hingga dua hari pertama pascapartum, tonus otot
vagina kembali, celah vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi edema
(Varney, 2008:960).
f) Ekstremitas
225
226
4) Pemeriksaan penunjang
jika Hb 9-10 gr%, anemia sedang jika Hb 7-8 gr%, anemia berat jika Hb < 7
gr% (Manuaba,2013:239).
2. Diagnosa
Diagnosa kondisi:
P≥1, post partum, hari pertama sampai 40 hari, persalinan normal, laktasi
normal, involusi normal, lochea normal, KU baik (Varney, 2008: 959). Dengan
3. Perencanaan
1. Diagnosa: Ibu post partum P1≥1, post partum hari ke 1-40, laktasi
Tujuan : masa nifas berjalan normal tanpa komplikasi bagi ibu dan bayi
Kriteria :
226
227
TD : 100/70-130/90 mmHg
N : 76-88 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
RR : 16-24 x/menit
3) Laktasi normal
akan keluar selama 2-3 hari pertama. ASI antara, mulai berwarna putih
4) Involusi normal
Menurut Saleha (2009:55) pada saat bayi lahir fundus uteri setinggi
simfisis, pada 2 minggu post partum TFU teraba di atas simfisis, pada 6
5) Lokia normal
Lokia normal dalam masa nifas dapat dilihat dalam tabel 2.18.
227
228
persepsi nyeri.
a. Nyeri perineum
Intervensi :
kesembuhan.
b. Konstipasi
228
229
Intervensi :
menunya.
defekasi.
cairan tambahan.
kosntipasi.
c. Hemorroid
229
230
menggunakan jari.
tertentu.
d. Bendungan ASI
Intervensi :
230
231
e. Gangguan BAK
kelahiran
Intervensi :
231
232
jam setelahnya.
2.4 Neonatus
1. Pengertian
232
233
2013:339).
2. Fisiologi neonatus
Saat lahir, bayi mengalami perubahan fisiologis yang cepat dan hebat.
1) Sistem pernafasan
bergeser dari inspirasi episodik dangkal yang khas untuk janin menjadi
inhalasi yang lebih teratur dan dalam. Aerasi paru bayi baru lahir
cepat cairan di bronkus dan alveolus oleh udara. Cairan alveolus yang
tersisa dibersihkan melalui sirkulasi paru dan dengan derajat yang lebih
233
234
tekanan intratoraks yang sangat negatif agar udara dapat masuk ke dalam
Tabel 2.22
234
235
2) Sirkulasi darah
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem.
Sebagian besar darah janin yang teroksigenasi melalui paru dan malah
mengalir melalui lubang antara atrium kanan dan kiri, yang disebut
foramen ovale. Darah yang kaya oksigen ini kemudian secara istimewa
3) Termoregulasi
sedikit, janin tidak perlu mengatur suhu. Suhu janin biasanya lebih tinggi
0,60C daripada suhu ibu. Pada saat lahir, faktor yang berperan dalam
kehilangan panas pada bayi baru lahir meliputi area permukaan tubuh
bayi baru lahir yang luas, berbagai tingkat insulasi lemak subkutan, dan
235
236
derajat fleksi otot. Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui 4
(Varney, 2008:881).
4) Pengaturan glukosa
Pada setiap bayi baru lahir, kadar glukosa turun selama periode
waktu yang singkat (1-2 jam setelah kelahiran). Sistem pada bayi baru
terjadi dalam 3 cara: melalui penggunaan ASI atau susu formula, melalui
236
237
minggu pertama setelah bayi lahir. Nilai hemoglobin rata-rata untuk bayi
6) Sistem pencernaan
beberapa hari pertama dan pada hari ke-10. Lambung bayi bersifat
1. Imunitas alami
237
238
mukosa
lambung.
plasenta.
cairan dan intoksikasi air. Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine
pada 48 jam pertama kehidupan, sering kali hanya 30-60 ml. Seharusnya
tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahir (Varney,
2008:888).
238
239
3.Klasifikasi Neonatus
kategori:
minggu).
b) Neonatus cukup bulan (term infant): 259 sampai 294 hari (37-42
minggu).
dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa
kehamilannya, yaitu:
Dengan melihat data berat lahir sesuai dengan usia kehamilan atau
tidak.
239
240
3) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) atau Very Low Birthweight
Infant.
4) Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) atau Extremely Very
Menurut Elizabeth dkk, 2015, adalah asuhan yang diberikan kepada bayi
baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL
memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering dan hangat,
di atas perut ibu. Bersihkan darah atau lendir dari wajah bayi dengan
240
241
a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadp infeksi yang disebabkan oleh
berikut:
belum dimandikan.
klem, gunting, penghisap lendis Del ee dan benang tali pusat telah
di disinfeksi tingkat tinggi atau steril. Gunakan bola karet yang baru
tersebut.
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
241
242
tetap hangat. Byi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu bayi harus
dicatat.
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
5. Alat penghisap lendir mulut atau alat penghisap lainnya yang steril,
8. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut
harus diperhatikan.
bernafas.
242
243
bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat
bayi. Tali pusat dipotong 3 cm dari dinding bayi dengan dibuat ikatan
baru. Luka tali pusat dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap
keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah segera
1. Klasifikasi Klinik:
Tabel 2.23
Perhitungan Nilai APGAR
Penilaian 0 1 2 Jumlah
Badan Seluruh
A= merah, tubuh
Pucat
Appearance ekstremitas kemerah-
(warna kulit) biru merahan
243
244
1. Bayi harus mendapat kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah
telah berhasil menghisap puting susu ibu dalam waktu kurang dai 1
jam.
Menyusu Dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap untuk menyusu
244
245
perlu diberi salep mata sesudah liam jam bayi baru lahir. Pemberian obat
karena klamidia.
h. Memberi Vitamin K
i. Imunisasi
Menurut APN (2008) bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya
245
246
tubuh oleh panas tubuh bayai sendiri karena setelah lahir tubuh bayi
dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu bayi.
a. Nutrisi
payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan bayi. Yaitu setiap 2-3 jam
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus dapat dilihat pada
246
247
Tabel 2.24
b. Eliminasi
empedu, asam lemak, lendir dan sel epitel. Sejak hari ketiga hingga hari
popok kotor per hari. Urine pertama dikeluarkan dalam 24 jam pertama
berbau (Vivian,2013).
247
248
tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3
d. Personal Hygiene
kelahiran, setelah suhu bayi stabil. Mandi selanjutnya 2-3 kali seminggu.
dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu. Pemakain popok harus
dilipat sehingga putung tali pusat terbuka ke udara, yang mencegah urine
dan feses membasahi tali pusat. Popok harus di ganti beberapa kali
Perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan
(Saifuddin, 2009).
e. Aktifitas
simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki, dan tangan
pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada
248
249
(Vivian, 2013).
f. Psikososial
sehingga di dapat pola tidur yang lebih baik (Saifudin,2009). Bayi baru
dari pasif, bayi bereaksi terhadap rangsangan dan mulai pada usia yang
(Fraser Cooper,2009).
7.Tanda Bahaya
a. Menurut Varney, 2008 segera hubungi dokter anak atau perawat praktisi
anda jika:
ketiak.
6. Bagian yang berwarna putih pada mata, berubah menjadi kuning dan
warna kulit juga tampak kuning, kecoklatan atau seperti buah persik.
249
250
b. Menurut APN, 2008, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir. Bila ditemukan
2. Kejang
5. Merintih
7. Sianosis sentral
c. Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir, menurut
Saiffuddin, 2012:
memar.
muntah.
250
251
8.Kunjungan Neonatus
pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standart.
Kunjungan Neonatus
kelainan
4. Melakukan IMD
3. Pemberian ASI
251
252
3. Pemberian AS
1. Pengkajian Data
a. Data subyektif
2013:205).
2) Riwayat antenatal
setiap masalah pra natal yang ada. Semua hasil laboratorium dan
3) Riwayat natal
atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan
2006:180).
4) Riwayat postnatal
252
253
medikasi yang diberikan pada bayi baru lahir dan hasil laboratorium
(Walsh, 2007:368).
(a) Nutrisi
berat badan yang optimal berbeda. Oleh karena itu, pemberian cairan
2005:257).
Tabel 2.25
Kebutuhan Dasar Cairan Dan Kalori Pada Neonates
253
254
(b)Eliminasi
dua hari pertama, ini disebut mekoneum. Feses bayi yang diberi ASI
akan berubah warna jadi hijau-emas, lunak dan terlihat seperti bibit
(seedy). Bayi yang diberi susu formula memiliki feses berwarna coklat
gelap, seperti pasta atau padat. Bayi akan BAB 1 sampai 4 kali per
(Varney, 2007: 897).Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling
(Walsh, 2007:378).
(d)Personal hygiene
254
255
tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun sebelum
(e) Aktifitas
simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi
(f) Psikososial
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
warna kulit, kulit kering atau mengelupas, vernik kaseosa, kelainan kulit
255
256
2006:137).
(1) Suhu
(2) Pernafasan
(Varney, 2008:880).
(3) Nadi
2) Pemeriksaan Antoprometri
a) Berat badan
Menurut Ladewig (2006: 157), berat badan bayi baru lahir rata-rata
256
257
2007: 368).
Tabel 2.26
Penurunan Berat Badan Sesuai Umur
b) Panjang badan
Panjang bayi baru lahir paling akurat dikaji jika kepala bayi baru
diluruskan dan kertas dimeja pemeriksaan diberi tanda. Setelah bayi baru
c) Ukuran kepala
257
258
e) Lingkar lengan : ± 11 cm
Tabel 2.27
Tafsiran Berat Janin Berdasarkan Usia Kehamilan
3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
258
259
kelahiran, atau tumor lunak hanya di belahan kiri atau kanan saja, atau di
sisi kiri dan kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur
Periksa adanya trauma kelahiran misalnya ada edema pada kepala berisi
b) Mata
2006:137).
c) Hidung
259
260
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya
harus lebih dari 2,5 cm. Periksa adanya pernafasan cuping hidung, jika
(Marmi, 2012:57).
d) Mulut
Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat sekret yang
2006:137). Periksa bibir dan langitan, sumbing, refleks hisap dinilai saat
e) Telinga
Diperiksa kanan dan kiri, periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan
posisinya, pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang; Daun
f) Leher
2012:58).
g) Dada
260
261
h) Punggung
i) Abdomen
harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada
j) Genetalia
1) Laki-laki
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.
(Marmi, 2012:59).
2) Perempuan
261
262
k) Anus
Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji posisinya (Marmi, 2012: 59).
l) Ekstremitas
1. Atas
2. Bawah
dengan warna yang tidak rata (Cutis Marmorata), telapak tangan, telapak
kaki atau kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat atau kuning.
2006:137).
262
263
4) Pemeriksaan neurologis
Pada keadaan normal akan terjadi abduksi sendi bahu dan ekstensi
dari ekstremitas atas yang cepat dan diikuti dengan abduksi yang lebih
c) Refleks babinski
Gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak
kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi
263
264
pada mulut bayi padalangit bagian dalam gusi atas timbul isapan yang
kuat dan cepat (Marmi, 2012: 357). Masukkan sebagian besar areola
2012: 357).
tangan dan kaki bila diperlukan telungkup pada permukaan datar (Marmi,
2012: 358).
dan ekstremitas yang berlawanan akan fleksi bila kepala bayi ditolekan
264
265
ke satu sisi selagi istirahat (Marmi, 2012: 359). Baringkan bayi, seolah-
k) Refleks ekstrusi
2. Diagnosa kebidanan
miliariasis, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rush (Marmi, 2012:207-
3. Perencanaan
a. Diagnosa kebidanan
baik
Tujuan : Bayi baru lahir dapat melewati masa transisi dari intrauterin ke
Kriteria :
S : 36,5-37,5 oC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
265
266
Rasional: Tali pusat yang basah atau lembab dapat menyebabkan infeksi
(Wiknjosastro, 2008:130).
bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam sebagai waktu untuk
Rasional: Suhu bayi turun dengan cepat segera setelah lahir. Oleh karena
itu, bayi harus dirawat di tempat tidur bayi yang hangat. Selama beberapa
5) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
266
267
keadaan basah.
b. Potensial masalah
1. Masalah I : Hipoglikemi
teratur, apnea, sianosis, pucat, menolak untuk minum ASI, tangis lemah
dan hipotermi
Rasional: Bayi preterm, bayi ibu dari diabetes, bayi baru lahir dengan
Rasional: Bayi yang berisiko harus dikaji tidak lebih dari 2 jam setelah
267
268
4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10% bagi bayi yang berisiko
hipoglikemia.
2. Masalah II : Hipotermi
Kriteria :
b) Tidak ada tanda-tanda hipotermi, seperti bayi tidak mau menetek, tampak
lesu, tubuh teraba dingin, denyut jantung bayi menurun, kulit tubuh bayi
1) Kaji suhu bayi baru lahir, baik menggunakan metode pemeriksaan per
268
269
meningkat.
ensepalopati bilirubin.
2008:943).
269
270
Rasional: Menjemur bayi di matahari pagi jam 7-9 selama 10 menit akan
4. Masalah IV : Seborrhea
Kriteria :
1) Cuci kulit kepala bayi menggunakan shampo bayi yang lembut sebanyak
2-3 kali seminggu. Kulit pada bayi belum bekerja secara sempurna.
setiap hari dan pijat kulit kepala dengan shampo secara perlahan.
5. Masalah V : Miliariasis
270
271
diseluruh tubuh.
keringat.
dahulu.
Kriteria :
271
272
2) Bila bayi minum menggunakan susu formula, cuci bersih botol dan dot
susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga
Kriteria : Tidak timbul bintik merah pada kelamin dan bokong bayi
272
273
3) Bersihkan daerah genetalia dan anus bila bayi BAB dan BAK, jangan
Tingkat keasaman kulit yang tinggi ini membuat kulit lebih peka,
pencegahan.
kulit.
273
274
1. Pengertian
rencana ibu untuk fertilitas di masa datang dan memberikan informasi yang
2. Macam-macam KB Pascasalin
1) Pengertian
274
275
b) Belum haid
2) Cara kerja
terjadi ovulasi.
3) Keuntungan
f) Mudah digunakan.
275
276
4) Kekurangan
ekslusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid
setelah melahirkan.
Keadaan Anjuran
Ketika mulai menggunakan Membantu klien memilih metode
makanan pendamping secara lain.Walaupun metode kontrasepsi
teratur (menggantikan satu kali lain dibutuhkan, klien harus
menyusui) didorong untuk tetap melanjutkan
pemberian ASI.
Ketika haid sudah kembali Membantu klien memilih metode
lain. Walaupun metode kontrasepsi
lain dibutuhkan, klien harus
didorong untuk tetap melanjutkan
pemberian ASI.
Bayi menghisap susu tidak sering Membantu klien memilih metode
(on de-mand) lain. Walaupun metode kontrasepsi
lain dibutuhkan, klien harus
didorong untuk tetap melanjutkan
pemberian ASI.
Bayi berumur 6 bulan atau lebih Membantu klien memilih metode
lain. Walaupun metode kontrasepsi
276
277
d) Perempuan bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
b. Kondom
1) Pengertian
karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis
saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
2) Cara kerja
termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang
lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil) (Affandi, 2010).
277
278
3) Keuntungan
sebagai berikut :
4) Kekurangan
sebagai berikut :
benar.
278
279
1) Pengertian
vagina, seorang pria dapat mnarik penisnya dari vagina sebelum terjadi
2) Cara Kerja
279
280
(Affandi, 2010).
3). Keuntungan
a) Alamiah.
4). Kekurangan
280
281
d. Suntikan Progestin
1) Pengertian
dan cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
kali per 3 bulan ke dalam otot pantat atau lengan atas. Suntikan ini sangat
2) Cara kerja
adalah:
a. Mencegah ovulasi
281
282
keadaan hipo-estrogenik.
penetrasi sperma
3) Keuntungan
a) Sangat efektif.
4) Kekurangan
282
283
tersering.
maupun HIV.
Saiffudin (2010):
283
284
tubektomi
h) Perempuan perokok
sabit
esterogen
Saiffudin (2010):
a) Perempuan hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per
100.000 kelahiran)
penyebabnya
284
285
terutama amenorea
payudara
e. Pil Progestin
1) Pengertian
Mini pil adalah tablet pil oral berisi progestin saja (Hartanto,
2004). Pil progestin adalah alat kontrasepsi yang cocok untuk perempuan
lebih sulit.
3) Keuntungan
285
286
4).Kekurangan
a) Memerlukan biaya.
e) Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.
konsistensi.
h) Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium baggi
b) Perempuan yang telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak
286
287
periode menyusui
penyebabnya
miom uterus
pembuluh darah
f. Implant
287
288
1) Pengertian
dengan anastesi lokal kesisi dalam lengan atas yang tidak dominan.
nyaman, dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi, kesuburan
segera kembali setelah implant dicabut, aman dipakai pada masa laktasi
(Afandi, 2010)
yaitu :
kerja 5 tahun.
kerja 3 tahun.
a. Capronor
288
289
b. Pellets
2) Cara kerja
terjadi implantasi.
d) Menekan ovulasi.
3) Keuntungan
289
290
4) Kekurangan
sterilisasi
290
291
penyebabnya
payudara
terjadi
g. AKDR
1) Pengertian
panjang (dapat sampai 10 tahun : CUT 380A), haid menjadi lebih lama
dan lebih banyak , dapat dipakai semua perempuan usia reproduksi, tidak
boleh perempuan yang terpapar pada IMS (Affandi, 2006: MK-74). Jenis
(Affandi, 2010).
2) Cara kerja
adalah:
291
292
dengan sperma.
d. Menginaktifkan sperma.
melaksanakan konsepsi.
3) Keuntungan
292
293
b) Metode jangka panjang (10 tahun protesi dari CuT-3018A dan tidak
perlu diganti)
4) Kekurangan
menggunakan AKDR.
293
294
panjang
infeksi
setiap hari
dan efektif.
a) perempuan perokok
294
295
menggunakan AKDR :
h) Penderita diabetes
j) Malaria
l) Penyakit tiroid
m)Epilepsy
n) Nonpelvik TBC
p) Setelahpembedahan pelvic
(2010):
hamil)
295
296
dapat dievaluasi)
servisitis)
1) Pengertian
2) Cara kerja
(Affandi, 2010).
3) Keuntungan
berikut :
296
297
f) Lebih efektif.
4) Kekurangan
berikut :
menyesal.
dengan benar.
297
298
e) Perempuan pascapersalinan
ini
298
299
2-4 tahun
Gambar 2.11
Urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional
Sumber: Affandi, Biran 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Konrasepsi. Jakarta, halaman U-9.
1. Pengkajian Data
a. Data subyektif
1) Biodata
h) Umur
299
300
i) Pendidikan
j) Pekerjaan
mungkin tidak cocok untuk wanita yang sibuk, atau mereka yang
k) Alamat
2) Keluhan utama
adalah:
3) Riwayat kesehatan
300
301
(Saifuddin, 2010).
darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
e) Metode KB AKDR dapat digunakan pada ibu yang merokok, ibu sedang
AKDR tidak dapat digunakan pada ibu yaang sedang hamil, perdarahaan
kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
301
302
tumor hati jinak atau ganas, karsinoma payudara, tumor atau neoplasma
2011).
4) Riwayat Kebidanan
a) Haid
Pada metode KB MAL, ketika ibu mulai haid lagi, itu pertanda
ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai menggunakan metode
darah haid yang banyak, haid yang irreguler atau perdarahan berca
2011)
Bila mini-Pil gagal dan terjadi kehamilan, maka kehamilan tersebut jauh
302
303
2010).
c) Riwayat KB
MAL memerlukan metode kontrasepsi lain ketika mulai dapat haid, jika
tidak lagi menyusui secara ekslusif atau bila bayi sudah bersusia 6 bulan
(Affandi, 2010).
a. Nutrisi
(Walsh, 2008).
b. Eliminasi
303
304
c. Istirahat/tidur
d. Aktifitas
(Varney, 2007).
e. Personal Hygiene
2010).
f. Kehidupan seksual
304
305
6) RiwayatKetergantungan
(Saifuddin, 2010).
8) Keadaan psikologis
dari pihak pria dan kemampuan untuk menarik dengan segera sebelum
305
306
2008).
(Affandi, 2010).
2010).
2010).
f. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Tanda-tanda vital:
306
307
2) Pemeriksaanantropometri
a) Berat badan
3) Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
c) Leher
d) Payudara
307
308
e) Abdomen
(2) Bila ditemukan pengguna implan disertai nyeri perut bagian bawah
2010).
f) Genetalia
(Hartanto, 2011).
308
309
2010).
g) Ekstremitas
2010).
sebagai berikut :
1) Pemeriksaan inspekulo
Selain itu juga untuk mengetahui ada atau tidaknya tanda-tanda kehamilan.
2) Pemeriksaan bimanual
2. Diagnosa Kebidanan
309
310
PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon peserta KB, belum
3. Perencanaan
a. Diagnosa : PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon
peserta KB, belum ada pilihan, tanpa kontraindikasi, keadaan umum baik,
prognosa baik.
Tujuan :
dan kooperatif.
Kriteria:
petugas.
tujuan, kepentingan.
310
311
persetujuan.
pilihannya.
kontrasepsi tersebut.
311
312
b. MasalahI : Pusing
Tujuan :Setelah diberikan asuhan, pusing dapat teratasi dan ibu dapat
hormonal.
sementara.
KB hormonal.
c. Masalah II : Amenorhea
lebih lanjut
312
313
2) Pastikan ibu tidak hamil dan jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul
di dalam rahim.
segera rujuk.
dengankeadaannya
bukanlah masalah.
bercak/spotting.
2) Bila klien tidak dapat menerima perdarahan dan tidak ingin melanjutkan
313
314
digunakan.
komplikasipenggunaan KB
kondisinya
Rasional: Tanda dari kehamilan ektopik dan infeksi pelvik adalah berupa
penggunaan AKDR.
f. Masalah V: Kram
komplikasipenggunaan KB
314
315
dengankondisinya
Rasional: Mengurangi rasa nyeri yang timbul dan sirkulasi dalam darah
lancar.
penggunaan AKDR.
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
315
316
segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien. Hasil evaluasi
up dan rujukan.
316
317
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Kunjungan hamil 1
Tempat pengkajian:PMB NY S.
1. Data Subyektif
a. Biodata
317
318
Pernikahan ke : 1 1
Penghasilan : - Rp 800.000,-/bln
b. Alasan Datang
Ibu mengatakan hamil anak kedua, umur kehamilan 9 bulan, Tidak ada
keluhan apapun.
c. Riwayat Kesehatan
tidak nyeri saat BAK (PMS), ibu tidak pernah MRS, tidak pernah
318
319
(anemia). Tidak pernah keputihan yang gatal dan berbau, tidak nyeri
saat BAK (PMS), ibu tidak pernah MRS, tidak pernah menjalani
operasi apapun.
4) Riwayat Kebidanan
319
320
a) Haid
Menarche : 12 th
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Warna : Merah
Bau : Anyir
HPHT : 17-11-2016
UK Jenis
Tahu Penolo Tempa H/ J BB/PB Lakta Kompl
(mingg persalin Ket
n ng t M K Lahir si ikasi
u) an
1. 2004 39-40 Spontan Bidan BPM H L 2800/49 ya - -
2. H A M I L I N I
Sisfitria Amd keb. Keluhan yang dirasakan pada saat ini yaitu
320
321
porsi kecil tapi sering, istirahat, jangan minum jamu, hindari asap
kehamilan muda. Vitamin yang didapatkan yaitu Fe 1x1 tab, Kalk 1x1
tab, Bc 1x1 tab. Pergerakan janin dirasakan pada trimester ini yaitu
Fe 1x1 tab ,Kalk 1x1 tab, Vit C 1x1 tab, Asam folat 1x1 tab.
(1) Nutrisi
321
322
(b)Selama hamil
2x/hari.
(2) Eliminasi
tidak ada keluhan BAB. BAK 6-8 kali sehari, warna kuning
(b)Selama hamil
tidak ada keluhan BAB. BAK 9-10 kali sehari, urine warna
(3) Istirahat
keluhan
(b)Selama hamil
keluhan
322
323
(b)Selama hamil
(5) Aktivitas
sekolah.
(b)Selama hamil
323
324
(6) Seksual
(b)Selama hamil
(7) Rekreasi
(b)Selama hamil
g) Riwayat Ketergantungan
Ibu mengatakan sebelum hamil dan saat hamil ibu dan suami
324
325
a. DataObyektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
BB sekarang :66 kg
BB sebelum hamil : 55 kg
TB : 152 cm
LILA : 28 cm
325
326
= 23,8 Kg
= Normal
1. Kepala
abnormal.
2. Muka
3. Mata
326
327
4. Hidung
adaperdarahan gusi.
6. Telinga
7. Leher
kelenjar limfe.
8. Punggung
9. Dada
327
328
intercoste,pernafasan teratur.
10. Auskultasi :
Aksila
Adanyeri tekan.
11. Payudara
papila.
colostrumsudah keluar.
12. Abdomen
13. Genitalia
328
329
14. Ekstremitas
polidactyl.
2) Pemeriksaan Khusus
a) Palpasi
(bokong).
(ekstremitas).
masuk PAP)
329
330
PAP 4/5
3) Pemeriksaan Penunjang
Tempat: Puskesmas
: Hb : 12,8, %
d. Penatalaksanaan
Tempat: PMB
330
331
pemeriksaannya.
bersalin di polindes atau rumah sakit dan ditolong oleh bidan dan
kehamilannya aman.
lagi
(2) Kompres puting susu dengan kapas yang sudah diberi baby
sampah.
\baby oil.
331
332
yaitu:
makin bertambah.
c) Kadang keluar cairan (air ketuban) dari jalan lahir oleh karena
kesehatan
persalinan, meliputi:
a) Penolong persalinan
b) Tempat bersalin
d) Persiapan biaya
e) Pengambil keputusan
f) Pendamping persalinan
332
333
2. Kunjungan ANC II
a. Data Subyektif
Ibu mengatakan:
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
333
334
Pernafasan : 22 x/menit
BB sekarang : 66 kg
2) Pemeriksaan fisik
a). Kepala
abnormal.
b). Muka
c). Mata
d). Hidung
334
335
perdarahangusi.
f). Telinga
g). Leher
abnormal.
h). Punggung
i). Dada
intercoste,pernafasan teratur.
j). Auskultasi :
335
336
k). Aksila
tidakadanyeri tekan.
l). Payudara
papila.
massa,colostrumsudah keluar.
m). Abdomen
n). Genitalia
o). Ekstremitas
danpolidactyl.
336
337
3) Pemeriksaan Khusus
Abdomen : TFU 31 cm
melenting
masuk PAP)
bawah pusat.
c. Analisa
presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP, KU ibu dan janin baik.
Prognosa baik.
337
338
d. Penatalaksanaan
Tempat: PMB
ditolong oleh bidan dan dokter; ibu tetap ingin bersalin di BPM di
3) Memberikan Fe 1x1 tab, vit.C 1x1 tab serta menjelaskan cara minum
kekuatanmakin bertambah.
338
339
c). kadang keluar cairan [air ketuban ] dari jalan lahir oleh karena
standart, evaluasi keluhan ibu dan berikan asuhan sesuai keadaan ibu
dan janin
Kala 1
1.Data Subyektif
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36, 6 °C
339
340
= 23,8 Kg
= Normal
1). Kepala
3). Mata
4). Hidung
340
341
6). Telinga
7). Leher
8.). Punggung
9). Dada
teratur.
10). Auskultasi :
11). Aksila
341
342
tekan.
12). Payudara
sudah keluar.
14). Genitalia
15). Ekstremitas
2) Pemeriksaan Khusus
a) Palpasi
342
343
v/v taa, Ø 5cm, eff 75%, ket -, HII, UUK kiri depan, tidak ada
normal.
b. Analisa
343
344
c. Penatalaksanaan
kondisi ibu dan janin baik, pembukaan jalan lahir 5 cm. Ibu
merasa lega.
miring kiri.
melaksanakan anjuran.
urine tiap 2 jam, tekanan darah tiap 4 jam dan pembukaan tiap 2
2. Kala II
344
345
a. Data Subyektif
b. Data obyektif
3) Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36, 6 °C
4) Pemeriksaan Fisik
345
346
a) Abdomen
gerakan janin.
b) Genetalia
matalata.
c) Anus
tinja
Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
(Kepala)
346
347
kanan
v/v taa, Ø 10cm, eff 100%, ket (-) jernih, HIV, UUK bawah
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
1) Mendengar dan melihat tanda gejala kala II. Tanda gejala kala II
347
348
janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman
(bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat,
348
349
posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
cm.
16) Meletakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat 1/3 nya di
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi
dangkal.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
349
350
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
Jam 21.10 WIB Bayi lahir spontan, tangis kuat, gerak aktif, warna
26) Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
3) Kala III
350
351
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2) Kesadaran composmentis
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
30) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Dorong isi tali pusat ke arah
351
352
distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
32) Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
35) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
352
353
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
kotiledon 20, lengkap, diameter 20 cm, tebal 2 cm, sisi fetal tidak
4) Kala IV
a. Data Subyektif
353
354
b. Data Obyektif
1) KU : Baik
S : 36,60C RR : 24 x/menit
6) Mobilisasi lancer
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
pervaginam.
menilai kontraksi.
354
355
49) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
setelah di dekontaminasi.
yang sesuai.
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang
yang diinginkannya.
355
356
kering.
a. Data Subyektif
partum. Dapat duduk pada 4 jam post partum. Ibu sudah dapat
jam post partum. Ibu masih tergantung dengan keluarga dan belum
356
357
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital:
Nadi : 80 x/ menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 360 C
2) Pemeriksaan Fisik
a)Kepala
abnormal.
b).Muka
c).Mata
357
358
d).Hidung
gusi.
f).Telinga
g).Leher
h).Punggung
i).Aksila
tekan.
358
359
j).Dada
teratur.
k).Auskultasi :
n)Payudara
keluar.
o)Abdomen
p)Genetalia
perineum.
q)Anus
359
360
anus.
r)Ekstremitas
varises.
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
Jam: 14:30
keadaannya
360
361
d) Nutrisi
361
362
e) Eliminasi
f) Personal hygiene
g) Istirahat/tidur
sendiri.
362
363
h) Aktifitas
ringan dulu.
jahitan perineum.
masa nifas.
uteri.
363
364
nifas
diberikan.
2. Kunjungan Nifas II
a. Data Subyektif
364
365
3) ASI sudah keluar dan sudah menyusui anaknya setiap 2 jam sekali
(bayam,Kangkung,daun ketela,kacang
6) Ibu mandi 2x\hari,ganti baju dan celana dalam tiap kali mandi ganti
b.Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Tanda vital:
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
2) Pemeriksaan fisik
a.) Kepala
abnormal
365
366
b.) Muka
c.) Mata
d.) Hidung
perdarahan gusi.
f.) Telinga
g.) Leher
366
367
h.) Punggung
i) Aksila:
tekan.
j) Dada
teratur.
k.)Auskultasi :
n.)Payudara
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,ASI sudah keluar.
o.)Abdomen
dan keras.
p)Genetalia
367
368
jadi.
q)Anus
r)Ekstremitas
polidactyl.
varises.
b. Assesment
c. Penatalaksanaan
bayi meliputi merawat agar bayi tetap hangat dan perawatan sehari-
368
369
b) Mobilisasi
c) Personal Hygiene
d) Eliminasi
e) Istirahat
f) Seksualitas
g) Senam Nifas
BAK dan BAB secara teratur, dan cebok dari arah depan ke
senam nifas.
5) Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya tiap 2-3 jam. Ibu
369
370
b. Data Subyektif
1) Biodata
Umur : 12 Jam
2) Keluhan Utama
Dalam keluarga ibu dan ayah tidak ada yang sedang atau pernah
riwayat kembar.
5) Riwayat Kebidanan
a) Riwayat antenatal
370
371
Selama hamil ibu tidak ada keluhan yang serius hanya mual-
hamil ibu minum susu ibu hamil 1x sehari dan setiap hari
bayinya.
b) Riwayat natal
melakukan IMD.
c) Riwayat postnatal
371
372
kali, warna kuning jernih, lancar dan bayi sudah BAB 1 kali
a) Nutrisi
b) Eliminasi
BAK 1 kali, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat BAK
dan BAB
c) Istirahat/ tidur
d) Aktivitas
e) Personal hygiene
Ganti baju setiap kali basah, ganti popok tiap kali BAB/BAK.
372
373
9) RiwayatImunisasi
c. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
TTV :
Suhu : 360C
RR : 46 x/menit
HR : 136 x/menit
Antropomentri :
Panjang badan : 48 cm MO : 31 cm
LK : 32 cm
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
373
374
b) Muka
c) Mata
d) Hidung
e) Mulut
f) Telinga
g) Leher
374
375
h) Dada
i) Abdomen
j) Genetalia
bartholin.
Anus
k) Ektremitas
375
376
l) Kulit
3) Pemeriksaan neurologik
a) Reflek sucking
b) Reflek rooting
pipi bayi.
c) Reflek morro
d) Reflek swallowing
e) Reflek graping
f) Reflek babinsky
376
377
h) Reflek glabela
Baik. Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis
i) Reflek Stepping
d. Analisa
Bayi Ny. “W” neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia12
jam.
e. Penatalaksanaan
mata.
377
378
secara teratur.
a) Untuk bayi
sudah tepat.
b) Untuk ibu
praktis
c) Untuk Keluarga
5) Menjelaskan pada ibu cara dan posisi menyusui yang benar yaitu :
378
379
payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain di
baik, bayi harus mencakup puting dan areola ibu dengan mulut
disendawakan.
tampak kuning.
melakukannya
379
380
mengimunisasikan bayinya
2) Kunjungan Neonatus II
lahir)
a. Data Subyektif
tanggal 24-8-2017
bayi menangis kuat, bayi tidur pulas dan menangis saat lapar, BAB,
BAK dan saat dimandikan, bayi minum ASI tiap kali menangis, bayi
tidak rewel. BAK 6-8 kali sehari, lancar warna kuning jernih. BAB 2
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
TTV :
Suhu : 36,50C
380
381
RR : 45 x/menit
HR : 130 x/menit
BB :3400 gram
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
abnormal.
b) Muka
c) Mata
ada kelainan.
d) Hidung
e) Mulut
f) Telinga
381
382
g) Leher
h) Dada
i) Abdomen
j) Genetalia
k) Anus
l) Ektremitas
c. Analisa
382
383
usia6hari.
d. Penatalaksanaan
a. Data Subyektif
bayi menangis kuat, bayi minum ASI tiap kali meminta, bayi tidur
pulas dan menangis saat lapar, BAB, BAK dan saat dimandikan,
BAK 8-10 kali sehari, lancar warna kuning jernih, BAB 1-2 kali
b. Data Obyektif
383
384
1) Pemeriksaan Umum
b) Suhu 37°c , HR: 120 x/menit, RR: 40 x/menit, BB: 2700 gram
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
abnormal.
b) Muka
c) Mata
d) Hidung
e) Mulut
f) Telinga
384
385
g) Leher
h) Dada
i) Abdomen
j) Genetalia
k) Anus
l) Ektremitas
c. Analisa
385
386
d. Penatalaksanaan
sesering mungkin.
a. Data subyektif
1) Keluhan Utama
2) Riwayat kesehatan
386
387
3) Riwayat kebidanan
a) Riwayat haid
c) RiwayatKB
387
388
a) Nutrisi
b) Eliminasi
ataupun BAK.
d) Personal hygiene
Setiap hari mandi 2x, keramas seminggu 2-3 kali, gosok gigi
tiap mandi, ganti pakaian dan celana dalam tiap habis mandi,
e) Aktifitas
f) Kehidupan seksual
388
389
g) Riwayat ketergantungan
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala
389
390
abnormal
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Leher
390
391
hiperpigmentasi.
Aksila
Dada
Auskultasi :
Payudara
Abdomen
Genetalia
391
392
Anus
Ekstremitas
varises.
c. Analisa
P20001, usia36 tahun, calon peserta KB suntik 3 bulan, tidak ada
kontraindikasi, KU baik.
a.]suntik progestin
392
393
393
394
BAB lV
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas kesesuaian antara tinjauan teori dalam bab 2
dengan tinjauan kasus dalam bab 3. Pembahasan ini bertujuan untuk merumuskan
secara continuity of care pada Ny.” W” G2P10001 selama kehamilan trimester III,
1. Data Subyektif
tidak sesuai dengan pendapat Manuaba (2013), usia reproduksi yang baik
perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak
394
395
tidak ada keluhan. Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak dijumpai adanya
Pada kasus, ibu periksa hamil sebanyak 9 kali, yaitu 1 kali pada
trimester I, 2 kali pada trimester II, dan 6 kali pada trimester III. Menurut
Manuaba (2013), selama hamil ibu dianjurkan untuk periksa ulang 1 kali
diakukan minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali kunjungan pada
TM I, satu kali kunjungan pada TM II dan dua kali kunjungan pada TM III.
teori dan kasus nyata, yaitu kunjungan minimal dilakukan sebanyak 4 kali.
score 10 dari poin pernah gagal kehamilan yang artinya kehamilan Ny.”W”
penolong persalinan adalah dokter dan bidan. Hal ini menunjukkan adanya
395
396
malam 7-8 jam sehari. Menurut Saifuddin (2010) ib8 hamil beristirahat
cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ini
saat mandi, keramas 2 hari sekali, berganti baju dan pakaian dalam setiap
habis mandi dan potong kuku setiap 1 minggu sekali. Selesai BAK dan
BAB ibu membersihkan genetalia maupun anusnya dengan air dan sabun,
hamil harus longgar bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
dianjurkan mengganti celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari.
untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan
kesesuaian antara teori dan kasus nyata. Pola kebiasaan yang dilakukan ibu
selama ini, menunjukkan pola hidup sehat dimana ibu menjaga personal
396
397
2. Data objektif
Ny. “W” memiliki tinggi badan 152 cm. Menurut Marmi (2011) tubuh
yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Batas normal tinggi
badan ibu hamil adalah ≥145 cm. Jika <145 cm kemungkinan mengalami
panggul sempit. Sedangkan untuk lingkar lengan atas, Ny. “W” memiliki
LILA baik yaitu 27 cm. LILA kurang dari 23,50 cm merupakan indikator
kuat untuk status gizi ibu yang kurang atau buruk, sehingga dia beresiko
ibu, menunjukkan ibu memiliki ukuran tinggi badan dan LILA yang normal.
(2011) penambahan berat badan pada wanita hamil menurut IMT adalah
wanita dengan berat badan rendah (<19), peningkatan berat badannya adalah
12,5-18 kg. Wanita dengan berat badan normal (19,8-26) peningkatan berat
badannya adalah 11,5-16 kg. Wanita dengan berat badan berlebih (IMT 26,-
29) peningkatan berat badannya adalah 7-11,5 kg. Wanita dengan obesitas
memiliki bayi kecil (kurang dari 2,5 kg). Hal ini terdapat kesenjangan
397
398
Anemia ringan, Hb 7-8 gr% : Anemia sedang dan Hb < 7 gr% : Anemia
berat. Ini menunjukkan ibu tidak anemia dan ada kesesuaian dengan teori.
136 kali/menit, jelas dan kuat, punctum maksimum 3 jari kanan bawah
pusat. Menurut Manuaba (2013), jumlah denyut jantung janin normal antara
120 sampai 160 denyut per menit. Pada letak kepala tempat DJJ dibawah
bokong, pada perut sebelah kanan teraba punggung janin, pada perut bagian
bawah teraba kepala dan kepala sebagian besar sudah masuk panggul karena
sulit digoyangkan. Menurut Manuaba (2013), bahwa pada letak yang normal
pada fundus uteri teraba bokong, pada perut samping kanan/kiri teraba
punggung dan bagian kecil janin, sedangkan pada uterus sebelah bawah
teraba kepala. Hal ini berarti letak janin dalam rahim Ny. “D” normal sesuai
dengan teori.
3. Asessment
umur kehamilan 36-37 minggu dengan resiko tinggi, janin tunggal, hidup,
intrauterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi puka, presentasi kepala, kepala
sudah masuk PAP, dengan masalah Sakit pinggang, KU ibu dan janin baik.
Prognosa baik.
398
399
situs bujur, habitus fleksi, posisi puka, presentasi kepala, kepala sudah
masuk PAP, tidak ada masalah, KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
kesan panggul luar normal, keadaan umum ibu dan janin baik. Menurut
4. Pelaksanaan
dilaksanakan sesuai dengan teori. Pada ANC usia kehamilan 37-38 minggu
usia kehamilan ibu adalah 36-37 minggu, ibu dianjurkan untuk periksa
399
400
setiap minggu.
bertambah tentang perawatan bagi ibu hamil, untuk evaluasi yang dilakukan
1. Data Subyektif
2. Data objektif
Pada kunjungan I tanggal 22-08-2017 (12 jam post bayi baru lahir)
tanda vital bayi didapatkan hasil suhu 36,5ºC, HR 140x /menit, respirasi
40x /menit. Menurut Varney, Kriebs, dan Gegor (2007) suhu aksila
kali/menit. Pada kunjungan neonatus hari ke-6 berat bayi 3500 gram sedang
berat lahir 2400 gram ini menunjukkan terjadi kenaikan berat badan.
Menurut Wiknjosastro (2008) pada usia 2–4 minggu, berat badan naik
400
401
diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K1, pada saat bayi baru berumur
Tali pusat bayi dibungkus dengan menggunakan kasa steril dan kering
tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Hal ini sesuai
lahir) dan Pada kunjungan III tanggal 28 Agustus 2017(7 hari post bayi
lahir) diketahui bahwa bayi mulai dari IMD mendapatkan ASI . Menurut
Varney, Kriebs, dan Gegor (2008), bayi kemungkinan akan lapar setiap 2–4
jam sepanjang hari. Hendaknya bayi dibangunkan setiap 3–4 jam untuk
Memberi bayi makanan lain, tidak akan membuat bayi tidur nyenyak,
lapar, berkeringat, ingin digendong dalam pelukan ibunya, popok bayi basah
pertama, bayi sudah bisa BAK 4 kali, warna kuning jernih BAB 1x warna
kehitaman. Sedangkan pada usia 14 hari dan seterusnya bayi bisa BAK 8-10
401
402
kali/hari, warna kuning jernih, BAB 2-3 kali warna kuning, konsistensi
lunak. Menurut Fraser & Cooper (2009), bahwa urine pertama bayi
dikeluarkan saat lahir, atau dalam 24 jam pertama dan setelahnya dengan
jam pertama kehidupan dan dikeluarkan seluruhnya dalam 48-72 jam. Sejak
hari ke-3 hingga ke-5 kelahiran, feses mengalami tahap transisi dan menjadi
3. Assesment
diperoleh diagnosa By.Ny “W” usia 6 hari dengan keadaan baik. Pada
prognosa baik.
4. Pelaksanaan
dibuat, yaitu pelaksanaan asuhan pada neonatus normal. Jaga tali pusat
dalam keadaan bersih dan kering, ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada
402
403
orangtua, tingkatkan porsi ASI setiap 2 sampai 3 jam atau on demand, jaga
bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, ukur suhu tubuh bayi jika
tampak sakit atau menyusu kurang baik, mandikan bayi minimal 6 jam
lengkap. Perencanaan dilakukan sesuai dengan teori dan tidak ada yang
menyimpang.
tidak ada keluhan. Tumbuh kembang bayi sesuai dengan teori yang ada.
Semua poin yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
ada masalah.
1. Data Subyektif
403
404
Pada pengkajian didapatkan umur Ny. “W” 36 tahun. Saat ini ibu
dan HIV/AIDS. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital, tekanan darah Ny. “W”
2. Data objektif
dapat dipakai dalam usia reproduksi dan cocok untuk masa laktasi karena
tidak menekan produksi ASI (Saifuddin, 2010). Antara kasus dengan teori
terdapat kesesuaian.
3. Assesment
404
405
4. Pelaksanaan
akan melakukan KB pada saat masa nifas berakhir dan ibu mendapatkan KB
KIE KB meliputi: Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan,
Pesankan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang. Pada kasus nyata
hanya dilakukan beberapa poin saja dan tidak dilakukan secara keseluruhan.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara teori dan kasus nyata.
405
406
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Pada masa nifas Ny “W” berlangsung normal, laktasi lancar, influsi dan
yang terakhir
C. Saran
406
407
hari serta neonatus hingga usia 28 hari karena pada masa tersebut
masa bersalin, masa nifas, masa bayi baru lahir dan masa keluargas
407
408
kepada pasien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan mengkaji
408
409
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R., Diah W., dan Ari S (ed). 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Bahiyatun, dan Monica Ester (ed). 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas
Normal. Jakarta: EGC.
Chapman, dan Charles. 2013. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Coad, Jane., dan Dunstall, Melvyn. 2007. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Bidan.
Jakarta : ECG.
Dinkes Jatim. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2011. Surabaya:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Dewi Lia Nanny, Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Cetakan
Kelima. Jakarta: Salemba Medika.
Fraser, Diane M., dan Margaret A. Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.
409
410
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, dan Ida Bagus
Gde Manuaba. 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta.
ECG.
Marmi, dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwanti, Eni. 2012. Asuhan Kebidanan untuk Ibu Nifas. Yogyakarta: Cakrawala
Ilmu.
410
411
Sofian, Amru, dan Loi Indra (ed). 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri.
Jakarta: EGC.
Varney, Helen, Jan M. Kriebs, dan Carolyn L. Gegor. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.
Walsh, Linda V., dan Monica Ester (ed). 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas.
Jakarta: EGC.
411
412
LAMPIRAN-LAMPIRAN
412
413
413
414
Lampiran 3
IDENTITAS KELUARGA
414
415
Lampiran 4
LEMBAR ANC
415
416
416
417
Lampiran 5
KETERANGAN LAHIR
417
418
Lampiran 6
418
419
419
420
Lampiran 7
KUNJUNGAN NEONATUS
420
421
Lampiran 8
LEMBAR IMUNISASI
421
422
LAMPIRAN 9
PENAPISAN KB HARMONAL
422
423
LAMPIRAN 10
(KSPR)
423
424
LAMPIRAN 11
424
425
425
426
LAMPIRAN 12
426
427
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Ny.Wahyuningsi
427
428
III. Media
Leaflet
cara mengatasinya.
V. Evaluasi Hasil
428
429
429
430
430
431
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Ny Wahyuningsi
1. Persiapan persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
III. Media
431
432
Buku KIA
penyuluhan memperhatikan
persalinan
menjelaskan kembali
tentang persiapan
persalinan
V. Evaluasi Hasil
432
433
433
434
434
435
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Masa Nifas
Sasaran : Ny.Wahyuningsi
masa nifas
III. Media
Leaflet
435
436
memperhatikan
V. Evaluasi Hasil
436
437
437
438
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Ny.Wahyuningsi
penanganannya.
III. Media
Buku KIA
438
439
Penanganannya
V. Evaluasi Hasil
439
440
440
441
ATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
pada BBL
III. Media
441
442
penyuluhan. memperhatikan
tanda- mendengarkan
menjelaskan kembali
pada BBL
V. Evaluasi Hasil
442
443
443
444
MARSELINA PURNAWATI
NIM : 201401020
444
445
445
446
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Wahyuningsi
sehari-hari dirumah.
446
447
447
cdxlviii
III. Media
Buku KIA
sehari-hari. memperhatikan
ekslusif.
3. Menjelaskan tentang
V. Evaluasi Hasil
cdxlviii
cdxlix
cdxlix
cdl
cdl
cdli
cdli
cdlii
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Pembahasan : KB
jenis-jenis KB
1. Pengertian KB
2. Jenis-jenis KB
III. Media
Leaflet
cdlii
cdliii
menit
-menjelaskan tujuan -mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
kekurangan KB
kekurangan KB
V. Evaluasi Hasil
cdliii
cdliv
cdliv
cdlv
cdlv
cdlvi
cdlvi